Produk: ojol

  • Massa Demo Bergejolak, Aset Rumah MPR RI Dibakar

    Massa Demo Bergejolak, Aset Rumah MPR RI Dibakar

    FAJAR.CO.ID, BANDUNG — Kericuhan akibat aksi demo yang dilakukan mahasiswa hingga driver ojek online (ojol) terjadi di berbagai daerah. Selain kericuhan terjadi di Ibu Kota Jakarta, hal sama terjadi di Kota Bandung, Jawa Barat.

    Di Bandung, massa aksi yang tergabung dari mahasiswa dan driver ojol berakhir dengan kericuhan. Para pendemo bahkan melempar ke arah gedung DPRD Jabar dengan bom molotov dan petasan pada Jumat (29/8).

    Tidak sampai di situ, massa aksi yang sudah terlanjur marah ikut membakar bangunan rumah yang tepat berada di seberang kantor DPRD Jabar, tepatnya di Jalan Diponegoro, Kota Bandung.

    Belakangan, bangunan rumah yang dibakar massa tersebut diketahui merupakan aset milik MPR RI.

    Para pengunjuk rasa awalnya sekadar melemparkan batu ke arah rumah yang tampak mewah tersebut. Lempara batu itu mengakibatkan kaca rumah tersebut mulai pecah.

    Melihat rumah tersebut mulai rusak akibat lemparan batu, para pengunjuk rasa bukannya berhenti. Mereka semakin brutal dengan melemparkan bom molotov ke rumah tersebut. Akibatnya, rumah tersebut terbakar.

    Kobaran api awalnya hanya membakar bagian gorden di bagian depan rumah. Namun lama kelamaan merember ke bagian dalam hingga kobaran api semakin membesar. Sementara itu, belum ada petugas Pemadam Kebakaran yang dilaporkan bergerak ke lokasi kejadian. Sementara pergerakan massa terus bergejolak.

    Kepala Biro Administrasi dan Pimpinan (Adpim) Pemprov Jabar, Akhmad Taufiqurrahman membenarkan jika bangunan yang dibakar pengunjuk rasai itu merupakan milik MPR RI.

  • BPJS Ketenagakerjaan Beri Santunan Rp 70 Juta ke Keluarga Ojol Affan Kurniawan

    BPJS Ketenagakerjaan Beri Santunan Rp 70 Juta ke Keluarga Ojol Affan Kurniawan

    Jakarta

    Duka mendalam menyelimuti keluarga Affan Kurniawan, seorang driver ojek online (ojol) yang tewas terlindas kendaraan taktis Brimob di kawasan Pejompongan, Jakarta pada Kamis (28/8) malam. Almarhum terjebak dalam aksi unjuk rasa saat tengah menjalankan tugas mengantarkan pesanan pelanggan.

    Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Pramudya Iriawan Buntoro mengatakan Affan Kurniawan semasa hidupnya merupakan peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan. Atas peristiwa tersebut, almarhum memiliki hak atas santunan yang telah diberikan kepada ahli waris atau keluarganya.

    “Almarhum merupakan peserta BPJS Ketenagakerjaan. Tentu santunan yang diterima tidak akan sanggup menggantikan sosok almarhum dan saat ini kami memastikan seluruh hak-hak jaminan sosial ketenagakerjaan tersebut segera diterima oleh keluarga,” kata Pramudya dalam keterangan tertulis, Jumat (29/8/2025).

    Sebagai wujud perlindungan, ahli waris almarhum menerima santunan total sebesar Rp 70 juta yang terdiri dari Santunan Kecelakaan Kerja Meninggal Dunia senilai Rp 48 juta, Santunan Berkala Rp 12 juta dan Biaya Pemakaman senilai Rp 10 juta.

    “Semoga santunan ini dapat meringankan beban dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan, keikhlasan, serta kelapangan hati dalam menghadapi cobaan berat ini,” ucap Pramudya.

    Pramudya sendiri datang langsung ke kediaman ahli waris atau keluarga almarhum Affan Kurniawan. Kedatangannya untuk menyampaikan rasa belasungkawa yang mendalam kepada keluarga yang ditinggalkan.

    “Kami, keluarga besar BPJS Ketenagakerjaan, turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas berpulangnya saudara kita, Almarhum Affan Kurniawan. Beliau adalah pejuang nafkah, yang meninggalkan rumah dengan niat tulus mencari rezeki bagi keluarga. Kehilangan ini tentu berat dan menjadi luka bagi kita semua,” tuturnya.

    Musibah ini menjadi pengingat bahwa di balik setiap perjalanan dan setiap pesanan yang sampai di tangan pelanggan, ada pekerja yang berjuang dengan penuh dedikasi.

    (aid/rrd)

  • Sempat Bentrok, Ratusan Demonstran Mundur dari Mako Brimob Kwitang Usai Berdialog

    Sempat Bentrok, Ratusan Demonstran Mundur dari Mako Brimob Kwitang Usai Berdialog

    JAKARTA – Ratusan demonstran memutuskan mundur dari kawasan Mako Brimob di Kwitang, Jakarta Pusat, sekitar pukul 10.25 WIB setelah melakukan dialog dengan pejabat TNI dan perwira Brimob pada Jumat 29 Agustus. 

    Berdasarkan pantauan, massa bersepakat mundur dan meninggalkan kawasan Mako Brimob menuju jalan layang (flyover) Senen, Jakarta Pusat.

    Asintel Kaskostrad Brigjen TNI Muhammad Nas didampingi perwira Brimob Kompol Anton Asar melakukan dialog dengan peserta aksi unjuk rasa.

    Dia meminta demonstran agar mundur, namun jika mereka ingin menyampaikan aspirasi, maka dapat dilakukan melalui perwakilan.

    “Rekan-rekan sekalian, komandan Brimob mau menyampaikan, mohon agak mundur, ya,” kata Muhammad Nas, disitat Antara. 

    Sementara itu, perwira Brimob Kompol Anton Ashar mengatakan Kapolri telah menemui orang tua dari pengemudi ojek online (ojol) bernama Affan Kurniawan yang menjadi korban insiden kendaraan taktis (rantis) Brimob.

    Selain itu, dia juga mengungkapkan saat ini sudah ada tujuh anggota Brimob yang diamankan terkait insiden tersebut.

    “Kami minta maaf, itu merupakan ketidaksengajaan untuk kami,” ungkap Anton.

    Mendengar penjelasan tersebut, perwakilan demonstran kemudian meminta agar ketujuh orang pelaku penabrakan pengemudi ojol tersebut diperlihatkan kepada publik.

    Setelah dialog selesai, ratusan personel TNI mengawal demonstran mundur dan berjalan ke arah jalan layang Senen. 

  • Insiden Driver Ojol Dilindas Brimob, Ketum PBNU Gus Yahya Harap Pemerintah Segera Ambil Sikap
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        29 Agustus 2025

    Insiden Driver Ojol Dilindas Brimob, Ketum PBNU Gus Yahya Harap Pemerintah Segera Ambil Sikap Nasional 29 Agustus 2025

    Insiden Driver Ojol Dilindas Brimob, Ketum PBNU Gus Yahya Harap Pemerintah Segera Ambil Sikap
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf meminta pemerintah segera ambil sikap usai adanya insiden seorang driver ojek online (ojol) yang meninggal dunia setelah dilindas rantis Brimob, saat aksi demonstrasi, Kamis (28/8/2025).
    Yahya berharap pemerintah mengambil kebijakan yang tepat agar persoalan ini tidak berlarut-larut.
    “Semoga masyarakat maupun pihak-pihak yang relevan, terutama dari jajaran pemerintahan sesudah ini dapat segera mengambil sikap yang akan membawa keadaan lebih sejuk,” kata Yahya dalam keterangannya, Jumat (29/8/2025).
    Yahya menuturkan, sikap yang membawa kesejukan akan membuat keadaan lebih tenang, sehingga memberi kesempatan dan ruang untuk mengelola semua masalah ini menjadi lebih baik.
    “Musibah yang terjadi harus segera ditangani dengan seadil-adilnya dan dilakukan secara transparan,” ucap dia.
    Yahya yakin, insiden pengemudi ojol yang meninggal usai dilindas rantis ini dapat ditangani secara adil dan transparan.
    “Saya yakin sekali sesudah ini akan ada proses yang adil dan transparan untuk menangani musibah yang sudah terjadi,” ujarnya.
    Ia mengajak masyarakat mencari cara yang lebih tenang, lebih konstruktif untuk mencapai kebijakan-kebijakan yang diperlukan dan memenuhi aspirasi-aspirasi tersebut.
    “Tentang bagaimana kebijakan nanti, mari kita bangun mekanisme yang lebih tenang, mekanisme yang lebih substansial untuk mencari jalan keluar bagi pemenuhan aspirasi-aspirasi tersebut,” lanjutnya.
    Yahya mengatakan, segenap insan PBNU menyampaikan bela sungkawa atas wafatnya Affan Kurniawan, pengemudi ojol tersebut.
    “Atas nama Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, atas nama jamiyyah Nahdlatul Ulama, saya menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya saudara Affan Kurniawan dan juga keprihatinan yang mendalam atas keadaan Saudara Muhammad Umar Anwaruddin sekarang,” ujarnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Grab Beri Santunan hingga Beasiswa bagi Keluarga Affan Kurniawan

    Grab Beri Santunan hingga Beasiswa bagi Keluarga Affan Kurniawan

    Bisnis.com, JAKARTA — Dua aplikasi ride hailing Indonesia, Gojek dan Grab, memberi sejumlah bantuan mulai dari santunan, hingga pendampingan hukum bagi keluarga mitra ojek online Affan Kurniawan. 

    Direktur Public Affairs & Communications PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) Ade Mulya mengatakan sebagai bentuk penghormatan dan solidaritas, perusahaan akan terus mendampingi keluarga dan hadir bersama

    mereka dalam masa duka ini, serta menanggung seluruh biaya rumah sakit, pemakaman, tahlilan Almarhum, dan memberikan santunan bagi keluarga yang ditinggalkan.

    Keluarga besar GoTo — termasuk Dewan Komisaris, Direksi, dan para karyawan — juga memberikan santunan dan donasi tambahan kepada keluarga untuk membantu mereka melanjutkan perjuangan Almarhum sebagai tulang punggung keluarga. 

    “Selain itu, Yayasan GoTo Merah Putih juga akan memberikan beasiswa pendidikan khusus untuk adik Almarhum,” kata Ade dikutip Jumat (29/8/2025). 

    Sementara itu, Chief of Public Affairs, Grab Indonesia Tirza Munusamy mengatakan perusahaan berdiri bersama driver untuk memastikan keadilan ditegakkan dan hak-hak mereka terlindungi. Karena itu, Grab menyiapkan pendampingan, termasuk pendampingan hukum apabila dibutuhkan atau pendampingan bentuk lain agar mitra pengemudi mendapatkan perlindungan nyata. 

    Dalam upaya mendukung proses hukum, Grab Indonesia juga menjalin komunikasi dan kerja sama yang baik dengan aparat penegak hukum.

    Grab menghormati proses investigasi yang sedang berlangsung dan siap memberikan dukungan yang diperlukan sesuai dengan kewenangan yang berlaku.

    Perusahaan meyakini bahwa sinergi antara mitra, perusahaan, dan otoritas hukum merupakan langkah penting untuk memastikan adanya perlindungan dan rasa keadilan bagi seluruh pihak.

    Grab Indonesia memastikan bahwa sejumlah langkah pendampingan mitra terdampak telah dilakukan. 

    Dukungan yang diberikan tidak hanya dalam bentuk advokasi hukum, tetapi juga bantuan demi meringankan beban yang harus mereka hadapi.

    “Fokus utama kami saat ini adalah memberikan dukungan sepenuhnya bagi para rekan pengemudi serta keluarga yang terdampak,” kata Tirza.

  • Grab Beri Pendampingan Hukum dan Dukungan ke Keluarga Affan dan Umar

    Grab Beri Pendampingan Hukum dan Dukungan ke Keluarga Affan dan Umar

    Jakarta

    Grab menyampaikan pihaknya memberikan perlindungan penuh bagi Mitra Pengemudi menyusul insiden yang terjadi pada 28 Agustus 2025 dan menimpa dua driver ojek, yaitu almarhum Affan Kurniawan serta Moh Umar Amarudin yang masih dalam perawatan.

    “Grab Indonesia hadir bukan hanya sebagai perusahaan, tetapi sebagai bagian dari perjuangan mitra pengemudi kami. Kami berdiri bersama mereka untuk memastikan keadilan ditegakkan dan hak-hak mereka terlindungi,” ujar Tirza Munusamy, Chief of Public Affairs, Grab Indonesia dalam keterangannya.

    Karena itu, kami menyiapkan pendampingan, termasuk pendampingan hukum apabila dibutuhkan atau pendampingan bentuk lain agar mitra pengemudi mendapatkan perlindungan nyata. Ini adalah bagian dari ikhtiar kami untuk menunaikan amanah yang kami bawa dari keresahan para mitra pengemudi dan kami fokus untuk aksi nyata,” tambahnya.

    Dalam upaya mendukung proses hukum, Grab mengaku menjalin komunikasi dan kerja sama yang baik dengan aparat penegak hukum. Grab menghormati proses investigasi yang sedang berlangsung dan memberikan dukungan yang diperlukan sesuai dengan kewenangan yang berlaku.

    Menurut Grab, fokus utama mereka saat adalah memberikan dukungan sepenuhnya bagi Mitra Pengemudi dan keluarga yang terdampak. Dukungan diberikan pada keluarga Moh Umar Amarudin, Mitra Grab yang saat ini masih dirawat, serta pada keluarga almarhum Affan Kurniawan, Mitra ojol yang juga terdaftar di Grab dan telah berpulang.

    Jajaran manajemen Grab telah mengunjungi rumah duka di Menteng (Jakarta Pusat) untuk menyampaikan belasungkawa, memberikan santunan, serta mendampingi keluarga yang ditinggalkan. Grab juga hadir dalam prosesi pemakaman sebagai wujud penghormatan terakhir kepada almarhum.

    “Bagi kami, setiap Mitra adalah bagian penting dari keluarga besar Grab. Malam tadi (28 Agustus 2025), saya bersama jajaran Grab Indonesia telah berkunjung ke rumah duka di Menteng untuk menyampaikan belasungkawa, memberikan dukungan penuh serta santunan kepada keluarga almarhum. Hari ini kami juga turut menghadiri pemakaman sebagai bentuk penghormatan terakhir,” lanjut Tirza.

    Perhatian juga diberikan ke Moh Umar Amarudin yang saat ini masih menjalani perawatan intensif di RS Pelni. “Semalam kami juga berkunjung ke RS Pelni untuk bertemu langsung dengan keluarga Mitra Pengemudi Grab, Moh Umar Amarudin. Kami menyadari tidak ada angka yang bisa menggantikan atau mengimbangi musibah, namun kami berkomitmen untuk menanggung biaya perawatan dan pemulihan beliau,” jelas Tirza.

    “Kami berharap keluarga yang terdampak dapat diberikan ruang, ketenangan, dan kekuatan dalam menghadapi situasi berat ini. Grab akan terus hadir dengan langkah nyata untuk memastikan keadilan dan perlindungan hak bagi seluruh Mitra Pengemudi. Kami juga mengajak seluruh mitra dan keluarga besar Grab untuk tetap tenang, selalu mengutamakan keselamatan, serta saling menjaga dan menguatkan,” tutup Tirza.

    (fyk/fyk)

  • Massa Demo Polda Metro Bergeser dari Jalan Sudirman ke Gatsu

    Massa Demo Polda Metro Bergeser dari Jalan Sudirman ke Gatsu

    Jakarta

    Aksi bela Affan Kurniawan, driver ojek online yang tewas dilindas kendaraan taktis Brimob yang digelar di Polda Metro Jaya masih terus berlangsung. Sebagian massa dari Jalan Sudirman bergeser ke arah Jalan Gatot Subroto, gerbang lainnya Polda Metro Jaya.

    Pantauan detikcom, Jumat (29/8) massa aksi mulai berpindah sekira pukul 19.15 WIB. Mereka berjalan berkelompok sambil membawa bendera organisasinya masing-masing.

    Sebagian massa aksi tampak berjalan melalui ruas jalan tol yang kini ditutup. Mereka sempat berhenti di depan gerbang PMJ dan menyoraki ke arah polisi.

    Massa juga terlihat melempari batu hingga sesuatu yang tampak pecah ke arah gerbang PMJ. Meski tak banyak, hingga sebagian massa aksi masih bertahan meski di tengah hujan yang cukup deras.

    Hanya lalu lintas Gatsu ke arah Cawang yang dapat dilalui. Sebab lalin Gatsu arah Semanggi dan kedua ruas Tol Dalam Kota telah ditutup sejak sore hari.

    (ond/lir)

  • Dua Driver Ojol Jadi Korban Demo Berujung Rusuh, Grab Janji Beri Santunan

    Dua Driver Ojol Jadi Korban Demo Berujung Rusuh, Grab Janji Beri Santunan

    Jakarta

    Dua mitra pengemudi ojek online dari aplikasi Grab menjadi korban kendaraan taktis Brimob dalam gelombang aksi demonstrasi di Jakarta pada Kamis malam. Mitra driver Grab itu bernama Affan Kurniawan yang meninggal dunia, dan Moh Umar Amarudin driver ojol asal Sukabumi dalam perawatan intensif.

    Grab Indonesia menyampaikan duka cita mendalam sekaligus menegaskan komitmen untuk memberikan perlindungan penuh bagi keluarga Almarhum Affan dan juga Umar.

    “Grab Indonesia hadir bukan hanya sebagai perusahaan, tetapi sebagai bagian dari perjuangan mitra pengemudi kami. Kami berdiri bersama mereka untuk memastikan keadilan ditegakkan dan hak-hak mereka terlindungi. Karena itu, kami menyiapkan pendampingan, termasuk pendampingan hukum apabila dibutuhkan atau pendampingan bentuk lain agar mitra pengemudi mendapatkan perlindungan nyata,” ujar Tirza Munusamy, Chief of Public Affairs Grab Indonesia dalam keterangannya, Jumat (29/8/2025).

    Dalam upaya mendukung proses hukum, Grab Indonesia juga menjalin komunikasi dan kerja sama yang baik dengan aparat penegak hukum. Grab menghormati proses investigasi yang sedang berlangsung dan siap memberikan dukungan yang diperlukan sesuai dengan kewenangan yang berlaku.

    Perusahaan meyakini sinergi antara mitra, perusahaan, dan otoritas hukum merupakan langkah penting untuk memastikan adanya perlindungan dan rasa keadilan bagi seluruh pihak.

    Grab Indonesia memastikan bahwa langkah-langkah nyata telah diambil untuk mendampingi mitra yang terdampak maupun keluarga mereka. Dukungan yang diberikan tidak hanya dalam bentuk advokasi hukum, tetapi juga perhatian penuh dan bantuan konkret demi meringankan beban yang harus mereka hadapi.

    “Kami menyadari tidak ada nilai yang sebanding dengan musibah yang terjadi, namun kami berkomitmen memberikan bantuan nyata dalam bentuk dukungan penuh dan santunan. Dukungan ini diberikan kepada keluarga Moh Umar Amarudin, Mitra Grab yang saat ini masih dirawat, serta kepada keluarga almarhum Affan Kurniawan, Mitra ojol yang juga terdaftar di Grab dan telah berpulang,” ujar Tirza.

    Sebagai bentuk penghormatan, jajaran manajemen Grab telah mengunjungi rumah duka di Menteng (Jakarta Pusat) untuk menyampaikan belasungkawa, memberikan santunan, serta mendampingi keluarga yang ditinggalkan. Grab juga hadir dalam prosesi pemakaman sebagai wujud penghormatan terakhir kepada almarhum.

    Perhatian penuh juga diberikan kepada Moh Umar Amarudin yang saat ini masih menjalani perawatan intensif di RS Pelni.

    “Kami menyadari tidak ada angka yang bisa menggantikan atau mengimbangi musibah, namun kami berkomitmen untuk menanggung biaya perawatan dan pemulihan beliau,” jelas Tirza.

    (acd/acd)

  • Demo di Palangka Raya Memanas, Massa Lempar Telur ke Polisi dan Bakar Ban

    Demo di Palangka Raya Memanas, Massa Lempar Telur ke Polisi dan Bakar Ban

    Liputan6.com, Jakarta Mahasiswa dan pengemudi ojek online (ojol) menggelar aksi demontransi di Markas Kepolsian Daerah (Polda) Kalimantan Tengah (Kalteng), Jumat (29/8/2025). Unjuk rasa tersebut merupakan bentuk protes atas insiden tewasnya seorang pengemudi ojol, Affan Kurniawan, yang terlindas kendaraan taktis (rantis) Brimob di Jakarta.

    Para demonstran yang tergabung dalam Aliansi Revolusi Kepolisian Total (Rekontal), menyampaikan orasi dan membentangkan spanduk yang berisi tuntutan. Namun situasi tersebut kian memanas, ketika massa membakar ban bekas sebagai simbol protes.

    Tak hanya itu, suasana berubah saat massa akan mencoba merangsek masuk ke area Polda. Dorong-dorongan antara massa dan aparat keamanan pun tidak terhindarkan sehingga terjadi kericuhan.

    Massa yang emosi kemudian melempari aparat keamanan dengan botol, telur, hingga ban motor. Hingga akhirnya, direspons oleh aparat keamanan dengan mengerahkan water cannon untuk membubarkan massa.

    Salah satu mahasiswa, Bintang, dalam orasinya mengaku kecewa dengan tindakan aparat keamanan yang represif terhadap massa demo. Ia juga menyampaikan bahwa institusi Polri perlu dilakukan reformasi besar-besaran.

    “Polri perlu revolusi, perlu reformasi besar-besaran, setiap hari kita melihat tindakan dari aparat keamanan yang meresahkan,” tegasnya

    Selain menuntut keadilan bagi korban, pihaknya juga menyerukan reformasi internal Polri, khususnya dalam penggunaan kendaraan taktis saat menghadapi demonstrasi. Mereka meminta aparat untuk lebih mengedepankan pendekatan humanis dan tidak menggunakan kekerasan yang berlebihan.

    “Kami tidak bisa diam kawan-kawan. Hari ini institusi kepolisian kembali menambah catatan merah, dan masyarakat lagi-lagi menjadi korban,”ujarnya.

    Hal senada juga dikatakan perwakilan ojol Palangka Raya, Dedy Wahyu Saputra. Ia mendesak agar kasus kematian Affan diusut tuntas dan para pelaku dapat dihukum. Pihaknya juga berharap tidak ada lagi korban jiwa di kalangan pengemudi ojol maupun masyarakat.

    Massa aksi juga menyalakan lilin yang dikelilingi jaket ojol. Aksi itu sebagai bentuk belasungkawa atas kematian Affan dan bentuk solidaritas di kalangan komunitas ojol.

    “Aksi ini merupakan bentuk solidaritas kami sesama ojol,” ungkap Dedy.

    Menanggapi aksi tersebut, Kapolda Kalteng, Irjen Pol Iwan Kurniawan, menyatakan bahwa pihaknya telah mendengar aspirasi massa aksi. Ia mempersilakan para peserta untuk berunjuk rasa, tetapi mengimbau untuk tertib dan tidak melakukan tindakan yang anarkis.

    “Kalian datang ke sini, saya sudah mendengat aspirasi kalian semua. Baik yang kalian lakukan seperti pelemparan kepada petugas, kami tetap mendengarkan. Dan saya sudah menyampaikan kepada seluruh anggota untuk mengamankan semua aspirasi,”pungkasnya.

  • Usut Mobil Brimob Lindas Ojol, Propam Polri Libatkan Pihak Eksternal

    Usut Mobil Brimob Lindas Ojol, Propam Polri Libatkan Pihak Eksternal

    Bisnis.com, JAKARTA – Divisi Propam Mabes Polri melibatkan pihak eksternal dalam mengusut kasus Affan Kurniawan (21) yang dilindas kendaraan taktis (rantis) milik Brimob pada aksi kemarin, Kamis (28/8/2025).

    Kadiv Propam Mabes Polri Irjen Abdul Karim menerangkan, dua institusi eksternal Polri yang diikutsertakan dalam pengusutan kasus ini antara lain Kompolnas dan Komnas HAM.

    “Saya selaku Kadiv Propam Polri tetap senantiasa bekerja secara transparan dengan melibatkan pihak eksternal,” katanya singkat dalam konferensi pers, Jumat (29/8/2025).

    Adapun dengan mengikutsertakan kedua badan dan kementerian tersebut, Propam Polri akhirnya memutuskan bahwa ketujuh terduga pelaku telah melanggar kode etik profesi. Alhasil, ketujuh anggota kepolisian itu dikenakan penempatan khusus (Patsus).

    Patsus terhadap ketujuh anggota itu akan dilakukan di Propam Mabes Polri, dengan durasi 20 hari, dari 29 Agustus–17 September 2025. Selama periode itu, pihak kepolisian akan meminta keterangan secara rinci terhadap ketujuh anggota tersebut.

    “Apabila 20 hari ini dirasa kurang, ini masih bisa kita lakukan kembali untuk penempatan khusus,” katanya.

    Senada, anggota Kompolnas Choirul Anam menerangkan, pihaknya telah melakukan komunikasi dengan keluarga korban mengenai tuntutan mereka terhadap kasus yang dialami anaknya.

    Choirul Anam menyebut, keluarga korban hanya meminta proses peradilan yang dijalankan terhadap pelaku adil dan transparan.

    “Ya dengan melibatkan kami, dengan melibatkan instansi eksternal yang lain itu menunjukkan soal transparansi dan akuntabilitasnya, dan kami mengajak semua pihak juga terlibat dalam akuntabilitas itu,” kata dia.

    Sebelumnya, Affan merupakan driver ojol Gojek dan menjadi korban dari kekerasan aparat. Dia dilindas secara brutal menggunakan mobil rantis oleh Brimob saat aksi demo di DPR pada Kamis (28/8/2025).

    Nyawa Affan tak terselamatkan usai aksi keji tersebut. Dalam hal ini, pengemudi ojol sempat menggeruduk markas Brimob Polda Metro Jaya pada malam hingga dini hari.

    Adapun, Divpropam Mabes Polri telah terjun langsung dalam peristiwa ini dan mengamankan tujuh pelaku untuk di periksa di Mako Brimob Kwitang. Inisial tujuh pelaku tersebut antara lain Kompol C, Aipda M, Bripka R, Briptu D, Bripda M, Baraka Y, dan Baraka J.