Produk: ojol

  • Polres Sumenep Sediakan ‘Ojol Mart’, Tempat Ngopi Gratis Pengemudi Ojol

    Polres Sumenep Sediakan ‘Ojol Mart’, Tempat Ngopi Gratis Pengemudi Ojol

    Sumenep (beritajatim.com) – Polres Sumenep resmi meluncurkan dua inovasi baru, yakni “Ojol Mart” dan “Ojol Auto”, yang diperuntukkan bagi para pengemudi ojek online (ojol) di wilayah setempat. Launching dilakukan di area Taman Adipura Sumenep, Jumat (24/10/2025).

    Ojol Mart merupakan tempat bagi para pengemudi ojol untuk beristirahat dan menikmati kopi gratis sambil menunggu penumpang. Sementara Ojol Auto menyediakan fasilitas perawatan ringan kendaraan, seperti pengisian angin ban sepeda motor.

    Kapolres Sumenep AKBP Rivanda menjelaskan, kedua fasilitas ini merupakan bentuk dukungan dan sinergi kepolisian dengan komunitas ojol di Sumenep. “Awalnya kami mendengar tempat nongkrong para ojol dibongkar. Karena itu, kami berinisiatif menyediakan tempat baru agar mereka bisa ngumpul, beristirahat, sambil ngopi dengan nyaman,” ujar Rivanda.

    Kapolres berpesan agar para pengemudi ojol turut menjaga fasilitas yang telah disediakan oleh Polres Sumenep. “Tolong dijaga, jangan sampai fasilitas yang ada di sini rusak atau hilang,” tegasnya.

    Lebih lanjut, Rivanda juga mengajak seluruh komunitas ojek online untuk menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas dan mitra aktif kepolisian dalam menjaga keamanan serta ketertiban masyarakat. “Kami berterima kasih kepada para pengemudi ojol yang selama ini membantu menciptakan suasana aman dan kondusif di jalan maupun di tengah masyarakat,” katanya.

    Sementara itu, Ketua Paguyuban Ojek Online Sumenep, Eson, menyampaikan apresiasi atas langkah inovatif Polres Sumenep tersebut. “Kami sangat berterima kasih atas fasilitas Ojol Mart dan Ojol Auto ini. Insya Allah akan kami jaga sebaik mungkin. Kami juga siap selalu bermitra dengan kepolisian,” ungkapnya. [tem/kun]

  • Ratusan Driver Ojol Kompak Jaga Surabaya Aman, Kapolrestabes: Kota Ini Ada di Pihak Kalian

    Ratusan Driver Ojol Kompak Jaga Surabaya Aman, Kapolrestabes: Kota Ini Ada di Pihak Kalian

    Surabaya (beritajatim.com) – Polrestabes Surabaya terus berupaya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas). Salah satu langkah konkret dilakukan dengan menggandeng ratusan driver ojek online (ojol) yang setiap hari beraktivitas di jalanan Kota Pahlawan.

    Ratusan pengemudi ojol itu dikumpulkan di Lapangan A Polrestabes Surabaya, Jumat (24/10/2025). Dalam kesempatan itu, para driver sepakat bersinergi bersama polisi untuk menjaga situasi kamtibmas agar Surabaya tetap aman dan kondusif.

    “Kehadiran kalian pagi ini menunjukkan semangat kebersamaan dan komitmen kita untuk menjaga keamanan di Surabaya, kota pahlawan yang kita cintai bersama,” ujar Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Luthfie Sulistiawan di hadapan ratusan pengemudi ojol.

    Luthfie menjelaskan, pihaknya telah memerintahkan seluruh Kapolsek jajaran di Surabaya untuk menjalin komunikasi aktif dengan para pengemudi ojol. Hal itu sebagai bentuk perlindungan dan dukungan terhadap keselamatan mereka di lapangan.

    “Keselamatan itu penting, apalagi bagi yang sering ngojol malam hari, terutama perempuan. Jika ada situasi darurat, jangan segan melapor agar bisa kami tangani lebih awal,” imbuhnya.

    Lebih lanjut, Luthfie menegaskan bahwa kepolisian berkomitmen terus hadir untuk menjaga, melindungi, dan mengayomi masyarakat, termasuk komunitas ojek online yang kini menjadi bagian penting dari mobilitas warga Surabaya. Ia juga mengingatkan para pengemudi agar selalu taat peraturan lalu lintas dan mengutamakan keselamatan.

    “Mari kita bersama-sama menaati aturan lalu lintas. Bekerjalah dengan penuh tanggung jawab dan utamakan keselamatan diri serta penumpang. Surabaya ada di pihak kalian, dan Polri akan terus mendukung,” jelasnya.

    Dalam kegiatan bertajuk Apel Ojol Kamtibmas ini, Luthfie juga menyerahkan bantuan helm dan paket sembako kepada para pengemudi ojek online. Ia berharap sinergi antara kepolisian dan komunitas ojol semakin kuat di masa mendatang.

    “Saya kira perlu ada ruang dialog terbuka antara polisi dan ojol agar setiap permasalahan di lapangan bisa segera dicari solusinya,” pungkasnya. [ang/kun]

  • Kapolres Sumenep Minta Komunitas Ojol Jadi Mata dan Telinga Polisi

    Kapolres Sumenep Minta Komunitas Ojol Jadi Mata dan Telinga Polisi

    Sumenep (beritajatim.com) – Polres Sumenep mengaku siap untuk bersinergi dengan pengemudi ojek online (ojol) terutama dalam menegakkan Kamtibmas.

    “Ojol ini komunitas besar yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Kami siap bermitra dengan komunitas ojol,” kata Kapolres Sumenep, AKBP Rivanda usai memimpin Apel Ojol Kamtibmas, Jumat (24/10/2025).

    Kapolres bahkan berharap agar ojol bisa menjadi mata dan telinga Polres untuk urusan Kamtibmas. Salah satunya menjadi mitra untuk sosialisasi tertib lalu lintas.

    “Pengemudi ojol ini kan biasanya lengkap. Pakai helm, kemudian menyediakan helm juga untuk penumpangnya. Dan semoga selalu mematuhi rambu lalu lintas. Ini juga merupakan sarana sosialisasi tertib lalu lintas,” tandasnya.

    Apel Ojol Kamtibmas tersebut diikuti oleh puluhan pengemudi ojek online dari berbagai komunitas di wilayah Kabupaten Sumenep, untuk memperkuat sinergitas antara Polri dan masyarakat, khususnya para pengemudi ojek online.

    “Kami menyampaikan apresiasi kepada seluruh pengemudi ojek online yang selama ini telah membantu menciptakan suasana aman dan kondusif di jalan raya maupun di tengah masyarakat,” ujarnya.

    Ia juga mengajak seluruh komunitas ojek online untuk menjadi pelopor keselamatan serta berperan aktif dalam mendukung tugas kepolisian melalui penyampaian informasi apabila menemukan potensi gangguan kamtibmas di lapangan.

    “Rekan-rekan ojek online memiliki peran penting sebagai bagian dari masyarakat yang setiap hari bersentuhan langsung dengan berbagai situasi di jalan. Jadilah mitra Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban, sehingga Sumenep tetap aman, tertib, dan nyaman bagi semua,” pungkas Kapolres. [tem/suf]

  • Prabowo Akan Segera Keluarkan Aturan Baru Ojol, Ini Bocorannya

    Prabowo Akan Segera Keluarkan Aturan Baru Ojol, Ini Bocorannya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah menyiapkan aturan baru untuk mengatur kesejahterahan pengemudi ojek online (Ojol), juga untuk menciptakan persaingan usaha yang lebih sehat antar aplikator.

    “Sedang dikomunikasikan semua,” kata Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, di Kompleks Istana Merdeka, Jumat (24/10/2025).

    Penyusunan itu merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Prabowo Subianto dalam Sidang Kabinet Paripurna, yang meminta agar dua perusahaan penyedia jasa ojek online dipanggil untuk membahas kesejahteraan pengemudi dan persaingan usaha yang adil.

    Menurut Prasetyo Hadi dari draft aturan yang disiapkan masih dipelajari, dan akan dikomunikasikan ke semua pihak termasuk aplikator.

    “Ya makanya kan dari draft itu, kemudian kami pelajari. Kemudian ada yang masih perlu dikomunikasikan dengan semua pihak, kami cari jalan keluar.

    Namun menurutnya nanti bentuk aturan itu akan berupa Peraturan Presiden (Perpres), yang akan dikeluarkan dalam dalam waktu dekat.

    Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
    Ilustrasi Ojek Online

    “Mungkin Perpres, biar lebih cepat,” katanya.

    “Sudah ada tinggal ada beberapa yang masih kami harus cari titik temunya. Tapi secara umum kan sudah hampir semua,” tambahnya.

    Sebelumnya dalam sidang kabinet paripurna, di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/10/2025). Prabowo mau berdiskusi dengan perusahaan besar ojek online untuk mencari solusi terbaik untuk pengemudi, maupun aplikator.

    “Kami sedang berdiskusi dengan perusahaan perusahaan besar ojek daring untuk mencari solusi terbaik bagi para pengemudi. Demi efisiensi dan perlindungan agar tidak terjadi persaingan yang merusak. Kami ingin menciptkan lapangan kerja yang terjadim untuk para pengemudi online,” kata Prabowo.

    (emy/wur)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Ratusan Driver Ojol Kompak Jaga Kamtibmas, Polresta Sidoarjo Apresiasi Sinergi Hebat

    Ratusan Driver Ojol Kompak Jaga Kamtibmas, Polresta Sidoarjo Apresiasi Sinergi Hebat

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Ratusan driver ojek online (Ojol) mengikuti apel keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di Lapangan Mako Polresta Sidoarjo, Jumat (24/10/2025). Kegiatan tersebut dipimpin langsung oleh Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Christian Tobing, serta diikuti pejabat utama dan kapolsek jajaran Polresta Sidoarjo.

    Apel ini menjadi wujud komitmen bersama antara Polri dan komunitas Ojol untuk bersinergi menjaga kondusifitas kamtibmas di wilayah Kabupaten Sidoarjo.

    Dalam sambutannya, Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Christian Tobing mengapresiasi soliditas dan sinergi para driver Ojol, baik dengan pemerintah maupun aparat keamanan. Ia menekankan pentingnya peran Ojol dalam membantu menciptakan suasana aman dan tertib di jalan raya.

    “Kami dari kepolisian dengan senang hati dan terbuka memfasilitasi aspirasi rekan-rekan Ojol. Solidnya kemitraan ini dalam mewujudkan kamtibmas di wilayah kita harus terus dijaga bersama,” ujarnya.

    Christian Tobing juga mengajak seluruh driver Ojol untuk mendukung program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, dengan menjadi bagian dari masyarakat yang aktif menjaga keamanan dan ketertiban sosial.

    “Semangat kebersamaan ini perlu dijaga agar kolaborasi antara polisi dan Ojol semakin kuat. Mereka adalah mitra strategis dalam menjaga stabilitas sosial,” tambahnya.

    Sebagai penutup kegiatan, dilaksanakan pembacaan ikrar bersama antara polisi dan komunitas Ojol, dilanjutkan dengan pemberian bantuan sosial (baksos) oleh Kapolresta Sidoarjo kepada para pengemudi ojek online. [isa/kun]

  • Ojol Tuntut Revisi, Grab Food dan GoFood Malah Kehilangan Payung Hukum

    Ojol Tuntut Revisi, Grab Food dan GoFood Malah Kehilangan Payung Hukum

    Jakarta, CNBC Indonesia – Formula Tarif Layanan Pos Komersial menjadi salah satu peraturan yang diterbitkan di selama satu tahun pemerintahan Prabowo-Gibran melalui Kementerian Komunikasi dan Digital. Formula tersebut terdapat dalam Peraturan Menteri Komdigi Nomor 8 Tahun 2025 yang disahkan pada Mei lalu.

    Permenkomdigi tersebut merupakan pengganti aturan sebelumnya yaitu Permenkominfo No. 1/2012 tentang Formula Tarif Layanan Pos Komersial. Aturan yang lama ini sempat mengundang protes dan demonstrasi dari pengemudi ojol. Para ojol minta regulasi direvisi karena tidak menetapkan tarif bagi jasa pengiriman makanan dan minuman instan seperti Grab Food dan GoFood.

    Pada dasarnya Permenkomdigi no. 8 2025 mengatur tarif layanan pos komersial atau ongkos kirim. Salah satu yang dibahas adalah terkait tarif layanan pengantaran.

    Dalam aturan itu dijelaskan tarif layanan pos komersial ditetapkan penyelenggara pos. Namun ini berdasarkan formula yang ditetapkan oleh pemerintah.

    Perhitungannya ada di pasal 41, yakni biaya produksi atau biaya operasional ditambah margin pada platform layanan. Biaya operasionalnya diatur dalam ayat (4), terdiri dari biaya tenaga kerja, transportasi, aplikasi, teknologi, biaya karena kerja sama penyedia sarana dan prasarana, serta akibat kerja sama dengan pelaku usaha orang perseorangan.

    Pemerintah tidak menetapkan tarif atas dan bawah untuk ongkos pengiriman dalam aturan tersebut. Sebab Direktur Pos dan Penyiaran Ditjen Ekosistem Digital Komdigi, Gunawan Hutagalung menjelaskan tarif tidak diatur pemerintah berdasarkan Undang-Undang Pos.

    “Tapi ditetapkan oleh penyelenggara berdasarkan formula tarif. Nah, formula tarif yang di PM ini dijelaskan lagi. Oh kalau mau buat tarif, ini loh biaya-biayanya,” jelas Gunawan ditemui beberapa waktu yang lalu.

    Namun tak menutup kemungkinan tarif bisa ditentukan pemerintah, berdasarkan adanya laporan dari pelaku usaha terkait tarif. Kemudian, menteri akan melakukan evaluasi terkait tarif tersebut.

    Sejumlah pengemudi ojek daring (ojol) menggelar aksi demo di depan gedung Kominfo, Jakarta, Kamis (29/8/2024). (CNBC Indonesia/Novina Putri Bestari)

    Dalam pasal 42 ayat (2) ditetapkan evaluasi akan dilakukan berdasarkan lima hal. Mulai dari ulasan pasar, kajian biaya, penilaian dampak terhadap masyarakat, kinerja keuangan perusahaan, dan keberlangsungan layanan pos.

    Penetapan tarif batas atau bawah oleh pemerintah tersebut tetapi hanya sementara, yaitu berlaku paling lama sepanjang 6 bulan.

    Namun, pengelola aplikasi menyatakan penetapan tarif untuk layanan pesan antar makanan seperti GrabFood dan Gofood masih mengacu pada Permenkominfo No. 1/2012. Alasannya, Permenkomdigi No. 8/2025 tidak mengatur pengiriman dari titik ke titik.

    Kedua aturan sama-sama menyatakan bahwa tarif pos komersial ditetapkan oleh penyelenggaraan layanan pos komersial dan terdiri dari komponen biaya ditambah margin. Perbedaannya ada pada komponen perhitungan komponen biaya.

    Aturan yang lama menyatakan, kelompok biaya komponen perhitungan tarif terdiri dari kelompok biaya operasi/produksi (termasuk biaya resiko), kelompok biaya pemasaran, kelompok biaya administrasi, kelompok biaya umum; dan biaya yang tidak bersinggungan langsung dengan proses produksi.

    Sedangkan Permenkomdigi no. 8/2025 mencantumkan cara perhitungan biaya produksi yang jauh lebih detail, yaitu mencakup biaya tenaga kerja atau karyawan, biaya transportasi, biaya aplikasi, biaya teknologi, biaya yang timbul akibat kerja sama penyediaan sarana dan prasarana, dan biaya yang timbul akibat kerja sama dengan pelaku usaha orang perseorangan.

    Penumpang menggunakan jasa ojek daring di Stasiun Palmerah, Jakarta, Kamis (8/9/2022). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

    “Judulnya sama, yakni layanan pos komersial. Dulu, diatur sama, kami masuk ke aturan ini. Akan tetapi, kami layanan point to point yang berbeda dengan layanan logistik yang memakai pergudangan, tidak diatur [di Permenkomdigi]. Ini masih didiskusikan,” kata juru bicara Grab dalam pertemuan dengan media.

    Sementara, Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, mengatakan bahwa aturan soal tarif pengantaran makanan dan barang online seperti GrabFood dan GoFood, ada di Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

    “Karena kalau Permen (Peraturan Menteri) tentang pos memang mengaturnya pos, jadi memang tidak mengatur itu. Tapi betul bahwa ada ranah aturan di Kemenhub, tarif itu adanya di Kemenhub,” ujar Meutya saat ditemui usah Raker dengan Komisi I DPR, Juli lalu.

    Namun, kata dia, tata kelola PSE termasuk juga Grab dan Gojek, itu ada di Kementerian Komdigi. Menurut Meutya, ke depannya, Komdigi akan duduk sama-sama dengan Kemenhub untuk membahas hal ini.Komdigi akan duduk sama-sama dengan Kemenhub untuk membahas hal ini.

    “Tapi tidak benar bahwa tarifnya di Komdigi, tarifnya di Kemenhub. Tapi tata kelolanya ada di Komdigi, mungkin di situ ada irisan yang nanti kami akan duduk sama-sama dengan Kemenhub,” terangnya.

    CNBC Indonesia sudah mencoba mengonfirmasi kepada Komdigi mengenai kelanjutan pembahasan mengenai tarif pengantaran makanan dan barang untuk layanan on-demand seperti Grab dan Gojek, namun belum ada jawaban.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Perpres Ojol Digodok, Atur Status Pengemudi hingga Tarif Gojek-Grab Cs

    Perpres Ojol Digodok, Atur Status Pengemudi hingga Tarif Gojek-Grab Cs

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah tengah menyiapkan Peraturan Presiden (Perpres) yang akan mengatur kesejahteraan para pengemudi ojek online (ojol) sekaligus menciptakan persaingan usaha yang lebih sehat antar perusahaan aplikasi transportasi daring.

    Hal itu diungkapkan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi saat ditemui di Kantor Sekretariat Negara (Kemensesneg), Jakarta, Jumat (24/10/2025).

    “Sedang dikomunikasikan semua. Ya makanya kan dari draft itu. Kemudian kami pelajari. Kemudian ada yang masih perlu dikomunikasikan dengan semua pihak. Kami cari jalan keluar terbaik,” kata Prasetyo.

    Menurutnya, penyusunan aturan tersebut merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Prabowo Subianto dalam Sidang Kabinet Paripurna, yang sebelumnya meminta agar dua perusahaan besar penyedia jasa ojek online dipanggil untuk membahas kesejahteraan pengemudi dan persaingan usaha yang adil.

    Prasetyo menegaskan bahwa regulasi ini akan mencakup berbagai aspek, mulai dari status kerja pengemudi, pengaturan tarif, hingga perlindungan sosial bagi para mitra ojol.

    “Iya, terutama juga perlindungan kepada teman-teman ojol,” ujarnya.

    Dia menambahkan, bentuk regulasi yang sedang dirancang kemungkinan besar berupa Peraturan Presiden (Perpres) agar proses penyusunannya dapat dilakukan dengan cepat.

    “Mungkin Perpres, biar lebih cepat,” kata Prasetyo.

    Ketika ditanya soal target waktu penerbitan aturan tersebut, Prasetyo memastikan penyelesaiannya akan dilakukan dalam waktu dekat.

    “Secepatnya, [tahun ini] sangat mungkin. Sudah ada tinggal ada [bahannya] beberapa yang masih kami harus cari titik temunya. Tapi secara umum kan sudah hampir semua,” tegasnya.

    Masih Dimatangkan Bersama Aplikator

    Mensesneg juga mengonfirmasi bahwa pemerintah masih akan melakukan pertemuan lanjutan dengan perusahaan aplikator ojek online untuk menyamakan pandangan sebelum aturan ditetapkan.

    “Oh iya, pasti [akan ada pertemuan lagi],” tambah Prasetyo saat ditanya soal rencana pembahasan lanjutan dengan para pemangku kepentingan.

    Sebelumnya, Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, meminta platform ojek online seperti Gojek, Grab, Maxim, dan lain sebagainya untuk menjalankan persaingan secara sehat dan meningkatkan perlindungan bagi para pengemudi ojek daring (online) di Tanah Air.

    Dalam momen tersebut, Kepala negara mengaku bahwa belum lama ini pemerintahannya tengah menjalin komunikasi intensif dengan dua perusahaan transportasi daring terbesar di Indonesia guna menjamin keamanan kerja dan mencegah persaingan usaha yang merugikan para pengemudi.

    “Kami sedang berdiskusi dengan perusahaan-perusahaan besar ojek daring untuk mencari solusi terbaik bagi para pengemudi, demi efisiensi dan perlindungan agar tidak terjadi persaingan yang merusak. Kami ingin menciptakan lapangan kerja yang terjamin untuk para pengemudi online,” tuturnya dalam sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta pada Senin (20/10/2025) Prabowo Subianto menegaskan pentingnya menciptakan persaingan sehat antarperusahaan ojek daring.

    Meskipun tidak menyebutkan nama secara spesifik, tetapi dua perusahaan yang dimaksud diyakini merujuk pada Gojek, unit dari GoTo, dan Grab, yang telah mendominasi pasar ojek daring di Indonesia selama bertahun-tahun.

  • Kiamat Driver Online Sudah Meluas di Singapura, RI Bisa Kena

    Kiamat Driver Online Sudah Meluas di Singapura, RI Bisa Kena

    Jakarta, CNBC Indonesia – Industri taksi otomatis tanpa sopir (robotaxi) berkembang kian pesat. Bukan cuma di Amerika Serikat (AS) dan China, robotaxi juga agaknya segera meluas ke Asia Tenggara.

    Tak menutup kemungkinan robotaxi juga bakal masuk ke Indonesia. Kendati demikian, tren ini masih belum dibahas dan regulasinya belum tersedia di Tanah Air.

    Pada Kamis (23/10) kemarin, perusahaan mobil otomatis asal AS, May Mobility, telah mengamankan investasi dari raksasa transportasi online berbasis Singapura, Grab. May Mobility memang sudah memantapkan rencana untuk berekspansi ke wilayah Asia Tenggara pada tahun depan.

    Nantinya, teknologi mobil tanpa sopir May Mobility akan diintegrasikan ke manajemen angkutan online milik Grab. Artinya, Grab akan menyediakan opsi robotaxi yang tak memerlukan sopir. Hal ini menambah ancaman terhadap punahnya profesi sopri online.

    Kesepakatan terbaru antara May Mobility dan Grab merupakan langkah lebih lanjut untuk menggelar robotaxi secara global, dikutip dari Reuters, Jumat (24/10/2025). Kesepakatan ini juga menciptakan blueprint tentang bagaimana robotaxi bisa dikelola dalam platform pemesanan kendaraan yang sudah ada.

    Grab sendiri merupakan salah satu ‘raja ojek online’ di Indonesia. Belum jelas apakah kesepakatan dengan May Mobility nantinya akan membuat robotaxi masuk ke Indonesia melalui Grab.

    May Mobility menolkan memberikan informasi lebih detail terkait kesepakatannya dengan Grab.

    Kesepakatan dengan Grab merupakan kemitraan ketiga May Mobility dengan penyedia transportasi online. Sebelumnya, May Mobility sudah lebih dulu menggandeng Lyft untuk meluncurkan robotaxi di Atlanta.

    Selanjutnya, teknologi May Mobility juga dilaporkan akan tersedia di aplikasi Uber untuk menggelar robotaxi di wilayah-wilayah AS secara luas.

    May Mobility memulai layanan perjalanan komersialnya pada awal tahun ini di AS tanpa sopir manusia. Nantinya, May Mobility akan memanfaatkan teknologi pemetaan Grab, GrabMaps, untuk mempelajari jalan-jalan di Asia Tenggara dan memastikan keamanan penumpang.

    GrabMaps menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk memroses data dari kota-kota di Asia Tenggara dan menghasilkan peta hiperlokal yang akurat dan diperbarui secara real-time.

    Sebelumnya, pada September lalu Grab terpilih oleh otoritas Singapura untuk mengoperasikan layanan shuttle otomatis di beberapa area. Grab bermitra dengan perusahaan robotaxi China, WeRide, dan diprediksi akan mulai beroperasi pada awal tahun depan.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Driver Ojol di Gresik, Tersangka Perlihatkan Rencana Terperinci

    Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Driver Ojol di Gresik, Tersangka Perlihatkan Rencana Terperinci

    Gresik (beritajatim.com) – Kejaksaan Negeri Gresik menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan yang menimpa Sevi Ayu Claudia (SAC), seorang driver ojek online (Ojol), Kamis (23/10/2025).

    Tujuan rekonstruksi tersebut adalah untuk melengkapi berkas perkara sebelum dilanjutkan ke persidangan. Proses rekontruksi mengungkapkan rincian tragis mengenai cara tersangka merencanakan dan melaksanakan aksi kejam tersebut.

    Dalam rekonstruksi yang berlangsung di Kejaksaan Negeri Gresik, tersangka memperagakan setiap tahap dari aksi pembunuhan, dimulai dengan menyiapkan berbagai perlengkapan. Dari besi pemotong kertas hingga kayu yang digunakan untuk memukul kepala korban, semuanya telah disiapkan dengan cermat.

    Setelah memastikan korban dalam keadaan tak bernyawa, tersangka kemudian mengambil pisau untuk mengambil tas korban yang berisi uang tunai sebesar Rp 1.100.000 dan tiga buah handphone.

    “Tas korban saya ambil pakai pisau. Kemudian, saya duduk di samping korban, untuk mengambil isi tas berupa uang Rp 1.100.000 dan tiga handphone,” ujar tersangka, Syahrama, yang memperagakan adegan ini dalam rekonstruksi.

    Usai mengambil barang-barang berharga tersebut, tersangka melanjutkan dengan mengikat tangan dan kaki korban menggunakan tali rafia. Korban yang sudah tidak bernyawa itu lalu dibungkus dengan plastik hitam dan kardus.

    Setelah itu, tersangka memanggil ojek online untuk membantu mengangkat jasad korban yang telah dibungkus dan membuangnya di pinggir Jalan Raya Kedamean, Gresik.

    Bram Prima Putra, Kasi Pidum Kejari Gresik, menjelaskan bahwa rekontruksi ini bertujuan untuk menggali lebih dalam niat tersangka dalam melakukan pembunuhan.

    “Ada 50 adegan dalam rekonstruksi. Niatan tersangka membunuh terlihat dari perlengkapan yang telah disiapkan. Mulai memancing korban datang ke tempat kerja, kemudian menyiapkan alat pukul, sampai memeriksa denyut nadi korban dan perlengkapan untuk mengemas jasat korban,” tuturnya.

    Bram juga menambahkan bahwa hasil rekontruksi ini akan segera dirapatkan dan dikoordinasikan dengan pihak penyidik Polres Gresik sebelum proses pelimpahan perkara ke pengadilan.

    “Setelah ini, kita koordinasikan dengan penyidik Polres Gresik untuk proses pelimpahan tersangka beserta barang bukti sebelum persidangan,” tutupnya. [dny/suf]

  • Raja Ojol Tutup di RI, Sekarang Bagi-bagi Uang Rp 60 Juta Buat Driver

    Raja Ojol Tutup di RI, Sekarang Bagi-bagi Uang Rp 60 Juta Buat Driver

    Jakarta, CNBC Indonesia – Uber pernah menjadi salah satu raja transportasi online yang beroperasi di Indonesia. Namun, persaingan yang sengit membuat Uber akhirnya menjual operasinya kepada Grab dan meninggalkan pasar Asia Tenggara pada 2018 silam.

    Sejak saat itu, Uber lebih fokus mengembangkan bisnis di pasar-pasar intinya di Amerika Serikat (AS) dan Eropa. Seiring perkembangan waktu, Uber juga terus mengikuti tren, misalnya mengeksplor bisnis taksi tanpa sopir (robotaxi) dengan menggandeng beberapa mitra.

    Terbaru, Uber juga makin gencar mengembangkan taksi listrik untuk mengurangi emisi karbon. Bahkan, opsi angkutan Uber Green diubah menjadi Uber Electric.

    Tak tanggung-tanggung, Uber memberikan insentif senilai US$4.000 (Rp66,5 jutaan) kepada mitra pengemudi yang beralih dari mobil tradisional ke mobil listrik.

    Menurut data Uber, saat ini ada 200.000 mobil listrik yang berkabung di jaringan layanannya secara global, dikutip dari Engadget, Kamis (23/10/2025).

    Tawaran Uber untuk mendorong mitra pengemudi beralih ke mobil listrik bersamaan dengan momentum Presiden AS menghapuskan kredit pajak federal untuk mobil listrik. Alhasil, pengemudi bisa menanggulangi penghapusan kredit pajak itu dengan insentif dari Uber.

    Insentif tersedia untuk pembelian mobil listrik baru maupun bekas. Pengemudi Uber juga bisa mendapatkan tambahan US$1.000 (Rp16 jutaan) ketika mereka membeli kendaraan listrik baru atau bekas melalui TrueCar.

    Uber juga mengumumkan peluncuran fitur pencocokan berbasis baterai (BAM) untuk mobil listrik buatan Kia, Hyundai, Ford, Nissan, Volkswagen, dan Mercedes-Benz di 25 negara, termasuk AS dan Kanada.

    Fitur ini memungkinkan pengemudi untuk menghubungkan mobil mereka ke aplikasi pengemudi, lalu hanya akan menerima pesanan penumpang yang dapat mereka penuhi dengan sisa jarak tempuh mereka saat itu.

    Uber menyatakan bahwa 49% pengemudi mobil bensin di platformnya enggan beralih ke mobil listrik karena kekhawatiran terkait baterai, yang diharapkan dapat diatasi dengan perluasan BAM.

    Perubahan merek Uber Electric menyusul transisi Uber Green menjadi sepenuhnya listrik di AS awal tahun ini, yang sebelumnya merupakan gabungan mobil hibrida dan listrik murni.

    Para penumpang juga dibujuk untuk mencari pengemudi mobil listrik. Uber menawarkan diskon 20% hingga US$8 (Rp133.000-an) untuk perjalanan listrik berikutnya dengan kode GOELECTRIC20, yang berlaku selama seminggu.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]