Produk: PKL

  • ART hingga Penyandang Disabilitas Bisa Daftar

    ART hingga Penyandang Disabilitas Bisa Daftar

    PIKIRAN RAKYAT – Menjelang libur Lebaran 2025, beberapa instansi pemerintahan menggelar berbagai kegiatan yang diharapkan dapat membantu masyarakat, salah satunya adalah mudik gratis 2025 yang diadakan oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.

    Program mudik gratis 2025 ini tentunya diharapkan agar dapat meringankan beban masyarakat yang berasal dari Purworejo, untuk bisa mudik ke kampung halaman dan berkumpul bersama keluarga merayakan Idulfitri.

    Dilansir dari unggahan di akun Instagram resmi mereka, dikatakan bahwa mudik gratis Baznas Purworejo ini dikhususkan untuk masyarakat yang bekerja di bidang informal.

    Di antaranya adalah Asisten Rumah Tangga (ART), Pedagang Kaki Lima (PKL), buruh pabrik, buruh bangunan, ojek hingga supir angkutan, hingga penyandang disabilitas.

    Tidak hanya itu, perlu untuk dipahami bahwa, program ini harga berlaku bagi warga yang memang memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) Kabupaten Purworejo saja.

    Jika berminat, pendaftaran mudik gratis 2025 ini bisa dilakukan dengan menghubungi panitia dengan nomor telepon 0853 2233 3113.

    Jika dinyatakan lolos sebagai peserta mudik gratis, Sobat PR yang telah terdaftar bakal berangkat pada Rabu, 26 Maret 2025 mendatang.

    Sedangkan untuk titik kumpulnya, nantinya akan dipilih Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang berlokasi di Kecamatan Cipayung, Kota Jakarta timur.

    Selain itu, diharapkan agar seluruh peserta yang telah terdaftar dapat datang lebih awal karena bus akan berangkat pada pukul 10.00 WIB.

    Ini tentunya bisa menjadi salah satu kesempatan yang sangat sayang untuk dilewatkan, karena dapat mengurangi biaya yang akan dikeluarkan saat hendak mudik ke kampung halaman nantinya.

    Apalagi pada momen Idulfitri, yang biasanya biaya dan kebutuhan hidup akan meningkat dibandingkan dengan hari-hari biasanya.

    Program mudik gratis, seperti yang dilaksanakan oleh Baznas Kabupaten Purworejo ini tentunya menjadi salah satu cara pemerintah agar meringankan beban masyarakat.

    Akan tetapi, perlu untuk dipahami juga bahwa, diharapkan agar setiap masyarakat tidak mudah percaya dengan informasi apa pun yang didapatkan, agar nantinya tidak mengalami kerugian baik secara materil maupun nonmateril.

    Apalagi untuk setiap pendaftaran mudik ini, tidak pernah meminta para pendaftarnya untuk melakukan pembayaran apa pun, sehingga dapat mewaspadai apa pun bentuk informasi yang didapatkan dari orang tidak dikenal.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Komunitas Pengamen Cirebon Sebar Surat Minta THR ke Pedagang Pasar, Polisi Tindak Lanjuti – Halaman all

    Komunitas Pengamen Cirebon Sebar Surat Minta THR ke Pedagang Pasar, Polisi Tindak Lanjuti – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sebuah surat permohonan Tunjangan Hari Raya (THR) yang diduga disebarkan oleh sekelompok pengamen di Kota Cirebon menjadi viral di media sosial.

    Surat tersebut berasal dari Kumpulan Pengamen Jalanan (KPJ) Cirebon dan ditujukan kepada para pedagang di Pasar Jagasatru.

    Surat yang beredar memiliki kop sederhana tanpa alamat atau narahubung.

    Tanda tangan di surat tersebut mencantumkan nama Ketua Umum KPJ Cirebon, Zaki, dan Koordinator, Apri Saputra, yang ditulis manual dengan pulpen.

    Surat ini pertama kali diunggah oleh akun Instagram @cirebonbanget pada Jumat, 14 Maret 2025.

    Menanggapi laporan dari masyarakat dan pedagang, Polres Cirebon Kota segera mengambil tindakan.

    Polisi telah memanggil empat orang yang diduga sebagai pembuat surat tersebut untuk dimintai keterangan.

    Namun, Eko menegaskan, sejauh ini tidak ditemukan unsur pemerasan atau pemaksaan dalam penyebaran surat tersebut.

    “Kita sudah cross check kepada pedagang kaki lima dan toko-toko yang mendapatkan surat tersebut, dan tidak ada indikasi pemaksaan atau pemerasan.”

    Meskipun demikian, pihaknya telah memberikan peringatan kepada para pelaku untuk tidak melakukan tindakan yang dapat menimbulkan keresahan di masyarakat.

    “Kita sudah wantiwanti kepada yang bersangkutan untuk tidak melakukan hal-hal yang menimbulkan keresahan. Kami juga tidak akan memberikan toleransi apabila terjadi pemerasan atau pengancaman yang meresahkan masyarakat,” tegas Eko.

    Hingga saat ini, belum ada laporan dari pedagang yang memberikan THR kepada kelompok pengamen tersebut.

    Polisi mengimbau masyarakat untuk segera melapor jika ada tindakan premanisme yang meresahkan.

    “Kami dari Polres Cirebon Kota menjamin keamanan seluruh masyarakat. Jika ada aksi premanisme dalam bentuk apa pun, silakan laporkan dan kami akan tindak tegas,” tutup Eko.

    (Tribunnews.com/Isti Prasetya)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Ketegangan Meningkat, Polisi Minta Massa Aksi Jogja Memanggil Bubar dari Halaman DPRD DIY
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        20 Maret 2025

    Ketegangan Meningkat, Polisi Minta Massa Aksi Jogja Memanggil Bubar dari Halaman DPRD DIY Yogyakarta 20 Maret 2025

    Ketegangan Meningkat, Polisi Minta Massa Aksi Jogja Memanggil Bubar dari Halaman DPRD DIY
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com –
    Massa Aksi
    Jogja Memanggil
    diminta membubarkan diri dari halaman DPRD DIY, Kamis (20/3/2025) malam.
    Sebelumnya, aliansi Jogja Memanggil memutuskan untuk menginap di depan kantor DPRD DIY, menanti UU TNI dibatalkan.
    Pantauan Kompas.com di lokasi, sempat terjadi ketegangan antar massa aksi dan Polisi. Massa aksi yang merangsek maju dihalau oleh rekan-rekannya, untuk mencegah terjadinya bentrokan antara kedua belah pihak.
    Hingga berita ini ditayangkan pukul 23.00 WIB, tampak massa aksi Jogja Memanggil masih berunding dengan polisi.
    Pada pukul 20.20 WIB, massa aksi massa aksi memilih bertahan di halaman DPRD DIY.
    Mereka mendirikan satu tenda dome di bawah patung Jenderal Sudirman yang berada di halaman depan gedung DPRD DIY.
    Selain mendirikan tenda, mereka mengisi kegiatan dengan membaca puisi serta mengundang pedagang kaki lima.
    Nampak ada tiga pedagang yang diundang ke dalam halaman oleh massa aksi, ketiganya yaitu pedagang wedang ronde, sate ayam, dan minuman.
    Salah satu massa aksi menyebut mereka mengundang pedagang sebagai wujud dari rakyat untuk rakyat.
    Humas Aliansi Jogja Memanggil Marsinah mengatakan, mereka menginap di halaman gedung DPRD DIY sesuai dengan rencana awal.
    “Sesuai dengan rencana dari awal, bahwa hari ini Revisi Undang-Undang TNI sudah disahkan, dan semua masukan yang sudah disampaikan oleh organisasi masyarakat sipil, masyarakat itu kan memang diabaikan,” katanya, Kamis (20/3/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Massa Aksi Jogja Memanggil Menginap di DPRD DI Yogyakarta, Tunggu UU TNI Dibatalkan
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        20 Maret 2025

    Massa Aksi Jogja Memanggil Menginap di DPRD DI Yogyakarta, Tunggu UU TNI Dibatalkan Yogyakarta 20 Maret 2025

    Massa Aksi Jogja Memanggil Menginap di DPRD DI Yogyakarta, Tunggu UU TNI Dibatalkan
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com –
    Massa Aliansi
    Jogja Memanggil
    pilih menginap di halaman DPRD DIY, hingga tuntutan
    UU TNI
    dibatalkan dikabulkan.
    Pantauan Kompas.com hingga pukul 20.20 WIB, massa aksi massa aksi memilih bertahan di halaman DPRD DIY.
    Mereka mendirikan satu tenda dome di bawah patung Jenderal Sudirman yang berada di halaman depan gedung DPRD DIY.
    Selain mendirikan tenda, mereka mengisi kegiatan dengan membaca puisi serta mengundang pedagang kaki lima.
    Nampak ada tiga pedagang yang diundang ke dalam halaman oleh massa aksi, ketiganya yaitu pedagang wedang ronde, sate ayam, dan minuman.
    Salah satu massa aksi menyebut mereka mengundang pedagang sebagai wujud dari rakyat untuk rakyat.
    Humas Aliansi Jogja Memanggil Marsinah mengatakan, mereka menginap di halaman gedung DPRD DIY sesuai dengan rencana awal.
    “Sesuai dengan rencana dari awal, bahwa hari ini Revisi Undang-Undang TNI sudah disahkan, dan semua masukan yang sudah disampaikan oleh organisasi masyarakat sipil, masyarakat itu kan memang diabaikan,” katanya, Kamis (20/3/2025).
    Dia menambahkan, rencana menginap di DPRD DIY sampai batas waktu yang belum ditentukan.
    “Iya, rencananya kita akan menginap. Kemudian, kita sudah berkoordinasi belum tahu nanti menginapnya bisa sehari, bisa 2 hari, bisa 3 hari,” kata dia.
    Aksi ini sebagai respon menolak pengesahan UU TNI lantaran dinilai mengabaikan masukan masyarakat.
    “Satu persoalan partisipasi, kemudian soal prosedur yang memang tidak ditempuh sebagaimana dalam proses revisi, kemudian tiba-tiba masuk prolegnas dan sebagainya juga pada persoalan substansi,” kata dia.
    Marsinah menjelaskan salah satu yang menjadi persoalan dalam UU TNI yang disahkan adalah perluasan kewenangan TNI.
    “Dari situ kemudian sejak awal kita sudah mengambil keputusan bahwa jika revisi Undang-Undang TNI ini tetap disahkan, kita tetap akan melakukan protes sampai kemudian undang-undang ini dicabut,” beber Marsinah.
    Menurut dia dengan disahkannya UU TNI ini tak sekedar dwi fungsi TNI tetapi sudah memasuki multiple fungsi TNI.
    “Kita akan tetap stay di sini sampai kemudian pemerintah betul-betul memastikan adanya pembatalan eh revisi Undang-Undang,” ujarnya.
    Marsinah menegaskan, aksi ini sebagai puncak dari kemarahan massa aksi yang tergabung dalam Jogja Memanggil.
    Pihaknya menilai dwi fungsi ABRI ini sebagai potret presiden dan wakilnya menggunakan pendekatan militer.
    “Semakin meneguhkan bahwa rezim hari ini betul-betul menggunakan pendekatan militeristik yang ini akan mengancam kebebasan berekspresi, kebebasan berpendapat dan seterusnya,” kata dia.
    Di sisi lain Kapolresta Yogyakarta Kombes Pol Aditya Surya Dharma mengatakan pihaknya akan tetap bertahan selama massa aksi masih berada di gedung DPRD DIY.
    “Kita akan tetap melakukan pengamanan selama mereka tidak anarkis kita mengamankan dengan soft,” kata dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jangan Sampai Keliru! Ini Perbedaan dan Cara Menggunakannya

    Jangan Sampai Keliru! Ini Perbedaan dan Cara Menggunakannya

    Jakarta: Seiring berkembangnya teknologi kendaraan listrik di Indonesia, dua istilah mulai sering muncul yakni SPKLU dan SPLU. 
     
    Keduanya sama-sama berkaitan dengan penyediaan listrik, tapi memiliki fungsi yang berbeda. Melansir Antara, kita bahas perbedaan dan cara menggunakan keduanya!

    Apa itu SPKLU?
    SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) adalah fasilitas khusus untuk mengisi daya kendaraan listrik seperti mobil listrik dan bus listrik. 
     
    SPKLU pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada 2019 sebagai bagian dari upaya mempercepat adopsi kendaraan listrik.

    Ciri-ciri SPKLU:

    – Digunakan untuk mengisi daya kendaraan listrik besar (mobil dan bus listrik)
    – Memiliki kapasitas daya besar (22 kW – 150 kW)
    – Biasanya ada di pusat perbelanjaan, rest area, dan lokasi strategis lainnya
    – Menggunakan aplikasi Charge.IN untuk pembayaran
    – Dilengkapi berbagai jenis konektor pengisian (AC charging, DC charging CHAdeMO, dan CCS2)
     

    Apa itu SPLU?
    SPLU (Stasiun Penyedia Listrik Umum) adalah sumber listrik yang disediakan untuk kebutuhan umum, seperti pedagang kaki lima atau masyarakat yang memerlukan listrik sementara. 

    SPLU sudah ada sejak 2016 dan biasanya bisa ditemukan di trotoar, taman kota, atau area publik lainnya.

    Ciri-ciri SPLU:

    – Digunakan untuk kebutuhan listrik umum (pedagang kaki lima, acara outdoor, dll.)
    – Kapasitas daya lebih kecil (5,5 kW – 22 kW)
    – Bisa dipakai untuk mengisi daya sepeda motor listrik, tapi bukan mobil listrik
    – Menggunakan sistem token listrik PLN atau e-money untuk pembayaran
    – Bentuknya seperti kotak listrik yang dipasang di tiang atau dinding
     

    Cara menggunakan SPKLU dan SPLU

    Cara menggunakan SPKLU:

    Download aplikasi Charge.IN di HP
    Buat akun dan isi saldo di aplikasi
    Cari lokasi SPKLU terdekat melalui aplikasi
    Sambungkan charger ke kendaraan listrik
    Scan barcode di konektor charger melalui aplikasi
    Pilih jumlah kWh, lalu konfirmasi pengisian
    Tunggu hingga pengisian selesai, lalu cabut charger

    Cara menggunakan SPLU:

    Cari SPLU yang tersedia di sekitar kamu
    Catt nomor seri meter pada kotak SPLU
    Beli token listrik melalui PLN atau mitra resmi
    Masukkan kode token ke meteran SPLU
    Gunakan listrik sesuai kebutuhan dan matikan perangkat setelah selesai

    Kenapa perlu tahu perbedaannya?
    Momen mudik Lebaran sudah di depan mata, dan pengguna kendaraan listrik pasti butuh akses pengisian daya. Kalau kamu pakai mobil listrik, pastikan mencari SPKLU, bukan SPLU. Salah tempat bisa bikin perjalananmu terganggu!
     
    Jadi, sekarang kamu sudah tahu kan bedanya SPKLU dan SPLU? Pastikan memilih yang sesuai dengan kebutuhanmu biar nggak salah tempat.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Cari Kerja Sekarang Susah, Banyak Orang Beralih ke Profesi Ini

    Cari Kerja Sekarang Susah, Banyak Orang Beralih ke Profesi Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Badai PHK masih berlanjut hingga sekarang. Sepanjang Februari 2025, sebanyak 15.000 karyawan kena PHK dan jadi pengangguran, menurut data situs pelacak Layoffs.fyi.

    Beberapa raksasa teknologi telah mengumumkan PHK besar-besaran di awal tahun ini. Beberapa di antaranya adalah Microsoft, Meta, Workday, dan HP.

    Di Indonesia, fenomena PHK juga terjadi di sektor ritel. Beberapa perusahaan yang melakukan PHK antara lain Sritex, Danbi, 2 pabrik sepatu Nike, 2 pabrik berlabel Yamaha, dan Sanken.

    Banyaknya PHK diiringi pula dengan sulitnya mencari kerja. Hal ini turut didorong oleh adopsi teknologi kecerdasan buatan (AI) yang lebih efisien dan mulai menggantikan beberapa profesi.

    Kendati banyak profesi yang diramal akan punah di masa depan, tetapi tak sedikit profesi baru yang tercipta berkat AI.

    Seorang lulusan sekolah jurnalis di Amerika Serikat, ditawari pekerjaan sebagai pelatih model AI oleh perusahaan data pelatihan AI, Outlier.

    Orang tersebut adalah Carla McCanna, lulusan baru dari Medill School of Journalism Northwestern University. Saat itu ia belum pernah mendengar tentang perusahaan ini, tapi tawaran pekerjaan itu datang melalui Handshake, portal perekrutan milik universitas tersebut.

    “Perekrut mengatakan bahwa keahlian saya sesuai dengan peran sebagai ahli penulisan dan bahwa saya akan melatih model AI untuk mengoptimalkan akurasi dan efisiensi,” ujar McCanna.

    Saat itu, McCanna tidak memiliki pengalaman dalam pekerjaan yang berhubungan dengan data, pembelajaran mesin, atau industri teknologi.

    Keahlian yang disebut oleh perekrut adalah pengalaman jurnalistiknya, kemampuan menulis profesional, penelitian, dan pengecekan fakta.

    Sebelumnya, McCanna pernah magang di The Dallas Morning News dan majalah bulanan D Magazine, dan Agustus lalu, ia meraih gelar masternya di bidang jurnalisme.

    Namun, pekerjaan sebagai jurnalis cukup sulit saat ini dan persaingan untuk mendapatkannya sangat ketat.

    Pada 2024, industri media di AS sedang terpuruk, bahkan ada 5.000 jurnalis yang di PHK, naik 59% dari tahun sebelumnya, menurut laporan tahunan dari Challenger, Gray & Christmas).

    “Saya paling tertarik dengan majalah, penulisan feature, atau penulisan budaya dan musik, pekerjaan-pekerjaan tersebut di LinkedIn mendapatkan ribuan pelamar,” ujar McCanna, dikutip dari Niemanlab.

    “Sementara saya mencari posisi jurnalis saat itu, [pekerjaan Outlier] ini sepertinya bagus, karena ini benar-benar jarak jauh dan gajinya bagus jika konsisten,” imbuhnya.

    Selama beberapa bulan terakhir, McCanna telah bekerja penuh waktu untuk Outlier, mengambil proyek-proyek di platform dengan bayaran sekitar US$35 per jam.

    Pekerjaan data dengan cepat menjadi sumber pendapatan utamanya dan merupakan pekerjaan yang dia rekomendasikan kepada teman-teman sekelasnya di Medill.

    “Banyak dari kami yang masih mencari pekerjaan. Tiga kali saya memberi tahu seseorang tentang pekerjaan saya, dan mereka berkata, tolong kirimkan ke saya,” katanya. “Saat ini sangat sulit, dan banyak rekan-rekan saya yang mengatakan hal yang sama.”

    McCanna hanyalah salah satu dari sekian banyak jurnalis yang didekati oleh Outlier untuk melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan data AI selama setahun terakhir.

    Menurut laporan Niemanlab yang berbicara dengan penulis berita lokal, jurnalis foto, dan reporter radio di seluruh AS, banyak dari mereka yang menerima pesan perekrutan serupa dari perusahaan atau mendengar tentang platform ini dari mulut ke mulut.

    Beberapa dari mereka mengatakan bahwa mereka telah mengambil pekerjaan paruh waktu di Outlier untuk menambah penghasilan atau menggantikan pekerjaan mereka di bidang jurnalisme, karena berkurangnya pekerjaan staf atau tugas-tugas lepas para jurnalis.

    Diluncurkan pada tahun 2023, Outlier adalah sebuah platform yang dimiliki dan dikelola oleh Scale AI, sebuah perusahaan anotasi data yang berbasis di San Francisco yang bernilai US$13,8 miliar. Di antara para pelanggannya terdapat perusahaan-perusahaan AI terbesar di dunia, termasuk OpenAI dan Meta.

    15 Profesi Terancam Punah

    Laporan Forum Ekonomi Dunia (WEF) periode 2023-2027 menyebutkan sekitar 83 juta lapangan pekerjaan akan menghilang. Semua itu karena perkembangan teknologi yang makin masif.

    Riset Future of Work 2023 mengungkapkan 23% tenaga kerja pada sejumlah industri diperkirakan akan berubah. Semua itu terjadi hanya dalam kurun waktu lima tahun saja.

    Salah satu industri yang akan mengalami perusahaan drastis adalah media, hiburan dan olah raga. Sekitar 23% pekerjaan bakal lenyap atau muncul dengan profesi baru.

    Hal serupa juga akan terjadi pada lebih 23% pekerjaan di bidang pemerintahan, komunikasi digital dan teknologi informasi, real estat, layanan keuangan, serta transportasi dan rantai pasok.

    Berdasarkan laporan WEF, berikut 15 daftar pekerjaan yang perlahan menuju punah hingga tahun 2027 mendatang:

    Teller bank
    Petugas pos
    Kasir dan loket
    Data entry
    Sekretaris dan administrasi
    Staf pencatat stok (stock-keeping)
    Staf akuntansi, pembukuan, dan payroll
    Legislator dan pejabat pemerintahan
    Staf statistik, asuransi, dan keuangan
    Sales door-to-door, pedagang kaki lima, dan penjual koran
    Satpam
    Manajer kredit dan pinjaman
    Penyelidik dan pemeriksa klaim
    Penguji software
    Relationship manager

    (fab/fab)

  • Banyak Pengusaha Kecil Terjerat Rentenir, Menteri UMKM Mau Bentuk Satgas

    Banyak Pengusaha Kecil Terjerat Rentenir, Menteri UMKM Mau Bentuk Satgas

    Jakarta

    Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman mengungkapkan rencananya membentuk Satuan Tugas (Satgas) Perlindungan Terhadap UMKM. Hal ini salah satunya untuk membantu permasalahan UMKM, termasuk UMKM kecil yang terjerat utang rentenir.

    Rencana pembentukkan Satgas ini salah satunya didorong oleh banyaknya kasus UMKM yang terjerat rentenir. Maman mengakui bahwa keterbatasan akses pembiayaan menjadi salah satu faktor penyebabnya.

    “Saya ingin infokan, mohon doanya dalam waktu dekat, insyaallah habis Lebaran kami Kementerian UMKM akan membentuk Satgas Perlindungan Terhadap UMKM,” kata Maman, dalam Rapat Kerja (Raker) Komisi VII DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (18/3/2025).

    Maman mengatakan, dalam waktu dekat pihaknya akan meneken Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dengan kepolisian dan aparat penegak hukum (APH) untuk memperkuat operasi satgas ini.

    “Kami sudah sampaikan secara informal dengan Pak Kapolri (Jenderal Listyo Sigit Prabowo) dan kita akan formalkan semuanya supaya ini bisa memberikan shock terapi pada semua pihak di lapangan. Karena tidak sedikit info-info seperti ini,” ujarnya.

    Pada dasarnya, menurut Maman, program Kredit Usaha Rakyat (KUR) sendiri sejatinya hadir untuk membuat masyarakat kita terhindar dari praktek-praktek rentenir yang memberikan bunga sangat tinggi.

    “Bahkan lebih jauh lagi memang sengaja mereka dibuat pinjam ke rentenir, sehingga mereka harus, asetnya lah, rumahnya lah, atau apanya itu disita,” kata dia.

    Padahal pemerintah sendiri juga telah berupaya menghadirkan kebijakan yang mempermudah akses KUR. Misalnya, pinjaman di bawah Rp 100 juta tidak diberikan agunan tambahan, serta pinjaman di bawah Rp 50 juta tidak perlu jaminan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

    “Karena kita sadar sekali masyarakat bawah, mereka punya keterbatasan terkait administrasi. Artinya pinjaman Rp 1 s.d 50 juta mereka semata-mata hanya (perlu) berikan NIK atau KTP mereka. Jadi semangat pemberdayaan,” ujarnya.

    Pernyataan Maman menyangkut pembentukan Satgas ini muncul usai Anggota Komisi VII DPR RI Iman Adi Nugraha menyinggung tentang aksesibilitas masyarakat terhadap KUR. Meski telah berjalan selama 15 tahun, menurutnya kesulitan akses masih terus terjadi.

    “2 minggu lalu saya turun ke dapil, saya ditemui oleh penjual bubur sumsum, namanya Bu Tini. Dia nangis-nangis karena suaminya sudah tidak berdaya, lumpuh. Dia punya dua anak yang satu sudah keluar SMA, satunya masih kecil dan punya penyakit autis. Ibu ini nangis karena terjerat oleh bank keliling,” kata Iman.

    Iman menjelaskan, dalam sehari bu tini ditagih oleh 20 bank keliling yang mengatasnamakan koperasi. Padahal, mulanya penjual bubur sumsum ini hanya meminjam Rp 1 juta pada satu koperasi. Ia memperkirakan, utangnya beserta bunga telah berkembang hingga Rp 20 juta.

    “Mungkin Bu Tini ini salah satu yang membutuhkan KUR super mikro karena dia mungkin butuh dana Rp 2-5 juta. Setelah saya tangani Bu Tini ini, ternyata di lingkungan itu banyak masyarakat kita yang sama terjerat bank keliling itu, ini koperasi,” ujar dia.

    “Saya ingin sampaikan, sangat diharapkan oleh para UMKM ini, pedagang kaki lima yang membutuhkan modal, mereka masuk kategori super mikro paling Rp 10 juta. Tapi kadang-kadang, masyarakat kita disulitkan oleh regulasi yang ada di bank penyalur,” sambungnya.

    (shc/rrd)

  • WNA asal Mesir yang Bawa Ganja Pernah Jualan Kebab dan Sering Buat Keributan di Jayapura
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        17 Maret 2025

    WNA asal Mesir yang Bawa Ganja Pernah Jualan Kebab dan Sering Buat Keributan di Jayapura Regional 17 Maret 2025

    WNA asal Mesir yang Bawa Ganja Pernah Jualan Kebab dan Sering Buat Keributan di Jayapura
    Tim Redaksi
    JAYAPURA, KOMPAS.com
    – Kepolisian Resor Kota (Polresta)
    Jayapura
    Kota menangkap seorang warga negara asing (WNA) asal Mesir berinisial EH (32) yang kedapatan membawa
    narkoba
    jenis ganja seberat 23,52 gram.
    Kasat Reserse
    Narkoba
    Polresta Jayapura Kota, Ajun Komisaris Polisi Vebry V Pardede, menjelaskan bahwa sebelumnya, pelaku adalah seorang pedagang kaki lima yang menjual kebab di wilayah Kota Jayapura.
    Kebab merupakan menu olahan daging yang berasal dari Timur Tengah, dan pelaku terbiasa membuatnya karena berasal dari Mesir.
    Namun, usaha kebab yang dijalani pelaku tidak berjalan baik dan terpaksa ditutup.
    “Pelaku dikenal kerap kali melakukan keributan. Pada saat membuat keributan di Argapura Relat, Kota Jayapura, sempat mau diamuk masyarakat, tetapi segera diamankan di rumah RT yang ada di Argapura,” ujar Vebry dalam keterangan kepada wartawan di Mapolresta Jayapura Kota, Senin (17/3/2025).
    Pelaku diamankan anggota kepolisian pada Kamis (13/3/2025) dan langsung dibawa ke Kepolisian Sektor (Polsek) Jayapura Selatan.
    Vebry menyampaikan bahwa saat dilakukan pemeriksaan di tas selempang yang digunakan pelaku, ditemukan paket ganja yang dibungkus dalam plastik bening ukuran besar serta bungkus plastik klip bening berisi ganja.
    “Ada delapan bungkus plastik berisi ganja yang ditemukan dalam tas milik pelaku. Semua ganja ini seberat 23,52 gram,” ujarnya.
    Pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat dengan Pasal 111 (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009.
    Ia terancam pidana penjara paling rendah 4 tahun dan paling lama 12 tahun.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pasar Way Halim Jadi Incaran Masyarakat Lampung untuk Berburu Takjil

    Pasar Way Halim Jadi Incaran Masyarakat Lampung untuk Berburu Takjil

    Bandar Lampung, Beritasatu.com – Bulan suci Ramadan selalu membawa suasana yang berbeda di setiap kota, terutama ketika sore hari menjelang waktu berbuka puasa. Di Bandar Lampung, Pasar Way Halim menjadi salah satu pusat takjil yang selalu ramai dikunjungi masyarakat untuk berburu kudapan berbuka puasa. 

    Pasar ini menyajikan beragam pilihan takjil, mulai dari kue pukis, lumpia, hingga pempek yang siap memanjakan selera para pembeli.

    Takjil di Pasar Way Halim bukan hanya sekadar makanan, tetapi sudah menjadi bagian dari tradisi tahunan yang menyatukan beragam lapisan masyarakat dalam suasana harmonis khas bulan Ramadan. Fenomena ini dapat ditemukan mulai dari pasar tradisional hingga pedagang kaki lima di pinggir jalan.

    Di Pasar Way Halim, wajah para pedagang takjil terlihat semringah menanti para pembeli yang datang berburu takjil. Sejak pukul 15.00 WIB, mereka sudah siap dengan berbagai jenis kudapan untuk berbuka. Setiap tahun, pasar ini menjadi tempat yang selalu ramai dikunjungi umat muslim yang mencari takjil untuk menutup puasa mereka.

    Suasana pasar semakin meriah dengan berbagai pilihan makanan dan minuman khas Ramadan yang dijajakan para pedagang. Beragam pilihan takjil, seperti es campur, gorengan, dan aneka kue tradisional tersedia untuk memenuhi selera pembeli. 

    Ketika semakin sore, jumlah pengunjung yang datang untuk berburu takjil pun semakin meningkat, baik bersama keluarga maupun teman-teman.

    Takjil yang dijual di Pasar Way Halim tidak hanya mencerminkan cita rasa lokal, tetapi juga akulturasi budaya yang sangat unik. Bandar Lampung sebagai kota yang menjadi titik pertemuan berbagai etnis, seperti Lampung, Jawa, Batak, Minang, Palembang, dan Tionghoa, tercermin dalam berbagai pilihan takjil yang ditawarkan. 

    Para pembeli bisa menemukan serabi khas Padang, Sumatra Barat, sop buah dengan warna yang memikat, es cincau, aneka kue tradisional, pempek, hingga kemplang dan kerupuk ikan.

    Tidak ketinggalan, lumpia dan kue pukis dengan topping cokelat dan keju juga menjadi pilihan takjil yang layak dicoba. Harga takjil di Pasar Way Halim bervariasi, mulai dari Rp 1.000 hingga Rp 10.000 per porsi, tergantung jenis dan ukuran takjil yang dipilih.

    Selain takjil, para pedagang di pasar ini juga menawarkan aneka hidangan siap saji, seperti ayam goreng, rendang, sambal goreng kentang, dan semur jengkol. Hidangan-hidangan ini memudahkan warga yang tidak sempat memasak di rumah untuk membeli makanan siap saji untuk berbuka puasa.

    Tradisi berburu takjil di Pasar Way Halim juga membawa dampak positif bagi perekonomian, khususnya bagi pedagang kecil dan menengah. Irun (40), seorang pedagang kue pukis, mengungkapkan bahwa sejak hari pertama Ramadan, pembeli di Pasar Way Halim selalu ramai.

    “Seperti tahun-tahun sebelumnya, saat bulan puasa pasti sangat ramai pembeli yang mencari takjil untuk berbuka puasa,” ujar Irun pada Sabtu (15/3/2025).

    Safitri (28), seorang pedagang pisang goreng minion di Pasar Way Halim juga mengaku bersyukur karena Ramadan pada tahun ini lebih ramai dibandingkan tahun sebelumnya. “Alhamdulillah, pembeli ramai setiap hari. Biasanya, jika sudah jam setengah enam sore, makanan yang dijual sudah habis,” tuturnya.

  • Selang 30 Menit, Dua Lakalantas Terjadi di Jalan Raya Cianjur-Cipanas Sabtu Pagi!

    Selang 30 Menit, Dua Lakalantas Terjadi di Jalan Raya Cianjur-Cipanas Sabtu Pagi!

    JABAR EKSPRES – Dua insiden kecelakaan lalu lintas (lakalantas), dikabarkan terjadi di Jalan Raya Cianjur-Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

    Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (15/3/2025) pagi, sekitar pukul 05.00 WIB menurut Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Jules Abraham Abast, untuk insiden pertama yakni melibatkan kecelakaan tunggal sebuah truk berjenis Mitsubishi.

    Dalam laporan yang disampaikannya, untuk insiden pertama dikabarkan terdapat satu orang meninggal dunia yang merupakan pengemudi truk tersebut.

    “Ini diduga kurang hati-hati, sehingga dia (kendaraan) ke kiri dan menabrak tiang pembatas jalan. Tapi ini masih kita lakukan penyelidikan karena kita belum tahu persis penyebabnya. Namun yang jelas pada saat itu dia (oleng) ke kiri dan menabrak pembatas jalan. Yang meninggal itu pengemudinya,” ucap Jules saat dikonfirmasi oleh Jabar Ekspres, Sabtu (15/3).

    BACA JUGA:Antisipasi Tingkat Kecelakaan Lalu Lintas saat Mudik Lebaran, Organda Jabar minta Pemerintah Lakukan Ini

    Sementara itu, untuk insiden kedua, Jules menyampaikan hanya berselang 30 menit atau setengah jam dari peristiwa pertama. Dimana menurutnya dalam insiden kedua di jalur yang sama ini, berawal dari sebuah truk pengangkut kelapa.

    “Ini kejadian waktu menikung turun panjang ke kanan, diduga kurang hati-hati dan kendala dari fungsi rem (blong), sehingga dia (kendaraan) menabrak sepeda motor yang berada di depannya, lalu menabrak sepeda motor lagi yang sama ada depannya, terus hilang kendali sehingga menabrak kendaraan truk lain box, dan hingga akhirnya menabrak sebuah bus yang juga dari arah berlawanan,” ucapnya.

    Jules mengatakan, untuk peristiwa atau insiden kedua ini, terdapat 6 kendaraan terlibat di antaranya 3 sepeda motor, 2 truk, dan 1 bus.

    “Sementara untuk korban terdapat 6 orang, 5 luka ringan dan 1 berat,” ungkapnya.

    BACA JUGA:Satpol PP Kota Bandung Persilakan PKL Bebas Berjualan Selama Ramadan, Asal Tak Langgar Aturan

    Meski begitu, untuk situasi saat ini, Jules menuturkan bahwa seluruh kendaraan yang terlibat kecelakaan baik kejadian pertama maupun kedua kini telah berhasil dievakuasi.

    “Dan untuk situasi di lokasi juga sekarang sudah berjalan secara normal. Tapi kejadian ini masih dalam penanganan Polres Cianjur,” pungkasnya.