Produk: ojol

  • Bentuk Tim Pencari Fakta Independen

    Bentuk Tim Pencari Fakta Independen

    GELORA.CO – Harus dibentuk tim pencari fakta gabungan Independen untuk mengungkap kecurigaan apakah Polri juga ikut menunggangi aski demonstrasi akhir Agustus kemarin.

    “Herus dibentuk tim pencari fakta gabungan Independen,” kata Selamat Ginting, Analis Politik dan Militer dari Universitas Nasional (Unas) Jakarta, dalam sinear Forum Keadilan Tv pada Kamis, 4 September 2025.

    Ia medalilkan demikian karena mutasi para perwira tinggi di tubuh Polri tidak menutup kemungkinan juga menjadi bibit konflik sehingga aksi demonstrasi tak terkendali.

    “Oh sangat [menimbulkan bibit konflik] menurut saya,” ucapnya.

    Ia mencontohkan, pengangkatan kembali Eddy Hartono selaku kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

    “Sudah pensiun dilantik lagi, belum pernah terjadi,” katanya.

    Kemudian Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) yang pergantiannya dinilai kurang lembut (smooth) sehingga dapat menimbukan konflik.

    Menurutnya, Komjen Pol Marthinus Hukom sedang dalam perjalanan mau ke luar negeri, tiba-tiba diganti.

    “Ini ada situasi-situasi yang tidak normal, sampai muncul konflik antara Kapolri Listyo Sigit Prabowo dengan Karyoto, Kapolda Metro Jaya yang dipromosikan, ternyata bukan menjadi Kabareskrim tapi Kabaharkam,” ujarnya.

    Ia menegaskan, ini bukan hanya soal ulah Komandan Batalyon (Danyon) Resimen IV Korps Brimob (Korbrimob), Kompol Cosmas Kaju Gae, yang harus dipecat karena kendaraan taktis (rantis) yang dinaikinya menewaskan driver ojol, Affan Kurniawan.

    Peristiwa nahas tersebut kian menyulut amarah massa dan rakyat sehingga aksi demonstrasi kian meluas dan melibatkan entitas baru, yakni kalangan ojol.

    “Harus diperiksa Kabaintelkam, Kaharkam Polri. Dia gagal mendeteksi itu. Mendeteksi bahwa demo 25 akan pecah di 28, 29, 30. Siapa atasan Kabaintel, Kabaharkam segala macam? Ya sudah Kapolri,” katanya.***

  • Momen Nadiem Ucap Belasungkawa ke Affan dan Ojol

    Momen Nadiem Ucap Belasungkawa ke Affan dan Ojol

    Mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim mengucapkan belasungkawa kepada Affan Kurniawan, driver ojek online (ojol) yang dilindas kendaraan rantis brimob.

    Hal itu ia katakan seusai resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) pada Kamis (4/9).

  • Aksi Solidaritas untuk Affan, Polisi-Mahasiswa di Inhil Bagikan Bunga Mawar

    Aksi Solidaritas untuk Affan, Polisi-Mahasiswa di Inhil Bagikan Bunga Mawar

    Indragiri Hilir

    Ratusan warga Tembilahan, Indragiri Hilir (Inhil), Riau, tumpah ruah di jalanan sore tadi. Mereka bukan berunjuk rasa, melainkan menggelar aksi kemanusiaan untuk Affan Kurniawan dengan membagikan bunga mawar.

    Bersama unsur Forkopimda, organisasi mahasiswa, dan elemen masyarakat lainnya, mereka membagikan ratusan tangkai bunga sebagai simbol solidaritas dan kepedulian. Kegiatan diawali dengan apel kesiapan di Markas Polres Inhil, Jalan Gajah Mada.

    Kabagops AKP Buha Siahaan yang memimpin apel menekankan pentingnya sinergi dan disiplin bagi seluruh personel yang bertugas mengamankan jalannya acara. Sekitar 80 personel pengamanan disiagakan untuk memastikan kelancaran kegiatan.

    Tak hanya aparat kepolisian dan TNI, sejumlah mahasiswa dari berbagai organisasi seperti HMI, GMNI, PMII, Himapersis, dan Dema STAI juga ikut serta turun ke jalan. Kapolres Indragiri Hilir, AKBP Farouk Oktora, menjelaskan bahwa aksi ini merupakan bentuk solidaritas atas meninggalnya Affan Kurniawan, seorang pengemudi ojek online, dalam insiden di Jakarta pada 28 Agustus 2025.

    Polisi hingga mahasiswa menggelar aksi solidaritas untuk Affan Kurniawan dengan membagikan bunga mawar di Indragiri Hilir, Riau, Kamis (4/9/2025) sore. Foto:dok. Polres Inhil

    “Melalui kegiatan ini, kita ingin menunjukkan bahwa masyarakat Inhil menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, solidaritas, dan kedamaian,” ujar Farouk, Kamis (4/9/2025).

    Aksi ini juga digelar untuk menebarkan pesan damai kepada masyarakat. (Foto: dok. Polres Inhil)

    Kasat Intelkam IPTU Jamaluddin menyambut mereka dengan hangat dan mengajak para mahasiswa untuk memanfaatkan momen ini sebagai ajang mempererat tali silaturahmi serta menjaga kondusivitas di wilayah Indragiri Hilir.

    Puncak acara berlangsung di depan Mako Polres Inhil. Hadir dalam acara tersebut Bupati Inhil H Herman, Ketua DPRD Iwan Taruna, Kapolres Inhil AKBP Farouk Oktora, Dandim 0314 Letkol Inf. Fikky Nur Kuncoro Jati, perwakilan Kejaksaan dan Pengadilan Negeri, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta ratusan peserta lainnya.

    Aksi ini tidak hanya menunjukkan empati, tetapi juga memperkuat kolaborasi antara aparat keamanan, pemerintah daerah, dan seluruh lapisan masyarakat Indragiri Hilir dalam menciptakan suasana yang aman dan kondusif.

    (mea/mea)

  • Cek fakta, Sri Mulyani mundur setelah di demo masyarakat

    Cek fakta, Sri Mulyani mundur setelah di demo masyarakat

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan foto di Facebook menarasikan bahwa Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mundur dari jabatannya. Unggahan tersebut juga disertai sejumlah tagar seperti demo, DPR, ojol, dan mahasiswa.

    Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

    “Sri Mulyani Mundur”

    Namun, benarkah Sri Mulyani mundur setelah di demo masyarakat?

    Unggahan yang menyebutkan Sri Mulyani mundur setelah di demo masyarakat. Namun, Airlangga menegaskan bahwa kabar pengunduran diri Sri Mulyani tidak benar. (Facebook)

    Penjelasan:

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, memberikan klarifikasi terkait isu tersebut. Seusai menghadiri rapat kabinet di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu (31/8), Airlangga menegaskan bahwa kabar pengunduran diri Sri Mulyani tidak benar.

    “Tidak,” katanya, dilansir dari ANTARA.

    Selain itu, Sri Mulyani Indrawati mengunggah foto dirinya menghadiri Rapat Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara melalui akun Instagram @smindrawati pada Senin (1/9), di tengah ramainya isu pengunduran dirinya sebagai bendahara negara.

    Dalam unggahan tersebut, terlihat ia bersalaman dengan Presiden Prabowo Subianto, menampilkan foto Presiden saat berpidato, serta suasana rapat di dalam ruangan.

    Pewarta: Tim JACX
    Editor: M Arief Iskandar
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Wabup Magetan Apresiasi Ojol Pilih Gelar Doa Bersama, Sembari Serap Aspirasi

    Wabup Magetan Apresiasi Ojol Pilih Gelar Doa Bersama, Sembari Serap Aspirasi

    Magetan (beritajatim.com) – Wakil Bupati (Wabup) Magetan, Suyatni Priasmoro, mengapresiasi langkah komunitas ojek online (ojol) di Kabupaten Magetan yang memilih menggelar doa bersama dengan jajaran Forkopimda serta tokoh lintas agama, dibandingkan melakukan aksi demonstrasi terbuka.

    Menurutnya, keputusan tersebut mencerminkan kedewasaan sikap serta komitmen untuk menjaga ketenteraman di daerah. Doa bersama digelar di Pendapa Surya Graha, Kamis (4/9/2025).

    Suyatni menjelaskan, doa bersama ini dilatarbelakangi keprihatinan atas tragedi yang menimpa salah satu pengemudi ojol di Jakarta beberapa waktu lalu. Kejadian itu kemudian mendorong komunitas ojol di Magetan untuk menyampaikan rasa solidaritas sekaligus aspirasi mereka melalui jalur yang lebih damai.

    “Intinya, mereka menyampaikan keprihatinan bersama, khususnya terkait tragedi yang menimpa kawannya, almarhum itu. Maka, dipilihlah doa bersama yang melibatkan para ojol dan tokoh lintas agama,” ujar Wabup usai kegiatan, Kamis (4/9/2025).

    Dalam kesempatan itu, sejumlah aspirasi juga disampaikan para pengemudi ojol kepada pemerintah daerah. Aspirasi pertama terkait pembebasan retribusi parkir di jalan umum di seluruh wilayah Magetan. Para ojol berharap tidak lagi dikenai biaya parkir ketika sedang bertugas. Permintaan itu kemudian direspons positif oleh pemerintah daerah.

    Menurut Suyatni, Bupati Magetan Nanik Endang Rusminiarti, menyetujui permohonan tersebut dengan ketentuan bahwa pembebasan parkir hanya berlaku bagi pengemudi ojol yang sedang bertugas dan menggunakan atribut resmi, seperti jaket atau helm identitas.

    “Kalau tidak sedang bertugas atau tidak memakai atribut, mereka tetap dikenai retribusi parkir sebagaimana masyarakat umum,” tegasnya.

    Aspirasi kedua terkait akses pengantaran penumpang ke rumah sakit yang sudah menggunakan sistem parkir komputerisasi. Sistem ini dianggap cukup menyulitkan bagi pengemudi ojol, karena tidak memungkinkan pembebasan biaya secara otomatis. Menurut Wabup, kondisi tersebut memang tidak mudah diubah.

    “Kalau di rumah sakit itu kan pakai sistem komputerisasi. Tidak mungkin dibebaskan begitu saja. Pilihannya, penumpang diturunkan sebelum portal atau disepakati ada tambahan biaya parkir. Itu hal yang lazim, sama seperti di bandara, stasiun, atau terminal kereta,” ungkapnya.

    Aspirasi ketiga menyangkut keberadaan terminal di Magetan dan Maospati. Para ojol meminta kejelasan aturan mengenai area pengambilan penumpang agar tidak terjadi gesekan dengan ojek pangkalan (opang) yang lebih dulu beroperasi. Suyatni mengakui persoalan ini belum menemukan formula yang benar-benar adil.

    “Sejarahnya, ojek pangkalan lahir lebih dulu sebelum ada ojol. Karena itu, harus ada pengaturan area yang jelas supaya tidak terjadi benturan. Kalau mengantar penumpang ke terminal tidak masalah, tapi kalau mengambil penumpang harus ada kesepakatan supaya tidak menimbulkan ketegangan,” jelasnya.

    Menurut Suyatni, pemerintah sebenarnya sudah beberapa kali berusaha mengatur hubungan antara ojol dan opang. Namun, hingga saat ini, aturan yang benar-benar bisa diterima kedua pihak belum sepenuhnya ditemukan. Meski demikian, pemerintah tetap berkomitmen mencari jalan keluar yang berkeadilan.

    Di sisi lain, Wabup menekankan bahwa pemerintah daerah sangat menghargai sikap komunitas ojol yang menyalurkan aspirasinya melalui doa bersama. Ia menilai langkah itu mampu mencegah potensi kerawanan sosial, sekaligus menjaga kondusivitas di Magetan.

    “Kalau demo terbuka, ada risiko ditunggangi pihak yang berniat merusak. Kita belajar dari pengalaman di daerah lain. Karena itu, pemerintah sangat mengapresiasi jiwa besar komunitas ojol yang memilih jalan damai,” tuturnya.

    Selain doa bersama, pemerintah juga menyalurkan bantuan berupa paket sembako dan sejumlah uang kepada para pengemudi ojol yang hadir. Dari total sekitar 150 anggota komunitas ojol se-Magetan, hampir semuanya datang dalam kegiatan tersebut. Mayoritas peserta merupakan pengemudi ojol roda dua.

    “Pemerintah sangat berterima kasih atas kesadaran dan peran serta komunitas ojol dalam menjaga ketenteraman di Magetan. Harapannya, kerja sama yang baik ini terus terjaga, dan aspirasi yang ada bisa perlahan dicarikan solusi terbaik,” pungkas Suyatni. [fiq/suf]

  • Sopir Pelindas Affan Tak Dipecat Polri, Hanya Demosi 7 Tahun

    Sopir Pelindas Affan Tak Dipecat Polri, Hanya Demosi 7 Tahun

    Bisnis.com, JAKARTA — Mabes Polri resmi memberikan sanksi demosi tujuh tahun terhadap Bripka Rohmat di kasus kematian pengemudi ojol Affan Kurniawan (21).

    Bripka Rohmat merupakan anggota Brimob Polda Metro Jaya yang memegang kemudi mobil rantis Brimob yang melindas Affan di Jakarta pada Kamis (28/8/2025).

    Majelis Sidang KKEP yang dipimpin oleh Brigjen Agus Wijayanto menyatakan tindakan Bripka Rohmat merupakan perbuatan tercela.

    “Mutasi bersifat demosi selama tujuh tahun sesuai dengan sisa masa dinas pelanggar di institusi Polri,” ujar Agus di ruang sidang etik di Gedung TNCC Polri, Kamis (4/9/2025).

    Sanksi administratif lainnya terhadap Bripka Rohmat yakni penempatan khusus atau Patsus selama 20 hari terhitung sejak 29 Agustus 2025 hingga 17 September 2025 di ruang Patsus Divpropam Polri.

    Selain itu, majelis hakim juga memberikan sanksi etik yakni Bripka Rohmat diwajibkan meminta maaf secara lisan di sidang KKEP dan secara tertulis kepada pimpinan Polri.

    “Kewajiban pelanggar meminta maaf secara lisan di hadapan sidang KKEP dan secara tertulis kepada pimpinan Polri,” pungkasnya.

    Sekadar informasi, berbeda dengan Rohmat, Kompol Kosmas Kaju Gae justru telah disanksi PTDH.

    Kosmas resmi dipecat Polri lantaran dinilai tidak profesional saat penanganan aksi unjuk rasa yang menyebabkan korban jiwa pada Kamis (28/9/2025). Adapun, Kompol Kosmas merupakan Komandan yang duduk di samping kursi pengemudi saat kejadian tersebut.

  • Sopir Rantis Pelindas Ojol Affan Diturunkan Jabatannya Selama 7 Tahun
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        4 September 2025

    Sopir Rantis Pelindas Ojol Affan Diturunkan Jabatannya Selama 7 Tahun Nasional 4 September 2025

    Sopir Rantis Pelindas Ojol Affan Diturunkan Jabatannya Selama 7 Tahun
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sopir kendaraan taktis Brimob pelindas pengemudi ojek online (ojol) Affan Kurniawan, yakni Bripka Rohmat, divonis demosi atau penurunan jabatan oleh Sidang Etik.
    “Mutasi bersifat demosi selama tujuh tahun sesuai sisa masa dinas pelanggar di institusi Polri,” kata Ketua Sidang Komisi Kode Etik Profesi (KKEP), Kombes Pol Heri Setiawan, membacakan putusan sidang, Kamis (4/9/2025).
    Dalam sidang yang digelar di Gedung Transnational Crime Coordination Centre (TNCC) Markas Besar Polri ini, Bripka Rohmat berdiri.
    Selain sanksi administrasi berupa demosi, dia juga dijatuhi sanksi administrasi penahanan di tempat khusus (patsus).
    “Sanksi administratif yaitu penempatan pada tempat khusus selama 20 hari, terhitung sejak 29 Agustus 2025 sampai 17 September 2025,” kata Kombes Heri.
     
    Pengemudi ojol Affan Kurniawan tewas pada 28 Agustus 2025 malam. Dia dilindas oleh rantis Brimob di Jakarta Pusat.
    Ada tujuh polisi yang kini diproses secara etik oleh Polri berkaitan dengan peristiwa itu.
    Sebelumnya, Kompol Cosmas yang duduk di samping Bripka Rohmat sudah divonis pecat atau pemberhentian tidak dengan hormat.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bela Sungkawa Saya Kepada Affan dan Ojol-ojol

    Bela Sungkawa Saya Kepada Affan dan Ojol-ojol

    Jakarta

    Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan mantan Mendikbudristek, Nadiem Makarim, sebagai tersangka baru dalam kasus korupsi pengadaan laptop. Nadiem sempat mengucap bela sungkawa terhadap Affan Kurniawan, driver ojek online (ojol) yang terlindas kendaraan taktis (rantis).

    “Bela sungkawa saya kepada Affan dan ojol-ojol,” kata Nadiem sembari berjalan mengarah ke dalam mobil tahanan Kejagung, di Kejagung, Kamis (4/9/2025).

    Saat di dalam mobil, Nadiem juga sempat memberi pesan kepada keluarganya. Ia berpesan untuk keluarga dan empat anaknya dapat menguatkan diri.

    Nadiem Makarim ditetapkan tersangka dengan Pasal 2 Ayat 1 atau Pasal 3 Jo Pasal 18 UU Nomor 31 Tahun 1999, sebagaimana diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas UU RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidanan Korupsi, Jo Pasal 55 Ayat 1 ke 1 KUHP.

    Sebagai informasi, sebelumnya Nadiem telah dua kali diperiksa dalam kasus tersebut. Nadiem diperiksa pertama kalinya pada Senin (23/6) lalu, yang berlangsung sekitar 12 jam. Kemudian, Nadiem kembali diperiksa pada Selasa (15/7) selama sekitar 9 jam.

    Kejagung sendiri sudah menetapkan lima tersangka dalam kasus dugaan korupsi pada Kemendikbudristek dalam program digitalisasi pendidikan periode tahun 2019-2022. Kasus ini diduga menyebabkan kerugian negara Rp 1,98 triliun.

    Kelima orang tersangka yakni:

    1. Direktur Sekolah Dasar Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah tahun 2020-2021, Sri Wahyuningsih (SW);
    2. Direktur SMP Kemendikbudristek 2020, Mulyatsyah (MUL);
    3. Staf khusus Mendikbudristek Bidang Pemerintahan era Mendikbudristek Nadiem Makarim, Jurist Tan (JT/JS);
    4. Konsultan Perorangan Rancangan Perbaikan Infrastruktur Teknologi Manajemen Sumber Daya Sekolah pada Kemendikbudristek, Ibrahim Arief(IBAM);
    5. Mendikbudristek 2019-2024, Nadiem Anwar Makarim (NAM).

    (rdp/rdp)

  • Warga Australia Diduga Serang Kamp Aborigin Ditangkap

    Warga Australia Diduga Serang Kamp Aborigin Ditangkap

    Anda sedang menyimak laporan Dunia Hari Ini edisi Kamis, 4 September 2025.

    Laporan dari berbagai belahan dunia selama 24 jam terakhir kami awali dari Australia.

    Dakwaan penyerang kamp Aborigin

    Orang keempat telah dijatuhi tuduhan menyerang ‘Camp Sovereignity’ atau kamp milik penduduk asli Australia, yakni suku Aborigin, di Melbourne akhir pekan lalu.

    Sekelompok pria berpakaian hitam terlibat perkelahian dengan penghuni kamp setelah mengikuti demonstrasi anti-imigrasi pada hari Minggu.

    Pemimpin Neo-Nazi, Thomas Sewell, ditahan setelah ditangkap awal pekan ini atas insiden tersebut.

    Kepolisian Negara Bagian Victoria mengatakan seorang pria berusia 29 tahun asal Rye ditangkap kemarin di Sunnyside Road, Mount Eliza.

    Ia diinterogasi oleh detektif dan didakwa dengan kerusuhan, penyerangan ilegal, dan melepaskan tembakan rudal.

    Polisi yang melindas ojol diberhentikan

    Kepolisian RI menetapkan pemberhentian tidak terhormat terhadap anggot polisi yang melindas pengemudi ojek online Affan Kurniawan.

    Kompol Kosmas Kaju Gae menyampaikan permintaan maaf dan mengatakan tidak mengetahui Affan meninggal saat kejadian.

    “Kami ketahui beberapa jam berikutnya setelah viral melalui medsos,” ujarnya.

    Ada enam anggota Brimob lain yang menjalani proses etik.

    Proses pemidanaan polisi sudah dilimpahkan ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim), menurut Markas Besar Polri seperti dilaporkan Tempo.

    Belasan korban kereta gantung Lisbon tewas

    Gerbong kereta gantung Gloria di Lisbon tergelincir dan jatuh, menewaskan sedikitnya 15 orang dan melukai sekitar 18 orang.

    Jalur kereta api ini populer di kalangan wisatawan.

    Meskipun pihak berwenang tidak mengidentifikasi korban, menurutnya beberapa warga negara asing termasuk di antara korban tewas.

    Lima dari 18 korban luka mengalami luka parah, tambah juru bicara tersebut.

    “Ini hari yang tragis bagi kota kami … Lisbon sedang berduka. Ini adalah insiden yang sangat tragis,” ujar Carlos Moedas, wali kota Lisbon, kemarin.

    ISIS di balik bom bunuh diri Pakistan

    Kelompok yang menamakan diri Negara Islam (ISIS) mengklaim bertanggung jawab atas bom bunuh diri yang menurut pihak berwenang menewaskan 15 orang dan melukai puluhan lainnya dalam demonstrasi politik di Pakistan.

    Klaim atas serangan hari Selasa di Quetta, ibu kota provinsi Balochistan, disampaikan melalui sayap propaganda kelompok tersebut.

    Menteri Dalam Negeri Balochistan, Hamza Shafqat, mengatakan jumlah korban tewas mencapai 15 orang.

    Puluhan orang juga terluka dalam serangan yang dilakukan oleh seorang pelaku bom bunuh diri dengan 8 kilogram bahan peledak di area parkir stadion di Quetta.

    Tonton juga Video: PM Australia Tunjuk Perempuan, Muslim dan Aborigin Jadi Menteri

  • 7
                    
                        Nadiem Makarim Ucap Belasungkawa ke Affan Kurniawan Saat Digiring ke Mobil Tahanan
                        Nasional

    7 Nadiem Makarim Ucap Belasungkawa ke Affan Kurniawan Saat Digiring ke Mobil Tahanan Nasional

    Nadiem Makarim Ucap Belasungkawa ke Affan Kurniawan Saat Digiring ke Mobil Tahanan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) periode 2019–2024, Nadiem Anwar Makarim (NAM), sempat mengucapkan belasungkawa kepada Affan Kurniawan saat digiring ke mobil tahanan Kejagung, Kamis (4/9/2025).
    “Belasungkawa saya kepada Affan dan ojol-ojol,” kata Nadiem saat berjalan menuju mobil tahanan Kejagung.
    Affan merupakan pengemudi Gojek yang meninggal usai dilindas mobil kendaraan taktis Brimob di kawasan Pejompongan, Jakarta, pada Kamis (28/8/2025).
    Sedangkan Nadiem merupakan pendiri sekaligus CEO Gojek sebelum berkiprah menjadi menteri.
    Selain menyampaikan belasungkawa, Nadiem juga menyatakan bantahannya soal tuduhan terlibat dalam kasus korupsi pengadaan laptop chromebook di Kemendikbudristek.
    “Saya tidak melakukan apa pun. Tuhan akan melindungi saya, kebenaran akan keluar,” kata Nadiem sambil berjalan ke mobil tahanan.
    “Allah akan mengetahui kebenaran. Bagi saya seumur hidup, integritas nomor satu, kejujuran nomor satu. Allah akan melindungi saya, insya Allah,” imbuh dia.
    Ketika sudah berada di dalam mobil tahanan, Nadiem kembali bicara untuk menguatkan keluarganya atas kasus yang menimpanya.
    “Untuk keluarga saya dan empat balita saya, kuatkan diri, kebenaran akan ditunjukkan,” kata Nadiem.
    “Allah melindungi saya. Allah tahu kebenarannya,” ujar dia.
    Kejagung menetapkan Nadiem sebagai tersangka kasus korupsi pengadaan laptop chromebook setelah memeriksa 120 orang saksi dan 4 orang ahli.
    “Dari hasil pendalaman, keterangan saksi-saksi, dan juga alat bukti yang ada, pada sore dan hasil dari ekspose telah menetapkan tersangka baru dengan inisial NAM,” kata Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Anang Supriatna, Kamis.
    Kejagung menduga praktik korupsi yang menjerat Nadiem ini telah merugikan keuangan negara senilai Rp 1,98 triliun.
    Direktur Penyidikan (Dirdik) Jampidsus Kejagung, Nurcahyo Jungkung, menjelaskan bahwa dugaan korupsi bermula ketika Nadiem menjabat sebagai Mendikbudristek pada Februari 2020.
    Saat itu, Nadiem melakukan pertemuan dengan pihak Google Indonesia untuk membahas program Google for Education dengan produk Chromebook, Chrome OS, dan Chrome Device Management (CDM).
    Dari serangkaian pertemuan tersebut, disepakati bahwa pengadaan perangkat teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di Kemendikbudristek akan menggunakan Chromebook.
    Atas perbuatannya, Nadiem dijerat Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 3 juncto Pasal 18 UU Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, serta Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.