Produk: PKL

  • Daftar 15 Pekerjaan Rawan PHK, Siap-Siap Ganti Profesi

    Daftar 15 Pekerjaan Rawan PHK, Siap-Siap Ganti Profesi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Disrupsi teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence berdampak terhadap pasar tenaga kerja. Sejumlah profesi diperkirakan bisa saja punah, dan pekerjanya terkena pemutusan hubungan kerja atau PHK.

    Laporan riset Forum Ekonomi Dunia (WEF) periode 2023-2027 menyebutkan sekitar 83 juta lapangan pekerjaan akan menghilang. Semua itu karena tergerus perkembangan teknologi yang makin masif.

    Dalam risetnya berjudul Future of Work 2023, terungkap bahwa 23% tenaga kerja pada sejumlah industri diperkirakan akan berubah. Semua itu terjadi hanya dalam kurun waktu lima tahun saja.

    Risiko perkembangan teknologi tak hanya terkait hilangnya pekerjaan. Namun, bakal ada beberapa pekerjaan baru yang akan muncul selama periode tersebut.

    Salah satu industri yang akan mengalami perusahaan drastis adalah media, hiburan dan olah raga. Sekitar 23% pekerjaan bakal lenyap karena tergantikan dengan kemunculan profesi baru.

    Hal serupa juga akan terjadi pada lebih 23% pekerjaan di bidang pemerintahan, komunikasi digital dan teknologi informasi, real estat, layanan keuangan, serta transportasi dan rantai pasok.

    Berdasarkan laporan WEF, dikutip Sabtu (21/12/2024), berikut 15 daftar pekerjaan yang perlahan menuju punah hingga periode 2027 mendatang:

    1. Teller bank

    2. Petugas pos

    3. Kasir dan loket

    4. Data entry

    5. Sekretaris dan administrasi

    6. Staf pencatat stok (stock-keeping)

    7. Staf akuntansi, pembukuan, dan payroll

    8. Legislator dan pejabat pemerintahan

    9. Staf statistik, asuransi, dan keuangan

    10. Sales door-to-door, pedagang kaki lima, dan penjual koran

    11. Satpam

    12. Manajer kredit dan pinjaman

    13. Penyelidik dan pemeriksa klaim

    14. Penguji software

    15. Relationship manager

    (mkh/mkh)

  • DPRD Surabaya Dorong Pembangunan SDM di Tambak Wedi

    DPRD Surabaya Dorong Pembangunan SDM di Tambak Wedi

    Surabaya (beritajatim.com) – Anggota Komisi A DPRD Surabaya, Muhammad Saifuddin, menegaskan pentingnya pembangunan sumber daya manusia (SDM) sebagai fokus utama dalam Musyawarah Pembangunan Kelurahan (Musbangkel) Tambak Wedi periode 2025. Ia menekankan bahwa peningkatan kualitas SDM harus berjalan seiring dengan pembangunan infrastruktur fisik.

    “Pak Lurah Tambak Wedi dan saya sepakat bahwa pembangunan tidak hanya sekadar membangun fisik-nya saja, tapi juga bagaimana membangun SDM-nya,” ujar Saifuddin pada Kamis (19/12/2024).

    Saifuddin menilai peningkatan kualitas SDM menjadi kunci utama dalam memajukan wilayah secara berkelanjutan. Program seperti pelatihan keterampilan dan pemberdayaan masyarakat dinilai penting untuk meningkatkan taraf hidup warga.

    “Selain pembangunan fisik, kita juga harus memperhatikan pembangunan non-fisik. Misal program-program pemberdayaan masyarakat dan pelatihan-pelatihan kerja,” jelas politisi Partai Demokrat tersebut.

    Dalam diskusi tersebut, Saifuddin turut mendorong pengembangan potensi ekonomi lokal di Tambak Wedi. Menurutnya, pengelolaan potensi ini dapat memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat.

    “Dengan mengembangkan potensi ekonomi lokal, kita dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.

    Saifuddin juga menyoroti ide pengembangan kawasan wisata, khususnya di wilayah RW 04. Ia melihat potensi besar untuk menjadikan wilayah ini sebagai destinasi wisata mangrove yang dapat menarik wisatawan sekaligus meningkatkan perekonomian lokal.

    “RW 04 saya rasa memiliki potensi yang sangat baik untuk dikembangkan menjadi kawasan wisata mangrove, mirip dengan yang sudah ada di Rungkut Surabaya Timur,” tuturnya.

    Selain itu, ia mengusulkan pengelolaan area sekitar Jembatan Suramadu agar lebih optimal. Saat ini, kawasan tersebut masih didominasi oleh pedagang kaki lima (PKL). Saifuddin mengusulkan transformasi kawasan ini menjadi ruang publik yang menyerupai Taman Surabaya dengan konsep berbeda.

    “Kita perlu berdiskusi lebih lanjut untuk mengubah kawasan ini menjadi seperti Taman Surabaya, namun dengan konsep yang berbeda,” lanjutnya.

    Warga Tambak Wedi menyambut baik usulan ini. Mereka berharap pengelolaan kawasan wisata melibatkan masyarakat setempat, baik sebagai pengelola maupun pelaku usaha.

    “Dengan adanya tempat wisata di Tambak Wedi, PKL bisa dikelola dengan lebih baik pula. Warga Tambak Wedi sendiri yang akan dilibatkan dalam pengelolaan, baik itu sebagai pengelola parkir maupun penjual produk-produk UMKM atau home industry,” kata Saifuddin.

    Lurah Tambak Wedi, H. Matlilla, juga menyatakan komitmennya untuk mengakomodasi berbagai usulan, dengan prioritas pada wilayah yang paling membutuhkan pembangunan. Ia memastikan perencanaan pembangunan kota periode 2025-2026 akan memperhatikan pemerataan anggaran.

    “Kami berharap kebutuhan masyarakat di Tambak Wedi dapat terakomodasi dengan baik dalam perencanaan pembangunan kota,” pungkas Saifuddin. [asg/beq]

  • Trotoar Tak Ramah Lingkungan dalam ‘Kota yang Beradab’ DKI Jakarta

    Trotoar Tak Ramah Lingkungan dalam ‘Kota yang Beradab’ DKI Jakarta

    JAKARTA – Langkah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang coba membenahi trotoar ibu kota, mendapat kritik dari Koalisi Pejalan Kaki. Ketua Koalisi Pejalan Kaki Alfred Sitorus menilai pemprov masih lemah soal penegakan aturan hukum perampas hak pejalan kaki di trotoar.

     “Pelanggaran di trotoar seakan dibiarkan. Itu kegagalan penataan kota yang bertujuan mewujudkan kota yang beradab,” kata Alfred di Jakarta, seperti dilansir dari Antara, Selasa (29/10/19),

    Frasa ‘kota yang beradab’ mengacu pada visi-misi Anies dalam membangun Jakarta. Mantan Mendikbud itu sempat menggaungkan keinginannya untuk membangun Jakarta sebagai daerah yang beradab, adil, dan sejahtera.

    Alfred menjelaskan, berdasarkan hasil audit sosial timnya terhadap proses revitalisasi trotoar yang sedang bergulir masif di sejumlah titik di Jakarta, ada beberapa permasalahan penting. Data audit sosial itu dihimpun melalui kanal pengaduan masyarakat dan hasil inspeksi lapangan.

    Kesimpulannya, masih banyak trotoar yang belum ramah pejalan kaki. Kriteria trotoar ramah, menurut Alfred, di antaranya bebas dari hambatan seperti pedagang kaki lima, parkiran liar, pangkalan ojek bayangan, hingga aman bagi penyandang disabilitas.

    Di kawasan Panglima Polim, Jakarta Selatan, ada temuan adalah pijakan trotoar yang ambles akibat sering dijadikan area parkir bus. Selain itu, ada pula penutupan trotoar jalan oleh warga dengan menggunakan batang kayu untuk menghadang pengendara motor yang sering melintas.

     “Saya melihat masyarakat ada yang melakukan proteksi trotoar jalan kaki, tapi salah kaprah melakukan perannya. Ini bukti masih lemahnya penegakan hukum di Jakarta,” katanya.

    Sejumlah trotoar khusus bagi lintasan penyandang disabilitas juga belum steril dari hambatan yang berpotensi mengancam keselamatan. Contohnya, trotoar yang terhalang tiang listrik, kabel, hingga parkiran kendaraan.

     “Ini bagaimana penegakan hukumnya. Jangan sampai pejalan kaki dibiarkan bertarung dengan ‘predator’ yang merampas hak pejalan kaki,” katanya.

  • Polres Jakut lakukan pengalihan arus di empat titik saat Operasi Lilin

    Polres Jakut lakukan pengalihan arus di empat titik saat Operasi Lilin

    Jakarta (ANTARA) –

    Polres Metro Jakarta Utara melakukan pengalihan arus di empat titik yang diprediksi rawan kemacetan dalam Operasi Lilin 2024 saat libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

    “Pengalihan arus dilakukan di empat lokasi yaitu di kawasan Ancol, Pantai Indah Kapuk (PIK), Danau Sunter dan Waduk Pluit,” kata Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Polres Metro Jakarta Utara Kompol Donni Bagus Wibisono di Jakarta, Senin.

    Ia mengatakan, konsentrasi pengalihan arus lalu lintas, yaitu di titik arus mudik, “car free night” dan tempat hiburan pada malam pergantian tahun.

    Ia mengatakan, kawasan PIK ini akan menyedot pengunjung saat libur Natal dan Tahun Baru karena untuk masuk ke kawasan tersebut tidak berbayar dan pengunjung hanya membayar parkir kendaraan saja.

    “Jika kawasan PIK 2 dibuka maka putaran di bundaran PIK Icon ditutup dan dialihkan ke PIK 2. Untuk mobil derek nanti berdiri di depan RS Budha Tzu Chi,” kata dia.

    Kemudian untuk jalur tol, semua kendaraan yang akan masuk tol dialihkan ke arah bandara maupun tol dalam kota

    Pihaknya juga menyiapkan personel di Waduk Pluit yang biasanya ada pengendara dan masyarakat yang berkumpul dan menyelenggarakan musik dangdut sehingga memerlukan konsentrasi penanganan arus lalu lintas.

    Kabag Ops Polres Metro Jakarta Utara AKBP Achmad Akbar meminta agar sejumlah titik di kawasan Ancol memiliki pos polisi lalu lintas dan menyediakan mobil derek di Pos Bintang Mas sehingga dapat dilakukan pengaturan lalu lintas oleh petugas.

    “Jam operasi bus wara wiri di Ancol tolong diperhatikan karena ketika jam bubaran akan terjadi penumpukan untuk penggunaan bus,” kata dia.

    Ia juga mengingatkan agar petugas disiagakan di kawasan Danau Sunter karena akan terjadi kepadatan lalu lintas di sana saat malam tahun baru.

    “Di sana banyak pedagang kaki lima sehingga dikhawatirkan terjadi penumpukan,” kata dia.

    Sementara pihak Ancol, F Dimas menyatakan ada tiga titik utama malam puncak tahun baru di kawasan tersebut. Yakni Pantai Festival area barat, Pantai Lagon area timur dan Carnaval.

    “Untuk pintu masuk Ancol kami menyiapkan tujuh gerbang dan untuk pintu timur serta pintu barat dibuka dalam 24 jam,” kata dia.

    Sementara itu Rolesy dari Agung Sedayu Grup mengatakan untuk perayaan malam tahun baru di kawasan PIK 2 ada beberapa titik dari kawasan Pancoran hingga Batavia.

    Ia mengatakan di kawasan PIK 2 juga akan ada acara puncak pergantian tahun dan pesta kembang api.

    “Kami khawatir kepadatan pengunjung di bundaran PIK saat pengunjung pulang dari kawasan tersebut secara bersama sehingga perlu pengaturan lalu lintas nantinya,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024

  • Pemerintah Pastikan UMKM Beromzet di Bawah Rp 500 Juta Bebas PPh Mulai 2025

    Pemerintah Pastikan UMKM Beromzet di Bawah Rp 500 Juta Bebas PPh Mulai 2025

    Jakarta

    Mulai 1 Januari 2025 pemerintah akan membebaskan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang beromzet di bawah Rp 500 juta dari pengenaan Pajak Penghasilan (PPh) atau PPh 0%. Pemerintah juga akan memperpanjang kebijakan PPh final 0,5%.

    Hal itu disampaikan oleh Menteri UMKM Maman Abdurrahman dalam Konferensi Pers Paket Kebijakan Ekonomi. Maman mengatakan, kebijakan ini akan menyasar pedagang-pedagang skala kecil.

    “Bagi para penggiat UMKM yang omzet pendapatannya di bawah 500 juta totally tidak mendapatkan PPh 0,5% alias dibebaskan,” kata Maman di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (16/12/2024).

    Maman mengatakan, kebijakan PPh 0% ini berarti UMKM terkait tidak akan dikenakan PPh sama sekali. Hal ini termasuk juga untuk pedagang-pedagang kecil seperti pedagang kaki lima.

    “UMKM yang penjualannya di bawah 500 juta itu dikenakan PPH 0%, jadi tidak diberikan beban sama sekali. Sebagai contoh, misalnya pedagang-pedagang itu bebas. Pedagang-pedagang kaki lima, warteg, segala macam yang penjualannya di bawah Rp 500 juta,” jelas Maman ditemui usai acara.

    Selain itu, Maman juga mengumumkan bahwa kebijakan PPh 0,5% dilanjut di 2025 bagi UMKM yang memiliki omzet mencapai Rp 4,8 miliar selama 7 tahun. Dengan demikian, UMKM yang sebelumnya sudah menjalankan PPh 0,5% selama 2 tahun, maka masih memiliki sisa waktu 5 tahun untuk mendapatkan kebijakan 7 tahun.

    “Kebijakan pemberian PPH 0,5% bagi UMKM yang penjualannya 4,8 miliar per tahun itu tujuannya untuk memberikan insentif kepada UMKM kita agar setelah 7 tahun mereka sudah bisa mandiri,” ujarnya.

    Sedangkan untuk usaha yang sudah menjalankan PPh 0,5% selama 7 tahun, lanjut Maman, maka akan diberikan waktu tambahan selama 1 tahun untuk persiapan menumbuhkan usahanya di 2025. Adapun berdasarkan aturannya, kebijakan ini selesai di 2024.

    “Jadi kita berikan dulu nih waktu tambahan 1 tahun sampai akhir 2025 agar mereka tetap masih kita berikan kesempatan untuk mempersiapkan diri, naik kelas, dan tumbuh,”kata dia.

    Sebagai informasi, kebijakan PPh 0,5% bagi UMKM berlaku hingga akhir 2024 tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 23 Tahun 2018 tentang PPh atas Penghasilan dari Usaha yang Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu.

    Maman sebelumnya sempat bercerita mengenai diskusinya dengan Kementerian Keuangan dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian tentang kelanjutan PPh final 0,5%. Dia menargetkan usulan perpanjangan itu dapat selesai pada akhir Desember 2024.

    “Ini terus jadi pembahasan kami Kementerian UMKM dengan Kementerian Keuangan dan Kemenko Perekonomian. Harus sebelum Desember ini, akhir Desember ini kan karena kan awal 1 Januari kan sudah harus berjalan,” kata Maman di Kemenkop UKM, Jakarta Selatan, Jumat (6/12).

    Maman menjelaskan kebijakan tersebut berlaku bagi para pelaku UMKM dengan pendapatan antara Rp 500 juta hingga Rp 4,8 miliar. Sementara, pelaku UMKM dengan pendapatan di bawah Rp 500 juta tidak dikenakan pajak.

    “Perpanjangan pemberlakuan pajak 0,5% gross bagi para pengusaha-pengusaha UMKM. Jadi, kan di dalam aturan ini kan yang penghasilan, penjualan Rp 500 juta tidak dikenakan pajak 0%, tapi dari yang Rp 500 juta sampai Rp 4,8 miliar penjualan dalam setahun itu dimasukkan dalam kategori untuk kebutuhan pajak 0,5%,” jelasnya.

    (acd/acd)

  • JPO Paledang Bogor Rusak, Atap Bolong Hingga Besi Karatan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        14 Desember 2024

    JPO Paledang Bogor Rusak, Atap Bolong Hingga Besi Karatan Megapolitan 14 Desember 2024

    JPO Paledang Bogor Rusak, Atap Bolong Hingga Besi Karatan
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com
    – Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Paledang yang terletak di Jalan Kapten Muslihat, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, mengalami
    kerusakan
    parah dan belum juga diperbaiki.
    Berdasarkan pantauan
    Kompas.com
    pada Sabtu (14/12/2024), kanopi JPO yang seharusnya melindungi pengguna dari panas matahari dan hujan sudah banyak yang bolong.
    Saat hujan turun, air langsung jatuh ke pejalan kaki yang melintas di bawahnya, memaksa mereka untuk berlarian menghindari tetesan air hujan.
    “Cepat lari, hujan, nanti basah,” teriak salah satu pengguna yang terlihat terburu-buru.
    Selain kerusakan pada kanopi, besi pelindung di sisi kanan dan kiri jembatan juga sudah berkarat, bahkan beberapa bagian besi hilang.
    Tembok JPO tampak kusam, menunjukkan bahwa sarana umum ini tidak mendapatkan perawatan yang memadai dalam waktu lama.
    Kondisi semakin memburuk dengan adanya tangga yang sangat sempit dan curam, yang menjadi jalur utama untuk naik dan turun dari jembatan.
    Ini sangat membahayakan, terutama bagi anak-anak, ibu hamil, dan lansia.
    Selain itu, bagian jalan JPO juga digunakan sebagai lapak oleh pedagang kaki lima (PKL), seperti penjual tahu dan tukang charger handphone, yang membuat jalan semakin sesak dan mengganggu kenyamanan pengguna.
    Saat angin berhembus, tercium aroma tidak sedap dari area tersebut.
    Kamal (29) juga menyampaikan keluhannya, terutama saat harus membawa orangtuanya menyeberang melalui JPO.
    “Saya bawa ibu dan bapak, namanya orangtua pasti pas nanjak berhenti karena pengap. Sedangkan pijakannya sempit banget, repot apalagi kalau bawa barang-barang. Berbahaya banget,” keluhnya.
    Hasan (62), seorang lansia, menambahkan kekhawatirannya mengenai kondisi JPO yang tidak aman.
    “JPO ini sudah lama rusak, seharusnya segera diperbaiki agar lebih aman untuk semua. Kalau JPO nyaman, semua orang pasti menyeberang jalan lewat sini. Kalau rusak seperti ini pasti takut, apalagi di sini banyak copet juga,” ujarnya.
    Pengguna JPO berharap agar pihak berwenang segera melakukan
    perbaikan
    terhadap kerusakan yang ada demi kenyamanan dan keselamatan masyarakat yang mengandalkan JPO tersebut untuk menyeberang.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Alun-alun Jember Nusantara, Pengejawantahan Wajah Jember Sebenarnya

    Alun-alun Jember Nusantara, Pengejawantahan Wajah Jember Sebenarnya

    Jember (beritajatim.com) – Wajah alun-alun Kabupaten Jember, Jawa Timur, mengalami perubahan besar-besaran setelah direnovasi kurang lebih lima bulan dengan anggaran Rp 24 miliar. Kini alun-alun berubah nama menjadi alun-alun Jember Nusantara.

    Bupati Hendy Siswanto menyebut alun-alun Jember Nusantara pengejawantahan wajah Kabupaten Jember sebenarnya. “Kekuatan Jember sebegitu dahsyat. Bagaimana kita mengangkat Jember setinggi-tingginya dan mendapatkan kemanfaatan secepat-cepatnya pula, lewat alun-alun Jember Nusantara inilah kita akan berkemas,” katanya, acara reaktivasi Alun-alun Jember Nusantara, Sabtu (14/12/2024).

    Selain megatron, alun-alun Jember Nusantara kini dilengkapi dengan pedestrian, jalur jogging, dan area pedestrian kepak sayap garuda. Ada pula lapangan olahraga basket dan bola voli, air mancur, patung garuda, plengkung Argopuro, Jember Seribu Gumuk, bangunan Adipura, dan toilet permanen.

    “Melalui alun-alun Jember Nusantara, kita wujudkan mimpi semua warga Jember. Alun-alun Jember Nusantara ini adalah tempat yang legend, yang memiliki aura yan tidak dimiliki seluruh lahan di Kabupaten Jember,” kata Hendy.

    Hendy memimpin Jember bersama Wakil Bupati Muhammad Balya Firjaun Barlaman sejak 27 Februari 2021. “Kami masuk saat Jember dalam kondisi dilanda Covid-19. Ekonomi kita jatuh, minus 2,98 persen,” katanya.

    Dengan ekonomi yang lemah dan penduduk 2,6 juta jiwa, menurut Hendy, potensi kekacatan cukup besar jika tidak ada manajemen pembangunan yang baik. Dia kemudian menggerakkan perekonomian rakyat dengan memanfaatkan alun-alun.

    Pemerintah Kabupaten Jember menggelar banyak acara di alun-alun yang mengundang perhatian pedagang kaki lima, pelaku usaha mikro kecil menengah, dan warga. “Pertumbuhan ekonomi dengan sangat cepat melesat menjadi 4,98 persen, dan itu akumulasi pertumbuhan ekonomi tujuh persen,” kata Hendy.

    Pertumbuhan ekonomi diikuti penurunan angka kemiskinan dan pengangguran terbuka. “Itu terbukti, ada catatannya. Ada yang mencatat dan ada yang merasakan hasilnya,” kata Hendy.

    Hendy berharap masyarakat membantu pemerintah daerah. “Kita saling mendukung satu dengan yang lain. Jangan saling menjatuhkan satu dengan yang lain. Kami lahir di Kabupaten Jember, hidup di Kabupaten Jember Saya berkomitmen untuk terus membantu Jember agar semakin baik,” katanya.

    Hendy meminta agar semua pihak menjaga alun-alun tersebut. “Jangan sampai ada yang hilang, jangan sampai ada vandalisme. Ini milik kita bersama, uang rakyat Jember. Tidak ada yang mempunyai hak pribadi, kecuali masyarakat Jember,” katanya.

    Sementara itu, Wakil Bupati Muhammad Balya Firjaun Barlaman mengatakan, sudah berupaya semaksimal mungkin bersama Bupati Hendy selama memimpin Jember. “Tapi ketika sesuatu sudah selesai, akan nampak kekurangan-kekurangannya. Itu tidak lain dari kekurangan diri kami berdua,” katanya.

    Firjaun berharap kekurangan pada masa pemerintahannya bersama Bupati Hendy bisa diperbaki dan disempurnakan dengan hal-hal baik lain. “Mari kita jaga dan rawat alun-alun Jember Nusantara ini,” katanya. [wir]

  • Resep Membuat Bubur Sumsum, Nikmat dan Mudah

    Resep Membuat Bubur Sumsum, Nikmat dan Mudah

    Liputan6.com, Bandung – Indonesia memiliki kekayaan kuliner tradisional yang kaya karena setiap daerahnya memiliki makanan khas yang unik dan penuh cita rasa. Salah satu makanan tradisional yang menarik dan disukai oleh masyarakat adalah bubur sumsum.

    Sebagai informasi, bubur sumsum adalah hidangan sederhana yang memiliki tekstur lembut dan rasa manis gurih. Hidangan ini menjadi bukti nyata betapa kayanya warisan kuliner Indonesia karena makanannya memiliki nilai budaya yang melekat.

    Selain itu, bubur sumsum terbuat dari bahan-bahan sederhana seperti tepung beras, santan, dan gula merah. Cara membuatnya pun tidak terlalu rumit tetapi membutuhkan ketelitian agar teksturnya lembut dan rasanya pas.

    Adapun bubur sumsum identik dengan warna putih dan biasanya disajikan dengan kuah gula merah yang harum dan manis. Kombinasi rasa gurih dari santan dan manis legit dari gula merah menciptakan rasa yang khas dan menggugah selera.

    Meskipun sederhana makanan ini menyimpan peran penting dalam berbagai tradisi masyarakat Indonesia. Di beberapa daerah, bubur sumsum sering dihidangkan pada acara tertentu seperti selamatan, syukuran, atau upacara adat.

    Contohnya saja dalam tradisi Jawa bubur sumsum dipercaya membawa keberkahan dan melambangkan rasa syukur sehingga tidak hanya sekedar makanan tetapi juga memiliki nilai filosofis yang mendalam.

    Bubur sumsum bisa ditemukan di sejumlah pedagang kaki lima hingga restoran modern dan biasa dijual dengan harga yang terjangkau. Selain itu, bubur sumsum juga bisa dibuat dengan mudah karena menggunakan bahan yang mudah ditemukan.

  • Pembangunan Alun-alun Bangil Capai 95 Persen

    Pembangunan Alun-alun Bangil Capai 95 Persen

    Pasuruan (beritajatim.com) – Sudah satu bulan lebih berlalu, pembangunan alun-alun Bangil hampir selesai. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pasuruan, Taufikul Ghoni mengatakan bahwa pembangunan ini sudah 95 persen.

    Pembangunan yang dilakukan ini berada di sisi selatan dan sisi timur alun-alun Bangil. “Pembangunannya hampir selesai sudah tinggal finishing aja, progresnya sekitar 95 persen pada minggu ini,” jelasnya, Junat (13/12/2024).

    Ghoni juga mengatakan bahwa selama pembangunan pada sisi selatan alun-alun ini dengan memberikan kramik. Tak hanya itu, terdapat pula taman kecil bagi masyarakat yang ingin bersantai.

    Sementara di bagian timur akan dibangun pusat kuliner yang akan menampung sejumlah pedagang kaki lima. Hal ini juga didukung dengan menambahkan saluran untuk pembuangan limbah sisa makanan pedagang. “Progres itu belum termasuk air mancur. Karena itu ikut CSR perusahaan,” tambahnya.

    Diketahui perawatan alun-alun Bangil ini telah digelontorkan sebanyak Rp 600 juta. Renovasi ini dibuat dengan konsep plasa sehingga yang sebelumnya terlihat rimbun kini lebih terlihat modern. (ada/kun)

  • Bimtek Peningkatan Kualitas Produk, Diskop UKM Jatim Sebar Alat Penunjang Usaha di 4 Kabupaten

    Bimtek Peningkatan Kualitas Produk, Diskop UKM Jatim Sebar Alat Penunjang Usaha di 4 Kabupaten

    Surabaya (beritajatim.com) – Sepanjang 2024, Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jatim menggelar Bimtek Peningkatan Kualitas Produk Usaha Kecil Menengah (UKM) di empat daerah, yakni Kabupaten Ngawi, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Magetan, dan Kabupaten Malang.

    Selain menggelar Bimtek, juga dilakukan penyerahan alat penunjang usaha untuk peserta di lima daerah yang dimaksud.

    Menurut Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jatim Endy Alim Abdi Nusa, kegiatan Bimbingan Teknis Peningkatan Kualitas Produk bagi UKM ini sebagai wujud program kerja Dinas koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur yang melibatkan para pelaku usaha agar dapat mengembangkan jati diri, networking, dan kemampuan dalam menjalankan usahanya.

    “Selain itu, juga agar dapat mandiri dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi lingkungan di sekitarnya,” terang Endy, Selasa (11/12/2024).

    Melalui kegiatan tersebut, dia berharap dapat mendorong para pelaku usaha untuk maju dan berkembang serta mampu mempertahankan eksistensi dalam kompetisi persaingan usaha yang semakin ketat.

    “Semuanya ingin menciptakan produk yang berkualitas, berpartisipasi, dan berkarya di dalam membangun perekonomian nasional,” jelasnya.

    Di era ini untuk menyosong Indonesia emas, skill dan pengetahuan para pelaku usaha harus ditingkatkan dalam rangka menunjang daya saing.

    Oleh karena itu dengan dilaksanakannya kegiatan ini kami berharap akan akan memberikan dan menambah pengetahuan, keterampilan dan inspirasi para pelaku UKM dalam menjalankan usahanya.

    Di Kabupaten Ngawi dan Magetan, Diskop dan UKM Jatim menyalurkan 5 unit mesin giling adonan bakso kepada Kelompok pedagang Cilok Gemarang Ngawi yang diketuai Diki Arso Bagasworo.

    Selanjutnya untuk Gabungan Pedagang Bakso Kota Ngawi yang diketuai Elokfaizatun Nisa, Paguyuban PKL Alun – Alun Magetan yang diketuai Supandi, Kelompok Sido Makmur Magetan yang diketuai Supriyanto, dan Kelompok Berkah Makmur yang diketuai Aning Wulandari.

    Diskop dan UKM Provinsi Jatim juga menyalurkan alat pembuatan olahan bawang merah di Kabupaten Nganjuk.

    Untuk Kelompok Melati Kecamatan Ngronggot yang diketua Umi Hanik mendapatkan 1 Unit Spiner, 1 Unit Wajan, 1 Unit Kompor, dan 5 unit perajang bawang manual.

    Kelompok Anggrek Kecamatan Pace Nganjuk yang diketua Rinning Andriani mendapatkan 1 Unit Spiner, 1 Unit Wajan, 1 Unit Kompor, dan 5 unit perajang bawang manual.

    Kelompok Teratai Kecamatan Ganungkidul  Nganjuk yang diketua Dhodiek Aresta mendapatkan 1 Unit Spiner, 1 Unit Wajan, 1 Unit  Kompor, dan 5 unit perajang bawang manual.

    Kelompok Dahlia Kecamatan Rejoso Nganjuk yang diketuai Suparti mendapatkan 1 Unit Spiner, 1 Unit Wajan, 1 Unit Kompor, dan 5 unit perajang bawang manual.

    Kelompok pembuatan olahan Kopi mendapat mesin spray dryer sebanyak 3 unit antara lain Koperasi Produsen serba usaha buah Ketakasi Kabupaten Jember, Koperasi Produsen Kopi Wonosalam Jombang dan Koperasi Brawijaya Agroventura  Jawa Timur di Kabupaten Malang. (tok/ian)