Produk: ojol

  • Didatangi Prabowo, Ayah Affan Kurniawan Minta Hukum Ditegakkan Seadil-adilnya
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        29 Agustus 2025

    Didatangi Prabowo, Ayah Affan Kurniawan Minta Hukum Ditegakkan Seadil-adilnya Nasional 29 Agustus 2025

    Didatangi Prabowo, Ayah Affan Kurniawan Minta Hukum Ditegakkan Seadil-adilnya
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Zulkifli, ayah Affan Kurniawan pengemudi ojol yang tewas dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob Polri, meminta kepada Presiden Prabowo Subianto untuk menegakkan hukum seadilnya. 
    “Cuma saya minta agar menegakkan hukum yang seadil-adilnya,” kata Zulkifli di rumah duka di kawasan Dukuh Atas, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (29/8/2025).
    Zulkifli menyampaikannya ke Presiden Prabowo Subianto yang melayat ke rumah duka malam ini.
    Suasana haru menyelimuti ruangan ketika Kepala Negara datang melayat di malam hari.
    Prabowo pun tampak memeluk kedua orang tua Affan sembari menyampaikan duka cita.
    Kepala Negara juga sempat menanyakan kondisi keluarga Zulkifli.
    “Nanya anak ke berapa, berapa lama tinggal di sini, berapa kontrakan, cuma itu saja,” ungkap dia.
    Zulkifli juga menyampaikan terima kasih kepada Kepala Negara karena sudah menyempatkan datang.
    “Ya, saya bilang terima kasih sudah datang ke tempat, kami sudah melihat,” ujar dia.
    Diketahui, Prabowo melayat ke rumah duka Affan sekitar pukul 21.51 WIB.
    Prabowo datang didampingi Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, hingga Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
    Diketahui, aksi demostrasi pada 28 Agustus 2025 kemarin berjalan ricuh hingga memakan korban. Salah satunya Affan Kurniawan (21).
    Affan tewas secara tragis akibat sebuah rantis Brimob melindasnya di Pejompongan, Jakarta Pusat.
    Sejauh ini, tujuh anggota Brimob telah ditangkap dan diperiksa oleh Divisi Propam Polri. Ketujuhnya pun dinyatakan terbukti melakukan pelanggaran etik Kepolisian.
    Terhadap ketujuh anggota Brimob tersebut lantas dipatsus-kan atau ditempatkan pada tempat khusus hingga proses etik selesai.
    Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sudah menyampaikan permintaan maaf. Pernyataan itu disampaikan Sigit usai menemui keluarga Affan di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta, pada Jumat (29/8/2025) dini hari.
    “Saya sampaikan ucapan duka cita mendalam kepada almarhum Affan dan juga tentunya kepada seluruh keluarga. Tadi kami menyampaikan belasungkawa dan permintaan maaf dari institusi kami atas musibah yang terjadi,” ujar Listyo Sigit pada Jumat dini hari.
    Kapolri juga memastikan proses hukum bagi anggotanya yang terlibat dalam peristiwa tersebut.
    “Saya kira tadi Pak Kadiv Propam sudah menyampaikan dan saya pastikan untuk dilanjutkan. Dan tentunya saya juga minta maaf pada seluruh keluarga besar ojol dan juga masyarakat atas musibah dan peristiwa yang terjadi,” ujar Listyo Sigit.
    “Proses akan selalu ada. Yang jelas evaluasi terus akan kita lakukan,” katanya lagi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Prabowo Datangi Rumah Affan Kurniawan yang Tewas Dilindas Rantis

    Prabowo Datangi Rumah Affan Kurniawan yang Tewas Dilindas Rantis

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden RI Prabowo Subianto mendatangi rumah duka pengemudi ojek online bernama Affan Kurniawan yang tewas dilindas kendaraan taktis Brigade Mobil (Brimob).

    Prabowo menyampaikan dukacita kepada keluarga Affan Kurniawan.

    Melansir detikcom, Jumat (29/8), Prabowo tiba di rumah duka Affan yang terletak di Jalan Blora, Jakarta Pusat, pukul 21.50 WIB. Prabowo terlihat mengenakan peci berwarna hitam.

    Prabowo tampak menyalami warga yang berada di lokasi rumah duka.

    Dalam video yang diterima CNBC Indonesia dari Tim Media Prabowo. Di hadapan keluarga Affan, Prabowo berjanji akan mengusut tuntas kasus tewasnya Affan Kurniawan.

    “Pasti-pasti kalo perlu saya akan tangani pengusutan sendiri.” kata Prabowo.

    Turut mendampingi Prabowo antara lain Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin hingga Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

  • Petugas paksa mundur demonstran di Mako Brimob Kwitang

    Petugas paksa mundur demonstran di Mako Brimob Kwitang

    Jakarta (ANTARA) – Petugas Brimob memukul mundur secara paksa massa pengunjuk rasa yang melakukan demonstrasi di depan Mako Brimob Polda Metro Jaya, Kwitang, Jakarta Pusat, pada Jumat malam yang berlangsung ricuh.

    Pantauan ANTARA pada pukul 22.50 WIB memperlihatkan massa dibubarkan paksa dengan tembakan gas air mata hingga penyisiran sepanjang jalan di depan kompleks Mako Brimob Kwitang untuk menghalau kerumunan.

    Dalam demo itu, bentrok semakin memanas saat pengunjuk rasa bertahan dan melawan dengan lemparan benda berbahaya yakni bom molotov. Sementara di sisi Brimob menembakkan gas air mata.

    Petugas Brimob terus memukul mundur para pengunjuk rasa hingga massa tercerai-berai meninggalkan lokasi aksi.

    Massa yang tersisa berusaha berpindah ke arah kawasan Tugu Tani, setelah disapu oleh barisan Brimob yang menyisir di sekitar lokasi.

    Prajurit TNI Marinir membubarkan massa pengunjuk rasa secara humanis dan persuasif yang melakukan demonstrasi di depan Mako Brimob Polda Metro Jaya, Kwitang, Jakarta Pusat, Jumat (29/8/2025) malam. ANTARA/Harianto

    Kendati demikian sebagian pengunjuk rasa masih bertahan. Namun personel TNI dari Marinir yang turut berjaga di kawasan Kwitang turut membubarkan massa aksi dengan pendekatan humanis dan persuasif.

    Usai dibubarkan prajurit TNI, pengunjuk rasa yang sempat bertahan di ruas jalan dari arah Pasar Senen menuju Tugu Tani akhirnya membubarkan diri. Kondisi di kawasan itu tersisa prajurit TNI dari Marinir yang melakukan sterilisasi kawasan tersebut.

    Sebelumnya, massa dari gabungan pengemudi ojek online mendatangi markas Brimob di kawasan tersebut pada Jumat pagi atas reaksi kematian rekan mereka, Affan Kurniawan yang diduga dilindas rantis Brimob pada Kamis (28/8) malam.

    Situasi depan Mako Brimob Polda Metro Jaya, Kwitang, Jakarta Pusat, dari arah Pasar Senen menuju Tugu Tani, seusai massa aksi membubarkan diri, Jumat (29/8/2025) malam. ANTARA/Harianto

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Alviansyah Pasaribu
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Affan Dikenal sebagai Ojol Rajin, Beli Tanah dan Motor untuk Adiknya
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        29 Agustus 2025

    Affan Dikenal sebagai Ojol Rajin, Beli Tanah dan Motor untuk Adiknya Nasional 29 Agustus 2025

    Affan Dikenal sebagai Ojol Rajin, Beli Tanah dan Motor untuk Adiknya
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pengemudi ojek online (ojol) Affan Kurniawan yang meninggal dunia usai dilindas mobil polisi dikenal sebagai sosok yang rajin semasa hidupnya.
    Kenangan itu disampaikan keluarga Affan kepada Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Ahmad Riza Patria, saat menemani Presiden Prabowo Subianto mengunjungi keluarga Affan di Jl Blora, Jakarta Pusat, Jumat (29/8/2025) malam.
    “Alhamdulillah juga Affan bisa menabung dan sudah memberikan tanah di Lampung dan juga sudah bisa memberikan motor untuk adik perempuannya,” kata Riza.
    Affan yang meninggal di usia 21 tahun pada Kamis (28/8/2025) adalah pemuda yang putus sekolah sejak usia 14 tahun, namun dia rajin bekerja membantu keluarga.
    “Affan itu putus sekolah umur 14 tahun, bekerja sebagai penjaga portal di depan,” kata Riza.
    Politikus Partai Gerindra dan mantan Wakil Gubernur Jakarta ini mengatakan Affan menabung selama dua tahun dan bercita-cita membelikan rumah untuk ibunya. Cita-cita itu tercapai.
    “Cita-citanya ingin membelikan rumah untuk ibunya, karena selama ini tinggal di Jakarta mengontrak seperti rumah tadi yang sangat kecil memprihatinkan dengan dua kamar,” ujarnya.
    Affan mampu membelikan tanah di Lampung dan sepeda motor untuk adiknya karena Affan sangat rajin bekerja sebagai pengemudi ojol, bekerja sejak pagi hingga malam hari.
    “Ini contoh anak-anak yang punya kepedulian pada keluarga. Mudah-mudahan seluruh anak Indonesia menjadikan Affan contoh orang yang sayang pada orangtua, pada adik, dan keluarganya, bekerja untu keluarga,” tuturnya.
    Prabowo melayat ke rumah Affan dan menyampaikan bantuan rumah untuk keluarga Affan.
    “Bapak (Prabowo) menyampaikan dukacita yang mendalam, dan juga Bapak memberikan bantuan. Tentu ini bentuk keprihatinan Bapak sebagai Presiden,” kata Riza.
    Kata Riza, keluarga Almarhum Affan menyampaikan terima kasih kepada Prabowo atas bantuan yang diberikannya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Keluarga Minta Keadilan ke Prabowo, Ibu Affan: Anak Saya Sudah Enggak Ada

    Keluarga Minta Keadilan ke Prabowo, Ibu Affan: Anak Saya Sudah Enggak Ada

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto secara langsung melayat ke rumah duka Affan Kurniawan, pengemudi ojek online (ojol) yang tewas usai terlindas kendaraan taktis (rantis) Brimob saat aksi unjuk rasa.

    Kedatangan Prabowo pada Jumat (29/8/2025) malam disambut haru keluarga almarhum yang masih diliputi duka mendalam.

    Dengan mengenakan peci hitam, Prabowo menyapa keluarga setiba di rumah duka yang terletak di Jalan Blora, Jakarta Pusat.

    “Assalamualaikum,” ucap Prabowo, yang langsung dijawab keluarga, “Waalaikumsalam.”

    Ayah almarhum memperkenalkan diri yang langsung Prabowo kemudian menggenggam tangan sang ayah dan berkata lirih.

    “Saya berbela sungkawa ya. Baik-baik ya,” ucap Prabowo.

    Tak lama, Prabowo menghampiri ibunda Affan dan langsung memeluk wanita yang tengah kehilangan putranya tersebut.

    “Bu, baik-baik ya. Berbela sungkawa ya, saya juga sangat menyesal,” tutur Prabowo.

    Dengan suara terbata, ibunda Affan meminta, “cari yang nabrak anak saya, Pak,” katanya lirih.

    Prabowo menjawab singkat dan mengiyakan sambil mengelus punggung Ibu Affan. Isak tangis pecah ketika sang ibu kembali berkata bahwa anaknya telah meninggal.

    “Anak saya sudah nggak ada.” Prabowo menunduk, menepuk lembut tangan ibunda Affan, lalu bergeser menghampiri adik-adik almarhum.

    “Kalian umur berapa?” tanya Prabowo.

    Salah satu adik Affan menjawab bahwa umurnya menginjak usia 14 tahun dan sedang menempuh pendidikan di kelas 2 SMP.

    Presiden Ke-8 RI itu lalu memberi nasihat agar seluruh adik-adik Affan dapat belajar yang baik dan giat.

    Dalam kesempatan itu, keluarga Affan menegaskan bahwa mereka ikhlas menerima kepergian sang putra, tetapi tetap berharap keadilan ditegakkan.

    “Ini sudah takdir, tetapi keadilan, kita keluarga mohon ditegakkan,” ujar Bibi dari Affan.

    Prabowo menimpali dengan janji serius untuk mengusut kasus tersebut.

    “Ya, pasti, pasti. Kalau perlu saya akan tangani. Sekali lagi saya ikut berbela sungkawa,” kata Kepala Negara.

  • Pertahanan Tembus, Massa Ojol Kembali Kepung Mako Brimob: Lempar Batu hingga Petasan ke Aparat

    Pertahanan Tembus, Massa Ojol Kembali Kepung Mako Brimob: Lempar Batu hingga Petasan ke Aparat

  • Jokowi Unggah Pita Hitam, Berduka Atas Tragedi Affan Kurniawan

    Jokowi Unggah Pita Hitam, Berduka Atas Tragedi Affan Kurniawan

    Bisnis.com, JAKARTA – Mantan Presiden RI Joko Widodo turut menyampaikan duka cita atas meninggalnya alm. Affan Kurniawan, driver ojek online (ojol) yang terlindas mobil Brimob saat demo di Jakarta.

    Melalui akun Instagramnya, Jokowi ikut merasa terpukul membayangkan rasa kehilangan yang dirasakan keluarga.

    “Untuk keluarga yang ditinggalkan, semoga selalu diberikan kekuatan, kesabaran, dan ketabahan dalam menghadapi ujian berat ini. Innalillahi wa inna ilaihi raji’un,” tulis Jokowi sembari mengunggah gambar pita hitam.

    Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto juga telah menyampaikan keprihatinan mendalam atas insiden yang terjadi pada demonstrasi Kamis (28/8/2025) malam, termasuk peristiwa meninggalnya Affan Kurniawan. Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Negara di kediaman pribadinya di Hambalang, Kabupaten Bogor, pada Jumat (29/8/2025).

    “Saya atas nama pribadi dan atas nama pemerintah Republik Indonesia, mengucapkan turut berduka cita dan menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya. Saya sangat prihatin dan sangat sedih terjadi peristiwa ini,” ujar Prabowo.

    Prabowo menegaskan bahwa pemerintah akan memberikan jaminan kehidupan bagi keluarga almarhum serta memberi perhatian khusus kepada orang tua, saudara, dan kerabatnya. Lebih lanjut, Kepala Negara menyatakan kekecewaan mendalam atas tindakan berlebihan aparat yang berujung pada insiden tersebut dan memastikan bahwa proses hukum akan ditegakkan secara adil serta transparan.

    “Saya sudah perintahkan agar insiden tadi malam diusut secara tuntas dan transparan, serta petugas-petugas yang terlibat harus bertanggung jawab. Seandainya diketemukan mereka berbuat di luar kepatutan dan ketentuan yang berlaku, akan kita ambil tindakan sekeras-kerasnya sesuai hukum yang berlaku,” tegasnya.

    Dalam pernyataannya, Kepala Negara juga mengimbau seluruh masyarakat agar tetap tenang dan percaya terhadap langkah pemerintah. Presiden menekankan bahwa semua keluhan masyarakat akan dicatat dan ditindaklanjuti.

    “Saya juga mengimbau kepada seluruh bangsa Indonesia untuk selalu waspada, agar unsur-unsur yang selalu ingin huruhara, yang ingin kaos. Saya sampaikan kepada seluruh rakyat bahwa hal tersebut tidak menguntungkan rakyat, tidak menguntungkan masyarakat, tidak menguntungkan bangsa kita. Bangsa kita sedang berbenah diri, bangsa kita sedang mengumpulkan semua tenaga, semua kekuatan, semua kekayaan untuk kita,” jelasnya.

    Prabowo pun menegaskan bahwa aspirasi yang sah tetap bisa disampaikan melalui cara-cara yang tertib.

  • Polri Tetapkan 7 Anggota Brimob Pelindas Driver Ojol Langgar Kode Etik, Dipatsus 20 Hari

    Polri Tetapkan 7 Anggota Brimob Pelindas Driver Ojol Langgar Kode Etik, Dipatsus 20 Hari

    Jakarta: Divisi Propam (Divpropam) Polri menyampaikan hasil pemeriksaan tujuh anggota Satbrimob Polda Metro Jaya yang terlibat dalam insiden kendaraan taktis (rantis) lindas pengemudi ojol pada Kamis, 28 Agustus 2025 malam. Ketujuh anggota Brimob tersebut ditetapkan melanggar kode etik profesi kepolisian.

    “Sebanyak tujuh terduga pelanggar kami tetapkan dan dipastikan bahwa terduga pelanggar terbukti melanggar kode etik profesi kepolisian,” kata Kadiv Propam Polri Irjen Abdul Karim dalam Breaking News Metro TV, Jumat, 29 Agustus 2025.

    Ketujuh anggota tersebut berinisial Kompol C, Aipda M, Bripka R, Briptu B, Bripda M, Baraka Y, dan Baraka J. Atas penetapan tersebut, ketujuh anggota tersebut menjalani penempatan khusus (patsus) di Divisi Propam Polri.

    “Selama 20 hari ke depan terhitung mulai 29 Agustus 2025 sampai dengan 17 September 2025,” katanya.

    Meski demikian, imbuh Karim, apabila masih dibutuhkan patsus untuk pemeriksaan maka waktu bisa diperpanjang.

    Adapun saat ini proses pemeriksaan dan pendalaman terhadap para anggota tersebut masih berlanjut di Divisi Propam Polri.
     

    Diketahui, kejadian rantis Brimob melindas driver ojek online, Affan Kurniawan terjadi pada Kamis 28 Agustus 2025 malam, setelah berbagai elemen masyarakat yang menggelar aksi unjuk rasa di sekitar kompleks parlemen, Jakarta, dipukul mundur oleh pihak kepolisian.

    Akibatnya kericuhan terjadi hingga ke berbagai wilayah di sekitaran kompleks parlemen, mulai dari Palmerah, Senayan, hingga Pejompongan. Peristiwa rantis Brimob yang melindas pengemudi ojol itu diduga terjadi di wilayah Pejompongan.

    Video insiden tersebut pun viral di media sosial. Banyak netizen yang membagikan ulang peristiwa tersebut.

    Korban menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).

    Jakarta: Divisi Propam (Divpropam) Polri menyampaikan hasil pemeriksaan tujuh anggota Satbrimob Polda Metro Jaya yang terlibat dalam insiden kendaraan taktis (rantis) lindas pengemudi ojol pada Kamis, 28 Agustus 2025 malam. Ketujuh anggota Brimob tersebut ditetapkan melanggar kode etik profesi kepolisian.
     
    “Sebanyak tujuh terduga pelanggar kami tetapkan dan dipastikan bahwa terduga pelanggar terbukti melanggar kode etik profesi kepolisian,” kata Kadiv Propam Polri Irjen Abdul Karim dalam Breaking News Metro TV, Jumat, 29 Agustus 2025.
     
    Ketujuh anggota tersebut berinisial Kompol C, Aipda M, Bripka R, Briptu B, Bripda M, Baraka Y, dan Baraka J. Atas penetapan tersebut, ketujuh anggota tersebut menjalani penempatan khusus (patsus) di Divisi Propam Polri.

    “Selama 20 hari ke depan terhitung mulai 29 Agustus 2025 sampai dengan 17 September 2025,” katanya.
     
    Meski demikian, imbuh Karim, apabila masih dibutuhkan patsus untuk pemeriksaan maka waktu bisa diperpanjang.
     
    Adapun saat ini proses pemeriksaan dan pendalaman terhadap para anggota tersebut masih berlanjut di Divisi Propam Polri.
     

     
    Diketahui, kejadian rantis Brimob melindas driver ojek online, Affan Kurniawan terjadi pada Kamis 28 Agustus 2025 malam, setelah berbagai elemen masyarakat yang menggelar aksi unjuk rasa di sekitar kompleks parlemen, Jakarta, dipukul mundur oleh pihak kepolisian.
     
    Akibatnya kericuhan terjadi hingga ke berbagai wilayah di sekitaran kompleks parlemen, mulai dari Palmerah, Senayan, hingga Pejompongan. Peristiwa rantis Brimob yang melindas pengemudi ojol itu diduga terjadi di wilayah Pejompongan.
     
    Video insiden tersebut pun viral di media sosial. Banyak netizen yang membagikan ulang peristiwa tersebut.
     
    Korban menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News

    (RUL)

  • Anggota Dewan Terus Benahi Diri

    Anggota Dewan Terus Benahi Diri

    JAKARTA – Ketua DPR RI Puan Maharani menanggapi bentrokan dalam aksi unjuk rasa 28 Agustus di depan Gedung DPR berucung ricuh dengan aparat di sejumlah titik, yang salah satu pematiknya driver ojek online tewas dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob yang mengamankan tadi malam.

    Puan meminta Polri transparan dan mengusut tuntas insiden tersebut.

    “Duka cita mendalam atas jatuhnya korban meninggal dunia dalam demo semalam, secara khusus bagi driver ojek online bernama Affan Kurniawan. Semoga almarhum diterima di sisi Allah SWT,” ujar Puan kepada wartawan, Jumat, 29 Agustus. 

    “Tentunya Polisi harus bisa mengusut tuntas insiden memilukan ini, dan harus dilakukan secara transparan,” tegasnya.

    Puan juga meminta korban-korban yang terluka saat aksi demo kemarin untuk diberikan perlindungan dan perawatan hingga sembuh. 

    “Bagi aparat kepolisian atau personel keamanan agar mengamankan aksi-aksi demo sesuai prosedur dan SOP, tanpa bertindak berlebihan, apalagi sampai melukai rakyat,” ucap Puan.

    Puan pun memastikan bahwa DPR mendengarkan aspirasi masyarakat dalam unjuk rasa yang digelar pada 25 Agustus dan 28 Agustus kemarin. Menurutnya, DPR terus memperbaiki diri dan kinerja sebagai wakil rakyat. 

    “DPR mendengarkan dan memahami aspirasi masyarakat. Semuanya tentu akan ditindaklanjuti sesuai mekanisme yang ada. DPR memiliki komitmen untuk terus membenahi diri,” ungkap Legislator PDIP itu. 

    Seperti diketahui, seorang driver ojol bernama Affan Kurniawan tewas terlindas mobil rantis milik Brimob di tengah aksi demonstrasi berujung ricuh di kawasan Pejompongan pada Kamis, 28 Agustus malam.

    Berdasarkan keterangan, sebanyak 7 orang polisi ditangkap terkait insiden rantis menabrak driver ojol ini. Ketujuh polisi tersebut adalah Kompol C, Aipda M, Bripka R, Briptu D, Bripda M, Baraka Y, dan Baraka J.

    Kini, mereka yang terlibat tengah menjalani pemeriksaan oleh Divpropam Mabes Polri dan Propam Mako Brimob. Akibat insiden itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga telah menyampaikan permintaan maaf dan mengaku menyesali peristiwa tersebut.

    Selain driver ojol yang ditabrak polisi hingga tewas, diketahui ada juga pengemudi ojek online yang terluka. Driver itu bernama Moh Umar Amarudin. 

  • Ketum PPI Muhlis Ali Ajak Rakyat Jaga Persatuan di Tengah Ujian Bangsa

    Ketum PPI Muhlis Ali Ajak Rakyat Jaga Persatuan di Tengah Ujian Bangsa

    Malang (beritajatim.com) – Ketua Umum Poros Pemuda Indonesia, Muhlis Ali, menyerukan pentingnya menjaga persatuan bangsa di tengah dinamika kebangsaan yang kian memanas. Ia menekankan bahwa Indonesia hanya dapat berdiri kokoh jika seluruh anak bangsa merawatnya dengan semangat kebersamaan.

    “Negeri ini adalah rumah bersama, yang hanya bisa bertahan jika kita rawat bersama. Jangan sampai retak karena ego pribadi maupun kepentingan golongan,” ujar Muhlis Ali, Jumat (29/8/2025) malam.

    Muhlis menilai langkah Presiden Prabowo Subianto dalam menghadirkan program-program nyata, seperti Koperasi Merah Putih, Makan Bergizi Gratis, dan penguatan ketahanan pangan, merupakan ikhtiar untuk menjawab kebutuhan mendasar rakyat sekaligus memperkuat kedaulatan bangsa.

    Namun, ia juga menyoroti berbagai ujian kebangsaan yang muncul belakangan ini. Tragedi meninggalnya pengemudi ojek online, Affan Kurniawan, disebutnya sebagai duka mendalam yang dirasakan masyarakat.

    Muhlis mengucapkan duka cita yang mendalam bagi keluarga korban. Ia juga mengapresiasi respons cepat aparat negara, mulai dari Kapolri yang menemui keluarga korban, Kapolda Metro yang hadir dalam pemakaman, hingga langkah Propam Polri yang mengusut tujuh anggota Brimob terkait peristiwa tersebut.

    “Tindakan itu adalah bukti bahwa negara hadir, aparat tidak tinggal diam, dan marwah institusi dijaga,” tegasnya.

    Di tengah situasi yang penuh tantangan, Muhlis mengajak seluruh elemen bangsa, baik pemerintah, aparat, organisasi masyarakat, media, hingga rakyat, untuk kembali mengingat esensi persatuan.

    “Kita bangsa besar yang lahir dari gotong royong, bukan dari saling menyalahkan. Inilah saatnya menguatkan solidaritas dan menenangkan hati demi masa depan Indonesia,” pungkasnya. (yog/ian)