Produk: PKL

  • Kota Blitar Raih Juara 2 Kawasan Tertib Lalu Lintas Polda Jawa Timur

    Kota Blitar Raih Juara 2 Kawasan Tertib Lalu Lintas Polda Jawa Timur

    Blitar (beritajatim.com) – Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Blitar Kota mendapatkan penghargaan juara 2 kawasan tertib lalu lintas dari Polda Jawa Timur.

    Penghargaan ini tentu menjadi cerminan bahwa masyarakat Kota Blitar telah tertib berlalu lintas.

    Meski belum semua namun dengan adanya penghargaan ini diharapkan kesadaran masyarakat untuk tertib berlalu lintas bisa terus meningkat. Sehingga dengan begitu, Kota Blitar bisa menyabet juara 1 kawasan tertib lalu lintas tingkat Jawa Timur.

    “ Saat ini kita mendapatkan juara 2 di tingkat Polda Jatim dan itu mencerminkan masyarakat Kota Blitar khususnya di jalan Merdeka dan Sudanco Soepriadi memang terlihat tertib dan itulah harapan kami semua sebagai instansi kepolisian,” ucap Kasat Lantas Polres Blitar Kota, AKP Andang Wastiyono, Jumat (27/9/2024).

    Sejauh ini ada 4 jalan di Kota Blitar yang masuk dalam kawasan tertib lalu lintas. Keempatnya adalah jalan Merdeka, Sudanco Soepriadi, A. Yani serta Panglima Soedirman.

    Dari pengamatan Satlantas Polres Blitar Kota memang tingkat ketertiban lalu lintas para pengendara saat melintas di 4 ruas jalan tersebut memang cukup tinggi. Angka pelanggaran pengendara di ke 4 jalan kawasan tertib lalu lintas itu juga terbilang rendah.

    “ Kami menginginkan walaupun di luar kawasan tertib lalu lintas harus tetap tertib dari mulai spion, plat nomor karena kadang-kadang anak sekolah itu tidak menggunakan plat nomor atau juga spion kemudian bahkan ada yang menggunakan knalpot brong itu juga sama saja nanti itu mengotori Kota Blitar,” tegasnya.

    Kawasan tertib lalu lintas adalah bagian jalan dan lingkungan sekitarnya yang ditetapkan sebagai tempat yang teratur untuk bergerak dan memanfaatkan jalan sesuai dengan peraturan lalu lintas. Kawasan ini dibangun, dibina, dan diawasi untuk menjadi percontohan dalam menerapkan pengendalian dan pengaturan lalu lintas yang aman, tertib, dan lancar.

    Kawasan tertib lalu lintas ditetapkan berdasarkan tingkat kerawanan pelanggaran lalu lintas di suatu kawasan. Tujuannya adalah untuk menekan angka pelanggaran lalu lintas dan mengurangi risiko kecelakaan di jalan raya.

    “ Untuk wilayah KTL (kawasan tertib lalu lintas) itu sebenarnya ada beberapa instansi yang terlibat yakni Dishub kemudian Satpol PP dan PUPR juga ada, terkait parkir itu di KTL (kawasan tertib lalu lintas) ini bebas parkir kemudian untuk pedagang kaki lima itu akan diurus oleh Satpol PP harusnya memang di kawasan tertib lalu lintas itu tidak ada pedagang kaki lima di area trotoar-trotoar,” tutupnya.

    Satlantas Polres Blitar Kota berharap kesadaran warga untuk tertib lalu lintas terus meningkat. Sehingga pada tahun-tahun ke depan Kota Blitar bisa menyabet juara 1 Kawasan Tertib Lalu Lintas baik tingkat Jawa Timur maupun nasional.(owi/ted)

  • Polisi terjunkan 100 personel di Deklarasi Kampanye Damai KPU

    Polisi terjunkan 100 personel di Deklarasi Kampanye Damai KPU

    Jakarta (ANTARA) – Polisi menerjunkan 100 personel gabungan untuk mengamankan agenda Deklarasi Kampanye Damai Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta di Kota Tua, Tamansari, Jakarta Barat, pada Selasa sore.

    “Mereka personel gabungan,” kata Kapolsek Tamansari Kompol Adhi Wananda saat dihubungi di Jakarta, Selasa.

    Ia menjelaskan, mereka berasal dari anggota polisi di Polres, Polsek, Koramil maupun Satpol PP.

    Ketika ditanya penemuan koper di trotoar Jalan Batu, Pinangsia, Tamansari, Jakarta Barat pada Senin (23/9), ia menegaskan, bahwa tak ada bahan eksplosif atau berbahaya dalam koper itu.

    “Dari Jibom Polda Metro dipastikan isinya bukan benda berbahaya atau eksplosif,” katanya.

    Baca juga: KPUD tetapkan RK nomor urut 1, Dharma nomor 2, dan Pramono nomor 3

    Namun, hingga kini, pihaknya masih menelusuri siapa dan motif orang yang meninggalkan tas koper tersebut. 

    “Tertinggal atau maksud lainnya masih kami telusuri,” kata Adhi.

    Di lokasi ditemukannya koper tersebut, aktivitas masyarakat telah berjalan normal.

    Pedagang kaki lima, tukang parkir dan murid-murid SD yang pulang sekolah tampak beraktivitas normal seperti hari biasa.

    Sebelumnya, polisi menyelidiki temuan koper di dekat area Kota Tua tepatnya, Jalan Jembatan Batu, Pinangsia, Tamansari, Jakarta Barat pada Senin (23/9) sekira pukul 15.00 WIB.

    Baca juga: Pemkot Jakpus dan KPU deklarasikan netralitas ASN

    “Iya betul, laporan dari masyarakat. Saat ini masih proses penyelidikan lebih lanjut,” kata Kapolsek Tamansari Kompol Adhi.

    Pada Senin (23/9) malam, Tim Penjinak Bom (Jibom) Detasemen Gegana Brimob Polda Metro Jaya sudah lakukan sterilisasi terhadap koper itu dan hasilnya ditemukan 12 lempeng aluminium di dalamnya.

    KPU DKI Jakarta berencana menggelar agenda deklarasi kampanye damai setelah penetapan pengundian nomor urut pasangan calon gubernur dan wakil gubernur untuk Pilkada 2024 yang dilakukan di kawasan Kota Tua, Selasa (24/9) sore.

     

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2024

  • Pedagang Tetap Jual Rokok Dekat Sekolah Meski Dilarang, Ini Alasannya!

    Pedagang Tetap Jual Rokok Dekat Sekolah Meski Dilarang, Ini Alasannya!

    Jakarta

    Banyak warung atau toko kelontong yang berlokasi sangat dekat dengan sekolah masih berjualan rokok. Padahal berjualan rokok dekat institusi pendidikan ini sudah dilarang pemerintah.

    Pada dasarnya langkah ini dimaksudkan guna mengurangi angka perokok muda alias di bawah umur. Selain berjualan rokok dekat sekolah, pemerintah juga melarang penjualan rokok ketengan atau eceran per batang.

    Salah seorang pemilik warung bernama Hafiz yang berjualan di dekat SMP Negeri daerah Kota Baru, Bekasi Barat, merasa aturan tersebut tidak masuk akal. Sebab menurutnya yang membuat anak merokok atau tidak sebagian besar bergantung pada didikan orang tua.

    “Kalau saya aturan yang seperti itu sih nggak masuk akal saja. Di luar logika saya lah istilahnya. Kita kan warung nih sudah lama (berjualan), misalkan dikeluarkan aturan dilarang jualan rokok dekat sekolah, kok baru sekarang?” katanya saat ditemui detikcom, Senin (5/8/2024).

    “Sekarang (anak merokok atau tidak) ya tergantung didikan orang tua kan, kita kan juga pernah muda nih. Kita dulu pasti juga dilarang sama orang tua kan, apalagi saya. Makanya dulu pas muda saya nggak ngerokok, pas kerja baru merokok. Jadi ya tergantung didikan orang tua,” jelas Hafiz lagi.

    Selain itu menurutnya, yang menjual rokok ke anak sekolah justru bukan warung-warung yang berada di dekat sekolah itu. Sebab anak-anak di bawah umur ini pasti merokok di tempat-tempat yang jauh dari pantauan guru atau orang tua mereka, bukan di warung yang berada dekat sekolahnya.

    “Anak-anak ini beli rokok bukan di warung dekat sekolah. Pas di sekolah mereka nggak beli, tapi pas di luar sekolah, di saat dia nggak pakai seragam pasti beli di warung lain. Pasti belinya jauh dari sini. Misalnya anak sini, dia nggak berani ngerokok di sini. Dia paling main dulu ke mana,” ucap Hafiz.

    “Di sini guru juga sering lihat kan anak-anak yang pada pulang jajan apa di warung. Kita segan juga mau jual, gurunya sih nggak ada yang negur kita atau gimana, tapi ya sama-sama tahu aja (jangan jual rokok ke anak sekolah). Makanya kadang malah saya yang kasih tahu ke gurunya, anak-anak kadang suka ngerokok di belakang masjid sana,” tambahnya sembari menunjuk arah masjid yang dimaksud.

    Hal senada juga disampaikan oleh pedagang lain bernama Sumiyati yang berjualan dekat SD daerah Pulo Gebang, Jakarta Timur. Meski baru mendengar adanya pelarangan jual rokok dekat sekolah tersebut, ia merasa aturan ini tidak tepat karena pembeli rokok di warungnya bukanlah anak sekolah.

    “Emang kenapa kalau jualan rokok? Kan di sini yang beli juga bukan anak-anak. Kalau anak-anak kan paling beli jajanan atau es-es, mana ada mereka beli rokok,” ucap Sumiyati.

    Ia mengatakan sebagian besar pembeli rokok di warungnya justru pedagang kaki lima depan sekolah. Dalam hal ini banyak dari mereka yang membeli rokok secara eceran. Karena hal ini juga ia merasa kurang setuju akan ketentuan itu.

    “Yang beli rokok kan paling pedagang-pedagang di situ kan (sembari menunjuk para pedagang kaki lima depan sekolah). Kalau nggak ya paling satu dua bapak-bapak yang nunggu anaknya pulang,” paparnya.

    “Kalau pedagang sih kebanyakan keteng ya, kadang beli berapa batang, ada yang beli setengah bungkus. Kalau bapak-bapak biasanya beli 1-2 batang aja buat nunggu anaknya kan, kalau nggak skalian langsung sebungkus, ya tergantung orangnya sih,” tambah Sumiyati.

    Sebagai informasi, aturan terkait larangan berjualan rokok secara ketengan dan/atau berada di dekat institusi pendidikan ini sudah tertuang dalam PP (Peraturan Pemerintah) Nomor 28 Tahun 2024 tentang Peraturan Pelaksana Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan.

    Namun berdasarkan penelusuran detikcom di sejumlah warung dekat sekolah ini masih menjual rokok. Misalkan saja warung-warung yang berada tepat berseberangan dengan salah satu SD di Kota Baru, Bekasi Barat. Tepat di depan bangunan sekolah ini setidaknya terdapat tiga warung yang berjualan rokok baik per bungkus ataupun ketengan.

    Kemudian sekitar 400 meter dari SD di Kota Baru ini, berdiri juga salah satu SMP Negeri Kota Bekasi. Kurang dari 10 meter di samping bangunan sekolah juga berdiri warung yang menjual rokok.

    Hal serupa juga ditemui dekat SD Pulo Gebang, Jakarta Timur. Sebab tepat di depan bangunan sekolah ini juga ada beberapa warung kelontong yang pada bagian etalase tokonya sudah terpajang berbagai jenis rokok

    Kurang dari 10 meter dekat bangunan sekolah juga terdapat salah satu gerai jaringan minimarket yang tentu juga menjual rokok. Walaupun di gerai jaringan minimarket ini tidak bisa membeli rokok secara ketengan.

    Begitu juga di dekat salah satu sekolah (SD-SMA) swasta di kecamatan Cakung, Jakarta Timur. Meski bangunan sekolah berada dalam komplek perumahan sehingga tidak ditemui warung kelontong, namun di dekat kawasan itu berdiri sebuah gerai minimarket yang menjual rokok pada area kasir.

    (fdl/fdl)

  • Polres Mojokerto Kota Amankan Puluhan Pesilat

    Polres Mojokerto Kota Amankan Puluhan Pesilat

    Mojokerto (beritajatim.com) – Untuk mengantisipasi bentrok, Polres Mojokerto Kota mengamankan 73 pesilat, Selasa (9/7/2024). Mereka diamankan saat hendak menyaksikan acara pengesahan warga baru Persaudaraan Setia Hati Teratai (PSHT) Mojokerto Raya di GOR Krapyak Desa Wringinrejo, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto.

    Sebanyak 73 pesilat tersebut diamankan di sejumlah wilayah hukum Polres Mojokerto Kota. Yakni penyekatan di Kelurahan Miji, Jalan Gajah Mada, Lingkungan Kuwung, Kelurahan Meri, Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto. Di Jalan Raya Desa Mlirip, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, perbatasan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto-Jombang.

    Sebanyak 73 pesilat yang diamankan tersebut terdiri dari 68 laki-laki dan lima perempuan. Mereka berasal dari sejumlah daerah, yakni sebanyak delapan pesilat dari Mojokerto, 45 pesilat dari Sidoarjo, delapan pesilat dari Surabaya, empat pesilat dari Jombang, lima pesilat dari Nganjuk dan tiga pesilat dari Gresik.

    Dari 73 pesilat tersebut, 17 pesilat diantaranya diberikan sanksi tilang lantaran sepeda motor yang mereka kendarai tidak standart. Seperti menggunakan knalpot brong. Petugas tidak menemukan senjata tajam (sajam) maupun barang terlarang lainnya sehingga para pesilat ini diberikan sanksi pidana ringan (tipiring).

    Kasi Humas Polres Mojokerto Kota, Ipda Agung Suprihandono mengatakan, petugas gabungan diterjunkan dalam pengamanan pengesahan warga baru PSHT. Yakni sebanyak 450 personil dari Polri, 50 personil TNI, 10 orang Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Mojokerto, dan 10 orang dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Mojokerto.

    “Selain menjaga keamanan akan dilakukan penyekatan di jalan perbatasan-perbatasan Kota Mojokerto seperti di Dawarblandong, Gedeg arah ke Gresik dan Lamongan dan juga perbatasan arah Jombang masuk Mojokerto,” jelasnya, Rabu (10/2024).

    Sementara itu, Kasat Samapta Polres Mojokerto Kota, AKP Anang Leo Afera mengatakan, puluhan pesilat tersebut diamankan lantaran hendak hadir sebagai penggembira dalam acara pengesahan warga baru PSHT Mojokerto Raya. Padahal dari pihak panitia dan pengurus PSHT tidak mengundang bahkan melarang untuk hadir.

    “Ya intinya mereka mau hadir sebagai penggembira saja (meramaikan) padahal dari pihak panitia dan pengurus psht tidak mengundang bahkan melarang untuk hadir. Karena potensi kerawanan terjadi gesekan dengan masyarakat dan perguruan pencak silat yang lain,” ungkapnya.

    Mereka rata-rqta diamankan petugas gabungan di wilayah perbatasan hukum Polres Mojokerto Kota. Indikasi mereka hendak membuat keributan, lanjut Kasat, imi terlihat ketika banyak yang sengaja melepas plat nomor kendaraan atau menutup plat nomornya. sehingga petugas gabungan mengamankan mereka.

    “Mereka masuk Mojokerto untuk menyaksikan pengesahan di Sooko (GOR Krapyak Desa Wringirejo, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto). Tidak ada yang pidana, tipiring saja karena hanya konvoi, tidak membawa sajam. Sedangkan lainnya akan dilakukan pembinaan panggil orang tua dan ketua rantingnya dan membuat surat pernyataan,” katanya.

    Menurutnya, selama ini setiap ada kegiatan serupa selalu ada gesekan dengan pihak lain. Sehingga untuk mengantisipasi bentrok, puluhan pesilat yang akan menjadi pengembira diamankan. Mereka yang dikenakan tipiring akan dilakukan pembinaan, dengan memanggil orang tua dan ketua ranting dan membuat surat pernyataan.

    Sebelumnya, Polres Mojokerto Kota menghimbau kepada seluruh anggota warga PSHT mengikuti acara pengesahan warga baru tidak melakukan konvoi. Pihaknya juga menghimbau kepada masyarakat agar tetap ikut menjaga lingkungan masing-masing supaya tidak terjadi kerusuhan dan menjaga keamanan masing-masing.

    Selain petugas gabungan melakukan penyekatan di sejumlah titik, Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto juga menerbitkan Surat Edaran (SE). Yakni SE No : 100.3.4.3/5852/417.604.3/2024 tentang Penyelanggaraan Ketentraman dan Ketertiban pada Pelaksanaan Pengesahan Warga Baru PSHT Mojokerto Raya. Dalam SE tersebut berisi himbauan kepada masyarakat dan pesilat.

    Yakni agar ikut serta mengantisipasi pesilat penggembira masuk ke wilayah Kota Mojokerto dengan alasan ngopi, dan nongkrong. Dalam rangka menjaga keamanan dan keteriban di wilayah Kota Mojokerto, pemilik warung-warung kopi dihimbau untuk tutup lebih awal yakni pada pukul 20.00 WIB. Satpol PP Kabupaten Mojokerto juga melayangkan surat kepada para Pedagang Kaki Lima (PKL).

    Surat tersebut dilayangkan H-1 sebelum pengesahan warga baru PSHT Mojokerto Raya. Aparat penegak peraturan daerah (perda) ini meminta PKL di tiga jalur tutup sementara pukul 17.00-05.00 WIB. Yakni PKL di sepanjang Pasar Tani Kecamatan Puri, Jalan RA Basuni Kecamatan Soomo serta di Jalan A Yani Jotangan Stadion Gajah Mada, Kecamatan Mojosari. [tin/suf]

  • Arab Saudi Kutuk Serangan Israel Tewaskan 16 Orang di Sekolah Gaza

    Arab Saudi Kutuk Serangan Israel Tewaskan 16 Orang di Sekolah Gaza

    Riyadh

    Pemerintah Arab Saudi mengutuk serangan militer Israel yang menewaskan sedikitnya 16 orang di sebuah sekolah di Jalur Gaza bagian tengah, yang dialihfungsikan sebagai penampungan para pengungsi Palestina. Riyadh menyerukan perlindungan untuk warga sipil Palestina di Jalur Gaza.

    Seperti dilansir Al Arabiya, Senin (8/7/2024), militer Israel berdalih serangannya pada Sabtu (6/7) waktu setempat menargetkan militan-militan bersenjata di area tersebut.

    Namun Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa serangan Israel terhadap sekolah di area Al-Nuseirat menewaskan sedikitnya 16 orang dan melukai lebih dari 50 orang lainnya.

    Kecaman disampaikan Kementerian Luar Negeri Saudi, dalam pernyataan yang dikutip Saudi Press Agency (SPA).

    “Menegaskan penolakan sepenuhnya Kerajaan terhadap penargetan sistematis terhadap warga sipil, sambil menuntut gencatan senjata segera,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Saudi.

    Riyadh dalam pernyataannya menyerukan “perlindungan warga sipil dan fasilitas bantuan serta para pekerjanya” dan menekankan “perlunya mengaktifkan mekanisme akuntabilitas internasional dalam menghadapi pelanggaran terus-menerus oleh Israel terhadap hukum kemanusiaan internasional dan resolusi legitimasi internasional”.

    Militer Israel, dalam pernyataannya, menyebut pasukannya mengambil tindakan pencegahan untuk meminimalkan risiko terhadap warga sipil sebelum menargetkan orang-orang bersenjata yang menggunakan area tersebut sebagai tempat persembunyian.

    Diklaim oleh Tel Aviv bahwa para militan bersenjata di area itu merencanakan dan melancarkan serangan terhadap pasukannya. Kelompok Hamas, yang menguasai Jalur Gaza, membantah para petempurnya ada di area pengungsi tersebut.

    Di lokasi kejadian, salah satu warga setempat bernama Ayman al-Atouneh menuturkan dirinya melihat anak-anak di antara korban tewas.

    “Kami ke sini berlari untuk melihat area yang menjadi sasaran, kami meliat mayat anak-anak, hancur berkeping-keping, ini taman bermain, di sini ada trampolin, ada ayunan, dan para pedagang kaki lima,” tuturnya.

    Juru bicara Dinas Urusan Darurat Gaza, Mahmoud Basal, mengatakan secara terpisah bahwa jumlah korban tewas masih mungkin bertambah karena banyak korban luka-luka yang kini dalam kondisi kritis.

    Serangan tersebut, sebut Bassal, menunjukkan tidak ada tempat aman bagi keluarga-keluarga Palestina yang mengungsi dari rumah mereka untuk mencari perlindungan selama perang berlanjut.

    Area Al-Nuseirat yang merupakan salah satu dari delapan kamp pengungsi bersejarah di Jalur Gaza, menjadi lokasi pengeboman Israel yang terus meningkat pada Sabtu (6/7) waktu setempat. Sebelumnya, serangan udara dilaporkan menghantam sebuah rumah di area itu hingga menewaskan sedikitnya 10 orang dan melukai banyak orang lainnya.

    Dalam laporan harian soal korban tewas selama sembilan bulan perang berkecamuk, Kementerian Kesehatan Gaza menyebut serangan militer Israel di daerah kantong Palestina itu telah menewaskan sedikitnya 29 orang dan melukai 100 orang lainnya dalam 24 jam terakhir.

    Dengan tambahan itu, maka sejauh ini lebih dari 38.000 orang tewas akibat rentetan serangan Israel di Jalur Gaza. Kementerian Kesehatan Gaza tidak membedakan antara kombatan dan non-kombatan dalam laporannya, namun menyebut sebagian besar korban tewas merupakan warga sipil Palestina.

    Sepertiga dari total korban tewas di Jalur Gaza itu disebut sebagai petempur atau militan.

    Sementara di kubu Israel, dilaporkan sedikitnya 323 tentara tewas dalam operasi militer di Jalur Gaza sejak perang berkecamuk pada Oktober tahun lalu.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Pasar Malam Korem Surabaya Resmi Ditutup, Warganet: Begal Malah Seneng

    Pasar Malam Korem Surabaya Resmi Ditutup, Warganet: Begal Malah Seneng

    Surabaya (beritajatim.com) – Para Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan di Pasar Malam Korem Surabaya, telah ditertibkan oleh Satpol PP. Kini pasar yang berada di sepanjang jalan Korem 084/Bhaskara Jaya sekaligus menggunakan lahan PT. KAI tersebut telah resmi ditutup, Jumat (26/5/2024).

    Sejumlah masyarakat pun mulai memberikan tanggapannya terkait hal ini. Seperti beberapa dari warganet justru takut jika jalanan Korem tersebut jadi sasaran empuk maraknya aksi begal.

    “Bar Iki lak akeh begal berkeliaran maneh nang kunu wes sepi rodok peteng pasti rawan begal engkok,” komen @CEO****, di akun TikTok Surabaya Punya Info | SPI.

    “Nek sepi ngene gak malah gawekne begal malah seneng, wong dalane peteng ngene🔥,” ujar @🌀.

    Bahkan, tak sedikit juga warganet yang menyayangkan adanya penertiban tersebut. Selain untuk lahan mencari rezeki para PKL dan tempat healing-nya para masyarakat Surabaya dan sekitar. Pasar ini juga dianggap unik lantaran ada sensasi ke pasar malam dengan konsep drive thru.

    Bahkan yang paling ikonik ialah sensasi nongkrong di pinggir rel kereta api, sekaligus melihat kendaraan berlalu lalang.

    “Tempat ngopi pertama kali ama suami di pinggir rel sambil liat kereta lewat,” kenang @Icha.

    “Terenak di korem, di pinggir rel sepur, iso ndelok sepor lewat.. pokok mantap, lk tutup aku kudu pindah ngopi nak endi besti..🤔,” @ujar @tinuk****.

    Meski begitu, sejumlah masyarakat lainnya menanggapi positif terkait penertiban PKL atau Pasar Malam Korem ini. Lantaran jalanan dianggap lebih nyaman, tertib, dan enak dipandang.

    “Alhamdulillah mereka direlokasi jadi lebih rapi dan cantik Surabaya. Sumpek kalau lewat situ. Sekarang lancar jaya,” ungkap @Erwin***.

    “Mengembalikan fungsi jalan alternatif sdh tepat yg dilakukan pemkot surabaya,” ujar @Rudi***.

    Pihak Pemerintah Kota Surabaya sendiri menjelaskan bahwa banyak faktor yang menjadi alasan mengapa pasar malam ini akhirnya ditutup. Beberapa di antaranya karena sepanjang jalan tersebut merupakan akses menuju bandara, selain itu juga jalan alternatif jika Jalan A. Yani macet. Namun, dengan adanya PKL justru membuat kemacetan. (fyi/ian)

  • Pasar Malam Sekitar Korem Surabaya Kembali Ditertibkan

    Pasar Malam Sekitar Korem Surabaya Kembali Ditertibkan

    Surabaya (beritajatim.com) – Pasar malam di sekitar Korem 084/Bhaskara Jaya Surabaya kembali ditertibkan Satpol PP, Rabu (22/5/2024). Penertiban ini merupakan aksi kedua setelah Pedagang Kaki Lima (PKL) ditertibkan pada Jumat (26/5/2024) kemarin.

    Ketua Tim Kerja Operasional Satpol PP Kota Surabaya, Mudita Dhira mengatakan aksi penertiban dilakukan untuk mengembalikan fungsi jalan alternatif. Selain itu, para PKL di seputaran Korem 084/Bhaskara Jaya itu juga menggunakan trotoar dan lahan milik PT KAI untuk berjualan.

    “Dalam penertiban gabungan ini, Satpol PP Kota Surabaya menambah personel. Ada dari Dinas terkait, DPKP, KAI, PLN lalu juga Polrestabes Surabaya, dari pihak Korem dan Kodim Surabaya Selatan juga hadir,” kata Mudita, Jumat (24/05/2024).

    Mudita menjelaskan bahwa jalan Kertomenanggal di sekitar Korem Bhaskara Jaya ini merupakan jalur yang vital. Sehingga, keberadaan para PKL yang tidak tertib merupakan atensi dari Pemkot Surabaya.

    “Karena jalur ini cukup vital, ini juga akses menuju bandara, dan juga ini jalan alternatif jika Jalan A. Yani macet pengguna jalan bisa menggunakan jalur ini. Terlebih dampaknya PKL ini bisa menimbulkan kemacetan,” imbuh Mudita.

    Dalam melakukan penertiban, pihak Satpol PP Surabaya sudah melakukan sosialisasi hingga peringatan kepada para pedagang. Namun, peringatan tidak dihiraukan sehingga Satpol PP harus melakukan penertiban. Dalam giat penertiban ini, petugas Satpol PP Surabaya mengamankan alat peraga pedagang yang terdapat di bahu jalan, seperti kabel listrik, terpal, bangku kayu, hingga bambu penyangga sehingga tidak bisa digunakan lagi.

    “Saya berharap para PKL tidak kembali lagi, supaya jalur frontage sisi timur jalan Kertomenanggal ini bisa difungsikan kembali oleh warga Surabaya dan sekitarnya,” tutur Mudita.

    Sebagai langkah lanjutan agar para pedagang tidak kembali berjualan di sekitar area Korem Bhaskara Jaya, Satpol PP akan melakukan patroli pengamanan di sekitar wilayah yang sudah ditertibkan. Selain itu, pihak Satpol PP sudah menentukan titik pos pengamanan untuk petugas yang sedang berjaga.

    “Setelah ini (penertiban), kami lakukan patroli dan pengamanan di wilayah ini supaya para PKL tidak kembali lagi,” pungkasnya. [ang/beq]

  • Paguyuban PKL Pasar Banyuwangi Minta Semua Difasilitasi, Termasuk Golongan Ini

    Paguyuban PKL Pasar Banyuwangi Minta Semua Difasilitasi, Termasuk Golongan Ini

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Kementerian PUPR akan melakukan revitalisasi Pasar Banyuwangi. Saat ini masih dalam tahap relokasi pedagang pasar ke tempat baru.

    Pemda Banyuwangi telah menyiapkan lokasi tersebut di sebelah timur Taman Blambangan. Tepatnya, di area Gedung Wanita Paramitha Kencana.

    Lapak-lapak sementara pedagang juga telah berdiri. Bahkan, beberapa sudah lengkap dengan lampu penerangan dan skat berjajar sesuai dengan posisi pedagang.

    Rencananya, pembagian lapak juga akan disesuaikan. Mulai dari pedagang sembako, daging, sayuran, termasuk pedagang pakaian akan diatur.

    Bahkan, lokasi relokasi pedagang Pasar Banyuwangi tersebut juga tampak dilengkapi kamera pengintai alias CCTV. Kemungkinan bertujuan untuk memberikan antisipasi keamanan pasar.

    Ratusan pedagang Pasar Banyuwangi akan menempati lokasi tersebut selama pasar akan diperbaiki. Besar harapan, saat pembangunan selesai ekonomi mereka akan kembali terangkat.

    Ketua Paguyuban PKL Joko Tole Agus Kariyanto berharap nantinya pasar baru akan dapat menampung seluruh pedagang yang ada. Baik yang punya kios ataupun yang berjualan di emperan pasar.

    “Mudah-mudahan pasar ini nanti bisa memfasilitasi semua pedagang pasar. Baik yang selama ini yang menyewa ataupun yang PKL,” katanya.

    Agus Kariyanto mengakui, sebelumnya memang sempat terjadi miskomunikasi hingga terjadi penolakan oleh pedagang pasar. Namun, kondisi itu dapat selesai dan menemukan solusi setelah semua dapat duduk bersama.

    “Kami mengakui sempat terjadi adanya miskomunikasi, namun setelah duduk bareng, sehingga bisa menjadi satu pemahaman,” terangnya.

    Bahkan secara tegas, Agus Kariyanto menyebut pihaknya mendukung revitalisasi pasar ini. Satu catatannya, pedagang Pasar Banyuwangi dapat terakomodir dengan baik dan adil.

    “Sehingga nanti revitalisasi selesai, dapat mengakomodir seluruh pedagang baik yang punya ijin maupun yang belum punya ijin. Anggap semua selesai. Kami paguyuban berterima kasih kepada semua pihak,” ucapnya.

    Sementara itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani juga menyempatkan untuk meninjau stan para pedagang yang mulai mengemasi barang-barangnya. Tak sedikit yang mengeluhkan kondisi pasar yang kerap bocor dan pengap selama ini. Dengan direvitalisasi, semua akan menjadi lebih baik.

    “Mohon doanya ya semoga lancar dan kembali tertata,” pungkas Ipuk. [rin/aje]

  • Tempat Relokasi Sementara Pasar Banyuwangi Sudah Siap, Pedagang Siap?

    Tempat Relokasi Sementara Pasar Banyuwangi Sudah Siap, Pedagang Siap?

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Dari pengamatan, tempat relokasi Pasar Banyuwangi segera siap. Lokasinya tak jauh dari tempat lama hanya berjarak 500 meter berada di kawasan Gedung Wanita.

    Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani bersama sejumlah jajaran juga telah mengecek kondisi area relokasi itu. Meskipun masih ada beberapa perbaikan yang harus dilakukan sebagai langkah penyempurnaan.

    Bupati Ipuk memastikan tempat relokasi bisa menjadi lokasi berdagang sementara yang nyaman dan aman. Ada beberapa hal yang masih harus disiapkan dan diperbaiki yakni soal teknis bangunan. Selain itu, beberapa penyesuaian sekat antar los, dan lahan parkir.

    “Dari fisik sudah bisa dibilang siap. Namun masih ada beberapa yang harus diperbaiki dan disiapkan. InsyaAllah minggu depan sudah siap ditempati,” kata Ipuk.

    Selain pedagang pasar yang berjumlah 325 orang, pemkab juga akan menyediakan tempat bagi sekitar 200 pedagang kaki lima (PKL) di sekitar Pasar Banyuwangi.

    “PKL juga akan kami akomodasi. Tadi juga ada datanya. Sudah kami simulasikan untuk PKL lokasinya di mana, pedagang pasar di mana. Kami akan tata semua,” kata Ipuk.

    Kementerian PUPR menyediakan anggaran sekitar Rp 200 miliar untuk revitalisasi Pasar Banyuwangi dan kawasan Inggrisan. Proses pembangunan direncanakan akan dimulai pada 2024 dan ditarget rampung dalam setahun.

    Meski demikian, nampaknya sejumlah pedagang pasar Banyuwangi masih ada yang belum siap untuk pindah. Hal ini terbukti dari adanya isu penolakan dari para pedagang. [rin/aje]

  • Dua Pasang Remaja Kumpul Kebo di Sampang Digerebek

    Dua Pasang Remaja Kumpul Kebo di Sampang Digerebek

    Sampang (beritajatim.com) – Insiden yang melibatkan sepasang remaja berbeda jenis yang diduga melakukan kumpul kebo terungkap saat mereka tertangkap basah sedang berduaan di sebuah kamar kost di Jalan Rajawali, Sampang, Madura, pada hari Rabu, 15 Mei 2024.

    Kepala Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum Satuan Polisi Pamong Praja setempat, Suaidi Asyikin, mengonfirmasi peristiwa tersebut. Keberadaan kedua remaja di dalam satu kamar terbongkar saat timnya melakukan inspeksi mendadak di rumah kost tersebut.

    “Inspeksi dilaksanakan sekitar pukul 22:30 WIB pada malam Selasa, 14 Mei. Saat itu, tim Ketentraman dan Ketertiban Umum sedang menjalankan patroli rutin di area sekitar Jalan Rajawali, tepatnya di depan Rumah Sakit Umum Daerah Sampang,” jelas Suaidi, Rabu (15/5/2024).

    Dia menambahkan bahwa patroli rutin telah dilakukan di berbagai tempat hiburan, termasuk kafe, tempat karaoke, dan pedagang kaki lima, serta beberapa rumah kost. Namun, masih ditemukan insiden-insiden yang menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat.

    “Kami mengadakan inspeksi di rumah kost berdasarkan laporan dari warga setempat yang sering melihat kumpulan pemuda-pemudi di sana,” tambahnya.

    Setelah kejadian ini, Suaidi bersama dengan seluruh anggota Satuan Polisi Pamong Praja Sampang berencana untuk meningkatkan inspeksi di tempat-tempat hiburan dan rumah kost yang telah teridentifikasi sebagai lokasi praktik mesum. (sar/ted)