Produk: Pinjol

  • Hampir 100 Ribu Orang Teken Petisi Desak Prabowo Batalkan PPN 12%

    Hampir 100 Ribu Orang Teken Petisi Desak Prabowo Batalkan PPN 12%

    Bisnis.com, JAKARTA – Hampir 100.000 orang telah menandatangani petisi online yang ditujukan kepada Presiden Prabowo Subianto agar membatalkan kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) 12% pada Kamis (19/12/2024). 

    Mengutip dari situs change.org, Petisi tersebut diinisiasi oleh Bareng Warga dengan judul “Pemerintah, Segera Batalkan Kenaikan PPN!”. Mereka juga menggunakan hashtag #PajakMencekik dan #TolakKenaikanPPN. 

    Berdasarkan pantauan Bisnis pada pukul 09.20 WIB, sebanyak 95.949 orang telah menandatangani. Adapun, 41.653 orang telah memberikan tanda tangan per Kamis hari ini (19/12). 

    Dalam petisi tersebut dikatakan bahwa menaikan kembali PPN adalah kebijakan yang dapat memperdalam kesulitan masyarakat. Mereka menilai bahwa efek kebijakan tersebut dapat membuat harga berbagai kebutuhan menjadi naik, di tengah perekonomian masyarakat yang belum baik. 

    “Di soal pengangguran terbuka misalnya, menurut Badan Pusat Statistik (BPS) per Agustus 2024, angkanya masih sekitar 4,91 juta orang. Kemudian dari 144,64 juta orang yang bekerja, sebagian besar atau 57,94% bekerja di sektor informal. Jumlahnya mencapai 83,83 juta orang,” tulis petisi tersebut. 

    Mereka juga menyinggung soal upah yang masih terdapat masalah. Dengan mengutip data BPS per bulan Agustus, sejak 2020 dikatakan bahwa upah pekerja semakin mepet dengan rata-rata Upah Minimum Provinsi (UMP). Mereka juga menilai UMP sebagai acuan pendapatan yang layak patut diragukan. 

    Terlebih, mereka juga menilai bahwa naiknya PPN dapat mempengaruhi daya beli. Lantaran sejak Mei 2024 daya beli sudah menurun, dan jika PPN terus dipaksakan naik, maka daya beli dikatakan akan “terjun bebas”. 

    Atas alasan-alasan tersebut, pihaknya kemudian mengatakan agar Pemerintah perlu membatalkan kenaikan PPN yang tercantum dalam UU HPP. 

    “Sebelum luka masyarakat kian menganga. Sebelum tunggakan pinjaman online membesar dan menyebar ke mana-mana,” tulis petisi tersebut. 

  • Petisi Desak Prabowo Batalkan PPN 12 Persen Tembus 90 Ribu Orang

    Petisi Desak Prabowo Batalkan PPN 12 Persen Tembus 90 Ribu Orang

    Jakarta, CNN Indonesia

    Petisi yang berisi penolakan terhadap kebijakan Presiden Prabowo Subianto menaikkan pajak pertambahan nilai (PPN) 12 persen menembus 90 ribu tanda tangan.

    Petisi ini berjudul “Pemerintah, Segera Batalkan Kenaikan PPN!”. Petisi tersebut sudah tayang di situs change.org sejak 19 November 2024.

    Per pagi ini pukul 06.39 WIB, sudah ada 90.153 orang yang menandatangani petisi tersebut. Inisiator petisi menargetkan 150 ribu tanda tangan untuk petisi tersebut.

    Pembuat petisi menolak kenaikan PPN 12 persen karena menyulitkan rakyat. Dia mengingatkan daya beli masyarakat sedang buruk.

    “Rencana menaikan kembali PPN merupakan kebijakan yang akan memperdalam kesulitan masyarakat. Sebab harga berbagai jenis barang kebutuhan, seperti sabun mandi hingga Bahan Bakar Minyak (BBM) akan naik. Padahal keadaan ekonomi masyarakat belum juga hinggap di posisi yang baik,” tulis Bareng Warga, inisiator petisi tersebut.

    Mereka mengingatkan masih ada 4,91 juta orang pengangguran per Agustus 2024 merujuk Badan Pusat Statistik (BPS). Lalu ada 83,83 juta orang yang pekerjaannya di sektor informal.

    Kemudian mereka mengkritik upah mininum yang tak memenuhi kebutuhan dasar. Berdasarkan data BPS 2022, standar hidup layak di Jakarta membutuhkan Rp14 juta per bulan. UMP Jakarta di tahun 2024 saja hanya Rp5,06 juta.

    “Atas dasar itu, rasa-rasanya Pemerintah perlu membatalkan kenaikan PPN yang tercantum dalam UU HPP. Sebelum luka masyarakat kian menganga. Sebelum tunggakan pinjaman online membesar dan menyebar ke mana-mana,” tulis inisiator petisi.

    Sebelumnya, pemerintah memastikan kenaikan PPN 12 persen akan berlaku pada 1 Januari 2025. Kenaikan PPN berlaku terhadap semua barang dan jasa, kecuali sembako.

    “Sesuai dengan amanah undang-undang tentang harmonisasi peraturan perpajakan, ini sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Tarif PPN tahun depan akan naik sebesar 12 persen per 1 Januari,” kata Menko Perekonomian Airlangga Hartarto pada jumpa pers, Senin (16/12).

    (dhf/fra)

    [Gambas:Video CNN]

  • Puan Wanti-wanti Pemerintah Siapkan Mitigasi Dampak Kenaikan PPN 12 Persen

    Puan Wanti-wanti Pemerintah Siapkan Mitigasi Dampak Kenaikan PPN 12 Persen

    JAKARTA – Ketua DPR Puan Maharani mewanti-wanti pemerintah untuk mengantisipasi dampak yang akan terjadi dengan kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11 persen menjadi 12 persen mulai 1 Januari 2025.

    Puan juga berpesan agar kenaikan pajak harus digunakan untuk peningkatan pelayanan bagi rakyat.

    “Kami memahami tujuan kenaikan PPN untuk meningkatkan penerimaan negara dan mengurangi defisit angaran. Namun pemerintah harus memperhatikan dampak yang akan muncul dari kebijakan tersebut,” ujar Puan Maharani, Rabu, 18 Desember. 

    Kenaikan PPN 12 persen ini sendiri memang sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP). Hanya saja, Puan meminta pemerintah mendengarkan masukan dari berbagai kalangan, termasuk para pakar, terhadap potensi yang bisa ditimbulkan dari kebijakan itu.

    “UU HPP juga mengamanatkan Pemerintah dapat mengusulkan penurunan tarif PPN di mana UU HPP menjelaskan PPN yang berlaku pada tahun 2025 adalah sebesar 12 persen. Kita harus cermat dalam memperhatikan dampaknya terhadap daya beli masyarakat dan pertumbuhan ekonomi,” ucapnya.

    “Karena masih ada kekhawatiran bahwa kebijakan ini dapat memperburuk keadaan bagi kelas menengah dan pelaku usaha kecil,” sambung Puan.

    Meski pemerintah telah menegaskan PPN 12 persen akan dikenakan pada kelompok barang mewah dan tidak berlaku bagi sektor konsumsi rumah tangga, namun Puan menilai secara umum tetap akan terdampak bagi kelompok masyarakat berpendapatan rendah dan menengah. 

    Apalagi kenaikan tarif PPN juga diprediksi akan memicu inflasi pada barang konsumsi harian, seperti pakaian, perlengkapan kebersihan, dan obat-obatan, yang merupakan kebutuhan dasar bagi banyak keluarga.

    “Dampak bisa terjadi kepada masyarakat ketika produsen dan pelaku usaha menaikkan harga produk secara antisipatif sehingga memicu inflasi naik semakin tinggi. Ini yang harus diantisipasi,” kata Puan.

    Karena itu, Puan meminta pemerintah menyiapkan solusi jangka panjang. Sebab berdasarkan simulasi dari Center of Economics and Law Studies (Celios), kelas menengah diprediksi mengalami penambahan pengeluaran hingga Rp 354.293 per bulan atau Rp 4,2 juta per tahun dengan adanya kenaikan PPN.

    Sementara, keluarga miskin diprediksi menanggung kenaikan pengeluaran hingga Rp 101.880 per bulan atau Rp 1,2 juta per tahun, sedangkan kelompok rentan akan menghadapi penambahan pengeluaran sebesar Rp 153.871 per bulan. 

    “Dengan dinamika ekonomi yang ada saat ini, banyak masyarakat yang sudah tertekan. Tak sedikit yang lalu akhirnya terjerumus pada pinjaman online (pinjol) dengan bunga tak masuk akal. Kita berharap tak ada lagi tambahan tekanan ekonomi yang dirasakan masyarakat,” kata mantan Menko PMK itu.

    Puan juga berharap pemerintah menyiapkan langkah-langkah lanjutan untuk menghadapi berbagai tantangan yang akan timbul akibat kenaikan PPN 12 persen meskipun Pemerintah juga berencana memberikan insentif perpajakan senilai Rp 445 T dengan sasaran penerima manfaat adalah UMKM, dunia usaha, dan rumah tangga.

    “Sektor padat karya seperti industri tekstil sudah mengalami pelemahan selama beberapa waktu terakhir. Semoga kenaikan PPN ini tidak memperparah keadaan,” pungkasnya.

     

  • Kemudahan Akses Pinjol dan Paylater Bikin Generasi Muda Boros – Page 3

    Kemudahan Akses Pinjol dan Paylater Bikin Generasi Muda Boros – Page 3

    Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat tingkat utang yang diambil oleh anak muda cukup besar. Termasuk dari penggunaan layanan buy now pay later (BNPL).

    Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi mengatakan persoalan paylater sudah menjadi perhatian di seluruh dunia.

    “Sebenarnya paylater itu, ini saya sampaikan ini juga sudah menjadi concern dari regulator di seluruh dunia, kan kita ada forum International Network on Financial Education yang OECD,” kata Friderica usai gelaran Literasi Keuangan Indonesia Terdepan (LIKE IT) 2024, OJK di Balikpapan, Kalimantan Timur, Sabtu (5/10/2024).

    Dia mengatakan, forum internasional soal edukasi keuangan itu menyoroti peran paylater terhadap anak muda. Misalnya, budaya penggunaan paylater ini mendorong besarnya utang yang diambil oleh anak muda.

    “Itu disitu udah dibahas juga bahwa kayak pay later itu kemudian membuat anak-anak muda ini nama kerennya itu over-indebtedness alias kebanyakan utang,” ujarnya.

    Besarnya penggunaan paylater di Indonesia juga dipotret OJK. Data yang dikumpulkan mencatat pengguna paylater mayoritas merupakan generasi zoomers (Gen Z) dengan rentang usia 26-35 tahun.

    Rinciannya, 26,5 persen pengguna paylater berusia 18-25 tahun. Lalu, 43,9 persen pengguna berusia 26-35 tahun, angka ini menjadikan yang paling banyak.

    Berikutnya, 21,3 persen berusia 36-45 tahun. Selanjutnya, 7,3 persen pengguna berusia 46-55 tahun, serta hanya 1,1 persen pengguna paylater berusia di atas 55 tahun.

    Data yang ditampilkan OJK juga mencatat penggunaan paylater sebagian besar untuk keperluan gaya hidup. Diantaranya, fesyen dengan 66,4 persen, perlengkapan rumah tangga dengan 52,2 persen, elektronik dengan 41 persen, laptop atau ponsel dengan 34,5 persen, hingga perawatan tubuh sebesar 32,9 persen.

  • Ternyata Gen Z dan Milenial Punya Gaya Mencicil Berbeda

    Ternyata Gen Z dan Milenial Punya Gaya Mencicil Berbeda

    Jakarta: Gen Z dan milenial disebut memiliki gaya mencicil yang berbeda, meski kedua generasi itu memilih pola paylater. Perbedaan terdapat pada prioritas pengeluaran terkait cicilan paylater generasi muda.

    “Kami melihat, dengan tren penggunaan pinjaman online dan paylater yang semakin meningkat, penting untuk membekali generasi muda, terutama Gen Z, dengan strategi keuangan yang tepat agar kemudian dapat mengambil keputusan finansial yang lebih bijak,” ujar Direktur Insight Investments Ria M Warganda, dalam keterangan tertulis, Rabu, 18 Desember 2024.

    Ria mengutip riset terkini tentang gaya mencicil ini. Menurut dia, milenial cenderung memanfaatkan paylater untuk pengeluaran kebutuhan esensial seperti membayar tagihan internet, dan kebutuhan bulanan lain. Sementara itu, Gen Z, kata dia, lebih banya menggunakan paylater untuk membeli barang fashion, hingga perjalanan, dan hiburan.
     

    Menurut dia, perlu pembekalan terkait cicilan ini, agar risiko finansial generasi muda dapat ditekan sedemikian rupa. Sehingga, tak terjadi kerugian finansial. Termasuk, memilah dan memilih platform finansial.

    “Dengan mempertimbangkan faktor keamanan dan regulasi, untuk menghindari adanya potensi kerugian finansial dan jebakan utang yang berisiko di kemudian hari,” tutur Ria.

    Dia melihat tren cicilan online ini menunjukkan dua kecenderungan, pertama tumbuhnya industri fintech meski dihadapkan berbagai dinamika dan tantangan. Kedua, popularitas paylater menjadi perhatian bersama.

    “Dua tren ini menjadi pengingat pentingnya memiliki strategi keuangan yang terencana dengan baik, agar inovasi layanan keuangan ini dapat dimanfaatkan secara bijak dan mendukung kesejahteraan finansial masyarakat,” jelas Ria.

    Atas dasar itu, Ria membeberkan empat langkah utama dalam mengelola keuangan. Pertama, dengan membatasi cicilan maksimum 30 persen dari pendapatan, kemudian memastikan total cicilan bulanan tak melebihi 30 persen dari total penghasilan.

    Selanjutnya, Ria menyarankan generasi muda memprioritaskan kebutuhan produktif seperti pendidikan hingga pelatihan. Prioritas itu, kata dia, lebih bermanfaat ketimbang fokus pada kebutuhan konsumtif.

    Ria juga menyarankan pembuatan daftar prioritas pengeluaran, kemudian menyisihkan minimal 10 persen dari pendapatan untuk dana darurat. Termasuk, evaluasi anggaran secara berkala untuk memastikan tetap sesuai kebutuhan dan tujuan finansial. Terakhir, yakni berinvestasi sejak dini.

    “Investasi turut menjadi salah satu langkah penting karena dapat membantu generasi muda mempersiapkan masa depan yang lebih stabil, bahkan beberapa instrumen investasi juga memiliki dampak sosial dan lingkungan yang sejalan dengan nilai-nilai yang sering dijunjung oleh Gen Z, yakni kepedulian terhadap tanggung jawab sosial dan lingkungan,” tutur Ria.

    Pihaknya siap membantu pengelolaan keuangan generasi muda, dengan memberikan pilihan-pilihan investasi yang mencatatkan kinerja cemerlang dan terukur. Serta memiliki dampak sosial yang positif.

    Salah satu pilihan yang dapat dipertimbangkan, kata Ria, adalah Reksa Dana I-Hajj Syariah Fund. Selain karena kinerjanya yang cemerlang, reksa dana ini juga mendukung inisiatif yang memberikan dampak sosial yang positif.

    Jakarta: Gen Z dan milenial disebut memiliki gaya mencicil yang berbeda, meski kedua generasi itu memilih pola paylater. Perbedaan terdapat pada prioritas pengeluaran terkait cicilan paylater generasi muda.
     
    “Kami melihat, dengan tren penggunaan pinjaman online dan paylater yang semakin meningkat, penting untuk membekali generasi muda, terutama Gen Z, dengan strategi keuangan yang tepat agar kemudian dapat mengambil keputusan finansial yang lebih bijak,” ujar Direktur Insight Investments Ria M Warganda, dalam keterangan tertulis, Rabu, 18 Desember 2024.
     
    Ria mengutip riset terkini tentang gaya mencicil ini. Menurut dia, milenial cenderung memanfaatkan paylater untuk pengeluaran kebutuhan esensial seperti membayar tagihan internet, dan kebutuhan bulanan lain. Sementara itu, Gen Z, kata dia, lebih banya menggunakan paylater untuk membeli barang fashion, hingga perjalanan, dan hiburan.
     

    Menurut dia, perlu pembekalan terkait cicilan ini, agar risiko finansial generasi muda dapat ditekan sedemikian rupa. Sehingga, tak terjadi kerugian finansial. Termasuk, memilah dan memilih platform finansial.
    “Dengan mempertimbangkan faktor keamanan dan regulasi, untuk menghindari adanya potensi kerugian finansial dan jebakan utang yang berisiko di kemudian hari,” tutur Ria.
     
    Dia melihat tren cicilan online ini menunjukkan dua kecenderungan, pertama tumbuhnya industri fintech meski dihadapkan berbagai dinamika dan tantangan. Kedua, popularitas paylater menjadi perhatian bersama.
     
    “Dua tren ini menjadi pengingat pentingnya memiliki strategi keuangan yang terencana dengan baik, agar inovasi layanan keuangan ini dapat dimanfaatkan secara bijak dan mendukung kesejahteraan finansial masyarakat,” jelas Ria.
     
    Atas dasar itu, Ria membeberkan empat langkah utama dalam mengelola keuangan. Pertama, dengan membatasi cicilan maksimum 30 persen dari pendapatan, kemudian memastikan total cicilan bulanan tak melebihi 30 persen dari total penghasilan.
     
    Selanjutnya, Ria menyarankan generasi muda memprioritaskan kebutuhan produktif seperti pendidikan hingga pelatihan. Prioritas itu, kata dia, lebih bermanfaat ketimbang fokus pada kebutuhan konsumtif.
     
    Ria juga menyarankan pembuatan daftar prioritas pengeluaran, kemudian menyisihkan minimal 10 persen dari pendapatan untuk dana darurat. Termasuk, evaluasi anggaran secara berkala untuk memastikan tetap sesuai kebutuhan dan tujuan finansial. Terakhir, yakni berinvestasi sejak dini.
     
    “Investasi turut menjadi salah satu langkah penting karena dapat membantu generasi muda mempersiapkan masa depan yang lebih stabil, bahkan beberapa instrumen investasi juga memiliki dampak sosial dan lingkungan yang sejalan dengan nilai-nilai yang sering dijunjung oleh Gen Z, yakni kepedulian terhadap tanggung jawab sosial dan lingkungan,” tutur Ria.
     
    Pihaknya siap membantu pengelolaan keuangan generasi muda, dengan memberikan pilihan-pilihan investasi yang mencatatkan kinerja cemerlang dan terukur. Serta memiliki dampak sosial yang positif.
     
    Salah satu pilihan yang dapat dipertimbangkan, kata Ria, adalah Reksa Dana I-Hajj Syariah Fund. Selain karena kinerjanya yang cemerlang, reksa dana ini juga mendukung inisiatif yang memberikan dampak sosial yang positif.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ADN)

  • Awas Jebakan, Ini Beda Pinjol Ilegal dan Legal Berizin OJK

    Awas Jebakan, Ini Beda Pinjol Ilegal dan Legal Berizin OJK

    Jakarta, CNBC Indonesia – Peredaran layanan pinjaman online (pinjol) ilegal meresahkan masyarakat. Sudah banyak korban yang terlilit utang dalam jumlah besar dan menjadi korban teror dari pinjol ilegal.

    Untuk itu, wajib diketahui ciri-ciri pinjol ilegal dan legal yang berizin Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Adapun pembedanya dibeberkan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI).

    Director of Corporate Communication AFPI Andrisyah Tauladan menyebut, ada beberapa hal yang perlu diketahui oleh masyarakat antara pinjol ilegal dan P2P lending berizin OJK.

    Pertama, yakni masalah keamanan data. Perlu diingat fintech P2P lending berizin hanya meminta akses ke Camera,Microphone, dan Location (CAMILAN) pada ponsel Anda.

    Hal ini sesuai dengan regulasi terkait perlindungan data pribadi konsumen. Mereka akan meminta izin yang jelas sebelum mengakses data pribadi dan tidak akan menyalahgunakannya.

    Kedua, dari sisi transparansi informasi. Fintech P2P lending berizin akan memberikan informasi yang transparan mengenai suku bunga, biaya, dan ketentuan lainnya.

    Serta memastikan bahwa konsumen memahami semua syarat dan ketentuan sebelum menandatangani perjanjian.

    “Soal tanda tangan, lembaga berizin akan menggunakan platform yang memiliki sertifikat elektronik, bukan hanya tombol persetujuan,” ujarnya dalam keterangan yang diterima CNBC Indonesia.

    Sebelum mengajukan pinjaman, masyarakat juga harus cek dan memastikan terlebih dahulu bahwa platform fintech tersebut berizin resmi dari OJK melalui situs resmi OJK atau AFPI.

    Selain itu, fintech P2P lending legal akan mencantumkan alamat kantor yang jelas dan dapat dihubungi. Mereka juga menyediakan layanan pelanggan yang responsif.

    Dari segi proses penagihan, P2P lending yang terdaftar OJK melakukannya secara profesional, etis dan tunduk pada aturan. Mereka tidak melakukan tindakan intimidasi, juga tidak menggunakan cara-cara yang asusila atau kekerasan dalam proses penagihan.

    AFPI mengimbau seluruh masyarakat untuk lebih waspada dan selektif dalam memilih layanan keuangan berbasis teknologi. Gunakan layanan fintech yang terdaftar dan diawasi OJK untuk menjamin keamanan dan kenyamanan dalam bertransaksi.

    “Dengan memahami dan menerapkan langkah-langkah di atas, masyarakat dapat terlindungi dari risiko “pinjol” dan dapat memanfaatkan layanan fintech P2P lending yang diawasi untuk memenuhi kebutuhan finansial mereka dengan aman dan nyaman,” ia memungkasi.

    (fab/fab)

  • 7 Cara Amankan Kontak Hp dari Teror Pinjol Ilegal

    7 Cara Amankan Kontak Hp dari Teror Pinjol Ilegal

    Daftar Isi

    Jakarta, CNN Indonesia

    Teror dari pinjaman online (pinjol) ilegal menjadi salah satu masalah yang kerap dialami sejumlah orang beberapa waktu ke belakang. Simak cara amankan kontak Hp dari teror pinjol.

    Teror dari pinjol ilegal tak hanya dialami oleh pengguna layanan, tetapi juga kerabat pengguna tersebut. Teror dari pinjol ini biasanya berupa tuntutan pembayaran hutang yang disertai ancaman dan intimidasi.

    Maka dari itu, penting untuk melindungi privasi dan kenyamanan Anda dan kerabat dengan mengamankan nomor HP dari pinjol ilegal.

    Dikutip dari Eraspace, simak cara mengamankan kontak Hp dari teror pinjol ilegal:

    Batasi akses kontak

    Salah satu cara mengamankan nomor HP dari pinjol adalah dengan membatasi pemberian akses kontak. Sebelum menggunakan aplikasi, terutama aplikasi pinjol, pastikan Anda membaca membaca syarat dan ketentuan yang mereka berikan.

    Jika memungkinkan, batasi akses aplikasi tersebut hanya pada data yang benar-benar diperlukan. Hindari memberikan izin akses penuh ke kontak kamu, karena informasi ini sering kali disalahgunakan untuk meneror atau menekan pengguna.

    Salah satu langkah preventif adalah menggunakan ponsel yang tidak berisi kontak penting saat mendaftar aplikasi pinjol. Hal tersebut untuk melindungi kerabat dari potensi teror.

    Gunakan nomor virtual

    Penggunaan nomor virtual bisa menjadi salah satu solusi efektif untuk mengamankan nomor HP dari pinjol. Nomor virtual ini dapat digunakan sebagai pengganti nomor utama saat mendaftar saat mendaftar layanan pinjol atau aplikasi lain yang berisiko.

    Ada banyak aplikasi yang menyediakan layanan nomor virtual. Anda bisa mengunduh secara gratis atau berbayar.

    Nomor ini berfungsi seperti nomor telepon biasa, tetapi hanya digunakan sementara atau untuk keperluan tertentu.

    Aktifkan verifikasi dua faktor (2FA)

    Melakukan perlindungan nomor HP berarti melindungi akun digital yang terhubung dengannya. Salah satu cara untuk meningkatkan keamanan tersebut adalah dengan mengaktifkan fitur verifikasi dua faktor atau Two-Factor Authentication (2FA).

    Setiap kali Anda ingin mengakses akun tertentu, selain memasukkan kata sandi, fitur ini juga perlu memasukkan kode verifikasi yang dikirimkan ke nomor HP atau aplikasi autentikasi.

    Fitur ini juga membantu mengamankan nomor HP Anda dari potensi penyalahgunaan oleh pihak pinjol atau lainnya.

    Laporkan gangguan

    Jika Anda merasa terganggu oleh teror pinjol ilegal, segera lakukan pelaporan pada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Anda bisa melaporkan pinjol ilegal ke OJK melalui saluran pengaduan mereka.

    Selain itu, Anda juga dapat melaporkan teror ini ke pihak kepolisian untuk mendapatkan perlindungan hukum.

    Ganti nomor

    Selain melakukan pelaporan, Anda juga bisa mengganti nomor ponsel jika teror dari pinjol tak kunjung berhenti Namun, cara ini mungkin agak merepotkan karena Anda harus menginformasikan kontak baru kepada keluarga dan kerabat Anda.

    Hindari pinjol ilegal

    Sebelum menggunakan pinjol, pastikan layanan tersebut merupakan lembaga yang terdaftar dan diawasi oleh OJK. Anda bisa memeriksa daftar lembaga yang legal melalui situs resmi OJK.

    Kemudian, periksa terlebih dulu ulasan dan reputasi platform pinjol untuk mengetahui apakah platform tersebut kerap bermasalah atau tidak.

    Nyalakan fitur blokir

    Hampir semua ponsel memiliki fitur bawaan untuk memblokir nomor yang tidak diinginkan. Beberapa ponsel bahkan dibekali fitur untuk menandai nomor yang diduga melakukan spam panggilan.

    (lom/dmi)

    [Gambas:Video CNN]

  • Korban Pinjol Berjatuhan, Ke Mana Regulator?

    Korban Pinjol Berjatuhan, Ke Mana Regulator?

    Peringatan berita ini mengandung konten bunuh diri. Segera konsultasikan diri anda jika sedang mengalami depresi. Setiap masalah pasti ada jalan keluar. Bunuh diri bukanlah solusi.

    Bisnis.com, JAKARTA – Jeratan pinjaman online (pinjol) terus berjatuhan, tidak sedikit mereka yang mengambil jalan pintas untuk lepas dari masalah tersebut. 

    Himpitan ekonomi hingga judi online menjadi salah satu alasan banyak masyarakat yang terjatuh dalam jeratan pinjol ilegal. Alih-alih sebagai jalan pintas, tumpukan utang justru makin menggunung. Kondisi besar pasak dari pada tiang telah menggelapkan pikiran untuk melanjutkan hidup.

    Baru-baru ini, berita penemuan satu keluarga yang tewas dalam kediamannya di Ciputat, Tangerang Selatan cukup membuat geger. Pasalnya, jeratan pinjol disebut-sebut menjadi penyebabnya.

    Ihwal dugaan tunggakan pinjol itu diungkapkan oleh Kapolsek Ciputat Timur Kompol Kemas M.S Arifin. Kemas menuturkan bahwa sebelum ditemukan tewas, korban bunuh diri pernah bercerita bahwa suaminya memiliki utang pinjaman online alias pinjol. 

    “Dalam peristiwa tersebut belum diketahui motif bunuh diri yang melibatkan satu keluarga,” kata Kompol Kemas M.S. Arifin dilansir dari Antara, Senin (16/12/2024).

    Kendati demikian, Kemas mengemukakan bahwa pihaknya belum dapat menyimpulkan dasar penyebab bunuh diri yang melibatkan satu keluarga tersebut.

    Penyidik sudah melakukan serangkaian olah tempat kejadian perkara (TKP), pemeriksaan forensik terhadap tiga korban serta memeriksa sejumlah saksi untuk melengkapi bahan keterangan yang dibutuhkan.

    “Menurut keterangan sementara, korban sempat bercerita bahwa [suami korban, Red] telah mempunyai sangkutan atau pinjaman online [pinjol],” ungkap dia.

    Selain kasus di Tangerang Selatan, kasus bunuh diri sekeluarga juga terjadi di Kediri, Jawa Timur. Hanya saja dalam kasus di Kediri, 3 orang berhasil selamat. Sementara anak yang masih di bawah umur 5 tahun meninggal karena dipaksa orang tuanya menenggak racun tikus.

    Sebelumnya, korban dari pinjol juga menimpa empat anggota keluarga yakni EA (50) sebagai kepala keluarga, AEL (52) istri EA dan dua anaknya yang masing-masing berinisial JL (15) dan JWA (13). 

    Keempatnya tewas usai mengakhiri hidupnya di Apartemen Teluk Intan Tower Topas Penjaringan Jakarta Utara pada Sabtu (9/3/2024). 

    Muncul dugaan bahwa kasus ini disebabkan oleh utang pinjol. Hanya saja hingga kini belum diketahui pasti motif itu terkait utang atau hal lainnya. 

    Namun demikian, Kapolsek Metro Penjaringan, Kompol Agus Ady Wijaya sempat mengatakan bahwa pihaknya kini tengah mendalami motif tersebut dan mencari sejumlah alat bukti yang dapat menguatkan.

    “Masih didalami ke arah sana,” tuturnya di Jakarta, Minggu (10/3/2024).

    Pemberantasan Pinjol Ilegal

    Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas PASTI) telah menemukan dan melakukan pemblokiran terhadap 2.930 entitas pinjaman online (pinjol) ilegal periode Januari sampai 30 November 2024. 

    Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi mengatakan langkah tersebut merupakan bagian dari upaya penegakkan ketentuan pelindungan konsumen. 

    “OJK telah menemukan dan menghentikan 2.930 entitas pinjaman online ilegal,” kata perempuan yang akrab disapa Kiki tersebut dalam konferensi pers RDK Bulanan Oktober 2024 pada Jumat (13/12/2024). 

    Kiki mengatakan OJK juga menemukan nomor kontak pihak penagih atau debt collector (DC) ilegal dan telah mengajukan pemblokiran 1.447 nomor kontak kepada Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) RI.

    Tidak hanya sampai di situ, OJK juga telah menemukan dan melakukan pemblokiran terhadap 310 penawaran investasi ilegal di sejumlah situs dan aplikasi yang berpotensi merugikan masyarakat. Selanjutnya, OJK tercatat menerima informasi 228 rekening bank atau virtual account yang dilaporkan terkait dengan aktivitas keuangan ilegal. Permintaan pemblokiran atas nomor-nomor rekening tersebut telah diajukan melalui satuan kerja pengawas bank.

    Dari aspek layanan konsumen, OJK telah menerima 380.943 permintaan layanan melalui Aplikasi Portal Pelindungan Konsumen (APPK), termasuk 31.099 pengaduan per 30 November 2024.

    “Dari jumlah pengaduan tersebut, 11.901 pengaduan berasal dari sektor perbankan, 10.961 dari industri financial technology, 6.496 dari perusahaan pembiayaan, 1.322 dari perusahaan asuransi, serta sisanya terkait dengan sektor pasar modal dan industri keuangan non-bank lainnya,” kata Kiki. 

    Sementara dalam upaya pemberantasan kegiatan keuangan ilegal, dari 1 Januari hingga 30 November 2024, OJK telah menerima 15.350 pengaduan terkait entitas ilegal.

    “Dari total tersebut, 14.364 pengaduan mengenai pinjaman online ilegal dan 986 pengaduan terkait investasi ilegal,” kata Kiki. 

    DPR Desak Pemerintah Perbaiki Regulasi

    Ketua DPR Puan Maharani meminta Pemerintah untuk melindungi masyarakat dari jeratan pinjol yang mengancam ketahanan keluarga dan ketahanan ekonomi. Salah satunya, kata Puan, dengan menertibkan regulasi pinjol secara ketat.

    “Menjamurnya pinjol di Indonesia menimbulkan dampak sosial ekonomi yang sangat besar untuk masyarakat. Bahkan sampai ke ranah pidana atau kriminalitas,” kata Puan dalam keterangannya pada Parlementaria, Senin (16/12/2024).

    Puan pun menyoroti insiden memilukan di mana sebuah keluarga di Kediri berusaha melakukan bunuh diri bersama lantaran terjerat utang pinjol. Menurut Puan, insiden di Kediri hanya satu dari sekian contoh dampak negatif dari fenomena pinjol.

    “Peristiwa di Kediri ini sungguh sangat menyedihkan. Terutama atas meninggalnya seorang anak balita yang tidak bersalah. Kita ketahui sudah banyak peristiwa ironi yang terjadi karena pinjol. Ini menjadi cerminan bagaimana jeratan pinjol dapat  menghancurkan keluarga-keluarga yang rentan secara ekonomi dan psikologis,” sambung Puan.

    Lebih lanjut, berdasarkan data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan, ada 18,07 juta orang di Indonesia yang terjerat pinjol per Desember 2023. Dari total peminjam aktif pinjol, diketahui sebanyak 73,34% berasal dari pulau Jawa, sedangkan 26,66% berasal dari pulau luar Jawa. 

    Melihat data tersebut, Puan mendesak Pemerintah untuk memperluas bantuan sosial, menciptakan akses pembiayaan yang aman, dan menertibkan regulasi pinjol. Upaya-upaya tersebut diharapkan dapat mencegah tragedi serupa terjadi di masa depan dan memastikan kesejahteraan rakyat secara lebih merata.

    Di sisi lain, program bantuan darurat dinilai juga harus dirancang untuk keluarga yang mengalami situasi serupa. Menurut Puan bantuan tersebut tidak hanya berupa finansial, tetapi juga mencakup layanan konseling psikologis dan mediasi untuk membantu mereka keluar dari tekanan yang dihadapi. 

    “Kami juga kembali mengingatkan agar Pemerintah menertibkan regulasi dan meningkatkan pengawasan terhadap aplikasi pinjaman online,” sebutnya.

    Terakhir, Puan juga mendorong Pemerintah untuk menggencarkan edukasi keuangan bagi masyarakat, terutama tentang risiko pinjaman online dan cara mengelola keuangan keluarga secara bijak. 

    “Melalui program edukasi yang masif, masyarakat dapat lebih memahami bahaya dari praktik pinjaman berbunga tinggi dan memilih alternatif pembiayaan yang lebih aman,” pungkasnya. (we/aha)

  • Diduga Karena Pinjol, Satu Keluarga Tewas di Ciputat Tak Pernah Mengeluh Susah & Sering Jalan-jalan – Halaman all

    Diduga Karena Pinjol, Satu Keluarga Tewas di Ciputat Tak Pernah Mengeluh Susah & Sering Jalan-jalan – Halaman all

    Laporan khusus Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Motif di balik tewasnya satu keluarga Ade Fadli (31) di Kampung Poncol Indah III RT 05 RW 02, Cirendeu, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten pada Minggu, 15 Desember 2024, masih misterius meski dugaan awal disebabkan sang kepala rumah tangga terjerat pinjaman online alias pinjol.

    Namun, fakta baru terungkap, keluarga tersebut tidak pernah mengeluh susah tentang hiudpnya dan kerap liburan atau jalan-jalan.

    Tribunnews mendatagi rumah duka pada Senin, 16 Desember 2024.

    Tampak sejumlah warga berpakaian muslim mondar-mandir di sebuah gang di Jalan Kampung Poncol Indah III RT 05 RW 02, Cirendeu, Ciputat, Tangerang Selatan saat rintik hujan, pada Selasa (16/12/2024).

    Bangku plastik berwarna hijau pun terlihat berjejer rapih di depan rumah yang terpasang tenda dengan terpal berwarna biru.

    Terlihat bendera kuning yang terpasang di tiang listrik sebagai penanda duka karena ada orang meninggal.

    Mereka terlihat tengah menunggu kedatangan jenazah Yunita Lestari (28) dan anaknya, AH (3) yang ditemukan tewas di rumahnya pada Minggu (15/12/2024) sekira pukul 11.00 WIB. Saat itu, ada satu jenazah lainnya yang ditemukan dalam posisi tergantung di bagian dapur yang diketahui jasad Ade Fadli (31) yang merupakan suami Yunita.

    Rumah duka itu diketahui adalah rumah kakak Yunita bernama Yani. Sedangkan rumah keluarga korban berada di bagian belakangnya dan hanya dibatasi tembok.

    Sekitar 10 menit kemudian, terdengar sirine ambulans.

    Benar saja, dua mobil ambulans yang berisikan jenazah Yunita dan anaknya, AH, langsung mengarah ke Masjid Al Mukhlisin untuk jenazah korban disalatkan.

    Setelahnya, ambulans tersebut mengantar dua jenazah ke tempat peristirahatan terakhirnya di tempat pemakaman Raudhatul Jannah Makam Poncol. 

    Keduanya dikubur dalam satu liang lahat yang sama. Sedangkan jenazah suami Yunita tidak dimakamkan di tempat pemakaman tersebut, melainkan di tempat kelahirannya di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

    Kerabat korban yang merupakan tante dari Yunita, Hamsah mengaku tak percaya hal ini bisa menimpa keponakannya tersebut yang dikenal baik meski tertutup jika mempunyai masalah.

    Apalagi, kabar yang beredar jika keluarga tersebut tewas diduga karena dilatarbelakangi pinjaman online (pinjol).

    “Dia (Yunita) memang pendiem, sama saudara juga gak ini, enggak banyak mengeluh susah, susah jadi (mengetahui masalahnya)” kata Hamsah saat ditemui.

    Tak ada pernah keluar dari mulut keluarga ini jika mereka sedang kekurangan. Setahu Hamsah, kebutuhan dan permintaan sang anak pun selalu dipenui Ade dan Yunita. 

    Bahkan, dua hari sebelum tewas atau tepatnya pada Jumat (13/12/2024), Hamsah bercerita jika Yunita sempat datang ke rumahnya. Namun, ada yang berbeda saat itu. Yunita datang seorang diri tanpa ditemani sang anak.

    Siapa sangka, meski tak ada tanda-tanda apapun kala itu, namun pertemuan itu menjadi pertemuan terakhir Hamsah dengan keponakannya.

    “Yunita duduk, main arisan, kocok-kocokan gitu kan. Saya tanya ‘Lu tumben main sendiri?’, dia jawab ‘Iya mak anak (AH) belum bangun’. Masih kebayang-bayang itu pas datang ke rumah sebelum itu (tewas),” jelasnya.

    Kondisi tempat kejadian perkara (TKP) penemuan satu keluarga Ade Fadli (31) tewas di Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Banten, Minggu (15/12/2024). (Kompas.com/Rama Paramahamsa)

    Selain itu, Ade dan Yunita pun sampai dicap sebagai salah satu keluarga yang harmonis oleh Hamsah. Dia tak pernah mendengar ada keributan besar dari Ade dan keluarga kecilnya.

    Kembali ke kabar motif pinjol, Yani (39), kakak Yunita pun mengamini pernah ada penagih utang yang datang ke rumahnya untuk mencari adiknya. Namun, peristiwa itu sudah terjadi lama atau sekitar 2023 lalu. 

    Yunita saat itu mengaku pinjaman itu diajukan oleh suaminya dengan memakai namanya. Hal ini karena pengajuan pinjaman atas nama Ade Fadli itu sudah tidak bisa dilakukan.

    “Lah terus kok pake data (nama) lu? saya bilang waktu itu. Dia jawab Iya (data) dipinjem, soalnya pake data Fadli enggak bisa. kalau enggak dikasih dia (Fadli) marah kak. Buat apa ta? minjem duitnya gede? gede,” ucap Yani.

    Namun, Yani tak mengetahui secara pasti berapa jumlah pinjaman saat itu dan apakah sudah bisa dibayar atau belum.

    Meski begitu, keluarga adiknya tersebut memang terlihat seperti keluarga yang sedang dalam kesusahan. Akhir-akhir ini, Yani mengatakan mereka kerap berpergian ke tempat wisata.

    Seingatnya, Ade Fadli dan keluarganya itu baru saja pergi ke Ancol, Jakarta Utara, Monas, Jakarta Pusat dan Ragunan, Jakarta Selatan. “(Keluarganya) rukun, enggak kedengeran (masalah) apa-apa. Makanya saya juga heran kok bisa begini adik saya, gitu,” tuturnya.

    Yani juga mengenang kenangan terakhirnya bersama Yunita. Malam sebelum ditemukan meninggal, adik dan keponakannya Yani itu sempat main ke rumahnya. Namun, seperti hari-hari biasanya, Yunita tak bercerita apapun kepadanya.

    Penyesalannya yakni karena tidak menahan adiknya untuk tidak pulang ke rumahnya jika dia mengetahui kalau ternyata keluarganya ada masalah.

    Sering Ikut PKK dan Pengajian

    Suasana rumah duka satu keluarga tewas diduga terjerat pinjaman online alias pinjol di Kampung Poncol Indah III, Cirendeu, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Banten, Senin (16/12/2024). (Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti)

    Keluarga Ade Fadli ini pun dikenal baik oleh tetangga. Seorang penjaga warung kelontong yang kerap dipanggil Bude pun menjadi saksi betapa harmonisnya keluarga tersebut.

    Ade Fadli dan Yunita bisa dia sebut sebagai keluarga yang berhasil dalam mendidik anaknya yang sopan santun. Meski baru berusia tiga tahun, namun tak ada sifat nakal dari AH.

    “Suaminya sopan kalau habis beli (di warungnya), terima kasih selalu itu, sopan. Emang gak tau kenapa itu, keikut setan jalanan kayaknya. Nggak ada yang nyangka sih semuanya, (keluarganya) santun, nggak arogan,” ucap Bude.

    Bude pun mengatakan sebagai orang yang tinggal hanya dua rumah dari kediaman korban, selalu melihat Yunita aktif dalam beberapa kegiatan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) hingga pengajian.

    Bahkan, setiap pagi pun, kata Bude, Yunita kerap keluar rumah untuk sekedar menyuapi anaknya sarapan hingga bersih-bersih teras.

    “Si istrinya mah rajin dia, PKK ikut nih. Terus kalau ada pengajian juga ikut. Kalau suaminya kan kerja ya di toko roti gitu,” jelasnya.

    Mulut Balita Keluar Busa dan Ada Jeratan di Leher, Polisi Dalami Pembunuhan

    YL (28) dan AH (3), ibu dan anak kasus satu keluarga tewas di kawasan Cirendeu, Ciputat Timur, Tangerang Selatan dimakamkan di satu liang lahad di TPU Raudhatul Jannah, Makam Poncol, Senin (16/12/2024). (Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti)

    Polisi masih mendalami kasus satu keluarga tewas di Cirendeu, Ciputat Timur ini.

    Dari keterangan warga, si istri sempat bercerita bahwa suaminya terllit pinjol.

    Namun, motif tewasnya ketiga korban masih dalam penyelidikan, termasuk motif pembunuhan.

    Kapolsek Ciputat Timur Kompol Kemas M. S. Arifin menceritakan kronologi penemuan jenazah ketiganya. Awalnya, dua kerabat korban mendatangi rumah korban karena air yang tak kunjung menyala karena tombol saklarnya ada di rumah korban.

    Keluarganya pun menaruh curiga terhadap Ade Fadli dan istri, Yunita karena belum ada tanda-tanda kehidupan hingga pukul 11.00 WIB sehingga keduanya membuka pintu melalui jendela yang tak terkunci.

    “Setelah bisa masuk ke dalam, kedua saksi melihat YL dan anaknya AH sudah dalam keadaan berbaring dengan tubuh yang kaku di dalam kamar.

    “Kemudian saksi 2 berusaha membawa korban A.H (anak) ke Klinik Medika Cirendeu, namun sesampai di lokasi menurut keterangan petugas medis korban sudah dinyatakan meninggal dunia,” ucapnya.

    Tak lama dari sana, saksi pun menemukan jasad korban lainnya yakni AF dalam kondisi tergantung.

    “Untuk korban AF ditemukan Meninggal dunia dalam keadaan tergantung di dapur dengan menggunakan tali tambang yang terikat di atas kayu flapon,” jelasnya.

    Lebih lanjut, Kemas mengatakan saat ini pihaknya masih melakukan serangkaian penyelidikan soal dugaan pembunuhan terlebih dahulu yang dilakukan Ade Fadli.

    “Masih didalami dalam proses penyelidikan ya (dugaan pembunuhan). Iya (dalami ada dugaan pembunuhan atau tidak) kan ada korban anak 3 tahun tersebut,” kata Kapolsek Ciputat Timur Kompol Kemas M. S. Arifin saat dihubungi, Senin (16/12/2024).

    Untuk itu, Kemas mengatakan pihaknya akan menggunakan metode scientific crime investgation dengan memeriksa saksi-saksi dan alat bukti dengan menggandeng Ahli Kedokteran Forensik.

    Sejumlah bukti termasuk tiga ponsel milik korban Ade Fadli dan keluarga pun saat ini tengah diperiksa. Nantinya, ponsel tersebut akan dibongkar untuk mengetahui petunjuk motif dari kasus  satu keluarga tewas ini. 

    “Belum bisa kami pastikan karena kami akan menggunakan metode scientifik criminal investigation untuk membuat jelas nanti akan kami libatkan juga ahli digital forensik, kedokteran forensik,” ucapnya.

    Yani, kakak dari korban Yunita Lestari, menjadi salah satu saksi yang menemukan tiga jasad di dalam rumah.

    Ia mengaku sempat melihat keponakannya, AH, kritis dengan kondisi mulut berbusa.

    “Keponakan saya enggak ketolong. Tadi sempat dibawa ke klinik.”

    “Saya tahu memang sudah tidak ada (meninggal). Mulutnya juga sudah berbusa,” bebernya, Minggu.

    Ia juga melihat darah di mulut AH serta luka jeratan tali di lehernya.

    “Di sini ya berdarah (nunjuk arah pinggir bibir). Di sininya (leher) ada semacam geretan (bekas tali) gitu. Biru lehernya,” tambahnya.

    Terkait kondisi jasad adiknya, Yani mengaku tak begitu memperhatikan karena fokus menyelamatkan AH yang kritis.

    “Saya kurang tahu, enggak merhatiin tapi yang saya perhatiin itu anaknya dia, orang dioper ke saya, saya pegangkan dibawa ke luar (klinik),” sambungnya.

     

  • Wakil Ketua DPR RI Minta Masyarakat Kab Bandung Perangi Judol

    Wakil Ketua DPR RI Minta Masyarakat Kab Bandung Perangi Judol

    JABAR EKSPRES – Wakil ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI bidang Kesejahteraan Rakyat (Korkesra), Cucun Ahmad Syamsurijal menyampaikan rasa keprihatinannya atas maraknya judi online (judol) yang menyasar masyarakat.

    Menurutnya, judol sebagai bentuk praktik penipuan yang harus diwaspadai, meskipun seringkali diberikan iming-iming keuntungan.

    “Bahaya judi online ini sudah semua, bukan menjadi yang ditutup-tutupi. Semua sudah tahu bagaimana rusaknya sistem keuangan kita khususnya masyarakat,” ujarnya saat menghadiri deklarasi Forum Merah Putih Bumi Hanguskan Judol di Kecamatan Solokan Jeruk, Kabupaten Bandung, Senin (16/12) sore.

    Menurut Cucun, meski negara sudah hadir dan berkomitmen untuk melindungi masyarakat dari bahaya judi online, namun kenyataannya banyak individu yang justru terjebak dalam penipuan judi online ini.

    BACA JUGA:Bansos KLJ, KAJ, dan KPDJ Tahap 4 Cair Hari ini di Bank DKI, Cek Nama Kamu di Link ini!

    “Malah semua sekarang kelompok masyarakat dari anak kecil sampai orang dewasa dan Jawa Barat sendiri ini yang paling besar dari hasil penelitian akun digitalnya di KomDigi, itu Jawa Barat itu terbesar pelaku judi online,” jelasnya.

    Selain itu, Cucun juga mengajak agar masyarakat Kabupaten Bandung agar tidak terjebak dengan penipuan-penipuan yang berkedok memberikan harapan judi online.

    Untuk itu, dirinya pun hadir dan mengapresiasi sosialisasi yang terus dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengenai pinjaman online ilegal dan judi online.

    “Makanya kita hadir di sini dari legislatif, dari parlemen, mengapresiasi masyarakat sekaligus dengan OJK. Sosialisasi OJK juga mengenai pinjaman online ilegal dan judi online. Kemana mereka ini harus mengadu? Sekarang kita sampaikan, kalau ada industri-industri keuangan yang sekarang sudah melalui transformasi ke digital, yang merugikan. Nah, tadi sudah di fasilitas laporannya sudah ada, termasuk judi online ini,” ungkapnya.

    BACA JUGA:3 Promo Spesial Desember 2024, Makan Enak dengan Harga Asik

    Dirinya juga tidak memungkiri banyak efek sosial akibat kecanduan judi online ini, dan meminta masyarakat untuk mulai menghentikan kebiasaan tersebut.

    “Saya ingin masyarakat semua dimulai dari diri pribadinya masing-masing, hentikan ini. Sebab apa, efek sosialnya yang saya terus dengungkan, kemudian kami juga di Jakarta dengungkan, efek sosial daripada judi online ini betul-betul, merusak tatanan kehidupan, perceraian, kemudian juga kekerasan dalam rumah tangga, KDRT, kemudian juga kejahatan-kejahatan sosial, kerawanan, yang ini cukup aparat penegak umumnya akan merepotkan ketika misalkan menghadapi orang yang sudah kecanduan dengan judi,” terangnya.