Produk: protein

  • Ingin Turun 10 Kg dalam 2 Bulan dengan Diet Mentimun? Catat Saran Dokter Gizi

    Ingin Turun 10 Kg dalam 2 Bulan dengan Diet Mentimun? Catat Saran Dokter Gizi

    Jakarta – Ingin memasukkan diet mentimun dalam resolusi diet tahun baru? Boleh-boleh saja, tapi sebaiknya simak saran dokter gizi karena diet ini tidak 100 persen aman.

    Diet mentumin pertama kalil dipopulerkan oleh salah seorang koki di Jepang bernama Nozaki Hiromitsu. Baru-baru ini, ia mengejutkan publik dengan penampilan terbarunya karena sebuah metode diet mentimun miliknya. Nozaki mengklaim berhasil menurunkan berat badan hingga 11 kg hanya dalam waktu dua bulan.

    Dikutip dari VN Express, metode diet mentimun ini memiliki dua aturan sederhana. Pertama adalah seseorang mengonsumsi mentimun sebelum makan, kedua kunyah mentimun tersebut selama 20 kali di setiap gigitannya.

    Nozaki mengaku dirinya rutin mengonsumsi mentimun mentah setiap hari. Terlebih di daerah tempat tinggalnya yakni Fukushima, mentimun merupakan komoditi unggulan.

    Nozaki mengaku mulai mengkonsumsi mentimun kapan saja saat merasa lapar. Bahkan, dirinya kerap mengganti menu sarapan dan makan malamnya hanya dengan mentimun.

    Tentunya, diet yang dilakukan Nozaki menarik perhatian banyak masyarakat dan mungkin saja metode ini akan ditiru oleh banyak orang di Indonesia agar bisa membantu menurunkan berat badan.

    Namun, ada beberapa hal yang wajib diperhatikan sebelum mencoba metode diet mentimun ala Nozaki tersebut.

    Spesialis gizi klinis dari Mayapada Hospital Kuningan, Jakarta Selatan, dr Oki Yonatan Oentiono, SpGK, PNS (Physician Nutrition Specialist) mengatakan timun memang dikenal sebagai golongan sayuran yang tinggi serat dan vitamin.

    Menurut dr Oki, mereka yang ingin mencoba diet mentimun harus memerhatikan nutrisi harian lain yang wajib dipenuhi seperti karbohidrat, protein, dan lemak. Hanya mengonsumsi timun sepanjang hari tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

    “Kalau mau diet mentimun, bisa dilakukan sebagai selingan. Jadi makan pagi porsinya kecil, kemudian setelah dua jam bisa makan timun sebagai selingan untuk mengganjal perut, jadi buat ngisi perut,” kata dr Oki kepada detikcom, Jumat (13/12/2024).

    “Misalnya sudah makan timun jam 9 pagi, nanti jam 12 makan siangnya bisa setengah porsi karena sudah kenyang makan timun tadi,” sambungnya.

    dr Oki menegaskan untuk tidak hanya mengonsumsi timun saja untuk membuat perut kenyang. Hal ini memang dapat menurunkan berat badan dengan cepat, namun ada masalah kesehatan yang juga menanti.

    “Dari yang biasanya kita makan (normal) pagi, siang, malam tiba-tiba hanya makan timun yang hampir nggak ada kalorinya. Turunnya luar biasa cepat, tapi risikonya juga tinggi dan kemungkinan akan bisa kembali dengan cepat lagi berat badannya,” katanya.

    (dpy/up)

  • 10 Makanan Sehat Agar Diet Sukses: Ada Sayuran Hijau, Buah-Buahan, Yogurt dan Oatmeal – Halaman all

    10 Makanan Sehat Agar Diet Sukses: Ada Sayuran Hijau, Buah-Buahan, Yogurt dan Oatmeal – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Diet yang sehat memerlukan pemilihan makanan yang tepat.

    Berikut adalah sepuluh makanan yang dapat membantumu dalam program diet.

    1. Sayuran Hijau

    Sayuran yang bisa ditanam berdekatan dan yang harus ditanam berjauhan (freepik.com/ poringdown)

    Sayuran hijau seperti bayam dan brokoli rendah kalori dan kaya serat, sehingga membantu menjaga rasa kenyang lebih lama.

    Sayuran hijau adalah pilihan terbaik untuk menambah volume makanan tanpa menambah kalori.

    2. Buah-buahan

    ilustrasi buah-buahan (freepik)

    Buah-buahan seperti apel dan berry mengandung banyak serat dan vitamin.

    Buah-buahan dapat menjadi camilan sehat yang membantu mengurangi keinginan untuk makanan manis.

    3. Daging Tanpa Lemak

    Penyimpanan daging di freezer lemari es (Kompas.com)

    Daging tanpa lemak seperti dada ayam dan ikan mengandung protein tinggi yang baik untuk membangun otot.

    Protein juga membantu meningkatkan metabolisme.

    4. Kacang-kacangan

    Kacang-kacangan memiliki banyak sekali manfaat. Mulai dari magnesium dan lemak sehat yang mampu melindungi kesehatan otak kita. (Consumer Report)

    Kacang-kacangan seperti almond dan kacang merah kaya akan lemak sehat dan protein.

    Meskipun tinggi kalori, kacang-kacangan memberikan rasa kenyang yang lebih lama.

    5. Yogurt

    Yogurt bisa jadi pilihan untuk diet. (Sajian Sedap)

    Yogurt rendah lemak adalah sumber probiotik yang baik untuk pencernaan.

    Yogurt dapat membantu mengatur nafsu makan dan meningkatkan kesehatan usus.

    6. Quinoa

    Quinoa adalah sumber karbohidrat kompleks yang kaya protein dan serat.

    Ini adalah alternatif yang baik untuk nasi dan pasta.

    7. Telur

    Pedagang menunjukkan telur ayam. (TRIBUNNEWS/JEPRIMA)

    Telur adalah sumber protein yang sangat baik dan dapat membantu menurunkan berat badan.

    “Mengonsumsi telur di pagi hari dapat mengurangi asupan kalori sepanjang hari,” kata Dr.

    Rina.

    8. Ikan Berlemak

    Ikan seperti salmon dan sarden mengandung asam lemak omega-3 yang baik untuk kesehatan jantung.

    Ikan berlemak juga membantu meningkatkan rasa kenyang.

    9. Oatmeal

    ilustrasi oatmeal (Freepik)

    Oatmeal adalah sumber serat yang baik dan dapat membantu menurunkan kolesterol.

    Ini adalah pilihan sarapan yang mengenyangkan dan sehat.

    10. Minyak Zaitun

    Minyak Zaitun. (Healthline.com)

    Minyak zaitun kaya akan lemak sehat dan antioksidan.

    Penggunaan minyak zaitun dalam diet dapat meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.

    Dengan memilih makanan yang tepat, Anda dapat menjalani program diet yang sehat dan efektif.

    Pastikan untuk mengonsumsinya dengan porsi yang seimbang dan tetap aktif secara fisik.

    (Tribunnews.com/M Alvian Fakka)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Cara Genjot Produksi Susu Demi Program Makan Bergizi Gratis

    Cara Genjot Produksi Susu Demi Program Makan Bergizi Gratis

    Jakarta

    Kebutuhan susu dalam negeri saat ini 80% masih dipenuhi secara impor. Pemerintah dan industri perlu kerja keras untuk mendorong produktivitas seiring kebutuhan susu yang meningkat akan adanya program Makan Bergizi Gratis (MBG).

    Peneliti senior sekaligus Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Tauhid Ahmad mengatakan setidaknya ada tiga hal yang perlu dilakukan. Pertama, impor sapi perah untuk meningkatkan produksi.

    “Sapi yang untuk perahnya, indukan sapi yang buat perah itu kita impor. Pola itu yang kemudian mungkin dilakukan karena kita memang existing sekarang impornya sudah besar, ke depannya memang harus dikurangi,” kata Tauhid kepada detikcom, Minggu (22/12/2024).

    Tauhid menyebut kondisi eksisting produksi susu sapi Tanah Air kini berada di kisaran 1 juta ton atau setara dengan 21%. Sedangkan, impor susu sapinya ada di kisaran 3,7 juta ton atau setara dengan 79%.

    “Padahal sampai 2029, kebutuhannya (susu sapi) bisa dua kali lipat, sekitar 8,5 juta ton. Ini bertahap tentu saja ya, karena kita kan bertahap 8,5 juta ton di mana susu segar itu dari dalam negeri mungkin 4,9 juta ton sampai 2029, dan impor itu 3,6 juta ton. Artinya, dengan situasi ini, ketergantungan impornya masih tinggi,” bebernya.

    Kedua, industri dalam negeri harus memperluas skala bisnisnya. “Mulai dari tempat untuk rumputnya, tempat untuk ternaknya, membangun infrastruktur dan sebagainya,” ucapnya.

    Ketiga, dari sisi pemerintah harus memberikan dorongan fasilitas pembiayaan bagi industri susu sapi dalam negeri.

    “Karena begini, untuk menambah kapasitas susu dalam negeri tidak mudah, ini butuh sekian (anggaran). Itu kan bisnisnya peternak juga menanggung, misalnya peternak butuh indukan, dia harus siapkan uangnya. Uangnya dari mana? Itu juga tidak gratis. Pemerintah bisa datangkan (indukan sapi perah impor), tapi peternak harus beli indukan sapi perahnya,” jelasnya.

    Menurut Tauhid, butuh waktu untuk Indonesia memenuhi kebutuhan susu di dalam negeri. Untuk itu, di tahun-tahun pertama diyakini masih akan ada impor susu untuk mensukseskan program MBG.

    “Itu butuh waktu, jadi mungkin di tahun pertama hingga tahun kedua itu belum cukup, pasti kita masih ada importasi susu. Akan tetapi mungkin kalau ada dukungan anggaran untuk infrastruktur, mungkin saja itu bisa dilakukan,” terangnya.

    Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira menambahkan bahwa susu bisa diganti dengan protein hewani atau nabati bagi daerah yang sulit dijangkau peternak susu.

    “Daerah pesisir kan ada ikan laut dan berbagai jenis produk perikanan yang potensial menjadi pasokan protein hewani untuk MBG. Sekolah di pinggir laut menunya mungkin berbeda dengan daerah basis peternakan sapi perah, tetapi kandungan gizinya yang perlu dipastikan merata,” beber Bhima.

    (aid/kil)

  • Manfaat Susu Sebagai Pelengkap Makan Bergizi Gratis

    Manfaat Susu Sebagai Pelengkap Makan Bergizi Gratis

    Jakarta

    Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi kebijakan prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang akan dijalankan Badan Gizi Nasional mulai 2025. Salah satu menu pendamping yang didorong yakni susu sebagai sumber protein.

    Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (PAUD Dikdasmen) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Iwan Syahril mengatakan gerakan minum susu merupakan program mendasar dalam rangka meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

    “Kabupaten Banyumas melakukan dengan baik uji coba program ini dan kami ingin memahami apa yang dirasakan di lapangan. Harapannya, hasil belajar ini dapat menyempurnakan program agar bisa lebih siap di kala menjadi program nasional,” kata Iwan dalam keterangan tertulis, dikutip Minggu (22/12/2024).

    Iwan menyebut tujuan program makan bergizi dan susu gratis adalah agar kesehatan generasi masa depan bisa lebih baik daripada saat ini. Gerakan ini didorong agar dilakukan juga di tingkat nasional.

    “Kita perlu bergotong-royong sesuai peran masing-masing dengan bersungguh-sungguh. Generasi yang kini berada di ruang kelas yang harus kita rawat dan kita jaga, bibit yang sedang tumbuh mekar sehingga semakin baik, buahnya baik dan unggul kualitas sehingga membawa dampak di masyarakat. Bagaimana mewujudkannya, salah satunya melalui makan bergizi dan minum susu,” imbuhnya.

    Kabupaten Banyumas terpilih menjadi lokasi awal program gerakan minum susu bagi murid sekolah dasar karena keberadaan Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BBPTUHPT) Baturraden yang memiliki peternakan sapi perah.

    Kepala BBPTUHPT Baturraden, Banyumas, Sintong Hutasoit menyampaikan bahwa gerakan minum susu sudah dilakukan dengan frekuensi satu kali dalam seminggu selama Agustus-September 2024, lalu Oktober 2024 mulai dua kali seminggu dan November 2024 menjadi setiap hari (5 kali dalam seminggu).

    Sejauh ini, menurut Sintong, sudah ada 36 SD dan MI baik negeri maupun swasta yang mengimplementasikan program Makan Bergizi Gratis dan Gerakan Minum Susu, dengan lebih dari 5.100 sasaran baik peserta didik maupun tenaga pendidik.

    Program Makan Bergizi Gratis yang dimulai sejak September 2024 disebut sebagai dukungan program Corporate Social Responsibility (CSR) dari Mitra Pembangunan Direktorat Pembibitan dan Produksi Ternak, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian. Kerja sama ini melibatkan katering yang menyediakan makanan setiap harinya.

    “Program Makanan Bergizi Gratis diberikan sekali dalam seminggu dengan penjadwalan yang sudah ditentukan,” tambah Sintong.

    Manfaat yang terlihat selama program tersebut berjalan yakni murid-murid diklaim semakin bersemangat datang ke sekolah.

    “Saat ini terlihat para murid semakin semangat datang ke sekolah, berdoa sebelum memulai makan dan minum, serta jangka panjangnya dapat lebih fokus belajar dan mendukung pertumbuhan badan, belajar lebih menyenangkan,” terang Marsini, Kepala SD Dawuhan.

    (aid/kil)

  • Mau Masukin Diet GLP-1 ke Resolusi Tahun Baru? Ini Wanti-wanti Dokter Gizi    
        Mau Masukin Diet GLP-1 ke Resolusi Tahun Baru? Ini Wanti-wanti Dokter Gizi

    Mau Masukin Diet GLP-1 ke Resolusi Tahun Baru? Ini Wanti-wanti Dokter Gizi Mau Masukin Diet GLP-1 ke Resolusi Tahun Baru? Ini Wanti-wanti Dokter Gizi

    Jakarta

    Diet biasanya menjadi salah satu resolusi atau komitmen yang akan diterapkan oleh banyak orang saat menyambut tahun baru. Namun, perlu diperhatikan untuk memilih metode diet benar, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

    Spesialis gizi klinis dari Mayapada Hospital Kuningan, Jakarta Selatan, dr Oki Yonatan Oentiono, SpGK, PNS (Physician Nutrition Specialist) mengatakan memang ada banyak tren diet viral di tahun 2024 yang sebenarnya cukup ekstrem untuk ditiru.

    Beberapa metode diet yang sempat nge-tren di media sosial pada tahun 2024 di antaranya diet mentimun ala pria Jepang, lalu 90-30-50 yang dikenalkan oleh ahli diet di Amerika Serikat, diet 30-30-30, water fasting, hingga diet Tiongkok.

    “Saya berharap ada diet-diet yang positif ya (di tahun 2025), jadi bukan yang aneh-aneh yang berbahaya dan berisiko tinggi,” kata dr Oki saat berbincang dengan detikcom, Jumat (13/12/2024).

    Terkait diet mentimun ala pria Jepang, diet Tiongkok, hingga water fasting sebenarnya metode ini terbilang cukup ekstrem meskipun menawarkan hasil yang memuaskan.

    Diet mentimun ala seorang koki di Jepang Nozaki Hiromitsu diklaim sukses menurunkan berat badan hingga 11 kg dalam waktu dua bulan. Nozaki mengaku bahwa dirinya mengonsumsi mentimun mentah hampir setiap hari.

    Sementara, diet Tiongkok disebut bisa turunkan 10 kg dalam waktu kurang dari seminggu. Aturan dalam metode ini yakni hanya mengonsumsi satu jenis makanan per hari.

    Menurut dr Oki, beberapa metode diet memang bisa dikategorikan ekstrem. Hal ini tentunya memiliki risiko kesehatan yang wajib menjadi perhatian.

    “Kalau hanya makan mentimun, risiko pertama pasti mudah lemas karena kalorinya kurang, nggak ada proteinnya. Kalau kenyang hanya sekadar mengisi perut, rasa kenyangnya beda kalau makan protein, karbohidrat, kenyangnya lebih memuaskan,” kata dr Oki.

    “Sementara diet Tiongkok bisa bikin mudah sakit batuk, pilek, kalau ada luka sulit sembuh. Bisa kayak gitu (diabetes), mekanismenya berbeda tapi kurang lebih kaya gitu. Kemudian bisa rambut rontok, kalau pada perempuan bisa nggak menstruasi,” sambungnya.

    Lalu untuk metode diet water fasting, dr Oki tentu tidak menyarankan hal ini. Pasalnya, hanya mengisi perut dengan air saja di pagi dan siang hari tentu tidak akan cukup mencukupi kebutuhan harian.

    “Hari ini mungkin nggak papa, tapi besok udah di UGD, mungkin pingsan,” tutupnya.

    NEXT: Diet GLP-1 dan Tren Lain yang Diprediksi Ngehits di Tahun 2025

    Simak Video “Video: Diet Mentimun, Apakah Aman dan Efektif Turunkan Berat Badan?”
    [Gambas:Video 20detik]

  • 4 Tips Memilih Susu Formula Sesuai Kebutuhan

    4 Tips Memilih Susu Formula Sesuai Kebutuhan

    Jakarta – ASI merupakan asupan terbaik untuk bayi. Namun, pemberian ASI ada kalanya tidak bisa dilakukan saat ibu atau si bayi memiliki masalah medis. Bila mengalami hal ini, pemberian susu formula menjadi opsi atau pilihan membantu perkembangan anak.

    Susu formula untuk bayi memiliki kandungan yang berbeda-beda. Hal ini membuat orang tua perlu cermat dalam memilih susu formula terbaik dan sesuai dengan kondisi buah hati. Dengan begitu, kebutuhan nutrisi bayi dapat tercukupi dan mendukung tumbuh kembangnya.

    Ada beberapa cara yang bisa dilakukan saat memilih susu formula, dikutip dari Healthline:

    1. Kandungan pada susu

    Ada susu formula dengan kandungan protein standar atau ukuran penuh. Susu semacam ini tidak memecah protein sama sekali. Persis seperti saat dikeluarkan dari sapi atau kedelai.

    Protein ukuran penuh pada daftar bahan-bahan biasanya ditandai dengan susu tanpa lemak, isolat protein susu, atau protein whey atau komponen protein susu sapi, atau ‘isolat protein kedelai’ dalam formula kedelai. Adapula susu formula dengan protein terhidrolisis sebagian, atau artinya terpecah menjadi lebih kecil ukurannya, mendekati ukuran protein ASI.

    Pada daftar bahan, akan terlihat kata-kata ‘terhidrolisis sebagian’ di depan protein. Karena protein yang terhidrolisis sebagian memerlukan pencernaan lebih sedikit untuk diserap, protein tersebut mungkin merupakan pilihan yang baik untuk beberapa bayi baru lahir atau bayi yang mengalami ketidaknyamanan dalam mencerna protein ukuran penuh, atau dengan riwayat masalah pencernaan.

    Karbohidrat

    Laktosa adalah sumber karbohidrat dalam ASI, dan semua bayi yang sehat mampu mencerna laktosa. Jika bayi yang sehat baru pertama kali minum susu formula, disarankan untuk mulai dengan formula berbasis laktosa sembari memantau bagaimana perkembangannya.

    Ada alasan mengapa beberapa bayi tumbuh subur dengan formula rendah laktosa. Bayi lahir prematur atau memiliki saluran pencernaan yang belum matang serta teriritasi mungkin menghasilkan lebih sedikit enzim mencerna laktosa.

    Bayi yang baru pulih dari diare atau bayi yang telah mengonsumsi susu formula rendah laktosa dalam waktu lama juga akan memiliki lebih sedikit enzim pencerna laktosa dan mungkin lebih nyaman dengan susu formula rendah laktosa.

    Jika laktosa dihilangkan dari susu formula, karbohidrat lain harus ditambahkan untuk memastikan bayi mendapatkan cukup energi karbohidrat. Hanya ada dua karbohidrat lain yang cukup kecil sehingga bayi dapat mencernanya dengan baik yaitu sukrosa (gula meja) dan gula glukosa.

    2. Kondisi Bayi

    Bila bayi mengalami refluks asam atau gumoh kronis, sebaiknya mempertimbangkan susu formula dengan kandungan whey tinggi. Protein susu terbagi dalam dua kategori, whey dan kasein. Protein whey tetap cair di lambung sehingga lebih cepat keluar dari lambung.

    Para orangtua juga bisa mempertimbangkan susu formula yang dikentalkan untuk mengatasi refluks asam.

    3. Berizin BPOM

    Sama seperti produk lain, tentu memilih susu formula yang berizin Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) merupakan cara paling aman.

    Susu formula tidak selalu cocok untuk bayi, termasuk saat bayi memiliki alergi protein susu, kolik, gas, atau masalah khusus lain, para ibu bisa memerhatikan kondisi bayi saat diberikan susu formula.

    Hal-hal yang perlu diperhatikan saat bayi mulai mengonsumsi susu formula baru meliputi:

    perubahan pola tidurperubahan tinjarewel di siang harimuntah

    Bila keluhan terus berlanjut, sebaiknya segera menghubungi dokter anak untuk meminta rekomendasi.

    4. Kemungkinan Alergi

    Melihat risiko alergi bayi pada susu formula tentu penting. Bila mengalami reaksi alergi, seperti kulit ruam, kemerahan, muntah, atau diare, jangan lanjutkan pemberian susu formula tersebut dan segera berkonsultasi ke dokter.

    Pada kasus ini, dokter mungkin akan menyarankan susu formula dengan formulasi khusus, seperti susu terhidrolisa ekstensif atau susu formula asam amino. Susu jenis ini masih berbasis susu sapi, tetapi kandungan proteinnya sudah diolah sehingga tidak menyebabkan alergi.

    Selain itu, hindari juga memberikan berbagai susu berbasis tanaman yang hanya diperas dari tanamannya, seperti susu kedelai, susu beras, dan susu almond, baik pada bayi normal maupun bayi yang memiliki alergi susu sapi. Pasalnya, nilai gizi dalam jenis susu ini tidak mampu mencukupi kebutuhan nutrisi anak.

    (naf/up)

  • Diprediksi Ngetren di 2025, Apa Itu Diet GLP-1? Ini Kata Dokter Gizi

    Diprediksi Ngetren di 2025, Apa Itu Diet GLP-1? Ini Kata Dokter Gizi

    Jakarta – Di tahun 2024 banyak metode diet yang viral di media sosial dan diikuti oleh banyak orang. Beberapa di antaranya dinilai efektif karena dapat menurunkan berat badan yang cukup banyak dalam waktu terbilang singkat.

    Beberapa metode diet yang sempat nge-tren di media sosial di antaranya diet mentimun ala pria Jepang, lalu 90-30-50 yang dikenalkan oleh ahli diet di Amerika Serikat, diet 30-30-30, hingga diet tiongkok.

    Lalu metode diet manakah yang kemungkinan masih akan banyak dipilih masyarakat untuk membantu menurunkan berat badan di tahun 2025?

    Menjawab hal ini, spesialis gizi klinis dari Mayapada Hospital Kuningan, Jakarta Selatan, dr Oki Yonatan Oentiono, SpGK, PNS (Physician Nutrition Specialist) mengatakan setidaknya ada dua metode yang diprediksi akan viral di 2025.

    “Nah yang pertama itu tadi ya, ada diet GLP-1,” kata dr Oki saat berbincang dengan detikcom, Jumat (13/12/2024).

    Diet GLP-1 merupakan diet yang terinspirasi penggunaan obat diabetes Ozempic, yang memang berisi hormon GLP-1 atau atau Glucagon-Like Peptide 1. Menurut dr Oki, hormon ini membantu tubuh memberikan sinyal kenyang ke otak.

    Dalam diet GLP-1, menu makan yang dipilih adalah menu-menu yang memberikan efek serupa dengan Ozempic. Termasuk di antaranya adalah makanan-makanan yang tinggi protein dan serat. Diet ini muncul karena tidak semua orang punya akses terhadap obat-obat GLP-1 dan memang tidak semua membutuhkannya.

    “Lalu saya dengar-dengar ada kebijakan mengenai gula ya. Jadi mungkin nanti bisa trending (di 2025) diet rendah gula kalau sampai gula dilabelin. Jadi kita bisa tahu ‘oh makanan minuman ini tinggi gula, rendah gula’,” sambungnya.

    Selain itu, dr Oki menambahkan metode diet yang kerap dijalani selebritis Tanah Air yakni intermittent fasting (IF) juga masih akan banyak diminati oleh masyarakat di tahun 2025.

    dr Oki juga mengimbau untuk mereka yang ingin melakukan diet di tahun 2025 untuk memilih metode yang aman dan tidak ekstrem hanya karena tergiur cepat turun berat badan. Menurutnya sesekali ‘nakal’ saat proses diet juga penting, hal ini agar seseorang tetap konsisten dan tidak merasa bosan.

    “Saya selalu kasih ruang ke pasien saya untuk cheating meal seminggu sekali,” katanya.

    (dpy/up)

  • Menilik Manfaat Jamu dan Herbal, Solusi Kesehatan Alami di Era Green Lifestyle – Halaman all

    Menilik Manfaat Jamu dan Herbal, Solusi Kesehatan Alami di Era Green Lifestyle – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Masyarakat kini semakin sadar akan pentingnya hidup sehat. Tren ini terlihat dari banyaknya jenis olahraga yang tidak hanya mendukung gaya hidup sehat, tetapi juga selaras dengan green lifestyle.

    Secara umum, istilah green lifestyle mengacu pada definisi gaya hidup ramah lingkungan. Penerapan green lifestyle tak lain untuk mengatasi perubahan iklim, khususnya yang kerap terjadi di Indonesia. Dengan pola hidup yang lebih peduli lingkungan,masyarakat diajak konsisten untuk mencegah kerusakan lebih lanjut dan menjaga keberlangsungan ekosistem.

    Aktivitas fisik seperti berjalan kaki, bersepeda, hingga melakukan yoga di ruang terbuka hijau, merupakan contoh nyata dari penerapan green lifestyle. Di mana, bukan hanya mendukung kesehatan fisik, tetapi juga membantu mengurangi jejak karbon.

    Di samping itu, perlu Tribunners ketahui, hidup sehat di era green lifestyle juga melibatkan pemilihan solusi kesehatan berbasis alami, seperti jamu dan herbal. Dengan kandungan alami yang ramah lingkungan, jamu dan herbal telah menjadi pilihan go-to wellness solutions yang relevan untuk menjaga daya tahan tubuh di tengah perubahan iklim yang bisa berpotensi memicu munculnya virus-virus baru.

    Masyarakat tanah air sudah lama mengonsumsi jamu sebagai sumber pengobatan dan pencegahan dari berbagai penyakit. Diracik dari bahan-bahan alami berkualitas tinggi, jamu juga termasuk dalam kategori obat herbal. Oleh karena itu, jamu sering disebut sebagai jamu herbal.

    Berikut ini dirangkum dari sejumlah sumber, Sabtu (21/12/2024), deretan manfaat jamu yang telah menjadi solusi kesehatan alami di era green lifestyle.

    Manfaat Jamu Sesuai Jenis Tanaman

    Sebagaimana yang sudah diungkap sebelumnya, jamu diracik dengan bahan-bahan alami berkualitas tinggi seperti jahe, temulawak, kunyit, dan lain sebagainya, di mana tentunya memiliki masing-masing khasiat yang mendukung tubuh sehat. Berikut di antaranya.

    Kunyit menjadi salah satu tanaman herbal yang kerap diolah menjadi aneka jamu, seperti jamu kunyit asem, yang merupakan kombinasi antara jamu dan asam. Di mana, kerap dikonsumsi masyarakat untuk mengatasi nyeri haid, pegal-pegal, mengatasi konstipasi, menjaga kesehatan tulang, hingga disebut dapat menurunkan kadar kolesterol jahat.

    Disadur dari laman Harvard Health, sebuah studi tahun 2020 menemukan, kunyit atau tanaman Curcuma Longa ini telah dikaitkan dengan sifat anti-inflamasi, antikanker, antidiabetik, antidiare, antimikroba, antivirus, dan antioksidan.

    Dalam penelitian tersebut mengungkap hubungan antara beberapa khasiat pada kunyit dan manfaat kesehatan yang sebenarnya. Seperti menunjukkan potensi kurkumin dalam mengelola nyeri osteoartritis. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk lebih memahami potensi manfaat kunyit lainnya, serta dosis yang dibutuhkan untuk memperoleh manfaat tersebut.

    Dalam pengobatan Ayurveda dan pengobatan tradisional Tiongkok. kunyit kerap digunakan untuk mengobati berbagai kondisi seperti gangguan kulit, masalah pernapasan, pereda nyeri sendi, dan gangguan pencernaan. 

    Di samping itu, kunyit telah menjadi suplemen makanan populer yang dipromosikan bermanfaat untuk berbagai kondisi termasuk radang sendi, gangguan pencernaan, depresi, hingga alergi. 

     

    Selain kunyit, ada pula temulawak yang juga kerap dijadikan sebagai bahan utama untuk mengolah jamu. Sejak lama, temulawak kerap digunakan untuk mengatasi mual, pusing, pilek, dan meningkatkan nafsu makan.

    Menukil dari laman Kementerian Kesehatan RI, temulawak juga bisa dimanfaatkan sebagai antibakteri karena kandungan xanthorrhizol, anti-radang, hingga antioksidan. Selain itu, kandungan di dalam temulawak juga diyakini mampu menghambat pertumbuhan dan perkembangan sel kanker, paling ampuh untuk melancarkan peredaran darah. 

     

    Selanjutnya ada jahe yang tidak perlu diragukan lagi khasiatnya untuk menopang kesehatan tubuh. Sama seperti kunyit dan temulawak, jahe juga kerap digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan jamu.

    Senyawa kimia tertentu dalam jahe segar membantu tubuh menangkal kuman. Senyawa ini sangat ampuh dalam menghentikan pertumbuhan bakteri seperti E.coli dan shigella , dan juga dapat mencegah virus.

    Jahe dapat bekerja dengan memecah dan membuang gas yang menumpuk di usus, sehingga dapat meredakan mual. Selain itu, Jahe juga bersifat anti-radang, di mana dapat mengurangi pembengkakan.

    Menukil dari laman WebMD, beberapa penelitian menunjukkan bahwa molekul bioaktif dalam jahe dapat memperlambat pertumbuhan beberapa kanker seperti kanker kolorektal, lambung, ovarium, hati, kulit, payudara, dan prostat. Namun, masih diperlukan lebih banyak penelitian untuk membuktikan kebenarannya.

    Kemudian ada kencur yang kerap diolah menjadi jamu beras kencur. Jamu beras kencur mengandung berbagai senyawa yang memberikan manfaat kesehatan, seperti flavonoid, yang berfungsi sebagai antioksidan untuk melawan radikal bebas dan menurunkan tekanan darah tinggi.

    Kencur atau kaempferia galanga merupakan tanaman herbal yang memiliki aroma dan cita rasa yang pedas. Ada banyak nutrisi yang terkandung di dalam kencur seperti protein, serat, kalium, fosfor, vitamin C, B, K, dan folat, juga mengandung minyak esensial dan senyawa yang bersifat antioksidan, antiradang, antibakteri, dan anti-nyeri.

    Tribunners pasti sudah nggak asing dengan jamur brotowali bukan? Yap, brotowali merupakan jenis tanaman yang dikenal dengan rasa begitu pahit, namun ampuh untuk kesehatan tubuh. Tanaman yang biasa diolah menjadi jamu ini juga dipercaya dapat mengatasi demam, disentri, masalah kulit, hingga diabetes.

    Alkaloid barberin dan columbina yang terkandung di dalam brotowali juga ampuh untuk membunuh bakteri. Menariknya, rasa pahit brotowali yang berasal dari zat palmatin, kolin, harsa, glikosida, dan pati ternyata berperan dalam merangsang sistem pernapasan sehingga dapat berfungsi lebih optimal.

    Rutin mengonsumsi jamu herbal tak hanya mendukung imunitas tubuh, tetapi juga melestarikan warisan budaya Indonesia yang selaras dengan prinsip keberlanjutan. Dengan memadukan olahraga, green lifestyle, dan solusi berbasis alam seperti jamu, masyarakat dapat menjaga kesehatan secara holistik sekaligus berkontribusi pada pelestarian lingkungan.

    #LokalAsri #ArahkanAksiAsrikanIndonesia #TribunNetwork #MataLokalMenjangkauIndonesia

  • Masih Sering Skip! Catat Ini Tips Gaya Hidup ‘Anti Batu Ginjal’ dari Dokter

    Masih Sering Skip! Catat Ini Tips Gaya Hidup ‘Anti Batu Ginjal’ dari Dokter

    Jakarta

    Batu ginjal merupakan sebuah kondisi medis yang terjadi ketika mineral dan garam, seperti kalsium dan asam urat, membentuk endapan keras yang membatu di dalam ginjal atau saluran kemih. Kondisi ini dapat mengganggu kinerja ginjal yang bertugas sebagai penyaring darah untuk membuang zat-zat kimia tubuh melalui urine.

    Spesialis urologi dr Hilman Hadiansyah, SpU menjelaskan bahwa masalah batu ginjal harus segera ditangani. Terlebih dalam banyak kasus, batu ginjal yang menyumbat dapat memicu rasa nyeri yang parah, sehingga mengganggu aktivitas.

    “Batu ginjal yang dibiarkan dan tidak ditatalaksana dengan tepat akan beresiko menyebabkan gangguan fungsi ginjal yang berujung pada kondisi gagal ginjal, dengan kemungkinan terburuk pasien akan membutuhkan cuci darah untuk menggantikan fungsi ginjalnya,” kata dr Hilman ketika dihubungi detikcom, Sabtu (21/12/2024).

    Untuk mencegah batu ginjal, gaya hidup secara keseluruhan harus diperhatikan. dr Hilman meminta masyarakat untuk selalu menjaga kebutuhan cairan tubuh dengan mengonsumsi minimal 8-10 gelas atau 2-3 liter air per hari.

    Selain itu, pastikan untuk menjaga olahraga teratur dengan diet yang sehat. Batasi konsumsi garam berlebihan dan makanan tinggi purin. Menurut dr Hilman, obesitas juga bisa menjadi salah satu faktor risiko dari terbentuknya batu ginjal.

    “Konsumsi makanan yang sehat, kurangi konsumsi garam terlalu berlebihan, cokelat, makanan tinggi purin, minuman bersoda, dan perbanyak makanan dan minuman yang mengandung sitrat seperti lemon,” kata dr Hilman.

    “Terlalu banyak konsumsi bahan makanan yang mengandung garam dan kristal pembentuk batu seperti kalsium dari dairy products keju dan susu, oksalat dari daging merah dan protein hewani, dan asam urat dari jeroan, kacang-kacangan, makanan tinggi purin lainnya,” tandasnya.

    Perlu dicatat, makanan-makanan seperti protein hewani, kacang-kacangan, dan dairy product masih boleh dikonsumsi dalam jumlah moderat karena nutrisinya masih dibutuhkan oleh tubuh. Pastikan konsumsi dalam jumlah moderat dan imbangi dengan gaya hidup sehat.

    Masalah batu ginjal umumnya tidak menimbulkan keluhan berarti. Namun, ketika batu sudah menyumbat saluran kemih, efeknya dapat menimbulkan rasa nyeri yang parah. Berikut ini sederet gejala batu ginjal yang mungkin dapat muncul:

    Nyeri di bagian pinggang dan perut bagian kanan atau kiri.Nyeri parah (kolik renal) disertai keringat dingin, mual, dan muntah apabila sudah menyumbat.Nyeri saat berkemih.Urine berwarna merah atau keruh berpasir.Demam ketika infeksi terjadi.Adanya passing stone atau batu kecil di urine.

    (avk/up)

  • 5 Manfaat Rutin Minum Air Rebusan Mengkudu, Efeknya Nggak Kaleng-kaleng

    5 Manfaat Rutin Minum Air Rebusan Mengkudu, Efeknya Nggak Kaleng-kaleng

    Jakarta

    Di Asia Tenggara, khususnya Indonesia, mengkudu menjadi salah satu buah yang cukup populer dikonsumsi sebagai obat herbal. Pasalnya, di buah mengkudu terkandung beragam nutrisi mulai karbohidrat, protein, vitamin C, antioksidan, polifenol, hingga mineral seperti kalsium dan magnesium.

    Dikutip dari Healthline, informasi tentang keamanan mengkudu masih simpang siur. Beberapa penelitian memberikan hasil yang berbeda terkait takaran dosis dan efeks samping yang mungkin terjadi.

    Sebuah studi berskala kecil misalnya, menunjukkan bahwa takaran 750 ml jus mengkudu dikategorikan aman. Namun demikian pada 2025, terungkap ada efek toksisitas di hati pada orang yang mengonsumsi jus mengkudu.

    Temuan tersebut sempat direvisi melalui re-evaluasi oleh The European Food Safety Authority (EFSA) yang menyimpulkan bahwa jus mengkudu saja tidak memicu efek tersebut. Lalu pada 2009, pakar EFSA melaporkan bahwa beberapa orang mungkin mengalai sensitivitas terhadap efek toksisitas pada hati.

    Sebagai tambahan, orang dengan penyakit ginjal kronis atau gagal ginjal mungkin perlu menghindari jus mengkudu. Kandungan potasium yang tinggi dapat membuat kadarnya meningkat hingga level tidak aman.

    Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) biasanya, disarankan untuk mengonsumsi 30-60 mL air rebusan atau jus buah mengkudu, tetapi orang yang sakit disarankan untuk minum hingga 180 mL.

    Berikut adalah manfaat air rebusan atau jus mengkudu jika rutin dikonsumsi.

    1. Mengurangi Sakit Leher

    Air rebusan mengkudu atau jus mengkudu juga berperan dalam mengobati rasa nyeri di leher akibat kondisi kerusakan tulang belakang yang terkait usia (osteoartritis serviks atau spondilosis serviks) saat dibarengi dengan fisioterapi tertentu.

    Namun, mengonsumsi mengkudu saja tidak akan menjadi lebih efektif menurunkan nyeri leher jika tidak dibarengi pengobatan lain seperti fisioterapi.

    2. Meningkatkan Performa Fisik

    Air rebusan mengkudu diketahui dapat membantu meningkatkan performa fisik seseorang seperti ketahanan, keseimbangan, dan fleksibilitas tubuh. Salah satu penelitian yang melibatkan 40 atlet yang minum 100 mL air mengkudu mengalami peningkatan energi dan ketahanan tubuh saat berolahraga.

    3. Melindungi dari Toksisitas

    Kebiasaan merokok seseorang tentu bisa menekan sistem kekebalan tubuh dan membuat lebih berisiko terkena berbagai infeksi virus dan bakteri.

    Penelitian menunjukkan bahwa jus mengkudu dapat memberikan perlindungan terhadap racun yang terkait dengan merokok tembakau. Caranya dengan melindungi DNA dari kerusakan akibat asap, menormalkan lipid darah, mengendalikan peradangan sistemik, dan mengurangi homosistein.

    4. Membantu Mengendalikan Berat Badan

    Penelitian awal menunjukkan bahwa mengkudu dapat membantu mengendalikan berat badan dan mengobati obesitas. Namun, untuk mendapatkan berat badan yang ideal juga harus dikombinasikan dengan pembatasan kalori harian dan olahraga.

    5. Membantu Meredakan Nyeri

    Selama lebih dari 2.000 tahun, mengkudu digunakan sebagai obat tradisional karena khasiatnya untuk meredakan nyeri. Hal ini juga didukung oleh banyak penelitian.

    Salah satu penelitian selama satu bulan, orang-orang dengan artritis degeneratif tulang belakang mengonsumsi 0,5 ons (15 mL) jus mengkudu dua kali sehari. Kelompok yang mengonsumsi jus noni melaporkan skor nyeri yang jauh lebih rendah.

    Nyeri artritis sering dikaitkan dengan peningkatan peradangan dan stres oksidatif. Oleh karena itu, jus mengkudu dapat memberikan pereda nyeri alami dengan mengurangi peradangan dan melawan radikal bebas.

    (dpy/up)