Produk: Pinjol

  • Terjerat Pinjol, Koordinator Brand Scotch Kediri Gelapkan Pakaian

    Terjerat Pinjol, Koordinator Brand Scotch Kediri Gelapkan Pakaian

    Kediri (beritajatim.com) – Satreskrim Polres Kediri Kota meringkus NN, perempuan berusia 44 asal Badas, Kabupaten Kediri. Koordinator Brand Scotch Kediri ini menggelapkan ratusan pieces pakaian Scotch lantaran terjerat pinjaman online (pinjol).

    Kasatreskrim Polres Kediri Kota Iptu M Fatur Rozikin mengatakan, aksi pelaku diketahui awal Mei 2024 lalu. Berawal dari audit oleh Koodinator Scotch Jawa Timur di store Scotch Kota Kediri.

    Pihak Scotch menemukan dua lembar faktur pengiriman baju dan celana ke PCC Ponorogo. Tetapi saat dilakukan pengecekan ke Kepala Toko Madiun, ternyata diketahui tidak ada pengiriman. Kejadian tersebut kemudian dilaporkan ke Polres Kediri Kota.

    Dalam melakukan modusnya, tersangka menjual barang-barang brand Scotch dengan cara memerintahkan SPG untuk mengeluarkan barang. Tersangka beralasan jika barang tersebut akan dikirim ke bazar PCC Ponorogo.

    “Namun barang tersebut ternyata tidak dikirim ke bazar PCC Ponorogo, namun dijual ke orang berinisial M,” ungkap Fathur

    Dia menambahkan untuk satu pieces barang dijual dengan harga Rp40 ribu. Tersangka menggelapkan barang berupa baju koko kombo sebanyak 429 pieces, baju koko bordir 108 pieces.

    Selain baju, tersangka juga menjual celana chinos sebanyak 260 pieces dan celana formal sebanyak 39 pieces.

    Dari pengakuannya, perbuatan penggelapan tersebut telah dilakukan sejak tahun 2022 lalu. Tersangka menerima uang sebesar Rp32.960.000 dari hasil penjualan baju dan celana tersebut.

    “Uang tersebut digunakan untuk utang pinjaman online oleh tersangka,” ungkap Iptu Fathur.

    Atas perbuatannya tersangka dijerat dengan pasal 374 KUHP tentang penggelapan dalam jabatan. Dengan acaman hukuman pidana penjara selama 7 tahun penjara. [nm/beq]

  • Opick Tulis Lagu Religi Baru, Terinspirasi Curhat Orang Terjerat Pinjol

    Opick Tulis Lagu Religi Baru, Terinspirasi Curhat Orang Terjerat Pinjol

    Jakarta

    Opick menciptakan lagu religi terbaru yang akan rilis Ramadan ini. Faktanya, lagu ini terinspirasi dari banyaknya masalah yang dia lihat di orang-orang sekelilingnya.

    “Ada dong,” jawab Opick ketika ditanya apakah Ramadan kali ini dirinya akan mengeluarkan single religi terbaru, Rabu (6/3/2024).

    “Tersenyumlah wahai sang jiwa. Suka duka adalah karunia. Temukan indah rasa di jiwa. Hati yang bersyukur, ku temukan bahagia,” senandung Opick dari lagu berjudul ‘Tersenyumlah’. Lagu ini akan segera dirilis ke pasaran dalam waktu dekat.

    Opick mengaku terinspirasi menulis lagu ini dari pengalaman orang-orang yang ia temui. Permasalahan yang kadang melanda manusia seperti terjerat pinjaman online membuat Opick tersentuh untuk memberikan suara penyemangat bagi pendengarnya.

    “Ada satu lagu baru. Saya lihat, ketemu tamu, teman, kok banyak yang duka? Banyak yang masalah? Ada yang gagal, ada kejepit pinjol, ada yang apa. Jadi banyak kondisi teman-teman. Saya pengin nulis satu lagu itu (mengingatkan) sabar, kita masih ada harapan,” kata Opick.

    “Kita semua punya masalah, kita semua punya permasalahan, tapi ingat Allah dekat. Siapa yang bersyukur, dia akan menemukan bahagia. Sabar, jangan menyerah, Allah bersamamu,” lanjutnya.

    Lagu ini menurut Opick adalah lagu yang sederhana. Tujuannya adalah untuk menguatkan sesama, termasuk dirinya sendiri, agar tetap tegar menghadapi permasalahan dalam hidup.

    Wah, siap deh, detikers tunggu lagu yang bakal dirilis Bang Opick. Untuk teman-teman yang sedang dilanda masalah, semoga masalahnya cepat selesai, ya.

    (ask/fyk)

  • Daftar 8 Instrumen Investasi Terbaik Kembangkan Dana Pendidikan Anak

    Daftar 8 Instrumen Investasi Terbaik Kembangkan Dana Pendidikan Anak

    Daftar Isi

    Jakarta, CNN Indonesia

    Biaya pendidikan anak yang mahal bikin orang tua harus putar otak banting tulang demi sang buah hati bisa meraih gelar sarjana.

    Mahalnya pendidikan di tanah air sampai membuat Institut Teknologi Bandung (ITB) gaduh. Kampus di Jawa Barat itu menggandeng pinjaman online (pinjol) untuk memberikan alternatif bagi mahasiswa yang kesulitan membayar uang kuliah tunggal (UKT) mendapatkan utang.

    Sengkarut permasalahan pendidikan di Indonesia memang kudu dituntaskan para pemimpin bangsa. Di lain sisi, orang tua juga harus melek finansial agar bisa menunaikan kewajibannya kepada sang anak.

    Para orang tua tetap harus menyiapkan biaya pendidikan untuk putra dan putrinya kelak. Oleh karena itu, tabungan pendidikan anak penting disiapkan sedari dini.

    Perencana Keuangan PINA Rista Zwestika membuat hitung-hitungan sederhana biaya pendidikan anak, mulai dari sekolah dasar (SD) hingga strata satu (S1). Ia memperkirakan biaya sekolah seorang anak dari SD hingga S1 bisa mencapai Rp1 miliar hingga Rp3 miliar.

    Berikut rincian estimasi biaya pendidikan anak:

    SD: Rp100 juta-Rp300 juta
    SMP: Rp150 juta-Rp450 juta
    SMA: Rp200 juta-Rp600 juta
    S1 (empat tahun): Rp200 juta-Rp800 juta

    Namun, biaya tersebut masih bisa berubah tergantung beberapa faktor, mulai dari sekolah dan universitas yang dituju, lama pendidikan, tingkat inflasi, hingga gaya hidup sang anak.

    Rista menyarankan tiga instrumen yang bisa dipilih pasangan suami istri (pasutri) untuk tabungan pendidikan anak.

    1. Menabung di Bank

    Ia menyebut keuntungan opsi ini, antara lain aman dan mudah diakses. Katanya, tersedia berbagai opsi mulai dari tabungan pendidikan hingga deposito, serta suku bunga yang kompetitif bagi orang tua untuk mempersiapkan dana pendidikan anak mereka.

    Meski begitu, ada beberapa kekurangan jika Anda memilih menabung di bank untuk pendidikan anak. Rista mewanti-wanti ancaman inflasi hingga potensi keuntungan yang rendah menjadi pil pahit yang harus ditelan bila memilih instrumen ini.

    2. Investasi Emas

    Ia sadar bahwa instrumen ini memang fluktuatif dalam jangka pendek serta tidak bisa menghasilkan pendapatan secara langsung.

    “Namun, keuntungannya yang dianggap sebagai aset safe haven dan pelindung nilai terhadap inflasi. Lalu, emas punya nilai intrinsik dan tahan banting terhadap krisis ekonomi,” jelasnya kepada CNNIndonesia.com, Kamis (8/2).

    3. Investasi Saham

    Ia mengatakan investasi saham punya keuntungan cuan dalam jangka panjang dan ada peluang investasi di berbagai perusahaan. Kendati, instrumen ini juga punya risiko tinggi serta harus dibarengi pemahaman yang baik tentang pasar modal.

    Instrumen alternatif

    Selain tiga instrumen mainstream tersebut, Rista punya tiga opsi lain. Menurutnya, sektor ini bisa dijadikan alternatif bagi para pasutri.

    “Pertama, peer to peer (P2P) lending. Investasi dana pada platform P2P lending untuk membantu usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) mendapatkan pinjaman. Potensi keuntungan menarik, namun perlu memilih platform terpercaya dan terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK),” tuturnya.

    “Kedua, membeli properti, seperti tanah atau rumah sebagai aset investasi jangka panjang. Harganya cenderung naik dalam jangka panjang, namun membutuhkan modal besar dan biaya perawatan,” saran Rista.

    Ketiga, Rista merekomendasikan investasi di emas digital yang juga potensi cuannya mirip dengan emas fisik. Namun, perlu cerdas memilih platform terpercaya dan harus likuid alias mudah dicairkan.

    Sementara itu, Perencana Keuangan Finansialku Fennicia Auliantika menyoroti produk reksadana. Ia menyebut instrumen ini bisa dilirik untuk mengumpulkan tabungan pendidikan anak, terlebih jenis dan produk reksadana cukup beragam.

    “Ada reksadana pasar uang untuk waktu investasi jangka pendek, reksadana pendapatan tetap untuk jangka menengah, dan reksadana saham untuk jangka panjang,” jelas Fennicia.

    “Reksadana juga cocok bagi orang tua yang tidak memiliki waktu banyak untuk menganalisis instrumen investasi. Selain itu, reksadana mudah diakses di berbagai platform aplikasi investasi,” tambahnya.

    Fennicia mengatakan pemilihan instrumen investasi untuk pendidikan anak juga harus memperhatikan jenjang pendidikannya.

    Menurutnya, instrumen investasi untuk setiap jenjang pendidikan perlu ada penyesuaian. Bisa disesuaikan dengan jangka waktu alias berapa lama menabung atau berinvestasi, apakah termasuk jangka pendek, menengah, atau panjang.

    Ia menyebut tidak masalah jika pasutri memilih satu platform aplikasi dalam menyiapkan tabungan anak. Fennicia mengatakan sebuah aplikasi umumnya menyediakan beberapa instrumen investasi yang bisa dipilih sesuai tujuan dan jangka waktunya.

    “Jika hanya satu instrumen investasi, misal tabungan bank saja, maka pasutri tersebut perlu melakukan diversifikasi tabungan atau investasinya menjadi beberapa instrumen yang sesuai dengan jangka waktu investasi,” sarannya.

    “Alokasi menabung atau investasi perlu disesuaikan dengan kebutuhan biaya pendidikan yang dituju,” tandas Fennicia.

    (agt/agt)

  • Blak-blakan Danacita soal Tawarkan Pinjol ke Mahasiswa ITB

    Blak-blakan Danacita soal Tawarkan Pinjol ke Mahasiswa ITB

    Jakarta, CNN Indonesia

    PT Inclusive Finance Group (Danacita) blak-blakan soal penyediaan pembiayaan kuliah dengan skema pinjaman online (pinjol) bagi mahasiswa di Institut Teknologi Bandung (ITB).

    Direktur Utama Danacita Alfonsus Wibowo menjelaskan Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi (LPBBTI) hanya merupakan salah satu solusi alternatif bagi mahasiswa dan wali dalam membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT) di lembaga pendidikan formal.

    Ia menambahkan layanan yang diberikan Danacita juga dapat melengkapi berbagai macam solusi lain yang sudah disediakan oleh setiap lembaga pendidikan, termasuk ITB.

    “Dengan adanya beberapa pilihan, saya rasa mahasiswa dan orang tua bisa memutuskan dan melakukan komparasi mana yang terbaik dan mana yang lebih trust untuk kondisi masing-masing,” ujar Alfonsus dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (2/2), dikutip dari Antara.

    Ia menegaskan Danacita tidak memaksa mahasiswa dan wali untuk membayar kuliah dengan menggunakan layanan pendanaan.

    Selain itu, ia juga menegaskan Danacita tidak mengharapkan kampus mitra untuk memaksa mahasiswanya menggunakan layanan pendanaan.

    Dengan demikian, lanjutnya, keputusan terakhir berada di tangan mahasiswa dan wali.

    Alfonsus menilai istilah pinjol yang disematkan pada Danacita kurang tepat karena lekat dengan stigma negatif yang berkaitan dengan kegiatan ilegal. Padahal, kata dia, Danacita merupakan penyelenggara LPBBTI yang memiliki izin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

    Dalam kesempatan yang sama, Direktur Danacita Harry Noviandry menambahkan Danacita selalu mengedepankan prinsip manajemen risiko dalam memproses aplikasi. Danacita menerapkan proses analisa dan verifikasi terlebih dahulu untuk menilai kesanggupan calon penerima dana dalam melunasi pendanaan.

    Oleh sebab itu, Danacita mewajibkan calon penerima dana melakukan pengajuan bersama orang tua atau wali apabila masih berusia kurang dari 21 tahun atau belum memiliki penghasilan yang cukup. Danacita juga memastikan 100 persen pendanaan disalurkan langsung ke rekening lembaga pendidikan dengan harapan memenuhi unsur tepat guna.

    Adapun keseluruhan biaya yang diterapkan oleh Danacita berkisar 0,07 persen per hari yang mencakup biaya platform per bulan dan biaya persetujuan, tanpa biaya biaya administrasi. Angka tersebut di bawah batas maksimum yang ditetapkan OJK, yakni sebesar 0,1 persen per hari.

    Sementara dalam proses penagihan, Danacita berkomitmen untuk mengedepankan etika penagihan secara baik dan benar. Pasalnya, staf yang berkomunikasi langsung dengan penerima dana sudah tersertifikasi dan mendapat pelatihan dari Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI).

    Harry mengatakan proses penagihan yang dilakukan Danacita juga mematuhi peraturan yang ditetapkan OJK.

    “Kami bisa sampaikan, bahwa kami secara tata cara penagihan melakukan soft collection yang benar-benar melihat etika itu sebagai hal penting untuk kami. Dan kami berusaha apabila ada kesulitan daripada calon penerima dana di kemudian hari, kami juga memberikan solusi-solusi yang sudah kami punyai di SOP internal,” tutur Harry.

    Polemik menyoal ITB menawarkan mahasiswanya membayar uang kuliah menggunakan pinjol sebelumnya ramai diperbincangkan di media sosial X.

    Mulanya, sebuah akun @itbfess, mengunggah foto pamflet berisi informasi cicilan kuliah bulanan yang dikelola oleh pihak ketiga.

    Pada pamflet itu terdapat informasi program cicilan enam bulan hingga 12 bulan. Proses pengajuan tanpa down payment (DP) dan tanpa jaminan apapun, layaknya aplikasi pinjol lainnya.

    Tertera nominal pengajuan biaya pendidikan sebesar Rp12,5 juta dengan waktu 12 bulan. Nominal pengajuan biaya pendidikan tersebut dapat dicicil per bulan dengan biaya Rp1.291.667.

    Angka itu terdiri dari rincian durasi pembayaran 12 bulan, biaya bulanan platform 1,75 persen dan biaya persetujuan 3 persen.

    (del/agt)

  • Mengenal Skema Student Loan yang Sedang Dikaji Sri Mulyani

    Mengenal Skema Student Loan yang Sedang Dikaji Sri Mulyani

    Jakarta, CNN Indonesia

    Istilah pinjaman pelajar (student loan) kembali mengemuka setelah Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan pemerintah tengah mengkaji skema tersebut.

    Kajian itu ia sampaikan setelah melihat fenomena pinjaman online (pinjol) untuk biaya kuliah di Institute Teknologi Bandung (ITB) beberapa waktu lalu.

    Sri Mulyani mengatakan fenomena itu menandakan bahwa mahasiswa di Indonesia membutuhkan dana untuk pendidikan. Pemerintah sebenarnya sudah hadir melalui berbagai beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

    “Saat ini terkait dengan adanya mahasiswa yang membutuhkan bantuan pinjaman, kami sekarang sebetulnya sedang membahas dalam dewan pengawas LPDP meminta LPDP untuk mengembangkan kemungkinan men-develop yang disebut student loan,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, Selasa (30/1).

    Lantas, apa itu student loan dan bagaimana skema pembiayaan?

    Dilansir dari berbagai sumber, student loan merupakan pemenuhan biaya kuliah dengan skema cicilan. Skema ini umumnya diterapkan di negara maju dan dilakukan oleh bank maupun pemerintah.

    Istilah ini pertama kali muncul pada 1840. Saat itu, kredit pendidikan ditawarkan di Universitas Harvard, Amerika serikat (AS).

    Namun, pinjaman pelajar itu secara resmi diberlakukan pemerintah AS pada 1958. Kala itu, student loan ditawarkan berdasarkan Undang-Undang Pendidikan Pertahanan Nasional.

    Student loan diberikan guna membantu Negeri Paman Sam bersaing dengan negara lain, khususnya Uni Soviet.

    Terlepas dari sejarahnya, student loan juga kerap digunakan untuk biaya hidup selama menempuh pendidikan. Tiap-tiap negara punya aturan yang berbeda mengenai student loan.

    Yang jelas, biasanya bunga yang diterapkan lebih rendah dari pinjaman lainnya atau malah nol persen. Begitu juga jangka waktu pembayarannya, lebih meringankan.

    Bahkan ada juga memperbolehkan membayar setelah mahasiswa lulus dan dapat pekerjaan.

    Di AS, terdapat federal student loan. Pinjaman yang dijalankan oleh Departemen Pendidikan AS itu telah digunakan oleh lebih dari 13 juta pelajar setiap tahunnya.

    Ada empat jenis federal student loan, yakni pinjaman bersubsidi langsung, pinjaman langsung tanpa subsidi, pinjaman PLUS langsung, dan pinjaman konsolidasi langsung.

    Jika Anda tengah menempuh pendidikan S1, Anda dapat meminjam maksimal US$12.500 atau sekitar Rp197,2 juta per tahun dalam bentuk Pinjaman Langsung Bersubsidi dan Pinjaman Langsung Tanpa Subsidi.

    Sementara jika Anda tengah menempuh pendidikan S2 hingga S3, Anda dapat meminjam hingga US$20,500 atau sekitar Rp323,4 juta setiap tahun dalam bentuk pinjaman Langsung Tanpa Subsidi, menggunakan Pinjaman Direct PLUS untuk menutupi biaya lain di perguruan tinggi.

    Student loan di Indonesia

    Di Indonesia sendiri student loan secara resmi memang belum ada. Bahkan, pada 2018 lalu Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong perbankan segera meracik fasilitas kredit pelajar, seperti di AS.

    Ia pun membandingkan kucuran kredit di Indonesia dengan Amerika Serikat. Berdasarkan data yang diperolehnya, kredit pendidikan (student loan) di AS, yang menurut dia masuk kategori sektor produktif, mendapat aliran hingga US$1,3 triliun.

    Sedangkan kredit konsumtif di AS, seperti pinjaman kartu kredit hanya sebesar US$800 miliar.

    “Saya ingin memberi PR dengan namanya student loan. Tolong ini dipelajari. Ini bisa jadi produk baru perbankan dan asuransi. Jadi tolong potensi inovasi menjadi perhatian serius,” ucapnya saat itu.

    Sementara, Sri Mulyani mengatakan saat ini pihaknya tetap melakukan kajian mendalam soal wacana penerapan student loan. Pasalnya, di Negeri Paman Sam student loan pun menimbulkan masalah.

    Oleh karena itu, pemerintah pun akan merumuskan bagaimana keterjangkauan dari pinjaman agar tak memberatkan mahasiswa. Di sisi lain, skema itu juga bisa mencegah kecurangan.

    “Saat ini LPDP sedang membahasnya untuk bisa kemudian kita sampaikan dan kita putuskan dalam dewan pengawas,” ujar Sri Mulyani.

    (mrh/sfr)

  • Berapa Bunga Pinjol Danacita Buat Bayar Kuliah di ITB?

    Berapa Bunga Pinjol Danacita Buat Bayar Kuliah di ITB?

    Jakarta, CNN Indonesia

    Pinjaman online (pinjol) kembali menjadi perhatian setelah Institut Teknologi Bandung (ITB) menawarkan jasa itu kepada mahasiswa yang ingin bayar uang kuliah.

    Kabar ini bermula dari sebuah unggahan viral di media sosial. Unggahan itu menampilkan foto pamflet berisi informasi cicilan kuliah bulanan yang dikelola oleh pihak ketiga.

    Pada pamflet itu terdapat informasi program cicilan 6-12 bulan. Proses pengajuan dilakukan tanpa down payment (DP) dan jaminan apapun, layaknya aplikasi pinjol lainnya.

    ITB sendiri mengakui pihaknya bekerja sama dengan sejumlah pihak ketiga, yaitu Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKKB), dalam hal ini penyediaan pinjol. Adapun salah satu pinjol itu Danacita. Kerja sama ini dijalin sejak 2023.

    “Ya, ITB sudah ada kerja sama dengan Danacita sejak Agustus 2023,” ungkap Kepala Humas ITB Naomi Haswanto, Jumat (26/1).

    Lantas, berapa besar bunga pinjol Danacita buat biaya kuliah?

    Melansir situs resmi perusahaan, Danacita merupakan perusahaan teknologi yang menghadirkan pendanaan pendidikan terjangkau bagi para pelajar dan tenaga profesional. Perusahaan memiliki misi membangun masa depan generasi muda Asia Tenggara.

    Tercatat hingga saat ini total pengguna Danacita mencapai 27.440 orang. Dengan jumlah pengguna sebanyak itu, total dana pendidikan yang tersalurkan mencapai Rp375,99 miliar.

    Adapun total mitra pendidikan Danacita mencapai 148, yang terdiri dari perguruan tinggi hingga tempat kursus.

    Jika dilihat, besaran bunga Danacita masih memenuhi syarat maksimal bunga pinjol dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yakni 0,3 persen per hari atau sekitar 9 persen per bulan.

    Terdapat dua komponen biaya yang disampaikan saat pinjaman diajukan, yaitu biaya persetujuan dan biaya platform. Biaya persetujuan hanya dikenakan satu kali pada saat pengajuan sebesar 3 persen dari nominal pendanaan yang disetujui atau minimal Rp100 ribu.

    Kemudian, biaya platform dikenakan secara bulanan berkisar antara 1,6 persen hingga 1,75 persen per bulan bergantung pada jangka waktu pembayaran yang dipilih.

    Secara keseluruhan, biaya yang diterapkan oleh perusahaan berkisar 0,07 persen per hari, di mana masih di bawah batas maksimum yang telah ditetapkan oleh OJK sebesar 0,1 persen per hari.

    Besaran bunga Danacita juga kompetitif dengan pinjol lainnya. Misalnya, Pinjol Pinang memberikan bunga pinjaman sebesar 1,24 persen per bulan. Sementara, untuk biaya admin bulanan gratis.

    Lalu, ada pinjol Tunaiku juga mengenakan bunga 2 persen hingga 5 persen per bulan. Nasabah Tunaiku pun dikenakan biaya layanan dan biaya provisi mulai dari 5 persen dari total pinjaman dipotong di awal. Lalu, ada biaya pemeliharaan sebesar Rp550 ribu serta denda keterlambatan Rp150 ribu per bulan.

    (mrh/pta)

  • Tips Pinjam Uang ke Bank untuk Modal Memulai Usaha

    Tips Pinjam Uang ke Bank untuk Modal Memulai Usaha

    Daftar Isi

    Jakarta, CNN Indonesia

    Memulai usaha tak lepas dari modal. Untuk mendapat modal, tak sedikit pelaku bisnis yang memilih meminjam uang ke bank.

    Modal pun dibutuhkan untuk beberapa keperluan. Baik itu modal untuk memulai, menjalankan usaha, serta meningkatkan penjualan.

    Tentu saja, meminjam uang untuk modal ke bank sah-sah saja. Namun, langkah itu harus dilakukan dengan perhitungan matang.

    Pasalnya, pinjaman harus dikembalikan berikut biaya yang menyertainya, yakni bunga. Jika Anda gagal mengelola utang, akibatnya bisa fatal.

    Utang malah bisa membebani keuangan usaha. Selain itu, reputasi Anda dipertaruhkan. Bahkan, jika lebih banyak utang, usaha Anda bisa saja bangkrut.

    Lantas, seperti apa tips meminjam uang ke bank untuk memulai usaha?

    Sesuaikan plafon pinjaman

    Perencana Keuangan Andy Nugroho menuturkan saat meminjam uang ke bank untuk memulai usaha, Anda menyesuaikan plafon pinjaman uang dengan kemampuan membayar.

    “Jadi paling tidak besaran angsuran maksimal 30 persen dari penghasilan kita. Jadi bank akan menilai kita masih sanggup untuk membayar hutang tersebut,” kata Andy kepada CNNIndonesia.com, Kamis (19/1).

    Selain itu, pastikan juga skor kredit Anda bagus. Sebab, riwayat kredit yang jelek, semisal ada tunggakan kartu kredit ataupun pinjaman online ilegal, walaupun nominalnya kecil tetapi akan berdampak pada ditolaknya pengajuan pinjaman uang Anda.

    Menggunakan jaminan

    Andi menyebut agar pinjaman dapat cepat disetujui, pakailah jaminan atau agunan yang nilainya tinggi. Jaminan itu paling tidak nilainya setara dengan nominal jumlah yang ingin kita pinjam.

    Barang yang digunakan sebagai jaminan biasanya rumah, kendaraan bermotor, logam mulia, ataupun barang-barang lain yang bernilai tinggi serta memiliki sertifikat.

    Kemudian, tentukan tenor pinjaman. Andy mengatakan makin lama tenor pinjaman Anda, maka cicilan pembayaran bulanannya akan semakin kecil dan ringan.

    “Namun bila tenornya singkat, maka cicilan pembayarannya akan lebih besar, namun lebih cepat selesai juga,” imbuhnya.

    Pastikan kondisi keuangan sehat dan usaha bakal menguntungkan

    Perencana Keuangan OneShildt Financial Planning Budi Rahardjo mengatakan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat meminjam ke bank.

    Salah satunya, memastikan kondisi keuangan sehat sebelum meminjam.

    “Artinya, jangan meminjam dengan tidak ada kepastian pendapatan untuk pengembalian,” kata Budi.

    Selain itu, Anda juga perlu menentukan tujuan peminjaman. Misalnya, apakah untuk membeli atau peremajaan mesin dan peralatan atau untuk ekspansi karena ada pertumbuhan dan optimisme peluang permintaan dari bisnis yang lebih besar.

    Budi juga mengatakan meminjam ke bank sah-sah saja jika ada kebutuhan untuk membeli bahan baku karena ada permintaan dan kepastian pembayaran, sedangkan kas usaha tidak mencukupi.

    Tentukan rencana pembayaran

    Budi menuturkan saat meminjam ke bank, Anda juga harus punya rencana matang untuk membayar.

    Menurutnya, rencana pembayaran bisa dilakukan dengan dua pilihan, yaitu pengembalian jangka pendek dan jangka panjang.

    Ia mengatakan pengembalian jangka pendek bisa menjadi opsi saat modal dibutuhkan untuk menutupi biaya operasional usaha sesaat. Sedangkan, pengembalian jangka panjang biasanya untuk investasi.

    Melakukan pencatatan

    Budi menilai pencatatan keuangan setelah mendapat pinjaman dan usaha sudah berjalan itu penting. Ia menyebut hal ini berguna akan bank kelak tetap memiliki kepercayaan kepada Anda karena memiliki laporan keuangan yang jelas.

    Apalagi, kata dia, sebenarnya berbagai usaha dapat saja memperoleh pinjaman selama usahanya jelas, terlihat dari laporan keuangan yang sehat, arus kas lancar, dan pencatatan rapi.

    “Maka dari itu pemilik usaha memang perlu untuk selalu melakukan pencatatan dan pembukuan usaha yang baik, sehingga suatu saat membutuhkan modal usaha dari bank maka bank dapat menilai dan memberikan kepercayaan kepada usaha kita,” tutur Budi.

    (pta/pta)

  • Curi Uang Majikan, Seorang ART di Surabaya Dihukum 6 Bulan

    Curi Uang Majikan, Seorang ART di Surabaya Dihukum 6 Bulan

    Surabaya (beritajatim.com) – Majelis hakim yang diketuai Titik Budi Winarti menjatuhkan pidana penjara selama enam bulan pada Terdakwa Iggi Davalius Binti Jones Sihombing (36). Terdakwa dinilai terbukti melakukan pencurian uang milik majikannya.

    Vonis ini lebih ringan satu bulan dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Suparlan yang menuntut pidana penjara selama tujuh bulan.

    “Terdakwa terbukti mengambil sesuatu barang yang seluruh atau sebagian kepunyaan orang lain dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum. Sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 362 KUHP dalam dakwaan Penuntut Umum,” ujar hakim Titik.

    “Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Iggi Davalius Binti Jones Sihombing, dengan pidana penjara selama enam bulan dikurangi selama terdakwa berada dalam tahanan dengan perintah supaya terdakwa tetap ditahan,” lanjut Jaksa.

    Sebelumnya, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Suparlan Hadiyanto menghadirkan saksi Nesi dan Julaika di persidangan. Nesi mengatakan, saat itu meminta bantuan terdakwa Iggi untuk menghapus bukti transfer M-BCA di inbox handphone (HP), setelah Nesi melakukan transfer ke anaknya dan meminta tolong untuk menghapus bukti transfernya.

    Setelah selesai menghapus, Nesi menaruh HPnya di dalam tas dan ditaruh di dalam kamarnya. “Jadi terdakwa itu mengambil HP saya yang sudah tahu kode aksesnya. Sehingga terdakwa melakukan transfer ke akun OVO miliknya dengan dua kali yaitu pertama sebesar Rp 5 juta dan kedua sebesar Rp 700 ribu, Yang Mulia,” kata Nesi.

    Nesi menjelaskan, saat membuka HP dan sudah tidak ada lagi aplikasi M-BCA. Ternyata uang di ATM sudah diambil sama terdakwa. Dari kejadian itu, pihaknya langsung melaporkan ke kantor Polsek Karangpilang. “Terdakwa sudah mengakui perbuatannya dan membuat surat pernyataan, Yang Mulia,”ucap Nesi.

    Keterangan saksi, dibenarkan oleh terdakwa, dirinya mengambil uang tersebut, dibuat bayar pinjol, ” uangnya saya buat bayar pinjaman online (pinjol),” jelasnya. [uci/ian]

  • Terjebak Pinjol, Seorang ART Nekat Curi Uang Majikan

    Terjebak Pinjol, Seorang ART Nekat Curi Uang Majikan

    Surabaya (beritajatim.com) – Akibat terjebak pinjaman online (pinjol) seorang Asisten Rumah Tangga (ART) nekat melakukan aksi curi uang milik majikan.  Atas perbuatan tersebut, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Suparlan menuntut pidana penjara selama tujuh bulan pada terdakwa Iggi Davalius Binti Jones Sihombing (36). Dalam tuntutan Jaksa disebutkan Terdakwa terbukti melanggar pasal 362 KUHP tentang pencurian.

    ” Terdakwa terbukti mengambil sesuatu barang yang seluruh atau sebagian kepunyaan orang lain dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum. Sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 362 KUHP dalam dakwaan Penuntut Umum,” ujar Jaksa dalam tuntutannya.

    ” Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Iggi Davalius Binti Jones Sihombing, dengan pidana penjara selama 7 bulan dikurangi selama terdakwa berada dalam tahanan dengan perintah supaya terdakwa tetap ditahan,” lanjut Jaksa.

    BACA JUGA:Emil: Saya Bahagia Bu Gubernur Sudah Dapat Rekom

    Sebelumnya Jaksa Penuntut Umum (JPU) Suparlan Hadiyanto menghadirkan saksi Nesi dan Julaika di persidangan. Nesi mengatakan, saat itu meminta bantuan terdakwa Iggi untuk menghapus bukti transfer mobile banking di inbox handphone (HP), setelah Nesi melakukan transfer ke anaknya dan meminta tolong untuk menghapus bukti transfernya.

    Setelah selesai menghapus, Nesi menaruh HPnya di dalam tas dan ditaruh di dalam kamarnya. “Jadi terdakwa itu mengambil HP saya yang sudah tahu kode aksesnya. Sehingga terdakwa melakukan transfer ke akun paylatter miliknya dengan dua kali yaitu pertama sebesar Rp 5 juta dan kedua sebesar Rp 700 ribu.

    Nesi menjelaskan,saat membuka HP dan sudah tidak ada lagi aplikasi mobile banking. Ternyata uang di ATM sudah diambil  terdakwa. Dari kejadian itu, pihaknya langsung melaporkan ke kantor Polsek Karangpilang.

    “Terdakwa sudah mengakui perbuatannya dan membuat surat pernyataan, Yang Mulia,”ucap Nesi.

    Keterangan saksi, dibenarkan oleh terdakwa, dirinya mengambil uang tersebut, dibuat bayar pinjol,

    ” uangnya saya buat bayar pinjaman online (pinjol),” jelasnya. (Uci/Aje)

  • Sekdes Deling Jadi Tersangka Baru Dugaan Korupsi Pengelolaan Keuangan Desa

    Sekdes Deling Jadi Tersangka Baru Dugaan Korupsi Pengelolaan Keuangan Desa

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Sekretaris Desa Deling Kecamatan Sekar Kabupaten Bojonegoro Ratemi telah ditetapkan sebagai tersangka baru. Tersangka dalam penyidikan kasus dugaan korupsi pengelolaan keuangan desa dalam bidang pembangunan (fisik) tahun anggaran 2021.

    Penyidik Kejaksaan Negeri (Kejari) Bojonegoro sebelumnya telah menetapkan satu tersangka, yakni Kepala Desa (Kades) Deling Netty Herawati. Terdakwa sudah divonis hukuman selama 3 tahun 6 bulan penjara dipotong masa tahanan yang sudah dijalani.

    Selain itu terdakwa Netty Herawati juga diwajibkan membayar denda sebesar Rp50 juta subsider 3 bulan kurungan serta membayar uang pengganti sebesar Rp480.507.351,71, subsider pidana penjara selama 2 tahun.

    “Kami akan panggil yang bersangkutan minggu depan untuk diperiksa sebagai tersangka,” ujar Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Bojonegoro Badrut Tamam, Kamis (26/10/2023).

    Menurut Badrut, peran tersangka dalam kasus tersebut adalah yang merekayasa surat pertanggungjawaban (SPJ) dari hasil pengerjaan fisik yang dilakukan. “Kami juga meminta penyidik untuk menyelidiki kemana aliran dana tersebut,” jelasnya.

    BACA JUGA:

    Pelajar SMK Tuban Terlilit Pinjol lalu Gantung Diri, Meninggal

    Dalam kasus tersebut, sedikitnya ada sebanyak 16 kegiatan pembangunan fisik bersama pihak lain, dengan cara melakukan manipulasi SPJ baik sepenuhnya maupun sebagian. Sehingga negara diduga mengalami kerugian sebesar kurang lebih Rp480 juta. Jumlah tersebut dari pengelolaan keuangan APBDes 2021 senilai Rp 3,37 miliar. [lus/but]