Produk: PKL

  • Asosiasi PKL: Angka Pemudik Turun, Ekonomi UMKM Lesu – Halaman all

    Asosiasi PKL: Angka Pemudik Turun, Ekonomi UMKM Lesu – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Umum Asosiasi PKL Indonesia Ali Mahsun, melihat ekonomi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) ikut lesu, karena jumlah pemudik lebaran 2025 yang menurun jika dibandingkan tahun sebelumnya.

    Ali melihat turunnya angka pemudik bisa jadi peringatan untuk pemerintah. Apalagi, ini terjadi meski diskon tarif tol, pesawat, hingga mudik gratis diberikan oleh pemerintah.

    “Kenyataan ini harus jadi warning bagi pemerintah,” ujar Ali saat dihubungi Rabu (2/4/2025).

    Seharusnya, kata Ali, mudik lebaran jadi peak season atau periode waktu di mana permintaan untuk produk atau layanan meningkat secara signifikan sehingga terjadi lonjakan perekonomian nasional.

    “Namun kenapa lebaran 2025 terjadi penurunan drastis pemudik sebesar 24 perseb? Banyak faktor yang jadi penyebabnya,” kata Ali.

    Menurutnya, saat ini perputaran ekonomi rakyat UMKM makin lesu akibatkan daya beli masyarakat melemah. Kemudian, lebih dari 9,8 juta kelas menengah jatuh miskin dan mereka perketat ikat pinggang atau efisiensi ditengah makin beratnya beban hidup.

    “Faktor lain, melonjaknya pengangguran akibat PHK marak dimana-mana sebelum dan jelang ramadhan 2025,” tutur Ali.

    Sebagian pelaku UMKM memilih tidak mudik lebaran 2025 daripada kehabisan modal usaha pasca lebaran. Dan, penggelontoran berbagai subsidi, bantuan sosial dan diskon tiket belum mampu mendongkrak jumlah pemudik kebaran 2025.

    “Turunnya pemudik lebaran 2025 hingga 24 persen akan berpengaruh besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan demikian harus jadi lampu kuning bagi pemerintah untuk memberikan solusi tercepat dongkrak perputaran ekonomi rakyat, juga perekonomian nasional,” sambungnya.

    Menurut hasil survei Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan, jumlah pemudik Lebaran 2025 diproyeksikan hanya sekitar 146,48 juta orang, turun 24,4 persen dibandingkan dengan tahun lalu yang mencapai 193,6 juta orang. Penurunan ini menjadi anomali karena dalam satu dekade terakhir tren jumlah pemudik cenderung meningkat setiap tahun, kecuali saat pandemi.

    Turunnya jumlah pemudik berdampak pada berbagai moda transportasi. Data dari Sistem Informasi Angkutan dan Sarana Transportasi Indonesia (Siasati) menunjukkan akumulasi pergerakan penumpang dari lima moda transportasi umum hingga H-3 Lebaran sebesar 6,75 juta orang, atau turun 4,8 persen dari tahun lalu.

    Penurunan paling tajam terjadi pada moda bus antarkota antarprovinsi (AKAP), yakni 10,2 persen. Diikuti moda pesawat yang turun 6,8 persen dan kapal laut 4,8 persen.

    Pertumbuhan Ekonomi triwulan I 2025 Hanya 5,03 Persen

    Center of Economic and Law Studies (Celios) memaparkan sejumlah indikator pelemahan daya beli saat Lebaran 2025 melemah. Apa saja indikatornya?.

    Direktur Ekonomi Celios Nailul Huda menerangkan, terdapat beberapa indikator penyebab melemahnya daya beli. Misalnya, karena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang marak terjadi. 

    Pada Januari 2025, terjadi penurunan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) hingga 0,4 persen (month-to-month) dibandingkan IKK Desember 2024.

    “Situasinya cukup anomali. Jika kita mengacu pada periode 2022 hingga 2024, biasanya terjadi kenaikan IKK di bulan Januari karena ada optimisme konsumen di awal tahun. Kondisi keyakinan konsumen melemah juga terjadi di bulan Februari 2025,” ujar Huda saat dihubungi, Rabu (2/4/2025).

    Data lainnya juga menunjukkan hal yang serupa dimana ada penurunan angka Indeks Penjualan Riil (IPR) pada Januari 2025. Pada Desember 2024, angka IPR sebesar 222 poin dan angka IPR turun menjadi 211,5 di Januari 2025.

    “Jika kita tengok pergerakan di Desember 2023 ke Januari 2024 masih bergerak positif. Artinya, konsumen yang tidak yakin akan perekonomian tahun 2025, mendorong penjualan eceran kita juga turun. Akibatnya, daya beli masyarakat kian terperosok di awal tahun 2025,” imbuh Huda.

    Dengan kondisi tersebut Huda menyampaikan bahwa perputaran uang di momen Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri akan melemah dibandingkan dengan tahun lalu.

    Tambahan Jumlah Uang yang Beredar (JUB) dalam artian sempit (M1) di momen Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 2025, akan melemah sebesar -16,5 persen dibandingkan momen yang sama di tahun 2024.

    “Tambahan uang beredar hanya di angka Rp114,37 triliun. Sedangkan tahun 2024, tambahan uang beredar ketika momen Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri mencapai Rp136,97 triliun,” terang Huda.

    Uang Beredar

    Direktur Eksekutif Celios, Bhima Yudhistira, menambahkan dengan penurunan tambahan uang beredar di momen Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri tahun ini, maka berdampak pada pembentukan PDB secara nasional yang tidak optimal.

    “Berdasarkan modelling yang dilakukan Celios pada tahun 2024, tambahan PDB akibat adanya momen Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri mencapai Rp168,55 triliun. Sedangkan tahun 2025 hanya Rp140,74 triliun atau turun 16,5 persen,” katanya.

    Sedangkan keuntungan pengusaha hanya Rp84,19 triliun, jauh di bawah tambahan pendapatan tahun lalu yang mencapai Rp100,83 triliun.

    Indikator lain yang memotret pelemahan daya beli masyarakat adalah menurunnya porsi simpanan perorangan yang hanya mencapai 46,4 persen terhadap total Dana Pihak Ketiga (DPK).

    Hal ini tidak pernah terjadi di awal pemerintahan sebelumnya. Pada awal periode Jokowi-JK, simpanan perorangan porsinya 58,5 persen dan Jokowi-Amin sebesar 57,4 persen.

    Pertumbuhan Ekonomi Stagnan

    Merosotnya porsi tabungan perorangan, mengindikasikan masyarakat cenderung bertahan hidup dengan menguras simpanan, karena upah riil terlalu kecil, tunjangan berkurang, dan ancaman PHK masih berlanjut.

    “Dengan berbagai indikator perekonomian tersebut, Celios memperkirakan pertumbuhan ekonomi triwulan I tahun 2025 hanya 5,03 persen (year-on-year). Angka ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi triwulan I 2024 yang mencapai 5,11 persen,” lanjut Bhima.

    Perkiraan pertumbuhan memperhitungkan dampak dari momen Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 2025 yang secara siklus mendorong konsumsi rumah tangga lebih tinggi dibandingkan triwulan IV 2024. 

    Namun, faktor seasonal yang di ikuti pembagian THR tetap tidak mampu membuat ekonomi tumbuh lebih tinggi. Bahkan dikhawatirkan ekonomi bakal melambat paska lebaran, karena tidak ada lagi motor penggerak konsumsi yang signifikan.

    “Belanja pemerintah yang sedang efisiensi besar-besaran juga berpengaruh ke consumer confidences. Pelemahan kurs rupiah juga menambah kehati-hatian dari masyarakat untuk membelanjakan uangnya,” ujar Bhima.

    Hotel Sepi

    Okupansi atau jumlah hunian hotel yang terisi pada periode libur lebaran 2025 ini mengalami penurunan bila dibandingkan tahun lalu.

    Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani mengungkapkan penurunan okupansi kali ini kisarannya mencapai 20 persen jika dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu. Kondisi ini terjadi di beberapa daerah tujuan wisata, seperti Yogyakarta, Bali dan Solo.

    “(Penurunan okupansi hotel) seperti diduga lebih rendah dari tahun lalu. Saya tadi sempat telpon beberapa daerah Solo, Jogja, Bali memang turun,” tutur Hariyadi ditemui usai menghadiri halal bihalal di kediaman rumah dinas Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani di kawasan Widya Chandra Jakarta, Selasa (1/4).

    Ia menduga, penurunan okupansi hotel disebabkan daya beli masyarakat masih melemah tahun ini. Pasalnya, masa hunian hotel pada lebaran tahun ini lebih singkat bila dibandingkan tahun lalu.

    Hariyadi mencatat, rata-rata  waktu tinggal masyarakat di hotel hanya hingga h-2 lebaran saja, atau lebih pendek dan tidak menghabiskan waktu hingga libur selesai pada 7 Maret 2025.

    “Misalnya di Solo hanya sampai tanggal 4, tanggal 5 langsung check out, di Jogja tanggal 6. Bali turun juga nggak full sampai tanggal 7,” jelasnya.

    Lebih lanjut, untuk mengembalikan kondisi okupansi hotel setidaknya ke kondisi yang normal, ia berharap ada peranan pemerintah dalam eksekusi anggaran. Pasalnya, pasca adanya efisiensi anggaran, konsumsi perhotelan dari pemerintah menurun.

    Padahal pasar pemerintah untuk industri hotel masih cukup besar yakni mencapai 40 persen. Menurutnya, peranan pemerintah juga sangat penting agar hotel-hotel tidak banyak yang tutup, dan akhirnya berdampak pada PHK karyawan.

    “Jadi, kalau pemerintah tidak melakukan eksekusi untuk spending, pasti akan banyak yang tutup lagi (hotel),” ungkapnya.

  • Pemkot Cimahi Pastikan Alun-Alun Bersih dari Premanisme, Oknum Nakal Akan Diberi Pembinaan

    Pemkot Cimahi Pastikan Alun-Alun Bersih dari Premanisme, Oknum Nakal Akan Diberi Pembinaan

    JABAR EKSPRES – Momen Idul Fitri 1446 H di Kota Cimahi berlangsung lebih kondusif setelah pemerintah menertibkan sejumlah bazar ilegal yang berdiri di pelataran depan Gedung DPRD.

    Langkah ini dilakukan untuk memastikan ketertiban dan mengantisipasi potensi aksi premanisme selama perayaan Lebaran.

    Kawasan Alun-Alun Cimahi kini tampak lebih tertata dan bersih setelah Wali Kota Ngatiyana menertibkan PKL liar, sementara Wakil Wali Kota Adhitia Yudhistira turut memastikan area tersebut tetap nyaman.

    Banyak pemudik memanfaatkan posko mudik untuk beristirahat, sementara sebagian lainnya memilih bersantai di pelataran Alun-Alun Cimahi, tak jauh dari Masjid Agung Cimahi.

    BACA JUGA: Bandung Diprediksi Diserbu Wisatawan pada Libur Lebaran 2025, Wali Kota Siapkan Langkah Antisipasi

    Ngatiyana, menegaskan langkah ini sejalan dengan komitmen pemerintah dalam menindak premanisme di wilayahnya.

    Menurutnya, tindakan tersebut juga mengacu pada kebijakan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

    “Ini berdasarkan SK Gubernur Jawa Barat No. 900 Tahun 2025. Secara serentak, di seluruh Jawa Barat, pada jam yang sama, setiap kepala daerah melaksanakan apel yang sama,” ujar Ngatiyana saat ditemui awak media, Selasa (1/4/2025).

    Ia menekankan, kebijakan ini bukan semata-mata keputusan kepala daerah, melainkan berdasarkan arahan yang lebih tinggi sebagai dasar dalam menjalankan tugas.

    “Ini bukan kebijakan sepihak dari kepala daerah, tetapi mengikuti petunjuk dan perintah dari provinsi, apalagi sudah ada surat keputusan dari gubernur,” tegasnya.

    Senada dengan Ngatiyana, Adhitia Yudhistira, menyatakan bahwa bagi oknum-oknum yang masih melanggar aturan akan diberikan pembinaan sesuai dengan arahan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

    BACA JUGA: Hampir 50 Persen Warga Cimahi Mudik, Pemkot Perketat Keamanan Lingkungan

    “Sudah ada MoU antara Pak Gubernur dengan Kapolda, termasuk poin-poin pembinaan bagi teman-teman yang masih melanggar aturan,” ujar Adhitia.

    Ia menambahkan bahwa program pembinaan tersebut mencakup pendidikan bela negara dan berbagai pelatihan lainnya.

    “Kita ikut kebijakan gubernur saja, mumpung instrumen dan mekanismenya sudah tersedia,” katanya.

    Upaya pemberantasan premanisme di Cimahi semakin diperkuat setelah Wali Kota berhasil menertibkan sejumlah pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Alun-Alun Cimahi.

  • 38 Tahanan Korupsi yang Rayakan Lebaran di KPK Diberi Waktu 3 Jam Dikunjungi Keluarga – Halaman all

    38 Tahanan Korupsi yang Rayakan Lebaran di KPK Diberi Waktu 3 Jam Dikunjungi Keluarga – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memberi kesempatan kepada para tahanan korupsi yang beragama muslim untuk ikut merayakan Hari Raya Idulfitri 1446H.

    Dari 42 orang terduga koruptor, sebanyak 38 orang di antaranya akan merayakan hari kemenangan untuk umat muslim tersebut.

    “22 tahanan di Rutan cabang KPK gedung Merah Putih dan 16 tahanan di Rutan cabang KPK gedung C1,” kata tim Jubir KPK, Budi Prasetyo dalam keterangannya, Minggu (30/3/2025).

    Budi mengatakan pihaknya pertama puluhan tahanan itu akan melaksanakan salat ied di Masjid KPK gedung Merah Putih, Jakarta.

    “Penyelenggaraan sholat Idul Fitri ini sebagai wujud pemenuhan hak-hak dasar bagi para tahanan, termasuk dalam beribadah sesuai agama dan keyakinannya,” tuturnya.

    Dalam momen yang sakral ini, para tahanan pun diberi kesempatan untuk merasakan hangatnya momen lebaran bersama keluarga meski waktunya terbatas.

    “Kemudian untuk layanan kunjungan keluarga dijadwalkan pada 31 Maret dan 1 April 2025 mulai pkl. 09.00 s.d. 12.00 WIB,” jelasnya.

    Selain itu, Budi menyebut KPK juga membuka layanan pengiriman makanan bagi tahanan pada 31 Maret dan 1 April 2025 mulai pkl. 08.30 s.d. 10.00 WIB.

    “Seluruh rangkaian layanan oleh Rutan Cabang KPK dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku, khususnya dalam pengelolaan Rutan,” tukasnya.

    Sebelumnya, Pemerintah resmi menetapkan hari raya Idulfitri 1 Syawal 1446 Hijriah atau Lebaran 2025 jatuh pada 31 Maret 2025. 

    Menteri Agama Nasaruddin Umar mengatakan penetapan ini diputuskan berdasarkan hasil sidang isbat yang digelar Kementerian Agama (Kemenag).

    Dipimpin langsung oleh Nasaruddin, sidang isbat dihadiri pimpinan Komisi VIII DPR, pimpinan Majelis Ulama Indonesia, Dirjen Bimas Islam dan perwakilan ormas Islam lainnya. 

    Penetapan dilakukan setelah para peserta sidang isbat mendengarkan pemaparan hasil pemantauan hilal.

     

     

  • Daya Beli Turun pada Momen Ramadan dan Jelang Lebaran, Ekonom Sebut Pekerja Lebih Milih Simpan THR

    Daya Beli Turun pada Momen Ramadan dan Jelang Lebaran, Ekonom Sebut Pekerja Lebih Milih Simpan THR

    JAKARTA – Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudistira Adhinegara menilai jika lebaran pada tahun ini pendapatan para pedagang kaki lima hingga UMKM menurun.

    Faktor penyebabnya yakni tunjangan hari raya (THR) yang diterima pekerja formal (swasta) lebih memilih untuk menyimpan ketimbang membelanjakannya. Bahkan, ada yang memutuskan untuk tidak mudik kali ini.

    “Dari pekerja yang formal pun itu pun kalau masih menerima THR ya, itu cenderung disimpan dulu THRnya. Karena pengeluaran pascalebaran ini masih besar, kemudian dia menggunakan THR itu untuk dana darurat. Kalau pascalebaran di-PHK bagaimana? Jadi banyak yang memutuskan untuk menunda mudik lebaran,” ujarnya kepada VOI, Sabtu, 29 Maret.

    Ditambah lagi jumlah pemudik tahun ini, diperkirakan turun sebesar 24 persen sehingga berdampak juga terhadap daya beli masyarakat.

    “Itu terkonfirmasi juga oleh surveinya Kemenhub jumlah arus mudiknya diperkirakan akan lebih rendah tahun ini. Jadi kalau lebarannya agak sepi bisa dibayangkan berapa banyak pengusaha-pengusaha di daerah yang gigit jari,” kata Bhima.

    Padahal Ramadan dan lebaran menurut Bhima, momen yang harus dimanfaatkan pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Namun sejumlah kebijakan justru jadi pemicu lemahnya daya beli masyarakat. Salah satunya efisiensi anggaran belanja pemerintah.

    “Pemerintah jangan membuat kebijakan yang aneh-aneh yang mendistorsi daya beli termasuk efisiensi belanja pemerintah, jangan brutal kayak begini. Ini kena semua akhirnya. Banyak sektor di daerah terutama basis pariwisata pasti terdampak,” ucapnya.

    “Jadi, inilah sekarang yang membuat situasi kita khawatir karena lebaran dan Ramadan adalah momentum kenaikan konsumsi rumah tangga tertinggi dibandingkan bulan-bulan biasa. Kalau ini miss, Ramadan dan lebaran konsumsi rumah tangganya rendah efeknya pasti berpengaruh ke total pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun,” lanjut Bhima.

    Untuk mengatasi hal tersebut, Bhima mengusulkan agar pemerintah gencar menggelontorkan bantuan sosial (bansos) baik berupa uang maupun pangan. Kemudian, berlakukan kembali tarif diskon listrik hingga akhir tahun.

    “Kebijakan untuk melindungi daya beli masyarakat harus digelontorkan. Diskon tarif listrik itu mestinya harus sampai akhir tahun. Kemudian perlindungan sosialnya dipertebal, bansos tunai, bansos pangan penting tepat sasaran,” sarannya.

     

  • Catat, 6 Tempat Wisata Kuliner di Surabaya Wajib Dicoba

    Catat, 6 Tempat Wisata Kuliner di Surabaya Wajib Dicoba

    1. Rawon Kalkulator

    Rawon Kalkulator menjadi destinasi kuliner yang cukup populer di Surabaya dan dikenal dengan kuah hitam khasnya yang kaya rempah. Keunikan nama “Kalkulator” sendiri berasal dari kebiasaan para pelayan menghitung total harga dengan cepat menggunakan kalkulator.

    Tempat ini sering menjadi rekomendasi bagi wisatawan yang ingin mencicipi rawon autentik Surabaya. ​Melansir dari ulasan Google, tempatnya mempunyai rating 4,4 dari total 8.329 pengguna.

    Rawon Kalkulator berlokasi di Taman Bungkul, Sentra PKL Taman Bungkul, Jl. Raya Darmo, Darmo, Kec. Wonokromo, Surabaya, Jawa Timur dengan jam buka setiap hari pukul 09.00 hingga 03.00 WIB.

    2. Penyetan Bang Ali

    Penyetan Bang Ali cocok dikunjungi untuk pencinta kuliner yang ingin menikmati berbagai macam lauk yang digoreng dan disajikan dengan sambal pedas khas. Menu andalannya antara lain ayam penyet, tempe penyet, dan lele penyet.

    Kemudian tempat ini terkenal dengan sambalnya sehingga populer di kalangan pecinta makanan pedas. ​Sementara itu, berdasarkan ulasan Google tempatnya meraih rating 4,3 dari total 2.840 pengguna.

    Lokasinya berada di Jl. Simpang Darmo Permai Utara No. 22, Lontar, Kec. Sambikerep, Surabaya, Jawa Timur dengan jam buka setiap hari selama 24 jam.

  • Pemkot Bandung: PKL boleh jualan di malam takbiran hingga pukul 22.00

    Pemkot Bandung: PKL boleh jualan di malam takbiran hingga pukul 22.00

    Jam 10 malam PKL harus berhenti berjualan di malam takbiran

    Kota Bandung (ANTARA) – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung melakukan pembatasan waktu bagi Pedagang Kaki Lima (PKL) berjualan saat malam takbiran untuk menjaga ketertiban dan kebersihan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah.

    Wali Kota Bandung Muhammad Farhan mengatakan keputusan ini merupakan upaya menjaga ketertiban dan kebersihan selama perayaan malam takbiran dengan membatasi PKL untuk berjualan hingga pukul 22.00 WIB.

    “Jam 10 malam PKL harus berhenti berjualan di malam takbiran,” kata Farhan di Bandung, Sabtu.

    Farhan menyampaikan hal ini juga bertujuan menghindari kerumunan yang berpotensi adanya tumpukan sampah di sekitar tempat PKL berjualan saat malam takbiran.

    “Dalam menyambut Idul Fitri 1446 Hijriah Kota Bandung harus terbebas dari tumpukan sampah,” kata dia.

    Oleh karena itu, Pemkot Bandung akan menggelar Beberesih Bandung pada malam takbiran dengan melakukan penyemprotan air yang dilakukan di 11 titik keramaian.

    Ia menyebut ke-11 titik keramaian tersebut antara lain di Jalan Diponegoro, Citarum, Pusdai, Jalan Dipatiukur, Monumen Perjuangan, Trunojoyo, Otista, Alun-Alun, Jamika, Sudirman dan Sukajadi.

    “Setelah penyemprotan akan dilakukan penyapuan serta pengangkutan sampah ke truk, seluruh kegiatan ini harus sudah selesai pada pukul pukul 01.00 WIB,” katanya.

    Farhan berharap kegiatan ini dapat diikuti seluruh komponen masyarakat, termasuk pedagang kaki lima, untuk menciptakan Kota Bandung yang bersih saat momen Idul Fitri.

    “Sebentar lagi Lebaran, Bandung akan dikunjungi wisatawan domestik. Sebagai tuan rumah yang baik kita harus memberikan kesan pertama yang baik pula kepada para tamu,” katanya.

    Pewarta: Rubby Jovan Primananda
    Editor: Risbiani Fardaniah
    Copyright © ANTARA 2025

  • Said Abdullah Bagikan Paket Lebaran kepada WBP Rutan Kelas IIB Sumenep
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        29 Maret 2025

    Said Abdullah Bagikan Paket Lebaran kepada WBP Rutan Kelas IIB Sumenep Nasional 29 Maret 2025

    Said Abdullah Bagikan Paket Lebaran kepada WBP Rutan Kelas IIB Sumenep
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Jelang Hari Raya
    Idul Fitri
    1446 Hijriah, Ketua Badan Anggaran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) MH
    Said Abdullah
    kembali menunjukkan kepeduliannya kepada masyarakat.
    Said melalui Said Abdullah Institute (SAI) membagikan 380 paket makanan dan pakaian
    Lebaran
    kepada
    warga binaan
    pemasyarakatan (WBP) di Rutan Kelas IIB Sumenep, Madura, Jawa Timur, Jumat, (28/3/2025).
    Bantuan tersebut disalurkan selepas sesi ceramah agama yang disampaikan oleh Habib Muhsin Alhinduan di masjid dalam rutan.
    Kegiatan berbagi dilakukan secara simbolis sebagai bentuk kepedulian agar warga binaan tetap bisa merayakan Idul Fitri dengan penuh suka cita.
    Sebelumnya, SAI berbagi dengan pedagang kaki lima (PKL) dan ribuan abang becak se-Kabupaten Sumenep.
    Ketua SAI Januar Herwanto mengatakan, kegiatan tersebut merupakan bentuk kepedulian sosial terhadap warga binaan.
    “Total bantuan yang kami berikan sebanyak 383 paket. Semuanya terdiri dari makanan, baju koko, sarung, hingga songkok. Kami berharap, bantuan ini bisa memberikan kebahagiaan dan semangat baru bagi warga binaan,” ujar Januar dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (29/3/2025).
    Selain itu, Januar juga berharap agar bantuan dari pihaknya dapat memberikan motivasi kepada warga binaan untuk menjadi pribadi yang lebih baik setelah kembali ke masyarakat.
    Adapun kegiatan berbagi paket Lebaran telah menjadi agenda tahunan yang rutin dilakukan oleh Said selama 11 tahun terakhir setiap Ramadhan.
    “Ini memang agenda rutin yang selalu dilakukan oleh Bapak MH Said Abdullah. Beliau selalu memastikan bahwa warga binaan tetap bisa merasakan kebahagiaan menjelang Idul Fitri. Selama 11 tahun terakhir (Ramadhan), beliau selalu memberikan bantuan tanpa terlewat,” katanya.
    Salah satu warga binaan, Narto, menyampaikan rasa syukurnya atas perhatian yang diberikan oleh Said.
    “Alhamdulillah, terima kasih kepada Bapak Said yang tidak pernah lupa dengan kami, warga binaan di Rutan Kelas IIB Sumenep. Saya sudah lama di sini dan setiap Ramadhan atau menjelang Idul Fitri selalu mendapat bantuan seperti ini. Semoga Bapak Said selalu diberikan kelancaran rezeki,” ucap Narto.
    Dengan adanya kegiatan berbagi, para warga binaan diharapkan dapat merayakan Idul Fitri dengan lebih bermakna serta memiliki semangat baru untuk menjadi pribadi yang lebih baik di masa depan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Cerita Haru di Balik Mudik Gratis Pemprov Jateng, Taj Yasin Tawari Fasilitas Pelatihan bagi Pemulung

    Cerita Haru di Balik Mudik Gratis Pemprov Jateng, Taj Yasin Tawari Fasilitas Pelatihan bagi Pemulung

    PIKIRAN RAKYAT – Ia memperkenalkan dirinya sebagai Sefti Nurwati. Air muka perempuan berusia 38 tahun ini berseri-seri. Dengan waktu perjalanan beberapa jam lagi, ia bisa kembali bersua dengan keluarga di kampung halamannya. Ia bisa menunaikan rindu yang telah lama membuncah.

    Sebab, perantau asal Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah ini sudah 60 kali purnama tidak bisa pulang ke rumahnya. Bertahun-tahun ia merantau di Kota Bandung.

    “(Terakhir mudik) sebelum Covid 19,” kata Sefti saat ditemui Pikiran Rakyat sebelum pemberangkatan mudik gratis dari Kodiklat TNI AD, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis, 27 Maret, 2025.

    Ia mengaku senang bisa mengikuti program mudik gratis ini. Dengan begitu, beban pengeluarannya bisa berkurang. Melalui program ini, ia bisa kembali bertemu dengan sanak keluarganya.

    Ya. Sefti merupakan satu dari 1.100-an masyarakat yang bertarung di Bandung Raya yang terfasilitasi mudik gratis oleh Pemerintah Provinsi Jateng, Badan Amil Zakat Nasioanal (Baznas) Jateng, dan stakeholder lain yang terlibat. Ada 22 armada bus yang diberangkatkan pada tahun ketiga dari Kota Bandung.

    Hal yang sama dirasakan oleh Sunarti. Perempuan berusia 60 tahun ini mengaku senang bisa mengikuti program ini. Perantau asal Kabupaten Karanganyar ini mendapatkan pengalaman pertama mengikuti program mudik gratis.

    “Senang baru sekali ini ikut mudik gratis. Harapannya tahun depan ada lagi, terima kasih sekali ada keringanan naik bus mudik gratis,” ucap dia.

    Ketua Paguyuban Cah Karanganyar Rantau (Cakra) di Kota Bandung, Waluyo mengatakan, ada 50 perantau yang ikut dalam rombongan bus tersebut. Mayoritas bermata pencaharian sebagai pedagang.

    Seleksi Ketat Mudik Gratis Pemprov Jateng

    Ilustrasi mudik gratis. Ratusan orang mengikuti mudik gratis yang diadakan oleh Direktorat Lalu Lintas Polda Jabar pada Kamis, 27 Maret 2025.

    Ketua Paguyuban Rantau Jawa Tengah (PRJT), Bandung Raya, Farhan Juniaji mengaku, selektif dalam menyaring calon peserta mudik gratis agar tepat sasaran. Sebisa mungkin ditujukan untuk kalangan masyarakat yang sangat membutuhkan fasilitas mudik gratis, agar bisa pulang ke kampung halaman.

    Dirincikannya, peserta dari kalangan ojek online 17 persen, karyawan 17,6 persen, pedagang kaki lima 11 persen hingga asisten rumah tangga 11 persen.

    “41 persennya campur. Ada honorer, guru ngaji, ibu rumah tangga, dan lain-lain,” ujarnya.

    Farhan bercerita, pada kesempatan mudik gratis kali ini pemerintah mampu memberikan harapan kepada perantau yang bahkan sudah lama tak bisa pulang. Dia mencontohkan, ada keluarga yang berprofesi menjadi pemulung dari Cikarang yang telah lima tahun tak bisa mudik.

    “Lalu dijemput, diantarkan relawan kami ke Bandung. Alhamdulillah bisa mudik ke Jateng,” kata Farhan.

    Ke depan, pihaknya berharap fasilitas armada bus mudik gratis bisa ditambah untuk keberangkatan dari Bandung Raya oleh instansi pemerintahan, maupun donatur lain.

    “Karena banyak teman belum terangkut, mudah-mudahan tahun depan bisa lebih banyak lagi. Yang untuk Rembang, Pati, Blora, Kudus, belum ada armadanya. Mari berdoa, supaya tahun depan lebih banyak lagi para donatur bus,” kata Farhan.

    Pemprov Jateng Sediakan Fasilitas Perbaikan Ekonomi

    Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin yang hadir dalam kesempatan itu, berinteraksi langsung dengan para pemudik dalam seremoni pemberangkatan.

    “Nanti uangnya bisa buat modal lagi, untuk keluarga besarnya di kampung. Uangnya diputar di sana saja supaya perputaran ekonomi bisa baik,” katanya.

    Dia juga menawari untuk peserta yang pekerjaannya pemulung untuk nantinya bisa tinggal saja di Jawa Tengah.

    “Yang saudara pemulung, dicek nyuwun datanya masih ada tidak KTP-nya? Kalau mau tinggal di Jateng kita fasilitasi, dilatih, sehingga kemapanan bisa dirasakan keluarga juga. Ini tugas kami,” katanya.

    Lebih lanjut pihaknya berpesan supaya pengemudi, dan peserta mudik gratis di jalan agar menjaga kesehatan, dan berhati-hati selama perjalanan. Selain itu, dia berterimakasih untuk semua pihak yang terlibat dalam menyukseskan program mudik gratis tersebut.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Pemkot Madiun jadikan Jalan Cokroaminoto sentra wisata kuliner pecel

    Pemkot Madiun jadikan Jalan Cokroaminoto sentra wisata kuliner pecel

    Lebaran nanti Kota Madiun banyak pengunjung. Kalau yang jualan di Cokroaminoto itu pecel semua maka tidak akan kehabisan

    Kota Madiun (ANTARA) – Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun, Jawa Timur, menjadikan Jalan Cokroaminoto sebagai kawasan atau sentra wisata kuliner pecel yang telah dikenal sebagai makanan khas Kota Madiun.

    Wali Kota Madiun Maidi di Madiun, Jumat, mengatakan untuk mewujudkannya Pemkot Madiun akan menyeragamkan kuliner yang dijual di kawasan Cokroaminoto khusus untuk PKL atau warung pecel.

    Penguatan ikon dengan menjadikan Jalan Cokroaminoto khusus pedagang pecel tersebut bertujuan memudahkan wisatawan maupun pemudik untuk menemukan makanan khas Madiun Kota Pendekar.

    “Lebaran nanti Kota Madiun banyak pengunjung. Kalau yang jualan di Cokroaminoto itu pecel semua maka tidak akan kehabisan,” ujarnya.

    Meski begitu, Pemkot Madiun tetap memperhatikan pedagang berjualan selain pecel untuk direlokasi dengan memberikan tempat yang nyaman. Pihaknya berharap para PKL mendukung upaya pemkot.

    “Kalau tempatnya nyaman, pengunjung juga senang. Parkir tertata rapi dan bebas gangguan. Jadi bisa makan dengan tenang,” kata dia.

    Kepala Satpol PP Kota Madiun Sunardi Nurcahyono mengatakan sesuai pendataan ada belasan pelaku usaha jualan pecel dan sekitar 11 PKL non pecel di kawasan Jalan Cokroaminoto.

    Para PKL non pecel tersebut akan dipindahkan ke kawasan sekitar, yakni di Jalan Kutai dan Jalan Batanghari.

    “Masing-masing pedagang sudah mengukur kebutuhannya. Hari Kamis (27/3), semua sudah menempati lokasi yang baru,” kata Sunardi.

    Ketua Paguyuban PKL Jalan Cokroaminoto Cokro Indah, Galuh Candra Sari menyatakan siap mendukung upaya pemkot.

    Menurut Galuh, penandatanganan berita acara telah dilakukan antara pedagang, Dinas Perdagangan dan Satpol PP di Kelurahan Kejuron dan sesuai kesepakatan, pedagang mulai memindahkan stan jualan pada Kamis (27/3).

    “Ini sudah kesepakatan bersama. Kami para penjual mengikuti aturan pemerintah. Yang penting kami sudah disediakan tempat untuk relokasi untuk berjualan,” kata Galuh.

    Seperti diketahui, makanan khas pecel Kota Madiun telah mendapatkan pengakuan sebagai Warisan Budaya Tak Benda dalam ajang “East Java Tourism Award” (EJTA) 2022 yang digelar oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur.

    Pemkot Madiun terus berupaya mendukung, salah satunya dengan dengan mempromosikan Jalan Cokroaminoto sebagai sentra wisata kuliner pecel, agar masyarakat mendapatkan manfaat ekonomi.

    Pewarta: Louis Rika Stevani
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

  • KPK Sempat Jadwalkan Febri Diansyah Diperiksa Terkait Kasus Harun Masiku, Guntur Romli: Ngawur, Jelas Intimidasi

    KPK Sempat Jadwalkan Febri Diansyah Diperiksa Terkait Kasus Harun Masiku, Guntur Romli: Ngawur, Jelas Intimidasi

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Politisi PDI Perjuangan Mohamad Guntur Romli menyebut Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ingin mengintervensi Febri Diansyah. Karena menjadi pengacara Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

    Pria yang karib disapa Gun Romi itu bahkan mengatakan KPK makin ngawur dan memalukan.

    “KPK makin ngawur dan memalukan. Semakin jelas mau mengintimidasi Febri Diansyah yang menjadi advokat Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto,” kata Gun Romli dikutip dari unggahannya di X, Jumat (28/3/2025).

    Menurutnya, serangkaian peristiwa yang dialami Febri menunjukkan KPK ingin mengganggu Febri. Hanya karena berstatus sebagai advokat Hasto.

    “KPK mau mengganggu tugas Febri Diansyah (eks Jubir KPK) yang saat ini menjadi penasehat hukum Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto,” ujarnya.

    Hal tersebut, dimulai saat KPK menggeledah eks kantor hukumnya. Bahkan memanggil. Karena disinyalir terlibat kasus Tindak Pidana dan Pencucian Uang Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL).

    “Awalnya KPK menggeledah eks kantor Febri dan memanggilnya adiknya dengan alasan sedang memeriksa kasus TPPU SYL,” ucapnya.

    Bahkan, kemarin Febri dipanggil KPK dalam kasus Harun Masiku. Namun batal diperiksa meski ia sudah ada di Gedung KPK.

    “Tiba-tiba hari Rabu pagi kemaren 26 Maret, Febri mendapatkan surat penggilan via WA dari KPK untuk datang hari ini Kamis 27 Maret pkl 10.00 mau diperiksa kasus Harun Masiku (apa hubungannya coba?” imbuhnya.

    Di hari pemanggilan Febri, si saat bersamaan digelar sidang Hasto.

    “Padahal itu jadwal sidang Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto di mana Febri salah satu advokat yang selalu hadir di Persidangan,” terangnya.