Produk: ojol

  • Ojol ‘Dicekek’ Potongan Aplikasi, Grab Indonesia Bilang Begini

    Ojol ‘Dicekek’ Potongan Aplikasi, Grab Indonesia Bilang Begini

    Jakarta

    Grab Indonesia menanggapi keluhan asosiasi ojek online (ojol) Garda Indonesia mengenai potongan aplikasi yang mencapai 30 persen. Mereka menegaskan, kebijakan tersebut tak menyalahi aturan yang berlaku.

    Chief of Public Affairs Grab Indonesia, Tirza Munusamy mengklaim, besaran potongan yang dikenakan mitra ojol sudah sesuai Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 1001 Tahun 2022.

    “Besaran biaya layanan atau biaya sewa aplikasi yang ditetapkan oleh Grab Indonesia telah sesuai dengan regulasi yang berlaku, sebagaimana tertuang dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 1001 Tahun 2022,” ujar Tirza melalui keterangan resminya, dikutip Kamis (16/1).

    Ojek online (ojol) Gojek dan Grab. Foto: Septian Farhan Nurhuda / detikOto

    Tirza menjelaskan, biaya layanan tersebut merupakan bentuk bagi hasil antara perusahaan aplikator dengan mitra dalam menyediakan layanan transportasi bagi masyarakat.

    Dia memastikan, sebagian dari biaya layanan itu dikembalikan untuk menunjang kebutuhan dan membantu pengembangan ojol. Misalnya, untuk dukungan operasional, insentif, beasiswa dan asuransi kecelakaan.

    “Adapun sebagian dari biaya layanan ini dikembalikan untuk menunjang kebutuhan dan membantu pengembangan kapasitas mitra pengemudi melalui berbagai inisiatif,” ungkapnya.

    Diberitakan detikOto sebelumnya, Ketua Umum Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono protes, penghasilan ojol saat ini dipotong aplikator hingga 30 persen. Padahal, menurut aturan yang berlaku, potongan aplikasi semestinya tak boleh lebih dari 20 persen.

    “Berulang kali kami protes keras atas potongan biaya aplikasi yang sudah sangat tidak manusiawi dan melanggar regulasi yang tercantum dalam Kepmenhub KP nomor 1001 tahun 2022, di mana potongan aplikasi maksimal 20 persen,” ujar Igun kepada detikOto.

    “Namun, fakta yang terjadi di lapangan, potongan aplikasi yang diterapkan dua perusahaan besar melebihi 20 persen, bahkan hingga lebih dari 30 persen. Namun, tidak ada tindak lanjut sanksi dari regulator atau dari Kementerian Perhubungan,” tambahnya.

    Ojol Foto: Agung Pambudhy

    Kondisi tersebut, kata Igun, membuat penghasilan ojol semakin tipis. Sehingga, untuk menambah penghasilan, mereka terpaksa ‘kerja rodi’ dengan menghabiskan lebih banyak waktu dan tenaga.

    “Akibat potongan yang besar, rekan-rekan pengemudi ojol memforsir jam kerja dan waktu istirahatnya dipakai untuk bekerja lebih keras agar pendapatannya bisa memenuhi nafkah harian,” kata dia.

    (sfn/dry)

  • Buntut Keluhan Ojol soal Potongan Aplikasi, Gojek Cs Bakal Dipanggil Komdigi – Page 3

    Buntut Keluhan Ojol soal Potongan Aplikasi, Gojek Cs Bakal Dipanggil Komdigi – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) merespons keluhan pengemudi ojek online (ojol) terkait potongan biaya aplikasi yang mencapai 30 persen. Untuk menindaklanjuti keluhan ini, Komdigi berencana mengadakan pertemuan dengan perusahaan penyedia aplikasi.

    Wakil Menteri Komdigi, Nezar Patria, mengungkapkan bahwa pihaknya sedang membahas isu tersebut. Beberapa penyedia aplikasi yang disoroti meliputi Gojek, Grab, dan Maxim.

    “Kami sedang mencermati tuntutan-tuntutan yang ada. Diskusi lebih lanjut akan dilakukan dengan platform-platform tersebut,” kata Nezar saat ditemui di Jakarta, Kamis (16/1/2025).

    Nezar menjelaskan, pengaturan terkait aplikasi ojol berada di bawah Peraturan Menteri tentang Penyelenggaraan Sistem Elektronik (PSE) yang dikelola oleh Komdigi.

    “Kami akan mereview aturan PSE dan berdiskusi dengan platform-platform tersebut untuk mencari solusi terbaik,” ujarnya.

    Keluhan Pengemudi Ojol

    Asosiasi Ojek Online Garda Indonesia sebelumnya mengeluhkan besarnya potongan biaya aplikasi dari penghasilan mitra pengemudi, yang disebut mencapai 30 persen dari total ongkos perjalanan.

    Ketua Umum Asosiasi Garda Indonesia, Igun Wicaksono, menyatakan bahwa dua perusahaan besar di Indonesia menarik potongan aplikasi yang melebihi ketentuan.

    “Potongan aplikasi ini makin besar, bahkan melampaui batas maksimal 20 persen yang diatur dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 1001 Tahun 2022,” ujar Igun, Rabu (15/1/2025).

     

  • Kabur dari Rumah Aman, Sekuriti Bantah Lolly Datang Bersama Razman Arif Nasution

    Kabur dari Rumah Aman, Sekuriti Bantah Lolly Datang Bersama Razman Arif Nasution

    Jakarta, Beritasatu.com – Pihak sekuriti Rasuna Office Park dan Hotel Ultima Horison Rasuna membantah, tuduhan bahwa putri Nikita Mirzani, Laura Meizani Nasseru Asry (LM) atau Lolly kabur dari rumah aman bersama pengacara Razman Arif Nasution.

    “Kalau dibilang Mbak LM (Lolly) datang ke kantor Pak Razman bersama dengan Pak Razman itu tidak benar. Karena, Mbak LM datang bersama ojek online,” jelas sekuriti Hotel Ultima Horison Rasuna M Fajri Hidayat dikutip dari YouTube Reyben Unlocked, Rabu (15/1/2025).

    Fajri Hidayat mengatakan, Lolly tiba di kantor Razman Arif Nasution pada pukul 23.30 WIB.

    “Mbak LM itu datang dalam kondisi tidak rapih, cuma pakai jilbab seperti ditutupi gitu saja. Dia pakai baju hitam dengan celana levis. Saat itu terlihat lusuh, capek atau kelelahan,” lanjutnya lagi.

    Fajri Hidayat mengatakan kepada Lolly, kantor Razman Arif Nasution tidak beroperasi di saat waktu libur. Ia menyarankan untuk datang kembali di hari biasa.

    “Dia (Lolly) mencari Pak Razman, sebelum ke kantor Pak Razman dia sempat ke sini dahulu (Hotel Ultima Horison Rasuna) cuma di luar, karena gadis ini mempertanyakan di mana kantor Pak Razman,” lanjutnya.

    “Saya bilang sudah tutup apalagi Sabtu dan Minggu, kemudian gadis itu bicara sama LM dan Pak Razman bicara dengan Ronald teman kerja saya,” bebernya lagi.

    Setelah berbincang dengannya, Lolly akhirnya pergi ke kantor Razman Arif Nasution yang letaknya hanya berseberangan dari tempatnya bekerja.

    “Dia datang pakai masker, tetapi sekedar mempertanyakan kantor Pak Razman lalu saya arahkan ke plang banner kantor yang bersangkutan karena di situ ada nomor teleponnya. Ya sudah, saya minta dia hubungi lewat nomor telepon yang ada di banner,” ungkap sekuriti Rasuna Office Park, Bowo, yang membantah tuduhan Lolly datang bersama Razman Arif Nasution setelah kabur dari rumah aman.

  • Jejak Lolly Pesan Ojek Online Saat Kabur dari Rumah Aman Dibongkar Netizen

    Jejak Lolly Pesan Ojek Online Saat Kabur dari Rumah Aman Dibongkar Netizen

    Jakarta, Beritasatu.com – Teka-teki soal penggunaan putri Nikita Mirzani, Laura Meizani Nasseru Asry (LM) atau Lolly saat kabur dari rumah aman untuk memesan ojek online untuk menuju kantor kuasa hukum Vadel Badjideh, Razman Arif Nasution dibongkar netizen.

    “Jadi, Lolly itu kabur dari rumah aman saat dibawa ke rumah sakit dengan cara meminjam hand phone sekuriti di sana,” kata netizen yang diunggah ulang akun Instagram @wrangga_01, Rabu (15/1/2025).

    Menurutnya, kabar penggunaan hand phone milik sekuriti yang digunakan Lolly diketahui dari salah satu pekerja yang berada di rumah aman.

    “Kenapa aku bisa tahu soal Lolly pakai hand phone sekuriti? Karena aku tahu dari catering di rumah aman,” tuturnya lagi.

    “Aku sekalian mau menanyakan kondisi adikku tetapi belum bisa karena di sana benar-benar ketat,” lanjutnya.

    Selain itu, netizen juga membenarkan apa yang diutarakan Humas Polres Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi yang mengatakan Lolly sempat dibawa ke rumah sakit karena mengeluhkan sakit.

    “Memang benar yang dikatakan polisi, kalau Lolly itu alasannya lagi sakit. Jadi, dia teriak-teriak kesakitan makanya dibawa ke puskesmas,” lanjutnya.

    “Saat di puskesmas dia kabur,” tandas netizen yang membongkar jejak Lolly saat kabur dari rumah aman.

  • Beda Tarif Ojol Zendo Muhammadiyah dengan Grab-Gojek, Cek Cara Pesan!

    Beda Tarif Ojol Zendo Muhammadiyah dengan Grab-Gojek, Cek Cara Pesan!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Zendo jadi pemain baru layanan transportasi online di Indonesia. Zendo sebenarnya sudah ada sejak 2015 yang dikelola oleh Serikat Usaha Muhammadiya atau SUMU.

    Namun cara pemesanannya berbeda dengan pemain lain seperti Gojek dan Grab. Pemesanan transportasi di Gojek dan Grab menggunakan aplikasi yang terlebih dahulu harus di-download di Apple App Store atau Google Play Store. Pengguna lalu memasukkan alamat penjemputan dan tujuan, baru secara otomatis akan keluar berapa harga yang harus dibayarkan.

    Sementara itu, Zendo menggunakan WhatsApp sebagai alat pemesan. Aplikasi Zendo tersedia di Google Play Store, tetapi pemesanan akan diarahkan ke kontak WhatsApp yang berbeda-beda sesuai lokasi penjemputan.

    Masyarakat tinggal mengirimkan chat alamat penjemputan dan tujuan, nanti akan diberikan tarif yang berlaku. Tercatat Zendo sudah ada di lebih 70 kota. Anda bisa mengecek kota dan nomor telepon untuk memesan langsung di website atau aplikasi resminya.

    Beberapa wilayah yang sudah memiliki layanan ini seperti Bekasi, Yogyakarta, hingga Batam. Zendo belum tersedia untuk wilayah Jakarta.

    Perbandingan Tarif Gojek, Grab, Zendo

    CNBC Indonesia membandingkan harga ketiganya dengan rute yang sama, yakni Stasiun Bekasi menuju ke Metropolitan Mall Bekasi berjarak 3,6 km. Lokasi dipilih karena Zendo sudah tersedia di kota Bekasi. Ini perbandingannya, berdasarkan pencarian pada Rabu siang (15/1/2025):

    1. Gojek

    Goride: Rp 15 ribu

    Goride Comfort : Rp 17 ribu

    Gocar : Rp 22 ribu

    Gocar Prioritas : Rp 26 ribu

    2. Grab

    GrabBike : Rp 16 ribu

    GrabBike Hemat : Rp 14 ribu

    GrabCar Plus : Rp 35 ribu

    GrabCar Hemat : Rp 20.500

    3. Zendo

    Akun WhatsApp yang dihubungi memberikan sejumlah tarif berdasarkan jarak penjemputan dan tujuan. Dituliskan jaraknya 0-3 km Rp 10 ribu, 3,1 km-4km Rp 12 ribu, 4,1 km-5 km Rp 15 ribu, 5,1-6km Rp 17 ribu, dan 6,1-7 km sebesar Rp 18 ribu.

    Artinya dengan jarak 3,6 km, penumpang bisa membayarkan sekitar Rp 15 ribu.

    Sementara itu, untuk jarak lebih dari 7 km dikenakan tarif dikali Rp 2,500. Untuk mobil tidak ada perincian harga, karena bergantung pada pilihan kendaraan, termasuk jika disewa untuk pengantaran satu hari penuh.

    Semoga informasi ini membantu!

    (fab/fab)

  • Potongan Aplikasi 30% Bikin Ojol Menjerit, Kemenhub Bilang Begini

    Potongan Aplikasi 30% Bikin Ojol Menjerit, Kemenhub Bilang Begini

    Jakarta

    Kementerian Perhubungan (Kemenhub) merespons keluhan asosiasi ojek online (ojol) Garda Indonesia mengenai potongan aplikasi yang terlalu besar, yakni 30 persen. Mereka mengaku tak berhak melakukan teguran ke pihak aplikator.

    Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik (BKIP) Kemenhub Budi Rahardjo menjelaskan, pihaknya hanya berwenang memberikan rekomendasi batasan potongan dari aplikator. Namun, kebijakan lanjutannya tetap berada di tangan Kementerian Komunikasi Digital (Komdigi).

    “Dulu peraturan dibuat karena ada kepentingan dengan transportasi, walaupun aplikator di bawah Komdigi. Maka kita ke Komdigi hanya memberikan rekomendasi agar Komdigi memberikan teguran kepada aplikator. Jadi Kemenhub tidak bisa secara langsung,” ujar Budi Rahardjo melalui keterangan resminya, dikutip Rabu (15/1).

    Ojek online (ojol) Gojek dan Grab. Foto: Septian Farhan Nurhuda / detikOto

    Kemenhub memiliki aturan batasan potongan perusahaan aplikator yang tertuang dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 1001 tahun 2022 tentang Perdoman Perhitungan Biaya Jasa Penggunaan Sepeda Moto yang Digunakan untuk Kepentingan Nasyarakat yang Dilakukan dengan Aplikasi.

    Budi membenarkan, ada permintaan dari komunitas ojol mengenai potongan aplikasi yang terlalu besar. Bahkan, pihaknya juga telah melalukan koordinasi terkait keluhan tersebut secara internal. Namun, Kemenhub tak bisa secara langsung mengumpulkan data di lapangan untuk kemudian direalisasikan menjadi kebijakan.

    “Biasanya kita dapatnya dari mitra, mitranya aplikator. (Mengawasi perusahaan aplikasi) kita tidak punya kemampuan atau kewenangan, itu masuknya karena mereka di bawah kewenangan Komdigi,” ungkapnya.

    Diberitakan detikOto sebelumnya, Ketua Umum Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono protes, penghasilan ojol saat ini dipotong aplikator hingga 30 persen. Padahal, menurut aturan yang berlaku, potongan aplikasi semestinya tak boleh lebih dari 20 persen.

    “Berulang kali kami protes keras atas potongan biaya aplikasi yang sudah sangat tidak manusiawi dan melanggar regulasi yang tercantum dalam Kepmenhub KP nomor 1001 tahun 2022, di mana potongan aplikasi maksimal 20 persen,” ujar Igun kepada detikOto.

    “Namun, fakta yang terjadi di lapangan, potongan aplikasi yang diterapkan dua perusahaan besar melebihi 20 persen, bahkan hingga lebih dari 30 persen. Namun, tidak ada tindak lanjut sanksi dari regulator atau dari Kementerian Perhubungan,” tambahnya.

    Kondisi tersebut, kata Igun, membuat penghasilan ojol semakin tipis. Sehingga, untuk menambah penghasilan, mereka terpaksa ‘kerja rodi’ dengan menghabiskan lebih banyak waktu dan tenaga.

    “Akibat potongan yang besar, rekan-rekan pengemudi ojol memforsir jam kerja dan waktu istirahatnya dipakai untuk bekerja lebih keras agar pendapatannya bisa memenuhi nafkah harian,” kata dia.

    (sfn/dry)

  • Skema Pembiayaan Inovatif BTN Dukung Program 3 Juta Rumah – Page 3

    Skema Pembiayaan Inovatif BTN Dukung Program 3 Juta Rumah – Page 3

    Untuk mendukung pembiayaan Program 3 Juta Rumah, BTN berencana menerbitkan obligasi dengan dukungan penjaminan pemerintah.

    Dengan adanya jaminan ini, BTN dapat memperoleh kupon bunga yang lebih rendah dan pendanaan dalam jumlah besar dari pasar internasional.

    Selain itu, BTN juga mengusulkan sekuritisasi aset KPR FLPP untuk menarik dana dari investor domestik dan luar negeri.

    “Sekuritisasi memungkinkan kami menggulirkan kembali dana untuk pengajuan KPR baru, sehingga lebih banyak masyarakat yang dapat terfasilitasi,” ungkap Nixon.

    Meningkatkan Inklusi Perumahan

    BTN juga fokus menjangkau pekerja sektor informal, seperti pedagang kecil, pengusaha mikro, dan pengemudi ojek online, yang kini mencakup 10% dari total penerima KPR Subsidi BTN. Langkah ini merupakan bagian dari misi BTN untuk memperluas inklusi perumahan dan keuangan.

    “Program perumahan rakyat tidak hanya mendukung pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menjadi upaya nyata dalam pengentasan kemiskinan,” kata Nixon.

     

  • Solusi AI Refinery Indosat (ISAT) Sasar Perbankan, Tingkatkan Produktivitas

    Solusi AI Refinery Indosat (ISAT) Sasar Perbankan, Tingkatkan Produktivitas

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Indosat Tbk. (ISAT) atau Indosat Ooredoo Hutchison bakal memfokuskan solusi kecerdasan buatan AI Refinery pada sektor jasa keuangan.

    AI Refinery sendiri adalah adalah solusi kecerdasan artifisial (AI) yang dikembangkan untuk membantu sektor jasa keuangan, seperti bank dan lembaga keuangan

    SVP Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Steve Saerang mengatakan bahwa solusi AI ini akan membantu bank dan lembaga keuangan untuk meningkatkan efisiensi operasional dan kualitas pengambilan keputusan.

    “Serta menawarkan pengalaman pelanggan yang lebih personal, dengan memastikan regulasi dan keamanan data,” kata Steve kepada Bisnis, Rabu (15/1/2025).

    Adapun, dampak kecerdasan buatan global dalam perbankan diperkirakan mencapai US$19,87 miliar pada 2023 dan diharapkan tumbuh pada tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 31,8% dari tahun 2024 hingga 2030.

    Selain membantu meningkatkan operasional, Steve menjabarkan manfaat yang diberikan dari solusi AI berupa peningkatan produktivitas, profitabilitas yang lebih tinggi, dan kemampuan untuk beradaptasi lebih cepat terhadap perubahan pasar. 

    Keandalan AI Refinery, kata Steve terletak pada keamanan, efisiensi, serta relevan. Dengan permintaan yang terus meningkat, solusi ini diharapkan dapat menjangkau lebih banyak bank dan lembaga keuangan di Indonesia.

    Sehingga, solusi AI ini memiliki pengaruh dalam meningkatkan pengambilan keputusan, mengotomatisasi proses, dan memberikan pengalaman pelanggan yang dipersonalisasi.

    Lebih lanjut, Steve mengatakan bahwa AI Refinery merupakan solusi yang menggabungkan keahlian global Accenture, Indosat, dan Lintasarta untuk memberikan solusi yang andal. 

    Dari sisi biaya, Steve menyampaikan AI Refinery menawarkan pendekatan efisien tanpa mengorbankan fleksibilitas atau keamanan data. 

    “Indosat percaya, upaya ini dapat menggerakkan implementasi AI di Indonesia, dan di saat bersamaan meningkatkan pengalaman mengesankan (marvelous experience) bagi seluruh pelanggannya,” ujarnya.

    Diberitakan sebelumnya, Indosat bekerja sama dengan Nvidia meluncurkan tiga platform inovatif dalam acara Indonesia AI Day di The Tribrata, Kamis (14/11/2024) antara lain GPU Merdeka, Sahabat AI, dan IM3 Platinium. 

    President Director and Chief Executive Officer Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha mengatakan platform pertama yang diluncurkan adalah IM3 Platinum.

    Selain IM3 Platinum, Vikram menuturkan pihaknya juga meluncurkan Sahabat AI. Sebuah LLM yang bisa membantu pengguna dalam mengakses layanan di aplikasi.

    Teknologi Sahabat AI telah diimplementasikan di GOTO, yang memudahkan para penggunanya dalam melakukan pemesanan makanan dan ojek online. 

    Lebih lanjut, untuk platform ketiga Vikram menyampaikan bahwa Indosat juga meluncurkan Merdeka Cloud.

    Platform ini bakal digunakan untuk mendemokratisasi AI untuk semua perusahaan. Vikram menyebut, platform ini nantinya bakal didukung oleh Nvidia dan Accenture.

  • Tata Kelola Biaya Aplikasi Ojol, Tanggung Jawab Siapa?

    Tata Kelola Biaya Aplikasi Ojol, Tanggung Jawab Siapa?

    Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan kewenangan terkait biaya jasa yang dibebankan ke mitra driver ojek online (ojol) ada di Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). 

    Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik (BKIP) Kemenhub Budi Rahardjo mengatakan meski aturan terkait biaya jasa diatur dalam Keputusan Menteri Perhubungan, wewenang untuk mengambil tindakan berupa teguran maupun sanksi ke aplikator merupakan milik Komdigi. 

    “Jadi berdasarkan peraturan ini Kementerian Perhubungan memberikan rekomendasi kepada Komdigi jika ada aplikator yang melanggar. Tetapi Kementerian Perhubungan tidak punya kewenangan [mengambil tindakan] karena perusahaan aplikator itu dibawah Komdigi,” jelas Budi di Kementerian Perhubungan, Selasa (14/1/2025). 

    Diketahui, dalam Keputusan Menteri Perhubungan KP No.1001/2022 disebutkan bahwa para aplikator mematok biaya aplikasi maksimal sebesar 20% dari setiap pemesanan yang dijalankan oleh mitranya.

    Namun dalam praktiknya, beberapa driver ojek online mengeluhkan biaya aplikasi yang lebih tinggi dari seharusnya. 

    Budi menerangkan jika pihaknya telah menerima pengaduan dan permintaan dari komunitas Ojol. Namun Kemenhub masih melakukan koordinasi kepada stakeholder terkait. 

    “Jadi kita tidak punya kemampuan dan kewenangan untuk masuk ke perusahaan aplikator,” jelas dia. 

    Pada pemberitaan Bisnis sebelumnya, mitra driver mengeluhkan biaya jasa yang dibebankan kepada mitra melambung dan membuat pendapatannya menipis. 

    Driver Gojek menunggu antrianPerbesar

    Dalam penelusuran Bisnis, salah seorang mitra Gojek bernama Rezki mengatakan bahwa biaya aplikasi sangat mencekik pendapatannya akhir-akhir ini.

    Sementara itu driver Grab lebih mengeluhkan pada sepinya penumpang di tengah biaya aplikasi 20% yang diterapkan Grab.

    Asosiasi Pengemudi Transportasi dan Jasa Daring Indonesia meminta agar pemerintah dan aplikator Grab-Gojek menurunkan potongan biaya aplikasi menjadi 10% dari sebelumnya 20%.

    Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Transportasi dan Jasa Daring Indonesia, Raden Igun Wicaksono menyampaikan rasa kekecewaan karena pihak regulator tidak dapat berbuat banyak dalam pemotongan biaya aplikasi. 

    Biaya aplikasi yang besar membuat mitra driver sengsara sehingga dia berharap biaya tersebut dapat diturunkan menjadi 10%. Pemerintah juga diminta menindak tegas aplikator yang menaikan biaya aplikasi melebih batas. 

    “Kami menyayangkan pihak pemerintah atau regulator tidak bisa berbuat apapun ataupun berikan sanksi kepada aplikator yang melanggar regulasi resmi dari pemerintah,” kata Igun kepada Bisnis, Senin (6/1/2025).

    Asosiasi berharap Menteri Perhubungan yang baru dapat lebih responsif dalam mengakomodasi aspirasi para pengemudi, mengingat asosiasi mereka telah sejak lama terlibat dalam penyusunan tarif ojek online dan potongan aplikasi sejak 2019 lalu.

    “Kami berharap Menteri Perhubungan yang baru ini bisa tegas dan mengakomodir aspirasi kami dari Asosiasi Pengemudi Transportasi dan Jasa Daring Indonesia,” ujarnya.

    Lebih lanjut, potongan yang terlalu tinggi telah menjadi beban bagi banyak pengemudi yang selama ini menggantungkan hidupnya pada penghasilan dari aplikasi transportasi daring. 

    Asosiasi berharap, dengan perhatian serius dari pemerintah, permasalahan ini bisa segera diatasi untuk kesejahteraan mitra pengemudi ojol di seluruh Indonesia.

    “Kami mendesak Menteri Perhubungan untuk menjadikan isu ini sebagai prioritas di tahun 2025, mengingat jutaan pengemudi ojol mengandalkan pendapatan dari aplikasi ini,” ucap Igun.

    Sementara itu, Ekonom Center of Economics and Law Studies (Celios) Nailul Huda mengatakan Gojek dan Grab harus hati-hati dalam menerapkan platform fee mengingat konsumen Indonesia masih berbasis permintaan. Persaingan dengan harga masih cukup berat. 

    “Kemudian, driver dan konsumen juga harus diperlihatkan receipt di awal secara detail dengan komponen masing-masing. Hal tersebut dilakukan untuk memberikan informasi harga secara lengkap. Bagi pemerintah, tentu memperjelas aturan potongan driver harus diperjelas apakah dari tarif perjalanan saja atau dari biaya yang dibayarkan oleh konsumen karena dua hal tersebut berbeda,” kata Huda. 

  • Video : Biaya Potongan Aplikasi 30 Persen, Ojol Minta Turun Jadi Segin

    Video : Biaya Potongan Aplikasi 30 Persen, Ojol Minta Turun Jadi Segin

    Jakarta, CNBC Indonesia –Asosiasi Ojek Online, Garda Indonesia meminta aplikator seperti Gojek dan Grab menurunkan biaya potongan aplikasi. Sebab, angka yang berlaku saat ini membuat penghasilan para ojol makin menipis.

    Selengkapnya dalam program Autobizz Indonesia, Selasa (14/01/2025).