Produk: ojol

  • Ojol Bisa Dapat Bonus Rp 500 Ribu dari Polisi, Begini Caranya

    Ojol Bisa Dapat Bonus Rp 500 Ribu dari Polisi, Begini Caranya

    Jakarta

    Ada kabar baik untuk driver ojek online (ojol) yang mau menambah pemasukan harian. Sebab, ‘pasukan hijau’ tersebut bisa mendapat Rp 500 ribu dari polisi jika mampu merekam dan melaporkan kejahatan di jalan raya.

    Bonus tersebut disiapkan langsung Kapolda Metro Jaya, Irjen Asep Edi Suheri. Kebijakan tersebut diambil agar seluruh pihak bisa terlibat dalam menjaga keamanan dan kenyamanan bersama.

    “Pesan Bapak Kapolda, karena sudah menjadi keluarga besar ojol kamtibmas, beliau tadi sampaikan, ‘Pak Waka sampaikan kepada teman-teman ojol, kalau ada yang di jalan merekam pelaku kejahatan beliau akan berikan bonus Rp 500 ribu’,” kata Wakapolda Metro Jaya, Brigjen Dekananto, dikutip dari detikNews, Sabtu (27/9).

    Wakapolda Metro Jaya, Brigjen Dekananto menyampaikan, Kapolda Metro Jaya, Irjen Asep Edi Suheri akan memberi bonus Rp 500 ribu bagi ojol yang laporkan kejahatan di jalan ke polisi. (Kurniawan/detikcom) Foto: Wakapolda Metro Jaya, Brigjen Dekananto menyampaikan, Kapolda Metro Jaya, Irjen Asep Edi Suheri akan memberi bonus Rp 500 ribu bagi ojol yang laporkan kejahatan di jalan ke polisi. (Kurniawan/detikcom)

    Dekananto menegaskan, bonus Rp 500 ribu ini diberikan sebagai penyemangat dari Kapolda bagi para ojol. Bonus ini juga sebagai apresiasi bagi para ojol yang selalu ada di jalan hampir 24 jam ikut menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).

    “Itu sebagai penyemangat dari Bapak Kapolda. Karena teman-teman ojol ini hampir 24 jam berada di jalanan, dan mungkin ada menemukan atau melihat kejadian-kejadian kejahatan. Kalau melaporkan, akan diberikan bonus oleh Bapak Kapolda,” tuturnya.

    Terlepas soal bonus tersebut, dia yakin para pengemudi ojol selalu memberikan informasi kepada kepolisian mengenai situasi kamtibmas. Menurutnya, kebiasaan itu merupakan bentuk kolaborasi. Sebab, menjaga Kamtibmas harus dilakukan secara bersama-sama.

    “Saya yakin di depan, tanpa ada bonus pun teman-teman akan memberikan informasi itu. Karena ini menjadi tanggung jawab bersama. Polisi menyadari bahwa menjaga kamtibmas tidak bisa sendirian. Tanpa dukungan potensi masyarakat, komunitas, dan lain-lain, kita menyadari tantangan ke depan semakin berat,” jelasnya.

    Di luar itu, dia juga menjelaskan alasan pembentukan ojol kamtibmas. Dia berharap, para ojol bisa turut serta menjaga situasi kamtibmas di Jakarta.

    “Dengan adanya wadah ojol kamtibmas ini, aspirasi-aspirasi dari teman-teman ojol yang selama ini mungkin ada perlakuan diskriminatif di tempat-tempat tertentu akan menjadi concern dan perhatian Kapolda Metro,” kata Dekananto.

    (sfn/dry)

  • Gerai “Rakyat Mart” dukung program pangan murah 

    Gerai “Rakyat Mart” dukung program pangan murah 

    Jakarta (ANTARA) – Gerai “Rakyat Mart” sebagai salah satu bentuk usaha kolektif dari komunitas ojek daring (online/ojol), mendukung program untuk kebutuhan pangan murah, sekaligus memberdayakan mereka secara ekonomi.

    “Juanda ini adalah salah satu titik aktivitas ojol yang sangat padat. Maka dari itu, kami ingin menjadikan tempat ini sebagai pusat kegiatan positif bagi rekan-rekan ojol,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, di Jakarta, Jumat, saat meresmikan gerai itu.

    Gerai “Rakyat Mart” didirikan untuk melayani para ojol secara khusus di kawasan Juanda tersebut, baik itu makanan, minuman dan makanan ringan.

    Semua barang yang berada di gerai terdekat dipastikan gratis, untuk dinikmati oleh pengemudi ojol.

    Ia mengungkapkan bahwa gerai “Rakyat Mart” tidak hanya diadakan di Juanda, namun sejumlah wilayah lain pun akan dibangun hal yang sama.

    Bahkan kata dia, ke depan, konsep serupa akan dikembangkan di kecamatan-kecamatan lain, termasuk pembentukan “Rakyat Auto” yang akan fokus pada layanan perawatan kendaraan ojol.

    Sementara itu, Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol. Dekananto Eko Purwono menegaskan bahwa komunitas ojol kini menjadi mitra strategis kepolisian dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.

    “Pos polisi adalah rumah bagi rakyat. Kami ingin teman-teman ojol menjadikan tempat ini sebagai posko,” kata dia.

    Ketua Presidium Ojol Kamtibmas, Edi Hidayat mewakili komunitas pengemudi ojol di Juanda, menyampaikan rasa terima kasihnya atas dukungan yang diberikan oleh polisi.

    “Kami sangat bangga dan berterima kasih karena telah diberikan ruang untuk berkembang. Semoga makin banyak kegiatan seperti ini, karena ini bukan hanya soal ekonomi, tapi juga soal rasa aman dan solidaritas di jalan,” kata dia.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Ojol yang Rekam Kejahatan Jalanan Dapat Bonus dan Reward, Begini Caranya – Page 3

    Ojol yang Rekam Kejahatan Jalanan Dapat Bonus dan Reward, Begini Caranya – Page 3

    Namun ia mengingatkan, jangan sampai program semacam ini disalahartikan. Tak boleh ada skenario pura-pura mencuri hanya demi uang.

    “Tapi jangan nanti temannya disuruh pura-pura nyuri terus divideokan biar dapat Rp500.000 nanti dibagi dua, jangan. Tapi saya yakin teman-teman sekalian mungkin selama ini banyak melihat cerita kejadian ya segala macam yang dilaporkan dan akan dapatkan bonus nanti dari Bapak Kapolda,” ucap dia.

    Eko percaya, uang hanyalah penyemangat tambahan. Eko meyakini para ojol sejatinya tetap akan melapor kejadian meski tanpa insentif. “Karena ini menjadi tanggung jawab bersama,” ucap dia.

    Dia menjelaskan, program ini lahir dari kesadaran bahwa menjaga Jakarta tak bisa dilakukan oleh polisi seorang diri. Terlebih. tantangan di lapangan kian rumit. Karena itu, keterlibatan masyarakat, terutama komunitas seperti ojol, dinilai sebagai kunci untuk menciptakan rasa aman.

     

  • Ojol lapor aksi kriminal bakal dapat bonus dan reward dari Kapolda Metro

    Ojol lapor aksi kriminal bakal dapat bonus dan reward dari Kapolda Metro

    Jakarta (ANTARA) – Kapolda Metro Jaya berkomitmen untuk memberikan bonus dan reward bagi pengemudi ojek daring (online/ojol) perekam atau pelapor aksi kriminal di daerah itu.

    “Sebagai penyemangat dari Bapak Kapolda. Karena teman-teman ojol ini hampir 24 jam berada di jalanan dan mungkin menemukan atau melihat kejadian-kejadian kejahatan. Kalau melaporkan, akan diberikan bonus oleh Bapak Kapolda,” kata Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol Dekananto Eko Purwono, Jumat.

    Hal itu disampaikan Dekananto usai meresmikan Gerai Rakyat Mart di kawasan Juanda, Jakarta Pusat, sebagai posko Ojol Kamtibmas dan dukungan terhadap Gerakan Pangan Murah.

    Lebih lanjut, Dekananto menegaskan bahwa bonus itu bukan tanda ketidakmampuan kepolisian, namun upaya pelibatan masyarakat dalam menjaga keamanan.

    “Jadi, bukan karena kita tidak mampu, tetapi karena kita ingin melibatkan masyarakat. Kita ingin merasakan sama-sama bahwa keamanan adalah tanggung jawab bersama,” kata Dekananto.

    Menurutnya, upaya kepolisian menjaga keamanan mesti didukung dengan peran serta masyarakat.

    “Polisi menyadari bahwa menjaga kamtibmas tidak bisa sendirian. Tanpa dukungan potensi masyarakat, komunitas dan lain-lain, kita menyadari tantangan ke depan semakin berat,” ujar dia.

    Dekananto pun menjamin bahwa Polda Metro Jaya serta Polres dan Polsek jajaran akan terbuka menerima laporan ojol terkait aksi kriminal.

    “Ini menjadi komitmen. Saya yakin kalau misalnya ada yang ditolak, tolong laporkan dengan saya,” kata Dekananto.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 2
                    
                        Kapolri Sempat Tanya "Bagaimana Kalau Saya Mundur?", Ini Reaksi Pejabat Polri
                        Nasional

    2 Kapolri Sempat Tanya "Bagaimana Kalau Saya Mundur?", Ini Reaksi Pejabat Polri Nasional

    Kapolri Sempat Tanya “Bagaimana Kalau Saya Mundur?”, Ini Reaksi Pejabat Polri
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo ternyata sudah sempat bertanya kepada para pejabat dan anggota Polri perihal pengunduran dirinya.
    Akan tetapi, Sigit mengeklaim, para pejabat dan anggota Polri ini keberatan.
    Hal tersebut disampaikan Sigit dalam
    program Rosi
    di Kompas TV, Kamis (25/9/2025) malam.
    “Itu saya sampaikan juga ke teman-teman, ke para pejabat, ke anggota, ‘bagaimana kalau saya mundur?’ Namun dari mereka juga banyak yang keberatan. Dan kemudian saya berpikir bahwa mundur di dalam situasi kondisi seperti ini, sama saja saya meninggalkan kondisi anggota, kondisi institusi yang sedang terpuruk, yang karut-marut, dan kemudian saya mundur, saya tidak tanggung jawab,” ujar Sigit.
    “Karena bagi saya, saya terbebas dari itu, saya meninggalkan organisasi, saya meninggalkan anak buah saya dalam keadaan seperti itu. Tentunya yang harus saya lakukan adalah bagaimana mengembalikan mereka, mengembalikan moril mereka, bagaimana mereka bisa bekerja normal lagi,” sambung dia.
    Lalu, Sigit turut mengingatkan bahwa Presiden Prabowo Subianto memiliki hak prerogatif mengenai nasib para ‘pembantunya’.
    Dia menekankan, mereka hanyalah prajurit yang tegak lurus terhadap arahan Presiden.
    “Setelah itu tentunya prerogatif Presiden. Kami prajurit, kita tegak lurus terhadap apa yang menjadi perintah Presiden,” tegas Sigit.
    Saat ditanya kenapa tidak mundur dari Kapolri sebagai bentuk tanggung jawab moril, Sigit menyebut pengunduran dirinya malah akan memperkeruh suasana.
    Apalagi, menurut Sigit, bawahannya di Polri membutuhkan figur yang bertanggung jawab di momen krusial seperti kerusuhan Agustus 2025 lalu.
    “Ya karena memang kondisi itu bukan membuat menjadi semakin baik, justru sebaliknya. Mereka butuh figur yang berani mengambil posisi tanggung jawab. Dan saat itu kita sudah dalam diskusi yang sebaiknya bagaimana. Dan saya juga sudah sampaikan bahwa saya siap mengambil risiko apapun, dan saya siap dicopot. Dan itu saya sampaikan kepada para pejabat utama saat itu. Sebelum kemudian saya mengambil langkah dan perintah untuk anggota berani mengambil langkah tegas,” papar dia.
    Sigit meyakini, pengunduran dirinya dari Kapolri tidak akan menyelesaikan masalah saat itu.
    Dia yakin masalah akan semakin parah jika dirinya mundur dari Kapolri.
    “Yang paling utama adalah mengembalikan semangat anggota, mengembalikan semangat institusi untuk betul-betul bisa melaksanakan tugasnya, mengembalikan keamanan, dan menjaga apa yang menjadi harapan masyarakat. Karena kita juga mendengar masyarakat banyak yang ketakutan, ada yang kondisinya kemudian sangat khawatir akan terjadi peristiwa-peristiwa yang mereka tidak inginkan,” beber Sigit.
    “Dan saat itu yang dibutuhkan adalah kehadiran Polri yang bisa hadir memberikan rasa aman bagi masyarakat. Dan itu bisa dilakukan kalau Polri mampu kembali bangkit dan melaksanakan tugasnya dengan baik pada saat dia menciptakan stabilitas kamtibmas. Dan itu akhirnya menjadi hal yang harus saya lakukan,” imbuh dia.
    Sebagai informasi, pada akhir Agustus 2025, terjadi demo di berbagai wilayah Indonesia.
    Demo itu berujung ricuh, terutama ketika kendaraan taktis (rantis) Brimob Polri melindas seorang driver ojek online (ojol) bernama Affan Kurniawan sampai tewas di Jakarta.
    Walhasil, kerusuhan makin menjadi-jadi. Massa bahkan melakukan pembakaran fasilitas umum dan gedung DPRD di mana-mana.
    Selain itu, massa juga menyerang Mako Brimob di Kwitang, Jakarta Pusat, yang menjadi markas pusat dari para pelaku pelindas Affan.
    Tidak hanya itu, massa turut menjarah rumah dan toko-toko swalayan.
    Rumah para pejabat dan anggota DPR tidak luput dari aksi penjarahan tersebut.
    Di saat situasi memanas seperti itulah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo didesak mundur oleh publik.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Perbaikan Gerbang Tol Semanggi Dikebut, Target Rampung 2 Hari Lagi 
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        25 September 2025

    Perbaikan Gerbang Tol Semanggi Dikebut, Target Rampung 2 Hari Lagi Megapolitan 25 September 2025

    Perbaikan Gerbang Tol Semanggi Dikebut, Target Rampung 2 Hari Lagi
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Perbaikan Gerbang Tol (GT) Semanggi 1 dan Semanggi 2 di ruas Tol Dalam Kota ditargetkan rampung pada Sabtu (27/9/2025) mendatang.
    Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Komarudin, mengungkap bahwa perbaikan dua GT tersebut tengah dikebut untuk mengantisipasi kemacetan di kawasan Slipi-Semanggi.
    “Barusan saya koordinasi dengan Jasa Marga, untuk GT Semanggi 1 dan Semanggi 2 mudah-mudahan dua hari ke depan itu sudah beroperasi semua,” jelas Komarudin kepada
    Kompas.com
    , Kamis, (25/9/2025).
    Menurut Komarudin, penyelesaian perbaikan menjadi sangat krusial karena berperan penting memecah kemacetan di Jalan Gatot Subroto dan Jalan Letjen S. Parman.
    Sementara itu, Gerbang Tol Pejompongan yang masih ditutup hingga saat ini disebut akan memakan waktu perbaikan lebih lama.
    “Kalau untuk GT Pejompongan sendiri, direncanakan selesai sekitar tanggal 4 Oktober,” kata Komarudin.
    Saat ini, sejumlah gerbang tol masih dalam proses perbaikan oleh Jasa Marga usai menjadi sasaran pembakaran oleh orang tidak dikenal (OTK) pada kerusuhan unjuk rasa Agustus 2025 lalu.
    Adapun, pada Kamis malam, GT Slipi 2 dan GT Semanggi 1 sudah kembali beroperasi untuk mengantisipasi kemacetan di kawasan Slipi-Semanggi.
    Meskipun, GT Semanggi 1 saat ini hanya mengoperasikan satu gardu untuk akses masuk tol bagi pengendara mobil.
    Sementara itu, GT Semanggi 2 saat ini sudah beroperasi dengan satu gardu reguler ditambah satu lajur sodetan dengan transaksi manual menggunakan
    card reader.
    Sebelumnya, kemacetan parah melanda ruas Jalan Gatot Subroto hingga kawasan Semanggi pada Rabu (24/9/2025) malam, membuat perjalanan warga tersendat berjam-jam.
    Bagi pengendara, dampak penutupan ini terasa langsung. Rizky (28), seorang pengendara motor, mengaku butuh hampir satu jam hanya untuk menempuh jarak dari DPR/MPR RI Senayan menuju SCBD.
    Cerita serupa dialami Salma (25), penumpang Transjakarta T31 rute PIK 2–Blok M. Ia terjebak macet sejak Slipi hingga Semanggi selama lebih dari dua jam.
    Tidak kuat menunggu, ia bersama puluhan penumpang lain akhirnya turun di Slipi Kemanggisan meski tanpa halte resmi, lalu berjalan kaki hampir satu kilometer menuju Petamburan.
    “Hampir semua penumpang yang berdiri itu turun. Bahkan ada penumpang mobil bawa koper yang juga jalan kaki di pinggir tol,” ucapnya.
    Lebih sulit lagi, usaha Salma memesan ojek
    online
    (ojol) menuju Stasiun Karet sempat ditolak pengemudi karena kondisi macet. Ia baru mendapat tumpangan sekitar pukul 21.00 WIB.
    Kemacetan ini tak lepas dari kerusakan fasilitas jalan tol oleh orang tak dikenal saat kerusuhan di Jakarta akhir Agustus 2025.
    Senior General Manager Jasamarga Metropolitan Tollroad, Widiyatmiko Nursejati, menyebut ada tujuh gerbang Tol Dalam Kota Jakarta yang dibakar massa, yakni Slipi 1, Slipi 2, Pejompongan, Senayan, Semanggi 1, Semanggi 2, dan Kuningan 1.
    “Imbasnya banyak fasilitas pelayanan jalan tol yang mengalami kerusakan. Total sebanyak tujuh gerbang tol dibakar massa,” ujarnya, Sabtu (30/8/2025).
    Selain itu, 20 unit
    water barrier
    ,
    rubber cone
    ,
    median concrete barrier
    (MCB), kamera CCTV, hingga sarana pendukung lain turut dirusak.
    Akibatnya, operasional ruas tol Cawang–Tomang–Pluit sempat lumpuh saat itu.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Perjuangan Driver Ojol Arief dan Motor Tuanya Mampu Loloskan Anak ke Fakultas Kedokteran UMY
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        25 September 2025

    Perjuangan Driver Ojol Arief dan Motor Tuanya Mampu Loloskan Anak ke Fakultas Kedokteran UMY Surabaya 25 September 2025

    Perjuangan Driver Ojol Arief dan Motor Tuanya Mampu Loloskan Anak ke Fakultas Kedokteran UMY
    Editor
    PONOROGO, KOMPAS.com
    – Kisah haru perjuangan Mohammad Arief Fatkhurrohman, pengemudi ojek online (ojol) asal Ponorogo, Jawa Timur, tengah viral.
    Motor butut yang sehari-hari menjadi saksi bisu perjuangannya banting tulang, kini mengantarkan putri keduanya, Afani Naura Fatkhurrohman, lolos Beasiswa Kedokteran di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
    Sejak pagi hingga malam, Arief dan istrinya, Debby Humaira Permatasari, tidak pernah lelah mendukung mimpi Afani.
    Bagi keluarga ini, keterbatasan ekonomi bukanlah penghalang.
    Hidup sederhana di Ponorogo, dengan satu-satunya motor tua sebagai kendaraan keluarga dan alat mencari nafkah, tidak pernah menghentikan mereka untuk bermimpi besar.
    Motor tua itu bukan hanya alat mencari nafkah, tetapi juga saksi perjuangan Arief mengantar anak-anaknya bersekolah.
    Keterbatasan ini membuat keberhasilan Afani menembus Fakultas Kedokteran UMY lewat jalur beasiswa menjadi hadiah tak ternilai.
    “Yang jelas ini doa kami yang tembus di langit. Sangat membanggakan sekali, tidak pernah menyangka anak kami bisa sampai di titik ini,” ujar Arief, dikutip dari laman UMY.
    Keterbatasan ekonomi menjadi tantangan utama.
    Dengan penghasilan pas-pasan dari ojol, Arief dan Debby sepakat menempatkan pendidikan sebagai prioritas utama di atas segalanya.
    Debby memuji kedisiplinan putrinya sejak kecil. Afani terbiasa mandiri, mengerjakan pekerjaan rumah tanpa disuruh, belajar lebih dulu sebelum bermain, dan fokus pada pendidikan.
    “Kami selalu bilang ke anak-anak, prioritas mereka saat ini adalah belajar. Karena ilmu itu kemuliaannya bukan hanya di dunia, tetapi juga di akhirat.”
    “Sebagai orangtua, saya dan istri berjuang di bidang ekonomi, sementara anak-anak berjuang di pendidikan. Itu komitmen keluarga kami,” tambah Arief.
    Keberhasilan Afani meraih beasiswa dokter UMY ini adalah kejutan besar.
    Seluruh keluarga tahu betapa sulit dan mahalnya biaya kuliah kedokteran.
    Saat kesempatan emas itu datang, Arief dan Debby hanya bisa bersyukur.
    “Saya selalu tekankan kepada anak-anak, belajar itu mahalnya dapat, ilmunya pun dapat. Jadi kemuliaannya bukan hanya di dunia, tetapi juga di akhirat.”
    “Kalau tidak ‘panen’ sekarang, nanti pasti akan ‘panen’. Ilmu yang dimiliki, entah dipakai untuk bekerja atau tidak, akan membuat mereka lebih mampu menghadapi berbagai persoalan hidup.”
    Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul
    Perjuangan Arief Sopir Ojol di Ponorogo Antar Anak Raih Beasiswa FK UMY, Motor Butut Saksi Bisu
    .
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • "Harga Mahal" Pembakaran Gerbang Tol Dalam Kota Dibayar Kemacetan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        25 September 2025

    "Harga Mahal" Pembakaran Gerbang Tol Dalam Kota Dibayar Kemacetan Megapolitan 25 September 2025

    “Harga Mahal” Pembakaran Gerbang Tol Dalam Kota Dibayar Kemacetan
    Penulis

    JAKARTA, KOMPAS.com –
     Pembakaran sejumlah gerbang Tol Dalam Kota pada 29 Agustus 2025 berbuntut panjang.
    Kemacetan parah melanda ruas Jalan Gatot Subroto hingga kawasan Semanggi pada Rabu (24/9/2025) malam imbas adanya penutupan gerbang Tol Dalam Kota akibat perbaikan.
    Kemacetan ini lantas membuat perjalanan warga tersendat berjam-jam.
    Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya melaporkan kepadatan lalu lintas imbas penutupan gerbang tol Slipi 2, Pejompongan, Semanggi 1, Kuningan 1, serta Slipi arah Tomang.
    “Imbas penutupan gerbang tol mengakibatkan kepadatan arus lalu lintas yang tidak bisa dihindari. Oleh sebab itu dimohon kepada para pengguna jalan untuk bersabar dan tetap berhati-hati,” tulis Polda Metro lewat akun resmi X @
    TMCPoldaMetro
    .
    Bagi pengendara, dampak penutupan ini terasa langsung. Rizky (28), seorang pengendara motor, mengaku butuh hampir satu jam hanya untuk menempuh jarak dari DPR/MPR RI Senayan menuju SCBD.
    Ia menjelaskan, kemacetan sudah terlihat sejak depan kompleks DPR RI yang dipadati massa aksi Hari Tani Nasional (HTN) ke-65 yang sedang bubar. Arus kendaraan kian padat karena berbarengan dengan jam pulang kerja.
    Cerita serupa dialami Salma (25), penumpang Transjakarta T31 rute PIK 2–Blok M. Ia terjebak macet sejak Slipi hingga Semanggi selama lebih dari dua jam.
    “Tau-taunya itu macet dari Grogol sampai ke Semanggi full merah (di Google Maps),” kata Salma.
    Tidak kuat menunggu, ia bersama puluhan penumpang lain akhirnya turun di Slipi Kemanggisan meski tanpa halte resmi, lalu berjalan kaki hampir satu kilometer menuju Petamburan.
    “Hampir semua penumpang yang berdiri itu turun. Bahkan ada penumpang mobil bawa koper yang juga jalan kaki di pinggir tol,” ucapnya.
    Lebih sulit lagi, usaha Salma memesan ojek
    online
    (ojol) menuju Stasiun Karet sempat ditolak pengemudi karena kondisi macet. Ia baru mendapat tumpangan sekitar pukul 21.00 WIB.
    Kemacetan ini tak lepas dari kerusakan fasilitas jalan tol oleh orang tak dikenal saat ekskalasi unjuk rasa di Jakarta akhir Agustus 2025.
    Senior General Manager Jasamarga Metropolitan Tollroad, Widiyatmiko Nursejati, menyebut ada tujuh gerbang Tol Dalam Kota Jakarta yang dibakar massa, yakni Slipi 1, Slipi 2, Pejompongan, Senayan, Semanggi 1, Semanggi 2, dan Kuningan 1.
    “Imbasnya banyak fasilitas pelayanan jalan tol yang mengalami kerusakan. Total sebanyak tujuh gerbang tol dibakar massa,” ujarnya, Sabtu (30/8/2025).
    Selain itu, 20 unit
    water barrier
    ,
    rubber cone
    ,
    median concrete barrier
    (MCB), kamera CCTV, hingga sarana pendukung lain turut dirusak.
    Akibatnya, operasional ruas tol Cawang–Tomang–Pluit sempat lumpuh.
    Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyesalkan dampak kemacetan yang terjadi akibat perbaikan GT Semanggi 1 dan Semanggi 2.
    Ia menegaskan Pemprov Jakarta akan meminta Jasa Marga bertanggung jawab.
    “Untuk ini secara khusus kami akan meminta kepada Jasa Marga yang memang bertanggung jawab untuk itu. Jangan sampai kemudian ini terjadi kembali,” ujarnya.
    Pramono juga menekankan Pemprov DKI akan memantau langsung titik-titik rawan macet akibat penutupan gerbang tol.
    “Bagi Jakarta sekarang ini, kemacetan itu betul-betul saya akan pantau secara langsung,” tambahnya.
    Koordinator Indonesia Toll Road Watch (ITRW), Deddy Herlambang, menilai perbaikan gerbang tol seharusnya didahului dengan Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin) yang matang.
    “Seharusnya ada kajian Andalalin yang benar-benar matang sebelum proyek dilakukan. Nanti, dalam Andalalin itu ada skenario A, B, C, dan seterusnya,” ujarnya.
    Jika Andalalin sudah ada tapi kemacetan tetap parah, kata Deddy, berarti kajian tersebut bermasalah.
    Ia juga menyarankan waktu perbaikan dilakukan saat volume kendaraan rendah, seperti akhir pekan atau malam hari.
    “Kalau
    weekend
    tidak bisa, ya malam hari di atas jam 9 atau 10 sampai jam 3 pagi,” jelasnya.
    Penutupan gerbang tol akibat perbaikan pasca pembakaran gerbang Tol Dalam Kota nyatanya membawa dampak luas bagi mobilitas warga.
    Ribuan pengguna jalan terjebak berjam-jam, bahkan sebagian terpaksa berjalan kaki di jalur tol.
    Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa kerusakan infrastruktur publik tidak hanya soal fasilitas yang hancur, tetapi juga “harga mahal” berupa kerugian waktu, tenaga, hingga biaya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • HUT Lalu Lintas Bhayangkara ke-70, Polres Tuban Gelar Doa Bersama hingga Libatkan Ojol dan Disabilitas

    HUT Lalu Lintas Bhayangkara ke-70, Polres Tuban Gelar Doa Bersama hingga Libatkan Ojol dan Disabilitas

    Tuban (beritajatim.com) – Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Tuban menggelar doa bersama dan tasyakuran dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Lalu Lintas Bhayangkara ke-70 di Gedung Sanika Satyawada Polres Tuban, Rabu (24/9/2025).

    Kegiatan ini dihadiri Kapolres Tuban AKBP William Cornelis Tanasale, S.I.K., bersama Ketua Bhayangkari Cabang Tuban, pejabat utama, serta anggota Satlantas Polres Tuban. Acara diawali dengan pemotongan tumpeng sebagai simbol rasa syukur.

    Dalam sambutannya, Tanasale menyampaikan bahwa momentum HUT Lalu Lintas Bhayangkara ke-70 tidak hanya menjadi seremonial, tetapi juga dimaknai dengan berbagai kegiatan sosial.

    “Hal ini tak lepas bahwa Polri merupakan pelindung, pengayom dan pelayanan masyarakat, karena suatu saat nanti kita juga akan kembali kepada masyarakat,” ujarnya.

    Pada peringatan kali ini, pihaknya juga mengundang komunitas ojek online serta penyandang disabilitas di Kabupaten Tuban. Tujuannya adalah untuk mempererat sinergitas dan membangun budaya tertib berlalu lintas di masyarakat.

    “Tentunya ini juga bagian dari bentuk pelayanan kepada masyarakat,” tambah Tanasale.

    Kapolres Tuban juga memberikan apresiasi kepada jajaran Satlantas yang terus berupaya memperbaiki fasilitas pelayanan publik sehingga masyarakat bisa mendapatkan layanan yang lebih baik.

    “Kami menyampaikan ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada masyarakat yang telah ikut membantu. Mari tetap kita jaga situasi ini agar tetap kondusif,” pungkasnya. [dya/ian]

  • HUT ke-70 Lalu Lintas Bhayangkara, puluhan motor ojol diservis gratis

    HUT ke-70 Lalu Lintas Bhayangkara, puluhan motor ojol diservis gratis

    ANTARA – Sebanyak 95 sepeda motor milik pengendara ojek online (ojol) mendapat layanan servis gratis di halaman Mapolresta Solo, Rabu (24/9). Program ini digelar dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-70 Lalu Lintas Bhayangkara sekaligus bentuk kepedulian kepolisian terhadap keselamatan pengendara di jalan raya. (Denik Apriyani/Sandy Arizona/Nanien Yuniar)

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.