Produk: ojol

  • Grab dan GOTO Kembali Diisukan Merger, Intip Kinerja Keuangannya

    Grab dan GOTO Kembali Diisukan Merger, Intip Kinerja Keuangannya

    Bisnis.com, JAKARTA— Grab Holdings Limited (NASDAQ: GRAB) melaporkan kinerja keuangan positif per kuartal III/2025 dengan membukukan laba bersih senilai US$17 juta atau setara Rp284 miliar (asumsi kurs Rp16.690 per dolar AS).

    Mengutip laporan keuangan perusahaan, Sabtu (8/11/2025), capaian tersebut naik 14% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pendapatan Grab meningkat 22% secara tahunan (year-on year/yoy) menjadi US$873 juta atau sekitar Rp14,57 triliun.

    Pertumbuhan kinerja tersebut ditopang oleh segmen on-demand, yang mencatatkan gross merchandise value (GMV) sebesar US$5,8 miliar atau Rp96,8 triliun, tumbuh 24% yoy dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

    Dari sisi profitabilitas, EBITDA yang disesuaikan mencapai US$136 juta atau sekitar Rp2,27 triliun, melonjak 51% dibandingkan kuartal yang sama tahun sebelumnya. 

    Sementara itu, arus kas bebas yang disesuaikan (adjusted free cash flow) tercatat US$203 juta atau Rp3,39 triliun, naik US$54 juta (sekitar Rp901 miliar) secara tahunan. Dalam basis 12 bulan terakhir, nilainya mencapai US$283 juta atau Rp4,72 triliun.

    Chief Financial Officer Grab Peter Oey mengatakan, hasil kuartal ini menegaskan ketahanan model bisnis perusahaan.

    “Kami mempercepat pertumbuhan sembari memperbaiki margin EBITDA dan arus kas bebas. Karena itu, kami menaikkan panduan pendapatan tahunan Grup menjadi US$3,38–3,40 miliar atau sekitar Rp56,4–Rp56,7 triliun, dan memperbarui panduan EBITDA yang disesuaikan menjadi US$490–500 juta atau Rp8,18–Rp8,34 triliun,” katanya.

    Secara operasional, jumlah pengguna transaksi bulanan Grup (MTUs) meningkat 14% menjadi 47,7 juta. Nilai transaksi per pengguna juga naik 7% menjadi US$133 atau sekitar Rp2,22 juta. Grab mencatat peningkatan insentif bagi mitra sebesar 40% menjadi US$263 juta atau Rp4,39 triliun, mencerminkan pertumbuhan ekosistem pengemudi dan merchant.

    Segmen pengantaran (deliveries) menjadi penopang utama kinerja dengan pendapatan naik 23% yoy menjadi US$465 juta (Rp7,76 triliun). Nilai transaksi (GMV) di segmen ini juga melonjak 26% menjadi US$3,73 miliar (Rp62,3 triliun). EBITDA yang disesuaikan untuk deliveries tumbuh 42% menjadi US$78 juta (Rp1,3 triliun), dengan margin 2,1% terhadap GMV.

    Selama kuartal berjalan, jumlah pengiklan aktif di platform iklan mandiri Grab meningkat 15% menjadi 228.000, sementara belanja iklan rata-rata naik 41% dibandingkan tahun sebelumnya.

    Dari sisi neraca, likuiditas kas bruto Grab mencapai US$7,4 miliar atau sekitar Rp123,5 triliun per akhir September 2025, naik dari US$6,1 miliar (Rp101,8 triliun) pada periode yang sama tahun lalu. Kas bersih perusahaan juga tetap solid di US$5,3 miliar atau Rp88,5 triliun.

    Kinerja GOTO

    Sementara itu, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) juga mencatatkan kinerja positif per kuartal III/2025 dengan membukukan laba sebelum pajak yang disesuaikan sebesar Rp62 miliar, menandai pertama kalinya perseroan meraih laba sebelum pajak positif sejak berdiri.

    GoTo juga membukukan EBITDA Grup yang disesuaikan sebesar Rp516 miliar, melonjak 239% secara tahunan (yoy). Capaian tersebut menandai EBITDA positif selama empat kuartal berturut-turut, dengan nilai Rp369 miliar, membaik Rp455 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

    Seiring hasil tersebut, GoTo menaikkan panduan kinerja EBITDA Grup yang disesuaikan untuk setahun penuh 2025, dari Rp1,4–1,6 triliun menjadi Rp1,8–1,9 triliun. 

    Dari sisi operasional, total nilai transaksi bruto (GTV) Grup mencapai Rp176 triliun, tumbuh 28% yoy. GTV inti Grup tercatat Rp102,8 triliun, naik 43% yoy.

    Pendapatan bersih juga meningkat 21% menjadi Rp4,7 triliun, sementara jumlah pengguna bertransaksi tahunan (annual transacting users/ATU) di Indonesia naik 33% menjadi 61,1 juta, setara sekitar 30% populasi dewasa di Tanah Air.

    Selain itu, GoTo membukukan arus kas bebas yang disesuaikan positif sebesar Rp247 miliar, mencerminkan perbaikan kinerja operasional dan efisiensi biaya. Dari lini e-commerce, imbalan jasa Tokopedia mencapai Rp211 miliar per kuartal III/2025.

    Perseroan juga menegaskan kondisi keuangan yang kuat dengan posisi kas, setara kas, dan deposito jangka pendek sebesar Rp18 triliun (setara US$1,1 miliar) per 30 September 2025.

    Isu Merger Grab dan GOTO

    Istana memberi sinyal adanya kemungkinan penggabungan Grab dan GoTo di tengah penyempurnaan akhir Peraturan Presiden (Perpres) tentang ojek online (ojol). 

    Regulasi tersebut akan mengatur sejumlah aspek penting, termasuk pembagian komisi mitra pengemudi dan skema penggabungan antara dua raksasa aplikasi transportasi daring yakni Grab dan GoTo Gojek Tokopedia (GoTo). Menurutnya, sejumlah kementerian dan lembaga ikut terlibat dalam pembahasan tersebut.

    “Dalam hal ini macam-macam. Karena kemudian ada juga Danantara juga ikut terlibat di situ. Karena ada proses korporasinya juga yang menjadi bagian dari yang dibicarakan. Makanya minta tolong sabar dulu,” katanya, Jumat (7/11/2025). 

    Dia membenarkan bahwa isu penggabungan antara Grab dan GoTo menjadi bagian dari diskusi lintas kementerian.

    “Ya salah satunya,” ujarnya saat dikonfirmasi mengenai isu merger.

    Ketika ditanya apakah benar Grab akan dibeli oleh GoTo, Prasetyo menjawab singkat dan mengamini. Lebih lanjut, dia menambahkan bahwa bentuk penggabungan masih dikaji lebih lanjut.

    “Dilihat dari bentuknya, iya. Intinya penggabungan mereka berdua, gitu,” katanya.

    Namun, Prasetyo menegaskan langkah tersebut bukan untuk menciptakan monopoli, melainkan untuk menjaga keberlanjutan industri transportasi daring nasional.

    “Enggak [monopoli]. Tujuannya tuh enggak ada yang lain. Tujuannya untuk semuanya. Supaya perusahaan ini tetap berjalan. Karena bagaimanapun perusahaan ini adalah pelayanan yang disitu tercipta tenaga kerja, saudara-saudara kita yang menjadi mitra itu, jumlahnya cukup besar dan sekarang kita tersadar bahwa ojol adalah pahlawan ekonomi,” tegasnya.

    Terkait kabar tersebut, Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) Indonesia merespons. Chief Investment Officer (CIO) Danantara Indonesia Pandu Sjahrir mengaku pihaknya tidak dalam posisi berkomentar mengenai rencana merger tersebut.

    “Danantara Indonesia tidak dalam posisi untuk memberikan komentar atas keputusan investasi spesifik yang dilakukan oleh Goto maupun entitas lainnya,” ujarnya dihubungi Bisnis, Jumat (7/11/2025).

    Menurutnya, setiap perusahaan memiliki pertimbangan, strategi korporasi dan momentum investasi, yang dijalankan sesuai mandat serta tata kelola masing-masing.

  • Peduli Komunitas Ojek Online, Polres Tangsel Launching ‘Ojol Mart’

    Peduli Komunitas Ojek Online, Polres Tangsel Launching ‘Ojol Mart’

    Jakarta

    Polres Tangerang Selatan resmi meluncurkan ‘Ojol Mart’ di Pospol Alam Sutera, Serpong Utara, Tangerang Selatan (Tangsel). Program ini sebagai bentuk kepedulian Polri untuk driver ojek online.

    “Saya mengimbau agar kita bersama-sama menjaga Kamtibmas. Khususnya kepada rekan-rekan ojol, sinergitas yang baik ini harus terus dijaga. Bila melihat adanya gangguan Kamtibmas, sudah ada wadah komunikasinya, segera laporkan agar dapat kami tindaklanjuti,” kata Kapolres Tangerang Selatan AKBP Victor Inkiriwang kepada wartawan, Sabtu (8/11/2025).

    Victor menekankan Polri dan ojol akan terus bersinergi dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas). Kehadiran Ojol Mart, kata Victor, diharapkan dapat menjadi tempat singgah dan beristirahat bagi para pengemudi ojol yang sedang beraktivitas.

    “Dengan adanya Ojol Mart ini, para pengemudi bisa beristirahat sejenak, mengisi daya ponsel, atau sekedar ngopi sambil bertukar informasi,” tuturnya.

    Di lain kesempatan, Polres Tangsel juga melaksanakan Jumat Curhat dan Jumat Peduli bersama masyarakat dan komunitas ojek online. Kegiatan ini merupakan implementasi dari program Jaga Jakarta+, yang bertujuan mempererat komunikasi antara Polri dengan masyarakat.

    Dalam kegiatan itu, Victor mengimbau masyarakat untuk menjauhi penyalahgunaan narkoba, perjudian, pinjaman online ilegal, serta berbagai bentuk pelanggaran hukum lainnya. Polisi juga menyerap keluhan masyarakat terkait praktik debt collector (mata elang) dan maraknya judi online yang meresahkan warga.

    Kegiatan dilanjutkan dengan bakti kesehatan berupa pemeriksaan kesehatan gratis oleh tim Sidokkes Polres Tangerang Selatan. Polres Tangsel juga membagikan paket sembako kepada warga dan komunitas ojek online yang hadir.

    (wnv/amw)

  • Ada Rencana Penggabungan GoTo dan Grab, Danantara Terlibat

    Ada Rencana Penggabungan GoTo dan Grab, Danantara Terlibat

    Jakarta, Beritasatu.com – Pemerintah mengonfirmasi adanya rencana penggabungan antara PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) dan Grab.

    Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengatakan, rencana masih dalam tahap pembahasan dan menjadi bagian dari kajian pemerintah terkait ekosistem transportasi daring nasional.

    “Rencana begitu,” ujar Prasetyo singkat saat ditemui di Istana Merdeka, Jakarta seperti dikutip dari Antara, Jumat (7/11/2025).

    Ia menjelaskan bahwa pembahasan mengenai rencana penggabungan dua perusahaan besar di sektor transportasi digital ini merupakan bagian dari diskusi yang lebih luas tentang rancangan peraturan presiden (perpres) terkait ojek daring.

    Prasetyo juga menyebut bahwa Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara akan berperan dalam proses penggabungan tersebut. 

    “Kira-kira begitu (Danantara terlibat),” ujarnya.

    Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa pemerintah masih mencari bentuk terbaik dari skema penggabungan, apakah akan dilakukan melalui merger ataupun akuisisi.

    “Ya, ini lagi dicari skemanya,” tambahnya.

    Menurut Prasetyo, langkah ini tidak semata-mata soal korporasi, tetapi juga berkaitan dengan upaya pemerintah menyeimbangkan kepentingan mitra pengemudi dan perusahaan aplikator, termasuk menyangkut kebijakan tarif layanan dan keberlanjutan ekosistem transportasi daring.

    “Karena bagaimanapun perusahaan ini adalah pelayanan yang di situ tercipta tenaga kerja, saudara-saudara kita yang menjadi mitra itu jumlahnya cukup besar. Kita tersadar bahwa ojol adalah pahlawan ekonomi, menggerakkan ekonomi. Jadi tujuan utamanya arahnya ke situ,” kata Prasetyo.

    Terkait progres pembentukan perpres ojek daring, ia mengungkapkan bahwa regulasi tersebut masih dalam tahap penyempurnaan dengan melibatkan berbagai pihak, baik dari kalangan mitra pengemudi maupun perusahaan aplikator.

    “Sedang terus disempurnakan. Dalam artian dilengkapi dari berbagai pihak, baik teman-teman mitra ojol maupun teman-teman aplikator,” pungkasnya.
     

  • Tanggapan Danantara Soal Rencana Merger Grab dan GoTo

    Tanggapan Danantara Soal Rencana Merger Grab dan GoTo

    Bisnis.com, JAKARTA – Istana memberi sinyal adanya kemungkinan penggabungan Grab dan GoTo di tengah penyempurnaan akhir Peraturan Presiden (Perpres) tentang ojek online (ojol). Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengamini Danantara dilibatkan dalam merger dua aplikator transportasi dari di Tanah Air ini. 

    Terkait kabar tersebut, Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) Indonesia merespons. Chief Investment Officer (CIO) Danantara Indonesia Pandu Sjahrir mengaku pihaknya tidak dalam posisi berkomentar mengenai rencana merger tersebut. 

    “Danantara Indonesia tidak dalam posisi untuk memberikan komentar atas keputusan investasi spesifik yang dilakukan oleh Goto maupun entitas lainnya,” ujarnya dihubungi Bisnis, Jumat (7/11/2025). 

    Menurutnya, setiap perusahaan memiliki pertimbangan, strategi korporasi dan momentum investasi, yang dijalankan sesuai mandat serta tata kelola masing-masing.

    Adapun sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengamini dan menjawab dengan singkat rencana pembelian Grab oleh GoTo. “Dilihat dari bentuknya, iya. Intinya penggabungan mereka berdua, gitu,” katanya.

    Namun, Prasetyo menegaskan langkah tersebut bukan untuk menciptakan monopoli, melainkan untuk menjaga keberlanjutan industri transportasi daring nasional.

    “Enggak [monopoli]. Tujuannya tuh nggak ada yang lain. Tujuannya untuk semuanya. Supaya perusahaan ini tetap berjalan. Karena bagaimanapun perusahaan ini adalah pelayanan yang disitu tercipta tenaga kerja, saudara-saudara kita yang menjadi mitra itu, jumlahnya cukup besar dan sekarang kita tersadar bahwa ojol adalah pahlawan ekonomi,” tegasnya.

    Terkait isu pembagian komisi mitra pengemudi yang sempat memicu aksi protes, Prasetyo memastikan hal itu juga menjadi perhatian pemerintah. “Dari awal kan memang diminta oleh teman-teman mitra ojol kan. Makanya di situlah dibicarakan untuk titik temu,” ujarnya.

    Oleh sebab itu, dia menyebut proses pembahasan terus dilakukan secara intensif bersama pihak aplikator dan mitra ojol.“Kita kalau kerja kan secepatnya. Yang penting ketemu titik temu,” tuturnya.

  • Istana Beberkan Terkait Rencana Merger Grab dan GoTo, Ini Bocorannya

    Istana Beberkan Terkait Rencana Merger Grab dan GoTo, Ini Bocorannya

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengonfirmasi bahwa isu penggabungan antara dua perusahaan aplikasi transportasi daring terbesar di Indonesia, Grab dan GoTo memang sedang dibahas pemerintah.

    Dia menyebut rencana tersebut menjadi salah satu bagian dari pembahasan dalam penyempurnaan kebijakan ekosistem ojek online (ojol) yang tengah difinalisasi pemerintah.

    “Salah satunya,” kata Prasetyo ketika ditanya soal kebenaran isu merger kedua perusahaan tersebut usai mengikuti arahan Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (7/11/2025).

    Lebih lanjut, dia membenarkan bahwa rencana yang dimaksud adalah terkait pembelian antara kedua raksasa ride-hailing tersebut.

    “Iya salah satunya,” ujarnya ketika dikonfirmasi apakah pembahasan itu termasuk rencana Grab membeli Goto.

    Prasetyo menyebutkan bahwa kemungkinan penggabungan dua perusahaan tersebut memang sedang dipertimbangkan. 

    “Rencana begitu,” katanya.

    Lebih lanjut, dia menjelaskan, dalam prosesnya, Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) juga turut terlibat karena pembahasan merger ini memiliki aspek korporasi yang kompleks.

    “Kira-kira begitu,” ujarnya menanggapi pertanyaan soal keterlibatan Danantara.

    Meski begitu, Prasetyo menegaskan bahwa bentuk final dari kerja sama tersebut masih dikaji.

    “Masih dicari bentuknya,” ujarnya.

    Kendati demikian, dia pun turut menepis anggapan bahwa merger dua perusahaan besar ini akan menciptakan monopoli di sektor transportasi daring.

    Penyebabnya, Prasetyo memastikan bahwa pembahasan ini merupakan hasil pertemuan antara Grab, Goto, dan Presiden Prabowo.

    Dia menekankan, tujuan utama dari rencana merger ini adalah untuk menjaga keberlangsungan usaha serta melindungi para mitra pengemudi.

    “Tujuannya tuh nggak ada yang lain. Tujuannya untuk semuanya supaya perusahaan ini tetap berjalan. Karena bagaimanapun perusahaan ini adalah pelayanan yang disitu tercipta tenaga kerja saudara-saudara kita yang menjadi mitra itu jumlahnya cukup besar. Dan sekarang kita tersadar bahwa ojol adalah pahlawan ekonomi, menggerakkan ekonomi. Jadi tujuan utamanya arahnya ke situ,” jelasnya.

    Lebih lanjut, Prasetyo menambahkan bahwa banyak kementerian dan lembaga terlibat dalam pembahasan tersebut, termasuk Danantara yang berperan dalam aspek investasi. 

    “Dalam hal ini macam-macam karena kemudian ada juga Danantara juga ikut terlibat di situ karena ada proses korporasinya juga yang menjadi bagian dari yang dibicarakan gitu. Makanya minta tolong sabar dulu,” ucapnya.

    Menurut Prasetyo, pemerintah tidak menetapkan batas waktu untuk finalisasi rencana tersebut.

    “Nggak ada ya. Secepatnya, kita kalau kerja kan secepatnya ya,” tandas Prasetyo.

  • Istana Sebut Perpres Ojek Online Masih Disempurnakan, Dengar Masukan Mitra hingga Aplikator

    Istana Sebut Perpres Ojek Online Masih Disempurnakan, Dengar Masukan Mitra hingga Aplikator

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyampaikan bahwa penyusunan Peraturan Presiden (Perpres) tentang ojek online (ojol) masih terus disempurnakan.

    Menurutnya, pemerintah ingin memastikan aturan tersebut telah mencakup berbagai masukan dari seluruh pihak yang terkait dengan ekosistem transportasi daring di Indonesia.

    “Sedang terus disempurnakan. Dalam artian dilengkapi dari berbagai pihak ya. Baik teman-teman mitra ojol maupun teman-teman aplikator,” ujar Prasetyo usai mengikuti arahan Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (7/11/2025).

    Prasetyo menjelaskan, penyusunan regulasi tersebut melibatkan berbagai kementerian dan lembaga, termasuk unsur yang berkaitan dengan proses korporasi antara perusahaan penyedia aplikasi.

    “Dalam hal ini macam-macam karena kemudian ada juga Danantara juga ikut terlibat di situ karena ada proses korporasinya juga yang menjadi bagian dari yang dibicarakan. Makanya minta tolong sabar dulu,” ujarnya.

    Terkait tuntutan para mitra ojol yang meminta penghapusan potongan komisi 10 persen oleh aplikator, Prasetyo menyebut hal itu juga menjadi bagian dari pembahasan pemerintah.

    “Ya kan itu salah satunya. Dari awal kan memang itu kan yang diminta oleh teman-teman mitra ojol. Makanya disitulah dibicarakan untuk cari titik temunya,” katanya.

    Namun, ketika ditanya mengenai bentuk instrumen hukum yang akan digunakan dalam pengaturan ekosistem ojol, apakah berupa revisi undang-undang, keputusan presiden (keppres), atau perpres, Prasetyo belum memberikan kepastian.

    “Tunggu dulu nanti,” ucapnya singkat. 

    Pemerintah disebut tengah menyiapkan kebijakan komprehensif yang tidak hanya menyentuh aspek kesejahteraan mitra pengemudi, tetapi juga keberlanjutan model bisnis perusahaan aplikator ojek daring.

  • Istana Ungkap Bocoran Perpres Ojol, Bahas Rencana Merger Grab dan GoTo

    Istana Ungkap Bocoran Perpres Ojol, Bahas Rencana Merger Grab dan GoTo

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengungkapkan bahwa Peraturan Presiden (Perpres) tentang ojek online (ojol) saat ini sedang dalam tahap penyempurnaan akhir.

    Regulasi tersebut akan mengatur sejumlah aspek penting, termasuk pembagian komisi mitra pengemudi dan skema penggabungan antara dua raksasa aplikasi transportasi daring yakni Grab dan GoTo Gojek Tokopedia (GoTo).

    “Sudah terus disempurnakan. Ya, dalam artian dilengkapi dari berbagai pihak ya. Dari teman-teman mitra ojol maupun teman-teman aplikator,” ujar Prasetyo usai mengikuti arahan Presiden Prabowo Subianto terkait Komisi Percepatan Reformasi Polri, di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (7/11/2025).

    Menurutnya, sejumlah kementerian dan lembaga ikut terlibat dalam pembahasan tersebut.

    “Dalam hal ini macam-macam. Karena kemudian ada juga Danantara juga ikut terlibat di situ. Karena ada proses korporasinya juga yang menjadi bagian dari yang dibicarakan. Makanya minta tolong sabar dulu,” katanya.

    Prasetyo juga membenarkan bahwa isu penggabungan antara Grab dan GoTo menjadi bagian dari diskusi lintas kementerian.

    “Ya salah satunya,” ujarnya saat dikonfirmasi mengenai isu merger.

    Ketika ditanya apakah benar Grab akan dibeli oleh GoTo, Prasetyo menjawab singkat dan mengamini. Lebih lanjut, dia menambahkan bahwa bentuk penggabungan masih dikaji lebih lanjut.

    “Dilihat dari bentuknya, iya. Intinya penggabungan mereka berdua, gitu,” katanya.

    Namun, Prasetyo menegaskan langkah tersebut bukan untuk menciptakan monopoli, melainkan untuk menjaga keberlanjutan industri transportasi daring nasional.

    “Enggak [monopoli]. Tujuannya tuh enggak ada yang lain. Tujuannya untuk semuanya. Supaya perusahaan ini tetap berjalan. Karena bagaimanapun perusahaan ini adalah pelayanan yang disitu tercipta tenaga kerja, saudara-saudara kita yang menjadi mitra itu, jumlahnya cukup besar dan sekarang kita tersadar bahwa ojol adalah pahlawan ekonomi,” tegasnya.

    Terkait isu pembagian komisi mitra pengemudi yang sempat memicu aksi protes, Prasetyo memastikan hal itu juga menjadi perhatian pemerintah.

    “Dari awal kan memang diminta oleh teman-teman mitra ojol kan. Makanya di situlah dibicarakan untuk titik temu,” ujarnya.

    Oleh sebab itu, dia menyebut proses pembahasan terus dilakukan secara intensif bersama pihak aplikator dan mitra ojol.

    “Kita kalau kerja kan secepatnya. Yang penting ketemu titik temu,” tuturnya.

    Meski belum bisa memastikan bentuk akhir regulasi tersebut, Prasetyo memastikan pemerintah akan menempuh instrumen hukum yang paling sesuai, baik melalui Perpres maupun bentuk lain.

    “Tunggu dulu nanti,” pungkasnya.

  • Konsumsi BBM Bakal Meningkat saat Nataru, Stok Pertalite Dipastikan Cukup

    Konsumsi BBM Bakal Meningkat saat Nataru, Stok Pertalite Dipastikan Cukup

    Liputan6.com, Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kementerian ESDM) memastikan stok BBM Pertalite cukup menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Mengingat prediksi adanya peningkatan konsumsi oleh masyarakat. 

    Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Kementerian ESDM, Laode Sulaeman menilai akan ada peningkatan konsumsi BBM pada masa Nataru mendatang. Termasuk pembelian BBM subsidi seperti Pertalite.

    “Ada yang meningkat. Karena jelas menghadapi Nataru ya. Natal itu nanti untuk kebutuhan-kebutuhan masyarakat,” kata Laode, ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (7/11/2025).

    Dia tak mengungkapkan konsumsi Pertalite hingga November 2025 ini. Namun, Laode memastikan stok BBM Pertalite masih aman menjelang peningkatan konsumsi nanti.

    Kemudian, dia juga mencatat ada kalangan masyarakat yang mulai bergeser dengan membeli jenis bahan bakar umum (JBU) atau BBM non subsidi seperti Pertamax Cs.

    “Yang penting itu adalah kita jaga stoknya saja. Switching sudah ada. Jadi makanya kemarin karena stoknya itu ada, kita kolaborasikan sama Pertamina dan SPBU Swasta,” tuturnya.

    Pertamina Pastikan BBM Aman

    Sebelumnya, PT Pertamina Patra Niaga menjamin ketersediaan pasokan bahan bakar minyak (BBM) di seluruh wilayah Indonesia. Pasalnya, pasokan dan kualitas BBM yang andal bisa menjadi penggerak roda perekonomian, khususnya di sektor transportasi seperti untuk ojek online (ojol).

    Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra mengatakan, pihaknya memastikan kualitas BBM, kesiapan fasilitas, dan siap mendengarkan langsung pengalaman konsumen, termasuk para pengemudi ojek online yang menjadi pelanggan rutin SPBU Pertamina.

    Hal tersebut diungkapkannya saat meninjau dua SPBU di wilayah Yogyakarta tersebut, yakni SPBU 44.552.11 Kyai Mojo dan SPBU 44.552.07 Ambarketawang. 

  • 5 Fakta Polisi Gadungan Positif Sabu Bawa Kabur Motor Ojol

    5 Fakta Polisi Gadungan Positif Sabu Bawa Kabur Motor Ojol

    Jakarta

    Aksi Dandi Maulana (25) menjadi polisi gadungan berakhir. Dandi telah ditangkap polisi usai membawa kabur motor pengemudi ojek online (ojol).

    Tersangka Dandi ditangkap di wilayah Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut) pada Minggu (2/11) siang. Dandi menipu dan mencuri motor driver ojol.

    “Unit Reskrim Polsek Metro Penjaringan berhasil mengungkap kasus penipuan dan penggelapan dengan modus mengaku sebagai anggota Polri,” kata Kapolsek Metro Penjaringan, AKBP Agus Ady Wijaya, Kamis (7/11/2025).

    Dalam foto yang diterima detikcom, Dandi terlihat mengenakan jaket berwarna hitam. Dari tangan Dandi juga disita kartu tanda anggota (KTA) Polri palsu.

    1. Ngaku Kejar DPO Narkoba di Kalijodo

    Pada kasus terakhir, Dandi meminta driver ojol untuk mengantarnya ke kawasan Kalijodo. Polisi gadungan itu mengaku sedang ingin menangkap orang terkait kasus sabu.

    Dandi mengaku-ngaku sebagai anggota dari Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya. Korban lalu mengantar pelaku.

    “Pelaku menghentikan korban yang berprofesi sebagai ojek online, lalu meminta diantar ke kawasan Kalijodo dengan dalih akan melakukan penangkapan kasus narkoba,” jelasnya.

    2. Bawa KTA Palsu-Airsoft Gun

    Pelaku sempat menunjukkan kartu tanda anggota (KTA) Polri palsu. Dandi juga membawa airsoft gun. Pelaku kemudian meminjam sepeda motor dan handphone (HP) korban.

    “Setibanya di lokasi, pelaku meminjam sepeda motor dan telepon genggam milik korban dengan alasan hendak mengejar pelaku narkoba, namun kemudian melarikan diri dan tidak kembali,” ungkapnya.

    Korban lalu melaporkan kasus itu kepada polisi. Polisi menangkap pelaku dengan sejumlah barang bukti.

    “Polisi mengamankan sejumlah barang bukti, di antaranya satu unit sepeda motor, satu pucuk airsoft gun, satu lembar KTA Polri palsu atas nama Dandi Maulana, serta beberapa barang pribadi seperti tas, dompet, alat isap sabu, dan kartu ATM,” ujarnya.

    3. Positif Sabu

    Polisi melakukan tes urine kepada Dandi si polisi gadungan. Hasil tes menunjukkan urine Dandi positif mengandung narkoba jenis sabu.

    “Hasil pemeriksaan urine menunjukkan pelaku positif mengonsumsi amphetamine dan methamphetamine,” kata AKBP Agus.

    4. Berkali-kali Ngaku Polisi

    Dandi pernah dipenjara atas kasus serupa. Berdasarkan hasil penyelidikan, Dandi pernah dipenjara karena bekasus serupa pada tahun 2020.

    “Selain itu, dari hasil penyelidikan, pelaku diketahui merupakan residivis yang pernah terlibat kasus penipuan dan penggelapan kendaraan bermotor pada tahun 2020 di wilayah Kalideres dan Cengkareng,” bebernya.

    5. Penadah Motor Curian Diburu

    Sebelum ditangkap, Dandi telah menjual dua motor hasil kejahatannya kepada seorang berinisial F. Saat ini, polisi tengah memburu sosok penadah tersebut.

    “Pelaku mengaku sudah melakukan aksi serupa sebanyak empat kali di wilayah Penjaringan. Dua unit motor hasil kejahatan sebelumnya telah dijual kepada seseorang berinisial F yang kini masuk dalam daftar pencarian orang (DPO),” kata Agus.

    Halaman 2 dari 3

    (jbr/mei)

  • Kabar Terbaru Raja Ojol Setelah Tutup di Indonesia

    Kabar Terbaru Raja Ojol Setelah Tutup di Indonesia

    Jakarta, CNBC Indonesia – Raja aplikasi transportasi online, Uber, pernah beradu nasib di pasar Tanah Air. Namun, Uber akhirnya ‘menyerah’ dan hengkang dari pasar Asia Tenggara pada 2018 silam, dengan menjual operasionalnya ke Grab.

    Sejak saat itu, Uber fokus menggarap bisnis di pasar intinya. Uber juga terus berinovasi dengan perkembangan tren, termasuk menjalin kemitraan dengan perusahaan otomotif untuk mengimplementasikan taksi otomatis tanpa sopir (robotaxi) di Amerika Serikat (AS).

    Kendati bisnisnya moncer dan masih relevan di pasar global, bukan berarti Uber tak mengalami tantangan dan hambatan. Pada pekan ini, Uber melaporkan pihaknya gagal memenuhi ekspektasi laba operasi.

    Uber memperkiraan laba yang suram untuk kuartal liburan tahun ini, meskipun mencatat permintaan yang kuat untuk perjalanan dan pengiriman makanan yang didorong popularitas program keanggotaan (membership).

    Raksasa asal San Francisco tersebut mengatakan lemahnya pertumbuhan laba dikarenakan masalah legal dan regulasi yang tak diungkap lebih lanjut. Sahamnya turun 8% pasca pengumuman tersebut, namun sepanjang tahun ini saham Uber sejatinya tumbuh 60%, dikutip dari Reuters, Kamis (6/11/2025).

    Para investor telah mengamati profitabilitas Uber dengan saksama seiring transisinya dari startup yang berkembang pesat dan mengguncang industri taksi sejak diluncurkan pada tahun 2009, menjadi perusahaan yang lebih matang dan berfokus pada pertumbuhan berkelanjutan.

    Pada Selasa (4/11), Uber menyatakan akan mengganti metrik EBITDA yang disesuaikan dengan laba yang disesuaikan mulai dari proyeksi kuartal pertama.

    CEO Dara Khosrowshahi mengatakan program keanggotaan ‘Uber One’ mendorong pelanggan untuk memesan lebih banyak layanan antar makanan dan bahan makanan karena perusahaan melampaui ekspektasi pendapatan kuartalan dan pemesanan kotor.

    Segmen pengiriman mencatat kenaikan penjualan sebesar 29% pada kuartal Juli-September, melampaui kenaikan pendapatan mobilitas sebesar 20% dan pertumbuhan yang stagnan di divisi pengiriman barang.

    Pelanggan yang menggunakan lebih dari satu layanan Uber memiliki tingkat retention 35% lebih tinggi dan pengeluaran 3x lebih banyak ketimbang pelanggan lain, kata Khosrowshahi.

    Uber melaporkan pemasukan operasional sebesar US$1,11 miliar, di bawah estimasi awal sebesar US$1,61 miliar, menurut data Visible Alpha. Prediksi laba untuk kuartal berjalan disesuaikan antara US$2,41-2,51 miliar atau di bawah ekspektasi US$2,48 miliar, menurut data yang dikumpulkan dari LSEG.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]