Produk: MRT

  • Ini Cara ke Ancol Pakai KRL, MRT, Transjakarta Jelang Libur Nataru

    Ini Cara ke Ancol Pakai KRL, MRT, Transjakarta Jelang Libur Nataru

    Jakarta, Beritasatu.com – Menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), destinasi wisata menarik di Jakarta Utara seperti Ancol Taman Impian kembali menjadi salah satu destinasi wisata favorit bagi keluarga. Apalagi lebih mudah menggunakan transportasi umum, KRL, MRT, Transjakarta.

    Sebagai tempat wisata ikonik di Jakarta Utara, tempat ini menawarkan berbagai atraksi menarik, mulai dari Taman Hiburan Dunia Fantasy (Dufan), SeaWorld, Atlantis Ancol, Samudera Ancol, Jakarta Bird Land, Pantai Carnaval, Dermaga Cinta, dan masih banyak lagi.

    Nah, bagi pengunjung bisa menggunakan mobil pribadi untuk menuju Ancol. Namun, bagi yang memilih transportasi umum, terdapat beberapa pilihan rute menggunakan KRL, MRT, atau TransJakarta.

    Rute KRL

    Dari Bogor, Depok, atau Stasiun-stasiun sekitarnya:

    Pengunjung dapat naik KRL jurusan Bogor atau Depok menuju Stasiun GKota. Setelah tiba di Stasiun Kota, mereka harus berpindah ke KRL jurusan Tanjung Priok dan turun di Stasiun Kampung Bandan.

    Dari Bekasi atau Stasiun Jatinegara:

    Penumpang dapat naik KRL jurusan Bekasi menuju Stasiun Kampung Bandan via Manggarai atau via Senen. 

    Dari Tangerang atau Serpong:

    Pengunjung dapat naik KRL jurusan Tangerang atau Serpong menuju Stasiun Tanah Abang. Di Tanah Abang, mereka harus berpindah ke KRL jurusan Kampung Bandan dan turun di Stasiun Kampung Bandan.

    Rute MRT

    Dari Lebak Bulus atau Stasiun-stasiun terdekat:

    Pengunjung dapat naik MRT jurusan Lebak Bulus dan turun di Stasiun Blok M. Kemudian, mereka harus mengganti jalur ke MRT jurusan Kota dan turun di Stasiun Dukuh Atas. Dari Stasiun Dukuh Atas, perjalanan dapat dilanjutkan dengan KRL jurusan Kota hingga Stasiun Ancol.

    Dari Bundaran HI atau Stasiun-stasiun terdekat:

    Penumpang dapat naik MRT jurusan Bundaran HI dan turun di Stasiun Dukuh Atas. Di Stasiun Dukuh Atas, mereka harus berpindah ke KRL jurusan Kota dan turun di Stasiun Ancol.

    Rute TransJakarta

    Pengguna TransJakarta dari berbagai arah di Jakarta dapat memilih rute yang melewati Halte Ancol, seperti Koridor 1 atau 12. Setelah itu, mereka harus turun di Halte Ancol dan melanjutkan perjalanan menuju pintu masuk Ancol.

    Untuk navigasi di dalam kompleks Ancol Taman Impian, pengunjung dapat mengambil peta di pintu masuk atau menuju pusat informasi yang tersedia.

  • Warga Tak Setuju Transjakarta Koridor 2 Dihapus, Persulit Pekerja dan Wisatawan ke Kawasan Monas
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        22 Desember 2024

    Warga Tak Setuju Transjakarta Koridor 2 Dihapus, Persulit Pekerja dan Wisatawan ke Kawasan Monas Megapolitan 22 Desember 2024

    Warga Tak Setuju Transjakarta Koridor 2 Dihapus, Persulit Pekerja dan Wisatawan ke Kawasan Monas
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Rencana Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jakarta menghapus Transjakarta koridor 2 rute Pulogadung-Monas ditentang oleh masyarakat.
    Paulus (39), warga Pulogadung Jakarta Timur yang bekerja di Senen, Jakarta Pusat menilai, Transjakarta koridor 2 merupakan rute yang menghubungkan titik-titik penting. Banyak pekerja yang pulang dan pergi naik rute tersebut. 
    “Kalau dihapus sih bukan solusi yang baik. Sebenarnya ini satu-satunya jalur ke Monas, orang-orang biasanya rata-rata yang menaiki koridor itu untuk kerja atau lainnya,” kata Paulus saat ditemui di Terminal Pulogadung, Kamis (22/12/2024).
    Paulus menyebut, Transjakarta koridor 2 sangat memudahkan perjalanannya menuju kantor. Sebab, dari Terminal Pulogadung, ia tak perlu lagi transit atau menyambung perjalanan pakai transportasi lain untuk sampai ke kantor.
    Bukan hanya pekerja kantoran, Transjakarta koridor 2 juga banyak digunakan oleh warga yang hendak berlibur ke Monas dan sekitarnya.
    “Kalau di sini kan kebanyakan orang menggunakan transportasi untuk kerja tiap hari dan untuk wisata ke Monas,” ucap Paulus.
    Hal senada disampaikan oleh Mery (22), mahasiswi Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Mery selalu menggunakan Transjakarta koridor 2 menuju kampus karena tarifnya terjangkau. 
    “Saya enggak setuju ya dengan rencana penghapusan Transjakarta koridor 2 karena sejalur sama MRT. Enggak semua orang bisa naik MRT dan jalan jauh, tidak semua orang bisa naik transportasi umum di atas Rp 3.500,” kata Mery.
    Mery mengatakan, pengguna Transjakarta koridor 2 sangat banyak, terutama saat jam kerja. Jika Transjakarta koridor 2 dihapus dan dialihkan ke MRT, Mery khawatir transportasi tersebut tak mampu menampung seluruh penumpang.
    “Terus belum lagi kita harus menunggu 10 hingga 13 menit untuk kedatangan Transjakarta. Tidak kebayang sih kalau Transjakarta (koridor 2) tidak ada, sebanyak apa orang yang akan naik MRT,” ucapnya.
    Sementara, mahasiswa asal Pulogadung bernama Bagus (20) kerap menggunakan Transjakarta koridor 2 untuk mengunjungi Perpustakaan Nasional di Jakarta Pusat dan jalan-jalan di sekitar Monas. Oleh karenanya, ia tak setuju dengan rencana penghapusan jalur tersebut. 
    “Kalau mau dihapus saya kurang setuju karena yang pertama itu kan jatuhnya udah buat aksesnya masyarakat,” ungkap Bagus.
    Menurut Bagus, Transjakarta koridor 2 memudahkan masyarakat yang ingin menuju Monas dan sekitarnya karena tak perlu transit.
    Dari pantauan
    Kompas.com
    di terminal Pulogadung, Minggu (22/12/2024) sekitar pukul 11.00 WIB, Transjakarta koridor 2 ramai oleh rombongan keluarga yang hendak berwisata ke Monas dan sekitarnya.
    Selain itu, ada pula beberapa pekerja yang menaiki moda transportasi tersebut untuk menuju kantornya. 
    Koridor 02 sendiri melayani rute Pulogadung-Monas dengan pemberhentian 23 halte, yakni:
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Transjakarta Koridor 1 dan 2 Akan Dihapus, Pelanggan Dikhawatirkan Pindah ke Kendaraan Pribadi
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        22 Desember 2024

    Transjakarta Koridor 1 dan 2 Akan Dihapus, Pelanggan Dikhawatirkan Pindah ke Kendaraan Pribadi Megapolitan 22 Desember 2024

    Transjakarta Koridor 1 dan 2 Akan Dihapus, Pelanggan Dikhawatirkan Pindah ke Kendaraan Pribadi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Rencana penghapusan koridor satu dan dua Transjakarta (TJ) karena bersinggungan dengan jalur MRT dikhawatirkan mengalihkan pelanggan transportasi umum ke kendaraan pribadi seperti sepeda motor.
    Hal itu dinilai berpotensi menambah kemacetan Jakarta yang setiap hari sudah padat.
    “Begitu mereka dipaksa pindah ke MRT karena layanan TJ Koridor 1 dan 2 dihapuskan, maka mereka akan pindah ke sepeda motor, dan ini jelas suatu kekonyolan yang tidak terampuni,” kata pengamat transportasi sekaligus Ketua Inisiatif Strategis untuk Transportasi (Instran) Darmaningtyas dalam keterangan tertulis, Minggu (22/12/2024).
    Darma menilai, MRT tak bisa menggantikan Transjakarta. Pasalnya, karakteristik pelanggan dan tarif kedua moda transportasi tersebut berbeda.
    Dari aspek sosial ekonomi misalnya, pelanggan MRT memiliki kelas sosial ekonomi yang lebih tinggi. Ini terlihat dari penampilan fisik, jenis pakaian pelanggan MRT yang rata-rata bermerek, parfum yang digunakan, hingga tas yang dibawa.
    Selain itu, menurutnya, sangat jarang pengguna MRT menenteng tas plastik atau kardus. Sementara, pemandangan demikian lumrah terlihat di KRL.
    “Jadi dari aspek sosial ekonomi ini saja, sangat tidak realistis memindahkan pelanggan TJ ke MRT,” ujarnya.
    Kedua, dari segi tarif, MRT jauh lebih mahal karena dihitung berdasarkan jarak tempuh. Untuk menaiki rute MRT Lebak Bulus–Bundaran HI, tarifnya mencapai Rp 14.000. Sementara, tarif Transjakarta hanya Rp 3.500.
    “Dengan tarif sebesar itu, jelas tidak mungkin terjangkau oleh pengguna TJ. Tarif itu terjangkau bagi pengguna mobil pribadi,” kata Darma.
    Darma pun menilai, rencana penghapusan koridor satu dan dua Transjakarta membuktikan Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) tak memahami kondisi lapangan.
    “Jadi semestinya cara berfikir insan Dinas Perhubungan Daerah Khusus Jakarta (DKJ) itu bukan menghapus layanan TJ Koridor 1 dan 2, tapi bagaimana memindahkan pengguna mobil pribadi ke angkutan umum, khususnya MRT,” kata dia.
    Sebelumnya diberitakan, Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jakarta mengungkapkan rencana penghapusan rute Transjakarta yang bersinggungan dengan MRT.
    Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Syafrin Liputo menuturkan, langkah itu diambil supaya tidak terjadi tumpang tindih antarmoda transportasi umum.
    “Contohnya untuk MRT Lebak Bulus sampai Kota (jika sudah) terbangun, maka untuk koridor satu Transjakarta dari Blok M sampai Kota itu nanti ditiadakan,” kata Syafrin saat dikonfirmasi, Jumat (20/12/2024).
    Syafrin menyebut, penghapusan bakal dilakukan setelah pengerjaan jalur MRT rute Lebak Bulus sampai Kota rampung.
    “Memang sudah masuk dalam rencana induk transportasi Jakarta,” ucapnya.
    Selain itu, Dishub juga berencana menghapus rute Transjakarta koridor dua Pulo Gadung-Harmoni jika seluruh jaringan MRT sudah terbangun.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • MRT Dinilai Tak Bisa Gantikan Transjakarta, Karakteristik Pelanggan dan Tarif Berbeda
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        22 Desember 2024

    MRT Dinilai Tak Bisa Gantikan Transjakarta, Karakteristik Pelanggan dan Tarif Berbeda Megapolitan 22 Desember 2024

    MRT Dinilai Tak Bisa Gantikan Transjakarta, Karakteristik Pelanggan dan Tarif Berbeda
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pengamat transportasi sekaligus Ketua Inisiatif Strategis untuk Transportasi (Instran) Darmaningtyas menilai, Moda Raya Terpadu (MRT) tak bisa gantikan Transjakarta.
    Pasalnya, karakteristik pelanggan kedua moda transportasi tersebut berbeda. Tarif MRT pun tak sama dengan Transjakarta.
    “Karakter pelanggan Transjakarta (TJ) itu berbeda dengan karakter pelanggan MRT, baik dari aspek sosial ekonomi, tarif, maupun pola perjalanannya, sehingga tidak bisa keberadaan MRT itu menggantikan layanan TJ, meskipun satu rute,” kata Darma dalam keterangan tertulis, Minggu (22/12/2024).
    Dari aspek sosial ekonomi misalnya, pelanggan MRT memiliki kelas sosial ekonomi yang lebih tinggi. Ini terlihat dari penampilan fisik, jenis pakaian pengguna MRT yang rata-rata bermerek, parfum yang digunakan, hingga tas yang dibawa.
    Menurutnya, sangat jarang pengguna MRT menenteng tas plastik atau kardus. Sementara, pemandangan demikian lumrah terlihat di KRL.
    “Jadi dari aspek sosial ekonomi ini saja, sangat tidak realistis memindahkan pelanggan TJ ke MRT,” ujarnya.
    Kedua, dari segi tarif, MRT jauh lebih mahal karena dihitung berdasarkan jarak tempuh. Untuk menaiki rute MRT Lebak Bulus–Bundaran HI, tarifnya mencapai Rp 14.000. Sementara, tarif Transjakarta
    flat 
    hanya Rp 3.500.
    “Dengan tarif sebesar itu, jelas tidak mungkin terjangkau oleh pengguna TJ. Tarif itu terjangkau bagi pengguna mobil pribadi,” kata Darma.
    Darma pun mengaku terkejut dengan rencana penghapusan koridor 1 Transjakarta (Blok M-Kota) dan koridor 2 Transjakarta (Pulogadung-Monas) karena bakal bersinggungan dengan jalur MRT.
    Menurutnya, rencana ini membuktikan Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) tak memahami kondisi lapangan, termasuk pelanggan MRT dan Transjakarta.
    Dia khawatir, dengan dihapusnya koridor 1 Transjakarta, masyarakat yang semula menggunakan transportasi umum justru beralih pakai sepeda motor. Sehingga, hal ini berpotensi meningkatkan angka kemacetan.
    “Begitu mereka dipaksa pindah ke MRT karena layanan TJ Koridor 1 dihapuskan, maka mereka akan pindah ke sepeda motor. Dan ini jelas suatu kekonyolan yang tidak terampuni,” tutur dia.
    Sebelumnya diberitakan, Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jakarta mengungkapkan rencana penghapusan rute Transjakarta yang bersinggungan dengan MRT.
    Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Syafrin Liputo menuturkan, langkah itu diambil supaya tidak terjadi tumpang tindih antarmoda transportasi umum.
    “Contohnya untuk MRT Lebak Bulus sampai Kota (jika sudah) terbangun, maka untuk koridor satu Transjakarta dari Blok M sampai Kota itu nanti ditiadakan,” kata Syafrin saat dikonfirmasi, Jumat (20/12/2024).
    Syafrin menyebut, penghapusan bakal dilakukan setelah pengerjaan jalur MRT rute Lebak Bulus sampai Kota rampung.
    “Memang sudah masuk dalam rencana induk transportasi Jakarta,” ucapnya.
    Selain itu, Dishub juga berencana menghapus rute Transjakarta koridor dua Pulo Gadung-Harmoni jika seluruh jaringan MRT sudah terbangun.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • MRT Dinilai Tak Bisa Gantikan Transjakarta, Karakteristik Pelanggan dan Tarif Berbeda
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        22 Desember 2024

    Ingin Hapus Rute Transjakarta Blok M-Kota, Kadishub Dianggap Tak Pahami Penumpang Megapolitan 22 Desember 2024

    Ingin Hapus Rute Transjakarta Blok M-Kota, Kadishub Dianggap Tak Pahami Penumpang
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pengamat transportasi sekaligus Ketua Instran (Inisiatif Strategis untuk Transportasi) Darmaningtyas menolak keras rencana penghapusan rute Transjakarta koridor 1 Blok M-Kota.
    Ia pun mengaku terkejut ketika pertama kali mendengar rencana itu.
    “Saya kaget membaca pernyataan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Lupito melalui akun Insgagramnya yang menjelaskan bahwa kelak ketika MRT tahap II sudah selesai (diperkirakan tahun 2027), maka layanan Transjakarta Koridor 1 (Blok M – Kota) akan ditiadakan,” kata  melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (22/12/2024).
    Penghapusan Transjakarta koridor 1, menurut Darmaningtyas, bukan langkah yang tepat.
    “Ini jelas langkah yang tidak tepat, untuk tidak menyebut konyol. Kadishub dipastikan tidak tahu kondisi lapangan, termasuk kondisi pelanggan MRT dan Transjakarta (TJ),” tambah Darmaningtyas.
    Darmaningtyas mengungkapkan, jika Kadishub Jakarta memahami karakteristik penumpang MRT dan Transjakarta, tentu tidak akan mengeluarkan rencana penghapusan koridor 1.
    Pasalnya, karakteristik pelanggan Transjakarta berbeda dengan MRT.
    Perbedaan pertama, bisa dilihat dari aspek sosial ekonominya. Pelanggan MRT dinilai memiliki kelas sosial yang lebih tinggi.
    “Terlihat dari penampilan fisiknya yang lebih glowing, jenis pakaiannya yang rata-rata bermerek, parfum yang digunakan, maupun tentengan tasnya,” ungkap Darmaningtyas.
    Bahkan, pelanggan MRT sangat jarang terlihat menenteng tas plastik atau kresek.
    Sedangkan para pelanggan Transjakarta masih banyak yang membawa tentengan kresek atau kardus.
    “Jadi, dari aspek social ekonomi ini saja, sangat tidak realistis memindahkan pelanggan TJ ke MRT,” ucap Darmaningtyas.
    Jika koridor 1 tetap dihapuskan maka para pelanggan Transjakarta bukan pindah ke MRT tapi berpotensi memilih menggunakan kendaraan pribadi seperti sepeda motor.
    Kedua, dari segi tarif, di mana MRT jelas jauh lebih mahal karena berdasarkan jarak tempuh.
    “Saat ini saja, jarak Lebak Bulus – Bunderan HI tarifnya mencapai Rp. 14.000, Naik Transjakarta hanya Rp. 3.500,” tutur Darmaningtyas.
    Seandainya, kata Darmaningtyas, di tahun 2027 tarif Transjakarta naik menjadi Rp 5000 tetap jauh lebih murah dibandingkan MRT.
    Jadi, keberadaan MRT jurusan Lebak Bulus-Kota dinilai tidak dapat menggantikan Transjakarta koridor 1.
    “Tidak bisa keberadaan MRT itu menggantikan layanan TJ, meskipun satu rute,” tegas Darmaningtyas.
    Sebelumnya, Kadishub DKI Jakarta Syafrin Liputo beralasan, salah satu penyebab penghapusan rute Blok M-Kota karena bersinggungan dengan MRT jurusan Lebak Bulus-Kota.
    Nantinya, Transjakarta yang tadinya beroperasi di rute Blok M-Kota akan dirubah rutenya agar tidak bersinggungan langsung dengan jalur MRT.
    Penyebab lain munculnya rencana penghapusan Transjakarta rute Blok M-Kota karena adanya efisiensi pengelolaan dana Public Service Obligation (PSO).
    Jika tidak dihapus, Syafrin menilai, subsidi untuk angkutan umum jurusan Blok M-Kota menjadi double karena ada Transjakarta dan juga MRT.
    “Otomatis ada dua subsidi, contohnya Blok M-Kota itu kemudian pada saat MRT Fase 2A selesai, layanan MRT jadi full Lebak Bulus-Kota,” ungkap Syafrin. 
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Soal Nasib Transjakarta Koridor 1 Blok M-Kota, Ini Penjelasan Dishub

    Soal Nasib Transjakarta Koridor 1 Blok M-Kota, Ini Penjelasan Dishub

    loading…

    Halte Karet, salah satu halte yang dilalui Bus Transjakarta Koridor 1 Blok M-Kota. Foto/Dok SINDOnews

    JAKARTA – Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Jakarta Syafrin Liputo menegaskan tidak ada penghapusan layanan Transjakarta setelah pembangunan MRT Fase 2A selesai. Menurutnya, yang akan ada adalah penyesuaian rute.

    Menurut Syafrin, setelah pembangunan MRT Fase 2A selesai, yakni sekitar tahun 2029, akan ada penyesuaian rute atau re-routing untuk memastikan efisiensi dan integrasi layanan transportasi publik.

    “Jakarta memiliki rencana induk transportasi yang mengedepankan efisiensi pengelolaan subsidi, termasuk Dana Public Service Obligation (PSO). Oleh karena itu, ketika MRT Fase 2A selesai dan beroperasi penuh dari Lebak Bulus hingga Kota, layanan Transjakarta yang berhimpitan 100 persen dengan jalur MRT, seperti Koridor 1 Blok M-Kota, akan di-reroute,” jelas Syafrin dalam keterangannya, dikutip Minggu (22/12/2024).

    Dengan demikian, menurutnya, tidak ada penghentian layanan di koridor tersebut. “Ini tidak berarti layanan dihentikan, tetapi diarahkan ulang agar lebih optimal,” ujarnya.

    Syafrin juga menekankan, layanan Transjakarta akan tetap berperan sebagai penghubung atau feeder untuk angkutan rel, termasuk MRT dan LRT. Hal ini sesuai dengan kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang menjadikan transportasi berbasis rel sebagai tulang punggung sistem transportasi massal.

    “Prinsipnya, Transjakarta akan menjadi pelengkap untuk transportasi rel, bukan digantikan. Sebagai contoh, layanan di Bundaran HI tidak akan dihilangkan. Rute Transjakarta akan tetap termanfaatkan dengan pola integrasi, misalnya dari Semanggi, Kebun Sirih, hingga Tanah Abang, untuk mendukung konektivitas,” jelasnya.

    Syafrin mengatakan mengenai tarif MRT yang dianggap mahal oleh sebagian masyarakat, bakal ada evaluasi tarif yang dilakukan secara menyeluruh untuk memastikan keterjangkauan tanpa mengorbankan kualitas layanan. “Kita akan melakukan penyesuaian tarif agar tetap terjangkau dan mendukung integrasi transportasi massal di Jakarta,” ucapnya.

    Menurutnya, penyesuaian ini adalah bagian dari upaya pemerintah untuk menghadirkan sistem transportasi publik yang efisien, terintegrasi, dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat. “Kami pastikan tidak ada fasilitas yang menjadi mubazir. Semua rute dan halte akan tetap dimanfaatkan secara optimal untuk mendukung mobilitas warga Jakarta,” pungkasnya.

    (zik)

  • Dishub Sebut Rute TransJ Koridor 1 Akan Diubah untuk Efisiensi Subsidi

    Dishub Sebut Rute TransJ Koridor 1 Akan Diubah untuk Efisiensi Subsidi

    Jakarta

    Kadishub Provinsi Jakarta, Syafrin Liputo mengatakan, rute TransJakarta Koridor 1 Blok M-Kota yang bersinggungan dengan rute MRT Lebak Bulus-Kota akan dihapus pada 2029. Penghapusan rute tersebut dilakukan untuk efisiensi pengelolaan dana public service obligation (PSO) atau subsidi.

    Syafrin menjelaskan dana subsidi tersebut nantinya akan menjadi ganda karena ada rute TransJakarta koridor Blok M-Kota dan MRT Lebak Bulus-Kota.

    “Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta memiliki rencana induk transportasi Jakarta sehingga harus ada efisiensi pengelolaan dana PSO (public service obligation),” kata Syafrin kepada wartawan di Terminal Kalideres, Jakarta Barat, Sabtu (21/12/2024).

    “Otomatis nantinya layanan MRT itu jadi full Lebak Bulus-Kota sehingga akan ada layanan TransJakarta yang berhimpitan 100% dengan layanan MRT yaitu Blok M-Kota,”sambungnya.

    Oleh karenanya, keputusan rerouting atau mengubah rute jadi pilihan agar Transjakarta dan MRT tidak saling bersinggungan. Proyek MRT Fase 2 A masih dalam tahap pengerjaan.

    “Koridor Blok M-Kota ini akan dilakukan rerouting, tetapi menunggu setelah selesai pembangunan MRT Fase 2A dan MRT operasional full sampai dengan ke Kota,” ungkapnya.

    (bel/rfs)

  • Rute Transjakarta Koridor Blok M-Kota Dihapus untuk Efisiensi Subsidi
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        21 Desember 2024

    Rute Transjakarta Koridor Blok M-Kota Dihapus untuk Efisiensi Subsidi Megapolitan 21 Desember 2024

    Rute Transjakarta Koridor Blok M-Kota Dihapus untuk Efisiensi Subsidi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pemerintah berencana menghapus rute ransjakarta koridor Blok M-Kota karena alasan efisiensi pengelolaan dana
    Public Service Obligation
     (PSO).
    Sebab, rute Transjakarta koridor Blok M-Kota bersinggungan dengan moda transportasi MRT Lebak Bulus-Kota.
    “Otomatis ada dua subsidi, contohnya Blok M-Kota itu kemudian pada saat MRT Fase 2A selesai, layanan MRT jadi
    full
    Lebak Bulus-Kota,” kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Syafrin, saat ditemui di Terminal Kalideres, Jakarta Barat, Sabtu (21/12/2024).
    Dana subsidi tersebut nantinya akan menjadi
    double
    karena ada rute Transjakarta Koridor 1 Blok M-Kota dan MRT Lebak Bulus-Kota.
    “Sehingga akan ada layanan Transjakarta yang berhimpitan 100 persen dengan layanan MRT yaitu Blok M-Kota,” ujar Syafrin.
    Untuk itu, Koridor 1 Blok M-Kota akan dihapus agar rute Transjakarta dan MRT tidak saling bersinggungan dan menyebabkan pemborosan subsidi.
    Saat ini proyek MRT Fase 2A masih dalam tahap pengerjaan. Rute MRT yang telah beroperasi saat ini baru dari Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia.
    “Nah karena itu Koridor 1 Blok M-Kota akan dilakukan rerouting, menunggu setelah selesai pembangunan MRT Fase 2A,” ucapnya.
    Rute Transjakarta koridor Blok M-Kota akan dihapus pada tahun 2029 setelah MRT Lebak Bulus-Kota beroperasi.
    Meski tak ada lagi rute Blok M-Kota, Syafrin memastikan, halte yang dilewati rute tersebut tidak akan dibongkar dan tetap terpakai karena saling terintegrasi.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bagaimana Nasib Halte Transjakarta jika Rute Blok M-Kota Jadi Dihapus?
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        21 Desember 2024

    Bagaimana Nasib Halte Transjakarta jika Rute Blok M-Kota Jadi Dihapus? Megapolitan 21 Desember 2024

    Bagaimana Nasib Halte Transjakarta jika Rute Blok M-Kota Jadi Dihapus?
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jakarta Syafrin Liputo menyampaikan, halte Transjakarta koridor Blok M-Kota tetap ada, meski akan dilakukan perubahan rute.
    “Tetap (ada) karena prinsipnya layanan Transjakarta itu nantinya menjadi
    feeder
    dari angkutan rel,” ujar Syafrin saat ditemui di Terminal Kalideres, Jakarta Barat, Sabtu (21/12/2024).
    Nantinya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta menjadikan angkutan berbasis rel sebagai tulang punggung.
    Layanan Transjakarta nanti akan bersifat ”
    kissing
    ” atau saling menyambung, sehingga tidak ada halte yang tak terpakai meski adanya perubahan rute Transjakarta yang bersinggungan dengan MRT.
    “Jadi nanti layanannya itu polanya bersifat
    kissing
    (saling menyambung). Halte Transjakarta Bundaran-HI misalnya, akan datang dari Semanggi, bisa ke Sudirman, kemudian Kebon Sirih, Tanah Abang, jadi haltenya enggak mubazir,” ucapnya.
    Nantinya, moda transportasi Transjakarta dengan MRT, akan saling terintegrasi.
    “Tetap termanfaatkan untuk integrasi antara angkutan jalan dengan angkutan rel,” tambahnya.
    Sebelumnya diberitakan, Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta berencana menghapus rute koridor 1 Transjakarta, Blok M-Kota.
    Rute yang bersinggungan dengan MRT Lebak Bulus-Kota ditiadakan sebagai langkah agar tidak terjadi tumpang tindih antarmoda transportasi umum.
    “Contohnya untuk MRT Lebak Bulus sampai Kota (jika sudah) terbangun, maka untuk koridor satu Transjakarta dari Blok M sampai Kota itu nanti ditiadakan,” kata Kepala Dishub DKI Jakarta Syafrin Liputo saat dikonfirmasi, Jumat (20/12/2024).
    Rencana
    penghapusan koridor Transjakarta
    Blok M-Kota ini bakal dilakukan setelah pengerjaan jalur MRT rute Blok M-Kota rampung.
    Selain itu, Dishub juga berencana menghapus rute Transjakarta koridor dua Pulo Gadung-Harmoni jika seluruh jaringan MRT sudah terbangun.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pramono Janji Tidak Hapus Rute Transjakarta Blok M-Kota jika Rugikan Warga
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        21 Desember 2024

    Pramono Janji Tidak Hapus Rute Transjakarta Blok M-Kota jika Rugikan Warga Megapolitan 21 Desember 2024

    Pramono Janji Tidak Hapus Rute Transjakarta Blok M-Kota jika Rugikan Warga
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Calon gubernur Jakarta,
    Pramono Anung
    mengaku tidak akan menghapus rute Transjakarta yang bersinggungan dengan rute MRT, jika kebijakan itu merugikan warga.
    Salah satu rute Transjakarta yang bakal dihapus adalah koridor Blok M-Kota. Sebab, rute ini dinilai bersinggungan dengan rute MRT Jakarta Lebak Bulus-Blok M.
    “Jadi kalau mau ditutup dan (penutupan) tidak bermanfaat (bagi masyarakat) , malah merugikan, pasti enggak akan saya tutup ya,” ujar Pramono Anung saat ditemui di Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (21/12/2024).
    Namun, saat ini Pramono masih akan mempelajari wacana penghapusan Transjakarta koridor Blok M-Kota. Sebab, dia baru mendengar mengenai wacana ini.
    “Saya terus terang belum tahu (soal wacana penghapusan Transjakarta koridor Blok M-Kota), tapi saya pelajari. Apapun yang akan kami putuskan pasti yang bermanfaat bagi masyarakat banyak,” kata Pramono.
    Sebelumnya diberitakan, Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta berencana menghapus rute koridor 1 Transjakarta, Blok M-Kota.
    Rute yang bersinggungan dengan MRT Lebak Bulus-Kota ditiadakan sebagai langkah agar tidak terjadi tumpang tindih antarmoda transportasi umum.
    “Contohnya untuk MRT Lebak Bulus sampai Kota (jika sudah) terbangun, maka untuk koridor satu Transjakarta dari Blok M sampai Kota itu nanti ditiadakan,” kata Kepala Dishub DKI Jakarta Syafrin Liputo saat dikonfirmasi, Jumat (20/12/2024).
    Rencana penghapusan ini bakal dilakukan setelah pengerjaan jalur MRT rute Blok M-Kota rampung.
    Selain itu, Dishub juga berencana menghapus rute Transjakarta koridor dua Pulo Gadung-Harmoni jika seluruh jaringan MRT sudah terbangun.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.