Produk: PKL

  • Bawaslu Kota Bandung Tangani 8 Dugaan Pelanggaran Selama Pilkada 2024

    Bawaslu Kota Bandung Tangani 8 Dugaan Pelanggaran Selama Pilkada 2024

    JABAR EKSPRES – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Bandung mencatat setidaknya ada 8 laporan dugaan pelanggaran selama Pilkada 2024, tapi tidak sampai ada yang inkrah.

    Ketua Bawaslu Kota Bandung, Dimas A. Iskandar menguraikan, 8 dugaan pelanggaran itu terdiri dari 6 laporan dan 2 temuan.

    “Kebanyakan laporan itu masuk saat hari tenang, hingga selepas pemungutan,” cetusnya selepas Rakor, Jumat (14/3).

    Dimas melanjutkan, jenis dugaan pelanggaran itu beragam, mulai dari money politik hingga dugaan keterlibatan Aparatur Sipil Negara (ASN).

    BACA JUGA: Jelang Mudik 2025, Polresta Bandung Lakukan Ramp Check Bus di Katapang

    Dimas mengakui bahwa dari 8 dugaan pelanggaran itu tidak sampai ada yang tembus ke putusan atau inkrah. Menurutnya ada beberapa tantangan yang membuat laporan dugaan pelanggaran sulit naik ke tahap berikutnya.

    Pertama adalah keterbatasan alat bukti. “Barang bukti itu susah didapat, contoh ada laporan pembagian barang tertentu, tapi setelah ditelusuri barang tersebut telah habis dipakai,” cetusnya.

    Tantangan berikutnya adalah ketersedian saksi. Tidak sedikit saksi yang dalam laporan itu mundur ketika berproses ataupun saksi kunci yang sulit didapat.

    Kehadiran saksi menjadi penting dalam penanganan pelanggaran, jika saksi tidak ada maka sulit sebuah laporan pelanggaran naik ke tahap penyelidikan apalagi sampai ke putusan.

    BACA JUGA: Satpol PP Kota Bandung Persilakan PKL Bebas Berjualan Selama Ramadan, Asal Tak Langgar Aturan

    Namun demikian, Dimas mengklaim bahwa secara statistik, jumlah laporan pelanggaran itu menurun jika dibanding pilkada sebelumnya.

    “Kalau di pilkada sebelumnya itu ada belasan, ini hanya 8,” sebutnya.

    Berbagai evaluasi juga tengah dilakukan untuk memperbaiki pengawasan pilkada di kemudian hari.(son)

  • Rumah Maggot Turangga, Ikhtiar Olah Sampah Dapur Jadi Pakan Ternak

    Rumah Maggot Turangga, Ikhtiar Olah Sampah Dapur Jadi Pakan Ternak

    JABAR EKSPRES  – Sejak berdiri pada Februari 2024, Rumah Maggot di Kelurahan Turangga terus mengolah sampah dapur menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat. Setiap hari, rumah maggot ini menerima sekitar 70 kilogram sampah organik dari warga.

    Hal tersebut diungkapkan Operator Rumah Maggot Turangga, Harry Triadi saat ditemui Jabar Ekspres di tempat pengolahan maggot, pada Jl. Guntursari Wetan, pada Jumat (14/3).

    “Tujuan utamanya memang menyerap sampah dapur. Setiap RW mengirim sampahnya ke sini, dan kami olah menggunakan maggot,” ungkap Harry kepada Jabar Ekspres di Rumah Maggot Kelurahan Turangga.

    Maggot atau larva lalat Black Soldier Fly (BSF) digunakan untuk mengurai sampah organik. Hasilnya bukan untuk dijual, melainkan untuk mendukung peternakan lele dan ayam yang dikelola kelurahan.

    BACA JUGA: Pemkot Bandung Sebut Inflasi Kebutuhan Pokok Terkendali di Bulan Ramadan, Ini Penyebabnya!

    Sisa maggot yang telah menjadi lalat atau kepompong juga dimanfaatkan, salah satunya sebagai campuran pupuk. Awalnya, pengelolaan maggot dilakukan secara sederhana dengan hanya 10 boks di rumah warga.

    Kini, setelah memiliki rumah maggot sendiri, jumlah boks meningkat hingga 200 unit, prosesnya pun lebih terstruktur.

    “Kalau dari siklus telur maggot, sekarang dalam tiga hari rata-rata bisa menghasilkan 5-9 gram,” ujar Harry.

    Selain sebagai pakan ternak, maggot yang mati dicampurkan dengan cacahan daun untuk dijadikan pupuk. Mesin pencacah daun yang dimiliki kelurahan membantu mempercepat proses ini.

    BACA JUGA: Satpol PP Kota Bandung Persilakan PKL Bebas Berjualan Selama Ramadan, Asal Tak Langgar Aturan

    Harry optimistis metode ini bisa menjadi solusi bagi pengelolaan sampah dapur di tingkat kelurahan. Dari catatannya, satu RT saja bisa menghasilkan 10 kilogram sampah organik setiap hari.

    “Kami melihat ada kesadaran warga yang mulai tumbuh, itu yang membuat kami optimis,” pungkasnya.

  • PR Pemkab Sukoharjo jaga eksistensi pelaku UMKM sekitar Sritex pasca pabrik ditutup

    PR Pemkab Sukoharjo jaga eksistensi pelaku UMKM sekitar Sritex pasca pabrik ditutup

    Sumber foto: Deni Suryanti/elshinta.com.

    PR Pemkab Sukoharjo jaga eksistensi pelaku UMKM sekitar Sritex pasca pabrik ditutup
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 13 Maret 2025 – 15:31 WIB

    Elshinta.com – Penutupan pabrik tekstil PT Sri Rejeki Isman Tbk (PT Sritex) di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah berdampak pada pelaku usaha kecil di sekitar pabrik. Warung, pedagang kaki lima, jasa penitipan kendaraan dan kos-kosan yang menjamur di sekitar pabrik mulai sepi. Tempat usaha tersebut biasanya melayani ribuan buruh Sritex setiap harinya.

    Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (Diskopumdag) Kabupaten Sukoharjo, Iwan Setiyono mengatakan, kekhawatiran pemerintah daerah dengan dampak penutupan PT Sritex terhadap pelaku usaha kecil yang menopang kebutuhan buruh mulai terjadi. Keputusan pailit pabrik yang diikuti dengan pemutusan hubungan kerja (PHK) buruh dan penghentian operasional pabrik secata permanen, juga menutup peluang usaha kecil disekitar pabrik.

    “Mengupayakan para pelaku usaha tetap eksis jadi pekerjaan rumah (PR) kami, pemerintah daerah,” kata Iwan seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Deni Suryanti, Kamis (13/3). .

    Menurutnya, dampak penutupan pabrik yang paling signifikan adalan menurunnya daya beli masyarakat ditengah meningkatnya kebutuhan pokok pada Bulan Ramadan ini. Sehingga langkah dinas adalah mengupayakan alternatif usaha bagi para pelaku usaha kecil dilingkungan Sritex. Namun nampaknya tidak bisa dalam waktu dekat. Pihaknya telah memitigasi jumlah pelaku usaha terdampak sebagai langkah awal.

    “Akan kami data dulu,” ujarnya.  

    Keberadaan pabrik tekstil PT Sritex secara langsung menghidupkan perekonomian  bagi warga disekitarnya. Usaha kecil yang dasarnya menyediakan kebutuhan buruh menjamur di sekitar pabrik. Keberlangsungan usaha kecil tersebut juga terdampak langsung dengan berhentinya operasional pabrik. Bahkan sederet warung yang berada di depan pabrik juga mulai menutup usaha sebab tidak ada buruh yang menjadi pelanggan warung untuk dilayani. 

    Sumber : Radio Elshinta

  • Penjualan Capai Rp 20 Juta per Hari

    Penjualan Capai Rp 20 Juta per Hari

    Jakarta, Beritasatu.com – Penghasilan pedagang di Pasar Tanah Abang mengalami lonjakan signifikan pada pekan kedua Ramadan 2025. Salah satu pedagang, Bang Panjul, mengungkapkan bahwa pendapatannya meningkat hingga 50% dibandingkan tahun sebelumnya.

    “Untuk nominal penjualannya juga, alhamdulillah, dari tahun kemarin itu mungkin ada kenaikan sekitar 50%,” kata Bang Panjul saat ditemui Beritasatu.com di lapaknya, Rabu (12/3/2025).

    Ia menyebutkan bahwa selama bulan Ramadan, terutama di hari biasa, omzetnya bisa mencapai Rp 10 juta hingga Rp 20 juta per hari. “Kalau di hari biasa seperti ini, omzetnya sekitar Rp 10 juta ke atas, bisa sampai Rp 20 juta,” tambahnya.

    Menurut Bang Panjul, peningkatan jumlah pembeli di Pasar Tanah Abang juga terlihat dari ramainya pengunjung yang datang dari luar Jabodetabek. 

    “Untuk pekan kedua ini, jumlah pembeli di Tanah Abang cukup meningkat dibanding tahun sebelumnya. Bahkan, jika dibandingkan dengan pekan lalu, kini semakin banyak pembeli dari daerah, termasuk Jabodetabek,” jelasnya.

    Tren busana untuk Lebaran tahun ini juga mengalami perubahan. Salah satu pedagang di Blok A Pasar Tanah Abang, Metty, mengungkapkan bahwa warna-warna earth tone seperti terracotta dan burgundy menjadi primadona tahun ini, berbeda dari tahun sebelumnya yang didominasi oleh warna hijau sage dan nuansa shimmer.

    “Yang lagi tren warna terracotta sih, Mas. Burgundy juga banyak dicari. Kalau model, gamis dengan outer sedang banyak diminati. Harganya di sini mulai dari Rp 210.000 hingga Rp 410.000,” kata Metty.

    Sementara itu, untuk pakaian laki-laki, baju koko warna putih tetap menjadi pilihan utama. “Kalau untuk laki-laki, baju koko warna putih masih menjadi yang paling banyak dicari. Kami juga menyediakan pakaian kurta dan model Pakistan, tetapi peminatnya tidak sebanyak baju koko,” ujar seorang pedagang lainnya.

    Pantauan Beritasatu.com di Pasar Tanah Abang menunjukkan suasana semakin ramai menjelang siang hari. Tidak hanya di dalam pasar, area sekitar Pasar Tanah Abang juga mengalami kepadatan lalu lintas.

    Pedagang kaki lima yang memadati area pinggir jalan Pasar Tanah Abang turut menambah sesaknya arus kendaraan dan pejalan kaki di kawasan tersebut. Meskipun ramai, antusiasme masyarakat dalam menyambut Lebaran tampak tinggi di salah satu pusat perbelanjaan terbesar di Jakarta ini.
     

  • Penjual Takjil dan Es di Kota Gorontalo Merana di Bulan Ramadan, Kenapa?

    Penjual Takjil dan Es di Kota Gorontalo Merana di Bulan Ramadan, Kenapa?

    Liputan6.com, Gorontalo – Hujan deras yang mengguyur wilayah Provinsi Gorontalo selama hampir sepekan tak hanya membawa dampak pada infrastruktur karena banjir, tetapi juga menggoyahkan roda perekonomian masyarakat kecil.

    Salah satu kelompok yang paling terdampak adalah pedagang kaki lima, khususnya penjual takjil dan minuman es yang biasa menjajakan dagangan mereka menjelang waktu berbuka puasa.

    Pantauan Liputan6.com, Di sepanjang jalan pusat kuliner Ramadan di Kota Gorontalo, pemandangan berbeda terlihat dalam beberapa hari terakhir.

    Jika biasanya antrean pembeli memenuhi lapak-lapak pedagang, kini banyak lapak kosong. Lapak basah terkena tempias hujan, dan pedagang yang hanya bisa pasrah menunggu pembeli yang tak kunjung datang.

    Rizal, seorang pedagang takjil yang sudah lebih dari lima tahun berjualan di Kota Gorontalo, mengaku merasakan dampak besar akibat cuaca buruk ini.

    Biasanya, dalam sehari ia bisa menjual ratusan bungkus kolak, gorengan, dan aneka kue tradisional. Namun, sejak hujan mengguyur tanpa henti, dagangannya lebih banyak tersisa.

    “Kalau biasanya sebelum Maghrib dagangan saya sudah habis, sekarang masih tersisa banyak. Pembeli enggan keluar rumah karena hujan deras, jadi mereka memilih untuk membuat sendiri di rumah,” ujarnya dengan nada lirih.

    Hal serupa dialami oleh Siti Ibrahim, penjual es campur dan es buah. Di bulan Ramadan, minuman segar seperti yang ia jual biasanya laris manis. Namun, tahun ini, harapannya pupus akibat hujan yang tak kunjung reda.

    “Orang-orang pasti lebih memilih minuman hangat saat cuaca dingin begini. Dagangan saya banyak tersisa, padahal sudah diantisipasi dengan mengurangi stok bahan. Tapi tetap saja rugi,” katanya sambil merapikan dagangannya yang tak banyak tersentuh pembeli.

     

    Berangkat Merantau dari Banyumas Wajib Lolos Posko Skrining Aru Balik

  • Jaktim gencarkan pengecekan keamanan takjil selama Ramadhan

    Jaktim gencarkan pengecekan keamanan takjil selama Ramadhan

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Jakarta Timur bersama personel gabungan terus menggencarkan pengecekan keamanan takjil di wilayah tersebut selama Ramadhan 1446 Hijriah.

    “Kegiatan seperti ini rutin dilakukan setiap bulan Ramadhan,” kata Kepala Suku Dinas (Kasudin) Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Kota Jakarta Timur Taufik Yulianto saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin.

    Kegiatan ini dalam rangka memberikan rasa aman dan nyaman pada konsumen yang ingin menikmati takjil.

    Pengawasan produk takjil ini merupakan hasil kolaborasi jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) DKI Jakarta.

    Pada Jumat (7/3) lalu, pihaknya bersama 25 personel gabungan melakukan pengawasan takjil di Kawasan Pasar Rawamangun, Jalan Perserikatan, Rawamangun, Jakarta Timur.

    Petugas berkeliling mengambil 19 sampel takjil yang dicurigai mengandung zat kimia berbahaya untuk diperiksa di laboratorium keliling milik BPOM DKI Jakarta yang disiagakan di lokasi.

    Taufik menjelaskan, pemeriksaan dilakukan secara acak ke semua jenis produk takjil yang dijual para pedagang kaki lima di lokasi tersebut, mulai dari lontong isi, tahu goreng isi, pacar cina, kolak dan cumi balado.

    Lalu, pengecekan juga menyasar aneka gorengan, kerupuk, mi kuning, soto Padang, gado-gado Padang, centeng manis, bolu kukus, putu mayang dan lainnya.

    “Saat itu dari 19 sampel takjil yang diperiksa, ditemukan mi kuning dan tahu goreng isi yang mengandung formalin,” ujar Taufik.

    Kedua jenis takjil ini langsung diamankan untuk dimusnahkan. Selain itu, kedua pedagang juga diberikan edukasi agar tidak menjual takjil yang mengandung zat kimia berbahaya.

    “Kami bersama pihak terkait juga akan menelusuri sumber atau produsennya agar tidak memproduksi lagi makanan yang mengandung zat kimia berbahaya,” katanya.

    Taufik meminta para pelaku usaha untuk berkomitmen menjual dagangannya yang aman dikonsumsi masyarakat. Masyarakat juga harus bisa mengetahui ciri-ciri produk yang mengandung zat kimia berbahaya.

    “Kami juga imbau agar pedagang menaati peraturan yang ada, tidak menjual produk pangan berbahaya. Karena ini merugikan konsumen,” tegas Taufik.

    Pemkot Jakarta Timur (Jaktim) melalui Suku Dinas (Sudin) KPKP akan terus melakukan pengawasan takjil dan produk pangan selama Ramadhan di pasar setempat.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Daftar Pekerjaan Rawan PHK Massal, Segera Ganti Profesi Sebelum Telat

    Daftar Pekerjaan Rawan PHK Massal, Segera Ganti Profesi Sebelum Telat

    Jakarta, CNBC Indonesia – Beberapa tahun ke depan revolusi teknologi diramal akan semakin massif yang didorong oleh kecerdasan buatan dan otomasi. Artinya makin maju teknologi, makin banyak pekerjaan yang dilakukan manusia hilang.

    Dalam laporan Forum Ekonomi Dunia (WEF) berjudul Future of Work, pada 2023 hingga 2027 diprediksi sekitar 83 juta lapangan kerja berisiko hilang.

    Riset dalam laporan yang sama mencatat 23% tenaga kerja seluruh bidang bakal berubah total dalam 5 tahun. Itu berarti bakal ada profesi yang musnah tapi profesi baru banyak yang muncul.

    Industri yang bakal berubah dalam rentang waktu tersebut antara lain media, hiburan dan olah raga. Diperkirakan sekitar 32% pekerjaan dari industri tersebut akan lenyap atau menghadirkan profesi baru.

    Selain itu sejumlah bidang juga akan mengalami pergeseran drastis. Yakni mulai dari bidang pemerintahan, komunikasi digital dan teknologi informasi, real estat, layanan keuangan, serta transportasi dan rantai pasok.

    Daftar 15 pekerjaan terancam punah

    WEF merilis 15 daftar pekerjaan yang akan hilang dalam rentang 2023-2027. Berikut daftarnya:

    • Teller bank

    • Petugas pos

    • Kasir dan loket

    • Data entry

    • Sekretaris dan administrasi

    • Staf pencatat stok (stock-keeping)

    • Staf akuntansi, pembukuan, dan payroll

    • Legislator dan pejabat pemerintahan

    • Staf statistik, asuransi, dan keuangan

    • Sales door-to-door, pedagang kaki lima, dan penjual koran

    • Satpam

    • Manajer kredit dan pinjaman

    • Penyelidik dan pemeriksa klaim

    • Penguji software

    • Relationship manager

    Namun perlu diingat bahwa teknologi juga akan melahirkan kesempatan baru di bidang tersebut. Berikut adalah 15 bidang pekerjaan yang pertumbuhannya diperkirakan paling pesat sepanjang 2023-2027:

    Spesialis kecerdasan buatan (Al) dan machine learning

    • Spesialis keberlanjutan (sustainability)

    • Analis business intelligence

    • Analis keamanan sistem informasi

    • Insinyur di bidang fintech

    • Analis data dan data science

    • Insinyur di bidang robot

    • Spesialis big data

    • Operator peralatan pertanian

    • Spesialis transformasi digital

    • Pengembang blockchain

    • Spesialis ecommerce

    • Spesialis strategi dan pemasaran digital

    • Insinyur data (data engineer)

    • Desainer komersial dan industrial

    Nah, itu dia daftar lengkap pekerjaan yang terancam punah dan masih relatif aman. Semoga informasi ini membantu!

    (fab/fab)

  • Intip Daya Tarik Bakso Malang Cak Su Kumis, Kuliner Nikmat di Jakarta

    Intip Daya Tarik Bakso Malang Cak Su Kumis, Kuliner Nikmat di Jakarta

    Liputan6.com, Bandung – Bakso merupakan salah satu makanan yang sangat populer dalam kuliner Indonesia dan hampir disukai oleh semua kalangan dari anak-anak hingga orang dewasa. Hidangan ini identik dengan bola daging yang disajikan dalam kuah kaldu gurih.

    Kemudian biasanya dilengkapi dengan mi, tahu, pangsit, serta tambahan pelengkap seperti sambal, kecap, dan saus. Bakso memiliki rasa yang khas dan tekstur yang kenyal dan nikmat disantap dengan kuahnya yang lezat.

    Salah satu alasan mengapa bakso begitu digemari adalah karena variasinya yang sangat beragam. Terdapat bakso yang terbuat dari sapi, ayam, ikan, hingga bakso isian urat yang memiliki tekstur lebih kasar.

    Selain itu, inovasi bakso semakin berkembang dengan munculnya berbagai varian seperti bakso isi keju, bakso lava isian sambal pedas, hingga bakso beranak yang memiliki bola bakso kecil di dalamnya.

    Keberagaman ini membuat bakso tetap menarik dan tidak membosankan bagi para pecintanya. Selain rasanya yang lezat, bakso juga mudah ditemukan di berbagai tempat mulai dari pedagang kaki lima, warung, hingga restoran besar.

    Bakso menjadi salah satu ikon kuliner Indonesia yang tidak hanya lezat tetapi juga memiliki daya tarik tersendiri. Adapun di Jakarta terdapat bakso legendaris yang menarik dicoba bernama Bakso Malang Cak Su Kumis.

  • Saat Hibisc Puncak Diratakan Jadi Tontonan Warga di Akhir Pekan

    Saat Hibisc Puncak Diratakan Jadi Tontonan Warga di Akhir Pekan

    Bogor

    Pembongkaran bangunan tak berizin di kawasan wisata Hibisc Fantasy, Puncak, Bogor, Jawa Barat, siang ini, ditonton oleh warga dan pengendara yang melintas.

    “Iya (memastikan pembongkaran dilakukan), masalahnya kan bencananya sudah ketahuan di mana-mana (penyebabnya), dari sini sampai ke Gadog tuh Katulampa,” kata salah satu warga bernama Ihwan (45), Sabtu (8/3/3025).

    Warga ramai menonton pembongkaran Hibisc Fantasy di Puncak, Bogor. (Foto: Rizky Adha Mahendra/detikcom)

    Ihwan sendiri sudah hadir sejak hari pertama pembongkaran dilakukan. Dia juga menyinggung soal pembongkaran pedagang kaki lima (PKL) yang beberapa waktu lalu dilakukan di Puncak.

    “Harus (dibongkar), jangan bakal. Kenapa PKL dibongkar semuanya. Selama 25 tahun PKL belum pernah terjadi seperti ini. Setelah berdiri ini, inilah yang terjadi,” tuturnya.

    Sementara, warga lainnya bernama Anwar (30), merasa bahwa warga hanya mendapat dampak buruknya dari pembangunan di area yang bukan peruntukannya. Dia juga salah satu warga yang sejak hari pertama datang melihat pembongkaran.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {

    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;
    adSlot.innerHTML = “;

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’)
    .addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;
    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”;
    ads[currentAdIndex]();
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function (entries) {
    entries.forEach(function (entry) {
    if (entry.intersectionRatio > 0.1) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    } else {
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.1 });

    function checkVisibility() {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    } else {
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    }

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function () {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) {
    console.error(“❌ Elemen #ad-slot tidak ditemukan!”);
    return;
    }
    ads[currentAdIndex]();
    observer.observe(adSlot);
    });

    var mutationObserver = new MutationObserver(function (mutations) {
    mutations.forEach(function (mutation) {
    if (mutation.type === “childList”) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    });
    });

    mutationObserver.observe(document.getElementById(“ad-slot”), { childList: true, subtree: true });

    “Kita sebagai pribumi yang kena dampaknya, kena getahnya, yang jadi korban. Karena apa? Ini bukan ulah masyarakat sini, ulah mereka orang pendatang,” ungkapnya.

    Warga Nonton dari Luar Pagar

    Warga dan pengendara yang melintas ikut menyaksikan pembongkaran bangunan Hibisc. Mereka menonton dari luar pagar.

    Kawasan Hibisc sudah ditutup sejak kemarin. Pada hari pertama penyegelan, warga masih bisa masuk ke dalam dan ikut membongkar.

    “Iya, kemarin kita masuk kita jebol. Karena apa? Ini kan belum ada yang dibongkar. Semua harus dibongkar, nggak bisa nggak ada yang diratain,” ungkap Ihwan, salah satu warga.

    Pembongkaran Hibisc Fantasy di Puncak, Bogor dilanjutkan pada Sabtu (8/3/2026) siang ini. (Foto: Rizky Adha Mahendra/detikcom)

    Baca berita di halaman berikutnya.

    Target Rampung Sebelum Lebaran

    Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi menargetkan pembongkaran bangunan tak berizin di kawasan wisata Hibisc Fantasy, Puncak, Bogor, selesai sebelum Lebaran. Namun, pembongkaran harus berdasarkan regulasi yang ada.

    “Kalau saya ingin sebelum Lebaran sudah selesai. Tetapi kan prosedur hukumnya berjalannya berapa lama, kita tunggu keputusan Kementerian Lingkungan Hidup,” kata Dedi kepada wartawan di lokasi, Jumat (7/3).

    Untuk saat ini, Dedi mengatakan pihaknya berfokus pada 25 bangunan yang tak sesuai izin di kawasan Hibisc, termasuk pada area yang bukan peruntukannya.

    “Iya kita fokuskan ke 25 bangunan yang melanggar. Bisa jadi area masuknya kita buka, karena menurut saya melanggar. Kan tidak ada usulan jalan berbeton. Hari ini kan jalannya berbeton, nah kalau jalannya sudah berbeton dibuka kan tidak bisa masuk,” ungkapnya.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Rano Karno Akan Tertibkan Parkir Liar di Tanah Abang
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        8 Maret 2025

    Rano Karno Akan Tertibkan Parkir Liar di Tanah Abang Megapolitan 8 Maret 2025

    Rano Karno Akan Tertibkan Parkir Liar di Tanah Abang
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Wakil Gubernur Jakarta
    Rano Karno
    akan menertibkan
    parkir liar
    di
    Tanah Abang
    , Jakarta Pusat.
    Penertiban parkir liar juga menjadi fokus utama dirinya bersama Gubernur Jakarta Pramono Anung.
    “Ya kami pahamlah, itu juga bagian yang harus kami tertibkan,” ungkap Rano saat ditemui di Museum Wayang, Kota Tua, Tamansari, Jakarta Barat, Sabtu (8/3/2025).
    Rano meyakini bisa membereskan masalah parkir liar di Tanah Abang.
    Salah satu faktor pendukungnya adalah Gubernur Jakarta Pramono, serta keberhasilannya meraih kemenangan di Tanah Abang pada Pilkada 2024.
    “Kebetulan, bahasa kata kemarin, Si Doel di sana (Tanah Abang) memang. Berarti, Tanah Abang juga berharap kami benahi,” ujar Rano.
    Rano juga meyakini para pak ogah dan juru parkir (jukir) liar di Tanah Abang bersedia bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
    “Pada dasarnya, mereka juga mau bekerja sama. Cuma, harus dikasih akses, PKL (pedagang kaki lima) harus dikasih akses,” kata dia.
    “Tapi juga jangan semua akses dimanfaatkan. Nanti malah jadi ribut sendiri kan. Ayo kita atur, kita bikin deh blok. Blok sana siapa, blok sini siapa,” pungkas dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.