Produk: ojol

  • Polri Ungkap Ancaman Hukuman 2 Anggota Brimob yang Tewaskan Affan Kurniawan

    Polri Ungkap Ancaman Hukuman 2 Anggota Brimob yang Tewaskan Affan Kurniawan

    Bisnis.com, JAKARTA — Divisi Propam Mabes Polri bakal menggelar sidang etik untuk terduga pelanggar berat kasus kematian pengemudi ojol Affan Kurniawan (21) yang dilindas Mobil Brimob pada 3-4 September 2025.

    Karo Wabprof Divpropam Polri, Brigjen Agus Wijayanto mengatakan terduga pelanggar berat itu adalah Kompol Kosmas selaku Danyon Resimen 4 Korbrimob Polri dan anggota Brimob Polda Metro Jaya, Bripka Rohmat. 

    “Untuk kategori berat pada hari Rabu [3/9/2025] untuk terduga pelanggar kompol K dan Kamis [4/9/2025] ini untuk terduga pelanggar Bripka R,” ujar Agus di Divhumas Polri, Senin (1/9/2025).

    Dia menjelaskan Bripka Rohmat berperan sebagai pengemudi mobil Brimob yang melindas Affan. Sementara itu, Kompol Kosmas merupakan Komandan yang duduk di samping kursi kemudi. Keduanya, terancam mendapatkan sanksi dipecat tidak hormat dari Polri.

    Selain itu, ada lima anggota lain yang turut terseret dalam perkara ini, yakni Aipda M. Rohyani, Briptu Danang, Bripda Mardin, Baraka Jana, Baraka Yohanes David masuk dalam kategori pelanggaran sedang.

    “Kelima anggota tersebut [pelanggaran] kategori sedang. Posisinya adalah duduk di posisi belakang sebagai penumpang,” imbuhnya.

    Menurut Agus, kelima anggota Satbrimob Polda Metro Jaya ini masuk dalam pelanggaran kategori sedang dengan ancaman sanksi mutasi atau demosi, patsus hingga penundaan pendidikan. 

    Adapun, sidang etik kelima anggota ini bakal berlangsung setelah sidang terduga pelanggar dalam kategori berat.

    “Sedangkan kategori sedang nanti setelah Rabu dan Kamis dan proses sedang berjalan,” pungkasnya.

  • Anak-Anak SD Terlihat di Tengah Aksi Demo, Panjat Pagar DPRD Lampung

    Anak-Anak SD Terlihat di Tengah Aksi Demo, Panjat Pagar DPRD Lampung

    Komunitas ojek online (ojol) di Lampung memastikan tidak akan ikut serta dalam aksi demonstrasi yang digelar di depan Gedung DPRD Provinsi Lampung pada Senin (1/9/2025). Mereka menilai aksi tersebut berpotensi ditunggangi pihak tertentu.

    Ketua Umum Gabungan Admin Shelter Pengemudi Ojek Online (Gaspool) Lampung, Miftahul Huda mengatakan, keputusan itu diambil setelah musyawarah bersama seluruh ketua komunitas ojol se-Lampung.

    “Kami sudah bersepakat tidak hadir atau turun dalam aksi demonstrasi tersebut,” kata Miftahul Huda, Senin (1/9).

    Dia bilang, salah satu alasan penolakan bergabung dalam aksi karena adanya indikasi gerakan yang ditunggangi pihak tertentu. 

    ”Kami menilai ada anasir dan penunggang gelap di balik aksi itu. Kami ingin Lampung tetap kondusif,” jelas dia.

    Sebagai bentuk solidaritas, para driver bahkan disarankan untuk off-bid atau menonaktifkan aplikasi sementara waktu.

    “Kalau ada yang memakai atribut ojol saat aksi besok, itu bukan bagian dari ojol Lampung,” ujar dia.

    Selain itu, dia meminta aparat kepolisian bertindak tegas jika ada pihak yang menyalahgunakan atribut ojol untuk melakukan tindakan anarkis. “Silakan ambil tindakan tegas dan terukur sesuai aturan. Ojol Lampung kondusif,” tutup dia.

  • Pemkab Minsel-tokoh agama doa bersama untuk bangsa

    Pemkab Minsel-tokoh agama doa bersama untuk bangsa

    “Doa bersama yang digelar di aula Waleta Pemkab Minsel ini, intinya agar bangsa Indonesia selalu damai serta menghindari hal-hal buruk yang merugikan kepentingan umum,”

    Manado (ANTARA) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minahasa Selatan (Minsel), Sulawesi Utara, bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan tokoh lintas agama, melakukan doa bersama untuk bangsa Indonesia.

    “Doa bersama yang digelar di aula Waleta Pemkab Minsel ini, intinya agar bangsa Indonesia selalu damai serta menghindari hal-hal buruk yang merugikan kepentingan umum,” kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Minsel, Ifke Pondaag, Senin.

    Ada enam tokoh agama yang melakukan doa secara bergantian, yakni dari unsur Kristen Protestan, Katolik, Islam, Hindu, Budha dan Konghucu.

    Salah satu doa yang penting dipanjatkan oleh tokoh agama, yakni aksi unjuk rasa di berbagai daerah di Indonesia, termasuk di Sulut, agar berlangsung damai serta tidak lagi ada korban-korban jiwa yang akhirnya merugikan semua pihak.

    Usai melakukan kegiatan doa, Bupati bersama Forkopimda langsung meninjau tiga lokasi di ibukota Minsel, Kota Amurang, seperti pangkalan ojek, pasar tradisional dan lalu lintas trans Sulawesi.

    “Pak Bupati melakukan dialog langsung dengan para ojek pangkalan dan ojek online, agar terus melaksanakan aktivitas seperti biasa serta tidak terprovokasi aksi-aksi demo yang sudah tidak sesuai aturan,” kata Pondaag.

    Pemkab Minsel mengajak masyarakat untuk menyampaikan aspirasi di muka umum secara bijak dan tidak melakukan perusakan fasilitas umum, karena yang merasakan kerugian adalah masyarakat sendiri.

    Pantauan ANTARA di Kabupaten Minsel dalam kondisi kondusif, belum terlihat ada aksi-aksi unjuk rasa mahasiswa dan masyarakat umum di wilayah itu.

    Pewarta: Hence Paat
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Wakil Panglima TNI Bantah Ada Skenario Menuju Darurat Militer
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        1 September 2025

    Wakil Panglima TNI Bantah Ada Skenario Menuju Darurat Militer Nasional 1 September 2025

    Wakil Panglima TNI Bantah Ada Skenario Menuju Darurat Militer
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Wakil Panglima TNI Jenderal Tendyo Budi Revita membantah terdapat skenario menuju penetapan darurat militer melalui cipta kondisi berbagai kerusuhan dalam aksi unjuk rasa selama beberapa hari terakhir.
    “Kalau ada anggapan seperti itu, tentunya itu sangat salah, jauh dari apa yang kita lakukan,” kata Tandyo, saat ditemui awak media di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (1/9/2025).
    Tandyo mengatakan, saat ini soliditas Markas Besar (Mabes) TNI, Mabes TNI Angkatan Darat (AD), Mabes TNI Angkatan Laut (AL), dan Mabes TNI Angkatan Udara (AU) sangat kuat.
    Pihaknya menegaskan, TNI taat pada ketentuan yang diatur dalam konstitusi.
    Pihaknya hanya akan memberikan bantuan kepada operasi institusi lain berdasarkan regulasi dan permintaan.
    Dalam penanganan unjuk rasa penolakan kenaikan tunjangan DPR RI, Presiden Prabowo Subianto memanggil Panglima TNI dan Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) pada 30 Agustus.
    Presiden kemudian memberikan arahan agar menangani unjuk rasa yang sudah meluas di berbagai daerah itu bersama-sama.
    “Kita taat konstitusi, kita memberikan bantuan kepada institusi lain tentunya atas dasar regulasi dan permintaan saat itu sendiri,” ujar Tandyo.
    Lebih lanjut, jenderal TNI AD itu mengatakan, tidak ada keinginan dari pihak militer untuk mengambil alih kendali keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).
    Sebab, penanganan unjuk rasa ditangani oleh Polri terlebih dahulu.
    “Karena itu disampaikan bahwa yang di depan kan Polri dulu, Polri baru setelah itu ada kondisi seperti ini, ya barulah kita jadi satu dengan Polri. Tidak ada keinginan kita untuk mengambil,” tegas dia.
    Sebagai informasi, kehebohan mengenai skenario yang mengarah ke darurat militer sudah beredar luas di media sosial.
    Bahkan, isu tersebut sempat menjadi
    trending topic
    di media sosial X.
    Sejumlah organisasi menyerukan untuk mundur dari garis depan unjuk rasa karena khawatir situasi dimanfaatkan untuk mengarah ke darurat militer.
    Ketua Setara Institute, Hendardi, misalnya, menduga, aksi anarkis di berbagai tempat dan target yang dipilih hanya bisa dilakukan oleh orang-orang terlatih.
    “Aksi anarkis malam hari, dini hari, dan terarah adalah pola yang hanya bisa digerakkan oleh orang-orang terlatih. Kerumunan massa anarkis adalah fakta permukaan saja,” ujar Hendardi, dalam keterangan resminya.
    Adapun ketentuan mengenai darurat militer di antaranya diatur dalam Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 23 Tahun 1959.
    Pasal 1 Perppu tersebut mengatur syarat kondisi yang membuat presiden selaku panglima tertinggi angkatan perang bisa menetapkan status darurat sipil atau darurat militer atau keadaan perang di seluruh wilayah atau bagian Indonesia.
    Status itu bisa ditetapkan di antaranya apabila keamanan atau ketertiban hukum di sebagian atau seluruh Indonesia terancam pemberontakan, kerusuhan, atau akibat bencana alam.
    “Sehingga dikhawatirkan tidak dapat diatasi oleh alat-alat perlengkapan secara biasa,” bunyi pasal tersebut.
    Diketahui, unjuk rasa yang memprotes kenaikan tunjangan anggota DPR RI dimulai pada 25 Agustus lalu.
    Unjuk rasa kemudian berlanjut pada 28 Agustus, hari di mana
    driver
    ojek
    online
    (ojol) Affan Kurniawan meninggal setelah dilindas mobil Brimob.
    Peristiwa itu membuat publik semakin marah, terutama kalangan
    driver
    ojol.
    Setelah itu, unjuk rasa meluas ke berbagai kota dan daerah, mulai dari Yogyakarta, Bandung, Surabaya, Solo, Tegal, Cilacap, Makassar, dan lainnya.
    Unjuk rasa diwarnai bentrokan massa dengan aparat.
    Sejumlah fasilitas umum, seperti halte bus hingga beberapa kantor kepolisian, dibakar.
    Bahkan, kantor Gubernur Jawa Timur di Surabaya dibakar pada Sabtu (30/8/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Lampu lalu lintas di Jatinegara kembali normal usai kericuhan

    Lampu lalu lintas di Jatinegara kembali normal usai kericuhan

    Jakarta (ANTARA) – Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta memastikan lampu lalu lintas di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur (Jaktim), kembali normal setelah mengalami gangguan akibat kericuhan dalam beberapa hari terakhir.

    “Lampu lalu lintas di simpang Jatinegara, Alhamdulillah, sudah berfungsi kembali setelah rusak akibat aksi,” kata Kepala Dishub DKI Jakarta Syafrin Liputo saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Senin.

    Saat ini, perbaikan di kawasan tersebut telah selesai sehingga arus lalu lintas terpantau lebih tertib.

    Dia menjelaskan lampu lalu lintas di sekitar simpang Jatinegara hingga Senen sempat tidak berfungsi setelah dirusak massa saat kericuhan.

    Akibatnya, pengendara yang melintas terpaksa harus saling bergantian agar bisa melewati jalan tersebut

    “Saat ini, secara bertahap kami sedang melakukan perbaikan di Simpang Senen, terus kami lakukan proses perbaikan,” ujar Syafrin.

    Selain Simpang Jatinegara dan Senen, kerusakan juga terjadi di lampu merah sekitar Matraman, Otista, dan Cawang.

    “Semoga dengan proses perbaikan ini, lalu lintas di Jakarta kembali normal dan lancar,” ucap Syafrin.

    Sebelumnya, lampu lalu lintas di Jalan Otista, Jakarta Timur, tidak berfungsi setelah dirusak massa saat kericuhan yang terjadi pada Jumat (29/8) pagi.

    Peristiwa itu membuat arus kendaraan di kawasan tersebut menjadi semrawut karena tidak ada pengaturan lalu lintas.

    Sejumlah warga mengaku kesulitan melintas karena kendaraan dari berbagai arah berjalan tanpa aturan yang jelas.

    “Macet banget, semua orang mau jalan duluan, lampunya mati soalnya karena katanya dirusak masyarakat pas lagi demo,” kata salah seorang pengendara motor, Dannan (33), di Jakarta, Jumat.

    Kerusakan lampu lalu lintas itu menambah panjang dampak dari kericuhan yang sebelumnya terjadi di kawasan Otista.

    Gelombang aksi yang dimulai sejak Senin (25/8) di Gedung DPR berawal dari keinginan massa membubarkan parlemen terkait sejumlah kebijakan yang dinilai merugikan rakyat.

    Kelompok massa, mulai dari masyarakat di kalangan buruh, pekerja kantoran, hingga pelajar dan mahasiswa berbondong-bondong meramaikan gedung DPR dan beberapa titik di Jakarta.

    Unjuk rasa tersebut berujung ricuh ketika polisi membubarkan massa dengan menyemprotkan gas air mata. Mereka terpencar ke berbagai ruas jalan di Jakarta.

    Demonstrasi berikutnya datang dari ribuan buruh pada Kamis (28/8) di Gedung DPR sejak pagi hingga siang hari. Namun pada sore harinya, kericuhan pecah di sejumlah titik, salah satunya di Pejompongan dan Jalan Asia Afrika.

    Saat itu bersamaan dengan terjadinya insiden kendaraan taktis (rantis) Brimob yang melindas pengemudi ojek online bernama Affan Kurniawan (21) hingga tewas di kawasan Pejompongan.

    Rangkaian demonstrasi pun kian meluas ke beberapa titik di Jakarta. Sejumlah oknum tak bertanggung jawab bahkan merusak fasilitas umum, mulai dari pos polisi, rambu lalu lintas, hingga pembatas jalan. Tak hanya itu, kendaraan yang berada di gedung rawan turut menjadi korban amukan massa karena dibakar.

    Kemarahan lalu berujung pada penjarahan yang terjadi di beberapa rumah politisi, mulai dari Ahmad Sahroni, Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio, Surya Utama alias Uya Kuya, Nafa Urbach, hingga kediaman Menteri Keuangan Sri Mulyani.

    Barang-barang di rumah tersebut digasak habis dan tembok kediaman mereka dicoret-coret.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Polri Buka Suara soal Rumah Menkeu Sri Muyani & Sahroni Cs Dijarah Massa Anarkis

    Polri Buka Suara soal Rumah Menkeu Sri Muyani & Sahroni Cs Dijarah Massa Anarkis

    Bisnis.com, JAKARTA — Mabes Polri angkat bicara terkait dengan pengamanan rumah pejabat Menkeu Sri Mulyani hingga Anggota DPR RI Ahmad Sahroni, Eko Patrio, dan Uya Kuya bisa sampai dijarah massa anarkis dan orang tidak dikenal (OTK) saat aksi demonstrasi 30-31 September 2025.

    Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan untuk saat ini pihaknya tengah melakukan pengumpulan data melalui Polda jajaran terkait. 

    “Hal ini telah dilakukan inventarisasi oleh Polda-polda, dan kemudian konsolidasi,” ujar Trunoyudo di Divhumas Polri, Jakarta, Senin (1/9/2025).

    Hanya saja, Trunoyudo tidak memaparkan secara detail terkait dengan pengamanan, termasuk jumlah personel yang disiagakan oleh kepolisian untuk mengamankan sejumlah rumah pejabat dan anggota dewan yang menjadi korban penjarahan. 

    Pada intinya, eks Kabid Humas Polda Metro Jaya ini meminta agar seluruh pihak menunggu hasil pengumpulan dari penyidik di lapangan terkait dengan peristiwa penjarahan tersebut.

    “Dan tentunya secara perkembangan nanti kita lihat dari hasil perkembangannya. Itu dulu bisa kami jawab sementara ini,” pungkasnya.

    Sekadar informasi, sejumlah rumah pejabat mulai dijarah oleh orang tidak dikenal setelah peristiwa aksi unjuk rasa terkait tunjangan DPR dan demo pengemudi ojol yang dilindas mobil Brimob.

    Tercatat, rumah anggota DPR RI nonaktif Ahmad Sahroni di Jakarta Utara mulai dijarah massa anarkis dan OTK pada Sabtu (30/8/2025). Kemudian, rumah Uya Kuya, Eko Patrio hingga Menteri Keuangan Sri Mulyani turut menjadi target penjarahan orang tidak dikenal.

  • Sidang Etik Komandan – Pengemudi Mobil Brimob yang Lindas Affan Dimulai 3-4 September

    Sidang Etik Komandan – Pengemudi Mobil Brimob yang Lindas Affan Dimulai 3-4 September

    Bisnis.com, JAKARTA — Divisi Propam Mabes Polri bakal menggelar sidang etik untuk terduga pelanggar berat kasus kematian pengemudi ojol Affan Kurniawan (21) yang dilindas Mobil Brimob pada 3-4 September 2025.

    Karo Wabprof Divpropam Polri, Brigjen Agus Wijayanto mengatakan terduga pelanggar berat itu adalah Kompol Kosmas selaku Danyon Resimen 4 Korbrimob Polri dan anggota Brimob Polda Metro Jaya, Bripka Rohmat. 

    “Untuk kategori berat pada hari Rabu, 3 September 2025 untuk terduga pelanggar kompol K dan Kamis tanggal 4 September 2025 ini untuk terduga pelanggar Bripka R,” ujar Agus di Divhumas Polri, Senin (1/9/2025).

    Dia menjelaskan, Bripka Rohmat berperan sebagai pengemudi mobil Brimob yang melindas Affan. Sementara itu, Kompol Kosmas merupakan Komandan yang duduk di samping kursi kemudi. Keduanya, terancam mendapatkan sanksi dipecat tidak hormat dari Polri.

    Selain itu, ada lima anggota lain yang turut terseret dalam perkara ini yakni Aipda M. Rohyani, Briptu Danang, Bripda Mardin, Baraka Jana, Baraka Yohanes David masuk dalam kategori pelanggaran sedang.

    “Kelima anggota tersebut kategori sedang. Posisinya adalah duduk di posisi belakang sebagai penumpang,” imbuhnya.

    Menurut Agus, kelima anggota Satbrimob Polda Metro Jaya ini masuk dalam pelanggaran kategori sedang dengan ancaman sanksi mutasi atau demosi, patsus hingga penundaan pendidikan. 

    Adapun, sidang etik kelima anggota ini bakal berlangsung setelah sidang terduga pelanggar dalam kategori berat.

    “Sedangkan kategori sedang nanti setelah Rabu dan Kamis dan proses sedang berjalan,” pungkasnya.

  • Demo Rusuh di Berbagai Daerah, Prabowo Unggah Video 7 Presiden Berisi Pesan Persatuan – Page 3

    Demo Rusuh di Berbagai Daerah, Prabowo Unggah Video 7 Presiden Berisi Pesan Persatuan – Page 3

    Kemudian, Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berpidato soal Indonesia merupakan bangsa yang tangguh dan pantang menyerah. Hal ini, kata dia, sudah mengalir sejak kemerdekaan Indonesia hingga kini.

    “Bahwa bangsa Indonesia sejak era Kemerdekaan hingga sekarang ini adalah bangsa yang tangguh, pantang menyerah, dan memiliki daya juang yang kuat,” pungkas SBY.

    Sedangkan Presiden ketujuh RI, Joko Widodo atau Jokowi menyoroti persatuan, kerukunan, serta kerja keras gotong royong sebagai kunci lompatan kemajuan bangsa.

    “Persatuan kita, bahwa kerukunan kita, bahwa kerja keras dan kegotong royongan kita dapat membawa Indonesia melompat lebih tinggi lagi,” kata Jokowi.

    Video tersebut ditutup dengan pidato singkat Presiden Prabowo. Dalam video itu, Prabowo berbicara soal cita-cita mencapai swasembada pangan dalam waktu singkat.

    “Kita bangun Indonesia di atas landasan yang sudah dirintis pendahulu-pendahulu kita, Indonesia harus segera swasembada pangan, dalam waktu yang sesingkat-sesingkatnya, bahkan kita siap menjadi lumbung pangan dunia,” jelas Prabowo.

    Video tersebut diunggah Prabowo di tengah demo ricuh buntut desakan pembubaran DPR. Aksi ini membuat sejumlah pengunjuk rasa tewas. Di antaranya driver ojek online (ojol) Affan Kurniawan hingga mahasiswa Universitas Amikom Yogyakarta Rheza Sendy Pratama. 

  • Review Tecno Pova 7, Hape 2 Jutaan Futuristik Baterai Jumbo

    Review Tecno Pova 7, Hape 2 Jutaan Futuristik Baterai Jumbo

    Jakarta

    Pasar smartphone Rp 2 jutaan makin panas dengan kehadiran Tecno Pova 7, perangkat terbaru yang tampil beda lewat desain futuristik ala pesawat luar angkasa. Tidak hanya mengandalkan tampilan unik, ponsel ini juga dipersenjatai baterai jumbo 7.000 mAh, layar luas dengan refresh rate tinggi, hingga fitur gaming yang menjanjikan performa stabil.

    Menyasar generasi muda, khususnya mereka yang hobi nge-game dan butuh daya tahan ekstra, Tecno mencoba menghadirkan paket komplet dengan harga ramah di kantong. Lantas, seberapa tangguh pengalaman sehari-hari menggunakan Pova 7?

    Berikut ulasan detikINET setelah lebih dari sebulan pemakaian:

    Desain Ala Luar Angkasa

    Tecno Pova 7 hadir dengan konsep Interstellar Spaceship Design. Bagian belakangnya terlihat futuristik dengan modul kamera berbentuk segitiga yang jadi identitas khas seri Pova 7. Unit yang kami pegang, Magic Silver, memadukan warna perak yang elegan dengan aksen-aksen harmonis.

    Tecno Pova 7 Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Meski berbahan polikarbonat, ponsel ini terasa kokoh. Dimensinya 160,0 x 75,2 x 8,9 mm dengan bobot 225,5 gram, jadi memang terasa berat saat digenggam. Untungnya, Tecno menyertakan silicon case di paket penjualan. Jadi, kamu enggak perlu khawatir ponsel tergores atau terbentur.

    Tak cuma itu, Tecno Pova 7 juga sudah punya sertifikasi IP64 yang tahan debu dan percikan air, serta fitur NFC untuk kemudahan transaksi. Oh ya, buat kamu yang suka pakai earphone kabel, lubang headphone jack 3,5 mm masih tersedia di bagian bawah. Plus, ada IR Blaster yang bisa kamu pakai untuk mengontrol perangkat elektronik seperti AC dan TV.

    Layar

    Tecno Pova 7 dilengkapi layar IPS LCD 6.78 inci dengan resolusi Full HD+ (2460 x 1080 piksel). Layar ini menawarkan pengalaman visual yang mulus berkat refresh rate 120Hz. Scrolling media sosial, nonton video, atau main game jadi lebih nyaman di mata.

    Tecno Pova 7 Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Saat kami uji, responsivitas layarnya sangat baik. Bahkan saat membuka banyak aplikasi sekaligus, multitasking terasa lancar tanpa lag. Saat digunakan di bawah sinar Matahari terik pun layarnya masih bisa terlihat, meski tidak terlalu terang.

    Ada juga speaker stereo ganda dengan Dolby Atmos dan Hi-Res Audio yang bikin suara game makin hidup. Meski suara bass-nya kurang ‘nendang’, kualitasnya tetap oke di volume tinggi.

    OS

    Tecno Pova 7 menjalankan HiOS 15 berbasis Android 15. HiOS sebuah antarmuka khusus yang dikembangkan oleh Tecno. HiOS 15 juga menyertakan fitur-fitur berbasis kecerdasan buatan (AI) seperti AI Eraser 2.0, AI Writing, AI Portal, dan Circle to Search, yang akan mempermudah aktivitas pengguna sehari-hari.

    Tecno Pova 7 5G Foto: Virgina Maulita Putri/detikINET

    Tecno Pova 7 akan mendapatkan 2 kali pembaruan sistem operasi (OS)Ini berarti kamu bisa mendapatkan pembaruan hingga Android 17. Selain pembaruan OS, Tecno juga akan memberikan pembaruan keamanan selama 3 tahun untuk Tecno Pova 7. Pembaruan keamanan ini penting untuk menjaga ponsel tetap aman dari celah keamanan dan serangan siber.

    Performa

    Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Di sektor dapur pacu, Tecno Pova 7 mengandalkan MediaTek Helio G100 Ultimate yang dikombinasikan dengan RAM hingga 16GB (8GB + 8GB extended) dan penyimpanan internal 256GB. Kombinasi ini menjamin performa stabil untuk berbagai aktivitas, mulai dari multitasking hingga gaming berat.

    Kami coba memainkan game populer seperti Mobile Legends dan PUBG Mobile, hasilnya cukup memuaskan dengan pengaturan grafis tinggi. Selama penggunaan intens, suhu ponsel juga tetap terjaga.

    Ponsel ini juga punya segudang fitur gaming canggih seperti Game Space dan Game Assistant untuk mengoptimalkan performa. Sensasi bermain juga makin seru berkat Z-Axis Linear Motor yang memberikan efek getar realistis.

    Baterai Jumbo

    Ini dia daya tarik utama dari Tecno Pova 7. Baterai 7.000 mAh-nya benar-benar di atas rata-rata. Selama pengujian, kami bisa bebas bermain game, streaming video, dan scrolling media sosial seharian penuh tanpa perlu khawatir kehabisan daya. Tecno mengklaim baterai ini bisa bertahan hingga 1.800 siklus pengisian, atau setara empat tahun pemakaian, dengan kesehatan baterai tetap di atas 80%.

    Tecno Pova 7 Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Saat baterai habis, kamu enggak perlu nunggu lama. Teknologi pengisian daya 45W Flash Charge-nya mampu mengisi daya hingga penuh dalam waktu singkat. Jadi, waktu tunggu kamu bisa lebih efisien.

    Kamera

    Tecno Pova 7 dibekali dua kamera belakang, yaitu kamera utama 108MP dan kamera makro 2MP. Jangan terkecoh dengan desainnya yang sekilas terlihat seperti tiga kamera ya! Bagian yang ketiga itu sebenarnya adalah flash.

    Secara subjektif, hasil foto kamera utamanya sudah bagus untuk kelas harganya. Dalam kondisi cahaya melimpah, gambar yang dihasilkan tajam dan detailnya lumayan jelas, bahkan saat di-zoom. Warna yang dihasilkan juga natural dan tidak berlebihan. Untuk foto di malam hari, kualitasnya masih tergolong baik, meski ada sedikit penurunan detail.

    Fitur AI Eraser 2.0 dan Circle to Search berbasis AI juga sangat membantu untuk mengoptimalkan hasil jepretan dan mencari informasi dengan cepat.

    Tecno Pova 7 Foto: Josina/detikINET

    Opini detikINET

    Tecno Pova 7 adalah pilihan yang sangat menarik di segmen harga Rp 2 jutaan. Dengan desain futuristik, baterai super jumbo 7.000 mAh, dan dukungan pengisian cepat 45W, ponsel ini jelas jadi jagoan buat kamu yang butuh hape tahan lama untuk main game atau aktivitas intens lainnya. Performa Mediatek Helio G100 Ultimate dan kamera 108MP-nya juga tidak mengecewakan.

    Jadi, tertarik untuk punya hape gaming futuristik dengan baterai segila ini?

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Alasan Driver Ojol Gelar Aksi Bagikan Mawar”
    [Gambas:Video 20detik]
    (afr/afr)

  • Demo di DPRD Lampung, TNI Tangkap Tiga Remaja SMA Bawa Molotov

    Demo di DPRD Lampung, TNI Tangkap Tiga Remaja SMA Bawa Molotov

    Roni mengungkapkan, salah satu pemuda yang diamankan berinisial RA, yang masih duduk di bangku SMA di Kabupaten Lampung Tengah.

    “RA itu bukan warga Bandar Lampung. Dia bersekolah di salah satu SMA di Lampung Tengah dan berdomisili di Tanggamus,” jelasnya.

    Pihak Kodim 0410 berharap aksi unjuk rasa berjalan damai tanpa tindakan anarkistis.

    “Kami berharap massa menyampaikan aspirasinya secara tertib agar Bandar Lampung tetap aman dan kondusif,” tutup dia.

    Untuk diketahui, ribuan massa dari berbagai elemen mulai memadati halaman Kantor DPRD Provinsi Lampung, Senin (1/9/2025) sejak pukul 10.40 WIB. Mereka tergabung dalam Aliansi Lampung Melawan, terdiri dari mahasiswa berbagai perguruan tinggi, driver ojek online, buruh, hingga masyarakat umum. 

    Kedatangan massa ini untuk menyuarakan keresahan atas sikap para anggota DPR RI yang dinilai menyakiti hati rakyat. Aksi tersebut diklaim sebagai aksi damai agar aspirasi mereka benar-benar tersampaikan.

    “Jangan terprovokasi, satu aksi, jangan mau disusupi,” seru salah satu orator dari atas mobil komando.

    Pantauan Liputan6.com, aparat kepolisian sudah bersiaga di depan gerbang DPRD. Di barisan terdepan, Polisi Wanita (Polwan) dari Polresta Bandar Lampung ditempatkan untuk menyambut para demonstran.  

    Perwakilan mahasiswa Universitas Lampung, Khairul Ambri, menyebut fokus utama aksi ini adalah reformasi sistemik pada institusi penegak hukum dan lembaga legislatif.

    “Baik pada kasus Affan Kurniawan maupun terkait tunjangan untuk DPR RI,” kata Khairul.

     Selain itu, massa juga menuntut:

     

    • Partai politik segera merestrukturisasi kader yang dinilai bermasalah.

    • Pemerintah dan DPR RI mengesahkan RUU Perampasan Aset.

    • Presiden Prabowo Subianto memecat menteri-menteri yang dianggap problematik.

     

    “Kami mengajak seluruh mahasiswa dan masyarakat Lampung untuk bersama-sama menyuarakan aspirasi langsung di Gedung DPRD Provinsi,” tutup Khairul.