Produk: Narkotika

  • Kriminal kemarin, kecelakaan Transjakarta hingga preman parkir

    Kriminal kemarin, kecelakaan Transjakarta hingga preman parkir

    Jakarta (ANTARA) – Peristiwa kriminal terjadi di wilayah DKI Jakarta pada Sabtu (10/5) mulai dari PT Transjakarta memeriksa adanya kandungan narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif lainnya (NAPZA) pada pramudi Mikrotrans yang kecelakaan hingga Polres Metro Jakarta Pusat menangkap empat preman berkedok juru parkir (jukir) liar.

    Selain itu, terdapat berita kriminal lainnya yang menarik untuk disimak pada pagi ini. Berikut rangkumannya:

    1. Polisi cari pemilik rumah terdahulu terkait temuan tengkorak di Jaktim

    Polres Metro Jakarta Timur (Jaktim) mencari keberadaan pemilik rumah terdahulu terkait temuan tengkorak yang diduga kepala manusia di Jalan Nusa Indah 4, Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur, Rabu (7/5).

    “Kami juga akan mengecek pemilik rumah pertama dan juga pemilik rumah kedua. Itu yang kami masih dalami, kami cari,” kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly saat dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu.

    2. Transjakarta periksa NAPZA pramudi yang kecelakaan di Cengkareng

    PT Transjakarta memeriksa adanya kandungan narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif lainnya (NAPZA) pada pramudi Mikrotrans rute Jak 79 yang terlibat kecelakaan di Jalan Elok, Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (8/5) malam.

    “Pramudi yang bertugas dipastikan dalam kondisi sehat. Semalam kami langsung melakukan pengecekan NAPZA dan alkohol pada pramudi, hasilnya negatif. Penyebab kejadian ini masih dalam proses penyelidikan Kepolisian”, kata Kepala Departemen Hubungan Masyarakat dan CSR Transjakarta, Ayu Wardhani di Jakarta, Sabtu.

    3. Polisi tangkap empat preman berkedok jukir liar di Jakpus

    Polres Metro Jakarta Pusat menangkap empat preman berkedok juru parkir (jukir) liar yang memaksa warga membayar parkir sebesar Rp20 ribu di Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat.

    “Aksi premanisme kembali meresahkan warga Jakarta. Empat pria berinisial T (45), F (52), I (41), dan H (51) ditangkap Unit Resmob Satreskrim Polres Metro Jakarta Pusat setelah memaksa warga membayar parkir ilegal,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Muhammad Firdaus di Jakarta, Sabtu.

    4. Polisi tangkap pelaku pemerasan gunakan senjata tajam di Penjaringan

    Polsek Metro Penjaringan Polres Metro Jakarta Utara menangkap pria berinisial KS (53) yang diduga melakukan pemerasan kepada seorang pria berinisial S menggunakan senjata tajam di wilayah Kapuk Raya Penjaringan, pada Rabu (7/5).

    “Kami menangkap pelaku pada Kamis (8/5) di wilayah Penjaringan setelah dilakukan penyelidikan oleh petugas,” kata Kapolsek Metro Penjaringan AKBP Agus Ady Wijaya di Jakarta, Sabtu

    5. Polisi tangkap dua remaja bawa empat clurit di Bungur Besar Raya

    Polres Metro Jakarta Pusat menangkap dua remaja berinisial D (19) dan A (15) membawa empat celurit yang diduga hendak dipakai untuk tawuran di Jalan Bungur Besar Raya, Senen, Jakarta Pusat, Sabtu dini hari.

    “Tim kami melakukan patroli rutin dan mendapati sekelompok remaja dengan gerak-gerik mencurigakan. Setelah didekati, dua orang langsung kami amankan karena membawa senjata tajam jenis celurit,” kata Kasat Samapta Polres Metro Jakarta Pusat, Kompol Willian Alexander di Jakarta, Sabtu.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
    Copyright © ANTARA 2025

  • DPR apresiasi operasi antipremanisme: Bukti negara lindungi rakyat

    DPR apresiasi operasi antipremanisme: Bukti negara lindungi rakyat

    “Sejak operasi dimulai, Polri telah menangani ribuan kasus premanisme di berbagai wilayah Indonesia. Ini adalah bentuk nyata kehadiran negara dalam menjaga ketertiban,”

    Jakarta (ANTARA) – Anggota Komisi III DPR RI Soedeson Tandra mengapresiasi langkah tegas Polri dalam menindak 3.326 kasus premanisme melalui Operasi Kepolisian Kewilayahan yang digelar secara nasional.

    Ia menilai operasi yang dimulai sejak 1 Mei 2025 itu menunjukkan kehadiran negara dalam merespons keresahan masyarakat dan menjaga ketertiban umum.

    “Sejak operasi dimulai, Polri telah menangani ribuan kasus premanisme di berbagai wilayah Indonesia. Ini adalah bentuk nyata kehadiran negara dalam menjaga ketertiban,” kata Tandra dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

    Dia menegaskan tindakan premanisme yang kerap meresahkan warga dan mengganggu aktivitas sosial maupun ekonomi harus diberantas hingga ke akar. Oleh karena itu, ia mendukung penuh langkah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang dinilai cepat, tegas, dan responsif dalam menjaga stabilitas keamanan.

    “Kapolri telah menunjukkan kepemimpinan yang tegas. Langkah ini sangat penting untuk menjamin rasa aman masyarakat, sekaligus menciptakan iklim yang kondusif bagi investasi,” ujarnya.

    Selain menyoroti penanganan premanisme, Tandra juga mengapresiasi keberhasilan Polri dalam mengungkap sejumlah kejahatan besar lainnya. Salah satunya adalah penggagalan penyelundupan 71 kilogram sabu di Jambi pada awal Mei 2025 yang disebutnya sebagai bagian dari kerja nyata memberantas narkotika.

    Ia juga menyambut baik pembentukan Desk Pemberantasan Judi Online yang telah menangani lebih dari seribu kasus sejak dibentuk pada 4 November 2024. Dalam kasus terbaru, desk tersebut berhasil menyita dana senilai Rp530 miliar dari ribuan rekening bank.

    “Ini pencapaian yang luar biasa dan harus terus dikawal. Pemberantasan judi online adalah bentuk perlindungan terhadap rakyat dari praktik merusak, terutama generasi muda,” tambah Tandra.

    Lebih lanjut, Tandra juga menyinggung pengungkapan perdagangan ilegal 494,4 ton sianida yang diimpor dari China menggunakan perusahaan fiktif. Dengan omzet mencapai Rp59 miliar, ia menyebut kasus ini sebagai ancaman serius yang ditangani Polri secara sigap.

    “Respons cepat Polri terhadap kejahatan lintas negara patut diapresiasi. Ini bukan hanya soal penegakan hukum, tetapi juga upaya melindungi rakyat dari ancaman serius terhadap keselamatan dan kedaulatan,” tegasnya.

    Sebelumnya, Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho menyatakan Operasi Kepolisian Kewilayahan ini merupakan langkah konkret untuk menumpas praktik premanisme yang meresahkan masyarakat.

    “Operasi ini adalah bentuk nyata upaya Polri memberantas premanisme yang mengganggu rasa aman masyarakat dan menghambat iklim investasi,” pungkas Sandi.

    Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

  • BNN: Pemerintah perluas akses rehabilitasi pecandu narkoba pada tahun ini

    BNN: Pemerintah perluas akses rehabilitasi pecandu narkoba pada tahun ini

    Ketika direhabilitasi karena voluntary atau kesadaran melapor, itu tidak akan dihukum

    Jakarta (ANTARA) – Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Marthinus Hukom menjelaskan bahwa pemerintah melalui Kementerian Kesehatan telah memperluas akses rehabilitasi melalui peningkatan jumlah Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) milik Kementerian Kesehatan pada 2025.

    “Jumlahnya pada tahun lalu kurang lebih 900 IPWL. Tahun ini Kementerian Kesehatan menambah menjadi 1.494 IPWL,” ungkap Marthinus kepada wartawan dalam deklarasi anti narkoba di Kampung Boncos, Palmerah, Jakarta Barat, Kamis.

    Menurut Marthinus, bertambahnya jumlah IPWL juga sebagai bukti kehadiran negara untuk menyembuhkan para pecandu narkoba.

    “Artinya ada peningkatan kemauan pemerintah hadir di tengah-tengah masyarakat untuk melakukan rehabilitasi,” ujar mantan Kepala Detesemen Khusus 88 itu.

    Marthinus memastikan pengguna narkoba yang hendak melapor untuk mendapatkan rehabilitasi tidak bakal dihukum.

    Hal itu disampaikan Marthinus menyusul banyak pengguna narkoba yang sebenarnya ingin direhabilitasi, namun enggan melapor atau menghubungi lembaga seperti BNN lantaran takut dihukum.

    “Hukum atau undang-undang narkotika itu mengatur pengguna harus direhabilitasi. Ketika direhabilitasi karena voluntary atau kesadaran melapor, itu tidak akan dihukum. Jadi tolong ditulis, tidak akan dihukum kalau orang itu melapor,” ungkap Marthinus dalam deklarasi anti narkoba di Kampung Boncos, Palmerah, Jakarta Barat, Kamis.

    Selain karena takut dihukum, kata Marthinus, para pengguna juga takut dimarjinalkan atau terkena sanksi sosial jika melapor untuk menjalani rehabilitasi.

    “Ketika melapor, stigma masyarakat terhadap orang yang menggunakan narkoba ini, stigma negatif. Akhirnya mereka termarjinalkan,” ucap Marthinus.

    Lebih lanjut, Marthinus mengungkap BNN memiliki enam unit pusat pelayanan rehabilitasi yang bisa diakses secara gratis oleh pengguna narkoba.

    “Yang pertama adalah Balai Besar Rehabilitasi BNN yang ada di Lido, Bogor. Itu menampung sekitar 500 orang per hari. Kemudian ada Balai Rehabilitasi di Tanah Merah, Samarinda bisa 200 orang lebih. Kemudian ada Loka di tiga tempat, yakni Lampung, Batam, dan Medan,” ujar Marthinus.

    Martinus menambahkan, sebanyak 15 ribu masyarakat mengikuti program rehabilitasi setiap tahunnya.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Komisi XIII: Kerusuhan Lapas Beliti darurat reformasi pemasyarakatan

    Komisi XIII: Kerusuhan Lapas Beliti darurat reformasi pemasyarakatan

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Ketua Komisi XIII DPR RI Dewi Asmara menilai kerusuhan yang terjadi di Lapas Narkotika Muara Beliti, Sumatera Selatan, Sumatera Selatan, Kamis (8/5) pagi, menandakan situasi darurat sistem pemasyarakatan di tanah air untuk dilakukan reformasi total.

    “Ini adalah bagian dari pola kegagalan struktural sistem pemasyarakatan kita. Situasinya sudah darurat, dan butuh langkah luar biasa,” kata Dewi dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.

    Sebab, kata dia, kejadian tersebut tidaklah berdiri sendiri dan bukan sekadar kelalaian operasional semata.

    Dia lantas membeberkan sejumlah insiden kerusuhan di Lapas yang terjadi dalam kurun waktu tiga bulan terakhir.

    Diantaranya, insiden kaburnya lebih dari 40 narapidana dari Lapas Kutacane, Aceh; narapidana pesta miras dan narkoba di Rutan Sialang Bungkuk, Pekanbaru; seorang narapidana korupsi tertangkap makan di luar lapas tanpa izin.

    Kemudian, dugaan pungutan liar (pungli) jual beli kamar dan peredaran narkoba di Lapas Sampit, Kalimantan Tengah; hingga insiden narapidana meninggal dunia akibat keracunan miras oplosan Lapas Kelas Bukittinggi, Sumatera Barat.

    Untuk itu, dia menyebut Komisi XIII DPR RI mendesak dilakukannya audit menyeluruh terhadap tata kelola semua lapas dan rumah tahanan (rutan).

    Komisi XIII DPR RI, lanjut dia, juga meminta dilakukannya evaluasi menyeluruh terhadap pimpinan pemasyarakatan di pusat dan daerah.

    “Pemberhentian tidak hormat bagi petugas yang terbukti lalai atau terlibat pelanggaran,” ujarnya.

    Termasuk, tambah dia, pembentukan tim pengawas independen untuk menilai ulang fungsi pengawasan internal di Ditjen Pemasyarakatan.

    “Penjara bukan tempat memperparah kriminalitas. Jika napi justru makin liar di balik jeruji, maka kita sedang membiarkan bom waktu yang bisa meledak kapan saja,” tuturnya.

    Terakhir, dia pun menegaskan komitmen Komisi XIII DPR RI yang akan terus menjalankan fungsi pengawasan secara maksimal guna memastikan pembenahan sistem pemasyarakatan dilakukan secara serius, menyeluruh, dan tidak berhenti pada pencopotan jabatan semata.

    Sebelumnya, Lapas Narkotika Muara Beliti, Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan, dilaporkan terjadi kerusuhan pada hari Kamis (8/5) sekira pukul 09.00 WIB.

    Kasat Reskrim Polres Musi Rawas, Sumatera Selatan Iptu Ryan Tiantoro Putra menyebutkan sebanyak 500 personel gabungan dikerahkan untuk melakukan pengamanan setelah terjadi kericuhan di Lapas Narkoba Muara Beliti.

    Dia mengatakan situasi telah berangsur kondusif, dan pengamanan ketat tetap diberlakukan di sekitar area lapas untuk memastikan stabilitas keamanan.

    Adapun Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Menimipas) Agus Andrianto mengatakan kerusuhan yang terjadi di Lapas Narkotika Muara Beliti terjadi karena adanya perlawanan dari oknum narapidana saat petugas merazia barang-barang terlarang.

    “Razia terhadap potensi adanya barang terlarang, termasuk gawai dan narkoba, adalah langkah-langkah preventif dan juga progresif yang gencar dilakukan jajaran kami,” kata Agus dalam keterangan diterima di Jakarta, Kamis.

    Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Lapangan di Kampung Boncos Jakbar bakal dibangun fasilitas olahraga

    Lapangan di Kampung Boncos Jakbar bakal dibangun fasilitas olahraga

    Dengan kita membersihkan (lapangan Kampung Boncos), kemudian dilanjutkan dengan mendirikan pusat olahraga diharapkan tidak ada lagi narkoba di kawasan ini

    Jakarta (ANTARA) – Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI, Komjen Marthinus Hukom mengungkapkan lapangan di Kampung Boncos, Palmerah, Jakarta Barat yang kerap dipakai berkumpulnya pecandu narkoba bakal dibangun fasilitas olahraga.

    “Kita ketahui bahwa lahan ini dimiliki oleh PT. Djarum. Dengan kita membersihkan (lapangan Kampung Boncos), kemudian dilanjutkan dengan mendirikan pusat olahraga diharapkan tidak ada lagi narkoba di kawasan ini,” ucap Marthinus dalam deklarasi anti narkoba di Kampung Boncos, Palmerah, Jakarta Barat, Kamis.

    Menurut Marthinus, fasilitas olahraga yang dibangun dapat mengatasi masalah narkoba di lokasi tersebut dan mengubah kebiasaan warga sekitar menjadi lebih positif.

    “Sudah barang tentu kehadiran pusat olahraga di sini adalah bentuk bagaimana kita menyalurkan aspirasi generasi muda dari mabuk-mabukan, dari kebiasaan menggunakan narkoba, beralih ke kegiatan-kegiatan yang positif,” ungkap Marthinus.

    Lebih lanjut, kata Marthinus, fasilitas olahraga di lapangan itu bisa menjadi kantong ekonomi bagi warga sekitar, yakni dengan disediakannya kantong parkir.

    “Dan juga sudah barang tentu akan membawa pendapatan (income) baru di lingkungan sini, karena pasti parkir akan hadir di sini,” ujar dia.

    Kendati demikian, Marthinus belum dapat merinci kapan pastinya fasilitas olahraga itu bakal dibangun.

    “Nah itu nanti tanya ke PT. Djarum,” ucap Marthinus.

    Badan Narkotika Nasional (BNN) RI menghadirkan youtuber makan besar Bobon Santoso dalam deklarasi anti narkoba di Kampung Boncos, Palmerah, Jakarta Barat, Kamis.

    Kepala BNN Komjen Marthinus Hukom mengatakan kehadiran Bobon Santoso merupakan simbol dari internalisasi nilai-nilai produktif, termasuk kesehatan melalui konsumsi makanan, bukannya konsumsi narkoba.

    “Chef Bobon ini simbol bahwa manusia sehat adalah yang mengonsumsi makanan sehat, produktif dengan kegiatan-kegiatan yang positif. Jadi, bukan dengan kegiatan-kegiatan yang negatif seperti menjual narkoba,” kata Marthinus kepada pers.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • BNN Jatim Gandeng Karang Taruna Bojonegoro Kampanyekan Anti Narkoba di Tingkat Desa

    BNN Jatim Gandeng Karang Taruna Bojonegoro Kampanyekan Anti Narkoba di Tingkat Desa

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Timur menggelar kampanye edukatif bertajuk “Dari Pemuda, Untuk Desa, Lawan Narkoba” di Pendopo Balai Desa Kauman, Kabupaten Bojonegoro, Rabu (7/5/2025).

    Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya penguatan peran pemuda dalam mencegah penyalahgunaan narkoba di lingkungan pedesaan.

    Ketua Forum Pemuda Pelopor Bojonegoro, Agitya Kristantoko, membuka diskusi dengan menekankan pentingnya peran aktif pemuda dalam menciptakan perubahan positif di desa. “Pemuda bukan hanya agen perubahan, tetapi harus menjadi pelaku utama perubahan itu sendiri,” tegas Agitya dalam penyampaiannya.

    Sesi dilanjutkan oleh Alvin Pradika, penyuluh dari BNNP Jawa Timur, yang memberikan edukasi mengenai jenis-jenis narkoba, dampak buruknya, serta pendekatan pencegahan berbasis komunitas. Alvin menegaskan bahwa narkoba bukan sekadar isu hukum, tapi juga menyangkut aspek sosial dan kemanusiaan.

    “Pencegahan harus dimulai dari keluarga dan komunitas. Ketahanan desa terhadap narkoba hanya bisa terbentuk melalui keterlibatan seluruh elemen masyarakat,” jelas Alvin.

    Kepala Desa Kauman, Yulia Purwaningtyasari, mengapresiasi langkah kolaboratif ini dan berharap kegiatan serupa bisa berlanjut. “Ini adalah inisiatif yang sangat baik. Pemerintah desa tentu mendukung program-program yang berdampak positif, khususnya untuk generasi muda,” ujarnya.

    Sebagai bentuk komitmen terhadap inklusivitas, panitia juga menghadirkan penerjemah bahasa isyarat bagi peserta difabel, memastikan bahwa semua kalangan masyarakat memiliki akses yang sama terhadap informasi penting tentang bahaya narkoba.

    Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan akan muncul gerakan kolektif dari pemuda desa untuk menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan bebas dari narkoba.

    Untuk diketahui, acara ini diprakarsai oleh Karang Taruna Bina Muda Desa Kauman dan diikuti puluhan peserta yang terdiri dari pemuda dan tokoh masyarakat setempat. Kegiatan tersebut menghadirkan dua narasumber utama yang memberikan perspektif berbeda namun saling melengkapi dalam melawan ancaman narkotika. [lus/aje]

  • Ini Sejumlah Fasilitas yang Rusak Akibat Kerusuhan di Lapas Muara Beliti, Polisi Cari Provokator – Halaman all

    Ini Sejumlah Fasilitas yang Rusak Akibat Kerusuhan di Lapas Muara Beliti, Polisi Cari Provokator – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, MUSI RAWAS –  Sejumlah fasilitas di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Narkotika Muara Beliti, Kabupaten Musi Rawas, Sumatra Selatan (Sumsel) rusak akibat kerusuhan narapidana (tahanan) pada Kamis (8/5/2025) pagi.

    Fasilitas yang rusak di Lapas Narkotika Muara Beliti antara lain pembatas blok kamar, pembatas blok halaman utama, gazebo di bagian depan, pintu pemeriksaan, atau pintu masuk di setiap luar masuk pengunjung.

    Selain itu para narapidana melakukan aksi vandalisme dengan membakar alat musik yang disimpan di tengah lapangan dan melemparkan batu hingga kaca sejumlah ruangan pecah.

    “Alat band tersebut dibakar oleh napi di tengah lapangan, kemudian kaca ruangan juga pecah karena dilempar batu,” ungkap Kepala Lapas Narkotika Muara Beliti, Ronald Heru Praptama, kepada wartawan pada Kamis (8/5/2025).

    Walau demikian, situasi di Lapas sudah terkendali dan kondusif.

    Pantauan di lapangan menunjukkan sejumlah warga binaan serta petugas tampak mulai membersihkan sisa-sisa kerusuhan.

    Meski sempat mencekam, tidak ada korban jiwa maupun korban luka berat dalam insiden tersebut.

    Namun, beberapa petugas lapas sempat mengalami trauma karena tertahan di dalam saat kerusuhan terjadi.

    Polisi cari provokator

    Polres Musi Rawas melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di Lapas Narkotika Muara Beliti.

    Kasat Reskrim Polres Musi Rawas Iptu Ryan Tiantoro Putra mengatakan, olah TKP yang mereka gelar tersebut hendak mencari narapidana yang diduga menjadi provokator kericuhan.

    “Kami sudah melakukan olah TKP, saat ini alhamdulillah sudah kondusif,” kata Ryan lewat pesan singkat, Kamis (8/5/2025).

    Ryan mengungkapkan, kerusuhan tersebut berhasil dikendalikan setelah tim gabungan turun ke lokasi. Situasi yang semula napi mengamuk berhasil diredam oleh petugas. Dari hasil penyelidikan awal, penyebab kericuhan itu dipicu penolakan dari napi terhadap razia yang digelar oleh pihak lapas.

    “Informasinya dipicu razia rutin, warga binaan menolak adanya razia itu,” ujarnya.

    Dipicu razia handphone

    Kerusunan narapidan tersebut bermula dari razia ponsel atau handphone pada pada Kamis (8/5/2025) pagi.

    Ronald Heru Praptama mengatakan petugas sebelumnya menemukan 54 unit handphone saat melakukan razia di blok banggau pada Rabu (7/5/2025) malam sekira pukul 19.00 Wib.

    Karena kecurigaan masih ada handphone yang dimiliki para tahanan, petugas melanjutkan razia pada besok paginya.

    “Setelah apel sekira pukul 08.00 WIB, petugas kembali melakukan razia, karena diindikasikan masih banyak handphone di kamar bawah,” kata Kalapas, Kamis (8/5/2025).

    Kemudian, petugas pun membagi waktu melakukan razia di blok angsa dan sisa kamar di blok banggau.

    Untuk di blok angsa sendiri ada 8 kamar sedangkan di blog banggau hanya 4 kamar.

    “Kemudian di kamar 8 yang dipimpin oleh KPLP terjadi kericuhan. Jadi razia di blok banggau kami hentikan. Kami berusaha menenangkan itu,” lanjut Kalapas.

    Hanya saja upaya tersebut, tidak berhasil, kemudian petugas pun memilih mundur.

     Selain itu, pihaknya menghubungi pihak Polres, Kodim dan Brimob membantu penanganan masalah di Lapas.

    Kalapas mengaku tidak tahu jumlah napi yang melakukan perlawanan.

    Namun, untuk jumlah napi yang ada di Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti sampai hari ini sebanyak 1.069 orang.

    “Tidak ada korban jiwa ataupun korban luka dalam kericuhan ini. Termasuk juga penahan yang kabur tidak ada sejauh ini,” tegas Kalapas.

    Ditambahkan Kalapas, hanya saja akibat kericuhan tersebut banyak fasilitas di Lapas Narkotika yang rusak, seperti pagar pembatas di kamar blok dan juga pagar di lapangan.

    “Termasuk juga kaca jendela yang pecah dan beberapa ruang juga rusak, seperti P2U,” tutup Kalapas. (Tribun Sumsel/Berbagai sumber)

     

  • Ricuh Lapas Narkotika Muara Beliti, Kaca Pecah-Perabotan Rusak!

    Ricuh Lapas Narkotika Muara Beliti, Kaca Pecah-Perabotan Rusak!

    Kerusuhan terjadi di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Narkotika Muara Beliti di Jalinsum Km 19, Kecamatan Muara Beliti, Musi Rawas, Sumatera Selatan, Kamis (8/5). Kaca jendela hingga fasilitas lain di lapas rusak berat akibat kericuhan tersebut.

  • Kerusuhan di Lapas Narkoba Musi Rawas Sumsel, Kaca-Sejumlah Fasilitas Rusak

    Kerusuhan di Lapas Narkoba Musi Rawas Sumsel, Kaca-Sejumlah Fasilitas Rusak

    Jakarta

    Kerusuhan terjadi di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Muara Beliti, Musi Rawas. Kaca hingga fasilitas lapas rusak.

    Dilansir detikSumbagsel, kerusuhan tersebut terjadi di Lapas Kelas II-A Narkotika Muara Beliti di Jalinsum Km 19, Kecamatan Muara Beliti, Musi Rawas, Sumatera Selatan, pada Kamis (8/5/2025) sekitar pukul 10.00 WIB.

    Pantauan detikSumbagsel, pihak kepolisian, TNI, dan Brimob masih bersiaga di area lapas. Terlihat juga mobil Barracuda, water cannon, dan ambulans berada di area lapas. Terlihat kaca jendela serta fasilitas lain di lapas rusak berat akibat kericuhan tersebut.

    Salah satu saksi mata, yakni Ustaz Abdul Somad, mengatakan sempat tertahan di dalam lapas kurang lebih setengah jam. Ia mengaku sebelumnya sempat memberikan ceramah kepada para tahanan sebelum kerusuhan terjadi.

    “Tidak tahu pasti apa penyebabnya, waktu mau ngasih ceramah di dalam masjid Lapas, tiba-tiba ada gumpalan asap di area lapangan lapas dan langsung terjadi keributan,” katanya dilansir detikSumbagsel, Kamis (8/5/2025).

    Sementara itu, Kapolres Musi Rawas AKBP Agung Adhitya Prananta menegaskan tidak ada petugas ataupun warga disandera akibat kerusuhan tersebut.

    (rdp/idh)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Ini Sejumlah Fasilitas yang Rusak Akibat Kerusuhan di Lapas Muara Beliti, Polisi Cari Provokator – Halaman all

    BREAKING NEWS Kerusuhan Lapas Muara Beliti Saat UAS Ceramah, Sejumlah Fasilitas Hancur – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, MUSI RAWAS – Kerusuhan hebat terjadi di Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti, Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan, pada Kamis pagi (8/5/2025) sekitar pukul 10.00 WIB. 

    Insiden ini mengejutkan publik karena terjadi saat Ustaz Abdul Somad (UAS) tengah memberikan ceramah rohani kepada para narapidana di dalam kompleks lapas.

    Menurut kesaksian UAS, suasana awalnya kondusif ketika ia hendak menyampaikan siraman rohani di masjid lapas. Namun secara tiba-tiba muncul asap pekat dan kericuhan pun pecah.

    “Saya tidak tahu pasti penyebabnya. Saat akan memberikan siraman rohani di masjid dalam Lapas, tiba-tiba muncul asap dan suasana langsung ricuh,” ujar UAS yang sempat tertahan selama 30 menit di lokasi.

    Kerusuhan menyebabkan sejumlah fasilitas lapas mengalami kerusakan parah. 

    Kaca-kaca jendela pecah, beberapa bagian dalam bangunan terlihat berantakan, dan sejumlah benda dilaporkan terbakar. Asap tebal membumbung dari dalam lapas, menandakan skala kerusuhan yang cukup serius.

    Petugas Lapas sempat kewalahan menghadapi situasi.

    Sekitar pukul 11.30 WIB, aparat gabungan dari Polri dan TNI dikerahkan ke lokasi. Kendaraan taktis milik Brimob, mobil water cannon dari Polres Lubuklinggau, dan ambulans turut hadir untuk mengendalikan situasi.

    Beberapa kali petugas menembakkan gas air mata dan menyemprotkan air ke arah narapidana yang bertindak anarkis, termasuk melempar batu dan membakar sejumlah fasilitas.

    Kapolres Musi Rawas menyatakan bahwa situasi berhasil dikendalikan menjelang siang hari, namun kerusakan cukup signifikan terjadi di beberapa blok lapas.

    Hingga saat ini, penyebab pasti kerusuhan masih dalam penyelidikan. Pihak kepolisian menduga ada provokator dari dalam yang memicu kekacauan. Proses identifikasi para pelaku dan penghitungan kerugian tengah berlangsung.

    Sementara itu, UAS sudah dipastikan dalam kondisi aman dan telah meninggalkan lokasi usai situasi dinyatakan kondusif.