Produk: Pancasila

  • 6
                    
                        Jejak Kericuhan Demo 25 Agustus: Motor Dibakar hingga Pos Polisi Dirusak
                        Megapolitan

    6 Jejak Kericuhan Demo 25 Agustus: Motor Dibakar hingga Pos Polisi Dirusak Megapolitan

    Jejak Kericuhan Demo 25 Agustus: Motor Dibakar hingga Pos Polisi Dirusak
    Tim Redaksi
     
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Demo 25 Agustus 2025 yang digelar di sekitar Gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat, berujung ricuh di beberapa titik.
    Kericuhan terjadi setelah polisi memukul mundur massa dari depan gedung parlemen.
    Akibatnya, kelompok demonstran terpencar ke berbagai ruas jalan di sekitar lokasi, termasuk kawasan Gerbang Pemuda hingga Kolong Jembatan Pejompongan.
    Dalam peristiwa itu, sejumlah fasilitas umum mengalami kerusakan. Pos polisi, rambu lalu lintas, hingga pembatas jalan menjadi sasaran amukan massa.
    Tak hanya itu, motor yang terparkir di depan gerbang Pancasila Gedung DPR/MPR RI dibakar massa.
    Sebuah sepeda motor dibakar saat demo 25 Agustus 2025 di depan Gerbang Pancasila DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat.
    Pantauan Kompas.com di lokasi, pukul 14.50 WIB motor yang terbakar sudah dalam kondisi hangus. Seluruh bodi habis dilalap api, menyisakan rangka besi berwarna hitam pekat.
    Bau menyengat sisa kebakaran masih tercium kuat di sekitar lokasi.
    Selain motor yang hangus, terlihat pula sisa-sisa kertas putih yang ikut terbakar berserakan di jalan.
    Aspal di sekitar titik kebakaran juga dipenuhi bekas arang dan serpihan plastik yang meleleh.
    “Pas apinya besar banget, massa malah teriak-teriak. Habis padam, tinggal rangka doang,” kata Sani (21) peserta aksi yang berada di sekitar lokasi kepada Kompas.com, Senin.
    Tak berhenti sampai di situ, Pos polisi di Jalan Gerbang Pemuda menjadi sasaran amukan massa demo 25 Agustus, usai unjuk rasa di belakang Gedung DPR/MPR RI.
    Sejumlah massa tampak merusak pos polisi dengan melempar batu dan memukul menggunakan batang bambu.
    Suara benda keras beradu dengan bangunan membuat situasi semakin ricuh.
    Mereka yang melakukan perusakan mengenakan pakaian bebas, sedangkan sebagian lainnya terlihat memakai seragam sekolah putih abu-abu.
    Beberapa peserta aksi juga menutup wajah mereka dengan masker, kain, maupun jaket untuk menyamarkan identitas.
    Di sisi lain, sebagian pedemo hanya berdiri menyaksikan tanpa ikut terlibat, seolah ragu atau memilih menjaga jarak dari kericuhan.
    Aksi perusakan itu membuat sejumlah peserta aksi bersorak.
    Massa yang awalnya berunjuk rasa di depan Gedung DPR RI, berlarian ke arah rel kereta di bawah Kolong Jembatan Pejompongan setelah dipukul mundur aparat kepolisian. Mereka memanjat pagar pembatas besi dan memadati jalur rel.
    Dari arah Jalan Palmerah Timur menuju Pejompongan, massa melempari aparat dengan batu yang diambil dari rel.
    Beberapa di antara mereka duduk di atas pagar sambil menyalakan petasan. Ada pula yang mengibarkan bendera merah putih serta bendera bajak laut Jolly Roger dari anime One Piece.
    Di seberang rel, aparat berseragam loreng dan cokelat lengkap dengan tameng dan pelindung kepala menangkis lemparan dengan mengangkat tameng ke atas.
    Tak lama kemudian, polisi membalas serangan dengan menembakkan gas air mata.
    Sejumlah perjalanan KRL terganggu akibat kerumunan massa yang memenuhi perlintasan kereta api.
    PT KAI Commuter meminta penumpang yang menuju Stasiun Serpong, Parung Panjang, atau Rangkasbitung mengantisipasi kepadatan di sekitar akses Stasiun Palmerah.
    Sebagai alternatif, pengguna dapat memanfaatkan stasiun terdekat lainnya seperti Kebayoran atau Tanah Abang.
    Pantauan Kompas.com pada Senin (25/8/2025) pukul 17.32 WIB, memperlihatkan sejumlah penumpang Commuter Line berjalan kaki di rel kereta di Jalan Pejompongan Raya.
    Mereka berbondong-bondong bergerak dari arah Pejompongan menuju Palmerah.
    Beberapa penumpang terlihat menutup hidung dan mata untuk meredam perih gas air mata. Mereka berjalan hati-hati karena permukaan rel dipenuhi bebatuan yang tidak rata.
    Batu dan kayu berserakan di Jalan Pejompongan Raya, tepat di bawah Kolong Jembatan Pejompongan, Senin sore.
    Pecahan batu memenuhi ruas jalan yang mengarah ke Jalan Tentara Pelajar. Di antara batu itu, tampak botol dan potongan kayu yang diduga dipakai massa untuk menyerang polisi.
    Beberapa kayu hangus terbakar masih tergeletak di sekitar lokasi. Api memang sudah padam, tetapi sisa-sisa kebakaran masih terlihat jelas.
    Di sepanjang jalan, selongsong gas air mata berserakan. Polisi sebelumnya berkali-kali menembakkannya untuk memukul mundur massa.
    Meski asap telah hilang, bau gas air mata masih terasa menusuk. Warga yang melintas tampak kesulitan bernapas. Beberapa pengendara motor bahkan terlihat meneteskan air mata karena tak kuat menahan perih.
    Seorang pengemudi ojek online terpaksa menepikan motornya. Ia meminta air kepada warga sekitar karena matanya perih akibat gas air mata.
    Massa aksi juga sempat menerobos masuk ke ruas Tol Dalam Kota KM 07+400.
    “Petugas kepolisian diarahkan menuju lokasi untuk melakukan pengaturan massa,” kata Senior Manager Jasamarga Metropolitan Tollroad, Ginanjar Rakhmanto.
    Akibatnya, Jasamarga melakukan rekayasa lalu lintas. Kendaraan dari arah Cawang menuju Slipi dialihkan keluar di off ramp KM 05+000, sementara arah sebaliknya dialihkan keluar di off ramp KM 12+500.
    Polda Metro Jaya melalui akun X @TMCPoldaMetro juga mengumumkan pengalihan arus lalu lintas di beberapa titik, termasuk Exit RS Dharmais arah Pancoran.
    “Pengendara diimbau tetap bersabar dan berhati-hati,” tulis TMC.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gelar karnaval kemerdekaan, warga Suropati Residance sindir koruptor

    Gelar karnaval kemerdekaan, warga Suropati Residance sindir koruptor

    Sumber foto: Hamzah Aryanto/elshinta.com.

    Gelar karnaval kemerdekaan, warga Suropati Residance sindir koruptor
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 25 Agustus 2025 – 19:26 WIB

    Elshinta.com – Suasana kemerdekaan masih terasa hangat di Kabupaten Bekasi. Dalam rangka memperingati HUT ke-80 RI, warga Komplek Suropati Residence RW 07, Desa Srimukti, Kecamatan Tambun Utara, menggelar karnaval kemerdekaan yang berlangsung meriah, Minggu (24/8/2025).

    Ketua Panitia Karnaval Kemerdekaan Suropati, Mustakim, mengatakan kegiatan ini menjadi momentum untuk mempererat kebersamaan antarwarga sekaligus menumbuhkan rasa cinta tanah air.

    “Alhamdulillah, lebih dari 1.000 warga ikut berpartisipasi dalam karnaval ini. Antusiasme mereka luar biasa, semua menunjukkan kreativitas dan semangat kebangsaan yang tinggi,” kata Mustakim, Minggu (24/8/2025).

    Ia menjelaskan, rangkaian karnaval dipenuhi dengan berbagai ide kreatif masyarakat.

    “Warga menampilkan simbol Garuda Pancasila sebagai lambang persatuan bangsa, hingga pertunjukan sindiran sosial berupa peragaan tikus yang ditangkap KPK, sebagai pesan moral melawan praktik korupsi,” ungkapnya.

    Tak hanya itu, suasana semakin semarak dengan adanya bentangan bendera Merah Putih sepanjang 50 meter yang mengenakan berbagai kostum bernuansa Kemerdekaan.

    “Kemeriahan HUT Kemerdekaan RI di RW 07 ini membuktikan bahwa semangat nasionalisme masih terjaga. Warga tidak hanya sekadar berpawai, tetapi juga menyampaikan pesan moral lewat kreativitas,” paparnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Hamzah Aryanto, Senin (25/8).

    Suasana kekeluargaan sangat terasa di sepanjang kegiatan. Anak-anak tampak ceria, para remaja bersemangat, dan orang tua tidak kalah antusias mendukung jalannya karnaval.

    Dengan semangat gotong royong, warga RW 07 Suropati Residence berhasil menghadirkan perayaan HUT RI ke-80 yang bukan hanya meriah, tetapi juga sarat makna.

    Karnaval kemerdekaan di Bekasi ini menjadi bukti bahwa nilai persatuan dan nasionalisme tetap hidup di tengah masyarakat.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Demo di DPR Memanas, BEM UI Tegaskan Tak Ikut Aksi Hari Ini – Page 3

    Demo di DPR Memanas, BEM UI Tegaskan Tak Ikut Aksi Hari Ini – Page 3

    Aksi unjuk rasa sejumlah elemen massa di kawasan Gedung DPR/MPR RI, Senin (25/8/2025) berlanjut. Setelah dipukul mundur di depan Gerbang Utama, massa berpindah ke Gerbang Pancasila dan menutup Jalan Gelora.

    Situasi sempat mencekam saat petasan diledakkan. Ledakan bikin membuat massa kaget, bahkan seorang peserta aksi terluka di tangan dan buru-buru dibawa kabur dengan sepeda motor.

    Massa berhasil mendobrak pintu kecil Gedung DPR, lalu menyeret satu unit motor ke dalam dan langsung membakarnya. Api membumbung tinggi, asap hitam mengepul. Tak puas, massa juga merusak pos satpam DPR.

    Polisi bergerak menembakkan gas air mata ke arah kerumunan. Terkini, situasi sudah terkendali. Massa pun masih tumpah ruas menutup jalan sambil mendengar orasi yang disampaikan orator dari atas mobil komando. Polisi berjaga dengan barikade tameng di belakang massa aksi.

     

  • Demo 25 Agustus di DPR Ricuh, Perjalanan KRL Tanah Abang-Rangkasbitung Terganggu – Page 3

    Demo 25 Agustus di DPR Ricuh, Perjalanan KRL Tanah Abang-Rangkasbitung Terganggu – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Aksi demonstrasi di Gedung DPR/MPR RI masih terus berlangsung. Pantauan di lokasi, Senin (25/8) massa aksi sudah saling serang dengan aparat keamanan.

    Hal senada juga terjadi di jalur kereta arah Serpong. Adyaksa, seorang pegawai swasta yang ingin pulang ke Serpong terpaksa harus terunda karena KRL jurusan Tanah Abang-Rangkas Bitung tidak beroperasi.

    “Tidak bisa jalan nih, ramai anak STM mau demo,” kata Adyaksa di Stasiun Tanah Abang, Senin (25/8/2025).

    Adyaksa juga melihat kondisi lalu lintas yang tidak bergerak di sekitaran Stasiun Tanah Abang.

    “Lalu lintas macet,” jelas dia.

    Dia melihat ada sejumlah massa aksi yang bergerak. Mereka mencoba mencegat mobil pick up untuk dapat menuju ke arah Senayan.

    “Ada yang cegat mobil pick up, menuju arah Senayan,” Adyaksa menandasi.

    Sebagai informasi, aksi massa kini sudah bergeser ke area belakang Gerbang Pancasila Kompleks Parlemen Senayan. Massa makin ganas dengan saling serang dengan aparat penegak hukum dengang menggunakan flare dan tongkat. 

    Tidak jelas identitas mereka dari mana, namun lemparan batu dan botol sudah tidak dapat terhindarkan.

    Sementara itu, PT KAI Commuter mengimbau para pengguna jasa yang hendak menuju Stasiun Serpong, Parung Panjang, maupun Rangkasbitung untuk mewaspadai kepadatan imbas aksi unjuk rasa di Gedung DPR/MPR RI

    “Sehubungan dengan adanya aksi penyampaian pendapat di Gedung DPR/MPR (25/08/2025) bagi penumpang yang akan bertujuan ke Stasiun Serpong/Parung Panjang/Rangkasbitung untuk mengantisipasi kepadatan di sekitar jalan akses menuju Stasiun Palmerah,” tulis akun X @CommuterLine

    “Sebagai alternatif pengguna jasa Commuter Line kami imbau agar dapat menggunakan stasiun lain yang terdekat seperti Kebayoran atau Tanah Abang. Mohon maaf atas ketidaknyamanannya,” lanjutnya

  • Ada Demo di DPR, Penumpang KRL Diimbau Tak Naik-Turun di Stasiun Palmerah

    Ada Demo di DPR, Penumpang KRL Diimbau Tak Naik-Turun di Stasiun Palmerah

    Jakarta

    Aksi demo di gedung DPR RI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat masih berlangsung. Penumpang KRL diimbau agar tak memakai akses naik dan turun di Stasiun Palmerah.

    “#RekanCommuters Sehubungan dengan adanya aksi penyampaian pendapat di Gedung DPR/MPR (25/08/2025) bagi penumpang yang akan bertujuan ke Stasiun Serpong/Parung Panjang/Rangkasbitung untuk mengantisipasi kepadatan di sekitar jalan akses menuju Stasiun Palmerah,” tulis KAI Commuter lewat akun X @CommuterLine, Senin (25/8).

    Penumpang KRL diarahkan untuk memakai stasiun lain yang berdekatan seperti Stasiun Kebayoran dan Stasiun Tanah Abang. Pihak KAI Commuterline meminta maaf atas hal ini.

    “Sebagai alternatif pengguna jasa Commuter Line kami imbau agar dapat menggunakan stasiun lain yang terdekat seperti Kebayoran atau Tanah Abang. Mohon maaf atas ketidaknyamanannya,” lanjutnya.

    Demo di DPR

    Demo 25 Agustus 2025 di depan DPR RI memanas. Massa sempat masuk ke ruas Jalan Tol Dalam Kota (Dalkot) dan dipukul mundur oleh aparat.

    Setelah dipukul mundur dari depan gedung DPR, massa pindah ke Gerbang Pancasila yang merupakan pintu gerbang belakang kawasan Senayan. Situasi di lokasi saat ini memanas.

    Massa sempat menggoyangkan pagar memaksa masuk ke gedung DPR RI. Mereka juga membentangkan bendera One Piece hingga mencoret coret gedung DPR.

    Namun, kericuhan berlangsung beberapa saat. Saat ini aksi unjuk rasa masih berlanjut.

    Rekayasa lalu lintas juga dilakukan akibat demo ini. Demo ini juga berimbas pada perubahan rute TransJakarta.

    Halaman 2 dari 2

    (rdp/imk)

  • Demo 25 Agustus di DPR Masih Berlanjut, Massa Geser ke Gerbang Pancasila – Page 3

    Demo 25 Agustus di DPR Masih Berlanjut, Massa Geser ke Gerbang Pancasila – Page 3

    Sebanyak 1.250 personel gabungan dari Polri, TNI dan Pemda DKI dikerahkan untuk mengamankan unjuk rasa yang berlangsung di kawasan Gedung DPR/MPR/DPD RI dan petugas dipastikan humanis dalam mengawal aksi tersebut.

    “Kami ingin memastikan kegiatan berlangsung aman, tertib dan tidak mengganggu aktivitas masyarakat lainnya,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Polisi Susatyo Purnomo Condro di Jakarta, Senin.

    Pengamanan demo dilakukan untuk menjaga kelancaran penyampaian aspirasi publik. Petugas yang berjaga sebanyak 1.250 personel, baik dari TNI, Polri maupun petugas Pemda DKI Jaka.

    Pengamanan dilakukan dengan pendekatan persuasif dan humanis, tanpa penggunaan senjata api oleh personel yang bertugas.

  • Bahlil Instruksikan Golkar Tambah Kursi DPR pada Pemilu 2029

    Bahlil Instruksikan Golkar Tambah Kursi DPR pada Pemilu 2029

    PALU – Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia menginstruksikan agar partainya menambah perolehan kursi di DPR RI pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2029 mendatang.

    “Kalau sekarang 102 kursi di DPR RI, maka harus kita naikkan menjadi di atas 102. Berapa-nya? Itu soal lain,” kata Bahlil saat membuka Musyawarah Daerah (Musda) Golkar Sulawesi Tengah di Palu, Antara, Minggu, 24 Agustus. 

    Menurut Bahlil, indikator utama kinerja seorang ketua umum partai terlihat dari kemampuan menambah kursi parlemen. Dalam sejarah Golkar pascareformasi, hanya dua ketua umum yang berhasil melakukannya, yakni Akbar Tanjung pada Pemilu 2004 dan Airlangga Hartarto pada Pemilu 2024.

    “Kalau ketua umum partai, kursinya turun, ya mohon maaf. Prestasinya tidak bagus. Dan kalau itu terjadi, saya juga harus tahu diri,” ujarnya.

    Bahlil menegaskan, keberhasilan pemimpin partai harus diakui. Untuk meningkatkan perolehan kursi, Golkar harus kreatif sebagai instrumen politik pemerintah. “

    “Kesejahteraan, pemerataan, mewujudkan undang-undang dasar dan Pancasila sebagai bagian penting dalam perjuangan kita,” pesannya.

    Bahlil juga memberi catatan khusus bagi kepemimpinan Ketua Golkar Sulawesi Tengah M Arus Abdul Karim. Pada Pemilu 2024, Golkar Sulteng berhasil mengantarkan dua kadernya ke DPR RI serta sembilan kader menjadi kepala daerah dan wakil kepala daerah di 13 kabupaten/kota.

    Atas capaian itu, Bahlil memberikan diskresi agar Arus memimpin Golkar Sulteng untuk periode ketiga masa bakti 2025–2030. Namun ia berpesan, konsekuensi keputusan itu adalah peningkatan jumlah kursi di DPRD kabupaten/kota, provinsi, dan pusat.

    “Golkar ini partai lama. Kita enggak ada untungnya menang tetapi kursi turun. Enggak penting menang, yang penting kursi naik,” kata Bahlil menegaskan.

  • Demo DPR Memanas, Massa Bakar Motor hingga Rusak Fasilitas – Page 3

    Demo DPR Memanas, Massa Bakar Motor hingga Rusak Fasilitas – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Polisi menggeser konsentrasi demonstran dari gerbang utama Gedung DPR/MPR RI ke gedung belakang atau tepatnya di depan Gerbang Pancasila. Aksi itu dilakukan aparat dengan bantuan kendaraan taktis dan semprotan water cannon. 

    Massa yang menolak digeser tampak memberi perlawanan dengan menendang dan naik ke atas mobil aparat. Namun upaya aparat tidak dapat ditolak sehingga konsentrasi massa kini bergeser di depan Gerbang Pancasila atau dekat dengan Lapangan Tembak.

    Belum tampak barisan mahasiswa yang menenakan jaket alamamater warna-warni. Kebanyakan, massa menggunakan kaos warna hitam.

    Sementara itu tampak aksi anarkis di lokasi dengan cara membakar kendaraan roda dua. Selain itu, fasilitas pintu masuk motor juga dirusak oleh massa hingga memecahkan kaca dari tempat penukaran identitas masuk gedung DPR/MPR RI.

    Terlihat kursi besi sudah menjebol kaca yang membuat petugas berjaga meninggalkan pos penukaran id tamu.

    Sebagai informasi, aksi massa ini disuarakan terkait penolakan terhadap tambahan gaji untuk anggota DPR RI yang dinilai menciderai hati rakyat di tengah sulitnya kondisi ekonomi.

  • Massa Ricuh, Ini Tuntutan Demo 25 Agustus di Depan DPR RI

    Massa Ricuh, Ini Tuntutan Demo 25 Agustus di Depan DPR RI

    Jakarta, CNBC Indonesia – Demonstrasi ratusan orang terjadi di depan DPR RI, Senin (25/8/2025). Dari pandangan mata CNBC Indonesia, pendemo mulai datang sekitar pukul 11.00 WIB dan memadati Jalan Gatot Subroto.

    Aparat kepolisian memukul mundur massa demo sekitar pukul 12.40 WIB dengan water cannon. Hal ini dilakukan ketika massa aksi bergeser dari gerbang utama DPR di Jalan Gatot Subroto ke arah gerbang Pancasila di belakang kompleks parlemen.

    Aparat melakukan penyemprotan dengan alasan massa mulai melempari aparat. Polisi juga sempat menembakkan gas air mata ke arah massa demonstrasi.

    Lalu apa tuntutan dari pendemo?

    Mengutip siaran pers dalam Aliansi Rakyat Bergerak di akun Instagram (IG) @gejayamemanggil, aksi itu dinamai “Indonesia Gelap, Revolusi Dimulai”. Ada beberapa poin yang dituntut, antara lain?

    1.Turunkan Prabowo-Gibran
    2.Bubarkan Kabinet Merah-Putih 3.Bubarkan DPR RI
    4.Hentikan proyek penulisan ulang sejarah Indonesia
    5.Tangkap dan adili Fadli Zon atas penyangkalan terhadap tragedi pemerkosaan massal 1998
    6.Tolak Rancangan Kitab Hukum Undang-Undang Anti-Pemerasan (RKHUAP)
    7.Transparansi gaji anggota DPR
    8.Batalkan kebijakan tunjangan rumah anggota DPR
    9.Gagalkan rencana kenaikan gaji anggota DPR

    (sef/sef)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Video: Semprot Water Cannon! Aparat Pukul Mundur Massa Demo DPR RI

    Video: Semprot Water Cannon! Aparat Pukul Mundur Massa Demo DPR RI

    Jakarta, CNBC Indonesia – Inilah momen saat aparat keamanan pukul mundur massa pendemo di depan di depan gedung DPR/MPR/DPD, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (25/8).

    Tampak aparat keamanan menggunakan water cannon atau meriam air ke arah massa secara bertahap untuk memecah konsentrasi serta memukul mundur massa dari depan gedung DPR.

    Berdasarkan pantauan, langkah tersebut dilakukan sekitar pukul 12.40 WIB, ketika massa aksi mau bergeser dari gerbang utama DPR di Jalan Gatot Subroto ke arah gerbang Pancasila di belakang kompleks parlemen.

    Aparat berdalih penyemprotan dilakukan karena massa mulai ricuh.