Produk: protein

  • Ini yang Terjadi pada Tubuh Saat Masuk Angin dan Cara Mengatasinya

    Ini yang Terjadi pada Tubuh Saat Masuk Angin dan Cara Mengatasinya

    Jakarta, Beritasatu.com – Pernahkah Anda merasa tubuh tidak nyaman setelah beraktivitas di luar ruangan, terutama saat cuaca dingin? Kondisi ini sering disebut masuk angin. Lalu, apa yang terjadi pada tubuh saat masuk angin dan cara mengatasinya?

    Masuk angin merupakan istilah yang umum digunakan untuk menggambarkan berbagai gejala, seperti perut kembung, demam, nyeri otot, dan kelelahan. Meski sering dialami, banyak orang belum memahami apa yang sebenarnya terjadi pada tubuh saat masuk angin.

    Lalu, apa yang terjadi pada tubuh saat masuk angin dan cara mengatasinya? Berikut ini penjelasannya yang dikutip dari laman Life Blood, Kamis (23/1/2025).

    1. Penyempitan pembuluh darah
    Ketika suhu tubuh menurun, pembuluh darah di permukaan kulit menyempit untuk mempertahankan suhu tubuh tetap hangat. Proses ini dapat mengurangi aliran darah dan oksigen ke beberapa bagian tubuh, menyebabkan rasa dingin yang ekstrem dan nyeri otot yang tidak nyaman.

    2. Sistem imun yang melemah
    Paparan cuaca dingin dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh. Produksi sel darah putih yang berfungsi melawan infeksi menurun, sehingga tubuh lebih rentan terhadap virus penyebab flu atau pilek. Virus ini juga cenderung bertahan lebih lama dalam suhu dingin, meningkatkan risiko infeksi.

    3. Gangguan pencernaan
    Masuk angin sering disertai gejala, seperti kembung, mual, atau sakit perut. Ketegangan otot di area perut akibat upaya tubuh menjaga suhu hangat bisa memperburuk kondisi ini. Selain itu, stres akibat rasa tidak nyaman juga berkontribusi pada gangguan pencernaan.

    4. Nyeri otot dan sendi
    Suhu dingin dapat membuat otot dan sendi menjadi kaku. Respons alami tubuh untuk mempertahankan kehangatan seringkali menyebabkan nyeri otot dan sendi, yang bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari.

    5. Kelelahan berlebihan
    Gejala masuk angin sering disertai rasa lelah yang luar biasa akibat kombinasi stres tubuh melawan dingin, infeksi, dan gangguan metabolisme. Kelelahan ini dapat menurunkan produktivitas dan memengaruhi kualitas hidup.

    Cara Mengatasi Masuk Angin Secara Efektif
    – Istirahat yang cukup
    Beristirahat membantu tubuh memulihkan energi dan melawan infeksi. Jangan memaksakan diri untuk beraktivitas jika tubuh merasa lelah.

    – Konsumsi makanan dan minuman hangat
    Minuman seperti teh hangat, wedang jahe, atau sup ayam dapat membantu menghangatkan tubuh dan meredakan gejala masuk angin.

    – Menghangatkan tubuh
    Gunakan pakaian tebal, kaus kaki, atau selimut hangat untuk menjaga suhu tubuh tetap stabil, terutama saat cuaca dingin.

    – Pola makan sehat
    Perbanyak konsumsi makanan kaya vitamin dan mineral, seperti buah-buahan, sayuran, dan protein, untuk memperkuat sistem imun tubuh.

    – Konsumsi obat jika diperlukan
    Obat bebas seperti dekongestan atau antihistamin dapat membantu meredakan gejala seperti hidung tersumbat dan bersin. Pastikan untuk mengikuti petunjuk penggunaan dengan benar.

    Memahami cara mengatasi masuk angin adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan, terutama saat menghadapi cuaca dingin atau aktivitas berat. Dengan kombinasi perawatan diri yang tepat, seperti istirahat, mengonsumsi makanan hangat, dan menjaga kehangatan tubuh, gejala masuk angin dapat diatasi dengan lebih efektif.

  • 8 Jenis Protein Hewani dan Manfaatnya untuk Tubuh

    8 Jenis Protein Hewani dan Manfaatnya untuk Tubuh

    Jakarta, Beritasatu.com – Protein hewani dikenal sebagai sumber protein lengkap karena mengandung semua sembilan asam amino esensial yang tidak dapat diproduksi sendiri oleh tubuh. Lalu, apa saja protein hewani?

    Asam amino esensial ini sangat penting untuk mendukung berbagai fungsi tubuh. Salah satunya adalah untuk membangun otot, memproduksi hormon, membentuk antibodi, serta memperkuat jaringan struktural seperti kulit, rambut, dan kuku.

    Sebagai nutrisi esensial, protein memiliki peran vital dalam menjaga kesehatan dan keseimbangan tubuh. Salah satu cara terbaik untuk memenuhi kebutuhan protein adalah dengan mengonsumsi makanan yang berasal dari protein hewani.

    Sumber protein ini tidak hanya kaya akan kandungan protein, tetapi juga dilengkapi dengan berbagai vitamin dan mineral penting, seperti vitamin B12 dan zat besi, yang sulit ditemukan dalam sumber protein nabati.

    Menambahkan protein hewani ke dalam menu harian adalah langkah tepat untuk memastikan tubuh mendapatkan nutrisi yang lengkap dan seimbang.

    Berikut ini delapan jenis protein hewani yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh, dikutip dari laman Health, Kamis (23/1/2025).

    1. Unggas
    Unggas, seperti ayam dan kalkun, merupakan sumber protein hewani yang sangat populer. Dada ayam, misalnya, mengandung sekitar 32 gram protein dalam setiap 100 gram dagingnya. Jenis daging putih ini rendah lemak dan cocok untuk menunjang pembentukan otot serta menjaga berat badan.

    2. Ikan
    Ikan, terutama jenis ikan berlemak seperti salmon, sarden, dan tuna, adalah sumber protein yang kaya nutrisi. Selain mengandung 22,1 gram protein dalam 100 gram salmon yang dimasak, ikan ini juga kaya akan asam lemak omega 3 yang baik untuk kesehatan jantung. Tuna panggang bahkan mengandung lebih banyak protein, yaitu 34,7 gram dalam setiap 100 gramnya.

    3. Daging sapi
    Daging sapi tanpa lemak, seperti potongan sirloin atau daging bulat, merupakan pilihan yang baik untuk asupan protein. Dalam 100 gram daging sapi panggang terdapat sekitar 21,7 gram protein. Daging sapi juga kaya zat besi, yang membantu pembentukan sel darah merah.

    4. Daging babi
    Potongan daging tenderloin babi juga menjadi sumber protein berkualitas tinggi. Setiap 100 gram daging babi panggang mengandung sekitar 35,6 gram protein, menjadikannya salah satu pilihan protein hewani yang paling padat nutrisi.

    5. Telur
    Telur merupakan salah satu sumber protein hewani yang sangat praktis. Dalam 100 gram telur rebus terkandung sekitar 12,6 gram protein. Selain itu, telur mengandung berbagai vitamin dan mineral penting, termasuk vitamin D dan kolin.

    6. Yoghurt
    Yoghurt, terutama yoghurt rendah lemak, adalah hasil fermentasi susu yang kaya akan protein dan probiotik. Dalam 100 gram yoghurt, terdapat sekitar 4,4 gram protein, menjadikannya pilihan yang baik untuk menjaga kesehatan pencernaan.

    7. Udang
    Udang adalah makanan laut yang kaya protein dan rendah kalori. Dalam 100 gram udang tumis, terdapat sekitar 17,1 gram protein. Udang juga mengandung selenium, mineral yang berperan sebagai antioksidan.

    8. Kepiting dan kerang
    Kepiting dan kerang merupakan makanan laut lainnya yang kaya akan protein. Dalam 100 gram kepiting rebus terdapat 19,8 gram protein, sedangkan 100 gram kerang rebus mengandung 15,9 gram protein. Keduanya juga mengandung zinc, yang penting untuk mendukung sistem kekebalan tubuh.

    Protein hewani adalah sumber nutrisi yang sangat bermanfaat bagi kesehatan karena mengandung semua asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh. Namun, untuk pola makan yang seimbang, penting untuk mengombinasikan jenis-jenis protein hewani dengan protein nabati, seperti kacang-kacangan, biji-bijian, dan sayuran.

    Kombinasi ini memberikan variasi vitamin, serat, dan mineral yang tidak ditemukan dalam protein hewani saja, sehingga membantu tubuh berfungsi secara optimal.

  • Sumber Protein untuk Pertumbuhan Anak Optimal Selain Susu

    Sumber Protein untuk Pertumbuhan Anak Optimal Selain Susu

    JAKARTA – Protein merupakan salah satu nutrisi esensial bagi tubuh yang memiliki banyak sumber, baik dari hewani maupun nabati. Selain susu, yang sering dianggap sebagai sumber protein utama, ada banyak alternatif lain seperti telur, ikan, daging ayam, kacang-kacangan, tahu, dan tempe.

    Semua ini dapat menjadi pilihan yang bervariasi untuk memenuhi kebutuhan gizi anak dengan optimal. Ahli gizi Dr. dr. Luciana B. Sutanto, MS. SpGK (K) menyoroti pentingnya pemahaman masyarakat terhadap keberagaman sumber protein yang bisa dimanfaatkan.

    “Susu sering dianggap sebagai sumber protein utama. Kenyataannya, ada banyak alternatif lain yang sama baiknya,” jelasnya seperti dikutip ANTARA.

    Dr. Lucy, sapaan akrabnya, menekankan bahwa protein memiliki peran krusial dalam mendukung pertumbuhan, perkembangan otot, serta memperkuat sistem imun anak.

    Ia menjelaskan susu memang merupakan sumber protein yang mudah dikonsumsi dan memiliki kandungan nutrisi yang lengkap. Namun, ia juga mengingatkan protein dapat diperoleh dari berbagai bahan makanan lain yang tak kalah bernutrisi.

    Misalnya, ikan selain kaya protein juga mengandung asam lemak omega-3 yang baik untuk perkembangan otak. Sementara itu, kacang-kacangan tidak hanya mengandung protein tetapi juga serat yang mendukung kesehatan pencernaan. “Kebutuhan anak akan protein dapat terpenuhi dengan mengkombinasikan berbagai sumber makanan ini,” jelasnya.

    Lucy menambahkan, variasi dalam sumber protein penting untuk memastikan anak mendapatkan berbagai macam nutrisi yang dibutuhkan tubuhnya. “Masing-masing bahan makanan memiliki manfaat yang unik. Dengan kombinasi yang tepat, anak akan memperoleh zat gizi secara menyeluruh,” katanya.

    Dalam konteks program pemerintah seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), sumber protein juga dapat disesuaikan dengan potensi lokal. Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Philips Jusario Vermonte, menjelaskan di wilayah yang bukan merupakan sentra sapi, susu dapat digantikan dengan sumber protein lain, seperti telur atau ikan, tanpa mengurangi nilai gizinya.

    Menurut Philips, penggantian ini dilakukan berdasarkan rekomendasi dari ahli gizi dan Badan Gizi Nasional (BGN), yang memastikan semua menu tetap memenuhi standar kecukupan gizi.

    Pengelolaan menu tersebut diawasi oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk memastikan kebutuhan nutrisi anak terpenuhi dengan baik.

    Dr. Lucy mengingatkan pemilihan makanan harus disesuaikan dengan kebutuhan individu. “Jumlah dan jenis sumber protein perlu diperhatikan agar anak tidak hanya sehat, tetapi juga tumbuh dengan optimal,” tutupnya.

  • Kemenkes: Rokok dan Tembakau Jadi Tantangan di Bidang Gizi di Indonesia – Halaman all

    Kemenkes: Rokok dan Tembakau Jadi Tantangan di Bidang Gizi di Indonesia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Dirjen Kesehatan Primer dan Komunitas Kementerian Kesehatan, dr. Maria Endang Sumiwi, menyebut pengeluaran belanja keluarga untuk rokok dan tembakau nyaris setara dengan pengeluaran untuk protein hewani. 

    Hal ini berdasarkan data dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2023.

    Di sisi lain, pengeluaran untuk protein hewani, yang mencakup ikan, udang, cumi, kerang, daging, telur, dan susu, juga menunjukkan angka yang signifikan.

    “Salah satu masalah yang signifikan adalah stunting pada balita mencapai 21,5 persen, sehingga berpengaruh langsung terhadap kualitas sumber daya manusia kita,” ujar dr. Endang pada Konferensi Pers Hari Gizi Nasional di Gedung Kemenkes, Jakarta, Selasa (21/1).

    Tidak hanya rokok dan tembakau, tantangan di bidang gizi semakin kompleks dan beragam, termasuk masalah gizi kurang, kekurangan mikronutrien, serta overweight atau obesitas.

    Masalah gizi kurang pada balita tercatat 8,5 persen sedangkan anemia pada remaja mencapai 16,3 persen dan anemia pada ibu hamil 27,7 persen.

    Selain itu, overweight pada remaja tercatat 12,1 persen, sedangkan obesitas pada orang dewasa juga menjadi perhatian serius. Kondisi ini karena adanya perubahan pola makan.

    Konsumsi protein hewani pada balita masih rendah, yakni hanya 21,6 persen. Sementara, konsumsi minuman manis tinggi mencapai 52 persen, makanan asin 32 persen, makanan instan 11 persen, dan penggunaan penyedap rasa tercatat 78 persen.

    Bahkan, 65 persen masyarakat Indonesia cenderung tidak sarapan setiap hari.

    Menurut Endang, data ini menunjukkan bahwa tantangan untuk meningkatkan kualitas gizi masyarakat Indonesia masih sangat besar.

    “Untuk itu, semua perlu memberikan prioritas pada pola makan yang bergizi seimbang, terutama bagi anak-anak. Gizi seimbang sangat penting untuk mendukung tumbuh kembang yang optimal, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan,” katanya.

    Menurut Endang, makanan bergizi seimbang harus mencakup beragam jenis makanan, termasuk sayur dan buah, serta lauk yang kaya protein.

    Masyarakat juga perlu mengurangi konsumsi makanan manis, asin, dan berlemak secara berlebihan, serta membiasakan sarapan dan cukup minum air putih setiap hari.

    Endang menambahkan, tahun ini Indonesia memperingati Hari Gizi Nasional (HGN) pada 25 Januari, yang menandai 65 tahun sejak pertama kali diperingati pada 1960.

    Dengan tema “Pilih Makanan Bergizi untuk Keluarga Sehat”, HGN 2025 menekankan pentingnya pola konsumsi makanan bergizi dalam meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan keluarga Indonesia.

    “Peringatan Hari Gizi Nasional diharapkan menjadi momentum perubahan ke arah yang lebih baik pada seluruh komponen masyarakat, khususnya untuk perilaku makan bergizi seimbang,” ucapnya.

    Masyarakat diharapkan mampu memilih makanan yang lebih sehat sebagai asupan sehari-hari.

    Sebagai contoh, masyarakat dapat memilih jus buah tanpa gula daripada minuman berpemanis atau minuman bersoda, serta makanan olahan rumah tangga daripada makanan cepat saji. Saat snack time, masyarakat dapat memilih buah-buahan sebagai camilan daripada gorengan atau makanan tinggi gula.

    Selain itu, menyempatkan sarapan pagi lebih baik daripada melewatkan sarapan pagi.

  • Video: IDAI Ingatkan Pentingnya Protein Hewani di 1000 Hari Pertama Kehidupan

    Video: IDAI Ingatkan Pentingnya Protein Hewani di 1000 Hari Pertama Kehidupan

    Video: IDAI Ingatkan Pentingnya Protein Hewani di 1000 Hari Pertama Kehidupan

  • Catat Moms! Begini Panduan Makan untuk Anak Agar Tumbuh Sehat dan Cerdas

    Catat Moms! Begini Panduan Makan untuk Anak Agar Tumbuh Sehat dan Cerdas

    Jakarta

    Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menekankan pentingnya pemenuhan nutrisi anak dalam meningkatkan kecerdasan anak. Disebutkan 1.000 hari pertama kehidupan merupakan waktu krusial ketika otak berkembang secara pesat.

    Apabila nutrisi yang diberikan tercukupi, bukan tidak mungkin ini dapat mengganggu perkembangan otak yang akhirnya berdampak pada menurunnya IQ (intelligence quotient) dan mengganggu kognitif.

    Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Nutrisi dan Penyakit Metabolik IDAI Dr dr Meta Herdiana Hanindita SpA(K) menuturkan kunci utama dari nutrisi yang baik adalah gizi yang seimbang. Menurutnya, tidak ada satu jenis makanan khusus yang terbaik untuk meningkatkan kecerdasan anak.

    “Maka yang bisa kita lakukan adalah memberikan makanan bernutrisi lengkap dan seimbang. Harus seimbang ada sumber karbohidrat, protein terutama hewani, ada sumber lemak dan ada sayur dan buah dengan semua komposisi disesuaikan dengan usia,” kata dr Meta dalam temu media bersama IDAI, Selasa (21/1/2025).

    Untuk anak usia di bawah 2 tahun, makanan pendamping ASI (MPASI) yang diberikan bisa meliputi protein hewani, cenderung tinggi lemak, karbohidrat sebesar 25-60 persen, hingga sedikit sayur dan buah sebagai perkenalan rasa.

    Bagaimana untuk anak yang berada di atas 2 tahun? dr Meta menuturkan makanan yang dikonsumsi anak di atas 2 tahun biasanya lebih banyak sayur dan buahnya, serta porsi lemak sudah mulai dikurangi.

    “Kalau di atas 2 tahun, lemak yang dibutuhkan tidak setinggi untuk anak yang di bawah 2 tahun, porsi sayur atau buah juga tidak sedikit seperti anak di bawah 2 tahun,” sambungnya.

    Menurut dr Meta, nutrisi yang optimal adalah zat gizi yang mendukung tumbuh kembang secara keseluruhan. Gizi ini meliputi makronutrien seperti protein, karbohidrat, dan lemak, serta mikronutrien meliputi vitamin dan mineral.

    Fungsi makronutrien penting untuk sumber energi, membentuk sel, mengganti sel tubuh yang rusak, dan penting untuk metabolisme. Sedangkan mikronutrien baik untuk metabolisme tubuh, kekebalan tubuh, hingga pembentukan hemoglobin.

    Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan, berikut ini adalah sederet jenis makanan bergizi yang disarankan untuk anak:

    Karbohidrat, terdiri dari makanan pokok seperti nasi, kentang, gandum, jagung atau ubi.

    Protein hewani, terdiri dari daging sapi, daging ayam/unggas, ikan, dan telur.

    Protein nabati, terdiri dari kacang-kacangan dan olahannya, seperti tahu dan tempe.

    Lemak sehat, seperti alpukat dan minyak zaitun.

    Vitamin A, bisa diperoleh dari wortel, apel dan pisang atau ubi jalar.

    Vitamin C, bisa diperoleh dari buah dan sayuran, seperti jeruk, pepaya dan brokoli.

    Zat besi, diperoleh dari hati (ayam dan sapi) dan sayur bayam.

    Asam folat, bisa diperoleh dari buah pisang dan sayuran berdaun hijau gelap.

    (avk/kna)

  • Heboh Jajan Seblak-Bakso Disebut Picu Remaja Anemia, Ini Kata IDAI

    Heboh Jajan Seblak-Bakso Disebut Picu Remaja Anemia, Ini Kata IDAI

    Jakarta

    Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) buka suara soal anggapan bahwa kebiasaan mengonsumsi bakso dan seblak dapat memicu masalah anemia. Hal tersebut menyusul adanya laporan lebih dari 8 ribu remaja putri di Kabupaten Karawang yang mengalami anemia sepanjang tahun 2024.

    Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Nutrisi dan Penyakit Metabolik IDAI Dr dr Meta Herdiana Hanindita SpA(K) menuturkan bahwa kebiasaan makan seblak dan bakso tidak serta merta menjadi penyebab anemia. Pemeriksaan lebih lanjut harus dilakukan untuk memeriksa apakah ada sebab lainnya.

    Namun, ketika terlalu sering jajan seblak atau bakso, mereka mungkin menjadi jarang mengonsumsi makanan sumber zat besi dan protein hewani. Ketika mereka kekurangan nutrisi tersebut, maka masalah anemia tersebut dapat muncul.

    “Nggak bisa sesederhana itu juga, karena kita perlu melihat keseluruhan, dalam satu hari itu apa saja yang dimakan. Kalau gara-gara seblak itu tadi, dia jadi mengurangi makanan yang benar-benar diperlukan oleh dia, seperti protein hewani, ya bisa-bisa aja,” kata dr Meta dalam temu media bersama IDAI, Selasa (21/1/2025).

    Menurut dr Meta, makanan seblak yang dijual umumnya memang rendah protein hewani serta zat besi. Penting untuk masyarakat mengetahui pentingnya konsumsi makanan seimbang agar tubuh terhindar dari risiko anemia.

    Salah satu faktor yang sering terlewatkan adalah kurangnya asupan protein hewani pada makanan yang dikonsumsi. Padahal protein hewani memiliki peran yang sangat penting dalam pemenuhan nutrisi dan berperan dalam pencegahan anemia, selain zat besi.

    “Kalau seblaknya ada telur puyuh, mungkin masih ada zat besinya ya atau misalnya seblaknya ada hati ayamnya, tapi kayaknya tadi nggak pernah lihat seblaknya ada hati ayam,” ujar dr Meta.

    “Remaja putri harus tahu bahwa makan sumber protein hewani tetap penting lho. Ayam, telur, daging itu penting dikonsumsi untuk meningkatkan pembentukan hemoglobin,” tandasnya.

    (avk/kna)

  • 10 Persiapan bagi Penderita Diabetes sebelum Puasa Ramadan

    10 Persiapan bagi Penderita Diabetes sebelum Puasa Ramadan

    Jakarta, Beritasatu.com – Bulan Ramadan akan segera tiba, dan bagi umat muslim, menjalankan ibadah puasa adalah kewajiban. Bagi penderita diabetes, menjalani puasa memerlukan persiapan ekstra untuk memastikan kondisi kesehatan tetap stabil selama bulan suci.

    Oleh karena itu, penting untuk melakukan persiapan puasa Ramadan untuk penderita diabetes agar tetap aman dan terhindar dari risiko kesehatan yang tidak diinginkan.

    Berikut ini 10 persiapan yang perlu dilakukan oleh penderita diabetes sebelum menjalankan puasa Ramadan, yang dikutip dari laman Know Diabetes, Selasa (21/1/2025).

    1. Konsultasi dengan dokter
    Sebelum bulan Ramadan dimulai, penting bagi penderita diabetes untuk berkonsultasi dengan dokter. Hal ini bertujuan untuk memastikan puasa bisa dijalankan dengan aman.

    Dokter akan menilai kondisi kesehatan secara menyeluruh dan memberikan penyesuaian terhadap pengelolaan diabetes, termasuk obat-obatan atau jadwal insulin yang mungkin perlu diubah. Panduan medis sangat penting untuk mencegah risiko, seperti hipoglikemia (gula darah rendah) dan hiperglikemia (gula darah tinggi) selama puasa.

    2. Memantau kondisi gula darah
    Selama bulan Ramadan, kadar gula darah bisa fluktuatif. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pemantauan gula darah secara berkala. Cek gula darah sebelum sahur, di tengah hari jika diperlukan, dan setelah berbuka puasa. Pemantauan yang rutin dapat membantu mendeteksi perubahan kadar gula darah yang tidak stabil, sehingga dapat segera mengambil tindakan yang diperlukan.

    3. Tetap terhidrasi
    Dehidrasi dapat menjadi masalah utama selama berpuasa, terutama bagi penderita diabetes. Untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi, pastikan untuk minum banyak cairan antara waktu berbuka puasa dan sahur. Fokus pada air putih dan hindari minuman manis atau berkafein yang bisa menyebabkan dehidrasi atau lonjakan gula darah.

    4. Makan sahur yang seimbang
    Makan sahur sangat penting untuk membantu mempertahankan energi sepanjang hari. Penderita diabetes sebaiknya memilih makanan yang kaya serat dan memiliki indeks glikemik rendah, seperti biji-bijian, gandum, kacang-kacangan, dan sayuran. Menambahkan protein sehat, seperti telur atau yogurt, juga dapat membantu menjaga kestabilan kadar gula darah.

    5. Batasi konsumsi kurma
    Salah satu persiapan puasa Ramadan untuk penderita diabetes adalah membatasi konsumsi kurma. Meskipun kurma sering dimakan saat berbuka, penderita diabetes perlu membatasi jumlahnya karena kandungan gula alami yang tinggi.

    Sebuah kurma kecil sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan energi. Jika memungkinkan, pasangkan kurma dengan sumber protein atau lemak sehat untuk memperlambat penyerapan gula.

    6. Hindari konsumsi kafein
    Minuman berkafein seperti kopi dan teh dapat menyebabkan dehidrasi, yang bisa berbahaya selama puasa. Sebaiknya hindari minuman berkafein, terutama saat sahur. Pilihlah air putih atau teh herbal untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi tanpa meningkatkan risiko dehidrasi atau lonjakan gula darah.

    7. Pilih makanan berbuka puasa yang sehat
    Saat berbuka puasa, pilihlah makanan yang seimbang dan hindari makanan yang digoreng atau manis. Mulailah berbuka dengan karbohidrat kompleks, seperti nasi merah atau roti gandum, protein tanpa lemak seperti ayam atau ikan panggang, dan banyak sayuran. Pilihan makanan ini membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil dan memberikan energi yang dibutuhkan tubuh.

    8. Perencanaan makan yang matang
    Perencanaan makan yang baik sangat penting bagi penderita diabetes. Siapkan menu yang mencakup karbohidrat kompleks (misalnya quinoa atau ubi jalar), protein tanpa lemak (seperti tahu atau ayam), lemak sehat (seperti alpukat atau kacang-kacangan), dan sayuran yang kaya serat. Hindari makanan olahan dan camilan manis yang dapat mengganggu kontrol gula darah.

    9. Hindari olahraga berat
    Selama berpuasa, olahraga berat sebaiknya dihindari karena dapat menyebabkan hipoglikemia atau dehidrasi. Aktivitas ringan seperti berjalan kaki setelah berbuka puasa dapat membantu mengatur kadar gula darah dengan aman tanpa membebani tubuh.

    10. Memperhatikan kondisi tubuh
    Selama berpuasa, penderita diabetes harus selalu memperhatikan kondisi tubuh. Jika muncul gejala-gejala seperti pusing, berkeringat, kebingungan, atau kelelahan ekstrem, ini bisa menjadi tanda gula darah rendah. Dalam hal ini, segera berbuka puasa dengan makanan ringan yang mengandung glukosa untuk mengembalikan kadar gula darah normal.

    Dengan melakukan persiapan puasa Ramadan untuk penderita diabetes yang tepat, Anda dapat menjalani ibadah puasa dengan lebih aman dan nyaman. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter, memantau gula darah secara teratur, dan menjaga keseimbangan nutrisi selama bulan Ramadan.

  • Bagaimana Cara agar Gula Darah Tetap Stabil? Simak 8 Caranya

    Bagaimana Cara agar Gula Darah Tetap Stabil? Simak 8 Caranya

    Jakarta, Beritasatu.com – Gula darah memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan. Sebagai sumber utama energi, gula darah juga membantu proses pembentukan berbagai zat penting dalam tubuh. Oleh karena itu, memahami cara agar gula darah stabil sangat penting untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan.

    Gula darah dapat berfluktuasi tergantung pada gaya hidup dan kebiasaan sehari-hari. Pola makan yang tidak teratur atau berlebihan dapat meningkatkan kadar gula darah, sementara kelelahan atau puasa yang tidak terkontrol bisa menyebabkan penurunan gula darah yang drastis.

    Lalu, bagaimana cara menjaga kestabilan gula darah? Berikut ini beberapa tips efektif yang dapat Anda terapkan, dikutip dari Medical News Today, Senin (20/1/2025).

    1. Kurangi konsumsi karbohidrat berlebihan
    Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh dan banyak ditemukan dalam makanan, seperti nasi, kentang, ubi, dan gandum. Namun, konsumsi karbohidrat secara berlebihan dapat memicu lonjakan gula darah. Untuk menjaga gula darah tetap stabil, sebaiknya kurangi jumlah konsumsi karbohidrat, terutama karbohidrat sederhana, dan pilih karbohidrat kompleks yang lebih lambat dicerna oleh tubuh.

    2. Perbanyak minum air putih
    Minum air putih tidak hanya mencegah dehidrasi, tetapi juga membantu detoksifikasi tubuh. Air putih dapat memperlambat kenaikan gula darah dengan menjaga metabolisme tubuh tetap optimal. Dibandingkan dengan minuman manis yang tinggi gula, air putih adalah pilihan terbaik untuk mengontrol kadar gula darah.

    3. Konsumsi sayur dan buah kaya serat
    Sayur dan buah adalah sumber serat yang sangat baik untuk menjaga kestabilan gula darah. Serat membantu memperlambat penyebaran gula darah ke seluruh tubuh, sehingga mencegah lonjakan gula darah secara tiba-tiba. Pilih sayur dan buah rendah gula, seperti bayam, brokoli, apel, dan stroberi, untuk hasil yang lebih optimal.

    4. Tingkatkan asupan protein
    Makanan tinggi protein dapat menjadi alternatif pengganti karbohidrat yang dikurangi. Protein, seperti yang ditemukan dalam daging, ikan, telur, dan kacang-kacangan, membantu menunda rasa lapar dan tidak menyebabkan lonjakan gula darah. Dengan mengonsumsi makanan berprotein tinggi, Anda dapat menjaga energi tubuh tetap stabil sepanjang hari.

    5. Kurangi kebiasaan merokok
    Nikotin dalam rokok diketahui dapat meningkatkan kadar gula darah. Oleh karena itu, mengurangi atau menghentikan kebiasaan merokok adalah salah satu cara yang efektif untuk menjaga gula darah tetap terkendali. Selain itu, ini juga akan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.

    6. Batasi konsumsi alkohol
    Alkohol sering kali mengandung kadar gula yang tinggi, yang dapat memengaruhi kestabilan gula darah. Membatasi konsumsi alkohol, atau bahkan menghindarinya, adalah langkah penting untuk menjaga kadar gula darah tetap normal dan mendukung kesehatan tubuh secara keseluruhan.

    7. Rutin berolahraga
    Berolahraga secara teratur membantu membakar kelebihan energi dan karbohidrat dalam tubuh. Aktivitas fisik juga meningkatkan sensitivitas insulin, sehingga membantu tubuh mengelola gula darah dengan lebih baik. Lakukan olahraga ringan seperti jalan kaki, jogging, atau yoga setidaknya 30 menit sehari untuk hasil maksimal.

    8. Tidur yang cukup
    Kurang tidur dapat membuat tubuh lelah, yang pada gilirannya dapat memengaruhi kadar gula darah. Ketika tubuh lelah, energi menurun, dan gula darah menjadi tidak stabil. Tidur yang cukup, sekitar 7-8 jam per malam, adalah cara efektif untuk menjaga kestabilan gula darah sekaligus memulihkan energi tubuh.

    Dengan menerapkan cara agar gula darah tetap stabil seperti mengatur pola makan, meningkatkan konsumsi air putih, berolahraga, serta mengurangi kebiasaan buruk seperti merokok dan konsumsi alkohol, Anda dapat mencegah fluktuasi gula darah yang berbahaya. Selain itu, pastikan untuk menjalani gaya hidup sehat secara konsisten agar tubuh tetap bugar dan terhindar dari risiko penyakit terkait gula darah.

  • Viral Before Vs After Diet Wanita Mantan Obesitas Bikin Pangling! Sempat 100 Kg

    Viral Before Vs After Diet Wanita Mantan Obesitas Bikin Pangling! Sempat 100 Kg

    Jakarta

    Viral wanita usia 20-an di Lombok berhasil menurunkan bobot tubuhnya hingga lebih dari 40 kg dalam setahun terakhir. Berkat menjalani pola diet konsisten, pemilik akun tiktok @isatanrodiah itu, kini berhasil berada di bobot 54 kg. Sebelumnya, berat badannya nyaris menyentuh 100 kg.

    Perkembangan penurunan bobot tubuh Isa bahkan di luar dari ekspektasi dan target awal. Ia semula memprediksi berat badan idealnya baru tercapai sebelum momen perayaan lebaran atau Hari Raya Idul Fitri 2025.

    Motivasi terbesarnya menurunkan berat badan adalah kerap menjadi bahan bullying.

    “Selalu insecure, sering diejek, sering sesak napas dan mudah lelah. Bahkan kata keluarga dan tetanggaku, aku udah gendut genetik, pasti nggak bakalan kurus,” beber Isa, yang menamai akunnya mantan obesitas.

    “Dulu sampai dihina kaya paus terdampar, gajah duduk, bahkan babi guling. Kata-kata ini sudah jadi makananku setiap hari, nggak di sekolah maupun di rumah,” sambungnya dalam cerita di unggahan videonya.

    Kepada detikcom, ia membeberkan sejumlah resep menurunkan bobot tubuh yang dijalaninya dalam kurang lebih setahun terakhir. Olahraganya, bahkan hanya dengan berjalan kaki.

    “Aku konsisten bangun setiap pagi pukul 06:30, jalan setiap hari 30 menit, itu ngaruh banget di aku,” tutur dia.

    Sebelum menjalani hari, ia bangun tidur dengan meminum air putih, lalu melanjutkan intermittent fasting atau ‘diet puasa’. Isa baru mulai makan di siang hari.

    “Jam 12:00 makan siang secukupnya dan minum air putih, jam 13:00 nyemil buah dan snack rendah kalori, jangan lupa selalu minum air putih,” beber dia.

    Isa juga menyempatkan tidur siang, demi mengatur metabolisme tubuhnya agar tetap baik. Ia baru mulai kembali makan di pukul 18:00 dengan porsi sedikit nasi, lebih banyak sayur dan protein.

    “Kalau lapar lagi cukup makan buah,” tutur dia.

    Kunci diet sukses menurutnya adalah konsisten menjaga pola makan, menghindari terlalu banyak mengonsumsi gula dan tepung. Kualitas tidur dan menjaga mood juga disebutnya perlu diperhatikan.

    “Intinya aku defisit kalori berbarengan dengan intermittent fasting, jadi hasilnya bisa cepat. Minum air putih juga minimal 2 liter per hari. Istirahat yang cukup, nggak begadang, konsisten,” pungkas dia.

    (naf/kna)