Produk: ojol

  • Pemerintah Mau Naikkan Tarif Ojol, Asosiasi Bilang Begini

    Pemerintah Mau Naikkan Tarif Ojol, Asosiasi Bilang Begini

    Jakarta

    Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub), berencana mau menaikkan tarif ojek online (ojol) di Indonesia. Lantas, apa tanggapan asosiasi terkait mengenai rencana tersebut?

    Asosiasi ojol Garda Indonesia meminta pemerintah tak menaikkan tarif layanan sebelum tuntutan ‘pasukan hijau’ dikabulkan. Mereka menuntut agar skema bagi hasil yang semula 80:20 persen, menjadi 90:10 persen.

    “Garda Indonesia menegaskan sikap resmi bahwa pemerintah tidak boleh menaikkan tarif ojol dalam bentuk apa pun sebelum Perpres tentang skema bagi hasil 90% untuk pengemudi ojol dan 10% untuk perusahaan aplikator diterbitkan secara resmi,” ujar Ketua Umum Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono kepada detikOto, Jumat (12/12).

    Foto: Taufiq Syarifudin/detikcom

    Igun meminta agar pemerintah fokus ke tuntutan utama, ketimbang menaikkan tarif layanan. Sebab, kenaikan tersebut juga bisa berdampak langsung terhadap penurunan permintaan konsumen.

    “Perjuangan terkait keadilan bagi hasil ini telah berlangsung sangat panjang sejak 2018 namun hingga hari ini, belum ada langkah konkret dari negara untuk memberikan payung hukum yang melindungi kesejahteraan para pengemudi ojol yang menjadi tulang punggung transportasi digital nasional,” ungkapnya.

    Diberitakan detikOto sebelumnya, Kemenhub memberikan kode akan merevisi tarif ojek online (ojol) di Indonesia. Sebab, sejak empat-lima tahun terakhir, nominalnya belum mengalami perubahan.

    “Pasti tarif akan kita sesuaikan, karena memang sejak ditetapkan yang 4-5 tahun yang lalu belum ada perubahan,” ujar Kasubdit Angkutan Tidak dalam Trayek, Direktorat Angkutan Jalan, Ditjen Perhubungan Darat, Utomo Harmawan di Pejaten, Jakarta Selatan, dikutip Jumat (12/12).

    “Jadi itu yang selalu bikin keresahan gitu ya di dalam para penyuara tuntutan driver-driver ini atau para asosiasinya,” tambahnya.

    Foto: Septian Farhan Nurhuda / detikOto

    Utomo menegaskan, Kemenhub tengah menyusun skema tarif baru dengan mempertimbangkan dua faktor, yakni kenaikan Upah Minimum Regional (UMR) dan harga bahan bakar minyak (BBM).

    “Kami sepakat dan di regulasi kami ini kita sudah menyusun penyusunan tarif berdasarkan kenaikan harga UMR dan kenaikan harga BBM, itu kami sepakat,” kata dia.

    (sfn/lth)

  • Asosiasi Tolak Kenaikan Tarif Ojol, Terus Maunya Apa?

    Asosiasi Tolak Kenaikan Tarif Ojol, Terus Maunya Apa?

    Jakarta

    Asosiasi ojek online (ojol) Garda Indonesia menolak rencana Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menaikkan tarif layanan untuk penumpang. Mereka menegaskan, ada tuntutan lain yang dianggap jauh lebih penting.

    Ketua Umum Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono mengatakan, pemerintah tak boleh menaikkan tarif layanan sebelum tuntutan ojol dikabulkan. Pasukan hijau itu menuntut agar skema bagi hasil yang semula 80:20 persen, menjadi 90:10 persen.

    “Garda Indonesia menegaskan sikap resmi bahwa pemerintah tidak boleh menaikkan tarif ojol dalam bentuk apa pun sebelum Perpres tentang skema bagi hasil 90% untuk pengemudi ojol dan 10% untuk perusahaan aplikator diterbitkan secara resmi,” ujar Raden Igun Wicaksono kepada detikOto, Jumat (12/12).

    Di luar itu, kata Igun, Garda Indonesia sebenarnya membawa tuntutan lain yang jauh lebih penting. Berikut kami rangkum tuntutan tersebut!

    3 Tuntutan Utama Asosiasi Ojol

    1. Bagi Hasil 90% untuk Pengemudi Ojol dan 10% untuk Aplikator

    GARDA menegaskan kembali bahwa skema paling adil dan manusiawi adalah komposisi bagi hasil 90% untuk pengemudi sebagai pelaku utama lapangan dan 10% untuk perusahaan aplikator.

    2. Kewajiban Aplikator Menyetor 1-2% kepada Negara

    GARDA juga meminta agar Perpres Ojol mengatur kontribusi wajib perusahaan aplikator sebesar 1% sampai 2% kepada negara, yang dialokasikan sebagai jaminan perlindungan sosial dan jaminan hari tua bagi pengemudi ojol.

    3. Hentikan Narasi ‘Menjaga Iklim Bisnis’ yang Mengorbankan Hak dan Keadilan Rakyat

    Menurut GARDA, negara tidak boleh bersembunyi di balik alasan menjaga iklim bisnis sambil mengabaikan hak, keadilan, dan masa depan jutaan rakyat yang bekerja sebagai pengemudi ojol.

    Foto: Septian Farhan Nurhuda/detik.com

    Diberitakan detikOto sebelumnya, Kemenhub memberikan kode akan merevisi tarif ojek online (ojol) di Indonesia. Sebab, sejak empat-lima tahun terakhir, nominalnya belum mengalami perubahan.

    “Pasti tarif akan kita sesuaikan, karena memang sejak ditetapkan yang 4-5 tahun yang lalu belum ada perubahan,” ujar Kasubdit Angkutan Tidak dalam Trayek, Direktorat Angkutan Jalan, Ditjen Perhubungan Darat, Utomo Harmawan di Pejaten, Jakarta Selatan, dikutip Jumat (12/12).

    “Jadi itu yang selalu bikin keresahan gitu ya di dalam para penyuara tuntutan driver-driver ini atau para asosiasinya,” tambahnya.

    Utomo menegaskan, Kemenhub tengah menyusun skema tarif baru dengan mempertimbangkan dua faktor, yakni kenaikan Upah Minimum Regional (UMR) dan harga bahan bakar minyak (BBM).

    “Kami sepakat dan di regulasi kami ini kita sudah menyusun penyusunan tarif berdasarkan kenaikan harga UMR dan kenaikan harga BBM, itu kami sepakat,” kata dia.

    (sfn/lth)

  • Pemerintah Kasih Kode, Tarif Ojol di Indonesia Bakal Naik!

    Pemerintah Kasih Kode, Tarif Ojol di Indonesia Bakal Naik!

    Jakarta

    Kementerian Perhubungan alias Kemenhub memberikan kode akan merevisi tarif ojek online (ojol) di Indonesia. Nominalnya akan disesuaikan dari kenaikan upah minimum regional (UMR) dan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

    Kasubdit Angkutan Tidak dalam Trayek, Direktorat Angkutan Jalan, Ditjen Perhubungan Darat, Utomo Harmawan mengatakan, tarif ojol di Indonesia belum mengalami perubahan sejak 4-5 tahun terakhir. Kondisi tersebut, kata dia, yang membuat mitra driver resah.

    “Pasti tarif akan kita sesuaikan, karena memang sejak ditetapkan yang 4-5 tahun yang lalu belum ada perubahan,” ujar Utomo Harmawan di Pejaten, Jakarta Selatan, dikutip dari CNBC Indonesia, Jumat (12/12).

    “Jadi itu yang selalu bikin keresahan gitu ya di dalam para penyuara tuntutan driver-driver ini atau para asosiasinya,” tambahnya.

    Foto: Andhika Prasetia

    Utomo menegaskan, Kemenhub tengah menyusun skema tarif baru dengan mempertimbangkan dua faktor, yakni kenaikan Upah Minimum Regional (UMR) dan harga bahan bakar minyak (BBM).

    “Kami sepakat dan di regulasi kami ini kita sudah menyusun penyusunan tarif berdasarkan kenaikan harga UMR dan kenaikan harga BBM, itu kami sepakat,” tegasnya

    Utomo menekankan, pembahasan tarif bukan satu-satunya isu. Dia mengajak seluruh aplikator ojol meninjau ulang pola transportasi yang selama ini didominasi sepeda motor. Utomo menyoroti berbagai risiko keselamatan, terutama penumpukan pengendara atau penumpang pada satu titik tertentu.

    “Ketika aplikasi mempertemukan 100 sampai 300 penumpang di satu lokasi seperti Stasiun Dukuh Atas, lalu lintas menjadi tidak nyaman. Sementara Mak Comblang ini belum banyak berperan dalam mengatasi hal tersebut,” ungkapnya.

    Itulah mengapa, Utomo mendorong aplikator agar mampu merancang algorita yang mengatur penyebaran titik penjemputan. Maka, dengan demikian, tumpukan penumpang dan mitra driver bisa lebih terurai.

    “Apakah algoritmanya tidak bisa mengarahkan penumpang berjalan 20-30 meter ke titik yang lebih longgar? Kami ingin keselamatan dan kenyamanan transportasi menjadi perhatian,” tuturnya.

    “Apakah ini tidak bisa di algoritma, silahkan bertemu, karena di titik ini sangat padat, Anda berjalan 20-30 meter, sehingga titik kemacetannya nggak numpuk, dan kami ingin sebenarnya dari sisi keselamatan, kenyamanan negoritas, bertransportasi,” kata dia menambahkan.

    Sementara itu, pemerintah juga tengah merumuskan regulasi terkait ojek online. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (29/10), bahwa aturan tersebut masih dalam proses perumusan.

    Ada beberapa hal yang kelak masuk dalam peraturan, salah satunya jaminan kecelakaan kerja. Selain itu, mereka juga merumuskan jaminan kematian serta bentuk perlindungan lainnya.

    (sfn/sfn)

  • Status Driver Ojol Sebaiknya Pengusaha Mikro, Bukan Mitra

    Status Driver Ojol Sebaiknya Pengusaha Mikro, Bukan Mitra

    Bisnis.com, JAKARTA— Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mendorong pengemudi ojek online (ojol) dikategorikan sebagai pengusaha mikro ketimbang sebagai mitra maupun pekerja. 

    Deputi Bidang Usaha Kecil Kementerian UMKM Temmy Satya Permana menilai hubungan antara pengemudi dan aplikator saling menguntungkan.

    “Bapak-bapak [driver ojol] tanpa platform sulit mendapatkan akses pasar yang lebih luas. Platform tanpa bapak-bapak enggak jalan. Mereka cuma sebagai perusahaan teknologi,” kata Temmy dalam diskusi panel bertema “Sinergi Ekosistem Transportasi Digital dan Inovasi untuk Ekonomi Indonesia yang Inklusif” di Kantor Maxim Pusat, Jakarta, Kamis (11/12/2025).

    Temmy menyebut, bila driver ojol diklasifikasikan sebagai pengusaha mikro, jumlah pelaku usaha mikro di Indonesia dapat bertambah dari sekitar 50 juta menjadi sekitar 60 juta. 

    Dia menjelaskan pemerintah saat ini belum mampu membuka lapangan kerja baru secara luas, sehingga perlu menumbuhkan minat kewirausahaan di masyarakat.

    Dia menegaskan pentingnya memasukkan pengemudi ojol didalam kategori usaha mikro karena status tersebut memberi keleluasaan dalam berusaha. 

    Mengacu pada PP Nomor 7 Tahun 2021, usaha mikro merupakan usaha milik perorangan dengan modal maksimal Rp1 miliar dan omzet tahunan maksimal Rp2 miliar, serta memiliki aset sendiri. 

    Temmy menilai driver ojol memenuhi karakteristik tersebut karena memiliki aset usaha sendiri, seperti sepeda motor, helm, dan perlengkapan kerja lainnya. 

    Kemitraan berbasis kondisi juga memungkinkan mitra menentukan jam kerja dan menerima pesanan secara bebas. 

    Menurut Temmy, pelaku usaha mikro tetap harus diperlakukan sebagai pelaku usaha, bukan pegawai, sehingga aturan ketenagakerjaan tidak dapat diterapkan sepenuhnya.

    “Kalau diambil sebagai pekerja juga, itu kan kurang lebih 10% yang bisa diambil, diserap oleh platform sebagai pekerja. Kenapa? Ya gak mampu lah kalau mau gaji sekian juta orang. Dan platform pasti akan mengeluarkan regulasi terkait kriteria pekerjaan,” katanya.

    Dia menjelaskan, bila status pekerja diterapkan, maka akan muncul syarat ketat seperti batas usia, pendidikan minimal, hingga usia kendaraan. Kondisi itu, menurutnya, dapat membuat banyak mitra tersingkir.  

    Tanggapan Maxim

    Sementara itu, Government Relation Manager Maxim Indonesia Muhammad Rafi Assagaf mengatakan Maxim tetap memandang posisi pengemudi sebagai mitra.

    “Memang tadi sudah dipertegas kemitraan yang strategis dengan jaminan minimal untuk keselamatan dan juga perlindungan itu melalui BPJS TK,” katanya.

    Rafi menambahkan, dalam operasionalnya para mitra kerap berhadapan dengan berbagai dokumen administratif. Menurutnya, Maxim berkewajiban memberi kemudahan agar mitra dapat terus bekerja tanpa hambatan.

    “Karena kita harus mempermudah mitra-mitra pengamudi untuk bisa operasi. Nah ini yang menjadi kewajiban kita untuk bisa memberikan kemudahan akses bagi mitra-mitra pengamudi,” ujarnya.

    Rafi menegaskan potongan komisi di Maxim tidak pernah melebihi batas yang telah ditetapkan, yakni maksimal 15%. 

    Dia merinci besaran komisi berbeda untuk tiap layanan, di mana untuk motor berada di kisaran 12% hingga 13%, sementara untuk mobil sekitar 8%. 

    Rafi menyebut komisi yang dikenakan kepada mitra bersifat transparan dan tidak ada potongan tambahan di luar ketentuan tersebut. 

    Dia juga menjelaskan meskipun regulasi Kementerian Perhubungan (Kemenhub) membuka peluang penambahan potongan sebesar 5%, Maxim tidak memberlakukannya.

    Ke depan, Maxim berharap regulasi transportasi daring tidak dibuat terlalu kaku mengingat ekosistem ini terus berkembang.

    “Memang aturan itu tidak bisa dibuat se-rigid. Tetap harus ada fleksibilitas dan juga ideal regulasi antara mitra, aplikator, masyarakat sebagai e-customer, regulasi untuk pemerintah sebagai regulator. Jadi kita harus cari,” ujarnya.

  • PDIP Surabaya Gelar Dapur Umum Gotong Royong, Rutin Tiap Tanggal 10

    PDIP Surabaya Gelar Dapur Umum Gotong Royong, Rutin Tiap Tanggal 10

    Surabaya (beritajatim.com) – DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya memulai Program Dapur Umum Gotong Royong sebagai kegiatan sosial rutin bulanan. Program ini menyasar pengemudi ojek online, juru parkir, tukang becak, penyapu jalan, pekerja informal, serta warga yang melintas di depan kantor DPC PDIP Surabaya di Jalan Setail.

    “Setiap tanggal 10 kita diminta membuat dapur umum dan hasil masakannya dibagikan kepada warga yang membutuhkan,” kata Penanggung Jawab Dapur Umum Gotong Royong, Khusnul Khotimah, Rabu (10/12/2025).

    Sejak pagi, halaman kantor DPC tampak ramai dengan kader PDIP yang membagikan paket makanan kepada pengendara. Antrean sempat mengular namun berlangsung tertib tanpa mengganggu arus lalu lintas. “Kegiatan perdana ini dijalankan secara gotong royong, melibatkan pengurus DPC, PAC, ranting, hingga UMKM binaan,” ujar Khusnul.

    Puluhan pengemudi ojek online serta anggota Paguyuban Tukang Becak ProMega Surabaya hadir menerima paket makanan. Momen kebersamaan terlihat saat para penerima manfaat berfoto bersama pengurus partai. “Ke depan kami berharap lebih banyak UMKM kecamatan terlibat karena kegiatan ini berlangsung rutin setiap bulan,” ucapnya.

    Pada pelaksanaan perdana, DPC PDIP Surabaya menyiapkan 500 paket makanan yang dimasak langsung oleh kader sejak pagi. Kegiatan ini juga diarahkan untuk memperkuat jejaring sosial dan ekonomi warga sekitar. “Semua proses dilakukan bersama, mulai memasak hingga pembagian,” katanya.

    Plt Ketua DPC PDIP Surabaya, Yordan M. Batara Goa, mengatakan program ini sejalan dengan peran partai dalam kesejahteraan masyarakat. Dapur umum juga menjadi sarana pemberdayaan UMKM dan kesiapsiagaan sosial.

    “Tujuan berpartai adalah mensejahterakan masyarakat, karena itu UMKM yang bersinergi dengan kita juga harus ikut terdorong,” kata Yordan.

    Dia menjelaskan kegiatan tanggal 10 merupakan amanat partai untuk memperingati hari lahir PDI Perjuangan pada 10 Januari. DPC telah menyiapkan peralatan dapur umum yang bisa digunakan sewaktu-waktu, termasuk saat bencana. “Ini komitmen kami untuk terus hadir di tengah rakyat,” ujarnya.

    Para penerima manfaat mengaku terbantu dengan pembagian makanan tersebut. Program yang terbuka tanpa syarat dinilai membantu pekerja kecil yang sedang beraktivitas. “Ada bantuan seperti ini sangat berarti, apalagi rutin tiap bulan. Terima kasih PDIP,” ujar Anwar, pengemudi ojek online. [asg/kun]

  • Gagal Nyalip, Driver Ojol Tewas Terlindas Truk di Cileungsi Bogor

    Gagal Nyalip, Driver Ojol Tewas Terlindas Truk di Cileungsi Bogor

    Liputan6.com, Jakarta – Seorang driver ojek online (Ojol) tewas usai terlindas truk trailer di Jalan Raya Narogong, Cileungsi, Kabupaten Bogor, Selasa (9/12/2025) pagi. Kecelakaan dipicu akibat korban gagal menyalip kendaraan di depannya.

    Kanit Gakkum Satlantas Polres Bogor, Ipda Ferdhyan Mulya, mengatakan kecelakaan maut yang menewaskan seorang pengemudi ojol terjadi sekitar pukul 08.32 WIB.

    Peristiwa bermula, sepeda motor Honda Vario yang dikemudian AS melaju dari arah Cileungsi menuju Bekasi. Setiba di lokasi kejadian, korban bergerak ke kiri untuk mendahului truk trailer di depannya.

    “Saat menyalip, stang kanan motor korban membentur bodi truk, lalu sebagain tubuh korban terjatuh ke kolong truk,” ungkapnya.

    Seketika, tubuh korban terlindas ban kiri belakang truk yang dikemudikan MS itu.

    “Korban kemudian dibawa ke RS Abdul Radjak dan dinyatakan sudah meninggal dunia,” kata dia.

     

  • Disnaker Gresik Cover Ribuan Tenaga Kerja Rentan

    Disnaker Gresik Cover Ribuan Tenaga Kerja Rentan

    Gresik (beritajatim.com)– Pekerja rentan di Kabupaten Gresik kini bisa bernafas lega. Pasalnya, Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) setempat mengcover ribuan tenaga kerja melalui program jaminan sosial ketenagakerjaan. Tahun ini, ada 8,674 pekerja mendapat perlindungan saat menjalankan aktivitas.

    Kepala Disnaker Gresik, Zainul Arifin mengatakan, dari 8,674 peserta rentan yang kami cover bervariasi profesinya ada yang petani/buruh tembakau, pekerja rentan desa, petugas keagamaan, nelayan, damkar, kader IMP, angkutan umum, delman, ojek online, ojek pangkalan, tukang becak, dan ojek mobil.

    “Pekerja seperti ojek online dan pengemudi transportasi umum memiliki risiko kecelakaan kerja yang tinggi. Disnaker ingin memastikan mereka tetap mendapatkan perlindungan melalui BPJS Ketenagakerjaan mulai dari penanganan kecelakaan hingga santunan bila terjadi resiko meninggal dunia,” katanya, Senin (8/12/2025).

    Zainul menjelaskan terkait dengan perlindungan ini. Seluruh iuran BPJS Ketenagakerjaan peserta program ini ditanggung oleh pemerintah daerah. Program ini akan terus dievaluasi dan berpeluang bertambah jumlah pesertanya di tahun 2026.

    Sementara itu, koordinator sekaligus pendiri URC Satmata Gresik, Dimas menuturkan, sebagai driver online yang setiap hari di jalan. Risiko kecelakaan sangat tinggi.

    “Sejak bulan Juli lalu, kami dari komunitas URC Satmata mengajukan permohonan kepada Bupati dan Pemkab Gresik agar para driver online bisa mendapatkan perlindungan BPJS Ketenagakerjaan,” ungkapnya.

    Saat ini kata dia, ada 266 driver online telah disetujui sebagai peserta program. Teman-teman driver online ini agar dicover BPJS Ketenagakerjaan meskipun hanya 16,500 untuk dua program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKN).

    “Yang di acc ada 266 peserta tetapi tahun depan bisa menambah agar semakin banyak driver online yang dicover BPjS Ketenagakerjaan,” pungkasnya. (dny/ted)

  • 5 Tips Ojol Gacor, Bikin Ramai Orderan Pagi sampai Malam

    5 Tips Ojol Gacor, Bikin Ramai Orderan Pagi sampai Malam

    Jakarta

    Menjadi driver ojek online (ojol) perlu seni tersendiri. Bukan sekadar gas dan rem, namun perlu ritme, strategi, dan trik khusus yang bikin banjir orderan. Wajar kalau tips ojol gacor selalu jadi topik favorit di tongkrongan para driver.

    Setiap driver tentunya punya trik tersendiri. Ada yang percaya ‘jam keramat’, ada pula yang fokus di rute tertentu. Tak sedikit juga driver ojol yang punya trik menghadapi macet dan razia.

    Namun, secara umum, ada beberapa pola yang bisa meningkatkan peluang orderan masuk dan bikin performa akun tetap ‘sehat’. Melansir berbagai sumber, berikut lima tips ojol gacor yang bisa dicoba.

    1. Punya Jam Kerja Konsisten

    Memiliki jam kerja konsisten disebut bisa membantu sistem aplikasi mengenali pola aktivitas driver. Aplikasi akan membaca kebiasan ini sebagai sinyal bahwa driver selalu aktif dan siap menerima order. Ketika pola telah terbentuk, sistem akan lebih mudah mencocokan driver dengan orderan yang tersedia.

    Jam kerja teratur juga membuat lebih mudah membaca ritme permintaan di area tertentu. Setelah konsisten selama beberapa hari, driver akan lebih mudah mengenali jam-jam ramai, area yang banyak orderan dan waktu tepat untuk pindah lokasi.

    2. Jangan Terlalu Sering Pilih Orderan

    Banyak sekali driver yang selektif memilih orderan. Mereka hanya mau menjalani orderan yang ideal, baik dari sisi jarak atau tarif. Bahkan, tak jarang driver membatalkan orderan karena dianggap tidak ideal atau mendapat orderan dari sistem autobid.

    Trik ini memang bisa memberi cuan dalam waktu pendek. Tapi, semakin sering membatalkan orderan, akun driver akan mendapat label ‘tidak sehat’, bahkan berakibat bakal sepi orderan. Dengan Yamaha Gear Ultima 125, tak perlu lagi takut terima orderan dalam bentuk apa pun. Sebab, sepeda motor ini irit bensin sehingga setiap orderan yang masuk bisa dijalankan dengan efektif dan efisien.

    3. Selalu Utamakan Penumpang

    Yamaha Gear Ultima 125 Foto: Yamaha

    Sebagai penyedia layanan jasa, driver ojol perlu mengutamakan kenyamanan dan keselamatan penumpang. Pasalnya, kualitas layanan akan sangat menentukan rating dan performa akun. Jika customer memberi rating rendah, akun pun bisa langsung terdampak.

    Awalnya, mungkin hanya terasa ‘anyep’, tapi jika terjadi berulang kali mendapat rating renda, akun bisa masuk pengawasan dan mungkin dibekukan. Oleh karena itu, menjaga sikap profesional dan pengalaman berkendara yang nyaman menjadi hal penting untuk kunci mempertahankan performa.

    Untuk mendukung keselamatan dan kenyamanan, driver juga perlu menerapkan safety riding. Mulai dari cek kondisi motor sebelum berangkat hingga berkendara defensif. Banyak driver memilih motor yang stabil dan nyaman seperti Yamaha Gear Ultima 125, karena membantu berkendara lebih aman dan membuat penumpang merasa tenang. Motor yang tepat bukan hanya soal kenyamanan, tapi juga penting untuk menjaga rating tetap baik.

    4. Pelajari Pola Pergerakan Penumpang

    Yamaha Gear Ultima 125 Foto: Yamaha

    Memahami pola pergerakan orang dan ritme pesanan menjadi salah satu kunci ramai orderan. Saat pagi, biasanya ramai order sarapan atau paket kecil dari pemukiman. Kemudian, siang banyak pesanan makan dan antar dokumen atau barang besar. Sementara malam penuh dengan order kuliner dan kiriman barang.

    Dengan membaca pola ini, kamu bisa pindah area secara strategis dan selalu berada di titik yang paling potensial. Dalam mobilitas seperti ini, motor yang praktis jelas membantu. Pegangan belakang Yamaha Gear Ultima 125 yang lebar akan memudahkan membawa kotak makanan atau paket besar, sementara gantungan ganda di bagian depannya bisa menahan beberapa bungkus makanan sekaligus. Setup seperti ini bikin kamu lebih siap menangkap orderan beruntun kapan pun ritmenya naik.

    5. Motor Harus Selalu Siap Tempur

    Motor yang selalu siap tempur menjadi prioritas bagi para ojol karena menentukan produktivitas. Kalau mesin motor fit, driver bisa bergerak cepat dan menangkap lebih banyak order tanpa hambatan. Jadi, pastikan servis rutin, cek oli dan rem, serta konsumsi BBM selalu aman.

    Motor yang tiba-tiba mogok bukan cuma bikin waktu hilang, tapi juga memutus momentum gacor. Itu sebabnya banyak driver memilih motor yang tahan banting. Yamaha Gear Ultima 125, misalnya, terkenal lewat uji ketahanannya yang sampai direndam air dan tetap jalan. Ketangguhan seperti ini cocok banget untuk kebutuhan ojol yang mobilitasnya tinggi, sering stop & go, dan harus terus bekerja dalam berbagai kondisi jalan.

    Nah, itulah beberapa trik agar orderan tetap ramai dari pagi sampai malam. Menjadi ojol gacor bukan cuma soal keberuntungan, tapi juga soal strategi, konsistensi, dan alat tempur yang tepat. Jika Anda sedang mempertimbangkan motor baru untuk menunjang mobilitas harian, Yamaha Gear Ultima 125 bisa jadi pilihan.

    Selain dikenal gesit, Yamaha Gear Ultima 125 juga tangguh untuk penggunaan jarak jauh maupun stop-and-go di dalam kota. Motor ini pun bisa ditebus dengan harga mulai dari Rp19,9 jutaan.

    Selain itu, Yamaha Gear Ultima 125 juga punya mesin bandel dan irit BBM. Pastinya kedua faktor ini akan membantu meminimalisir biaya operasional yang dikeluarkan setiap bulannya.

    (ega/ega)

  • Perkuat Sinergi Jaga Kondusifitas, Polres Mojokerto Kota Gelar Sarapan Bareng 100 Ojol

    Perkuat Sinergi Jaga Kondusifitas, Polres Mojokerto Kota Gelar Sarapan Bareng 100 Ojol

    Mojokerto (beritajatim.com) – Sinergi antara aparat kepolisian dan pengemudi ojek online (ojol) kembali terlihat di Kota Mojokerto. Kapolres Mojokerto Kota AKBP Herdiawan Arifianto bersama Mawar Saron Peduli (MSP) serta komunitas ojol menggelar kegiatan sarapan bareng di halaman Makopolres setempat.

    Sebanyak 100 pengemudi ojol memadati area Mapolres Mojokerto Kota dan disambut langsung oleh AKBP Herdiawan, Pejabat Utama Polres, serta perwakilan MSP. Suasana hangat terlihat selama kegiatan berlangsung dilanjutkan dengan pembagian 100 paket sembako dari MSP untuk seluruh ojol yang hadir.

    AKBP Herdiawan menegaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan wujud kolaborasi yang terus dibangun antara Polri, komunitas ojol, dan berbagai elemen masyarakat untuk menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah hukum Polres Mojokerto Kota.

    “Ini merupakan kegiatan rutin yang kami laksanakan dengan rekan-rekan ojol, dan kali ini bersama MSP. Terima kasih karena telah membantu menjaga kondusifitas Mojokerto Kota. Diharapkan melalui kegiatan ini sinergi tersebut dapat terus berlanjut sebagai wadah komunikasi dan kolaborasi yang positif,” katanya, Sabtu (6/12/2025).

    Perwakilan MSP, Pendeta Andri Yulis juga menyampaikan apresiasi atas kehadiran para ojol. “Dukungan komunitas ojol menunjukkan peran MSP yang bergerak di bidang sosial sudah menjangkau berbagai kalangan di Indonesia,” tegasnya.

    Dukungan serupa juga disampaikan Perwakilan Ojol, Maulana. Ia menegaskan kesiapan komunitas ojol untuk terus bersinergi dalam kegiatan sosial maupun menjaga ketertiban Kota Mojokerto. Kegiatan tersebut menjadi bukti komitmen Polres Mojokerto Kota sebagai mitra masyarakat dalam mewujudkan keamanan dan ketertiban di Kota Mojokerto. [tin/suf]

  • Hendak Jemput Penumpang, Ojol Dipukuli Ojek Pangkalan di Jakbar

    Hendak Jemput Penumpang, Ojol Dipukuli Ojek Pangkalan di Jakbar

    Liputan6.com, Jakarta – Keributan antara ojek online (ojol) dan ojek pangkalan (opang) kembali pecah. Kali ini di depan Stasiun Duri, Tambora, Jakarta Barat.

    Seorang pengemudi ojol menjadi sasaran amarah sekelompok opang saat hendak menjemput penumpang. Kejadian itu terekam warga dan viral di media sosial.

    Dalam video beredar, ojol yang mengenakan jas hujan tampak dikepung beberapa pria. Meski penumpang berupaya melerai, pemukulan tetap terjadi. Korban dipukul tanpa melalukan perlawanan.

    Kanit Reskrim Polsek Tambora, AKP Sudrajat Djumantara membenarkan insiden tersebut.

    “Jadi, ketika ada ojek online ingin mengangkut penumpang, lalu terjadi kesalahpahaman antara ojek pangkalan, sehingga terjadi pemukulan seperti di video tersebut,” kata dia dalam keterangannya, Sabtu (6/12/2025).

    Dia menyebut keributan bermula dari kesalahpahaman soal area jemput penumpang.

    Di lokasi itu, terdapat kesepakatan tidak tertulis yang mengharuskan ojol mengambil penumpang sedikit menjauh dari pangkalan opang.

    “Ojolnya saat itu berada pada di tempat yang telah disepakati, sehingga menyebabkan ketersinggungan dari ojek pangkalan,” ucap dia.

    Teguran yang disampaikan secara langsung berujung cekcok, sehingga terjadilah pemukulan.

    “Terjadi cekcok di video, sehingga menyebabkan emosi, tersulut emosi dari ojek pangkalan dan menyebabkan pemukulan seperti di video tersebut,” ucap dia.

    Polisi telah menangkap kedua pelaku berinisial RU dan M setelah kejadian. Keduanya ditangkap di sekitar wilayah Tambora.

    “Untuk kedua pelaku, kami amankan di wilayah Kecamatan Tambora. Untuk pelaku sendiri, kami amankan dua jam setelah kejadian,” ucap dia.

    Sementara itu, situasi di sekitar Stasiun Duri kini telah kondusif. Polisi mengumpulkan pihak ojol dan opang untuk mencegah keributan susulan.

    “Situasi terkini masih kondusif,” ucap dia.