Produk: Pancasila

  • Pantas Sominah Tak Takut dengan Pihak Sekolah, Terungkap Sosok Ibu Kantin yang Buang Dagangan Siswa

    Pantas Sominah Tak Takut dengan Pihak Sekolah, Terungkap Sosok Ibu Kantin yang Buang Dagangan Siswa

    TRIBUNJATIM.COM – Sosok ibu kantin yang buang jualan siswa kini terungkap.

    Ibu kantin yang membuang dagangan siswa di sebuah MTs di Brebes, Jawa Tengah ternyata masih memiliki hubungan saudara dengan pihak yayasan. 

    Ibu kantin yang belakangan diketahui bernama Sominah (70) ternyata adik pemilik yayasan.

    Hal itu diungkapkan Kepala MTs Nurul Huda, Batsuni seperti dimuat Tribunnews.com pada Minggu (22/12/2024).

    “Masih keluarga yayasan, tapi di luar manajemen madrasah. Ibu kantin ini sebagai adik pemilik yayasan, masih saudara ada hubungan famili. Keluarga, kakak adik dari orang pendiri yayasan, pendiri yayasan kakaknya, pemilik kantin sebagai adiknya,” terang Basuni.

    Meski memiliki hubungan keluarga, Batsuni telah berulang kali memberi peringatan pada Sominah.

    “Sering kita peringati kita kasih nasihat ingatkan supaya tidak seperti itu agar kondisi belajar di lingkungan madrasah berjalan kondusif, aman nyaman,” katanya.

    Sementara, Bagian Kurikulum MTs Nurul Huda, Sahroni mengatakan bahwa dagangan yang dibuang Sominah bukan jualan siswa atau orangtua siswa.

    Dagangan itu merupakan hasil karya siswa untuk materi kewirausahaan sesuai Kurikulum Merdeka Proyek Profil Pelajar Pancasila Rahmatan Lil Alamin (P5RA).

    “Dalam kurikulum itu ada penguatan profil Pancasila, salah satunya kewirausahaan. Bentuk pengembangan pelajar Pancasila, dikoordinasi koordinator ibu Kholifah,” jelasnya.

    “Jadi itu bukan jualan siswa, atau orang tua siswa. Yang viral di medsos narasinya memang berbeda, sehingga terjadi semacam tumpang tindih kesalahpahaman,” tambah Sahroni.

    Saat ini masalah tersebut pun sudah berakhir damai. Kedua pihak saling memaafkan. 

    Ibu kantin tersebut juga berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya. 

    Namun, Sominah kembali disorot. Meski sepakat damai dan saling memaafkan, ibu kantin ini tidak mengganti kerugian siswi usai dagangannya dibuang.

    Sebab pihak siswa menganggap masalah itu sudah selesai dan tidak meminta ganti rugi.

    “Untuk mengganti rugi, karena kami tidak menuntut ganti rugi, jadi kami anggap selesai saja,” kata Batsuni.

    Sominah yang buang dagangan siswa ternyata adik pemilik yayasan. (Facebook Losari Dalam Berita)

    Batsuni menegaskan pihaknya bertanggungjawab untuk melindungi siswa dan siswi dari aksi bullying.

    “Mari ciptakan lingkungan madrasah ini yang nyaman, damai, penuh dengan keakraban dan kegembiraan,” tegas dia.

    Sebelumnya viral video dagangan seorang siswa yang dibuang oleh Ibu kantin.

    Dalam video yang beredar terlihat korban menangis sambil melihat jualan makanannya yang berserakan di lantai.

    Jajanan seperti sosis, roti, dan mie dijual dengan cara keliling, namun dilarang oleh ibu kantin.

    Video tersebut pertama kali diunggah di akun Facebook Mas Doel.

    Pengunggah menuliskan narasi, siswi terpaksa berjualan di sekolah untuk membantu orangtua.

    Jajanan yang dibuang ibu kantin dibuat oleh ibu siswi yang harus menyiapkan sejak dini hari.

    “Anak sekolah MTS Kalibuntu Losari Brebes menangis karena dagangannya dibuang sama ibu kantin.”

    “Ia terpaksa sekolah sambil dagang karena ingin membantu orang tua, tapi setelah ketahuan ibu kantin ia dimarahi dan dagangannya dibuang, padahal ibunya sudah susah payah menabung untuk modal dagangan, dan bangun tengah malam untuk mempersiapak dagangan,” tulis akun Facebook Mas Doel.

    Tindakan ibu kantin sempat ditegur penjaga sekolah, namun ibu kantin justru semakin marah dan terlibat cekcok.

    Berita Viral dan Berita Jatim lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

  • BNPT-Densus 88 buat roadmap pendampingan eks anggota Jamaah Islamiyah

    BNPT-Densus 88 buat roadmap pendampingan eks anggota Jamaah Islamiyah

    “Kami dengan Densus 88 akan membuat semacam peta jalan (atau) roadmap untuk melakukan pendampingan dan pembinaan kepada mantan-mantan eks Jamaah Islamiyah. Itulah kewajiban negara, jangan sampai mereka kembali lagi,”

    Jakarta (ANTARA) – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama Densus 88 Antiteror akan membuat peta panduan atau roadmap untuk melakukan pendampingan dan pembinaan kepada para mantan anggota Jamaah Islamiyah (JI).

    Kepala BNPT Komjen Pol Eddy Hartono mengatakan upaya tersebut merupakan kewajiban negara dalam menjaga warganya agar tetap berada di pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

    “Kami dengan Densus 88 akan membuat semacam peta jalan (atau) roadmap untuk melakukan pendampingan dan pembinaan kepada mantan-mantan eks Jamaah Islamiyah. Itulah kewajiban negara, jangan sampai mereka kembali lagi,” kata Eddy dalam pernyataan pers akhir tahun 2024 di Jakarta, Senin.

    Dia menjelaskan kewajiban negara untuk melakukan pembinaan dan pendampingan kepada mantan anggota JI juga diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme.

    Adapun undang-undang tersebut memuat pembinaan dan pendampingan dilakukan terhadap wawasan kebangsaan, wawasan keagamaan dan wawasan kewirausahaan.

    Selain itu, upaya ini juga selaras dengan amanat Astacita Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Di mana Astacita pertama adalah memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi dan hak asasi manusia (HAM).

    Kemudian, Astacita kedelapan dalam memperkuat penyelerasan kehidupan yang harmonis dengan lingkungan, alam dan budaya serta peningkatan toleransi antara umat beragama untuk mencapai masyarakat adil dan makmur.

    BNPT mencatat sebanyak 1.315 mantan anggota JI menyatakan ikrar setia kepada NKRI di Surakarta, Jawa Tengah, Minggu (22/12). Hal ini menjadi tanda bahwa organisasi terlarang itu pun resmi bubar.

    Diketahui, JI ditetapkan sebagai organisasi terlarang sejak 2008. JI pun akhirnya mulai melakukan pengkajian soal paham mereka yang bertentangan dengan NKRI pada 2019.

    “Jadi sudah mungkin kalau dihitung ada 45 kali kegiatan mereka berkumpul dan mengkaji. Selama ini rupanya mereka salah dalam implementasikan kehidupan berbangsa dan bernegara,” ujarnya.

    Dari kajian yang dilakukan di bawah pengawasan BNPT dan Densus 88 Antiteror, organisasi itu akhirnya membubarkan diri.

    “Nah dalam perkembangannya, itu tadi makanya kemarin di Solo, JI secara ikhlas dan sadar melakukan deklarasi (kembali ikrar kepada Pancasila),” jelas Eddy.

    Eddy menyampaikan Densus 88 Antiteror akan melakukan penegakan hukum apabila mantan narapidana terorisme atau mitra deradikalisasi melakukan perbuatannya kembali.

    “Inilah wujud-wujud implementasi yang BNPT beserta kementerian lembaga melaksanakan itu, sehingga itu menjadi komitmen kami bersama untuk hari ini kita sampaikan,” pungkasnya.

    Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2024

  • Tabiat Ibu Kantin Viral Buang Dagangan Siswa Terbongkar, Hobi Memaksa hingga Bebal Dinasehati – Halaman all

    Tabiat Ibu Kantin Viral Buang Dagangan Siswa Terbongkar, Hobi Memaksa hingga Bebal Dinasehati – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Aksi ibu kantin buang dagangan siswa di MTs Nurulhuda, Kalibuntu, Losari, Brebes, Jawa Tengah, masih menjadi perbincangan masyarakat.

    Basuni, Kepala MTs Nurulhuda pun akhirnya buka suara terkait kasi ibu kantin tersebut.

    Ia mengatakan, semua bermula saat guru dan para siswa melaksanakan implementasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Rahmatan Lil Alamin.

    Proyek berupa siswa diminta menjual jajanan di lingkungan sekolah.

    Sementara pemicu ibu kantin buang dagangan siswa karena adanya miskomunikasi.

    “Kejadian ini memang ada kesalahpahaman di antara kantin dengan guru pembina OSIS yang sebagai penanggung jawab proyek P5,” urai Basuni.

    Basuni kemudian membongkar tabiat ibu kantin yang membuang dagangan siswa.

    Ia menyebut, sering menerima laporan yang bersangkutan punya hobi memaksa para siswa agar jajan di kantinnya.

    Basuni menerangkan, kantin memang berada di lingkungan sekolah.

    Namun, pengelolaannya berada di tangan ibu kantin.

    “Sebetulnya hal yang sudah biasa terjadi ya di lingkungan madrasah kami bahwa ibu kantin sering kali ada sedikit paksaan untuk membeli jajan di kantin.”

    “Perlu diketahui bahwa kantin tersebut itu sebetulnya bukan milik madrasah. Artinya kantin mandiri di luar manajemen madrasah,” lanjut Basuni.

    Basuni dalam kesempatannya juga membenarkan ibu kantin masih memiliki hubungan dekat dengan pemilik yayasan yang menaungi MTs Nurulhuda.

    Ia merupakan adik kandung dari pemilik yayasan.

    Sehingga dirinya bisa membuka kantin di lingkungan sekolah. 

    “Ibu kantin ini ada hubungannya dengan yayasan. Pendiri kantin adalah kakaknya, sedangkan pemilik kantin itu adiknya,” ujar Basuni.

    Basuni mengaku sudah sering menasehati ibu kantin agar tidak memaksa siswa jajan di tempatnya.

    Namun, nasehat tersebut tidak diindahkan.

    “Ibu kantin juga sering kali kita peringatkan, kita nasehati supaya tidak seperti itu (memaksa).”

    “Supaya kegiatan belajar dan mengajar di lingkungan madrasah kami berjalan dengan kondusif, lingkungan nyaman dan sebagainya,” terang Basuni.

    Basuni melanjutkan penjelasannya.

    Ia juga sudah beberapa kali mendapatkan komplain dari para siswa.

    Mereka merasa keberatan apabila harus selalu jajan di ibu kantin tersebut.

    Basuni mencontohkan keberatan siswa terjadi ketika mereka sedang berkegiatan di luar seperti olahraga.

    Para siswa lantas jajan di tempat lain membuat ibu kantin tidak terima.

    “Seperti itu biasanya ya kantin agak tersinggung, jadi pengurus kantin berharap seluruh siswa jajan di tempatnya,” papar Basuni.

    Tak terima warungnya sepi, ibu kantin membuang dagangan siswi MTs di Brebes pada Selasa (17/12/2024). Video keributannya menjadi viral di media sosial. (Tangkapan Layar)

    Basuni tidak tinggal diam terkait insiden ibu kantin buang dagangan siswa.

    Ia sudah mempertemukan pembina OSIS dan ibu kantin.

    Dalam mediasi tersebut, ibu kantin diminta tidak mengulangi perbuatannya lagi memaksa para siswa jajan di tempatnya.

    Pihak forkopimda juga sudah turun tangan dengan mendatangi MTs Nurulhuda tidak lama setelah video aksi buang dagangan viral.

    “Alhamdulillah dari pihak dinas terkait sudah klarifikasi (ke saya) untuk memastikan informasi yang beredar di media sosial.”

    “Sehingga pak camat atau dari polsek, dari Kemenag, langsung datang ke madrasah kami. Kami sudah klarifikasi,” tandasnya.

    (Tribunnews.com/Endra)

  • Catatan Akhir Tahun 2024 IPW: Polri Belum Serius Lakukan Penindakan kepada Anggotanya – Halaman all

    Catatan Akhir Tahun 2024 IPW: Polri Belum Serius Lakukan Penindakan kepada Anggotanya – Halaman all

    Oleh: 

    Sugeng Teguh Santoso
    Ketua Indonesia Police Watch

    Data Wardhana
    Sekjen Indonesia Police Watch

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Indonesia Police Watch (IPW) menilai masyarakat tidak melihat bukti keseriusan Polri untuk melakukan penindakan tanpa pandang bulu kepada anggotanya. 

    Menurut IPW, perlakuan yang tebang pilih dalam pemberian sanksi pada anggota, tajam hanya ke level bawah tapi tumpul ke atas berakibat menimbulkan kecemburuan dan menimbulkan sikap masa bodoh yang merugikan institusi. 

    Padahal, fungsi dan tugas pokok anggota mulai dari Perwira Tinggi, Perwira Menengah, Perwira Pertama, Bintara hingga yang paling bawah Tamtama adalah sama yakni mengayomi, melindungi dan melayani masyarakat serta menegakkan hukum. 

    Sehingga, kalau anggota Polri melakukan penyimpangan dan melanggar aturan, baik itu disiplin maupun kode etik apalagi pidana harusnya diproses tegas tanpa pandang bulu.

    Namun kata Ketua Indonesia Police Watch, Sugeng Teguh Santoso, yang terjadi tidak demikian. Hanya anggota bawahan saja yang dihukum tegas. 

    Kenyataan ini terkuak pada sidang pembacaan dakwaan oleh Jaksa Penuntut Umum terhadap dua mantan anggota Polda Jawa Tengah, Brigadir Dwi Erwinta Wicaksono dan Bripka Zainal Abidin yang didakwa menerima suap dengan total Rp 2,6 miliar atas peran sebagai calo penerimaan Bintara Polri 2022 di Pengadilan Tipikor Semarang, Selasa (17 Desember 2024). 

    Kedua terdakwa tersebut disidang dalam berkas perkara terpisah.

    Padahal, peristiwa percaloan penerimaan bintara di Polda Jateng tahun 2022 itu dari hasil Operasi Tangkap Tangan (OTT) Paminal Polri itu cukup banyak yang terlibat. 

    Namun, ada instruksi penyelamatan dan hanya kompol ke bawah saja yang diproses. 

    Akhirnya, kejahatan tangkap tangan oleh Divpropam Polri yang awalnya dibongkar oleh Indonesia Police Watch (IPW) sekitar bulan Maret 2023, menyeruak ke publik, menjadikan lima orang saja yang diproses yakni Kompol KN, Kompol AR, AKP CS, Bripka Z dan Brigadir EW. 

    Kelima anggota Polda Jawa Tengah itu kemudian dipecat dari anggota Polri setelah dilakukan Sidang Kode Etik dan meneruskan proses pidananya. 

    Anehnya, dalam penanganan proses pidana yang sudah berjalan satu setengah tahun lebih tersebut, hanya dua orang saja yang disidang yaitu Dwi Erwinta Wicaksono dan Zainal Abidin. 

    Sementara perwira yang terkena pemecatan dari dinas Polri tidak jelas ujung pangkalnya dari proses hukum oleh Ditreskrimum Polda Jateng. 

    Hal itu diketahui dari pemberitaan Tirto.id yang dipublikasi 17 Desember 2024 pada pukul 20.40 WIB dengan judul: “2 Anggota Polda Jateng Calo Bintara Didakwa Terima Suap Rp 6M”. 

    Menurut berita tersebut, Polda Jawa Tengah sempat menyebut akan memproses pidana para pelaku. 

    Namun perkara yang dilimpahkan ke penuntut umum Kejari Kota Semarang baru dua orang yakni Bripka Z alias Zainal Abidin dan Brigadir EW alias Dwi Erwinta Wicaksono. 

    Kejaksaan belum menerima limpahan perkara selain dari dua mantan anggota Polda Jateng yang ditangani saat ini. 

    “Itu kewenangan penyidik, kami baru menerima dua,” ujar Jehan saat dikonfirmasi.

    Masyarakat akan mencatat, apakah di tahun 2025, para pelaku kejahatan di internal kepolisian itu akan diproses ke sidang peradilan? Masyarakat sebenarnya juga menanti kelanjutan dari “polisi peras polisi” di lembaga pendidikan Sekolah Pembentukan Perwira (Setukpa) Polri Sukabumi  yang menghilang “bak ditelan bumi” tanpa penjelasan dari Divisi Humas Polri. 

    Padahal, kasus yang menggegerkan pada sekitar bulan Agustus 2024 tersebut, sangatlah serius dimana Divpropam Polri butuh waktu bulanan untuk mengurai kebobrokan anggota Polri di pendidikan itu yang memeras peserta didik calon perwira hingga puluhan juta. 

    Bahkan, Pengamanan internal (Paminal) Propam Polri telah menyita uang sebesar Rp 1,5 miliar sebagai barang bukti. 

    Tapi, tindak lanjut dari adanya peristiwa tersebut tidak ada kabar tentang sidang kode etik profesi dari para pelaku-pelakunya. 

    Yang ada hanyalah bahwa Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan “bedol deso” anggota Polri yang menjabat di Setukpa tersebut melalui Surat Telegram bernomor: ST/1821/VIII/KEP./2024, tanggal. 21 Agustus 2024 dengan memutasi Kepala Sekolah Pembentukan Perwira (Kasetukpa) Lemdiklat Polri, Brigjen Mardiaz Kusin Dwihananto dimutasi sebagai Widyaiswara Kepolisian Utama Tk. II Sespim Lemdiklat Polri.

    Sementara Wakasetukpa, Kombes Dr. Ignatius Agung Prasetyo dimutasi sebagai Dosen Kepolisian Madya Tk.I Akpol Lemdiklat Polri. 

    Sedang pada ST Kapolri bernomor: 1813/VIII/KEP./2024, tanggal. 21 Agustus 2024 sejumlah perwira menengah di Setukpa Polri juga terkena mutasi.

    Mereka yakni Kompol Zoenivpendi yang menjabat Kadensiswa 3 Bagbimsis Setukpa Lemdiklat Polri dipindah sebagai Pamen Pusjarah Pori. 

    Kompol Dedi Supriyatno selaku Kadensiswa 2 Bagbimsis Setukpa Lemdiklat Polri dimutasi sebagai Pamen Divisi Teknologi, Infomasi dan Komunikasi Polri. 

    Kemudian, Kompol Marudut Manalu selaku Kadensiswa 1 Bagbimsis Setukpa Lemdiklat Polri dipindah sebagai Pamen Puslitbang Polri. Kompol Alfriwan Zaputra selaku Paur Subbaghanjartaka Bagbingadik dimutasi sebagai Pamen Divkum Polri. 

    Kompol Hadi Widarto selaku Paur/Alins Bagdiglat Setukpa dipindah sebagai Pamen Sahli Kapolri. 

    Lalu ada Kompol Suwitomo selaku Paur Bidjemen Setukpa dimutasi sebagai Pamen Divhumas Polri, dan Kompol Sri Mulyani selaku Paur Subbidopsnal Bidproftek Setukpa dimutasi sebagai Pamen Setum Polri. 

    Indonesia Police Watch (IPW) menilai penindakan terhadap “polisi peras polisi” ini seharusnya diproses lebih lanjut ke Komisi Etik Polri. 

    Sehingga institusi Polri bebas dari penyalahgunaan wewenang, pungli, pemerasan dan korupsi (suap dan gratifikasi). 

    Sebab, praktik-praktik tersebut jelas melanggar peraturan dan diharapkan menjadi pelajaran bagi anggota Polri untuk memiliki etika moral yang terpuji, yang tercermin dalam prilaku anggota Polri yang didasari ketakwaan, kesusilaan, hati nurani, integritas, kejujuran, serta penghayatan terhadap nilai-nilai Pancasila, Tribrata dan Catur Prasetya. 

    Praktik sebaliknya justru terjadi di Polda NTT melalui putusan kode etik KKEP yang mem+PTDH Iptu Rudy Soik dengan segala argumentasi. 

    Padahal Iptu Rudy soik berusaha mengungkap jaringan ilegal BBM yang diduga melibatkan oknum Polri. 

    Perjuangannya membela diri yang didukung banyak lapisan masyarakat hingga DPR membuat pemecatannya dipertimbangkan.

    Namun, oknum-oknum anggota Polri yang bermain di minyak BBM ilegal tidak tersentuh kendati pimpinan tertinggi di kepolisian telah menerjunkan tim ke Polda NTT. 

    Hasilnya, semuanya seakan menghilang. 

    Hal ini terlihat dengan tidak adanya ekspose kasus setelah tahapan Iptu Rudy Soik dipanggil di Komisi III DPR bersama Kapolda NTT, Irjen Dahi Tahi Monang Silitonga pada Senin, 28 Oktober 2024.

    Terjerat Sambo Naik Pangkat Juga

    Dengan tidak seriusnya melakukan penindakan terhadap anggota itu, menjadikan institusi Polri rentan terhadap kritikan masyarakat yang menyudutkan dan menurunkan citra institusi.

    Kritikan masyarakat yang begitu pedas juga disampaikan IPW kepada Institusi Polri, terjadi saat anggota Polri yang terlibat dalam kasus Sambo menorehkan bintang dipundaknya, dan juga ada yang naik pangkat. 

    Pasalnya, banyak masukan dari internal kepolisian bahwa anggota yang terlibat dalam kasus Sambo itu dengan mudahnya naik pangkat, sementara anggota Polri yang tidak pernah berurusan dengan pelanggaran etik sangat sulit untuk naik pangkat. 

    Diketahui, sejumlah polisi yang sempat tersandung kasus Ferdy Sambo kini kembali aktif bertugas, bahkan mendapatkan promosi. 

    Ada enam perwira Polri yang sebelumnya menjalani sanksi kini telah menduduki posisi strategis.

    Salah satu yang dipromosikan adalah Budhi Herdhi Susianto yang menjabat Kapolres Jakarta Selatan saat kasus Sambo mencuat. 

    Budhi dipromosikan menjadi Karowatpers dan menyandang pangkat brigadir jenderal (brigjen). 

    Nama lain yang juga mendapat promosi adalah Kombes Murbani Budi Pitono, Kombes Denny Setia Nugraha Nasution, Kombes Susanto, AKBP Handik Zusen, dan Kompol Chuck Putranto. 

    Adanya perbedaan dalam hal promosi jabatan dan pola pembinaan itu dirasakan sangat tidak adil sehingga IPW melihat ada kecenderungan Polri merehabilitasi anggotanya yang melanggar etik setelah peristiwa pelanggaran etik tidak lagi menjadi perhatian publik.

    Seperti pada putusan tingkat pertama berat, kemudian dengan lewatnya waktu, ketika masyarakat sudah mulai melupakan, Polri kemudian merehabilitasi secara legal orang-orang yang telah dihukum tersebut. 

    Kesalahan-kesalahannya itu kemudian direhabilitasi.

    Kenyataan ini justru akan memularkan virus pelanggaran terhadap anggota Polri lainnya karena nanti belakangnya bisa “diurus”. 

    Hal itu, lantaran ada anggapan bahwa penyelesaian pelanggaran terhadap peraturan itu dapat diselesaikan berdasarkan kedekatan personal. 

    Untuk itu, dari kasus kenaikan pangkat terhadap anggota Polri yang tersandung kasus Sambo, seharusnya Polri meningkatkan transparansi proses promosi secara terbuka dan berdasarkan kriteria yang objektif. 

    Hal ini, agar anggota Polri yang tidak memiliki pelanggaran etika legowo melihat mutasi dan promosi jabatan yang dilakukan pimpinan Polri. 

    Sikap institusi Polri yang tidak tegas, terkesan melindungi anggotanya yang salah serta menerapkan impunitas, tentu kedepannya akan berdampak sistemik dianggap remeh oleh anggotanya sendiri. 

    Terbukti dipenghujung tahun 2024 muncul kasus pemerasan oleh anggota Polri terhadap Warga Negara Malaysia yang menonton Djakarta Warehouse Project (DWP) di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat yang mempermalukan institusi polri sendiri. 

    Kendati akan ada penindakan tegas dengan bahkan putusan pemecatan terhadap anggota yang saat ini ditangkap Propam Polri, tentu langkah ini tidak akan memulihkan nama baik Institusi Polri atau Pemerintah Indonesia di kancah internasional. 

    Sebab, yang menjadi korban pemerasan adalah Warga Negara Malaysia yang dikenal sangat kritis pada Indonesia sebagai negara serumpun dan medsosnya telah menyebar ke belahan dunia. 

    Karenanya, IPW mempertanyakan integritas, pola pikir para anggota Polri yang diduga memeras WN malaysia tersebut apakah mereka anggota-anggota yang rendah intelektualnya sehingga tidak bisa berfikir normal bahwa warga Malaysia sebagai korban bisa membongkar pemerasan  yang mereka alami. 

    Atau memang sikap mental  memeras  telah melekat sebagai DNA pada polisi kita? 

    Mengaca pada peristiwa peristiwa yang diurai diatas sepatutnya Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo perlu melakukan pola tindak baru ditahun 2025 dengan bertindak tegas dan lugas memecat anggota tanpa pandang bulu dan tanpa melihat pangkat. 

    Aliran uang Rp 32 miliar dari hasil pemalakan itu harus dibongkar sampai kemana dan ke siapa? 

    Hal ini penting untuk menjaga profesionalisme dan kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri.

  • Jadwal Libur dan Cuti Bersama Natal Desember 2024, Catat Tanggalnya – Halaman all

    Jadwal Libur dan Cuti Bersama Natal Desember 2024, Catat Tanggalnya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Di bulan Desember 2024, ada sejumlah tanggal merah yang dapat dimanfaatkan masyarakat untuk berlibur.

    Lantas, tanggal berapa sajakah hari libur dan cuti bersama di bulan Desember 2024?

    Tanggal 25 dan 26 Desember dapat Anda gunakan untuk berlibur.

    Pasalnya, tanggal 25 Desember merupakan hari libur nasional yang bertepatan dengan Hari Raya Natal.

    Sementara di tanggal 26 Desember ditetapkan sebagai cuti bersama Hari Raya Natal.

    Selain itu, pada Desember 2024 ini, total ada lima hari libur akhir pekan, berikut di antaranya: 

    Minggu, 1 Desember 2024 
    Minggu, 8 Desember 2024 
    Minggu, 15 Desember 2024 
    Minggu, 22 Desember 2024 
    Minggu, 29 Desember 2024

    Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2025

    Pemerintah telah menetapkan 17 hari libur nasional dan 10 hari cuti bersama di tahun 2025.

    Sehingga, total ada 27 tanggal merah selama tahun 2025.

    Hal itu tertuang dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama (Menag), Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Nomor: 1017 Tahun 2024, Nomor: 2 Tahun 2024, dan Nomor: 2 Tahun 2024 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2025.

    Berikut adalah daftar hari libur nasional tahun 2025:

    1. 1 Januari (Rabu) Tahun Baru 2025 Masehi

    2. 27 Januari (Senin) Isra Mikraj Nabi Muhammad saw.

    3. 29 Januari (Rabu) Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili

    4. 29 Maret (Sabtu) Hari Suci Nyepi (Tahun Baru Saka 1947)

    5. 31 Maret-1 April (Senin-Selasa) Idulfitri 1446 Hijriah

    6. 18 April (Jumat) Wafat Yesus Kristus

    7. 20 April (Minggu) Kebangkitan Yesus Kristus (Paskah)

    8. 1 Mei (Kamis) Hari Buruh Internasional

    9. 12 Mei (Senin) Hari Raya Waisak 2569 BE

    10. 29 Mei (Kamis) Kenaikan Yesus Kristus

    11. 1 Juni (Minggu) Hari Lahir Pancasila

    12. 6 Juni (Jumat) Iduladha 1446 Hijriah

    13. 27 Juni (Jumat) 1 Muharam Tahun Baru Islam 1447 Hijriah

    14. 17 Agustus (Minggu) Proklamasi Kemerdekaan

    15. 5 September (Jumat) Maulid Nabi Muhammad saw.

    16. 25 Desember (Kamis) Kelahiran Yesus Kristus

    Berikut adalah daftar hari cuti bersama tahun 2025:

    1. 28 Januari (Selasa)  Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili

    2. 28 Maret (Jumat) Hari Suci Nyepi (Tahun Baru Saka 1947)

    3. 2, 3, 4, dan 7 April (Rabu, Kamis, Jumat, dan Senin) Idulfitri 1446 Hijriah

    4. 13 Mei (Selasa) Hari Raya Waisak 2569 BE

    5. 30 Mei (Jumat) Kenaikan Yesus Kristus

    6. 9 Juni  (Senin) Idul Adha 1446 Hijriah

    7. 26 Desember (Jumat) Kelahiran Yesus Kristus

    (Tribunnews.com/Widya)

  • Resmi Bubar, Eks Jemaah Islamiyah Ikrar Setia NKRI

    Resmi Bubar, Eks Jemaah Islamiyah Ikrar Setia NKRI

    Jakarta: Organisasi Jemaah Islamiyah resmi dideklarasikan bubar. Para mantan jemaahnya langsung ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dalam upaya memperkokoh nilai-nilai ideologi pancasila, demokrasi, dan hak asasi manusia (HAM).

    Deklarasi pembubaran JI ini dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama Detasemen Khusus 88 Antiteror (Densus 88 Antiteror). Dalam sambutannya, Kepala BNPT Komjen Eddy Hartono, menegaskan pentingnya pendampingan yang berkelanjutan bagi para mantan anggota Jemaah Islamiyah.

    “Kami akan memberikan suatu arahan pelatihan, pendampingan terhadap kegiatan seperti wawasan kebangsaan, kemudian kewirausahaan dan hal-hal yang lain. Sehingga teman-teman dari eks Jemaah Islamiyah ini bisa hidup rukun, harmoni di tengah-tengah masyarakat yang majemuk,” ujar Eddy saat memberikan sambutan di Convention Hall Terminal Tirtonadi, Solo, Jawa Tengah, dilansir pada Minggu, 22 Desember 2024.

    Eddy menekankan momentum ini merupakan tonggak penting menuju Indonesia Emas 2045. Sekaligus, menjadi akhir dari rangkaian 45 kegiatan serupa yang telah dilaksanakan di berbagai wilayah Indonesia.

    “Ke depan ini menuju Indonesia Emas, Indonesia yang lebih baik. Ini rangkaian sudah 45 kegiatan di seluruh Indonesia dan memang kebetulan ada di Solo. Sehingga ini menjadi momen yang bersejarah buat kita,” ujar dia.
     

    Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, mengapresiasi BNPT, Densus 88, dan para pihak yang terlibat dalam kegiatan ikrar setia NKRI dari para Jemaah Islamiyah.

    “Apresiasi yang setinggi-tingginya kepada kerja keras kita, terutama dari BNPT, Densus kolaborasi yang sangat luar biasa dengan seluruh Jamaah Islamiyah yang telah bekerja keras hampir 45 kali melaksanakan kegiatan pertemuan dan saat itu muncul kesepakatan dan ikrar bersama untuk sama-sama kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia,” jelas Kapolri.

    Listyo Sigit menekankan pentingnya pendekatan soft approach dalam program deradikalisasi. “Ini adalah buah dari pendekatan soft approach dan tentunya kita sudah memiliki komitmen untuk bersama-sama menjaga, bergabung, dan memperkuat NKRI,” ujar dia.

    Deklarasi ini disambut hangat Siswanto, salah satu mantan anggota Jemaah Islamiyah, yang mangharapkan hilangnya tindakan tindakan ekstremisme. Dia mengatakan pendampingan sudah berjalan sejak deklarasi pertama pembubaran JI pada 30 Juni 2024, hingga pertemuan ke-45 hari ini.

    “Harapan kami, ini menjadi langkah terakhir untuk memastikan integrasi penuh kami dengan negara dan masyarakat, sehingga tidak ada lagi ekstremisme. Semoga mereka yang masih di luar juga segera menyadari dan bergabung,” ujar dia.

    Jakarta: Organisasi Jemaah Islamiyah resmi dideklarasikan bubar. Para mantan jemaahnya langsung ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dalam upaya memperkokoh nilai-nilai ideologi pancasila, demokrasi, dan hak asasi manusia (HAM).
     
    Deklarasi pembubaran JI ini dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama Detasemen Khusus 88 Antiteror (Densus 88 Antiteror). Dalam sambutannya, Kepala BNPT Komjen Eddy Hartono, menegaskan pentingnya pendampingan yang berkelanjutan bagi para mantan anggota Jemaah Islamiyah.
     
    “Kami akan memberikan suatu arahan pelatihan, pendampingan terhadap kegiatan seperti wawasan kebangsaan, kemudian kewirausahaan dan hal-hal yang lain. Sehingga teman-teman dari eks Jemaah Islamiyah ini bisa hidup rukun, harmoni di tengah-tengah masyarakat yang majemuk,” ujar Eddy saat memberikan sambutan di Convention Hall Terminal Tirtonadi, Solo, Jawa Tengah, dilansir pada Minggu, 22 Desember 2024.
    Eddy menekankan momentum ini merupakan tonggak penting menuju Indonesia Emas 2045. Sekaligus, menjadi akhir dari rangkaian 45 kegiatan serupa yang telah dilaksanakan di berbagai wilayah Indonesia.
     
    “Ke depan ini menuju Indonesia Emas, Indonesia yang lebih baik. Ini rangkaian sudah 45 kegiatan di seluruh Indonesia dan memang kebetulan ada di Solo. Sehingga ini menjadi momen yang bersejarah buat kita,” ujar dia.
     

    Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, mengapresiasi BNPT, Densus 88, dan para pihak yang terlibat dalam kegiatan ikrar setia NKRI dari para Jemaah Islamiyah.
     
    “Apresiasi yang setinggi-tingginya kepada kerja keras kita, terutama dari BNPT, Densus kolaborasi yang sangat luar biasa dengan seluruh Jamaah Islamiyah yang telah bekerja keras hampir 45 kali melaksanakan kegiatan pertemuan dan saat itu muncul kesepakatan dan ikrar bersama untuk sama-sama kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia,” jelas Kapolri.
     
    Listyo Sigit menekankan pentingnya pendekatan soft approach dalam program deradikalisasi. “Ini adalah buah dari pendekatan soft approach dan tentunya kita sudah memiliki komitmen untuk bersama-sama menjaga, bergabung, dan memperkuat NKRI,” ujar dia.
     
    Deklarasi ini disambut hangat Siswanto, salah satu mantan anggota Jemaah Islamiyah, yang mangharapkan hilangnya tindakan tindakan ekstremisme. Dia mengatakan pendampingan sudah berjalan sejak deklarasi pertama pembubaran JI pada 30 Juni 2024, hingga pertemuan ke-45 hari ini.
     
    “Harapan kami, ini menjadi langkah terakhir untuk memastikan integrasi penuh kami dengan negara dan masyarakat, sehingga tidak ada lagi ekstremisme. Semoga mereka yang masih di luar juga segera menyadari dan bergabung,” ujar dia.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (AZF)

  • Pj Wali Kota Malang Paparkan Makna Peringatan Hari Ibu

    Pj Wali Kota Malang Paparkan Makna Peringatan Hari Ibu

    Malang(beritajatim.com) – Pemerintah Kota Malang memperingati Hari Bela Negara dan Hari Ibu di Balai Kota Malang, Minggu (22/12/2024). Pemkot Malang ingin perayaan Hari Bela Negara dan Hari Ibu bukan sebagai panggilan jiwa untuk mengingat jasa pahlawan bangsa serta menghormati perjuangan dan kiprah perempuan Indonesia.

    “Untuk itu, mari jadikan momen ini sebagai pijakan untuk memperkuat persatuan, memupuk rasa cinta tanah air, dan menyebarkan inspirasi tanpa batas, sebagaimana semangat bela negara dan kasih sayang ibu kepada kita semua,” ujar Penjabat Wali Kota Malang, Iwan Kurniawan.

    Iwan menyampaikan amanat Presiden RI Prabowo Subianto bertema Peringatan Hari Bela Negara ke-76 Tahun 2024 yakni ‘Gelorakan Bela Negara untuk Indonesia Maju’. Amanat Presiden Prabowo Subianto mengajak seluruh warga negara Indonesia, termasuk Kota Malang untuk terus berkontribusi nyata yang tercermin pada sektor ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pendidikan, teknologi, pertahanan, dan keamanan guna mewujudkan Indonesia maju.

    “Selain itu juga pentingnya untuk berkehidupan berbangsa dan bernegara dengan menjalankan lima nilai dasar bela negara, yakni cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, yakin pada Pancasila, rela berkorban, dan kemampuan awal bela negara, yang menjadi landasan untuk membentuk mental dan fisik yang tangguh,” ujar Iwan.

    Untuk memperkental aroma perempuan di momen peringatan ini, susunan petugas upacara hampir seluruhnya diisi oleh kaum perempuan. Mulai komandan upacara hingga peserta upacara yang diisi oleh kaum perempuan dari jajaran TNI, Polri, Satpol PP, Dishub, PKK, Dharma Wanita serta para ASN di ligkungan Pemkot Malang.

    Iwan menyebut peringatan Hari Ibu ke-96 membawa pesan kuat tentang betapa agung dan mulianya peran perempuan dalam membangun fondasi bangsa, serta mengingat betapa para perempuan Indonesia telah turut berjuang mewujudkan kemerdekaan dalam semangat pergerakan yang setara dan berkeadilan.

    “Saya berharap kaum perempuan terus berkarya, mampu menjadi sosok yang mandiri, kreatif, inovatif dan terus meningkatkan kualitas dan kapabilitas dirinya, sehingga bisa menjadi kekuatan yang besar dan turut berkontribusi dalam pembangunan Kota Malang tercinta,” ujar Iwan.

    Upacara yang turut dihadiri oleh jajaran Forkopimda dan perangkat daerah di lingkungan Pemkot Malang ini ditutup dengan kemeriahan Flashmob Nusantara yang secara antusias diikuti oleh seluruh tamu undangan dan peserta upacara. (luc/but)

  • Ace buka kesempatan anggota Mathla’ul Anwar sekolah di Lemhannas

    Ace buka kesempatan anggota Mathla’ul Anwar sekolah di Lemhannas

    “Saya berharap Lemhannas RI dan Mathla’ul Anwar terus bersinergi. Lemhannas RI memiliki tiga fungsi. Setiap tahun Lemhannas mencetak calon-calon jenderal TNI-Polri. Pejabat dan tokoh masyarakat sipil termasuk dari Mathla’ul Anwar juga bisa mengikuti

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Ace Hasan Syadzily membuka kesempatan bagi anggota Mathla’ul Anwar untuk mengenyam pendidikan di Lemhannas demi berkontribusi membangun bangsa Indonesia.

    “Saya berharap Lemhannas RI dan Mathla’ul Anwar terus bersinergi. Lemhannas RI memiliki tiga fungsi. Setiap tahun Lemhannas mencetak calon-calon jenderal TNI-Polri. Pejabat dan tokoh masyarakat sipil termasuk dari Mathla’ul Anwar juga bisa mengikuti pendidikan di Lemhannas,” tutur Ace saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II Mathla’ul Anwar dan Rakernas Muslimat Mathla’ul Anwar di Kota Bandar Lampung dalam siaran pers yang diterima, Minggu.

    Kesempatan itu dibuka Ace lantaran Mathla’ul Anwar merupakan salah satu organisasi islam tertua Indonesia yang telah menjadi saksi sejarah perjalanan panjang bangsa.

    Dia menilai, keberadaan Mathla’ul Anwar sebagai organisasi islam memiliki prinsip dan pandangan yang sama tentang kebangsaan serta pancasila.

    Hal ini, lanjut Ace, harus semakin diperkuat agar generasi muda yang lahir dalam Mathla’ul Anwar dapat menjadi salah satu pemimpin bangsa yang dapat berkontribusi untuk negara.

    Selain itu, lanjut Ace, Lemhannas merupakan lembaga yang melahirkan tokoh berpengaruh untuk memberikan masukan kepada presiden terkait arah kebijakan yang akan diambil pemerintah.

    Karenanya, Ace yakin para intelektual di Mathla’ul Anwar dapat bergabung dengan Lemhanas untuk memberikan masukan konstruktif bagi kebijakan pemerintah.

    Terlebih saat ini pemerintahan Prabowo-Gibran sedang fokus mewujudkan program Astacita yang berkaitan dengan berbagai lini seperti ketahanan pangan, keamanan negara, program kemakmuran dan perekonomian.

    Ace yakin kader Mathla’ul Anwar yang nantinya dibina dalam Lemhannas akan mampu membantu pemerintahan Prabowo-Gibran melalui masukan-masukan akademis dalam mewujudkan program Astacita.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2024

  • Ibu Kantin dan Siswi yang Dagangannya Dibuang Berakhir Damai, Tapi Tak Ada Inisiatif Ganti Rugi – Halaman all

    Ibu Kantin dan Siswi yang Dagangannya Dibuang Berakhir Damai, Tapi Tak Ada Inisiatif Ganti Rugi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berita viral ibu kantin membuang dagangan siswi MTs di Brebes, Jawa Tengah. 

    Masalah tersebut berakhir damai. Kedua pihak saling memaafkan. 

    Ibu kantin yang belakangan diketahui bernama Sominah (70) juga berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya. 

    Namun, Sominah kembali disorot. Meski sepakat damai dan saling memaafkan, ibu kantin ini tidak mengganti kerugian siswi usai dagangannya dibuang.

    Kepala MTs Nurul Huda, Basuni, menuturkan pihak siswi yang dagangannya dibuang tidak menuntut  ibu kanti mengganti rugi.

    “Untuk mengganti rugi, karena kami tidak menuntut ganti rugi, jadi kami anggap selesai saja,” kata Basuni.

    Batsuni menegaskan pihaknya bertanggung jawab untuk melindungi siswa dan siswi dari aksi bullying.

    “Mari ciptakan lingkungan madrasah ini yang nyaman, damai, penuh dengan keakraban dan kegembiraan,” tegas dia.

    Basuni juga mengungkap kalau pengelola kantin ternyata masih ada hubungan saudara dengan pemilik sekolah.

    Kata Basuni, Sominah ibu kantin galak ini memiliki hubungan spesial dengan pendiri yayasan.

    “Masih keluarga yayasan, tapi di luar manajemen madrasah. Ibu kantin ini sebagai adik pemilik yayasan, masih saudara ada hubungan famili. Keluarga, kakak adik dari orang pendiri yayasan, pendiri yayasan kakaknya, pemilik kantin sebagai adiknya,” terang Basuni.

    Meski memiliki hubungan keluarga, Basuni telah berulangkali memberi peringatan pada Sominah.

    “Sering kita peringati kita kasih nasihat ingatkan supaya tidak seperti itu agar kondisi belajar di lingkungan madrasah berjalan kondusif, aman nyaman,” katanya.

    Sementara, Bagian Kurikulum MTs Nurul Huda, Sahroni mengatakan bahwa dagangan yang dibuang Sominah bukan jualan siswa atau orang tua siswa.

    Dagangan itu merupakan hasil karya siswa untuk materi kewirausahaan sesuai Kurikulum Merdeka Proyek Profil Pelajar Pancasila Rahmatan Lil Alamin (P5RA).

    “Dalam kurikulum itu ada penguatan profil Pancasila, salah satunya kewirausahaan. Bentuk pengembangan pelajar Pancasila, dikoordinasi koordinator ibu Kholifah,” jelasnya.

    “Jadi itu bukan jualan siswa, atau orang tua siswa. Yang viral di medsos narasinya memang berbeda, sehingga terjadi semacam tumpang tindih kesalahpahaman,” tambah Sahroni.

     

  • Tokoh Lintas Agama Banten Gagas Festival Budaya untuk Penguatan Toleransi

    Tokoh Lintas Agama Banten Gagas Festival Budaya untuk Penguatan Toleransi

    Jakarta

    Tokoh lintas agama dari Kota Serang, Banten menggagas upaya pemajuan kebudayaan demi penguatan toleransi antarumat beragama. Upaya pemajuan itu diharapkan membantu pembangunan kebudayaan lokal dan memberikan manfaat pertumbuhan ekonomi di daerah.

    Unsur tokoh agama ini hadir di kelompok diskusi terarah yang digagas oleh Bintang Sembilan Wali (Biwali) di Kebun Kebangsaan Waladun Sholeh di Kota Serang dengan tema ‘Konsep Pemuka Agama dalam Rangka Mewujudkan Program Unggulan Toleransi Beragama dan Budaya dalam Upaya Pembangunan Daerah di Kota Serang’, Sabtu (21/12/2024).

    Hadir tokoh lintas agama yaitu KH Matin Syarkowi, Pendeta Benny Halim, I Putu Gita, Sriwahyuni, Hilarius dan JS Gouw Keng Yu alias Asiong. Keenamnya adalah tokoh dari perwakilan umat Islam, Kristen, Hindu, Budha, Katolik, dan Konghucu.

    Matin Syarkowi mengatakan bahwa tokoh lintas agama bisa sama-sama berkontribusi pada proses pemajuan kebudayaan di Kota Serang. Ini juga bisa berdampak pada kesejahteraan masyarakat misalnya dengan membuat festival kebudayaan bersama-sama.

    “Ini bisa jadi perekat persatuan, bagaimana menyampaikan pesan membangun Kota Serang dengan kedamaian, terbuka,” ujarnya.

    Menurutnya, setiap agama mengajarkan agar saling toleransi dan menghormati satu sama lain. Pengembangan kebudayaan bisa menjadi perekat dan pemersatu antar lintas agama.

    “Ayo kita kembangkan sebagai pemersatu, saya ingin Kota Serang hidup sehingga aspek ekonominya bisa berputar. Kebermanfaatan untuk umat, yang belum berkesempatan kita gotong untuk berkesempatan,” ujarnya.

    Pendeta Benny Halim menambahkan, agenda pembangunan kebudayaan di Kota Serang katanya bisa menjadi awal untuk sinergi membangun daerah. Perlu ada kerja sama antar lintas iman agar terjalin semangat membangun Banten.

    Umat Kristen juga katanya menyambut baik jika ke depan ada pagelaran atau festival budaya yang menyatukan kekhasan masing-masing. Hal yang sifatnya positif, menurut Benny harus didukung demi kemajuan daerah.

    “Titik kemajuan ini jadi penting bagi masyarakat, bangsa. Ini melalui budaya lintas iman, kami menyambut baik,” paparnya.

    Sementara, Asiong dari perwakilan Konghucu menambahkan, ada barongsai, liong hingga wushu yang bisa ditampilkan dalam festival kebudayaan lintas agama. Tradisi kebudayaan itu bisa jadi alat komunikasi kerukunan umat beragama.

    “Sehingga terjadi komunikasi dan kerukunan umat beragama. dari situ tercipta persatuan yang kuat, Pancasila kuat,”tambahnya.

    Hasil dari diskusi terarah ini sendiri akan disampaikan ke pemerintah baik itu Pemkot Serang maupun Provinsi Banten. Harapannya kerukunan umat beragama di Kota Serang semakin kuat.

    “Harapan kita seperti itu, saya ingin segera ke pemda dan juga lembaga-lembaga tertentu,” tambah KH Matin.

    (bri/rfs)