Produk: PKL

  • Percantik Wajah Kota hingga Pariwisata, Benteng Kuto Besak Palembang Direvitalisasi

    Percantik Wajah Kota hingga Pariwisata, Benteng Kuto Besak Palembang Direvitalisasi

    JAKARTA – Benteng Kuto Besak (BKB) direvitalisasi oleh Pemerintah Kota Palembang, Sumatera Selatan guna meningkatkan pariwisata dan mempercantik wajah kota.

    Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata Kota Palembang, M Irman, di Palembang, Minggu, mengatakan hal itu untuk lebih menarik minat wisatawan berkunjung ke kota tertua di Indonesia tersebut.

    Ia menambahkan revitalisasi tersebut ditargetkan bakal rampung pada awal tahun 2026.

    “Wajah baru kawasan BKB bakal disulap menjadi alun-alun raksasa dan tempat rekreasi wisata,” katanya.

    Ia menambahkan, seluruh kegiatan besar nantinya juga bakal digelar di sana. Tampilan dari kawasan BKB yang dalam beberapa waktu terakhir memang susah dibersihkan dari para pedagang kaki lima, akan lebih menarik perhatian wisatawan.

    Sebelumnya, Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengatakan akan merevitalisasi BKB sebagai hadiah Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Palembang yang ke 1342 tahun.

    “Sebagai hadiah untuk Kota Palembang saya akan memberikan revitalisasi BKB,” kata Herman Deru.

    Selain revitalisasi BKB, Pemprov Sumsel juga akan merevitalisasi air mancur dan sebanyak 16 ruas jalan besar di kota itu.

    “Nanti teknisnya akan dikerjakan oleh Pemkot Palembang Ratu Dewa sebagai wali kota,” katanya.

    Menurut dia sejauh ini Pemkot Palembang selalu berkoordinasi dengan baik bersama Pemprov Sumsel dalam memberikan pelayanan kepada warga masyarakat.

  • Pemkab Bangkalan Siapkan Rest Area Modern untuk PKL Bancaran, Mulai 2026

    Pemkab Bangkalan Siapkan Rest Area Modern untuk PKL Bancaran, Mulai 2026

    Bangkalan (beritajatim.com) — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan berencana menata kawasan pedagang kaki lima (PKL) di Bancaran dengan merelokasi mereka ke area eks terminal bus di samping Pasar Bancaran.

    Lokasi tersebut akan disulap menjadi rest area modern yang tertata rapi, bersih, dan nyaman bagi pedagang maupun pengunjung.

    Rencana itu disampaikan langsung oleh Bupati Bangkalan, Lukman Hakim. Menurutnya, penataan ini bertujuan menciptakan lingkungan yang tertib dan nyaman, sekaligus mendukung aktivitas ekonomi masyarakat.

    Dengan adanya pengaturan lokasi dan area parkir yang memadai, kawasan tersebut diharapkan tidak lagi menimbulkan kemacetan atau gangguan lalu lintas.

    “Relokasi pedagang kaki lima yang berjualan di bahu jalan akan direalisasikan pada tahun 2026. Desainnya dibuat seperti rest area agar tempatnya nyaman, bersih, dan tetap menarik bagi masyarakat maupun pengunjung,” ujar Lukman Hakim, Sabtu (01/11/2025).

    Selain menata area dagang, Pemkab Bangkalan juga akan memperbaiki saluran drainase di sekitar lokasi guna mencegah genangan air dan menjaga kebersihan lingkungan.

    Bupati juga mengungkapkan rencana pembangunan pos pantau di kawasan tersebut untuk menjaga ketertiban dan memastikan area tetap tertata dengan baik.

    “Dengan langkah ini, kami berharap aktivitas ekonomi para PKL tetap berjalan lancar tanpa mengganggu ketertiban umum, serta memberikan wajah baru bagi Bancaran sebagai kawasan usaha yang bersih, aman, dan modern,” tambahnya. [sar/kun]

  • Menteri Pertanian Andi Amran Borong Dagangan PKL di Jember Pakai Dolar AS

    Menteri Pertanian Andi Amran Borong Dagangan PKL di Jember Pakai Dolar AS

    Jember (beritajatim.com) – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memborong dagangan sejumlah pedagang kaki lima dengan menggunakan mata uang dolar Amerika Serikat, saat membuka Festival dan Expo Sapi Jawa Timur, di kawasan Stadion Jember Sport, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Sabtu (1/11/2025).

    Aksi borong dagangan ini diawali Amran saat hendak menutup pidatonya. “Bapak, Ibu sekalian, sebelum aku pulang izinkan aku bertanya: ada enggak anak yatim? Yatim piatu?” tanyanya kepada hadirin.

    Ditanya begitu, hadirin dan para tamu penting di antaranya Wakil Gubernur Emil Dardak, Ketua MPR RI Ahmad Muzani, Bupati Muhammad Fawait, dan anggota DPR RI Kawendra Lukistian hanya bisa saling toleh.

    Panitia tidak mempersiapkan anak yatim piatu, karena tidak ada dalam susunan acara. Namun Amran tidak kekurangan akal. Mendadak dia memanggil seorang penyuluh pertanian yang kebetulan di samping panggung.

    Penyuluh pertanian yang dari perawakannya berusia sekitar 30-40 tahunan itu pun nyengir saat disuruh naik ke atas panggung dan berdiri di samping Amran.

    Amran pun mengajaknya bercanda. “Dek, sudah sekolah? Kelas berapa SMP? Kelas berapa?” tanyanya kepada penyuluh tersebut, disambut tawa hadirin.

    “Hampir lulus, Pak,” jawab Si Penyuluh.

    “Dek, jaga kesehatan, ingat orang tua. Bapak sudah tidak ada? Ini anak yatimnya Pak Bupati. Jadi Bapak tidak ada? Ibu tidak ada?” kata Amran.

    Amran kemudian memberikan amplop kepada Si Penyuluh. “Pak Bupati, tolong perhatikan beliau. Ini anak yatim yang harus mendapat perhatian. Nanti kalau singgah beli buku ya,” katanya sembari mengajak tos Si Penyuluh.

    Amran lalu menggeledah tas Si Penyuluh. Begitu ditemukan sebungkus rokok, dia tunjukkan ke hadirin yang menyambut dengan gelak tawa. “Ana yatim rokoknya alhamdulillah,” kata Amran

    Tawa terdengar makin keras, saat Amran menegur Si Penyuluh. “Berarti kau belikan rokok nanti ini. Ya, sudahlah terserah. Kita sama-sama bertanggung jawab. kepada Allah Subhanahu Wa Taala. Terserahlah,” katanya disambut tawa hadirin dan senyum Si Penyuluh.

    Setelah Si Penyuluh naik panggung, panitia membawa seorang anak kecil. Amran kemudian memberikan amplop kepada anak tersebut.

    Memborong Balon dan Es Teh
    Spontanitas Amran belum berakhir. “Ada janda umur 60 ke atas?” tanyanya.

    Tak butuh waktu lama, panitia mengajak seorang perempuan paruh baya penjual balon mainan ke atas panggung. Amran bertanya harga semua balon tersebut. “Kalau enggak dihitung Rp 2 juta, Pak,” jawab perempuan bernama Siti, warga Kecamatan Ajung itu.

    Amran kemudian meminta agar semua balon itu dilepas. Lalu dia meminta amplop berisi uang kepada ajudannya untuk diberikan kepada Siti. “Enggak apa-apa dolar ya? Kebetulan kok enggak ada uang rupiah. Enggak ada, ya sudah ini saja,” katanya.

    Amran kemudian bertanya kepada hadirin. “Siapa yang mau tukar? Ini 500 dolar, tukar Rp 5 juta. Ada enggak?” katanya,

    “Tukar di Pak Bupati,” kata Siti.

    “Oh, iya tukar di Pak Bupati saja. Pasti mau. Tapi jangan mau kalau tidak Rp 10 juta ya?” kata Amran disambut tepuk tangan hadirin.

    Namun beberapa saat kemudian, Amran meminta ajudannya untuk membantu Siti menukar uang dolar itu ke Desrial, seorang guru besar yang juga Staf Ahli Menteri Bidang Pengembangan Pertanian Presisi.

    Aksi borong rupanya belum selesai. Saat turun panggung setelah memberikan hadiah umrah kepada pemenang undian, Amran meminta sejumlah pedagang es dan buah mendekat. Dia meminta kepada pedagang-pedagang itu untuk memberikan minuman-minuman yang dijual gratis kepada hadirin.

    Reaksi Pedagang
    Kurang lebih ada 10 pedagang yang ketiban rezeki. Masing-masing mendapat uang kurang lebih 100 dolar Amerika Serikat atau Rp 1,6 juta.

    “Nggak nyangka. Punya rezeki seperti ini. Ini kalau laku semua dapat uang Rp 50 ribuan,” kata Annurrohim, seorang pedagang yang juga warga Kecamatan Jenggawah.

    Annurrohim belum punya anak. “Uangnya mau saya pakai untuk kebutuhan sehari-hari bersama istri,” katanya.

    “Bapak Ibu, apa sih ini arti hidup? Mari kita berbuat yang terbaik untuk rakyat Indonesia. Itu perintah Bapak Presiden,” kata Amran.

    “Hilangkan korupsi, hilangkan mafia, bela petani, bela orang kecil, bela kaum fakir, bela yang miskin ekstrem. Itu perintah Bapak Presiden dan kami pegang teguh itu,” kata Amran.

    Pria kelahiran Bone, Sulawesi Selatan itu, berjanji tidak akan mengkhianati rakyat Indonesia selama menjabat. “Kalau kami khianati, kami siap turun dan kembali kampung. Karena itu pesan Bapak Presiden. Kami pegang teguh,” kata Amran, menutup pidatonya. [wir]

  • Pasukan Oranye Bersihkan Sampah dan Lumpur Sisa Banjir di Kemang Jaksel

    Pasukan Oranye Bersihkan Sampah dan Lumpur Sisa Banjir di Kemang Jaksel

    Jakarta

    Sejumlah petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) atau pasukan oranye dikerahkan membersihkan sisa banjir di Jalan Kemang Raya, Jakarta Selatan. Sampah dan lumpur bekas banjir dibersihkan.

    Pantauan detikcom di Jalan Taman Kemang, Jakarta Selatan, Jumat (31/10/2025) pukul 15.10 WIB, sejumlah petugas membantu mengosongkan lapak pedagang untuk dibersihkan. Petugas kemudian membersihkan jalan hingga lapak PKL dengan sapu lidi dan serokan air.

    Pasukan oranye membersihkan lumpur dan juga sisa air yang masih menggenang. Petugas PPSU menyerok air dan lumpur ke saluran air di pinggir Jalan Taman Kemang. Selain itu, petugas juga memunguti sampah plastik yang berserakan.

    Aksi bersih-bersih pasukan oranye ini membuat laju kendaraan di lokasi melambat. Sesekali terjadi antrean mobil yang ingin mengarah ke Antasari maupun Mampang Prapatan.

    Jalan Kemang Raya terendam banjir 1 meter kemarin malam. Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung banjir Kemang Raya akibat adanya tanggul jebol sehingga air dari kali meluap ke permukiman dan jalanan.

    Pramono telah meminta jajaran segera mengatasi tanggul yang bocor tersebut. Dia memastikan program penanganan banjir terus berjalan.

    Mantan Seskab ini juga mengatakan penanganan banjir dilakukan dari hulu hingga hilir. Termasuk, Normalisasi Sungai Ciliwung terus dilanjutkan.

    (idn/imk)

  • Berkaca dari Tragedi Longsor Tulungagung, Pemkab Blitar Larang PKL Jualan di Tepi JLS

    Berkaca dari Tragedi Longsor Tulungagung, Pemkab Blitar Larang PKL Jualan di Tepi JLS

    Blitar (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar mengambil langkah cepat dan tegas untuk melindungi keselamatan warganya menyusul peristiwa longsor yang merusak warung di Jalur Lintas Selatan (JLS) Sine, Tulungagung, beberapa waktu lalu. Pemkab Blitar resmi melarang aktivitas berjualan di sepanjang pinggir JLS yang teridentifikasi sebagai zona rawan longsor, khususnya di ruas-ruas yang menghubungkan wilayah tersebut.

    Larangan ini bukan tanpa alasan. Berdasarkan pemetaan dan pengalaman pahit di daerah tetangga, keberadaan warung dan aktivitas pedagang kaki lima (PKL) di tepi JLS yang notabene berada di lereng bukit atau tebing rawan, sangat membahayakan nyawa utamanya pada saat cuaca buruk seperti saat ini.

    “Jadi jangan berjualan jangan mengadakan kegiatan di daerah yang berbahaya seperti di tepi JLS,” ungkap Puguh Imam Susanto, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Blitar pada Kamis (30/10/2025).

    Tepi JLS merupakan salah satu daerah rawan bencana. Pada musim penghujan seperti saat ini tepi JLS rawan terjadi longsor, sehingga demi keselamatan Pemkab Blitar mengimbau warga agar tidak berjualan di tepi JLS.

    “Jadi warga yang berada di daerah rawan bencana harus siap siaga,” tegasnya.

    JLS Blitar sendiri saat ini sudah tembus hingga Trenggalek. Meski telah bisa dilalui kendaraan, namun JLS Blitar belum resmi beroperasi. Sejauh pedagang kaki lima pun sudah ada yang berjualan di tepi JLS, namun lokasinya dirasa masih cukup aman.

    “Selama ini belum dilewati JLS itu jadi kami imbau kepada para pedagang dan warga untuk selalu siaga atas ancaman bencana,” tandasnya. [owi/beq]

  • Pemkab Pamekasan Dinilai Lalai Perhatikan Nasib Pedagang Kecil

    Pemkab Pamekasan Dinilai Lalai Perhatikan Nasib Pedagang Kecil

    Pamekasan (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, dinilai lalai dan tidak serius memperhatikan nasib pedagang kecil. Bahkan Bupati Kholillurrahman juga dinilai tidak menepati janji kepada para Pedagang Kaki Lima (PKL).

    Hal tersebut disampaikan salah satu korlap aksi bertajuk ‘PKL Pamekasan Menggugat; Menagih Janji Politik Bupati Pamekasan’, Bambang yang dilakukan puluhan PKL di Kantor Bupati Pamekasan, Jl Kabupaten 107 Pamekasan, Senin (27/10/2025).

    Bahkan dalam kesempatan tersebut, para PKL juga menagih janji politik Bupati Kholillurrahman kepada mereka saat masa kampanye politik, yakni mengijinkan mereka kembali membuka lapak dan berjualan di kawasan Arek Lancor.

    Terlebih kebijakan memindahkan para PKL Arek Lancor ke Sentra PKL di area Food Colony Jl Kesehatan, juga dinilai tidak memberikan dampak positif bagi penghasilan mereka. “Sejak pindah ke Food Colony, kami justru merugi. Tempatnya sepi dan tidak strategis, dan pembeli tidak datang,” kata Bambang.

    “Kami hanya ingin berdagang seperti dulu (di kawasan Arek Lancor), agar keluarga kami bisa makan. Apalagi bupati juga sempat berjanji untuk mengembalikan kami dan kembali berjualan di Arek Lancor,” imbuhnya.

    Selain itu pihaknya menilai jika Pemkab Pamekasan, tidak serius memperhatikan nasib para PKL. Terbukti dari beberapa rapat koordinasi yang dilakukan untuk melakukan kaji ulang perda seputar PKL, justru tidak kunjung mendapatkan solusi.

    Dalam aksi tersebut, mereka juga melakukan aksi bakar rombong sebagai bentuk putus asa menanti janji Pemkab Pamekasan. “Kami tidak ingin anarkis, tapi sampai kapan kami terus diabaikan,” sambung seorang PKL yang akrab disapa Lina.

    “Rombong ini sebagai simbol sarana mata pencaharian kami yang hancur akibat kebijakan yang tidak adil, terlebih pemerintah juga terkesan tutup mata terhadap nasib kami yang berjuang untuk bisa makan,” tegasnya.

    Dalam aksi tersebut, massa aksi juga ditemui langsung oleh Bupati Pamekasan, KH Kholilurrahman, didampingi Wakil Bupati Pamekasan, Sukriyanto bersama Kapolres Pamekasan, AKBP Hendra Eko Triyulianto beserta sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Pamekasan. [pin/ted]

  • Demo, PKL Tagih Janji Bupati Pamekasan

    Demo, PKL Tagih Janji Bupati Pamekasan

    Pamekasan (beritajatim.com) – Sejumlah Pedagang Kaki Lima (PKL) berunjukrasa ke Kantor Bupati Pamekasan, Jl Kabupaten 107 Pamekasan, Senin (27/10/2025). Sekaligus menagih janji politik Bupati Kholillurrahman kepada mereka saat masa kampanye politik.

    Para PKL berujukrasa dan menagih janji politik Bupati Kholillurrahman, agar mereka kembali diberikan peluang membuka lapak dan berjualan di pusat kota Pamekasan, tepatnya di kawasan Arek Lancor.

    Dalam aksi tersebut, para PKL melakukan long march alias jalan kaki dari Arek Lancor menuju Kantor Bupati Pamekasan, mereka melengkapi diri dengan beragam peraga aksi, seperti sound system hingga puluhan peraga demo berupa poster.

    “Stop persekusi dan porak porandakan kami para PKL, kami orang sulit dan jangan dipersulit. Apalagi bapak bupati juga sudah janji untuk berjualan di Arek Lancor,” kata salah satu PKL peserta aksi.

    Dalam aksi bertajuk ‘PKL Pamekasan Menggugat; Menagih Janji Politik Bupati Pamekasan’ sempat terjadi aksi saling dorong antara massa aksi dengan aparat yang mengawal unjukrasa. Mereka pada akhirnya mulai tenang ketika Bupati Kholilurrahman datang menemui mereka.

    Bupati Kholil yang didampingi Wakil Bupati Pamekasan, Sukriyanto, Kapolres Pamekasan, AKBP Hendra Eko Triyulianto, bersama sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Pamekasan, turun dan menemui massa aksi, sekaligus mendengarkan aspirasi mereka secara langsung.

    “Ketika kita berfikir jernih, insya’ Allah akan ada solusi dan akan baik-baik saja. Terus terang dan kami yakin saudara sekalian punya iktikad baik, datang kesini punya iktikad baik. Karena itu kami secara langsung duduk bersama bapak ibu sekalian,” kata KH Kholilurrahman.

    Selain itu pihaknya menilai jika para PKL datang untuk mencari solusi terbaik, seperti yang diharapkan dirinya dalam memimpin. “Pada awalnya para PKL akan diijinkan kembali ke Arek Lancor, akan tetapi kami bersama Bapak Kapolres masih mempertimbangkan beberapa sisi positif dan negatifnya,” ungkapnya.

    “Pertama ketika ada 10 orang yang diijinkan, biasanya akan ada beberapa orang yang akan mengikuti, sehingga pada akhirnya arek kantor akan menjadi pasar, dan kami selalu koordinasi untuk mencari formulasi terbaik,” sambung Kiai Kholil.

    Hanya saja ditengah fokus mencari opsi dan solusi terbaik, justru dicederai dengan sikap beberapa PKL. “Di tengah pertimbangan melalui koordinasi bersama beberapa pihak, tapi justru ada PKL yang nyelonong lengkap dengan gerobaknya di Arek Lancor. Padahal itu belum diputuskan, bagaimana nanti jika diputuskan,” jelasnya.

    “Sehingga kondisi itu bisa saja terjadi kejadian yang tidak diinginkan seperti sebelumnya, di antaranya macet, banyak sampah berserakan, belum lagi keamanan, pergaulan anak-anak muda, dan beberapa hal lainnya,” tegasnya.

    Penyampaian Bupati Kholil sempat dibantah oleh beberapa perwakilan PKL, dan mereka tetap memaksa untuk kembali berjualan di Arek Lancor, sekaligus merealisasikan janji politik pasangan Kholil-Sukri saat masa kampanye. [pin/kun]

  • 2 PKL di Sampang Jualan Narkoba, Diciduk Polisi

    2 PKL di Sampang Jualan Narkoba, Diciduk Polisi

    Sampang (beritajatim.com) – Satresnarkoba Polres Sampang, mengamankan dua orang Pedagang Kaki Lima (PKL) yang diduga memperjualbelikan pil terlarang.

    Kedua pelaku diketahui sehari-hari berjualan di kawasan perkotaan Sampang. Masing-masing inisial EA (21), warga Dusun Baban, Desa Baruh, Kecamatan Sampang, berjualan roti di bakar di depan pasar Srimangunan. Adapun MD (26), warga Dusun Perreng, Desa Kamoning, berjualan kopi angringan di Jalan Wijaya Kusuma.

    Plh Kasi Humas Polres Sampang, AKP Eko Puji Waluyo, membenarkan penangkapan kedua pelaku tersebut.

    “Berawal dari informasi warga kami berhasil mengamankan dua orang tersebut,” ujarnya, Minggu (26/10/2025).

    Ia menjelaskan, penangkapan pertama dilakukan terhadap EA di depan Pasar Srimangunan. Dari tangan tersangka, polisi menemukan lima plastik klip berisi pil berlogo Y.

    Barang bukti narkoba yang diamankan.

    Hasil pemeriksaan mengungkap bahwa pil tersebut diperoleh EA dari MD. Menindaklanjuti pengakuan tersebut, petugas segera melakukan pengembangan dan berhasil menangkap MD di tempat jualannya di Jalan Wijaya Kusuma.

    “MD merupakan residivis kasus serupa dan baru bebas sekitar empat bulan lalu. Ia diduga kuat berperan sebagai bandar,” jelas AKP Eko.

    Dari penggeledahan di lokasi, polisi menyita barang bukti sebanyak 4.000 butir pil berlogo Y dan 360 butir tramadol siap edar. Seluruh barang bukti bersama kedua pelaku kini diamankan di Mapolres Sampang untuk proses hukum lebih lanjut.

    Kedua pelaku saat ini dijerat dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan, tepatnya Pasal 435 jo. Pasal 138 ayat (2) subsider Pasal 436 ayat (1) dan (2) jo. Pasal 145 ayat (1), dengan ancaman hukuman maksimal dua tahun penjara. [sar/but]

  • Ketua Umum KONI Marciano Norman Puji Warga Kudus: Dukungan Masyarakatnya Luar Biasa!
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        22 Oktober 2025

    Ketua Umum KONI Marciano Norman Puji Warga Kudus: Dukungan Masyarakatnya Luar Biasa! Regional 22 Oktober 2025

    Ketua Umum KONI Marciano Norman Puji Warga Kudus: Dukungan Masyarakatnya Luar Biasa!
    Penulis
    KUDUS, KOMPAS.com –
    PON Bela Diri 2025 bukan sekadar perhelatan olahraga bagi warga Kudus, melainkan momen kebanggaan yang memperlihatkan kekompakan dan antusiasme masyarakat sebagai tuan rumah.
    Antusiasme tersebut mendapat apresiasi langsung dari Ketua Umum KONI Pusat Letjen TNI (Purn) Marciano Norman saat meninjau pelaksanaan pertandingan di Djarum Arena, Kaliputu, Kudus, Selasa (21/10).
    “Dukungan masyarakat Kudus itu luar biasa! Kita bisa lihat sejak saat seremoni pembukaan, ada kirab menuju ke Alun-alun Kota Kudus yang langsung dipimpin oleh Bapak Bupati. Respons dari seluruh masyarakat Kudus luar biasa,” ujar Marciano kepada wartawan.
    Pernyataan Marciano memperkuat realitas yang terlihat di lapangan: masyarakat Kudus tidak hanya menjadi penonton, tapi bagian aktif dari keberhasilan penyelenggaraan PON perdana khusus cabang bela diri ini.
    Warga menyambut ribuan atlet dan ofisial dengan ramah dan terbuka, menjadikan Kudus bukan hanya lokasi kompetisi, tapi juga ruang interaksi sosial dan budaya.
    Para atlet yang bertanding dari berbagai penjuru Indonesia juga merasakan hangatnya sambutan tuan rumah. Selain bertanding, mereka juga menikmati keunikan Kudus, mulai dari wisata religi, kuliner legendaris seperti soto Kudus, hingga keramahan khas warga.
    Marciano pun menyebut pengalaman ini menjadi nilai lebih dari penyelenggaraan di Kudus yang tak sekadar menjadi tempat bertanding, tetapi juga tempat untuk membangun kenangan manis bagi atlet dan kontingen.
    Melihat antusiasme masyarakat, Marciano menyatakan harapan besar agar PON Bela Diri bisa diselenggarakan rutin dua tahun sekali dan tetap melibatkan daerah sebagai tuan rumah.
    “Insya Allah PON Bela Diri akan kita gelar dua tahun sekali dan wujudnya adalah kolaborasi dengan Djarum Foundation,” ungkapnya.
    Masyarakat Kudus pun merespons positif rencana tersebut. Bagi mereka, event seperti ini tidak hanya berdampak pada ekonomi lokal, tapi juga membuka wawasan generasi muda terhadap semangat sportivitas dan prestasi.
    Selain menjadi tontonan, penyelenggaraan PON ini juga menggerakkan pelaku UMKM lokal, pedagang kaki lima, hotel, hingga transportasi. Banyak warga yang secara langsung mendapat manfaat dari lonjakan pengunjung dan kegiatan ekonomi di sekitar venue pertandingan.
    Kini PON Bela Diri Kudus 2025 menyisakan tiga cabor lagi, yaitu ju-jitsu, karate, serta wushu, yang dipertandingkan mulai Kamis (23/10/2025) hingga berakhir pada Minggu (26/10/2025).
    Marciano berharap penyelenggaraan tiga cabor terakhir dapat berlangsung sukses sebagai penutup rangkaian PON Bela Diri Kudus 2025.
    Pencak Silat Pada Selasa (21/10/2025), cabor pencak silat memasuki partai puncak dengan mempertandingkan 15 laga dari berbagai kelas.
    Salah satu sorotan datang dari Fitri Mawarni, wakil tunggal Kalimantan Timur yang sukses mempersembahkan medali emas pencak silat bagi kontingennya.
    Fitri tampil impresif di nomor tanding B putri dengan mengalahkan Shelena Cantika Ridwan dari DKI Jakarta.
    Atlet muda yang masih menempuh pendidikan tinggi di Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur itu mengaku sempat diliputi rasa gugup sebelum memasuki arena pertandingan, mengingat ia dan lawannya belum pernah bertemu sebelumnya.
    Namun, persiapan matang dan latihan intensif yang dijalani sejak akhir 2024 menjadi modal berharga untuk mengatasi ketegangan dan akhirnya meraih kemenangan meyakinkan dengan skor 34-14.
    “Alhamdulillah dikasih ketenangan dan kemenangan sama Allah. Kemenangan ini untuk orang tua, keluarga, pelatih, serta teman-teman satu kontingen dari Kaltim,” ungkap Fitri.
    Jawa Tengah menempati posisi teratas dalam daftar tabel medali pencak silat dengan total tujuh medali yang terdiri atas enam medali emas serta satu perunggu.
    Peringkat kedua ditempati DKI Jakarta dengan delapan medali (tiga emas, dua perak, dan tiga perunggu), lalu Lampung melengkapi tiga teratas dengan catatan lima medali (dua emas, dua perak, dan satu perunggu). Shorinji Kempo Atlet shorinji kempo asal Papua Barat Kelvin Saweri sukses menutup perjalanan gemilangnya di PON Bela Diri Kudus 2025 dengan medali emas di nomor randori perorangan kelas 75 kg putra.
    Dia sempat diliputi kecemasan jelang bertanding. Atmosfer pertandingan dengan hadirnya atlet-atlet terbaik dari seantero negeri membuatnya tertekan.
    “Tapi senang sekali karena semua hasil latihan keras ini terbayar lunas. Usaha yang saya perjuangkan tidak sia-sia. Meski banyak tantangan, saya percaya Tuhan yang menjadi panutan, menempa saya hingga bisa meraih emas,” jelas Kelvin.
    Di babak final, Kelvin menghadapi atlet Nusa Tenggara Timur, Donatus Fios. Berbekal kepercayaan diri dan penguasaan teknik yang solid, Kelvin mampu mengatasi tekanan dan menutup laga dengan kemenangan.
    Ia pun bertekad menjadi teladan bagi adik-adiknya, sembari menyampaikan terima kasih kepada pelatih yang telah membimbing dan menempanya hingga mencapai prestasi tersebut.
    “Lawan saya cukup bagus dan keras. Tapi di atas matras, semua kembali ke penguasaan teknik. Siapa yang lebih tenang, dia yang jadi pemenang,” katanya.
    DKI Jakarta keluar sebagai juara umum cabor shorinji kempo dengan raihan 11 medali (7 emas, 2 perak, 2 perunggu). Jawa Barat menyusul di posisi kedua dengan lima medali (3 emas dan 2 perak), disusul Maluku di peringkat ketiga dengan empat medali (3 emas dan 1 perunggu).
    Nusa Tenggara Timur menempati posisi keempat dengan torehan 12 medali (2 emas, 3 perak, dan 7 perunggu), sementara Kalimantan Timur melengkapi lima besar melalui koleksi 10 medali (2 emas, 3 perak, 5 perunggu).
    Jateng Kuasai Sambo dan Pencak Silat Jawa Tengah menegaskan dominasinya di cabor sambo dengan torehan lima medali emas, empat perak, dan tujuh perunggu, sekaligus menambah daftar panjang prestasi mereka pada PON Bela Diri 2025.
    Peringkat kedua pada cabor ini ditempati oleh Kalimantan Timur (4 emas, 3 perak, dan 7 perunggu), lalu DKI Jakarta di peringkat ketiga (4 emas, 1 perak, dan 3 perunggu).
    Target Jateng berhasil tercapai pada ajang multi-event ini, meski kehilangan peluang medali emas di kelas -88 kg putra.
    Technical Delegate Sambo, Budi Setianto menilai, pelaksanaan pertandingan berjalan dengan baik dan lancar hingga hari terakhir. Ia memuji sinergi kuat antara panitia pelaksana, KONI, dan tim teknis dari berbagai cabang olahraga, yang menurutnya menjadi fondasi utama kesuksesan terselenggaranya ajang PON Bela Diri Kudus 2025.
    “Pertandingan berjalan dengan lancar. Mudah-mudahan ini bisa menjadi kalender tetap dan dipersiapkan lebih baik ke depannya,”kata Budi.
    Selain sambo, cabor pencak silat juga menjadi lumbung medali bagi kontingen Jawa Tengah dengan perolehan setengah lusin keping emas serta satu perunggu. 
    Di final, Jateng sukses meloloskan enam wakilnya, yaitu Ni Gusti Rosia Pratiwi di nomor tanding C putri, Muhammad Faizal Ivanda (tanding F putra), Butsaina Okta Yusnita (jurus tunggal putri), Rizki Mieko Yunandriya (tanding B putra), Syufi Nafiza Kharin (tanding D putri), serta Kirana Tias Savira (tanding E putri).
    Keenam atlet itu tampil gemilang, sukses meraih emas, sekaligus menegaskan dominasi Jateng pada cabor pencak silat.
    “Kami melakukannya dengan fokus, serius, dan penuh kerja keras. Tidak lupa berdoa agar bisa memberikan hasil terbaik untuk Jawa Tengah,” ujar Faizal, yang mendominasi laga puncak dengan kemenangan telak 39-9 atas Muhammad Rizki Tama dari Lampung.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Nicho Silalahi Colek Prabowo: Mau Sampai Kapan Rakyat Miskin Terus Terusir di Negeri yang Katanya Merdeka?

    Nicho Silalahi Colek Prabowo: Mau Sampai Kapan Rakyat Miskin Terus Terusir di Negeri yang Katanya Merdeka?

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pegiat media sosial, Nicho Silalahi, menyebut aksi long march puluhan warga Kampung Periuk, Cilegon, menuju Jakarta.

    Ia menyebut langkah itu sebagai bentuk jeritan rakyat kecil yang mencari perlindungan langsung dari Presiden Prabowo Subianto.

    Dikatakan Nicho, warga tersebut sebagian besar merupakan kelompok masyarakat miskin yang selama ini hidup dari pekerjaan serabutan.

    “Jakarta mereka tempuh demi mencari perlindungan darimu, Pak Prabowo,” ujar Nicho di X @Nicho_Silalahi (21/10/2025).

    Ia menjelaskan, warga yang melakukan aksi jalan kaki itu bukanlah kelompok elite, melainkan kalangan kecil yang setiap hari berjuang untuk bertahan hidup.

    “Mayoritas warga Kampung Periuk Cilegon yang melakukan long march Cilegon-Jakarta ini hanyalah pemulung, buruh harian lepas, pedagang kaki lima serta kaum miskin perkotaan,” ungkapnya.

    Menurut Nicho, aksi tersebut muncul karena keresahan warga yang terancam tergusur dari lahan tempat tinggal mereka di kawasan bekas kuburan China.

    “Mereka berjuang agar tidak digusur dan bisa hidup damai di lahan bekas kuburan China,” katanya.

    Ia menuding, sejak berdirinya sebuah hotel di Kota Cilegon, kehidupan warga sekitar menjadi tidak tenang.

    “Kehidupan damai mereka terusik dengan munculnya surat untuk segera pengosongan lahan eks kuburan China,” imbuhnya.

    Lebih jauh, Nicho menyebut sudah ada ratusan rumah yang diratakan dengan tanah oleh sekelompok orang yang disebutnya preman berkedok LSM.

    “Bahkan kini sudah ratusan rumah dihancurkan paksa oleh preman yang berkedok LSM,” timpalnya.