Produk: PKL

  • Saya Ini Gus Asli, Bukan Naturalisasi

    Saya Ini Gus Asli, Bukan Naturalisasi

    GELORA.CO – PENDAKWAH KH Ahmad Bahauddin atau Gus Baha tidak memberi tanggapan secara rinci terkait viralnya lontaran bernada menghina yang dilakukan Gus Miftah di sebuah pengajian di Magelang, Jawa Tengah.

    Ditemui di pengajian di Auditorium Kahar Muzakkir Universitas Islam Indonesia dengan tema Meneladani Khazanah Tafsir Al-Quran di Indonesia, Kamis (5/12), Gus Baha menyebut tidak memiliki media sosial sehingga tidak mengetahui kejadiannya secara detail.

    Gus Baha juga menyebutkan, jenis pertanyaan yang diajukan itu sebagai ‘kriminal’ sehingga menghadapi pertanyaan semacam itu ulama tidak akan menjawab dengan tegas.

    Hanya saja, Gus Baha berkelakar bahwa dirinya adalah gus asli, artinya lahir dari orangtua yang mengasuh pondok pesantren, demikian pula kakek-kakeknya. “Saya ini gus asli, bukan naturalisasi,” katanya sambil tertawa.

    Selain itu, Gus Baha pada kesempatan itu menceritakan dalam satu masa, pernah ada khalifah di Turki yang didatangi ulama muda. Kepada khalifah, ulama tersebut menegaskan akan memberi wejangan yang keras.

    Namun, ujarnya, khalifah menjawab dengan memberikan contoh tentang masa Nabi Musa. Meski menghadapi orang yang jauh lebih buruk dari dirinya sebagai khalifah, yakni Fir’aun, Nabi Musa diutus Allah untuk menyampaikan pesan kepada Fir’aun untuk berkata lemah lembut dan sopan.

    Sebelumnya, viral beredar video di media sosial yang merekam Gus Miftah tengah mengisi acara tabligh akbar. Di atas panggung, pria yang populer dengan rambut panjangnya itu didampingi belasan orang yang duduk di belakangnya.

    Saat melihat adanya seorang pria paruh baya pedagang kaki lima penjual es teh sedang menjajakkan dagangannya di atas nampan yang dibawa di atas kepalanya, Miftah pun mengajak berdialog si pedagang.

    Saat mengetahui bahwa dagangan pedagang tersebut belum laku, sontak Miftah pun melontarkan kata ‘goblok’ kepada pedagang itu.

    “Goblok. Kalau belum laku, ya jualan sana,” tututrnya. 

    Lontaran itu diiringi gelak tawa para orang di sekitar Miftah Maulana. Pria pedagang tersebut hanya terdiam. Kini ramai-ramai warganet mengkritik Miftah atas perbuatannya tersebut. Warganet menyayangkan ujaran kasar tersebut hanya dianggap candaan oleh Miftah. Hal itu tidak mencerminkan sosok Miftah yang dikenal sebagai tokoh agama dan saat ini telah menjadi Utusan Presiden.

    Sementara itu, Gus Miftah telah mengakui kesalahannya dan meminta maaf secara langsung kepada pedagang tersebut dengan mendatangi kediamannya. 

  • Gus Miftah coreng nama Prabowo di dunia internasional

    Gus Miftah coreng nama Prabowo di dunia internasional

    Tangkapan layar beberapa artikel di media online dan media sosial di Malaysia yang mengangkat isu pernyataan Gus Miftah ke penjual es teh Sunhaji diakses di Kuala Lumpur, Kamis (5/12/2024) (ANTARA/Virna P Setyorini)

    KNPI Malaysia: Gus Miftah coreng nama Prabowo di dunia internasional
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Kamis, 05 Desember 2024 – 18:37 WIB

    Elshinta.com – Badan Perwakilan Komite Nasional Pemuda Indonesia (BP KNPI) Malaysia menyebut Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah mencoreng nama Presiden Prabowo di dunia internasional.

    Ketua Badan Perwakilan Komite Nasional Pemuda Indonesia (BP KNPI) Malaysia Tengku Adnan di Kuala Lumpur, Kamis, mengatakan sebagai Utusan Khusus Presiden salah satu peran penting Gus Miftah adalah mengawal isu moderasi beragama di Indonesia maupun di tingkat internasional.

    Dalam perannya, Gus Miftah juga diminta untuk membangun komunikasi internasional terkait moderasi dan toleransi beragama yang menjadi perhatian utama pemerintah.

    Dalam banyak kesempatan Presiden Prabowo selalu menampilkan rasa hormat untuk para pedagang kaki lima yang mencari rezeki di jalan halal demi menafkahi anak dan istri. Namun, menurut dia, sikap berlawanan justru dipertunjukkan oleh Utusan Khusus Presiden tersebut.

    Menurut Adnan, meskipun permintaan maaf ke-penjual es teh dan secara terbuka telah dilakukan atas teguran Sekretaris Kabinet Mayor Teddy Indra Wijaya, namun insiden itu akan tetap diingat oleh rakyat dan berdampak langsung kepada Kabinet Merah Putih secara keseluruhan.

    Tambah lagi, ia mengatakan insiden itu bukan hanya heboh di Indonesia saja, namun banyak media massa di Malaysia dan di negara lain juga memberitakan penghinaan Gus Miftah kepada wong cilik pedagang kaki lima. KNPI Malaysia, kata Adnan, menyikapi isu itu sebagai insiden yang mencoreng nama baik Kabinet Merah Putih yang dipimpin oleh Presiden Prabowo di dunia internasional.

    “Kami menyarankan kepada Presiden Prabowo untuk memberhentikan Gus Miftah sebagai Utusan Khusus Presiden RI. Karena sikap ini tidak mencerminkan sikap Prabowo kepada rakyatnya. Terlebih lagi utusan khusus yang dibidangi oleh Gus Miftah itu sendiri,” ujar dia.

    Selain itu, jejak digital yang dilakoni oleh Gus Miftah nantinya akan menjadi catatan penting bagi para pemangku kepentingan dunia internasional ketika beliau menjalankan tugas pokok dan fungsinya sebagai Utusan Khusus Presiden RI apabila masih dipertahankan jabatannya.

    “Bagaimana mungkin seseorang yang seharusnya menjaga dan menjalankan sumpah jabatannya tetapi malah melakukan hal sebaliknya,” kata Adnan.

     

    Sumber : Antara

  • Gantian Puan Maharani Sentil Gus Miftah soal Prank Penjual Es Teh

    Gantian Puan Maharani Sentil Gus Miftah soal Prank Penjual Es Teh

    Bisnis.com, JAKARTA — Ketua DPR RI Puan Maharani menyayangkan adanya ucapan yang keluar dari Utusan Khusus Presiden, Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah terkait olok-oloknya kepada penjual es teh yang sedang berjualan.

    Dikatakan Puan, hal tersebut bertolak belakang dengan sikap Presiden Prabowo Subianto yang justru sangat menghormati seluruh pedagang kaki lima.

    “Istana sudah mengatakan bahwa jangan pernah melakukan hal itu, bahkan itu tidak sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Bapak Presiden,” katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, pada Kamis (5/12/2024).

    Oleh sebab itu, dia mengingatkan untuk bisa membangun Indonesia yang saling menghormati dan menghargai sesama, tanpa perlu merendahkan pihak manapun.

    “Jadi marilah kita membangun Indonesia dengan saling menghormati, saling menghargai, jangan saling merendahkan. Namun, bangunlah Indonesia dengan rasa persaudaraan tanpa saling merendahkan,” pungkasnya.

    Sebelumnya, Kepala Komunikasi Kantor Kepresidenan Hasan Nasbi menyebut Presiden Prabowo Subianto telah menegur Gus Miftah usai adanya video viral olok-olok kepada penjual es teh yang sedang berjualan. 

    Hasan menekankan pemerintah turut menyayangkan video Gus Miftah menyebut kata kasar yang ditujukan kepada bapak-bapak penjual es teh tersebut. 

    “Presiden sudah memberikan teguran kepada yang bersangkutan melalui Sekretaris Kabinet untuk segera meminta maaf kepada Bapak Sonhaji [penjual es teh] yang mungkin saja dan sangat mungkin terluka perasaannya karena kejadian kemarin,” tuturnya dalam keterangan video yang diterima Bisnis, Rabu (4/12/2024). 

    Lebih lanjut, Hasan menekankan bahwa sejatinya Presiden Ke-8 RI itu justru sangat menghormati dan menjujung tinggi adab terhadap siapapun. Terhadap rakyat kecil, terhadap pedagang kaki lima, terhadap nelayan, hingga petani, dan siapapun.

  • KNPI Malaysia: Gus Miftah coreng nama Prabowo di dunia internasional

    KNPI Malaysia: Gus Miftah coreng nama Prabowo di dunia internasional

    “Kami menyarankan kepada Presiden Prabowo untuk memberhentikan Gus Miftah sebagai Utusan Khusus Presiden RI. Karena sikap ini tidak mencerminkan sikap Prabowo kepada rakyatnya. Terlebih lagi utusan khusus yang dibidangi oleh Gus Miftah itu sendiri,”

    Kuala Lumpur (ANTARA) – Badan Perwakilan Komite Nasional Pemuda Indonesia (BP KNPI) Malaysia menyebut Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah mencoreng nama Presiden Prabowo di dunia internasional.

    Ketua Badan Perwakilan Komite Nasional Pemuda Indonesia (BP KNPI) Malaysia Tengku Adnan di Kuala Lumpur, Kamis, mengatakan sebagai Utusan Khusus Presiden salah satu peran penting Gus Miftah adalah mengawal isu moderasi beragama di Indonesia maupun di tingkat internasional.

    Dalam perannya, Gus Miftah juga diminta untuk membangun komunikasi internasional terkait moderasi dan toleransi beragama yang menjadi perhatian utama pemerintah.

    Dalam banyak kesempatan Presiden Prabowo selalu menampilkan rasa hormat untuk para pedagang kaki lima yang mencari rezeki di jalan halal demi menafkahi anak dan istri. Namun, menurut dia, sikap berlawanan justru dipertunjukkan oleh Utusan Khusus Presiden tersebut.

    Menurut Adnan, meskipun permintaan maaf ke-penjual es teh dan secara terbuka telah dilakukan atas teguran Sekretaris Kabinet Mayor Teddy Indra Wijaya, namun insiden itu akan tetap diingat oleh rakyat dan berdampak langsung kepada Kabinet Merah Putih secara keseluruhan.

    Tambah lagi, ia mengatakan insiden itu bukan hanya heboh di Indonesia saja, namun banyak media massa di Malaysia dan di negara lain juga memberitakan penghinaan Gus Miftah kepada wong cilik pedagang kaki lima.

    KNPI Malaysia, kata Adnan, menyikapi isu itu sebagai insiden yang mencoreng nama baik Kabinet Merah Putih yang dipimpin oleh Presiden Prabowo di dunia internasional.

    “Kami menyarankan kepada Presiden Prabowo untuk memberhentikan Gus Miftah sebagai Utusan Khusus Presiden RI. Karena sikap ini tidak mencerminkan sikap Prabowo kepada rakyatnya. Terlebih lagi utusan khusus yang dibidangi oleh Gus Miftah itu sendiri,” ujar dia.

    Selain itu, jejak digital yang dilakoni oleh Gus Miftah nantinya akan menjadi catatan penting bagi para pemangku kepentingan dunia internasional ketika beliau menjalankan tugas pokok dan fungsinya sebagai Utusan Khusus Presiden RI apabila masih dipertahankan jabatannya.

    “Bagaimana mungkin seseorang yang seharusnya menjaga dan menjalankan sumpah jabatannya tetapi malah melakukan hal sebaliknya,” kata Adnan.

    Pewarta: Virna P Setyorini
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2024

  • Gara-gara Hina Pedagang Es Teh, Gus Miftah Ditegur Prabowo dan Dikecam Publik
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        5 Desember 2024

    Gara-gara Hina Pedagang Es Teh, Gus Miftah Ditegur Prabowo dan Dikecam Publik Nasional 5 Desember 2024

    Gara-gara Hina Pedagang Es Teh, Gus Miftah Ditegur Prabowo dan Dikecam Publik
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan
    Miftah Maulana Habiburrahman
    dikecam dari sana-sini usai menghina tukang es teh bernama
    Sunhaji
    saat sedang berdakwah di Magelang.
    Perbuatan tidak patut Miftah Maulana itu terekam dalam video yang viral di media sosial. Dari atas panggung, pria yang dikenal sebagai pendakwah itu melontarkan ucapan tak pantas kepada Sunhaji yang berjualan di tengah-tengah hadirin.
    “Es tehmu
    sih akeh
    (masih banyak)? Ya, sana jual goblok. Jual dulu, nanti kalau belum laku, ya sudah, takdir,” ujar Miftah.
    Ucapan Miftah itu membuat orang-orang yang ada di sekeliling Miftah tertawa terbahak-bahak, sedangkan Sunhaji hanya berdiri terdiam.
    Setelah video itu viral di media sosial, warganet ramai-ramai mengecam dan ujungnya Miftah membuat video klarifikasi guna menyampaikan permintaan maaf.
    “Saya Miftah Maulana Habiburrahman, dengan kerendahan hati, saya meminta maaf atas kekhilafan saya, saya memang sering bercanda dengan siapa pun,” kata Miftah.
    “Maka untuk itu, atas candaan kepada yang bersangkutan, saya akan meminta maaf secara langsung. Dan mudah-mudahan dibukakan pintu maaf untuk saya,” ujar dia.
    Usut punya usut, Miftah baru meminta maaf setelah ditegur Presiden
    Prabowo Subianto
    melalui Sekretaris Kabinet (Seskab) Mayor Teddy Indra Wijaya.
    “Saya juga sudah ditegur oleh Bapak Seskab yang hari ini berada di Kupang untuk lebih berhati-hati menyampaikan pendapat dan pidato di depan masyarakat umum,” ujar Miftah
    Prabowo tegur Miftah
    Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan
    Hasan Nasbi
    mengungkapkan, Prabowo telah mengetahui perbuatan anak buahnya itu dan menyampaikan teguran lewat Mayor Teddy.
    “Presiden sudah memberikan teguran kepada yang bersangkutan melalui Sekretaris Kabinet untuk segera meminta maaf kepada Bapak Sunhaji, yang mungkin saja, dan sangat mungkin terluka perasaannya karena kejadian kemarin,” ujar Hasan dalam keterangan videonya, Rabu (4/12/2024).
    Hasan mengatakan, Prabowo dan para pejabat di Istana sudah mendapatkan informasi mengenai Miftah yang mendatangi Sunhaji secara langsung.
    Dia memastikan Miftah sudah meminta maaf langsung kepada Sunhaji di Desa Banyusari, Kecamatan Grabak, Kabupaten Megelang.
    “Dan kami berharap silaturahmi bisa kembali terjalin dengan baik, keadaan bisa kembali menjadi baik, dan hubungan kekeluargaan bisa tumbuh di antara mereka berdua,” ujar Hasan.
    Pihak Istana Kepresidenan turut menyayangkan kejadian olok-olok yang melibatkan Miftah kepada Sunhaji.
    Hasan mengingatkan bahwa Prabowo sangat menghormati dan menjunjung tinggi adab terhadap siapapun.
    “Beliau pernah berpidato yang menyatakan bahwa beliau sangat menghormati para pedagang kaki lima, para petani, para nelayan, semua orang yang bekerja keras keluar dari rumah mereka, memeras keringat, yang mencari rezeki yang halal untuk kebutuhan keluarga mereka,” ucap Hasan.
    Pelajaran untuk penceramah
    Perbuatan Miftah yang menimbulkan kecaman dinilai menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk berhati-hati dalam berbicara.
    Ketua Bidang Dakwah dan Ukhuwah
    Majelis Ulama Indonesia
    (MUI) Cholil Nafis mengatakan, seorang pendakwah semestinya tidak mudah menyampaikan kata-kata yang buruk.
    “Menjadi pelajaran kepada dia dan kita semua agar tak mudah menyampaikan kata-kata yang buruk apalagi di depan publik, (untuk) pejabat publik dan penceramah,” ujar Cholil saat dihubungi, Rabu.
    Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI Zainut Tauhid Saadi menambahkan, para pendakwah dan tokoh agama semestinya menjadikan mimbar ceramah sebagai ruang edukasi yang mencerahkan.
     
    Ia menyebutkan, setiap tokoh agama, ulama, dan penceramah agama mengemban tugas mulia sebagai pewaris para nabi untuk melaksanakan tugas mengajak kebaikan dan mencegah kemungkaran melalui jalan dakwah
    Meskipun maksudnya menyampaikan candaan, guyonan atau intermeso, bahkan kritikan sekali pun, Zainut tegaskan, hendaknya tetap dilakukan dengan cara yang santun, bijak dan menghormati etika.
    “Tidak dengan cara yang sarkastik merendahkan martabat dan melanggar norma susila,” ujar Zainut.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ditegur Mayor Teddy, Pantas Gus Miftah Minta Maaf ke Penjual Es Teh? Dalih ‘Candaan Berlebihan’

    Ditegur Mayor Teddy, Pantas Gus Miftah Minta Maaf ke Penjual Es Teh? Dalih ‘Candaan Berlebihan’

    TRIBUNJATIM.COM – Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah akhirnya meminta maaf ke penjual es teh yang sempat ia olok-olok. 

    Hal ini dilakukan Utusan Khusus Presiden setelah videonya viral di media sosial. 

    Namun, ternyata permintaan maaf itu juga dilakukan usai menerima teguran Sekretaris Kabinet Merah Putih, Mayor Teddy Indra Wijaya. 

    Seperti diketahui, video Gus Miftah menghina penjual es teh bernama Surhaji viral. 

    Bahkan Gus Miftah melontarkan kata tak pantas.

    Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

    Sebelumnya, nama ‘Miftah’ menjadi trending topik teratas di akun X (dulunya Twitter) hingga Rabu(4/12/2024) pagi ini.

    Gus Miftah mengaku bahwa ucapannya itu sebagai candaan kepada tukang es teh saat itu.

    “Dengan kerendahan hati saya meminta maaf atas kekhilafan saya, saya memang sering bercanda dengan siapa pun,” kata Gus Miftah dalam video di YouTube KH Entertainment seperti dikutip pada Rabu (4/12/2024).

    Pemilik nama lengkap Miftah Maulana Habiburrahman ini mengatakan akan meminta maaf secara langsung pada tukang es tersebut.

    “Maka untuk itu, atas candaan kepada yang bersangkutan, saya akan meminta maaf secara langsung. Mudah-mudahan dibukakan pintu maaf untuk saya,” lanjut Gus Miftah.

    Ia juga meminta maaf kepada masyarakat karena telah membuat kegaduhan atas candaannya yang dinilai berlebihan.

    “Saya juga meminta maaf pada masyarakat atas kegaduhan ini, yang merasa terganggu dengan candaan saya, yang dinilai oleh masyarakat mungkin berlebihan,” kata Gus Miftah.

    Ia mengaku akan lebih berhati-hati lagi berbicara di depan publik.

    “Ini juga merupakan introspeksi bagi saya untuk lebih berhati-hati berbicara di depan publik dan masyarakat,” terangnya penuh penyesalan.

    Bahkan, diakui Gus Miftah, dirinya sampai mendapat teguran dari Seskab Mayor Teddy Indra Wijaya.

    “Saya juga sudah ditegur oleh bapak Seskab (Mayor Teddy) yang berada di Kupang, untuk lebih berhati-hati dalam menyampaikan pendapat dan pidato di depan masyarakat umum. Terima kasih,” tandas Gus Miftah.

    Seperti diketahui, Gus Miftah saat ini menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.

    Hal ini pun menuai kemarahan dari publik hingga mendesak agar Presiden Prabowo memecat Gus Miftah.

    Sebelumnya, Partai Gerindra meminta Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah untuk meminta maaf setelah mengolok-olok pedagang es teh dalam sebuah acara di Magelang, Jawa Tengah.

    Partai Gerindra menyatakan, pernyataan Gus Miftah itu pun tidak sesuai dengan ajaran dan keinginan Presiden Prabowo Subianto.

    “Dengan segala kerendahan hati, mimin minta Gus @gusmiftah untuk minta maaf ke Bapak Penjual Es. Apa yang Gus lakukan tidak sesuai dengan apa yang Pak @prabowo inginkan dan ajarkan. Terima kasih,” tulis akun Instagram resmi Partai Gerindra, @gerindra, Selasa (3/12/2024) malam.

    Partai Gerindra menyatakan, pernyataan Gus Miftah itu pun tidak sesuai dengan ajaran dan keinginan Presiden Prabowo Subianto.

    Akun Instagram Gerindra pun mengunggah potongan pidato Prabowo yang menyatakan bahwa ia sangat menghormati para pedagang kaki lima.

    Prabowo mengatakan, pedagang kaki lima patut dihormati karena mereka bekerja keras demi menghidupi anak dan istrinya.

    “Saya ingatkan ini, saya sangat hormat sama pedagang kaki lima, sama tukang ojol, sama tukang bakso. Si pedagang kaki lima tiap hari keluar, dia dorong itu, keringat, fisik, mencari makan untuk anak dan istrinya. Itu yang kita hormati. Mereka mulia, mereka jujur, mereka halal,” ujar Prabowo.

    Video yang sama juga diunggah oleh Partai Gerindra di akun resmi Instagram @gerindra.

    Lewat unggahan itu, Partai Gerindra berharap agar para pejabat bisa meniru sikap Prabowo dan tidak ada lagi pejabaat yang menyakiti orang lain.

    “Biar gak ada lagi pejabat yang lupa sama omongan Pak Presiden ini. Menyikapi kejadian yang sedang ramai dibicarakan sejak tadi, pokoknya, laporan serta keresahan masyarakat sudah diterima dan diteruskan ke pimpinan,” tulis Gerindra.

    “Semoga bisa menjadi pelajaran bagi para pejabat dan tokoh-tokoh lainnya untuk lebih berhati-hati dan menjaga lisan serta perbuatannya agar tidak menyakiti dan merugikan orang lain,” tulis Gerindra.

    Videonya Viral

    Seperti diketahui, video ucapan Gus Miftah tersebut viral di media sosial.

    Ucapan Gus Miftah tersebut memicu kritik dan kontroversi gegara candaannya dianggap sebagian netizen sebagai olok-olok.  

    Awalnya Gus Miftah tengah menyampaikan tausiyah dalam perhelatan Magelang Bersholawat Bersama Gus Miftah Habiburrohman, Gus Yusuf Chudlori, Habib Zaidan Bin Yahya, Rabu 20 November 2024. 

    Kegiatan berlangsung Lapangan Drh. Soepardi Kota Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

    Namun, tiba-tiba ada jamaah nyeletuk meminta agar Gus Miftah memborong dagangan pedagang es yang berdiri di tengah-tengah jamaah.

    Kala itu, sang pedagang tengah berjalan di tengah penonton Gus Miftah dengan membawa bakul berisi es teh di atas kepalanya. 

    “Es tehmu jik akeh ora? (Es tehmu masih banyak enggak?) Masih? Yo kono didol, g*bl*k (ya, sana dijual). Dolen dhisik, engko nek durung payu yo wis, takdir (jual dulu, nanti kalau belum laku ya sudah, takdir).

    Gus Miftah dan orang-orang di sampingnya pun tertawa, sejumlah penonton juga tertawa. 

    Video itu kemudian memperlihatkan raut wajah pedagang bakul es.

    Perlakuan Gus Miftah itu ramai-ramai dikritik netizen.

    Kisah Surhaji Pedagang Es Teh Cari Nafkah Buat Dua Anak Sekolah

    Surhaji pedagang es teh viral setelah jadi bahan olok-olokan Gus Miftah dalam sebuah acara dakwah di Magelang.

    Adapun Surhaji kalah itu hanya terdiam dan hanya membalas dengan memberikan senyuman.

    Imbas video tersebut, publik ramai mengecam sosok Gus Miftah.

    Tak hanya itu, publik ramai berempati dengan sosok bapak Suharji si pedagang es teh.

    Dimana publik memberikan dukungan kepada Bapak Surhaji salah satu dengan menggalang donasi.

    Salah satunya yakni akun instagram @sayaphati membuka donasi untuk membantu sosok bapak Surhaji.

    “URGEN OPEN DONASI SINGKAT PLEASE JANGAN SKIP VIRALNYA BAPAK ES TEH YG MENJADI BAHAN GUYON KETIKA MENCARI NAFKAH MEMBUAT MIMIN NANCIS MIMIN SEMPAT VC SAMA BELIAU KALIAN BISA TONTON SAMPAI AKHIR TERNYATA BELIAU ITU LUARBIASA SEKALI  CUMA DAPAT 10 RB DR JUAL ES TEH,” tulis aku @sayap Hati.

    Dalam percakapan video call dengan bapak Suharji, terkuak kisah pilu untuk menghidupkan kedua anaknya.

    Surhaji mengaku uang hasil jualan dikumpulkan untuk membiaya sekolah kedua anaknya.

    Bahkan diceritakan pernah dalam satu hari hanya mendapatkan uang Rp 10 Ribu.

    “Ya pernah satu hari satu malam cuma dapat Rp 10 Ribu,” ucapnya.

    Lebih Jauh, Suharji berujar sebelum berjualan es teh, dirinya sempat menjadi tukang kayu.

    “Gara-gara cidera, ya beralih jadi jualan es teh,” terangnya.’

    Terakhir Surhaji mengucapkan terima kasih terkait donasi yang dilakukan untuk keluarganya.

    “Semoga bapak makin banyak rezekinya,” ujarnya.

    —– 

    Berita Jatim dan berita viral lainnya.

  • Seusai Hina Pedagang Es Teh Magelang, Gus Miftah Ditegur Pihak Istana Kepresidenan 

    Seusai Hina Pedagang Es Teh Magelang, Gus Miftah Ditegur Pihak Istana Kepresidenan 

    Seusai Hina Pedagang Es Teh Magelang, Gus Miftah Ditegur Pihak Istana Kepresidenan 

    TRIBUNJATENG.COM – Gus Miftah menjadi sorotan publik setelah dirinya menghina pedagang es teh di Magelang.

    Saat itu, Gus Miftah yang sedang mengisi dakwah, memanggil pedagang Es Teh.

    “Es Teh mu jek akeh ra (es teh mu masih banyak gak?” tanya Gus Miftah.

    “Masih? Ya sana jual Goblok! Kalau gak laku juga, itu takdir,” lanjut Gus Miftah sambil tertawa terbahak-bahak.

    Video tersebut viral. Gus Miftah mendapat banyak kecaman dari masyarakat, artis hingga ulama.

    Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, juga menyampaikan pesan dari Presiden terkait insiden ini.

    Berikut pernyataan lengkapnya.

    Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
    Shalom, Salam Sejahtera untuk kita semua, Om swastiastu, Salam kebajikan. Namo buddhaya, 

    Saya membuatkan video ini untuk merespons permintaan dari teman-teman media televisi, untuk menanggapi berita yang viral satu-dua hari terakhir ini.

    Kami dari Kantor Komunikasi Kepresidenan ikut menyayangkan kejadian yang kurang baik, yang terjadi belakangan ini dan itu melibatkan Utusan Khusus Republik Indonesia.

    Dan perlu kami tekankan di sini, bahwa Presiden Prabowo Subianto sangat menghormati dan menjunjung tinggi adab terhadap siapapun, ya, terhadap rakyat kecil, terhadap pedagang kaki lima, terhadap nelayan, terhadap petani, siapa pun.

    Beliau pernah berpidato, yang menyatakan beliau sangat menghormati para pedagang kaki lima, para petani, nelayan, semua orang yang bekerja keras keluar dari rumah mereka, memeras keringat, ia mencari rezeki yang halal untuk kebutuhan keluarga mereka. 

    Dan untuk mereka juga Presiden Prabowo beserta jajaran kabinet, hari ini bekerja keras 7 hari seminggu untuk meringankan beban masyarakat kecil, untuk meringankan beban masyarakat secara keseluruhan supaya negara kita bisa lebih baik.

    Presiden sudah memberikan teguran kepada yang bersangkutan melalui Sekretariat Kabinet, untuk segera meminta maaf kepada Bapak Sunhaji yang mungkin saja dan sangat mungkin terluka perasaannya karena kejadian kemarin.

    Kami sudah mendapatkan informasi, Bapak Presiden sudah mendapat informasi, Utusan Presiden sudah mendatangi Bapak Sunhaji secara langsung untuk menyampaikan permintaan maaf secara langsung.

    Dan kami melihat dalam berbagai video, Bapak Sunhaji sudah memberikan maaf beliau.

    Kami berharap silaturahmi bisa kembali terjalin dengan baik, keadaan jadi lebih baik dan hubungan kekeluargaan bisa tumbuh di antara mereka berdua, bahkan Bapak Sunhaji mengatakan, ingin melihat Bapak Gus Miftah mengadakan pengajian juga di desa beliau, di daerah Banyusari, Kecamatan Grabag, Magelang.

    Kami semua tidak hanya Utusan Presiden, tidak hanya Presiden, mengambil pelajaran yang berharga dari kejadian ini, bahwa kita harus berhati-hati mengambil sikap, apalagi terhadap rakyat kecil yang sedang berjuang, yang sedang memeras keringat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, dan ini akan menjadi pelajaran berharga, tidak hanya utusan presiden tetapi kita semua.”

     

    (*)

  • Petisi Desak Prabowo Copot Gus Miftah Muncul Usai Video Olok-Olok Penjual Es Viral

    Petisi Desak Prabowo Copot Gus Miftah Muncul Usai Video Olok-Olok Penjual Es Viral

    Bisnis.com, JAKARTA – Petisi mendesak Presiden Prabowo Subianto untuk mencopot Gus Miftah dari jabatannya sebagai utusan presiden muncul usai video mengolok-olok penjual es heboh.

    Petisi bertajuk ‘Copot Gus Miftah dari Jabatan Utusan Presiden’ terdapat di laman change.org sejak Rabu (4/12/2024). 

    Petisi itu digawangi oleh pengguna bernama Dika Prakasa dan dimohonkan untuk Presiden Prabowo Subianto. Hingga Rabu (4/12/2024) pukul 18.37 WIB, petisi tersebut telah ditandatangani oleh 2.934 orang. 

    Pada intinya, petisi ini dibuka agar Prabowo Subianto dapat mempertimbangkan untuk mencopot Gus Miftah dari jabatannya saat ini.

    Sebab, perkataan Gus Miftah terhadap penjual es teh dalam acara tabligh akbar di Magelang, Jawa Tengah dinilai kontras dengan pernyataan Prabowo tentang pedagang kaki lima hingga UMKM.

    “Saya ingatkan ini, saya sangat hormat sama pedagang kaki lima, sama tukang ojol, tukang bakso. Pedagang kaki lima tiap hari keluar, dia dorong itu keringat, fisik mencari makan untuk anak dan istrinya. Itu yang kita hormati, mereka mulia mereka jujur,” ujar Prabowo di UKRI pada (29/2/2024).

    Sebaliknya, dalam video viral di media sosial, Gus Miftah justru mengolok-olok hingga menyebut kata “goblok” yang ditujukan kepada bapak-bapak penjual es teh.

    Mulanya, Gus Miftah bertanya apakah es teh yang dijual bapak itu masih banyak apa tidak. Namun ketika penjual es teh mengatakan masih, ia malah meminta sang penjual untuk memasarkan dagangannya lagi.

    “Es tehmu seh okeh ra? [Es teh mu masih banyak tidak?] masih? Yo kono didol goblok [Ya sana dijual bodoh]. Dolen disek, nko lak durung payu, wes, takdir [Jual dulu, kalau belum laku, sudah, takdir],” ujar Gus Miftah  di Lapangan Soepardji, Magelang, Senin (20/11/2024).

  • Sayangkan Sikap Gus Miftah Hina Pedagang, Istana Tegaskan Presiden Prabowo Sangat Hormati Pedagang

    Sayangkan Sikap Gus Miftah Hina Pedagang, Istana Tegaskan Presiden Prabowo Sangat Hormati Pedagang

    GELORA.CO  –  Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi menyayangkan sikap Utusan Khusus Presiden, Miftah Maulana Habiburrahman yang menghina pedagang es teh.

    Diketahui hinaan tersebut diungkapkan Miftah kepada penjual es teh bernama Sunhaji yang sedang berjualan di tengah acara dakwahnya.

    Hasan mengungkap, sikap Miftah ini berbanding terbalik dengan sikap Presiden Prabowo Subianto, yang selama ini sangat menghormati pedagang kaki lima.

    Tak hanya pedagang saja, Presiden Prabowo juga disebut sangat menghormati para petani, nelayan, dan semua orang yang bekerja keras keluar rumah untuk mencari rezeki.

    “Beliau pernah berpidato yang menyatakan bahwa beliau sangat menghormati para pedagang kaki lima, para petani, para nelayan.”

    “Semua orang yang bekerja keras keluar dari rumah mereka, memeras keringat, yang mencari rezeki yang halal untuk kebutuhan keluarga mereka.”

    “Kami dari Kantor Komunikasi Kepresidenan ikut menyayangkan kejadian yang kurang baik yang terjadi belakangan ini dan itu melibatkan utusan khusus Presiden Republik Indonesia,” kata Hasan dilansir Kompas.com, Rabu (4/12/2024).

    Lebih lanjut Hasan menuturkan, atas sikap Miftah tersebut, Presiden Prabowo telah memberikan tegurannya melalui Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

    Karena bisa saja pedagang es teh tersebut terluka perasaannya akibat hinaan yang dilontarkan oleh Miftah.

    Kini Istana pun telah mendapat kabar bahwa Miftah telah mendatangi kediaman Bapak Sunhaji dan meminta maaf secara langsung.

    “Yang mungkin saja dan sangat mungkin terluka perasaannya karena kejadian kemarin. Jadi kami juga sudah mendapatkan informasi, Bapak Presiden juga sudah mendapatkan informasi.”

    “Utusan Khusus Presiden sudah mendatangi Bapak Sunhaji secara langsung ke Desa Banyusari, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, untuk menyampaikan permintaan maaf secara langsung,” terang Hasan.

    Viral Gus Miftah Olok-olok Pedagang, Menteri Agama Sebut Pembelajaran Buat Utusan Khusus Presiden

    Video Utusan Khusus Presiden untuk Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan Miftah Maulana atau Gus Miftah, yang tampak mengolok-olok pedagang es pada sebuah acara viral di media sosial.

    Aksi Gus Miftah ini mendapatkan sambutan negatif dari masyarakat dan sejumlah figur publik.

    Menanggapi hal tersebut, Menteri Agama Nasaruddin Umar mengatakan hal ini merupakan pembelajaran bagi Gus Miftah untuk mengontrol diri saat bersikap di publik.

    “Ya, saya kira itu, apapun ini juga pembelajaran buat Gus Miftah bahwa ketika menjadi pendapat figur publik seperti ini, harus ada controlling,” ujar Nasaruddin di LPQ Kemenag, Ciawi, Bogor, Jawa Barat, Rabu (4/12/2024).

    “Iya, jadi saya kira ini menjadi lesson learning lah. Pembelajaran buat Gus Miftah. Semoga yang kita mau sendiri juga akan datang,” tambah Nasaruddin.

    Dirinya mengingatkan bahwa saat ini Gus Miftah merupakan pejabat publik.

    Menurut Nasaruddin, saat ini Gus Miftah merupakan sosok yang dimiliki masyarakat dan Pemerintah.

    “Karena kita sekarang ini kan bukan milik kita sendiri. Kita sudah milik masyarakat dan bahkan menjadi milik pemerintah. Dan ini mudah-mudahan menjadi, ya itu tadi lesson learning, pembelajaran,” katanya.

    Meski begitu, Nasaruddin mengatakan Gus Miftah dalam hidupnya memiliki banyak profesi yang beragam.

    Mulai dari sebagai sebagai penceramah, Utusan Khusus Presiden, pelawak hingga pimpinan pondok pesantren.

    Sehingga, menurut Nasaruddin, publik juga harus melihat Gus Miftah dalam kapasitas kegiatan yang tidak resmi.

    “Jadi jangan sampai nanti Pak, Pak Gus Miftah itu kita portrait dengan gaya portrait formal, tapi dia sedang dalam keadaan informal.”

    “Jadi seniman itu kan paling susah diukur. Nah, jangan lupa bahwa Gus Miftah itu adalah seorang seniman,” tambahnya.

    Nasaruddin mengaku tidak mengikuti secara rinci perkembangan masalah ini.

    Dirinya meminta semua pihak menahan diri dalam menyikapi hal ini.

    “Kalau memang itu ada unsur kesengajaan, tentu minta maaf. Tapi saya kok yakin Gus Miftah itu, itu tadi, multi talenta, multi kapasitas. Jadi jangan sampai nanti cara mengeditnya itu ketika dia sedang dalam keadaan sedang melawak. Dia tidak dalam keadaan sedang berada dalam forum formal,” pungkasnya.

    Ungkapan Gus Miftah Disorot

    Diketahui, Gus Miftah menjadi sorotan karena videonya yang melontarkan kata-kata kasar kepada pedagang es teh viral di media sosial.

    Dalam video tersebut, dia diminta oleh penonton pada acara kajiannya di Magelang, Jawa Tengah, untuk memborong es teh seorang bapak yang berdagang saat kajiannya tersebut.

    Miftah yang sedang duduk di panggung menanyakan jumlah dagangan bapak penjual es teh tersebut dan kemudian mengucapkan kata kasar.

    “Oh kon mborong, es tehmu jik okeh po ra? (Oh disuruh borong, es teh mu masih banyak atau tidak?) masih? Yo kono didol g*bl*k (Ya sana dijual b*d*h),” ucap Gus Miftah kepada pedagang es teh dalam potongan video tersebut

  • Beda Sikap Presiden dan Gus Miftah Soal UMKM, Prabowo: Saya Sangat Hormat!

    Beda Sikap Presiden dan Gus Miftah Soal UMKM, Prabowo: Saya Sangat Hormat!

    Bisnis.com, JAKARTA – Sikap Utusan Presiden Bidang Kerukunan dan Beragama, Gus Miftah yang mengolok-olok penjual es teh terus menuai kritik dari sejumlah pihak.

    Tak ketinggalan, Gerindra selaku partai yang dipimpin oleh Prabowo Subianto turut menyayangkan sikap Gus Miftah pada acara tabligh akbar di Magelang, Jawa Tengah.

    Bahkan, menurut partai berlogo kepala burung garuda itu menegaskan bahwa sikap Gus Miftah yang mengolok-olok penjual es teh itu tidak sejalan dengan keinginan Presiden Prabowo Subianto.

    “Apa yang Gus lakukan tidak sesuai dengan apa yang Pak @prabowo inginkan dan ajarkan,” tulis Gerindra dalam unggahannya di Instagram, dikutip Rabu (4/12/2024).

    Gerindra juga mengunggah video Prabowo Subianto yang melakukan pidato dalam acara wisuda kampus Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI) pada (29/2/2024).

    Dalam cuplikan video tersebut, Prabowo menegaskan bahwa dirinya sangat menghormati seluruh pedagang kaki lima, termasuk ojek online yang setiap hari bekerja untuk memenuhi nafkah bagi keluarganya.

    “Saya ingatkan ini, saya sangat hormat sama pedagang kaki lima, sama tukang ojol, tukang bakso. Pedagang kaki lima tiap hari keluar, dia dorong itu keringat, fisik mencari makan untuk anak dan istrinya. Itu yang kita hormati, mereka mulia mereka jujur,” ujar Prabowo dalam video tersebut.

    Sebaliknya, sikap Gus Miftah selaku utusan presiden bidang kerukunan dan beragama malah memperlihatkan kata-kata yang tidak pantas terhadap pelaku UMKM.

    “Es tehmu seh okeh ra? [Es teh mu masih banyak gak?] masih? Yo kono didol goblok [Ya sana dijual bodoh]. Dolen disek, nko lak durung payu, wes, takdir [Jual dulu, kalau belum laku, sudah, takdir],” ujar Gus Miftah  di Lapangan Soepardji, Magelang, Senin (20/11/2024).