Produk: PKL

  • Ironi di Balik Longsor Tambang Gunung Kuda Cirebon yang Tewaskan 18 Orang

    Ironi di Balik Longsor Tambang Gunung Kuda Cirebon yang Tewaskan 18 Orang

    Bisnis.com, CIREBON – Kawasan tambang batu di Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat kembali menelan korban. Insiden tanah longsor terjadi pada awal akhir Mei 2025 membawa petaka hingga akhirnya menewaskan 14 pekerja tambang dan melukai enam lainnya. 

    Tragedi ini menambah panjang daftar kecelakaan kerja di wilayah rawan bencana yang terus beroperasi di bawah bayang-bayang lemahnya pengawasan.

    Suara gemuruh mengguncang kawasan tambang pada pagi hari yang sibuk, disusul runtuhnya tebing batu di sisi timur. Material tanah longsor mengubur para penambang yang tengah menggali batu dan tanah.

    Jaya (65), pedagang kaki lima yang telah belasan tahun mangkal di sekitar tambang, menyaksikan langsung detik-detik mencekam tersebut.

    “Saya lihat banyak yang lari, tapi 14 orang tidak sempat. Ini yang paling parah sepanjang saya di sini,” kata Jaya, Sabtu (31/5/2025).

    Sejak dibuka pada 2005, tambang Gunung Kuda, Cirebon terus berkembang. Namun, warga menyebut ekspansinya tidak sesuai izin resmi. Ardi (70), warga setempat, mengungkap, area yang digarap telah melebihi batas legal.

    “Setau saya, izin hanya 10 hektare, tapi sekarang sudah lebih dari itu. Para pekerja bahkan tak pakai helm,” katanya.

    BPBD Kabupaten Cirebon mencatat sedikitnya tujuh kejadian longsor antara 2018 hingga 2024. Penyebabnya konsisten, yaitu penggalian ekstrem tanpa perhitungan geologis. Kontur tanah Gunung Kuda dikenal labil, apalagi saat musim hujan.

    Tahun ini, longsor tak hanya menjadi rutinitas tahunan, tapi berubah menjadi bencana kemanusiaan. Mayoritas korban adalah pekerja harian lepas tanpa perlindungan hukum atau keselamatan kerja.

    “Kami cuma dikasih sekop, tidak ada pelatihan, tidak ada alat pelindung,” kata seorang penambang selamat yang enggan disebutkan namanya.

    Jumlah korban meninggal dunia akibat bencana tanah longsor yang terjadi di area tambang batu Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, dilaporkan bertambah menjadi 14 orang. 

    Data terbaru hingga Sabtu (31/5/2025) pukul 05.00 WIB, selain korban meninggal, terdapat enam orang lainnya yang mengalami luka-luka dan telah dievakuasi ke sejumlah rumah sakit di wilayah Cirebon.

    Korban Longsor Tambang Gunung Kuda

    Insiden longsor yang terjadi di kawasan tambang tersebut memicu respons cepat dari tim SAR gabungan yang segera dikerahkan ke lokasi untuk melakukan upaya penyelamatan dan evakuasi. 

    Proses pencarian korban dilakukan dengan bantuan dua alat berat serta pelibatan berbagai unsur relawan dan petugas gabungan dari instansi terkait. Enam korban selamat saat ini tengah mendapatkan perawatan intensif di tiga rumah sakit berbeda. 

    RS Arjawinangun Cirebon merawat dua korban, yakni Efan Herdiansyah asal Pabedilan dan Safitri asal Kertajati, Majalengka. Dua korban lainnya, Aji dan Kurnoto, dirawat di RS Mitra Plumbon. 

    Adapun, RS Sumber Hurip menangani Reni dan Abdurohim, keduanya berasal dari wilayah Kertajati dan Bantarjati, Majalengka.

    Sementara itu, jenazah korban yang ditemukan dengan kondisi meninggal dunia telah dievakuasi ke rumah sakit terdekat untuk proses identifikasi dan penanganan lebih lanjut. Dari total 14 korban meninggal, 13 di antaranya telah teridentifikasi di RS Arjawinangun dan satu korban lainnya tercatat di RS Sumber Hurip.

    Sebanyak 13 orang dilaporkan meninggal dunia di RS Arjawinangun Korban berasal dari berbagai daerah, antara lain Sukandra Bin Hadi (51) dari Desa Girinata, Dukupuntang; Andri Bin Surasa (41) dari Kelurahan Padabenghar, Kuningan; Sukadi Bin Sana (48) dari Kecamatan Astanajapura; Sanuri Bin Basar (47) dari Desa Semplo, Palimanan; dan Dendi Irawan (45) dari Kampung Sukasri, Cimenyan/Bobos, Dukupuntang. 

    Korban lainnya yakni Sarwa Bin Sukira (36) dari Blok Pontas Kenanga, Sumber; Rusjaya Bin Rusdi (48) dari Blok Beran Barat, Beberan, Palimanan; Suparta Bin Supa (42) dari Desa Kepuh, Palimanan; Rio Ahmadi Bin Wahyudin (28) dari Desa Cikalahang, Dukupuntang; Ikad Budiargo Bin Arsia (47) dari Desa Budur, Ciwaringin; serta Jamaludin (49) dan Wastoni (25) dari Blok Lurah, Krangkeng, Indramayu. 

    Satu korban lain atas nama Toni, juga berasal dari Desa Kepuh, Palimanan. Hingga saat ini, pihak berwenang masih terus melakukan penyelidikan terkait penyebab kejadian yang menewaskan para korban tersebut.

    Satu korban lainnya, Rion Firmansyah (28), asal Gunung Santri, Kelurahan Kepuh, Kecamatan Palimanan, terdata meninggal dunia dan dibawa ke RS Sumber Hurip.

  • QRIS, Inovasi Pembayaran yang Bikin Happy UMKM

    QRIS, Inovasi Pembayaran yang Bikin Happy UMKM

    Bisnis.com, JAKARTA – QRIS saat ini telah menjadi metode pembayaran unggulan bagi masyarakat Indonesia. Sejak diluncurkan Bank Indonesia (BI) bersama Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) pada 17 Agustus 2019 hingga akhir Maret 2025, pengguna QRIS sudah mencapai 56,3 juta. Sementara volume transaksi tumbuh 169,15% (YoY) pada Maret 2025.

    Tingginya jumlah pengguna dan pertumbuhan volume transaksi QRIS tidak lepas dari kemudahan, keandalan, kecepatan dan keamanan dalam proses pembayaran. Sebelum adanya standardisasi universal untuk pembayaran berbasis QR, meja kasir di merchant-merchant dipenuhi papan QR code statis yang diterbitkan oleh Penyelenggara Jasa Pembayaran (PJP).

    Namun, dompet digital (e-wallet) hingga aplikasi mobile banking konsumen tidak bisa memindai QR code di luar penerbitnya. Misalnya, pengguna aplikasi Go-Pay, hanya dapat memindai QR code yang dikeluarkan oleh Go-Pay. Sebaliknya, pengguna Go-Pay tidak bisa memindai QR code yang dikeluarkan oleh dompet digital lainnya.

    Setelah adanya standardisasi QR code yang bernama Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS), terjadi proses interoperabilitas pada sistem, perangkat dan aplikasi dalam berkomunikasi, bertukar data, dan bekerja sama secara efektif untuk layanan pembayaran berbasis QR code milik PJP bank maupun non-bank.

    Merujuk laporan Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025, QRIS yang dikembangkan oleh BI bersama industri mengadopsi standar European MasterVisa Co (EMV Co) yang memungkinkan interoperabilitas transaksi pembayaran berbasis QR di dalam hingga luar negeri.

    Implikasi dari QRIS, transaksi pembayaran dapat dilakukan dengan skema on us maupun off us. Skema on us di sini, aplikasi pembayaran milik pembeli dan QR code milik pedagang, berasal dari penyelenggara yang sama. Misalnya, pengguna aplikasi MyBCA dapat memindai QR code dari pedagang yang diterbitkan oleh BCA.

    Sedangkan skema off us, aplikasi pembayaran digital yang digunakan pembeli dan QR code yang dimiliki pedagang, berasal dari penyelenggara (PJP) yang berbeda. Contohnya, aplikasi MyBCA dapat memindai QR code yang dikeluarkan GoPay.

    Implikasi sederhana di lapangan, kasir di warung hingga pedagang kaki lima hanya cukup menampilkan 1 QR code (QRIS statis) untuk dapat dipindai oleh berbagai aplikasi pembayaran milik bank dan non-bank.

    KEMUDAHAN

    Dengan cukup memindai QR code dari aplikasi e-wallet maupun mobile banking, berbelanja dapat dilakukan dengan cepat. Selain itu, konsumen maupun pedagang tidak perlu cemas perihal uang kembalian. Dari sisi pedagang, pengelolaan transaksi dan uang tunai (cash handling) juga lebih mudah.

    Kemudahan tersebut, mendorong tingginya angka pelaku usaha dalam mengadopsi QRIS sebagai kanal pembayaran. Per Maret 2025, sebanyak 38,1 juta pedagang telah menggunakan QRIS. Dari angka tersebut, sebanyak 93,01% merupakan UMKM dan 57,2% di antaranya berasal dari usaha mikro.

    Bagi pelaku UMKM, sistem pembayaran non-tunai ini relatif sederhana, karena konsumen cukup memindai QR code dari aplikasi e-wallet ataupun mobile banking miliknya. Percepatan akuisisi QRIS oleh pedagang juga didorong oleh insentif biaya transaksi yang dibebankan ke mereka.

    Untuk transaksi hingga Rp 500.000, pelaku usaha mikro (UMI) seperti pedagang kaki lima, toko kelontong hingga warung makan digratiskan biaya transaksinya atau merchant discount rate (MDR) 0%.

    INOVASI QRIS

    Dengan adopsi standar EMV Co, QRIS dapat dikoneksikan dengan teknologi sistem pembayaran berbasis QR secara global. Mengutip data BI, transaksi QRIS dapat dilakukan di Thailand, Malaysia dan Singapura.

    Cakupan penerimaan dan kerja sama penggunaan QRIS sebagai pembayaran non-tunai juga akan diperluas ke Jepang, Saudi Arabia, China, India, dan Korea Selatan. Di dalam negeri, Bank Indonesia bersama industri pada 15 Maret 2025 lalu telah melakukan uji coba QRIS Tanpa Pindai (QRIS TAP) berbasis Near Field Communication (NFC). Implementasi QRIS TAP akan diterapkan secara bertahap.

    Pada tahap awal, layanan QRIS TAP bisa digunakan di lokasi layanan transportasi, parkir, rumah sakit, serta toko ritel dan UMKM. Sejak diluncurkan hingga 16 April 2025, total merchant yang telah melayani QRIS TAP sebanyak 1,44 juta dengan volume transaksi 42,9 juta.

    Harapannya, inovasi hingga perluasan cakupan penggunaan QRIS di luar negeri terus berlanjut dan dapat menjadi insentif bagi masyarakat Indonesia untuk menggunakannya sebagai metode pembayaran digital utama di mana pun berada.

  • Pemkab Bekasi libatkan unsur gabungan dalam penertiban PKL di SGC

    Pemkab Bekasi libatkan unsur gabungan dalam penertiban PKL di SGC

    Aktivitas perniagaan pedagang kaki lima Pasar Baru Cikarang di badan jalan area Sentra Grosir Cikarang, Bekasi, Jabar, Sabtu (31/5/2025). ANTARA/Pradita Kurniawan Syah

    Pemkab Bekasi libatkan unsur gabungan dalam penertiban PKL di SGC
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Sabtu, 31 Mei 2025 – 17:47 WIB

    Elshinta.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi, Jawa Barat, melibatkan sejumlah unsur gabungan dalam penertiban pedagang kaki lima (PKL) di area Sentra Grosir Cikarang (SGC) termasuk lembaga nonpemerintah seperti organisasi kemasyarakatan.

    Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang mengatakan penertiban sekaligus penataan pedagang kaki lima di sekitar SGC sudah menjadi perhatian khusus pemerintah daerah terutama menyangkut aktivitas jual beli yang masih dilakukan pada area badan jalan, agar tidak mengganggu kenyamanan pengendara.

    “Saya juga sudah berkoordinasi dan berkomunikasi dengan forkopimda terkait penertiban dan penataan PKL di sekitar SGC, agar jangan sampai mengganggu lalu lintas pengguna jalan,” katanya, di Cikarang, Sabtu.

    Dia mengatakan skema relokasi menjadi opsi solusi jangka pendek, mengingat kondisi pasar tersebut dinilai tidak layak bagi para pedagang maupun untuk aktivitas berniaga sehingga dibutuhkan penataan ulang.

    “Menata Pasar Baru Cikarang yang berlokasi tepat di area SGC itu dimulai dengan penertiban. Saya juga akan libatkan ormas agar kondusif. Sebab ada pedagang yang perlu mendapatkan perlindungan untuk bisa berjualan. Nanti setelah ditertibkan akan direlokasi di tempat yang telah disediakan pemerintah daerah,” katanya.

    Pemerintah daerah juga tengah menjajaki kemungkinan mendapatkan dukungan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat maupun pusat, guna mewujudkan rencana revitalisasi Pasar Baru Cikarang setelah proses penataan dan relokasi tuntas.

    “Revitalisasi butuh waktu dan musyawarah. Bisa melalui APBD, bantuan provinsi, pusat atau bahkan kerja sama dengan pihak ketiga. Tapi itu semua masih dalam tahap pembahasan,” katanya.

    Ade menegaskan pemerintah daerah tidak ingin ada lagi pungutan liar dari oknum mana pun terhadap para pedagang kaki lima di sekitar SGC seperti kasus yang diungkap Polda Metro Jaya belum lama ini.

    “Yang terpenting hari ini adalah bagaimana masyarakat bisa tetap berjualan dan tidak ada lagi oknum-oknum yang mengutip dari pedagang. Apabila masih ada, komitmen kami bersama Forkopimda perlu ada tindak tegas,” katanya lagi.

    Kapolres Metro Bekasi Komisaris Besar Pol Mustofa menegaskan penataan PKL di area SGC membutuhkan kolaborasi berbagai pihak agar berjalan aman dan kondusif.

    “Kami sudah melakukan rapat dengan unsur pemerintah daerah, ada Dishub, Satpol PP dan Dinas Perdagangan, maupun bersama pengelola SGC. Tujuannya adalah untuk melakukan penataan,” katanya.

    Mustofa menekankan penanganan persoalan pedagang kaki lima di SGC bukan semata-mata soal penegakan hukum atau menjaga ketertiban umum maupun pengamanan arus lalu lintas. Lebih dari itu, perlu pendekatan holistik yang mempertimbangkan aspek sosial serta ekonomi warga.

    “Ada beberapa pihak yang harus terlibat. Kan kalau berjualan di jalan tidak boleh juga. Namun di sisi lain orang butuh mata pencaharian untuk kehidupan. Oleh sebab itu perlu ada solusi yang dihasilkan melalui pembahasan bersama,” kata dia pula.

    Sumber : Antara

  • Antisipasi Lonjakan Arus Kendaraan Libur Kenaikan Yesus Kristus, Polda Metro Jaya Kerahkan 754 Personel – Page 3

    Antisipasi Lonjakan Arus Kendaraan Libur Kenaikan Yesus Kristus, Polda Metro Jaya Kerahkan 754 Personel – Page 3

    General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa mengatakan, jumlah ini diperkirakan kembali mendekati angka serupa hari ini, Kamis 29 Mei 2025, dengan prediksi mencapai lebih dari 20 ribu penumpang dalam satu hari.

    “Tingginya antusiasme masyarakat terhadap layanan Whoosh selama masa libur panjang menunjukkan kepercayaan publik yang terus tumbuh terhadap moda transportasi cepat, nyaman, dan andal,” ujar Eva, Kamis (29/5/2025).

    Untuk perjalanan pada Sabtu 29 Mei 2025 untuk tiket Whoosh keberangkatan dari Stasiun Halim pada pukul 07.25 hingga 10.25 telah habis terjual. Sementara itu, tiket keberangkatan dari Halim pada pukul 11.00 hingga 15.00 telah terjual lebih dari 75%

    Masyarakat dihimbau untuk mencari alternatif ketersediaan tiket pada jam keberangkatan lainnya karena masih tersedia sejumlah tiket untuk keberangkatan siang hingga malam hari. Adapun kereta terakhir tersedia hingga pkl 21.25 WIB untuk keberangkatan dari Stasiun Halim.

    Untuk memastikan ketersediaan tiket, masyarakat dapat segera melakukan pemesanan tiket melalui kanal online yaitu aplikasi kereta cepat Whoosh, website ticket.kcic.co.id, Access by KAI, Livin’ by Mandiri, BRImo, Wondr by BNI, Tiket.com serta Traveloka, maupun secara offline di loket dan vending machine di stasiun.

  • Libur Kenaikan Yesus Kristus, Penumpang Whoosh Tembus 20.500 Orang – Page 3

    Libur Kenaikan Yesus Kristus, Penumpang Whoosh Tembus 20.500 Orang – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Jumlah penumpang Whoosh tercatat mencapai 20.500 penumpang pada Rabu (28/5/2025). Angka tersebut menunjukkan peningkatan sekitar 17% dibandingkan hari biasa yang melayani sekitar 16.000 hingga 18.000 penumpang Whoosh per hari.

    General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa mengatakan, jumlah ini diperkirakan kembali mendekati angka serupa hari ini, Kamis 29 Mei 2025, dengan prediksi mencapai lebih dari 20 ribu penumpang dalam satu hari.

    “Tingginya antusiasme masyarakat terhadap layanan Whoosh selama masa libur panjang menunjukkan kepercayaan publik yang terus tumbuh terhadap moda transportasi cepat, nyaman, dan andal,” ujar Eva, Kamis (29/5/2025).

    Tiket Sudah Habis Terjual

    Untuk perjalanan pada Sabtu 29 Mei 2025 untuk tiket Whoosh keberangkatan dari Stasiun Halim pada pukul 07.25 hingga 10.25 telah habis terjual. Sementara itu, tiket keberangkatan dari Halim pada pukul 11.00 hingga 15.00 telah terjual lebih dari 75%

    Masyarakat dihimbau untuk mencari alternatif ketersediaan tiket pada jam keberangkatan lainnya karena masih tersedia sejumlah tiket untuk keberangkatan siang hingga malam hari. Adapun kereta terakhir tersedia hingga pkl 21.25 WIB untuk keberangkatan dari Stasiun Halim.

    Untuk memastikan ketersediaan tiket, masyarakat dapat segera melakukan pemesanan tiket melalui kanal online yaitu aplikasi kereta cepat Whoosh, website ticket.kcic.co.id, Access by KAI, Livin’ by Mandiri, BRImo, Wondr by BNI, Tiket.com serta Traveloka, maupun secara offline di loket dan vending machine di stasiun.

     

  • Berkunjung ke Blora Wajib Cicipi Es Jati Segar dan Unik, Yumi..

    Berkunjung ke Blora Wajib Cicipi Es Jati Segar dan Unik, Yumi..

    Meskipun terdengar sederhana, es jati memiliki makna yang lebih dalam bagi masyarakat Blora. Minuman ini tidak hanya dikenal sebagai pelepas dahaga, tetapi juga sebagai warisan budaya yang terus hidup dari generasi ke generasi.

    Di masa lalu, es jati kerap dibuat secara kolektif oleh warga desa, terutama saat panen atau perayaan tertentu, dan menjadi simbol kebersamaan serta hasil pemanfaatan alam yang bijak.

    Tidak ada bahan pengawet, tidak ada pewarna buatan—hanya daun jati dan gula jawa, dua unsur alami yang mencerminkan kesederhanaan dan kearifan lokal. Banyak orang tua di Blora mengenang masa kecil mereka dengan cerita tentang memetik daun jati bersama keluarga dan membuat es jati di dapur rumah.

    Bahkan hingga kini, minuman ini masih dapat ditemukan di warung-warung tradisional atau pedagang kaki lima yang setia menjaga resep turun-temurun tersebut.

    Selain menyegarkan, beberapa orang juga mempercayai bahwa es jati memiliki manfaat untuk meredakan panas dalam dan membantu menyegarkan tubuh dari dalam, meskipun manfaat tersebut lebih didasarkan pada pengalaman empiris dibanding penelitian ilmiah.

    Kini, di tengah gempuran minuman modern yang penuh dengan cita rasa artifisial, kehadiran es jati justru menjadi napas segar yang menawarkan sesuatu yang otentik dan berbeda. Bagi wisatawan atau siapa pun yang ingin mengenal Blora lebih dekat, mencicipi es jati adalah salah satu cara terbaik untuk menyelami identitas kuliner sekaligus budaya lokal yang unik.

    Minuman ini tidak hanya memperkenalkan rasa yang khas, tetapi juga menyampaikan cerita tentang bagaimana manusia bisa hidup berdampingan secara harmonis dengan alam. Maka dari itu, jangan ragu untuk mencari es jati saat berkunjung ke Blora.

    Di balik kesederhanaannya, es jati menawarkan pengalaman rasa dan budaya yang tak bisa ditemukan di tempat lain. Rasanya yang menyegarkan dengan sentuhan sedikit pahit akan meninggalkan kesan mendalam, tidak hanya di lidah, tapi juga di hati.

    Dan siapa tahu, setelah mencicipinya, kamu pun akan sepakat bahwa belum lengkap rasanya datang ke Blora tanpa menikmati segelas es jati yang autentik.

    Penulis: Belvana Fasya Saad

    Pemuda Tenggelam di Sungai Pamali Brebes Ditemukan Meninggal

  • Jaktim gencarkan sosialisasi pembangunan saluran air di dua ruas jalan

    Jaktim gencarkan sosialisasi pembangunan saluran air di dua ruas jalan

    FOTO ANTARA

    Jaktim gencarkan sosialisasi pembangunan saluran air di dua ruas jalan
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Rabu, 28 Mei 2025 – 14:55 WIB

    Elshinta.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur mulai menggencarkan sosialisasi rencana pembangunan saluran air dengan metode “jacking” di Jalan DI Panjaitan dan Jalan Raya Bekasi Timur.

    “Sosialisasi terus dilakukan karena lokasi pembangunan saluran jacking berada di area padat lalu lintas, sehingga memerlukan koordinasi lintas sektor,” kata Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Ekbang) Fauzi di Jakarta, Rabu.

    Metode “jacking” sendiri merupakan pemasangan pipa dengan melakukan pengeboran tanah di bawah permukaan jalan lalu mendorongkan pipa dengan menggunakan tekanan hidrolik.

    Fauzi menyebut, pihaknya sudah melakukan sosialisasi pada Selasa (27/5) bersama jajaran Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Timur, kelurahan dan kecamatan setempat, Suku Dinas Perhubungan, Satpol PP, dan unsur terkait lainnya.

    Sosialisasi lanjutan juga akan dilakukan kepada masyarakat, termasuk para pedagang kaki lima (PKL), pemilik usaha, kantor, pengurus RT, RW, dan lainnya.

    “Pembangunan saluran dengan metode jacking ini akan dilakukan Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Timur,” ujar Fauzi.

    Dia juga meminta Suku Dinas SDA Jakarta Timur untuk memastikan sosialisasi kepada masyarakat dilaksanakan dengan baik, sehingga bisa dipahami dan dimengerti.

    “Tahapan sosialisasi ini sangat penting sebelum proses pembangunan berlangsung,” tegas Fauzi.

    Tak hanya itu, bagian lalu lintas dari Suku Dinas Perhubungan Jakarta Timur juga akan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan DKI Jakarta dan Ditlantas Polda Metro Jaya untuk mengecek perlu atau tidaknya rekayasa lalu lintas. Hal itu karena akses jalan di Jalan Raya Bekasi Timur cukup sempit.

    Sementara itu, Kepala Seksi Pembangunan Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Timur Tengku Saugi Zikri mengatakan, saluran air dengan metode “jacking” akan dibuat di Jalan DI Panjaitan, Cipinang Cempedak, Jatinegara, sepanjang 465 meter.

    “Mulai dari depan hotel di sana hingga ke rumah pompa brantas. Nantinya, dari rumah pompa tersebut air akan dialirkan ke Kali Ciliwung melalui saluran penghubung yang ada di Cipinang Cempedak,” kata Saugi.

    Lalu, saluran “jacking” juga akan dibangun di Jalan Raya Bekasi Timur, Jatinegara Kaum sepanjang 344 meter, mulai dari depan rumah makan hingga Kali Sunter.

    “Untuk pembuatan penghubung (crossing) saluran air di depan Kantor Kecamatan Jatinegara sampai ke Kali Cipinang dilakukan sepanjang 120 meter menggunakan box culvert berukuran 1,2 meter,” jelas Saugi.

    Sumber : Antara

  • Satpol PP Jaksel tindak PKL langgar aturan di Blok M

    Satpol PP Jaksel tindak PKL langgar aturan di Blok M

    Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Selatan mengawasi pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Blok M, Jakarta, Rabu (28/5/2025). ANTARA/HO-Kominfotik Jakarta Selatan.

    Satpol PP Jaksel tindak PKL langgar aturan di Blok M
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Rabu, 28 Mei 2025 – 15:25 WIB

    Elshinta.com – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Selatan akan menindak pedagang kaki lima (PKL) yang melanggar ketentraman dan ketertiban umum (Tramtibum), termasuk di kawasan Taman Literasi Marta Christina Tiahahu, Blok M, Kecamatan Kebayoran Baru.

    “Kami akan terus memastikan Jakarta Selatan, khususnya Blok M dengan fasilitas publiknya dapat digunakan sesuai aturan,” kata Kepala Satpol PP Jakarta Selatan, Nanto Dwi Subekti di Jakarta, Rabu.

    Nanto mengatakan, pihaknya rutin melakukan pengawasan sesuai arahan pimpinan terkait pengamanan dan pengawasan Pelanggaran Perda Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum. Dalam pengawasan tersebut dikerahkan sebanyak 20 personel gabungan dari semua unsur terkait untuk menjaga kondusivitas wilayah dan menjaga hak para pejalan kaki dalam menggunakan trotoar.

    Ia menegaskan, Satpol PP akan terus melakukan pengawasan terhadap PKL yang menggunakan trotoar di kawasan Blok M. Apabila, ada temuan pelanggaran, maka akan dilakukan penegakan sanksi sesuai aturan.

    “Mari sama-sama kita ciptakan lingkungan yang nyaman dan aman bagi semua. Jangan sampai yang kita perbuat dapat merugikan lainnya,” ucapnya.

    Sementara itu, salah seorang warga, Arga (27) mengapresiasi petugas Satpol PP yang terus berupaya menciptakan situasi kondusif dan nyaman bagi para pengunjung di kawasan Blok M.

    “Kawasannya sudah bagus dan rapi. Jadi, jangan sampai orang-orangnya tidak tertib,” ucap Arga.

    Sumber : Antara

  • Pembangunan saluran air di Jaktim untuk cegah banjir

    Pembangunan saluran air di Jaktim untuk cegah banjir

    Arisp foto – Petugas Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Timur melakukan normalisasi saluran air di sekitar Jalan DI Panjaitan, Rawabunga, Jatinegara untuk mengatasi kenangan air hujan. ANTARA/HO-Sudin SDA Jaktim.

    Pemkot: Pembangunan saluran air di Jaktim untuk cegah banjir
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Rabu, 28 Mei 2025 – 15:39 WIB

    Elshinta.com – Asisten Perekonomian, Pembangunan, dan Lingkungan Hidup (Asperbang LH) Jakarta Timur Fauzi menyebutkan pembangunan saluran air dengan metode “jacking” di Jalan DI Panjaitan dan Jalan Raya Bekasi Timur, Jakarta Timur untuk mencegah banjir saat hujan turun.

    “Pembuatan saluran menggunakan sistem jacking ini bertujuan mengatasi genangan (banjir) yang sering terjadi. Kami terus bahas peninjauan dan rencana saluran jacking dalam rapat lintas sektor,” kata Fauzi di Jakarta, Rabu.

    Metode jacking sendiri merupakan pemasangan pipa dengan melakukan pengeboran tanah di bawah permukaan jalan lalu mendorongkan pipa dengan menggunakan tekanan hidrolik.

    Jika hujan deras turun, kata dia, kawasan Jalan DI Panjaitan masih sering terjadi banjir dengan ketinggian sekitar 70-80 sentimeter (cm).

    Hal itu menjadi salah satu permasalahan dan aduan warga yang harus ditangani dengan solusi yang menyeluruh (komprehensif).

    Menurut Fauzi, dengan metode “jacking” dapat mempercepat proses pemasangan saluran dibandingkan dengan penggalian tradisional.

    Selain itu, saluran yang dipasang dengan “jacking” dapat meningkatkan kapasitas drainase dan mempercepat aliran air, sehingga mengurangi genangan dan banjir.

    Di sisi lain, Pemkot Jakarta Timur akan terus melakukan sosialisasi bertahap kepada pihak yang akan berdampak dengan adanya proyek ini.

    “Kami mohon masyarakat untuk memaklumi dan memahami jika terjadi kepadatan lalu lintas saat proses pengerjaan nantinya berlangsung,” ucap Fauzi.

    Adapun Pemkot Jakarta Timur sudah melakukan sosialisasi pada Selasa (27/5) bersama jajaran Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Timur, kelurahan dan kecamatan setempat, Suku Dinas Perhubungan, Satpol PP, dan unsur terkait lainnya.

    Sosialisasi lanjutan juga akan dilakukan kepada masyarakat, termasuk para pedagang kaki lima (PKL), pemilik usaha, kantor, pengurus RT, RW, dan lainnya.

    Sumber : Antara

  • Magetan Targetkan PAD Wisata 2025 Rp23,3 M, Disbudpar Upaya Benahi Ini

    Magetan Targetkan PAD Wisata 2025 Rp23,3 M, Disbudpar Upaya Benahi Ini

    Magetan (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Magetan menargetkan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata pada tahun 2025. Melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), target PAD tahun depan ditetapkan sebesar Rp23.304.600.000, naik dibanding target PAD tahun 2024 sebesar Rp21.686.000.000.

    Kabid Pengelolaan Pariwisata Disbudpar Magetan, Eka Radityo, menyampaikan kenaikan target ini tentu membutuhkan strategi dan upaya khusus. “Dibanding tahun 2024, targetnya sudah mengalami kenaikan. Jadi memang harus ada langkah-langkah khusus untuk mencapainya,” ujar Eka.

    Untuk menjaga ketertiban dan kenyamanan pengunjung, patroli rutin juga dilakukan oleh tim Disparbud bersama Satpol PP dan Dinas Lingkungan Hidup. Patroli ini bertujuan untuk mengingatkan para pedagang kaki lima (PKL) di sekitar Telaga Sarangan agar tetap tertib dan menjaga kebersihan lingkungan.

    Disbudpar Magetan dan petugas gabungan yang berkeliling Telaga Sarangan untuk memberikan imbauan ketertiban para para pedagang kaki lima (PKL).

    “Utamanya agar jalan untuk wisatawan ini tidak menyempit. Apalagi saat libur panjang, saat kunjungan wisata ramai. Tidak hanya jalan ya, kami juga ingatkan agar tidak menutup pandangan wisatawan ke arah Telaga,” katanya.

    Salah satu langkah yang dilakukan adalah penambahan jam operasional pelayanan retribusi wisata. Jika sebelumnya pelayanan berlangsung dalam waktu terbatas, kini diperluas menjadi mulai pukul 06.30 WIB hingga 22.00 WIB setiap hari.

    Tak hanya itu, Disbudpar juga menurunkan personel tambahan dari kantor induk setiap hari libur untuk memperkuat pengelolaan retribusi langsung di lapangan. Selain optimalisasi pelayanan fisik, sistem pembayaran non tunai juga terus didorong melalui penggunaan QRIS di berbagai titik wisata.

    Eka menambahkan, peningkatan kunjungan wisatawan juga akan diupayakan melalui penyelenggaraan berbagai event di destinasi unggulan, terutama di kawasan Telaga Sarangan.

    “Kami mendorong agar event-event di Sarangan terus digalakkan. Bisa diselenggarakan oleh pemerintah, swasta, maupun masyarakat,” jelasnya. [fiq]