Produk: Pancasila

  • Megawati Sayangkan Banyak Anak Muda Tidak Tahu Sejarah Indonesia

    Megawati Sayangkan Banyak Anak Muda Tidak Tahu Sejarah Indonesia

    Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Megawati Soekarnoputri menyayangkan kurangnya pemahaman generasi muda terhadap sejarah bangsa. 

    Presiden Ke-5 RI itu berpendapat bahwa banyak anak muda yang tidak mengetahui perjalanan Republik Indonesia.

    Pernyataan tersebut disampaikan Megawati usai menghadiri prosesi pengukuhan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) untuk peringatan HUT ke-80 RI di Istana Negara, Jakarta, Sabtu (16/8/2025).

    “Karena banyak sekali sekarang orang yang tidak mengetahui sejarah yang namanya Republik Indonesia, terutama anak-anak muda,” kata Megawati kepada wartawan.

    Megawati kemudian mengenang masa mudanya ketika pernah bergabung dalam Paskibraka pada 1963. Dari pengalaman itu, dia mengaku memahami metode pembinaan yang tepat bagi generasi penerus.

    “Karena saya menjadi pengawas ya dari dulu, karena saya pernah juga ikut Paskibraka tahun ’63, jadi saya tahu cara dididiknya dan lain sebagainya, supaya anak-anak bangsa ini memang tahu yang namanya Pancasila, yang namanya kebangsaan, yang namanya nasionalisme,” tegasnya.

    Lebih lanjut, Megawati menjelaskan bahwa dirinya telah menggagas program Duta Pancasila. 

    Dia menuturkan, para anggota Paskibraka yang telah purna nantinya bisa mengikuti seleksi untuk bergabung dalam wadah tersebut.

    “Dan dengan seperti itu nantinya mereka akan menjadi yang namanya purna Paskibraka, akan di-testing lagi, karena setelah itu akan masuk yang saya telah buat, yaitu tempat yang namanya Duta Pancasila,” pungkas Megawati.

  • Golkar dukung penuh seluruh kebijakan pembangunan Presiden pada 2026

    Golkar dukung penuh seluruh kebijakan pembangunan Presiden pada 2026

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Ketua Umum Bidang Kebijakan Publik Partai Golkar Idrus Marham menegaskan partainya mendukung penuh seluruh arah kebijakan pembangunan yang disampaikan Presiden Prabowo Subianto dalam pidato pengantar Nota Keuangan RAPBN 2026 di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (15/8).

    Dia menyampaikan Ketua Umum Golkar Bahlil Lahadalia meminta kepada seluruh keluarga besar Golkar untuk berada di garis terdepan dalam mengawal setiap program pemerintah.

    “Karena program-program ini langsung menyentuh kebutuhan rakyat,” ujar Idrus dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu.

    Menurut Idrus, dukungan Golkar bukan sekadar teknis, melainkan juga ideologis. Ia mengatakan program pembangunan ekonomi produktif harus selalu dibarengi dengan penguatan ideologi kebangsaan.

    Dia menilai masalah mendasar bangsa Indonesia saat ini merupakan masalah ideologi dan kesejahteraan. Untuk itu, sesuai arahan Bahlil, lanjut dia, keseluruhan program pembangunan harus dilakukan dengan pendekatan ideologis dan kesejahteraan.

    Apabila ekonomi tumbuh tanpa fondasi ideologi Pancasila, dirinya mengkhawatirkan bangsa Indonesia akan kehilangan arah, sehingga Pancasila harus menjadi perekat dan pedoman dalam bernegara.

    Ia menekankan Partai Golkar berkomitmen mengintegrasikan program pemerintah dengan doktrin karya kekaryaan.

    “Doktrin Golkar adalah membangun karya nyata, dan itu sejalan dengan visi Presiden. Kami pastikan pembangunan ekonomi dan penguatan ideologi berjalan beriringan,” katanya.

    Idrus juga mengingatkan arahan Bahlil akan pentingnya menyiapkan generasi muda Indonesia agar unggul dalam keterampilan sekaligus kokoh dalam ideologi.

    Menurut dia, hanya dengan kombinasi tersebut, Indonesia bisa maju, adil, dan tetap bersatu.

    Di sisi lain, dia menilai sinyal stabilitas yang ditekankan Presiden sangat penting bagi dunia usaha. Dikatakan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang tangguh dan responsif bukan hanya melindungi rakyat, melainkan juga memberi kepastian bagi pelaku usaha.

    “Ini harus terus kita dukung,” tutur Idrus.

    Idrus pun menyampaikan petunjuk Bahlil kepada Ketua Fraksi Partai Golkar Dewan Perwakilan Rakyat (FPG DPR) agar mengajak seluruh kekuatan politik di parlemen untuk memberi dukungan serupa.

    Sebab, kata dia, hal itu tidak hanya soal pemerintah dan partai pendukung, tetapi soal masa depan bangsa, sehingga Golkar mengajak semua pihak untuk bersama-sama mendukung langkah Presiden.

    Dengan dukungan penuh dari Partai Golkar, dirinya optimistis program pemerintah dapat berjalan lebih efektif.

    “Kami ingin memastikan denyut ekonomi produktif benar-benar terasa di seluruh pelosok negeri, tanpa meninggalkan satu pun warga negara,” ungkapnya menegaskan.

    Dalam pidatonya, Prabowo menegaskan ekosistem bisnis produktif kini telah menjangkau desa dan kelurahan. Ia menyebut strategi pembangunan yang menitikberatkan pada kesejahteraan rakyat mulai menghasilkan dampak nyata di akar rumput.

    “Ekosistem bisnis yang produktif, denyut transaksi ekonomi dari hulu hingga hilir, saat ini sudah dirasakan sampai desa, kelurahan, hingga pelosok Indonesia,” ucap Prabowo.

    Presiden juga menegaskan komitmen pemerintah menjaga stabilitas ekonomi nasional di tengah gejolak global. Selain itu, Prabowo turut mengingatkan pembentukan sumber daya manusia unggul untuk jangka panjang, yang harus dimulai dari sekarang.

    Pewarta: Agatha Olivia Victoria
    Editor: Hisar Sitanggang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kenang Saat Jadi Paskibraka, Megawati: Saya Tahu Cara Mendidik Mereka

    Kenang Saat Jadi Paskibraka, Megawati: Saya Tahu Cara Mendidik Mereka

    Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Dewan Pembina Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Megawati Soekarnoputri, membagikan pengalamannya saat mendidik generasi muda yang tergabung dalam Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka). 

    Dia menekankan pentingnya pemahaman anggota Paskibraka terhadap nilai-nilai Pancasila, kebangsaan, dan nasionalisme. Mengingat, dirinya pernah menjadi anggota pasukan tersebut pada 1963.

    Pernyataan tersebut disampaikan Megawati usai menghadiri pengukuhan 76 anggota Paskibraka yang dipersiapkan untuk upacara peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia di Istana Negara, Jakarta, Sabtu (16/8/2025). 

    “Sejak dulu saya ikut mengawasi karena pernah menjadi bagian dari Paskibraka tahun 1963. Jadi saya tahu bagaimana mendidik mereka agar benar-benar memahami arti Pancasila, kebangsaan, dan nasionalisme,” tutur Presiden ke-5 RI itu.

    Megawati menjelaskan, setelah menjalankan tugas di upacara HUT RI, para anggota akan bergabung sebagai purna Paskibraka. 

    Nantinya, mereka akan kembali menjalani proses seleksi untuk ditetapkan sebagai Duta Pancasila. Dengan begitu, setiap anggota Paskibraka sudah memiliki bekal ideologi sejak awal keterlibatannya.

    “Setelah menjadi purna Paskibraka, mereka akan dites kembali sebelum masuk ke dalam wadah yang saya bentuk, yaitu Duta Pancasila,” tambahnya.

    Lebih jauh, Megawati menyoroti rendahnya pengetahuan sejarah di kalangan generasi muda. 

    Dia menilai banyak anak muda yang tidak lagi memahami perjalanan sejarah Indonesia, padahal hal itu sangat penting untuk memperkuat rasa kebangsaan.

    “Karena banyak sekali sekarang orang yang tidak mengetahui sejarah Republik Indonesia, apalagi yang anak-anak muda,” pungkas Megawati.

  • 76 Anggota Paskibraka Dikukuhkan, Bakal Bertugas di Upacara Bendera Istana Besok, 17 Agustus

    76 Anggota Paskibraka Dikukuhkan, Bakal Bertugas di Upacara Bendera Istana Besok, 17 Agustus

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengukuhkan sebanyak 76 Putra-Putri Indonesia dari 38 provinsi menjadi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) di Istana Negara, Jakarta, Sabtu (16/08/2025).

    Seluruh anggota Paskibraka ini akan bertugas pada upacara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 2025 di Istana Merdeka, Jakarta.

    Dilansir dari laman resmi Setneg, pengukuhan diawali dengan lantunan lagu Indonesia Raya, kemudian dilanjutkan dengan pembacaan ikrar oleh Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Yudian Wahyudi. 

    Pada saat prosesi pengucapan ikrar Pemimpin Upacara Ritha Lovely Ayomi, perwakilan dari Papua Barat, memegang dan meletakkan Bendera Merah Putih di dada kirinya.

    Kemudian dilanjutkan dengan Menteri Sekretaris Negara membacakan pernyataan pengukuhan. “Dengan memohon ridha Tuhan Yang Maha Kuasa, dengan ini saya kukuhkan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka Tingkat Pusat Tahun 2025, yang akan bertugas di Istana Merdeka,  pada tanggal 17 Agustus 2024. 

    Semoga Tuhan Yang Mahakuasa memberikan rahmat dan kemudahan menjalankan tugas negara,” ucap Menteri Sekretaris Negara yang bertindak sebagai pembina upacara.

    Usai pengukuhan, Menteri Sekrataris Negara secara simbolis menyematkan lencana kepada pemimpin upacara sebagai tanda pengukuhan sebagai anggota Paskibraka.

    Mengakhiri rangkaian pengukuhan, Menteri Sekretaris Negara beserta para Menteri Kabinet Merah Putih memberikan ucapan selamat sambil berbincang dengan para anggota Paskibraka. 

    Tampak hadir dalam acara ini Ketua Dewan Pengarah BPIP, Megawati Soekarno Putri, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Wakil Menteri Sekretaris Negara Juri Ardiantoro, Wakil Panglima Jenderal, Tandyo Budi Revita, dan para pimpinan BPIP. 

  • Mendikdasmen fokus tanamkan rasa cinta tanah air ke generasi muda

    Mendikdasmen fokus tanamkan rasa cinta tanah air ke generasi muda

    Mulai semester ini, pramuka kita jadikan sebagai ekstra kurikulum wajib dan di antara nilai-nilai dasar dalam dasa dharma pramuka tentu adalah cinta tanah air, kemudian berbagai kepribadian yang mulia

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti menyampaikan bahwa kementeriannya berfokus pada upaya menanamkan kembali rasa cinta tanah air kepada generasi muda melalui sistem pembelajaran yang lebih kontekstual.

    “Kita berusaha agar semangat cinta tanah air, patriotisme kita tanamkan kembali kepada anak-anak kita tentu dengan cara-cara yang juga sesuai dengan apa yang menjadi prinsip-prinsip dalam pembelajaran,” ujar Abdul Mu’ti di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Sabtu.

    Dia menilai muncul gejala menurunnya semangat nasionalisme di kalangan anak muda, sehingga pendidikan diarahkan tidak hanya sekadar memberi pengetahuan, tetapi juga pengalaman yang mampu menumbuhkan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia.

    Mendikdasmen menjelaskan model pembelajaran yang akan dikembangkan menekankan penerapan nilai dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, peserta didik tidak hanya mengetahui suatu konsep, tetapi juga memahami manfaat dan maknanya.

    “Penekanan kurikulum yang menekankan pemberian pengalaman, penanaman nilai-nilai yang mulia itu juga menjadi bagian tak terpisahkan dari pembelajaran di masa-masa akan datang, ucapnya.

    Sebagai bagian dari upaya tersebut, dia mengatakan kegiatan Pramuka telah ditetapkan sebagai ekstrakurikuler wajib pada seluruh jenjang pendidikan, mulai dari sekolah dasar hingga sekolah menengah atas.

    Menurutnya, Pramuka mengandung nilai dasar berupa cinta tanah air serta pembentukan karakter dan kepribadian yang mulia.

    “Mulai semester ini, pramuka kita jadikan sebagai ekstra kurikulum wajib dan di antara nilai-nilai dasar dalam dasa dharma pramuka tentu adalah cinta tanah air, kemudian berbagai kepribadian yang mulia,” ujar Mendikdasmen.

    Sebelumnya, Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri menyampaikan pentingnya generasi muda memahami nilai-nilai Pancasila dan nasionalisme.

    Menurutnya, saat ini banyak orang, terutama generasi muda tidak mengetahui tentang sejarah bangsa Indonesia.

    “Banyak sekali sekarang orang yg tidak mengetahui sejarah Republik Indonesia, yang anak anak muda apalagi,” kata dia.

    Pewarta: Fathur Rochman
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 76 Paskibraka Dikukuhkan Mensesneg, BPIP: Presiden Sudah Beri Delegasi
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        16 Agustus 2025

    76 Paskibraka Dikukuhkan Mensesneg, BPIP: Presiden Sudah Beri Delegasi Nasional 16 Agustus 2025

    76 Paskibraka Dikukuhkan Mensesneg, BPIP: Presiden Sudah Beri Delegasi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pengukuhan 76 Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Tahun 2025 digelar oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) RI Prasetyo Hadi, di Istana Negara, Jakarta, Sabtu (16/8/2025).
    Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi menilai, hal ini tidak menjadi masalah karena Mensesneg mendapat delegasi dari Presiden RI Prabowo Subianto.
    “Ya enggak apa-apa. Memang sebetulnya karena presiden sudah mendelegasikan kepada mensesneg. Jadi, tidak ada masalah,” kata Yudian, usai pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Sabtu (16/8/2025).
    Yudian mengatakan, para Paskibraka sudah berlatih maksimal untuk mengibarkan dan menurunkan Bendera Merah Putih di halaman Istana pada Hari Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 2025 besok.
    Yudian berharap, semua proses berjalan sesuai dengan rencana.
    “Mereka sudah maksimal, sudah berkali-kali. Ya pada tampaknya sudah sempurna. Mudah-mudahan besok pagi tidak ada halangan melintang, bisa berjalan sesuai dengan rencana,” ungkap dia.
    Deputi Bidang Antar Lembaga BPIP, Prakoso, juga menilai tidak masalah meski para Paskibraka tidak dikukuhkan langsung oleh Prabowo.
    Sebab, menurut dia, pengukuhan oleh Mensesneg juga dilakukan atas nama negara Indonesia.
    “Sama saja. Ini kan namanya pendelegasian. Yang penting dikukuhkan atas nama negara Indonesia, yaitu sudah dilakukan,” tegas Prakoso.
    Dia menambahkan, Paskibraka ini telah melalui latihan panjang, termasuk proses geladi kotor dan geladi bersih.
    Prakoso berharap acara besok bisa berjalan lancar.
    “Kita kan sudah pelatihan hampir satu bulan ini di Cibubur, terus kemarin sudah ada geladi kotor 2, sudah geladi bersih. Dan sekarang pengukuhan, lebih mantap lagi,” ujar dia.
    Diketahui, Mensesneg Prasetyo Hadi menjadi Pembina Upacara yang mengukuhkan sebanyak 76 Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) 2025 di Istana Negara, pada Sabtu (16/8/2025).
    Setelah pengukuhan, Prasetyo secara simbolis menyematkan lencana kepada pemimpin upacara, yakni Ritha Lovely, perwakilan daerah Papua Barat, sebagai tanda pengukuhan.
    “Dengan memohon rida Tuhan Yang Maha Kuasa, dengan ini saya kukuhkan pasukan pengibar bendera pusaka tingkat pusat tahun 2025, yang akan bertugas di Istana Merdeka pada tanggal 17 Agustus 2025. Semoga Tuhan Yang Mahakuasa memberikan rahmat dan kemudahan menjalankan tugas negara,” kata Prasetyo saat mengukuhkan.
    Sebelum dikukuhkan oleh Prasetyo, para anggota Paskibraka juga mengucapkan ikrar Putra Indonesia.
    Pembacaan ikrar ini dipimpin oleh Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi.
    Dalam pengukuhan ini juga dihadiri Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri.
    Beberapa tokoh lain yang hadir di antaranya Komandan Korps Brimob Polri Komjen Pol Imam Widodo, Wakil Panglima TNI Jenderal Tandyo Budi Revita, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti, serta Anggota DPR RI Puti Guntur Soekarnoputri.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kepala Otorita IKN Kukuhkan 38 Paskibraka Terbaik Ibu Kota Nusantara
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        16 Agustus 2025

    Kepala Otorita IKN Kukuhkan 38 Paskibraka Terbaik Ibu Kota Nusantara Nasional 16 Agustus 2025

    Kepala Otorita IKN Kukuhkan 38 Paskibraka Terbaik Ibu Kota Nusantara
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
     – Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono mengukuhkan 38 putra-putri terbaik dari kawasan Penajam Paser Utara (PPU) sebagai Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Ibu Kota Nusantara (IKN).
    Dengan tekad dan rasa bangga, mereka siap menjalankan amanah mengibarkan Merah Putih pada peringatan HUT ke-80 RI di Plaza Seremoni IKN, Nusantara, 17 Agustus 2025.
    Prosesi pengukuhan ini berlangsung di kawasan Nusantara, Jumat (15/8/2025).
    Basuki yang bertindak sebagai pembina upacara memimpin jalannya prosesi pengukuhan, disertai penyematan lencana secara simbolis kepada pemimpin upacara sebagai tanda resmi keanggotaan Paskibraka tahun 2025.
    “Dengan memohon ridho Allah Yang Maha Kuasa, pada hari ini saya mengukuhkan saudara-saudara sebagai Pasukan Pengibar Bendera Pusaka Ibu Kota Nusantara Tahun 2025 yang akan bertugas di Lapangan Plaza Seremoni Ibu Kota Nusantara. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan rahmat dan kemudahan dalam menjalankan tugas,” ujar Basuki, dalam keterangan resmi, Sabtu (16/8/2025).
    Sebelum pengukuhan, para anggota Paskibraka terlebih dahulu mengucapkan Ikrar Putra Indonesia yang dipimpin oleh Deputi Bidang Sosial, Budaya, dan Pemberdayaan Masyarakat, Alimuddin dengan ucapan lantang nan tegas.
    Pada prosesi tersebut, pemimpin upacara, Indah Ayu Putri Subandino, perwakilan dari Paskibraka IKN 2025, memegang dan menempatkan Bendera Merah Putih di dada kirinya sebagai simbol kesetiaan dan penghormatan.

    Ikrar Putra Indonesia. Aku mengaku putra Indonesia, dan berdasarkan pengakuan itu aku mengaku bahwa aku adalah makhluk Tuhan Sang Maha Pencipta, bersumber kepada-Nya. Aku mengaku bertumpah darah satu, tanah air Indonesia. Aku mengaku berbangsa satu, Bangsa Indonesia. Aku mengaku bernegara satu, Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Aku mengaku berjiwa dan berideologi satu, yaitu jiwa dan ideologi Pancasila, dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Aku mengaku bertujuan satu, masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila. Aku mengaku kebhinekaan dalam kesatuan budaya bangsa. Aku mengaku sebagai generasi penerus perjuangan besar kemerdekaan dengan akhlak dan ikhsan menurut Ridha Tuhan Yang Maha Esa. Berdasarkan pengakuan-pengakuan ini, dan demi kehormatanku sebagai kader bangsa, aku berjanji akan bersungguh-sungguh menjalankan kewajiban untuk mengamalkan semua pengakuan ini dalam karya hidup sehari-hari. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberkati niatku ini dengan taufik, hidayah, serta inayah-Nya
    ,” demikian teguh pelafalan Ikrar Putra Indonesia.
    Usai prosesi, Basuki bersama jajaran deputi memberikan ucapan selamat dan menyempatkan diri berbincang dengan para anggota Paskibraka pionir IKN.
    Momen ini juga menjadi kesempatan berharga bagi keluarga untuk berfoto bersama putra-putri terbaik mereka di IKN.
    Juru Bicara Otorita Ibu Kota Nusantara dan Staff Khusus Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara Troy Pantouw mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk turut berpartisipasi dalam kegiatan HUT Kemerdekaan RI ke-80 di IKN.
    “Seluruh rangkaian kegiatan HUT Kemerdekaan RI ke-80 di Kota Nusantara dapat diikuti masyarakat melalui akun media sosial resmi kami di YouTube IKN Indonesia dan diinformasikan pula melalui Instagram @ikn_id dan @otorita_ikn serta website ikn.go.id. Kami berharap seluruh masyarakat dapat turut dengan hikmat dan sekaligus bersukaria merayakan peringatan hari kemerdekaan yang berlangsung di IKN,” tutup dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • BPIP: Meski bukan Prabowo, pengukuhan Paskibraka atas nama negara

    BPIP: Meski bukan Prabowo, pengukuhan Paskibraka atas nama negara

    Sama saja. Ini kan namanya pendelegasian, yang penting dikukuhkan atas nama negara

    Jakarta (ANTARA) – Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menilai pendelegasian pengukuhan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Nasional 2025 dari Presiden Prabowo Subianto kepada Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi tidak mengurangi makna prosesi.

    “Sama saja. Ini kan namanya pendelegasian, yang penting dikukuhkan atas nama negara,” kata Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi, dan Jaringan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Prakoso, setelah menghadiri pengukuhan Paskibraka 2025 di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Sabtu.

    Ia menjelaskan para calon anggota Paskibraka telah menjalani pelatihan intensif selama hampir satu bulan di Cibubur, Jakarta Timur.

    Proses persiapan pun dilengkapi dengan gladi kotor sebanyak 2 kali dan gladi bersih, sehingga saat pengukuhan seluruh anggota diyakini dalam kondisi siap siaga penuh.

    “Semoga tanggal 17, semuanya berjalan lancar dan adik-adik siap semua. Ada 38 putra dan 38 perempuan dari tiap provinsi mewakilkan kami,” kata Prakoso.

    Menurut dia, ke-76 anggota Paskibraka akan dibagi dalam dua formasi, yakni untuk upacara pengibaran dan penurunan bendera Merah Putih pada Peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (17/8).

    Dalam kesempatan yang sama, Kepala BPIP Yudian Wahyudi menilai pendelegasian pengukuhan dari Presiden kepada Mensesneg merupakan hal yang wajar.

    Ia mengatakan, tidak ada persoalan terkait ketidakhadiran Presiden Prabowo Subianto pada prosesi pengukuhan yang berlangsung di Istana Negara, Jakarta.

    “Ya nggak apa-apa. Memang sebetulnya karena presiden sudah mendelegasikan kepada mensesneg. Jadi, tidak ada masalah,” ujar Yudian.

    Ia menambahkan, seluruh persiapan untuk pelaksanaan upacara 17 Agustus sudah dilakukan secara maksimal.

    “Kalau persiapan semua sudah oke. Mudah-mudahan besok pagi tidak ada halangan melintang dan bisa berjalan sesuai rencana,” katanya.

    Mensesneg Prasetyo Hadi mengukuhkan 76 putra-putri Indonesia dari 38 provinsi sebagai Paskibraka Nasional 2025 di Istana Negara, Jakarta.

    Seluruh anggota Paskibraka ini akan bertugas pada upacara Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-80 Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 2025 di Istana Merdeka, Jakarta.

    Turut hadir dalam prosesi pengukuhan tersebut, Ketua Dewan Pembina BPIP Megawati Soekarno Putri, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, serta Wakil Mensesneg Juri Ardiantoro.

    Pewarta: Andi Firdaus, Fathur Rochman
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 3
                    
                        Daftar Nama 76 Anggota Paskribaka 2025 dan Daerah Asalnya
                        Nasional

    3 Daftar Nama 76 Anggota Paskribaka 2025 dan Daerah Asalnya Nasional

    Daftar Nama 76 Anggota Paskribaka 2025 dan Daerah Asalnya
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sebanyak 76 Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) yang bakal bertugas pada Upacara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 RI dikukuhkan di Istana Negara, pada Sabtu (16/8/2025).
    Mereka yang dikukuhkan ini akan bertugas pada upacara peringatan kemerdekaan di halaman Istana Merdeka, Jakarta, pada 17 Agustus 2025.
    Upacara pengukuhan dilakukan oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi selaku Pembina Upacara.
    “Dengan memohon rida Tuhan Yang Maha Kuasa, dengan ini saya kukuhkan pasukan pengibar bendera pusaka tingkat pusat tahun 2025, yang akan bertugas di Istana Merdeka pada tanggal 17 Agustus 2025. Semoga Tuhan Yang Mahakuasa memberikan rahmat dan kemudahan menjalankan tugas negara,” kata Prasetyo, di Istana Negara, pada Sabtu.
    Usai pengukuhan, Prasetyo menyematkan lencana kepada pemimpin upacara, yakni Ritha Lovely, perwakilan daerah Papua Barat, sebagai tanda pengukuhan.
    Sebelum dikukuhkan oleh Prasetyo, para anggota Paskibraka juga mengucapkan ikrar Putra Indonesia.
    Pembacaan ikrar ini dipimpin oleh Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi.
     
    Dalam pengukuhan ini juga dihadiri Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri.
    Berikut nama-nama Paskibraka Tahun 2025:
    1. Aceh
    Muhammad Ridho
    Nathania Putri Diwansyah
    2. Sumatera Utara
    Adinata Kurniawan Harahap
    Kristine Andeska Br Ginting
    3. Sumatera Barat
    Habib Burhan
    Lulu Athul Fuadah
    4. Riau
    Rafael Varindra
    Alya Zahra Khalisah
    5. Jambi
    Frans Sokhi Lase
    Nindya Eltsani Fawwaz
    6. Sumatera Selatan
    Ahmad Noval Al Farizi
    Putu Elysa Boniarta
    7. Bengkulu
    Rizqullah Naufal Habibie Bl
    Khanza Nabilla Putri
    8. Lampung
    Muhammad Ghaalib Al Ghifari
    Ni Made Ira Puspa Nandini
    9. Kepulauan Bangka Belitung
    Muhammad Aditya Kenzo Nugraha Alfaiz
    Fitri Atiqah Mahya
    10. Kepulauan Riau
    Bagas Yudha Pratama
    Thifaal Maahirah Atika
    11. DKI Jakarta
    Farrel Argantha Irawan
    Sultana Najwa
    12. Jawa Barat
    Andi Java Ibnu Hajar Sinjaya
    Kyla Princessa
    13. Jawa Tengah
    Muhammad Rasya Alfarelhudy
    Anindya Putri Aprilia
    14. Daerah Istimewa Yogyakarta
    Faishal Ahmad Kurniawan
    Naura Aullia Putri Darmawan
    15. Jawa Timur
    Arka Bintang Is’adkauthar
    Kayla Zahra Tastaftian Elfirin
    16. Banten
    Affan Zahwan Ramadhan
    Daniella Shia Caely
    17. Bali
    I Kadek Mentor Sad Ananta Wicaksana
    Ni Putu Anindya Permata Wardana
    18. Nusa Tenggara Barat
    Arafat Abdullah Hanif
    Mutia Yuningsih
    19. Nusa Tenggara Timur
    Paulus Gregorius Afrizal
    Merlin Anggraeni Mausali
    20. Kalimantan Barat
    Gregorius Marhico
    Chelsea Olivia
    21. Kalimantan Tengah
    Angga Nugraha Za’ahir
    May Wulandari
    22. Kalimantan Selatan
    Dimas Budiman
    Alvina Dhiya Kamila Faradisa
    23. Kalimantan Timur
    El-Rayyi Mujahid Faqih
    Putri Nur Azizah
    24. Kalimantan Utara
    Nabil El Zahr
    Tabella Ismayati Assa
    25. Sulawesi Utara
    Firji Beeg
    Bianca Alessia Christabella Lantang
    26. Sulawesi Tengah
    Riswan Komian
    Anggita Damayant
    27. Sulawesi Selatan
    Nadhif Infanteri Ibha
    Aliah Sakira
    28. Sulawesi Tenggara
    Muhammad Faiq Alimuddin
    Waode Alika Zea Chanidya
    29. Gorontalo
    Rahmat Hidayat
    Armelya Indira Zahra Habibie
    30. Sulawesi Barat
    Hilton Pratama Mantong
    Zalfa Naqiyya
    31. Maluku
    Samuel Frangki Balsala
    Inggrid Christiani Nahak
    32. Maluku Utara
    M. Aqsyahiful Ikram
    Beatrix Missy
    33. Papua
    Theodorus Alfredo Wanma
    Friyella Msiren
    34. Papua Barat
    Hayavi Arsenal Lemauk
    Rhita Lovely Chantika Febiolla Ayomi
    35. Papua Pegunungan
    Fransiscus Xaverius Pahabol Hisage
    Kenny Maria Eluya
    36. Papua Tengah
    Matthew Farel Jun Abetyo Sawo
    Stince Clara Muyapa
    37. Papua Selatan
    Abraham Sarau
    Tersisia Devota Wanggimop
    38. Papua Barat Daya
    Frans Jemput
    Esterline Putri Wulandari Warmasen
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mega Soroti Banyak Anak Muda Tak Tahu Sejarah, Mendikdasmen: Jadi Concern Kami

    Mega Soroti Banyak Anak Muda Tak Tahu Sejarah, Mendikdasmen: Jadi Concern Kami

    Jakarta

    Ketua Dewan Pembina Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri menyebut banyak anak muda tak paham sejarah Indonesia. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti mengatakan sorotan Megawati itu memang menjadi fokusnya.

    “Ya memang ada gejala seperti itu ya dan ini yang memang menjadi concern kami terutama di Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah bagaimana agar rasa cinta tanah air, bangga sebagai bangsa Indonesia dan maju dengan semangat kita sebagai bangsa Indonesia, bangsa yang berdaulat sesuai dengan semangat peringatan kemerdekaan ini,” kata Mu’ti ke pada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Sabtu (16/8/2025).

    Mu’ti mengatakan pihaknya terus berupaya untuk menanamkan Pancasila sedini mungkin. Salah satunya dengan mewajibkan Pramuka.

    “Mulai semester ini, pramuka kita jadikan sebagai ekstra kurikulum wajib dan di antara nilai-nilai dasar dalam dasa dharma pramuka tentu adalah cinta tanah air, kemudian berbagai kepribadian yang mulia,” ujarnya.

    Cara lain yakni dengan penekanan di kurikulum. Pembelajaran mendalam ini diharapkan siswa bukan hanya sekadar tahu, tapi juga dipraktikkan di kehidupan sehari-hari.

    “Ini yang coba nanti kita lakukan sehingga penekanan kurikulum atau kurikulum yang menekankan pemberian pengalaman, penanaman nilai-nilai yang mulia itu juga menjadi bagian tak terpisahkan dari pembelajaran di masa-masa akan datang,” lanjut Mu’ti.

    “Banyak sekali sekarang orang yang tidak mengetahui sejarah Republik Indonesia yang anak anak muda apalagi,” kata Megawati usai pengukuhan 76 anggota Paskibraka di Istana Negara, Jakarta, Sabtu (16/8/2025).

    Presiden ke-5 RI itu lantas bicara pentingnya duta Pancasila yang dibuatnya. Pembelajaran mengenai Pancasila dan nasionalisme itu telah ia terapkan kepada para anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka).

    Berbekal pengalamannya menjadi Paskibraka pada 1963, Megawati memahami cara mendidik para anggota Paskibraka.

    (eva/idh)