Produk: ojol

  • Anak Bos Toko Roti yang Aniaya Pegawai Disebut Punya IQ dan EQ Rendah, Polisi Ungkap Hal Ini

    Anak Bos Toko Roti yang Aniaya Pegawai Disebut Punya IQ dan EQ Rendah, Polisi Ungkap Hal Ini

    Jakarta: Kepolisian merespons informasi yang beredar terkait kondisi mental George Sugama Halim alias GSH, tersangka kasus penganiayaan karyawati toko roti di Jakarta Timur. George disebut memiliki IQ dan EQ yang rendah.

    Hal ini pertama kali terungkap dalam keterangan resmi pihak manajemen Toko Roti Lindayes Patisserie and Coffee. Dalam keterangan resmi yang diunggah di akun Instagram, pihak Lindayes mengungkapkan bahwa George, anak pemilik toko, mengalami keterbelakangan dalam Intelligence Quotient (IQ) dan Emotional Quotient (EQ).

    “Beliau merupakan anak pemilik namun memiliki keterbelakangan kecerdasan IQ dan EQ yang sudah pernah di tes,” demikian bunyi keterangan tersebut.

    Terkait informasi yang beredar bahwa tersangka memiliki IQ dan EQ yang rendah, Kepolisian akan melakukan pemeriksaan lanjutan terkait dengan psikologi tersangka tersebut. “Yang menentukan adalah ahli,” kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Polisi Nicolas Ary Lilipaly di Mapolres Metro Jakarta Timur (Jaktim), Senin, 16 Desember 2024.

    Nicolas mengungkapkan kepergian tersangka ke Sukabumi, Jawa Barat, bersama kedua orang tuanya selain ketakutan karena adanya ancaman, juga adanya informasi tentang tawaran pengobatan.

    “Tujuan lainnya ke Sukabumi adalah ada penawaran di Sukabumi itu ada pengobatan-pengobatan, tempat pengobatan orang-orang yang dianggap kelainan, sedikit kelainan gitu. Jadi tujuannya ke Sukabumi untuk itu,” jelas Nicolas.
     

    Pengobatan itu tidak lain adalah untuk tersangka. Pengobatan itu pengobatan kejiwaan. “Ya, seperti itu. Dari keterangan saksi ya. Semacam terapi,” katanya.

    Terkait kejiwaan tersangka GSH yang temperamental, kata dia, berdasarkan keterangan para saksi memang seperti itu. Namun, yang menentukan itu bukan polisi melainkan ahli.

    “Jadi, kami akan melakukan pemeriksaan kejiwaan dari si tersangka ini,” katanya.

    Sebelumnya, seorang pegawai toko roti di Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur, diduga dianiaya oleh anak bos toko roti tersebut. Aksi penganiayaan yang diduga terjadi pada 17 Oktober 2024 itu viral di media sosial.

    Dari unggahan yang beredar terlihat kepala korban berdarah karena diduga dipukul kursi. Unggahan viral itu menarasikan korban sedang menjalani shift bersama seorang rekannya.

    Terlapor tiba-tiba datang ke toko tersebut dan memesan makanan melalui ojek online. Kemudian, terlapor meminta korban untuk mengambil pesanan tersebut dan mengantarnya ke kamar pribadi yang ada di lokasi.

    Namun, korban menolak karena sedang bekerja hingga berujung dugaan penganiayaan. Terlapor melempar kursi hingga menyebabkan kepala korban berdarah. 

    Polisi menemukan unsur pidana dalam kasus tersebut dan meningkatkan statusnya dari penyelidikan ke penyidikan.

    Polisi sendiri sudah menangkap George Sugama Halim. Ia ditangkap di Sukabumi, Jawa Barat pada Minggu malam, 15 Desember 2024. 

     

    Jakarta: Kepolisian merespons informasi yang beredar terkait kondisi mental George Sugama Halim alias GSH, tersangka kasus penganiayaan karyawati toko roti di Jakarta Timur. George disebut memiliki IQ dan EQ yang rendah.
     
    Hal ini pertama kali terungkap dalam keterangan resmi pihak manajemen Toko Roti Lindayes Patisserie and Coffee. Dalam keterangan resmi yang diunggah di akun Instagram, pihak Lindayes mengungkapkan bahwa George, anak pemilik toko, mengalami keterbelakangan dalam Intelligence Quotient (IQ) dan Emotional Quotient (EQ).
     
    “Beliau merupakan anak pemilik namun memiliki keterbelakangan kecerdasan IQ dan EQ yang sudah pernah di tes,” demikian bunyi keterangan tersebut.
    Terkait informasi yang beredar bahwa tersangka memiliki IQ dan EQ yang rendah, Kepolisian akan melakukan pemeriksaan lanjutan terkait dengan psikologi tersangka tersebut. “Yang menentukan adalah ahli,” kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Polisi Nicolas Ary Lilipaly di Mapolres Metro Jakarta Timur (Jaktim), Senin, 16 Desember 2024.
     
    Nicolas mengungkapkan kepergian tersangka ke Sukabumi, Jawa Barat, bersama kedua orang tuanya selain ketakutan karena adanya ancaman, juga adanya informasi tentang tawaran pengobatan.
     
    “Tujuan lainnya ke Sukabumi adalah ada penawaran di Sukabumi itu ada pengobatan-pengobatan, tempat pengobatan orang-orang yang dianggap kelainan, sedikit kelainan gitu. Jadi tujuannya ke Sukabumi untuk itu,” jelas Nicolas.
     

     
    Pengobatan itu tidak lain adalah untuk tersangka. Pengobatan itu pengobatan kejiwaan. “Ya, seperti itu. Dari keterangan saksi ya. Semacam terapi,” katanya.
     
    Terkait kejiwaan tersangka GSH yang temperamental, kata dia, berdasarkan keterangan para saksi memang seperti itu. Namun, yang menentukan itu bukan polisi melainkan ahli.
     
    “Jadi, kami akan melakukan pemeriksaan kejiwaan dari si tersangka ini,” katanya.
     
    Sebelumnya, seorang pegawai toko roti di Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur, diduga dianiaya oleh anak bos toko roti tersebut. Aksi penganiayaan yang diduga terjadi pada 17 Oktober 2024 itu viral di media sosial.
     
    Dari unggahan yang beredar terlihat kepala korban berdarah karena diduga dipukul kursi. Unggahan viral itu menarasikan korban sedang menjalani shift bersama seorang rekannya.
     
    Terlapor tiba-tiba datang ke toko tersebut dan memesan makanan melalui ojek online. Kemudian, terlapor meminta korban untuk mengambil pesanan tersebut dan mengantarnya ke kamar pribadi yang ada di lokasi.
     
    Namun, korban menolak karena sedang bekerja hingga berujung dugaan penganiayaan. Terlapor melempar kursi hingga menyebabkan kepala korban berdarah. 
     
    Polisi menemukan unsur pidana dalam kasus tersebut dan meningkatkan statusnya dari penyelidikan ke penyidikan.
     
    Polisi sendiri sudah menangkap George Sugama Halim. Ia ditangkap di Sukabumi, Jawa Barat pada Minggu malam, 15 Desember 2024. 
     
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (RUL)

  • Menkop harap k/l dukung koperasi sebagai pilihan kelembagaan

    Menkop harap k/l dukung koperasi sebagai pilihan kelembagaan

    Yogyakarta (ANTARA) – Kementerian Koperasi (Kemenkop) berharap agar seluruh kementerian/lembaga di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat mendukung pengarusutamaan koperasi sebagai pilihan kelembagaan, sekaligus mempermudah untuk dilakukan intervensi.

    Hal tersebut sesuai dengan Astacita ke-2 dan 3 dalam mendukung penguatan dan pengembangan koperasi diarahkan untuk mendukung beberapa program prioritas nasional di antaranya adalah swasembada pangan, pengembangan industri agromaritim berbasis koperasi, serta industrialisasi hilirisasi melalui koperasi.

    “Koperasi juga diharapkan berperan aktif dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, mencegah stunting, mengentaskan kemiskinan, serta menggerakkan ekonomi rakyat,” kata Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi lewat keterangan resmi yang diterima di Yogyakarta, Selasa.

    Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), katanya, koperasi diarahkan untuk mendukung prioritas nasional dalam pengembangan infrastruktur dan peningkatan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, serta mengembangkan industri kreatif dan agromaritim di sentra produksi.

    Berdasarkan Undang-Undang (UU) No 59/2024 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045, indikator kinerja koperasi ditetapkan sebagai rasio volume usaha koperasi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dengan baseline 1,17 persen pada tahun 2025, dan diharapkan mencapai 5 persen pada 2045.

    Dalam upaya penguatan ekosistem koperasi, beberapa langkah terus dilakukan, seperti pelibatan dalam kegiatan swasembada pangan dan program MBG, revitalisasi Koperasi Unit Desa (KUD), hilirisasi, serta penguatan usaha simpan pinjam dengan penekanan pada standar tata kelola koperasi yang baik, rebranding, dan penguatan digitalisasi.

    Hingga 31 Desember 2024, jumlah koperasi tercatat sebanyak 130.119 unit dengan jumlah anggota mencapai 28,9 juta orang.

    Menurutnya tantangan utama dalam pengembangan koperasi adalah minimnya regenerasi, kurangnya profesionalisme, dan masih adanya tata kelola yang tradisional.

    Pihaknya pun berkomitmen untuk menjalankan berbagai program prioritas pada tahun 2025, di antaranya adalah revisi Undang-Undang Koperasi dan regulasi terkait untuk menciptakan ekosistem yang kondusif, fasilitasi pendirian koperasi simpan pinjam, serta pengembangan platform digitalisasi koperasi, seperti Kop.id Superapps.

    Program-program ini juga mencakup pengembangan koperasi ojek online, revitalisasi KUD, produksi minyak untuk rakyat sebagai alternatif minyak murah, dan penyaluran pupuk murah bagi petani anggota koperasi.

    Bahkan, koperasi juga berperan dalam produksi energi biomassa dan pengelolaan sumur minyak rakyat, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar tambang.

    Pewarta: Sinta Ambarwati
    Editor: Triono Subagyo
    Copyright © ANTARA 2024

  • 1
                    
                        Kronologi George Sugama Halim Aniaya Pegawai Toko Roti di Cakung Versi Korban
                        Megapolitan

    1 Kronologi George Sugama Halim Aniaya Pegawai Toko Roti di Cakung Versi Korban Megapolitan

    Kronologi George Sugama Halim Aniaya Pegawai Toko Roti di Cakung Versi Korban
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    D (19), pegawai toko roti di Cakung, Jakarta Timur, yang dianiaya anak bosnya bernama
    George Sugama Halim
    (35) mengungkapkan kronologi penganiayaan yang menimpanya pada 17 Oktober 2024 lalu.
    Hal itu diungkapkan D saat rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi III DPR RI, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (17/12/2024).
    “Awalnya saya kan sedang bekerja tanggal 17 Oktober 2024 jam 21.00 WIB. Di situ dia (George) datang ke dalam toko (roti) lalu duduk di sofa, lalu pesan makanan
    online
    ,” jelas D, dikutip dari video YouTube
    Kompas TV
    , Selasa.
    Beberapa saat kemudian, pengemudi ojek online yang mengantarkan makanan yang dipesan George tiba di toko roti.
    Namun, George malah menyuruh D untuk mengantarkan makanan yang ia pesan ke kamarnya.
    “Setelah abang ojek
    online
    datang, dia (George) suruh saya antarin ke kamar pribadinya. Saya nolak karena bukan tugas saya, tapi dia keukeuh saya yang harus antar ke kamar pribadinya. Setelah saya tolak, dia lempar saya pakai patung, bangku, mesin EDC BCA,” kata D.
    Setelah itu, D ditarik keluar toko oleh ayah dari George. Ia diminta oleh ayah pelaku untuk pulang dan melapor ke polisi.
    Namun, saat sudah di luar toko, tas dan dompet milik D masih tertinggal di dalam toko roti.
    “Saya balik lagi ambil barang saya, terus saya malah dilempar lagi (oleh pelaku) pakai bangku. Lalu saya kabur ke dalam ke tempat banyak oven, saya enggak bisa ke mana-mana,” jelas D.

    Ending
    -nya saya dilemparin pakai loyang yang mengakibatkan luka sobek (di kepala) abis itu dia ke dalam, baru saya bisa kabur,” imbuhnya.
    Untuk diketahui,
    anak bos toko roti
    di Cakung bernama George Sugama Halim (35) ditangkap polisi di Anugrah Hotel Sukabumi, Cikole, Sukabumi, Jawa Barat, Senin (16/12/2024) dini hari.
    Polisi menangkap George Sugama usai video penganiayaan terhadap pegawai toko roti berinisial D viral di media sosial. Oleh karena itu, dia bersama keluarga pergi ke luar kota dengan alasan menengkan diri.
    Kendati demikian, polisi mengetahui keberadaan anak bos toko roti itu karena diberitahu oleh orangtua tersangka.
    Akibat ulahnya, polisi menjerat George Sugama dengan Pasal 351 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang Penganiaya. Ia terancam hukuman penjara paling lama lima tahun.
    Adapun kasus George menganiaya D viral di media sosial. Dalam video itu, korban terlihat dihantam dengan kursi dan benda lain sehingga terluka di kepala. Peristiwa ini terjadi pada 17 Oktober 2024.
    Polisi menyebut anak bos toko roti ini menganiaya pegawainya karena korban menolak mengantarkan makanan ke kamar pribadi pelaku.
    “Awalnya, terlapor meminta tolong kepada korban untuk mengantar makanan ke kamar pribadi terlapor dan korban tidak mau karena itu bukan pekerjaannya,” ujar Kasie Humas Polres Metro Jakarta Timur, AKP Lina Yuliana, saat dihubungi pada Jumat (13/12/2024).
    Amarah George Sugama langsung meledak setelah penolakan itu, yang berujung pada tindakan penganiayaan.
    “Selanjutnya, terlapor marah dan mengambil satu buah kursi yang dilemparkan ke arah korban, mengenai kepala dan bahu korban,” imbuh Lina.
    Tidak terima, D melaporkan anak bos toko roti itu ke Polsek Cakung pada 18 Oktober 2024.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Perbedaan IQ dan EQ, Simak Penjelasannya

    Perbedaan IQ dan EQ, Simak Penjelasannya

    Jakarta: Baru-baru ini heboh pemberitaan terkait anak pemilik toko roti di Cakung, bernama George Sugama Halim (GSH) ditangkap karena menganiaya karyawati di toko tersebut. GSH diciduk di Sukabumi, Jawa Barat pada Minggu malam, 15 Desember 2024. 

    Sebelumnya, aksi penganiayaan yang diduga terjadi pada 17 Oktober 2024 itu viral di media sosial. Dari unggahan yang beredar terlihat kepala korban berdarah karena diduga dipukul kursi. Unggahan viral itu menarasikan korban sedang menjalani shift bersama seorang rekannya.

    GSH datang ke toko tersebut dan memesan makanan melalui ojek online. Kemudian, GSH meminta korban untuk mengambil pesanan tersebut dan mengantarnya ke kamar pribadi yang ada di lokasi.

    Namun, korban menolak karena sedang bekerja hingga berujung penganiayaan. GSH melempar kursi hingga menyebabkan kepala korban berdarah. 

    Terbaru, diungkapkan kalau GSH disebut sebagai pria dengan keterbelakangan intelektual (IQ) dan kecerdesan emosional (EQ). Hal tersebut disampaikan akun Instagram toko roti Lindayes. “Beliau merupakan anak pemilik namun memiliki keterbelakangan kecerdasan IQ dan EQ yang sudah pernah di tes,” demikian bunyi keterangan tersebut. 
     

     

    Apa perbedaan IQ dan EQ?

    Kecerdasan memiliki banyak dimensi yang berbeda-beda, termasuk di dalamnya kecerdasan intelektual (IQ) dan kecerdasan emosional (EQ).

    Intelligence Quotient (IQ) merujuk pada kemampuan seseorang untuk berpikir logis, memecahkan masalah, belajar, memahami konsep-konsep abstrak, serta merencanakan sesuatu dengan cermat. Kecerdasan ini berfokus pada penggunaan logika dalam menyelesaikan masalah.

    Sementara itu, Emotional Quotient (EQ) adalah kemampuan individu untuk mengenali, mengelola, serta mengatur emosi, baik emosi diri sendiri maupun orang lain. EQ juga mencakup kesadaran akan empati, cinta, kemampuan untuk memotivasi diri, serta cara mengelola perasaan dalam menghadapi situasi kesedihan atau kegembiraan.

    Kedua bentuk kecerdasan ini saling melengkapi dan tak dapat dipisahkan. Lalu, jika ditanya mana yang lebih penting antara IQ dan EQ, jawabannya adalah keduanya sangat penting. 

    Melansir dari halodoc, berikut ini perbedaan mendasar antara IQ dan EQ:

    IQ bawaan lahir, sedangkan EQ bisa dikembangkan

    IQ adalah bentuk kecerdasan yang sudah ada pada anak sejak lahir, sementara EQ berkembang seiring pertumbuhan psikologis anak. Faktor eksternal seperti lingkungan yang mendukung sangat berperan dalam pengembangan kecerdasan emosional ini.

    Walaupun IQ merupakan kecerdasan bawaan, bukan berarti kecerdasan ini tidak dapat berkembang. Melalui pendidikan yang tepat, IQ seorang anak bisa diasah dan ditingkatkan.
    IQ berkaitan dengan Logika, EQ berkaitan dengan empati

    Menurut para ahli psikologi, IQ berhubungan dengan kemampuan intelektual untuk memecahkan masalah yang melibatkan logika dan perhitungan matematis. Sementara EQ lebih mengedepankan kemampuan dalam mengelola perasaan, empati, serta memahami kondisi emosional orang lain dalam mengambil keputusan.
    IQ cenderung pintar dalam logika, sedangkan EQ pintar bersosialisasi

    Anak dengan IQ tinggi cenderung unggul dalam bidang yang membutuhkan analisis data dan pemecahan masalah secara logis. Sebaliknya, anak yang memiliki EQ tinggi cenderung lebih mahir dalam bersosialisasi, karena empati yang kuat membuat mereka mudah beradaptasi dengan orang lain di sekitar mereka.
    EQ tinggi memiliki potensi jadi pemimpin yang baik 

    Anak yang memiliki EQ tinggi lebih mudah membangun hubungan baik dengan orang lain, karena mereka mampu bertindak dengan empati dalam berbagai situasi. Hal ini membuat mereka berpotensi menjadi pemimpin yang baik.

    Meskipun demikian, anak dengan IQ tinggi juga bisa menjadi pemimpin yang sukses, terutama dalam pencapaian akademik dan prestasi individu. Namun, pemimpin dengan EQ tinggi cenderung lebih mampu memimpin dengan melibatkan hati dan emosi orang lain.

    Jakarta: Baru-baru ini heboh pemberitaan terkait anak pemilik toko roti di Cakung, bernama George Sugama Halim (GSH) ditangkap karena menganiaya karyawati di toko tersebut. GSH diciduk di Sukabumi, Jawa Barat pada Minggu malam, 15 Desember 2024. 
     
    Sebelumnya, aksi penganiayaan yang diduga terjadi pada 17 Oktober 2024 itu viral di media sosial. Dari unggahan yang beredar terlihat kepala korban berdarah karena diduga dipukul kursi. Unggahan viral itu menarasikan korban sedang menjalani shift bersama seorang rekannya.
     
    GSH datang ke toko tersebut dan memesan makanan melalui ojek online. Kemudian, GSH meminta korban untuk mengambil pesanan tersebut dan mengantarnya ke kamar pribadi yang ada di lokasi.
    Namun, korban menolak karena sedang bekerja hingga berujung penganiayaan. GSH melempar kursi hingga menyebabkan kepala korban berdarah. 
     
    Terbaru, diungkapkan kalau GSH disebut sebagai pria dengan keterbelakangan intelektual (IQ) dan kecerdesan emosional (EQ). Hal tersebut disampaikan akun Instagram toko roti Lindayes. “Beliau merupakan anak pemilik namun memiliki keterbelakangan kecerdasan IQ dan EQ yang sudah pernah di tes,” demikian bunyi keterangan tersebut. 
     

     

    Apa perbedaan IQ dan EQ?

    Kecerdasan memiliki banyak dimensi yang berbeda-beda, termasuk di dalamnya kecerdasan intelektual (IQ) dan kecerdasan emosional (EQ).
     
    Intelligence Quotient (IQ) merujuk pada kemampuan seseorang untuk berpikir logis, memecahkan masalah, belajar, memahami konsep-konsep abstrak, serta merencanakan sesuatu dengan cermat. Kecerdasan ini berfokus pada penggunaan logika dalam menyelesaikan masalah.
     
    Sementara itu, Emotional Quotient (EQ) adalah kemampuan individu untuk mengenali, mengelola, serta mengatur emosi, baik emosi diri sendiri maupun orang lain. EQ juga mencakup kesadaran akan empati, cinta, kemampuan untuk memotivasi diri, serta cara mengelola perasaan dalam menghadapi situasi kesedihan atau kegembiraan.
     
    Kedua bentuk kecerdasan ini saling melengkapi dan tak dapat dipisahkan. Lalu, jika ditanya mana yang lebih penting antara IQ dan EQ, jawabannya adalah keduanya sangat penting. 
     
    Melansir dari halodoc, berikut ini perbedaan mendasar antara IQ dan EQ:

    IQ bawaan lahir, sedangkan EQ bisa dikembangkan

    IQ adalah bentuk kecerdasan yang sudah ada pada anak sejak lahir, sementara EQ berkembang seiring pertumbuhan psikologis anak. Faktor eksternal seperti lingkungan yang mendukung sangat berperan dalam pengembangan kecerdasan emosional ini.
     
    Walaupun IQ merupakan kecerdasan bawaan, bukan berarti kecerdasan ini tidak dapat berkembang. Melalui pendidikan yang tepat, IQ seorang anak bisa diasah dan ditingkatkan.

    IQ berkaitan dengan Logika, EQ berkaitan dengan empati

    Menurut para ahli psikologi, IQ berhubungan dengan kemampuan intelektual untuk memecahkan masalah yang melibatkan logika dan perhitungan matematis. Sementara EQ lebih mengedepankan kemampuan dalam mengelola perasaan, empati, serta memahami kondisi emosional orang lain dalam mengambil keputusan.

    IQ cenderung pintar dalam logika, sedangkan EQ pintar bersosialisasi

    Anak dengan IQ tinggi cenderung unggul dalam bidang yang membutuhkan analisis data dan pemecahan masalah secara logis. Sebaliknya, anak yang memiliki EQ tinggi cenderung lebih mahir dalam bersosialisasi, karena empati yang kuat membuat mereka mudah beradaptasi dengan orang lain di sekitar mereka.

    EQ tinggi memiliki potensi jadi pemimpin yang baik 

    Anak yang memiliki EQ tinggi lebih mudah membangun hubungan baik dengan orang lain, karena mereka mampu bertindak dengan empati dalam berbagai situasi. Hal ini membuat mereka berpotensi menjadi pemimpin yang baik.
     
    Meskipun demikian, anak dengan IQ tinggi juga bisa menjadi pemimpin yang sukses, terutama dalam pencapaian akademik dan prestasi individu. Namun, pemimpin dengan EQ tinggi cenderung lebih mampu memimpin dengan melibatkan hati dan emosi orang lain.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (PRI)

  • Mengadu ke DPR, Pegawai Toko Roti di Jakarta Timur Ungkap Detik-detik Dianiaya Anak Bosnya – Halaman all

    Mengadu ke DPR, Pegawai Toko Roti di Jakarta Timur Ungkap Detik-detik Dianiaya Anak Bosnya – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dwi Ayu Darmawati, pegawai toko roti di Cakung, Jakarta Timur, menceritakan detik-detik dirinya dianiaya pada 17 Oktober 2024 lalu.

    Ayu dianiaya George Sugama Halim (GSH), anak dari pemilik toko, setelah menolak memenuhi permintaan pribadi pelaku.

    Ayu mengatakan, insiden bermula saat George memesan makanan melalui aplikasi ojek online dan memintanya mengantarkan ke kamar pribadinya. 

    Namun, Ayu menolak permintaan tersebut karena merasa hal itu bukan bagian dari tugasnya.

    Penolakan ini disebut memicu amarah George.

    “Ada hal lain juga dari sebelum kejadian ini dia juga pernah ngatain saya miskin, babu. Terus dia juga sempat ngomong ‘orang miskin kayak elu enggak bisa masukin gua ke penjara, gua ini kebal hukum’,” kata Ayu saat mengadu ke Komisi III DPR RI di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (17/12/2024).

    Akibat penolakan tersebut, Ayu mengaku dilempari berbagai benda, termasuk patung, bangku, mesin EDC, hingga loyang kue oleh pelaku.

    “Dari situ saya menolak, pas saya menolak berkali-kali, dia melempar saya pakai patung, melempar saya pakai bangku, abis itu melempar saya pakai mesin EDC BCA,” ujarnya.

    Ayu mengaku sempat mencoba melarikan diri ke luar toko, tetapi kembali masuk untuk mengambil ponsel dan tasnya yang tertinggal. 

    “Akhirnya saya balik lagi ke dalam, tetapi saya malah dilempari lagi pakai kursi,” ucapnya.

    Akhirnya Ayu kabur ke belakang ke tempat yang banyak oven.

    “Di situ saya enggak bisa kemana-mana, akhirnya saya dilempari lagi pakai barang-barang, terus yang endingnya di situ saya dilempari pakai loyang kue sampai kepala saya berdarah,” ungkapnya.

    George Sugama Halim ditetapkan sebagai tersangka kasus penganiayaan setelah dilaporkan Dwi Ayu Darmawati.

    Polisi diketahui menangkap George Sugama Halim di Hotel Anugerah, Sukabumi, Jawa Barat, Senin (16/12/2024) sekitar pukul 00.00 WIB.

    Ketika ditangkap, George tidak melakukan perlawanan, dia tampak baru bangun tidur. 

    Kemudian George pun digiring dari tempat persembunyiannya ke Polres Metro Jakarta Timur untuk dilakukan pemeriksaan.

    Setelah menjalani pemeriksaan George ditetapkan menjadi tersangka dengan jerat Pasal 351 ayat 1 KUHP, dan atau Pasal 351 ayat 2 KUHP, UU Nomor 1 tahun 1946.

    Saat dihadirkan dalam konferensi pers, George mengaku khilaf telah menganiaya korban berinisial D (19).

    Ia juga menangis dan menundukkan kepala ketika mendapat pertanyaan menyesali perbuatannya atau tidak.

    “Saya khilaf,” ucap George di Polres Metro Jakarta Timur.

    George enggan menjawab saat ditanya alasan meminta korban mengantarkan makanan ke kamarnya.

    “No comment,” kata George.

  • Viral Ojol Tendang Pesepeda di Jalur Sepeda Jakpus, Polisi Cari Pelaku

    Viral Ojol Tendang Pesepeda di Jalur Sepeda Jakpus, Polisi Cari Pelaku

    ERA.id – Viral di media sosial driver ojek online (ojol) menendang pesepeda yang sedang melaju di jalurnya di kawasan Jakarta Pusat (Jakpus).

    Dilihat di akun Instagram @fakta.jakarta, pesepeda ini merekam momen driver ojol menyerobot jalur sepeda di Jalan Jenderal Sudirman. Dia lalu menegur sambil mengumpat ojol yang sedang membawa penumpang tersebut.

    Namun rupanya, driver ojol tak terima. Pengendara ojol ini lalu menendang pesepeda hingga terjatuh.

    “Seorang driver ojek online menerobos jalur khusus sepeda dan menendang seorang pesepeda hingga terjatuh di Jalan Sudirman, Jakarta, Sabtu (14/12),” demikian keterangan akun Instagram @fakta.jakarta.

    Dikonfirmasi, Kapolsek Tanah Abang, AKBP Aditya Simanggara menyebut korban belum melaporkan kasus yang menimpanya ke polisi.

    “Yang bersangkutan belum membuat LP, (namun) tetap kita telusuri (dan mencari driver ojol itu),” kata Aditya kepada wartawan, Senin (16/12/2024).

    Aditya pun meminta korban untuk membuat laporan. Dia lalu meminta seluruh pihak untuk tak cepat emosi ketika sedang berkendara dan selalu menaati peraturan lalu lintas.

    “Betul kami menghimbau seluruh pengguna jalan agar mematuhi aturan lalu lintas dan tidak melakukan tindak kekerasan,” jelasnya.

  • Deretan Penindakan Teroris Sebelum dan Sesudah Bom Bunuh Diri di Medan

    Deretan Penindakan Teroris Sebelum dan Sesudah Bom Bunuh Diri di Medan

    JAKARTA – Buntut dari insiden bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, sejumlah penindakan terhadap terduga teroris dilakukan. Densus 88 Antiteror menangkap lima orang yang diduga sebagai pelaku teror dalam kurun 24 jam.

    Penindakan pertama dilakukan di wilayah Serang, Banten. Tiga orang ditangkap di sana, di hari yang sama saat insiden ledakan bom bunuh di Medan terjadi. Selanjutnya, Jawa Tengah. Petugas mendapatkan satu orang di sana.

    “Tim Densus 88 sudah mengamankan 4 orang. Tiga orang di Banten, dan satu orang di Jawa Tengah,” ucap Karo Penmas DivHumas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mako Brimob, Depok, Kamis, 14 November.

    Dari hasil pemeriksan, tiga terduga yang ditangkap di Banten merupakan anggota kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Sedangkan, seorang lainnya masih dalam pemeriksaan lebih lanjut. Beberapa di antaranya diketahui sempat terbang ke Suriah untuk berperang bersama ISIS.

    Karo Penmas DivHumas Polri Brigjen Dedi Prasetyo saat menghadiri acara ulang tahun Brimob, Kamis, 14 November (Rizky Adytia Pramana/VOI)

    Di tempat terpisah, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan, ada 8 orang terduga teroris yang ditangkap setelah kasus teror bunuh diri di Mapolrestabes Medan, Sumut. Informasi ini merupakan terbaru dari Polri yang dia dapat siang ini.

    “Sudah, sudah dapat laporan. Biar (nanti) dijelaskan oleh Polri. Sudah ada yang ditangkap delapan,” kata Mahfud di Kantor Kemenkopolhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.

    Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyampaikan keterangan kepada wartawan di kantornya, Kamis, 14 November (Wardhany Tsa Tsia/VOI)

    Sementara, beberapa hari sebelum perisitwa bom di Medan terjadi, polisi juga melakukan penindakan. Ada enam orang terduga teroris yang ditangkap. Lima di antaranya di Riau, satu sisanya di Bekasi, Jawa Barat. 

    Di Riau, penangkapan terjadi pada tanggal 9 November dan mendapatkan empat tersangka dengan inisial, S, WN, MMF, dan S alias Umu. S, WN, dan MF memiliki peran penting untuk kelompok ini dan merencanakan aksi amaliyah di Jambi.

    “Yang bersangkutan (MF) melakukan pelatihan bersama-sama dengan dua orang yang diamankan (S dan WN). Kemudian mengetahui rencana terorisme atau akan melakukan aksi terorisme, kemudian juga melakukan perencanaan,” kata Dedi.

    Dalam penangkapan itu sejumlah barang bukti pun disita. Untuk terduga teroris S, senjata tajam, beberapa potongan pipa paralon, ketapel dan paku-paku. Sementara, dari WN petugas menyita 8 buah tabung gas airsoft gun, anak panah, busur, alat komunikasi. Sedangkan, alat bukti yang disita dari MF dan S (Salsabila) yaitu sepeda motor dan beberapa alat komunikasi

    Selanjutanya, polisi menangkap terduga teroris berinisial Y pada 11 November. Namun, tak dijelaskan secara merinci soal barang bukti serta peran dari Y dalam kelompok teroris tersebut.

    Pada 12 November, polisi menangkap terduga teroris berinisial WJ alias Patria alias Dwi di Bekasi, Jawa Barat. WJ disebut masuk dalam jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) dan angkatan pertama dalam pelatihan perang dalam kelompok terorisme tersebut. Dia juga memiliki kemampuan merakit bom dan pernah ikut perang di Suriah bersama Doktor Azahari tujuh tahun silam. 

    “Pada tahun 2012 (WJ) mengikuti perang di Suriah bersama Azahari dan kemudian menjalin hubungan juga dengan FSA atau Free Syria Army,” kata Dedi.

    Karo Penmas DivHumas Polri Brigjen Dedi Prasetyo saat merilis pelaku bom bunuh diri di Mapolrestabes Meda, Rabu, 13 November (Rizky Adytia Pramana/VOI)

    Kemarin, bom bunuh diri meledak di Polrestabes Medan, Jalan HM Said Medan, Sumatera Utara. Pelakunya yang menggunakan jaket ojek online tewas dengan kondisi tubuh yang hancur. Sementara, enam orang lainnya jadi korban, empat di antaranya polisi, satu lainnya pekerja harian, dan sisanya orang sipil. Mereka dirawat di rumah sakit Bhayangkara Medan untuk penyembuhan.

    Polisi juga menangkapnya seorang perempuan terkait kasus teror bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan. Dia adalah Dewi Anggraini yang merupakan istri pelaku teror, Rabbial Muslim Nasution. Dari pemeriksaan, Dewi merupakan orang yang memengaruhi Rabbial jadi ‘pengantin’ alias pelaku teror bom bunuh diri.

    Polisi sedang memeriksa Dewi secara intensif, mencari tahu keterlibatan terduga teroris lain yang terlibat dalam aksi Rabbial. Sebab, dari komunikasi Dewi dan I diketahui akan ada rencana aksi teror di Bali sejurus dengan aksi yang dilakukan Rabbial. 

  • Fakta-fakta Penangkapan Anak Bos Toko Roti Penganiaya Pegawai

    Fakta-fakta Penangkapan Anak Bos Toko Roti Penganiaya Pegawai

    Jakarta: Polisi menangkap GSH, terduga pelaku penganiayaan pegawai toko roti di kawasan Cakung, Jakarta Timur. GSH ditangkap di Sukabumi, Jawa Barat pada Minggu malam, 15 Desember 2024. 

    “Iya, pelaku sudah diamankan di Polrestro Jaktim,” kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly saat dikonfirmasi Senin, 16 Desember 2024.

    Berikut fakta-fakta penangkapan GSH, anak bos toko roti penganiaya pegawai.

    1. Ditangkap di Sukabumi

    GSH ditangkap di Hotel Anugerah Sukabumi pada Minggu malam, 15 Desember 2024. Anak bos toko roti itu kini telah berada di Polres Metro Jakarta Timur untuk menjalani pemeriksaan intensif.
    2. Lokasi  GSH Diketahui dari Keluarga

    Polisi mengungkapkan keluarga pelaku juga kooperatif. Pihak keluarga bahkan memberi tahu keberadaan pelaku.

    “Penyidik berkomunikasi dengan ibunya dan ibunya memberitahukan bahwa keberadaan mereka di Hotel Anugerah Sukabumi,” ujar Nicolas.
    3. Polisi Gelar Perkara
    Polres Metro Jakarta Timur segera menggelar perkara kasus penganiayaan oleh George Sugama Halim (GSH) terhadap karyawan bernama Dwi di Cakung, Jakarta Timur. Ekspose itu untuk menetapkan George sebagai tersangka.

    “Yang bersangkutan saat ini masih berstatus saksi. Kami akan gelar perkara untuk meningkatkan ke tahap status daripada si terlapor itu menjadi tersangka,” kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly kepada wartawan, Senin, 16 Desember 2024.
     

    Sebelumnya, seorang pegawai toko roti di Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur, diduga dianiaya oleh anak bos toko roti tersebut. Aksi penganiayaan yang diduga terjadi pada 17 Oktober 2024 itu viral di media sosial.

    Dari unggahan yang beredar terlihat kepala korban berdarah karena diduga dipukul kursi. Unggahan viral itu menarasikan korban sedang menjalani shift bersama seorang rekannya.

    Terlapor tiba-tiba datang ke toko tersebut dan memesan makanan melalui ojek online. Kemudian, terlapor meminta korban untuk mengambil pesanan tersebut dan mengantarnya ke kamar pribadi yang ada di lokasi.

    Namun, korban menolak karena sedang bekerja hingga berujung dugaan penganiayaan. Terlapor melempar kursi hingga menyebabkan kepala korban berdarah. 

    Polisi menemukan unsur pidana dalam kasus tersebut dan meningkatkan statusnya dari penyelidikan ke penyidikan.

    Jakarta: Polisi menangkap GSH, terduga pelaku penganiayaan pegawai toko roti di kawasan Cakung, Jakarta Timur. GSH ditangkap di Sukabumi, Jawa Barat pada Minggu malam, 15 Desember 2024. 
     
    “Iya, pelaku sudah diamankan di Polrestro Jaktim,” kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly saat dikonfirmasi Senin, 16 Desember 2024.
     
    Berikut fakta-fakta penangkapan GSH, anak bos toko roti penganiaya pegawai.

    1. Ditangkap di Sukabumi

    GSH ditangkap di Hotel Anugerah Sukabumi pada Minggu malam, 15 Desember 2024. Anak bos toko roti itu kini telah berada di Polres Metro Jakarta Timur untuk menjalani pemeriksaan intensif.
    2. Lokasi  GSH Diketahui dari Keluarga

    Polisi mengungkapkan keluarga pelaku juga kooperatif. Pihak keluarga bahkan memberi tahu keberadaan pelaku.
    “Penyidik berkomunikasi dengan ibunya dan ibunya memberitahukan bahwa keberadaan mereka di Hotel Anugerah Sukabumi,” ujar Nicolas.
    3. Polisi Gelar Perkara
    Polres Metro Jakarta Timur segera menggelar perkara kasus penganiayaan oleh George Sugama Halim (GSH) terhadap karyawan bernama Dwi di Cakung, Jakarta Timur. Ekspose itu untuk menetapkan George sebagai tersangka.
     
    “Yang bersangkutan saat ini masih berstatus saksi. Kami akan gelar perkara untuk meningkatkan ke tahap status daripada si terlapor itu menjadi tersangka,” kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly kepada wartawan, Senin, 16 Desember 2024.
     

     
    Sebelumnya, seorang pegawai toko roti di Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur, diduga dianiaya oleh anak bos toko roti tersebut. Aksi penganiayaan yang diduga terjadi pada 17 Oktober 2024 itu viral di media sosial.
     
    Dari unggahan yang beredar terlihat kepala korban berdarah karena diduga dipukul kursi. Unggahan viral itu menarasikan korban sedang menjalani shift bersama seorang rekannya.
     
    Terlapor tiba-tiba datang ke toko tersebut dan memesan makanan melalui ojek online. Kemudian, terlapor meminta korban untuk mengambil pesanan tersebut dan mengantarnya ke kamar pribadi yang ada di lokasi.
     
    Namun, korban menolak karena sedang bekerja hingga berujung dugaan penganiayaan. Terlapor melempar kursi hingga menyebabkan kepala korban berdarah. 
     
    Polisi menemukan unsur pidana dalam kasus tersebut dan meningkatkan statusnya dari penyelidikan ke penyidikan.
     

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (RUL)

  • Viral Konten Kreator TikTok Luka Parah Disiksa Anggota Geng Motor di Bandung

    Viral Konten Kreator TikTok Luka Parah Disiksa Anggota Geng Motor di Bandung

    ERA.id – Konten kreator di media sosial (medsos) TikTok yang berinisial NT (18) diduga dikeroyok sejumlah oknum anggota klub motor di depan Hotel Jenevalla, di Jalan Aceh, Kota Bandung, pada Sabtu 14 Desember 2024 sekitar pukul 01.00 WIB.

    Kejadian yang menimpa NT itu pun diunggah oleh kakaknya, Azhari N. Ihsan (31) melalui story Instagram pribadinya @aiazhary pada Minggu 15 Desember 2024.

    Dihubungi melalui sambungan telepon, Azhari pun menceritakan awal mula insiden yang menimpa adiknya itu. Ia mengatakan, kejadian itu bermula ketika NT bersama temannya itu diadang sejumlah anggota klub motor.

    Tak bertanya terlebih dahulu, pelaku menendang sepeda motor hingga NT dan temannya terjatuh. Namun, NT sempat kabur sebagai upaya menyelamatkan diri karena takut.

    “Tapi bukan bersalah, tapi memang di sana semuanya diberhentikan, upaya menyelamatkan diri lah,” kata Azhari melalui sambungan telepon, Senin (16/12/2024).

    Ia menambahkan, pelaku berhasil menangkap NT dan menyeretnya sejauh 10 meter dari lokasi kejadian. Satu dari mereka lalu bertanya soal seseorang yang dicarinya.

    “Tapi memang adik saya tidak kenal dengan orang yang dimaksud. Lalu ada yang mengenali adik Saya ini tuh memang influencer di TikTok. Jadi temen adik saya disuruh untuk beli dulu obat-obat, P3K gitu, karena mereka mengakui kalau ini tuh hanya salah sasaran,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Azhari menjelaskan, ketika mengetahui korban merupakan kreator konten, pelaku langsung memasukkan NT ke mobil yang mirip jenis Land-D. Kemudian, mereka meninggalkan teman NT yang sedang membeli obat-obatan.

    “Dia kan lagi beli obat-obatan itu. Pas kembali lagi memang di TKP sudah enggak ada adik saya tuh. Jadi dia (teman korban) bingung mencari-cari. Akhirnya dia (teman korban) diam di rumah temannya gitu,” ucapnya.

    Berdasarkan pengakuan adiknya, kata Azhari, NT tidak boleh melihat kiri-kanan dengan tujuan agar tidak mengetahui kondisi sekitar. “Jadi harus menunduk, kalau enggak dia ditutup mata, dengan tujuan biar enggak melihat sekitar. Di mobil juga masih dihajar itu tuh,” jelasnya.

    Tak lama berselang, NT tiba di sekretariat salah satu klub motor di daerah Wastukencana, Kota Bandung. Mereka pun menyeret NT ke dalam ruangan dan meminta untuk membersihkan darah.

    Menurutnya, ada kejadian yang miris saat NT di sekretariat klub motor yaitu, lubang hidung sampai ke bibir itu diukir menggunakan benda tajam. Bahkan, ada oknum yang diduga mengancam NT untuk tidak melaporkan dan menyebarluaskan insiden tersebut. Bilang melapor, maka pihak keluarga akan bernasib sama seperti adiknya. Sebab pelaku sudah mengantongi biodata dan alamat rumah keluarga.

     “Makanya dia enggak berani untuk bicara ke keluarga karena takut keluarga juga kena,” tuturnya.

    Azhari berujar, setelah puas menyiksa, oknum anggota klub motor itu memulangkan NT ke kediamannya menggunakan ojek online jenis mobil. Sekitar pukul 15.00 WIB pada Sabtu 14 Desember 2024, Azhari mendapat kabar dari ibunya bahwa NT babak belur dan pulang ke rumah tanpa menggunakan alas kaki.

    Mendengar kabar tersebut, Azhari pun langsung menemui NT untuk menceritakan kejadian yang menimpanya. Awalnya NT enggan bercerita, tetapi karena ada permintaan dari kakak sepupunya yang berstatus sebagai aparat penegak hukum, akhirnya NT mau bercerita.

     “Saya tanya, memang masih enggak mau (bercerita). Lalu sama kakak sepupu yang juga jadi TNI, jadi dia ada moril lah, ada dorongan buat bisa bercerita,” kata dia.

    Korban terluka serius

    Setelah mendengar kronologi kejadian itu, Azhari beserta keluarga tidak langsung membuat laporan ke pihak kepolisian. Ia dan keluarga lebih dulu membawa NT ke rumah sakit karena darah masih bercucuran darah. “Khawatir lihat dia (korban) enggak bisa jalan dan terus masih bercucuran darah, saya langsung ke rumah sakit,” ujarnya.

    Di rumah sakit, NT menjalani CT Scan dan radiologi guna memastikan luka yang akibat kejadian tersebut. Kemudian, pada Minggu 16 Desember 2024 sekitar pukul 5 sampai 6 pagi, dokter yang menangani NT menyampaikan hasil pemeriksaan.

    “Dia mengalami patah tulang pipi yang mengalami pendarahan di sinus, lalu jari ke empat kaki patah, lalu dua gigi potong, lalu lebam di area paru-paru. Itu hasil CT Scan dan radiologi,” ucap Azhari.

    Beranikan diri buat laporan polisi

    Setelah itu, Azhari beserta keluarga memutuskan untuk membuat laporan ke pihak kepolisian atas dasar dukungan publik dan kondisi NT. Ia melaporkan kejadian yang menimpa NT ke Satreskrim Polrestabes Bandung pada Minggu 15 Desember 2024.

    “Ke Polrestabes Bandung di Jalan Jawa, ke Reskrim,” katanya.

    Azhari pun memastikan NT tidak terafiliasi atau pun tergabung ke salah satu klub motor. Sebab, Adiknya itu merupakan kreator konten dan tidak memiliki sangkut paut apa pun dengan klub motor tertentu.

  • Viral Ojek Online Dorong Pesepeda hingga Terjungkal di Tanah Abang, Ini Kata Polisi – Page 3

    Viral Ojek Online Dorong Pesepeda hingga Terjungkal di Tanah Abang, Ini Kata Polisi – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Seorang pengendara sepeda terjungkal setelah didorong oleh pengemudi ojek online di lintasan sepeda Jalan Jenderal Sudirman, Tanah Abang Jakarta Pusat. Insiden ini sempat terekam kamera ponsel milik pesepeda dan videonya viral di media sosial.

    Dalam rekaman video berdurasi 39 detik. Awalnya, pengemudi ojek online yang sedang mengantarkan penumpang melintas di jalur sepeda.

    Di depannya, ada rombongan sepeda yang juga melewati jalur tersebut. Pengemudi ojol menyalip, kemudian si pesepeda malah melemparkan umpatan.

    Tak lama setelah itu, pengemudi ojol dan pesepeda kembali bertemu. Ketika itulah, pengemudi ojol langsung mendorong hingga pesepeda terjungkal.

    Terkait kejadian ini, polisi turun tangan melakukan penyelidikan. Walaupun, korban belum membuat laporan polisi (LP).

    “Yang bersangkutan belum membuat LP, tetap kita telusuri,” kata Kapolsek Metro Tanah Abang AKBP Aditya Simanggara Pratama dalam keteranganya, Senin (16/12/2024).

    Aditya menerangkan, pihaknya sedang mencari pengemudi ojol yang terlibat perseteruan dengan pesepeda, sambil menunggu pihak merasa dirugikan membuat laporan.

    “Betul (korban diimbau lapor polisi),” ujar dia.

    Lebih lanjut, Aditya mengimbau seluruh pengguna jalan agar mematuhi aturan lalu lintas yang berlaku. “Dan tidak melakukan tindak kekerasan,” tandasnya.