Produk: PCR

  • Praktisi Kesehatan Ingatkan Pentingnya Deteksi Dini HMPV dengan PCR untuk Mencegah Komplikasi

    Praktisi Kesehatan Ingatkan Pentingnya Deteksi Dini HMPV dengan PCR untuk Mencegah Komplikasi

    Jakarta, Beritasatu.com – Praktisi Kesehatan Masyarakat dr Ngabila Salama menganjurkan, agar masyarakat yang mengalami gejala terjangkit virus Human Metapneumovirus (HMPV) untuk segera melakukan deteksi dini melalui tes panel virus, seperti PCR.

    “Mencegah komplikasi dapat dilakukan dengan deteksi dini apabila ada gejala berupa batuk, pilek, gangguan saluran pernapasan, serta memiliki riwayat bepergian dari luar negeri, terutama China,” ujar dr Ngabila Salama saat dihubungi Beritasatu.com, Minggu (12/1/2025).

    Menurut dr Ngabila, kelompok dengan imunitas rendah seperti bayi, balita, lansia, ibu hamil, individu dengan kondisi medis penyerta (comorbid), serta orang dengan imunodefisiensi seperti HIV, harus lebih waspada terhadap virus HMPV. Apabila seseorang terkonfirmasi positif terpapar virus ini, pasien harus segera diisolasi. 

    “Selanjutnya, dilakukan pemeriksaan tracing atau penyelidikan epidemiologi untuk memutus mata rantai penularan sebagai deteksi dini HMPV,” kata dr Ngabila.

    Ngabila menegaskan, hingga saat ini belum ada vaksin untuk melawan virus HMPV sehingga masyarakat diminta untuk tetap waspada. Meskipun tingkat kematian dan fatalitasnya cenderung rendah, dia mengingatkan agar masyarakat tidak panik.

    Menurutnya, HMPV sudah ada sejak lama di lingkungan sekitar, dan penularannya terjadi melalui droplet, airborne, atau aerosol. Oleh karena itu, langkah preventif yang dapat dilakukan adalah menjaga kebersihan tangan dan selalu memakai masker.

    Lebih lanjut, dr Ngabila menjelaskan virus HMPV tidak berpotensi menjadi pandemi, seperti Covid-19. Virus tersebut pertama kali ditemukan pada 2001 di Belanda dan telah bersirkulasi di berbagai negara, termasuk Indonesia. 

    Selain itu, sebagian besar kasus di dalam negeri sudah sembuh, dan kemungkinan besar banyak orang di sekitar kita yang sudah pernah terinfeksi HMPV.

    “Berbeda dengan Covid-19, yang pertama kali ditemukan pada 31 Desember 2019 di Wuhan, China. HMPV sudah ada sejak lama,” pungkas dr Ngabila yang menjelaskan pertolongan pertama saat terinfeksi HMPV.

  • Praktisi Kesehatan Berikan Tips Pencegahan HMPV dengan CERDIK dan CERIA

    Praktisi Kesehatan Berikan Tips Pencegahan HMPV dengan CERDIK dan CERIA

    Jakarta: HMPV adalah infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) yang disebabkan oleh virus yang sudah ditemukan sejak 2001 di dunia dan sudah bersirkulasi sejak lama di dunia bahkan Indonesia.

    Walau berbeda family dengan influenzae, gejala HMPV dengan influenza sama persis. Akan tetapi, pada orang dengan imunitas rendah seperti bayi, balita, anak, ibu hamil, lansia, orang dengan komorbid, HMPV bisa menyebabkan sesak nafas karena pneumonia/bronkiolitis (anak), dengan tingkat fatalitas kematian yang amat rendah.

    Mendiagnosis HMPV perlu PCR/panel virus yang biasanya dilakukan di Rumah Sakit besar atau swasta untuk pasien umum non BPJS. 

    Bagi orang dengan imunitas rendah, riwayat berpergian dari luar negeri utamanya China, dan mengalami gejalas ISPA ringan/berat (sesak nafas), sebaiknya diperiksakan panel virus penyebab ISPA/PCR HMPV.

    Hal ini dilakukan untuk menghindari penyebaran virus lebih masif dengan melakukan isolasi. Dan melakukan penyelidikan epidemiologi/tracing pada kasus positif karena virus ini lebih mudah menular dari virus influenza atau virus lainnya.
     

    Pengobatan HPMV
    Pengobatan HPMV sama saja dengan flu dan infeksi virus pada umumnya. Blm ada vaksin spesifik untuk HMPV. Cara penularan HMPV sama dengan flu pada umumnya secara airborne/aerosol dan droplet.

    Pencegahan HPMV
    Praktisi kesehatan masyarakat dr. Ngabila Salama memberikan tips pencegahan HPMV, seperti menjaga pola hidup bersih dan sehat setiap hari, berikut tips nya:

    1. Bersih Diri
    Bersih diri contohnya adalah dengan rajin 3M: mencuci tangan dengan 6 langkah menggunakan air mengalir dan sabun selama 20 detik, memakai masker dan menjaga jarak di keramaian.

    2. Bersih Lingkungan
    Bersih lingkungan contohnya dengan rajin membersihkan permukaan benda, menjaga ventilasi cahaya dan udara di rumah, sekolah, dan kantor agar tetap baik.

    3. Pola hidup sehat
    ?menjaga imunitas tetap baik agar virus atau kuman lainnya tidak mudah masuk ke dalam tubuh dengan CERDIK dan CERIA setiap hari.
     

    CERDIK dan CERIA
    Cerdik merupakan singkatan dari:

    C: cek kesehatan secara rutin: pemeriksaan tekanan darah, gula darah, lingkar perut, BB, TB, indeks massa tubuh, faktor risiko kanker dan rokok, dll GRATIS 6 bulan sekali di puskesmas atau posyandu terdekat

    E: enyahkan asap rokok (baik perokok aktif dan pasif sama-sama membahayakan kesehatan pertumbuhan termasuk anemia dan stunting, perkembangan, mental emosional, dan kognitif).

    R: rajin aktivitas fisik 20-30 menit dalam sehari, 5 kali dalam seminggu. Rajin aktivitas fisik 30 menit dalam sehari, 5 kali dalam seminggu. Aktivitas fisik dapat mengeluarkan hormon endorphine yang memicu rasa senang, bahagia, antistress, dan lebih bersemangat dalam menjalani aktivitas sehari-hari.

    Studi menyebutkan aktivitas fisik rutin minimal 6.000 langkah per hari dapat menghindari risiko terkena penyakit jantung dan serangan jantung di kemudian hari. Aktivitas fisik ini dapat diperoleh juga dengan melakukan olahraga murah berjalan kaki, lari, atau jogging, serta aktivitas olahraga aerobik lainnya seperti treadmill, sepeda statis, bersepeda, berenang, senam, yoga, menggunakan transportasi publik.

    D: diet atau makanan seimbang dengan konsumsi sayur dan buah 3-5 porsi sehari dan batasi konsumsi gula, garam, lemak (GGL) karena berbahaya bisa menyebabkan obesitas dan penyakit kronis (silent killer/mother of disease darah tinggi dan kencing manis).

    Konsumsi gula maksimal 4 SDM, garam 1 SDT, lemak 5 SDM dalam sehari sudah termasuk cemilan dan makan wajib. Isi piringku setengah piring sayur dan buah, setengah lainnya karbohidrat dan lauk.

    I: istirahat / tidur cukup 7-8 jam per hari.

    K: kelola stress dengan baik dengan menyalurkan hobi, family time, beribadah.

    CERIA singkatan dari:
    1. Cerdas intelektual, emosional dan spiritual
    2. Empati dalam berkomunikasi efektif
    3. Rajin beribadah sesuai agama dan keyakinan
    4. Interaksi yang bermanfaat bagi kehidupan
    5. Asah asih dan asuh dalam keluarga dan masyarakat

    Penting deteksi dini penyakit jika sudah diobati 2-3 hari sendiri di rumah tidak membaik, segera rujuk ke fasilitas kesehatan terdekat atau dokter untuk pengobatan & diagnosis lebih lanjut.

    HMPV tidak akan menjadi pandemi seperti COVID-19 karena merupakan virus lama ditemukan dan sudah bersirkulasi luas di seluruh Indonesia sejak 2001. Berbeda dengan COVID-19 yang baru pertama kali ditemukan di dunia pada 31 Desember 2019 di Wuhan China

    Jakarta: HMPV adalah infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) yang disebabkan oleh virus yang sudah ditemukan sejak 2001 di dunia dan sudah bersirkulasi sejak lama di dunia bahkan Indonesia.
     
    Walau berbeda family dengan influenzae, gejala HMPV dengan influenza sama persis. Akan tetapi, pada orang dengan imunitas rendah seperti bayi, balita, anak, ibu hamil, lansia, orang dengan komorbid, HMPV bisa menyebabkan sesak nafas karena pneumonia/bronkiolitis (anak), dengan tingkat fatalitas kematian yang amat rendah.
     
    Mendiagnosis HMPV perlu PCR/panel virus yang biasanya dilakukan di Rumah Sakit besar atau swasta untuk pasien umum non BPJS. 

    Bagi orang dengan imunitas rendah, riwayat berpergian dari luar negeri utamanya China, dan mengalami gejalas ISPA ringan/berat (sesak nafas), sebaiknya diperiksakan panel virus penyebab ISPA/PCR HMPV.
     
    Hal ini dilakukan untuk menghindari penyebaran virus lebih masif dengan melakukan isolasi. Dan melakukan penyelidikan epidemiologi/tracing pada kasus positif karena virus ini lebih mudah menular dari virus influenza atau virus lainnya.
     

    Pengobatan HPMV
    Pengobatan HPMV sama saja dengan flu dan infeksi virus pada umumnya. Blm ada vaksin spesifik untuk HMPV. Cara penularan HMPV sama dengan flu pada umumnya secara airborne/aerosol dan droplet.

    Pencegahan HPMV
    Praktisi kesehatan masyarakat dr. Ngabila Salama memberikan tips pencegahan HPMV, seperti menjaga pola hidup bersih dan sehat setiap hari, berikut tips nya:

    1. Bersih Diri

    Bersih diri contohnya adalah dengan rajin 3M: mencuci tangan dengan 6 langkah menggunakan air mengalir dan sabun selama 20 detik, memakai masker dan menjaga jarak di keramaian.

    2. Bersih Lingkungan

    Bersih lingkungan contohnya dengan rajin membersihkan permukaan benda, menjaga ventilasi cahaya dan udara di rumah, sekolah, dan kantor agar tetap baik.

    3. Pola hidup sehat

    ?menjaga imunitas tetap baik agar virus atau kuman lainnya tidak mudah masuk ke dalam tubuh dengan CERDIK dan CERIA setiap hari.
     

    CERDIK dan CERIA
    Cerdik merupakan singkatan dari:
     
    C: cek kesehatan secara rutin: pemeriksaan tekanan darah, gula darah, lingkar perut, BB, TB, indeks massa tubuh, faktor risiko kanker dan rokok, dll GRATIS 6 bulan sekali di puskesmas atau posyandu terdekat
     
    E: enyahkan asap rokok (baik perokok aktif dan pasif sama-sama membahayakan kesehatan pertumbuhan termasuk anemia dan stunting, perkembangan, mental emosional, dan kognitif).
     
    R: rajin aktivitas fisik 20-30 menit dalam sehari, 5 kali dalam seminggu. Rajin aktivitas fisik 30 menit dalam sehari, 5 kali dalam seminggu. Aktivitas fisik dapat mengeluarkan hormon endorphine yang memicu rasa senang, bahagia, antistress, dan lebih bersemangat dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
     
    Studi menyebutkan aktivitas fisik rutin minimal 6.000 langkah per hari dapat menghindari risiko terkena penyakit jantung dan serangan jantung di kemudian hari. Aktivitas fisik ini dapat diperoleh juga dengan melakukan olahraga murah berjalan kaki, lari, atau jogging, serta aktivitas olahraga aerobik lainnya seperti treadmill, sepeda statis, bersepeda, berenang, senam, yoga, menggunakan transportasi publik.
     
    D: diet atau makanan seimbang dengan konsumsi sayur dan buah 3-5 porsi sehari dan batasi konsumsi gula, garam, lemak (GGL) karena berbahaya bisa menyebabkan obesitas dan penyakit kronis (silent killer/mother of disease darah tinggi dan kencing manis).
     
    Konsumsi gula maksimal 4 SDM, garam 1 SDT, lemak 5 SDM dalam sehari sudah termasuk cemilan dan makan wajib. Isi piringku setengah piring sayur dan buah, setengah lainnya karbohidrat dan lauk.
     
    I: istirahat / tidur cukup 7-8 jam per hari.
     
    K: kelola stress dengan baik dengan menyalurkan hobi, family time, beribadah.
     
    CERIA singkatan dari:
    1. Cerdas intelektual, emosional dan spiritual
    2. Empati dalam berkomunikasi efektif
    3. Rajin beribadah sesuai agama dan keyakinan
    4. Interaksi yang bermanfaat bagi kehidupan
    5. Asah asih dan asuh dalam keluarga dan masyarakat
     
    Penting deteksi dini penyakit jika sudah diobati 2-3 hari sendiri di rumah tidak membaik, segera rujuk ke fasilitas kesehatan terdekat atau dokter untuk pengobatan & diagnosis lebih lanjut.
     
    HMPV tidak akan menjadi pandemi seperti COVID-19 karena merupakan virus lama ditemukan dan sudah bersirkulasi luas di seluruh Indonesia sejak 2001. Berbeda dengan COVID-19 yang baru pertama kali ditemukan di dunia pada 31 Desember 2019 di Wuhan China
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (SUR)

  • Praktisi Kesehatan Ingatkan Pentingnya Deteksi Dini HMPV dengan PCR untuk Mencegah Komplikasi

    Praktisi Kesehatan Sebut Virus HMPV Tak Akan Jadi Pandemi seperti Covid-19, Ini Alasannya

    Jakarta, Beritasatu.com – Praktisi kesehatan masyarakat dr Ngabila Salama menyampaikan, virus Human Metapneumovirus (HMPV) tidak akan menjadi pandemi seperti Covid-19. Pasalnya virus ini sudah ditemukan sejak lama dan sudah bersirkulasi luas di seluruh Indonesia sejak 2001.

    “Berbeda dengan Covid-19 yang baru pertama kali ditemukan di dunia pada 31 Desember 2019 di Wuhan, China,” beber dr Ngabila Salama pada Beritasatu.com, Minggu (12/1/2025).

    Oleh sebab itu, dia menyebut masyarakat tidak perlu khawatir berlebihan tetapi tetap harus waspada. hal ini karena virus HMPV ini sendiri sudah ditemukan sejak 2001 di Belanda dan sudah bersirkulasi baik itu di dunia maupun di Indonesia.

    Bahkan, semua kasusnya di dalam negeri sudah sembuh dan bisa jadi diri kita sendiri atau pun orang sekitar sudah pernah terkena virus HMPV.

    “Karena diagnosisnya harus dengan PCR maupun pemeriksaan panel virus,” ujarnya.

    Untuk diketahui, HMPV adalah infeksi saluran pernafasan yang disebabkan oleh virus jenis RNA yang berbeda keluarga (family) dengan influenza.

    Namun, cara penularan dan gejalanya sama persis, dengan tingkat penularan lebih cepat ketimbang virus influenza.

    “Virus HMPV lebih banyak menyerang kepada orang-orang dengan imunitas yang rendah, seperti bayi, balita, lansia, ibu hamil, atau orang dengan komorbid, dan juga orang dengan imunodefisiensi, seperti HIV,” tutur dr Ngabila.

    Gejalanya virus HMPV jika terjangkit berat bisa sampai sesak nafas, pneumonia, atau pada anak-anak bronchiolitis, yang bisa mengancam nyawa. Namun, tingkat kematian ataupun angka fatalitasnya itu tidak begitu tinggi. 

  • Mudah Menular, Tingkat Fatalitas HMPV Rendah

    Mudah Menular, Tingkat Fatalitas HMPV Rendah

    Jakarta, Beritasatu.com – Human Metapneumovirus (HMPV), virus penyebab infeksi saluran pernapasan akut, memiliki tingkat fatalitas kematian yang rendah. Virus ini pertama kali ditemukan pada 2001 dan berbeda famili dengan virus influenza, meskipun gejalanya serupa.

    Praktisi kesehatan masyarakat dr Ngabila Salama menyampaikan, HMPV dapat menyebabkan sesak napas pada seseorang dengan imunitas rendah, seperti bayi, balita, ibu hamil, lansia, dan pasien dengan komorbid.

    “Pada orang dengan imunitas rendah, HMPV dapat menyebabkan pneumonia atau bronkiolitis pada anak, tetapi tingkat fatalitasnya amat rendah,” ujar dr Ngabila, Sabtu (11/1/2025).

    Untuk mendiagnosis HMPV, diperlukan tes PCR atau panel virus. dr Ngabila menyarankan orang dengan imunitas rendah, riwayat perjalanan dari luar negeri, khususnya Tiongkok, serta gejala ISPA ringan hingga berat, untuk menjalani pemeriksaan panel virus atau PCR HMPV.

    Meski HMPV sudah ditemukan di Indonesia, hingga saat ini tidak ada laporan kenaikan kasus baru berdasarkan surveilans ILI (influenza-like illness) atau SARI (severe acute respiratory infection).

    dr Ngabila juga menyampaikan, belum ada vaksin khusus untuk HMPV. Pengobatan virus ini sama seperti penanganan flu atau infeksi virus lainnya.

    “Untuk mencegah penyebaran HMPV, pasien harus melakukan isolasi mandiri. Selain itu, perlu dilakukan penyelidikan epidemiologi atau tracing pada kasus positif, karena virus ini lebih mudah menular dibandingkan virus influenza,” pungkasnya.

  • Acer Swift Go dan Aspire Vero 16 Unjuk Gigi di CES 2025

    Acer Swift Go dan Aspire Vero 16 Unjuk Gigi di CES 2025

    Jakarta

    Acer merilis laptop seri Swift Go dan Aspire Vero 16 terbaru di CES 2025. Apa saja keunggulannya?

    Swift Go 14 dan Swift Go 16 menawarkan produktivitas dan kemampuan beradaptasi yang mulus di lingkungan kerja apa pun, dengan kemampuan menjalankan tugas AI yang efisien dan daya tahan baterai yang tahan lama, dikemas dengan desain yang sangat tipis dan ringan. Tersedia dengan pilihan konfigurasi layar sentuh 3K OLED atau 2K IPS.

    Aspire Vero 16, laptop netral karbon dan laptop pertama di dunia yang menggunakan bahan cangkang tiram berbasis bio kini memiliki sasis yang terbuat dari kombinasi lebih dari 70% plastik post-consumer recycled(PCR) dan bahan berbasis bio.

    Laptop ini mendapat penghargaan CES Innovation Award untuk tahun 2025 karena pilihan bahan dari cangkang tiramnya itu.

    Semua perangkat laptop baru ini dilengkapi dengan prosesor seri Intel Core Ultra 200H dan grafis Intel Arc™built-in, yang dirancang untuk meningkatkan kinerja AI yang optimal dan memaksimalkan efisiensi untuk bekerja dan berkreasi.

    “Laptop Swift Go dan Aspire Vero yang telah mendapat penyegaran, dengan prosesor Intel Core Ultra terbaru, mewujudkan visi kami untuk menghadirkan produk berkinerja tinggi dan ramah lingkungan yang memenuhi kebutuhan pelanggan kami yang terus berkembang,” kata James Lin, General Manager, Notebooks, Acer Inc.

    Acer Swift Go 14 dan 16Acer Swift Go 14 Foto: Dok. Acer

    Swift Go 16 (SFG16-73/T) dan Swift Go 14 (SFG14-74/T) terbaru disiapkan untuk memenuhi kebutuhan pengguna modern yang menuntut kinerja, portabilitas, dan visual yang menarik pada laptop.

    Ditenagai oleh prosesor seri Intel Core Ultra 200H terbaru dan grafis Intel Arc, laptop Swift Go ini menghadirkan hingga 99 total TOPS AI pada perangkat untuk menangani tugas-tugas yang berat secara efisien dan pemutaran video hingga 27,5 jam. Dengan memori LPDDR5X hingga 32 GB dan penyimpanan SSD M.2 hingga 2 TBmemastikan multitasking yang lancar dan penyimpanan file yang besar.

    Swift Go 14 dan 16 menghadirkan tampilan yang menakjubkan dengan opsi layar OLED 3K atau layar sentuh IPS 2K, dengan sertifikasi VESA DisplayHDR TrueBlack 500 dan Eyesafe 2.0 pada panel OLED untuk warna-warna cerah dan membantu mengurangi potensi ketegangan mata selama penggunaan dalam waktu lama.

    Teknologi Wi-Fi 7 dan Bluetooth 5.4 memberikan konektivitas yang lebih cepat dan lebih andal, sementara kamera IR QHD 1440p dengan teknologi DTS: X Ultra membuat pengalaman konferensi menjadi lebih mulus dan realistis.

    Acer Aspire Vero 16Acer Aspire Vero 16 Foto: Dok. Acer

    Dalam Aspire Vero 16 (AV16-71P) terbaru, Acer tetap berkomitmen pada netralitas karbon di seluruh siklus hidupnya. Laptop ini juga telah meningkatkan penggunaan PCR dan bahan berbasis bio hingga lebih dari 70%pada sasisnya dibandingkan dengan model sebelumnya.

    Sasis bersertifikasi MIL-STD-810H yang tahan lama dapat bertahan dalam penggunaan sehari-hari dengan tetap mempertahankan tampilan dan nuansa yang ramping dan modern.

    Aspire Vero 16 ditenagai oleh prosesor seri Intel Core Ultra 200H yang didukung oleh memori hingga 32 GB dan penyimpanan hingga 2TB, menawarkan kinerja yang kuat untuk semua kebutuhan komputasi.

    Layar 16 inci yang dimiliki Aspire Vero menghadirkan gambar yang jernih dan tajam dengan dukungan gamut warna 100% sRGB dan rasio aspek yang luas berkat bezel yang ramping. Kolaborasi dan keamanan ditingkatkan dengan webcam QHD 1440P beresolusi tinggi, fitur privasi, opsi konektivitas penting seperti Wi-Fi 7, HDMI 2.1, dan dua port Thunderbolt 4.

    Selain dua laptop ini Acer pun merilis dua produk jaringan, yaitu Acer Connect M6E 5G Mobile WiFi dan Wave D7 WiFi 7 Dongle.

    Perangkat Acer Connect M6E 5G mobile Wi-Fi mendukung kartu SIM, SIM virtual, dan teknologi SignalScan. Menyediakan akses jaringan 5G berkecepatan tinggi di lebih dari 135 negara.

    Baterai berkapasitas 8.000 mAh mendukung pengisian daya cepat melalui port USB Type-C, sementara pengguna dapat menikmati konektivitas internet berkecepatan tinggi tanpa gangguan hingga 28 jam. Selain itu, pengguna dapat menghubungkan hingga 20 perangkat secara bersamaan.

    Sementara dongle Acer Wave D7 Wi-Fi 7 memberikan kecepatan Wi-Fi 7 bebas hambatan hingga 2.880 Mbps (6 GHz) dengan teknologi tri-band. Dengan USB Type-A dan basis konektor USB Type-C, pemasangan yang fleksibel, dan kecepatan transfer yang lebih cepat memungkinkan pengguna plug-and-play dengan lebih mudah.

    (asj/asj)

  • Mengenal Virus HMPV yang Sedang Ramai di China dan Bedanya dengan Covid-19  – Halaman all

    Mengenal Virus HMPV yang Sedang Ramai di China dan Bedanya dengan Covid-19  – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA– Wabah virus Human Metapneumovirus (HMPV) sedang merebak di China telah menjadi perhatian internasional dalam beberapa waktu terakhir. 

    Bahkan, beberapa negara seperti Malaysia dan India melaporkan telah ditemukan kasus penyakit HMPV ini. 

    Lantas apa itu virus HMPV, dan apa perbedaannya dengan Covid-19? 

    Dilansir dari Deccan Herald,  HMPV adalah patogen virus yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan pada orang-orang dari semua kelompok usia. 

    Pertama kali ditemukan pada tahun 2001, virus ini termasuk dalam famili Paramyxoviridae dan berkerabat dekat dengan Respiratory Syncytial Virus (RSV). 

    “HMPV menyebar melalui droplet pernapasan dari batuk atau bersin, serta dengan menyentuh permukaan yang terkontaminasi atau melakukan kontak langsung dengan orang yang terinfeksi,” tulis Deccan Herald dilansir, Rabu (8/1/2025). 

    Virus ini diketahui dapat menyebabkan berbagai penyakit, mulai dari gangguan pernapasan ringan hingga komplikasi berat. 

    Terutama pada populasi yang rentan seperti bayi, orang dewasa yang lebih tua, dan individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. 

    Virus ini tersebar luas di seluruh dunia dan cenderung mencapai puncaknya pada akhir musim dingin dan awal musim semi di wilayah beriklim sedang 

    Meskipun dapat bersirkulasi sepanjang tahun di beberapa wilayah.

    Gejala HMPV bervariasi tergantung pada usia, kesehatan umum, dan respons imun seseorang. 

    Kasus ringan biasanya disertai dengan hidung meler, sakit tenggorokan, batuk, dan demam, menyerupai flu biasa. Gejala sedang mungkin meliputi batuk terus-menerus, mengi, dan kelelahan.

    Dalam kasus yang parah, terutama pada bayi, orang dewasa yang lebih tua, dan mereka yang memiliki penyakit kronis, HMPV dapat menyebabkan komplikasi seperti bronkitis, bronkiolitis, atau pneumonia.

    Penyakit Pernapasan Akut Berat (SARI) yang memerlukan rawat inap juga dapat terjadi. Gejala berat ini sangat mengkhawatirkan bagi kelompok berisiko tinggi.

    Penularan dan pencegahan

    HMPV menyebar dengan cara yang mirip dengan virus pernapasan lainnya seperti RSV dan influenza. 

    Penularan utamanya terjadi melalui droplet pernapasan dari orang yang terinfeksi atau kontak dengan permukaan yang terkontaminasi. 

    Untuk mencegah penyebaran HMPV, menjaga kebersihan tangan dengan baik sangatlah penting, termasuk sering mencuci tangan dengan sabun dan air.

    Etika pernapasan, seperti menutup mulut dan hidung saat bersin atau batuk serta mengenakan masker, juga dapat membatasi penyebaran. 

    Menghindari kontak dekat dengan orang yang terinfeksi dan secara teratur mendisinfeksi permukaan yang sering disentuh merupakan tindakan pencegahan tambahan.

    Kasus HMPV pada manusia yang ringan biasanya berlangsung beberapa hari hingga seminggu. 

    Pada kasus yang parah, mungkin butuh waktu lebih lama untuk merasa lebih baik. 

    Hanya saja, gejala yang menetap, seperti batuk, mungkin butuh waktu lebih lama untuk hilang.

    Diagnosa HMPV

    Ilustrasi virus HMPV (St. Michael’s Elite Hospital)

    Mendiagnosis HMPV hanya berdasarkan gejala bisa jadi sulit, karena mirip dengan infeksi pernapasan lain seperti RSV dan influenza. 

    Reverse Transcription Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) adalah alat diagnostik standar untuk mendeteksi RNA HMPV, sementara uji deteksi antigen menawarkan hasil yang lebih cepat.

    Di India, program pengawasan seperti ICMR dan Program Pengawasan Penyakit Terpadu (IDSP) secara rutin menguji virus pernapasan, termasuk HMPV, sebagai bagian dari upaya mereka untuk memantau dan mengendalikan penyakit pernapasan.

    Pengobatan HMPV

    Saat ini, belum ada obat antivirus atau vaksin khusus yang tersedia untuk HMPV. Pengobatan bersifat suportif dan bergantung pada tingkat keparahan infeksi. 

    Untuk kasus ringan, istirahat, hidrasi yang cukup, dan obat bebas untuk mengatasi demam dan hidung tersumbat sudah cukup.

    Dalam kasus yang parah, terutama yang melibatkan pneumonia atau bronkiolitis, terapi oksigen dan rawat inap mungkin diperlukan. 

    Pasien yang mengalami gangguan pernapasan yang signifikan mungkin memerlukan ventilasi mekanis.

    Sementara, penelitian terus dilakukan untuk mengembangkan terapi dan vaksin yang ditargetkan, tindakan pencegahan dan intervensi medis dini tetap menjadi kunci untuk mengelola infeksi HMPV.

    HMPV bukanlah patogen baru dan kasusnya telah dilaporkan di seluruh dunia. 

    Di India, sistem pengawasan seperti ICMR dan IDSP memantau tren penyakit pernapasan, termasuk HMPV, bersama patogen lain seperti influenza dan RSV.

    Pemerintah telah menekankan ketahanan infrastruktur kesehatan dan jaringan pengawasannya, yang tetap waspada untuk mendeteksi dan menanggapi ancaman yang muncul.

    Persamaan dan Perbedaan antara HMPV dan COVID-19

    HMPV dan Covid-19, yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2, keduanya merupakan patogen pernapasan.

    Tapi, keduanya berbeda secara signifikan dalam virologi, dinamika penularan, dan dampak kesehatan masyarakat.

    Persamaannya meliputi cara penularannya — keduanya menyebar melalui droplet pernapasan, kontak langsung, dan permukaan yang terkontaminasi. 

    Keduanya dapat menyebabkan gejala pernapasan ringan hingga berat.

    Seperti batuk, demam, dan sesak napas, dan keduanya sangat berbahaya bagi populasi yang rentan, termasuk bayi, orang dewasa yang lebih tua, dan mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.

    Perbedaannya terletak pada virus yang mendasarinya Covid-19 memiliki spektrum gejala yang lebih luas.

    Termasuk hilangnya rasa dan penciuman serta potensi lebih tinggi untuk komplikasi sistemik seperti pembekuan darah dan kegagalan multi-organ.

    Vaksin dan perawatan antivirus tersedia untuk Covid-19. Sedangkan penanganan HMPV terbatas pada perawatan suportif tanpa antivirus atau vaksin khusus yang tersedia saat ini.

  • Menjajal Pop Icon Keys dari Logitech, Keyboard yang Banyak Shortcut

    Menjajal Pop Icon Keys dari Logitech, Keyboard yang Banyak Shortcut

    Jakarta, CNN Indonesia

    Logitech meluncurkan keyboard Pop Icon Keys pada Oktober 2024. Keyboard yang hadir dalam empat varian warna ini dibanderol dengan harga Rp1,199 juta.

    CNNIndonesia.com berkesempatan menjajal pengalaman mengetik dengan keyboard ini. Unit yang mendarat di meja Redaksi adalah varian warna grafit (hitam) dan hijau.

    Bagaimana sensasi menggunakan keyboard ini?

    Dibandingkan dengan tiga varian lainnya, varian grafit dan hitam ini tampak tidak terlalu mencolok, kecuali empat tombol Action Keys di bagian kanan.

    Secara desain, Pop Icon Keys terlihat cukup minimalis dan dengan sudut melengkung di keempat sisinya. Desain sudut melengkung ini juga digunakan Logitech pada keycaps-nya.

    Pengalaman mengetik di keyboard ini cukup menyenangkan. Meski menggunakan switch membran, keycaps-nya tidak terasa lembek ketika ditekan.

    Pop Icon Keyboard berukuran 32,45 x 13,69 x 2,2 cm dengan berat (termasuk 2 baterai AAA) sekitar 530 gram. Ukuran dan bobot tersebut membuat keyboard ini cukup compact untuk dibawa bepergian.

    Logitech menyebut keyboard ini dibuat dari plastik daur ulang dengan persentase yang berbeda-beda sesuai variannya. Varian yang grafit dan hijau ini sendiri dibuat dari 70 persen bahan Post Consumer Recycled (PCR).

    Keyboard ini bisa terhubung dengan tiga perangkat multi-OS dengan tombol Easy-Switch untuk memudahkan perpindahan koneksi antar perangkat.

    Bagian paling menarik dari keyboard ini adalah empat Action Keys yang dimilikinya. Empat tombol ini bisa dikustomisasi sesuai kebutuhan pengguna.

    Untuk melakukan kustomisasi, pengguna terlebih dulu harus menginstall aplikasi Logi Option+ di perangkat komputer.

    Setelah menginstall, kita hanya perlu klik pada gambar Pop Icon Keys dan memilih fungsi yang diinginkan.

    Logitech juga memberikan opsi Smart Actions untuk melakukan sederet perintah hanya dengan satu tombol. Misalnya, kita ingin membuka beberapa aplikasi sekaligus hanya dengan tombol Action Keys.

    Logitech juga memberikan beberapa template untuk Smart Action, seperti Work Mode yang mengarahkan pengguna ke browser, email, dan office suite; Meeting Mode yang akan membuka aplikasi Zoom dan Notepad; hingga Netflix Break yang akan membuka platform streaming Netflix dari browser.

    Pengguna juga bisa melakukan kustomisasi pada Smart Action tersebut sesuai kebutuhan.

    Selain Smart Action, tombol tersebut bisa juga melakukan fungsi satuan, mulai dari membuka ChatGPT, membuka laman emoji, hingga melakukan shutdown.

    Saya sendiri menggunakan Action Keys untuk membuka ChatGPT, membuka Open AI Prompt Builder, dan bergeser antar desktop.

    Open AI Prompt Builder memiliki ‘resep’ yang memudahkan saya untuk membuat prompt di ChatGPT. Resep tersebut merupakan template untuk prompt yang akan kerap digunakan, seperti ringkasan, parafrasa, atau menjawab pesan.

    Tak hanya Action Keys, semua tombol fungsi (selain tombol koneksi) juga bisa diubah fungsinya sesuai keinginan pengguna. Jika tak diubah, tombol-tombol tersebut akan bekerja sesuai fungsi asalnya.

    (lom/dmi)

    [Gambas:Video CNN]

  • Kecelakaan di Tol Waru-Sidoarjo, Truk Boks Muatan Sabun Terguling, Kernet Patah Tulang

    Kecelakaan di Tol Waru-Sidoarjo, Truk Boks Muatan Sabun Terguling, Kernet Patah Tulang

    Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

    TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Seorang kernet mengalami luka patah tulang bahu setelah truk boks bermuatan berbagai produk sabun kemasan terguling di Tol Waru-Sidoarjo, KM 754 Jalur A, atau tepat depan Rest Area Tol Sidoarjo, Sabtu (21/12/2024) sore. 

    Informasinya, korban berinisial AF.

    Kini korban menjalani perawatan medis di RS Delta Surya Sidoarjo. 

    Sedangkan, sopir Truk Hino Box engkel warna hijau bernopol B-9623-PCR, berinisial AH (30) warga Gresik, dinyatakan selamat tanpa luka berarti.

    Kasat PJR Ditlantas Polda Jatim, AKBP Imet Chaerudin, menerangkan, insiden kecelakaan tunggal itu terjadi saat mobil melaju dari arah utara ke selatan.

    Setibanya di KM 754, laju truk mendadak oleng.

    Sopir berusaha mengendalikan keseimbangan truk, namun malah membuat bodi truk terpelanting dan terguling. 

    Akibatnya, bodi sisi kiri truk ringsek.

    Atap penutup boks muatan terkoyak, hingga membuat muatan dalam kemasan ratusan kardus cokelat berserakan di tengah jalan. 

    “Truk berjalan di lajur tengah, lalu oleng dan terguling, posisi terakhir kendaraan melintang di lajur 2 dan 3,” ujarnya saat dihubungi TribunJatim.com, pada Sabtu (21/12/2024). 

    Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mendengarkan keterangan para saksi, AKBP Imet Chaerudin menduga truk terguling akibat ban belakang sisi kiri truk meletus. 

    “Menurut analisa petugas dan keterangan saksi, kecelakaan dikarenakan ban kiri sisi belakang truk meletus sehingga terguling,” pungkasnya. 

  • Pasien Penyakit Diare Kini Bisa Tes PCR, Sudah Tersedia di Rumah Sakit   – Halaman all

    Pasien Penyakit Diare Kini Bisa Tes PCR, Sudah Tersedia di Rumah Sakit   – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com Willy Widianto
     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Diare merupakan salah satu penyakit yang masih banyak ditemukan di masyarakat. Berdasarkan laporan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, angka prevalensi diare pada semua kelompok umur di Indonesia mencapai 4,3 persen dan kelompok subjek berusia lebih dari 75 tahun merupakan populasi dengan prevalensi diare terbesar, yaitu 5,1%. 

    Data Global Burden of Disease tahun 2016, diare termasuk dalam sepuluh besar penyakit dengan beban kesehatan tertinggi secara global.

    Meskipun berbagai upaya pencegahan telah dilakukan di Indonesia, keberhasilan dalam menurunkan angka kejadian dan mortalitas akibat diare masih menunjukkan hasil yang berbeda-beda. 

    Hal ini disebabkan upaya yang belum optimal di dalam pencegahan dan juga di berbagai daerah. Dalam upaya penanganan diare yang lebih optimal, Perkumpulan Gastroenterologi Indonesia (PGI) memperkenalkan teknologi diagnostik untuk diare salah satunya dengan metode polymerase chain reaction (PCR) multipleks feses yang memungkinkan deteksi simultan berbagai patogen seperti bakteri, virus dan parasit dalam satu sampel feses.

    Sekjen PB-PGI Dr. dr. Hasan Maulahela, SpPD, K-GEH mengatakan pemeriksaan PCR multipleks feses sangat direkomendasikan bagi pasien dengan diare kronik, persisten, atau akut untuk identifikasi patogen secara spesifik.

    Patogen yang berbeda dapat menyebabkan gejala yang serupa, sehingga hal ini menyulitkan dokter untuk mengidentifikasi patogen tertentu penyebab infeksi yang diderita oleh pasien, terutama pada pasien imunokompromais /imunodefisiensi seperti penderita HIV/AIDS, kanker, autoimun dan gangguan kesehatan kronis lainnya.

    “Syndromic testing menjawab tantangan ini dengan menggunakan PCR multipleks untuk menguji beberapa patogen sekaligus, dimana CT-Value memainkan peran penting dalam penegakan diagnostik terutama kasus koinfeksi. Hasil yang cepat dan akurat dapat memberikan alternatif diagnostik tradisional seperti metode kultur bakteri dan mikroskop,” ujar dr Hasan dalam pernyataannya, Senin(16/12/2024).

    Terutama lanjut dr Hasan apabila pasien memiliki penyakit seperti HIV atau auto-imun di mana tubuh tidak dapat melawan infeksi sehingga bisa terjadi diare akut hingga kronis. 

    “Hasil pemeriksaan Systemic Testing memiliki keuntungan tersendiri karena dapat mengetahui penyebab infeksi hingga 23 patogen, sehingga sangat membantu dokter menentukan pengobatan yang paling tepat berdasarkan penyebab utama diare,” kata dr Hasan.

    Lebih jauh dr Hasan menjelaskan Panduan terbaru memberikan rekomendasi terapi yang lebih beragam, termasuk pilihan antibiotik dan probiotik yang disesuaikan dengan etiologi spesifik sehingga hasil tes PCR Multiplex ini dapat mengurangi penggunaan antibiotik secara berlebihan atau tidak sesuai indikasi, yang merupakan salah satu penyebab utama resistensi antibiotik saat ini. 

    Guru Besar Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia(UI), Prof. Ari Fahrial Syam, MD, PhD, MMB, FACP, FACG mengatakan teknologi diagnostik ini mendukung pengambilan keputusan klinis yang lebih cepat, meningkatkan efisiensi, dan kualitas perawatan pasien.

    “Saat ini alat untuk melakukan pemeriksaan Syndromic Testing telah tersedia di e-catalog, sehingga terbuka bagi RS yang memang membutuhkannya. Syndromic Testing juga sudah tersedia di beberapa rumah sakit besar milik pemerintah maupun swasta,” ujar Prof Ari.

    Selain itu ditekankan pula pentingnya kesadaran hidup bersih sebagai bentuk pencegahan akan penyakit diare yang masih menjadi momok di tengah masyarakat modern.

    “Terutama di musim peralihan panas ke hujan seperti saat ini, kebersihan menjadi hal yang utama. Umumnya pencegahan diare dapat dilakukan dari hal sederhana mulai dari mencuci tangan setiap akan makan, kemudian menjaga sumber makanan dan sumber air tetap bersih agar terhindar dari penyakit diare”, ujar Prof. dr. Marcellus Simadibrata, SpPD, K-GEH, PHD, FACG, FASGE selaku penasihat PGI.

  • Hi Ladies, Kenali 4 Penyebab Kanker Serviks

    Hi Ladies, Kenali 4 Penyebab Kanker Serviks

    Sedangkan dokter spesialis obgyn dam genologi onkologi Rumah Sakit Hermina lainnya, dr. Puja Agung Antonius, Sp.OG (K) Onk, menekankan pentingnya deteksi dini untuk mencegah terjangkit kanker serviks.

    “Kanker atau kanker leher rahim terjadi akibat infeksi virus HPV (human papillomavirus) yang biasanya disebarkan melalui hubungan seksual,” tutur Agung.

    Agung mebeberkan penyakit kanker serviks cukup mematikan dan sering kali tidak menimbulkan gejala pada awalnya. Namun ketika muncul, gejalanya kerap dianggap sebagai gejala menstruasi atau infeksi saluran kemih.

    Gejala yang umum dialami oleh penderita kanker serviks adalah perdarahan saat berhubungan seks atau setelah masa menopause dan menstruasi, keputihan yang mengandung darah dan berbau busuk, nyeri panggul, dan nyeri saat berhubungan intim.

    “Kanker serviks merupakan salah satu kanker yang dapat dihindari dan ditekan angka kejadiannya dengan melakukan upaya-upaya pencegahan agar tidak menimbulkan dampak yang fatal,” ungkap Agung.

    Berikut upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah kanker serviks :

    – Upaya Pencegahan PrimerPencegahan primer dilakuakn untuk mencegah terjadinya kontak dengan karsinogen atau penyebeb utama dari kanker serviks (virus HPV) melalui kegiatan promosi atau edukasi, seperti kegiatan penyuluhan atau edukasi kesehatan di masyarakat untuk menjalankan pola hidup sehat, menghindari faktor risiko terkena kanker, melakukan immunisasi dengan vaksin HPV dan lain-lain.

    – Upaya Pencegahan SekunderUpaya ini dilakukan dengan skrining/deteksi dini dan terapi lesi prakanker dan lesi invasif dini. Mendeteksi kanker serviks sedini mungkin juga merupakan bagian dari upaya mencegah dampak yang lebih serius.

    Agung menyebutkan terdapat ada tiga cara mendeteksi kanker serviks secara dini:

    1. IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat )

    IVA merupakan cara sederhana untuk mendeteksi kanker leher rahim sedini mungkin. Pemeriksaan ini biasanya lebih murah, praktis, dan mudah untuk dilakukan dengan peralatan sederhana serta bisa dilaksanakan juga oleh selain dokter ginekologi seperti dilakukan di puskesmas.

    Tujuan pemeriksaan IVA adalah untuk mengurangi morbiditas dari penyakit dengan pengobatan dini terhadap kasus-kasus yang ditemukan untuk mengetahui kelainan pada leher rahim.

    Syarat Mengikuti Test IVA:

    – Sudah pernah melakukan hubungan seksual- Tidak dalam keadaan menstruasi/ haid- Tidak dalam keadaan hamil- Tidak melakukan hubungan intim minimal 24 jam sebelum melakukan pemeriksaan

    2. PAPSMEAR

    Pap smear adalah prosedur untuk mendeteksi kanker leher rahim (serviks) pada wanita. Pap smear juga dapat menemukan sel-sel abnormal (sel prakanker) di leher rahim yang dapat berkembang menjadi kanker.

    Skrining dengan metode pap smear dilakukan untuk melihat perubahan sel dari normal, pra kanker hingga kanker. Pap smear dilakukan dengan mengambil sampel sel di serviks.

    Setelah itu, sampel sel tadi akan diteliti di laboratorium agar diketahui apakah di dalam sampel tersebut terdapat sel prakanker atau sel kanker.

    Pap smear juga bisa digunakan untuk mendeteksi infeksi atau peradangan pada serviks. Metode papsmear perlu dokter spesialis patologi anatami untuk melakukan penilaian.

    3. Tes HPV DNA

    Pemeriksaan HPV DNA adalah prosedur untuk mendeteksi infeksi HPV (human papilloma virus) tipe risiko tinggi pada wanita seperti wanita yang menderita HIV, memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, terkena paparan diethylstilbestrol (DES) sebelum lahir, mendapatkan hasil abnormal (lesi prakanker) tingkat tinggi pada pap smear.

    Infeksi HPV dapat memicu perubahan abnormal pada sel serviks yang berpotensi menjadi kanker serviks atau jenis kanker lainnya, seperti kanker vagina dan kanker anus.

    Pemeriksaan HPV DNA dilakukan dengan mengambil sampel sel dari leher rahim (serviks). Sampel tersebut akan diperiksa di laboratorium untuk diketahui apakah terdapat materi genetik (DNA) dari HPV di dalam sel serviks.

    Tes HPV jauh lebih sensitif dari papsmea dan dikerjakan dengan metode PCR sehingga lebih akurat. Tes ini dapat dilakukan 3 tahun sekali jika hasil negatif

    “Kanker serviks dapat dicegah dengan rutin melakukan deteksi dini. Dan jika tetap ingin sehat dan terhindar dari bahaya kanker serviks, tentunya harus selalu menjaga pola hidup yang sehat dan mulai untuk peduli akan diri dengan melakukan deteksi dini atau skrining dini untuk mengetahui kondisi kesehatan terkini,” tutur Agung.

    Agung mengimbau kepada seluruh kelompok wanita jangan takut untuk memeriksakan diri ke dokter, karena semakin cepat di ketahui semakin cepat pula tindakan pengobatan yang tepat bisa dilakukan.

    Dengan berbagai penjelasan dokter tadi, sudah dapat dibayangkan oleh Anda berbagai upaya untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran tentang kondisi ini penting untuk kesehatan perempuan secara keseluruhan. Salam sehat!