Produk: ojol

  • Mengejutkan! Tukang Sayur Jadi Penyelamat Ekonomi RI

    Mengejutkan! Tukang Sayur Jadi Penyelamat Ekonomi RI

    Jakarta

    Pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II-2025 tercatat sebesar 5,12%. Angka ini termasuk yang tertinggi di G20 dan ASEAN. Tapi siapa yang sebenarnya menopang pertumbuhan ini? Bukan korporasi, bukan gedung-gedung pencakar langit, termasuk konglomerat.

    Justru sektor informal, dalam arti paling sederhana, yakni para pelaku ekonomi seperti pedagang kaki lima, buruh harian, tukang sayur, dan warung makan yang menjadi tulang punggungnya.

    “Penjualan kendaraan, transaksi kartu kredit, impor barang tahan lama konsumen, semuanya melemah daripada sebelumnya. Tetapi konsumsi masyarakat justru menguat. Jadi saya pikir inilah yang membuat angka PDB tetap kuat pada kuartal Juni,” ujar Chief Economist Indonesia & India HSBC Global Research, Pranjul Bhandari, Jumat kemarin.

    Menurut Pranjul, sektor informal menyumbang 60% lapangan kerja dan 55% konsumsi nasional. Artinya, ketika sektor formal yang berisi para pekerja kantoran, bankir, CEO manufaktur dan eksekutif perusahaan besar, masih lesu. Para pelaku ekonomi kecil justru yang lebih menjaga ekonomi tetap hidup.

    “Kita melihat bahwa indikator sektor formal masih lemah, misalnya, penjualan mobil, alat rumah tangga, dan barang konsumsi tahan lama menurun. Tapi indikator sektor informal lebih kuat, belanja makanan, minuman, pakaian, dan barang-barang kebutuhan dasar lainnya mengalami peningkatan,” jelasnya.

    Kunci pertumbuhan ini ada pada pembelanjaan harian masyarakat kelas bawah dan menengah, yang sensitif terhadap harga dan cepat bereaksi pada perubahan daya beli. Daya beli ini membaik seiring inflasi yang rendah, naiknya hasil pertanian usai El Nino, dan bantuan sosial dari pemerintah.

    “Dengan kebijakan fiskal dan moneter yang lebih longgar di 2025, apakah dampaknya sudah mulai terlihat? Menurut saya, ya,” ucap Pranjul.

    Ia mencatat bahwa defisit fiskal naik dari 1,6% PDB di 2023 menjadi sekitar 2,8% PDB di 2025, menunjukkan stimulus fiskal yang cukup besar di dua tahun terakhir. Namun, di sisi lain, sektor formal yang seharusnya bisa menjadi penggerak ekonomi jangka panjang masih stagnan. Ini karena korporasi besar masih enggan berinvestasi.

    “Bagaimana kita bisa mencapai pertumbuhan PDB yang lebih tinggi dalam beberapa kuartal mendatang atau mungkin beberapa tahun mendatang? Dan menurut saya, yang benar-benar dibutuhkan adalah peningkatan investasi korporasi,” tutur Pranjul.

    Ia menyebutkan bahwa saat ini banyak perusahaan lebih memilih menabung daripada berinvestasi. Padahal, investasi korporasi berpotensi memiliki multiplier effect yang besar, menciptakan lapangan kerja berkualitas, meningkatkan kapasitas produksi, hingga mengerek upah.

    “Dan ketika kita melihat investasi korporasi, kita menemukan bahwa investasinya tidak terlalu tinggi. Perusahaan-perusahaan (lebih memilih) menabung. Jadi ada banyak tabungan di luar sana, tetapi mereka tidak berinvestasi. Apa yang akan membuat korporasi berinvestasi? Itulah pertanyaan besar yang dihadapi Indonesia,” kata dia.

    Dengan kata lain, pertumbuhan ekonomi saat ini bukan ditarik oleh para CEO yang membangun pabrik atau memperluas bisnis. Tapi justru oleh ‘tukang sayur’ yang tetap berjualan di pagi hari, warung madura, ojek online, dan jutaan pekerja informal yang menggerakkan konsumsi dasar masyarakat.

    (fdl/fdl)

  • 4 Mata Elang di Depok Intai Korban lewat Aplikasi Samsat, Ojol Jadi Sasaran
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        7 Agustus 2025

    4 Mata Elang di Depok Intai Korban lewat Aplikasi Samsat, Ojol Jadi Sasaran Megapolitan 7 Agustus 2025

    4 Mata Elang di Depok Intai Korban lewat Aplikasi Samsat, Ojol Jadi Sasaran
    Tim Redaksi
    DEPOK, KOMPAS.com
    – Empat
    debt collector
    atau mata elang berinisial FS, DDJ, DN, dan KT menggunakan aplikasi Samsat Digital Nasional (Signal) untuk mencari mangsa di wilayah Beji, Kota Depok.
    “(Pelaku menggunakan) aplikasi yang dari Samsat soal data kendaraan bermotor itu,” ucap Kapolsek Beji Kompol Josman dalam jumpa pers, Kamis (7/8/2025).
    Namun, kata Josman, aplikasi itu hanya sebagai pendukung. Sebab, para pelaku sebenarnya juga mengantongi data-data motor yang bermasalah dengan kredit.
    Melalui taktik ini, para pelaku menarik paksa motor seorang pengemudi ojek
    online
    berinisial HZ (31) di Beji, Kota Depok, Rabu (6/8/2025). HZ telah menunggak pembayaran sepeda motor itu selama tiga bulan. 
    “(Modus) pelaku menghentikan laju sepeda motor korban, memaksa korban ikut ke kantor untuk melakukan tanda tangan surat, dan melakukan penarikan sepeda motor milik korban,” kata Josman.
    Insiden bermula sekitar pukul 10.00 WIB. Saat itu, HZ tengah melintas menggunakan sepeda motor Yamaha Gear 125 NOPOL B 6864 ZLX di Jalan KHM Usman, Beji.
    Tiba-tiba, keempat pelaku mengadang korban beserta sepeda motornya dan mengaku sebagai
    debt collector.
    “Si korban ini sudah berjanji akan melunasi dan akan membayarnya. Sehingga dia tidak menerima, dia keberatan kalau diambil secara paksa seperti itu,” terang Josman.
    “(Empat pelaku) meminta korban agar ikut ke gudang yang berada di Jalan Kabel, Beji, Depok. Sesampainya di gudang tersebut, korban diminta untuk menandatangani surat tanda terima sepeda motor,” lanjut dia.
    Korban pun merasa tertekan atas perbuatan pelaku. Usai kejadian itu, HZ melapor ke Polsek Beji.
    Polisi kemudian mendatangi gudang sekitar pukul 13.30 WIB dan menemukan sepeda motor korban tengah terparkir.
    “Bahwa benar sepeda motor korban berada di gudang tersebut. Kemudian empat orang yang mengaku
    debt collector
    datang ke gudang tersebut dan mengaku telah merampas motor korban,” ujar Josman.
    Saat ini, keempat pelaku telah ditahan untuk penyelidikan lebih lanjut. Atas perbuatannya, para pelaku dikenakan Pasal 368 KUHP dan atau UU Nomor 42 Tahun 1999 dengan ancaman hukuman lebih dari tujuh tahun penjara.
    Josman menambahkan, penangkapan ini dilakukan berdasar UU Fidusia, yaitu benda yang menjadi tanggungan tidak dibayar bisa ditarik pihak
    leasing
    atas persetujuan atau putusan pengadilan.
    “Kami lakukan pemeriksaan, putusan pengadilan itu belum ada sehingga mereka melakukan perampasan sesuai kehendak mereka,” jelasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Raja Ojol Tutup di RI, Sekarang Makin Ganas Bawa Petaka Buat Driver

    Raja Ojol Tutup di RI, Sekarang Makin Ganas Bawa Petaka Buat Driver

    Jakarta, CNBC Indonesia – Raksasa transportasi online, Uber, makin kencang membawa ‘petaka’ bagi driver online melalui perluasan layanan taksi otomatis tanpa sopir atau robotaxi.

    CEO Uber Dara Khosrowshahi mengatakan pihaknya sedang berdiskusi dengan beberapa perusahaan swasta dan bank untuk mengamankan pendanaan yang dibutuhkan dalam membangun bisnis robotaxi.

    Sebagai informasi, Uber saat ini sudah menggandeng beberapa mitra untuk menawarkan robotaxi ke pelanggan. Salah satu yang terbesar adalah Waymo milik Alphabet (Google).

    Beberapa mitra Uber lainnya merupakan pabrikan otomotif kawakan seperti Volkswagen dan Lucid. Sama seperti Tesla, Uber berupaya untuk mendominasi pasar robotaxi yang masih dalam tahap pengembangan awal, meski sudah dilanda kontroversi.

    Pada pekan ini, Khosrowshahi menyampaikan kemitraan dengan para rekanan merupakan bagian dari rencana lebih besar yang melibatkan tiga model bisnis robotaxi.

    Pertama, membayar mitra yang memiliki robotaxi dengan tarif rata. Kedua, bagi hasil dengan operator armada robotaxi. Terakhir, membangun robotaxi dengan melisensikan software untuk teknologi kendaraan otomatis.

    “Kami sedang berdiskusi dengan pemain swasta dan bank,” kata Khosrowshahi, dikutip dari Reuters, Kamis (7/8/2025).

    “Setelah kami membuktikan model pendapatannya, berapa banyak mobil ini dapat menghasilkan pendapatan setiap harinya, akan ada cukup pembiayaan yang tersedia,” ia menambahkan.

    Untuk saat ini, Uber membangun bisnis robotaxi dengan memanfaatkan sebagian kas perusahaan sekitar US$7 miliar. Uber juga kemungkinan akan menjual saham-saham minoritas di beberapa perusahaan demi menggenjot ekspansi robotaxi lebih luas.

    Para analis mengatakan pengerahan robotaxi massal dapat menurunkan biaya operasional Uber yang selama ini bergantung pada mitra sopir. Dengan penghematan biaya driver, perusahaan bisa meningkatkan profitabilitas.

    Uber telah menawarkan robotaxi Waymo pada aplikasi pemesanan kendaraannya di Austin, Texas, dan Atlanta, Georgia. Pada April 2025, Uber menandatangani kesepakatan dengan Volkswagen untuk ribuan van listrik otonom di AS selama dekade berikutnya.

    Uber juga mencapai kemitraan senilai US$300 juta pada Juli lalu untuk menyebarkan lebih dari 20.000 robotaxi yang dibuat oleh startup kendaraan listrik Lucid dan didukung oleh teknologi self-driving dari Nuro, selama 6 tahun.

    Meskipun masih ada tantangan regulasi yang ketat untuk robotaxi, keraguan tentang adopsi yang lebih luas, dan biaya tinggi yang memaksa banyak perusahaan untuk tutup, pertumbuhan robotaxi tampak kian pesat. Menurut Elon Musk, bisnis baru ini dapat bernilai triliunan dolar.

    Seperti diketahui, Uber dulunya pernah tersedia di Indonesia dan menjadi salah satu ‘raja’ platform ojek online. Namun, Uber akhirnya angkat kaki dari Indonesia dan menjual semua unit bisnisnya di Asia Tenggara ke Grab pada 2018 silam.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Polisi dalami kasus pria mabuk yang mengaku anggota dan pukul ojol

    Polisi dalami kasus pria mabuk yang mengaku anggota dan pukul ojol

    Jakarta (ANTARA) – Polisi mendalami kasus pria diduga mabuk yang membuat onar hingga memukul pengemudi ojek online di kawasan Jalan Pemuda, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (5/8) pagi.

    “Iya benar ada kejadian tersebut dan sebagai informasi, pelaku masih diamankan untuk pendalaman kasus,” kata Kapolsek Pulogadung Kompol Suroto saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.

    Suroto menyebutkan, pihaknya bergerak cepat mengamankan pelaku pemukulan terhadap pengemudi ojek online (ojol) dalam insiden keributan tersebut.

    Peristiwa bermula saat sepeda motor yang dikendarai Cristopel, berboncengan dengan rekannya Melki bersenggolan dengan sepeda motor milik korban, Dwiki.

    “Diduga dalam pengaruh minuman keras, Cristopel langsung melakukan pemukulan terhadap Dwiki hingga memicu keributan di lokasi,” ujar Suroto.

    Personel Kepolisian yang saat itu tengah melintas dengan sigap melerai dan mengamankan pelaku ke Pos Polisi Sub Sektor Pemuda.

    Selanjutnya, pelaku dibawa ke Mapolsek Pulogadung Jakarta Timur (Jaktim) untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

    “Anggota kami bertindak cepat dan profesional untuk mencegah keributan meluas. Saat ini, pelaku yang diduga dalam pengaruh miras masih kami amankan untuk pemeriksaan lebih lanjut,” katanya.

    Sedangkan teman Cristopel yang saat itu tidak terlibat langsung dalam pemukulan, justru berusaha melerai.

    “Namun karena turut diduga mengonsumsi alkohol, saat itu ia belum dapat dimintai keterangan secara penuh,” kata Suroto.

    Aksi tersebut pun viral di media sosial (medsos) Instagram @warungjurnalis. Dalam video terlihat kedua pria tersebut berupaya menyerang orang yang sedang merekam aksinya.

    Bahkan, saat ditegur oleh warga, mereka bersikap agresif dan berupaya menyerang warga. “Saya anggota, kenapa abang video-video saya?” kata pemuda tersebut dan langsung memukul.

    “Diam kamu! Anggota mana kamu? Bawa Polsek saja sudah,” teriak warga sambil memegang tangan kedua pemuda tersebut.

    Dalam narasi di medsos juga disebutkan, salah satu pelaku akhirnya dibawa warga ke Pos Polisi Jalan Pemuda. Sementara pelaku lainnya ditemukan tertidur di bangku pinggir jalan sambil menunggu kedatangan polisi.

    “Salah satu pelaku dibawa warga ke Pospol Pemuda dan satu pelaku lagi tertidur di bangku jalan menunggu pihak Kepolisian datang,” tulis keterangan video di akun tersebut.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Biaya Hidup Mahal, Warga di Depok Habiskan Rp 1,4 Juta per Bulan Hanya untuk Transportasi
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        6 Agustus 2025

    Biaya Hidup Mahal, Warga di Depok Habiskan Rp 1,4 Juta per Bulan Hanya untuk Transportasi Megapolitan 6 Agustus 2025

    Biaya Hidup Mahal, Warga di Depok Habiskan Rp 1,4 Juta per Bulan Hanya untuk Transportasi
    Tim Redaksi
    DEPOK, KOMPAS.com –
    Sejumlah warga di Depok harus mengalokasikan dana lebih dari Rp 1 juta setiap bulan untuk biaya transportasi menuju tempat kerja.
    Salah satunya adalah Dira (22), warga Cimanggis, yang setiap bulan menghabiskan sekitar Rp 1,4 juta dari gajinya untuk berangkat ke tempat kerjanya di Ancol, Jakarta Utara.
    “Total ongkos pulang dan pergi dalam sehari tuh sekitar Rp 62.000, itu termasuk naik ojek
    online
    dua kali,” kata Dira kepada
    Kompas.com,
    Rabu (6/8/2025).
    Dira menjelaskan, ongkos harian itu mencakup perjalanan menggunakan ojek
    online
    (ojol) dari rumah ke stasiun, naik KRL Commuter Line, dan mobil kancil menuju tempat kerja.
    Biaya terbesar berasal dari ongkos ojol dari rumah ke stasiun atau sebaliknya, yang bisa mencapai Rp 40.000 per hari.
    “Kan kalau di aplikasi ojol ada high fare gitu ya, nah itu kalo lagi macet dikit bisa Rp 17.000–25.000 buat jarak rumah ke stasiun,” ujar Dira.
    Menurut Dira, tidak ada transportasi umum seperti angkot yang melintasi langsung kawasan tempat tinggalnya. Ia harus berjalan sekitar 1,2 kilometer untuk mencapai Jalan Akses UI, lokasi transportasi umum terdekat.
    Kondisi ini membuat dia sulit mengganti ojol sebagai moda transportasi utama, meski waktu tempuh ke kantor bisa mencapai 90 hingga 100 menit setiap hari.
    Warga lainnya, Sasi (25) dari kawasan Tugu, juga mengalami hal serupa. Ia mengalokasikan anggaran transportasi sebesar Rp 1,4 juta per bulan dari gaji sekitar Rp 5 juta.
    Setiap hari, ia bepergian ke tempat kerjanya di Baranangsiang, Kota Bogor, dan tetap membutuhkan ojol untuk akses ke dan dari stasiun.
    “Transportasi umum sudah ada beberapa pilihan tapi yang masih PR tuh akses ke halte atau stasiun dari rumah,” kata Sasi.
    “Jarak terdekat dari rumah ke halte terdekat itu tuh bisa 1,6 kilometer,” tambahnya.
    Ongkos harian Sasi diperkirakan berkisar antara Rp 48.000 hingga Rp 74.000, tergantung kondisi. Ia juga berupaya menekan pengeluaran dengan menggunakan angkot atau Biskita.
    “Untuk ngirit ongkos ya selalu usahain naik angkot buat ke kantor atau enggak pas pulangnya naik Biskita,” jelasnya.
    Sebelumnya, Kementerian Perhubungan dan Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data yang menunjukkan empat kota di wilayah Jabodetabek masuk dalam daftar 10 kota dengan biaya transportasi tertinggi di Indonesia.
    Berdasarkan persentase terhadap biaya hidup harian, Depok menempati peringkat pertama secara nasional, disusul Bekasi di peringkat kedua, Bogor di peringkat keempat, dan Jakarta di peringkat keenam.
    Berikut rincian datanya:
    Persentase pengeluaran transportasi di empat kota ini telah melebihi batas ideal yang direkomendasikan Bank Dunia, yakni 10 persen dari total biaya hidup.
    Direktur Jenderal Integrasi Transportasi dan Multimoda Kementerian Perhubungan, Risal Wasal, menyebutkan salah satu penyebab mahalnya ongkos transportasi adalah biaya perjalanan awal atau first mile, yaitu dari rumah menuju simpul transportasi umum seperti halte atau stasiun.
    “Naik kereta mungkin hanya Rp 3.500–6.000, tapi ojol bisa Rp 25.000, parkir Rp 10.000. Ini yang kami kaji,” ujar Risal.
    Ia menambahkan, pemerintah saat ini tengah mengkaji faktor-faktor yang menyebabkan tingginya biaya perjalanan, khususnya dalam tahap awal perjalanan.
    Hal ini dilakukan agar pemerintah dapat merancang kebijakan yang mampu menurunkan total pengeluaran transportasi masyarakat, baik untuk keperluan bekerja, berbelanja, maupun rekreasi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 5 Pemain Judol Sudah Mahir hingga Rugikan Bandar Malah Ditangkap, Dimas Budi Prasetyo: Mustahil yang Lapor Kang Bakso

    5 Pemain Judol Sudah Mahir hingga Rugikan Bandar Malah Ditangkap, Dimas Budi Prasetyo: Mustahil yang Lapor Kang Bakso

    Fajar.co.id, Jakarta — Ditangkapnya 5 orang pemain judi online (Judol) usai berhasil membuat bandar merugi kini jadi sorotan banyak pihak.

    Pasalnya, publik menilai, yang seharusnya ditangkap adalah bandarnya. Terlebih, pemain judol di Indonesia sangat terlalu banyak. Namun hanya lima orang tersebut yang ditangkap usai memahami sistem judol hingga selalu menang.

    Hal itu juga disorot oleh diaspora Indonesia yang kini bermukim di Belanda, Dimas Budi Prasetyo. Melalui unggahannya di akun media sosial Facebooknya, dia membahas kasus tersebut.

    “Wait, baca berita ini dahi saya langsung mengkeret, kepala mumet, tapi lanjut ngakak. Bentar, saya kasih kronologisnya dengan nulis sesingkat dan sepadat mungkin,” tulis Dimas, dikutip Rabu (6/8/2025)

    Pertama, kata Dimas, polisi menangkap 5 orang karena aktivitas jodi online. Mereka didakwa dengan pasal-pasal yang berkaitan dengan itu, plus UU ITE. Ancaman 10 tahun, denda Rp10 Miliar.

    Kedua, ini yang unik. 5 orang ini agak lain. Di saat banyak orang main judol sampai rugi miliaran, mereka ini nggak. Mereka untung banyak, karena mereka bisa ngalahin para bandar dengan trik terus menggunakan akun baru.

    Kenapa akun baru? Karena akun baru, dalam algoritma permainan judol, meningkatkan peluang besar menang. 5 orang ini sudah paham sistemnya. Intinya, mereka adalah momok para bandar.

    “Ketiga, ini yang bikin saya bertanyea-tanyea. Dalam kasus ini, jelas yang dirugikan adalah bandar. Pirtinyiinnyi, siapa yang kemudian paling logis bikin laporan ke polisi dalam hal ini? Kang parkir, kang ojol, atau kang bakso? Nggak mungkin mereka to?, ” tanya Dimas.

  • Dua pria mabuk ngaku “anggota” buat onar dan pukul ojol di Jaktim

    Dua pria mabuk ngaku “anggota” buat onar dan pukul ojol di Jaktim

    Jakarta (ANTARA) – Dua pria diduga dalam kondisi mabuk membuat onar hingga memukul pengemudi ojek online (ojol) di kawasan Jalan Pemuda, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa pagi.

    Pengemudi ojek online bernama Wiki Merdeka (34) mengaku menjadi korban pemukulan oleh kedua pria tersebut.

    “Saya lagi jalan, tiba-tiba dipukul dari belakang. Kalau tidak ingat anak di rumah, sudah saya lawan,” kata Wiki kepada wartawan di Jakarta, Selasa.

    Wiki menyebut dirinya tidak mengetahui alasan pasti mengapa diserang. Namun, kedua pria tersebut juga sempat merusak sepeda motornya.

    “Saya tidak tahu, tidak tabrakan, tapi motor saya malah dirusak. Padahal saya sewa motor ini,” ucap Wiki.

    Aksi tersebut pun viral di media sosial Instagram @warungjurnalis. Dalam video terlihat kedua pria tersebut berupaya menyerang orang yang sedang merekam aksinya.

    Bahkan, saat ditegur oleh warga, mereka bersikap agresif dan berupaya menyerang warga.

    “Saya anggota, kenapa abang video-video saya?” kata pemuda tersebut dan langsung memukul.

    “Diam kamu! Anggota mana kamu? bawa Polsek saja sudah,” teriak warga sambil memegang tangan kedua pemuda tersebut.

    Dalam narasi media sosial disebutkan, salah satu pelaku akhirnya dibawa warga ke Pos Polisi Jalan Pemuda. Sementara pelaku lainnya ditemukan tertidur di bangku pinggir jalan sambil menunggu kedatangan polisi.

    “Salah satu pelaku dibawa warga ke Pospol pemuda dan satu pelaku lagi tertidur di bangku jalan menunggu pihak kepolisian datang,” tulis keterangan video Instagram @warungjurnalis.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Ade irma Junida
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Teriakan Warga di Lokasi Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Ojol Wanita di Sidoarjo: Hukum Mati
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        5 Agustus 2025

    Teriakan Warga di Lokasi Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Ojol Wanita di Sidoarjo: Hukum Mati Surabaya 5 Agustus 2025

    Teriakan Warga di Lokasi Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Ojol Wanita di Sidoarjo: Hukum Mati
    Tim Redaksi
    SIDOARJO, KOMPAS.com
    – Polres Gresik menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan terhadap mayat perempuan yang terbungkus kardus, SAC (30).
    Seorang driver ojek online (ojol) asal Sidoarjo, Jawa Timur.
    Rekonstruksi dilakukan Polres Gresik di TKP pembunuhan, toko fotocopy Makmur Jaya, Jalan Griya Bhayangkara Permai Blok A, Urangagung, Sidoarjo, pada Selasa (5/8/2025).
    Satu tersangka ditetapkan dalam kasus ini, Syahrama atau SR (36) asal Sidoarjo.
    Seorang residivis dengan kasus yang sama pada 2008 silam, divonis 20 tahun penjara tapi bebas tahun 2018.
    Tim Macan Giri Polres Gresik tiba di lokasi sekitar pukul sembilan 11.00 WIB.
    Sementara lokasi sudah dipenuhi warga yang ingin menyaksikan sejak pukul 09.30 WIB.
    Teriakan warga menggema ketika tersangka mulai keluar dari mobil untuk menuju TKP.
    “Wooooohh hukum mati,” sambut warga dengan nada geram.
    Mulanya, korban datang menggunakan sepeda motor dan diparkir di teras toko.
    Korban lalu diajak tersangka masuk dan tersangka menutup setengah rolling door.
    Tersangka membunuh korban di salah satu ruangan di dalam toko.
    Korban memindahkan barang lalu memukul tengkuk leher belakang korban menggunakan tangan kanan sebanyak tiga kali.
    Korban sempat teriak minta tolong namun pelaku langsung membungkam dengan tangan kiri.
    Lalu korban dipukul sebanyak empat hingga lima kali di bagian kepala belakang.
    Setelah dipukul, korban sempoyongan lalu tersangka mendorongnya hingga jatuh kemudian dibekap.
    Tersangka sempat menanyakan apakah korban membawa uang.
    Tersangka lalu menyeret korban menuju kamar sekitar tiga meter dengan cara menarik rambut.
    Lalu memastikan kondisi nyawa korban dan mengambil pisau di dasbor motor tersangka.
    Kemudian tersangka memotong tali tas korban dan mengambil isi tas berupa ponsel, uang Rp1,3 juta.
    Lalu tersangka mengambil tali rafia dan membungkus leher korban menggunakan lakban agar darahnya tidak mengalir.
    Kemudian mengambil polibag hitam untuj membungkus tubuh korban yang kaki dan kepala sudah dilipat. Lalu dibungkus dengan kardus dan diikat tali.
    Tersangka lalu membersihkan darah di lantai dan tubuh korban diseret keluar kamar.
    Teman tersangka berinisial Adin yang sebelumnya dihubungi tiba di lokasi.
    Adin diminta membantu mengangkat tubuh korban ke atas motor lalu pergi diikuti Adin dari belakang keluar dari tempat fotocopy.
    Kanit Resmob Polres Gresik Ipda Andi Muhammad Asyraf Gunawan mengatakan seluruh rekonstruksi berjumlah 46 adegan.
    “Kami melaksanakan rekonstruksi dengan 46 adegan dengan saksi berjumlah empat orang. Selanjutnya kita bergeser ke Gresik dimana TKP membuang korban,” kata Andi, Selasa (5/8/2025).
    Andi belum dapat menjelaskan motif korban secara rinci. Dan, belum ditemukan fakta baru dari hasil rekonstruksi ini.
    “Belum ada,” ucapnya singkat.
    Sebelumnya, jasad SAC ditemukan warga di tepi Jalan Raya Desa Banyuurip, Kecamatan Kedamean, Kabupaten Gresik pada Minggu siang (27/7/2025).
    Mayatnya ditemukan dengan kondisi mengenaskan. Tubuhnya dibungkus plastik dilapisi kardus.
    Berdasarkan hasil autopsi, korban mengalami luka di sekujur tubuh akibat pukulan dan dicekik.
    Motif sementara, tersangka dijanjikan pekerjaan sebagai cleaning service dengan membayar Rp 5 juta.
    Namun, janji tersebut belum dipenuhi dan uang belum kembali sehingga tersangka secara keji menghabisi nyawa korban.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kesaksian Adin di Kasus Pembunuhan Driver Ojol dalam Kardus, Tersangka Mengaku Bawa Tembakau Ternyata Jasad
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        5 Agustus 2025

    Kesaksian Adin di Kasus Pembunuhan Driver Ojol dalam Kardus, Tersangka Mengaku Bawa Tembakau Ternyata Jasad Surabaya 5 Agustus 2025

    Kesaksian Adin di Kasus Pembunuhan Driver Ojol dalam Kardus, Tersangka Mengaku Bawa Tembakau Ternyata Jasad
    Tim Redaksi
    SIDOARJO, KOMPAS.com
    – Tersangka Syahrama atau SR (36) membunuh driver ojek online (ojol) perempuan SAC (30) di Sidoarjo. Mayatnya dibuang ke Gresik, Jawa Timur.
    Lokasi pembunuhannya di toko fotokopi milik tersangka, toko fotokopi Makmur Jaya bertempat di Jalan Griya Bhayangkara Permai Blok A-3, Sidoarjo.
    Tersangka membunuh korban dengan cara dipukul dan dicekik di dalam sebuah kamar toko pada Sabtu (26/8/2025).
    Setelah dibunuh, mayat korban dibuang ke Gresik dan ditemukan warga keesokan harinya.
    Sebelum dibuang, tersangka menghubungi temannya bernama Adin (40), seorang driver ojol di Sidoarjo.
    Tersangka menghubungi Adin untuk membantu mengangkat jasad, yang diakui sebagai bungkusan tembakau, ke atas motor.
    “Suruh bawa bahasanya tembakau, suruh ngantar ke daerah Legundi buat COD,” kata Adin saat ditemui lokasi saat rekonstruksi, Selasa (5/8/2025).
    Adin mengaku tak tahu bahwa bungkusan kardus tersebut merupakan jasad, bukan tembakau.
    Dia pun tak menaruh rasa curiga sama sekali.
    “Diangkut berdua ke atas motor beat hitam, alasnya kayu, terus diikat di belakang motor pakai tali,” ungkapnya.
    Setelah tubuh korban yang terbungkus kardus tersebut diikat, tersangka lalu membawa keluar toko dan meminta Adin untuk menemaninya namun dengan motor masing-masing.
    “Saya ngikutin dari belakang sampai di perempatan Legundi, disuruh nunggu di warung kopi saja,” terangnya.
    Adin mengaku mengaku melihat kondisi tersangka penuh keringat saat mengangkat bungkusan kardus tersebut. Namun dia tak menanyakan kondisinya.
    Polres Gresik melakukan rekonstruksi dengan total 46 adegan pada Selasa (5/8/2025).
    Sebanyak empat saksi dihadirkan di antaranya ayah tersangka, warga setempat, rekan tersangka, dan pemilik kontrakan.
    Sebelumnya, jasad SAC ditemukan warga di tepi Jalan Raya Desa Banyuurip, Kecamatan Kedamean, Kabupaten Gresik pada Minggu siang (27/7/2025).
    Mayatnya ditemukan dengan kondisi mengenaskan. Tubuhnya dibungkus plastik dilapisi kardus.
    Berdasarkan hasil autopsi, korban mengalami luka di sekujur tubuh akibat pukulan dan dicekik.
    Motif sementara, tersangka dijanjikan pekerjaan sebagai
    cleaning service
    dengan membayar Rp 5 juta.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 4
                    
                        Maxim: Pendapatan Pengemudi Ojol Turun 45 Persen Imbas SK Gubernur Kaltim
                        Regional

    4 Maxim: Pendapatan Pengemudi Ojol Turun 45 Persen Imbas SK Gubernur Kaltim Regional

    Maxim: Pendapatan Pengemudi Ojol Turun 45 Persen Imbas SK Gubernur Kaltim
    Penulis

    SAMARINDA, KOMPAS.com
    – Perusahaan transportasi daring Maxim Indonesia angkat bicara usai kantornya di Samarinda disegel Satuan Polisi Pamong Praja.
    Penyegelan itu dilakukan karena Maxim dianggap tak mematuhi kenaikan tarif ojol sesuai Surat Keputusan (SK) Gubernur Kalimantan Timur Nomor 100.3.3.1/K.673/2023.
    Government Relation Specialist Maxim Indonesia, Muhammad Rafi Assagaf, menegaskan pihaknya telah menerapkan tarif resmi berdasarkan SK Gubernur selama tiga pekan. 
    Namun, kenaikan tarif minimum dari Rp 13.600 menjadi Rp 18.800 itu justru berdampak signifikan terhadap pendapatan perusahaan hingga kesejahteraan mitra pengemudi.
    “Terjadi penurunan signifikan dalam jumlah order, yang pada akhirnya menurunkan penghasilan harian mitra kami,” kata Rafi kepada Kompas.com, Selasa (5/8/2025).
    “Dapat kami sampaikan bahwa penurunan jumlah order harian mencapai kurang lebih

    35 persen serta pendapatan mitra pengemudi turun hingga 45 persen dari sebelumnya,” sambung dia.
    Ia menyebut kondisi ini menunjukkan bahwa regulasi tarif yang berlaku saat ini belum sepenuhnya menjawab realitas di lapangan.
    Maxim menegaskan pihaknya telah berkomitmen penuh terhadap regulasi, namun berharap penegakan aturan dilakukan secara transparan dan berdasar dialog.
    Apalagi, menurut Rafi, hingga kini Maxim belum menerima penjelasan rinci terkait dasar penyegelan kantor operasional mereka di Samarinda.
    “Kantor kami bukan sekadar ruang kerja, tetapi pusat layanan, pelatihan, dan komunikasi mitra. Langkah administratif seperti penyegelan mestinya dilakukan dengan pendekatan dialog, bukan tekanan,” katanya.
    Maxim juga menyatakan tetap membuka ruang komunikasi dan telah menyerahkan laporan evaluasi tarif kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur untuk menjadi bahan pertimbangan penyempurnaan kebijakan.
    Sebelumnya, kantor operasional PT Maxim di Samarinda disegel oleh Satpol PP Kalimantan Timur, Kamis (31/7/2025), karena dianggap tidak menaati SK Gubernur soal tarif Angkutan Sewa Khusus (ASK).
    Kepala Bidang Trantibum Satpol PP Kaltim, Edwin Noviansyah, menyatakan tindakan tegas ini dilakukan setelah tiga kali surat peringatan (SP1–SP3) diabaikan pihak Maxim.
    “Sudah kami beri peringatan berkali-kali, tapi tidak digubris. Hari ini kami eksekusi penyegelan,” kata Edwin.
    Pemprov menyebut Maxim sempat menetapkan tarif Rp13.600, lebih rendah dari ketentuan SK yang mewajibkan tarif minimum Rp18.800.
    Belakangan, Satpol PP mencabut penyegelan di Kantor Maxim usai ribuan dirver ojol perusahaan itu menggelar aksi protes.
     
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.