Produk: PKL

  • Harta Kekayaan Vinanda Prameswati, Umur 26 Tahun Sudah Punya Rp2,2 Miliar Tanpa Hutang

    Harta Kekayaan Vinanda Prameswati, Umur 26 Tahun Sudah Punya Rp2,2 Miliar Tanpa Hutang

    PIKIRAN RAKYAT – Nama Vinanda Prameswati semakin menarik perhatian publik setelah dirinya mencalonkan diri sebagai Wali Kota Kediri pada Pilkada 2024. Selain kiprahnya di dunia politik dan sosial, harta kekayaan yang dimilikinya juga menjadi perbincangan.

    Di usianya yang baru 26 tahun, Vinanda Prameswati tercatat memiliki total kekayaan sebesar Rp2,2 miliar berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang disampaikan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

    Bagaimana perjalanan karier dan sumber kekayaannya? Berikut ulasan lengkapnya.

    Profil Singkat Vinanda Prameswati

    Vinanda Prameswati lahir di Surabaya pada 12 Juni 1998 dan dikenal sebagai tokoh muda dengan latar belakang akademik yang cemerlang. Dia merupakan lulusan Fakultas Hukum Universitas Brawijaya dan meraih gelar Magister Kenotariatan dari Universitas Airlangga pada tahun 2023.

    Selain aktif dalam bidang akademik, Vinanda Prameswati juga memiliki rekam jejak organisasi yang cukup panjang. Dia pernah menjabat sebagai Ketua Harian Relawan Suket Teki Nusantara dan Ketua Asosiasi Pedagang Kaki Lima (APKL).

    Pada tahun 2024, dia bergabung dengan Partai Golkar dan langsung menjabat sebagai Wakil Ketua DPD Partai Golkar Kota Kediri.

    Rincian Harta Kekayaan Vinanda Prameswati

    Berdasarkan LHKPN yang dilaporkan, Vinanda memiliki kekayaan mencapai Rp2.245.000.000. Berikut rinciannya:

    Tanah dan Bangunan – Rp1.725.000.000

    Sebagian besar kekayaan Vinanda Prameswati berasal dari aset properti berupa tanah dan bangunan yang tersebar di beberapa kota:

    Tanah dan Bangunan di Nganjuk (609 m²): Rp580.000.000 (hasil sendiri) Tanah dan Bangunan di Surabaya (36 m²): Rp535.000.000 (hasil sendiri) Tanah dan Bangunan di Malang (140 m²): Rp610.000.000 (hibah tanpa akta)

    Investasi di sektor properti ini menunjukkan bahwa Vinanda Prameswati telah membangun kekayaannya melalui kepemilikan aset tetap yang nilainya cenderung meningkat seiring waktu.

    Alat Transportasi dan Mesin – Rp0

    Menariknya, dalam laporan LHKPN-nya, Vinanda Prameswati tidak mencantumkan kepemilikan kendaraan bermotor atau alat transportasi lainnya. Hal ini cukup jarang terjadi bagi seorang tokoh publik, terutama yang aktif dalam berbagai kegiatan politik dan sosial.

    Harta Bergerak Lainnya – Rp0

    Dalam kategori ini, tidak ada aset lain seperti perhiasan atau barang berharga yang dilaporkan.

    Menurut penjelasan KPK mengenai laporan LHKPN, harta begerak lainnya di klasifikasikan kedalam 6 jenis, yaitu sebagai berikut:

    Perabotan rumah tangga, contoh: meubelair, kompor gas, karpet, peralatan dapur, dll; Barang elektronik, contoh: mesin pompa air, kulkas, AC, TV, sound system, komputer,
    gadget, mesin pemanas air, dll; Perhiasan dan logam/batu mulia, contoh: emas batangan, gelang/kalung/cincin emas, berlian, batu mulia, batu akik, dll Barang seni/antik/koleksi, contoh: lukisan, keris antik, filateli, uang kuno, jam tangan, tas, mobil/motor antik, dll; Persediaan, contoh: persediaan barang dagangan/barang jadi/barang setengah jadi, hewan ternak, ikan, dll; dan Harta bergerak lainnya, contoh: peralatan olah raga, penunjang hobi, dll.

    Surat Berharga – Rp0

    Vinanda Prameswati juga tidak melaporkan kepemilikan saham atau instrumen investasi lainnya dalam bentuk surat berharga.

    Kas dan Setara Kas – Rp520.000.000

    Salah satu sumber kekayaan terbesar Vinanda berasal dari kas atau tabungan dengan total Rp520 juta. Nominal ini menunjukkan bahwa ia memiliki likuiditas yang cukup besar.

    Harta Lainnya – Rp0

    Tidak ada kategori harta lain yang dilaporkan dalam LHKPN.

    Hutang – Rp0

    Vinanda Prameswati tidak memiliki utang yang dilaporkan dalam LHKPN, menunjukkan bahwa seluruh harta kekayaan yang dimilikinya tidak berasal dari pinjaman atau kredit.

    Sumber Kekayaan dan Perjalanan Karier

    Dengan usia yang masih muda, bagaimana Vinanda mampu mengumpulkan kekayaan sebesar Rp2,2 miliar? Berikut beberapa faktor utama yang berkontribusi pada akumulasi harta kekayaannya:

    Latar Belakang Keluarga

    Vinanda Prameswati merupakan putri dari AKBP Edy Herwiyanto, seorang perwira menengah di Kepolisian Negara Republik Indonesia. Latar belakang keluarganya yang mapan memberikan fondasi yang kuat bagi Vinanda dalam membangun kariernya.

    Karier di Bidang Hukum dan Notariat

    Sebagai lulusan Magister Kenotariatan, Vinanda Prameswati memiliki peluang besar dalam bidang hukum dan properti. Profesi ini sering kali menjadi sumber pendapatan yang stabil dan menguntungkan, terutama bagi mereka yang memiliki jaringan luas.

    Investasi Properti

    Sebagian besar kekayaan Vinanda berasal dari aset properti yang tersebar di Nganjuk, Surabaya, dan Malang. Investasi properti dikenal sebagai salah satu cara efektif dalam membangun kekayaan jangka panjang.

    Aktivitas di Organisasi dan Politik

    Sebagai Wakil Ketua DPD Partai Golkar Kota Kediri, Vinanda Prameswati memiliki akses ke berbagai peluang di bidang politik dan bisnis. Aktivitasnya dalam berbagai organisasi juga dapat membuka peluang investasi dan kemitraan strategis.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Vinanda Prameswati Umur 26 Sudah Jadi Wali Kota Kediri, Ternyata Anak Perwira Polri

    Vinanda Prameswati Umur 26 Sudah Jadi Wali Kota Kediri, Ternyata Anak Perwira Polri

    PIKIRAN RAKYAT – Vinanda Prameswati menjadi perhatian publik setelah terpilih sebagai Wali Kota Kediri dalam Pilkada 2024 di usia 26 tahun. Kemenangan Vinanda tidak hanya mencerminkan popularitasnya di kalangan pemilih muda, tetapi juga menunjukkan bagaimana kekuatan politik keluarga dan jaringan yang kuat berperan dalam pencapaiannya.

    Sebagai putri dari seorang perwira menengah kepolisian, AKBP Edy Herwiyanto, Vinanda Prameswati tumbuh dalam lingkungan yang sarat dengan kedisiplinan dan pengalaman di bidang hukum serta pemerintahan.

    Dukungan keluarga, pengalaman di berbagai organisasi sosial, serta rekam jejaknya di dunia akademik menjadi modal besar dalam karier politiknya yang melesat cepat.

    Profil dan Latar Belakang Keluarga

    Vinanda Prameswati lahir di Surabaya pada 12 Juni 1998. Dia merupakan anak dari pasangan AKBP Edy Herwiyanto dan Siskawati.

    Ayahnya adalah seorang perwira menengah yang dikenal memiliki pengaruh kuat dalam kepolisian, terutama dalam penanganan kasus korupsi dan kejahatan ekonomi di Jawa Timur.

    Didikan keluarganya yang sarat akan kedisiplinan dan wawasan hukum menjadi faktor penting dalam pembentukan karakter Vinanda. Sejak kecil, Prameswati sudah dikenalkan dengan dunia sosial dan hukum, yang kemudian membentuk kepekaannya terhadap isu-isu publik dan pemerintahan.

    Latar Belakang Pendidikan dan Karier Akademik

    Vinanda Prameswati menempuh pendidikan dasarnya di SD Plus Rahmat Kediri, kemudian melanjutkan ke SMP Negeri 1 Kediri, dan akhirnya menamatkan SMA di SMAN 3 Kediri pada 2016.

    Setelah lulus SMA, dia melanjutkan studinya di Universitas Brawijaya Malang dengan mengambil jurusan Hukum dan berhasil meraih gelar Sarjana Hukum (S.H.) pada 2020.
    Ambisinya dalam dunia hukum membawanya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

    Pada 2023, Prameswati meraih gelar Magister Kenotariatan dari Universitas Airlangga Surabaya dengan predikat cum laude. Dengan latar belakang akademik yang kuat, Vinanda dianggap memiliki pemahaman hukum yang baik, yang menjadi bekalnya dalam dunia politik.

    Rekam Jejak Karier dan Organisasi

    Vinanda Prameswati tidak hanya berprestasi di bidang akademik, tetapi juga aktif dalam berbagai organisasi sosial dan politik. Sejak kuliah, dia aktif dalam Forum Kajian dan Penelitian Hukum (FKPH) Fakultas Hukum Universitas Brawijaya.

    Kemudian, dia terlibat dalam Indonesia Youth Opportunities in International Networking (IYOIN), di mana ia menjabat sebagai Divisi Acara.

    Setelah menyelesaikan pendidikannya, Vinanda Prameswati terjun lebih dalam ke dunia sosial dan kemasyarakatan dengan memimpin Relawan Suket Teki Nusantara (RSTN), sebuah organisasi yang fokus pada pemberdayaan masyarakat marginal.

    Dia juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Pedagang Kaki Lima (APKL), di mana ia aktif memperjuangkan hak-hak pedagang kecil.

    Di dunia politik, Vinanda bergabung dengan DPD Partai Golkar Kota Kediri dan langsung menduduki posisi Wakil Ketua. Kiprahnya dalam partai ini semakin memperkuat jaringan politiknya, yang akhirnya mengantarkannya menjadi calon Wali Kota Kediri.

    Bagaimana Vinanda Bisa Menjadi Wali Kota Kediri di Usia 26 Tahun?

    Menjadi Wali Kota di usia muda tentu bukan hal yang mudah. Vinanda Prameswati diusung oleh koalisi besar yang terdiri dari tujuh partai parlemen: Partai Golkar, Demokrat, Gerindra, PDIP, PKB, PKS, dan Hanura.

    Selain itu, enam partai non-parlemen seperti PSI, PPP, Partai Gelora, PKN, Partai Garuda, dan PBB juga mendukung pencalonannya. Dukungan masif dari berbagai partai ini menunjukkan bahwa Vinanda memiliki kekuatan politik yang tidak bisa dianggap remeh.

    Selain faktor partai, jaringan keluarganya juga menjadi aspek penting dalam perjalanan politiknya. Dengan ayahnya yang memiliki posisi strategis di kepolisian, Vinanda mendapatkan akses ke berbagai tokoh dan jejaring politik yang mendukung pencalonannya.

    Vinanda Prameswati juga didukung oleh kalangan pesantren dengan menggandeng KH Qowimuddin Thoha (Gus Qowim) sebagai pasangannya dalam Pilkada Kediri 2024.

    Dalam kampanye, Vinanda Prameswati dan Gus Qowim mengusung visi MAPAN (Maju, Agamis, Produktif, Aman, dan Ngangeni). Konsep ini menarik perhatian masyarakat, terutama kalangan muda dan santri, yang melihat duet ini sebagai representasi keseimbangan antara modernitas dan nilai-nilai keagamaan.

    Sosok Ayahnya, AKBP Edy Herwiyanto

    AKBP Edy Herwiyanto bukanlah sosok yang asing dalam dunia hukum dan kepolisian. Pria kelahiran Nganjuk ini dikenal memiliki rekam jejak panjang dalam menangani kasus-kasus besar, terutama yang berkaitan dengan korupsi dan kejahatan ekonomi.

    Dia saat ini menjabat sebagai Kasubdit Tipikor Ditkrimsus Polda Jatim, posisi yang membuatnya banyak berinteraksi dengan pejabat publik dan politisi.

    Dalam beberapa kasus besar, AKBP Edy Herwiyanto sempat menjadi sorotan, termasuk dalam penyelidikan mega skandal korupsi pengisian jabatan perangkat desa di Kabupaten Kediri tahun 2023. Kasus ini melibatkan ratusan desa dan dugaan penyelewengan dana miliaran rupiah, tetapi hingga kini belum ada tersangka yang ditetapkan.

    Selain itu, AKBP Edy Herwiyanto juga terlibat dalam penyelidikan kasus ruislag (pertukaran tanah) di Sumenep yang menyebabkan kerugian negara lebih dari 100 miliar rupiah. Kasus ini melibatkan sejumlah pejabat daerah dan pengusaha yang diduga memanfaatkan celah hukum untuk melakukan transaksi ilegal.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Pesta rakyat sambut kedatangan Wabup Kudus di pendopo kabupaten

    Pesta rakyat sambut kedatangan Wabup Kudus di pendopo kabupaten

    Sumber foto: Sutini/elshinta.com.

    Pesta rakyat sambut kedatangan Wabup Kudus di pendopo kabupaten
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 21 Februari 2025 – 22:22 WIB

    Elshinta.com – Ribuan porsi makanan dari para pedagang kaki lima Citywalk disiapkan untuk masyarakat Kabupaten Kudus Jawa Tengah. Kegiatan pesta rakyat ini menyambut kedatangan wakil bupati Kudus yang baru dilantik Bellinda Birton bersama istri bupati Kudus Indah Sam’ani Intakoris ke Pendopo Kabupaten Kudus, Jumat (21/2). Dimana, bupati Kudus sedang mengikuti retreat di Akmil Magelang sehingga belum kembali ke Kudus. 

    Saat masuk ke halaman pendopo Kabupaten, Bellinda Birton dan Indah Sam’ani disambut kalungan bunga dan deretan para pejabat yang mengalaminya disepanjang pintu gerbang masuk pendopo. Selanjutnya digelar pesta rakyat di tenda-tenda sisi timur pendopo dengan berbagai menu diantaranya sate kambing, soto Kudus. 

    Salah satu warga Desa Demaan Kecamatan Kota kabupaten Kudus Priyanto datang ke pendopo untuk mengikuti kegiatan pesta rakyat usai salat jumat. ” Tadi makan makan beberapa menu yang ada disitu. Alhamdulillah, mudah-mudahan bupati dan wakil bupati Kudus yang baru menjadi pemimpin yang bisa menyejahterakan masyarakat Kudus, harap salah satu tukang parkir ini. 

    Senada salah satu santri di Ponpes yang berlokasi di Desa Demaan Kecamatan Kota, Fahrul mengaku ikut datang ke Pendopo usai salat jumat untuk pesta rakyat karena diajak teman-temannya.

    “Saya datang bareng teman-teman karena acara ini dibuka untuk umum. Senang bisa nikmati makanan disini. Saya berharap bupati dan wakil bupati Kudus nantinya bisa memimpin dengan amanah”, ungkapnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Sutini, Jumat (21/2). 

    Selain mereka, ada ribuan warga Kudus dari berbagai elemen masyarakat yang datang untuk mengikuti pesta rakyat utamanya para relawan pendukung bupati dan wakil bupati Kudus yang akan memimpin Kudus lima tahun kedepan.

    Tampak mereka menikmati menu yang ada diiringi alunan band dihalaman pendopo.

    Sementara itu, di pendopo bagian belakang sejumlah orang mengelar doa bersama menyambut kedatangan bupati dan wakil bupati yang baru. Menurut Kabag Kesra Setda Kudus Safi’i, doa bersama berupa pembacaan manakib dan hataman Qur’an sudah dilakukan selama 3 hari.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Terobos Lampu Merah, Bus Ranajaya Tabrak Pasutri di Blitar

    Terobos Lampu Merah, Bus Ranajaya Tabrak Pasutri di Blitar

    Blitar (beritajatim.com) – Bus Ranajaya terlibat kecelakaan dengan sepeda motor yang dinaiki pasangan suami istri (pasutri) di perempatan Poluhan, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, Selasa (18/2/2025). Kecelakaan ini terjadi lantaran Bus Ranajaya menerobos lampu merah.

    Awalnya Bus Ranajaya itu melaju kencang dari arah barat ke timur menuju Kota Blitar. Melihat lampu merah menyala, Bus Ranajaya bukannya berhenti namun justru tetap kencang hingga akhirnya menabrak sepeda motor yang melaju dari arah selatan ke utara di perempatan Poluhan.

    “Korbannya dua orang, meninggal dunia di lokasi kejadian,”ungkap Kasatlantas Polres Blitar Kota, AKP Andreas Andang Wastiyono, Selasa (18/2/2025).

    Kedua korban merupakan suami istri yang bekerja sebagai pedagang kaki lima. Saat itu diduga korban yang berboncengan sepeda motor hendak memeriksa lokasi jualan.

    Namun nahas, saat tiba di perempatan Poluhan Kecamatan Srengat Kabupaten Blitar keduanya justru dihantam oleh Bus Ranajaya yang menerobos lampu merah. Kedua korban pun langsung meninggal dunia di lokasi kejadian.

    “Kalau dilihat dari CCTV bus itu terlihat ngeblong sehingga menyebabkan kecelakaan,” ungkap Andang.

    Kini seluruh kendaraan yang terlibat kecelakaan diamankan oleh Satlantas Polres Blitar Kota. Sopir Bus Ranajaya juga tengah dimintai keterangan terkait kecelakaan yang menyebabkan 2 nyawa melayang tersebut.

    “Ini busnya dalam keadaan kosong bus pariwisata, untuk korban di rumah sakit terdekat sementara untuk sopir kita bawa ke Polres,” tegasnya. [owi/beq]

  • Jaksel siapkan pasar murah jelang Ramadhan

    Jaksel siapkan pasar murah jelang Ramadhan

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) Kota Administrasi Jakarta Selatan menyiapkan pasar murah menjelang Ramadhan 1446 Hijriah untuk memastikan stok bahan pangan tersedia bagi masyarakat.

    “Kami mengadakan bazar atau pasar murah menjelang bulan Ramadhan untuk membantu masyarakat mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau,” kata Kepala Seksi Koperasi dan UKM Suku Dinas (Sudin) PPKUKM Jakarta Selatan, Edi Margono saat dihubungi di Jakarta, Senin.

    Edi mengatakan nantinya harga di pasar murah diupayakan tak jauh dari harga yang ada di pasaran agar bisa mudah dijangkau masyarakat.

    Dia berharap program ini berkelanjutan demi bisa memberdayakan pedagang UMKM dan koperasi terutama pada penjualan sembako.

    Program ini juga menjadi peluang bagi UMKM dan koperasi untuk meningkatkan penjualan produk mereka, baik sembako, makanan khas Ramadhan maupun produk lainnya.

    Pada 2025 ini, pihaknya juga akan memperluas jaringan kemitraan dengan berbagai perusahaan swasta, BUMN maupun perusahaan rintisan (startup) dalam berbagai bidang.

    “Berbagai bidang itu seperti program tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR), pelatihan UMKM, penyediaan modal usaha hingga distribusi produk UMKM ke ritel moderen atau platform digital,” ujarnya.

    Ke depannya, Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan juga merapikan dan mempercantik area Pedagang Kaki Lima (PKL) dengan konsep beautifikasi.

    Diharapkan dengan adanya beautifikasi mampu menciptakan lingkungan yang lebih tertata, bersih dan nyaman bagi pedagang serta pembeli.

    “Upaya ini dapat mencakup penggunaan tenda atau gerobak seragam, zona PKL tematik, serta integrasi dengan ruang terbuka hijau dan fasilitas umum lainnya,” ujarnya.

    Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memprediksi saat Ramadhan dan Idul Fitri 1446 Hijriah daging sapi merupakan komoditas yang mengalami peningkatan permintaan paling tinggi di masyarakat, yakni mencapai 17,38 persen dari kebutuhan normal.

    Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, Suharini Eliawati mengatakan permintaan komoditas ini naik sebanyak 1.028 ton dari kebutuhan normal 5.901 ton per bulan.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • JPO Kolong Flyover Kalibata Dibuka Seperempat Bagian Untuk Anak Sekolah    
        JPO Kolong Flyover Kalibata Dibuka Seperempat Bagian Untuk Anak Sekolah

    JPO Kolong Flyover Kalibata Dibuka Seperempat Bagian Untuk Anak Sekolah JPO Kolong Flyover Kalibata Dibuka Seperempat Bagian Untuk Anak Sekolah

    Jakarta

    Jembatan penyeberangan orang (JPO) kolong flyover Kalibata, Jakarta Selatan (Jaksel), yang sempat ditutup, kini dibuka hanya seperempat bagian dari lebarnya. Hal tersebut dilakukan agar anak sekolah bisa tetap melintasi JPO.

    Pantauan detikcom di lokasi, Sabtu (15/2/2025), gerbang yang menutup akses JPO masih terpasang dan hanya terbuka sebagian di bagian bawah. Akses yang dibuka berukuran sekitar 80×50 cm.

    Di atas JPO terdapat spanduk bertuliskan ‘Mohon maaf jembatan penyeberangan orang (JPO) ditutup sementara, hanya bisa dilalui untuk anak sekolah’. Lalu di bawahnya ada logo polisi hingga Pemprov DKI Jakarta.

    Meski ada tulisan tersebut, warga berusia dewasa tetap melintas. Mereka berusaha masuk ke celah yang dibuka dengan membungkukkan badan hingga berjalan jongkok.

    Atin (52) yang berjualan di sekitar JPO menyampaikan gerbang yang menutup akses JPO sudah dibuka sejak Senin (10/2). JPO itu hanya dibuka pagi hingga sore pukul 18.00 WIB.

    “Alhamdulillah sekarang udah dibuka. Cuma ya gitu, sebagian aja. Ya paling nggak, bisa buat jalan anak-anak sekolah. Kasihan kalau harus lewat flyover, apa manjat-manjat,” kata Atin saat ditemui detikcom di lokasi, Sabtu (15/2/2025).

    Atin melanjutkan, setelah penutupan JPO ini memang tidak terdengar lagi ada tawuran saat malam di sekitar sana. Dia pun berharap tawuran tak terjadi lagi jika JPO dibuka kembali.

    “Ini kan dibukanya cuma sampai sore jam 6. Pokoknya biar anak sekolah bisa lewat aja. Kemarin emang sudah nggak kedengeran ada tawuran, ya semoga nggak ada tawuran lagi,” harap dia.

    Pedagang kaki lima (PKL), Nono (40) bersyukur karena akses sudah dibuka, meski sempit. Dia tidak perlu lagi lewat flyover untuk membawa-bawa dagangannya.

    “Sekarang sudah bisa lewat, kemarin sebulan itu saya lewat atas terus. Harus keluar ongkos tambahan buat naik angkot cuma buat nyeberang,” ujar Nono.

    Dengan pembukaan akses meski sebagian, Nono bisa menghemat sampai Rp 6 sampai 10 ribu. Dia juga khawatir karena beberapa kali mencoba jalan lewat flyover justru mengganggu lalu lintas hingga takut tertabrak.

    “Bisa hematlah kalau lewat sini. Kalau lewat atas, terus saya jalan. Biasanya kalau udah habis kan udah nggak berat ya, nah itu kadang diklakson busway, ngeri saya. Trotoar nggak ada juga di sana,” jelas Nono.

    Jembatan itu awalnya dibuat untuk mobilitas para siswa untuk cepat sampai ke sekolah. Namun ternyata malah menjadi akses melakukan tawuran.

    “Karena kejadiannya itu buat perlintasan tawuran di situ, jadi kemarin ada korban, juga setahun yang lalu,” kata dia.

    Kini, setelah JPO dibuka kembali, pihaknya menyesuaikan dengan jam masuk dan pulang anak sekolah untuk memudahkan mobilitas mereka. Diperkirakan jembatan ini juga akan tetap dibuka pada bulan Ramadan.

    Untuk mengantisipasi tawuran terulang kembali, di samping jembatan tersebut juga sudah disediakan Posko Tiga Pilar yang dijaga oleh organisasi dan masyarakat sekitar.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Jakarta rayakan Cap Go Meh, tunjukkan harmoni keberagaman budaya

    Jakarta rayakan Cap Go Meh, tunjukkan harmoni keberagaman budaya

    Jakarta (ANTARA) – Di tengah cuaca Jakarta yang terik, Ilah bersama rombongan yang berjumlah sekitar 30 orang telah tiba di kawasan pecinan Glodok sejak Rabu (12/2) siang hari. Mayoritas dari mereka merupakan ibu rumah tangga yang membawa anaknya untuk menyaksikan kemeriahan festival lampion atau Cap Go Meh.

    “Saya ke sini dengan cucu yang baru pertama kali ikut melihat perayaan Cap Go Meh,” ujar Ilah yang tiba di Glodok setelah berjalan kaki dari rumahnya sekitar 10 menit.

    Selain mencari hiburan, Ilah mengajak cucunya menyaksikan pertunjukan tari barongsai untuk mengajarkannya tentang keberagaman budaya di wilayah mereka tinggal dan pentingnya hidup saling menghargai.

    Satu rombongan yang datang bersama Ilah merupakan warga Kelurahan Tambora, Jakarta Barat, yang jaraknya sekitar dua kilometer dari lokasi festival. Meski bukan berasal dari keluarga Tionghoa, tiap tahun mereka beramai-ramai menuju Glodok untuk ikut merasakan kemeriahan Cap Go Meh.

    Demikian juga Lisa dan seorang temannya yang rela menerjang jalanan yang macet dari Pluit, Jakarta Utara, untuk ikut merasakan kemeriahan Cap Go Meh. Sebagai salah seorang keturunan Tionghoa, dia mengaku kagum dengan penampilan gambang kromong yang merupakan hasil akulturasi budaya Betawi dan Tionghoa.

    Festival Cap Go Meh yang diinisiasi oleh Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) ini turut menampilkan beberapa kesenian tradisional lain seperti tarian liong, tanjidor, ondel-ondel, enggrang, hingga penampilan angklung. Selain itu, sepanjang jalan di kawasan Glodok telah dihiasi dengan lampion dan dipenuhi oleh pedagang kaki lima.

    Perayaan tahun ini dihadiri sejumlah pejabat lokal dan tokoh keturunan Tionghoa. Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi Daerah Khusus (DK) Jakarta Teguh Setyabudi mengatakan festival Cap Go Meh menunjukkan harmoni dari keberagaman budaya, serta mengajarkan beragam nilai-nilai penting yang diwariskan oleh para leluhur.

    “Jakarta tentu bisa menjadi rumah bagi beragam etnis, agama, kepercayaan dan budaya yang hidup berdampingan,” ujarnya saat membuka acara tersebut.

    Selain di Glodok, sejumlah perayaan Cap Go Meh juga berlangsung serempak pada 12 Februari di beberapa tempat di Jakarta, seperti pusat perbelanjaan dan kuliner. Perayaan akbar juga berlangsung di beberapa kota lain di Indonesia, di antaranya Bogor, Singkawang, Palembang, hingga Yogyakarta.

    Pewarta: Xinhua
    Editor: Santoso
    Copyright © ANTARA 2025

  • Perjalanan Bisnis Haji Isam, Sosok Pengusaha yang Bangun Grup Jhonlin – Page 3

    Perjalanan Bisnis Haji Isam, Sosok Pengusaha yang Bangun Grup Jhonlin – Page 3

    Selama 2022 hingga 2023, Haji Isam melalui Johnlin Group berhasil memberangkatkan 870 warga Tanah Bumbu untuk menunaikan umrah ke Tanah Suci.

    Pada akhir Desember 2024, dia kembali memberangkatkan 100 orang untuk umrah, di luar 250-an guru yang juga mendapatkan kesempatan serupa pada 2022.

    Selain itu, Haji Isam juga memberikan bantuan sebesar Rp1,5 miliar kepada SMPN 1 Mentawe, sekolah yang pernah menjadi bagian dari hidupnya. Melalui yayasan ASFA Foundation, pada 2022, dia menyalurkan zakat, infaq, dan sadaqah wajibnya (ZIS) yang mencapai Rp250 miliar.

    Haji Isam menunjukkan kepedulian terhadap pekerja sektor informal, antara lain nelayan, pedagang kaki lima, fakir miskin, dan guru mengaji. Melalui program CSR grup usahanya, dia memberikan 1.400 paket program BPJS Ketenagakerjaan pada 2022.

    Selain itu, dia juga membangun Masjid Al-fallah yang megah di Jalan Kodeco, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Tanah Bumbu. Masjid ini memiliki nuansa arsitektur Timur Tengah yang dipadukan dengan ornamen khas Kalimantan Selatan dan berdiri di atas lahan seluas 1,6 hektare, lengkap dengan lahan parkir yang mampu menampung ratusan mobil serta kolam ikan besar di halamannya.

    Dengan perhatian yang besar terhadap kondisi masyarakat setempat, Haji Isam merasa prihatin akan kurangnya fasilitas kesehatan di kabupaten tersebut, terutama rumah sakit dengan kapasitas 400 pasien rawat inap yang belum terwujud.

    Sebagai respons, dia membangun Marina Permata Hospital di Tanah Bumbu, sebuah rumah sakit berstandar internasional yang memiliki tiga lantai dan berdiri di area seluas 10.000 meter persegi. Saat ini, pembangunan rumah sakit tersebut masih dalam tahap awal, namun diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan layanan kesehatan yang lebih baik.

  • Pepes Terasi, Kuliner Tradisional Karawang yang Menggugah Selera

    Pepes Terasi, Kuliner Tradisional Karawang yang Menggugah Selera

    Karawang, Beritasatu.com – Pepes terasi merupakan salah satu makanan tradisional yang sangat populer di Karawang, Jawa Barat. Selain memiliki cita rasa yang khas dan menggugah selera, harga makanan ini juga sangat terjangkau, sehingga menjadi favorit masyarakat setempat maupun wisatawan.

    Pepes terasi adalah olahan terasi yang dibumbui dengan rempah-rempah khas, dibungkus daun pisang, dan kemudian dikukus hingga matang. Proses memasaknya yang unik ini menghasilkan aroma dan rasa yang semakin nikmat.

    Salah satu tempat yang terkenal menjual pepes terasi lezat adalah Rumah Makan Ibu Alo, yang terletak di Jalan Syeh Quro, Telagasari, Karawang. Ade Nurhayati, pemilik rumah makan tersebut, mengungkapkan bahwa pepes terasi mengingatkannya pada masa kuliah, ketika ibunya sering membawa pepes terasi untuk diserahkan saat Ade menjalani praktik kerja lapangan (PKL). 

    “Saya sangat suka terasi, dan teman-teman saya pun menyukainya,” kata Ade kepada Beritasatu.com Selasa (11/2/2025).

    Dari pengalaman tersebut, Ade pun memutuskan untuk membuka rumah makan dengan menu khas terasi begitu memiliki modal. “Alhamdulillah, kini niat tersebut bisa terwujud,” tambahnya.

    Proses pembuatan pepes terasi di rumah makan ini cukup sederhana. Terasi dihaluskan bersama bawang merah, bawang putih, cabai, dan rempah-rempah lainnya, kemudian dibungkus dengan daun pisang dan dikukus hingga matang.

    Pelanggan yang datang ke rumah makan ini tidak hanya berasal dari Karawang, tetapi juga dari daerah lain seperti Bandung, Bekasi, Purwakarta, dan Subang. Bahkan, banyak anggota dewan yang juga datang untuk mencicipi pepes terasi di rumah makan Ibu Alo.

    Salah satu pelanggan, Rosi mengungkapkan pepes terasi yang ia coba sangat lezat serta harganya pun cukup terjangkau sehingga membuat dirinya senang dan merasa kenyang.

    “Selain rasanya yang enak dan khas, makanan ini juga memiliki harga yang sangat terjangkau. Saya suka karena bau terasinya tidak terlalu kuat, dan rasa manis pedasnya pas banget,” kata Rosi.

    Menurutnya, pepes terasi sudah ada sejak puluhan tahun yang lalu dan awalnya hanya dibuat sebagai hidangan rumahan. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, makanan ini semakin populer berkat promosi dari mulut ke mulut dan media sosial.

    Selain cita rasanya yang khas dengan perpaduan gurih dan pedas, pepes terasi juga memiliki harga yang sangat terjangkau. Mulai dari Rp 8.000 hingga Rp 13.000 per porsi, sedangkan untuk jam operasionalnya dibuka pukul 09.00 WIB hingga 20.00 WIB.

    Pepes terasi Karawang bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga bagian dari warisan kuliner yang harus dilestarikan. Jadi, apabila Anda berkunjung ke Karawang, jangan lupa untuk mencicipi kelezatan pepes terasi yang fenomenal ini.

  • LaNyalla: Ekonomi Kerakyatan Bukan Sebatas Usaha Mikro dan PKL

    LaNyalla: Ekonomi Kerakyatan Bukan Sebatas Usaha Mikro dan PKL

    Surabaya (beritajatim.com) – Ekonomi kerakyatan jangan sebatas dimaknai sebagai usaha mikro dan pedagang kakli lima, karena hakikat dari ekonomi kerakyatan adalah bagaimana memastikan rakyat terbawa serta dalam proses ekonomi di dunia usaha dan dunia industri di Indonesia. Sehingga rakyat ikut menikmati kue ekonomi.

    Demikian disampaikan Ketua Dewan Penasehat Kamar Dagang dan Industri Jawa Timur (KADIN Jatim) Jawa Timur, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti pada acara Musyawarah Provinsi (Musprov) ke-VIII Tahun 2025 KADIN Jatim yang diselenggarakan di Hotel Shangri-La, Surabaya, Senin (10/2/2025).

    “Saya hanya berpesan, agar kerja-kerja organisasi kita, di KADIN Indonesia maupun KADIN Jawa Timur, agar tidak ekslusif dan elitis, tetapi mampu memberikan kontribusi yang nyata kepada rakyat Indonesia untuk ikut merasakan kue ekonomi dalam dunia usaha dan dunia industri (DUDI),” ujar LaNyalla dalam sambutannya.

    Hal itu, sambung Ketua DPD RI ke-5 itu, bukan tanggung jawab pemerintah saja, tetapi juga menjadi tugas moral pengusaha di KADIN, untuk memastikan agar masyarakat betul-betul merasakan kue pembangunan dan kue ekonomi bangsa kita sendiri.

    Di sisi lain, LaNyalla merasa bersyukur lantaran keluarga besar KADIN Indonesia kini sudah kembali utuh di bawah kepemimpinan Anindya Novyan Bakrie. Ia berharap KADIN Indonesia segera mengarahkan fokus untuk turut serta memastikan bersama-sama dengan pemerintah menjadi ‘penjaga’ roda ekonomi nasional.

    “KADIN Indonesia harus mampu membantu pemerintah untuk ikut menjawab berbagai tantangan ekonomi, baik lokal, regional maupun global yang dihadapi Indonesia,” harap Anggota DPD RI asal Jatim itu.

    Menurut LaNyalla, semua pihak, termasuk KADIN, menaruh harapan yang sangat besar kepada pemerintah baru, melalui Kabinet Merah Putih, yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto, yang bertekad memperkuat kedaulatan bangsa dan kepentingan nasional, terutama di sektor energi dan pangan.

    “Begitu pula dengan KADIN Jawa Timur, semoga terus membuktikan sumbangsihnya dalam menjaga pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur, melalui semua program yang dikerjakan,” demikian LaNyalla.(kun)