Produk: ojol

  • Selebritas Minta Massa Aksi di Depan Gedung DPR/MPR RI Tidak Anarkis

    Selebritas Minta Massa Aksi di Depan Gedung DPR/MPR RI Tidak Anarkis

    JAKARTA – Selebritas Denny Sumargo hingga Lucinta Luna meminta kepada massa yang tengah melakukan demonstrasi di depan gerbang utama Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta, Sabtu, untuk tidak anarkis.

    “Jangan anarkis, jangan merusak fasilitas umum, nanti jadi aspirasinya enggak sampai,” kata Denny saat di wawancara, Sabtu, 30 Agustus.

    Di sisi lain, Lucinta Luna berorasi dengan memanjat pagar untuk menunjukkan dukungannya kepada massa. Luna menunjuk helm ojek online (ojol) yang dikenakannya menunjukkan bahwa aksi massa di depan gedung parlemen merupakan tindak lanjut dari tewasnya salah seorang pengemudi ojol.

    Menurut informasi yang dihimpun di lapangan, selebritas tersebut memberikan dukungan air minum kepada peserta aksi. Sementara itu aparat keamanan terus merapatkan barisan sembari mengatur strategi untuk mencegah massa merusak pagar depan gedung parlemen.

    Strategi yang dilakukan, pasukan marinir bersiaga di garis depan pagar sementara pasukan Brimob dan kendaraan taktis mobil meriam air mencegah massa yang berupaya merusak pagar dengan menyemprot air.

    Komando secara persuasif juga dilakukan dengan berorasi lewat corong pengeras suara, mengingatkan massa bahwa presiden telah mengarahkan TNI-Polri untuk mengambil langkah tegas jika massa demonstran mulai melakukan aksi anarkis.

    Komando menyampaikan bahwa arahan Presiden sebagaimana disampaikan oleh Kapolri dan Panglima TNI di Hambalang, khusus untuk tindakan-tindakan anarkis, TNI dan Polri diminta mengambil langkah tegas sesuai dengan undang-undang.

    Mereka juga meminta masyarakat tidak mudah terprovokasi oleh ajakan yang berpotensi merugikan diri sendiri maupun orang lain.

  • Grab Sebut 2 Mitra Ojol Jadi Korban Aksi di Makassar, 1 Tewas, 1 Kritis
                
                    
                        
                            Makassar
                        
                        31 Agustus 2025

    Grab Sebut 2 Mitra Ojol Jadi Korban Aksi di Makassar, 1 Tewas, 1 Kritis Makassar 31 Agustus 2025

    Grab Sebut 2 Mitra Ojol Jadi Korban Aksi di Makassar, 1 Tewas, 1 Kritis
    Tim Redaksi
    MAKASSAR, KOMPAS.com
    – Grab Indonesia menyesalkan aksi unjuk rasa anarkis yang menyebabkan salah satu mitra pengemudi bernama Rusdamdiansyah tewas.
    Pria yang akrab disapa Dandi itu telah bekerja sebagai pengemudi selama tujuh tahun. Pihak Grab Indonesia pun menyampaikan belasungkawa atas wafatnya Dandi.
    “Keluarga besar Grab merasa kehilangan. Ini sungguh berat, bukan hanya bagi keluarga almarhum, tetapi juga bagi seluruh komunitas Grab di Makassar dan di Indonesia.”
    Demikian kata Director of East Indonesia Operations Grab Indonesia, Halim Wijaya, dalam keterangan resminya, Sabtu (30/8/2025) malam.
    Halim mengungkapkan, sebagai bentuk dukungan, Grab Indonesia bakal mengunjungi langsung rumah duka Dandi di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
    “Saat ini, saya juga sedang menunggu pesawat untuk berangkat ke Makassar untuk memberikan santunan langsung dan penghormatan terakhir kepada almarhum dan keluarga,” ungkap Halim.
    Halim juga menegaskan, Grab siap memberikan dukungan atau pendampingan hukum bagi keluarga Dandi jika sewaktu-waktu dibutuhkan.
    “Kami berdiri bersama seluruh mitra untuk memastikan keadilan ditegakkan dan hak-hak mereka terlindungi.”
    “Karena itu, Grab menyiapkan berbagai bentuk pendampingan, termasuk pendampingan hukum apabila dibutuhkan,” ujar dia.
    Halim juga mengungkapkan, tak hanya Dandi yang menjadi korban dalam peristiwa tragis di Kota Daeng pada Jumat (29/8/2025) malam itu.
    Ada juga salah satu mitra pengemudi yang diketahui bernama Budi Haryadi, yang kini masih dalam kondisi kritis akibat melompat dari lantai empat gedung DPRD Makassar, saat berupaya menyelamatkan diri.
    “Selain almarhum Rusdamdiansyah, kami juga mendapatkan informasi bahwa Budi Haryadi, yang sehari-hari bekerja sebagai anggota Satpol PP, dan tercatat sebagai mitra pengemudi Grab, saat ini dalam kondisi tidak sadarkan diri,” sebut Halim.
    Halim lantas mengimbau agar seluruh mitra transportasi berbasis online tetap menjaga kedamaian dan tenang di situasi saat ini. Tidak mudah terprovokasi dengan isu yang belum jelas kebenarannya.
    “Kami juga mengajak seluruh mitra dan keluarga besar Grab untuk tetap tenang, serta selalu mengutamakan keselamatan dan saling menjaga, dan menjadikan solidaritas sebagai kekuatan komunitas di Makassar dan seluruh Indonesia,” tutup dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Fraksi PDI Perjuangan Minta Tunjangan Perumahan dan Fasilitas di Luar Kepatutan Anggota DPR Dihentikan – Page 3

    Fraksi PDI Perjuangan Minta Tunjangan Perumahan dan Fasilitas di Luar Kepatutan Anggota DPR Dihentikan – Page 3

    Wakil Ketua DPP Partai Gerindra ini juga menyampaikan permohonan maaf apabila peran Fraksi Gerindra belum optimal dalam mewakili dan menyerap aspirasi maupun keluh kesah masyarakat. Budi menyadari bahwa kebebasan berpendapat masyarakat harus dilindungi.

    “Dengan tulus saya memohon maaf kepada seluruh rakyat Indonesia. Kami sadar bahwa demokrasi kita berdiri di atas prinsip kebebasan berpendapat, yang bukan hanya dijamin, tetapi juga harus dilindungi,” jelasnya.

    Dalam kesempatan ini, Keponakan Presiden Prabowo ini turut menyampaikan belasungkawa dan keprihatinan yang mendalam atas jatuhnya korban jiwa maupun luka-luka dalam sejumlah insiden aksi demonstrasi di berbagai daerah dalam berbagai hari terakhir ini.

    Salah satunya, pengemudi ojek online bernama Affan Kurniawan yang meninggal dunia karena terlindas rantis Brimob.

    Menurut dia, rangkaian tragedi yang terjadi merupakan akumulasi dari kekecewaan masyarakat. Budi menyebut hal ini harus dijadikan momentum untuk memperbaiki sistem dan tata kelola bernegara.

    “Atas nama pribadi dan Fraksi Gerindra, saya menyampaikan duka cita yang mendalam kepada keluarga korban, baik di Jakarta, Makassar, maupun di kota-kota lainnya,” tutur Budi.

    “Jatuhnya korban dalam insiden demonstrasi ini bukan hanya menjadi duka bagi keluarga yang ditinggalkan, tetapi juga duka bagi kita semua sebagai sebuah bangsa,” tutupnya.

  • Dikira Intel, Pengemudi Ojol Rusdamdiansyah Tewas Dikeroyok Massa

    Dikira Intel, Pengemudi Ojol Rusdamdiansyah Tewas Dikeroyok Massa

    Bisnis.com, JAKARTA – Seorang pengemudi ojek online bernama Rusdamdiansyah, tewas usai dikeroyok massa di depan kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI) di Makassar.

    Menurut laporan, Rusdamdiansyah dikeroyok massa karena dikira intel saat demo ricuh di depan Kampus UMI Makassar, Jumat malam (29/8).

    Rusdamdiansyah yang berusia 25 tahun akhirnya meninggal dunia pada Sabtu (30/8) usai sempat dirawat di rumah sakit.

    Kabar duka meninggalnya Rusdamdiansyah dibenarkan pada Sabtu, 30 Agustus 2025, oleh Plt. Kepala BPBD Kota Makassar, Muhammad Fadli Tahar.

    “Dugaannya begitu (dikira intel), tapi yang jelas informasi yang kami terima itu, yang bersangkutan ini dikeroyok oleh massa saat kerusuhan di (Jalan) Urip,” ucap Fadli

    Pemkot Makassar langsung memfasilitasi kepulangan jenazah hingga pemakaman Rusdamdiansyah.

    Aplikasi Grab juga menyampaikan duka cita mendalam dengan meninggalnya Rusdamdiansyah.

    “Dengan penuh duka, kami membenarkan bahwa sosok yang berpulang dalam insiden di Makassar semalam adalah Mitra Pengemudi kami, Almarhum Rusdamdiansyah (Dandi),” tulis Grab di Instagram resminya.

    Rusdamdiansyah sudah lebih dari 7 tahun menjadi mitra Grab. “Almarhum telah lebih dari 7 tahun bersama kami, tumbuh dan berjalan bersama. Beliau bukan sekadar Mitra Pengemudi, tetapi pejuang jalanan yang setia, sahabat bagi sesama Mitra, dan bagian dari keluarga besar Grab. Kehilangan ini sungguh terasa tragis, meninggalkan duka yang begitu dalam, bukan hanya bagi keluarga, tetapi juga bagi kami semua,” tulis Grab.

  • Keponakan Prabowo: Partai Gerindra Setuju Tunjangan Anggota DPR Dihentikan – Page 3

    Keponakan Prabowo: Partai Gerindra Setuju Tunjangan Anggota DPR Dihentikan – Page 3

    Wakil Ketua DPP Partai Gerindra ini juga menyampaikan permohonan maaf apabila peran Fraksi Gerindra belum optimal dalam mewakili dan menyerap aspirasi maupun keluh kesah masyarakat. Budi menyadari bahwa kebebasan berpendapat masyarakat harus dilindungi.

    “Dengan tulus saya memohon maaf kepada seluruh rakyat Indonesia. Kami sadar bahwa demokrasi kita berdiri di atas prinsip kebebasan berpendapat, yang bukan hanya dijamin, tetapi juga harus dilindungi,” jelasnya.

    Dalam kesempatan ini, Keponakan Presiden Prabowo ini turut menyampaikan belasungkawa dan keprihatinan yang mendalam atas jatuhnya korban jiwa maupun luka-luka dalam sejumlah insiden aksi demonstrasi di berbagai daerah dalam berbagai hari terakhir ini.

    Salah satunya, pengemudi ojek online bernama Affan Kurniawan yang meninggal dunia karena terlindas rantis Brimob.

    Menurut dia, rangkaian tragedi yang terjadi merupakan akumulasi dari kekecewaan masyarakat. Budi menyebut hal ini harus dijadikan momentum untuk memperbaiki sistem dan tata kelola bernegara.

    “Atas nama pribadi dan Fraksi Gerindra, saya menyampaikan duka cita yang mendalam kepada keluarga korban, baik di Jakarta, Makassar, maupun di kota-kota lainnya,” tutur Budi.

    “Jatuhnya korban dalam insiden demonstrasi ini bukan hanya menjadi duka bagi keluarga yang ditinggalkan, tetapi juga duka bagi kita semua sebagai sebuah bangsa,” tutupnya.

  • Aksi 1.000 Lilin di Lumajang Berujung Ricuh, Polisi Amankan 4 Diduga Provokator

    Aksi 1.000 Lilin di Lumajang Berujung Ricuh, Polisi Amankan 4 Diduga Provokator

    Lumajang (beritajatim.com) – Gelombang aksi solidaritas yang dilakukan di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur atas meninggalnya Affan Kurniawan awalnya berjalan aman dan kondusif. Semula, ratusan masa dari aliansi masyarakat tertindas tampak menggelar aksi solidaritas di depan Mapolres Lumajang dengan menyalakan 1.000 lilin, Sabtu (30/8/2025).

    Aksi ini berjalan aman dan damai hingga pembacaan sejumlah orasi dan tuntutan terhadap Kepolisian Resort (Polres) Lumajang selesai disampaikan perwakilan massa.

    Kedamaian itu secara tiba-tiba berubah menjadi sikap anarkis dari ratusan masa yang berkumpul di Alun-alun Lumajang. Hal ini terjadi setelah sejumlah massa mulai saling melempari berbagai benda kearah aparat kepolisian yang sedang bersiaga di lokasi. Akibatnya, bentrokan antara masa aksi dan aparat tidak terhindari.

    Diduga, pemicu kerusuhan ini disebabkan dari pihak penyusup di luar massa aliansi masyarakat tertindas. Orator aksi Nibras mengatakan, sedikitnya massa dari aliansi masyarakat tertindas berjumlah 60 hingga 100 orang di luar pihak ojol yang ikut bergabung.

    Diakui, sebelum berangkat aksi proses brefing terhadap massa agar tetap kondusif telah dilakukan. Sehingga, Nibras menduga, kericuhan terjadi bukan karena dipicu pihak massa dari aliansi masyarakat tertindas.

    “Ini yang menyebabkan kericuhan tadi rata-rata penyusup dan dari aliansi masyarakat tertindas. Tadi juga banyak masih anak-anak di bawah umur yang kami lihat, karena tidak tahu siapa yang mengkoordinir,” terang Nibras di Lumajang, Sabtu (30/8/2025).

    Sementara itu, Kapolres Lumajang menjelaskan, terdapat empat orang yang diamankan karena diduga menjadi pemicu kericuhan. Selanjutnya, proses pemeriksaan mendalam akan dilakukan terhadap beberapa orang yang diamankan.

    Selain itu, sebagai penanganan, personel polisi terus disiagakan untuk mensterilkan lokasi kericuhan. “Tadi kami mengamankan bisa dibilang profokator sekitar 4 orang yang akan kita lakukan pemeriksaan mendalam secara prosedural dan profesional. Jika ditemukan mereka melakukan upaya untuk melakukan agenda tertentu akan kita dalami lebih lanjut,” ungkap Alex. (has/kun)

  • PPI Australia Kecam Kunker Anggota Komisi Keuangan DPR Saat Demo Dalam Negeri

    PPI Australia Kecam Kunker Anggota Komisi Keuangan DPR Saat Demo Dalam Negeri

    Bisnis.com, JAKARTA — Perhimpunan Pelajar Indonesia di Australia atau PPI Australia menyatakan kecewa sekaligus mengecam kunjungan sejumlah anggota Komisi XI DPR ke Australia di tengah demonstrasi besar-besaran di Tanah Air. 

    Sebagaimana diketahui, salah satu pemicu demonstrasi sejak 28 Agustus 2025 itu adalah tunjangan rumah anggota DPR senilai Rp50 juta per bulan yang dinilai terlalu tinggi di tengah lesunya perekonomian masyarakat. 

    Melalui keterangan tertulis, PPI Australia menyebut publik berhak bertanya apabila benar kunjungan sejumlah anggota Komisi Keuangan DPR itu adalah dalam rangka kunjungan kerja.

    “Mengapa durasi kunjungan kerja hingga akhir pekan? Semua orang tahu bahwa tidak ada aktivitas kantor di Australia pada hari Sabtu dan Minggu, sehingga kegiatan bilateral antarnegara tidak mungkin dilaksanakan,” ujar demikian dikutip dari Surat Terbuka PPI Australia yang ditandatangani President of PPI Australia 2024/2025, Wildan Ali, Sabtu (30/8/2025).

    Kemudian, PPI Australia juga mempertanyakan mengapa anggota dewan justru ikut serta dalam kegiatan non-kerja seperti Ajang Sydney Marathon, serta Wisata ke Blue Mountain dan Scenic World & Echo Point.

    Padahal, tindakan-tindakan di atas bukan hanya bertolak belakang dengan rencana pemerintah untuk melakukan efisiensi anggaran, tetapi juga memperlihatkan gaya hidup bermewah-mewahan di tengah derita rakyat. 

    “Kalaupun menggunakan uang pribadi, kami merasa bahwa hal tersebut tetap tidak pantas mengingat kondisi negara saat ini sedang tidak baik-baik saja. Lebih jauh lagi, sikap demikian jelas memperlihatkan hilangnya empati terhadap penderitaan dan kemarahan rakyat Indonesia,” terang PPI Australia. 

    Oleh karena itu, PPI Australia menyampaikan sejumlah poin tuntutam secara terbuka kepada beberapa pihak, yakni:

    Delegasi Komisi XI DPR RI

    a. Memberikan penjelasan secara langsung dan terbuka kepada rakyat terkait tujuan, manfaat, dan anggaran kegiatan ini, serta meminta pertanggungjawaban dari anggota yang terlibat;

    b. Segera kembali ke tanah air, menjawab tuntutan aksi, dan menerima aspirasi rakyat secara langsung

    Kemudian, kepada Penyelenggara Sydney Marathon:

    a. Menolak partisipasi para anggota Komisi XI DPR RI yang terbukti mengikuti kegiatan ini untuk kepentingan pribadi;

    b. Mengingat Sydney Marathon adalah ajang internasional bergengsi, partisipasi anggota DPR yang lari dari tanggung jawab publik justru mencoreng reputasi acara dan nilai-nilai yang dikedepankan. Sebagai pelajar Indonesia di Australia. 

    “Kami tidak bisa tinggal diam menyaksikan representasi legislatif yang mengabaikan rakyat dan bersembunyi di balik alasan kerja. Kami malu memiliki wakil rakyat yang tidak transparan, tidak akuntabel, dan jauh dari empati publik,” lanjut PPI Australia. 

    Sebagai informasi, PPI Australia menjadi perhimpunan yang mengakomodasi 12.000 pelajar yang tersebar di 36 cabang dan ranting di seluruh Australia. 

    Sebelumnya, demonstrasi besar diselenggarakan di beberapa titik di Jakarta, termasuk Kompleks Parlemen Senayan, 28-29 Agustus 2025. Salah satu pemicu aksi unjuk rasa adalah akibat polemik tunjangan rumah anggota legislatif yang mencapai Rp50 juta per bulan. 

    Eskalasi aksi unjuk rasa semakin meningkat, dan berujung ricuh saat kendaraan taktis polisi menewaskan seorang pengemudi ojol, Affan Kurniawan (21), Kamis (28/8/2025) malam. 

  • Aksi Demo Buntut Tewasnya Affan Kurniawan, Massa Serbu Mapolda Bali

    Aksi Demo Buntut Tewasnya Affan Kurniawan, Massa Serbu Mapolda Bali

    Massa gabungan dari mahasiswa hingga pengemudi ojek online (ojol) menyerbu Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Bali, Sabtu (30/8). Mereka menuntut adanya reformasi di tubuh Polri imbas kematian Affan Kurniawan, pengemudi ojol yang tewas dilindas polisi di Jakarta.

    Selain itu massa juga menyuarakan tuntutan terhadap DPR. Spanduk berisi kritikan dan bendera One Piece mewarnai aksi hari ini.

  • PKB Lamongan Ajak Warga Jaga Persatuan, Gelar Doa Bersama untuk Bangsa

    PKB Lamongan Ajak Warga Jaga Persatuan, Gelar Doa Bersama untuk Bangsa

    Lamongan (beritajatim.com) – Merespon situasi dan kondisi sosial, ekonomi dan politik di berbagai penjuru Indonesia yang belakangan semakin genting, DPC PKB Lamongan menggelar doa bersama untuk keselamatan bangsa Indonesia.

    Do’a Bersama untuk keselamatan bangsa ini diikuti oleh seluruh kader PKB Lamongan di berbagai tingkatan, dan dilaksanakan selama 3 hari, mulai 30 Agustus sampai 1 September 2025, di Kantor DPC PKB Lamongan dan beberapa Pondok Pesantren di Lamongan.

    Rangkaian doa bersama diawali dengan shalat isyak berjama’ah di lanjut shalat ghoib yang di tujukan kepada almarhum Affan Kurniawan. Kemudian dilanjutkan dengan do’a bersama yang dipimpin langsung oleh ketua Dewan Syuro DPC PKB Lamongan, Kiai Mustain Anam, untuk keselamatan bangsa Indonesia dan terwujudnya negara yang Baldatun Thoyibatun Wa Robbun Ghofur, amandan sejahtera.

    Wakil Ketua DPC PKB Lamongan, M. Freddy Wahyudi, menyatakan PKB turut berbela sungkawa atas meninggalnya saudara Afan Kurniawan, driver ojek online (ojol) yang menjadi korban dalam insiden di jakarta beberapa hari lalu.

    “Seluruh kader PKB Lamongan mendoakan agar almarhum diberikan khusnul khotimah dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan ketabahan,” kata Fredy, Sabtu (30/8/2025).

    Lebih lanjut Fredy menyampaikan, PKB mengajak seluruh elemen anak bangsa untuk lebih bijak dalam merespon informasi-informasi yang tidak bertanggungjawab yang beredar dimedia sosial.

    Kemudian ikut menjaga indonesia dari berbagai pihak yang ingin memecah belah anak bangsa dan NKRI. Ikut mendo’akan Indonesia agar diberi keselamatan dan menjadi negara yang lebih kuat, serta mampu mensejahterakan masyarakat.

    “Kami juga mengajak untuk mendoakan para pemimpin Indonesia, agar diberi kekuatan dan kesabaran, serta mampu menjadi pemimpin-pemimpin yang pro masyakat dan membawa Indonesia menjadi negara yang lebih kuat dan maju,” tuturnya. (fak/kun)

  • Minim Penerangan, Aksi Massa di Mako Brimob Kwitang Masih Berlangsung
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        30 Agustus 2025

    Minim Penerangan, Aksi Massa di Mako Brimob Kwitang Masih Berlangsung Megapolitan 30 Agustus 2025

    Minim Penerangan, Aksi Massa di Mako Brimob Kwitang Masih Berlangsung
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Aksi unjuk rasa di depan Mako Brimob, Kwitang, Jakarta Pusat, kembali berlanjut hingga Sabtu (30/8/2025) malam. Hingga pukul 21.30 WIB, massa masih berupaya masuk ke area markas.
    Pantauan
    Kompas.com,
    kericuhan pecah saat massa terlibat bentrokan dengan aparat kepolisian.
    Massa melemparkan bom molotov, petasan, batu, hingga pecahan kaca ke arah Mako Brimob. Salah satu pohon di depan markas ikut terbakar akibat lemparan bom molotov.
    Sebagai respons, polisi menembakkan gas air mata untuk memukul mundur massa. Sementara itu, pasukan TNI tampak berjaga di kawasan permukiman warga yang berada tepat di seberang Mako Brimob.
    Dua ambulans melintas di sekitar lokasi, meski belum dapat dipastikan apakah di dalamnya terdapat korban atau tidak.
    Situasi semakin kacau karena minimnya penerangan. Hingga pukul 21.37 WIB, suara ledakan bom molotov masih terdengar dari arah Hotel Corvel, Kramat, Kwitang.
    Aksi tersebut merupakan lanjutan dari demonstrasi sehari sebelumnya, Jumat (29/8/2025).
    Massa menuntut keadilan bagi Affan Kurniawan, seorang pengemudi ojek
    online
    yang tewas terlindas kendaraan taktis (rantis) milik Brimob saat aksi di Pejompongan, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2025).
    Peristiwa maut itu disaksikan langsung oleh banyak peserta aksi dan terekam dalam sebuah video. Rekaman tersebut menyebar luas di media sosial hingga memicu kemarahan pengemudi ojek online serta warga.
    Sejak itu, massa berbondong-bondong mendatangi Mako Brimob Kwitang untuk menuntut pertanggungjawaban.
    Hingga kini, tujuh anggota Brimob yang diduga terlibat sudah ditahan. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga telah menemui keluarga korban dan menyampaikan permintaan maaf.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.