Produk: PKL

  • Semeru Status Awas, Gubernur Jatim Khofifah: Semoga Warga Selamat Semua

    Semeru Status Awas, Gubernur Jatim Khofifah: Semoga Warga Selamat Semua

    Surabaya (beritajatim.com) – Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa meminta masyarakat agar lebih berhati-hati dan menjaga radius aman dari erupsi Gunung Semeru yang sudah berstatus Awas (Level IV).

    “Semoga semua terkendali dan warga selamat semua. Mohon saling berkoordinasi. (Masyarakat dan petugas) hindari merekam dengan jarak yang tidak aman,” kata Khofifah di akun resmi IG pribadinya @khofifah.ip, Rabu (19/11/2025) malam.

    “Saudaraku, perkembangan kejadian pada hari Rabu, 19 November 2025 pukul 17.30 WIB terkait aktivitas Gunung Api Semeru – Kab. Lumajang sesuai laporan BPBD Jatim :

    – Pada hari Rabu, 19 November 2025 pkl. 14.13 WIB, telah terjadi Awan Panas Guguran (APG) pada Gunung Api Semeru, Kab. Lumajang.

    – Pada pkl. 17.00 WIB, kenaikan Tingkat Aktivitas Gunung Semeru dari Level III (Siaga) ke Level IV (Awas).

    – Awan panas guguran masih berlangsung, dengan amplitudo maksimum 34 mm.

    – Awan panas guguran dengan jarak luncur 14 km dari puncak gunung.

    – Awan panas guguran cenderung mengarah ke Utara. – Akses di Jembatan Gladak Perak ditutup,” paparnya.

    Khofifah meminta kepada masyarakat mengikuti arahan pihak berwenang. Saat ini telah disiapkan lokasi pengungsian di Balai Desa Oro Oro Ombo dan SD Oro Oro Ombo 03 serta Balai Desa Penanggal untuk warga area Gunung Sawur. Lokasi ada di Kec. Pronojiwo, Kec. Candipuro & Kec. Rowokangkung.

    Dampak yang ditimbulkan adalah aroma belerang di lokasi setempat menyebabkan gangguan kenyamanan dan pernapasan bagi warga setempat.

    Upaya yang dilakukan saat ini antara lain Pusdalops PB BPBD Prov. Jatim melanjutkan koordinasi dengan PPGA Semeru dan BPBD Kab. Lumajang terkait perkembangan aktivitas Gunung Api Semeru.

    Kemudian, Tim BPBD Kab. Lumajang melanjutkan monitoring aktivitas Gunung Api Semeru di sekitar lokasi kejadian. – TRC BPBD Kab. Lumajang melanjutkan patroli dan membantu mengevakuasi warga ke tempat yang lebih aman.

    Serta, TRC BPBD Kab. Lumajang membantu mengatur pergerakan lalu lintas warga di sekitar lokasi terdampak agar proses evakuasi berjalan lancar dan aman. TRC BPBD Kab. Lumajang juga mendistribusikan masker kepada warga setempat. Dan, TRC BPBD Kab. Lumajang melakukan penyisiran warga di area Gunung Sawur. (tok/ted)

  • Protes Aturan Kawasan Tanpa Rokok, Pedagang Sebut Bisa Matikan Usaha

    Protes Aturan Kawasan Tanpa Rokok, Pedagang Sebut Bisa Matikan Usaha

    Jakarta

    Pedagang kaki lima hingga warung kelontong memprotes Rancangan Peraturan Daerah Kawasan Tanpa Rokok (Ranperda KTR) yang sedang difinalisasi oleh Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD DKI Jakarta. Aturan itu dinilai akan mematikan usaha kecil, seperti warung kelontong, pedagang kaki lima, hingga usaha rumah makan atau warung tegal (warteg).

    “Sehari-hari pedagang menghadapi harga sembako yang tak stabil. Dengan Ranperda KTR yang mengharuskan steril rokok di warung, jelas berdampak pada penghasilan. Gimana caranya kami diharuskan buat ruang merokok terpisah, sementara luas warteg maksimal hanya 4mx6m? Tidak mungkin, ini berarti kami disuruh kucing-kucingan sama aparat. Ngeri banget ini,” kata Juru Bicara Koalisi UMKM Jakarta Izzudin Zindan, dalam keterangannya, Rabu (19/11/2025).

    Ketua Komunitas Warung Merah Putih (KMP) itu menilai DPRD DKI Jakarta harus mendengarkan aspirasi dan suara penolakan rakyat kecil yang terdampak langsung dengan Ranperda KTR. Dia meminta agar aturan itu ditinjau ulang, terutama pasal-pasal pelarangan penjualan dan perluasan kawasan tanpa rokok.

    Kemudian, Perwakilan dari Koperasi Warung Tegal (Kowarteg), Tanuri, meminta agar DPRD Jakarta jangan terburu buru mengesahkan aturan tersebut. Menurutnya aturan itu dapat memperburuk kondisi pelaku usaha kecil yang saat ini juga tengah menghadapi penurunan daya beli dari masyarakat.

    “Tolong lihat kondisi di lapangan, jangan ujung-ujung bikin aturan, tapi usaha rakyat kecil mati. Saya saja yang jualan warteg 24 jam, sekarang jam 10, sudah sepi. Pedagang kecil sudah setengah mati, jungkir balik mempertahankan sewa ruko. Wakil rakyat sadar nggak? Ekonomi kita lagi susah, pengurangan karyawan banyak. DPRD terjun ke lapangan dulu, survei dulu, cek dulu kondisi UMKM,”ujar Tanuri.

    Tanuri mengatakan sebelumnya tercatat lebih dari 50.000 warteg aktif beroperasi di Jabodetabek. Saat ini telah menurun menjadi 25.000 warteg yang bertahan. Selama ini, pedagang warteg bukan hanya memenuhi kebutuhan makan, tetapi juga membuka lapangan pekerjaan buat ribuan warga.

    “Sangat kecewa dan menolak. Masa DPRD DKI Jakarta tidak tahu dan peduli dengan rakyat kecil? Atau pura-pura tidak peduli? Kenapa tetap diloloskan pasal dilarang merokok di rumah makan dan warteg? Begitu juga dengan pasal keharusan penyediaan tempat khusus merokok yang terpisah dari bangunan utama warteg, dan pasal pelarangan penjualan rokok radius 200 m dari satuan pendidikan,”tambah pedagang warteg di Jakarta Barat ini.

    Penolakan terhadap Rancangan Peraturan Daerah Kawasan Tanpa Rokok (Ranperda KTR) ditandai dengan penandatanganan petisi yang diteken oleh lintas komunitas pedagang.

    Komunitas tersebut di antaranya, Komunitas Warteg Merah Putih (WMP), Koperasi Warung Tegal (Kowarteg), Paguyuban Pedagang Warteg dan Kaki Lima Jakarta dan Sekitarnya (Pandawakarta), Komunitas Warung Nusantara (Kowantara), Koperasi Warung Cipta Niaga Mandiri (Kowartami), dan UMKM Remojong.

    (ada/ara)

  • Daftar Pekerjaan Terancam Punah, Ganti Profesi Sebelum Menyesal

    Daftar Pekerjaan Terancam Punah, Ganti Profesi Sebelum Menyesal

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sejumlah pekerjaan diprediksi berisiko hilang seiring otomatisasi dan perkembangan sistem teknologi. Kondisi ini pernah disampaikan dalam laporan Forum Ekonomi Dunia (WEF).

    Periode 2023-2027, forum tersebut memperkirakan 83 juta lapangan pekerjaan akan punah dan terjadi karena perkembangan teknologi yang kian masif.

    Salah satunya adalah teknologi kecerdasan buatan (AI) dan mesin yang akan membuat banyak pekerjaan hilang. AI diketahui kian populer usai peluncuran chatbot populer ChatGPT beberapa waktu lalu.

    Riset dalam laporan Future of Work 2023 itu mengungkapkan 23% tenaga kerja di sejumlah industri akan berubah dalam lima tahun. Bukan hanya pekerjaan yang hilang namun akan ada yang muncul dalam periode tersebut.

    Industri yang mengalami perubahan paling drastis adalah media, hiburan, dan olah raga. Sekitar 23% pekerjaan dalam industri tersebut akan lenyap atau muncul profesi baru.

    Selain itu lebih dari 23% pekerjaan di bidang pemerintahan, komunikasi digital dan teknologi informasi, real estat, layanan keuangan, serta transportasi dan rantai pasok juga mengalami perubahan.

    Berikut 15 daftar pekerjaan yang akan punah hingga 2027 menurut laporan WEF:

    Teller bank

    Petugas pos

    Kasir dan loket

    Data entry

    Sekretaris dan administrasi

    Staf pencatat stok (stock-keeping)

    Staf akuntansi, pembukuan, dan payroll

    Legislator dan pejabat pemerintahan

    Staf statistik, asuransi, dan keuangan

    Sales door-to-door, pedagang kaki lima, dan penjual koran

    Satpam

    Manajer kredit dan pinjaman

    Penyelidik dan pemeriksa klaim

    Penguji software

    Relationship manager

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Tim Asal Filipina Turut Meriahkan Gelaran International Jember Marching Carnival 2025

    Tim Asal Filipina Turut Meriahkan Gelaran International Jember Marching Carnival 2025

    JEMBER – International Jember Marching Carnival (IJMC) 2025 berlangsung dengan semarak di Kabupaten Jember, Jawa Timur, pada 15-16 November 2025. Selain peserta dalam negeri, acara ini turut dihadiri oleh tim peserta dari Filipina dan dewan juri dari Thailand.

    “Tahun ini IJMC diikuti 43 unit marching band dari berbagai kota di Indonesia serta satu peserta internasional dari Filipina,” kata Ketua Panitia IJMC Tri Basuki dalam keterangannya di Jember, mengutip ANTARA pada Minggu, 16 November.

    Menurutnya, anggota dewan juri dalam kegiatan tersebut dihadirkan berasal dari Thailand, Yogyakarta, Surabaya, dan Bogor, sehingga diharapkan dapat menambah kualitas penilaian pada IJMC 2025.

    “Kami berharap seluruh peserta pulang membawa pengalaman berharga, agar kesempatan kolaborasi semakin terbuka bagi komunitas marching band Asia, dan Jember terus bersinar sebagai panggung budaya di tingkat nasional hingga internasional,” tuturnya.

    Tahun 2025 merupakan tahun ke-8 penyelenggaraan IJMC yang menjadi wadah pertemuan kreativitas, pertunjukan seni, serta kolaborasi budaya, dari berbagai daerah dan negara.

    Rangkaian kegiatan dimulai dengan Night Street Parade Culture sepanjang Jalan Gajahmada menuju alun-alun Jember pada Sabtu (15/11) malam dan dilanjutkan dengan babak final Drum Battle di GOR PKPSO pada 16 November 2025.

    Sementara Bupati Jember Muhammad Fawait mengapresiasi orang tua, pembina, dan seluruh peserta yang telah mengharumkan nama Jember di kancah internasional melalui perolehan lima medali emas di kejuaraan MWBC Malaysia.

    “Saya juga memberikan penghargaan khusus kepada Manajer Jember Marching Band Tri Basuki beserta jajarannya yang konsisten membawa nama Jember ke lingkup nasional hingga dunia,” katanya.

    Pemkab Jember, lanjutnya, berkomitmen menghadirkan pagelaran berskala besar sepanjang tahun karena sektor jasa dan kegiatan terbukti memberi kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, sebagaimana terlihat pada data BPS pada semester kedua dan ketiga.

    “IJMC 2025 diharapkan mampu menjadi pengungkit ekonomi lokal, menghadirkan ruang yang lebih luas bagi UMKM dan pedagang kaki lima untuk berkembang. Saya berharap gelaran tahun 2026 dapat berlangsung lebih besar dan menghadirkan peserta dari lebih banyak negara,” ujarnya.

  • Penataan Kota, 823 PKL Pasar Subuh Rangkasbitung Pindah ke Pasar Baru Mulai 17 November
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        16 November 2025

    Penataan Kota, 823 PKL Pasar Subuh Rangkasbitung Pindah ke Pasar Baru Mulai 17 November Regional 16 November 2025

    Penataan Kota, 823 PKL Pasar Subuh Rangkasbitung Pindah ke Pasar Baru Mulai 17 November
    Tim Redaksi
    LEBAK, KOMPAS.com
    — Sebanyak 823 pedagang kaki lima (PKL) yang selama ini beroperasi di Pasar Subuh Rangkasbitung akan mulai menempati lokasi baru di Pasar Semi Narimbang pada 17 November 2025.
    Pemindahan ini merupakan bagian dari upaya penataan kawasan kota di Jalan Sunan Kalijaga, Tirtayasa, dan Hardiwinangun, yang selama ini menjadi pusat aktivitas pasar subuh.
    Wakil Bupati Lebak,
    Amir Hamzah
    , menjelaskan bahwa relokasi ini telah disampaikan oleh Bupati Lebak dan disetujui oleh para pedagang dalam sosialisasi yang berlangsung pada 3 November 2025.
    “Sesuai pada saat sosialisasi, para PKL harus menempati Pasar Semi mulai 17 November 2025,” kata Amir kepada
    Kompas.com
    melalui pesan WhatsApp, Minggu (16/11/2025).
    Amir menambahkan bahwa seluruh lapak yang disiapkan di lokasi baru sudah siap menampung para pedagang yang sebelumnya berjualan di tiga ruas jalan tersebut.
    Proses registrasi dan pengundian lapak juga telah dilakukan untuk pedagang yang memiliki riwayat berjualan di kawasan pasar subuh.
    Bagi pedagang yang belum mendapatkan meja atau lapak, Pemkab Lebak akan memasukkan mereka dalam daftar tunggu untuk penempatan berikutnya.

    Untuk mengoptimalkan operasional Pasar Rangkasbitung, Amir menyatakan bahwa pihaknya akan mengatur jam operasional agar Pasar Semi ramai dikunjungi pembeli.
    “Operasional Pasar Rangkasbitung pukul 06.00 – 18.00 WIB, agar Pasar Semi bisa berjalan optimal dan para pembeli terbiasa untuk melakukan aktivitas jual beli di Pasar Semi pada pagi hari,” ujar Amir.
    Sementara itu, Jalan Sunan Kalijaga yang tidak lagi ditempati oleh PKL akan difungsikan sebagai zona kuliner dengan jam operasional pukul 16.00–24.00 WIB.
    Amir juga menyampaikan bahwa Pemkab Lebak sedang melakukan kajian ilmiah terkait optimalisasi Pasar Rangkasbitung menjelang berakhirnya masa Hak Guna Bangunan (HGB) pada 2028 mendatang.
    Kajian ini mencakup penataan pedagang eksisting, fungsi Terminal Kalijaga, serta pengembangan kawasan kota yang terintegrasi dengan Stasiun Ultimate Rangkasbitung.
    Asisten Daerah II Lebak, Ajis Suhendi, menambahkan bahwa tim keamanan dan ketertiban lintas instansi akan melakukan monitoring pasca
    pemindahan PKL
    dari Pasar Rangkasbitung.
    “Mulai tanggal tersebut dilakukan Operasi Yustisi bagi PKL yang masih berjualan di jalan-jalan tersebut sesuai dengan ketentuan,” kata Ajis.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • PKB Sidoarjo Siap Ambil Alih Kekuasaan: Strategi Kaderisasi Gen Z Menuju Pemilu 2029 dan Pilkada

    PKB Sidoarjo Siap Ambil Alih Kekuasaan: Strategi Kaderisasi Gen Z Menuju Pemilu 2029 dan Pilkada

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Sidoarjo melalui Lembaga Kaderisasi Kabupaten (LKK) menggelar Pendidikan Kader Loyalis (PKL) di Hotel Luminor Sidoarjo, Minggu (16/11/2025).

    Acara ini menjadi momen penting dalam upaya partai untuk menyiapkan generasi muda, khususnya Gen Z, sebagai motor penggerak politik yang siap menghadapi Pemilu 2029.

    Dihadiri oleh ratusan kader PAC PKB se-Kabupaten Sidoarjo, acara ini juga mendapat perhatian dari jajaran pengurus DPC PKB Kabupaten Sidoarjo, anggota Fraksi PKB DPRD Kabupaten Sidoarjo, serta instruktur DPC PKB lainnya. Pendidikan kader ini bertujuan untuk memperkuat barisan loyalis PKB yang solid dan siap menghadapi tantangan politik ke depan.

    Ketua DPC PKB Kabupaten Sidoarjo, H. Abdillah Nasih, mengungkapkan bahwa kaderisasi merupakan agenda wajib yang ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKB. “PKB menyiapkan kader loyalis melalui tahapan-tahapan yang berkesinambungan. Ini bukti keseriusan partai untuk melahirkan pejuang politik yang solid dan konsisten,” ujar Abdillah Nasih saat membuka acara PKL.

    Dalam kesempatan tersebut, Abdillah Nasih juga menyoroti pentingnya penguasaan media sosial dalam meraih kemenangan politik di era digital. “Gen Z adalah generasi digital. Mereka paham teknologi dan medsos, sehingga harus diarahkan menggunakan platform digital dengan cara yang positif. Dengan begitu, mereka tidak hanya membesarkan PKB, tetapi juga memberi kontribusi nyata bagi bangsa,” lanjutnya.

    Menurut Abdillah Nasih, generasi muda, khususnya Gen Z, seringkali kurang mendapat ruang dalam dunia politik meskipun peran mereka sangat strategis. Oleh karena itu, PKB melalui pendidikan kader ini berusaha memastikan bahwa generasi muda memahami cara berpolitik yang sehat dan beretika.

    “Jika sejak dini tidak dikenalkan politik yang benar, justru bisa menimbulkan dampak buruk ke depan. Karena itu, PKB hadir untuk membekali mereka,” tegasnya.

    Program ini bertujuan untuk mencetak ratusan hingga ribuan kader loyalis PKB dari kalangan anak muda di Sidoarjo. Ini menjadi salah satu basis penting untuk kemenangan PKB pada Pemilu 2029, dengan fokus utama pada wilayah Sidoarjo.

    Tak hanya itu, Abdillah Nasih menegaskan bahwa PKB juga menyiapkan strategi untuk Pilkada Sidoarjo yang akan datang. “PKB siap mengambil alih kekuasaan. Hal ini tentunya otomatis sudah harga mati,” tutupnya dengan penuh keyakinan. [isa/suf]

  • Taman di Jakarta Harus Bebas Dari Prostitusi!

    Taman di Jakarta Harus Bebas Dari Prostitusi!

    Jakarta

    Dugaan adanya praktik prostitusi di area Taman Daan Mogot, mendapat sorotan tajam dari Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth. Kenneth menilai kasus tersebut merupakan bukti nyata lemahnya pengawasan ruang publik oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta khususnya Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) Jakarta, dan aparat terkait.

    “Dugaan adanya praktik prostitusi, apa pun bentuknya di ruang publik seperti Taman Daan Mogot adalah tamparan keras bagi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan seluruh aparat yang bertanggung jawab atas keamanan kota ini,” ujar Hardiyanto Kenneth dalam keterangannya, Sabtu (15/11/2025).

    Menurut anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta itu, taman kota seharusnya menjadi ruang aman bagi keluarga, anak-anak, serta warga yang beraktivitas. Namun pemberitaan mengenai adanya praktik kegiatan yang melanggar hukum di kawasan tersebut menunjukkan adanya kelalaian yang serius.

    “Taman yang seharusnya menjadi ruang aman untuk berolahraga dan beristirahat, justru diberitakan dimanfaatkan untuk aktivitas yang melanggar norma dan hukum. Ini tidak boleh dibiarkan,” tegasnya.

    Bang Kent, sapaan akrab Hardiyanto Kenneth, menekankan bahwa isu ini bukan perkara orientasi seksual atau identitas kelompok tertentu, melainkan persoalan ketertiban umum dan penegakan hukum yang melemah.

    Kent pun mendesak Pemprov DKI, Satpol PP, dan Kepolisian untuk segera melakukan langkah penertiban sekaligus penyelidikan secara menyeluruh. Ia menolak tindakan parsial atau razia sesaat yang tidak menyelesaikan akar masalah.

    “Tidak cukup hanya razia simbolik. Kita butuh tindakan konsisten, terukur, dan berbasis data,” ujarnya.

    “Saya tidak mau mendengar alasan klasik seperti kekurangan personel, pencahayaan kurang, atau patroli terbatas. Anggaran keamanan dan pengelolaan ruang publik Jakarta tidak kecil. Jika pengawasan taman saja tidak mampu dijalankan, bagaimana warga bisa yakin pemerintah mampu menjaga kota dengan 11 juta penduduk?” kata Kepala BAGUNA DPD PDI Perjuangan Jakarta itu.

    Selain menyoroti penanganan saat ini, Kent juga menekankan pentingnya pengawasan berkelanjutan agar kejadian serupa tidak kembali terulang. Ia menilai Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) Jakarta perlu mengubah pola pengawasan dari yang bersifat reaktif menjadi preventif.

    “Kita tidak hanya bicara penertiban sesaat. Pengawasan ruang publik harus dilakukan secara konsisten, terstruktur, dan berkelanjutan. Jangan tunggu viral dulu baru bergerak,” ujar Kent.

    Menurutnya, salah satu penyebab suburnya aktivitas ilegal di taman adalah kondisi area yang remang-remang dan minim penerangan.

    “Taman yang remang-remang itu harus segera dipasangi penerangan tambahan. Jangan ada lagi sudut gelap di ruang publik Jakarta. Penerangan itu bukan sekadar fasilitas, tetapi instrumen keamanan,” tegasnya.

    Kent mendesak Pemprov DKI melakukan audit menyeluruh terhadap kondisi penerangan di taman-taman kota, terutama yang berada di kawasan rawan.

    “Kalau lampu taman banyak yang mati atau pencahayaan tidak memadai, itu tanggung jawab pemerintah. Segera evaluasi, perbaiki, dan pastikan taman-taman kita terang dan aman. Dengan begitu, potensi pelanggaran hukum bisa ditekan sejak awal,” ujarnya.

    Ia juga meminta agar sistem pengawasan ditingkatkan, mulai dari patroli rutin, pemasangan CCTV, hingga koordinasi teknis antara dinas terkait, Satpol PP, dan aparat kepolisian.

    “Intinya jelas, jangan hanya menindak, tetapi harus mencegah. Jangan hanya reaktif, tetapi antisipatif. Warga harus merasa aman ketika menggunakan fasilitas publik yang dibiayai dari uang rakyat,” tuturnya.

    Menurutnya, publik bukan tempat transaksi gelap. Taman bukan tempat kegiatan ilegal. Warga Jakarta berhak atas ruang yang aman, bersih, dan bermartabat-bukan ruang yang setiap tahun menghadirkan persoalan yang sama tetapi tidak pernah ada penyelesaiannya.

    “Ini bukan kejadian baru, bukan kejadian langka, ini kejadian yang terus berulang, dan faktanya hingga hari ini pemerintah belum mampu menghadirkan solusi yang nyata,” bebernya.

    Kent pun melihat pola penanganan pemerintah hanya bersifat reaktif dan seremonial. Razia dilakukan, tapi masalah kembali muncul. Pengawasan lemah. Koordinasi minim. Tindakan tidak konsisten.

    “Selama pola ini tidak berubah, kejadian seperti ini akan terus berulang tanpa akhir. Tingkatkan patroli rutin, perbaiki penerangan, pasang CCTV, dan tindak tegas setiap pelanggaran yang terjadi. Tidak boleh ada toleransi terhadap aktivitas ilegal apa pun di ruang publik. Jakarta tidak boleh dibiarkan dikelola dengan pola yang gagal berulang kali,” pungkasnya.

    Perlu diketahui sebelumnya, aktivitas prostitusi pria sesama jenis dilaporkan kian merebak di area pertamanan Jalan Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat (Jakbar). Warga resah atas aktivitas tersebut.

    Seorang pedagang kaki lima (PKL), Acong, mengatakan aktivitas prostitusi itu kerap terjadi menjelang tengah malam.

    “Iya (prostitusi sesama jenis pria), orang-orang pada berhenti aja. Pada berhenti di situ motornya. (Aktivitas prostitusi dilakukan) di area yang gelap di sana. Itu benar (ada prostitusi sesama jenis pria),” kata Acong.

    Para pelaku prostitusi itu mulai berdatangan pukul 22.00 WIB. Aktivitas tersebut disebut terjadi hampir setiap malam. Prostitusi di ruang publik itu bahkan diklaim telah berlangsung lama. Namun sampai saat ini belum ada penertiban dari pihak berwajib.

    Acong meyakini pria-pria yang datang ke area taman dan terlibat aktivitas prostitusi tersebut bukan warga setempat. Selain membawa motor, ada juga pelaku yang datang menggunakan mobil ke lokasi tersebut.

    (mpr/ega)

  • Satpol PP Patroli di Taman Daan Mogot Usai Dugaan Prostitusi Sesama Jenis

    Satpol PP Patroli di Taman Daan Mogot Usai Dugaan Prostitusi Sesama Jenis

    Jakarta

    Satpol PP DKI Jakarta melakukan pengawasan di Taman Daan Mogot, Cengkareng Barat, usai lokasi tersebut diduga menjadi tempat praktik prostitusi sesama jenis. Sebanyak 10 personel disiagakan setiap malam untuk melakukan patroli dan penertiban di area taman.

    “Untuk malam hari, kami turunkan sekitar 10 orang. Siangnya patroli rutin saja karena potensi pelanggarannya kecil,” kata Kasatpol PP DKI Jakarta, Satriadi Gunawan, saat dihubungi, Sabtu (15/11/2025).

    Selain patroli malam, Satpol PP Jakarta Barat juga telah memasang empat spanduk imbauan Perda 8 Tahun 2007 Pasal 42 di titik-titik rawan taman tersebut. Spanduk berisi larangan dan sanksi bagi pelaku prostitusi dipasang pada Jumat (14/11) malam dalam giat yang dipimpin Kasatpol PP Kecamatan Cengkareng, Sukarlan.

    Petugas mengamankan dua pria yang diduga terlibat praktik asusila saat operasi malam. Kedua pria tersebut langsung dibawa ke Panti Sosial Kedoya untuk menjalani pembinaan.

    Satriadi menyebut pihaknya melakukan koordinasi dengan Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) DKI terkait perbaikan fasilitas. Termasuk, penambahan lampu penerangan dan keberadaan pamdal taman.

    Patroli di taman-taman gelap, kata Satriadi, dilakukan secara mobile dengan intensitas menyesuaikan tingkat kerawanan. Dia mengatakan untuk lokasi rawan, patroli dilakukan setiap satu jam, sedangkan area yang dinilai aman dipantau dua jam sekali.

    “Kalau sudah tertib, personelnya nanti bisa kami kurangi,” imbuhnya.

    Sebelumnya, aktivitas prostitusi pria sesama jenis dilaporkan kian merebak di area pertamanan Jalan Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat (Jakbar). Warga resah atas aktivitas tersebut.

    Seorang pedagang kaki lima (PKL), Acong, mengatakan aktivitas prostitusi itu kerap terjadi menjelang tengah malam.

    “Iya (prostitusi sesama jenis pria), orang-orang pada berhenti aja. Pada berhenti di situ motornya. (Aktivitas prostitusi dilakukan) di area yang gelap di sana. Itu benar (ada prostitusi sesama jenis pria),” kata Acong di lokasi, dilansir Antara, Kamis (13/11).

    Menurut dia, aktivitas prostitusi sesama jenis di ruang publik itu sudah berlangsung lama. Namun sampai saat ini, belum ada penertiban dari pihak berwajib.

    (bel/amw)

  • Satpol PP Jakbar diinstruksikan tertibkan prostitusi gay di Daan Mogot

    Satpol PP Jakbar diinstruksikan tertibkan prostitusi gay di Daan Mogot

    Jakarta (ANTARA) – Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto menginstruksikan Satuan Polisi Pemong Praja (Satpol PP) untuk menangkap pelaku prostitusi sesama jenis (gay) di taman Jalan Daan Mogot, Cengkareng.

    “Ya, sudah diinstruksikan ke Kasatpol PP untuk monitor ke sana dan segera melakukan penertiban. Kalau memang ada para pelaku, ditangkap langsung dan ditindak sesuai dengan aturan dan ketentuan yang berlaku,” kata Uus saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Jumat.

    Instruksi itu dikeluarkan setelah dirinya mendapat laporan warga yang mengeluhkan maraknya aktivitas homoseksual di lokasi tersebut.

    “Taman lajur pinggir Jalan Daan Mogot itu kan ruang publik ya. Jadi mesti dimanfaatkan sebagaimana mestinya. Tidak boleh itu prostitusi,” ujarnya.

    Uus pun telah meminta Kecamatan Cengkareng agar memasang spanduk anti aktivitas mesum atau prostitusi di lokasi tersebut sebagai bagian dari penertiban.

    “Saya juga sudah minta ke wilayah (Kecamatan Cengkareng) agar di lokasi itu dipasang spanduk supaya tidak terjadi lagi prostitusi sesama jenis itu atau hal-hal yang tidak baik lainnya,” kata dia.

    Dia menegaskan bahwa taman-taman publik, termasuk taman lajur jalan di wilayah Jakarta Barat bukanlah lokasi prostitusi.

    “Instruksi itu juga untuk semua taman di Jakbar, untuk dijaga, dimonitor, supaya terjaga ruang-ruang publik kita dari hal-hal tidak baik semacam itu,” ucapnya.

    Sebelumnya, aktivitas prostitusi sesama jenis pria kian merebak di area pertamanan Jalan Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat (Jakbar).

    Seorang pedagang kaki lima di lokasi tersebut bernama Acong mengungkapkan aktivitas prostitusi itu kerap terjadi menjelang tengah malam.

    “Iya (prostitusi sesama jenis pria), orang-orang pada berhenti aja. Pada berhenti di situ motornya. (Aktivitas prostitusi dilakukan) di area yang gelap di sana. Itu benar (ada prostitusi sesama jenis pria),” kata Acong kepada wartawan di area pertamanan Jalan Daan Mogot, Cengkareng, Jakbar, Kamis (13/11).

    Berdasarkan pengamatannya, para pelaku prostitusi itu mulai berdatangan pukul 22.00 WIB.

    “Jam 10, jam 11, jam 12 (malam), udah pada mulai tuh. Tiap malam. Lihat aja nanti malam kalau mau kontrol,” ujar Acong sembari membuat pesanan kopi pelanggannya.

    Menurut dia, aktivitas prostitusi sesama jenis di ruang publik itu sudah berlangsung lama. Namun sampai dengan saat ini, belum ada penertiban dari pihak berwajib.

    “Udah lama, udah lama. Belum (belum ada penertiban),” tukas Acong.

    Dari wajah para pelaku, dia pun meyakini mereka bukan merupakan warga setempat.

    “Bukan, bukan warga sini. Jadi dia datang, orangnya yang pakai motor. Berhenti di situ motornya. Nunggu di dalam semua (masuk ke area gelap). Gue (saya) mah ngelihatin doang aja. Gue bilang itu apaan dah,” cerita Acong.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pilu Ibu-2 Anak Tewas Keracunan Jajanan Kaki Lima di Istanbul

    Pilu Ibu-2 Anak Tewas Keracunan Jajanan Kaki Lima di Istanbul

    Istanbul

    Seorang ibu dan dua anaknya tewas diduga akibat keracunan makanan, setelah menyantap jajanan kaki lima di area wisata populer di kota Istanbul, Turki. Sang ayah dari keluarga tersebut juga mengalami keracunan dan sedang berjuang untuk hidupnya di rumah sakit.

    Tragedi tragis ini menimpa keluarga keturunan Turki yang tinggal di Jerman dan sedang berlibur ke Istanbul.

    Keluarga tersebut, seperti dilansir AFP, Jumat (14/11/2025), jatuh sakit pada Rabu (12/11) waktu setempat, setelah menyantap beberapa hidangan jajanan kaki lima populer di sebuah restoran yang ada di kawasan tepi laut di Ortakoy, di kaki jembatan yang membentang di Selat Bosphorus.

    Kepala otoritas kesehatan regional Istanbul, Abdullah Emre Guner, dalam pernyataan via media sosial X pada Kamis (13/11) mengatakan bahwa keluarga tersebut, yang menginap di area distrik Fatih, jatuh sakit tak lama setelah menyantap jajanan kaki lima itu dan dilarikan ke rumah sakit.

    Namun sayangnya, sebut Guner, kedua anak mereka, yang berusia 6 tahun dan 3 tahun, meninggal dunia.

    Guner mengatakan bahwa sang ayah dan ibu dirawat di ruang perawatan intensif, dan penyelidikan telah diluncurkan otoritas terkait terhadap kasus ini.

    Dalam pernyataan terbaru pada Jumat (14/11), Menteri Kehakiman Turki Yilmaz Tunc mengatakan sang ibunda telah meninggal dunia.

    “Sampel telah diambil dari tempat-tempat di mana keluarga tersebut diketahui makan dan empat orang telah ditahan,” kata Tunc dalam pernyataannya.

    Laporan sejumlah media menyebut keluarga tersebut telah menyantap hidangan kerang dengan nasi, camilan populer yang sering dijual pedagang kaki lima, juga menyantap “kumpir” — kentang dengan banyak isian.

    Beberapa laporan lainnya menyebut mereka menyantap “kokorec”, hidangan populer berupa isi perut domba panggang. Ada juga yang melaporkan mereka menyantap Turkish Delight.

    Lihat juga Video: Duh! 22 Anak di Afsel Tewas Keracunan Makanan Tercemar Pestisida

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)