Produk: ojol

  • Demo Berujung Ricuh, Mahfud MD: Jangan Benturkan Aparat dengan Rakyat

    Demo Berujung Ricuh, Mahfud MD: Jangan Benturkan Aparat dengan Rakyat

    Surabaya (beritajatim.com) – Peristiwa demonstrasi yang berujung kericuhan di Jakarta, Jumat (29/8/2025), menyisakan duka mendalam setelah seorang pengemudi ojek online, Affan Kurniawan, meninggal dunia. Menanggapi tragedi tersebut, mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengingatkan agar aparat keamanan dan masyarakat tidak dipertentangkan.

    Mahfud menegaskan, baik massa aksi maupun aparat lapangan tidak bisa serta-merta dijadikan kambing hitam. Menurutnya, persoalan sebenarnya justru bersumber dari elit yang kerap mempermainkan politik dan ekonomi demi kepentingan pribadi.

    “ Sabar dan jernih dalam melihat peristiwa. Mereka yang demo dan marah-marah tak bisa disalahkan dan ditindak secara represif karena mereka menyampaikan aspirasi dalam penegakan keadilan. Personel aparat berbarakuda di lapangan yang kemudian menabrak pendemo juga harus dikasihani. Mereka itu mungkin panik karena terjepit,” ujar Mahfud dalam unggahannya di Instagram, Sabtu (30/8/2025).

    Kericuhan bermula ketika kendaraan taktis barakuda disebut menabrak sejumlah pendemo. Affan Kurniawan, salah satu peserta aksi yang juga mitra driver ojol, menjadi korban hingga meninggal dunia. Insiden ini memicu gelombang duka sekaligus amarah dari berbagai kalangan.
    Mahfud menilai, tragedi semacam ini semestinya menjadi peringatan keras bagi semua pihak agar tidak mengorbankan rakyat dan aparat lapangan hanya karena kepentingan elit politik.

    Dalam pernyataannya, Mahfud tidak segan menuding pejabat yang korup dan tamak sebagai aktor utama di balik situasi ricuh. Ia menyebut praktik “serakahnomics” – sebuah istilah sindiran untuk menggambarkan keserakahan dalam politik dan ekonomi – sebagai biang kerok masalah.

    “Yang salah adalah pejabat-pejabat korup yang memainkan politik dan ekonomi yang serakahnomics. Itu biang utamanya,” tegas Mahfud.

    Mahfud juga mengajak masyarakat luas untuk tidak mudah terprovokasi. Menurutnya, menjaga kewarasan berpikir menjadi kunci agar aspirasi tetap tersampaikan tanpa menambah korban jiwa.

    “Jangan benturkan aparat lapangan dengan rakyat yang menuntut dan menggunakan hak konstitusionalnya. Kendorkan saraf, kencangkan urat, sehatkan badan,” lanjutnya. [fyi/beq]

  • Demo Meluas, Jusuf Kalla Sebut Bisa Berdampak pada Ekonomi

    Demo Meluas, Jusuf Kalla Sebut Bisa Berdampak pada Ekonomi

    Bisnis.com, JAKARTA –  Jusuf Kalla mengatakan bahwa demo yang terjadi beberapa kota besar dalam sepekan terakhir bisa berdampak menimbulkan gejolak ekonomi di Indonesia.

    Adapun demo bermula saat pemerintah melakukan efisiensi, tetapi memberikan tunjangan tinggi kepada DPR. Namun, saat demo 25 Agustus 2025 dan 28 Agustus berlangsung, warga dan buruh menyampaikan aspirasi, tetapi direspon dengan aksi brutal aparat kepolisian.

    Pada 28 Agustus, polisi Brimob melindas pendemo yang bekerja sebagai Ojol hingga akhirnya meninggal dunia. Pendemo menjadi marah dan mengejar mobil rantis Brimob hingga ke markas Brimob. Peristiwa ini memicu kerusuhan di kota-kota besar dan semakin menambah duka mendalam di hati rakyat.

    “Kalau kota bergejolak begini, maka kehidupan ekonomi bisa terhenti. Kita memahami perasaan Ojol yang temannya kena musibah. Tapi, apabila terus ribut, maka bisa menyebabkan pendapatan berkurang dan berakibat jauh pada kehidupan masing-masing,” ungkap Jusuf Kalla, Jumat (29/8/2025).

    Jusuf Kalla juga sangat sedih dengan peristiwa yang terjadi dalam kurun Waktu 24 jam terakhir. Dia mengatakan bahwa demo ini bisa menimbulkan gejolak ekonomi. 

    JK juga memahami dan turut menyampaikan duka cita atas apa yang dirasakan oleh kelompok Ojol yang kehilangan rekan kerjanya Affan Kurniawan. Dia juga meminta polisi untuk mengadili seadil-adilnya dan menindak tegas orang-orang yang terlibat dalam meninggalnya Ojol saat demo.

    “Mudah-mudahan ini bisa disampaikan dengan baik bahwa semua yang bersalah harus diberi tindakan yang sepadan, yang keras,” tegas JK.

    Selanjutnya, dia mengajak seluruh masyarakat untuk menahan diri dalam menghadapi situasi saat ini. Pasalnya, apabila ini meluas, akan berakibat langsung kepada kehidupan masyarakat Indonesia.

    “Jika kota bergejolak seperti ini, maka kehidupan ekonomi akan berhenti. Ini bisa berakibat panjang,” ujar Jusuf Kalla.

    Dia juga memahami perasaan para pengemudi ojol yang temannya meninggal. Namun, apabila kota begini terus, maka pekerjaannya akan masalah, bisa menimbulkan pada pendapatannya akan berkurang dan tentu akan berakibat pada kehidupannya.

    Pejabat dan DPR Jangan Menghina Rakyat

    Jusuf Kalla juga berpesan kepada pemerintah, pejabat, dan DPR, untuk belajar menahan diri dalam berbicara, agar tidak membuat hati rakyat terluka. Dia sangat menyayangkan peristiwa terjadi berlarut-larut.

    “Ini jadi pelajaran yang besar bagi para pejabat, anggota DPR, untuk menahan diri. Jangan bisa asal-asal dan jangan menghina masyarakat. Pemerintah juga harus bersama-sama menjaga kondisi yang ada. Harus mendengarkan semua aspirasi rakyat,” tuturnya.

    Bila asal-asal bicara, maka hal tersebut bisa menyebabkan masalah pada kemudian hari. Dia mengingatkan dengan serius agar pemerintah menyaring betul setiap ucapan dan jangan asal-asal bicara kepada rakyat.

    “Ini menjadi pelajaran yang besar. Para pejabat, anggota DPR untuk menahan diri. Jangan asal bicara yang bisa menghina dan menyakiti hati masyarakat,” imbau JK

    Selebihnya, dia mengingatkan pemerintah untuk secara bersama-sama menjaga kondisi tetap kondusif. JK khawatir, apabila terjadi terus menerus akan berpengaruh pada kehidupan semua pihak dan jangan melukai hati rakyat.

    “Kita harapkan pemerintah dapat mengambil kebijakan yang baik bagi masyarakat. Harus mendengarkan keluhan dan aspirasi masyarakat serta menjaga masyarakat,” pungkas JK.

  • Pesan Menyentuh Sultan HB X Saat Temui Massa Aksi yang Bertahan di Polda DIY
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        30 Agustus 2025

    Pesan Menyentuh Sultan HB X Saat Temui Massa Aksi yang Bertahan di Polda DIY Yogyakarta 30 Agustus 2025

    Pesan Menyentuh Sultan HB X Saat Temui Massa Aksi yang Bertahan di Polda DIY
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com
    – Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X menemui perwakilan massa aksi di Polda DIY, Sabtu (30/8/2025).
    Sultan datang didampingi GKR Hayu, GKR Condrokirono, KPH Yudanegara, serta jajaran Pemerintah DIY. Dalam video yang dibagikan Humas Polda DIY, Sultan terlihat menyalami tiga orang perwakilan massa aksi, dua di antaranya mengenakan jaket ojek online.
    Sultan tampak serius mendengarkan aspirasi yang disampaikan oleh massa aksi. Setelah itu, ia juga menyempatkan diri menemui massa aksi lain yang masih bertahan di depan Polda DIY.
    Dalam kesempatan tersebut, Sultan menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya seorang pengemudi ojek
    online
    di Jakarta. Ia sekaligus mengingatkan agar penyampaian aspirasi dilakukan tanpa kekerasan.
    “Kedua jangan dengan kekerasan kalau punya aspirasi kita sama-sama membangun demokratisasi (demokrasi),” kata Sultan.
    Sultan juga menyinggung soal delapan orang yang sempat ditahan polisi dalam aksi sebelumnya.
    “Di mana delapan orang ditahan kesepakatan kami dengan Bapak Kapolda itu dibebaskan kembali di antara warga mereka yang ikut demo,” imbuh Sultan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Fasilitas Umum yang Dibakar saat Demonstrasi: Halte TJ-Gerbang Tol

    Fasilitas Umum yang Dibakar saat Demonstrasi: Halte TJ-Gerbang Tol

    Jakarta

    Demonstrasi massa pecah di Jakarta semalam, Jumat (29/8). Bahkan, sejumlah oknum yang belum diketahui identitasnya melakukan perusakan terhadap beberapa fasilitas umum, misalnya seperti halte TransJakarta dan gerbang tol.

    Disitat dari detikNews, Gerbang Tol Pejompongan arah Cawang, Jakarta Selatan dibakar hingga hangus dan tak tersisa. Gerbang tol itu terletak di dekat kantor Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK).

    Meski Gerbang Tol Pejompongan terbakar hingga hangus, namun menurut informasi yang kami terima, tak ada korban jiwa. Petugas yang berjaga juga sudah diamankan sebelum kejadian.

    Penampakan Gerbang Tol Pejompongan yang dibakar saat aksi di Jakarta, Jumat (29/8/2025). ANTARA FOTO/Putra M. Akbar/rwa. Foto: ANTARA FOTO/Putra M. Akbar

    Bukan hanya gerbang tol, halte TransJakarta juga menjadi sasaran amukan oknum tak bertanggung jawab. PT Transportasi Jakarta memastikan, ada tujuh halte yang dibakar selama demonstrasi semalam.

    “Hingga Sabtu pagi, ada tujuh halte yang dibakar oleh oknum tidak bertanggung jawab,” kata Kepala Departemen Humas dan CSR PT Transjakarta Ayu Wardhani di Jakarta, dikutip dari Antaranews, Sabtu (30/8).

    Halte-halte tersebut kebanyakan masih terletak di pusat kota Jakarta. Berikut kami rangkum tujuh halte TJ yang hangus saat demonstrasi semalam.

    Halte Bundaran SenayanHalte Pemuda PramukaHalte Polda Metro JayaHalte SenenHalte Sentral SenenHalte SenayanHalte Gerbang Pemuda.

    Selain dibakar, dia menambahkan, beberapa halte TransJakarta juga menjadi sasaran tindakan vandalisme dan perusakan fasilitas.

    Halte TransJakarta Senen, Jakarta Pusat Foto: Devi Puspitasari/detikcom

    Pihak TransJakarta menyayangkan perusakan tersebut dan mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga fasilitas publik sehingga manfaatnya dapat terus dirasakan banyak orang.

    “TransJakarta mengajak masyarakat untuk bersama-sama saling jaga fasilitas publik, agar manfaatnya bisa terus digunakan oleh banyak orang. Transjakarta berterima kasih atas dukungan semua pihak,” kata Ayu.

    Sebagai catatan, massa menggelar demo untuk meminta keadilan atas meninggalnya pengemudi ojek online, Affan Kurniawan (21) usai dilindas mobil rantis Brimob. Hingga Sabtu pagi, massa tak kunjung bubar meski berulang kali ditembaki gas air mata.

    (sfn/dry)

  • Demo ricuh di Bandung, warung dijarah hingga rugi puluhan juta rupiah

    Demo ricuh di Bandung, warung dijarah hingga rugi puluhan juta rupiah

    ANTARA – Kawasan Gedung DPRD Jawa Barat di Kota Bandung terlihat porak poranda, Sabtu (30/8) sehari usai aksi unjuk rasa ribuan pengemudi ojek online dan mahasiswa yang berujung anarkis. Aksi penjarahan juga terjadi, pemilik warung di sekitar lokasi kejadian turut menjadi korban dan merugi hingga puluhan juta rupiah. (Dian Hardiana/Satrio Giri Marwanto/Hilary Pasulu)

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Saksi Ungkap Detik-Detik Massa Bakar Pos Polisi di Depok – Page 3

    Saksi Ungkap Detik-Detik Massa Bakar Pos Polisi di Depok – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Pos polisi yang berada di Jalan Komjen Pol Jasin, Kota Depok, menjadi sasaran amukan massa tidak dikenal. Hal itu diduga, buntut insiden dan aksi demonstrasi di Jakarta, dan menjalar ke Depok, Sabtu (30/8/2025).

    Selain itu, beredar video, massa menggunakan sepeda motor menyerang Mako Brimob menggunakan petasan dan batu. Aksi tersebut dibalas petugas dengan tembakan gas air mata. Massa berhasil dipukul mundur ke arah timur atau Pasar Pal.

    Sementara, Pos Polisi Lantas Bogor 12 (Pal) Polsek Cimanggis, Jalan Komjen Pol Jasin, menjadi sasaran amuk massa.

    Salah seorang warga, Bahrudin mengatakan, sekitar pukul 04.30 WIB, massa sekitar ratusan orang berjalan dari arah Jakarta menuju Mako Brimob Depok. Massa datang tidak menggunakan atribut.

    “Iya mereka datang dari arah sana (Jakarta), mengenakan pakaian biasa (bukan atribut ojek online) ke arah Brimob,” ujar Bahrudin, Sabtu (30/8/2025).

    Tidak lama berselang, massa yang tidak dikenal kembali lagi dari arah Mako Brimob Depok ke arah Pasar Pal. Massa mendatangi pos polisi dan melakukan pengerusakan hingga berujung pembakaran.

    “Dibakar itu, melempar ban. Dua kali diserang,” ujar Bahrudin.

    Bahrudin menjelaskan, massa memecahkan kaca pos polisi sebelum menuju Mako Brimob Depok. Setelah itu, massa melakukan perusakan kembali dan membakar pos polisi menggunakan ban dicampur dengan bensin.

    “Balik lagi ke sini (bakar Pospol), kejadian jam 5 kurang, pas ngaji-ngaji. Mereka bawa bensin,” ucap Bahrudin.

    Perbesar

    Pos polisi di Depok dibakar massa… Selengkapnya

    Terdapat satu buah sepeda motor yang berada di dalam pos polisi hangus terbakar.

    “Saya enggak tahu, orangnya banyak banget, saya sampai takut, karena saya sambil berjualan,” terang Bahrudin.

    Berdasarkan pantauan Liputan6.com, selain pos polisi di Jalan Komjen Pol Jasin, massa juga merusak pos polisi di bawah fly over Universitas Indonesia (UI).

  • Buntut Bentrok, Sejumlah Pos Polisi dan Mako Polresta Malang Kota Rusak

    Buntut Bentrok, Sejumlah Pos Polisi dan Mako Polresta Malang Kota Rusak

    Malang(beritajatim.com) – Sejumlah pos polisi di Kota Malang dirusak oleh massa usai bentrokan antara demonstran dan polisi di depan Mako Polresta Malang Kota dan sekitarnya pada Jumat, (29/8/2025) hingga Sabtu, (30/8/2025) dini hari.

    Bentrokan dipicu oleh massa yang tidak puas dengan permintaan maaf yang dilakukan oleh Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Nanang Haryono. Permintaan maaf ini dilakukan atas insiden meninggalnya seorang pengemudi ojek online (Ojol) Affan Kurniawan yang dilindas oleh mobil rantis di Jakarta pada Kamis, (28/8/2025).

    Bentrokan semula terkonsentrasi di Jalan Jaksa Agung Suprapto. Massa terbagi dua kelompok sisi selatan atau arah menuju Kayutangan dan sisi utara arah menuju jalan Letjen Sutoyo. Namun, saat polisi menembakan gas air mata massa kocar kacir.

    Bentrokan pun meluas hingga Jalan Patimura, Jalan Semeru, Jalan Basuki Rahmat dan sejumlah titik lainnya. Massa yang kecewa kemudian melakukan pengerusakan di sejumlah tempat. Pos polisi yang ada di Kota Malang menjadi sasaran.

    Mulai dari Pos Polisi Alun-Alun Merdeka, Pos Polisi Ciliwung, Pos Polisi Jalan Bandung, Pos Polisi Mitra, Pos Polisi Kaliurang, Pos Polisi Trio Indah hingga Pos Polisi Kacuk.

    Mako Polresta Malang Kota juga mengalami kerusakan. Kaca bangunan koperasi di Polresta Malang Kota hancur. Lalu, bus SIM keliling milik Satlantas Polresta Malang Kota juga mengalami kerusakan pada bagian kaca. (luc/ted)

  • Bukan dari Luar, JK Nilai Demonstrasi Disebabkan Masalah di Dalam Negeri Sendiri
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        30 Agustus 2025

    Bukan dari Luar, JK Nilai Demonstrasi Disebabkan Masalah di Dalam Negeri Sendiri Nasional 30 Agustus 2025

    Bukan dari Luar, JK Nilai Demonstrasi Disebabkan Masalah di Dalam Negeri Sendiri
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Wakil Presiden (Wapres) ke-10 dan 12 RI, Jusuf Kalla (JK) mengatakan, kemungkinan besar aksi demonstrasi yang terjadi beberapa hari terakhir disebabkan oleh masalah dalam negeri sendiri.
    Menurut JK, kemungkinan pemicu dari pihak luar sangat kecil, jika kondisi di dalam negeri baik-baik saja.
    “Saya kira bisa saja ada (pemicu dari luar), tapi lebih banyak disebabkan oleh masalah kita sendiri,” kata JK dalam program Gaspol
    Kompas.com
    yang tayang pada Sabtu (30/8/2025).
    “Karena walaupun ada dari luar, kalau tidak ada situasi yang memicu (dari dalam), juga tidak terjadi,” ujarnya lagi.
    Dia juga menilai aksi unjuk rasa yang berkepanjangan tersebut disebabkan dari akumulasi kemarahan masyarakat karena kondisi ekonomi dan tingkah laku anggota DPR RI.
    Ditambah lagi, insiden tewasnya pengemudi ojek
    online
    (ojol), Affan Kurniawan, usai dilindas oleh kendaraan taktis (rantis) Brimob.
    “Dari pihak rakyat itu banyak yang menganggur, banyak yang susah. Kemudian, ngomongan lagi anggota DPR mengatakan tolol. Ini semua menyebabkan penyebab (demo),” kata JK.
    Namun demikian, JK meminta agar seluruh pihak bisa menahan diri guna mencegah unjuk rasa berubah menjadi krisis ekonomi yang semakin meluas.
    Untuk diketahui, aksi unjuk rasa yang berlangsung pada 25 dan 28 Agustus 2025, merupakan buntuk kekecewaan masyarakat atas kenaikan tunjangan anggota DPR RI di saat perekonomian sedang lesu.
    Hingga akhirnya, terjadi insiden pelindasan terhadap pengemudi ojol, Affan Kurniawan (21), oleh kendaraan taktis (rantis) Brimob saat pembubaran demo di Pejompongan, Jakarta Pusat pada 28 Agustus 2025, malam.
    Dalam sebuah video amatir yang beredar di media sosial, mobil rantis bertuliskan Brimob tampak melaju cepat saat warga tengah berhamburan. Mobil lapis baja itu lantas melindas seorang pengendara ojol yang tengah berusaha lari dari kerumunan.
    Peristiwa itu membuat massa yang semula bubar kembali mengerubungi mobil rantis.

    Kemudian, Affan Kurniawan dikabarkan meninggal dunia. Akibatnya, aksi demonstrasi bertajuk solidaritas dan permintaan tanggung jawab berlangsung pada 29 Agustus 2025.
    Bahkan, aksi demonstrasi itu meluas hingga ke beberapa daerah, tak hanya di Jakarta.
    Meskioun, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sudah meminta maaf atas peristiwa tersebut dan menyesali kejadian itu.
    Dia pun telah memerintahkan Divisi Profesi dan Pengamanan Polri untuk melakukan penanganan lebih lanjut.
    Sejauh ini, sudah ada tujuh anggota Brimob yang telah menjalani pemeriksaan etik dan ditempatkan khusus karena terbukti melakukan pelanggaran kode etik.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Demo Mahasiswa dan Ojol di Bali Tuntut Reformasi Polri
                
                    
                        
                            Denpasar
                        
                        30 Agustus 2025

    Demo Mahasiswa dan Ojol di Bali Tuntut Reformasi Polri Denpasar 30 Agustus 2025

    Demo Mahasiswa dan Ojol di Bali Tuntut Reformasi Polri
    Tim Redaksi
    DENPASAR, KOMPAS.com
    – Ratusan mahasiswa dan pengemudi ojek
    online
    (ojol) menggelar aksi solidaritas di depan Markas Kepolsiaan Daerah (Polda) Bali di Jalan Wr Supradman, Kota Denpasar, Provinisi Bali, pada Sabtu (30/8/2025).
    Dalam orasinya, para peserta aksi menuntut adanya reformasi di tubuh Kepolisian RI usai tewasnya Affan Kurniawan (21), driver ojol yang dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2025) malam.
    “Reformasi Polri, Reformasi Polri. Kami menuntut keadialan. Kami bukan penjahat, kami hanya pencari nafkah” kata salah satu pengemudi ojol saat beroasi di depan gerbang Mapolda Bali, Sabtu.
    Selain menuntut reformasi Polri, para peserta aksi juga menuntut aparat kepolisian agar segara membebaskan para ojol dan mahasiswa yang terlibat dalam demontrasi di sejumlah daerah beberapa hari terakhir.
    Pantauan
    Kompas.com
    , aksi demontrasi ini dikawal anggota Polda Bali dari berbagai satuan kerja. Namun, tidak terlihat ada porsonel yang mengenakan pakian anti huru-hara dan kendaraan taktis.
    Dalam keterangan persnya, Kapolda Bali, Irjen. Pol. Daniel Adityajaya, meminta porsonel yang mengawal unjuk rasa ini agar tetap mengedepankan persuasif dan humanis.
    “Saya berpesan pada saat pelaksanaan tugas pedomani SOP yang berlaku, pedomani aturan yang sudah kita ketahui. Utamakan tindakan persuasif di awal serta secara berjenjang apabila skala situasi meningkat, semua personel harus sudah siap,” katanya.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Shalat Gaib hingga Tabur Bunga untuk Affan, Ojol Probolinggo: Para "Driver" Jaga agar Suasana Tetap Kondusif
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        30 Agustus 2025

    Shalat Gaib hingga Tabur Bunga untuk Affan, Ojol Probolinggo: Para "Driver" Jaga agar Suasana Tetap Kondusif Regional 30 Agustus 2025

    Shalat Gaib hingga Tabur Bunga untuk Affan, Ojol Probolinggo: Para “Driver” Jaga agar Suasana Tetap Kondusif
    Tim Redaksi
    PROBOLINGGO, KOMPAS.com
    – Puluhan
    driver
    ojek
    online
    dari berbagai komunitas di Kabupaten Probolinggo menggelar aksi damai di Mapolres Probolinggo, Jumat (29/8/2025) malam.
    Aksi bertajuk “Aksi Solidaritas dan Kemanusiaan Driver Online” ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan dan duka cita atas meninggalnya rekan sejawat di Jakarta, Affan Kurniawan, yang tewas usai dilintas kendaraan taktis Brimob.
    Dalam aksi damai, para driver melakukan Salat Ghaib, menyalakan lilin, dan melakukan tabur bunga sebagai bentuk belasungkawa. Kegiatan tersebut juga menjadi momen mempererat kebersamaan, berdoa, dan mengingatkan pentingnya menjaga persatuan di tengah situasi kamtibmas yang kondusif.
    Kapolres Probolinggo AKBP M Wahyudin Latif bersama pejabat utama Polres hadir dan mendampingi jalannya aksi. Ia menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas meninggalnya Affan Kurniawan sekaligus mengapresiasi sikap damai dari para driver online.
    “Kegiatan doa bersama ini sebagai ungkapan keprihatinan dan belasungkawa kita. Kami juga sudah berkomunikasi dengan para driver agar suasana tetap kondusif,” ujar Latif.
    Latif mengimbau masyarakat agar tetap tenang, tidak mudah terprovokasi, dan bersama menjaga situasi di Kabupaten Probolinggo tetap aman.
    Menurutnya, kehadiran polisi adalah untuk melayani masyarakat, bukan untuk berseberangan. “Kita semua harus bersama-sama menjaga keamanan dan kedamaian di Kabupaten Probolinggo,” katanya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.