Produk: ojol

  • Muncul Ojol Zendo Milik Muhammadiyah, Ini Bedanya dengan Gojek-Grab

    Muncul Ojol Zendo Milik Muhammadiyah, Ini Bedanya dengan Gojek-Grab

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Organisasi masyarakat Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) sama-sama mengelola platform ojek online (ojol) dengan naam Zendo dan NUjek.

    Keduanya membawa angin segar bagi transportasi online di Indonesia.

    NUjek diluncurkan pada 2018 lalu oleh Mochammad Ghozali yang saat ini menjabat sebagai CEO di NUjek.

    NUjek Menyediakan layanan transportasi online, pengiriman barang, pesan antar makanan, belanja kebutuhan sehari-hari dan penyedia jasa profesional secara on demand dalam satu platform aplikasi mobile.

    Sementara Zendo dikelola oleh Serikat Usaha Muhammadiyah (SUMU). Zendo didirikan oleh Lutfy Azizah yang kini juga menjabat sebagai CEO Zendo. Layanan Zendo sudah hadir sejak 2015 dan kini tersedia di lebih dari 70 kota.

    Lantas, apa beda layanan Zendo dan NUjek dibandingkan dengan layanan ojol yang sudah ada seperti Gojek dan Grab?

    Layanan Zendo Muhammadiyah sebagai berikut:

    Zendo Bike: Layanan transportasi motor untuk perjalanan singkat

    Zendo Car: Transportasi mobil yang cocok untuk perjalanan keluarga dan bisnis

    Zendo Delivery: Layanan pengiriman barang yang aman dan cepat

    Zendo Food: Pesan-antar makanan dari berbagai restoran

    Zendo Shopping: Layanan belanja kebutuhan harian

    Layanan NUjek yang dikelola oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sebagai berikut:

    nu-Ride: layanan antar-jemput penumpang dengan kapasitas satu orang

    nu-Taxi alias taksi online: layanan antar-jemput penumpang dengan kapasitas satu sampai empat orang

    nu-Fast atau pengantaran barang dengan dimensi maksimal 30x30x30 dan berat paling besar 30 kg

    nu-Cargo alias layanan pengantaran barang dengan dimensi maksimal 100x90x90 dan berat paling besar 150 kg

    nu-Food: layanan pesan antar makanan dan minuman

    nu-Mart : layanan belanja kebutuhan harian

    nu-Serv : layanan jasa profesional mulai dari tukang, rental, dan guru

    Layanan Gojek di antaranya:

    GoRide: Layanan transportasi roda dua

    GoCar: Layanan transportasi roda empat

    GoFood: Layanan pesan-antar makanan

    GoSend: Layanan pengiriman barang atau dokumen

    GoMart: Belanja kebutuhan sehari-hari dari toko terdekat

    GoShop: Membeli barang khusus di toko tertentu sesuai permintaan

    GoTix: Pemesanan tiket acara, film, atau hiburan lainnya

    GoBluebird: Pemesanan taksi Bluebird langsung dari aplikasi

    GoPulsa: Pengisian pulsa atau paket data GoTagihan: Pembayaran tagihan listrik, air, internet, dll

    GoPay: Dompet digital untuk pembayaran layanan dan transaksi lainnya

    GoPayLater: Fitur pembayaran ‘beli sekarang, bayar nanti’

    Layanan Grab yakni:

    GrabBike: Layanan transportasi roda dua

    GrabCar: Layanan transportasi roda empat

    GrabFood: Layanan pesan-antar makanan

    GrabExpress: Layanan pengiriman barang atau dokumen

    GrabMart: Belanja kebutuhan harian dari toko terdekat

    GrabRent: Sewa kendaraan dengan supir untuk jangka waktu tertentu

    GrabJastip: layanan yang memungkinkan pengguna untuk memesan barang dan diantarkan ke alamat tujuan

    (fab/fab)

  • Ojol Protes Potongan Aplikasi sampai 30%, Kemenhub: Kewenangan Komdigi

    Ojol Protes Potongan Aplikasi sampai 30%, Kemenhub: Kewenangan Komdigi

    Jakarta

    Kementerian Perhubungan (Kemenhub) merespons soal keluhan Asosiasi Pengemudi Ojek Online (ojol) terkait biaya potongan aplikasi lebih dari 30%. Potongan itu disebut telah mengikis pendapatan ojol.

    Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik (BKIP) Kemenhub Budi Rahardjo mengatakan kewenangan Kemenhub hanya memberikan rekomendasi batasan potongan dari perusahaan aplikator. Namun, tindaklanjut bagi perusahaan aplikator masuk kewenangan oleh Kementerian Komunikasi Digital (Komdigi).

    Budi menuturkan Kemenhub tidak bisa memberikan teguran langsung kepada perusahaan aplikator. Kewenangan untuk mengevaluasi perusahaan aplikator hanya di tengah Kementerian Komdigi.

    “Dulu peraturan dibuat karena ada kepentingan dengan transportasi, walaupun aplikator di bawah Komdigi. Maka kita ke Komdigi hanya memberikan rekomendasi agar Komdigi memberikan teguran kepada aplikator. Jadi Kemenhub tidak bisa secara langsung,” kata dia ditemui di Kemenhub, Jakarta Pusat, Selasa (14/1/2025).

    Kemenhub memiliki aturan batasan potongan perusahaan aplikator yang tertuang dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 1001 tahun 2022 tentang Perdoman Perhitungan Biaya Jasa Penggunaan Sepeda Moto yang Digunakan untuk Kepentingan Nasyarakat yang Dilakukan dengan Aplikasi.

    Budi mengakui ada permintaan dari komunitas ojol terkait masalah potongan aplikasi, namun pihaknya masih koordinasikan masalah ini secara internal. Kemenhub tidak bisa secara langsung juga mengumpulkan data di lapangan bagaimana kebijakan itu diberlakukan.

    “Biasanya kita dapatnya dari mitra, mitranya aplikator. (Mengawasi perusahaan aplikasi) kita tidak punya kemampuan atau kewenangan, itu masuknya karena mereka di bawah kewenangan Komdigi,” pungkasnya.

    Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojek Daring Garda Indonesia Igun Wicaksono mengatakan biaya potongan di atas 30% ini melanggar aturan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 1001 Tahun 2022 Tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 667 Tahun 2022 Tentang Pedoman Perhitungan Biaya Jasa Penggunaan Sepeda Motor Yang Digunakan Untuk Kepentingan Masyarakat Yang Dilakukan Dengan Aplikasi. Dalam aturan tersebut, biaya potongan aplikasi ojol ditetapkan maksimal 20%.

    “Berulang kali kami dari Asosiasi Pengemudi Transportasi dan Jasa Daring Indonesia protes keras atas potongan biaya aplikasi yang sudah sangat tidak manusiawi dan melanggar regulasi yang dibuat oleh Kementerian Perhubungan RI yang tercantum dalam Kepmenhub KP Nomor 1001 tahun 2022, di mana potongan aplikasi maksimal 20%,” kata pria yang akrab disapa Igun kepada detikcom.

    Igun menjelaskan fakta yang terjadi di lapangan potongan aplikasi diterapkan oleh dua perusahaan aplikasi besar melebihi dari 20%, bahkan hingga lebih dari 30%. Sayangnya, dari hal ini tidak ada tindak lanjut sanksi dari regulator atau dari Kementerian Perhubungan.

    (ada/rrd)

  • Driver Ojol Buka Suara soal Zendo Muhammadiyah Pesaing Grab-Gojek

    Driver Ojol Buka Suara soal Zendo Muhammadiyah Pesaing Grab-Gojek

    Jakarta, CNBC Indonesia – Di tengah dominasi raksasa ojek online, munculnya ojek online lokal membawa angin segar bagi industri transportasi di Indonesia.

    Asosiasi ojek online (ojol) Garda Indonesia menyambut baik kehadiran platform ojek online lokal yang dimiliki oleh Serikat Usaha Muhammadiyah (Sumu), Zendo.

    Ketua Umum (Ketum) Garda Indonesia, Igun Wicaksono menyebut kehadiran Zendo bisa menjadi penyeimbang ekosistem di bisnis transportasi online. Karena saat ini dua perusahaan aplikasi yang sudah ada masih mendominasi pasar ekosistem bisnis ojol atau transportasi online di Indonesia.

    “Harapan kami Zendo ini mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan aplikasi yang sudah hadir sebelumnya baik yang dari lokal Indonesia maupun dari luar negeri,” ujar Igun kepada CNBC Indonesia dalam sambungan telepon, Selasa (14/1/2025).

    Kehadiran penyedia layanan ojol baru, diharapkan bisa menambah peluang bagi driver ojol yang ingin mencoba bergabung dengan Zendo untuk menambah pendapatannya.

    Karena menurutnya, dua aplikasi yang menguasai ekosistem ojol saat ini, menarik potongan aplikasi di luar dari regulasi yang ada.

    “Kami berharap Zendo bisa mengikuti atau bisa mematuhi peraturan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan,” kata Igun.

    Sementara bagi pelanggan, ini bisa pilihan aplikasi lain yang sekiranya dapat memberi layanan dan kenyamanan lebih baik, serta program-program dari perusahaan aplikasi tersebut.

    Ia melihat peluang Zendo masih terbuka lebar di tengah pasar yang sudah ada dua pemain besar.

    “Kalau dari sisi konsumen, pastinya hal ini merupakan variasi baru yang patut dicoba. Jadi masih terbuka luas untuk dari sisi konsumen,” terangnya.

    Untuk itu Zendo perlu beradaptasi, meningkatkan marketingnya atau meningkatkan promosi terhadap masyarakat maupun para driver.

    “Karena bisnis teknologi pastinya tidak ada jenuh, namun di sini perlu adanya perbaikan-perbaikan regulasi dalam ekosistem dari bisnis teknologi ini.” pungkasnya.

    Mengutip laman resminya, Zendo adalah layanan on-demand services berbasis ojek yang hadir untuk memenuhi segala kebutuhan konsumen.

    Dengan fokus pada kemudahan, kecepatan, dan kenyamanan, Zendo menyediakan berbagai layanan on-demand yang dapat diakses dengan mudah melalui WhatsApp.

    Zendo sudah hadir di 70 lebih kota di Indonesia dengan 700 lebih mitra ojek dan 100 ribu lebih pengguna aktif.

    (fab/fab)

  • Biaya Potongan Aplikasi 30 Persen, Ojol Minta Turun Jadi Segini

    Biaya Potongan Aplikasi 30 Persen, Ojol Minta Turun Jadi Segini

    Jakarta

    Asosiasi ojek online (ojol) Garda Indonesia meminta aplikator seperti Gojek dan Grab menurunkan biaya potongan aplikasi. Sebab, angka yang berlaku sekarang membuat penghasilan ‘pasukan hijau’ makin menipis.

    Ketua Umum (Ketum) Garda Indonesia), Igun Wicaksono mengatakan, penghasilan ojol saat ini dipotong aplikator hingga 30 persen lebih. Dia meminta ada penurunan bertahap hingga akhirnya menyentuh 10 persen.

    “Kami menuntut potongan bertahap, potongan aplikasi dibuat regulasinya maksimal 10 persen,” ujar Igun Wicaksono kepada detikOto, Senin (13/1).

    Ojek online (ojol) Gojek dan Grab. Foto: Septian Farhan Nurhuda / detikOto

    Igun menjelaskan, potongan aplikasi hingga 30 persen telah menyalahi aturan yang berlaku. Sebab, dia mengklaim, aturan tersebut membatasi potongan di angka 20 persen.

    “Berulang kali kami protes keras atas potongan biaya aplikasi yang sudah sangat tidak manusiawi dan melanggar regulasi yang tercantum dalam Kepmenhub KP nomor 1001 tahun 2022, di mana potongan aplikasi maksimal 20 persen,” tuturnya.

    “Namun, fakta yang terjadi di lapangan, potongan aplikasi yang diterapkan dua perusahaan besar melebihi 20 persen, bahkan hingga lebih dari 30 persen. Namun, tidak ada tindak lanjut sanksi dari regulator atau dari Kementerian Perhubungan,” tambahnya.

    Driver ojek online (ojol). Foto: Ari Saputra

    Igun kemudian mempertanyakan peran Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dalam menertibkan aplikator yang ‘menabrak’ aturan untuk mengenakan potongan yang lebih tinggi. Menurutnya, Kemenhub seharusnya mengambil tindakan!

    “Pertanyaan kami? Ke mana Kemenhub yang seharusnya bisa menindak tegas siapa pun yang melanggar regulasi yang dibuat oleh lembaganya, Kementerian Perhubungan,” tuturnya.

    “Apakah Menteri Perhubungan sampai tidak berdaya untuk dapat tegas kepada perusahaan aplikator besar yang seakan berkuasa melebihi kewenangan Menteri Perhubungan sebagai pembuat regulasi,” tambahnya.

    Sebagai catatan, penurunan tarif aplikasi merupakan tuntutan yang sudah disuarakan ojek online sejak tahun lalu. Bahkan, dalam demo besar yang digelar di Jakarta pada September 2024, protes terkait hal tersebut sudah disuarakan.

    (sfn/din)

  • Simak Cara dan Syarat Jadi Mitra Driver Zendo

    Simak Cara dan Syarat Jadi Mitra Driver Zendo

    Bisnis.com, JAKARTA – Zendo, layanan ojek online (ojol) berbasis permintaan (on demand) mitra Serikat Usaha Muhammadiyah (Sumu), akan terus memperluas layanannya di 2025.

    Tercatat, Zendo sudah mengaspal lebih dari 25 kota besar di Indonesia dan berencana menambah 12 kota layanan baru pada 2025.

    Hingga saat ini, mitra driver Zendo tercatat mencapai 700 orang, 2.000 mitra layanan, serta lebih dari 100.000 pengguna aktif.

    Adapun, layanan yang disiapkan Zendo antara lain yakni Zendo Bike dan Zendo Car yang melakukan antarjemput, serta Zendo Food dan Zendo Delivery yang berupa pengantaran makanan, dan pengantaran barang.

    Lalu, Bagaimana Syarat dan Langkah Menjadi Driver Zendo?

    Cara dan Syarat Jadi Mitra Driver Zendo 

    CEO dan pendiri Zendo, Lutfy Azizah mengatakan bagi masyarakat yang ingin menjadi mitra atau driver Zendo bisa menghubungi admin Zendo yang terdapat di daerah tempat tinggal mereka.

    Cara ini, kata Lutfy merupakan langkah baru yang dilakukan Zendo karena adanya keterbatasan pengaksesan pendaftaran lewat aplikasi dan website setelah layanan Ojol dari Muhammadiyah ini viral.

    “Ini di sistem kami awalnya kan registrasinya lewat aplikasi dan web. Ternyata setelah kemarin itu viral, ternyata keterbatasan kami akhirnya kita arahkan semua ke admin daerah,” kata Lutfy kepada Bisnis dikutip, Selasa (14/1/2025).

    Lebih lanjut, untuk syarat sendiri Lutfy menjelaskan masyarakat yang ingin menjadi mitra hanya perlu menyiapkan SIM, STNK, dan kemauan untuk tumbuh bersama dengan Zendo.

    Selain itu, Lutfy pun memastikan tidak ada batasan bagi masyarakat yang ingin menjadi mitra Zendo meskipun mereka dari kalangan non Muhammadiyah dan non muslim.

    Sebab, tujuan dari Zendo adalah bagaimana dapat memberikan manfaat bagi masyarakat banyak lewat layanan ojek online.

    “Karena kita itu aplikasi ojek lokal yang keberadaannya memang bagaimana bisa bermanfaat untuk orang banyak,” ujarnya.

    Cara Daftar Mitra Driver Zendo

    1. Menghubungi admin daerah Zendo

    2. Melakukan registrasi melalui admin daerah Zendo

    3. Mengisi formulir yang disiapkan admin daerah Zendo

    Syarat Menjadi Mitra Driver Zendo

    1. Memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM)

    2. Memiliki kendaraan bermotor dengan STNK yang aktif

    3. Memiliki kemauan untuk bekerja

  • Komdigi Pantau Fenomena Berburu Koin Jagat yang Bikin Heboh

    Komdigi Pantau Fenomena Berburu Koin Jagat yang Bikin Heboh

    Jakarta

    Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid buka suara terkait viralnya masyarakat berburu ‘Koin Jagat‘. Mereka kini memantau apakah Koin Jagat sesuai aturan atau tidak.

    Koin Jagat adalah sebuah permainan yang menyerupai konsep treasure hunt atau berburu harta karun di dunia nyata dengan mengandalkan aplikasi di ponsel. Meutya juga mengaku bahwa sebelumnya juga banyak pertanyaan yang masuk melalui fitur Direct Message di akun media sosialnya soal fenomena yang sedang heboh belakangan ini.

    “Pagi ini kami sudah berkoordinasi dengan Wakil Menteri Pak Angga Raka untuk menindaklanjuti mengenai aplikasi ini. Saya sendiri baru mendapat masukan, sehingga kita akan pelajari dulu,” ujar Meutya di Kantor Kementerian Komdigi, Jakarta, Senin (13/1/2025).

    Disampaikannya, ia juga berkoordinasi persoalan berburu Koin Jagat itu dengan Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Komdigi, Alexander Sabar. Yang dibahas adalah bagaimana cara penanganan yang dilakukan pemerintah dalam menyikapi hal tersebut.

    “Nanti tentu juga ini di bawah Pak Alex di Dirjen Pengawasan Ruang Digital untuk dipelajari, apa sebetulnya aplikasi ini, kerugian seperti apa, dampaknya, kemudian juga aturan-aturan mana yang bertentangan dengan undang-undang atau aturan yang ada,” ucapnya.

    “Untuk kemudian kita ambil langkah tegas, jika ada pelanggaran terhadap peraturan dan juga perundangan-undangan yang berlaku,” sambung Menkomdigi Meutya Hafid.

    Diberitakan sebelumnya, viral di media sosial anak muda ramai-ramai memburu harta karun bernama ‘Koin Jagat’. Mereka berkerumun di taman, pantai, bahkan kuburan mencari koin jagat ini. Netizen pun masih banyak yang penasaran mengenai apa itu Koin Jagat.

    Dirangkum dari berbagai sumber, koin Jagat merupakan permainan yang menggunakan aplikasi ‘Jagat’ sebagai platform utamanya. Pemain dapat bermain secara offline dengan mengikuti titik-titik lokasi yang ditampilkan pada peta di dalam aplikasi.

    Sebagian orang terutama anak muda pun belakangan ramai mencoba mencari Koin Jagat itu, termasuk di Surabaya dan Jakarta. Ada pula laporan bahwa fasilitas umum sampai dirusak. Untuk itu, aparat meminta agar pencarian Koin Jagat tidak sampai merugikan.

    Di media sosial X, netizen pun penasaran dengan kehebohan seputar Koin Jagat. “Apaan sih orang2 jadi pada gajelas gini grgr koin jagat gajelas bgt,” tulis sebuah komentar di linimasa X.

    “Kt gw jgn si, itu aplikasi ngemis pengguna aja skwkwk gw kasian sama ojol yg harus buang2 waktu nyari koin dan org2 lainnya, anak sekolah pake mabal segala. Ok game tp plis jgn sampe bikin kita jd gila,” demikian saran sebuah akun.

    “Koin jagat? Bentuk koinnya kek gimana kang? Ada2 aja tingkah warga +62 ini,” sebut yang lain.

    Dari berbagai video yang beredar di media sosial, Koin Jagat yang berhasil dikumpulkan oleh pemain nantinya dapat ditukar dengan uang. Berdasarkan unggahan dari akun Instagram resmi @jagatapp_id, pencarian Koin Jagat bisa dilakukan di beberapa kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Bali.

    (agt/fay)

  • Sekjen Sumu Pastikan Zendo Tak Tarik Admin Fee

    Sekjen Sumu Pastikan Zendo Tak Tarik Admin Fee

    Bisnis.com, JAKARTA – Sekretaris Jenderal Serikat Usaha Muhammadiyah (Sumu) Ghufron Mustaqim menyatakan, layanan ojek online (ojol) yang diinisiasi pihaknya yakni Zendo, tidak menerapkan biaya layanan (admin fee) untuk pemesanan makanan maupun antar-jemput.

    “Kalau pemesanan makanan itu tidak ada admin fee-nya sama sekali. Biaya layanan tidak ada, hanya ongkir saja,” kata dia yang dihubungi di Jakarta, Jumat (10/1/2025).

    Apabila dibandingkan dengan penyedia jasa ojol lainnya di Indonesia yang bisa menerapkan biaya layanan hingga 30 persen, pihaknya memastikan memberikan harga terbaik bagi pelanggan dan pendapatan yang lebih adil bagi para mitra ojek yang terdaftar.

    “Jadi kalau harga makanan Rp10 ribu, ya pelanggan bayarnya Rp10.000 saja, tidak di mark-up,” ujarnya.

    Menurut dia, hal tersebut dikarenakan teknologi yang diterapkan terbilang murah, yakni hanya dengan menggunakan aplikasi pesan singkat WhatsApp.

    “Karena itu secara biaya teknologi bisa murah. Jadi kita juga bisa memberikan harga yang terbaik buat para pelanggan, dan juga fair buat para driver,” katanya pula.

    Serikat Usaha Muhammadiyah (Sumu) menginisiasi pembentukan layanan ojek online (ojol) bernama Zendo yang siap memberikan pelayanan di 70 kota di Indonesia.

    Mengutip laman resmi perusahaan, di Jakarta, Jumat, Zendo merupakan layanan on-demand services berbasis ojek yang hadir untuk memenuhi segala kebutuhan masyarakat.

    “Zendo berkomitmen untuk memberikan pengalaman terbaik bagi setiap pelanggan dengan layanan yang profesional namun tetap ramah dan bersahabat,” seperti yang tertulis di laman perusahaan.

    Perusahaan menyatakan, saat ini terdapat 700 lebih mitra ojek, 2.000 mitra layanan, serta lebih dari 100.000 pengguna aktif.

    layanan yang disiapkan Zendo antara lain yakni Zendo Bike dan Zendo Car yang melakukan antarjemput, serta Zendo Food dan Zendo Delivery yang berupa pengantaran makanan, dan pengantaran barang.

  • Kehebohan Koin Jagat Bikin Netizen Penasaran

    Kehebohan Koin Jagat Bikin Netizen Penasaran

    Jakarta

    Viral di media sosial anak muda ramai-rami memburu harta karun bernama ‘Koin Jagat’. Mereka berkerumun di taman, pantai, bahkan kuburan mencari koin jagat ini. Netizen pun masih banyak yang penasaran mengenai apa itu Koin Jagat.

    Dirangkum dari berbagai sumber, koin Jagat merupakan permainan yang menggunakan aplikasi ‘Jagat’ sebagai platform utamanya. Pemain dapat bermain secara offline dengan mengikuti titik-titik lokasi yang ditampilkan pada peta di dalam aplikasi.

    Sebagian orang terutama anak muda pun belakangan ramai mencoba mencari Koin Jagat itu, termasuk di Surabaya dan Jakarta. Ada pula laporan bahwa fasilitas umum sampai dirusak. Untuk itu, aparat meminta agar pencarian Koin Jagat tidak sampai merugikan.

    “Monitor (kegiatan tersebut),” kata Kasatpol PP Jakarta Satriadi saat dihubungi detikcom, Minggu (12/1/2025). Satriadi memastikan pihaknya menyiapkan langkah antisipasi bersama Dinas Pertamanan. Ia lantas mengimbau masyarakat tak merusak fasilitas umum saat berkegiatan.

    “Kami akan antisipasi kegiatan tersebut dengan Dinas Pertamanan dan jajaran Satpol PP untuk memberikan himbauan kepada masyarakat tidak merusak fasilitas umum,” ucapnya.

    Di media sosial X, netizen pun penasaran dengan kehebohan seputar Koin Jagat. “Apaan sih orang2 jadi pada gajelas gini grgr koin jagat gajelas bgt,” tulis sebuah komentar di linimasa X.

    “Kt gw jgn si, itu aplikasi ngemis pengguna aja skwkwk gw kasian sama ojol yg harus buang2 waktu nyari koin dan org2 lainnya, anak sekolah pake mabal segala. Ok game tp plis jgn sampe bikin kita jd gila,” demikian saran sebuah akun.

    “Koin jagat? Bentuk koinnya kek gimana kang? Ada2 aja tingah warga +62 ini,” sebut yang lain.

    Dari berbagai video yang beredar di media sosial, Koin Jagat yang berhasil dikumpulkan oleh pemain nantinya dapat ditukar dengan uang. Berdasarkan unggahan dari akun Instagram resmi @jagatapp_id, pencarian Koin Jagat bisa dilakukan di beberapa kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Bali.

    Koin Jagat merupakan permainan yang menggunakan aplikasi ‘Jagat’ sebagai platform utamanya. Pemain dapat bermain secara offline dengan mengikuti titik-titik lokasi yang ditampilkan pada peta di dalam aplikasi.

    (fyk/fyk)

  • Spyshot Calon Motor Listrik Buatan Lokal: Bodi Bongsor, Tampang Agresif

    Spyshot Calon Motor Listrik Buatan Lokal: Bodi Bongsor, Tampang Agresif

    Jakarta

    Beredar di media sosial dua buah foto spyshot motor listrik terbaru buatan lokal. Dari bocoran foto yang dibagikan, motor listrik tersebut memiliki bodi bongsor dan tampang yang agresif, mirip seperti skutik konvensional di segmen premium semisal Honda PCX maupun Yamaha Nmax.

    Motor yang diduga produk MAKA Motors akhirnya terlihat penampakannya di jalanan. Pelatnya nomornya ada warna birunya, menunjukkan bahwa ini adalah motor listrik dan kalau dilihat dari desain dan dimensinya, motor ini masuk ke dalam kelas maxi scooter.

    Tampang depan motor ini memiliki desain agresif dengan dual headlamp dan windshield atau visor super besar. Kemudian tampak belakang memiliki dimensi gambot dengan dual sokbreker, serta mudguard bertuliskan ‘MAKA’. Tak hanya itu, pelat nomornya pun bertuliskan ‘MAKA’ dengan kombinasi tulisan dan angka M 4444 KA.

    CEO MAKA Motors, Raditya Wibowo, belum bisa mengonfirmasi, apakah motor tersebut merupakan produk MAKA Motors atau bukan. Rencananya MAKA Motors akan merilis produk barunya pada 15 Januari 2025 mendatang dengan spekulasi harga Rp 40 jutaan.

    “Kalau dilihat dari foto, memang ada kemiripan dengan motor kami. Tapi, kan belum tentu itu adalah sepeda motor yang sama dengan yang kami desain. Kalau motor yang akan kami luncurkan desainnya keren dan gagah. Range-nya juga jauh, bisa jadi yang terjauh untuk motor listrik yang ada di Indonesia. Tapi sabar ya, nanti kita pasti untuk tanggal launchingnya. Sebentar lagi, kok,” ungkapnya dalam keterangan resmi.

    Spyshot motor listrik baru MAKA Motors Foto: Dok. Istimewa

    “Saya belum bisa konfirmasi apakah foto itu produk MAKA Motors atau bukan. Pokoknya surprise, deh. Tapi yang pasti, sebentar lagi MAKA Motors akan meluncurkan produk perdana. Tinggal hitungan hari. Jadi mohon ditunggu, ya, informasinya,” tambah dia.

    Sebelumnya Co-founder & Chief Technology Officer MAKA Motors, Arief Fadillah, mengatakan, calon motor listrik MAKA Motors dibuat berdasar riset yang dilakukan terhadap para bikers Indonesia, termasuk juga driver ojek online (ojol) yang sehari-hari mengandalkan kendaraan roda dua.

    “Dari riset, mereka banyak yang suka motor dengan lampu depan dua. Terus desainnya agresif, galak, banyak lekukan-lekukan, dan aerodinamis,” terang Arief kepada awak media di Jakarta, Rabu (11/12/2024).

    Arief menjelaskan, calon motor listrik baru MAKA Motors dibuat agar senyaman mungkin rata-rata postur pengendara motor di Indonesia. “Riding position juga kita pikirkan. Jadi posisi berkendaranya ada yang duduk normal (kaki tegak), ada juga posisi berkendara yang memungkinkan kaki bisa selonjoran,” tambah dia.

    Menariknya lagi, baterai motor listrik ini diletakkan di bawah, tepatnya di bawah dek, sehingga motor ini bakal memiliki center of gravity yang sangat baik. Motor ini diklaim nyaman digunakan buat bermanuver dan berboncengan. Selain itu, jok motor juga didesain tidak terlalu lebar, sehingga kaki boncenger tidak perlu terlalu mengangkang.

    Wujud motor listrik buatan lokal MAKA Motors yang bakal meluncur awal 2025 Foto: Dok. MAKA Motors

    (lua/riar)

  • Warga Surabaya Dilempar ke Sungai Undaan oleh Komplotan Jambret, Hape Dirampas Dipukul dari Belakang

    Warga Surabaya Dilempar ke Sungai Undaan oleh Komplotan Jambret, Hape Dirampas Dipukul dari Belakang

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Tony Hermawan

    TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Insiden penjambretan disertai kekerasan terjadi di Jalan Undaan Kulon, Genteng, Surabaya, Minggu dini hari (12/1). 

    Korbannya, Suli (55), warga Jalan Kanginan. Dia dilempar ke Kali Undaan Kulon setelah handphonenya dirampas.

    Ditemui di rumahnya, Suli cerita baru tiba di Stasiun Pasar Turi sekitar pukul 23.30 WIB dari Blora, sulit menghubungi anaknya. 

    Pesan ojek online pun tidak bisa caranya. Karena itu, Suli memutuskan untuk pulang jalan kaki.

    Suli dari stasiun berjalan ke arah Jalan Pahlawan, lalu Jalan Jagalan, dan kemudian Jalan Undaan Kulon. 

    Namun, di depan Gang III Jalan Undaan Kulon, tiba-tiba, Suli dipukul dari belakang oleh tiga laki-laki yang datang dengan dua sepeda motor.

    “Satu pelaku membekap mulut saya, pelaku lainnya memegang tangan dan mengambil handphone saya. Lalu saya diangkat dan dilempar ke Kali Undaan,” kata Suli.

    Pelaku kemudian kabur. Suli dengan kondisi sebenarnya mencoba sendiri keluar dari sungai. 

    Namun, karena kesakitan ia hanya bisa teriak-teriak meminta tolong dari sungai.

    “Warga banyak yang datang terus ditolongi. Sekarang kaki kiri kayak keseleo dan punggung belakang bekas dipukul itu rasanya nyeri sekali,” ujarnya.

    Maman, warga Jalan Undaan Kulon III, sempat ikut menolong Suli keluar dari kali.  

    Petugas Satpol PP dan BPBD Surabaya juga turut serta dalam proses evakuasi tersebut. 

    Setelah dievakuasi, Suli kemudian diantar pulang oleh Maman. 

    Rencananya Suli akan membuat laporan polisi jika kondisinya sudah membaik.