Produk: ojol

  • Ancaman Monopoli hingga PHK di Balik Wacana Merger Grab–Gojek

    Ancaman Monopoli hingga PHK di Balik Wacana Merger Grab–Gojek

    Bisnis.com,JAKARTA — Kabar mengenai merger dua raksasa aplikasi transportasi daring, Grab dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (Goto) kembali mencuat setelah Istana memberi sinyal soal rencana tersebut yang dibahas dalam tahap penyempurnaan akhir Peraturan Presiden (Perpres) tentang ojek online (ojol).

    Rencana merger Goto dan Grab pun menimbulkan kekhawatiran soal potensi monopoli pasar dan keresahan soal risiko pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap para pekerjanya. Selain itu, rencana merger Goto dan Grab juga disebut-sebut bakal melibatkan Danantara.

    Menanggapi hal tersebut, Ekonom Digital Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda menilai rencana merger yang masuk dalam Perpres, termasuk keterlibatan Danantara, terkesan berlebihan. Menurutnya, merger dan akuisisi merupakan aksi korporasi yang lazim dan tidak memerlukan campur tangan pemerintah.

    “Tidak perlu ada endorse oleh pemerintah. Saya curiga, masuknya rencana merger ini ke dalam Perpres dan masuknya Danantara demi menghindari aturan Anti Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat karena potensi kena semprit oleh Komisi Pengawas Persaingan Usaha besar,” kata Huda saat dihubungi Bisnis, Senin (10/11/2025).

    Huda menambahkan, dengan pangsa pasar mencapai 91%, potensi dominasi pasar sangat besar. Dia menilai peringatan dari Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) berpotensi menghambat rencana merger tersebut, karena dominasi yang berlebihan dapat mengganggu persaingan usaha.

    “Bahkan, boleh saya bilang sudah menjadi pasar monopoli,” imbuhnya.

    Dia menilai, ketika persaingan tidak lagi sehat, pihak yang paling dirugikan adalah konsumen dan mitra pengemudi. Dalam jangka panjang, kondisi tersebut dapat mematikan industri.

    “Pemain lain seperti Maxim dan inDrive akan berebut kue yang kecil, terutama di kota-kota besar yang pangsa pasarnya sudah dikuasai oleh Gojek–Grab,” ujarnya.

    Risiko Monopoli & PHK

    Huda menjelaskan, dampak terhadap konsumen adalah pengaturan harga yang akan sangat dipengaruhi oleh hasil merger kedua platform. Sementara itu, untuk mitra pengemudi, selama masih ada batas atas dan batas bawah tarif, perlindungan masih bisa terjaga. Namun, baik mitra maupun konsumen pada akhirnya akan memiliki pilihan yang lebih sedikit dalam menggunakan layanan transportasi daring.

    Adapun potensi pemutusan hubungan kerja (PHK) dinilai akan muncul dari sisi operasional perusahaan, bukan pada mitra pengemudi.

    “Tetapi bukan mitra,” katanya.

    Senada dengan itu, Ketua Umum Indonesian Digital Empowering Community (Idiec) M. Tesar Sandikapura menilai rencana merger GoTo dan Grab berisiko memunculkan monopoli pasar yang merugikan publik.

    “Kalau merger antara Grab dan GoTo terjadi, yang pasti adalah monopoli pasar. Apabila ditotalkan itu kurang lebih 90% pangsa pasar mereka. Jadi sisanya memang pemain-pemain kecil yang pegang seperti Maxim,” kata Tesar kepada Bisnis, Senin (10/11/2025).

    Tesar mencontohkan kasus serupa di Singapura, ketika Grab dan Uber berupaya bergabung namun diblokir karena melanggar aturan antimonopoli. Dia menilai situasinya berbeda di Indonesia, yang justru tampak memberi lampu hijau terhadap rencana tersebut. Menurutnya, pihak yang paling dirugikan adalah pengguna layanan.

    “Karena tarifnya mereka akan mengatur. Angka admin sekarang kan kalau dilihat sudah jauh lebih mahal,” tegasnya.

    Tesar juga memperkirakan dampak terhadap mitra pengemudi, termasuk kemungkinan sebagian dari mereka terkena PHK. Dia juga menyoroti persoalan pemotongan komisi untuk aplikator yang hingga kini belum terselesaikan, sementara pemerintah dinilai kurang aktif mengambil peran dalam isu ini.

    “Pemerintah juga saya lihat tidak terlalu ingin ikut campur terkait dengan hal ini,” katanya.

    Dia menegaskan, pihak yang paling diuntungkan tetap korporasi. Menurutnya, pendapatan iklan menjadi salah satu penyumbang utama bagi perusahaan, seiring meningkatnya performa bisnis Grab pada kuartal III/2025. Dalam periode tersebut, jumlah pengiklan aktif di platform iklan mandiri Grab naik 15% menjadi 228.000, sementara belanja iklan rata-rata meningkat 41% dibanding tahun sebelumnya.

    “Potongan iklannya juga tinggi, walaupun pendapatan tinggi,” kata Tesar.

    Respons Danantara & Aplikator

    Sebelumnya, Istana memberikan sinyal bahwa isu merger Grab–GoTo menjadi bagian dari pembahasan lintas kementerian. Regulasi baru yang sedang difinalkan pemerintah disebut akan mengatur pembagian komisi mitra pengemudi sekaligus membuka ruang bagi skema penggabungan antara kedua perusahaan tersebut.

    “Dalam hal ini macam-macam. Karena kemudian ada juga Danantara juga ikut terlibat di situ. Karena ada proses korporasinya juga yang menjadi bagian dari yang dibicarakan. Makanya minta tolong sabar dulu,” kata Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Jumat (7/11/2025).

    Prasetyo juga membenarkan bahwa isu penggabungan Grab–GoTo memang ikut dibahas. “Ya salah satunya,” ujarnya.

    Ketika dikonfirmasi apakah benar Grab akan dibeli oleh GoTo, dia hanya menjawab singkat dan mengamini, sembari menambahkan bentuk penggabungan masih dikaji lebih lanjut. Menurutnya, langkah ini bukan bertujuan menciptakan monopoli, melainkan menjaga keberlanjutan industri transportasi daring nasional.

    Dikonfirmasi terpisah, Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) Indonesia memilih tidak memberikan komentar mengenai rencana merger tersebut.

    “Danantara Indonesia tidak dalam posisi untuk memberikan komentar atas keputusan investasi spesifik yang dilakukan oleh GoTo maupun entitas lainnya,” ujar Chief Investment Officer (CIO) Danantara Indonesia, Pandu Sjahrir, saat dihubungi Bisnis, Jumat (7/11/2025).

    Menurut Pandu, setiap perusahaan memiliki pertimbangan dan strategi korporasi masing-masing yang dijalankan sesuai mandat serta tata kelola internal.

    Sementara itu, Direktur Legal dan Group Corporate Secretary GoTo Gojek Tokopedia, RA Koesoemohadiani, menegaskan bahwa hingga kini belum ada keputusan atau kesepakatan terkait rencana merger tersebut.

    “Setiap langkah yang diambil oleh GoTo akan senantiasa patuh terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku bagi perusahaan publik, dengan tetap memprioritaskan penciptaan nilai jangka panjang bagi pemegang saham serta menjaga kepentingan terbaik bagi mitra pengemudi, mitra UMKM, pelanggan, serta seluruh pemangku kepentingan,” kata Koesoemohadiani dalam keterangannya, Senin (10/11/2025).

    Dia menambahkan, sebagai perusahaan teknologi yang didirikan dan tumbuh di Indonesia, GoTo menyambut baik upaya pemerintah dalam memperkuat ekosistem digital nasional dan berkomitmen mendukung regulasi yang bertujuan membangun industri yang efisien, adil, dan berkelanjutan bagi seluruh pemangku kepentingan.

    “GoTo berkomitmen untuk senantiasa mendukung arahan dan kebijakan Pemerintah,” tuturnya.

  • Cerita Member Idol di Yogyakarta Tangkap Maling di Indekosnya
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        10 November 2025

    Cerita Member Idol di Yogyakarta Tangkap Maling di Indekosnya Yogyakarta 10 November 2025

    Cerita Member Idol di Yogyakarta Tangkap Maling di Indekosnya
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com
    – Anggota idol grup Minerva Land, Vanesa Adenanda Rinjani, melakukan aksi heroik dengan menangkap seorang pria yang diduga pencuri di indekosnya di Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman, Sabtu (8/11/2025).
    Peristiwa tersebut terjadi pada siang hari saat Vanesa, yang berusia 26 tahun, sedang berada di dalam kamar indekosnya.
    “Itu posisinya kosan sepi ya. Enggak banyak orang di area sekitar kosan juga nggak banyak yang lalu-lalang gitu,” ujar Vanesa saat ditemui di salah satu kedai di
    Kapanewon Depok
    , Senin (10/11/2025).
    Ketika kejadian, Vanesa sedang rebahan di dalam kamar dengan pintu terbuka.
    Saat beranjak menuju toilet, ia melihat seorang pria berdiri di depan pagar indekos. Awalnya, Vanesa mengira pria tersebut adalah ojek online.
    Namun, saat berada di toilet, ia mendengar suara teriakan minta tolong.
    “Nah waktu di toilet, aku dengar ada suara tolong-tolong, habis itu bingung kan aku, kenapa ada apa? Aku pikir ada ular masuk. Aku lari keluar,” ucapnya.
    Setibanya di luar kamar, Vanesa melihat teman kostnya, Ninda, terjatuh, sementara pria yang diduga pelaku berusaha melarikan diri ke arah motor yang diparkir di depan pagar.
    Vanesa segera mengejar dan menahan pria tersebut dengan cara memegang krah kaosnya.
    “Dia posisinya udah naik ke motor, udah mau nyalain motor. Syukurnya terkejar, dan aku tahan kaosnya. Terus aku tanya, ‘Woy, ngapain?’” ungkapnya.
    Ninda menjelaskan kepada Vanesa bahwa pria tersebut telah memitingnya dan menarik ponsel miliknya.
    “Aku tahan dong ya, jelas maling. Terus aku teriak-teriak juga tolong dong ada maling. Ada sekitar 2 menit sampai 3 menit, terus akhirnya datang satu bapak-bapak terus bantu nahan,” urainya.
    Vanesa menambahkan bahwa pria tersebut awalnya berpura-pura meminta air, tetapi tindakannya mencurigakan.
    “Cuman kan ini ya, itu kan kosan cewek terus dia cowok. Berdiri depan pintu udah kayak mau masuk gitu lho,” jelasnya.
    Warga yang datang kemudian membantu menahan terduga pelaku dan mengikatnya di tiang menggunakan lakban.
    “Pas sama aku (pelaku) nglagapan gitu, nggak kok mba, nggak. Cuman begitu sudah ditahan warga, ditanya (jawabnya) itu teman. Padahal bukan, nggak kenal,” ungkap Vanesa.
    Meskipun Vanesa tidak memiliki latar belakang bela diri, ia mengaku bertindak spontan karena marah melihat temannya menjadi korban.
    “Nggak ada (basic bela diri), bener-bener pure cuman tau koreo berantem,” katanya.

    Vanesa menyadari risiko yang ada, namun saat menahan pelaku, ia tidak mendapatkan perlawanan.
    Setelah pelaku ditahan, warga menghubungi pihak kepolisian yang segera datang ke lokasi untuk mengamankan pelaku.
    “Polisinya dateng. Petugasnya dateng. Untuk ngamanin jadi diborgol terus dibawa,” ucapnya.
    Vanesa, yang berasal dari Malang, Jawa Timur, saat ini aktif sebagai member idol grup
    Minerva Land
    di Yogyakarta.
    Setelah kejadian, ia menghubungi keluarganya dan mengetahui bahwa aksinya telah viral di media sosial.
    “Eggak tahu itu tiba-tiba ramai juga. Jadi kan pada ramai di sosmed kayak ‘Idol nangkep maling’. Teman-teman khawatir. Nanyain keadaan ku. Tapi untungnya nggak papa,” ungkapnya.
    Akun Instagram Polsek Depok Barat juga mengunggah informasi mengenai penangkapan tersebut, menyebutkan bahwa pihaknya telah menerima laporan dari masyarakat terkait penangkapan pelaku pencurian di kost putri di daerah Caturtunggal, Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sinyal Merger Grab-GoTo Menguat, Pengamat Ingatkan Dampak Monopoli bagi Pengguna

    Sinyal Merger Grab-GoTo Menguat, Pengamat Ingatkan Dampak Monopoli bagi Pengguna

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerhati industri digital khawatir penggabungan dua aplikator ride hailing, Gojek dan Grab, akan berdampak pada harga layanan yang mahal dan kerugian di masyarakat.

    Rencana penggabungan dua raksasa aplikasi transportasi daring, Grab dan GoTo Gojek Tokopedia (GoTo), kembali mencuat usai Istana memberi sinyal isu tersebut sedang dibahas dalam penyempurnaan akhir Peraturan Presiden (Perpres) tentang ojek online (ojol). 

    Ketua Umum Indonesian Digital Empowering Community (Idiec) M. Tesar Sandikapura menilai rencana merger tersebut berpotensi memunculkan monopoli pasar yang merugikan publik.

    “Apabila ditotalkan itu kurang lebih 90% pangsa pasar mereka. Jadi sisanya memang pemain-pemain kecil yang pegang seperti Maxim,” kata Tesar kepada Bisnis pada Senin (10/11/2025). 

    Dia mencontohkan kasus serupa yang pernah terjadi di Singapura, ketika Grab dan Uber berupaya bergabung namun diblokir karena melanggar aturan antimonopoli. 

    Dia menilai situasinya berbeda di Indonesia, yang menurutnya justru tampak memberi lampu hijau terhadap rencana serupa itu. 

    Menurut Tesar, seharusnya pemerintah mengantisipasi hal ini karena  yang paling dirugikan dari penggabungan dua entitas besar ini adalah pengguna. 

    “Karena tarifnya mereka akan mengatur. Angka admin sekarang kan kalau dilihat sudah jauh lebih mahal,” tegasnya.

    Dia juga memperkirakan adanya dampak terhadap mitra pengemudi, termasuk kemungkinan sebagian dari mereka terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). 

    Tesar menekankan persoalan komisi yang telah lama menjadi tuntutan driver pun hingga kini belum diselesaikan. Tesar juga menilai pemerintah tampak tidak aktif mengambil peran dalam dinamika ini. 

    “Pemerintah juga saya lihat tidak terlalu ingin ikut campur terkait dengan hal ini,” katanya. 

    Dia menegaskan bahwa pihak yang paling diuntungkan tetap korporasi. Dia menyoroti terkait dengan iklan yang menjadi salah satu penyumbang pendapatan. 

    Dalam laporannya, Grab memang mencatat kenaikan performa pada kuartal III/2025, termasuk pertumbuhan bisnis iklan. 

    Selama periode tersebut, jumlah pengiklan aktif di platform iklan mandiri Grab meningkat 15% menjadi 228.000, sementara belanja iklan rata-rata naik 41% dibandingkan tahun sebelumnya. 

    “Potongan iklannya juga tinggi, walaupun pendapatan tingggi,” kata Tesar. 

    Sementara itu, dari sisi regulasi, Istana memberikan sinyal isu merger Grab–GoTo menjadi bagian dari pembahasan lintas kementerian. 

    Regulasi baru yang sedang difinalkan pemerintah disebut akan mengatur pembagian komisi mitra pengemudi sekaligus membuka ruang terkait skema penggabungan antara kedua perusahaan tersebut.

    Prasetyo juga membenarkan isu penggabungan Grab–GoTo memang ikut dibahas. “Ya salah satunya,” ujarnya. 

    Ketika dikonfirmasi apakah benar Grab akan dibeli oleh GoTo, dia hanya menjawab singkat dan mengamini. Dia menambahkan bentuk penggabungan masih dikaji lebih lanjut.

  • Polisi Ungkap Pelajar Tergeletak di Minimarket Bogor Terluka Usai Tawuran

    Polisi Ungkap Pelajar Tergeletak di Minimarket Bogor Terluka Usai Tawuran

    Bogor

    Polisi mengungkap pelajar yang tergeletak di depan minimarket di Tanah Sareal, Kota Bogor, terluka usai terlibat tawuran. Pelajar tersebut telah dievakuasi ke rumah sakit dan kondisinya masih kritis.

    “Ini adalah foto korban yang tersebar di media sosial, untuk kondisi korban sendiri saat ini kritis. Kemudian kami klarifikasi juga bahwa korban (menggunakan jaket hijau) ini bukan dari ojek online, tetapi ini merupakan orang yang melakukan janjian tawuran,” kata Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota AKP Aji Riznaldi sambil menunjukan foto korban yang viral di medsos, Senin (10/11/2025).

    Aji menyebut pelajar tergeletak dengan luka di kepala itu berinisial AS dan merupakan pelajar salah satu SMK di Bogor. AS diduga terlibat tawuran dengan kelompok lain menggunakan senjata tajam dan membuatnya luka di kepala, leher, punggung dan tangan.

    “Tersangka dan anak berkonflik dengan hukum melakukan tawuran antarkelompok, saling serang dan membacok menggunakan senjata tajam. Sehingga korban (AS) mengalami luka di bagian kepala, punggung, tangan dan leher,” kata Aji.

    “Jadi untuk kondisinya masih kritis di rumah sakit. Untuk korban sendiri dalam kejadian ini, ini pelaku merupakan korban dan korban merupakan pelaku,” imbuhnya.

    “Piket mendapatkan laporan terkait aduan masyarakat tentang remaja yang tergeletak di depan minimarket,” kata Kapolsek Tanah Sareal Kompol Doddy Rosjadi, Jumat (7/11).

    Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 02.30 WIB dini hari tadi. Pihak kepolisian kemudian melakukan pengecekan ke lokasi yang dilaporkan.

    (sol/haf)

  • Harga Honda PCX 160 dan Yamaha Nmax 155 November 2025

    Harga Honda PCX 160 dan Yamaha Nmax 155 November 2025

    Jakarta

    Honda PCX 160 dan Yamaha Nmax 155 masih menjadi dua skutik gambot terpopuler di segmen entry level. Dua model ini tak hanya cocok dijadikan sebagai kendaraan pribadi, namun juga andal digunakan buat usaha seperti ojek online. Seperti harga kedua motor tersebut di bulan November 2025?

    Dari pantauan detikOto, harga Honda PCX 160 bulan ini masih sama seperti sebelumnya. Skutik elegan ini hadir dalam tiga varian: CBS, ABS, serta ABS RoadSync. Versi paling atas sudah dibekali fitur konektivitas RoadSync yang bisa menampilkan navigasi digital langsung di panel instrumen, bikin perjalanan makin praktis dan kekinian.

    Harga Honda PCX 160 November 2025 OTR Jakarta

    1.PCX160CBS: Rp 34.350.000

    2.PCX160 ABS: Rp 37.951.000

    3.PCX160 ABS RoadSync: Rp 40.951.000.

    Sementara itu, Yamaha Nmax 155 masih unggul di sisi performa dan karakter sporty. Versi terbaru Nmax 155 hadir dalam varian Neo dan Turbo. Di tipe Turbo sudah memakai teknologi YECVT(CVT elektrik), pilihan mode berkendara, serta sistem navigasi Garmin di varian tertinggi. Di sisi lain, Yamaha juga masih menjual Nmax generasi lama. Harga Nmax bulan ini juga tidak mengalami kenaikan.

    Harga Yamaha Nmax 155 November 2025 OTR Jakarta

    1. New Nmax Standard: Rp 32.175.000

    2. New Nmax S Version: Rp 33.175.000

    3. New Nmax Connected/ABS: Rp 36.300.000

    4. All New Nmax Neo: Rp 33.415.000

    5. All New Nmax Neo S: Rp 34.405.000

    6. All New Nmax Turbo: Rp 38.615.000

    7. All New Nmax Turbo Tech Max: Rp 44.115.000

    8. All New Nmax Turbo Tech Max Ultimate: Rp 46.095.000

    Honda PCX dikenal nyaman dan elegan, sementara Yamaha Nmax unggul di teknologi. Harga OTR tentunya bisa beda-beda di tiap daerah, jadi pastikan kamu cek langsung ke dealer resmi sebelum menentukan pilihan.

    (lua/din)

  • Ojol Bikin Sektor Transportasi & Pergudangan di Kalimantan Tengah Tumbuh 15,74%

    Ojol Bikin Sektor Transportasi & Pergudangan di Kalimantan Tengah Tumbuh 15,74%

    Bisnis.com, JAKARTA — Sektor lapangan usaha transportasi dan pergudangan di Kalimantan Tengah tercatat tumbuh paling tinggi secara nasional, yang mencapai 15,74% secara tahunan pada kuartal III/2025. 

    Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sektor transportasi dan pergudangan tumbuh cukup tinggi sebesar 8,62% di kuartal III/2025, dengan menyumbang 6,10% terhadap PDB. Kalimantan Tengah menyumbangkan 7,80% terhadap pertumbuhan transportasi dan pergudangan secara umum. 

    Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menuturkan, setidaknya terdapat dua faktor yang menyebabkan terkereknya lapangan usaha tersebut. Pertama, PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni Cabang Pangkalan Bun, menerapkan diskon tarif kapal penumpang sebesar 50% dari tarif dasar. 

    “Ojek online [ojol] terus berkembang di beberapa kabupaten di Kalimantan Tengah,” ujarnya, dikutip pada Minggu (9/11/2025). 

    Selain Kalimantan Tengah, Kepulauan Riau juga mencatatkan pertumbuhan sektor transportasi dan pergudangan mencapai 12,94% YoY pada kuartal III/2025. 

    Adanya peluncuran layanan pengiriman langsung dari Batam–China di TPK Batu Ampar, menjadi salah satu pendorong pertumbuhan pada kuartal tersebut.  

    Jumlah kedatangan penumpang angkutan laut yang meningkat di wilayah perbatasan dengan luar negeri, serta momen libur sekolah meningkatkan permintaan angkutan darat dan pelabuhan penyeberangan laut utamanya di wilayah wisata seperti Batam dan Bintan.

    Untuk DKI Jakarta, menempati posisi kedelapan dengan pertumbuhan sektor transportasi-pergudangan tertinggi, sebesar 9,06% YoY, diikuti Kepulauan Bangka Belitung sebesar 8% dan Kalimantan Selatan 7,97%. 

    Sementara pertumbuhan terendah sektor ini, berada di Sumatra Barat yang kontraksi -0,95% dan diikuti Banten yang sebesar -0,05% pada kuartal III/2025. 

    Melihat dari sisi kontribusi per provinsi terhadap pertumbuhan sektor ini, Sulawesi Utara menduduki posisi pertama. Pada periode tersebut, transportasi dan pergudangan di Sulawesi Utara tumbuh 6,72%, dan memberikan kontribusi mencapai 11,90%, kemudian diikuti Banten sebesar 11%, dan Sumatra Barat sebesar 10,62%. 

    Adapun, Amalia mengungkapkan bahwa kinerja sektor transportasi dan pergudangan bertahan tinggi, didorong tumbuhnya ekspor, industri pengolahan, pertanian, dan perdagangan.

    Melihat Produk Domestik Bruto (PDB) Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) yang mencapai Rp3.444 triliun pada kuartal III/2025, artinya lapangan usaha ini menyumbang Rp210 triliun terhadap ekonomi Indonesia. 

    “Artinya prospek dari sektor ini sangat luar biasa. Kenapa tinggi? karena industri pengolahan tinggi, ekspor tinggi, dan pertanian dan perdagangan tumbuh dengan sangat baik,” tambahnya. 

    Adapun, pertumbuhan lapangan usaha ini juga didorong oleh pertumbuhan pada hampir sub-sektor, utamanya angkutan laut yang tumbuh 10,19%. 

    Daftar 10 provinsi dengan pertumbuhan Transportasi dan Pergudangan Tertinggi per kuartal III/2025 (YoY): 

    Kalimantan Tengah 15,74%
    Kepulauan Riau 12,94%
    Gorontalo 12,14%
    Jawa Barat 11,62%
    Papua Barat 9,67%
    Maluku Utara 9,61%
    Sumatra Utara 9,35%
    DKI Jakarta 9,06%
    Kepulauan Bangka Belitung 8%
    Kalimantan Selatan 7,97% 

  • Kapolri Salut Kerja Ojol Tak Sekadar Pengemudi, Bantu Turun Tangan Infokan Kecelakaan Hingga Kejahatan

    Kapolri Salut Kerja Ojol Tak Sekadar Pengemudi, Bantu Turun Tangan Infokan Kecelakaan Hingga Kejahatan

    Tak hanya itu, kata Listyo, keberadaan ojol berperan besar dalam mendukung roda perekonomian. Mereka menjadi penghubung antara UMKM, pedagang, dan masyarakat.

    “Dan ini menjadi satu rantai tersendiri yang tentunya bisa mendukung pertumbuhan ekonomi,” kata Listyo.

    Dalam kesempatan ini, ojol juga diberikan pelatihan bantuan hidup dasar oleh Polda Jawa Barat. Latihan itu diberikan langsung oleh tim medis Polda Jabar agar para ojol siap menolong korban kecelakaan lalu lintas sebelum bantuan medis datang.

    “Ini tentunya sangat penting menyelamatkan masyarakat atau jiwa dengan waktu atau golden time yang ada untuk kemudian bisa dirawat lebih lanjut,” ujar Listyo.

    Di sisi lain, Listyo menekankan pentingnya sinergi seluruh lapisan masyarakat dalam menjaga kamtibmas dan mendorong cita-cita besar menuju Indonesia Emas 2045.

    “Kunci sukses pada saat kita mampu sinergi dengam baik gotong royong antara masyarakat dengan seluruh elemen yang ada untuk kemudian melaksanakan upaya kita terus mendukung dan mewujudkan apa yang menjadi harapan masyarakat. Mewujudkan Indonesia Emas 2045. Harapan kita sinergi dan kolaborasi ini terus kita jaga,” ujar dia.

     

  • Viral Turis India Dijambret di Badung Bali, Polisi Selidiki

    Viral Turis India Dijambret di Badung Bali, Polisi Selidiki

    Jakarta

    Seorang turis India menjadi korban penjambretan di Jalan Batu Belig, Kecamatan Kuta Utara, Badung, Bali. Peristiwa ini viral di media sosial hingga polisi turun tangan menyelidiki.

    Dilansir detikBali, Minggu (9/11/2025), penjambretan ini disebut terjadi pada Selasa (4/11) sekitar pukul 21.20 Wita. Terduga pelaku terlihat mondar-mandir sambil menaiki motor matik hitam, berlagak seperti pengemudi ojek online (ojol). Tak lama berselang, orang itu langsung menarik tas korban.

    Kapolsek Kuta Utara Kompol I Ketut Agus Pasek Sudina menyebut korban bersama pasangannya baru tiba di lokasi sebuah spa, malam sebelum kejadian. Korban yang sedang fokus melihat brosur menu pijat tiba-tiba didatangi pelaku dan tasnya langsung ditarik. Setelah berhasil merampas tas, pelaku tancap gas motornya.

    “Kami menerima laporan melalui media sosial Instagram dan langsung mendatangi TKP. Kami sudah melaksanakan pulbaket (mengumpulkan bahan keterangan),” kata Kompol Sudina kepada wartawan, Sabtu (8/11).

    Polisi meminta keterangan dua saksi, yaitu karyawan Pachira Spa, Vino (23) dan Ike S Padang (28). Berdasarkan keterangan saksi, pelaku jambret terlihat sudah beberapa kali berputar-putar di sekitar lokasi, sehingga sempat dikira sebagai pengemudi ojol.

    “Kami cek CCTV memastikan pelat kendaraan ataupun untuk pengungkapan pelaku,” imbuhnya.

    Simak selengkapnya di sini.

    (fas/fas)

  • Keluh Serikat Pekerja Ojol di Balik Kinerja Moncer Grab dan GoTo

    Keluh Serikat Pekerja Ojol di Balik Kinerja Moncer Grab dan GoTo

    Bisnis.com, JAKARTA — Ketua Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI) Lily Pujiati merespons meningkatnya keuntungan perusahaan platform seperti Grab dan GoTo. 

    Dia menyoroti ketimpangan antara keuntungan tersebut dengan kesejahteraan para pengemudi ojek online (ojol), taksi online (taksol), dan kurir yang justru semakin terpuruk.

    Menurut Lily, para pekerja di sektor transportasi daring itu tidak mendapatkan imbas positif dari kenaikan laba dan pendapatan dua raksasa teknologi tersebut. Sebaliknya, mereka justru terhimpit oleh rendahnya pendapatan dan tingginya potongan dari platform.

    “Pendapatan kami sangat minim, di bawah standar upah minimum. Kami sehari hanya mendapatkan Rp50.000–Rp 100.000,” kata Lily kepada Bisnis pada Sabtu (8/11/2025). 

    Lily menjelaskan, pendapatan yang diterima para pengemudi itu belum termasuk berbagai biaya operasional yang harus mereka tanggung sendiri, seperti bahan bakar, paket data, pulsa, parkir, cicilan atribut seperti helm, jaket, dan tas, hingga biaya servis, penggantian suku cadang, serta cicilan kendaraan.

    Dia menjelaskan kondisi tersebut terjadi karena tingginya potongan yang diambil perusahaan platform dari setiap pesanan yang diselesaikan mitra pengemudi.

    Dia mengatakan, perusahaan platform mengambil keuntungan dari potongan yang tinggi, yakni berkisar antara 30% hingga 70% dari setiap pesanan yang diselesaikan pengemudi.

    “Potongan ini pun dilanggar platform dari aturan potongan maksimal 20% dan tanpa sanksi dari pemerintah,” ungkapnya.

    Selain potongan besar, Lily menyebutkan berbagai skema yang justru semakin menggerus pendapatan para pengemudi, mulai dari tarif hemat, slot, hub, hingga sistem “argo goceng” dan tingkatan level yang menentukan peluang mendapat order.

    Akibat sistem yang menekan ini, banyak pengemudi terpaksa bekerja lebih lama di jalanan hanya untuk menutupi kebutuhan harian.

    “Kami seperti budak yang bekerja 12 hingga 18 jam per hari tanpa upah lembur, tidak ada waktu istirahat dan hari libur. Apalagi bagi pengemudi ojol perempuan tidak mendapatkan cuti haid, melahirkan,” kata Lily.

    Selain pendapatan rendah, Lily menyoroti minimnya perlindungan sosial bagi para pengemudi termasuk Jaminan Sosial berupa BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. 

    “Kedua jaminan sosial itu kami yang bayar, bukan perusahaan platform,” imbuhnya.

    Lily menambahkan, perusahaan platform kerap bertindak sewenang-wenang dengan memberikan sanksi suspend atau pemutusan kemitraan tanpa pesangon. Para pengemudi pun tidak memiliki kesempatan untuk membela diri karena keberadaan serikat pekerja tidak diakui oleh pihak platform.

    Lily menegaskan, pihaknya mendesak pemerintah untuk segera mengeluarkan Peraturan Presiden yang dapat melindungi para pekerja platform seperti pengemudi ojek online, taksi online, dan kurir, serta mengakui mereka sebagai pekerja.

    “Selama ini platform selalu berlindung di balik status mitra sebagai dalih untuk menghindar dari kewajiban platform untuk memenuhi hak-hak pekerja kepada pengemudi ojol, taksol dan kurir,” kata Lily.

    Kinerja Keuangan GRAB dan GOTO

    Grab Holdings Limited (NASDAQ: GRAB) melaporkan kinerja keuangan positif pada kuartal III/2025 dengan membukukan laba bersih sebesar US$17 juta, setara Rp284 miliar (kurs Rp16.690 per dolar AS).

    Mengutip laporan keuangan perusahaan, capaian tersebut naik 14% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pendapatan Grab meningkat 22% secara tahunan (year-on-year/YoY) menjadi US$873 juta atau sekitar Rp14,57 triliun, dan naik 17% jika disesuaikan dengan fluktuasi kurs mata uang.

    Pertumbuhan kinerja tersebut ditopang oleh segmen On-Demand, yang mencatatkan Gross Merchandise Value (GMV) sebesar US$5,8 miliar atau Rp96,8 triliun, tumbuh 24% dibandingkan tahun lalu.

    Dari sisi profitabilitas, adjusted EBITDA mencapai US$136 juta atau sekitar Rp2,27 triliun, melonjak 51% dibandingkan kuartal yang sama tahun sebelumnya. Sementara adjusted free cash flow tercatat US$203 juta atau Rp3,39 triliun, naik US$54 juta (sekitar Rp901 miliar) secara tahunan. Dalam basis 12 bulan terakhir, nilainya mencapai US$283 juta atau Rp4,72 triliun.

    Sementara itu, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) juga mencatatkan kinerja positif pada kuartal III/2025 dengan membukukan laba sebelum pajak yang disesuaikan sebesar Rp62 miliar, menandai pertama kalinya perseroan meraih laba sebelum pajak positif sejak berdiri.

    GoTo juga mencatat adjusted EBITDA Grup sebesar Rp516 miliar, melonjak 239% YoY. Capaian tersebut menandai EBITDA positif selama empat kuartal berturut-turut, dengan nilai Rp369 miliar, membaik Rp455 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

    Seiring dengan hasil tersebut, GoTo menaikkan panduan kinerja adjusted EBITDA Grup untuk setahun penuh 2025, dari Rp1,4–1,6 triliun menjadi Rp1,8–1,9 triliun.

    Dari sisi operasional, total nilai transaksi bruto (Gross Transaction Value/GTV) Grup mencapai Rp176 triliun, tumbuh 28% YoY. GTV inti Grup tercatat Rp102,8 triliun, naik 43% YoY. Pendapatan bersih juga meningkat 21% menjadi Rp4,7 triliun, sementara jumlah pengguna bertransaksi tahunan (Annual Transacting Users/ATU) di Indonesia naik 33% menjadi 61,1 juta, setara sekitar 30% populasi dewasa di Tanah Air.

    Selain itu, GoTo membukukan adjusted free cash flow positif sebesar Rp247 miliar, mencerminkan perbaikan kinerja operasional dan efisiensi biaya. Dari lini e-commerce, imbalan jasa Tokopedia mencapai Rp211 miliar per kuartal III/2025.

    Perseroan juga menegaskan kondisi keuangan yang kuat dengan posisi kas, setara kas, dan deposito jangka pendek sebesar Rp18 triliun (setara US$1,1 miliar) per 30 September 2025.

  • Asosiasi Ojol Soroti Kontrasnya Laba Grab-GoTo dengan Pendapatan Driver

    Asosiasi Ojol Soroti Kontrasnya Laba Grab-GoTo dengan Pendapatan Driver

    Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Pengemudi Ojol Garda Indonesia menyoroti kontrasnya peningkatan laba perusahaan transportasi daring seperti Grab dan GoTo dengan pendapatan para pengemudi ojek online (ojol) yang dinilai stagnan bahkan cenderung menurun. 

    Ketua Umum Garda, Raden Igun Wicaksono, mengatakan wajar jika perusahaan menginginkan margin pendapatan yang positif. 

    Namun, dia menilai kenaikan laba tersebut tidak diikuti dengan peningkatan kesejahteraan mitra pengemudi yang menjadi tulang punggung operasional perusahaan. Dia menyebut untuk saat ini, pendapatan rata-rata sebagian besar ojol hanya bisa mendapatkan Rp100.000–Rp300.000 per hari secara bruto, belum termasuk belanja modal (capital expenditure/capex) dan biaya operasional (operating expenditure/Opex).

    “Jadi, rata-rata pendapatan bersih [netto] yang diterima seorang pengemudi ojol hanya sekitar Rp50.000–Rp150.000,” kata Igun kepada Bisnis, Sabtu (8/11/2025).

    Igun menambahkan, para pengemudi harus bekerja 12 hingga 18 jam per hari untuk memperoleh pendapatan tersebut. Namun, hasilnya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari. 

    Di sisi lain, perusahaan aplikator justru menikmati margin keuntungan yang dinilainya sangat signifikan.

    Dia juga menyoroti lemahnya peran pemerintah, khususnya Kementerian Perhubungan, dalam mengawasi praktik bagi hasil antara perusahaan aplikator dan mitra pengemudi. Garda Indonesia mendesak pemerintah agar segera mengatur skema pembagian hasil yang lebih adil antara aplikator dan pengemudi. 

    Menurut Igun, pihaknya mengusulkan agar pengemudi memperoleh 90% hasil pendapatan, sementara perusahaan aplikator hanya berhak atas 10% komisi.

    “Cukup sudah bertahun-tahun pengemudi ojol dipotong pendapatannya sebesar 20% sampai hampir 50%,” katanya.

    Asosiasi tersebut juga mendesak Presiden Prabowo Subianto agar segera menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) terkait pembagian hasil bagi ojol sebesar 90% dan aplikator 10%. Igun menegaskan, pihaknya akan terus memperjuangkan tuntutan tersebut melalui aksi unjuk rasa apabila pemerintah dan perusahaan aplikator tidak menanggapi aspirasi para pengemudi.

    “Kami sebagai asosiasi akan terus perjuangkan melalui berbagai aksi unjuk rasa atau demonstrasi memperjuangkan bagi hasil tersebut hingga ojol menang melawan arogansi perusahaan aplikator yang terus memotong secara sepihak hingga mencapai hampir 50%,” pungkasnya.

    Kinerja Keuangan GRAB dan GOTO

    Per Kuartal III/2025, Grab Holdings Limited (NASDAQ: GRAB) melaporkan kinerja keuangan positif pada kuartal III/2025 dengan membukukan laba bersih sebesar US$17 juta, setara Rp284 miliar (kurs Rp16.690 per dolar AS).

    Mengutip laporan keuangan perusahaan, capaian tersebut naik 14% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pendapatan Grab meningkat 22% secara tahunan (year-on-year/YoY) menjadi US$873 juta atau sekitar Rp14,57 triliun, dan naik 17% jika disesuaikan dengan fluktuasi kurs mata uang.

    Pertumbuhan kinerja tersebut ditopang oleh segmen On-Demand, yang mencatatkan Gross Merchandise Value (GMV) sebesar US$5,8 miliar atau Rp96,8 triliun, tumbuh 24% dibandingkan tahun lalu.

    Dari sisi profitabilitas, adjusted EBITDA mencapai US$136 juta atau sekitar Rp2,27 triliun, melonjak 51% dibandingkan kuartal yang sama tahun sebelumnya. Sementara adjusted free cash flow tercatat US$203 juta atau Rp3,39 triliun, naik US$54 juta (sekitar Rp901 miliar) secara tahunan. Dalam basis 12 bulan terakhir, nilainya mencapai US$283 juta atau Rp4,72 triliun.

    Sementara itu, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) juga mencatatkan kinerja positif pada kuartal III/2025 dengan membukukan laba sebelum pajak yang disesuaikan sebesar Rp62 miliar, menandai pertama kalinya perseroan meraih laba sebelum pajak positif sejak berdiri.

    GoTo juga mencatat adjusted EBITDA Grup sebesar Rp516 miliar, melonjak 239% YoY. Capaian tersebut menandai EBITDA positif selama empat kuartal berturut-turut, dengan nilai Rp369 miliar, membaik Rp455 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

    Seiring dengan hasil tersebut, GoTo menaikkan panduan kinerja adjusted EBITDA Grup untuk setahun penuh 2025, dari Rp1,4–1,6 triliun menjadi Rp1,8–1,9 triliun.

    Dari sisi operasional, total nilai transaksi bruto (Gross Transaction Value/GTV) Grup mencapai Rp176 triliun, tumbuh 28% YoY. GTV inti Grup tercatat Rp102,8 triliun, naik 43% YoY. Pendapatan bersih juga meningkat 21% menjadi Rp4,7 triliun, sementara jumlah pengguna bertransaksi tahunan (Annual Transacting Users/ATU) di Indonesia naik 33% menjadi 61,1 juta, setara sekitar 30% populasi dewasa di Tanah Air.

    Selain itu, GoTo membukukan adjusted free cash flow positif sebesar Rp247 miliar, mencerminkan perbaikan kinerja operasional dan efisiensi biaya. Dari lini e-commerce, imbalan jasa Tokopedia mencapai Rp211 miliar per kuartal III/2025.

    Perseroan juga menegaskan kondisi keuangan yang kuat dengan posisi kas, setara kas, dan deposito jangka pendek sebesar Rp18 triliun (setara US$1,1 miliar) per 30 September 2025.