Produk: Paspor

  • Agus Andrianto resmikan Auto Gate Bandara Kuala Namu di Deli Serdang

    Agus Andrianto resmikan Auto Gate Bandara Kuala Namu di Deli Serdang

    Sumber foto: M Salim/elshinta.com.

    Agus Andrianto resmikan Auto Gate Bandara Kuala Namu di Deli Serdang
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 30 Juni 2025 – 20:22 WIB

    Elshinta.com – Bandara Internasional Kuala Namu menjadi salah satu dari lima bandara di Indonesia yang telah menerapkan teknologi auto gate, selain Soekarno-Hatta, Ngurah Rai, Juanda, dan Pelabuhan Internasional Harbour Bay Batam. Sebanyak 30 unit auto gate disiapkan untuk mempermudah proses imigrasi bagi WNI dan WNA. 

    Menteri Imigrasi dan Permasyarakatan Agus Andrianto menyebutkan bahwa dengan sistem ini, proses masuk melalui bandara hanya memerlukan waktu 10 detik. “Cukup scan paspor dan wajah, semuanya selesai dalam hitungan detik,” jelasnya, saat meresmikan auto gate di Bandara Kuala Namu, Deli Serdang Sumatera Utara, Selasa (26/6).

    Agus menambahkan bahwa pihaknya akan terus berkomitmen mengedepankan digitalisasi untuk meningkatkan pelayanan publik di bidang imigrasi.

    Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, juga menyambut baik penerapan auto gate tersebut. Ia menyampaikan bahwa antrean panjang saat musim liburan kini bisa diminimalisir. “Sebelumnya antrean bisa sampai 30-60 menit. Sekarang paling lama hanya 10 menit,” ungkapnya.

    Sebagai bentuk dukungan terhadap peningkatan pelayanan ini, Gubernur Bobby juga berjanji akan memberikan insentif berupa penurunan harga tiket penerbangan, khususnya yang berangkat dari Bandara Kualanamu.

    Selain peresmian auto gate dan lounge PMI, acara juga dirangkaikan dengan peresmian Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Medan, Rumah Dinas Jabatan Kantor Imigrasi Pematang Siantar, serta penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS), penyerahan sertifikat tanah, dan surat hibah.

    Bupati Langkat Syah Afandin yang hadir di kesempatan tersebut menyampaikan apresiasi atas kehadiran fasilitas auto gate tersebut. Menurutnya, sistem digitalisasi keimigrasian ini sangat membantu dalam mempercepat proses masuk dan keluar negeri, baik bagi Warga Negara Indonesia (WNI) maupun Warga Negara Asing (WNA).

    “Ini sangat menguntungkan Sumatera Utara, khususnya Kabupaten Langkat yang memiliki potensi wisata yang luar biasa. Dengan kemudahan akses ini, wisatawan asing semakin tertarik datang ke daerah kita, yang otomatis mendorong pertumbuhan ekonomi lokal,” ujar Bupati seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, M Salim, Senin (30/6).

    Sumber : Radio Elshinta

  • Nikah Massal di Istiqlal, Pengantin Dapat Modal Usaha Rp 2,5 Juta

    Nikah Massal di Istiqlal, Pengantin Dapat Modal Usaha Rp 2,5 Juta

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Kementerian Agama (Kemenag) menggelar nikah massal di Masjid Istiqlal, Jakarta, Sabtu (28/6). Program ini disaksikan langsung oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar.

    “Di sini ada pasangan yang sudah lama, sudah tua. Saya dapat informasi ada yang sudah berumur 64 tahun,” ujar Menteri Nasaruddin Umar.

    Imam Besar Masjid Istiqlal ini mengungkap, ada pasangan yang sudah berumah tangga, namun baru dicatatkan secara resmi pada prosesi nikah massal.

    “Mungkin sudah pernah akad bawah tangan, tetapi hari ini resmi,” kata dia.

    Dia menekankan pentingnya pencatatan pernikahan secara resmi. Menurut Nasaruddin, pernikahan yang sah harus dicatat negara agar anak-anak yang lahir dapat memperoleh hak-hak administratif, mulai dari kartu keluarga, akta kelahiran, hingga paspor.

    “Pencatatan ini penting. Hari ini, negara langsung hadir memfasilitasi pencatatan nikah,” kata dia.

    Nasaruddin mengatakan, dalam waktu dekat, Kemenag juga akan mengadakan nikah massal minimal untuk seribu pasangan di seluruh Indonesia.

    Seluruh proses pernikahan, ujar dia, dilakukan sesuai syariat dan aturan hukum yang berlaku. Semua pasangan mendapat akta nikah resmi, lengkap dengan kartu nikah digital yang dilengkapi chip. Ia juga menegaskan tidak ada pernikahan di bawah umur maupun praktik poligami dan poliandri ilegal dalam acara ini.

    “Kami sangat ketat dalam administrasi. Usia pasangan, status hukum, hingga keabsahan wali dan saksi kami teliti betul. Ini bukan hanya soal seremonial, tapi juga menjaga kehormatan institusi pernikahan itu sendiri,” kata Nasaruddin.

  • Biaya Urus Paspor Terbaru Tahun 2025, Jangan Sampai Terkecoh

    Biaya Urus Paspor Terbaru Tahun 2025, Jangan Sampai Terkecoh

    PIKIRAN RAKYAT – Diketahui saat ini bahwa pemerintah telah kembali menetapkan tarif pembuatan paspor terbaru di Tahun 2025, yang tentunya sudah sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.

    Dilansir dari unggahan di akun Instagram resmi Indonesia baik, dijelaskan bahwa perubahan tarif dalam pembuatan parpor ini juga telah sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2024.

    Di antara besaran atau rincian biaya dari pembuatan paspor terbaru tersebut, adalah sebagai berikut:

    1. Paspor Biasa Non Elektronik yang berlaku selama 5 tahun, dengan biaya Rp350.000

    2. Paspor Biasa Non Elektronik yang berlaku selama 10 tahun, dengan biaya Rp650.000

    3. Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) untuk WNI sebesar Rp100.000

    4. Surat Perjalanan laksana Paspor (SPLP) untuk Orang Asing sebesar Rp150.000

    5. Paspor Biasa Elektronik dengan masa berlaku 5 tahun dengan biaya Rp650.000

    6. Paspor Biasa Elektronik dengan masa berlaku selama 10 tahun, dikenakan biaya Rp950.000

    7. Layanan Percepatan Paspor Selesai pada Hari yang Sama sebesar Rp1.000.000 (diluar biaya permohonan paspor)

    Itulah besaran biaya yang telah ditetapkan secara resmi oleh pemerintah, terkait pembuatan paspor di Tahun 2025 ini.

    Di sisi lain, adapun besaran rincian biaya beban yang biasanya akan dikeluarkan adalah:

    1. Paspor yang hilang dengan biaya di luar permohonan paspor adalah Rp1.000.000

    2. Jika kondisi paspor rusak maka akan dikenakan biaya Rp500.000, dengan biaya diluar permohonan paspor

    3. Biaya beban paspor rusak/hilang karena keadaan kahar/force majeure gratis, atau Rp0 saja

    Itulah informasi terkait besaran biaya yang resmi dari pemerintah, terkait pembuatan atau beban dalam paspor di tahun 2025 ini.

    Diketahui juga bahwa paspor menjadi salah satu dokumen penting yang wajib untuk dipersiapkan oleh seseorang, jika ingin melakukan perjalanan jauh terutama untuk keluar dari negara asal.

    Sehingga dengan hal ini, sangat penting untuk setiap masyarakat yang hendak bepergian ke luar negeri, dalam memahami pembuatan atau pengurusan paspor agat tidak dirugikan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

    Diharapkan agar setiap masyarakat yang ingin mengurus paspor hanya melakukan pengurusan secara resmi, agar terhindar dari segala bentuk penipuan.*** 

  • Kesaksian Warga Iran yang Kabur ke Turki Setelah Serangan Israel

    Kesaksian Warga Iran yang Kabur ke Turki Setelah Serangan Israel

    Teheran

    Sejumlah keluarga asal Iran yang melarikan diri ke Turki menceritakan keputusan sulit yang mereka hadapi saat mempertimbangkan untuk meninggalkan Iran atau pulang, di tengah ketidakpastian serta ketakutan akibat pemblokiran internet, sensor negara, dan serangan udara mematikan.

    “Ketika pengeboman dimulai, kami tidak tahu apakah lingkungan kami saja yang dibom atau seluruh negeri,” kata Farnaz, *sebelum gencatan senjata antara Iran dan Israel berlaku.

    Seniman Iran-Amerika tersebut sedang mengunjungi keluarganya di Teheran saat serangan Israel berlangsung. Saat itu dan sampai sekarang dia tidak bisa memercayai media pemerintah. Ketiadaan akses internet membuat dirinya seperti terkurung.

    “Hari-hari itu terasa seperti hidup di dalam kamar gelap tanpa pintu dan jendela,” katanya.

    “Saya mendengar suara dan rumor dari luar, tetapi tak ada cara buat mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Ini adalah perasaan yang tak enak.”

    Ketika ditemui, Farnaz sedang menunggu penerbangan ke Kota Van, Turki, di salah satu bandara dekat perbatasan Iran.

    Van senantiasa menjadi destinasi wisatawan Iran bahkan sebelum perang. Orang-orang datang ke sana untuk berlibur, berbisnis, dan berbelanja.

    Farnaz mengatakan perjalanan darat ke perbatasan Turki dari Teheran sangat menakutkan.

    Dia khawatir paspor Amerikanya bisa menjerumuskannya ke dalam masalah.

    “Tentara dan polisi menghentikan mobil kami tiga kali, mereka memeriksa tas kami dengan ketat, membuka setiap saku,” katanya.

    Farnaz memutuskan dia harus meninggalkan Teheran sebelum terlambat, mengingat serangan berat Israel di kota itu.

    “Serangan itu mengerikan. Getarannya menakutkan dan jendela-jendela pecah. Guncangannya sangat kuat sampai mengguncang saya di tempat tidur,” katanya, seraya mengingat saat serangan udara Israel berlangsung pada Jumat, 13 Juni.

    “Saya pikir saya bermimpi buruk, tetapi ketika saya bangun, kami semua terkejut dan ketakutan. Saya menyadari saya tidak bermimpi dan itu semua nyata.”

    Dia lega meskipun dia tahu bahwa setelah tiba di Turki, AS telah mengebom sejumlah fasilitas nuklir milik Iran.

    “Saya jelas mengkhawatirkan kerabat saya,” katanya, “tetapi saya senang karena saya percaya ini bisa membantu mengakhiri rezim Iran.”

    Hanya segelintir orang di bandara atau pintu perbatasan Kapikoy/Razi yang mau diwawancara.

    Rezim Iran telah menangkap dan mengeksekusi orang-orang yang dituduh mata-mata negara asing. Perlakuan serupa ditujukan pada orang-orang yang bekerja sama dengan media asing tertentu yang mereka gambarkan sebagai musuh.

    Baik orang-orang yang meninggalkan Iran, maupun mereka yang ingin pulang, terbiasa hidup dalam ketakutan, paranoia, dan kebingungan.

    Seorang perempuan telah berdiri di pintu perbatasan selama empat jam. Dia menunggu teman-teman dekatnya tiba dari Iran.

    “Saya belum mendengar kabar dari mereka karena tidak ada koneksi Internet, tetapi saya berharap mereka akan segera tiba,” kata seorang yang menolak untuk disebutkan namanya.

    Beberapa jam kemudian, dua perempuan muda akhirnya tiba dan mereka semua berpelukan seraya menangis.

    “Mereka menempuh perjalanan panjang, dan sekarang saya ingin mereka bersama saya hingga perang usai,” ujar perempuan yang sedari tadi menunggu.

    Tetapi tidak semua orang di pintu perbatasan mau keluar dari Iranwalau pintu perbatasan itu buka setiap hari.

    “Saya tahu ada perang dan saya khawatir, tapi rumah saya di Teheran, hidup saya ada di sana dan saya harus berada di sana,” kata seorang perempuan muda yang bepergian dengan ibunya.

    Dia mengatakan bahwa jauh dari rumah membuatnya lebih cemas karena dia mendengar informasi yang membingungkan dan tidak tahu siapa yang bisa dipercaya.

    Perasaan serupa dipaparkan seorang pengusaha berusia 26 tahun yang telah menyeberang ke Turki sehingga dia bisa kembali bekerja di Kanada.

    “Saya pikir orang-orang khawatir sekali dan panik karena mereka tidak tahu apa yang sedang terjadi di negara ini dan mereka memiliki sedikit informasi mengenai situasi tersebut karena hal itu dirahasiakan dari publik,” ujarnya.

    Dia mengaku khawatir dengan apa yang akan terjadi pada kakeknya dan kerabat lainnya di Teheran.

    Dia bersama ibunya, Nazi.

    “Kami sangat marah,” kata Nazi tentang serangan udara AS.

    “Ini kabar buruk.”

    Dia menemani putrinya ke bandara tetapi kemudian akan kembali ke Teheran.

    “Sebagai sebuah bangsa, kami selamat dari perang Iran-Irak, dan itu jauh lebih buruk, jadi saya percaya ini juga akan berlalu.”

    *Nama-nama telah diubah

    (nvc/nvc)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Kronologi Kasus Gadis Aceh Dijual ke Malaysia, Pelaku Dapat Rp 92 Juta
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        25 Juni 2025

    Kronologi Kasus Gadis Aceh Dijual ke Malaysia, Pelaku Dapat Rp 92 Juta Regional 25 Juni 2025

    Kronologi Kasus Gadis Aceh Dijual ke Malaysia, Pelaku Dapat Rp 92 Juta
    Tim Redaksi
    BANDA ACEH, KOMPAS.com
    – Polresta
    Banda Aceh
    kini telah mengamankan RH (55), satu dari tiga pelaku utama tindak pidana perdagangan orang (TPPO), atau penjual gadis di bawah umur ke Malaysia untuk menjadi pekerja seks komersial (PSK). 
    Kasatreskrim Polresta Banda Aceh, Kompol Fadilah Aditya Pratama mengatakan, dalam kasus ini ada tiga pelaku yang merupakan warga Aceh.  Namun dua di antaranya RD dan EN diduga masih berada di Malaysia.
    Saat ini penyidik telah berkoordinasi dengan Divhubinter Polri terkait penerbitan Red Notice terhadap RD dan EN. 
    “Agar memudahkan untuk melakukan pengejaran terhadap RD dan EN. Selain itu penyidik juga bekerjasama dengan Imigrasi dan Bea Cukai,” kata Fadilah dalam konferensi pers di Mapolresta Banda Aceh, Rabu (25/6/2025). 
    Fadilah menjelaskan, pada 25 Desember 2024 lalu sempat viral di media sosial (medsos) tentang seorang anak berinisial PAF (korban), mengaku diajak oleh tersangka RH, RD, dan EN ke Melaysia dengan iming-iming pekerjaan. 
    Alhasil, setelah berada di Malaysia ternyata korban dijual dan dieksploitasi atau dipekerjakan sebagai wanita penghibur di salah satu hotel yang merupakan lokasi pelacuran. 
    “Karena ini merupakan dugaan TPPO, penyidik dengan cepat melakukan penyelidikan dan penelusuran secara mendalam. Setelah mendapatkan cukup alat bukti, Januari 2025 ketiganya langsung ditetapkan sebagai tersangka,” kata Fadilah. 
    Dalam proses pemulangan korban, penyidik melakukan kerjasama dengan UPTD PPA Aceh, BP2MI, Divhubinter Polri, serta pihak KBRI yang ada di Kuala Lumpur.
    “Pada 3 Januari 2025, penyidik berangkat ke kantor Konsulat KBRI di Kuala Lumpur, Malaysia, guna menjemput dan membawa pulang korban ke Aceh,” ujarnya.  
    Lebih lanjut, Fadilah menceritakan, pada September 2024 tanpa sepengetahuan orang tua dan pihak keluarga, korban pergi ke Banda Aceh bertujuan untuk mencari kerja. 
    Selama berada di Ibu Kota Provinsi Aceh tersebut, korban tinggal di salah satu rumah kos kawasan Terminal Keudah, Banda Aceh. Di sana, korban bertemu dengan pemilik kos berinisial M. 
    “M ini adalah teman RD, mereka pernah dagang ikan di Lampulo. Karena pernah dekat dan RD ini suka bawa orang kerja, sehingga M tanya ke korban, kalau mau kerja ada teman yang bisa bantu, namun M tidak tahu kalau RD bekerja seperti ini (TPPO),” sebut Fadilah.
    Fadilah mengungkapkan, setelah korban dipertemukan dengan RD dan ditawarkan pekerjaan di Malyasia, korban pun langsung menerimanya.  
    Sebab, menurut Fadilah, korban memang ingin sekali mencari pekerjaan demi memperbaiki ekonomi keluarga dan membahagiakan kedua orangtuanya. 
    “Korban memang tidak tahu tentang pekerjaan apa yang akan dilakukan. Dia hanya ingin bekerja, ingin memperbaiki ekonomi keluarga, ingin membahagiakan kedua orangtuanya, ingin memiliki penghasilan sehingga bisa menghidupi keluarga,” katanya. 
    Setelah korban menerima tawaran pekerjaan tersebut, dan ia masih di bawah umur, RD, EN, RH kemudian mengurus pembuatan KTP dan paspor korban dengan menggunakan identitas orang lain. 
    Singkat cerita, setelah korban dibuatkan identitas, mereka kemudian berangkat ke Riau menggunakan jalur darat, dan melanjutkan perjalanan ke Malaysia via laut lewat pelabuhan Dumai.
    Setelah menyeberang ke Malaysia tepatnya di Terminal Bersepadu Selatan (TBS), RD dan EN berpisah dengan tersangka R dan korban PAF.
    Tersangka R membawa korban menemui Kak Su (panggilan), warga Malaysia keturunan India, dan merupakan agen tenaga kerja ilegal yang ada di sana.
    Setelah bertemu dengan Kak Su, tersangka R meminta mencarikan majikan untuk korban. Setelah tiga hari berada di rumah Kak Su, korban diantarkan untuk bekerja sebagai pekerja Asisten Rumah Tangga (ART).di rumah milik warga keturunan India.
    Namun, setelah satu hari bekerja korban merasa tidak sanggup dan meminta berhenti bekerja. Korban kemudian kembali lagi ke rumah Kak Su tersebut. 
    Selanjutnya, tersangka R dan Kak Su membawa korban ke hotel “Mozu” yang lokasinya berada di Sri Hartamas Selangor.
    Sesampainya di hotel tersebut, Kak Su bertemu dan berbicara dengan manajer hotel untuk memperkerjakan korban di hotel tersebut. 
    Kak Su menerima uang dari pihak hotel sebesar 25.000 RM atau sebesar Rp 96,2 juta. Setelah itu, tersangka R mengatakan kepada korban bahwa mereka akan pergi sebentar untuk membeli beberapa barang/perlengkapan untuk korban. 
    “Setelah tersangka R dan Kak Su pergi meninggalkan hotel, mereka ternyata tidak pernah datang lagi ke hotel menemui korban. Selama hampir satu bulan korban berada di hotel itu, dia mengalami eksploitasi seksual dan korban dipaksa bekerja sebagai wanita penghibur,” ungkap Fadilah. 
    Hasil koordinasi petugas kepolisian dengan pihak Imigrasi dan Bea Cukai, berdasarkan data perlintasan diketahui bahwa tersangka R telah melintas dan kembali ke Indonesia, sedangkan RD dan EN masih berada di Malaysia.
    Fadilah mengatakan, sejak Januari 2025 penyidik memang intens mencari keberadaan R di beberapa lokasi yang diduga sebagai tempat persembunyiannya.
    Namun, di tengah pengejaran itu penyidik sempat mengalami kendala lantaran tersangka R selalu berpindah pindah tempat.
    Akhirnya pada Senin 16 Juni 2025, sebut Fadilah, pihaknya mendapatkan informasi dari Bea Cukai Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru-Riau, terindikasi tersangka R akan melakukan penerbangan menuju ke Kuala Lumpur Malaysia.
    Berdasarkan informasi tersebut, penyidik unit PPA Satreskirm Polresta Banda Aceh langsung bergerak cepat menuju ke Pekanbaru, Riau. 
    Setelah melalui proses koordinasi dan perencanaan matang, tersangka R akhirnya diamankan petugas pada Kamis (19/6/2025), sekira pukul 15.16 WIB, di area Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Cara Gadai Emas di Pegadaian​, Ini Dokumen yang Diperlukan

    Cara Gadai Emas di Pegadaian​, Ini Dokumen yang Diperlukan

    PIKIRAN RAKYAT – Menggadaikan emas di Pegadaian bisa menjadi solusi keuangan yang cepat dan aman ketika kamu membutuhkan dana tunai dalam waktu singkat. Emas yang kamu miliki, baik dalam bentuk perhiasan maupun logam mulia, bisa dijadikan jaminan untuk memperoleh pinjaman tanpa perlu menjual aset tersebut. Dengan sistem yang transparan dan diawasi oleh lembaga resmi, proses ini menjadi pilihan yang cukup populer di kalangan masyarakat.

    Namun, sebelum kamu memutuskan untuk menggadaikan emas, penting untuk memahami terlebih dahulu syarat-syarat yang harus dipenuhi. Pegadaian memiliki ketentuan tertentu mengenai jenis emas yang bisa diterima, kelengkapan dokumen identitas, serta persyaratan usia pemohon.

    Selain syarat administratif, kamu juga perlu mengetahui bagaimana alur pengajuan gadai emas dilakukan. Meski prosesnya tergolong cepat, tetap ada tahapan yang harus diikuti, mulai dari penyerahan barang jaminan hingga pencairan dana.

    Untuk mengetahui selengkapnya bagaimana syarat dan cara menggadaikan emas di Pegadaian, simak terus artikel ini.

    Apa Saja Syarat Gadai Emas di Pegadaian?

    Sebelum kamu mengajukan transaksi gadai emas di Pegadaian, ada sejumlah dokumen dan ketentuan yang harus dipenuhi agar proses berjalan lancar. Persyaratan ini bersifat wajib dan berfungsi sebagai identifikasi serta verifikasi dalam proses transaksi.

    Kamu perlu menyiapkan kartu identitas resmi yang masih berlaku, bisa berupa KTP, SIM, atau paspor. Dokumen ini akan digunakan oleh pihak Pegadaian untuk mencocokkan data pribadi dengan barang jaminan yang kamu serahkan. Selain identitas, tentu saja kamu juga harus membawa emas yang akan digadaikan, baik itu dalam bentuk perhiasan maupun logam mulia.

    Cara Gadai Emas di Pegadaian

    Setelah semua syarat kamu lengkapi, langkah berikutnya adalah memulai proses pengajuan gadai emas. Pegadaian telah menyediakan sistem yang cukup mudah dan cepat, yang bisa dilakukan langsung di kantor cabang terdekat.

    Berikut langkah-langkah pengajuan gadai emas di Pegadaian:

    Kunjungi kantor Pegadaian terdekat dari tempat tinggalmu. Ambil dan isi formulir pengajuan gadai emas yang disediakan oleh petugas. Lampirkan dokumen identitas seperti KTP saat mengajukan permohonan. Serahkan emas yang akan dijadikan jaminan kepada petugas. Emas tersebut akan ditaksir oleh petugas penaksir untuk menentukan nilai jaminan. Setelah nilai pinjaman ditentukan, kamu akan menerima konfirmasi nominal pinjaman. Jika setuju, kamu akan diminta menandatangani Surat Bukti Gadai (SBG) sebagai tanda resmi transaksi. Terakhir, dana pinjaman akan dicairkan, baik secara tunai maupun melalui transfer ke rekening. Gadai Emas di Pegadaian Dapat Berapa? Ini Rinciannya

    Jika kamu berencana menggadaikan emas di Pegadaian, penting untuk memahami simulasi pinjaman yang berlaku agar bisa memperkirakan biaya dan jangka waktu pelunasan. Salah satu contoh simulasi menunjukkan bahwa emas bisa dijadikan jaminan untuk memperoleh dana tunai sebesar Rp5.000.000. Jumlah ini tentu tergantung pada hasil taksiran nilai emas yang kamu jaminkan dan kebijakan yang berlaku di Pegadaian.

    Pegadaian memberikan jangka waktu maksimum selama 120 hari atau sekitar empat bulan untuk pelunasan pinjaman. Namun, jika kamu membutuhkan waktu tambahan, masa gadai tersebut bisa diperpanjang sesuai prosedur yang ditetapkan. Fleksibilitas ini memberi ruang bagi nasabah untuk mengatur keuangan tanpa tekanan pelunasan yang terlalu ketat.

    Terkait biaya, kamu akan dikenakan sewa modal sebesar 1,2% setiap 15 hari. Jika dihitung secara total dalam jangka waktu 120 hari, biaya tersebut akan menjadi 9,6% dari nilai pinjaman. Dengan mengetahui estimasi ini, kamu bisa lebih siap secara finansial dan tidak terkejut dengan total kewajiban yang harus dibayar saat jatuh tempo.

    Dengan memahami syarat dan cara menggadaikan emas dengan benar, kamu bisa mendapatkan manfaat finansial tanpa kehilangan aset berharga. Proses ini bisa menjadi solusi darurat yang efektif, asalkan dijalankan dengan perhitungan dan tanggung jawab. ***

  • IMD sebut penurunan daya saing RI imbas perang tarif

    IMD sebut penurunan daya saing RI imbas perang tarif

    World Competitiveness Ranking (WCR) 2025,

    IMD sebut penurunan daya saing RI imbas perang tarif
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Rabu, 25 Juni 2025 – 08:21 WIB

    Elshinta.com – Institut Internasional untuk Pengembangan Manajemen (IMD) menyatakan daya saing Indonesia yang turun 13 peringkat ke posisi 40 secara global dalam riset World Competitiveness Ranking (WCR) 2025, dikarenakan dampak dari perang tarif yang terjadi.

    “Pasca pandemi, Indonesia merupakan salah satu negara dengan performa daya saing terbaik dalam peringkat WCR yang naik 11 peringkat. Kenaikan peringkat daya saing ini didongkrak dari nilai ekspor migas dan komoditi. Namun, saat ini peringkat daya saing Indonesia dan sejumlah negara Asia Tenggara anjlok imbas dari perang tarif yang ditujukan ke kawasan ini,” kata Direktur World Competitive Center (WCC) IMD Arturo Bris dalam pernyataan di Jakarta, Rabu.

    Dalam tiga tahun terakhir Indonesia berhasil terus memperbaiki posisi dari peringkat 44 di 2022, naik ke peringkat 34 di 2023, hingga akhirnya ada posisi 27 pada 2024. Dijelaskan dia, riset WCR 2025, mengukur tingkat daya saing 69 negara dunia menggunakan data keras dan hasil survei.

    WCC memperhitungkan 262 informasi berupa 170 data eksternal dan 92 respons survei terhadap 6.162 responden eksekutif di tiap negara.

    Berdasarkan survei, 66,1 persen eksekutif Indonesia menganggap kurangnya peluang ekonomi menjadi pendorong polarisasi. Artinya, masalah ekonomi mendasar seperti infrastruktur yang tidak memadai, lembaga yang lemah, dan keterbatasan talenta SDM mesti mendapat porsi perhatian yang besar.

    Untuk mengatasi hal ini, Lembaga Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia yang menjadi mitra WCC dalam penelitian ini menyarankan perlunya mengembangkan tenaga kerja produktif yang mampu meningkatkan daya saing ekonomi. Indonesia juga perlu melakukan integrasi strategi dari hulu ke hilir. Sebab, kebijakan pemerintah menjadi pendukung daya saing jangka panjang.

    “Oleh karena itu, efisiensi pemerintah jangan menjadi cita-cita ideal semata, tetapi harus dipraktikkan agar bisa membangun ketahanan ekonomi dan daya tarik investasi di tahun-tahun mendatang,” kata Bris.

    Disampaikan dia, untuk urusan performa ekonomi, investasi internasional ke Indonesia perlu ditingkatkan, karena turun dari peringkat 36 ke 42. Selain itu nilai ekspor layanan komersial juga masih tergolong rendah karena ada di peringkat 63 dari 69 negara. Kekuatan performa ekonomi Indonesia ditopang oleh pertumbuhan PDB per kapita dan riil.

    Terkait efisiensi pemerintah, kerangka kerja institusional mendapat rapor merah, turun dari peringkat 25 ke 51. Pemerintah perlu memperbaiki struktur biaya yang tidak efektif, kemudahan prosedur membuat perusahaan baru, cadangan mata uang asing per kapita, hingga tingkat kekuatan paspor Indonesia. Sementara kekuatan efisiensi pemerintah terletak pada pengumpulan pajak pendapatan serta orang pribadi.

    Efisiensi bisnis Indonesia turun dari 14 ke 26. Hal-hal yang perlu mendapat perhatian adalah soal ketersediaan tenaga kerja asing, akses ke layanan finansial, serta tingkat produktivitas keseluruhan dan tenaga kerja.

    Sementara di sektor infrastruktur yang paling perlu mendapat perhatian terkait infrastruktur teknologi yang merosot dari 32 ke 46. Penurunan ini terutama akibat rendahnya total belanja kesehatan (68 dari 69 negara), total belanja pemerintah untuk pendidikan (66), jumlah paten yang berlaku (66), hingga kecepatan bandwidth internet (66) yang hanya 28,9 Mbps dari rata-rata 138 Mbps.

    Serupa dengan Indonesia, peringkat Turki juga anjlok 13 peringkat. Penurunan kedua negara ini menjadi yang terburuk dibanding negara-negara lain dalam peringkat WCR 2025. Untuk Turki, kemerosotan peringkat daya saing negara itu imbas buruknya kondisi ekonomi negara itu, khususnya terkait krisis mata uang.

    Sumber : Antara

  • Menteri Imipas Agus Andrianto Resmikan 30 Unit Autogate di Bandara Kualanamu – Page 3

    Menteri Imipas Agus Andrianto Resmikan 30 Unit Autogate di Bandara Kualanamu – Page 3

    Rata-rata angka perlintasan keberangkatan dan kedatangan di Bandara Kualanamu mencapai sekitar 6.700 perlintasan per hari atau 194.000 perlintasan per bulan. Sementara itu, jumlah penerbangan di Bandara Kualanamu dalam periode Januari-Mei 2025 mencapai 6.750 penerbangan.

    Dengan demikian, rata-rata penerbangan setiap bulan mencapai 1.350 atau sekitar 45 penerbangan per hari. Saat ini, Bandara Kualanamu melayani penerbangan internasional ke Malaysia, Singapura, Thailand serta Arab Saudi pada musim haji.

    “Autogate akan sangat membantu proses pemeriksaan imigrasi sehingga lebih efektif dan efisien, hanya butuh 10-15 detik per per orang. Meskipun prosesnya sangat cepat, pemeriksaan dengan autogate ini tetap aman karena sudah menggunakan teknologi termutakhir yang terintegrasi dengan sistem cekal bahkan Interpol. Dan tak hanya WNI, autogate juga dapat digunakan oleh orang asing yang memiliki paspor elektronik dan eVisa Indonesia,” jelas Menteri Agus.

     

  • Anggota DPD RI bantu pemulangan warga Aceh korban TPPO di Kamboja

    Anggota DPD RI bantu pemulangan warga Aceh korban TPPO di Kamboja

    Anggota DPD RI asal Provinsi Aceh Sudirman Haji Uma. ANTARA/Dokumentasi Pribadi

    Anggota DPD RI bantu pemulangan warga Aceh korban TPPO di Kamboja
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Senin, 23 Juni 2025 – 19:59 WIB

    Elshinta.com – Anggota DPD RI asal Provinsi Aceh Sudirman Haji Uma memfasilitasi pemulangan salah seorang warga Kabupaten Aceh Utara bernama Eki Murdani (30) yang menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Kamboja.

    “Alhamdulillah, Eki sudah berhasil dipulangkan dan tiba di rumahnya pagi tadi pukul 07.00 WIB. Terima kasih juga kepada semua pihak yang telah membantu, termasuk PPAM (perantau Aceh di Malaysia), Kementerian Luar Negeri, dan KBRI Phnom Penh,” kata Sudirman Haji Uma di Banda Aceh, Senin.

    Diungkapkan pula bahwa Eki sudah 2,5 tahun berada di Kamboja. Korban dipaksa bekerja di sejumlah perusahaan operator judi online dan penipuan online.

    Menurut dia, korban dipindah-pindahkan secara paksa dari satu perusahaan ke perusahaan lainnya tanpa digaji, bahkan yang bersangkutan kerap mendapatkan penyiksaan jika tidak memenuhi target kerja.

    Berdasarkan cerita korban, kata Haji Uma, yang bersangkutan mendapatkan penyiksaan berupa pemukulan, tendangan, hingga penyetruman listrik.

    “Di sana, masih banyak WNI lainnya, termasuk warga Aceh yang hingga kini masih terjebak di lokasi-lokasi tersebut, dan menjadi korban kekerasan sistematis dari algojo perusahaan,” ujarnya.

    Haji Uma menuturkan bahwa Eki sebenarnya sudah lama berhasil kabur dari pekerjaan tersebut. Akan tetapi, karena kesulitan ekonomi keluarga, dia tidak bisa kembali ke Tanah Air, hingga akhirnya pada tanggal 21 April 2025 disampaikan kepadanya.

    Setelah itu, pihaknya langsung menindaklanjuti dengan mengirimkan permohonan bantuan ke Kemenlu RI dan berkoordinasi dengan Duta Besar RI untuk Kamboja Santo Darmosumarto.

    Pemulangan ini, menurut Haji Uma, tidak mudah karena keberadaan Eki jauh dari ibu kota Phnom Penh, dengan waktu tempuh sekitar 12 jam perjalanan darat.

    Selain itu, pengurusan surat perjalanan laksana paspor (SPLP) dan administrasi imigrasi juga sempat terkendala, terlebih korban harus bersembunyi dan menghindari kejaran mafia perusahaan yang selama ini memperjualbelikannya.

    Selama proses itu, Haji Uma juga meminta dukungan dari Persatuan Pekerja Aceh di Malaysia (PPAM) untuk melakukan komunikasi intensif dengan Eki dan memantau rute pemulangannya karena harus transit di Malaysia sebelum akhirnya tiba di Indonesia.

    Adapun biaya pemulangan Eki sebesar Rp12,3 juta, yang terdiri atas tiket penerbangan, konsumsi, dan pengurusan dokumen keimigrasian. Dari jumlah tersebut, sebesar Rp4 juta ditanggung keluarga dan sisanya Rp8,3 juta dibantu Haji Uma.

    Dalam kesempatan ini, dia mengingatkan kepada masyarakat Aceh tidak tergiur dengan janji manis agen tenaga kerja yang menawarkan pekerjaan di luar negeri.

    “Kalau tidak memiliki kontrak kerja resmi yang dilegalisasi oleh dinas tenaga kerja dan BP3MI, sangat besar kemungkinan itu adalah penipuan. Jangan korbankan masa depan demi janji palsu,” demikian Hai Uma.

    Sumber : Antara

  • Situasi Iran-Israel Memanas, KBRI Imbau WNI di Bahrain Tenang dan Lapor Diri

    Situasi Iran-Israel Memanas, KBRI Imbau WNI di Bahrain Tenang dan Lapor Diri

    Jakarta

    Saling balas serangan antara Israel dan Iran semakin memanas, terlebih usai Amerika Serikat (AS) membombardir 3 fasilitas nuklir Iran. Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Manama, Bahrain, meminta WNI di Bahrain untuk melapor diri buntut terjadinya peningkatan konflik antara Israel Vs Iran tersebut.

    “Sehubungan dengan peningkatan eskalasi Iran-Israel, KBRI Manama mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia yang berada di Bahrain untuk bersikap tenang dan mengikuti imbauan KBRI serta Pemerintah Bahrain,” demikian pernyataan KBRI Bahrain dalam akun Instagramnya, @Indonesiainmanama, Senin (23/6/2025).

    WNI di Bahrain diminta untuk menyiapkan dokumen penting dan salinannya seperti paspor, CPR, kontrak kerja, dan lainnya. Selain itu WNI di di Bahrain juga diminta menghubungi Hotline KBRI Manama melalui telepon atau Whatsapp di nomor +97338791650 dan +97339737478.

    “Melakukan lapor diri melalui website www.peduliwni.kemlu.go.id,” kata KBRI Manama.

    Adapun pelayanan kekonsuleran KBRI Manama beroperasi pada pukul 09.00 hingga 12.00. Imbauan tersebut merupakan imbauan kedua yang diterbitkan KBRI Manama kepada WNI, sebelumnya KBRI Manama telah mengeluarkan imbauan pada 15 Juni lalu yang meminta agar WNI di bahrain meningkatkan kewaspadaannya buntut meningkatnya situasi keamanan.

    (yld/zap)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini