Produk: ojol

  • Driver Ojol Tolak Aksi 179, Minta Agar Nama Almarhum Affan Tak Dipolitisasi

    Driver Ojol Tolak Aksi 179, Minta Agar Nama Almarhum Affan Tak Dipolitisasi

    Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah komunitas ojek online (ojol) di berbagai daerah kompak menolak ikut serta dalam “Aksi 179” yang digelar di Jakarta, Rabu (17/9/2025).

    Para driver lebih memilih tetap bekerja mencari nafkah untuk keluarga sekaligus menjaga kondusivitas, dibanding turun ke jalan.

    Sikap ini tidak hanya ditunjukkan di Bekasi dan Solo Raya, tetapi juga di Banten. Perwakilan komunitas Unit Reaksi Cepat (URC) Banten, Michael, menegaskan mayoritas driver menolak bergabung dengan aksi. Ia bahkan menilai peserta aksi hanyalah segelintir oknum yang tidak mewakili komunitas ojol secara keseluruhan.

    “Kalau menurut saya justru mereka itu bukan bagian dari ojol. Itu hanya sebagian kecil, oknum saja, dan tidak mewakili driver. Ojol yang asli lebih pilih cari order,” kata Michael lewat rilisnya, Rabu (17/9/2025).

    Michael juga memastikan layanan transportasi daring tetap berjalan normal meski ada aksi di Jakarta.

    “Order tetap jalan, aplikasi tetap buka, jadi tidak akan ada gangguan berarti di lapangan,” tegasnya.

    Lebih jauh, Michael mengingatkan agar nama almarhum Affan — seorang driver ojol yang sempat menjadi sorotan publik usai meninggal dunia saat bertugas — tidak dijadikan alat politik dalam aksi jalanan.

    “Keluarga sudah secara tegas menyatakan tidak ingin nama almarhum dibawa ke ranah politik jalanan,” ujarnya.

    Sebelumnya, Affan sempat menjadi simbol perjuangan driver ojol dalam menuntut regulasi yang lebih adil. Namun, komunitas menilai perjuangan itu tidak semestinya dipelintir untuk kepentingan politik sesaat.

    Di Solo Raya, Juru Bicara Garda Soloraya, Djoko Saryanto, menegaskan pihaknya juga tidak terprovokasi ikut aksi. Menurutnya, gerakan driver seharusnya tetap fokus memperjuangkan regulasi yang jelas, seperti lahirnya UU Transportasi Online dan penetapan tarif yang lebih adil.

    Sementara itu, di Bekasi Raya, Sekjen Koalisi Ojek Daring Nasional (KODAN) Handriko menekankan driver setempat tetap bekerja.

    “Driver Bekasi tetap on bid, tidak ada yang ikut aksi. Kami lebih memilih menjaga situasi agar tetap stabil,” ujarnya.

  • Curhat Ojol yang Tak Ikut Demo: Fokus Cari Nafkah dan Capek Aspirasi Tak Didengar
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        18 September 2025

    Curhat Ojol yang Tak Ikut Demo: Fokus Cari Nafkah dan Capek Aspirasi Tak Didengar Megapolitan 18 September 2025

    Curhat Ojol yang Tak Ikut Demo: Fokus Cari Nafkah dan Capek Aspirasi Tak Didengar
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Aksi demonstrasi pengemudi ojek online (ojol) yang digelar di depan DPR, Rabu (17/9/2025), tidak berdampak signifikan pada layanan transportasi berbasis aplikasi di Jakarta.
    Berdasarkan pemantauan
    Kompas.com
    di Stasiun Gondangdia, aktivitas para driver ojol tetap berjalan normal.
    Mereka sibuk menjemput dan mengantarkan penumpang, sementara sebagian lainnya beristirahat di shelter ojol.
    Tak lama kemudian, orderan dari aplikasi kembali membuat mereka melanjutkan pekerjaan.
    Bagi sebagian pengemudi, absen dari aksi bukan berarti tidak peduli dengan aspirasi yang disuarakan.
    Namun, banyak di antara mereka memilih fokus mencari nafkah karena lelah berulang kali turun ke jalan tanpa hasil nyata.
    Usman (39), salah satu pengemudi ojol yang biasa mangkal di Gondangdia, menuturkan bahwa dirinya tetap bekerja seperti biasa meski ada aksi unjuk rasa.
    Menurutnya, tidak semua pengemudi merasa harus turun ke jalan karena kondisi ekonomi masing-masing berbeda.
    “Ya tetap narik, kaya biasa. Rata-rata kita di sini (Stasiun Gondangdia) enggak ada yang ikut demo,” ujar Usman kepada
    Kompas.com.
    Ia mengakui, memilih bekerja ketimbang ikut aksi bukan berarti menutup mata pada tuntutan yang disuarakan.
    Hanya saja, ia mengaku tidak bergabung dalam komunitas atau asosiasi pengemudi yang mengorganisasi demonstrasi.
    “Saya kan keliling ya nyari penumpang, jadi enggak masuk komunitas manapun. Saya nyari duit saja, daripada demo tapi ujung-ujungnya enggak didengar,” tambahnya.
    Bagi Usman, kebutuhan sehari-hari lebih mendesak daripada harus menghabiskan waktu di jalan untuk menyuarakan aspirasi yang belum tentu ditanggapi serius oleh pemerintah maupun aplikator.
    Hal serupa diungkapkan Dermawan (40), pengemudi ojol yang biasa beroperasi di kawasan Gondangdia dan Gambir.
    Ia mengatakan aktivitasnya tetap lancar meskipun ribuan pengemudi lain menggelar aksi di Jakarta Pusat.
    “Teman-teman ojol saya rata-rata narik semua hari ini. Belum dapat info juga kalau ada yang milih matiin aplikasi atau ikut demo,” katanya.
    Sejak pagi, ia mengaku tidak ada perubahan signifikan dalam jumlah orderan.
    Baik transportasi penumpang maupun layanan pesan-antar makanan, tetap ramai seperti hari-hari biasa.
    “Dari pagi masih lancar sih, saya selalu dapat. Enggak sepi juga, ya seperti biasa,” ucapnya.
    Dermawan menilai, keputusan untuk tetap bekerja adalah pilihan realistis.
    Ia khawatir, jika ikut aksi, justru kehilangan penghasilan harian yang menjadi tumpuan keluarga.
    Di sisi lain, penumpang juga mengaku tidak mengalami kesulitan menggunakan layanan transportasi daring.
    Riska (29), warga Juanda, mengatakan dirinya tetap bisa memesan ojol dengan mudah meski mendengar kabar adanya demonstrasi.
    “Saya dapat kok, ini saya lagi nunggu drivernya. Katanya demo tapi saya lihat masih banyak yang narik penumpang,” ujar Riska saat ditemui di shelter ojol Stasiun Gondangdia.
    Menurutnya, informasi soal demo sempat membuat khawatir perjalanan akan terganggu. Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan sebaliknya.
    Ojol masih banyak beroperasi, dan waktu tunggu aplikasi pun tidak jauh berbeda dengan hari biasa.
    Riska mengapresiasi sikap pengemudi yang tetap beroperasi. Ia menilai kehadiran mereka membantu mobilitas masyarakat tetap terjaga meski ada aksi besar di pusat pemerintahan.
    Dengan demikian, meskipun ada demonstrasi ojol di DPR, aktivitas transportasi daring di sejumlah titik utama Jakarta tetap berjalan normal.
    Sejumlah pengemudi lebih memilih bertahan di jalanan, mengandalkan orderan, dan menunda aspirasi yang berkali-kali mereka nilai tak kunjung digubris.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Heboh "Driver" Ojol Perempuan Dilecehkan Penumpang WNA di Medan 
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        18 September 2025

    Heboh "Driver" Ojol Perempuan Dilecehkan Penumpang WNA di Medan Medan 18 September 2025

    Heboh “Driver” Ojol Perempuan Dilecehkan Penumpang WNA di Medan
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com
    – Seorang wanita berinisial P, yang bekerja sebagai driver ojek online di Kota Medan, diduga dilecehkan penumpang warga negara asing (WNA), Rabu (17/9/2025) sekitar pukul 15.00 WIB.
    Heriando Saragih, rekan korban menjelaskan, P menerima permintaan dari seorang WNA yang ingin diantarkan ke Jalan Rajawali, Kecamatan Medan Sunggal.
    “Di perjalanan, WNA ini kabarnya megang-megang dari punggung terus ke kaki dan mengeluarkan kelaminnya,” ucap Heriando saat diwawancarai di Polrestabes Medan.
    Setelah mengantarkan pelaku ke lokasi tujuan, P segera memberitahukan rekan-rekan driver ojol lainnya mengenai insiden tersebut.
    Tak lama kemudian, sejumlah driver ojol datang ke lokasi kejadian.
    Video suasana di tempat tersebut pun menyebar di media sosial dan menjadi viral. Korban kemudian melaporkan kejadian ini ke Satreskrim Polrestabes Medan.
    Irfan, teman korban menambahkan, korban bersama polisi kemudian kembali ke lokasi untuk menindaklanjuti insiden tersebut.
    Pelaku dibawa menggunakan mobil patroli menuju Polrestabes Medan.
    “Itu lah tadi pelaku udah dibawa ke Unit PPA untuk menjalani pemeriksaan. Korban juga diperiksa. Tadi pelaku memang sempat bilang hanya memegang pundak korban untuk menjaga keseimbangan,” ujar Irfan.
    Hingga berita ini diturunkan, Kompas.com telah berupaya mengkonfirmasi Kasat Reskrim Polrestabes Medan, AKBP Bayu Putro Wijayanto, namun belum mendapatkan tanggapan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kronologi Hilangnya Bima Permana Putra hingga Ditemukan di Malang
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        18 September 2025

    Kronologi Hilangnya Bima Permana Putra hingga Ditemukan di Malang Megapolitan 18 September 2025

    Kronologi Hilangnya Bima Permana Putra hingga Ditemukan di Malang
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Kepolisian Daerah Metro Jaya menjelaskan kronologi penemuan Bima Permana Putra (29), salah satu dari tiga pria yang dilaporkan hilang oleh Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) usai demo akhir Agustus 2025.
    Ternyata Bima tidak dihilangkan paksa atau tengah menjalani proses hukum di kepolisian.
    Tetapi, ia sedang berjualan barongsai kecil-kecil di depan Kelenteng Eng An Kiong, Kelurahan Kota Lama, Kecamatan Kedunglandang, Kota Malang, Jawa Timur, Rabu (17/9/2025) pukul 13.55 WIB.
    Bima Permana Putra bekerja sebagai staf maintenance peralatan alat cool storage di gudang penyimpanan ikan milik PT. RAS, Penjaringan, Jakarta Utara.
    “Selama periode ini, yang bersangkutan tinggal di mes perusahaan,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Brigadir Jenderal Pol Ade Ary Syam Indradi saat dikonfirmasi, Rabu (17/9/2025).
    Bima Permana Putra berkendara menggunakan sepeda motor Honda Aerox dari Jakarta ke Tegal, Jawa Tengah.
    Setiba di Tegal, Bima Permana Putra menginap di sebuah penginapan dan langsung menjual sepeda motor melalui sistem Cash on Delivery (COD) di depan hotel dengan harga Rp 5 juta.
    Bima Permana Putra memesan ojol untuk menuju Stasiun Tegal dan melanjutkan perjalanan menggunakan Kereta Api Indonesia (KAI) menuju Malang, Jawa Timur.
    Sesampainya di Malang, Bima Permana Putra beristirahat di Pom Bensin Mergosono.
    Ia pun memesan kamar selama dua malam di Hotel Java Boutique melalui aplikasi Traveloka.
    Setelah check out dari hotel, Bima Permana Putra pergi ke Kelenteng Eng An Kiong, Kota Lama, Kedunglandang, Kota Malang, Jawa Timur.
    “Yang bersangkutan mulai berjualan barongsai yang dibelinya dari akun TikTok Shop seharga Rp 400.000,” ungkap Ade Ary.
    Selama periode ini, Bima Permana Putra terus melakukan kegiatan berjualan di Kelenteng Eng An Kiong.
    Untuk beristirahat, ia selalu kembali ke Pom Bensin Mergosono.
    Bima Permana Putra ditemukan oleh anggota Subdit Resmob Polda Metro Jaya di depan Kelenteng Eng An Kiong.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bima yang Dikira Hilang Usai Demo Rusuh Ditemukan di Jatim, Nginap di Hotel hingga Pom Bensin

    Bima yang Dikira Hilang Usai Demo Rusuh Ditemukan di Jatim, Nginap di Hotel hingga Pom Bensin

    GELORA.CO –  Bima Permana Putra (29), pria yang sempat dicari-cari usai rangkaian demo rusuh akhir Agustus di Jakarta itu ternyata bukan korban penculikan, melainkan berkelana hingga Malang, Jawa Timur.

    Polisi mengungkap perjalanan panjang Bima Permana sebelum akhirnya ditemukan. 

    Bima sempat bekerja di gudang penyimpanan ikan di Jakarta, kemudian singgah di Tegal, menjual motor dengan sistem COD, hingga berakhir jadi pedagang mainan barongsai di depan Kelenteng Eng An Kiong, Malang.

    “28-30 Agustus 2025, BPP bekerja sebagai staf maintenance (peralatan alat cool storage) di gudang penyimpanan ikan milik PT RAS, Penjaringan, Jakarta Utara. Selama periode ini, yang bersangkutan tinggal di mes perusahaan,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Brigjen Pol Ade Ary Syam Indradi, Rabu (17/9).

    Perjalanan Bima kemudian berlanjut pada 1 September, saat ia menuju Tegal menggunakan sepeda motor.

    Bima lalu menginap di sebuah hotel, lalu menjual motornya seharga Rp5 juta secara COD. Keesokan harinya, ia memesan ojek online ke stasiun lalu naik kereta menuju Malang.

    “Sesampainya di Malang, yang bersangkutan beristirahat di Pom Bensin Mergosono. Selanjutnya, ia memesan kamar di Hotel Java Boutique melalui aplikasi Traveloka dan menginap selama dua malam,” ujarnya.

    Selama hampir dua pekan, Bima berjualan di depan kelenteng dan tidur berpindah-pindah di pom bensin. Hingga akhirnya, tim Resmob Polda Metro Jaya menemukannya pada Rabu (17/9) sore.

    “Selanjutnya BPP dibawa ke Subdit 3 Ditreskrimum Polda Metro Jaya untuk penanganan lebih lanjut,” ujarnya.

  • Respons Gojek soal Tuntutan Demo Ojol Hari Ini

    Respons Gojek soal Tuntutan Demo Ojol Hari Ini

    Pengemudi ojek online (ojol) melakukan aksi demo di depan Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Rabu (17/9). Ada 7 tuntutan yang akan disuarakan oleh para massa aksi nantinya.

    Beberapa poinnya adalah menurunkan potongan tarif aplikator dan juga penghapusan slot. Berikut respons aplikator, Gojek Indonesia, terkait tuntutan tersebut.

    Klik di sini untuk menonton video-video lainnya!

  • Pemkab Sumenep Hibahkan 83 Alat SiKapal untuk Keselamatan Nelayan di Harhubnas 2025

    Pemkab Sumenep Hibahkan 83 Alat SiKapal untuk Keselamatan Nelayan di Harhubnas 2025

    Sumenep (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep memberikan hibah 83 alat deteksi keamanan kapal motor penumpang yang terhubung dengan aplikasi SiKapal (Sistem Informasi Keselamatan Pelayaran) pada peringatan Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) di halaman Pemkab setempat, Rabu (17/9/2025).

    SiKapal merupakan perangkat automation identification system (AIS) kapal yang dirancang untuk meningkatkan perlindungan bagi nelayan. Alat elektronik ini akan mengirimkan sinyal alarm darurat ke server di call center 112 jika terjadi kecelakaan atau kondisi berbahaya di laut.

    “Ini merupakan bentuk komitmen kami untuk memperkuat keselamatan transportasi, pelayanan prima kepada masyarakat, juga digitalisasi sistem transportasi,” kata Wakil Bupati Sumenep, Imam Hasyim, saat upacara Harhubnas.

    Ia menjelaskan, Pemkab Sumenep terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan transportasi di semua sektor. Untuk transportasi darat, Terminal Arya Wiraraja telah diresmikan pada Januari 2025 oleh Kementerian Perhubungan agar pelayanan penumpang lebih nyaman. Selain itu, sudah hadir empat operator ojek online yang memberi pilihan lebih luas bagi masyarakat.

    “Kalau di sektor laut, fasilitas transportasi kami anggap cukup memadai, karena Sumenep telah terhubung dengan Tanah Laut di Kalimantan, Flores di Nusa Tenggara Timur, dan sejumlah kota di Jawa,” ujarnya.

    Pada sektor udara, Bandara Trunojoyo saat ini masih melayani penerbangan perintis ke Pulau Pagerungan dan Bawean, sekaligus menjadi lokasi dua sekolah penerbangan.

    “Kami terus berupaya menghidupkan kembali penerbangan komersial Sumenep–Surabaya dan Sumenep–Jakarta, serta menambah rute perintis ke Pulau Masalembu,” papar Imam Hasyim.

    Ia juga mengajak seluruh pihak menjadikan momentum Harhubnas sebagai dorongan untuk mendukung pembangunan transportasi nasional yang maju, modern, dan inklusif.

    “Semoga kerja keras dan sinergi kita membawa manfaat sebesar-besarnya bagi bangsa dan negara,” ucapnya.

    Dalam peringatan Harhubnas 2025 tersebut, Pemkab Sumenep juga menyerahkan life jacket dan e-Pas Kecil kepada sejumlah nelayan yang memiliki perahu kecil atau berkapasitas di bawah 7 GT. [tem/beq]

  • Asosiasi Sebut Prabowo Bakal Bikin Perpres soal Ojek Online (Ojol)

    Asosiasi Sebut Prabowo Bakal Bikin Perpres soal Ojek Online (Ojol)

    Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi pengemudi ojek online Gabungan Roda Dua (Garda) Indonesia menyebut bahwa Presiden Prabowo Subianto akan mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) yang mengakomodasi perlindungan hukum bagi para pengemudi.

    Ketua Umum Garda Indonesia Raden Igun Wicaksono menyatakan bahwa hal tersebut disepakati dalam pertemuan antara pihaknya dengan perwakilan DPR RI menyusul unjuk rasa yang berlangsung di Kompleks Parlemen Senayan hari ini.

    Kesepakatan tersebut disebutnya menjadi jawaban atas salah satu tuntutan komunitas ojol mengenai pengesahan Rancangan Undang-undang (RUU) Transportasi Online.

    “Rancangan undang-undang ini kan butuh waktu lama. Presiden telah mengambil alih dengan membuat draft perpres atau peraturan presiden, sehingga mengenai perlindungan ataupun kepastian hukum bagi ojek online ini memiliki kekuatan setara UU,” kata Igun kepada wartawan di lokasi, Rabu (17/9/2025).

    Menurutnya, rancangan peraturan tersebut juga akan mencantumkan biaya komisi aplikator yang diturunkan menjadi 10%, sehingga pengemudi ojol menerima bagi hasil sebesar 90%.

    Igun melanjutkan bahwa regulasi tarif antar barang dan makanan bagi kurir aplikasi daring juga akan tercantum dalam draf Perpres tersebut.

    Kesepakatan berikutnya memuat seputar audit investigatif bagi perusahaan aplikasi yang mengambil potongan lebih dari 5% dari para pengemudi ojek online yang disebutnya akan ditindaklanjuti DPR.

    “Apabila ada terbukti penyimpangan, pengambilan, atau pungutan yang tidak sesuai regulasi itu merupakan pungutan liar yang harus diselesaikan mekanismenya secara hukum oleh negara maupun oleh perusahaan aplikasi tersebut,” ujarnya.

    Di samping itu, Igun juga menyatakan bahwa pelbagai program yang merugikan pengemudi ojek online seperti aceng, slot, multiorder dan member yang diterapkan aplikator juga akan dihapus.

    “Jadi kembali semua kepada tarif reguler yang ada pada saat ini, sambil menunggu adanya Perpres. Jadi harus hilang semuanya. Memang akan butuh waktu, tetapi setidaknya hari ini sudah ada jawaban pasti dan tegas bahwa dalam waktu dekat ini sudah ada kepastian hukum,” paparnya.

    Diberitakan sebelumnya, polisi menerjunkan 6.118 personel untuk mengamankan aksi unjuk rasa asosiasi pengemudi ojek online pada hari ini.

    Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro menjelaskan ribuan personel itu merupakan gabungan dari kepolisian, TNI, hingga Pemda Jakarta.

    “Pengamanan DPR, 6.118 personel gabungan diterjunkan,” ujar Susatyo dalam keterangan tertulis.

  • Bentuk ‘Pahlawan Jalanan’, Polres Blitar Bekali Ojol dan Supeltas Skill Gawat Darurat

    Bentuk ‘Pahlawan Jalanan’, Polres Blitar Bekali Ojol dan Supeltas Skill Gawat Darurat

    Blitar (beritajatim.com) – Sebuah kolaborasi lintas sektor yang mengesankan diinisiasi oleh Polres Blitar untuk meningkatkan keselamatan di jalan raya. Menggandeng RSUD Ngudi Waluyo, Jasa Raharja, pengemudi ojek online (ojol), hingga komunitas sukarelawan pengatur lalu lintas (Supeltas), Polres Blitar menggelar Pelatihan Penanggulangan Penderita Gawat Darurat (PPGD) di Mapolres Blitar, Rabu (17/9/2025).

    Kegiatan yang dibuka langsung oleh Kapolres Blitar, AKBP Arif Fazlurrahman ini bertujuan untuk menciptakan “penolong pertama” di setiap sudut jalan, membekali mereka yang paling sering berada di lokasi kejadian dengan kemampuan penanganan awal korban kecelakaan lalu lintas.

    Dalam sambutannya, AKBP Arif Fazlurrahman menekankan bahwa kecepatan dan ketepatan penanganan pertama seringkali menjadi penentu antara hidup dan mati bagi korban. Menurutnya, sinergi antara aparat, tenaga medis, dan masyarakat adalah kunci untuk menekan fatalitas di jalan.

    “Polri tidak bisa bekerja sendiri. Rekan-rekan ojek online, Supeltas, Jasa Raharja, dan tentunya tenaga medis adalah garda terdepan yang sering kali tiba lebih dulu di lokasi. Kemampuan mereka untuk memberikan tindakan yang benar sebelum ambulans datang sangatlah krusial,” tegas Kapolres.

    Suasana pelatihan menjadi sangat interaktif ketika instruktur ahli dari RSUD Ngudi Waluyo mengambil alih panggung. Para peserta, yang terdiri dari puluhan anggota polisi, perwakilan ojol, dan anggota Supeltas, tidak hanya dibekali teori. Mereka diajak langsung untuk praktek, mulai dari teknik menghentikan pendarahan hebat, cara aman membuka jalan napas, hingga simulasi resusitasi jantung paru (RJP) pada manekin.

    Salah seorang peserta dari komunitas ojek online mengaku sangat antusias. “Kami hampir setiap hari di jalan, sering melihat kecelakaan. Dulu cuma bisa panik dan menelepon bantuan. Sekarang kami lebih percaya diri untuk setidaknya melakukan pertolongan dasar yang bisa menyelamatkan nyawa,” ujarnya.

    Pelatihan ini dirancang untuk memastikan semua pihak memiliki pemahaman yang sama dalam rantai pertolongan darurat. Dari mengamankan lokasi, memberikan bantuan awal, hingga proses evakuasi korban yang aman.

    “Harapan kami sederhana, setelah pelatihan ini, setiap peserta bisa menjadi kepanjangan tangan kemanusiaan. Mereka adalah pahlawan di lapangan yang bisa memberikan harapan hidup lebih besar bagi korban kecelakaan sebelum penanganan medis profesional tiba,” tutup AKBP Arif Fazlurrahman. [owi/beq]

  • Driver Ojol Sudah Diterima DPR, Sebut Tuntutannya Akan Ditampung

    Driver Ojol Sudah Diterima DPR, Sebut Tuntutannya Akan Ditampung

    Jakarta

    Ketua Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Indonesia, Raden Igun Wicaksono, mengklaim seluruh tuntutan para pengemudi ojek online (ojol) dalam aksi demo di depan DPR RI diterima seluruhnya oleh pemerintah. Hal ini disampaikannya usai melangsungkan pertemuan dengan Wakil Ketua DPR RI Saan Mustopa dan sejumlah perwakilan Komisi V DPR RI.

    “Jadi, hasil pertemuan dari perwakilan Aksi 179 ini kami dari para peserta aksi ada 10 perwakilan yang masuk termasuk dari kurir online di sini ada Asimilasi selain dari Garda Indonesia juga dan dari komunitas maupun aliansi-aliansi yang bergabung pada hari ini dengan poin-poin tuntutan,” kata Igun kepada wartawan usai melangsungkan pertemuan dengan perwakilan DPR RI, Rabu (17/9/2025).

    Untuk diketahui, sejumlah tuntutan yang disampaikan massa ojol dalam aksi demo kali ini adalah masuknya RUU (Rancangan Undang-undang) terkait Transportasi Online masuk Program Legislasi Nasional (Prolegnas) 2025-2026.

    Kemudian tuntutan kedua terkait potongan dari aplikator maksimal 10%. Setelah itu, massa juga meminta ada regulasi soal tarif mengantar barang dan makanan. Mereka juga meminta dilakukannya audit terhadap potongan yang diambil regulator serta tuntutan penghapusan sejumlah sistem yang membuat tarif lebih murah dan dianggap merugikan pengemudi ojol.

    “Nah itu diakomodir oleh DPR RI dalam hal ini Komisi V,” ucapnya.

    Meski begitu, ia mengatakan pembentukan Undang-Undang baru yang memuat seluruh tuntutan mereka ini membutuhkan waktu yang cukup lama hingga aturan tersebut disahkan nanti. Dalam hal ini Igun mengklaim Presiden Prabowo Subianto akan melakukan intervensi dengan cara menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) terkait lebih dulu.

    “Untuk mengisi kekosongan atau namanya rancangan undang-undang ini kan butuh waktu lama, Presiden telah mengambil alih dengan membuat draft Perpres atau Peraturan Presiden,” terangnya.

    “Sehingga mengenai perlindungan ataupun kepastian hukum bagi ojek online ini memiliki kekuatan setara undang-undang dengan adanya Perpres yang akan disampaikan oleh Presiden langsung,” sambung Igun.

    Ia menegaskan dalam Perpres ini nanti mengakomodir seluruh permintaan para pengemudi online. Termasuk di dalamnya terkait potongan dari aplikator maksimal 10%, dan 90% sisanya untuk pengemudi online.

    “Jadi sudah ada kepastian, sudah ada bagi kami merupakan kemenangan bahwa perusahaan aplikasi mendapatkan bagi hasilnya 10% pengemudi online 90%” tegasnya.

    (igo/fdl)