Produk: ojol

  • Teror Pesanan Fiktif Intai Media di Kepri, Diduga Terkait Pemberitaan

    Teror Pesanan Fiktif Intai Media di Kepri, Diduga Terkait Pemberitaan

    Liputan6.com, Jakarta Sejumlah media di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menjadi sasaran teror orderan fiktif dalam beberapa hari terakhir. Aksi ini diduga kuat berkaitan dengan pemberitaan yang tengah gencar diungkap sejumlah media lokal.

    Media yang tercatat menjadi korban di antaranya Tribun Batam, Batamnews dan Ulasantv yang berada di Tanjung Pinang.

    Kasus menimpa kantor Tribun Batam di Kompleks MCP, Batuampar, Batam. Pada Minggu (27/7) malam, sekira 20 pengemudi ojek online mendatangi kantor redaksi untuk menjemput dokumen pesanan fiktif dengan nama pemesan Mustafa Gea.

    Dua hari kemudian, Selasa (29/7), serangan serupa kembali terjadi. Kali ini jumlah driver mencapai lebih dari 80 orang, dengan nama pemesan berbeda, yakni Munip Nastin Julianto.

    “Diduga aksi kedua dilakukan karena pelaku tidak melihat berita tayang usai serangan pertama,” kata Pimpinan Redaksi Tribun Batam, Prawira Maulana usai melapor ke Polda Kepri, Rabu (30/7).

    Insiden serupa juga dialami oleh Batamnews dan Ulasan Network pada hari yang sama, Minggu pagi (27/7). Batamnews menerima sekitar 50 mitra driver yang datang membawa pesanan fiktif, sementara kantor Ulasan Network di Tanjung Pinang didatangi sekitar 20 driver dengan pesanan pengantaran koran, padahal media tersebut hanya terbit secara luring.

    CEO Batamnews, Zuhri Muhammad, menyebut data pemesan tidak terlihat di aplikasi, sementara penerima order mengaku tidak pernah memesan layanan tersebut.

    Kepala Divisi Pemberitaan Ulasan, Muhammad Rakhmat, menilai serangan ini sebagai aksi sistematis yang disengaja.

    Meski tidak menimbulkan kerugian material yang besar, tindakan ini dinilai sebagai bentuk tekanan terhadap media massa.

  • Petaka Mobil Listrik di Jaksel Bikin Driver Ojol Hilang Nyawa

    Petaka Mobil Listrik di Jaksel Bikin Driver Ojol Hilang Nyawa

    Jakarta

    Kecelakaan tragis terjadi di Jalan Pangeran Antasari, Cilandak, Jakarta Selatan. Seorang pengendara ojol tewas dalam peristiwa itu.

    Insiden ini melibatkan mobil Honda Ioniq dengan motor yang dikendarai ojol. Driver ojol meninggal dunia, sementara pemboncengnya mengalamu luka-luka.

    Peristiwa ini terjadi pada Rabu (30/7) dini hari sekitar pukul 00.36 WIB. Kecelakaan tersebut juga mengakibatkan kerusakan warung yang turut ditabrak mobil Ioniq.

    Awal Mula Kecelakaan

    Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Mujiyanto menjelaskan awal mula kecelakaan ini terjadi. Kecelakaan itu sendiri melibatkan mobil Ioniq dengan motor ojol dan warung.

    “Kejadian kecelakaan ini terjadi pada Rabu dini hari pukul 00.36 WIB di Jalan Pangeran Antasari, Cilandak, Jakarta Selatan,” kata Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Mujiyanto, dilansir Antara, Rabu (30/7).

    Kecelakaan diawali saan pengemudi Ioniq melaju dari selatan ke utara di Jalan Antasari. Setiba di persimpangan Pasar Inpres, pengendara mobil diduga tidak hati-hati dan tidak konsentrasi sehingga kendaraan menabrak pengemudi sepeda motor dari arah utara ke selatan.

    Mobil Naik Trotoar Tabrak Warung

    Saat mobil Ioniq yang dikemudikan oleh pria inisial GA ini melintas di persimpangan Pasar Inpres, mobil hilang kendali. Sehingga, mobil naik ke trotoar dan menabrak warung

    “Kemudian, mobil naik ke trotoar dan menabrak warung,” imbuhnya.

    Driver Ojol Tewas

    Tak berhenti di situ saja, mobil Ioniq tersebut juga menabrak ojol, laki-laki inisial IS dan pemboncengnya.

    Nahas, IS meninggal dunia dalam kecelakaan tragis itu. Sedangkan pembongcengnya mengalami luka.

    “Berakibat pengendara sepeda motor meninggal dunia dan pemboncengnya berinisial MG luka ringan,” ujarnya.

    Ioniq dan Motor Rusak

    Akibat kecelakaan tersebut, mobil Ioniq dan motor yang tertabrak mengalami kerusakan. Para korban dan barang bukti kecelakaan diamankan kepolisian.

    “Kedua kendaraan dan warung nasi mengalami kerusakan,” katanya.

    Belum diketahui penyebab pasti kecelakaan tersebut. Namun, polisi menyebutkan pengemudi GA tidak berhati-hati saat melintas di Pasar Inpres.

    “Sesampainya di TL atau persimpangan Pasar Inpres, diduga tidak hati-hati dan tidak konsentrasi, kendaraan melaju ke kanan menabrak sepeda motor Honda Vario B-4169-EAV, pengendara berinisial IS,” jelasnya.

    Saat ini kasus kecelakaan ini sedang dalam penyelidikan unit kecelakaan lalu lintas (laka) Polres Metro Jakarta Selatan.

    Kronologi Kecelakaan

    Kasat Lantas Polres Jaksel Kompol Mujiyanto menjelaskan kecelakaan terjadi sekitar pukul 00.30 WIB, Rabu (30/7) dini hari. Kecelakaan terjadi tepatnya di TL Pasar Inpres, Jalan Raya Pangerang Antasari, Cilandak, Jaksel.

    Berawal saat mobil Hyundai Ioniq dikemudikan oleh laki-laki inisial GA melaju dari selatan ke utara di Jalan Pangeran Antasari. Setibanya di TL atau Simpang Pasar Inpres, pengemudi Ioniq diduga tidak hati hati dan tidak konsentrasi kendaraan.

    Mobil Ioniq tersebut melaju ke kanan dan menabrak sepeda motor Honda Vario B-4169-EAV yang dikemudikan laki-laki inisial IS dan pemboncengnya, MG.

    Setelah itu, mobil naik ke trotoar dan menabrak warung. Kecelakaan ini mengakibatkan driver ojol, IS tewas dan MG mengalami luka.

    Kecelakaan tersebut juga mengakibatkan kedua kendaraan rusak. Warung yang ditabrak Ioniq juga mengalami kerusakan.

    Halaman 2 dari 4

    (mea/mea)

  • Sampai hari ini api masih terpantau menyala di Pasar Taman Puring

    Sampai hari ini api masih terpantau menyala di Pasar Taman Puring

    Suasana lokasi kebakaran di Pasar Taman Puring, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (30/7/2025). ANTARA/Luthfia Miranda Putri.

    Sampai hari ini api masih terpantau menyala di Pasar Taman Puring
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Rabu, 30 Juli 2025 – 14:39 WIB

    Elshinta.com – Api masih menyala di sejumlah titik lokasi kebakaran Pasar Taman Puring, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada hari ketiga sejak kebakaran, Senin (28/7). Tampak di lokasi pada pukul 10.20 WIB, garis polisi berwarna kuning masih terpasang kuat di tempat kejadian perkara (TKP).

    Namun, masih banyak sejumlah pedagang yang masuk dan mencari sisa dagangan mereka. Mereka mengais serpihan berkas kebakaran yang sudah hangus dan menghitam. Di samping lokasi, terlihat sejumlah sepatu dagangan masih ada yang selamat, namun hanya ditemukan sebelah dan kusam oleh debu.

    Asap putih juga masih mengepul tebal di lokasi kebakaran. Namun sebagian warga masih betah duduk di tempat itu. Jumlah warga sudah mulai sedikit jika dibandingkan dengan Selasa (29/7). Di sepanjang Jalan Kyai Maja, para ojek daring (online/ojol) tampak menepikan motornya untuk menonton ataupun mengambil foto.

    Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung berjanji memperbaiki Pasar Taman Puring, Kebayoran Baru, setelah terbakar pada Senin (28/7) malam. Sebanyak 552 kios dan barang di dalam pasar itu ludes terbakar di luas area 1500 meter persegi (m2) tersebut.

    Penyebab kebakaran diduga karena korsleting listrik dari salah satu toko pakaian bekas yang tertutup. Tak ada korban jiwa, namun taksiran total kerugian dari kebakaran itu mencapai Rp30 miliar.

    Sumber : Antara

  • KPPU Kanwil I laporkan capaian penegakan hukum dan advokasi persaingan usaha Semester I Tahun 2025

    KPPU Kanwil I laporkan capaian penegakan hukum dan advokasi persaingan usaha Semester I Tahun 2025

    Sumber foto: Diurnawan/elshinta.com.

    KPPU Kanwil I laporkan capaian penegakan hukum dan advokasi persaingan usaha Semester I Tahun 2025
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 29 Juli 2025 – 16:07 WIB

    Elshinta.com – Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Kantor Wilayah I menyampaikan kinerja pengawasan persaingan usaha dan kemitraan sepanjang Semester I Tahun 2025. Kepala Kanwil I KPPU, Ridho Pamungkas, menegaskan bahwa lembaganya terus memperkuat peran dalam menciptakan iklim usaha yang sehat dan adil di wilayah Sumatera Utara, Aceh, Riau, dan Kepulauan Riau.

    Hingga pertengahan tahun 2025, KPPU Kanwil I telah menerima 15 laporan dugaan pelanggaran di berbagai sektor. Salah satu laporan yang menjadi perhatian publik adalah dugaan persekongkolan dalam tender pembangunan Gedung Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu), yang saat ini tengah dalam proses penelaahan lebih lanjut.

    Dalam penegakan hukum, Kanwil I turut menangani perkara penting, seperti perkara No. 17/KPPU-L/2024 terkait dugaan persekongkolan tender pembangunan Jembatan Sintong di Kabupaten Rokan Hilir. Empat pelaku usaha terbukti melanggar Pasal 22 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 dan dijatuhi sanksi berupa denda serta larangan mengikuti tender proyek konstruksi yang dibiayai APBN dan APBD selama dua tahun di Provinsi Riau.

    Dalam sektor pangan, KPPU melakukan serangkaian sidak bersama Satgas Pangan dan instansi terkait di pasar dan kilang padi di Sumatera Utara, untuk memastikan ketersediaan dan keterjangkauan harga menjelang hari besar keagamaan serta menindaklanjuti temuan praktik pengoplosan beras.

    Sementara itu, pengawasan sektor ekonomi digital dilakukan melalui survei terhadap 128 pengemudi ojek online di Kota Medan, serta dialog dengan Dinas Perhubungan dan perusahaan aplikator. Fokus pengawasan mencakup struktur tarif, program promosi, dan transparansi hubungan kemitraan digital antara aplikator dan mitra pengemudi.

    KPPU juga tengah melakukan kajian atas pengelolaan pipa transmisi minyak mentah Blok Rokan, serta mengawal implementasi program strategis nasional seperti makan bergizi gratis dan koperasi desa merah putih.

    Dalam upaya advokasi, KPPU Kanwil I berhasil memfasilitasi kesepakatan tarif jasa bongkar muat di Pelabuhan Belawan antara eksportir karet dan operator pelabuhan, yang menghasilkan penurunan tarif dan menyeimbangkan kepentingan pengguna dan penyedia jasa.

    “Seluruh langkah yang kami lakukan bertujuan untuk menjaga persaingan usaha yang sehat, memberdayakan pelaku usaha kecil, dan memastikan konsumen memperoleh manfaat dari pasar yang adil,” pungkas Ridho Pamungkas seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Diurnawan, Selasa (29/7). 

    Sumber : Radio Elshinta

  • Buntut Ibu Bawa Balita Diturunkan Paksa dari Taksi Online, 4 Opang jadi Tersangka Terancam 5 Tahun Bui – Page 3

    Buntut Ibu Bawa Balita Diturunkan Paksa dari Taksi Online, 4 Opang jadi Tersangka Terancam 5 Tahun Bui – Page 3

    Sebelumnya, korban IA sempat mencoba meminta pengertian kepada para pengemudi ojek pangkalan agar diberi izin menggunakan jasa taksi online karena sedang membawa bayi.

    “Namun, opang ini tetap tidak memperbolehkan taksi online untuk melanjutkan perjalanan dengan alasan bahwa taksi online tidak diperbolehkan memasuki areal stasiun yang diklaim sebagai tempat atau wilayah opang,” tuturnya.

    Indra juga menyebutkan bahwa peran yang dilakukan dalam tindakan dari keempat opang itu dengan cara mengitimidasi dan pengancaman kekerasan. Bahkan, salah satu dari tersangka berinisial A membawa barang berupa bata ringan untuk mengintimidasi.

    “Ketiga opang yang sama yang juga membuka paksa pintu mobil. Opang lainnya memaksa korban yang sedang menggendong bayi untuk turun,” terangnya.

    Kapolresta menambahkan sebagai penanganan perselisihan antara ojek pangkalan dan taksi daring, pihaknya bersama pemerintah daerah akan segera memberikan solusi terbaik bagi mereka.

    Salah satunya adalah dengan mengeluarkan regulasi atau aturan tentang zona kewilayahan kedua jenis transportasi tersebut.

    “Kami sudah ada rapat koordinasi dengan pemda, terkait rekomendasi kewilayahan baik itu antara ojek pangkalan maupun online,” tuturnya.

    Selain itu, dalam waktu dekat ini seluruh kelompok ojek pangkalan dan daring akan diundang untuk melakukan aksi damai sebagai penanda mengembalikan situasi kondusif wilayah.

    “Saya menginisiasi memang mencari solusi terbaik antara teman-teman dari ojek pangkalan dan online supaya ada pemecahan. Jangan sampai nanti adanya perselisihan ini korbannya penumpang,” katanya.

    Ratusan driver ojek online menggeruduk ojek pangkalan di kawasan Pasir Impun, Bandung pada Selasa (3/1/2022). Sebuah papan diduga milik ojek pangkalan diturunkan. Aksi itu buntut dari video ketegangan antara taksi online dan ojek pangkalan.

  • Terungkap Penghasilan Ojol Sebulan Kerja 6 Jam/Hari, Ternyata Segini

    Terungkap Penghasilan Ojol Sebulan Kerja 6 Jam/Hari, Ternyata Segini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Selama sebulan, driver ojek online roda dua (R2) bisa mendapatkan penghasilan Rp 6 juta. Sementara untuk pengemudi online roda empat (R4) bisa mengantongkan Rp 18 juta per bulan.

    Setidaknya begitu yang terungkap dari laporan Grab Indonesia baru-baru ini. Lebih spesifik, laporan tersebut melihat pendapatan driver online di dua wilayah, yakni Bali dan Makassar. 

    Grab Indonesia juga membagi tipe driver menjadi Jawara, Ksatria, Pejuang, dan Anggota. Penjelasannya, driver Jawara, Ksatria, dan Pejuang, adalah mitra pengemudi full-time yang bekerja 6 jam per hari.

    Mereka adalah mitra driver dengan satu aplikasi saja dan mengambil orderan beruntun. Sementara itu, pengemudi online kategori Anggota masuk dalam driver paruh waktu (part-time) dan bekerja hanya 3 jam sehari. Mereka bekerja sebagai mitra untuk kegiatan sambilan atau diindikasikan lebih dari satu aplikasi.

    Pendapatan Ojol (R2)

    Pendapatan tertinggi pengemudi ojol berasal dari kategori Jawara. Di Bali, mereka mendapatkan Rp 6.849.136, dengan bekerja selama 25 hari dan total durasi 153 jam serta menyelesaikan orderan mencapai 486 kali.

    Di Makassar, mereka mendapatkan Rp 6,480.518 per bulan dengan menuntaskan 570 orderan. Para driver melakukan pekerjaannya selama 166 jam selama 26 hari sebulan.

    Untuk kategori Ksatria, pengemudi di Bali mendapatkan Rp 5.244.015 dan Makassar sebesar Rp 4.865.602. Masing-masing driver menyelesaikan orderan sebanyak 372 kali dan 433 kali.

    Di Bali, pengemudi kategori ini bekerja selama 23 hari selama 132 jam. Sementara Makassar sebanyak 25 hari dan 129 jam.

    Pada kategori Pejuang, pengemudi di Bali mengantongi Rp 3.742.872 dengan bekerja selama 21 hari. Mereka melakukan 263 kali orderan dengan 98 jam.

    Di Makassar, para pengemudi bekerja selama 24 hari dan akan mendapatkan Rp 4.077.023. Jumlah jam bekerja mereka selama 110 jam dan menyelesaikan 364 kali orderan.

    Untuk Anggota, pengemudi di Bali mendapatkan Rp 1.618.159. Mereka bekerja selama 13 hari dengan melakukan 115 kali orderan selama 44 jam.

    Driver di Makassar akan menyelesaikan 150 kali orderan dalam kategori ini selama 47 jam. Mereka bekerja selama 16 hari dan pendapatannya sebesar Rp 1.623.960.

    Pendapatan Taksi Online (R4)

    Sementara itu, driver taksi online Jawara di Bali mengantongi Rp 18.004.708 per bulan. Para pengemudi menghabiskan bekerja selama 26 hari dengan 295 orderan selama 158 jam.

    Di Makassar dalam kategori yang sama mendapatkan Rp 11.975.403. Mereka akan ‘narik’ selama 27 hari dalam sebulan, dengan catatan bekerja dalam 160 jam dan menyelesaikan 509 orderan.

    Untuk kategori Ksatria, pengemudi di Bali mendapatkan Rp 14.142.634 dan Makassar sebesar Rp 9.745.327. Rinciannya di Bali bekerja selama 35 hari selama 127 jam dan menyelesaikan 225 orderan.

    Sementara di Makassar, pengemudi di kategori ini bekerja selama 26 hari. Mereka akan melakukan 397 orderan dengan lama bekerja 132 jam.

    Dalam kategori Pejuang, pengemudi di Bali mengantongi Rp 9.762.889. Mereka bekerja selama 22 hari dengan 85 jam narik dan menyelesaikan 142 orderan.

    Pengemudi di Makassar untuk kategori Pejuang mendapatkan Rp 7.838.904. Para driver bekerja selama 25 hari, dengan rincian 109 jam narik dan melakukan 321 orderan.

    Terakhir, driver di Bali dalam kategori Anggota hanya bekerja selama 12 hari. Pengemudi tersebut rata-rata narik 29 jam dengan menyelesaikan 44 orderan dan mendapatkan Rp 3.214.031.

    Pengemudi di Makassar akan mendapatkan Rp 3.288.040 dengan bekerja selama 17 hari. Mereka melakukan 124 kali selama 45 jam per bulan.

    Nah, itu dia gambaran penghasilan ojek online, baik R2 maupun R4. Semoga informasi ini membantu!

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Sri Mulyani buka suara soal pajak pedagang e-commerce

    Sri Mulyani buka suara soal pajak pedagang e-commerce

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Sri Mulyani buka suara soal pajak pedagang e-commerce
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 28 Juli 2025 – 22:55 WIB

    Elshinta.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati buka suara soal pungutan Pajak Penghasilan (PPh) 22 pedagang di niaga elektronik (e-commerce).

    Dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, Senin, Sri Mulyani menegaskan penunjukan Penyelenggara Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PMSE) sebagai pemungut PPh 22 bertujuan untuk memberikan kepastian hukum bagi pelaku usaha.

    Selain itu, kebijakan itu juga bertujuan untuk memberikan kemudahan administrasi perpajakan bagi pelaku usaha daring.

    “Saya ulangi, tanpa ada tambahan kewajiban baru. Jadi, ini lebih memfasilitasi secara administrasi, tidak ada kewajiban baru,” kata Sri Mulyani.

    Sri Mulyani resmi meneken PMK 37/2025 pada 11 Juni 2025 dan diundangkan pada 14 Juli 2025 untuk menunjuk lokapasar (marketplace) sebagai Penyelenggara Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PPMSE) untuk memungut pajak dari pedagang daring.

    Besaran PPh 22 yang dipungut yaitu sebesar 0,5 persen dari omzet bruto yang diterima pedagang dalam setahun. Pungutan itu di luar pajak pertambahan nilai (PPN) dan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM).

    Adapun pedagang yang menjadi sasaran kebijakan ini adalah yang memiliki omzet di atas Rp500 juta, dibuktikan dengan surat pernyataan baru yang disampaikan ke lokapasar tertunjuk.

    Sedangkan pedagang yang memiliki omzet di bawah Rp500 juta terbebas dari pungutan ini. Pengecualian juga berlaku untuk sejumlah transaksi lain, seperti layanan ekspedisi dan transportasi daring (ojek online atau ojol), penjual pulsa, hingga perdagangan emas.

    Direktur Jenderal Pajak Bimo Wijayanto memastikan aturan baru pemungutan pajak penghasilan (PPh) 22 dari pedagang daring (online) oleh niaga elektronik (e-commerce) tak berdampak terhadap kenaikan harga barang.

    Dia menjelaskan pedagang daring di niaga elektronik biasanya sudah menghitung kewajiban pajak mereka saat menetapkan harga barang.

    Terkait aturan baru pun, kata dia, perubahan terletak pada mekanisme pemungutan dan pelaporan pajak. Bila sebelumnya pedagang perlu menghitung, menyetor, dan melaporkan pajak mereka sendiri, kini tugas tersebut dialihkan ke platform niaga elektronik.

    “Supaya lebih bisa untuk rekonsiliasi, untuk level of playing field (keadilan berusaha) antara yang di e-commerce dan non e-commerce jadi sama,” jelasnya.

    Sumber : Antara

  • Kesel Gara-gara Macet-macetan di TB Simatupang Jaksel

    Kesel Gara-gara Macet-macetan di TB Simatupang Jaksel

    Jakarta

    Kemacetan masih kerap terjadi di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan (Jaksel). Sejumlah pengendara pun mengaku kesal karena kemacetan parah terutama di jam berangkat dan pulang kerja.

    Kemacetan tersebut terjadi pada awal pekan ini. Kemacetan juga terpantau terjadi di tol.

    Pantauan detikcom, Senin (28/7/2025), antrean kendaraan mengular panjang mulai dari jalan layang (flyover) hingga hampir perempatan arah Lebak Bulus.

    Kendaraan hanya bisa melaju lambat dengan kecepatan sekitar 5-10 kilometer (km) per jam. Pada beberapa titik, kendaraan nyaris tak bergerak.

    Antrean kendaraan mengular panjang mulai dari jalan layang (flyover) hingga hampir perempatan arah Lebak Bulus. (Taufiq S/detikcom)

    Lalu lintas macet juga tak terlepas dari faktor proyek galian. Lebar badan jalan yang berkurang, memaksa pengendara motor melaju di antara celah sempit proyek galian.

    Galian itu hampir membuat lajur di Jalan TB Simatupang menyempit setengahnya. Beberapa kali terdengar pengendara membunyikan klakson.

    Keluh Kesah Lelah

    Kemacetan di Jalan TB Simatupang hampir terjadi setiap hari. Para pengendara pun menyampaikan keluh kesahnya.

    Mereka mengaku harus bermacet ria setiap berangkat dan pulang kerja. Kemacetan seolah terjadwal otomatis setiap pagi dan sore di sana.

    “Wah, ini macetnya sampe Ampera Cilandak itu. Capek banget udah pasti itu, ya ngabisin bensin juga bener,” kata sopir taksi Bayu Agus (34).

    Bayu kerap melintasi Jalan TB Simatupang setiap hari. Dia mengatakan kemacetan pun terkadang membuat penumpang yang dibawanya ikut kesal.

    Kemacetan terjadi di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan (Jaksel) pagi ini. (Taufiq/detikcom)

    “Kalau pagi sejam dari flyover ke Ampera 1 jam bisa itu. Nah kalau sore nih juga bisa 30 menit dari flyover ke lampu merah Ragunan itu, padahal dekat itu,” ujar dia.

    Pengemudi ojek online (ojol), Tri Sutrisno (54), juga menyebut sering mendapat orderan di kawasan TB Simatupang ke arah Lebak Bulus. Dia mengaku enggan mengambil pesanan di kawasan itu jika bukan karena kebutuhan.

    “Iya, kalau kita nggak ada buat kebutuhan sehari-hari, malas saya lewat sana. Yang order nunggu lama, saya juga jadi lama ngerjain orderannya,” jelas Tri.

    Tri melanjutkan, kemacetan di Jalan TB Simatupang kerap jadi buah bibir di teman-teman ojolnya. Bahkan, ada yang memilih mematikan aplikasi saat melintas di kawasan itu.

    Kemacetan terjadi di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan (Jaksel) pagi ini. (Taufiq/detikcom).

    “Teman-teman ojol yang lain banyak juga yang nggak mau ambil kalau daerah sana. Macetnya itu loh,” tegasnya.

    Halaman 2 dari 3

    (jbr/jbr)

  • Wanita Driver Ojol Ditemukan Tewas Terbungkus Kardus di Gresik, Korban Pemerkosaan?

    Wanita Driver Ojol Ditemukan Tewas Terbungkus Kardus di Gresik, Korban Pemerkosaan?

    Liputan6.com, Surabaya – Mayat perempuan terbungkus plastik dan kardus ditemukan di tepi Jalan Raya Desa Banyuurip, Kecamatan Kedamean, Gresik, Jawa Timur, pada Minggu 27 Juli kemarin.

    Mayat yang mengenakan jaket jin biru, kaos hitam, dan celana legging itu diketahui bernama Sevi Ayu Claudia (30) warga Sidoarjo. Peristiwa tersebut sontak membuat geger warga Gresik dan sekitarnya.

    “Korban sudah dibawa ke RS Ibnu Sina Gresik untuk diautopsi dan hasilnya adalah meninggal karena kekerasan benda tumpul yang mengakibatkan pendarahan di bawah selaput otak,” ujar Kapolres Gresik AKBP Rovan Richard Mahenu, Senin (28/7/2025).

    “Berdasarkan visum luar ditemukan luka memar di beberapa bagian tubuh. Mulai dari kepala, punggung, pergelangan tangan dan kaki,” imbuh Rovan.

    Sementara dari visum dalam, lanjut Rovan, pada kepala korban terdapat resapan di puncak kepala hingga kepala bagian belakang.

    “Pendarahan di bawah selaput tebal otak dan di bawah selaput laba-laba,” ucapnya.

    Kemudian pada alat kelamin, ada luka sobek lama pada selaput darah namun tidak ditemukan tanda luka baru.

    “Ditemukan cairan putih di alat kelamin. Sehingga kami akan lakukan pemeriksaan lanjutan pada organ dalam, vagina dan kuku jari,” ujar Rovan.

    “Sehingga bahwa kesimpulan hasi autopsi, jenazah perempuan berusia 30 tahun diperkirakan meninggal 18 sampai 24 jam sebelum pemeriksaan dilakukan,” ucap Rovan.

     

    Namanya Cukup Terkenal di Kalangan Ojol

    Terpisah, Sekretaris Jenderal Asosiasi Driver Online Indonesia (ADO) Samuel Grandy mengatakan, jenazah korban dari rumah sakit dikirim ke rumah duka di Jalan Pecantingan nomor 11 RW 04 RT 12, Sidoarjo.

    “Hari ini juga langsung dimakamkan di daerah Lingkar Timur, Sidoarjo,” ujarnya.

    Samuel mengatakan, pihaknya ikut mengantarkan jenazah korban hingga ke pemakaman. Hal ini sebagai wujud solidaritas sesama driver Ojol. Sebab, Sevi terdaftar di lebih dari satu aplikasi driver Ojol.

    “Perkiraan ada ratusan. Semua driver dari platform aplikasi Gojek, Grab, Indrive, Maxim, dan Shopee. Semalam juga mereka sudah hadir,” ucapnya.

    Selain itu, Sevi juga tergabung dalam berbagai komunitas. Namanya cukup terkenal di kalangan Ojol Surabaya Raya, khususnya di kawasan Sidoarjo.

    “Dia juga sangat humble, sehingga ya diterima di banyak komunitas,” ujar Samuel.

     

  • Sebelum Ditemukan Tewas Terbungkus Kardus, Wanita Driver Ojol Pergi tanpa Pamit Orang Tua

    Sebelum Ditemukan Tewas Terbungkus Kardus, Wanita Driver Ojol Pergi tanpa Pamit Orang Tua

    Penemuan jenazah korban sontak membuat geger warga Gresik dan sekitarnya. Kapolres Gresik AKBP Rovan Richard Mahenu menuturkan, korban sudah dibawa ke RS Ibnu Sina Gresik untuk diautopsi. Hasilnya meninggal karena kekerasan benda tumpul yang mengakibatkan pendarahan di bawah selaput otak.

    “Berdasarkan visum luar ditemukan luka memar di beberapa bagian tubuh. Mulai dari kepala, punggung, pergelangan tangan dan kaki,” kata Rovan.

    Sementara dari visum dalam, lanjut Rovan, pada kepala korban terdapat resapan di puncak kepala hingga kepala bagian belakang. “Pendarahan di bawah selaput tebal otak dan di bawah selaput laba-laba,” ucapnya.

    Kemudian pada alat kelamin, ada luka sobek lama pada selaput darah namun tidak ditemukan tanda luka baru. “Ditemukan cairan putih di alat kelamin. Sehingga kami akan lakukan pemeriksaan lanjutan pada organ dalam, vagina dan kuku jari,” ujar Rovan.

    “Sehingga bahwa kesimpulan hasi autopsi, jenazah perempuan berusia 30 tahun diperkirakan meninggal 18 sampai 24 jam sebelum pemeriksaan dilakukan,” ucap Rovan.