Dirut KAI Commuter: Stasiun Karet Sudah Tak Layak Buat Naik Turun Penumpang
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Direktur Utama
KAI Commuter
Asdo Artriviyanto menyatakan
Stasiun Karet
tidak lagi memenuhi syarat sebagai tempat naik turun penumpang.
Dengan keputusan ini, penumpang yang sebelumnya menggunakan Stasiun Karet akan dialihkan ke
Stasiun BNI City
.
“Kalau teman-teman media lihat, kondisi Karet memang sudah tidak memenuhi syarat untuk naik turun penumpang,” ujar Asdo saat ditemui di Kantor PT Kereta Commuter Indonesia, Jakarta Pusat, Kamis (30/1/2025).
Menurut dia, rencana pengintegrasian Stasiun Karet dengan Stasiun BNI City telah ada sejak tahun 2020.
KAI Commuter bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan PT MRT Jakarta dalam pengelolaan kawasan Dukuh Atas.
Asdo meyakini penumpang akan lebih nyaman jika naik turun melalui BNI City, terlebih stasiun itu dinilai lebih bagus dan peronnya lebih luas.
“Makanya kalau teman-teman lihat, ada Skybridge yang menghubungkan dari Dukuh Atas ke Sudirman, terus dari Sudirman kami bikin selasar ke arah BNI City,” ungkap Asdo.
Meskipun Stasiun Karet akan diintegrasikan, Asdo memastikan bahwa pelanggan setia Commuter Line tetap dapat mengakses stasiun tersebut. Nantinya, Stasiun Karet akan difungsikan sebagai area publik.
“Konsepnya sudah ada. Jadi, teman-teman, pelanggan bisa menikmati wilayah Stasiun Karet ini menjadi pedestrian dan area untuk publik untuk tenant, jajanan, dan sebagainya,” jelasnya.
Saat ini, KAI Commuter sedang membangun selasar dan kanopi untuk menghubungkan Stasiun Karet dengan Stasiun BNI City.
Pada bagian paling ujung Barat, Stasiun BNI City sudah dibuatkan hall.
“Jadi, penumpang yang dari pintu Stasiun Karet bisa langsung masuk ke Stasiun BNI City, tidak perlu jauh-jauh sampai ke Timur atau ke Tengah, bisa langsung dari Barat yang sudah kami bangunkan hall saat ini,” tambah Asdo.
Pembangunan hall di Stasiun BNI City direncanakan akan rampung pada April 2025.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Produk: MRT
-
/data/photo/2025/01/30/679b63395e544.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Dirut KAI Commuter: Stasiun Karet Sudah Tak Layak Buat Naik Turun Penumpang Megapolitan 30 Januari 2025
-

Raffi Ahmad Ngaku ke Mana-mana Selalu Naik Transportasi Umum
Jakarta –
Presenter sekaligus Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda, Raffi Ahmad menanggapi usulan masyarakat yang meminta pejabat di Indonesia naik kendaraan umum. Dia mengklaim sudah terbiasa menggunakan fasilitas publik tersebut.
Raffi Ahmad mengaku akan mengikuti apapun saran yang dirasa baik untuk pihaknya dan masyarakat luas. Itulah mengapa, jika usulan naik kendaraan umum untuk pejabat dirasa baik, dia setuju-setuju saja.
“Kita ikut aja apa arahan terbaik untuk meng-influence semua masyarakat yang terbaik,” ujar Raffi Ahmad, dikutip dari detikHot, Kamis (30/1).
Transportasi umum di Jakarta. Foto: Andhika Prasetia
Lagipula, kata Raffi, dia terbiasa ke mana-mana naik kendaraan umum. Bahkan, dia menyematkan kata ‘selalu’ dalam pernyataannya tersebut.
“Saya masih suka naik transportasi umum, kok. Saya masih sering naik transportasi umum. Selalu,” ungkapnya.
Diberitakan detikOto sebelumnya, usulan pejabat publik naik kendaraan umum disampaikan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI). Ide tersebut meniru pejabat-pejabat di Swedia yang ke mana-mana terbiasa naik transportasi massal.
“Perhitungkan, sekarang setiap hari lebih dari 100-an kendaraan harus dikawal polisi menuju tempat beraktivitas, jalan-jalan di Jakarta akan semakin macet dan membikin pengguna jalan menjadi stress dengan bunyi-bunyian sirene kendaraan patwal,” kata Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah MTI Djoko Setijowarno.
Suasana Stasiun MRT Bundaran HI pada 1 Januari 2025 (Belia/detikcom) Foto: Suasana Stasiun MRT Bundaran HI pada 1 Januari 2025 (Belia/detikcom)
Djoko berharap, pejabat semestinya bisa menjadi contoh masyarakat untuk penggunaan transportasi publik. Khususnya bagi pejabat yang sehari-hari melintas di Jakarta. Sebab, kota metropolitan tersebut sudah punya kendaraan umum yang saling terhubung.
“Artinya, ketersediaan layanan angkutan umum di Jakarta sudah sedemikian merata tidak jauh berbeda dengan kota dunia lainnya yang masyarakat dan pejabat sudah terbiasa menggunakan angkutan umum. Angkutan umum yang tersedia di Jakarta sudah beragam, seperti ojek, bajaj, mikrolet, bus, KRL, LRT hingga MRT,” tuturnya.
“Untuk kendaraan pimpinan Lembaga Negara Republik Indonesia dikhususkan cukup bagi presiden dan wakil presiden,” kata Djoko menambahkan.
(sfn/dry)
-

Biasa Dikawal, Pejabat Diminta Naik Angkutan Umum Seminggu Sekali
Jakarta –
Masyarakat Transportasi Indonesia mendorong agar pejabat publik ikut serta merasakan transportasi umum. Biasanya pejabat itu mendapatkan fasilitas mulai dari mobil mewah hingga patroli pengawalan untuk membelah kemacetan.
Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Tory Damantoro, menilai sudah semestinya pejabat meminimalisir penggunaan patwal di jalan raya. Bahkan di beberapa negara maju, pejabat publik juga menggunakan transportasi umum.
“Filosofinya hidup di kota itu adalah hidup bersama, karena orangnya banyak. Kalau semuanya meminta diprioritaskan akan terjadi kecemburuan sosial,” kata Tory beberapa waktu yang lalu.
MTI sepakat agar patwal hanya dibatasi untuk pejabat seperti Presiden dan Wakil Presiden.
“Dalam keseharian dengan hirup pikuk kemacetan di Kota Jakarta, sebaiknya pengawalan dibatasi untuk Presiden dan Wakil Presiden. Sedangkan pejabat negara yang lain tidak perlu dikawal seperti halnya Presiden dan Wakil Presiden. Jika memang perlu sekali harus rapat, angkutan umum di Jakarta sudah memberikan pelayanan yang cakupannya setara dengan kota-kota di dunia, yakni 89,5 persen wilayah Jakarta,” ujar Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Djoko Setijowarno.
Di Kota Jakarta, lanjut Djoko, layanan transportasi sudah tersambung. Setiap keluar dari hunian di Jakarta, tidak sampai 500 meter kita dipastikan mendapatkan halte atau bus stop angkutan umum.
“Artinya, ketersediaan layanan angkutan umum di Jakarta sudah sedemikian merata tidak jauh berbeda dengan kota dunia lainnya yang masyarakat dan pejabat sudah terbiasa menggunakan angkutan umum. Angkutan umum yang tersedia di Jakarta sudah beragam, seperti ojek, bajaj, mikrolet, bus, KRL, LRT hingga MRT,” jelas dia.
Dia mengatakan pejabat negara harus membiasakan menggunakan angkutan umum, minimal sekali seminggu.
“Semestinya, pejabat negara membiasakan menggunakan angkutan umum, minimal sekali seminggu. Dengan bercampur dengan masyarakat umum akan mengetahui kondisi sebenarnya kehidupan masyarakat,” kata dia.
“Diperlukan pejabat yang peka terhadap kehidupan sosial masyarakat. Hal yang langka di Indonesia, jika bisa menemukan pejabat yang mau setiap hari menggunakan kendaraan umum ke tempat kerja,” ujar Djoko.
(riar/rgr)
-

Pemandangan Langka di Indonesia, Pejabat Tidak Dikawal Pilih Naik Transportasi Umum
Jakarta –
Pejabat di Indonesia mendapatkan fasilitas wahid dari pelat khusus hingga patroli pengawalan untuk membelah kemacetan. Pemandangan langka untuk kalangan atas menggunakan naik transportasi umum.
Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Djoko Setijowarno menilai patwal sebagai fasilitas untuk pejabat semestinya hanya diberikan kepada Presiden dan Wakil Presiden.
“Perhitungkan, sekarang setiap hari lebih dari 100-an kendaraan harus dikawal polisi menuju tempat beraktivitas, jalan-jalan di Jakarta akan semakin macet dan membikin pengguna jalan menjadi stress dengan bunyi-bunyian sirene kendaraan patwal. Jalan yang dibangun melalui pungutan pajak digunakan oleh masyarakat umum,” ujar Djoko dalam keterangannya dikutip Selasa (28/1/2025).
“Tentunya semua masyarakat berhak menikmatinya, kecuali ada kekhususan bagi kendaraan tertentu seusai pasal 134 Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan,” kata Djoko.
Djoko berharap sebagai pejabat semestinya bisa menjadi contoh masyarakat untuk penggunaan transportasi publik. Khususnya bagi pejabat yang sering melintas di Jakarta, apakah memiliki kemauan untuk ikut berdesak-desakan bersama masyarakat biasa?
Di Kota Jakarta, lanjut Djoko, layanan transportasi sudah tersambung. Setiap keluar dari hunian di Jakarta, tidak sampai 500 meter kita dipastikan mendapatkan halte atau bus stop angkutan umum.
“Artinya, ketersediaan layanan angkutan umum di Jakarta sudah sedemikian merata tidak jauh berbeda dengan kota dunia lainnya yang masyarakat dan pejabat sudah terbiasa menggunakan angkutan umum. Angkutan umum yang tersedia di Jakarta sudah beragam, seperti ojek, bajaj, mikrolet, bus, KRL, LRT hingga MRT,” jelas dia.
“Untuk kendaraan pimpinan Lembaga Negara Republik Indonesia dikhususkan cukup bagi Presiden dan Wakil Presiden,” sambung Djoko.
Dia melanjutkan, pejabat negara membiasakan menggunakan angkutan umum, minimal sekali seminggu. Dengan bercampur dengan masyarakat umum akan mengetahui kondisi sebenarnya kehidupan masyarakat.
“Diperlukan pejabat yang peka terhadap kehidupan sosial masyarakat. Hal yang langka di Indonesia, jika bisa menemukan pejabat yang mau setiap hari menggunakan kendaraan umum ke tempat kerja,” ujar Djoko.
Negara yang tidak memberikan fasilitas seperti pejabat di Indonesia itu adalah Swedia. Swedia tidak menawarkan kemewahan atau hak istimewa kepada para politisinya. Tanpa mobil dinas atau sopir pribadi, para menteri dan anggota parlemen Swedia bepergian dengan bus dan kereta, berbarengan bersama warga negara yang mereka wakili.
“Sayalah yang membayar para politisi. Dan saya tidak melihat alasan untuk memberi mereka kehidupan yang mewah,” kata Joakim Holm, seorang warga negara Swedia, seperti dikutip
Politisi di sana yang berani menghabiskan uang rakyat untuk naik taksi, alih-alih transportasi massal, malah akhirnya menjadi berita utama. Bahkan juru bicara Parlemen menerima kartu untuk menggunakan transportasi umum. Hanya perdana menteri yang berhak menggunakan mobil dari pasukan keamanan secara permanen.
Bagaimana dengan Indonesia? Sesuai aturannya, pejabat di Indonesia seperti menteri-menteri dibekali kendaraan dinas. Hal itu tertuang dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 1980 tentang Hak Keuangan/Administratif Menteri Negara dan Bekas Menteri Negara serta Janda/Dudanya. Urusan kendaraan dinas tercantum dalam BAB III Pasal 5.
Bahkan, baru-baru ini keluar aturan baru mengenai standar kendaraan dinas untuk pejabat. Berdasarkan aturan terbaru PMK 138 tahun 2024 tentang Standar Barang dan Standar Kebutuhan Barang Milik Negara, menteri mendapat jatah maksimal mobil dinas 2 unit sedangkan wakil menteri 1 unit.
(riar/din)
-

MRT Beroperasi, Gunakan Jadwal Akhir Pekan Selama Libur Nasional dan Cuti Bersama
JAKARTA – PT Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta memberlakukan jadwal operasi akhir pekan selama libur nasional dan cuti bersama pada 27-29 Januari. Masyarakat bisa menggunakan layanan transportasi ini pukul 05.00-24.00 WIB dengan jarak antarkereta (headway) flat 10 menit.
“Pola operasi di atas hanya berlaku untuk tiga hari,” kata Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta, Ahmad Pratomo kepada wartawan dalam keterangan tertulisnya, Senin, 27 Januari.
MRT Jakarta akan kembali menggunakan jadwal operasi normal pada Kamis, 30 Januari.
“Yaitu Senin-Jumat mulai pukul 05.00 hingga 24.00 WIB dengan selang waktu keberangkatan antarkereta setiap lima menit pada waktu sibuk, yakni 07.00-09.00 dan 17.00-19.00,” jelas Ahmad.
“Dan Sabtu-Minggu mulai pukul 05.00 hingga 24.00 WIB dengan selang waktu keberangkatan antarkereta 10 menit,” sambungnya.
Pelanggan bisa memanfaatkan moda transportasi ini dengan beragam cara pembayaran, Ahmad bilang. “Pelanggan dapat menggunakan sejumlah metode seperti kartu uang elektronik keluaran bank seperti e-money Mandiri, Flazz BCA, BRIzi BRI, Tapcash BNI, dan JakCard Bank DKI.”
“(Bisa juga menggunakan metode pembayaran, red) aplikasi MyMRTJ yakni iSaku, Astrapay, Blu by BCA, kartu kredit Mastercard, GoPay; mesin penjual tiket kode QR MyMRTJ Lite dan pembelian tiket di loket stasiun dengan menggunakan kode QR, kartu debit, dan kartu kredit,” jelas Ahmad.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5109510/original/027141700_1737848611-fc3d7a6e-4e58-4e29-9023-83ce37472147.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Mau jadi Juragan Kost Cukup Modal Rp 10 Juta, Begini Caranya – Page 3
Tak hanya peluang dari segi rumah kos yang dapat dimanfaatkan di produk terbaru andalan Jababeka ini, namun New Palm Town House juga dapat disulap peruntukannya sebagai bangunan multiguna lainnya , seperti rumah praktek dokter gigi, klinik kecantikan, E-commerce business, pusat distribusi barang, cafetaria, dan lain-lain.
Dirancang khusus sebagai pilihan untuk investasi, hunian ini menawarkan lokasi yang strategis dan akses yang mudah para penghuni hanya membutuhkan waktu 5 menit menuju 4 pintu akses toll, 16 menit menuju stasiun KRL Cikarang, 10 menit menuju shuttle bus, dan 10 menit menuju TOD Jababeka.
Hunian ini juga sudah dilengkapi dengan fasilitas pendidikan yang beragam mulai dari jenjang awal hingga perguruan tinggi serta fasilitas kesehatan yang lengkap. Para penghuni juga sudah dimanjakan dengan pusat hiburan, area komersial hingga fasilitas olahraga seperti lapangan tenis, kolam renang, pusat kebugaran, hingga lapangan golf seluas 70 ha.
Sebagai kota yang terintegrasi para penghuni dapat melakukan seluruh aktivitas seperti bekerja, belajar, bermain, dan bertempat tinggal dalam satu wilayah.
Selain fasilitas yang lengkap dan terintegrasi, Akses dari dan ke Kota Jababeka cikarang semakin mudah dan hanya memerlukan waktu 40 menit saja ke Jakarta. Teranyar, Tol Cimanggis-Cibitung, Dengan adanya tol baru ini mampu mempercepat akses transportasi antara Kota Jababeka Cikarang dan wilayah lainnya.
Selain itu terdapat beragam akses pilihan mulai dari tiga gerbang tol yakni KM 29, KM 31, KM 34.7, dan saat ini tengah berjalan pembangunan infrastruktur modern seperti MRT fase III Cikarang-Balaraja dan LRT Jakarta-Cikarang yang nantinya akan berhenti di tengah kota. Kota jababeka juga sudah dilengkapi EV Charging station yang menjadi standar baru di kota-kota.
“Dengan lokasi strategis serta captive market yang besar tentunya New Palm Town house ini memiliki potensi sewa yang tinggi sehingga masyarakat tak perlu ragu dan khawatir untuk memilih tempat tinggal dan berinvestasi di Kota Jababeka Cikarang” tutup Ivonne
-

Catat! Ini Jadwal Operasional MRT Jakarta Selama Libur Panjang
Jakarta –
PT MRT Jakarta (Perseroda) akan memberlakukan jadwal operasi khusus saat libur nasional dan cuti bersama 27-29 Januari 2025. Sebagai informasi, libur panjang bertepatan dengan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW dan Perayaan Imlek 2025.
Jadwal Operasional MRT Jakarta Selama Libur Panjang:
Senin-Rabu, 27-29 Januari 2025
Operasional pukul: 05.00-24.00 WIB
Headway: Flat 10 menit“Pola operasi di atas hanya berlaku untuk tiga hari,” kata Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta (Perseroda) Ahmad Pratomo, dalam keterangannya, Sabtu (25/1/2025).
Pola operasi untuk hari selanjutnya mulai Kamis, 30 Januari 2025 akan kembali menggunakan jadwal operasional normal, yaitu Senin-Jumat mulai pukul 05.00 hingga 24.00 WIB.
Selang waktu keberangkatan antarkereta akan berjalan setiap lima menit pada waktu sibuk (07.00-09.00 dan 17.00-19.00) dan Sabtu-Minggu mulai pukul 05.00 hingga 24.00 WIB dengan selang waktu keberangkatan antarkereta 10 menit.
Dalam melakukan pembayaran tiket dan layanan MRT Jakarta, pelanggan dapat menggunakan sejumlah metode pembayaran seperti kartu uang elektronik keluran bank seperti e-money Mandiri, flazz BCA, BRIzzi BRI, TapCash BNI, JakCard Bank DKI.
Selain itu dapat juga melalui aplikasi MyMRTJ (iSaku, AstraPay, blu by BCA, kartu kredit Mastercard, GoPay), mesin penjual tiket kode QR MYMRTJ Lite (QRIS, kartu debit, dan kartu kredit), dan pembelian tiket di loket stasiun menggunakan Kode QR, kartu debit, dan kartu kredit.
(ada/ara)
-

MTI optimistis cakra presisi mampu bina perilaku berkendara
perlu ada kajian untuk memastikan waktu yang dibutuhkan pengendara dapat patuh pada aturan berlalu lintas
Jakarta (ANTARA) – Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) optimistis implementasi sistem digital atau cakra presisi mampu membenahi perilaku berkendara dan bertransportasi masyarakat sehingga bisa tercipta ketertiban di jalan raya seperti yang diterapkan di negara-negara Eropa.
“Sebagai contoh ETLE (Electronic Traffic Law Enforcement) atau sistem tilang elektronik berbasis teknologi. Misalnya tujuh dari 10 teman Anda pernah kena ETLE dalam waktu yang berdekatan maka semua orang yang kena itu akan berubah,” ujar Ketua Umum MTI Tory Damantoro kepada ANTARA di Jakarta, Jumat.
Tory mengatakan perlu ada kajian untuk memastikan waktu yang dibutuhkan pengendara dapat patuh pada aturan berlalu lintas. Namun, berkaca pada kasus moda raya terpadu (MRT), perubahan perilaku masyarakat dalam menggunakan transportasi umum mulai dari antre dan menerapkan tiket elektronik dapat terlihat bahkan kurang dari enam bulan.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2025

