Produk: ojol

  • Ricuh PPN Naik 12%, Ajakan Boikot Pajak hingga Saling Tuding di DPR

    Ricuh PPN Naik 12%, Ajakan Boikot Pajak hingga Saling Tuding di DPR

    Jakarta, CNBC Indonesia – Di tengah gelombang penolakan pemberlakuan pajak pertambahan nilai (PPN) 12%, pemerintahan Presiden Prabowo memilih untuk tetap menjalankan mandat Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP). Artinya, PPN 12% akan tetap berlaku mulai 1 Januari 2025.

    Kepastian tersebut disampaikan oleh para anggota dewan yang dipimpin oleh Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (5/12/2024).

    Usai menemui Presiden Prabowo, Dasco mengungkapkan pemerintah akan tetap memungut PPN 12% pada tahun depan, namun hanya berlaku bagi barang dan jasa yang sifatnya mewah atau premium.

    “Untuk PPN 12% akan dikenakan hanya kepada barang-barang mewah jadi secara selektif,” kata Dasco. Sayangnya, definisi barang dan jasa yang sifatnya mewah tersebut masih rancu dan kategorinya belum diungkap.

    Dasco pun hanya mengatakan, sejumlah barang mewah itu di antaranya mobil, apartemen, hingga rumah mewah. “Mobil mewah, apartemen mewah, rumah mewah, yang semuanya serba mewah,” ungkapnya. Sementara itu untuk barang lainnya masih akan dikenakan pajak 11%. “Barang-barang pokok dan berkaitan dengan pelayanan yang langsung menyentuh kepada masyarakat masih tetap akan diperlakukan pajak yang sekarang yaitu 11%,” sambungnya.

    Selang beberapa hari, Senin (16/12/2024), pemerintah mengumumkan paket kebijakan stimulus untuk kesejahteraan masyarakat. Paket ini berisikan 15 insentif termasuk PPN DTP, PPh 21 DTP hingga diskon listrik untuk pelanggan tertentu. Tujuan utama paket ini diterbitkan adalah untuk meringankan beban masyarakat dan menjaga daya beli masyarakat miskin hingga kelas menegah saat penerapan PPN 12% diberlakukan.

    “Untuk itu, agar kesejahteraan masyarakat tetap terjaga, Pemerintah menyiapkan insentif berupa Paket Stimulus Ekonomi yang akan diberikan kepada berbagai kelas masyarakat,” ungkap Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, dalam konferensi pers, Senin (16/12/2024).

    Dia pun memastikan paket ini dirancang untuk melindungi masyarakat, mendukung pelaku usaha, utamanya UMKM dan padat karya, menjaga stabilitas harga serta pasokan bahan pokok, sehingga bisa menimbulkan kesejahteraan masyarakat.

    Setelah konferensi pers tersebut baru terungkap bahwa PPN 12% juga dikenakan untuk baju dan kosmetik yang dijual di pusat perbelanjaan, biaya langganan aplikasi Netflix, Spotify, Google dan lainnya. Bahkan, sabun mandi & detergen pun akan dikenakan PPN 12% tahun depan. Hal yang tidak disangka masyarakat, ketika legislator mengabarkan PPN 12% hanya untuk barang mewah.

    Sekertaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono menegaskan, memang kebijakan PPN yang dianut pemerintah berlaku umum, artinya setiap barang dan jasa yang menjadi objek pajak akan terkena PPN 12% seperti baju, spotify, netflix, hingga kosmetik. Kecuali, barang itu dikecualikan oleh pemerintah.

    “Arahan Pak Presiden kan barang mewah itu yang didetailkan di PMK (Peraturan Menteri Keuangan) nya baik barang dan jasanya, mewahnya seperti apa, itu yang di level teknis kita bahas sama-sama, tapi untuk barang apapun mulai netflix, spotify dan lain-lain itu pengenana dari 11 ke 12 seluruh barang dan jasa akan kena dulu, baru dari itu ada yang dikecualikan,” paparnya.

    Hal ini memicu kemarahaan masyarakat sehingga memicu ajaka untuk boikot bayar pajak di media sosial. Aksi boikot itu sebagai bentuk penolakan atas kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% yang berlaku mulai 2025.

    Dalam salah satu postingan di media sosial seperti X, aksi ini disebut bisa dilakukan dengan berbelanja di pengusaha kecil seperti warung-warung. Selain tidak kena PPN, cara itu disebut bisa membantu tetangga dan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM).

    Postingan lainnya juga mengimbau masyarakat untuk fokus boikot objek yang terkena PPN. “Caranya dengan mulai hidup minimalis, tunda beli barang-barang kena PPN dan mulai perbankan beli barang di pasar tradisional,” sebagaimana tertulis di postingan-postingan yang tranding dengan tanda pagar seperti #PajakMencekik dan #TolakPPN12Persen.

    Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bungkam, merespons viralnya ajakan boikot membayar pajak yang muncul di media sosial tersebut.

    Hanya Airlangga yang memberikan komentar soal hal ini. Dia mengatakan, aksi tersebut merupakan sebagai bentuk bukti bahwa Indonesia adalah negara demokrasi, sehingga masyarakat yang tidak setuju dengan kebijakan PPN 12% bisa buka suara dan memberikan respons.

    “Ya kalau itu namanya negara demokrasi, ada yang setuju ada yang tidak setuju,” ucap Airlangga

    Gedung DPR Panas

    Gelombang penolakan PPN 12% ternyata terus berlanjut hingga melibatkan anggota dewan. Ketegangan ini terjadi antara sejumlah fraksi di DPR RI, yakni PDI-Perjuangan (PDIP), Gerindra hingga Golkar.

    Penolakan terhadap penerapan 12% yang dilakukan oleh PDIP dianggap aneh. Pasalnya, PDIP terlibat dalam panja pembuatan UU HPP. Penolakan PPN 12% sempat disampaikan PDIP saat paripurna DPR.

    Waketum Partai Gerindra sekaligus Wakil Ketua Komisi VII DPR Rahayu Saraswati pun mempertanyakan perihal penolakan PDIP terhadap rencana kenaikan PPN 12%.

    “Itulah kenapa saya heran saat ada kader PDIP berbicara di rapat paripurna, tiba-tiba menyampaikan pendapatnya tentang PPN 12%,” kata Sara kepada wartawan, dikutip dari CNN Indonesia, Jumat (27/12/2024).

    Sara mengatakan sejumlah anggota DPR lainnya juga keheranan dengan penolakan PDIP. Sara mempertanyakan mengapa PDIP baru kini menolak PPN 12% persen.

    “Jujur saja, banyak dari kita saat itu hanya bisa senyum dan geleng-geleng ketawa. Dalam hati, hebat kali memang kawan ini bikin kontennya. Padahal mereka saat itu ketua panja UU yang mengamanatkan kenaikan PPN 12% ini. Kalau menolak ya kenapa tidak waktu mereka ketua panjanya?” ujarnya.

    Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Dolfie Othniel Frederic Palit yang merupakan Ketua Panja RUU HPP buka suara. Dia menegaskan bahwa undang-undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP) merupakan inisiatif pemerintah Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) yang diusulkan ke DPR pada 2021.

    UU HPP ini memang menjadi dasar kenaikan PPN jadi 12% tahun depan.

    Dolfie mengungkapkan UU HPP merupakan UU inisiatif pemerintahan Jokowi, yang disampaikan ke DPR tanggal 5 Mei 2021. Seluruh fraksi setuju untuk melakukan pembahasan atas usul inisiatif pemerintah atas RUU HPP.

    “UU HPP, bentuknya adalah Omnibus Law, mengubah beberapa ketentuan dalam UU KUP, UU PPh, UU PPN, dan UU Cukai. UU ini juga mengatur Program Pengungkapan Sukarela Wajib Pajak dan Pajak Karbon,” ujarnya anggota partai PDIP tersebut, dalam pernyataan resmi kepada CNBC Indonesia.

    Doflie yang merupakan Ketua Panja RUU HPP mengungkapkan kenaikan PPN sebenarnya didasarkan pertimbangan kondisi perekonomian nasional. Oleh karena itu, pemerintah diberi ruang untuk melakukan penyesuaian tarif PPN, baik naik atau turun.

    “Pemerintah dapat mengusulkan perubahan tarif tersebut dalam rentang 5% sd 15% (bisa menurunkan maupun menaikan); Sesuai UU HPP, Pasal 7 ayat (3), Pemerintah dapat merubah tarif PPN di dalam UU HPP dengan Persetujuan DPR,” ujar Dolfie.

    Alih-alih reda, aksi saling tuding kian memanas. Ketua Komisi XI DPR RI Misbakhun menilai tidak selayaknya PDI Perjuangan membuat langkah-langkah politik cuci tangan seakan-akan mereka tidak terlibat dalam proses politik ketika membahas UU HPP, dimana penentuan kenaikan tarif PPN dari 10% naik secara bertahap menjadi 11% pada 1 April 2022 dan naik lagi menjadi 12% pada 1 Januari 2025 nanti. Semuanya Tertuang dalam UU HPP No. 7 Tahun 2021 tanggal 7 Oktober 2021.

    Misbakhun pun mengatakan kalau saat ini ada upaya politik balik arah dari PDIP dengan melakukan upaya penolakan itu berarti mereka mau ‘tinggal glanggang colong playu.’

    “Mereka terlibat dalam proses politik pembuatan UU itu sebagai ketua Panja RUU Kententuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP) adalah Dolfie OFP sebagai Ketua Panja saat pertama kali RUU itu diberikan nama, lalu berubah disetujui menjadi UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP),” kata Misbakhun.

    Dia pun mengungkapkan sikap politik mencla-mencle PDIP seperti ini harus diketahui oleh semua rakyat Indonesia. Dia menuding PDIP ketika berkuasa berkata apa. Ketika tidak menjadi bagian dari kekuasaan seakan-akan paling depan menyuarakan kepentingan rakyat.

    “Berpolitiklah secara elegan,” tegasnya.

    Dia menceritakan bahwa dirinya adalah bagian dari Anggota Panja RUU HPP. Namun, dia kerap tidak dilibatkan dalam rapat atau pertemuan tertentu.

    Misbakhun mengatakan Fraksi Partai Golkar sempat tidak dilibatkan dalam beberapa pertemuan lobby dalam pembahasan RUU tersebut karena dianggap terlalu memberikan banyak pembahasan dan argumentasi bersifat kritis terhadap beberapa isu penting dalam Daftar Inventarisasi Masalah (DIM).

    “Ketika RUU dibahas, Fraksi Partai Golkar untuk tarif pajak UMKM justru meminta tarif nya diturunkan dari 1% menjadi 0,5%. Penurunan sebesar 0,5% itu setara dengan penurunan 50 persen. Ini adalah keberpihakan nyata Partai Golkar untuk masyarakat kelompok usaha mikro kecil dan menengah,” ungkap Misbakhun.

    Sikap politik Partai Golkar sangat jelas, lanjutnya, setelah UU HPP disetujui maka setiap UU harus dijalankan dalam rangka tertib bernegara dan berkonstitusi.

    “Langkah Bapak Presiden Prabowo soal kenaikan PPN 12% jelas arahannya. Sesuai perintah UU HPP yaitu naik 12% untuk selected items hanya pada komponen barang yang selama ini terkena penjualan barang mewah,” tegas Misbakhun.

    Ketua DPP PDIP Said Abdullah mengungkapkan aksi saling tuding ini mulai mengarah pada situasi yang kontraproduktif. Padahal, situasi perekonomian di Tanah Air tengah menghadapi tantangan besar dari global, termasuk pelemahan rupiah.

    “Padahal energi bangsa ini kita perlukan untuk bersatu, menghadapi tantangan ekonomi 2025 yang tidak mudah,” ujarnya dalam pernyataan resmi, Selasa lalu (24/12/2024).

    Untuk meluruskan hal ini, Said pun menceritakan dalam pembahasan APBN 2025 pemerintah dan DPR juga menyepakati target pendapatan negara dengan asumsi pemberlakuan PPN 12% untuk mendukung berbagai program strategis Presiden Prabowo Subianto, seperti program quick win yang akan didanai oleh APBN 2025.

    Program tersebut a.l.Makan Bergizi Gratis yang membutuhkan dana sekitar Rp 71 triliun, Pemeriksaan Kesehatan Gratis Rp 3,2 triliun, Pembangunan Rumah Sakit Lengkap di Daerah Rp 1,8 triliun, pemeriksaan penyakit menular (TBC) Rp. 8 triliun, Renovasi Sekolah Rp 20 triliun, Sekolah Unggulan Terintegrasi Rp 2 triliun, dan Lumbung Pangan Nasional, Daerah dan Desa Rp 15 triliun.

    Said mengaku sebagai Ketua Badan Anggaran DPR RI, pada tanggal 8 Desember 2024 yang lalu, saya juga sudah menyampaikan ke publik agar pemerintah melakukan mitigasi resiko atas dampak kenaikan PPN dari 11%menjadi 12%, khususnya terhadap rumah tangga miskin, dan kelas menengah. Adapun mitigasi resiko itu dapat diwujudkan dalam sejumlah kebijakan.

    Pertama, perlu penambahan anggaran untuk perlindungan sosial ke rakyat. DPR meminta agar jumlah penerima manfaat perlinsos di pertebal bukan hanya untuk rumah tangga miskin tetapi juga hampir miskin/rentan miskin, serta memastikan program tersebut disampaikan tepat waktu dan tepat sasaran.

    Kedua, subsidi BBM, LPG, listrik untuk rumah tangga miskin diperluas hingga rumah tangga menengah.

    “Termasuk driver ojek online hendaknya tetap mendapatkan jatah pengisian bbm bersubsidi, bahkan bila perlu menjangkau kelompok menengah bawah,” kata Said.

    Ketiga, subsidi transportasi umum diperluas yang menjadi moda transportasi massal diberbagai wilayah, khususnya kota kota besar yang memiliki moda transportasi massal

    Keempat, dia juga meminta adanya subsidi perumahan untuk kelas menengah bawah, setidaknya tipe rumah 45 ke bawah, serta rumah susun. Kelima, bantuan untuk pendidikan dan beasiswa perguruan tinggi dipertebal yang menjangkau lebih banyak penerima manfaat, khususnya siswa berprestasi dari rumah tangga miskin hingga menengah.

    Keenam, pemerintah diminta melakukan operasi pasar secara rutin paling sedikit 2 bulan sekali dalam rangka memastikan agar inflasi terkendali dan harga komoditas pangan tetap terjangkau. Ketujuh, dia juga meminta pemerintah memastikan penggunaan barang dan jasa UMKM di lingkungan pemerintah.

    “Menaikkan belanja barang dan jasa pemerintah yang sebelumnya paling sedikit 40% menjadi 50% untuk menggunakan produk Usaha Mikro, Kecil dan Koperasi dari hasil produksi dalam negeri,” kata Said.

    Kedelapan, pemerintah juga didorong untuk menyediakan program pelatihan dan pemberdayaan ekonomi untuk masyarakat kelas menengah, serta meluncurkan program pelatihan keterampilan dan pemberdayaan ekonomi untuk kelas menengah yang terdampak. Hal ini guna membantu mereka beralih ke sektor-sektor yang lebih berkembang dan berdaya saing. Juga bisa disinkronisasi dengan penyaluran KUR.

    Terakhir, pemerintah harus memastikan program penghapusan kemiskinan ekstrem dari posisi saat ini 0,83%menjadi nol persen di tahun 2025, dan penurunan generasi stunting di bawah 15% dari posisi saat ini 21%.

    Selain syarat di atas, Said pun mengatakan pemerintah sebenarnya punya ruang diskresi untuk menurunkan PPN pada batas bawah di level 5% dan batas atas 15% bila dipandang perlu, mempertimbangkan kondisi perekonomian nasional.

    (haa/haa)

  • Pelaku Penyiram Air Keras ke Mahasiswi DIY Dibekuk: Kesal Diputusin

    Pelaku Penyiram Air Keras ke Mahasiswi DIY Dibekuk: Kesal Diputusin

    Yogyakarta, CNN Indonesia

    Polisi menyebut motif pelaku penyiraman air keras terhadap seorang mahasiswi salah satu perguruan tinggi swasta di Kota Yogyakarta, DIY, adalah terkait asmara dan rasa sakit hati pelaku terhadap korban.

    Motif terkuak setelah Polresta Yogyakarta memeriksa dua orang pelaku berinial Satim serta Billy yang berhasil diamankan pada 24 dan 25 September 2024.

    Kasat Reskrim Polresta Yogyakarta, Kompol Probo Satrio menjelaskan, korban berinisial NH dan pelaku berinisial Billy sempat menjalin hubungan asmara sejak 2021. Keduanya sama-sama berasal dari Ketapang, Kalimantan Barat dan berkuliah di Yogyakarta.

    Namun, karena suatu alasan, NH memutuskan untuk mengakhiri jalinan asmaranya dengan Billy pada Agustus 2024 silam.

    “Nah yang laki-laki ini adalah mahasiswa S2 salah satu perguruan tinggi di Yogya, dia tidak terima diputus oleh pacarnya (NH),” kata Probo di Mapolresta Yogyakarta, Kamis (26/12).

    Sejak saat itu, Billy terus mendatangi kos korban dan mengajaknya untuk ‘balikan’. Tapi, ajakannya itu selalu ditolak hingga pelaku melontarkan ancaman kepada NH.

    “Ancamannya gini, kalau dia (NH) nggak mau balik lagi, (mengatakan) ‘hati saya hancur, ya kamu harus hancur’,” imbuh Probo.

    Probo melanjutkan, B pada 12 Desember 2024 mengunggah sebuah tawaran pekerjaan lewat Facebook miliknya. Ia menuliskan ‘membutuhkan orang yang mau bekerja apa saja’.

    Unggahan Billy itu kemudian direspons oleh pelaku berinisial Satim, seorang pekerja serabutan. Komunikasi antara dua orang tak saling kenal itu pun berlanjut via WhatsApp.

    Namun demikian, Billy justru mengarang cerita dengan mengaku sebagai seorang perempuan kepada Satim yang hubungan pernikahannya dirusak oleh seorang perempuan.

    “Membuat cerita dia dikhianati oleh suaminya (dirusak) oleh seorang pelakor (perebut laki orang). Akhirnya disepakati untuk melukai pelakor, nah pelakor ini korban yang dimaksud,” jelas Probo.

    Satim lalu meminta Rp7 juta sebagai bayaran atas jasanya dan Billy pun menyanggupi untuk membayarkan secara penuh apabila rencana mereka sudah terlaksana.

    Satim lantas meminta biaya operasional. Billy menyanggupi dengan dan beberapa kali memberikan uang kepada Satim hingga total sekitar Rp1,6 juta. Kata Probo, Billy kukuh menutupi identitasnya, sehingga uang tadi hanya dibungkus plastik dan diletakkan di suatu tempat sesuai kesepakatan.

    Uang sebesar itu lalu oleh Satim digunakan untuk membelanjakan cairan air keras hingga jaket ojek online. Satim juga sampai beberapa kali memantau kos NH di Baciro, Gondokusuman, Kota Yogyakarta, tapi tak kunjung mendapati keberadaan korban.

    Probo menambahkan, Billy lalu pada Selasa (24/12) sore menginformasikan kepada Satim bahwa NH berada di kosnya dan sedang persiapan berangkat ke gereja untuk melaksanakan ibadah Natal malam harinya. Sang eksekutor selanjutnya mendatangi lokasi sekitar pukul 18.30 WIB.

    “Karena pintu kos agak terbuka, pelaku langsung membuka pintu dan melihat korban selesai mandi, pakai handuk sedada, langsung tak ada kata apa-apa, disiramkan air keras itu kena muka dan sekujur tubuh,” papar Probo.

    Probo berujar, Satim saat itu menyiramkan air keras yang ditempatkan dalam sebuah gelas plastik. NH lalu berteriak kesakitan sampai ditolong sejumlah saksi.

    Sementara Satim kabur sambil mengenakan jaket ojol dan mengendarai sepeda motor, dengan beberapa jarinya juga melepuh lantaran terkena cipratan air keras. Dalam pelariannya, pelaku sempat membuang beberapa barang bukti seperti jas hujan dan gayung ke bawah salah satu jembatan daerah Jetis, Kota Yogyakarta.

    Mendapati informasi ini, polisi melakukan penyelidikan dan berhasil mendapatkan petunjuk penting, termasuk keterangan para saksi dan sedikit dari korban. Polresta Yogyakarta lalu menangkap Billy pada Selasa (24/12) malam yang tak langsung mengakui perbuatannya.

    Menurut Probo, bukti kuat didapat setelah polisi menemukan jejak percakapan Billy dengan Satim via WhatsApp. Billy sempat membuang ponsel miliknya di dekat sebuah gudang, tapi petugas berhasil menemukannya. Tak lama berselang atau Rabu (25/12) dini hari giliran jajaran kepolisian menangkap sang eksekutor.

    Probo menambahkan, baik Billy dan Satim telah resmi ditetapkan sebagai tersangka. Mereka dikenakan pasal berlapis tentang penganiayaan, yakni Pasal 355, Pasal 354 ayat 2, Pasal 353 ayat 2 dan Pasal 351 ayat 2 KUHP. Ancaman hukuman maksimal terhadap keduanya adalah pidana penjara 12 tahun.

    “Ini perbuatan yang sangat terencana dan korban sangat menderita, kita kenakan pasal berlapis,” pungkasnya.

    Sebelumnya diberitakan, seorang mahasiswi salah satu perguruan tinggi swasta di Kota Yogyakarta berinisial NH diduga disiram air keras hingga menderita luka pada wajah dan beberapa bagian tubuh, Selasa (24/12) malam.

    Peristiwa ini terjadi saat korban tengah berada di kamar kosnya dan didatangi pelaku. Akibat siraman air keras ini, korban kemudian dilarikan ke RSUP Dr. Sardjito, Sleman guna mendapatkan penanganan medis karena luka yang dialaminya.

    (kum/DAL)

    [Gambas:Video CNN]

  • Kronologis Mahasiswi Disiram Air Keras di Yogyakarta, Mantan Pacar Sewa Eksekutor Lancarkan Aksi – Halaman all

    Kronologis Mahasiswi Disiram Air Keras di Yogyakarta, Mantan Pacar Sewa Eksekutor Lancarkan Aksi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, YOGYA – Kasatreskrim Polresta Yogyakarta Kompol Probo Satrio mengungkap kronologis penyiraman air keras terhadap mahasiswi Sekolah Tinggi Pemerintahan Masyarakat Desa (APMD)Yogyakarta.

    Korban yang diketahui bernama Natasya Hutagalung menjadi korban penyiraman air keras saat malam Natal di Kota Yogyakarta, Rabu (25/12/2024).

    Kompol Probo Satrio mengatakan, korban merupakan mahasiswi asal Kalimantan Barat (Kalbar).

    Ia disiram menggunakan air keras oleh pelaku saat dirinya baru saja selesai mandi.

    Korban dan pelaku inisial B merupakan sepasang kekasih.

    Keduanya menjalin asmara sejak 2021 silam.

    “Pada Agustus 2024 mereka pisah alasan masing-masing akhirnya putus. Yang laki-laki enggak terima,” katanya, kepada awak media, Kamis (26/12/2024).

    Tersangka B merupakan mahasiswa S2 di satu kampus swasta Yogyakarta.

    Semenjak putus dengan korban tersangka B berusaha supaya balikan dengan korban.

    “Namun (korban) enggak mau. Akhirnya ada ancaman pelaku intinya kalau enggak bersatu kalau sakit ya sama-sama merasakan. Kalau hancur ya, hancur semua,” jelas Probo.

    Selanjutnya pada pertengahan Desember 2024 akhirnya tersangka B merencanakan kejahatannya dengan memposting informasi di facebook bahwasanya ia membutuhkan tenaga kerja.

    Pelaku S lantas menanggapi postingan tersebut dan melanjutkan percakapan dengan pelaku B via What’sApp.

    “Si B dia membuat cerita bahwa seolah-seolah dia ini seorang perempuan Sen Lung membuat cerita dia dikhianti suaminya seorang pelakor. Pelakornya ini adalah korban,” jelasnya.

    Kemudian eksekutor ini minta uang Rp 7 juta disanggupi tersangka B.

    Namun uang itu akan digenapi setelah eksekusi dilaksanakan. 

    “Jadi si B berusaha menutupi jati dirinya. Uang yang diberikan juga COD dibungkus plastik kemudian diambil eksekutor,” ungkap Probo.
     
    Dibayar enam 6 kali masing-masing Rp 1,6 juta untuk beli jaket pelaku. 

    “Eksekutor ini sudah survei 3, 4, sama 5 kali survei sebetulnya mau disiramkan saat survei indekos,” ungkapnya.

    Kemudian tanggal 24 Desember 2024 pukul 17.00 itu si B menghubungi eksekutor bahwa korban ada di indekos alamat Baciro, Gondokusuman, Kota Yogyakarta untuk persiapan ke gereja.

    “Ternyata benar. Ke gereja sekitar 19.00 WIB entah darimana akhirnya pelaku S datang ke indekos korban pukul 18.30 WIB,” terang Probo.

    Setelah sampai di depan pintu indekos korban, pelaku langsung masuk ke kamar korban.

    “Langsung tidak kata, disiramkan ke korban kena muka dan sekujur tubuh. Kemudian korban berteriak pelaku langsung lari,” ujar Probo.

    Berdasar hasil penyelidikan pelaku menggunakan sepeda motor jaket ojek online dan memakai masker.

    Keduanya pun kini sudah berhasil ditangkap pihak kepolisian.

    Atas perbuatannya pelaku dijerat pasal berlapis dan diancam dengan pidana penjara maksimal 12 tahun.

    Pertama Pasal 355 tentang penganiayaan berat yang direncanakan atau pasal 354 ayat 2 tentang penganiayaan berat atau 353 ayat 2 mengenai penganiayaan yang direncanakan yang mengakibatkan luka berat dan atau pasal 351 ayat 2 tentang penganiayaan berat. 

    Kondisi Korban 

    Korban Natasya saat ini masih menjalani perawatan intensif di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta dan saat ini kondisinya mulai membaik.

    Kepala Bagian Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito, Banu Hermawan menyampaikan Natasya saat ini sudah bisa diajak berkomunikasi.

    Untuk pengobatan luka bakar akibat siraman air keras yang dialaminya, tim dokter sudah memberikan penanganan khusus.

    “Kami melakukan perawatan khusus. Saat ini pasien mampu berkomunikasi,” ungkap Banu, Kamis (26/12/2024).

    Banu enggan menyampaikan lebih detail kondisi korban seusai mendapat perawatan medis.

    “Info lebih lanjut menyusul ya, karena saya belum ketemu keluarga,” pungkasnya. 

    Penulis: Miftahul Huda

  • Bawaslu Jatim Keranjingan Terbitkan Buku, 5 Tahun 6 Karya

    Bawaslu Jatim Keranjingan Terbitkan Buku, 5 Tahun 6 Karya

    Jember (beritajatim.com) – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Jawa Timur keranjingan menulis dan menerbitkan buku. Sejak 2019 hingga 2024, mereka telah menerbitkan enam buku. Penulisannya tak hanya melibatkan komisioner dan staf Bawaslu, tapi juga pihak luar seperti akademisi dan jurnalis.

    Buku-buku itu diterbitkan atas prakarsa Nur Elya Anggraini, komisioner yang pernah menjadi jurnalis dan penyiar radio di Kabupaten Jember.

    “Kenapa menulis buku? Yang pertama dan utama adalah saat saya masuk Bawaslu, nyaris tidak ada tradisi itu di lembaga ini. Padahal banyak hal yang bisa dibukukan dan disebarkan ke masyarakat. Jangankan buku. Media sosial saja, awalnya sepi sekali. Adanya hanya pada saat ada pengumuman,” katanya, Kamis (26/12/2024).

    Dengan menulis dan menerbitkan buku, Elya berharap masyarakat lebih mengenal Bawaslu langsung dari sumber pertama. Buku ini tak hanya dibagikan gratis dalam bentuk cetak, tapi juga buku elektronik.

    “Kalau dalam bentuk buku kan usianya bisa lebih panjang dari usia masa jabatan Bawaslu sendiri. Ketika komisioner berganti, sejarahnya tetap ada. Kisah tentang kinerja dan orang-orang Bawaslu tetap bisa dibaca masyarakat,” kata Elya.

    Verba volant, scripta manent. Yang dituturkan itu fana, yang dituliskan akan abadi. “Saya ingin mengubah budaya tutur menjadi agak akademis soal pengawasan pemilu di Jatim ini,” kata Elya.

    Elya memulai dari yang ringan yakni menulis profil para komisioner perempuan Bawaslu di Jawa Timur dengan judul ‘Kami Ada dan Akan Berlipat Ganda: Profil Srikandi Bawaslu di Jawa Timur’ pada 2019. Buku ini ditulis sendiri oleh para komisioner perempuan Bawaslu Jatim dan kabupaten maupun kota.

    “Di buku itu, kita bisa melihat latar belakang perempuan yang jadi pengawas pemilu di periode pertama, yang merupakan periode perjuangan Bawaslu kabupaten dan kota. Mereka adalah perempuan yang mengisi keanggotaan Bawaslu kabupaten dan kota pada saat pertama kali terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017,” kata Elya.

    Elya kemudian mengajak para komisioner perempuan Bawaslu itu untuk menulis profil orang-orang di luar lembaga tersebut, yang dirangkum dalam buku ‘Perempuan Yang’ yang diterbitkan pada 2020.

    “Orang-orang ini adalah perempuan-perempuan yang rentan dalam kacamata kami, seperti penari, pekerja seks, perempuan pengemudi ojek online, dan beberapa perempuan lain yang secara politik ekonomi rentan,” kata Elya.

    Ada tiga buku yang terbit pada 2019. Selain ‘Kami Ada dan Akan Berlipat Ganda’, Bawaslu Jatim juga menulis dan menerbitkan buku berjudul ‘Sejarah Pengawasan Pemilu di Jawa Timur 1999-2019’ dan ‘Mereka yang Rentan dan Butuh Pengakuan: Potret Pemilu di Madura dan Masyarakat Adat di Jawa Timur’.

    Dua buku ini relatif lebih berat daripada buku pertama. ‘Sejarah Pengawasan Pemilu di Jawa Timur 1999-2019’ ditulis dan diterbitkan atas dorongan Sekretaris Jenderal Bawaslu RI Gunawan. “Karena keterbatasan waktu, tenaga, dan keterbatasan lainnya, akhirnya sejarah yang kami tulis ditarik sepuluh tahun ke belakang sejak 1999,” kata Elya.

    Buku itu berfokus pada peristiwa-peristiwa menonjol yang berpotensi hilang dari sejarah kalau tidak dituliskan. “Sejarah pengawasan ini tidak hanya terkait pemilu legislatif dan presiden, tapi juga pilkada di Jawa Timur yang kemudian melahirkan istilah TSM (Terstruktur, Sistematis, Massif),” kata Elya.

    Sementara buku ‘Mereka yang Rentan dan Butuh Pengakuan: Potret Pemilu di Madura dan Masyarakat Adat di Jawa Timur’ menghadirkan kisah tentang dua entitas yang menarik ditulis. “Kita tahu di Madura titik kerawannnya sangat tinggi berdasarkan peristiwa pilkada dan pemilu, sehingga kami ingin potret lebih dekat,” kata Elya.

    Sementara itu, menurut Elya, masyarakat adat menarik karena terbiasa mengambil keputusan secara konsensus. “Tapi pada saat pemilu, mereka tidak bisa melakukannya karena one man one vote. Biasanya untuk memilih kepala adat atau apalah sebutannya mereka satu suara. Tapi dalam pemilu mereka berbeda pilihan karena berbeda geografis, seperti masyarakat Tengger yang menempati daerah pemilihan berbeda, yakni Probolinggo, Malang, dan Lumajang,” katanya.

    Buku yang paling disukai Elya adalah ‘Cerita Parapuan: Serangkai Buku Arisan’ yang terbit pada 2022. Buku tersebut digagas pada masa pandemi Covid. “Waktu itu saya ingin mengawinkan politik dan sastra. Kebetulan kan pandemi, yang membuat kami sering bekerja secara online,” katanya.

    “Kami kemudian bikin semacam arisan cerpen setiap pekan untuk teman-teman perempuan. Mereka berdiskusi dan menganalisis cerpen itu dari kaca mata pengawas pemilu. Mereka bahkan bikin power point,” katanya. Sebagaimana layaknya arisan, giliran untuk tampil menjadi narasumber utama dan karyanya ditentukan melalui undian.

    Setelah arisan selesai, Elya kemudian mengumpulkan cerita-cerita pendek bertema politik yang ditulis oleh sejumlah komisioner perempuan dan penulis luar lembaga itu. Kurasi karya dilakukannya sendiri sebelum diterbitkan dalam bentuk buku.

    Dua tahun tidak menerbitkan buku, Bawaslu Jatim menerbitkan buku ‘Sekali Berarti Sesudah Itu Abadi’ pada 2024.

    Elya menyebut buku ini hadir sebagai usaha konkret untuk mengabadikan orang-orang adhoc di dalam dunia pengawasan pemilu. “Kita menyebutnya sebagai pengawas pemilu adhoc, yakni pengawas TPS (PTPS), pengawas kelurahan dan desa (PKD), dan panitia pengawas kecamatan (panwascam),” katanya.

    Kini Elya tengah merancang konsep buku yang bercerita soal pemilihan kepala daerah serentak di Jatim. “Judul bukunya bahkan sudah ada dalam pikiran saya. Cuma konsepnya belum matang. Tapi tetap berwarna sastra dan politik. Mungkin bentuknya kumpulan cerita pendek,” katanya.

    Penulisannya akan melibatkan penulis dari luar Bawaslu Jatim. “Saya bayangkan ada sepuluh cerpen yang dimuat dalam buku itu,” kata Elya.

    Mantan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia itu bersyukur mendapat dukungan dari komisioner Bawaslu Jatim lainnya. “Respons mereka bagus. Tapi memang baru dua komisioner yang berkontribusi selama ini kawan-kawan lain yang sibuk. Tapi ketua sangat mengapresiasi,” katanya. [wir]

  • Eksekutor Penyiraman Air Keras di Yogyakarta Minta Bayaran Rp 7 Juta
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        26 Desember 2024

    Eksekutor Penyiraman Air Keras di Yogyakarta Minta Bayaran Rp 7 Juta Yogyakarta 26 Desember 2024

    Eksekutor Penyiraman Air Keras di Yogyakarta Minta Bayaran Rp 7 Juta
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com
    – Satim, eksekutor penyiraman air keras terhadap mahasiswi asal Kalimantan Barat di Yogyakarta, meminta bayaran Rp 7 juta untuk melancarkan aksinya.
    Kasatreskrim Polresta Yogyakarta, Kompol Probo Satrio, mengungkapkan kasus ini bermula dari unggahan Billy, mantan pacar korban, di Facebook.
    “B memposting di akun Facebooknya dengan postingan bahwa membutuhkan orang yang mau bekerja apa saja,” ujar Probo, Kamis (26/12/2024).
    Unggahan tersebut direspon oleh Satim yang kemudian menanyakan detail pekerjaan. Mereka sepakat melanjutkan komunikasi melalui WhatsApp.
    Billy Mengarang Cerita untuk Meyakinkan Satim
    Melalui WhatsApp, Billy mengaku sebagai perempuan bernama Senlung dan mengarang cerita dikhianati oleh suaminya yang berselingkuh dengan perempuan lain.
    “Dia membuat cerita bahwa suaminya dikhianati oleh seorang pelakor. Pelakor tersebut adalah korban yang dimaksud,” jelas Probo.
    Satim menyanggupi permintaan Billy dan meminta bayaran Rp 7 juta, yang dijanjikan akan diberikan setelah aksi selesai. Sebelumnya, Satim meminta uang operasional sebesar Rp 1,6 juta.
    Pembayaran Operasional Secara COD
    Billy memilih memberikan uang operasional secara COD (cash on delivery) tanpa bertemu langsung. Uang tersebut dibungkus plastik, ditaruh di suatu tempat, lalu diambil oleh Satim.
    “Uang operasional digunakan untuk membeli air keras dan perlengkapan lain, termasuk jaket ojek online,” kata Probo.
    Survei Lokasi Eksekusi
    Setelah menerima uang dan alamat kos korban dari Billy, Satim sempat mendatangi lokasi sebanyak enam kali. Beberapa kali eksekusi tertunda karena korban tidak berada di kos.
    Pada 24 Desember 2024, Billy mengetahui bahwa korban akan pergi ke gereja untuk ibadah Natal. Informasi ini kemudian disampaikan kepada Satim untuk segera melaksanakan aksinya.
     
     
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kronologi Kasus Penyiraman Air Keras Mahasiswi di Yogyakarta, Sakit Hati Diputus Pacar
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        26 Desember 2024

    Kronologi Kasus Penyiraman Air Keras Mahasiswi di Yogyakarta, Sakit Hati Diputus Pacar Yogyakarta 26 Desember 2024

    Kronologi Kasus Penyiraman Air Keras Mahasiswi di Yogyakarta, Sakit Hati Diputus Pacar
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com
    – Jajaran kepolisian setempat berhasil mengamankan dua pelaku penyiraman
    air keras
    terhadap seorang mahasiswi asal Kalimantan Barat bernama Natasya.
    Kedua pelaku yang ditangkap adalah B alias Billy, yang berasal dari Kalimantan Barat, dan S alias Satim, warga Kuningan, Jawa Barat.
    Kasatreskrim Polresta
    Yogyakarta
    , Kompol Probo Satrio, menjelaskan bahwa Billy dan korban sebelumnya menjalin hubungan pacaran sejak 2021, namun hubungan tersebut berakhir pada Agustus 2024.
    “Kemudian yang laki-laki merasa tidak terima. Laki-laki ini (pelaku) adalah mahasiswa S2 di salah satu perguruan tinggi di Yogyakarta, tidak menerima putus dari pacarnya,” ujar Probo saat ditemui di Polresta Yogyakarta, Kamis (26/12/2024).


    Singkat cerita lanjut Probo, Billy tidak terima diputus oleh korban lalu berusaha meminta menjalin hubungan kembali sejak Agustus 2024, namun korban menolaknya.
    “Akhirnya B mengancam korban. Intinya kalau mereka tidak bisa bersatu, kalau nanti sakit ya sakit semua, sama-sama merasakan. Maksudnya seperti itu, kalau hancur ya hancur semua,” beber Probo.
    Lalu pada Kamis (12/12/2024), Billy melalui akun Facebook mengunggah pengumuman lowongan kerja.
    “B ini memposting di akun Facebooknya dengan postingan bahwa membutuhkan orang yang mau bekerja apa saja,” jelasnya.
    Selang beberapa jam, unggahan tersebut direspons oleh S alias Satim. Satim menanyakan detail pekerjaan kepada Billy.
    Lanjut Probo, kedua pelaku tersebut sepakat untuk komunikasi melalui Whatsapp.
    Dari chat itu Billy mengaku sebagai perempuan bernama Senlung dan mengarang cerita bahwa suaminya selingkuh dengan seorang perempuan.
    “Membuat cerita (B) dia dikhianati oleh suaminya. Dikhianati oleh suaminya oleh seorang pelakor,” kata dia.
    “Nah pelakor adalah korban yang dimaksud,” kata dia.
    Mendengar cerita dari Billy, Satim menyanggupinya dan meminta bayaran sebesar Rp 7 juta.
    “Uang 7 juta itu akan digenapi setelah eksekusi dilaksanakan. Tapi, sebelum eksekusi dilaksanakan eksekutor meminta uang operasional,” bebernya.
    Lanjut Probo, karena Billy tidak mau bertemu langsung dengan S, uang operasional itu diberikan dengan cara COD.
    “Tidak mau transfer, dia COD di suatu tempat. Uang itu dibungkus plastik, ditaruh di suatu tempat, kemudian diambil oleh eksekutor,” ucap Probo.
    Uang operasional yang disepakati total sebanyak Rp 1,6 juta. Uang tersebut digunakan Satim untuk membeli air keras, hingga pembelian jaket ojek online.
    Setelah mendapatkan apa yang dibutuhkan, Satim lalu diberikan alamat kos korban oleh Billy. Lalu, Satim sempat mendatangi kos korban sebanyak 6 kali.
    “Survei ketiga, keempat, kelima, itu sebetulnya sudah mau dieksekusi. Mau disiramkan air keras itu, tapi ternyata korban tidak ada di kos,” kata dia.
    Lalu, Billy mendapatkan informasi bahwa korban pada Selasa (24/12/2024) akan berangkat ke gereja untuk ibadah Natal.
    Mengetahui informasi itu, lalu Billy menghubungi S untuk segera mengeksekusi korban.
    Satim pun menuju kos korban lengkap dengan menggunakan jaket ojek online dan masker, serta membawa air keras yang dibawa dengan gelas plastik seolah-olah sedang mengirim es teh ke korban.
    “Karena pintunya kos itu agak terbuka, pelaku langsung membuka pintu itu dan melihat si korban itu sedang selesai mandi. Selesai mandi, langsung disiramkan air keras itu. Terkena muka dan sekujur tubuh. Kemudian korban teriak, teriak keras, akhirnya pelaku langsung lari,” katanya.
    Korban berteriak dan ditolong oleh warga sekitar.
    Sebelumnya, mahasiswi asal Kalimantan Barat (Kalbar) menjadi korban penyiraman air keras saat malam Natal.
    Peristiwa ini dibenarkan oleh Kasat Reskrim Polresta Yogyakarta Kompol Probo Satrio.
     
     
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kronologi Kasus Penyiraman Air Keras Mahasiswi di Yogyakarta, Sakit Hati Diputus Pacar
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        26 Desember 2024

    Mantan Pacar Jadi Otak Penyiraman Air Keras di Kos Mahasiswi Yogyakarta Yogyakarta 26 Desember 2024

    Mantan Pacar Jadi Otak Penyiraman Air Keras di Kos Mahasiswi Yogyakarta
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com
    – Penyiraman air keras ke mahasiswi asal Kalimantan Barat di Yogyakarta ternyata sempat menyamar sebagai perempuan untuk melancarkan aksinya.
    Kasatreskrim Polresta Yogyakarta, Kompol Probo Satrio, mengungkapkan bahwa pelaku utama, Billy, yang merupakan mantan pacar korban, memulai aksinya dengan mengunggah pengumuman lowongan kerja di Facebook.
    “B memposting di akun Facebooknya, menyebutkan bahwa dia membutuhkan orang yang mau bekerja apa saja,” ujar Probo, Kamis (26/12/2024).
    Pengumuman tersebut direspon oleh pelaku lain, S alias Satim, yang kemudian menjalin komunikasi dengan Billy melalui WhatsApp.
    Billy Menyamar sebagai Perempuan
    Melalui WhatsApp, Billy mengaku sebagai perempuan bernama Senlung. Dia membuat cerita suaminya berselingkuh dengan seorang perempuan yang disebut sebagai pelakor.
    “Pelakor yang dimaksud adalah korban,” jelas Probo.
    Satim pun setuju untuk membantu dan meminta bayaran sebesar Rp 7 juta.
    Sebagai uang operasional awal, Billy memberikan Rp1,6 juta dengan sistem COD (cash on delivery), tanpa bertemu langsung.
    Uang tersebut digunakan Satim untuk membeli air keras, jaket ojek online, dan perlengkapan lainnya.
    Rencana Penyiraman yang Tertunda
    Setelah menerima alamat kos korban dari Billy, Satim beberapa kali mendatangi lokasi untuk survei. Namun, eksekusi tertunda karena korban tidak berada di kos saat itu.
    Pada 24 Desember 2024, Billy mengetahui korban akan pergi ke gereja untuk ibadah Natal. Dia langsung menghubungi Satim untuk segera melaksanakan aksinya.
    Penyiraman Air Keras di Kos Korban
    Satim mendatangi kos korban dengan mengenakan jaket ojek online, masker, dan membawa air keras dalam gelas plastik. Dengan berpura-pura mengantar es teh, dia masuk ke kos korban.
    “Karena pintu kos agak terbuka, pelaku langsung masuk dan menyiramkan air keras ke korban yang baru selesai mandi,” kata Probo.
    Air keras mengenai wajah dan tubuh korban. Korban pun berteriak keras hingga mengundang perhatian warga sekitar. Pelaku kemudian melarikan diri.
    Korban berhasil diselamatkan warga dan dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sedia Perkakas Sebelum Ban Bocor saat Libur Panjang

    Sedia Perkakas Sebelum Ban Bocor saat Libur Panjang

    Jakarta

    detikers yang hendak pergi berlibur saat libur panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024, harus mempersiapkan semua hal dengan baik agar libur terasa nyaman dan aman. Baik fisik, keuangan, kendaraan yang sehat dan semua perkakas atau tools sebelum berkendara, karena jika tidak dipersiapkan dengan baik bisa jadi liburan Nataru tahun ini menjadi pengalaman yang tidak mengasyikkan.

    Terutama persiapan akan tools atau perkakas atau part alat bantu yang kerap tidak terlalu dianggap penting, seperti dongkrak, dan terutama alat pembuka baut yang kerap dianggap remeh. Nah disarankan jika detikers ingin memilih pembuka baut, disarankan untuk memilih alat yang otomatis, memiliki daya kuat dan memiliki pengisian daya fast charging.

    Untuk itulah kita perlu mempersiapkan perkakas yang siap digunakan kapan pun, kompak namun multifungsi di saat darurat untuk membuka baut roda. Di pasaran tersedia ragam mesin pembuka baut roda portable dan multi fungsi seperti produk model terbaru cordless impact wrench yang baru diluncurkan oleh Hasston.

    Willi selaku Brand Supervisor Hasston mengatakan perkakas nirkabel ini memiliki fungsi utama untuk membuka dan mengencangkan baut ditenagai motor brushless memiliki kekuatan puntir 330 Nm sangat kuat untuk membuka dan mengencangkan baut roda.

    Menggunakan kemasan yang kompak menjadikan perangkat nirkabel pembuka baut ini terlihat ringkas sehingga mudah disimpan dengan menempati sedikit ruangan bagasi mobil.

    Alat pembuka baut Hasston Foto: Dok, Hasston

    Produk terbaru yang didistribusikan oleh PT Citra Perkakas Indonesia disematkan fitur tampilan daya battery, tampilan torsi, mode pilihan kecepatan dan torsi hingga pilihan arah putaran. Dilengkapi tiga buah lampu LED yang membantu visibilitas pengguna di ragam kondisi pencahayaan.

    “Sebagai produk impact wrench multi fungsi desain bodinya kompak dipadukan model gagang anti selip sehingga ergonomis di genggaman. Menggunakan ukuran chuck square kompatibel dengan semua kunci shock ukuran setengah inchi, sedangkan chuck model hexagonal ukuran seperempat inchi merupakan fitur yang bisa digunakan untuk penggunaan obeng,” ungkap Willi.

    Pada paket penjualan, Hasston cordless impact wrench terdapat dua battery lithium-ion 4 Ah 21 volt sudah mendukung pengisian cepat (fast-charging), pengisi daya dan aksesoris soket kunci ukuran 17mm, 19mm dan 21mm.

    “Setiap produk Hasston cordless impact wrench dilengkapi garansi selama 6 bulan untuk perbaikan dan penggantian suku cadang sebanyak satu kali,” tutur Willi.

    Alat pembuka baut Hasston Foto: Dok, Hasston

    Peduli Dunia Pendidikan

    Sepanjang tahun 2024 Hasston telah melakukan kegiatan program tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility) terhadap masyarakat dan dunia pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Jabodetabek.

    Mengakhiri rangkaian acara tanggung jawab sosial perusahaan tahun 2024 dilakukan transfer pengetahuan, donasi perlengkapan bengkel, layanan service gratis, penggantian oli kendaraan para peserta didik dan masyarakat sekitar termasuk driver ojek online yang sudah diselenggarakan di SMK Negeri 56 Pluit, Jakarta Utara (10/12).

    Ngadina selaku Kepala Sekolah SMKN 56 memberikan apresiasi kegiatan CSR yang telah dilakukan Hasston. “Kami berharap sinergi yang sudah terjalin dengan Hasston dapat lebih ditingkatkan menuju tahap Prakerin (Praktik Kerja Industri) dan juga mendukung pembukaan Kelas Industri,” ungkap Ngadina.

    (lth/rgr)

  • Istri Jadi TKW, Suami Malah Nekat Rampok Toko Emas di Banyumas Demi Nikahi Selingkuhan – Halaman all

    Istri Jadi TKW, Suami Malah Nekat Rampok Toko Emas di Banyumas Demi Nikahi Selingkuhan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Polisi mengungkap motif di balik perampokan toko emas di kompleks Pasar Kemukusan, Desa Ciberem, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah yang terjadi pada 19 Desember 2024. 

    Pelaku, AYS (37), mengaku nekat melakukan aksi tersebut untuk modal menikahi selingkuhannya.

    Kasat Reskrim Polresta Banyumas, Kompol Andryansyah Rithas Hasibuan, menjelaskan istri pelaku merupakan tenaga kerja wanita (TKW) yang bekerja di luar negeri.

    “Keterangan awal pelaku menyebutkan bahwa dia ingin menyiapkan pernikahan dengan pacarnya,” ungkap Andryansyah dalam konferensi pers di Mapolresta Banyumas, Selasa (24/12/2024).

    Perampokan terjadi pada siang hari, tepatnya pukul 12.00 WIB, di Toko Emas Rejeki.

    AYS yang tinggal di Surabaya, memilih toko tersebut setelah mencari informasi melalui Google Maps.

    “Cari di google maps, (akhirnya memilih toko emas di kompleks Pasar Kemukusan) karena tidak ada teralis pengamannya,” ujar AYS saat ditanya wartawan.

    Dalam aksinya, AYS datang dengan mengenakan jaket ojek online dan berpura-pura menjadi pembeli.

    Ia membawa senjata dan mengancam karyawan toko.

    “Ambilin, kalau tidak saya tembak,” ancam AYS, menurut Kapolresta Banyumas, Kombes Pol Ari Wibowo.

    Setelah menembakkan air gun ke arah karyawan toko yang meleset, pelaku membawa kabur 26 kalung emas dengan berat total 279 gram, senilai Rp 153 juta.

    Penangkapan Pelaku

    Pelaku melarikan diri menggunakan sepeda motor Kawasaki KLX ke arah Kecamatan Kembaran.

    Meskipun beberapa warga berusaha mengejar, AYS berhasil lolos.

    Namun, setelah penyelidikan, polisi menangkapnya di tempat kos di Surabaya pada Minggu (22/12/2024)

    Penangkapan dilakukan di Jalan Wiyung Indah 1 Nomor 42, Jajar Tunggal, Kecamatan Wiyung, Surabaya, Jawa Timur.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Hindari 10 Kebiasaan Ini, Agar Baterai Smartphone Tetap Awet saat Liburan Natal

    Hindari 10 Kebiasaan Ini, Agar Baterai Smartphone Tetap Awet saat Liburan Natal

    Bisnis.com, JAKARTA – Anda perlu mengubah kebiasaan untuk menjaga baterai smartphone tetap awet saat libur natal dan tahun baru 2024. Dengan baterai yang lebih tahan lama, banyak aktivitas hiburan menarik yang bisa Anda nikmati lewat smartphone. 

    Salah satu kebiasan buruk yang mungkin sering Anda dengar adalah terlalu cepat mengisi baterai atau membiarkannya hingga menjadi 0%. Selain itu, masih banyak lagi kebiasan buruk yang Anda harus hindari jika tidak ingin smartphone Anda cepat rusak. 

    Berikut sejumlah kebiasaan yang harus Anda hindari agar libur natal lebih menyenangkan:

    1. Menggunakan Charger yang Tidak Sesuai

    Menggunakan charger yang tidak resmi atau tidak sesuai spesifikasi dapat merusak baterai. Anda kerap melakukan ini ketika chargeran Anda tertinggal. Dalam kurun waktu satu kali dalam sebulan mungkin masih aman, tetapi jika terlalu sering baterai Anda akan rusak. 

    2. Overheating (terlalu panas)

    Menempatkan smartphone di tempat yang panas atau menggunakan aplikasi berat dalam waktu lama dapat menyebabkan overheating, yang merusak baterai. Ini menjadi masalah besar, khususnya bagi driver ojek online yang harus selalu memantau maps agar sampai tujuan dengan cepat.

    3. Penggunaan Aplikasi Berat 

    Aplikasi yang memakan banyak sumber daya dapat membuat baterai cepat habis dan meningkatkan suhu perangkat. Anda akan merasakan fenomena ini minimal ketika Anda bermain gim. 

    Ilustrasi aplikasi di smartphonePerbesar

    4. Kecerahan Layar Tinggi

    Mengatur kecerahan layar pada tingkat maksimum secara terus-menerus dapat menguras baterai lebih cepat. Anda hanya perlu menyalakan layar pada waktu tertentu saja. 

    5. Lokasi dan GPS Aktif Terus-Menerus

    Matikan GPS anda jika tidak benar-benar dibutuhkan atau ketika tidak dalam perjalanan. GPS yang terlalu aktif, padahal Anda tidak selalu ada di luar, menjadi penyebab baterai Anda berumur lebih pendek dari seharusnya. 

    6. Pemberitahuan dan Sinkronisasi Berlebihan

    Aplikasi yang terlalu banyak berpotensi merusak baterai smartphone Anda rusak lebih cepat dari seharusnya, karena aplikasi tersebut akan terus melakukan sinkronisasi atau hanya sekadar melakukan pembaharuan. Matikan notifikasi dan sinkronisasi jika ingin baterai lebih awet. 

    7. Menggunakan Live Wallpaper

    Wallpaper yang bergerak atau animasi dapat menguras daya lebih banyak dibandingkan wallpaper statis. Wallpaper ini hanya pilihan atau jika Anda benar-benar mengaktifkannya. Pada dasarnya, wallpaper yang kita gunakan adalah statis. 

    8. Menutup Aplikasi Secara Tidak Tepat

    Menutup aplikasi sebenarnya membuat baterai lebih hemat, tetapi jika semua aplikasi Anda tutup, dan ketika Anda membuka lagi aplikasi maka pada awal aplikasi dibukan memakan baterai yang cukup besar, yang membuat baterai kerja keras. 

    9.⁠ Jarang Pakai Mode Pesawat di Area Lemah Sinyal

    Ketika Anda berada di wilayah lemah sinyal, smartphone akan bekerja lebih ekstra sehingga baterai menjadi lebih cepat habis. Dengan mengaktifkan model pesawat saat berada di wilayah lemah sinyal membantu kerja baterai tidak terlalu cepat. 

    Logo mode pesawatPerbesar

    10.⁠ Telalu Sering Pakai Fitur Fast Charging

    Meskipun fitur ini praktis, menggunakan fast charging secara berlebihan dapat meningkatkan suhu dan mempercepat penurunan kualitas baterai.

    Selain kebiasan tersebut, mengabaikan fitur ⁠⁠pengaturan untuk mengoptimalkan penggunaan baterai juga dapat menyebabkan penggunaan daya yang tidak efisien. Smartphone yang Anda beli telah memiliki sistem cerdas yang dapat mengatur penggunaan baterai. 

    Terakhir, Anda juga harus menghindari penggunaan perangkat untuk ⁠pekerjaan berat seperti bermain gim dan menonton video saat smartphone sedang berjalan. Hal tersebut dapat menyebaboverheating dan mempercepat kerusakan baterai.