Produk: Pancasila

  • Megawati Soekarnoputri serukan anak muda pahami geopolitik 

    Megawati Soekarnoputri serukan anak muda pahami geopolitik 

    Blitar (ANTARA) – Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri menyerukan terutama kepada anak muda untuk memahami geopolitik, demi kemanusiaan dan keseteraan.

    “Pesan ibu Megawati kepada anak-anak muda agar memahami geopolitik, memahami seluruh spirit perjuangan para pemimpin bangsa yang tidak mudah. Berjuang untuk nilai kemanusiaan, nilai keadilan dan kesetaraan,” kata Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto di Blitar, Jawa Timur, Sabtu.

    Hasto setelah acara peringatan 70 tahun Konferensi Asia–Afrika (KAA) di area makam Presiden Pertama Indonesia Soekarno, Kota Blitar tersebut menambahkan bahwa Konferensi Asia Afrika adalah momentum penting bagi bangsa-bangsa Asia Afrika.

    Megawati, kata dia yang menjadi keynote speaker dalam kegiatan tersebut juga menjelaskan bahwa dalam Konferensi Asia Afrika dahulu, mengabarkan tentang visi misi internasional Bung Karno (Presiden pertama RI Soekarno) dalam membangun tata dunia baru.

    Dijelaskan, dari Konferensi Asia Afrika tersebut peradaban dunia dibangun. Bung Karno memiliki peran besar dengan nilai kemanusiaan, Pancasila sebagai life line tata dunia baru dalam membangun peradaban dunia yang bebas dari imperialisme dan kolonialisme.

    “Konferensi Asia Afrika dengan demikian merupakan program dekolonisasi yang pertama diikuti 29 negara dan mampu mengubah sejarah dunia, sehingga Indonesia bangga dengan ini. Mengambil spirit dari Dasasila Bandung untuk kepemimpinan Indonesia bagi dunia,” kata dia.

    Ia menambahkan, dalam kegiatan ini Megawati Institute memberikan dukungan sepenuhnya terhadap acara ini,” kata dia.

    PDIP, kata dia, juga mengapresiasi sikap pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang menegaskan komitmen kuat Indonesia dalam mendukung proses perdamaian dunia, khususnya di kawasan Timur Tengah.

    Hal itu ditegaskan oleh Presiden Prabowo usai menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perdamaian Sharm El-Sheikh di Republik Arab Mesir.

    Menurut dia, sejarah mencatat bahwa kemerdekaan Indonesia dalam pemikiran pendiri bangsa Bung Karno dan Bung Hatta, sangat jelas bahwa membangun persaudaraan dunia.

    “Maka falsafah kemanusiaan bukan hanya mengandung spirit anti penindasan tapi juga spirit membangun persaudaraan dunia dan juga apa yang dilakukan Presiden Prabowo juga menggelorakan spirit itu,” kata dia.

    Ia menambahkan, sikap PDIP juga tegas bahwa sesuai komitmen di Konferensi Asia Afrika memberikan dukungan sepenuhnya bagi kemerdekaan bangsa Palestina.

    Dalam kegiatan itu, selain seminar juga dilanjutkan dengan ziarah di makam Presiden pertama RI Soekarno. Kegiatan itu diikuti pengurus DPP PDIP dan jajaran.

    Pewarta: Asmaul Chusna
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Gus Qowim Apresiasi Persami dan Bela Negara KKRI, Bentuk Generasi Muda Berkarakter Kuat dan Cinta Tanah Air

    Gus Qowim Apresiasi Persami dan Bela Negara KKRI, Bentuk Generasi Muda Berkarakter Kuat dan Cinta Tanah Air

    Kediri (beritajatim.com) – Wakil Wali Kota Kediri, Qowimuddin, memberikan apresiasi terhadap kegiatan Latihan Perkemahan Sabtu Minggu (Persami) dan Bela Negara Korps Kadet Republik Indonesia (KKRI) Gelombang III Tahun 2025 yang digelar Kodam V Brawijaya di Brigif 16/Wira Yudha, Sabtu (1/11/2025). Upacara pembukaan kegiatan tersebut dipimpin langsung oleh Komandan Korem 082/CPYJ, Kolonel Inf Batara, selaku Inspektur Upacara.

    Dalam sambutannya, Kolonel Batara menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung pelaksanaan kegiatan, terutama kepada Komandan Brigif 16/Wira Yudha beserta jajaran yang telah memfasilitasi penyelenggaraan latihan. Ia juga menyampaikan apresiasi kepada sekolah-sekolah serta dewan guru yang mempercayakan putra-putri terbaiknya untuk mengikuti kegiatan bela negara ini.

    Kegiatan Persami dan Bela Negara KKRI tahun ini diikuti oleh sekitar 500 pelajar SMK dari wilayah Kota dan Kabupaten Kediri. Latihan ini tidak hanya berfokus pada kegiatan fisik atau baris-berbaris, tetapi juga menjadi sarana pembentukan karakter dan penanaman nilai-nilai nasionalisme, patriotisme, serta kesadaran bela negara.

    “Latihan ini adalah investasi karakter untuk menanamkan nilai cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, keyakinan pada Pancasila, serta membentuk generasi yang disiplin, berjiwa kepemimpinan, dan profesional,” ungkap Komandan Korem 082/CPYJ.

    Kepada para peserta, ia berpesan agar menjadikan seluruh proses latihan sebagai pengalaman berharga untuk menempa diri. Setiap kegiatan perlu diikuti dengan semangat, dedikasi, dan tanggung jawab tinggi. “Buktikan bahwa kalian adalah generasi tangguh dan siap menjaga kedaulatan serta keutuhan NKRI,” pesannya.

    Sementara itu, Wakil Wali Kota Kediri Qowimuddin atau yang akrab disapa Gus Qowim, menyampaikan apresiasinya terhadap penyelenggaraan kegiatan ini. Menurutnya, latihan bela negara seperti Persami KKRI selaras dengan komitmen Pemerintah Kota Kediri dalam membentuk generasi muda yang berkarakter kuat, cinta tanah air, dan siap menghadapi tantangan zaman.

    “Harapan kami, dari kegiatan seperti ini akan lahir generasi Kediri yang berkarakter kuat dan memiliki semangat bela negara. Ini merupakan langkah nyata menuju terwujudnya Indonesia Emas 2045,” ungkap Gus Qowim.

    Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Komandan Brigif 16/Wira Yudha Letkol Inf M. Sujoko, Komandan Kodim 0809 Kediri Letkol Inf Ragil Jaka Utama, Danki Brimob 1 Yon C Pelopor Satbrimob Polda Jatim AKP Joko Widodo, perwakilan Polres Kediri Kota, Kepala BNN Kota Kediri Yudha Wirawan, serta para kepala sekolah SMK dan tamu undangan lainnya. [nm/kun]

  • Megawati ziarah ke makam Bung Karno dan buka seminar 70 tahun KAA

    Megawati ziarah ke makam Bung Karno dan buka seminar 70 tahun KAA

    Peringatan 70 tahun KAA di Blitar ini menjadi simbol bahwa gagasan besar Bung Karno tidak berhenti pada sejarah, tetapi terus hidup dalam diplomasi dan arah politik luar negeri Indonesia masa kini

    Jakarta (ANTARA) – Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Megawati Soekarnoputri berziarah ke makam Presiden pertama RI Soekarno alias Bung Karno dan membuka seminar internasional sebagai rangkaian puncak peringatan 70 tahun Konferensi Asia–Afrika (KAA) di Blitar, Jawa Timur, Sabtu.

    Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan perayaan tersebut mengingatkan kembali bagaimana KAA menjadi momentum kepemimpinan Indonesia bagi dunia.

    “KAA wujud visi internasional Bung Karno yang digerakkan oleh Pancasila sebagai life line tata dunia baru berdasarkan kemanusiaan, kesetaraan, keadilan, dan prinsip hidup berdampingan secara damai,” ujar Hasto dalam keterangannya.

    Dari Blitar, kata dia, PDI Perjuangan mengobarkan kembali semangat Asia-Afrika sebagai gerakan dekolonialisasi yang pertama. Gerakan itu menginspirasi kemerdekaan bangsa-bangsa Asia Afrika dan Amerika Latin.

    Ia menjelaskan peringatan digelar sebagai momentum menghidupkan kembali semangat solidaritas dan kemerdekaan bangsa-bangsa Asia dan Afrika yang pernah digelorakan oleh Bung Karno pada KAA pertama di Bandung tahun 1955.

    Kegiatan puncak dimulai pagi hari dengan ziarah ke makam Bung Karno di Blitar oleh para delegasi dari berbagai negara Asia dan Afrika. Mereka datang untuk memberikan penghormatan kepada tokoh proklamator yang menjadi penggagas utama Konferensi Asia Afrika.

    Dalam rombongan peziarah, Hasto dan Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat mendampingi para tamu delegasi. Terlihat pula akademisi Connie Rahakundini di antara pemimpin delegasi.

    Disebutkan bahwa suasana khidmat tampak saat para peserta meletakkan karangan bunga dan mengheningkan cipta di pusara Bung Karno.

    Sementara itu, Megawati melakukan ziarah pada siang hari, sebelum menghadiri seminar internasional yang menjadi acara utama peringatan ini.

    Setelah ziarah, kegiatan berlanjut dengan seminar internasional bertema Bung Karno in a Global History: Commemorative Seminar of the 70th Anniversary of the 1955 Bandung Asian-African Conference.

    Megawati tampil sebagai pembicara kunci, dengan menyampaikan pidato yang menyoroti relevansi nilai-nilai KAA dalam menghadapi tantangan global masa kini, mulai dari ketimpangan ekonomi, perubahan iklim, hingga konflik geopolitik di kawasan selatan dunia.

    Seminar diikuti sekitar 30 akademisi dan delegasi dari 30 negara, yang menandai kembalinya semangat solidaritas Asia-Afrika dari tanah kelahiran Bung Karno.

    Selain menghadiri seminar, Megawati juga melakukan konsolidasi internal PDI Perjuangan dengan para kepala daerah kader partai di Jawa Timur.

    Pertemuan itu menekankan pentingnya kepala daerah memahami nilai perjuangan Bung Karno dan menerapkannya dalam kebijakan pembangunan yang berpihak pada rakyat.

    “Peringatan 70 tahun KAA di Blitar ini menjadi simbol bahwa gagasan besar Bung Karno tidak berhenti pada sejarah, tetapi terus hidup dalam diplomasi dan arah politik luar negeri Indonesia masa kini,” tutur Hasto.

    Pewarta: Agatha Olivia Victoria
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Megawati: Anak Muda Jangan Tergila-gila dengan AI

    Megawati: Anak Muda Jangan Tergila-gila dengan AI

    Megawati: Anak Muda Jangan Tergila-gila dengan AI
    Tim Redaksi
    BLITAR, KOMPAS.com –
     Presiden kelima Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri mengimbau generasi muda agar tidak terlena dengan kemajuan teknologi kecerdasan buatan atau 
    artificial intelligence
    (AI).
    Megawati mengatakan, secanggih apa pun AI, kemampuan teknologi tersebut tak akan pernah bisa menggantikan otak dan perasaan manusia.
    “Sekarang saja saya lihat kecenderungan AI itu kepada sesuatu yang bisa merusak,” ujar Megawati dalam seminar internasional peringatan 70 Tahun Konferensi Asia-Afrika (KAA) di Museum Bung Karno, Blitar, Jawa Timur, Sabtu (1/11/2025).
    “Jadi menurut saya, keilmuan itu juga ada batasnya. Sehingga menurut teman-teman yang ada, saya mohon jangan anak-anak muda tergila-gila dengan AI, karena apa pun juga tetap (nunjuk dada),
    feeling
    kita ini datangnya dari Allah, dari
    God
    ,” kata Megawati melanjutkan.
    Megawati mengatakan, kemajuan teknologi tidak boleh membuat manusia kehilangan kendali dan arah moral.
    Menurut dia, teknologi hanyalah alat yang diciptakan manusia, bukan sebaliknya.
    “Saya pernah diundang ke Universitas Saint Petersburg di Rusia untuk bicara soal AI. Bagi saya, namanya saja
    artificial
    , bukan manusia sendiri.
    The best mind for me is my brain, because it is from God
    ,” kata Megawati.
    Dengan nada jenaka,  Megawati kemudian mencontohkan bagaimana AI tidak bisa menggantikan emosi dan rasa cinta manusia.
    “Saya bilang, kalau saya bikin AI bernama Megawati. Satu sampai sepuluh, lalu saya menikah dengan nomor tiga yang paling tampan, apakah mereka bisa tahu rasa cinta itu?” tuturnya disambut tawa peserta seminar.
    Ketua umum PDI Perjuangan ini juga menyinggung keterbatasan robot seraya menegaskan bahwa manusia tetap memiliki keunggulan dibanding mesin.
    “Robot itu bisa garuk kupingnya sendiri enggak? Kalau patah siapa yang betulkan? Tetap manusia kan,” ucap Megawati.
    Oleh karena itu, Megawati mengingatkan pentingnya menjaga keseimbangan antara kemajuan teknologi dan nilai-nilai moral.
    Menurut Megawati, hanya dengan tetap berpijak pada nilai-nilai kemanusiaan dan Pancasila, generasi muda bisa memanfaatkan teknologi untuk kemajuan, bukan sebaliknya.
    “Saya sekarang selalu teringat apa saja yang beliau (Bung Karno) katakan, mengapa harus ada yang namanya Pancasila, karena Pancasila itu betul seperti tadi yang saya katakan, itu hidup bagi dunia kita. Tidak akan bisa mengerti saya kalau nanti dunia perang dan perang, lalu hanya meningkatkan yang namanya teknologi-teknologi modern,” kata dia.
    Diketahui, seminar peringatan 70 tahun KAA ini diikuti oleh puluhan akademisi dari 30 negara Asia dan Afrika.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Megawati Tawarkan Pancasila Jadi Etika Global: Muliakan Martabat Manusia, Tolak Penindasan

    Megawati Tawarkan Pancasila Jadi Etika Global: Muliakan Martabat Manusia, Tolak Penindasan

    Megawati Tawarkan Pancasila Jadi Etika Global: Muliakan Martabat Manusia, Tolak Penindasan
    Tim Redaksi
    BLITAR, KOMPAS.com –
     Presiden kelima Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri menawarkan Pancasila sebagai etika global, dalam rangka memuliakan martabat manusia dan menolak segala bentuk penindasan.
    Megawati menilai, di tengah krisis moral, ketimpangan global, dan konflik yang tak kunjung usai, dunia membutuhkan nilai universal baru yang berpijak pada kemanusiaan, bukan lagi kekuasaan.
    “Pancasila bisa menjadi etika global yang memuliakan martabat manusia dan menolak segala bentuk penindasan,” ujar Megawati saat berpidato dalam seminar Peringatan 70 Tahun Konferensi Asia–Afrika (KAA) di Blitar, Jawa Timur, Sabtu (1/11/2025).
    Ia menjelaskan, Pancasila bukan hanya ideologi nasional, tetapi falsafah universal yang mampu menjembatani perbedaan ideologi, ras, dan kepentingan ekonomi di antara bangsa-bangsa.
    “Pancasila menyeimbangkan antara dunia materiil dan spirituil; antara hak individu dan tanggung jawab sosial; antara kedaulatan nasional dan solidaritas antarbangsa,” kata Megawati.
    Megawati mengingatkan, tanpa dasar moral yang kuat, dunia akan terus terjebak dalam pertarungan hegemoni seperti yang terjadi dalam perang Rusia-Ukraina maupun krisis di Timur Tengah.
    Ketua umum PDI Perjuangan ini juga menyinggung perjuangan bangsa Palestina yang sampai saat ini masih terus menghadapi ketidakadilan global.
    “Isu Palestina menjadi ujian nyata bagi kemanusiaan dunia. Kemerdekaan yang sejati tidak bisa ditawar-tawar,” ujar Megawati.
    Megawati kemudian menyinggung kembali pidato Bung Karno di Sidang Umum PBB tahun 1960.
    Dia mengatakan, Bung Karno telah lebih dulu menyerukan perlunya dunia baru yang berkeadilan.
    “Dunia lama yang dibangun di atas kolonialisme dan imperialisme harus digantikan oleh dunia baru yang berkeadilan. Guna membangun dunia semacam itu, Bung Karno mempersembahkan Pancasila bagi dunia,” ucap dia.
    Dalam pandangan Megawati, reformasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga penting dilakukan agar lebih demokratis dan mewakili seluruh bangsa di dunia.
    Hal tersebut pun sejalan dengan munculnya dukungan dari negara-negara anggota PBB yang mendukung pembatasan atau penghapusan hak veto.
    Alasannya, karena menghambat penyelesaian konflik kemanusiaan, seperti di Gaza dan Ukraina.
    “Dengan falsafah Pancasila, Bung Karno menyerukan pentingnya ‘demokratisasi’ di Perserikatan Bangsa-Bangsa dengan menghapuskan hak veto agar setiap bangsa benar-benar setara,” tutur Megawati.
    Megawati menutup pidatonya dengan mengingatkan kembali pesan Bung Karno untuk “
    To Build the World Anew
    ”, membangun dunia yang menempatkan manusia sebagai pusat peradaban.
    “Dunia yang baru bukanlah dunia yang tunduk pada mesin dan modal, tetapi dunia yang menempatkan manusia sebagai pusat peradaban,” kata Megawati.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Peringatan 70 Tahun KAA, Akademisi dari 30 Negara Ziarah ke Makam Bung Karno

    Peringatan 70 Tahun KAA, Akademisi dari 30 Negara Ziarah ke Makam Bung Karno

    Peringatan 70 Tahun KAA, Akademisi dari 30 Negara Ziarah ke Makam Bung Karno
    Tim Redaksi
    BLITAR, KOMPAS.com –
    Puluhan akademisi dari sekitar 30 negara Asia dan Afrika berziarah ke Makam Presiden pertama Republik Indonesia Soekarno di Blitar, Jawa Timur, Sabtu (1/11/2025) pagi.
    Kegiatan yang dimulai sekitar pukul 09.00 WIB ini menjadi pembuka rangkaian puncak peringatan 70 tahun Konferensi Asia-Afrika (KAA).
    Berdasarkan pantauan
    Kompas.com
    , para akademisi datang untuk memberikan penghormatan kepada Bung Karno yang juga penggagas utama KAA tahun 1955 di Bandung.
    Ziarah berlangsung khidmat, diawali dengan peletakan karangan bunga dan berdoa bersama di pusara Bung Karno.
    Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dan Ketua DPP Djarot Saiful Hidayat mendampingi para tamu delegasi saat melakukan ziarah.
    Salah satu delegasi yang mengikuti ziarah adalah pengamat pertahanan yang juga Guru Besar Universitas Saint Petersburg Rusia, Connie Rahakundini Bakrie.
    Usai berziarah, para peserta berkeliling Museum Bung Karno yang menampilkan berbagai koleksi sejarah perjuangan sang proklamator, serta peran Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa-bangsa Asia dan Afrika.
    Ketua Umum PDI Perjuangan sekaligus Presiden Kelima Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri, pun turut hadir dan akan menjadi keynote speaker dalam seminar tersebut.
    Hasto mengatakan, dalam pidatonya nanti, Megawati akan mengulas kembali relevansi nilai-nilai KAA di tengah tantangan global, yakni ketimpangan ekonomi, perubahan iklim, dan konflik geopolitik di kawasan selatan dunia.
    Hasto menekankan, peringatan ini menjadi momentum untuk menegaskan kembali peran Indonesia dalam menghidupkan semangat solidaritas Asia-Afrika yang digagas Bung Karno.
    “KAA wujud visi internasional Bung Karno yang digerakkan oleh Pancasila sebagai life line tata dunia baru berdasarkan kemanusiaan, kesetaraan, keadilan, dan prinsip hidup berdampingan secara damai,” ujar Hasto.
    Menurut Hasto, Blitar dipilih sebagai lokasi puncak peringatan karena memiliki makna simbolis sebagai tempat peristirahatan terakhir Bung Karno, sekaligus titik awal kebangkitan kembali semangat Asia-Afrika.
    “Dari Blitar, kita kobarkan kembali semangat Asia-Afrika sebagai gerakan dekolonialisasi pertama yang menginspirasi kemerdekaan bangsa-bangsa Asia, Afrika, dan Amerika Latin,” kata Hasto.
    “Peringatan 70 tahun KAA di Blitar ini menjadi simbol bahwa gagasan besar Bung Karno tidak berhenti pada sejarah, tetapi terus hidup dalam diplomasi dan arah politik luar negeri Indonesia masa kini,” ujar dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • BNPT: Tanamkan nilai kebangsaan pada generasi muda cegah paham radikal

    BNPT: Tanamkan nilai kebangsaan pada generasi muda cegah paham radikal

    Jakarta (ANTARA) – Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Irfan Idris menegaskan pentingnya menanamkan nilai-nilai kebangsaan kepada generasi muda sebagai upaya mencegah penyebaran paham radikal dan intoleran, terutama di tengah derasnya arus informasi di media sosial.

    Irfan menyatakan pentingnya membangun karakter generasi muda yang toleran serta mampu menyaring berbagai informasi yang berpotensi menimbulkan perpecahan.

    “Kita tekankan bagaimana generasi muda bisa bersikap toleran dan menghindari narasi yang menjadikan intoleran,” ujar Irfan pada kegiatan Dialog Kebangsaan di Purwokerto, Jawa Tengah, Kamis (30/10), seperti dikutip dari keterangan yang dikonfirmasi di Jakarta, Jumat.

    Pada kesempatan itu, Bupati Banyumas yang diwakili Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Banyumas Sugeng Amin menekankan pentingnya membentengi generasi muda dengan nilai-nilai kebangsaan dan moderasi beragama agar tidak mudah terpengaruh intoleransi, radikalisme, dan terorisme.

    Dikatakan bahwa saat ini arus informasi bergerak begitu cepat, saat radikalisme, narasi kebencian, dan intoleransi sering hadir secara halus.

    “Bila hal ini tidak diantisipasi dan tidak dibentengi dengan nilai-nilai kebangsaan serta moderasi beragama, maka bibit tersebut dapat tumbuh menjadi sikap permusuhan dan kekerasan hingga tindakan terorisme,” kata Sugeng.

    Sementara itu, pelajar SMAN 2 Purwokerto Catur Putera mengatakan Dialog Kebangsaan dapat menjadi sarana yang efektif untuk memahami tentang berbagai nilai toleransi dan kebangsaan.

    “Dengan dialog kebangsaan ini menurut saya efektif untuk memberikan pemahaman pada generasi muda tentang toleransi,” ujar Catur.

    Dialog Kebangsaan merupakan forum diskusi dan tukar informasi yang bertujuan memperkuat wawasan, persatuan, dan rasa nasionalisme di kalangan masyarakat.

    Kegiatan tersebut sering kali membahas berbagai isu krusial, seperti bahaya radikalisme dan terorisme, pentingnya bela negara, menjaga persatuan dan kesatuan, serta penguatan nilai-nilai Pancasila, kebinekaan, dan toleransi.

    Dialog Kebangsaan kali ini diselenggarakan bersama Satuan Pendidikan Tingkat SMA/SMK/MA dalam Rangka Meningkatkan Toleransi dan Moderasi Beragama.

    Pewarta: Agatha Olivia Victoria
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pemerintah & Buruh Bahas Formula Baru Upah Minimum 2026

    Pemerintah & Buruh Bahas Formula Baru Upah Minimum 2026

    Jakarta

    Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) bersama pimpinan konfederasi dan serikat pekerja/buruh mulai membahas ketetapan upah minimum di tahun 2026. Dalam hal ini, pemerintah berupaya merancang ketentuan pengupahan yang adaptif dan seimbang antara kesejahteraan pekerja dan keberlangsungan usaha.

    Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker), Afriansyah Noor mengatakan, forum bersama pekerja dan buruh ini penting untuk mempercepat penyampaian aspirasi dan menemukan solusi bersama terhadap berbagai isu ketenagakerjaan, utamanya tentang ketetapan upah minimum yang akan diumumkan pada 21 November mendatang.

    “Formula baru ini penting untuk menjaga keseimbangan antara daya beli pekerja, keberlangsungan usaha, dan pemerataan ekonomi,” katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (31/10/2025).

    Ia menjelaskan, penyempurnaan kebijakan pengupahan sejalan dengan penguatan hubungan industrial yang berkeadilan. Karenanya, Afriansyah mendorong percepatan penyusunan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) di berbagai perusahaan untuk menciptakan hubungan kerja harmonis.

    Menurutnya, PKB bukan sekadar dokumen formal, melainkan wujud kemitraan yang menyeimbangkan hak dan kewajiban antara pekerja dan pengusaha. Ia menegaskan, nilai-nilai Hubungan Industrial Pancasila (HIP) harus menjadi roh dalam setiap relasi kerja.

    Afriansyah menegaskan, Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 76 Tahun 2024 memuat prinsip gotong royong, kesetaraan, dan kemanusiaan. Menurutnya, prinsip tersebut menjadi fondasi utama membangun hubungan industrial yang sehat dan produktif.

    Pemerintah juga memperkuat peran Lembaga Kerja Sama (LKS) Bipartit di tingkat perusahaan sebagai forum komunikasi yang efektif. Melalui Gugus Tugas Bipartit Peningkatan Produktivitas, diharapkan setiap perusahaan dapat menumbuhkan iklim kerja yang harmonis dan berdaya saing.

    “Produktivitas dan harmoni industrial adalah dua sisi mata uang yang harus tumbuh seiring,” pungkasnya.

    (acd/acd)

  • GMKI Surabaya Ajak Pemuda Hidupkan Semangat Persatuan di Tengah Tantangan Zaman

    GMKI Surabaya Ajak Pemuda Hidupkan Semangat Persatuan di Tengah Tantangan Zaman

     

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Pengurus Cabang Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Surabaya menggelar dialog kebangsaan bertema “Refleksi 97 Tahun Sumpah Pemuda: Membangkitkan Antusiasme Persatuan di Tengah Tantangan Zaman.”

    Kegiatan ini digelar di Student Center GMKI Surabaya, Jalan Tegalsari Nomor 62, dengan melibatkan tokoh gereja dan organisasi kepemudaan.

    “Sumpah pemuda bukanlah sekedar momen historis, melainkan warisan nilai persatuan para pemuda Indonesia. Oleh karenanya, mari kita lanjutkan perjuangan kongres pemuda yang telah melahirkan sumpah pemuda sebagai refleksi kolektif kita sebagai pemuda untuk mengawal demokrasi dan keutuhan Bangsa demi menyongsong Indonesia Emas 2025,” ujar Amos Tampubolon, Ketua GMKI Surabaya Periode 2024–2026.

    Amos mengatakan, refleksi Sumpah Pemuda hari ini tidak cukup berlangsung dalam ruang diskusi saja, melainkan harus diterjemahkan dalam gerakan sosial, pendidikan, dan pemberdayaan masyarakat. Menurut dia, pemuda memiliki posisi strategis dalam menutup celah intoleransi, konflik identitas, dan disintegrasi sosial yang muncul akibat dinamika informasi digital.

    “Kita tidak boleh hanya merayakan Sumpah Pemuda secara seremonial. Semangat ini harus tampil melalui kerja nyata, kehadiran aktif pemuda di tengah rakyat, dan keberanian mengoreksi keadaan dengan cara yang beradab,” tambahnya.

    Dalam pemaparan materi, Ketua Bidang I MPH PGI-W Jawa Timur, Pdt. Andri Purnawan, menekankan bahwa persatuan bangsa yang kita nikmati hari ini adalah hasil perjuangan panjang generasi pemuda masa lalu. Dia menyebut tantangan tiap zaman berbeda, sehingga cara memaknai Sumpah Pemuda juga harus terus berkembang.

    “Harus ada pembaharuan mengenai refleksi sumpah pemuda yakni dengan beradaptasi terhadap situasi dan kondisi di masa kini,” kata Pdt. Andri.

    Sementara itu, Ketua SAPMA Pemuda Pancasila Jawa Timur, Arderio Hukom, menegaskan bahwa pemuda harus tetap kritis terhadap keadaan sosial. Dia menilai kemampuan untuk menyuarakan kebenaran harus menjadi karakter dasar generasi muda hari ini.

    “Pemuda yang cerdas harus mampu mengamati kondisi sosial, jangan mudah terjebak dalam konstruksi sosial yang tidak selaras dengan makna sumpah pemuda,” ujar Arderio.

    Amos menutup kegiatan dengan ajakan agar pemuda lintas organisasi, agama, dan identitas menjadi pelaku perubahan, bukan hanya penonton. Menurut dia, perjuangan pemuda akan selalu relevan selama bangsa ini terus bergerak maju menghadapi tantangan baru.

    “Persatuan bukan slogan. Persatuan harus menjadi tindakan yang hadir dalam kehidupan sehari-hari kita sebagai pemuda,” pungkas alumnus Ilmu Politik Universitas Airlangga Surabaya ini.[asg/aje]

  • Prabowo Ngaku Suka Nonton Podcast Malam-malam: Kadang Dongkol Juga

    Prabowo Ngaku Suka Nonton Podcast Malam-malam: Kadang Dongkol Juga

    Bisnis.com, JAKARTA — Prabowo Subianto menyatakan kerap menonton siniar atau podcast di sela kesibukannya sebagai Presiden. Orang nomor satu di Indonesia itu mengakui bahwa dirinya kerap kesal melihat pembicaraan dari podcast tersebut. 

    “Saya kalau malam-malam suka buka podcast podcast kadang-kadang, dongkol juga ya, apa ini,” ujar Prabowo di Lapangan Bhayangkara, Rabu (29/10/2025).

    Meskipun kesal, Prabowo menyatakan dirinya tidak sampai berkecil hati dengan isi konten yang dibawakan podcast itu. Pasalnya, isi konten dari podcast itu merupakan salah satu kebebasan berpendapat atau kritik terhadap pemerintahan Prabowo.

    Dalam hal ini, Prabowo menekankan bahwa pemimpin yang baik itu harus mau menerima kritik dari rakyatnya.

    “Makanya dalam Pancasila disebut persatuan Indonesia, bersaing bagus, kritik harus, koreksi harus, pemimpin yang tidak mau dikoreksi dia akan terjebak dalam kesalahan-kesalahan,” imbuhnya.

    Setelah itu, Prabowo menceritakan pengalaman saat masa sekolahnya dulu. Dia ingat betul pesan dari guru semasa sekolah. Pesan guru itu yakni soal merespons pernyataan negatif di lingkungannya.

    Guru dari eks Danjen Kopassus itu selalu mengingatkan agar jangan berkecil hati jika dituding negatif. Sebab, hal itu mengartikan bahwa Prabowo cukup diperhitungkan di lingkungan semasa sekolahnya.

    “Saya dulu punya guru, waktu saya masih muda saya kena fitnah 2-3 kali saya down, tahu-tahu saya mengeluh ke guru saya. ‘jangan, jangan kecil hati, engkau difitnah berarti engkau diperhitungkan, engkau difitnah berarti engkau ditakuti’,” pungkas Prabowo.