Produk: Narkotika

  • Sembunyikan Sabu di Bungkus Rokok, Pria Asal Sumenep Ditangkap

    Sembunyikan Sabu di Bungkus Rokok, Pria Asal Sumenep Ditangkap

    Sumenep (beritajatim.com) – IY (34), laki-laki, warga Desa/ Kecamatan Guluk-Guluk, Kabupaten Sumenep dibekuk Satuan Reskrim Polsek Ganding, karena kedapatan menyimpan narkotika jenis sabu.

    “Tersangka ditangkap ketika melintas di Jalan Raya Guluk-Guluk. Saat digeledah, didapati 1 plastik klip sabu yang disimpan di dalam bungkus rokok,” kata Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti S, Rabu (12/11/2025).

    Penangkapan tersangka itu berawal ketika petugas tengah melakukan penyelidikan terkait kasus pencurian. Petugas mendapati tersangka yang dicurigai melintas. Ketika dilakukan pemeriksaan badan, petugas menemukan 1 poket sabu seberat 0,5 gram.

    “Saat diinterogasi, tersangka mengakui bahwa sabu itu miliknya. Tersangka langsung dibawa ke Polsek Ganding untuk pemeriksaan lebih lanjut,” ungkap Widiarti.

    Akibat perbuatannya, tersangka IY dijerat pasal 114 ayat (1) dan/atau pasal 112 ayat (1) Undang-Undang RI nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika.

    “Kami berkomitmen untuk terus memberantas peredaran narkoba. Siapapun yang terlibat akan diproses secara tegas sesuai hukum yang berlaku. Karena itu, kami meminta masyarakat untuk tidak ragu melapor, apabila mengetahui adanya dugaan penyalahgunaan narkotika,” tandas Widiarti. [tem/suf]

  • Video BNN Ungkap Sulitnya Lacak Transaksi Narkoba Lewat Bitcoin-Kripto

    Video BNN Ungkap Sulitnya Lacak Transaksi Narkoba Lewat Bitcoin-Kripto

    Video BNN Ungkap Sulitnya Lacak Transaksi Narkoba Lewat Bitcoin-Kripto

    155 Views |

    Rabu, 12 Nov 2025 17:01 WIB

    Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Suyudi Ario Seto menyebut adanya modus baru dalam peredaran narkoba yang terus berkembang setiap tahun. Katanya, pengiriman narkoba saat ini dilakukan secara online.

    Para pelaku menggunakan sistem pembayaran menggunakan mata uang kripto-bitcoin. Metode ini membuat proses pelacakan semakin sulit.

    Dian Fitriyanah – 20DETIK

  • Dukun Pengganda Uang di Lampung yang Cabuli 5 Korbannya Ternyata Positif Narkoba

    Dukun Pengganda Uang di Lampung yang Cabuli 5 Korbannya Ternyata Positif Narkoba

    Liputan6.com, Lampung – Kasus praktik dukun gadungan yang mencabuli lima korban di Kabupaten Lampung Selatan kembali menyingkap fakta baru. Pelaku bernama Dedi (40), warga Dusun Damar Lega, Desa Suka Banjar, Kecamatan Sidomulyo, dinyatakan positif menggunakan narkoba.

    “Ya, dari hasil tes urine, pelaku positif menggunakan narkotika,” kata Kasatreskrim Polres Lampung Selatan, AKP Indik Rusmono, Rabu (12/11/2025).

    Indik menjelaskan, hasil tes itu diperkuat dengan temuan alat hisap sabu saat penggeledahan di rumah Dedi.

    Selain itu, polisi juga menyita sejumlah barang bukti yang digunakan dalam praktik ritual penggandaan uang, antara lain dua gentong tanah liat, botol dan alat pembakar kemenyan, jam bermagnet, serta beberapa helai pakaian milik korban.

    “Dari hasil penyelidikan, total kerugian materi para korban mencapai sekitar Rp7 juta,” ungkapnya.

    Menurut penyidik, Dedi tidak memiliki pekerjaan tetap. Ia mengaku menggunakan modus ritual spiritual dan penggandaan uang untuk menipu sekaligus memperdaya korbannya.

    “Aksi ini dilakukan pelaku demi memenuhi kebutuhan ekonomi dan hasrat pribadinya,” bebernya.

    Kepolisian mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya terhadap praktik spiritual yang menjanjikan kekayaan instan, terlebih jika disertai permintaan uang atau tindakan yang melanggar norma.

    “Ini menjadi pelajaran bersama agar masyarakat tidak mudah terperdaya oleh oknum yang mengaku bisa menggandakan uang. Jika menemukan praktik serupa, segera laporkan ke pihak kepolisian,” jelasnya.

  • Desa Senggreng Malang Cetak 68 Pemuda Penggerak Anti Narkoba

    Desa Senggreng Malang Cetak 68 Pemuda Penggerak Anti Narkoba

    Malang (beritajatim.com) – Langkah serius ditempuh oleh Pemerintah Desa (Pemdes) Senggreng, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, dalam mencegah penyebaran narkoba di wilayahnya. Salah satu upaya tersebut dilakukan dengan melibatkan kalangan pemuda dalam berbagai kegiatan positif.

    Tak hanya itu, Pemdes Senggreng juga membentuk Program Pemuda Penggerak Anti Narkoba yang secara simbolis diresmikan pada Rabu (12/11/2025) bersama Badan Narkotika Nasional (BNN).

    “Tentunya memerangi narkoba dengan berbagai dampak negatifnya menjadi tugas kita bersama, termasuk bagaimana kita turut melibatkan banyak pemuda,” jelas Kepala Desa Senggreng, Rendyta Witrayani Setyawan, Rabu (12/11/2025).

    Dalam program tersebut, terdapat 68 pemuda yang tergabung dalam kelompok Pemuda Penggerak Anti Narkoba. Mereka diambil sebagai perwakilan dari setiap Rukun Tetangga (RT) di Desa Senggreng.

    “Setiap RT ada dua pemuda yang menjadi perwakilan. Jadi totalnya ada 34 RT, berarti ada 68 pemuda,” imbuh wanita yang akrab disapa Dita ini.

    Usai dilantik, para pemuda Desa Senggreng akan langsung bergerak dengan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan upaya pencegahan penyebaran narkoba, dimulai dengan mengikuti sosialisasi dari BNN.

    “Tadi dilakukan launching oleh BNN. Setelah itu akan ada pembinaan dari BNN sebelum para pemuda ini melakukan sosialisasi di wilayahnya masing-masing,” tutur Dita.

    Sosialisasi tersebut bertujuan untuk memberikan edukasi tentang bahaya narkoba. Menurut Dita, langkah serius yang dimulai dari Desa Senggreng ini diharapkan dapat membawa dampak besar bagi Kabupaten Malang dalam memerangi narkoba.

    “Ini merupakan langkah serius kami. Selain itu, kami berharap hal ini dapat membawa dampak positif dalam membangun generasi muda di Kabupaten Malang dan Indonesia, dimulai dari Desa Senggreng,” ungkap Dita.

    Ia juga menilai bahwa Program Pemuda Penggerak Anti Narkoba sejalan dengan program Pemerintah Pusat menuju Indonesia Emas 2045.

    “Pada tahun 2045 mendatang, para pemuda inilah yang akan memiliki peran penting dalam mengisi pembangunan di Indonesia. Karena itu, kami berusaha membangun serta mewujudkannya melalui langkah ini,” pungkas Dita. (yog/kun)

  • Ketegangan Meningkat, Kapal Induk AS Tiba di Amerika Latin

    Ketegangan Meningkat, Kapal Induk AS Tiba di Amerika Latin

    Washington DC

    Kapal induk Amerika Serikat (AS), USS Gerald R Ford, telah tiba di perairan Amerika Latin, yang secara dramatis menambah pengerahan aset militer Washington di kawasan tersebut saat ketegangan dengan Venezuela semakin meningkat.

    Presiden Donald Trump, seperti dilansir Reuters, Rabu (12/11/2025), memerintahkan pengerahan USS Gerald R Ford bulan lalu. Pengerahan itu menambah penumpukan aset militer AS, mencakup delapan kapal perang, kapal selam bertenaga nuklir, dan sejumlah jet tempur siluman F-35, yang terlebih dahulu dikerahkan ke Karibia.

    USS Gerald R Ford, yang mulai ditugaskan tahun 2017 lalu, merupakan kapal induk terbaru AS dan kapal induk terbesar di dunia, dengan membawa lebih dari 5.000 personel militer di dalamnya.

    Pentagon atau Departemen Pertahanan AS, pada Selasa (11/11), telah mengonfirmasi kedatangan USS Gerald R Ford di kawasan Amerika Latin, yang pertama kali dilaporkan oleh Reuters.

    Pentagon mengatakan bahwa kapal induk AS itu akan membantu operasi “mengganggu perdagangan narkotika dan melemahkan serta membongkar Organisasi Kriminal Transnasional”.

    Kehadiran kapal induk AS di kawasan Amerika Latin ini semakin memperdalam ketegangan dengan Venezuela, dengan Presiden Nicolas Maduro berulang kali menuduh bahwa pengerahan aset militer AS dirancang untuk menggulingkan dirinya dari kekuasaan.

    Washington pada Agustus lalu menggandakan tawaran hadiah untuk informasi yang mengarah pada penangkapan Maduro menjadi US$ 50 juta, terkait tuduhan perdagangan narkoba dan keterlibatan dengan kelompok kriminal. Tuduhan itu telah dibantah Maduro.

    Militer AS sejauh ini telah melancarkan setidaknya 19 serangan terhadap kapal-kapal yang diduga mengangkut narkoba di perairan Karibia dan lepas pantai Pasifik di kawasan Amerika Latin. Sedikitnya 76 orang tewas dalam serangan-serangan tersebut.

    Ketika AS pertama mengumumkan pengerahan USS Gerald R Ford, Maduro memperingatkan bahwa “jutaan pria dan wanita bersenjata akan berbaris di seluruh negeri” jika Washington melakukan intervensi terhadap Caracas.

    Venezuela mengerahkan berbagai persenjataan, termasuk senjata buatan Rusia yang berusia puluhan tahun, dan berencana melancarkan perlawanan gerilya atau menebar kekacauan jika AS melancarkan serangan udara atau darat terhadap wilayahnya.

    Lihat juga Video ‘Kapal Induk AS Bergerak ke Timur Tengah di Tengah Konflik Israel-Iran’:

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Polisi Hadang Mobil Bawa 76 Kg Sabu di Asahan, Akan Diedarkan di Palembang
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        11 November 2025

    Polisi Hadang Mobil Bawa 76 Kg Sabu di Asahan, Akan Diedarkan di Palembang Medan 11 November 2025

    Polisi Hadang Mobil Bawa 76 Kg Sabu di Asahan, Akan Diedarkan di Palembang
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com
    – Polisi menggagalkan penyelundupan 76 kg sabu di Desa Bangun Sari, Kecamatan Silo Laut, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, Minggu (9/11/2025).
    Dua
    kurir sabu
    , yang mengendarai mobil Nissan X-Trail, inisial DGM (37) dan WR (30), berhasil diringkus.
    Kapolres
    Asahan
    , AKBP Revi Nurvelani, mengatakan keduanya diringkus sekitar pukul 07.20 WIB.
    Mulanya, polisi mendapat informasi bahwa kedua kurir akan melintasi lokasi kejadian dengan mobil Nissan X-Trail berwarna silver yang membawa 76 kg sabu.
    Kemudian, polisi memberhentikan mobil tersebut.
    “Saat kendaraan diberhentikan di Desa Bangun Sari, petugas melakukan penggeledahan dan ditemukan empat tas jinjing warna hitam berisi 76 bungkus plastik merek Gold Leaf yang berisikan diduga narkotika jenis sabu dengan total berat 76.000 gram atau 76 kilogram,” ujar Revi saat paparan di Polres Asahan, Selasa (11/11/2025).
    Dari interogasi, keduanya mengaku diperintahkan D, pelaku lain yang masih buron, untuk membawa sabu yang akan diedarkan ke Kota Palembang, Sumatera Selatan.
    Polisi masih mendalami jaringan para pelaku. Ini merupakan kali kedua pelaku beraksi.
    “Salah satu tersangka juga mengaku bahwa pada 26 Oktober 2025, dirinya pernah berhasil membawa 38 kilogram sabu ke Palembang bersama orang yang sama,” ujar Revi.
    Kini, mereka ditahan untuk penyelidikan dan proses hukum lebih lanjut.
    “Dua pelaku dan barang bukti telah kami amankan untuk penyidikan lebih lanjut. Kami juga berkoordinasi dengan jajaran Ditresnarkoba Polda Sumut guna mengungkap jaringan peredaran yang lebih luas,” tutur Revi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jaringan Pengedar Narkoba Diungkap di Riau, Polisi Pamerkan Uang Rp 11 M Hasil Sitaan
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        11 November 2025

    Jaringan Pengedar Narkoba Diungkap di Riau, Polisi Pamerkan Uang Rp 11 M Hasil Sitaan Regional 11 November 2025

    Jaringan Pengedar Narkoba Diungkap di Riau, Polisi Pamerkan Uang Rp 11 M Hasil Sitaan
    Tim Redaksi
    PEKANBARU, KOMPAS.com
    – Direktorat Reserse Narkoba Polda Riau mengungkap jaringan pengedar narkoba yang disertai tindak pidana pencucian uang (TPPU). Dari pengungkapan ini, polisi menyita uang tunai senilai Rp 11.340.000.000 serta aset mencapai Rp 15.260.000.000.
    Direktur Reserse
    Narkoba
    Polda Riau, Kombes Putu Yudha Prawira, menjelaskan kasus ini bermula dari penangkapan H alias Asen di Kabupaten
    Rokan Hilir
    , pada Jumat (25/7/2025). Dari rumah tersangka, polisi menemukan sabu seberat 40,05 gram, 57,5 butir pil ekstasi, dan 220 butir happy five.
    “Berkas perkara tersangka H alias Asen, kini telah dilimpahkan ke Kejaksaan Tinggi Riau,” kata Putu dalam konferensi pers di
    Pekanbaru
    , Selasa (11/11/2025).
    Berdasarkan pemeriksaan, barang tersebut diperoleh dari MR alias Abeng. Pelaku sempat melarikan diri sebelum ditangkap di Rokan Hilir pada 30 September 2025 malam.
    “Dari hasil pemeriksaan, tersangka MR alias Abeng mengaku telah lima kali bertransaksi narkotika dengan H alias Asen sejak Maret hingga Juli 2025,” ujar Putu.
    Polisi kemudian menelusuri dugaan
    pencucian uang
    . Uang hasil transaksi narkoba ditampung melalui rekening bank atas nama istri tersangka. Aset yang diduga dibeli dari keuntungan narkoba berupa kapal, kebun sawit, rumah toko, mobil, dan rumah di Riau serta Sumatera Utara.
    “Temuan ini kami kembangkan bersama tim
    TPPU
    . Analisis transaksi keuangan menunjukkan adanya aliran dana mencurigakan hingga miliaran rupiah,” kata Putu.
    Ada satu orang lain berinisial S yang saat ini sedang diburu.

    Tersangka MR alias Abeng diketahui mengedarkan narkoba sejak 2013. Ia pernah dipenjara dalam kasus serupa pada 2017 dan bebas pada 2019.
    “Meski di dalam lapas, tersangka ini masih mengendalikan penjualan narkoba,” ujar Putu.
    Polisi menyatakan penelusuran aset akan terus dilakukan.
    “Masih kembangkan. Tersangka yang kami tangkap ini merupakan jaringan internasional. Akan kami tangkap pelaku lainnya, dan kami miskinkan bandarnya,” kata Putu.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Trump Menggila Tembak Rudal ke Kapal Asing, 75 Orang Tewas

    Trump Menggila Tembak Rudal ke Kapal Asing, 75 Orang Tewas

    Jakarta, CNBC Indonesia – Militer Amerika Serikat (AS) telah melancarkan serangan udara terhadap dua kapal yang diduga digunakan untuk penyelundupan narkoba di perairan Pasifik Timur pada Minggu, (9/11/2025). Serangan ini menewaskan enam orang.

    Menteri Pertahanan AS, Pete Hegseth, mengumumkan serangan ganda ini melalui media sosial pada Senin, (10/11/2025). Hegseth menyatakan bahwa setiap kapal membawa tiga orang dan semuanya tewas.

    “Kapal-kapal ini diketahui oleh intelijen kami terkait dengan penyelundupan narkotika ilegal, membawa narkotika, dan melintasi rute transit perdagangan narkotika yang terkenal di Pasifik Timur,” tulis Hegseth. Ia menambahkan bahwa kapal-kapal tersebut dioperasikan oleh “Organisasi Teroris yang Ditunjuk,” tanpa memerinci kelompok mana yang dimaksud.

    Serangan ini menjadikan total serangan yang diumumkan oleh AS sejak kampanye dimulai menjadi 19, dengan jumlah korban tewas mencapai sedikitnya 75 orang.

    Hegseth menegaskan bahwa serangan tersebut dilakukan di perairan internasional. Ia juga menegaskan kembali justifikasi di balik kebijakan keras tersebut.

    “Di bawah Presiden Trump, kami melindungi tanah air dan membunuh para teroris kartel ini yang ingin merugikan negara kami dan rakyatnya,” kata Hegseth.

    Namun, kampanye militer ini menuai kritik dari berbagai pihak, termasuk pakar hukum perang, organisasi hak asasi manusia PBB, hingga anggota parlemen AS dari kedua partai. Para kritikus berpendapat bahwa serangan mematikan terhadap kapal kecil yang diduga membawa warga sipil yang terlibat dalam perdagangan komersial narkoba, meskipun mereka adalah penyelundup, dapat dianggap sebagai eksekusi di luar proses hukum dan melanggar hukum internasional.

    Pemerintahan Trump membela tindakan tersebut, mengklaim bahwa AS berada dalam “konflik bersenjata” dengan kartel narkoba dan menyebut mereka sebagai “teroris narkotika.” Meskipun demikian, AS belum merilis bukti konkret yang memverifikasi klaim bahwa kapal-kapal yang ditargetkan membawa narkotika atau menimbulkan ancaman bersenjata terhadap AS.

    Serangan terbaru ini dilakukan di perairan Pasifik Timur, yang merupakan rute utama bagi kokain dari produsen terbesar Amerika Selatan, setelah sebagian besar serangan awal berfokus di Laut Karibia. Aksi militer ini juga bertepatan dengan peningkatan kehadiran militer AS yang signifikan di Karibia.

    (tps/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Operasi BNN di 53 Titik Kampung Narkoba: 1.259 Orang Diamankan, 19 Pucuk Senjata Disita

    Operasi BNN di 53 Titik Kampung Narkoba: 1.259 Orang Diamankan, 19 Pucuk Senjata Disita

    Liputan6.com, Jakarta – Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia berhasil menangkap 1.259 orang dalam Operasi Bersama Pemberantasan dan Pemulihan Kampung Rawan Narkotika yang dilaksanakan serentak di 53 titik di seluruh Indonesia pada 5–7 November 2025.

    “Adapun dari hasil operasi ini, tim gabungan telah mengamankan sebanyak 1.259 orang, terdiri dari 830 laki-laki dan 429 perempuan yang diduga terlibat peredaran dan penyalahgunaan narkotika,” kata Kepala BNN Komisaris Jenderal Polisi Suyudi Ario Seto di Kantor BNN RI, Jakarta Timur, dikutip dari Antara, Selasa (11/11/2025).

    Dari hasil pemeriksaan penyidik, sebanyak 395 orang di antara mereka diketahui positif mengonsumsi narkoba.

    Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, sebanyak 37 orang ditetapkan sebagai tersangka dalam perkara dugaan tindak pidana penyalahgunaan narkotika dan 359 orang lainnya direkomendasikan untuk direhabilitasi.

    “Pemulihan penyalahguna narkotika ini dimaksudkan untuk memberikan pesan kepada publik bahwa BNN Republik Indonesia bukan hanya fokus pada pemberantasan, namun juga berkomitmen memperkuat upaya rehabilitasi penyalahguna narkotika, pemberdayaan masyarakat dan juga pencegahan,” ujarnya.

    Operasi tersebut melibatkan sekitar 4.720 personel yang terdiri atas personel BNN, TNI, Polri, dan unsur masyarakat lainnya.

    Sedangkan barang bukti yang disita dalam operasi gabungan tersebut meliputi narkotika jenis sabu seberat 126,325 kilogram, 12,726 kilogram ganja, dan ekstasi 1.428 butir. Tim gabungan juga menyita obat keras jenis Trihex dan Tramadol sebanyak 120 butir.

    Suyudi menjelaskan dalam operasi tersebut, personel gabungan juga berhasil mengamankan uang tunai senilai Rp1.543.699.000 dan uang tunai yang diduga palsu Rp5.500.000.

     

  • Operasi Tindak Narkoba, BNN Komitmen Perkuat Rehabilitasi-Pemberdayaan Warga

    Operasi Tindak Narkoba, BNN Komitmen Perkuat Rehabilitasi-Pemberdayaan Warga

    Jakarta

    Badan Narkotika Nasional (BNN) RI telah menggelar operasi penindakan narkoba di seluruh Indonesia selama tiga hari. Harapannya, hasil dari operasi tersebut bisa menjadi pintu masuk atau entry point rehabilitasi dan pemberdayaan masyarakat.

    “Pelaksanaan operasi ini diharapkan dapat menjadi entry point untuk membuka jalan program rehabilitasi, pemberdayaan masyarakat,” kata Kepala BNN RI Komjen Suyudi Ario Seto, kepada wartawan saat konferensi pers di kantornya, Senin (10/11/2025).

    “BNN Republik Indonesia bukan hanya fokus pada pemberantasan saja, namun juga berkomitmen memperkuat upaya rehabilitasi penyalahguna narkotika, pemberdayaan masyarakat dan pencegahan melalui edukasi bahaya narkotika dan pengembangan karakter serta moral masyarakat,” tuturnya.

    Dia mengatakan pemberdayaan warga dan program rehabilitasi penting di wilayah yang menjadi zona rawan narkoba. Sehingga program pencegahan berkelanjutan bisa dilakukan setelah operasi tuntas

    “Dan tentunya program pencegahan yang berkelanjutan di kawasan rawan narkotika dari berbagai pihak secara kolaboratif dan terpadu,” ungkapnya.

    “Negara berkewajiban menciptakan kawasan pemukiman yang ramah bagi tumbuh kebanggaan nilai-nilai moralitas dalam kehidupan sosial masyarakat,” jelasnya.

    Suyudi menyebut tujuan operasi tersebut bukan hanya sebagai pemberantasan. Melainkan juga pemulihan terhadap korban penyalahgunaan narkoba.

    “Sedangkan kepada 359 lainnya direkomendasikan untuk menjalani rehabilitasi serta mengikuti program wajib lapor ke institusi penerima wajib lapor atau IPWl,” tambah Suyudi.

    (rdh/idn)