Produk: PKL

  • Nyaris Makan Korban, Identitas Pencuri 15 Pelat Besi JPO di Daan Mogot Jakarta Dikantongi Polisi

    Nyaris Makan Korban, Identitas Pencuri 15 Pelat Besi JPO di Daan Mogot Jakarta Dikantongi Polisi

    PIKIRAN RAKYAT – Polisi ungkap telah mengantongi identitas pencuri pelat besi anak tangga Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat. Informasi ini diperoleh dari keterangan sejumlah saksi.

    “Kami sudah periksa saksi yang melihat, kami sudah dapatkan ciri-ciri pelaku,” kata AKP Aprino Tsamara selaku Kanit Reskrim Polsek Grogol Petamburan. Terkait hukumannya, Aprino mengutarakan tak bisa menjaganya. Melainkan hanya bisa membinanya.

    Sebabnya, kerugiannya di bawah Rp2,5 juta. Ia pun menjelaskan berkas kasus tersebut tetap diajukan ke pengadilan meski pelakunya tak akan ditahan.

    JPO tersebut berada di dekat SPBU Daan Mogot. Sebanyak 15 pelat besi di jembatan ini dicuri sehingga membahayakan pengguna. Kejadian pencurian ini bukan yang pertama.

    Nurhayati menjadi salah satu korbannya. Pedagang kaki lima ini menceritakan kakinya terperosok saat melewatinya. “Saya tak sadar kalau tangga udah hilang, bolong gitu, terus kaki saya masuk ke lubangnya.” ujarnya. Beruntung, ia tak terluka.

    Sementara itu, Gubernur Jakarta Pramono Anung turut menanggapi pencurian tersebut. Ia menegaskan akan menindaklanjuti kasus tersebut.

    Pramono pun mengutarakan bahwa pencurian di fasilitas umum bukan hal baru di Jakarta. Ia menambahkan kota ini memang menarik, sehingga selalu ada yang bisa dicuri. “Kasusnya juga sama, pencurian. Memang, apa ya, Jakarta ini kadang-kadang terlalu menarik, ada yang kemudian dicuri,” ujarnya.

    Agar kejadian tersebut tak terulang kembali, Pemprov DKI Jakarta akan memasang CCTV di sejumlah lokasi strategis. Selain itu, akan menempatkan petugas keamanan di lokasi tersebut.

    Wagub Jakarta Rano Karno menjelaskan bahwa Pemprov DKI akan memasang CCTV di 30 ribu titik. Anggarannya mencapai Rp380 miliar. Pemasangannya di taman telah dilaksanakan. Sedangkan pemasangannya di RT dan RW dimulai tahun depan.

    Pria yang akrab disapa Bang Doel ini meminta juga kepada masyarakat untuk turut mengawasi. “Mereka (masyarakat) dapat ikut mengawasi JPO sekaligus menjaganya,” katanya.

    Kasus pencurian pelat besi di Jembatan Penyeberangan Orang di Daan Mogot menjadi viral, setelah akun Instagram @lbj_jakarta menggugah kondisinya. Fasilitas umum ini bolong di beberapa bagian bawahnya karena tak ada anak tangga.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Ulama Madura Datangi Bupati Bangkalan, Sampaikan Isu Strategis Ini

    Ulama Madura Datangi Bupati Bangkalan, Sampaikan Isu Strategis Ini

    Bangkalan (beritajatim.com) – Sejumlah ulama dari empat kabupaten di Madura yang tergabung dalam Badan Silaturahmi Ulama Pesantren Madura (Bassra) melakukan kunjungan silaturahmi ke Pendopo Agung Bangkalan, Selasa (15/4/2025).

    Dalam pertemuan yang berlangsung hangat tersebut, para ulama menyampaikan sejumlah isu penting dan strategis kepada Bupati Bangkalan, Lukman Hakim, yang berkaitan dengan kondisi sosial dan pembangunan di Madura.

    Juru Bicara Bassra, KH Muhdar Abdullah, menjelaskan bahwa ada beberapa hal yang menjadi perhatian utama dalam pertemuan tersebut. Di antaranya adalah masalah ekonomi, pengembangan wisata religi, penanggulangan kemaksiatan, serta perlindungan terhadap masyarakat kecil, khususnya pedagang kaki lima (PKL).

    “Kami berharap agar kebijakan pemerintah dalam penataan kota tidak sampai mematikan mata pencaharian para pedagang kecil,” ujarnya.

    KH Muhdar menegaskan bahwa silaturahmi ini tidak hanya untuk mempererat hubungan antara ulama dan pemerintah daerah, tetapi juga sebagai wadah menyampaikan masukan strategis demi kebaikan pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat Madura.

    “Kami juga sampaikan masukan-masukan untuk pemerintah, karena hakikatnya orang Madura kalau ada apa-apa, di samping pejabat, juga tidak meninggalkan para kiai,” imbuhnya.

    Menanggapi hal tersebut, Bupati Bangkalan Lukman Hakim menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kunjungan serta perhatian para ulama yang tergabung dalam Bassra.

    Ia menilai kehadiran para kiai merupakan penguat moral dan spiritual bagi pemerintah daerah dalam mengambil kebijakan yang berpihak kepada masyarakat.

    “Kehadiran Bassra menjadi penguat kami untuk terus bekerja demi kepentingan rakyat. Kami sangat terbuka dan berterima kasih atas masukan dari para ulama,” tandasnya.

    Pertemuan ini menjadi bukti sinergi antara tokoh agama dan pemerintah daerah dalam menghadapi persoalan sosial, ekonomi, dan spiritual masyarakat Madura.

    Para ulama berharap ke depan akan terjalin komunikasi yang lebih intensif antara Bassra dan Pemkab Bangkalan untuk mewujudkan pembangunan yang berbasis nilai-nilai keislaman dan kearifan lokal. [sar/ian]

  • Kritik Respons Farhan Saat Ditanya Soal Penataan PKL di Cicadas : Tanya-Jawab Itu Kerja Jurnalistik!

    Kritik Respons Farhan Saat Ditanya Soal Penataan PKL di Cicadas : Tanya-Jawab Itu Kerja Jurnalistik!

    JABAR EKSPRES – Respons Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan yang menyuruh diam wartawan saat menanyakan soal penataan PKL di Cicadas menuai kritik dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI).

    Ketua AJI Kota Bandung, Iqbal Lazuardi menyebut, proses tanya-jawab merupakan kerja jurnalistik yang perlu dihormati, sehingga dirinya menyayangkan terkait respons Farhan tersebut.

    “Intinya, siapapun harus menghormati kerja-kerja jurnalistik. Wawancara dan proses tanya-jawab merupakan kerja jurnalistik juga yang perlu dihormati termasuk oleh wali kota. Karena dari proses jurnalistik itu ada hak publik atas informasi,” kata Iqbal, saat dikonfirmasi Jabar Ekspres, Selasa (15/4).

    Menurutnya, sekalipun hal tersebut berorientasi pada konteks bercanda, intensi kata diam yang dilontarkan Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan seolah tidak menghargai kerja jurnalistik.

    BACA JUGA:Tanya Soal Penataan PKL di Cicadas, Wartawan Kena Semprot Wali Kota Bandung: Diam!

    “Tapi dengan intensi menyuruh wartawan diam ya artinya tidak menghargai kerja jurnalistik,” ujarnya.

    Terlebih, Farhan merupakan sosok nomor satu di Kota Bandung. Di mana seharusnya, ia sebagai pejabat publik harus lebih bijak dalam menanggapi sebuah pertanyaan.

    “Ya seharusnya sebagai pejabat publik tidak seharusnya demikian,” ungkapnya.

    Sebelumnya, wartawan dari Inspira TV, Tri Widiyantie bermaksud menjelaskan maksud dari pertanyaan yang dilontarkannya terkait PKL yang berdiri di sepanjang jalan Cicadas. Namun, jawaban yang dilontarkan Farhan cukup membuat Tri merasa terkejut. Pasalnya, Farhan justru menyuruh Tri untuk diam dan dianggap tidak mendengarkan penjelasannya.

    BACA JUGA:Targetkan Trotoar Inklusif, Pemkot Bandung Bakal Tertibkan Bangunan Semi Permanen hingga PKL

    Saat dikonfirmasi, Tri hanya bermaksud menanyakan kinerja Pemkot dalam penataan PKL yang sebelumnya ditargetkan selesai selama satu bulan. Apalagi kawasan Cicadas yang telah diisi bangunan permanen di atas trotoar.

    “Intinya ga expect kalau jawaban dari wali kota gitu, padahal itu pertanyaan biasa terkait PKL karena sekalian nanya evaluasi kinerja pemkot yang katanya ada satu bulan target pembenahan dan penataan PKL, termasuk yang dia bilang PKL di trotoar akan dibersihkan, karena pemkot malu banyak ternyata yang berjualan di plang lahan pemkot,” kata Tri.

  • Harus ada CCTV di JPO Jalan Daan Mogot Jakbar

    Harus ada CCTV di JPO Jalan Daan Mogot Jakbar

    Jakarta (ANTARA) – Ketua Komisi D DPRD Provinsi DKI Jakarta Yuke Yurike mengatakan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat, yang sempat berlubang karena pelat besinya hilang, harus dipasang kamera pengawas (CCTV) agar bisa diketahui pencurinya.

    “Untuk ke depannya mungkin harus betul-betul dijaga kalau perlu dipasang CCTV di sana sehingga ketahuan siapa yang berulah secara berulang,” kata Yuke di Jakarta, Selasa.

    Yuke mengatakan bahwa kejadian hilangnya pelat besi JPO terus berulang. Karena itu, pemerintah provinsi seharusnya lebih memperhatikan dan menjaga aset yang dimanfaatkan untuk masyarakat itu.

    Menurut dia, warga juga harus ikut andil dalam menjaga fasilitas umum supaya tidak menjadi sasaran para pencuri, karena selain merugikan pemerintah juga merugikan warga yang menggunakan JPO tersebut.

    “Lingkungan setempat juga aparat harus memberikan perhatian dan pengawasan khusus di daerah rawan pencurian atau JPO yang sepi,” katanya.

    Ia mengaku bahwa setelah mendapatkan laporan dari masyarakat langsung meminta dinas terkait memperbaiki JPO tersebut agar bisa dilalui oleh masyarakat dengan aman.

    “Saya langsung koordinasi dengan Dinas Bina Marga dan dinas pun sudah memperbaiki sehingga kondisi sekarang sudah aman digunakan kembali,” katanya.

    Sebelumnya, JPO dekat dekat stasiun pengisian bahan bakar umum di Jalan Daan Mogot, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, bolong karena 15 pelat besi hilang sehingga membahayakan penggunanya.

    Seorang pedagang kaki lima di bawah JPO, Nurhayati (59) di Jakarta, Senin (14/4)0, mengaku sempat terpeleset ke lubang tangga JPO tersebut.

    “Jumat (11/4), saya sempat terpeleset saat naik ke atas. Saya tak sadar kalau tangga sudah bolong, terus kaki saya masuk ke lubangnya. Untung tidak luka,” katanya.

    Nurhayati mengaku pelat besi JPO tersebut telah hilang sebanyak tiga kali selama ini.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Polisi sudah kantongi ciri pelaku yang curi pelat besi JPO Daan Mogot

    Polisi sudah kantongi ciri pelaku yang curi pelat besi JPO Daan Mogot

    jika pelaku ditangkap maka pihaknya hanya bisa melakukan pembinaan tak bisa menahannya

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian sudah mendapatkan ciri-ciri pelaku yang mencuri pelat logam tangga jembatan penyeberangan orang (JPO) di Daan Mogot km 1, Grogol Petamburan, Jakarta Barat beberapa waktu lalu.

    Kanit Reskrim Polsek Grogol Petamburan, AKP Aprino Tsamara menyebut sudah memeriksa saksi-saksi di lokasi yang berdekatan dengan JPO Daan Mogot.

    “Kami sudah periksa saksi yang melihat, kami sudah dapatkan ciri-ciri pelaku,” kata Aprino saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.

    Pelaku, kata Aprino, dapat saja dikenakan pasal 362 KUHP tentang pencurian biasa lantaran kerugian yang diakibatkan tidak sampai Rp2,5 juta.

    Oleh karena itu, lanjut dia, jika pelaku ditangkap maka pihaknya hanya bisa melakukan pembinaan tak bisa menahannya.

    “Berkas tetap kita majukan ke pengadilan, tapi kan tersangkanya enggak bisa kami tahan,” imbuh dia.

    Sebelumnya, JPO dekat dekat stasiun pengisian bahan bakar umum di Jalan Daan Mogot, Grogol Petamburan, Jakarta Barat bolong karena 15 pelat besi hilang sehingga membahayakan penggunanya.

    Seorang pedagang kaki lima di bawah JPO, Nurhayati (59) di Jakarta, Senin, mengaku sempat terperosok ke lubang tangga JPO tersebut.

    “Jumat (11/4), saya sempat kepeleset di situ, pas mau naik ke atas. Saya tak sadar kalau tangga udah hilang, bolong gitu, terus kaki saya masuk ke lubangnya. Untung, alhamdulillah tak luka,” katanya.

    Nurhayati pun mengaku pelat besi JPO tersebut telah hilang sebanyak tiga kali selama ini.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • 9
                    
                        Jembatan Ikonik Bangka Belitung Kini hanya Pajangan, Tak Lagi Berfungsi
                        Regional

    9 Jembatan Ikonik Bangka Belitung Kini hanya Pajangan, Tak Lagi Berfungsi Regional

    Jembatan Ikonik Bangka Belitung Kini hanya Pajangan, Tak Lagi Berfungsi
    Tim Redaksi
    BANGKA, KOMPAS.com
    – Jembatan Eko Maulana Ali Suroso, yang lebih dikenal sebagai
    Jembatan Emas
    , kini hanya menjadi pajangan.
    Jembatan ikonik yang menghubungkan Kota Pangkalpinang dan Kabupaten Bangka, Kepulauan
    Bangka Belitung
    ini, telah berhenti berfungsi sebagai sarana penghubung sejak setahun terakhir.
    Jembatan yang memiliki mekanisme buka tutup ini tidak lagi dapat dilalui kendaraan, dan saat ini dalam posisi terbuka pada bagian tengahnya.
    Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Bangka Belitung,
    Jantani Ali
    , mengonfirmasi bahwa Jembatan Emas belum dapat dilalui kendaraan. “Y
    a posisinya (bagian tengah) terbuka,” kata Jantani saat ditemui di kantor gubernur, Senin (14/4/2025).
    Namun, ia enggan menjelaskan lebih lanjut mengenai penyebab ketidakfungsian jembatan tersebut. “Nanti ya, kita menunggu arahan pimpinan,” ujarnya singkat.
    Pantauan
    Kompas.com
    menunjukkan bahwa posisi terbuka jembatan ini memang menguntungkan bagi kapal yang keluar masuk pelabuhan, karena mereka tidak perlu lagi menunggu jadwal buka tutup jembatan.

    Namun, para pengendara merasa dirugikan.
    Firman, seorang sopir travel, mengungkapkan harapannya agar Jembatan Emas dapat difungsikan kembali.
    “Kami tentu berharap jembatan bisa dilintasi lagi, kalau dari Pasir Padi atau bandara bisa langsung ke Kabupaten Bangka lewat jembatan. Sekarang harus lewat Semabung dan Selindung, habis waktu karena macet,” ujarnya.
    Jembatan Emas dibangun sepuluh tahun lalu dengan anggaran tahun jamak sebesar Rp 400 miliar.
    Untuk operasional buka tutup bagian tengah jembatan, diperlukan anggaran hingga Rp 600 juta per tahun.
    Rencana pembangunan jembatan ini sempat menuai kritik karena dianggap menyedot anggaran tahunan dan posisinya di muara pelabuhan dinilai tidak efektif untuk pelayaran.
    Saat ini, jalan masuk menuju jembatan mulai dijejali pedagang kaki lima, menambah kompleksitas masalah yang dihadapi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kuliner Laut Sulawesi, Sate Tuna Juicy dengan Dabu-Dabu Rica Bawang

    Kuliner Laut Sulawesi, Sate Tuna Juicy dengan Dabu-Dabu Rica Bawang

    Liputan6.com, Gorontalo – Akhir pekan menjadi waktu yang tepat untuk mencicipi kuliner khas laut Sulawesi, salah satunya adalah sate tuna Gorontalo.

    Hidangan ini menawarkan cita rasa laut yang autentik, dengan tekstur daging tuna yang lembut dan tidak terlalu dipanggang, sehingga tetap juicy di setiap gigitan.

    Berbeda dari sate pada umumnya, sate tuna khas Sulawesi lebih menonjolkan kesegaran ikan hasil tangkapan langsung dari perairan Laut Sulawesi dan Teluk Tomini.

    Daging tuna segar hanya dibakar sebentar di atas bara api kelapa, agar tidak kehilangan kelembutannya. Cita rasa semakin lengkap dengan sambal pendamping khas Sulawesi, yakni dabu-dabu rica bawang—campuran cabai rawit, bawang merah, tomat, dan perasan jeruk lokal yang menyegarkan.

    “Yang membuat khas adalah cara pembakarannya yang tidak terlalu lama. Daging tuna segar ini cukup disentuh api agar aromanya keluar, tapi tidak sampai kering. Rasa manis alami dagingnya masih terasa,” kata Rahman, Nelayan di pesisir Gorontalo Utara, Sabtu (12/04/2025).

    Menurut Rahman, tuna segar dari Laut Sulawesi memiliki tekstur daging yang berbeda dibanding jenis lainnya. Jika terlalu lama dipanggang, justru akan menghilangkan rasa khas dan membuat daging menjadi keras.

    Pecinta kuliner lokal, Ria Kadir, mengaku rutin mencari sate tuna saat akhir pekan. Ia mengatakan rasa pedas-segar dari dabu-dabu rica bawang menjadi pasangan sempurna bagi sate yang disajikan hangat.

    “Perpaduannya pas. Pedasnya nendang, ada rasa asam segar dari jeruk dan manisnya daging tuna yang baru dibakar. Cocok banget buat makan siang sambil santai di tepi pantai,” ujar Ria.

    Sate tuna biasanya dijajakan oleh pedagang kaki lima di sekitar kawasan wisata pantai maupun pasar tradisional pada akhir pekan. Harganya pun terjangkau, berkisar Rp15.000 hingga Rp25.000 per porsi, tergantung ukuran.

    Kuliner ini juga menjadi salah satu sajian andalan dalam promosi wisata kuliner bahari di Gorontalo, termasuk dalam rangkaian event pariwisata daerah.

    Pemerintah daerah terus mendorong pemanfaatan hasil laut bernilai tambah seperti tuna, untuk mendukung ekonomi pesisir sekaligus memperkenalkan cita rasa khas daerah ke kancah nasional.

    Bagi wisatawan yang berkunjung ke Sulawesi, khususnya Gorontalo dan Sulawesi Utara, sate tuna dengan dabu-dabu rica bawang patut masuk dalam daftar menu yang wajib dicicipi saat menikmati akhir pekan.

     

    Murahnya Harga Lobster dan Udang di Cilacap, Ayo Beli !!!

  • Volume sampah warga Bekasi meningkat usai Lebaran

    Volume sampah warga Bekasi meningkat usai Lebaran

    Aktivitas pengelolaan sampah di TPA Burangkeng, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada Jumat (11/4/2025). ANTARA/Pradita Kurniawan Syah

    Volume sampah warga Bekasi meningkat usai Lebaran
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Minggu, 13 April 2025 – 19:41 WIB

    Elshinta.com – Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mencatat volume sampah yang dihasilkan warga di daerah itu mengalami peningkatan usai periode libur Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah atau 2025 Masehi.

    “Kenaikan terjadi secara bertahap sejak akhir Ramadhan, mulai Kamis (27/3) di mana volume sampah mencapai 849, 33 ton,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi Syafri Donny Sirait di Cikarang, Minggu.

    Kondisi serupa terjadi sehari setelahnya atau Jumat (28/3) yakni sebesar 780,38 ton serta Sabtu (29/3) seberat 662,62 ton padahal volume sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Burangkeng dalam kondisi normal mencapai 600 ton per hari.

    Peningkatan volume sampah yang dibuang ke TPA milik Pemerintah Kabupaten Bekasi itu kembali terjadi setelah Lebaran yakni mulai Jumat (4/4) dengan berat mencapai 770,98 ton dan Sabtu (5/4) yakni 738,590 ton.

    Sejak TPA Burangkeng kembali beroperasi secara penuh mulai Senin (7/4), volume sampah meningkat drastis menjadi 975,59 ton dan pada Selasa (8/4) seberat 920,15 ton.

    Donny menjelaskan secara umum satu jiwa menghasilkan sampah rata-rata 0,7 kilogram per hari. Jika satu kepala keluarga (KK) terdiri atas empat jiwa, maka setiap KK menghasilkan sampah seberat 2,8 kilogram per hari.

    “Kalau ditanya apakah ada peningkatan saat Lebaran, kita bisa lihat dari logika ini. Banyak orang datang dan pergi dari Bekasi. Tinggal dikalikan saja jumlah jiwa dengan rata-rata 0,7 kilogram per hari. Dari situ kita bisa tahu apakah ada lonjakan timbulan sampah atau tidak,” katanya.

    Dia mengakui pelayanan sampah sempat berhenti selama Hari Raya Idul Fitri, termasuk operasional TPA Burangkeng dan pengangkutan dari titik-titik penjemputan sampah. Hal itu menyebabkan penumpukan sampah rumah tangga.

    Namun ia memastikan setelah layanan kembali berjalan normal, timbunan-timbunan sampah tersebut langsung ditangani dan tidak lagi menumpuk di perumahan maupun di jalan-jalan Kabupaten Bekasi.

    “Pada saat tanggal merah itu memang libur, tapi kalau setelah itu masuk. Jangankan petugas kebersihan, Kadis LH saja masuk, Hari Minggu kemarin masih tanggal merah. Giat kita di Sukatani, Pasar Bancong,” ucapnya.

    Pihaknya menggencarkan penanganan sampah liar di 23 kecamatan terutama di bantaran sungai lewat optimalisasi tugas enam unit pelaksana teknis persampahan yang dikerahkan secara intensif untuk membersihkan dan mengangkut sampah ke TPA Burangkeng meskipun masih dengan sistem kelola open dumping.

    “Terdapat sekitar 35 ribu meter persegi timbunan sampah liar di Kabupaten Bekasi. Mayoritas sampah itu berasal dari aktivitas pedagang kaki lima yang volumenya bahkan melebihi sampah rumah tangga,” katanya.

    Ia menduga marak sampah liar disebabkan banyak pelaku usaha belum memiliki surat izin pembuangan sampah ke TPA Burangkeng sehingga bantaran sungai dan jalan umum dijadikan lokasi pembuangan ilegal. Minim sanksi tegas dan rendah kesadaran masyarakat turut memperburuk keadaan.

    Donny mengajak masyarakat untuk turut aktif mengawasi dan melaporkan praktik pembuangan sampah ilegal. “Langkah ini diharapkan merubah perilaku masyarakat dalam mengelola sampah sekaligus bisa meminimalisir praktik pembuangan sampah ilegal sehingga wilayah kita lebih tertata,” kata dia.

    Sumber : Antara

  • Rapikan Trotoar, Dedi Mulyadi Tidak Gusur PKL Tapi Beri Rp 4 Juta Agar Mau Libur Sebulan – FAJAR

    Rapikan Trotoar, Dedi Mulyadi Tidak Gusur PKL Tapi Beri Rp 4 Juta Agar Mau Libur Sebulan – FAJAR

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Aksi tak biasa Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi kembali menuai sorotan. Setelah videonya merapikan trotoar Pasteur, Bandung tersebar di media sosial.

    Video itu diunggah Dedi di akun media sosial Instagram @dedimulyadi71. Di video itu, Dedi yang mengenakan kemeja putih dan ikat kepala khas Sunda menghampiri seorang pedagang.

    “Ini saya beli semuanya dulu ya, Ibu. Nanti mau saya tata dulu, saya bersihkan. Ibu diliburkan sebulan. Tapi saya kasih Rp4 juta,” kata Dedi, dikutip Jumat (11/4/2025).

    Perbincangan antara Dedi dan perempuan pedagang itu pun berlanjut.

    “Satu bulan liburnya?” ujar sang pedagang.

    “Iya. Satu bulan, saya kasih Rp4 juta sekarang,” timpal Dedi.

    “Mulai hari apa?” tanya pedagang tersebut.

    “Sekarang. Kan sekarang saya beli, ini Rp700 ribu saya beli. Saya ngasih ke Ibu Rp4,7 juta,” imbuh Dedi.

    Setelahnya Dedi kembali bertanya. Untuk memastikan apa pedagang tersebut mau atau tidak.

    “Mau kan? Nanti ini mau saya rapikan, mau ditata. Nanti kalau pedagang di mana mau ditempatkan, mau saya pikirkan dulu supaya rapi. Gak berseliweran di pohon tuh,” ucapnya.

    “Ya, gak rugi kan? Gak rugi kan?”sambungnya.

    Dedi pun memberikan sejumlah uang dengan pecahan Rp100 ribu. Lalu meminta sang pedagang menghitungnya.

    “Hitung dulu, ini yang Rp700 ribu ya.
    Terima nih, Ibu Rp500 ribu,” imbuhnya.

    Pembicaraan pun berlanjut. Dedi menanyakan di mana Ibu tersebut tinggal,juga menanyakan suaminya.

    “Suami ada, cuma sejak Corona gak kerja. Karena perusahaannya bangkrut. Jadi satpam,” kata Ibu tersebut.

  • Warga Minta Pemkot Jaktim Bangun Ulang Posko Keamanan yang Dibongkar Kelurahan Batu Ampar

    Warga Minta Pemkot Jaktim Bangun Ulang Posko Keamanan yang Dibongkar Kelurahan Batu Ampar

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI – Warga RW 03, Batu Ampar, Kramat Jati, berharap Pemkot Jakarta Timur membangun kembali teras posko keamanan terpadu di Jalan Batu Ampar III.

    Ketua RW 03 Batu Ampar, Abdullah berharap pembangunan ulang karena setelah pembongkaran dilakukan pihak Kelurahan Batu Ampar posko keamanan terpadu kini tak difungsikan.

    Posko keamanan terpadu yang dibangun warga secara swadaya tersebut dibongkar pihak Kelurahan Batu Ampar dengan alasan kerap digunakan tempat nongkrong dan berjualan PKL.

    “Warga mintanya pos itu biar hidup kembali, bisa dipakai lagi. Karena setelah dibongkar keamanan lingkungan berkurang,” kata Abdullah di Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (10/4/2025).

    Dia mencontohkan setelah teras posko keamanan terpadu dibongkar dan tidak lagi difungsikan, tingkat kriminalitas di wilayah RW 03 Batu Ampar meningkat drastis hanya dalam waktu singkat.

    Pada bulan Maret 2025 lalu saja tiga sepeda motor warga RW 03 Batu Ampar digondol maling, kemudian pada Rabu (9/4/2025) seorang warga RW 03 menjadi korban begal hingga terluka.

    Ketiadaan posko keamanan terpadu yang sebelumnya dijaga petugas gabungan tiga pilar dari Bhabinkamtibmas, Babinsa, Pokdar Kamtibmas, dan warga membuat para pelaku kejahatan leluasa beraksi.

    “Karena tempatnya strategis sekali untuk menjaga lingkungan. Posko itu ada di RW 03, tapi berdekatan juga dengan RW 04, RW 05, dan RW 02. Jadi warga di RW lain ikut jaga di posko juga,” ujarnya.

    Abdullah menuturkan sebelum pembongkaran, khususnya saat akhir pekan posko keamanan terpadu tersebut selalu jadi tempat pemantauan petugas gabungan tiga pilar.

    Setelah apel di kantor Kelurahan Batu Ampar para petugas akan melakukan patroli wilayah, dan beristirahat sejenak di posko sebelum melanjutkan patroli wilayah hingga pagi hari.

    Tapi setelah pembongkaran dan posko tak lagi difungsikan tak ada penjagaan di lokasi, sehingga warga khawatir tingkat kriminalitas di Batu Ampar akan terus meningkat bila dibiarkan.

    “Pembongkaran (teras posko keamanan) itu perintah dari pimpinan, pak Lurah (Batu Ampar). Ada PPSU, Satpol PP. Saat pelaksanaan dua bulan lalu tidak ada laporan ke RW,” tuturnya.

    Pihak Kelurahan Batu Ampar membenarkan adanya pembongkaran bagian depan teras posko keamanan terpadu untuk mencegah gangguan keamanan di Jalan Batu Ampar III.

    Lurah Batu Ampar, Rusman Rusli mengatakan pembongkaran bagian depan teras dilakukan berdasar aduan warga lewat cepat respon masyarakat (CRM) ke pihak kelurahan.

    “Itu terkait bangunan liar yang berdiri di atas tanah untuk penataan kawasan unggulan Kelurahan Batu Ampar. Atas aduan warga yang mengganggu kenyamanan lalu lintas,” kata Rusli.

    Menurutnya berdasar aduan warga, bagian depan posko keamanan terpadu kerap digunakan untuk tempat nongkrong dan berdagang sehingga mengganggu arus lalu lintas di Jalan Batu Ampar III.

    Pihak Kelurahan Batu Ampar mengklaim pembongkaran bangunan liar bagian depan teras posko keamanan terpadu pun sudah mendapat izin dari tokoh masyarakat sekitar.

    Pernyataan ini berbeda dengan keterangan Ketua RW 03 Batu Ampar, Abdullah yang mengaku bahwa dia dan tokoh agama di wilayah Batu Ampar tidak mengetahui alasan pembongkaran.

    Rusli menuturkan bangunan posko keamanan terpadu di Jalan Batu Ampar III sedianya juga merupakan bangunan liar karena berada di atas saluran air, sebagaimana tempat usaha lain.

    “Saya meminta Poskamdu (posko keamanan terpadu) tidak dibongkar. Tadinya tidak dibongkar (terasnya), tapi karena selalu nongkrong, jualan liar akhirnya saya minta ditata lagi,” tuturnya.

     

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya