Jaket Ojol Ditabur Bunga, Aksi Haru Pengemudi di Banten untuk Affan
Tim Redaksi
SERANG, KOMPAS.com
– Pengemudi ojek online (ojol) di Banten menggelar aksi solidaritas atas tewasnya Affan Kurniawan, rekan mereka yang dilindas kendaraan taktis Brimob di Pejompongan, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2025).
Aksi digelar di depan Markas Polda Banten, Jalan Syekh Nawawi Al Bantani, Kota Serang, pukul 11.00 WIB. Pengemudi ojol dari Serang, Cilegon, Pandeglang, hingga Lebak hadir dalam kegiatan tersebut.
Ketua Serikat Pengemudi Angkutan Roda Dua (Serdadu) Banten, Dodi Munir, mengatakan aksi itu murni sebagai bentuk empati dan solidaritas. “Kami di sini (aksi) murni hanya bentuk rasa solidaritas, empati, rasa kami sesama pejuang jalanan, itu aja,” ujarnya, Jumat (29/8/2025).
Dalam aksi itu, para pengemudi ojol menyampaikan orasi meminta kepolisian bertindak transparan dan memberikan hukuman berat kepada tujuh personel yang diduga terlibat. Setelah itu, jaket ojol dari berbagai aplikator diletakkan di atas jalan, kemudian mereka menaburkan bunga sebagai tanda duka.
Para pengemudi juga memanjatkan doa untuk Affan dan keluarganya. “Doa, duka dan bunga ini menjadi aksi kami dari Banten untuk rekan kita Affan,” ucap Dodi.
Meski tidak mengenal Affan secara pribadi, para pengemudi ojol di Banten mengaku merasa kehilangan rekan seperjuangan. Dodi pun mendoakan agar Affan mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan, serta keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan.
Ia menegaskan, pihaknya percaya Polri akan mengusut tuntas kasus ini. “Jadi ini bentuk solidaritas kami, kami menuntut transparansi dalam proses hukumnya,” kata Dodi.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Produk: ojol
-
/data/photo/2025/08/29/68b15c7d90f8f.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Situasi Terkini Demo di Solo, Jalan Adi Sucipto Solo Ditutup Total Regional 29 Agustus 2025
Situasi Terkini Demo di Solo, Jalan Adi Sucipto Solo Ditutup Total
Tim Redaksi
SOLO, KOMPAS.com –
Situasi terkini demo di Solo, Ruas Jalan Adi Sucipto di Manahan ditutup total untuk kendaraan pada Jumat (29/8/2025) siang.
Penutupan ini merupakan imbas dari kericuhan yang pecah saat aksi massa ojek online (ojol) di Markas Komando (Mako) Brimob Batalyon C.
Awalnya, massa menyampaikan apresiasi dan solidaritas atas meninggalnya Affan Kurniawan (21), seorang pengemudi ojek online (ojol) yang tewas dilindas kendaraan taktis (Rantis) Brimob pada Kamis (28/8/2025) malam.
Kericuhan terjadi saat massa mulai melempar baru, merusak pagar, pintu gerbang untuk masuk ke Mako Brimob.
Mereka dihalau oleh pihak kepolisian dengan tameng. Massa berlarian dan mulai terjadi Kericuhan.
Akibat peristiwa ini, Jalan Adi Sucipto, Manahan, Kota Solo, Jawa Tengah ditutup.
Aksi menyampaikan apresiasi dan solidaritas atas meninggalnya Affan Kurniawan (21), seorang pengemudi ojek online (ojol) yang tewas dilindas kendaraan taktis (Rantis) Brimob di Jakarta pada Kamis (28/8/2025) malam.
Dalam orasinya, mereka menuntut keadilan atas meninggalnya Affan, dan menuntut hukum ditegakkan. Ratusan ojol pun menuntut Polri menghukum oknum penabrak.
Sebelum terjadi kerusakan, sempat dilaksanakan aksi damai shalat goib dan perwakilan driver ojol, Sugeng, mengatakan setelah shalat goib meminta keadilan akan peristiwa terjadi.
“Kta minta hukum barat untuk tidak tebang pilih terhadap kita. Minta oknum brimob dituntut tuntas,” tegas Sugeng.
Di sisi lain, Kapolresta Solo, AKBP Catur Cahyono Wibowo mengatakan terbuka dan menerima aspirasi ratusan driver ojol.
“Pertama-tama kami mewakili dari institusi Polri menyampaikan permohonan maaf dengan kejadian tadi malam menimpa saudara Affan Kurniawan mewakili dari Surakarta mohon maaf permohonan maaf,” kata Catur, disela-sela aksi.
Disampaikannya, Institusi Polri telah melakukan pemeriksaan terhardap oknum penabrak Affan.
“Kedua apa yang menjadi pesan daripada rekan-rekan tadi malam sudah ditindaklanjuti langsung oleh Pak Kadiv Propam sudah menindaklanjuti, oknum yang terlibat sudah diamankan dan diperiksa dan akan masuk ke tahap selanjutnya,” jelasnya.
“Yang pasti saya akan kepada para penyidik, nanti pun akan memang ada pidana umum pasti akan ditindaklanjuti pidana umumnya yang pasti kami menyampaikan lagi permohonan maaf. Kami ke depan akan memperbaiki.”
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/08/29/68b12e5a88317.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Affan Kurniawan Dimakamkan, Suara Tahlil Ojol Menggema di TPU Karet Bivak Megapolitan 29 Agustus 2025
Affan Kurniawan Dimakamkan, Suara Tahlil Ojol Menggema di TPU Karet Bivak
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Ratusan pengemudi ojek online (ojol) memadati Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak, Jakarta Pusat, pada prosesi pemakaman Affan Kurniawan (21), driver ojol yang tewas usai dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob, Jumat (29/8/2025).
Pantauan Kompas.com, suasana pemakaman dipenuhi lautan jaket hijau khas ojek online yang membaur dengan rindang pepohonan TPU. Mereka datang berbondong-bondong, mengiringi langkah keluarga hingga ke liang lahat Affan.
Ratusan ojol itu berdiri rapat mengelilingi liang lahat, tak henti melantunkan kalimat tauhid “Lailahaillallah” dengan penuh semangat.
Teriakan itu bersahut-sahutan berpadu dengan doa dan tahlil dari barisan pelayat lainnya.
Meski terik matahari menyengat, semangat mereka tidak surut. Banyak yang terlihat mengabadikan momen dengan kamera ponsel, sementara sebagian lain terus berdoa hingga prosesi pemakaman usai.
Sebelum tiba di TPU Karet Bivak, ratusan ojol lebih dulu menggelar konvoi dari rumah duka Affan di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
Konvoi yang dimulai sekitar pukul 09.30 WIB itu berlangsung dengan iring-iringan panjang, diwarnai klakson bersahut-sahutan dan lantunan sholawat sepanjang perjalanan menuju TPU.
“Ini bentuk solidaritas kami. Affan adalah saudara kami. Kami ingin mengantar dia sampai ke peristirahatan terakhir,” ujar salah seorang pengemudi ojol.
Affan Kurniawan tewas usai dilindas mobil barakuda Brimob ketika mengikuti aksi di Jalan Penjernihan, Jakarta Pusat, Kamis (27/8/2025).
Peristiwa itu disaksikan banyak peserta aksi dan turut terekam video yang kemudian tersebar luas di media sosial.
Rekaman tersebut memicu gelombang kemarahan, membuat massa ojol dan warga berbondong-bondong mendatangi Mako Brimob Kwitang untuk menuntut keadilan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Mobil Spek Antipeluru Vs Massa Pegang Kayu
Jakarta –
Praktisi keselamatan berkendara turut mengomentari kendaraan taktis (rantis) yang digaspol menerobos massa demo hingga melindas driver ojek online (ojol). Driver ojol bernama Affan Kurniawan itu sampai meninggal dunia.
Dalam video yang beredar, rantis Brimob itu melaju kencang di tengah kerumunan massa. Tampak rantis tersebut menabrak seorang pengemudi ojek online dan melindasnya. Bukannya berhenti setelah menabrak orang, mobil rantis itu tetap melaju. Massa langsung mengerubungi rantis tersebut, bahkan ada yang sampai mengejarnya. Pengemudi ojek online yang ditabrak dan dilindas rantis Brimob itu meninggal dunia.
Praktisi keselamatan berkendara Sony Susmana mengomentari terkait berkendara rantis yang tidak bisa sembarangan. Apalagi, rantis itu punya spesifikasi khusus.
“Yang pasti kendaraan rantis seperti Barracuda atau kendaraan lain yang dimodifikasi jadi rantis, itu speknya anti huru hara. Tahan hantaman bom, peluru, mampu melibas segala medan dan lain-lain. Sudah pasti punya bobot yang berat,” kata Sony kepada detikOto, Jumat (29/8/2025).
Perlu diketahui, rantis yang menabrak dan melindas driver ojol itu diduga adalah rantis Rimueng. Rantis itu mengusung mesin 3.200 cc. Mengandalkan mesin besar, rantis tersebut tentu punya performa yang mumpuni. Di jalan perkotaan, mobil ini diklaim bisa melaju dengan kecepatan 100 km/jam. Rantis ini juga dapat bergerak di medan ekstrem. Tanjakan ekstrem dengan kemiringan hingga 60 derajat dapat ditaklukkan. Di medan ekstrem, rantis ini bisa melaju hingga 60 km/jam.
“Dengan spek tersebut, SOP escape dikemudikan harus dengan penuh perhitungan. Tidak main gaspol, toh full spec taktis dan blindspot-nya besar. Yang dihadapi juga harus dilihat, kan bukan musuh cuma rakyat. Kasarnya: senjata mereka cuma kayu, besi, helm yang boro-boro mematikan, ngerusak kendaraan rantis juga nggak,” sebut Sony.
“Nah kapan kendaraan rantis tersebut digunakan, di mana digunakan dan gimana cara mengemudinya juga nggak bisa asal-asalan. Dengan bobot yang berat majunya aja butuh effort apalagi ngerem seketika. Jangan salah, kendaraan rantis ini didesain untuk menerobos segala rintangan,” sebut Sony.
Sony menilai, pengemudi rantis yang gaspol, menabrak hingga melindas driver ojol itu tidak kompeten dalam berkendara. Massa disarankan untuk tetap berada di zona aman.
“Masukan bagi teman-teman pendemo atau ada masyarakat yang tidak terlibat tapi berada di zona demo (nonton), jaga jarak deh. Jangan jadi salah sasaran akibat kurang kompetennya anggota yang mengemudikan kendaraan rantis tersebut,” pungkas Sony.
(rgr/din)
-
/data/photo/2025/08/29/68b131a95a305.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Saat Jalanan Jakarta Berubah Hijau Melepas Kepergian Affan Kurniawan Megapolitan 29 Agustus 2025
Saat Jalanan Jakarta Berubah Hijau Melepas Kepergian Affan Kurniawan
Penulis
JAKARTA, KOMPAS.com –
Ribuan pengemudi ojek online (ojol) mengiringi jenazah Affan Kurniawan (21), driver ojol yang tewas usai dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob, menuju Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak, Tanah Abang, Jakarta, Jumat (29/8/2025).
Iringan motor beratribut hijau memenuhi jalanan sejak jenazah diberangkatkan dari rumah duka di Dukuh Atas, Tanah Abang, sekitar pukul 09.30 WIB.
Suasana duka dan solidaritas tampak begitu kental saat ribuan pengemudi ojol melepas kepergian Affan Kurniawan.
Salah satu pengemudi ojol, Bambang (21), menyebut pengantaran jenazah Affan sebagai bentuk kepedulian bersama.
“Ini sebagai bentuk duka cita bersama dan solidaritas kami kepada mendiang Affan,” kata Bambang kepada
Kompas.com
, Jumat.
“Ada simpati dari warga, mereka seperti merasakan kesedihan yang sama,” ujarnya.
Setelah prosesi pemakaman, Bambang menyebut rekan-rekan ojol berencana kembali mendatangi Markas Komando Brimob Polda Metro Jaya di Kwitang.
Sementara itu, pengemudi ojol lain, Burhan (28), berharap proses hukum terhadap peristiwa yang menimpa Affan berjalan transparan.
“Dan yang lebih penting, diproses secara transparan,” tegasnya.
Ibunda dan nenek almarhum terlihat tak kuasa menahan tangis.
Prosesi berlangsung khidmat. Setelah liang lahat tertutup tanah dan tabur bunga dilakukan, tangisan keluarga kembali pecah.
Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022 Anies Baswedan turut hadir. Ia menyampaikan doa dan duka mendalam bagi keluarga Affan.
“Hari ini kita semua berkumpul untuk menunaikan kewajiban kita yang masih hidup. Insyaallah wafat dalam keadaan husnul khotimah. Amin,” ujar Anies.
Ia menegaskan, perjuangan menegakkan keadilan tidak berhenti di pemakaman ini.
“Yakinlah semua yang di sini akan menjadi saksi bahwa memperjuangkan keadilan itu tidak berhenti di pemakaman ini. Insyaallah ini menjadi hikmah bagi semuanya,” kata Anies.
Dalam sebuah video amatir yang beredar di media sosial, rantis bertuliskan Brimob tampak melaju kencang di tengah massa.
Affan yang berusaha menyelamatkan diri justru terlindas kendaraan tersebut.
Massa yang menyaksikan insiden itu pun marah dan mengejar mobil.
Sigit mengaku menyesali peristiwa perlindasan itu.
“Saya menyesali terhadap peristiwa yang terjadi dan mohon maaf sedalam-dalamnya,” ujar Sigit kepada
Kompas.com
, Kamis.
Dia pun memerintahkan Divisi Profesi dan Pengamanan Polri untuk melakukan penanganan lebih lanjut.
(Reporter: Achmad Nasrudin Yahya, Akhdi Martin Pratama | Editor: Hafizh Wahyu Darmawan)
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5331947/original/033847600_1756452883-f7f44846-939e-4679-8450-fc56771995da.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Mahasiswa UI Bergerak ke Jakarta, Ini Lokasi dan Tuntutan Demo
Liputan6.com, Jakarta Mahasiswa Universitas Indonesia (UI) melakukan pergerakan untuk menggelar aksi di Polda Metro Jaya. Nantinya, mahasiswa UI meminta pertanggungjawaban kepolisian atas meninggalnya pengemudi ojek online (Ojol) dan buruknya citra DPR RI.
Ketua BEM UI Atan Zayyid Sulthan mengatakan, mahasiswa UI akan bergerak mengadakan aksi massa bersama BEM SI Rakyat Bangkit dan BEM SI Kerakyatan, dan aliansi mahasiswa lainnya. Nantinya, mahasiswa akan melakukan aksi di Polda Metro Jaya yang sebelumnya berkumpul di FX Sudirman.
“Kita berangkat dari sini (UI) menuju FX Sudirman, kemudian kita akan berkumpul di seberang FX Sudirman dan kami akan menjalankan aksi di sana,” ujar Atan, Jumat (29/8/2025).
Atan menjelaskan, Mahasiswa akan menuntut peristiwa yang terjadi kemarin dan semalam hingga menewaskan pengemudi ojek online. Menurutnya, aksi unjuk rasa merupakan efek domino dari permasalahan yang ada di Indonesia.
“Dari ketidakbijaksanaan pemerintah dan DPR yang memberikan kebijakan buruk, tunjangan naik yang akhirnya memicu kemarahan masyarakat,” jelas Atan.
Tidak hanya itu, lanjut Atan, DPR kerap memberikan statement buruk kepada masyarakat sehingga memicu kemarahan masyarakat. Atas hal itu menyebabkan efek domino sehingga memberikan daya kejut dan menimbulkan korban jiwa.
“Ini yang merupakan kami sangat sayangkan, ini merupakan bentuk, hari ini kami turun aksi,” ucap Atan.
Atan menegaskan, mahasiswa UI memberikan aksi solidaritas terhadap korban yang tertangkap di Polda Metro Jaya, atas aksi unjuk rasa kemarin. Mahasiswa UI bersama LBHI akan melakukan advokasi ke Polda Metro Jaya.
“Masih ada sekitar 400 massa aksi yang tertangkap, dan juga kami ingin polisi menindak tegas, Polri menindak tegas kepada oknum-oknum, atau kepolisian itu sendiri,” tegas Atan.
BEM UI menuntut seluruh pemerintah eksekutif, legislatif, maupun Polri bersama Polda Metro Jaya, bertanggung jawab terhadap kekacauan yang terjadi saat ini. BEM UI meminta Pemerintah mempertimbangkan suara masyarakat.
“Kami memastikan bahwa kami akan turun aksi sepanjang waktu ke depannya, dan kami menjamin kami akan tumpah ruah lebih banyak,” terang Atan.
Atan memastikan, saat ini sekitar 800 mahasiswa tergabung pada BEM UI telah berkumpul. Kemungkinan 1.000 mahasiswa akan segera bergabung untuk bergerak menuju titik aksi di Polda Metro Jaya.
“Saya mendapat konfirmasi (bergabung) hanya aliansi, tapi mungkin estimasi 10-15 (aliansi universitas). Evaluasi (menuntut) dalam pemerintahan Prabowo dan Gibran, beserta reformasi polri,” pungkas Atan.
Sebelumnya, Massa driver ojol (ojek online) kembali berkumpul menggelar aksi unjuk rasa di depan Mako Brimob Kwitang, Jakarta Pusat. Jumlahnya semakin bertambah usai ibadah Salat Jumat (29/8/2025).
Kemarahan massa ojol semakin menjadi usai rekannya, Affan Kurniawan tewas dilindas kendaraan rantis Brimob, saat aksi kericuhan di Jakarta, Kamis (28/8/2025).
Massa bahkan melakukan aksi pembakaran kumpulan sampah di tengah jalan. Tepat di pertigaan di bawah Flyover Senen.
Sebagian massa menonton dari atas jembatan layang, sambil memberikan dukungan kepada punggawa yang berada di baris terdepan. Aksi tersebut sempat ricuh setelah adanya provokasi yang tidak diketahui sumber asalnya. Membuat massa kocar-kacir berlarian ke belakang.
Setelah itu, kerumunan yang geram mulai melempar botol plastik ke arah Mako Brimob Kwitang. Sejauh ini dari pantauan Liputan6.com, banyak massa masih bertahan di depan markas Brimob.
Driver ojol yang berkumpul pun tidak hanya berjaket hijau Gojek dan Grab Indonesia, tapi juga ada yang mengenakan jaket kuning Maxim.
Beberapa kelompok orang di luar ojol pun ramai berdatangan. Mulai dari warga sekitar, kelompok bersorban putih, sampai remaja tanggung.
Lalu lintas di sekitar flyover jadi macet. Terutama yang menuju arah Kwitang dan Tugu Tani, hanya bisa dilewati oleh kendaraan roda dua saja.
-

Driver Ojol Tewas Dilindas Rantis Brimob, Ferdinand: Kalau Panik, Kenapa Dikirim ke Lapangan? Komandan Juga Salah
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Politikus PDIP, Ferdinand Hutahaean, menegaskan perlu keterbukaan dalam kasus tewasnya pengemudi ojek online yang terlindas kendaraan taktis (rantis) Brimob saat aksi unjuk rasa di Jakarta.
Ia meminta pihak kepolisian, khususnya Divisi Propam Polri, untuk bersikap transparan dalam mengungkap penanganan para pelaku.
“Karena masyarakat menuntut keterbukaan informasi terkait penanganan para pelaku yang saat ini katanya sudah dipatsus,” ujar Ferdinand kepada fajar.co.id, Jumat (28/8/2025).
Dikatakan Ferdinand, selain membeberkan identitas para pelaku kepada publik, Propam juga mesti terbuka menjelaskan motifnya.
“Mereka harus dilihat, apakah melakukan itu karena in subordinasi atau karena mereka panik,” sebutnya.
“Kalau panik kan berarti tidak layak dikirim ke lapangan untuk menangani unjuk rasa,” tambahnya.
Jika benar para pelaku panik, maka ada kesalahan pada pimpinannya karena menurunkan personel yang belum siap berhadapan dengan massa.
“Kalau panik, dikirim dalam kondisi tidak siap, artinya ada kesalahan dari komandannya. Ini harus dijelaskan ke publik, apa yang terjadi sesungguhnya,” terangnya.
Kata Ferdinand, sebagai aparat yang bertugas sebagai pengamanan aksi, mereka mestinya tetap memberikan pendekatan preventif.
“Bagaimana dengan pertanggungjawaban pimpinan Polri, dalam hal ini juga kan kita tuntut,” imbuhnya.
Lebih lanjut, ia menuntut klarifikasi dari jajaran pimpinan Polri. Menurutnya, tanggung jawab tidak hanya ada di tingkat pelaku lapangan, tetapi juga pada pimpinan tertinggi.
-
/data/photo/2025/07/28/688757a152b58.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Titik Keramaian Massa Jakarta Siang Ini, Sudirman hingga Kwitang Megapolitan 29 Agustus 2025
Titik Keramaian Massa Jakarta Siang Ini, Sudirman hingga Kwitang
Editor
JAKARTA, KOMPAS.com
– Sejumlah titik di Jakarta dipadati massa pada Jumat (29/8/2025) siang.
Aksi mahasiswa hingga pengemudi ojek online (ojol) menuntut keadilan yang memungkinkan membuat arus lalu lintas di beberapa ruas jalan terganggu.
Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menjadwalkan aksi di Polda Metro Jaya sejak pukul 12.00 WIB.
Massa BEM SI Kerakyatan diperkirakan mencapai 1.000–1.500 orang.
Koordinator Pusat Aliansi BEM SI, Muzammil Ihsan, menyebut mahasiswa akan berkumpul lebih dulu di FX Sudirman sebelum bergerak ke Polda Metro.
“Titik kumpul di FX Sudirman dan pusat aksi di Polda Metro,” ujarnya, Jumat.
Aksi ini digelar untuk memprotes sikap represif aparat, sekaligus menuntut pertanggungjawaban atas kasus pelindasan pengendara ojol oleh kendaraan taktis Brimob.
Di Jakarta Pusat, situasi berbeda terlihat di sekitar Mako Brimob Kwitang.
Hingga Jumat siang, massa terdiri dari warga dan pengemudi ojol bertahan di depan Gedung Amanaia, sekitar 200 meter dari Mako Brimob.
Sekitar pukul 12.53 WIB, kericuhan sempat pecah ketika massa menolak ajakan mediasi ke dalam Mako Brimob.
Mereka justru meminta aparat Brimob yang hadir untuk menemui langsung di lapangan. Beberapa botol air mineral sempat dilemparkan ke arah petugas.
Situasi baru mereda setelah sejumlah anggota TNI menenangkan massa dan mengajak 10 perwakilan ojol masuk untuk berdialog.
Hingga pukul 13.16 WIB, massa masih bertahan menuntut agar oknum Brimob yang melindas ojol diadili.
Sejumlah ruas jalan diperkirakan padat akibat konsentrasi massa, antara lain:
Pantauan akun resmi X
@TMCPoldaMetro
, arus lalu lintas di Jalan Kramat Raya menuju Jalan Kwitang Senen dialihkan ke Jalan Gunung Sahari sejak pagi hingga pukul 10.15 WIB.
Sebelumnya, kepadatan juga terjadi di Jalan Kramat Raya arah Simpang Lima Senen pada pukul 08.58 WIB akibat pengalihan arus.
Warga Jakarta yang beraktivitas di sekitar kawasan Sudirman, Semanggi, hingga Kwitang diimbau untuk mencari jalur alternatif sejak siang ini.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2025/08/29/68b1565e2b6d7.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/08/29/68b15947eae7c.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
