Produk: PKL

  • Kampanye akbar Dharma-Kun di Jakarta Barat sepi

    Kampanye akbar Dharma-Kun di Jakarta Barat sepi

    Jakarta (ANTARA) – Kampanye akbar pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut dua (2), Dharma Pongrekun-Kun Wardana di Lapangan Tabaci, Kalideres, Jakarta Barat, sepi, Sabtu.

    Tampak di lokasi pada pukul 11.48 WIB, kerumunan warga hanya berada tepat di depan panggung kampanye yang berukuran 7×9 meter itu.

    Sementara itu, area lapangan lainnya terlihat lengang. Terpal yang dibentangkan di depan panggung juga terlihat kosong.

    Adapun sejumlah pedagang kaki lima yang awalnya berbaris di sisi-sisi lapangan juga mulai meninggalkan lokasi.

    Selain itu, beberapa warga berbaju hitam juga terlihat memegang spanduk bertuliskan nomor dua yang diikatkan ke batang-batang bambu.

    Berdasarkan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU), masa kampanye bakal berakhir Sabtu ini.

    Sementara itu masa tenang bakal berlangsung tiga hari dari 24-26 November 2024. Sedangkan, pencoblosan akan digelar pada Rabu (27/11).

    Adapun kampanye para paslon di Pilgub Jakarta telah dilakukan sejak 25 September 2024.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2024

  • Bukan Hanya Menyayangkan, tapi Memprihatinkan

    Bukan Hanya Menyayangkan, tapi Memprihatinkan

    JABAR EKSPRES – Pembenahan infrastruktur untuk penyandang disabilitas di Kota Bandung, khususnya guiding block, masih jauh dari harapan.

    Dudi Nurdin, pegiat dari Cahaya Inklusi Indonesia, menilai meskipun ada upaya perbaikan, kondisi guiding block yang baru saja diperbaiki di Jalan Ahmad Yani justru memprihatinkan dan membahayakan.

    “Bukan hanya menyayangkan, tapi juga memprihatinkan. Memang ada perbaikan, seperti pemasangan guiding block, namun seringkali tidak diikuti dengan pemeliharaan yang baik,” ungkap Dudi kepada Jabar Ekspres, Kamis (21/11).

    BACA JUGA: Bandung Belum Ramah untuk Disabilitas, Begini Kata Aktivis!

    “Guiding block yang seharusnya mempermudah akses penyandang tunanetra malah sering terhalang oleh pohon, lubang, atau bahkan parkir liar. Di beberapa tempat, pohon yang seharusnya dipangkas justru membahayakan karena berada di jalur guiding block,” imbuhnya.

    Lebih lanjut, Dudi mengungkapkan bahwa masalah ini sering terjadi, bahkan di pusat kota. Bahkan guiding block kadang tertutup oleh pedagang kaki lima atau barang-barang lainnya, membuat penyandang disabilitas kesulitan bahkan terluka.

    “Ini bukan hanya masalah fisik, tetapi juga menunjukkan kurangnya perhatian terhadap kebutuhan dasar penyandang disabilitas,” tambahnya.

    BACA JUGA: Persib Kembali Bermarkas di Stadion GBLA, Nick Kuipers: Kami Harus Menang

    Dudi menilai, pemerintah cenderung merasa puas hanya dengan memasang infrastruktur tanpa memperhatikan kelayakannya. Ia menekankan bahwa sensitivitas pemerintah terhadap kebutuhan penyandang disabilitas masih kurang.

    “Tidak cukup hanya dengan membangun fasilitas fisik, kesadaran masyarakat juga sangat penting. Penyandang disabilitas adalah bagian dari masyarakat yang memiliki hak yang sama untuk mengakses ruang publik dengan aman,” tegas Dudi.

    Selain itu, Dudi menyarankan agar pemerintah lebih serius dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya lingkungan yang ramah disabilitas. Saat ini, belum ada program yang secara spesifik mendorong kesadaran masyarakat untuk mendukung inklusivitas.

    BACA JUGA: Kampanye ke Dapil 5, Cabup Bogor Rudy Susmanto akan Realisasikan 3 Aspirasi Warga

    Dudi berharap agar pemerintah tidak hanya fokus pada pembangunan fisik, tetapi juga berupaya mengedukasi masyarakat dan meningkatkan kualitas pelayanan untuk penyandang disabilitas di setiap aspek kehidupan.

    “Tanpa kesadaran bersama, kita tidak akan pernah mencapai kota yang benar-benar inklusif,” tandasnya.

  • Trotoar Kota Bandung Belum Ramah Disabilitas

    Trotoar Kota Bandung Belum Ramah Disabilitas

    JABAR EKSPRES – Total puluhan milyar dianggarkan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung guna membenahi kualitas trotoar Kota Kembang di tahun 2024. Namun nyatanya, segala jenis proyek pembangunan trotoar yang kini tengah dikerjakan Pemkot Bandung di penghujung tahun belum sepenuhnya mampu memenuhi segala aspek para pejalan kaki.

    Trotoar di Kota Bandung Belum Ramah Disabilitas

    Dibeberapa titik pembangunan, trotoar di Kota Bandung belum memenuhi aspek kelayakan bagi kaum disabilitas. Hal ini berkenaan dengan passing place atau tempat untuk saling mendahului para pejalan kaki.

    Jalan Ahmad Yani jadi salah satu lokasi yang kelayakannya jauh dari kata standar. Dilansir dari laman SIRUP LKPP, Pemkot Bandung menganggarkan guna rehabilitasi di kawasan tersebut sebesar Rp 1 miliar.

    Salah satu contoh yakni kualitas trotoar yang berada di depan Dinas Parawisata Kota Bandung. Apabila merujuk pada pedoman perencanaan teknis fasilitas pejalan kaki Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), setiap trotoar yang memiliki lebar kurang dari 1,5 meter harus disediakan passing place.

    Passing place ini harus mencukupi apabila para pengguna kursi roda mendahului atau berpapasan di sekitar trotoar. Namun aspek ini belum tersedia di banyak titik trotoar yang memiliki lebar kurang dari 1,5 meter.

    Selain itu, banyak ditemui lajur pemandu yang tengah dalam keadaan rusak atau terletak di tenda-tenda pelaku UMKM. Padahal hal ini penting bagi para teman tuna netra guna mengidentifikasi peringatan di bahu jalan.

    Mirisnya, di sekitar jalan Antapani Kota Bandung, terdapat lajur pemandu yang tengah dalam kondisi rusak percis di depan pepohonan. Lewat pantauan Jabarekspres, lokasi ini belum masuk rencana rehabilitasi pembangunan trotoar yang dilakukan oleh Pemkot Bandung, hal ini tentunya berbahaya bagi para kaum tunanetra.

    Trotoar Inklusif Masih jadi Angan

    Penganggaran yang dialokasikan Pemkot Bandung dengan total kurang lebih Rp 40 miliar guna rehabilitasi, pembangunan, dan pemeliharaan trotoar tak dibarengi dengan kebijakan guna pemenuhan kualitas hak pejalan kaki.

    Pasalnya, dibeberapa titik pembangunan maupun rehabilitasi trotoar masih berdiri para pedagang kaki lima maupun tempat lokasi parkir kendaraan. Salah satu contoh yakni Rehabilitasi Trotoar Jl. Cilaki dan Jl. Cisangkuy yang anggarannya sentuh Rp 2 miliar, masih banyak ditemui para pedagang kaki lima yang berdiri di kawasan tersebut.

  • Pramono bakal tata PKL di taman untuk tingkatkan perputaran ekonomi

    Pramono bakal tata PKL di taman untuk tingkatkan perputaran ekonomi

    Jakarta (ANTARA) – Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung bakal melakukan penataan pedagang kaki lima (PKL) di taman-taman yang ada di Jakarta untuk meningkatkan perputaran ekonomi.

    “Untuk PKL pun kita berikan kelonggaran, tetapi akan diatur secara tertib,” kata Pramono di kediamannya di Jakarta, Minggu.

    Pramono menilai menata kota di Jakarta tidak bisa cepat jadi (instan). Lantaran penataan Kota Jakarta harus berdasar pada keberlanjutan dari program dan fasilitas yang sudah ada.

    Mantan Sekretaris Kabinet (Sekkab) itu menyoroti taman di Jakarta yang berjumlah ribuan tetapi kurang dimanfaatkan secara baik serta tidak bisa dibuka setelah pukul 18:00 WIB karena keterbatasan fasilitas pendukung.

    Menurut dia, pemanfaatan fasilitas harus dimaksimalkan. Salah satunya menata para pedagang yang berjualan di sekitar taman.

    Dengan demikian, tidak hanya dimanfaatkan untuk beristirahat tetapi juga perputaran ekonomi.

    KPU DKI Jakarta menggelar debat ketiga sekaligus terakhir pasangan calon gubernur dan wakil gubernur pada Pilkada DKI 2024 di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Minggu malam.

    Debat Pilkada DKI 2024 diikuti pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono (RIDO), paslon nomor urut 2 Dharma Pongrekun-Kun Wardana (Dharma-Kun) dan paslon nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno (Pram-Doel).

    Tema yang diangkat dalam debat pamungkas yakni “Lingkungan Perkotaan dan Perubahan Iklim”. Masalah penanganan banjir, penataan permukiman, hingga pengelolaan sampah masuk ruang lingkup atau subtema debat ketiga.

    Sedangkan subtemanya, yakni penurunan emisi dan polusi udara serta transisi energi terbarukan. Selanjutnya ketersediaan air bersih serta kota layak huni dan penataan ruang terbuka hijau.

    Baca juga: KPU DKI siapkan cuplikan video terkait tema debat ketiga

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024

  • Kaesang ajak masyarakat Sampit pilih Agustiar-Edy di Pilkada Kalteng

    Kaesang ajak masyarakat Sampit pilih Agustiar-Edy di Pilkada Kalteng

    Sampit (ANTARA) – Ketua Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep mengajak warga Sampit memilih pasangan Agustiar Sabran-Edy Pratowo pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah 2024.

    “Jangan lupa nanti pada tanggal 27 November, datang ke TPS untuk mencoblos pasangan calon nomor 3, Agustiar-Edy,” kata Kaesang saat orasi kampanye Agustiar-Edy di Stadion 29 November, Kota Sampit.

    Kaesang juga menekankan bahwa partisipasi aktif dalam pemilu adalah langkah penting untuk memastikan masa depan daerah yang lebih baik, sekaligus memilih pemimpin yang tepat adalah bagian dari tanggung jawab bersama sebagai warga negara.

    Sementara itu, Agustiar Sabran mengatakan bahwa kampanye akbar di Stadion 29 November, Sampit, merupakan kampanye terbuka kedua di daerah tersebut.

    Dalam kesempatan itu, Agustiar menegaskan komitmennya untuk mengangkat kesejahteraan masyarakat Kalteng, khususnya yang berada di Sampit.

    “Kami menyerap aspirasi masyarakat untuk mengangkat masyarakat dari Sampit, dan khususnya Kalteng, dalam menjaga kesatuan Republik Indonesia serta melanjutkan Kalteng Berkah dan Kalteng yang lebih baik lagi,” tegas Agustiar kepada massa yang memenuhi stadion itu.

    Agustiar menekankan pentingnya terus menjaga persatuan dan kesatuan dalam membangun daerah yang lebih baik dan sejahtera.

    Kampanye ini, lanjut dia, juga menjadi kesempatan bagi pasangan Agustiar-Edy untuk makin memperkuat hubungan dengan masyarakat Kotawaringin Timur dan menggali lebih dalam aspirasi mereka menjelang Pilkada 2024.

    Ia menilai antusias masyarakat Kotim juga sangat tinggi dalam menghadiri kampanye akbar tersebut. Bahkan, pedagang kaki lima yang berada di sekitar lokasi juga menerima rezeki dengan adanya kegiatan tersebut.

    Pewarta: Adi Wibowo
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2024

  • Pramono Anung: Taman Harus Terbuka 24 Jam, Orang Jakarta Butuh Tempat "Hangout"
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        16 November 2024

    Pramono Anung: Taman Harus Terbuka 24 Jam, Orang Jakarta Butuh Tempat "Hangout" Megapolitan 16 November 2024

    Pramono Anung: Taman Harus Terbuka 24 Jam, Orang Jakarta Butuh Tempat “Hangout”
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Calon gubernur Jakarta nomor urut 3
    Pramono Anung
    menyatakan,
    ruang terbuka hijau
    (RTH) di Jakarta semestinya terbuka selama 24 jam.

    Taman
    itu memang harus terbuka 24 jam, dibuat menjadi lebih baik, pedagang kaki lima (PKL) ditata rapi, ada CCTV-nya, lampu dinyalakan,” kata Pramono di Senayan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu (16/11/2024).
    Alasannya, menurut Pramono, masyarakat Jakarta butuh tempat untuk berkumpul pada malam hari, salah satunya adalah RTH.
    Namun, ia menilai RTH yang ada di Jakarta justru tidak dimanfaatkan dengan baik, padahal kualitasnya sudah bagus.
    “Karena orang Jakarta itu kalau malam hari butuh tempat untuk
    hangout
    , dengan keluarga, duduk, ngobrol dan sebagainya,” ujar politikus PDI-P tersebut.
    Oleh karena itu, Pramono mempunyai target khusus untuk RTH Jakarta jika ia menang dalam Pilkada 2024.
    “Oh iya pasti, karena ruang terbuka hijau kita baru 5,2 persen dari 30 perseb yang masih jauh banget, penambahan tamannya harus banyak banget,” ucap Pramono.
    Ia juga memastikan bahwa RTH di Monumen Nasional bakal dibuka selama 24 jam apabila terpilih sebagai gubernur Jakarta.
    “Ya pokoknya, semua yang menjadi kewenangan pemerintah Jakarta, saya akan upayakan untuk dibuka 24 jam,” kata Pramono menegaskan.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pemkot Ternate "Lindungi" 14 Kelompok Pekerja Rentan dan Non ASN
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        15 November 2024

    Pemkot Ternate "Lindungi" 14 Kelompok Pekerja Rentan dan Non ASN Regional 15 November 2024

    Pemkot Ternate “Lindungi” 14 Kelompok Pekerja Rentan dan Non ASN
    Tim Redaksi
    TERNATE, KOMPAS.com
    – Pemerintah Kota
    Ternate
    memberikan perlindungan
    jaminan sosial
    ketenagakerjaan terhadap 14 kelompok pekerja rentan dan non aparatur sipil Negeri (ASN) melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) di tahun 2024.
    Para pekerja rentan ini dikelompokkan pada 14 jenis pekerjaan, yang di dalamnya ada antara lain tukang ojek, penyapu jalan, petugas penerangan jalan umum, nelayan, petani, buruh harian, serta tukang kayu mandiri.
    Kemudian, tukang batu mandiri, pedagang kaki lima, pedagang keliling, sopir angkot, pengasuh keagamaan, dan pengelola rumah ibadah.
    Selanjutnya ada juru parkir, kader posyandu, atlet yang membawa nama daerah, pekerja difabel, komunitas pekerja mandiri, dan pekerja mandiri lainnya.
    Sekretaris
    Kota Ternate
    , Rizal Marsaoly menyatakan, program bagi pekerja rentan ini adalah bagian dari upaya mengimplementasikan salah satu dari program prioritas Pemerintah Kota Ternate.
    “Semuanya kalau kita himpun itu kurang lebih ada 14
    item
    , yang diatur dalam surat keputusan Wali Kota.”
    “Merupakan
    breakdown
    dari visi Ternate mandiri dan berkeadilan. Penguatannya
    ya
    tadi untuk pro terhadap pekerja rentan,” kata Rizal, di Ternate, Jumat (15/11/2024).
    Lanjutnya, semangat ini kemudian terkolaborasi dan bersinergi antara Dinas Ketenagakerjaan dan
    BPJS
    Ketenagakerjaan. Kemudian, dilakukan kurasi data terkait jumlah pekerja rentan di masing-masing bidang.
    Pemerintah Kota Ternate mengalokasikan dalam APBD tahun 2024 sebesar Rp 1,8 miliar, kepada para pekerja rentan dan non ASN di 14 bidang tersebut.

    By name by address
    itu menentukan terhadap berapa jumlah yang harus diberikan tanggungan untuk mereka sebagai pekerja rentan.”
    “Anggarannya memang tidak seberapa, tapi semangatnya adalah jaminan keselamatan ini, merupakan bagaimana pemerintah hadir melindungi aktivitas mereka,” ujar dia.
    Jika terjadi kecelakaan kerja, santunan yang akan diberikan pada keluarga mulai dari Rp 40 juta, sesuai aturan dari BPJS Ketenagakerjaan.
    Menurut dia, ini juga merupakan amanat undang-undang. Biasanya, perlindungan sosial hanya di segmen menengah ke atas. Padahal para pekerja rentan ini juga membutuhkan perlindungan.
    Pemerintah berkewajiban berikan perlindungan sosial, hanya saja selama mereka yang pekerjaannya beresiko terlupakan.
    “Untuk itulah pemerintah hadir memproteksi dan memberikan pelayanan tersebut.
    Alhamdulillah
    ini sesuatu hal yang sangat luar biasa.”
    “Saya menjamin di tahun 2025 nanti, mungkin ada tambahan untuk bidang-bidang yang lain,” ujar dia. 
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • KUR BRI Bantu Berdayakan Petani Jambu Citra di Desa Menawan Kudus

    KUR BRI Bantu Berdayakan Petani Jambu Citra di Desa Menawan Kudus

    Jakarta

    Bentuknya menyerupai lonceng, buahnya tebal, kadar airnya tinggi dan rasanya manis. Itulah yang disukai masyarakat dari jambu citra.

    Jambu citra memang menjadi salah satu varietas jambu air unggulan di Desa Menawan, Kecamatan Gebok, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.

    Usut punya usut, bibit jambu citra yang ditanam di Desa Menawan bukan endemik daerah tersebut. Adapun jenis jambu yang tumbuh di desa ini merupakan varietas jambu air cincalo.

    “Awalnya memang jambu cincalo tumbuh di desa kami, namun pasarnya kurang mengena. Lalu ada petani di desa kami yang aktif berinovasi dan pergi ke daerah Salaman, Magelang beli bibit. Awalnya belum tahu jenisnya jambu apa, sampai akhirnya tumbuh dan ternyata itu adalah jambu citra yang laku banget di daerah Jakarta. Akhirnya warga yang tadinya petani padi, tebu, dan jambu cincalo beralih menanam jambu citra,” ujar salah satu petani asli dari Desa Menawan Siswadi dalam keterangan tertulis, Jumat (15/11/2024).

    Siswadi mengatakan di Desa Menawan, hampir setiap warganya memiliki pohon jambu citra yang kini jumlahnya mencapai ribuan.

    Berbekal ilmu yang didapatkannya, Siswadi mengajukan pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI untuk membeli pupuk dan obat hama untuk perawatan pohon jambu citra. Tak hanya itu, KUR BRI juga dimanfaatkannya untuk membeli jaring perangkap untuk kelelawar.

    “Perawatannya nggak bisa asal-asalan. Pohon yang lebat bunganya, kami atur jaraknya sekitar 20 cm biar hasilnya maksimal. Jambu kemudian dibungkus menggunakan plastik sebelum akhirnya dipanen,” jelas Siswadi.

    Pelan tapi pasti, usaha jambu citra miliknya pun terus meningkat berkat KUR dari BRI. Awalnya Siswadi hanya memiliki 50 pohon jambu citra yang ditanamnya sendiri. Namun melihat permintaan pasar yang tinggi sekaligus jadi peluang usaha menjanjikan, Siswadi kini memiliki sekitar 150 pohon jambu citra.

    Sekali panen dari ratusan pohon itu, Siswadi bisa menghasilan sekitar tiga ton jambu citra. Meski hasil panen terlihat memuaskan, namun bukan berarti selama menjalankan prosesnya Siswadi tak pernah gagal.

    Gagal panen, kata Siswadi, biasanya karena ada kendala hama yang membuat buah jadi busuk, gembos, ada bintik hitam. Biasanya juga disebabkan karena musim kadang hujan kadang panas.

    “Kalau nggak disemprot insektisida bisa kena penyakit hama yang membuat buah juga jadi gampang busuk. Kalau nggak langsung dipisahkan bisa menular ke jambu sehat lain. Pernah gagal sampai satu kwintal karena bintik hitam dan busuk, pengepul nggak mau karena cacat sedikit saja, satu malam dibawa ke Jakarta bisa busuk,” kata Siswadi.

    Selama ini, setiap panen raya (2-3 kali dalam setahun), Siswadi selalu ‘menyerahkan’ hasil panennya ke depo (pengepul) jambu citra yang ada di desanya, untuk didistribusikan ke Jakarta, seperti Kramat Jati, kawasan Ceger, Poris, dan ke pedagang kaki lima.

    Siswadi mengatakan BRI sebagai penyalur KUR selalu konsisten memberikan dukungan permodalan bagi pelaku UMKM.

    Melalui BRI, Siswadi berharap ke depannya jamu citra bisa lebih dikenal di kota lain dan KUR dapat dipermudah lagi terutama bagi UMKM lain yang belum mendapatkannya. Sebab menurutnya, KUR bagi petani jambu citra dapat membantu meringankan untuk biaya perawatan.

    (akd/ega)

  • Suswono berkomitmen buat Jakarta ramah bagi kaum disabilitas

    Suswono berkomitmen buat Jakarta ramah bagi kaum disabilitas

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Suswono berkomitmen buat Jakarta ramah bagi kaum disabilitas
    Dalam Negeri   
    Sigit Kurniawan   
    Rabu, 13 November 2024 – 19:33 WIB

    Elshinta.com – Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 1, Suswono berkomitmen mewujudkan visi Jakarta yang inklusif dan ramah bagi semua warganya termasuk penyandang disabilitas.

    “Kami ingin memastikan seluruh ruang publik di Jakarta dapat diakses dengan layak dan aman bagi setiap warga, termasuk teman-teman penyandang disabilitas. Dengan perbaikan trotoar dan jalur khusus, kami berharap bisa menciptakan pengalaman yang lebih inklusif,” ucap Suswono saat menghadiri deklarasi Relawan Aku Cinta RIDO di Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu (13/11).

    Sebagai bagian dari rencana tersebut, pasangan Ridwan Kamil dan Suswono (RIDO) berkomitmen untuk memperluas dan memperbaiki trotoar di berbagai area strategis di Jakarta.

    “Trotoar akan diperlebar, dan dilengkapi dengan jalur kuning khusus tunanetra. Kami juga memastikan bahwa jalur tersebut akan terbebas dari rintangan, termasuk pedagang kaki lima, yang akan direlokasi ke lokasi yang lebih sesuai dan tidak menghalangi hak pengguna jalan, terutama penyandang disabilitas, ” kata Suswono.

    Selain penataan trotoar, pasangan RIDO juga merencanakan untuk menambah fasilitas transportasi publik yang ramah disabilitas, seperti bus Transjakarta yang dilengkapi dengan akses kursi roda dan tombol khusus bagi tunanetra.

    “Dalam jangka panjang, Kami juga akan mendorong kolaborasi dengan sektor swasta untuk menerapkan standar aksesibilitas pada bangunan komersial dan perkantoran di Jakarta, agar fasilitas umum di kota ini semakin merata dan mudah dijangkau, ” ucap Suswono.

    Menteri Pertanian periode 2009-2014 menyebutkan Jakarta harus menjadi kota yang dapat diakses dan dinikmati oleh semua kalangan, termasuk penyandang disabilitas.

    “Kami ingin memastikan bahwa mereka memiliki kesempatan yang sama dalam menikmati fasilitas kota, bergerak, dan menjalani kehidupan sehari-hari tanpa hambatan,” papar Suswono.

    Melalui program ini, RIDO juga akan menggandeng komunitas disabilitas untuk ikut serta dalam proses perencanaan dan implementasi kebijakan. Dengan mendengarkan aspirasi langsung dari mereka yang terdampak, RIDO berharap solusi yang dihasilkan akan lebih tepat sasaran dan benar-benar menjawab kebutuhan penyandang disabilitas.

    “Kami ingin membangun Jakarta yang inklusif, di mana semua warga, tanpa terkecuali, bisa merasa dihargai dan terlibat dalam pembangunan kota. Jakarta harus menjadi kota untuk semua,” tambah Suswono.

    Sumber : Antara

  • Petani Jambu Citra di Kudus Sukses Berkat KUR BRI

    Petani Jambu Citra di Kudus Sukses Berkat KUR BRI

    Jakarta

    Di Desa Menawan, Kecamatan Gebok, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, hampir setiap warganya memiliki pohon jambu citra yang jumlahnya mencapai ribuan. Salah satu warga yang merupakan petani jambu citra adalah Siswadi.

    Namun, Siswadi mengatakan bibit jambu citra yang ditanam di Desa Menawan bukan endemik daerah tersebut. Dia bercerita kalau sebenarnya desanya memiliki varietas jambu air cincalo.

    Awalnya Siswadi hanya memiliki 50 pohon jambu citra yang ditanamnya sendiri. Namun melihat permintaan pasar yang tinggi sekaligus jadi peluang usaha menjanjikan, Siswadi kini memiliki sekitar 150 pohon jambu citra. Sekali panen dari ratusan pohon itu, Siswadi bisa menghasilan sekitar tiga ton jambu citra.

    “Awalnya memang jambu cincalo tumbuh di desa kami, namun pasarnya kurang mengena. Lalu ada petani di desa kami yang aktif berinovasi dan pergi ke daerah Salaman, Magelang beli bibit. Awalnya belum tahu jenisnya jambu apa, sampai akhirnya tumbuh dan ternyata itu adalah jambu citra yang laku banget di daerah Jakarta. Akhirnya warga yang tadinya petani padi, tebu, dan jambu cincalo beralih menanam jambu citra,” ujar Siswadi dikutip dari siaran pers BRI, Rabu (13/11/2024).

    Untuk mengembangkan usahanya, Siswadi mengajukan pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI untuk perawatan pohon jambu citra. Modal itu ia gunakan untuk membeli pupuk dan obat hama. Bagi pria berusia 43 tahun itu, perawatan pohon jambu citra harus maksimal.

    “Perawatannya nggak bisa asal-asalan. Pohon yang lebat bunganya, kami atur jaraknya sekitar 20 cm biar hasilnya maksimal. Jambu kemudian dibungkus menggunakan plastik sebelum akhirnya dipanen,” jelas Siswadi.

    Bukan sekadar membeli pupuk dan obat hama saja, KUR dari BRI juga dimanfaatkannya untuk membeli jaring perangkap bagi si pemangsa jambu citra, kelelawar. Pelan tapi pasti. Selama hampir enam tahun menjadi petani jambu citra, selama itu pula Siswadi mendapat KUR dari BRI.

    Hasil panen memang terlihat memuaskan, namun bukan berarti selama menjalankan prosesnya Siswadi tak pernah gagal. Bukan sekali bahkan berkali-kali. Bagi Siswadi gagal sekali bukan berarti gagal selamanya.

    Gagal panen, kata Siswadi, biasanya karena ada kendala hama yang membuat buah jadi busuk, gembos, ada bintik hitam. Biasanya juga disebabkan karena musim kadang hujan kadang panas.

    “Kalau nggak disemprot insektisida bisa kena penyakit hama yang membuat buah juga jadi gampang busuk. Kalau nggak langsung dipisahkan bisa menular ke jambu sehat lain. Pernah gagal sampai satu kwintal karena bintik hitam dan busuk, pengepul nggak mau karena cacat sedikit saja, satu malam dibawa ke Jakarta bisa busuk,” aku Siswadi.

    Ya, selama ini setiap panen raya (2-3 kali dalam setahun), Siswadi selalu ‘menyerahkan’ hasil panennya ke depo (pengepul) jambu citra yang ada di desanya, untuk didistribusikan ke Jakarta, seperti Kramat Jati, kawasan Ceger, Poris, dan ke pedagang kaki lima.

    BRI sebagai penyalur KUR terbesar di Tanah Air selalu konsisten dalam memberikan dukungan permodalan bagi pelaku UMKM. Hal itu diakui oleh Siswadi, dimana hampir semua warga di Desa Menawan mendapat bantuan KUR dari BRI.

    Melalui BRI, Siswadi berharap ke depannya jamu citra bisa lebih dikenal di kota lain dan KUR dapat dipermudah lagi terutama bagi UMKM lain yang belum mendapatkannya. Itu karena menurut dia, KUR bagi petani jambu citra dapat membantu meringankan untuk biaya perawatan.

    Dalam kesempatan terpisah, Direktur Bisnis Mikro Supari mengungkapkan BRI selaku bank terbesar dalam penyaluran KUR di tanah air selalu konsisten dalam memberikan dukungan permodalan bagi pelaku UMKM dan memberikan pendampingan usaha dalam pengembangan produk hingga upaya digitalisasi pelaku UMKM.

    Hingga akhir Agustus 2024 BRI telah berhasil menyalurkan KUR kepada 2,6 juta debitur UMKM dengan total nilai mencapai Rp126,12 triliun. Penyaluran KUR BRI tersebut setara dengan 76,44% dari total target penyaluran di tahun 2024 sebesar Rp165 triliun. Apabila dirinci, mayoritas penyaluran KUR BRI didominasi oleh sektor produksi sebesar 59,41%. Sektor produksi ini diantaranya sektor pertanian, perikanan, industri dan jasa lainnya. Di sisi lain, BRI juga berhasil menjaga kualitas KUR yang disalurkan. Hal ini tercermin dari rasio NPL KUR yang berada di kisaran 2,31%.

    Penyaluran KUR oleh BRI ini merupakan salah satu wujud nyata komitmen BRI dalam mendukung sektor UMKM yang menjadi tulang punggung perekonomian nasional. Dengan bunga yang rendah dan persyaratan yang mudah, KUR BRI diharapkan mampu meningkatkan akses pembiayaan bagi pelaku usaha mikro dan kecil yang membutuhkan modal untuk mengembangkan usahanya.

    (prf/ega)