Produk: ojol

  • Wali Kota dan Forkopimda Mojokerto Deklarasi Tolak Aksi Anarkis

    Wali Kota dan Forkopimda Mojokerto Deklarasi Tolak Aksi Anarkis

    Mojokerto (beritajatim.com) – Di tengah memanasnya situasi nasional akibat maraknya aksi unjuk rasa di berbagai daerah, Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) menggelar deklarasi penolakan aksi kekerasan dalam penyampaian pendapat di muka umum.

    Deklarasi tersebut dipimpin langsung oleh Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari, dalam Rapat Koordinasi Forkopimda yang berlangsung di Sabha Mandala Madya Balai Kota Mojokerto. Acara ini dihadiri jajaran Forkopimda, pimpinan partai politik, organisasi masyarakat, hingga organisasi kepemudaan.

    Dalam sambutannya, Ning Ita (sapaan akrab, red) menegaskan pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban di Mojokerto Raya agar tidak terprovokasi aksi anarkis. “Aksi penyampaian pendapat adalah hak setiap warga negara, tetapi harus dilakukan dengan damai dan menjunjung tinggi nilai demokrasi,” ungkapnya, Senin (1/9/2025).

    Deklarasi penolakan aksi kekerasan dalam penyampaian pendapat di muka umum di Sabha Mandala Madya Balai Kota Mojokerto. [Foto : ist]Menurutnya, pihaknya tidak ingin Mojokerto ikut terprovokasi aksi anarkis yang hanya akan merugikan masyarakat. Sebagai tindak lanjut nyata, Pemkot Mojokerto bersama lebih dari 1.600 anggota Muslimat menggelar selawat bergiliran nonstop sejak pagi hingga malam di Rumah Rakyat.

    Pemkot Mojokerto juga mengundang para pengemudi ojek online untuk doa bersama sekaligus pembagian sembako. Selain itu, seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) turut menggelar tahlil dan selawat di kantor masing-masing demi mendoakan keselamatan bangsa.

    “Kota ini rumah kita bersama. Sudah seharusnya kita rawat dengan doa, persaudaraan, dan semangat kebersamaan agar Mojokerto tetap aman dan damai,” pungkasnya.

    Deklarasi bersama tersebut memuat lima poin utama, yaitu:

    1. Menolak segala bentuk aksi anarkis di Mojokerto Raya.

    2. Menjunjung tinggi nilai demokrasi, hak asasi manusia, dan prinsip hukum.

    3. Menolak hoaks, isu SARA, dan ujaran kebencian di masyarakat maupun media sosial.

    4. Bersama-sama menciptakan dan menjaga keamanan serta ketertiban di Mojokerto Raya.

    5. Mengajak seluruh masyarakat melaksanakan doa bersama untuk kondusifitas di seluruh wilayah Indonesia. [tin/but]

  • 500 Pengemudi Ojol Surabaya Gelar Doa Bersama untuk Affan Kurniawan

    500 Pengemudi Ojol Surabaya Gelar Doa Bersama untuk Affan Kurniawan

    Surabaya (beritajatim.com) – Sebanyak 500 pengemudi ojek online (ojol) di Surabaya menggelar acara doa bersama untuk Affan Kurniawan, warga Jakarta yang tewas dilindas mobil rantis Brimob beberapa waktu lalu. Gelar doa bersama itu dilaksanakan di halaman Lapangan A Polrestabes Surabaya, Senin (1/9/2025).

    Acara gelar doa untuk Affan Kurniawan itu dihadiri oleh Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Luthfie Sulistiawan beserta jajarannya. Di hadapan para ojol, Luthfie meminta maaf atas peristiwa yang terjadi kepada Affan Kurniawan. Ia menegaskan peristiwa itu akan menjadi catatan bagi instansi kepolisian untuk terus berbenah demi melayani masyarakat.

    “Momen ini juga sebagai bentuk penghormatan kepada almarhum. Juga untuk mempererat tali silaturahmi antara kami pihak kepolisian dan masyarakat khususnya jenangan semua para pengemudi ojek online,” kata Luthfie.

    Dalam acara tersebut, Luthfie menyempatkan untuk berdialog dengan para driver ojol yang hadir. Luthfie mendengarkan setiap keluhan dari para driver. Terutama yang menyangkut dengan kinerja anggotanya di lapangan.

    Setelah selesai berdialog, Luthfie bersama pejabat utama Polrestabes Surabaya membagikan paket beras kepada para driver ojek online. Ia berharap, bantuan paket beras yang diberikan bisa mengurangi sedikit beban para driver ojol.

    “Bantuan berupa paket beras kepada rekan Ojol ini sebagai bentuk kepedulian kita kepada sesama,” imbuhnya.

    Setelah membagikan beras, Luthfie berpesan kepada para peserta gelar doa agar turut serta menjadi bagian dari pelindung dan penjaga kota Surabaya. Ia berharap agar hubungan antara Polrestabes Surabaya dan masyarakat utamanya driver ojol semakin baik.

    “Kami mengajak seluruh masyarakat Kota Surabaya untuk peduli dan menjaga keamanan di lingkungan masing – masing. Ayo arek Suroboyo kita Jogo Suroboyo bersama – sama agar kota kita ini aman dan damai,” pungkasnya. (ang/ian)

  • Zulhas: Tokoh Agama Temui Prabowo Sepakat Penjarahan dan Perusakan Bukan Demo
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        1 September 2025

    Zulhas: Tokoh Agama Temui Prabowo Sepakat Penjarahan dan Perusakan Bukan Demo Nasional 1 September 2025

    Zulhas: Tokoh Agama Temui Prabowo Sepakat Penjarahan dan Perusakan Bukan Demo
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan sekaligus Ketum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) mengungkapkan bahwa pertemuan antara tokoh ormas, agama, dan partai politik dengan Presiden Prabowo Subianto masih berlangsung saat ini.
    Zulhas menyebutkan bahwa Prabowo sedang menyampaikan situasi terkini Indonesia usai kerusuhan demo.
    “Masih berlangsung dengan tokoh-tokoh ormas, tokoh-tokoh agama semua datang, baik dari ormas Islam, Kristen, Hindu, Buddha semua tadi, lagi anu, Presiden menyampaikan perkembangan terakhir seperti yang sudah disampaikan,” ujar Zulhas di Istana, Jakarta, Senin (1/9/2025) malam.
    Zulhas menjelaskan bahwa Prabowo mendapatkan dukungan yang begitu luas hingga detik ini.
    Menurutnya, semua pihak mendukung Prabowo menertibkan penjarahan.
    “Karena itu bukan demo katanya, kalau membakar fasilitas umum, menjarah rumah warga, membakar gedung-gedung pemerintahan, membakar kantor-kantor DPRD,” ucapnya.
    Dia menegaskan bahwa semua ulama menyebut apa yang terjadi sudah bukan demo lagi, melainkan perusakan.
    “Semua ulama, tokoh-tokoh agama mengatakan itu bukan demo, tapi itu merusak. Oleh karena itu mereka meminta pemerintah menertibkan,” imbuh Zulhas.
    Demonstrasi besar sejak 25 Agustus 2025 memprotes soal tunjangan anggota DPR serta memprotes pernyataan anggota DPR.
    Buruh, mahasiswa, hingga elemen-elemen masyarakat sipil berunjuk rasa di seluruh Indonesia.
    Pengemudi ojek online (ojol) tewas dilindas mobil kendaraan taktis (rantis) di Jakarta Pusat pada suasana protes 28 Agustus 2025 malam.
    Terjadi pula penjarahan terhadap rumah anggota DPR Ahmad Sahroni, Eko Patrio, Nafa Urbach, hingga Menteri Keuangan Sri Mulyani.
    Gedung DPRD Makassar dan Gedung Grahadi di Surabaya dibakar. Sejumlah fasilitas publik juga rusak.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mahasiswa Cipayung Plus Tuding Ada Upaya Pemberian Uang untuk Ojol Sumenep Agar Tak Demo

    Mahasiswa Cipayung Plus Tuding Ada Upaya Pemberian Uang untuk Ojol Sumenep Agar Tak Demo

    Sumenep (beritajatim.com) – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung Plus Kabupaten Sumenep, Madura saat menggelar aksi solidaritas ke Polres setempat menuding ada upaya ‘suap’ untuk membungkam suara para pengemudi ojek online (ojol).

    “Ada temuan dari pengakuan ojol, dirinya diberi sejumlah uang dengan catatan tidak boleh ikut aksi unjuk rasa,” kata Korlap aksi, Khoirus Sholeh, Senin (1/9/2025).

    Ia mengaku sangat kesal dan tidak terima dengan temuan itu. Menurutnya, itu termasuk upaya penyuapan dan pembungkaman terhadap ojol dalam menyuarakan aspirasinya.

    “Kami sangat kesal. Dan kami tidak akan tinggal diam. Jangan sampai kasus ini terulang. Karena itu, tadi kami sudah menyampaikan ke Kapolres Sumenep,” ujarnya.

    Sementara Kapolres Sumenep, AKBP Rivanda saat menemui para mahasiswa mengaku tidak tahu tentang upaya suap kepada ojol berupa pemberian sejumlah uang.

    “Tidak ada upaya suap seperti itu. Kalau ingin menyampaikan aspirasi, silahkan saja. Kami tidak pernah melarang. Asalkan disampaikan dengan santun dan tertib,” tandasnya.

    Ratusan mahasiswa dari berbagai elemen berunjukrasa ke Polres Sumenep. Mereka menyebut melakukan aksi atas nama Cipayung Plus Kabupaten Sumenep, Madura, yang terdiri dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), serta Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Sumenep (BEMSU).

    Aksi tersebut merupakan aksi solidaritas atas kematian Affan Kurniawan, pengemudi ojek online yang meninggal dilindas rantis milik Brimob saat ada demonstrasi di Jakarta pada Kamis, 28 Agustus 2025. [tem/suf]

  • PWI LS Jatim Gelar Ziarah Kubro di Makam Sunan Bonang, Singgung Polemik Cagar Budaya

    PWI LS Jatim Gelar Ziarah Kubro di Makam Sunan Bonang, Singgung Polemik Cagar Budaya

    Tuban (beritajatim.com) – Ratusan pengurus dan anggota Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah (PWI LS) Jawa Timur menggelar ziarah kubro dan tahlil akbar di Makam Sunan Bonang, Tuban, Minggu (31/8/2025). Kegiatan ini juga diiringi doa bersama untuk tragedi seorang pengemudi ojek online (ojol) yang tewas saat aksi demo di Jakarta.

    Ketua PWI LS Jawa Timur, K.H. Syaikhur Rijal atau akrab disapa Gus Rizal, menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya dihadiri pengurus dari berbagai kota di Jawa Timur, tetapi juga perwakilan dari Jakarta dan Bekasi sebagai wujud solidaritas.

    “Sholat gaib dan doa bersama ini bagian dari misi kita menjaga negara, budaya, dan tradisi bangsa,” ujar Gus Rizal.

    PWI LS saat berada di Masjid Agung Tuban. [foto: Diah Ayu/beritajatim.com]Selain berziarah, Gus Rizal menyinggung polemik dugaan perusakan kawasan Makam Sunan Bonang yang telah dilaporkan pihaknya ke Polres Tuban beberapa minggu lalu. Ia menilai banyak perubahan terjadi di kompleks makam yang seharusnya dilindungi sebagai situs cagar budaya.

    “Perubahannya sangat jelas sekali, padahal makam ini dilindungi Undang-Undang karena masuk situs cagar budaya,” tegasnya.

    Laporan tersebut kini ditangani oleh kuasa hukum PWI LS, Ainun Na’im MR., SHI., M.H. Ia juga melaporkan Habib Husein Ba’agil terkait dugaan pelanggaran ITE pasal 28 ayat 2 dan 3. Laporan itu menyoroti pernyataan Husein Ba’agil di media sosial yang menyebut 90 persen pihak tertentu terlibat dalam aktivitas penggalian atau pemakaman di kompleks Sunan Bonang.

    “Maka ini kami tuntut untuk dibuktikan. Kalau tidak benar, kami berharap pihak berwenang segera melakukan penyelidikan,” ujar Ainun Na’im.

    Sementara itu, hingga Senin (1/9/2025), beritajatim.com masih berupaya mengonfirmasi pernyataan ini kepada keluarga Ba’agil. Namun, hingga berita ini ditulis, Husein Ba’agil belum memberikan tanggapan. [dya/but]

     

     

  • Mahasiswa Bubar, Petugas Langsung Bersihkan Area Depan Gedung DPR RI
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        1 September 2025

    Mahasiswa Bubar, Petugas Langsung Bersihkan Area Depan Gedung DPR RI Megapolitan 1 September 2025

    Mahasiswa Bubar, Petugas Langsung Bersihkan Area Depan Gedung DPR RI
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    — Sejumlah petugas kebersihan langsung membersihkan area di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat usai demo mahasiswa, Senin (1/9/2025) sore bubar.
    Pantauan Kompas.com di lokasi, sejak sekitar pukul 18.15 WIB, para petugas langsung berkumpul dan membersihkan sisa-sisa sampah hingga coretan di dinding gerbang.
    Sampah pelastik yang berserakan dengan segera dibereskan oleh petugas dari Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Pusat, lengkap dengan mobil pengangkut sampahnya.
    Coretan-coretan berisi kalimat makian kepada DPR RI yang terpampang di dinding sekitar gerbang juga langsung dihapus menggunakan thinner.
    Sementara, coretan yang terletak di barikade beton setinggi 1,65 meter di bagian depan gerbang juga segera ditutup dengan cat abu-abu.
    Sejumlah petugas juga terlihat menaiki tangga untuk menghapus sejumlah coretan yang letaknya cukup tinggi.
    Spanduk-spanduk dan poster berisi tuntutan yang dipasangkan ke pagar dan ditempel di dinding bagian depan juga segera menjadi target pembersihan oleh petugas.
    Hingga pukul 19.15 WIB di lokasi, para petugas telah selesai melakukan pembersihan sampah area gerbang Gedung DPR RI.
    Pagar, tembok, dan barikade yang menjadi sasaran vandalisme juga telah terlihat kembali normal seperti sebelumnya.
    Sebelumnya diberitakan, gabungan dari sejumlah organisasi mahasiswa dalam kelompok Cipayung Plus menggelar aksi di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat.
    Mahasiswa masih melanjutkan tuntutan-tuntutan dari rangkaian aksi yang digelar sebelumnya.
    Tuntutan utamanya ialah membatalkan kenaikan gaji dan tunjangan bagi anggota DPR RI, serta menuntut keadilan atas tewasnya Affan Kurniawan, pengemudi ojek online yang dilindas kendaraan taktis Brimob.
    Massa aksi pun telah membubarkan diri dan mengosongkan area di depan Gedung DPR RI pada pukul 18.00 WIB.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Forkopimda dan Ojol Mojokerto Gelar Istighotsah Kedamaian Bangsa

    Forkopimda dan Ojol Mojokerto Gelar Istighotsah Kedamaian Bangsa

    Mojokerto (beritajatim.com) – Suasana duka yang tengah melanda bangsa Indonesia tak menyurutkan langkah Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto bersama jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) untuk menjaga ketenangan masyarakat. Forkopimda bersama para pengendara ojek online (ojol) se-Kota Mojokerto menggelar Istighotsah Kedamaian Bangsa di Rumah Rakyat.

    Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari menegaskan pentingnya mempererat persatuan di tengah maraknya kabar simpang siur yang beredar melalui media sosial maupun pesan berantai. “Kami jajaran Forkopimda ini harus segera merapatkan barisan demi menjaga kedamaian dan ketentraman di wilayah Mojokerto Raya ini,” ungkapnya, Senin (1/9/2025).

    Istighotsah Kedamaian Bangsa di Rumah Rakyat, Kota Mojokerto. [Foto : ist]Dalam kesempatan tersebut, Ning Ita (sapaan akrab, red) menyampaikan belasungkawa mendalam atas wafatnya Affan Kurniawan, driver ojol di Jakarta pada, Kamis (28/8/2025) pekan lalu. Ia menyebut, almarhum merupakan sosok yang rela berkorban dalam insiden yang tidak pernah diharapkan.

    “Semoga Allah menerima beliau sebagai syahid, sehingga dosa-dosanya diampuni dan kebaikan-kebaikannya mengantarkan ke tempat terbaik di sisi-Nya. Kita ini bangsa yang berbudaya. Menyampaikan aspirasi silakan, ini negara demokrasi. Tapi harus dilakukan dengan adab dan etika. Tidak boleh disertai anarkisme karena yang diuntungkan hanya provokator, sementara masyarakat yang dirugikan,” imbuhnya.

    Forkopimda, pimpinan partai politik, hingga organisasi kemasyarakatan di Kota Mojokerto sepakat menolak segala bentuk aksi anarkis dalam penyampaian aspirasi. Dalam kegiatan tersebut, para pengendara ojol juga menerima paket sembako yang disalurkan melalui Baznas Kota Mojokerto sebagai bagian dari Gerakan Pangan Murah (GPM).

    Sementara itu, doa bersama untuk almarhum Affan Kurniawan dan kedamaian bangsa juga dilakukan secara serentak di setiap kantor perangkat daerah Kota Mojokerto. [tin/but]

  • Pangdam Akui Ada Kelengahan pada Aksi 29 Agustus: Memang Kurang Waspada

    Pangdam Akui Ada Kelengahan pada Aksi 29 Agustus: Memang Kurang Waspada

    Lebih jauh, Windiyatno mengakui bahwa pada aksi sebelumnya, terjadi kekurangan antisipasi terhadap tindakan anarkis massa yang mengakibatkan pembakaran sejumlah fasilitas dan korban jiwa.

    “Kemarin kita kan diinformasikan, kita konsentrasi ke DPRD tingkat I, kemarin kita kebagiannya di situ. Dan waktu itu sudah membakar yang pertama di Kejati, kita himbau mereka, mereka pergi. Ternyata pergi bakar di sana. Ya mungkin di luar kekuasaan kami, kami memang kurang waspada,” ungkapnya.

    Ia mengimbau agar seluruh pihak, baik mahasiswa maupun masyarakat umum, tetap menjaga komitmen yang sudah disepakati bersama dalam pertemuan dengan Forkopimda, tokoh masyarakat, ormas, dan perwakilan rektor.

    “Kemarin kita sudah ada komitmen dengan Pak Kapolda, Forkopimda, Tokoh Masyarakat, Ormas, dan perwakilan Rektor bahwa hari ini insya Allah akan berjalan dengan aman, dengan baik,” tandasnya.

    Sebelumnya, setelah membakar Poslantas di Pertigaan Jalan AP Pettarani-Alauddin, kini DPRD Makassar yang menjadi sasaran.

    Pantauan di lokasi sekitar pukul 22.15 Wita, api telah menguasai halaman kantor DPRD Makassar.

    Sejumlah mobil dan motor yang diduga kendaraan dinas dikabarkan terbakar di kantor DPRD Makassar.

    Tidak kenal lelah, ratusan massa yang terdiri dari mahasiswa dan komunitas ojek online (Ojol) ini terus menduduki jalan AP Pettarani.

    Tidak berhenti pada pembakaran gedung DPRD, massa aksi juga merusak lampu lalulintas di Pertigaan Jalan AP Pettarani-Hertasning.

    Tidak berhenti di situ, massa juga membakar gedung DPRD Sulsel setelah sebelumnya membakar mobil yang terparkir di halaman Kejati Sulsel dan Poslantas Jalan AP Pettarani.

  • Gubernur Sulteng harap unjuk rasa di Palu jadi contoh untuk Indonesia

    Gubernur Sulteng harap unjuk rasa di Palu jadi contoh untuk Indonesia

    Palu (ANTARA) – Gubernur Sulawesi Tengah Anwar Hafid berharap aksi unjuk rasa yang damai dan sopan di Palu, dapat menjadi contoh untuk Indonesia.

    “Masyarakat Kota Palu dan Sulteng mengedepankan akal sehat, memperlihatkan sikap demokrasi yang yang sangat tinggi dan mudah-mudahan menjadi contoh untuk Indonesia,” katanya usai bertemu massa aksi di halaman Kantor Gubernur Sulteng, Kota Palu, Senin.

    Gubernur Sulteng bersama seribuan massa aksi duduk bersama di depan Kantor DPRD Sulteng. Aksi yang digelar di tengah rintik hujan itu berlangsung tertib dan dihadiri Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sulteng.

    Dalam dialog bersama massa aksi, Anwar juga memaparkan program kerja yang dilaksanakan selama lima tahun yang akan datang. Salah satunya, adalah komitmen memberikan beasiswa kepada mahasiswa.

    Dalam unjuk rasa itu beberapa isu lokal yang disampaikan diantaranya membatalkan kenaikan gaji pegawai, mengevaluasi program BERANI cerdas dan mengevaluasi seluruh izin tambang di Sulteng.

    Seribuan mahasiswa dari sejumlah kampus dan aliansi ojek online di Kota Palu melakukan aksi unjuk rasa dengan sopan di depan kantor Gedung DPRD Provinsi Sulawesi Tengah, Senin.

    Aksi yang dimulai pukul 11.50 WITA dan berakhir pukul pukul 15.30 WITA. Di depan kantor DPRD Sulteng, masa aksi menyuarakan tuntutan dan aspirasi mereka, khususnya tindakan represif aparat kepolisian kepada massa aksi di Jakarta beberapa waktu lalu.

    Masa aksi ditemui Ketua DPRD Sulteng M Arus Abdul Karim, Gubernur Sulteng Anwar Hafid, mantan Gubernur Sulteng Rusdi Mastura dan Wali Kota Palu Hadianto Rasyid. Selain itu, hadir pula Komandan Korem 132/Tadulako Brigjen TNI Deni Gunawan, Wakil Kapolda Sulteng Brigjen Pol Helmi Kwarta Kusuma dan Kapolres Palu Kombes Pol. Deny Abrahams.

    Pewarta: Fauzi
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Suara Pengguna Transjakarta, Tetap Setia dan Berharap Fasilitas Segera Pulih

    Suara Pengguna Transjakarta, Tetap Setia dan Berharap Fasilitas Segera Pulih

    Bisnis.com, JAKARTA — Rusaknya sejumlah halte Transjakarta maupun stasiun akibat aksi demonstrasi yang terjadi pada pekan lalu nyatanya tidak melunturkan kepercayaan masyarakat terhadap transportasi umum.

    Ketua Inisiatif Strategis Transportasi (Instran) Budi Susandi mengungkapkan bahwa dengan rusaknya halte angkutan umum tentu akan mengganggu mobilitas pengguna yang sudah rutin dalam kesehariannya.

    Belum lagi, bagi mereka yang harus menjangkau halte lain yang lebih jauh dari asal dan tujuannya. Baik menggunakan moda transportasi umum seperti ojek online (ojol) maupun terpaksa menggunakan kendaraan pribadi.

    “Karena dengan tidak berfungsinya halte, maka membuat pengguna harus menjangkau halte lain yang lebih jauh dari asal dan tujuannya sehingga mereka khawatir dan beralih ke sepeda motor lagi [yang menambah macet]” ujarnya. 

    Dengan kata lain, peralihan moda transportasi tersebut turut menambah beban biaya transportasi bagi para pengguna transportasi umum tersebut. 

    Seperti halnya bagi Echa, Via, dan Rina—yang setiap hari menggunakan Transjakarta—bahwa layanan dari pemerintah Jakarta tersebut tetap menjadi pilihan meski kekhawatiran dan hambatan operasional sempat mengganggu perjalanannya. 

    Via (24), pengguna setia koridor 9A, 9, 6A, dan 6, mengaku tidak khawatir dengan keberadaan petugas di halte yang selalu siap siaga dan fasilitas CCTV di dalam bus sehingga membuatnya tetap merasa aman. 

    Dirinya pun juga telah kembali menggunakan Transjakarta usai operasional berangsur normal, meski terjadi pengalihan rute sebagai imbas sejumlah halte yang masih dalam tahap perbaikan. 

    Karyawan swasta yang bekerja di daerah Jakarta Selatan tersebut pun mengaku enggan beralih ke moda transportasi lain dan menanti fasilitas Transjakarta dapat normal seperti sediakala. Tidak lain tidak bukan, karena biayanya yang murah untuk jarak jauh.

    “Tetap setia dan tidak ingin beralih [ke transportasi lain]. Apalagi harga yang sangat terjangkau, meskipun perjalanan jarak jauh harga tetap sama,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (1/9/2025). 

    Sementara Echa (28) mengaku cukup khawatir ke depannya kembali terjadi kondisi yang mendadak tidak kondusif. Karyawan swasta yang rutin menggunakan Koridor 9, 3F Kalideres—GBK, dan 10H Tanjung Priok—Bunderan Senayan tersebut mengaku hingga hari ini belum menggunakan kembali Transjakarta. 

    Pasalnya rute-rute yang dirinya lalui masih belum dapat dilewati—seperti Gerbang Pemuda dan GBK. 

    “Saat ini untuk sementara waktu saya beralih naik ojek online. Tapi kalau sudah pulih, saya tetap akan pilih Transjakarta karena nyaman dan murah,” ungkapnya. 

    Adapun Rina (22), menyampaikan bahwa meski rute Transjakarta yang dilaluinya, yakni 7V Cibubur—Kampung Rambutan dan 7E Kampung Rambutan—Ragunan, jauh dari pusat kerusuhan, tetapi dampaknya tetap terasa terhadap waktu tunggu. 

    Rina mengaku pada pekan lalu dirinya sempat menunggu bus cukup lama, bahkan hingga satu jam. 

    Hingga hari ini, dirinya pun belum kembali menggunakan moda transportasi tersebut. Sama halnya seperti Echa dan Via, Rini juga tetap akan memilih Transjakarta, tetapi menunggu situasi lebih kondusif. 

    Ketiga pengguna setia tersebut juga satu suara agar tidak merusak fasilitas umum yang justru berdampak pada masyarakat dan mengganggu mobilitas. 

    “Tolong jangan merusak fasilitas yang sudah ada, karena ini benar-benar berpengaruh bagi pengguna transportasi umum. Yang kena imbasnya malah masyarakat bukan pemerintah,” ungkap Rina. 

    Maklum, Transjakarta menjadi fasilitas umum yang paling parah menjadi amukan massa dan mengalami kerugian paling fantastis dari fasilitas umum lainnya. 

    Gubernur Jakarta Pramono Anung mengungkapkan akibat demo yang ricuh, sebanyak 22 halte TransJakarta (BRT maupun non-BRT) rusak. Sebanyak 6 halte Transjakarta terbakar dan dijarah. Kemudian ada 16 halte TransJakarta yang dirusak dan kemudian dilakukan coret-coret vandalisme dan sebagainya. 

    “Untuk estimasi kerugian, kerusakan infrastruktur untuk MRT sebesar Rp3,3 miliar. TransJakarta kurang lebih Rp41,6 miliar. Kemudian, kerusakan CCTV infrastruktur lainnya Rp5,5 miliar sehingga total kerusakan Rp55 miliar,” ujarnya saat konferensi pers di Balai Kota, Minggu (1/9/2025).

    Pramono mengatakan Pemprov Jakarta menargetkan mampu memperbaiki fasilitas umum yang rusak agar dapat digunakan kembali pada 8-9 September 2025.