Produk: Pinjol

  • Menkomdigi Meutya Bertemu Wapres Gibran, Bahas Prioritas Digitalisasi

    Menkomdigi Meutya Bertemu Wapres Gibran, Bahas Prioritas Digitalisasi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid pagi ini (Selasa, 29/10/2024) diterima oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka di Kantor Wakil Presiden.

    Meutya bertemu Gibran didampingi oleh dua Wakil Menteri Komunikan dan Digital, Nezar Patria dan Angga Raka Prabowo.

    Pertemuan antara Gibran dengan Menkomdigi dan kedua wakilnya adalah untuk membahas isu strategis dan prioritas dalam bidang digitalisasi dalam rapat tertutup.

    “Tentunya terkait dengan Komdigi,” ungkapnya usai bertemu Gibran.

    Meutya sebelumnya mengatakan penggantian nama menjadi Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) untuk menjawab tantangan zaman, yakni menitikberatkan pada digitalisasi.

    Sebelumnya, Kominfo di tangan Budi Arie Setiadi fokus memberantas aktivitas judi online. Meutya mengatakan ia akan meneruskan hal tersebut, sebab banyak masyarakat yang juga menitipkan kepadanya selama bertugas di Komisi I DPR RI.

    Ia juga mengatakan akan fokus kepada keamanan digital dan pinjaman online ilegal. Selain itu, ada pula yang menjadi fokus Meutya memimpin Komdigi.

    “Karena saya perempuan, saya tambah nggak hanya itu. Saya tambah juga bagaimana internet ramah anak, bagaimana anak-anak kita bisa terlindungi, human trafficking atau trafficking anak, pornografi anak, kekerasan anak, itu juga akan menjadi fokus kita dalam pembenahan ulang digital,” kata Meutya di Gedung Komdigi, Jakarta Pusat, Senin (21/10/2024).

    Meutya mengatakan hal ini juga sudah disampaikan kepada Prabowo. Kemudian, Prabowo juga menitipkan digitalisasi bisa mempermudah berbagai urusan pemerintahan.

    Selain itu, Meutya juga akan terus mengupayakan pemerataan internet di daerah tertinggal, terdalam, terluar (3T).

    “Itu yang mungkin kita coba fokuskan bersama internet yang lebjh merata dalam 100 hari ke depan,” ujarnya.

    (dem/dem)

  • Diduga Terjerat Pinjol, Staf Kecamatan di Kediri Coba Bunuh Diri

    Diduga Terjerat Pinjol, Staf Kecamatan di Kediri Coba Bunuh Diri

    Kediri (beritajatim.com) – Himawan, Staf Trantib Kecamatan Pesantren, Kota Kediri melakukan percobaan bunuh. Perbuatan nekat pelaku diduga dipicu oleh masalah ekonomi keluarga dan terjerat pinjaman online (pinjol).

    Beruntung Himawan berhasil diselamatkan. Anik Sugiarti (44) sang istri yang berhasil menemukan pria 48 itu dalam keadaan gantung diri alias kendat di rumahnya di Jl. Cendana I Gang Bayan RT 12/ RW 3, Kelurahan Singonegaran, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, pada Jumat siang (13/9/2024).

    Awalnya, Anik pulang dari masjid, sekitar pukul 13.00 WIB. Saat membuka pintu rumah, Anik mendengar suara orang yang merintih kesakitan.

    Alangkah terkejutnya Anik dia melihat suaminya dalam keadaan gantung diri di kamar. Pelaku menggunakan tali tampar kecil. “Istrinya berusaha untuk menolong sambil berteriak meminta pertolongan. Sehingga membuat tetangga yang mendengar datang,” ujar Kapolsek Pesantren Kompol Siswandi, S.H.

    Suyanto, tetangga pelaku datang. Dia berusaha menurunkan korban dengan memotong tali tersebut memakai pisau. Selanjutnya, saksi membawa pelaku ke Rumah Sakit Bhayangkara Kota Kediri.

    Kompol Siswandi, membenarkan pekerjaan pelaku sebagai Staf Trantib Kecamatan. Menurutnya, pelaku memiliki masalah perekonomian do dalam keluarga. Dia mempunyai banyak pinjaman di koperasi atau pinjol. “Keluarga menerima atas kejadian tersebut dan tidak menghendaki untuk ditangani,” tutup Kompol Siswandi. [nm/kun]

  • Pemerintah Tak Bisa Sendirian, Warga Mesti Ikut Jaga Data Pribadi

    Pemerintah Tak Bisa Sendirian, Warga Mesti Ikut Jaga Data Pribadi

    Jakarta

    Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengungkapkan Pemerintah Indonesia terus berupaya menjaga data pribadi masyarakat. Untuk itu, ia mengajak masyarakat pun turut menjaga data pribadinya itu agar tidak disalahgunakan pelaku kejahatan.

    “Pemerintah sangat serius melindungi warga negara, terutama dalam hal pelindungan data pribadi, tetapi yang paling penting adalah kami mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga data pribadinya,” ujar Budi di Gedung Kementerian Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Jakarta, Kamis (12/9/2024).

    Ia kemudian mencontohkan salah kasus soal data pribadi ini mengenai judi online dan pinjaman online ilegal yang makin marak karena adanya data pribadi masyarakat tersebar tanpa ada yang bertanggung jawab.

    Budi Arie menyebutkan peran masyarakat juga dinilai penting untuk turut menjaga data pribadi miliknya, tidak hanya dari sisi pemerintah saja.

    “Makanya, saya katakan hati-hati dengan data pribadi kita masing-masing. Sama seperti perumpamaan, kalau rumah kita kan juga harus kita jaga sendiri kan. Jadi, data pribadi juga harus kita imbau dari masyarakat untuk sama-sama menjaga data pribadi. Jangan memberikan data pribadi untuk hal-hal yang tidak perlu,” jelasnya.

    Di samping itu, pemerintah juga akan terus menggalakkan kampanye literasi digital ke masyarakat terkait data pribadi tersebut.

    “Jadi masyarakat perlu edukasi, jangan kasih sembarangan data pribadi ke pihak-pihak atau orang-orang yang tidak bertanggung jawab,” pungkas Budi.

    (agt/fay)

  • Blusukan ke Kampung Kebraon, Kapolsek Karang Pilang Sosialisasi Kamtibmas

    Blusukan ke Kampung Kebraon, Kapolsek Karang Pilang Sosialisasi Kamtibmas

    Surabaya (beritajatim.com) – Blusukan ke Kampung Kebraon, Surabaya, Sabtu (10/09/2024) malam, Kapolsek Karang Pilang mensosialisasikan pentingnya menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat jelang Pilkada 2024.

    Kapolsek Karangpilang, Kompol Risky Fardian  mengatakan pentingnya menjaga kekompakan dan persaudaraan meski berbeda pilihan. Karena nantinya akan berpengaruh kepada situasi kamtibmas di wilayah Karang Pilang.

    “Kemarin kita sampaikan kepada warga siapapun pilihan kita, walaupun berbeda tetap saling menjaga persaudaraan,” katanya saat dihubungi Beritajatim.com, Minggu (11/08/2024).

    Selain pesan-pesan untuk menjaga situasi kamtibmas jelang Pilkada 2024, Risky juga menitipkan pesan agar warga Kebraon tidak menjadi korban sasaran curanmor. Ia meminta selain sepeda motor diberikan kunci ganda dan diparkir di tempat yang aman, jika menungkinkan agar dipasang GPS yang bisa dipantau.

    “Saat ini juga masih marak kejadian tipu gelap rental mobil, ini juga perlu saya tekankan, agar warga senantiasa berhati-hati apabila menyewakan atau meminjamkan kendaraan pribadinya,” tambahnya.

    Risky juga meminta agar masyarakat tidak gegabah dalam memberikan identitas pribadi seperti fotocopy KTP maupun Kartu Keluarga. Hal itu dilakukan agar masyarakat tidak menjadi korban kejahatan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab. Utamanya terkait masalah Pinjol yang saat ini sedang disorot.

    “Jika tiba-tiba ada dana masuk ke rekening padahal tidak merasa meminjam, segera lapor kepada bank, minta surat ke Polsek untuk dilakukan pemblokiran dan menginfokan kepada bank terkait adanya dana masuk yang mencurigakan,” terangnya.

    Kepada para muda-mudi di wilayah Kebraon, ia dengan tegas meminta supaya tak ikut terlibat dalam pergaulan yang negatif seperti tawuran antar kelompok salah satunya.

    “Saat ini banyak adik-adik yang tergabung dalam perguruan silat, melakukan konvoi dengan membawa senjata tajam baik gir maupun celurit hingga terekam oleh CCTV. Diharapkan remaja-remaja di wilayah RW 1 agar tidak sampai mengikuti geng yang meresahkan masyarakat,” ucapnya.

    Sementara Ketua RW 01, Imam menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh jajaran anggota Polsek Karangpilang. Menurutnya, langkah Risky patut diapresiasi dalam menciptakan Kamtibmas yang kondusif.

    “Terima kasih dan apresiasi kepada Polsek Karangpilang, karena dengan kinerjanya wilayah RW 1 dalam keadaan aman dan kondusif,” ungkapnya. (ang/but)

  • Judi Online dan Pinjol Penyebab Perceraian di Surabaya Tinggi

    Judi Online dan Pinjol Penyebab Perceraian di Surabaya Tinggi

     

    Surabaya (beritajatim.com) – Judi online dan pinjaman online (pinjol) masih mendominasi penyebab tingginya perceraian di Surabaya. Meski tak diungkap secara langsung, fakta itu terungkap ketika persidangan perceraian berlangsung

    Humas PA Surabaya Dr Tamat Zaifudin SH MH mengatakan, para pemohon perceraian dalam pendaftaran memang tidak menjelaskan secara langsung alasan bercerai.

    “Waktu permohonan paling banyak mengatakan karena faktor ekonomi, tapi setelah digali di persidangan baru terungkap tidak dinafkahi karena suami uangnya habis untuk judi online, kalau nggak, suami jarang pulang karena judi online,” ujar Tamat, Rabu (10/7/2024).

    Ditambahkan Tamat, alasan terjerat pinjol juga masih mendominasi pengajuan perceraian. Untuk pinjol ini, yang terjerat tidak hanya pihak laki-laki namun juga perempuan.

    “Jadi ada yang mengajukan perceraian pihak laki-laki, karena istrinya terjerat pinjaman online,” tambahnya.

    Sebelumnya, Pengadilan Agama (PA) Surabaya mencatat selama bulan Januari hingga Juni 2024, ada 2.275 orang mengajukan gugatan perceraian. Dari jumlah tersebut, pemohon perceraian didominasi pihak perempuan yakni 1.650 (cerai gugat) orang sementara pemohon cerai laki-laki ada 625 orang.

    Tercatat ada 479 warga Surabaya yang mengajukan perceraian di bulan Juni 2024. Dari 479 orang tersebut, 127 orang mengajukan cerai talak sementara 349 mengajukan cerai gugat.

    “ Kalau cerai talak yang mengajukan cerai pihak laki-laki ada 127 orang, sedangkan cerai gugat yang mengajukan perceraian adalah pihak perempuan asa 349 orang,” ujar humas PA Surabaya, Tamat Zaifudin, Selasa (9/7/2024).

    Untuk bulan Juni ini angka perceraian paling tinggi dibanding bulan-bulan sebelumnya. Di bulan Mei misalnya, PA Surabaya mencatat ada 89 cerai talak dan 233 cerai gugat.

    Pun demikian di April, PA Surabaya mencatat 78 orang mengajukan cerai talak, 157 orang mengajukan cerai gugat. [uci/beq]

  • Cegah Judi Online, Kodim 0802 Ponorogo Periksa HP Anggotanya

    Cegah Judi Online, Kodim 0802 Ponorogo Periksa HP Anggotanya

    Ponorogo (beritajatim.com) – Dalam upaya mencegah keterlibatan anggota prajurit dan PNS dalam aktivitas judi online, Komando Distrik Militer (Kodim) 0802 Ponorogo melakukan pemeriksaan handphone (HP) anggota secara acak. Kegiatan pemeriksaan secara acak itu, dilakukan di lapangan apel Makodim 0802 Ponorogo.

    Pemeriksaan secara acak HP anggota itu, dipimipin langsung oleh Komandan Kodim 0802 Ponorogo, Letkol Inf Dwi Soerjono. Pemeriksaan ini bertujuan untuk memastikan bahwa anggota tidak terlibat dalam kegiatan judi online. Sebab, saat ini judi online semakin merajalela di seluruh wilayah dan membawa dampak buruk bagi diri sendiri, keluarga, serta lingkungan.

    “Kita wajib menjaga agar diri dan keluarga kita untuk tidak melakukan hal-hal yang merugikan. Salah satunya ya jangan terlibat dalam judi online yang saat ini sudah merajalela di mana-mana,” tegas Dandim 0802 Ponorogo, Senin (08/07/2024).

    Letkol Inf Dwi Soerjono juga menekankan bahwa efek dari judi online tidak hanya berdampak pada diri sendiri, tetapi juga keluarga. Ia pun mengungkapkan beberapa dampak buruk dari akibat kecanduan judi online. Yakni kecanduan hingga meningkatkan risiko mengakhiri hidup, terpuruknya kondisi keuangan keluarga dan diri sendiri. Kemudian juga bisa memicu tindakan kriminal dan membahayakan orang lain.

    Selain itu, nantinya akan afa pelanggaran privasi dan tersebarluasnya data pribadi. Rusaknya hubungan baik di keluarga dan lingkungan masyarakat. Terjebaknya dalam lingkaran setan dari pinjaman online ilegal (Pinjol) dan terancamnya anak putus sekolah dan kehilangan masa depan.

    “Kita berkomitmen untuk terus melakukan pemeriksaan HP anggota dalam berbagai situasi dan kondisi sebagai langkah pencegahan,” katanya.

    Dwi Soerjono menambahkan bahwa tindakan ini juga merupakan tindak lanjut dari Surat Telegram (ST) Komando Atas (Pagdam V/Brawijaya), Nomor STR/177/2024 tanggal 24 Juni 2024, yang memerintahkan pencegahan pelanggaran pidana maupun disiplin akibat judi online. Sebab, judi online itu dilarang dalam pasal 27 ayat (2) undang-undang nomor 1 tahun 2024.

    “Langkah tegas ini diambil untuk memastikan bahwa anggota Kodim 0802 Ponorogo tidak terjebak dalam aktivitas judi online, yang sangat merugikan dan untuk menjaga integritas serta disiplin prajurit dalam menjalankan tugasnya,” pungkasnya. (end/kun)

  • Antisipasi Judi Online, Kodim 0817 Gresik Periksa Ponsel Anggota

    Antisipasi Judi Online, Kodim 0817 Gresik Periksa Ponsel Anggota

    Gresik (beritajatim.com) –  Untuk mengantisipasi judi online, ponsel (telepon seluler) milik puluhan anggota Kodim 0817 Gresik diperiksa. Pemeriksaan secara tiba-tiba tersebut membuat sejumlah personel TNI kaget.

    Komandan Unit Intel Kodim 0817 Gresik, Lettu Caj M.Fikri Adha menuturkan, pengecekan ponsel ini dilakukan untuk mencegah maraknya judi online.

    “Sesuai instruksi dari pimpinan. Apabila ada personel kedapatan menyimpan aplikasi judi online segera dihentikan,atau dihapus supaya tidak terjadi permasalahan,” tuturnya, Kamis (27/6/2024).

    Ia menambahkan, pemeriksaan seperti ini akan dilakukan secara berkala dan berkelanjutan mengingat dampak negatif yang begitu luar biasa dari judi online.

    “Banyak korban yang diakibatkan perjudian maupun pinjaman online. Sehingga dapat mempengaruhi kedinasan serta menjadi masalah pada keluarga. Harapannya hal tersebut tidak terjadi di kalangan prajurit Kodim 0817 Gresik,” imbuhnya.

    M.Fikri Adha juga menghimbau kepada setiap prajurit supaya menghindari judi online. Pasalnya, tidak ada orang kaya hasil dari judi. Semua itu mesin yang menjalankan dan sudah ada ukurannya.

    “Saya tegaskan judi online membuat permalasahan. Tidak hanya mengganggu saat dinas tapi juga keluarga menjadi berantakan,” ungkapnya. [dny/suf]

  • Berantas Judi Online Butuh Keseriusan Pemerintah dan Penegak Hukum

    Berantas Judi Online Butuh Keseriusan Pemerintah dan Penegak Hukum

    Jakarta (beritajatim.com) – Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri 2008-2009 Susno Duadji menegaskan, upaya memberantas praktik judi online di Indonesia itu sebenarnya sangat mudah. Tinggal kemauan dan keseriusan pemerintah dan aparat penegak hukum saja.

    Susno menyebut, semua akses judi online bisa ditelusuri, meskipun bandarnya berada di Vietnam, Kamboja dan Filipina. Karena semua transaksi judi online diawali dari Indonesia.

    “Tinggal kerjasama dengan bank dan provider, kemudian diawasi oleh Kemenko Polhukam dan Polri lakukan penindakan. Permasalahannya itu satu, tinggal kemauan, mau memberantas atau tidak, itu saja, ” katanya dalam Gelora Talks dengan tema ‘Jeratan Pinjol + Judol = Duet Maut Pembawa Nahas.

    Susno menilai, praktik judi online telah berkembang sedemikian rupa, karena dianggap biasa-biasa saja, sehingga tidak ada upaya diberantas secara serius. Apalagi, lanjut Susno, aturan hukumnya sudah jelas, termasuk bagaimana cara memberantasnya, karena jejak digital transaksinya ada, sehingga mudah ditelusuri.

    “Praktik judi online itu sudah bertahun-tahun, Presiden baru terkaget-kaget setelah ada polisi yang dibakar, melibatkan anak SD dan orang tua dari segala kelompok umur. Tapi ini lebih bagus terlambat daripada tidak,” kata Susno Duadji

    Pakar Cyber Security dan IT Vaksincom Alfons Tanujaya mendorong penggunaan metode follow the money yang efektif untuk memberantas judi online. Menurutnya, metode follow the money dapat menekan angka perjudian.

    Namun begitu, harus ada kerjasama antara pihak kepolisian, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan OJK.

    “Kami sarankan yang efektif itu, follow the ads, follow the money, tetapi syaratnya perlu ada yang memiliki akses dan memiliki wewenang, Kepolisian, PPATK dan OJK,” kata Alfons Tanujaya.

    “Apa fungsinya? Jadi tiap kali dia pasang iklan nggak usah diblokir iklannya, walaupun dia masuk ke situs pemerintah, dia akan meminta pemainnya untuk memasukkan nomor WhatsApp (WA), harus setor uang ke rekeningnya, kalau sudah setor akan dikasih tahu servernya, nah tiga ini kuncinya,” sambungnya.

    Alfons juga menjelaskan, bahwa setelah nomer WA tersebut telah diamankan, selanjutnya pihak kepolisian dapat bergerak untuk melacak nomer tersebut dan menangkapnya.

    “Polisi meminta ke provider kalau nomor WhatsApp ini siapa, provider bisa ngasih data dan Polisi bisa tangkap orang itu,” katanya. [hen/beq]

  • Kisah 2 Menteri Jokowi: Menkeu Diteror Pinjol, Menteri Pertanian Diteriaki Pembohong oleh Petani

    Kisah 2 Menteri Jokowi: Menkeu Diteror Pinjol, Menteri Pertanian Diteriaki Pembohong oleh Petani

    Beberapa kisah dan cerita menarik para menteri selama mendampingi Presiden Jokowi bekerja untuk rakyat.

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA –  Kurang lebih empat bulan lagi, Presiden Jokowi akan menjabat sebagai orang nomor satu di Republik Indonesia.

    Jokowi akan mengakhiri masa jabatannya sebagai presiden RI pada 20 Oktober 2024 sekaligus pelantikan presiden yang baru Prabowo Subianto.

    Dengan berakhirnya masa jabatan Jokowi maka berakhir pula masa jabatan para menterinya.

    Di balik itu, beberapa kisah dan cerita menarik para menteri selama mendampingi Presiden Jokowi bekerja untuk rakyat.

    Berikut selengkapnya dirangkum Tribunnews.com, Rabu (26/6/2024) :

    1. Menteri Keuangan Diteror Pinjol

    Menteri Keuangan Sri Mulyani ternyata tidak lepas dari target pinjaman online.

    Meski berstatus menteri, namun Sri Mulyani tetap mendapat ‘teror’ dari aplikasi pinjaman online.

    Tidak sekali bendahara negara ini bahkan setiap hari mendapatkan tawaran pinjaman online di ponsel miliknya.

    Ia mengatakan tawaran itu datang dalam bentuk SMS yang setiap hari dikirimkan oleh orang yang tidak dikenal.

    “Anda enggak bisa menyaring dengan beberapa aplikasi, ini masif sekali saat ini, lihat saja SMS, BPKB bisa untuk ini. Saya juga dapat itu (SMS), saya ditawarin puinjaman tiap hari sama seperti yang lain,” kata Sri Mulyani dalam acara Talkshow Edukasi Keuangan BUNDAKU (Ibu, Anak, dan Keluarga Cakap Keuangan) di Jakarta, Selasa (25/6/2024).

    Sri Mulyani mengatakan ponsel pintar yang saat ini selalu dekat dengan pemiliknya tidak dapat menyaring tawarang pinjaman online ilegal, maka penggunanya bisa menjadi target (penipuan) selanjutnya.

    Maka dari itu perlu defense atau pertahanan ketika gawai yang dimiliki tidak mampu menyaring informasi.

    “Kalau kita tidak punya pertahanan, kita akan menjadi target selanjutnya.

    Gadget ini bisa menciptakan korban yaitu diri kita sendiri,” lanjut dia. Dia menjelaskan, dalam konteks kesetaraan gender, perempuan semakin lama terus menciptakan pendapatannya sendiri.

    “Seperti saya misalnya sebagai bendahara negara, ada tawaran dan terus “meleleh”, enggak bisa! Bendahara Negara itu harus kritis berpikir, kalau makin datangnya dengan tawaran yang melimpah-limpah, langsung tahu itu pasti nipu,” ujarnya.

    Dia bilang, literasi keuangan penting demi terwujudnya sebuah bangsa negara yang sejahtera, makmur dan adil. Namun, itu tidak mungkin bisa dicapai tanpa pembangunan di bidang ekonomi.

    Pembangunan ekonomi yang identik dengan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan sendiri, baik pada tingkat personal, keluarga, masyarakat dan bangsa. Itu menjadi syarat pertama bagi sebuah bangsa untuk maju dan sejahtera.

    Sri Mulyani menekankan tantangan yang terjadi hari ini lebih kompleks, jika dibandingkan dengan 40 sampai 50 tahun lalu tanpa adanya teknologi internet.

    Saat ini, akses informasi tidak terbatas dan ekonomi perempuan belakangan menunjukkan kemajuan. “Ibu-ibu saat ini memiliki ekonomi yang mulai maju, mulai nabung, dan statistiknya itu 62 persen perempuan menabung, dan menabungnya 37 persen pada kelompok seperti arisan atau majelis,” jelas dia.

    “Karena punya tabungan, mulai banyak ide, dan idenya bermacam-macam. Misalkan menanam yang untungnya besar, langsung mau dan enggak mikir,” tegasnya.

    2. Menteri Pertanian Diteriaki Pembohong

    Andi Amran Sulaiman Menteri Pertanian (Mentan) mengaku kerap diteriaki dengan sejumlah kata yang tidak pantas oleh petani ketika sedang melakukan kunjungan kerja ke sejumlah daerah.

    Mendapat perlakuan seperti itu, Andi lantas curhat ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) ketika dicaci-maki oleh para petani karena harga komoditas pertanian turun.

    Hal tersebut Andi sampaikan dalam Seminar Nasional Strategi Mewujudkan Swasembada Pangan Menuju Indonesia Emas 2045 di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (25/6/2024).

    “Salah satu contoh kebijakan yang kami keluarkan saat itu adalah HPB (Harga Perdagangan Besar). Kami menghadap Bapak Presiden, kami kunjungan ke NTB, tiba-tiba kami diteriaki oleh petani, ‘ini Pak Menteri brengsek, Pak Menteri pembohong’. Aku ngelus dada. Kenapa? Dia tidak mengenal kita, kita harus sabar,” ujar Andi.

    Selain itu Andi menegaskan menjadi seorang Menteri Pertanian tidak mudah, harus meminum obat ‘pil sabar’.

    Sebab ketika harga komoditas turun, maka petani yang marah.

    Di sisi lain, ketika harga naik, konsumen yang akan marah.

    “Jadi Menteri Pertanian tidak mudah, harus minum pil sabar. Harga naik konsumennya marah, harga turun petani marah, harga sedang-sedang stabil pengusaha yang marah. Tidak ada ruang Menteri Pertanian tidak tersiksa,” ujarnya.

    Menurutnya semua orang yang berteriak ketika harga naik atau turun belum pernah merasakan menjadi Menteri Pertanian.

    Andi mengatakan beruntung dirinya sudah menjabat sebagai menteri selama lima tahun, sehingga tahu cara mengakali amarah petani dan masyarakat lain.

    “Aku akali karena sudah senior, 5 tahun jadi menteri. Kalau harga naik, saya ke petani, petani peluk saya, (bilang) ‘terima kasih, Pak Menteri, harga sudah tinggi’,” jelas Andi.

    “Begitu harga turun, aku di kota operasi pasar, ‘terima kasih, Pak Menteri, harga sekarang sudah turun’. Harus menjaga keseimbangan tidak mudah,” jelasnya lagi.

    Sumber: Tribunnews.com/Warta Kota/Kompas.com

    Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Mentan Andi Curhat ke Jokowi, Sering Dimaki Petani Hingga Diteriaki Brengsek dan Pembohong

  • Satpol PP Surabaya Pecat 2 Pegawai Akibat Judi Online

    Satpol PP Surabaya Pecat 2 Pegawai Akibat Judi Online

    Surabaya (beritajatim.com) – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Surabaya memecat dua oknum pegawai honorer atau outsourcing (OS) terbukti terlibat dalam aktivitas perjudian online.

    Kepala Satpol PP Surabaya, Muhammad Fikser, mengungkapkan tindakan tegas ini diambil setelah investigasi internal mengungkap keterlibatan mereka.

    “Mereka non PNS, tapi OS. Sudah dipecat, Ada dua. Satu masih bisa dibina karena ada pernyatan tidak ulangi perbuatan dan selesaikan tunggakan,” kata Fikser, Senin (24/6/2024).

    Fikser mengungkapkan tiga orang OS yang terlibat perjudian online itu berawal mereka sering absen bekerja. Kemudian, pihaknya memanggil yang bersangkutan untuk menghadap alasan tidak masuk kerja tersebut.

    “Dari hasil pengecekan mereka sering meninggalkan kerja walau absen ada. Dia bolong-bolong kerja selama 3 minggu. Absen langsung menghilang, absen ada,” tuturnya.

    “Lalu dipanggil diperiksa, dalam pemeriksaan diketahui menghindari tagihan ke teman-temannya, nilainya variatif ada Rp 100 ribu, Rp 500 ribu dan lainnya,” tambah dia.

    Mereka sering meminjam uang ke temannya, bahkan nekat melakukan pinjaman online. Sehingga, kata Fikser, mereka selalu menghindar saat ditagih sehingga membuat mereka sering absen bekerja.

    “Uang yang pinjam itu dipakai untuk judi online, sehingga kita ada batas waktu dia selesaikan tapi tidak sanggup dan kita pecat,” tegas dia.

    Fikser menyebut dengan adanya kasus perjudian online dilingkungan Satpol PP ini pihaknya akan melalakun pengecekan tugas setiap anggotaya.

    Dia juga meminta seluruh anggota Satpol PP untuk tidak main-main dan terlibat perjudian online.

    “Kita akan lakukan pengecekan saat meninggalkan tugas. Kita tidak tahu main dimana, ketika meninggalkan tugas mungkin main judi online saat jam tugas. Saya sudah ingatkan seluruh anggota Satpol PP tidak meninggalkan tugas dan selama tugas jangan main judi online dan game online,” tegas dia.

    Disisi lain, diamenambahkan, perihal ini pihaknya juga tidak melakukan pelaporan kepolisian.

    “Enggak, kita tidak masuk ranah laporan. Dia sudah dipecat. Kalau main lagi bukan ranah kita. Karena kita tidak tangkap basah dia main judi online,” pungkas dia. [asg/but]