Produk: Narkotika

  • Simpan Sabu, Tukang Parkir Asal Pasuruan Diamankan Polsek Trowulan

    Simpan Sabu, Tukang Parkir Asal Pasuruan Diamankan Polsek Trowulan

    Mojokerto (beritajatim.com) – Kariono warga Dusun Kluncing RT 002 RW 009, Desa Petungasri Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan diamankan anggota Polsek Trowulan. Pria 45 tahun yang berprofesi sebagai tukang parkir menyimpan narkoba jenis sabu.

    Kanit Reskrim Polsek Trowulan, Iptu Pamto Hadi Saputra mengatakan, pelaku diamankan pada Rabu (20/3/2024) sekira pukul 17.30 WIB. “Pelaku diamankan di sebuah rumah kos yang terletak di Desa Menanggal, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto,” ungkapnya, Minggu (23/3/2024).

    Kanit menjelaskan, pada Sabtu (16/3/2024) sekira pukul 10.00 WIB, anggota Unit Reskrim Polsek Trowulan mendapatkan Informasi dari masyarakat jika di tempat kos tersebut sering ada pesta dan transaksi narkoba. Setelah mendapatkan informasi tersebut, petugas langsung melaksanakan pemantauan dan penyelidikan.

    “Setelah dilakukan pemantauan dan penyelidikan selama 3 hari, Rabu sekira 17.30 WIB, di TKP petugas melakukan penggeledahan dan berhasil mengamankan 1 pelaku. Dari tangan pelaku didapat barang bukti berupa 3 klip poket sabu berat kotor 11,87 gram. Pelaku dan barang bukti dibawa ke Polsek Trowulan,” katanya.

    Pelaku berserta barang bukti, lanjut Kanit, dibawa ke Polsek Trowulan guna proses dan penyelidikan lebih lanjut. Barang bukti yang diamankan dari tangan pelaku berupa tiga buah klip poket shabu dengan berat kotor 11,87 gram dalam kemasan plastik klip garis merah di dalam bekas rokok Gajah baru merah.

    “Sert satu unit sepeda motor Honda Beat nopol N 6024 TEU warna hitam dan satu buah helm merk BMC warna merah. Akibat perbuatan pelaku, pelaku dijerat Pasal 114 ayat (2) dan atau Pasal 112 ayat (2) UU RI Nomor 35 Tahun 2009, tentang narkotika,” jelasnya. [tin/aje]

  • 2 Warga Dlanggu Mojokerto Diamankan Gara-gara Pil Double L

    2 Warga Dlanggu Mojokerto Diamankan Gara-gara Pil Double L

    Mojokerto (beritajatim.com) – Dua orang warga Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto harus berurusan dengan pihak kepolisian karena narkotika jenis pil double L. Dari kedua pelaku, petugas mengamankan pil double L sebanyak 1.600 butir.

    Ps Kapolsek Dlanggu, Iptu MK Umam mengatakan, keduanya diamankan pada, Kamis (20/3/2024) sekira pukul 16.00 WIB di sebuah kos-kosan masuk Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto. Kedua pelaku yakni RS (29) dan FD (30) warga Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto.

    “Pada Rabu sekira pukul 10.00 WIB kemarin, anggota reskrim Polsek Dlanggu saat melaksanakan patroli kring serse Operasi Pekat mendapatkan adanya peredaran pil double L di wilayah Dlanggu yang diduga dilakukan RS,” ungkapnya, Jumat (22/3/20224).

    Dari informasi tersebut, lanjut Ps Kapolsek, petugas melakukan penyelidikan dan mendapatkan informasi jika RS asedang berada di salah satu kost di Kecamatan Puri. Petugas kemudian mendatangi salah satu tempat kos yang dimaksud untuk memastikan atas informasi tersebut.

    “Sekira pukul 16.30 WIB, anggota mendatangi tempat kost yang dimaksud dan bertemu RS Als Bocor bersama FD. Saat dilakukan pengeledaan terhadap RS, pada saku celananya di sebelah kiri ditemukan satu klip plastik berisi 50 butir pil doubel L. RS mengaku barang tersebut dibeli FD,” katanya.

    Pelaku RS juga mengaku jika pil doubel L yang lain disimpan di rumah pamannya yang tidak ditempati masuk Desa Pohkecik, Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto. Petugas kemudian mendatangi rumah paman RS tersebut di Desa Pohkecik, Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto.

    “Saat dilakukan pengeledaan di rumah yang dimaksud dan ditemukan satu  botol warna putih berisi 550 butir pil doubel L yang di taruh di atas lemari dan satu botol warna putih berisi 1.000 butir pil doubel L di taruh di kandang ayam di belakang rumah. Kedua pelaku dan barang bukti dibawa ke Polsek Dlanggu,” ujarnya.

    Saat ini kedua pelaku menjalani proses penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut di Polsek Dlanggu. Barang bukti yang diamankan dari kedua pelaku yakni 1.600 butir pil doubel L terdiri dari 1.000 pil double L dalam botol warna putih 550 butir butir pil double L dengan kemasan plastik sebanyak tujuh klip.

    Masing-masing klib plastik berisi 50 puluh butir pil double L dalam botol warna putih, 50 puluh butir dalam klip plastik, uang tunai sebesar Rp297 ribu, satu unit Handphone (HP) merk Infinix dan satu unit HP merk Vivo Type Y17S warna ungu.

    “Kedua pelaku dijerat dengan Pasal 435 jo Pasal 138 ayat (1 dan 2) dan atau Pasal 436 ayat (1) dan 2) Jo Pasal 145 ayat (1) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan,” jelasnya. [tin/aje]

  • Horor Jamuan Daging Manusia di Kartel Narkoba Meksiko

    Horor Jamuan Daging Manusia di Kartel Narkoba Meksiko

    Jakarta

    Kelompok-kelompok kejahatan terorganisir di Meksiko sedemikian brutal sehingga sulit membayangkan bahwa mereka punya keyakinan agama.

    Namun, mungkinkah di balik aksi menculik, menyiksa, membunuh, mencincang lawan dan pengkhianat, hingga memakan daging manusia, para geng bersenjata itu menganut keyakinan agama tertentu?

    Claudio Lomnitz, antropolog Universitas Columbia, Amerika Serikat, meyakini ada spiritualitas yang memberikan dukungan moral terhadap beragam praktik kriminal tersebut.

    Dalam bukunya Para una teologa poltica del crimen organizado atau ‘Teologi Politik Kejahatan Terorganisir’, Lomnitz menyelidiki ranah keyakinan agama kelompok kejahatan terorganisir dan hubungannya dengan struktur kekuasaan.

    Kepada BBC Mundo, peneliti asal Meksiko ini menuturkan implikasi politik, sosial dan agama dari sekte di dalam kartel. Sekte tersebut beroperasi di luar institusi-institusi bentukan kartel – yang dia sebut punya “kedaulatan paralel” dengan negara.

    Dalam konteks inilah, menurut Lomnitz, muncul praktik kanibalisme yang dilakukan kelompok kejahatan terorganisir.

    “Kanibalisme adalah pelanggaran terhadap fondasi moralitas masyarakat,” kata akademisi tersebut.

    Lomnitz dalam wawancara ini menggali berbagai jenis kanibalisme yang ada di kalangan kelompok kejahatan terorganisir dalam beberapa dekade terakhir dari perspektif antropologis.

    Dia mencari makna di balik ritual yang dikembangkan beberapa kartel narkoba terbesar yang telah beroperasi di Meksiko.

    BBC

    Kelompok kejahatan terorganisir punya keyakinan agama mereka sendiri, seperti yang Anda bahas dalam buku ini. Apa implikasi politik dari fenomena ini?

    Meksiko punya negara bagian, namun ruang-ruang kedaulatan alternatif telah bermunculan.

    Sejumlah organisasi kejahatan terorganisir punya semacam kedaulatan sendiri. Mereka memakai seragam seolah-olah punya tentara sendiri, kemudian menuntut hak atas tanah seperti memungut pajak, lalu ada kelompok yang menamakan diri mereka korporasi. Mereka membentuk birokrasi.

    Apakah kedaulatan paralel ini juga merupakan suatu negara paralel?

    Ada semacam birokrasi militer dengan elemen-elemen pembentukan sebuah negara dalam tahap awal. Ini adalah upaya untuk mendirikan negara.

    Contoh lain dari hal ini adalah pembagian hadiah yang dilakukan oleh kelompok kejahatan terorganisir di lokasi tertentu untuk memperingati Hari Ibu atau Hari Anak.

    Contoh berikutnya bos kartel membawa bunga ke seluruh gereja di wilayah yang dikuasainya. Ini adalah contoh-contoh pembentukan negara. Sebab ketika mereka sudah terlibat dalam sistem redistribusi dan mereka memberikan makanan kepada masyarakat di wilayahnya, mereka berada dalam tahap awal pembentukan negara.

    Dapatkah dikatakan bahwa kedaulatan ini melahirkan suatu sistem politik?

    Ya, dan itulah inti dari teologi politik. Itulah cara untuk menormalisasi negosiasi ketika ada lebih dari satu kedaulatan, seperti yang terjadi di Meksiko saat ini.

    Pelanggaran terhadap moralitas dominan

    Gentileza Claudio Lomnitz”Jika Anda mencari nafkah dengan membunuh orang, Anda akan memiliki moralitas yang dibuat untuk itu,” kata Claudio Lomnitz.

    Mari kita bicara tentang keyakinan agama dari birokrasi militer semacam ini. Apa teologi kelompok kejahatan terorganisir di Meksiko?

    Kedaulatan alternatif memerlukan kesepakatan rahasia tertentu, kesepakatan untuk bungkam. Mereka perlu menyusun pemikiran tentang perkumpulan rahasia, seperti komunitas di dalam masyarakat dominan, yang bersedia melakukan hal-hal yang ditolak secara luas.

    Mereka perlu menciptakan moralitas mereka sendiri, moralitas yang berbeda dengan moralitas dominan.

    Jadi, di dalam perkumpulan rahasia ini, dibentuklah praktik-praktik keagamaan yang sangat berbeda – meskipun simbol-simbol yang kadang mereka gunakan, gambaran-gambaran yang mereka gunakan, berasal dari masyarakat umum.

    Baca juga:

    Pemisahan dari moralitas dominan bisa sangat ekstrem. Oleh karena itu saya memulai buku ini dengan topik kanibalisme karena larangan pengorbanan manusia dan kanibalisme merupakan dasar moralitas Yahudi-Kristen.

    Dan moralitas Yahudi-Kristen adalah dasar dari negara modern. Kita bicara tentang pelanggaran yang sangat mendalam terhadap moralitas dominan, dan kedaulatan menyiratkan sakralisasi.

    Jika Anda mencari nafkah dengan membunuh orang, Anda akan memiliki moralitas yang dibuat untuk itu.

    Tidak akan ada kedaulatan tanpa teologi, tanpa pemikiran tentang yang ilahi, yang sakral.

    Santo Yudas Tadeus, seorang santo Gereja Katolik, telah dimasukkan ke dalam sekte kelompok kriminal. (Getty Images)

    Siapa sosok yang melakukan pelanggaran terhadap moralitas dominan di Meksiko?

    Sebut saja Nazario Moreno, pendiri La Familia Michoacana dan Ksatria Templar.

    Kehidupannya dimulai sebagai seorang bocah di sebuah peternakan dengan ayah yang pecandu alkohol.

    Pekerjaan pertamanya adalah sebagai tukang pikul di sebuah pasar di Apatzingn, Michoacn. Pria ini ternyata sangat berbakat dan sangat berani, dia rela melakukan apa saja.

    Dia akhirnya menjadi “tuan” – karena mereka sering menggunakan kata itu, dengan nada yang hampir aristokrat. Dia mendirikan kelompok kejahatan terorganisir, memiliki peternakan, punya banyak uang, dll. Dia berhasil dikenal masyarakat Michoacn. Itulah yang mereka inginkan, diakui.

    Keyakinan agama

    Anda menganalisa teologi politik di Meksiko selama tiga atau empat dekade terakhir. Apa saja sekte utama, sekte terkait narkotika, atau bisa dikatakan, di dalam kejahatan terorganisir?

    Sekte-sekte tersebut adalah keyakinan keagamaan yang berubah seiring berjalannya waktu, yang lahir, hilang, yang diserap oleh kelompok lain. Ini adalah cakrawala budaya yang berubah.

    Seperti yang baru saya sebutkan, ada sosok Nazario Moreno yang seolah-olah seorang ideolog, berusaha menciptakan moralitas Ksatria Templar.

    Baca juga:

    Ada kasus Los Zetas, yang terdiri dari perwira-perwira pasukan khusus angkatan darat yang memisahkan diri dan membentuk organisasi sendiri. Pada momen tertentu mereka mengadopsi sekte seperti Santa Muerte.

    Saat itu mereka saling membunuh dengan Kartel Teluk. Adapun para anggota Kartel Teluk menganggap Santo Yudas Tadeus sebagai pelindung mereka.

    Secara umum, terdapat beragam hal mulai dari Santeria hingga aliran resmi Gereja Katolik seperti Santo Yudas Tadeus. Dan semua ini mungkin hidup berdampingan karena sekte-sekte ini belum tentu eksklusif.

    Altar pemujaan Jess Malverde. Dia dikenal sebagai “santo pelindung para pengedar narkoba”. (Getty Images)

    Ada pula Jess Malverde

    Ya, Malverde dikenal sebagai “santo pelindung para pengedar narkoba”. Dia bukan orang suci, dia adalah seorang pengedar narkoba, seorang bandit dari Culiacn, yang menurut mereka adalah seorang pencuri yang melindungi kaum tidak berdaya.

    Perpaduan keyakinan dan simbol Katolik dengan teologi kriminal yang Anda sebutkan dalam buku ini menarik…

    Ada semacam keyakinan yang mengambil unsur-unsur dari agama Katolik. Ada orang-orang suci yang menjadi jembatan antara tradisi Katolik dan kepercayaan lain, seperti pemujaan terhadap Santo Yudas Tadeus.

    Ini adalah sekte yang sangat penting karena bisa dianut para pengedar narkoba atau orang-orang yang ambil bagian dalam perekonomian terlarang serta masyarakat pada umumnya.

    Anda dapat menjumpainya di makam-makam Katolik, tempat beberapa “tuan besar” dimakamkan, seperti di Culiacn.

    Baca juga:

    Santa Muerte adalah versi miring dari Perawan Guadalupe dan merupakan bagian dari metafisika kegentingan. Dia sering diperlakukan seolah-olah dia adalah perawan suci. Bahkan ada anggapan tentang Kematian Suci Putih sehingga “gadis” itu didandani dengan pakaian putih dan ditempatkan di altar.

    Kanibalisme dalam kelompok kejahatan terorganisir

    Getty ImagesOrang tua Mark Kilroy, seorang siswa yang dibunuh pada tahun 1989 oleh sekte pimpinan Adolfo Constanzo di Matamoros. Kelompok itu disebut “narcosatnicos”.

    Anda telah mempelajari kanibalisme, praktik memakan bagian tubuh manusia dalam kelompok kejahatan terorganisir. Mengapa mereka melakukannya?

    Kanibalisme adalah pelanggaran terhadap fondasi moralitas publik. Bukan hanya itu yang mereka langgar, karena mereka juga memperkosa, menyiksa, membunuh, menculik. Namun kanibalisme memiliki unsur ritual yang menyentuh dasar moralitas dominan.

    Tidak ada kekejian yang lebih besar dari itu, saya tidak dapat memikirkannya.

    Bagaimana fenomena ini berkembang?

    Evolusi kanibalisme memiliki tiga fase. Yang pertama adalah momen munculnya apa yang disebut narcosatnicos di Matamoros pada 1989.

    Pada momen ini, semuanya tunduk pada ritual dengan santero, ahli ritual yang memberikan perlindungan magis kepada suatu kelompok melalui ritual yang mencakup pengorbanan manusia.

    Adolfo Constanzo menjual perlindungan spiritual kepada anggota Kartel Teluk. Dalam konteks itu, pengorbanan manusia dilakukan untuk membangun hubungan kerahasiaan, untuk menjaga rahasia.

    Baca juga:

    Fase kedua adalah ketika kanibalisme mulai digunakan untuk merekrut anggota baru bagi kelompok kejahatan terorganisir, biasanya tentara yang diperkerjakan sebagai pembunuh bayaran.

    Mereka diuji dengan memakan bagian tubuh orang yang dibunuh, biasanya dari kelompok lain, namun bisa juga dari kelompok yang sama. Jika mereka tidak mau, calon anggota baru ini akan langsung dibunuh. Ini adalah ujian untuk menjadi bagian dari organisasi.

    Dan fase ketiga, yang paling menyeramkan dari semuanya, adalah ketika suatu kelompok begitu mendominasi sebuah wilayah sehingga mereka bisa menaruh daging manusia di piring.

    Getty ImagesRumah yang ditinggalkan Los Zetas di Nuevo Len (2019).

    Bisakah Anda memberi contoh?

    Ada contoh kanibalisme yang mengerikan dan mengerikan di kalangan kelompok Los Zetas. Mereka membunuh seorang pengkhianat dan memasak dagingnya.

    Ini bukan menelan racikan yang memasukkan sedikit jantung manusia dalam sebuah ritual. Mereka memasak kaki orang itu, bagian yang paling banyak dagingnya, untuk dimasukkan ke dalam hidangan tamale.

    Tamale ini kemudian disajikan di sebuah jamuan makan, pada pesta Malam Tahun Baru. Sejumlah orang diundang untuk berpartisipasi memakan daging manusia.

    Ada semacam simbolisme, yang bersifat religius, dalam persekutuan.

    Pesannya adalah: “Kita semua, anggota organisasi ini atau bukan, mengambil manfaat dari ini.”

    Hal menyeramkan tersebut merupakan salah satu bentuk kanibalisme yang terdokumentasikan di Meksiko.

    Baca juga:

    Ada contoh lain di Michoacn, dari kelompok Ksatria Templar. Pada suatu momen, mereka memaksa prajurit yang direkrut untuk memakan sepotong daging manusia sehingga dia tidak bisa lagi mundur dari kelompok itu. Mereka seolah-olah mengatakan “Kamu sudah menjadi bagian dari kami.”

    Hal serupa juga terjadi di Tabasco, dalam Kartel Generasi Baru Jalisco atau dalam kasus migran Amerika Tengah yang diculik oleh Kartel Teluk.

    Seorang warga Honduras yang selamat mengatakan dalam sebuah wawancara pada tahun 2021 bahwa mereka diberi makan daging manusia saat uang tebusan tiba.

    Getty ImagesPara anggota kelompok Ksatria Templar ditahan aparat pada 2011.

    Dalam kasus kelompok Los Zetas, apakah bisa dipastikan mereka melakukan praktik kanibalisme atau apakah mereka menabur keraguan soal memakan daging manusia di pesta tersebut?

    Mereka menawarkan jamuan makan daging manusia, tetapi hadirin tidak dapat membedakan apakah sedang memakan daging manusia atau tidak.

    Heriberto Lazcano, yang saat itu menjabat sebagai pimpinan Los Zetas, memberi tahu kepada para hadirin bahwa dia punya hidangan spesial: tamales de gente atau tamales isi daging manusia.

    Dia tertawa dan tawa itu membuat orang ragu, namun mereka tetap makan. Karena dengan duduk di sana, mereka berpartisipasi dalam perekonomian dan masyarakat yang didominasi Los Zetas.

    Dalam hal ini, kanibalisme tidak menjadi tes masuk yang sangat eksplisit, tapi kanibalisme dihadirkan sebagai semacam kemungkinan laten. Ini adalah cara untuk menandakan adanya ikatan di antara mereka yang berpartisipasi.

    Getty ImagesPihak berwenang mengidentifikasi Omar Trevio, alias “Z-42”, sebagai salah satu pemimpin Los Zetas.

    Ada kasus lain yang serupa. Salah satu dokumen yang saya analisis ketika membicarakan hal ini adalah milik antropolog Oscar Fernndez, yang menyelidiki kekerasan di San Fernando, Tamaulipas.

    Dia memaparkan dalam dokumen tersebut bahwa setelah kembali ke San Fernando, tempat asalnya, seseorang mengatakan kepadanya bahwa dia muak dengan tamales. Alasannya adalah dia diundang ke pesta di sebuah peternakan dan salah satu anggota Los Zetas mengatakan bahwa dalam perjamuan itu dihidangkan barbekyu daging manusia.

    Semua orang makan dan pria ini terus bertanya-tanya apakah benar dirinya telah makan daging manusia. Dan dia tidak punya pilihan karena dia tinggal di San Fernando sehingga dia terpaksa menjalin hubungan dengan Los Zetas. Dan dia tidak akan menolak makanan mereka.

    Getty Images”Ada contoh kanibalisme yang mengerikan dan mengerikan,” kata Lomnitz.

    Apa yang Anda rasakan setelah mempelajari semua ini?

    Apa yang kita alami sangatlah besar, sangat mengerikan, dan saya tidak tahu bagaimana kita akan keluar dari semua ini. Namun menurut saya hal ini perlu untuk dipikirkan. Berpikir merupakan langkah penting agar kita mampu keluar dari semua ini.

    Dan bagi Anda pribadi, apakah kanibalisme ini menyebabkan Anda kehilangan harapan pada manusia?

    Sejujurnya tidak, ini tidak membuat saya kehilangan harapan. Kita sedang menghadapi sesuatu yang sangat sulit dan jika kita tidak mau memikirkannya, mencoba memahaminya, kita hanya akan bereaksi.

    BBC

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Transaksi Narkoba 800 Juta di Alun-alun Blitar Gagal Total

    Transaksi Narkoba 800 Juta di Alun-alun Blitar Gagal Total

    Blitar (beritajatim.com) – Satreskoba Polres Blitar Kota menggagalkan peredaran narkoba jenis sabu senilai Rp800 juta lebih. Dalam pengungkapan kasus peredaran narkoba yang gagal total (gatot) ini, polisi menangkap satu orang pengedar atas nama Akbar alias Bapuk, warga Kelurahan Petukangan Selatan Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

    Pelaku ditangkap polisi saat transaksi narkoba di alun-alun Kota Blitar. Saat digeledah ternyata ditemukan 534,3 gr narkoba jenis sabu di dalam tas ransel milik pelaku.

    “Pengungkapan kasus ini Berawal mendapatkan informasi adanya peredaran Narkoba di sekitar alun alun kota Blitar,” Kata Kapolres Blitar, AKBP Danang Setiyo Pambudi, Jumat (08/03/24).

    Pengungkapan kasus peredaran narkoba ini berawal dari informasi masyarakat bahwa marak terjadi transaksi narkoba di sekitar alun-alun Blitar. Kemudian aparat kepolisian dari Satreskoba Polres Blitar Kota langsung melakukan pengintaian di sekitar alun-alun.

    Ternyata sekitar pukul 22.05 wib anggota Satreskoba Polres Blitar Kota, mendapati tukang gojek yang mendorong motornya bersama satu orang penumpangnya. Kemudian keduanya berhenti di depan kantor Dinas Kesehatan kota Blitar, ternyata terlihat sedang mengambil sesuatu barang dan dimasukkan tas ransel.

    Polisi yang curiga langsung mendatangi keduanya, saat diperiksa ternyata benar di dalam tas ransel pria tersebut adalah narkoba jenis sabu serta bubuk yang diduga bahan extasi. Keduanya pun langsung digelandang ke Polres Blitar Kota untuk pemeriksaan lebih lanjut.

    “Setelah dilakukan penimbangan ternyata Narkoba jenis sabu tersebut seberat 534,3 gr, sedang serbuk merah muda diduga bahan pil extasi dg berat 20,01 gram,” tegasnya

    Kasus ini pun kini masih terus dikembangkan oleh Satreskoba Polres Blitar Kota. Sementara pelaku kini telah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat pasal pasal 114 ayat (2) UU RI No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika dan atau ”setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I bukan tanaman beratnya lebih dari 5 (lima) gram” sesuai dengan pasal 112 ayat (2) UU RI No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika. [owi/aje]

  • Menteri Negara-negara Andean Gelar Pertemuan Darurat Bahas soal Ekuador

    Menteri Negara-negara Andean Gelar Pertemuan Darurat Bahas soal Ekuador

    Jakarta

    Menteri Luar Negeri, Menteri Dalam Negeri, dan Menteri Pertahanan dari negara-negara Andean akan mengadakan pertemuan darurat akhir pekan ini. Pemerintah Peru mengatakan pertemuan ini akan membahas masalah kejahatan narkoba lintas perbatasan yang telah membawa Ekuador ke dalam krisis keamanan.

    Perdana Menteri Peru, Alberto Otarola, mengatakan bahwa pertemuan di Lima, Peru, pada Minggu ini akan fokus pada cara-cara untuk menghadapi kejahatan transnasional. Khususnya, terkait pemberantasan narkoba.

    “Kita harus menghentikan perdagangan narkoba, yang merupakan sumber utama pendanaan untuk masalah yang telah menimbulkan kematian, kekacauan dan kecemasan di negara tetangga kita, Ekuador,” kata Alberto Otarola seperti dilansir AFP, Selasa (16/1/2024).

    Para menteri dari Peru, Bolivia, Kolombia dan Ekuador akan ambil bagian, berupaya memperdalam kerja sama melalui “sistem intelijen, polisi, dan angkatan bersenjata nasional… dalam perjuangan bersama melawan kejahatan terorganisir,” kata Otarola.

    Ekuador yang pernah menjadi benteng perdamaian antara produsen kokain terbesar di dunia – Kolombia dan Peru – baru-baru ini terjerumus ke dalam krisis setelah bertahun-tahun melakukan ekspansi oleh kartel transnasional.

    Kekerasan terbaru ini dipicu oleh kaburnya salah satu bos geng narkotika paling kuat di Ekuador dari penjara Guayaquil lebih dari seminggu yang lalu.

    Pemerintah mengumumkan keadaan darurat dan jam malam di seluruh negeri, membuat marah para gangster yang melancarkan beberapa serangan mematikan dan menyandera puluhan orang, yang sebagian besar telah dibebaskan.

    Diketahui, Peru dan Kolombia memperkuat keamanan di perbatasan mereka sehubungan dengan pecahnya kekerasan yang telah merenggut sedikitnya 19 nyawa di negara tetangga mereka.

    Kekerasan akibat narkoba menimbulkan dampak buruk terhadap generasi muda di Ekuador, dengan tingkat pembunuhan di kalangan anak-anak dan remaja melonjak hingga setidaknya 770 kasus, meningkat sebesar 640 persen dibandingkan empat tahun sebelumnya, kata UNICEF pada hari Senin, mengutip Kementerian Dalam Negeri Ekuador.

    Kantor badan anak-anak PBB untuk Amerika Latin dan Karibia yang berbasis di Panama itu mengatakan perekrutan paksa anak-anak oleh geng narkoba juga meningkat. Kekerasan akibat narkoba juga menghalangi akses anak di bawah umur terhadap hal-hal mendasar seperti layanan kesehatan dan pendidikan.

    (zap/nvc)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Menteri Negara-negara Andean Gelar Pertemuan Darurat Bahas soal Ekuador

    Horor Geng Narkoba di Ekuador Bikin Jenderal AS Turun Tangan

    Jakarta

    Geng-geng kriminal atau narkoba masih menciptakan teror di Ekuador. Kondisi ini membuat turun tangan dan akan berkunjung untuk membantu membasmi geng-geng tersebut.

    Ketegangan antara pasukan keamanan dan kejahatan terorganisir mencapai puncaknya. Para pejabat Ekuador mengatakan pada hari Kamis (11/1) waktu setempat bahwa geng-geng kriminal saat ini menyandera 178 penjaga dan staf penjara.

    Dilansir kantor berita AFP, Jumat (12/1/2024), otoritas penjara SNAI mengatakan bahwa jumlah tersebut meningkat 39 orang dibandingkan hari sebelumnya. SNAI melaporkan terjadinya kerusuhan di beberapa lembaga pemasyarakatan, dengan para narapidana menembaki para personel angkatan bersenjata Ekuador.

    Negara kecil di Amerika Selatan itu telah terjerumus krisis setelah bertahun-tahun meningkatnya kontrol oleh kartel-kartel narkoba transnasional. Mereka menggunakan pelabuhan-pelabuhan di Ekuador untuk mengirimkan kokain ke Amerika Serikat dan Eropa.

    Meluasnya ledakan kekerasan geng minggu ini dipicu oleh temuan pada hari Minggu lalu, bahwa salah satu bos narkoba paling berkuasa di negara itu, Jose Adolfo Macias, yang dikenal dengan nama samaran “Fito”, telah melarikan diri dari penjara.

    Pada hari Senin, Presiden Daniel Noboa memberlakukan keadaan darurat dan jam malam. Namun, geng-geng kriminal membalas dengan deklarasi “perang” — menculik polisi, melancarkan ledakan, dan mengancam akan mengeksekusi warga sipil secara acak di jalanan.

    Setidaknya 16 orang telah tewas sejauh ini dalam kekerasan tersebut.

    Dalam beberapa tahun terakhir, keunggulan negara yang berbatasan dengan Kolombia dan Peru (keduanya produsen penting) di pasar internasional untuk obat-obatan terlarang ini semakin meningkat.

    Selanjutnya: Geng kriminal yang kuat.

    Geng Kriminal Yang Kuat

    Geng-geng kriminal tumbuh semakin kuat, diantaranya Lobos, Choneros dan Tiguerones mempunyai hubungan dengan kartel penyelundup narkoba.

    Kelompok kriminal di Ekuador biasanya beroperasi secara terfragmentasi, bertindak sebagai subkontraktor organisasi kriminal asing, menurut situs InsightCrime.

    Setelah demobilisasi Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC) sebagai hasil perjanjian damai dengan pemerintah Kolombia, Ekuador semakin menonjol di pasar obat internasional.

    Kelompok pemberontak FARC dan organisasi lain yang terkait dengan perdagangan narkoba memimpin desentralisasi rantai produksi dan distribusi kokain, dan hal ini membawa kelompok mafia dari Ekuador ke dalam bisnis tersebut.

    Kelompok-kelompok ini, yang beroperasi terutama di perbatasan dengan Ekuador, di departemen Nario dan Putumayo di Kolombia, bersekutu dengan kartel Meksiko dan organisasi Eropa lainnya terutama dari Balkan Barat yang mempertahankan kehadirannya di wilayah tersebut.

    Dengan cara ini, partisipasi berbagai organisasi kriminal dari pelbagai negara menciptakan semacam sengketa wilayah dan peningkatan kekerasan di Ekuador, menurut para ahli.

    Selanjutnya: Jenderal AS Turun Tangan

    Jenderal AS Turun Tangan

    Seorang pejabat tinggi militer Amerika Serikat (AS) dan beberapa pejabat senior Washington akan berkunjung ke Ekuador. Kunjungan ini dilakukan di tengah kekacauan di Ekuador.

    Seperti dilansir AFP, Jumat (12/1/2024), para pejabat AS itu akan memberikan dukungan terhadap perjuangan Presiden Daniel Noboa dalam melawan geng-geng kriminal yang memicu kekacauan di negara Amerika Selatan tersebut.

    Departemen Luar Negeri AS dalam pernyataannya mengumumkan bahwa Jenderal Laura Richardson yang merupakan kepala Komando Selatan AS bersama dengan sejumlah pejabat sipil AS akan datang berkunjung ke Ekuador dalam beberapa pekan ke depan.

    “Untuk menjajaki, dengan rekan-rekan Ekuador, cara-cara kita bisa bekerja bersama secara lebih efektif dalam menghadapi ancaman yang ditimbulkan oleh organisasi kriminal transnasional,” sebut Departemen Luar Negeri AS dalam pernyataannya.

    Para pejabat sipil yang turut berkunjung akan termasuk asisten Menteri Luar Negeri AS, Todd Robinson, yang bertugas memerangi narkotika.

    Lebih lanjut, juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller menyatakan AS akan memperluas kerja sama berbagi intelijen, termasuk dalam aktivitas dunia maya, dan mencari cara untuk meminta pertanggungjawaban para pelaku kriminal.

    Miller menambahkan bahwa para pejabat AS itu juga akan membahas soal reformasi penjara di Ekuador, yang dilanda pengepungan berulang kali ketika para narapidana yang tergabung kelompok kejahatan terorganisir mengambil alih kendali.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Gembong Narkoba Kabur dari Bui, Ekuador Umumkan Keadaan Darurat!

    Gembong Narkoba Kabur dari Bui, Ekuador Umumkan Keadaan Darurat!

    Quito

    Pemerintah Ekuador mengumumkan keadaan darurat setelah seorang gembong narkoba berbahaya melarikan diri dari penjara dengan keamanan maksimum. Kaburnya sang gembong narkoba itu sempat memicu kerusuhan di beberapa penjara yang ada di negara yang marak dilanda kekerasan tersebut.

    Seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Selasa (9/1/2024), Presiden Daniel Noboa, yang menjabat sejak November tahun lalu, mengumumkan mobilisasi tentara selama 60 hari di jalanan dan penjara-penjara Ekuador terhitung sejak Senin (8/1) waktu setempat.

    Mobilitas tentara itu dilakukan saat perburuan besar-besaran sedang dilakukan terhadap gembong narkoba dan gangster bernama Jose Adolfo Macias alias Fito, yang dikenal sebagai pemimpin geng kriminal Los Choneros yang berpengaruh di Ekuador.

    Fito telah menjalani hukuman 34 tahun penjara atas tindak kejahatan terorganisir, perdagangan narkoba dan pembunuhan sejak tahun 2011. Ini merupakan kedua kalinya dia kabur dari penjara — yang terakhir terjadi tahun 2013 lalu sebelum dia ditangkap kembali usai tiga bulan buron.

    Noboa menambahkan bahwa akan ada pemberlakuan jam malam mulai pukul 23.00 waktu setempat hingga pukul 05.00 waktu setempat setiap hari selama keadaan darurat berlangsung.

    Keadaan darurat itu, sebut Noboa dalam pernyataan video via Instagram, akan memberikan “semua dukungan politik dan hukum” kepada anggota Angkatan Bersenjata Ekuador yang diperlukan untuk melaksanakan tugas mereka dalam pertempuran melawan “teroris narkotika”.

    “Kita tidak akan bernegosiasi dengan teroris atau beristirahat sampai kita memulihkan perdamaian kepada seluruh warga Ekuador,” tegas Noboa.

    Fito yang berusia 44 tahun ini diyakini telah melarikan diri beberapa jam sebelum polisi tiba di penjara tersebut untuk melakukan inspeksi. Juru bicara kepresidenan Ekuador, Roberto Izurieta, menyebut Fito tampaknya sudah mendapatkan informasi lebih dini soal inspeksi kepolisian itu.

    “Kekuatan penuh negara ini dikerahkan untuk menemukan individu yang sangat berbahaya ini,” tegas Izurieta saat berbicara kepada televisi lokal.

    Dia juga menyebut sistem penjara di Ekuador telah gagal dan mengeluhkan “level infiltrasi” yang dilakukan kelompok-kelompok kriminal.

    Kantor jaksa Ekuador, dalam pernyataan terpisah, mengumumkan pihaknya telah memulai penyelidikan atas insiden itu dan mengajukan dakwaan terhadap dua sipir penjara yang “diduga terlibat dalam kaburnya” sang gembong narkoba.

    Izurieta menyebut Fito yang belajar hukum di dalam penjara, merupakan “penjahat dengan karakteristik yang sangat berbahaya, yang aktivitasnya memiliki karakteristik terorisme”.

    “Pencarian terus berlanjut… Dia akan ditemukan, dia hari ditemukan,” tegasnya.

    Kaburnya gembong narkoba itu dari penjara sempat memicu kerusuhan di penjara-penjara yang tersebar di enam provinsi di negara tersebut. Para sipir penjara disandera di beberapa lembaga pemasyarakatan yang dilanda kerusuhan. Namun dilaporkan tidak ada korban luka dalam kerusuhan itu.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Tingkat Kriminalitas di Tuban Turun, Kasus yang Terselesaikan Naik

    Tingkat Kriminalitas di Tuban Turun, Kasus yang Terselesaikan Naik

    Tuban (beritajatim.com) – Tingkat kriminalitas di Tuban selama tahun 2023 mengalami penurunan jika dibandingkan tahun 2022. Sementara itu, kasus yang berhasil diungkap oleh Polres Tuban meningkat.

    Kapolres Tuban AKBP Suryono mengatakan, pada tahun 2022 ada 592 kasus kriminalitas dengan penyelesaian sebanyak 403 kasus atau 68,07 persen, sedangkan pada tahun 2023 kasus kriminalitas mengalami penurunan di angka 424 kasus dengan penyelesaian sebanyak 320 kasus atau 75,47 persen.

    “Terjadi peningkatan penyelesaian jika dibandingkan tahun 2022 lalu, paling tinggi didominasi kasus penipuan sebanyak 47 kasus,” ucap AKBP Suryono.

    Ia juga mengungkapkan, kasus Narkoba yang ditangani Satresnarkoba tahun 2023 ini ada 86 kasus diantaranya 26 kasus Narkotika dan 60 kasus penyalahgunaan obat keras berbahaya (Okerbaya).

    Dari sejumlah kasus tersebut Satresnarkoba berhasil mengamankan tersangka sebanyak 95 orang dengan barang bukti 97,19 gram sabu, 41.194 butir pil karnopen, 87.574 butir Pil LL, 5.731 butir pil Y serta uang tunai Rp. 26.653.000,- (Dua puluh enam juta enam ratus lima puluh tiga ribu rupiah).

    “Dari 86 kasus yang masuk itu, telah selesai semuanya,” terang dia.

    Kemudian, untuk kasus kecelakaan lalulintas pada tahun 2023 juga mengalami penurunan yang sangat signifikan, pada tahun 2022 terjadi 1319 kasus kecelakaan pada tahun 2023 ini terdapat 1226 kasus, namun hal itu tidak diimbangi dengan jumlah korban.

    “Meskipun angka kecelakaan lalulintas menurun namun fatality rate korban yang meninggal cukup tinggi sejumlah 193 orang,” ungkap Suryono.

    Masih kata Suryono, korban kecelakaan lalu lintas yang meninggal dunia di Kabupaten Tuban ini cukup tinggi, bahkan di Polda Jatim menduduki peringkat ke 4 di seluruh Jawa Timur.

    Berdasarkan data, dalam hal pelanggaran lalulintas pada tahun 2023 mengalami kenaikan hingga mencapai 36305 pelanggaran diantaranya 5700 diselesaikan dengan penindakan tilang dan 30605 diselesaikan dengan teguran, sedangkan pada tahun 2022 ada sebanyak 8382 pelanggaran, 6424 diantaranya diselesaikan dengan tilang sedangkan lainnya diselesaikan dengan teguran.

    “Yang dilakukan penilangan merupakan pelanggaran yang fatal, selebihnya untuk edukasi masyarakat telah kita lakukan berupa teguran,” ungkapnya.

    Selain itu, terkait sejumlah kasus kriminalitas yang belum terselesaikan hingga akhir tahun ini, Suryono menjelaskan dari jumlah beberapa kasus masih dalam penyelidikan yang belum selesai prosesnya.

    “Tapi ada juga yang memang belum dapat kita ungkap, ini menjadi PR untuk penyelesaian perkaranya di tahun 2024 nanti,” pungkasnya. [ayu/ian]

  • Inilah Torehan Prestasi Kejari Tanjung Perak Selama 2023

    Inilah Torehan Prestasi Kejari Tanjung Perak Selama 2023

    Surabaya (beritajatim.com) – Kejaksaan Negeri (Kejari) Tanjung Perak Surabaya telah menorehkan banyak prestasi yang sangat mengagumkan selama tahun 2023 ini. Secara institusi, Kejari Tipe B yang berada di Surabaya ini berhasil meraih Juara 1 dengan predikat terbaik untuk masing-masing dua kategori penilaian.

    Dalam analisis dan evaluasi (anev) refleksi akhir tahun yang dipaparkan Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Tanjung Perak Surabaya, Ricky Setiawan Anas mengatakan dalam hal penanganan perkara korupsi, Bidang Pidana Khusus Kejari Tanjung Perak Surabaya mendapat penghargaan sebagai Juara 1.

    Sebelumnya pada Hari Bhakti Adhyaksa Ke-63, Kajari Tanjung Perak Surabaya ketika itu dijabat Aji Kalbu Pribadi, SH., MH menjadi saksi dan menerima secara langsung penghargaan untuk Kejari Tanjung Perak Surabaya yang meraih Juara 1 mengalahkan Kejari se-Indonesia.

    “Meski hanya Kejari Tipe B, Kejari Tanjung Perak Surabaya dinilai terbaik dan paling banyak menyelesaikan perkara pidana umum berdasarkan keadilan Restoratif Justice (RJ),” papar Ricky.

    Kejari Tanjung Perak Surabaya, lanjut Ricky Setiawan Anas, periode 1 Januari hingga 12 Juli 2023, telah melakukan penghentian penuntutan berdasarkan RJ sebanyak 25 perkara dengan rincian 9 perkara narkotika dan 16 perkara tindak pidana umum lainnya.

    Mantan Kajari Kabupaten Bekasi ini kembali melanjutkan, dalam capaian kinerja, bidang Pembinaan, tahun 2023 berhasil menghimpun dana dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan telah menyetorkannya ke kas negara.

    “Adapun PNBP yang telah disetorkan Bidang Pembinaan ke kas negara sepanjang tahun 2023 ini jumlahnya Rp. 2.807.999.296,” kata Ricky.

    Bidang Intelijen tak mau kalah sepanjang 2023 ini juga telah melakukan tugasnya dengan baik. Untuk bidang intelijen Kejari Tanjung Perak Surabaya, Ricky Setiawan Anas mengatakan, telah berperan aktif dalam mengawal pembangunan rumah sakit di wilayah Surabaya Timur senilai Rp. 500 milyar.

    Selain berhasil menyelesaikan tugasnya dengan baik, Bidang Intelijen Kejari Tanjung Perak Surabaya juga telah membuat sejumlah inovasi yang akhirnya menjadi pilot project kejari se-Indonesia.

    “Terobosan-terobosan hukum dalam upaya pencegahan tindak pidana Korupsi yang telah dibuat Bidang Intelijen Kejari Tanjung Perak itu seperti kegiatan Jaksa Masuk Pesantren, Jaksa Masuk Sekolah dan Dongeng Hukum Bersama Jaksa yang pesertanya adalah anak-anak sekolah tingkat dasar,” kata Ricky.

    Menggunakan cara penyampaian yang unik yaitu dengan berdongeng, lanjut Ricky, yang materinya tentang hukum dan bermain bersama badut, sehingga anak-anak dapat menerima materi hukum yang disampaikan.

    Bidang Pidana Umum, sepanjang tahun 2023 telah menerima SPDP sebanyak 1537 berkas, melakukan penuntutan sebanyak 1354 perkara, eksekusi perkara sebanyak 1047, dan telah melakukan penghentian penuntutan perkara melalui pendekatan Restorative Justice (RJ) sebanyak 55 perkara dengan perincian 41 perkara tindak pidana umum biasa dan 14 perkara narkotika.

    Bidang Pidana Khusus Kejari Tanjung Perak yang telah menorehkan prestasi dan berkomitmen konsisten dalam pemberantasan tindak pidana korupsi dengan penegakan hukum yang tegas dan humanis mengawal pembangunan nasional, telah melakukan penyelidikan perkara korupsi sebanyak tiga perkara, penyidikan sebanyak enam perkara, penuntutan sebanyak delapan perkara dan telah melakukan eksekusi sebanyak lima perkara.

    “Selain itu, bidang pidana khusus berhasil menyelamatkan keuangan negara sebesar Rp. 7.802.800.498,” imbuh Ricky.

    Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara (Datun) sepanjang tahun 2023 melalui kegiatan bantuan hukum litigasi maupun non litigasi telah menerima lima Surat Kuasa Khusus (SKK) litigasi dan 55 SKK Non Litigasi.

    Melalui kegiatan pertimbangan hukum, bidang Datun melakukan pendampingan hukum sebanyak 50 kegiatan dan pendapat hukum sebanyak tiga pendapat hukum. Sedangkan tindakan hukum lainnya sebanyak tiga kegiatan dan pelayanan hukum sebanyak 40 kegiatan.

    Jaksa Pengacara Negara Kejari Tanjung Perak Surabaya sendiri telah melakukan pemulihan dan penyelamatan keuangan negara sebesar Rp. 37.100.018.559 dengan rincian Rp. 5.919.031.469 berupa uang dan sebesar Rp.31.180.987.090 berupa asset tanah dan bangunan. [uci/but]

  • Selama 2023 Kasus Narkoba di Gresik Masih  Mendominasi

    Selama 2023 Kasus Narkoba di Gresik Masih Mendominasi

    Gresik (beritajatim.com)– Polres Gresik mengumumkan kinerjanya selama satu tahun. Dari semua tindak kejahatan yang diungkap di tahun 2023. Kasus narkoba masih mendominasi. Selain kasus narkoba tersebut, aparat kepolisian di wilayah tersebut juga berhasil menggulung ratusan tersangka yang terlibat berbagai jenis tindak pidana. Mulai dari kriminalitas jalanan maupun kekerasan terhadap perempuan dan anak.

    Kasus narkoba selama setahun. Ada 129 kasus yang berhasil diungkap dengan barang bukti narkotika berbagai jenis. Seperti sabu, ganja, pil koplo hingga ekstasi.

    “Untuk kasus ini, total ada 175 tersangka yang diungkap,” ujar Kapolres Gresik AKBP Adhitya Panji Anom, Jumat (29/12/2023).

    Alumni Akpol 2002 itu menambahkan, selain kasus narkoba. Kejahatan jalanan baik itu curat, curas, dan curanmor yang meresahkan masyarakat juga berhasil diungkap.

    “Selama setahun kami membekuk 110 tersangka. Mayoritas pelaku sudah mendapatkan vonis putusan di Pengadilan Negeri Gresik. Sebagian lainnya masih proses penyidikan untuk segera menjalani persidangan,” imbuhnya.

    Untuk menutup ruang gerak aksi kejahatan di wilayah Gresik lanjut Adhitya, pihaknya telah memetakan wilayah rawan. Sehingga, patroli akan terus digencarkan dengan melibatkan tim gabungan Polri-TNI Polri.

    “Selain menggelar patroli, kami juga terus aktif melakukan sosialisasi. Salah satunya melalui kegiatan Jumat Curhat dengan menghimpun informasi dan keluhan yang kerap dialami masyarakat,” paparnya. [dny/aje]

    Ungkap kasus Satreskrim Polres Gresik
    – Curat : 42 kasus 55 tersangka
    – Curas : 4 kasus 6 tersangka
    – Curanmor : 36 kasus 49 tersangka
    – Pengeroyokan (silat) : 8 kasus 48 tersangka
    – Pembunuhan : 1 kasus 1 tersangka
    – Pencabulan anak : 2 kasus 2 tersangka
    – Persetubuhan anak : 19 kasus 19 tersangka
    – Penganiayaan anak : 25 kasus 25 tersangka
    – Uang palsu : 1 kasus 1 tersangka
    – Prostitusi : 2 kasus 2 tersangka
    Jumlah : 140 kss 208 tersangka

    Satreskoba Polres Gresik
    Jumlah Total : 129 kasus
    Jumlah Tersangka : 175 Tersangka
    Jumlah Barang Bukti :
    – Sabu-sabu : 895,64 Gram
    – Pil Koplo : 485.282 Butir
    – Ganja : 637,07 Gram
    – Ekstasi : 127 Butir

    Tindak Pidana Ringan
    Jumlah Total : 77 kasus
    Jumlah Tersangka : 77 tersangka,
    Barang Bukti : 828 botol minuman keras.