Produk: MRT

  • Airlangga Nggak Mau Naik Transportasi Umum, Ini Alasannya

    Airlangga Nggak Mau Naik Transportasi Umum, Ini Alasannya

    Jakarta

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto merespons tantangan publik yang meminta pejabat negara ke kantor naik transportasi umum. Menariknya, dia mengaku belum mau. Apa alasannya?

    Dengan nada bercanda, Airlangga mengaku tak mau ke kantor naik transportasi umum sebelum ada mass rapid transit (MRT) yang berhenti tepat di depan kantornya. Sejauh ini, memang belum ada stasiun MRT di kawasan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat.

    “Soalnya MRT gak ada yang berhenti tuh di depan situ (Kantor Kemenko Perekonomian),” kelakar Airlangga di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, dikutip dari CNN Indonesia, Sabtu (7/2).

    “Saya mau naik MRT kalau berhenti di depan situ (Kantor Kemenko Perekonomian),” sambungnya.

    Airlangga Hartarto Foto: dok. Kemenko Perekonomian

    Menko Airlangga menegaskan, dia akan menunggu sampai pembangunan MRT fase dua rampung. Setelah itu, ia memberi sinyal siap menerima tantangan menaiki transportasi umum ketika bertugas sebagai pejabat publik.

    Diberitakan detikOto sebelumnya, usulan pejabat publik naik kendaraan umum disampaikan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI). Ide tersebut meniru pejabat-pejabat di Swedia yang ke mana-mana terbiasa naik transportasi massal.

    “Perhitungkan, sekarang setiap hari lebih dari 100-an kendaraan harus dikawal polisi menuju tempat beraktivitas, jalan-jalan di Jakarta akan semakin macet dan membikin pengguna jalan menjadi stress dengan bunyi-bunyian sirene kendaraan patwal,” kata Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah MTI Djoko Setijowarno.

    Djoko berharap, pejabat semestinya bisa menjadi contoh masyarakat untuk penggunaan transportasi publik. Khususnya bagi pejabat yang sehari-hari melintas di Jakarta. Sebab, kota metropolitan tersebut sudah punya kendaraan umum yang saling terhubung.

    “Artinya, ketersediaan layanan angkutan umum di Jakarta sudah sedemikian merata tidak jauh berbeda dengan kota dunia lainnya yang masyarakat dan pejabat sudah terbiasa menggunakan angkutan umum. Angkutan umum yang tersedia di Jakarta sudah beragam, seperti ojek, bajaj, mikrolet, bus, KRL, LRT hingga MRT,” tuturnya.

    “Untuk kendaraan pimpinan Lembaga Negara Republik Indonesia dikhususkan cukup bagi presiden dan wakil presiden,” kata Djoko menambahkan.

    (sfn/lth)

  • Seventeen Konser di JIS Besok, Penonton Diimbau Gunakan Transportasi Umum

    Seventeen Konser di JIS Besok, Penonton Diimbau Gunakan Transportasi Umum

    Jakarta

    Grup idol K-pop Seventeen akan menggelar konser pada Sabtu 8 Februari di Jakarta International Stadium (JIS). Pihak pengelola JIS mengimbau para penonton menggunakan transportasi umum untuk menghindari kepadatan kendaraan.

    “Beberapa opsi transportasi umum yang direkomendasikan meliputi MRT, TransJakarta, dan KRL, yang dapat mengantarkan penonton ke lokasi dengan lebih efisien,” kata Head of Strategi Business Unit (SBU) JIS, Shinta Syamsul Arief, dalam keterangannya, Jumat (7/2/2025).

    Selain itu, penonton diharapkan untuk datang lebih awal guna menghindari antrean panjang dan memastikan proses pemeriksaan keamanan berjalan lancar. JIS juga akan memastikan bahwa aspek keamanan, kenyamanan, dan keselamatan penonton menjadi prioritas utama.

    “Dalam rangka mengantisipasi jumlah penonton yang besar, pihak JIS bekerja sama dengan kepolisian, petugas keamanan, dan instansi terkait untuk mengatur sistem keamanan yang ketat,” ujarnya.

    Di sisi lain, JIS menjelaskan bahwa konser K-Pop memerlukan perhatian khusus terkait manajemen kerumunan, aksesibilitas, dan fasilitas pendukung penonton, mengingat tingginya antusiasme penggemar.

    “Kita berkoordinasi dengan promotor dan penyelenggara untuk memastikan seluruh aspek operasional dapat berjalan dengan baik,” ucapnya.

    Maka, pihak JIS menyiapkan beberapa kantong parkir yang tersedia di Lapangan Benyamin Sueb dan area Ancol. Penonton nantinya dapat memarkir kendaraan di lokasi tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Ancol.

    “Tersedia shuttle untuk kendaraan mobil dan motor dari Lapangan Benyamin Sueb dan area belakang Wisma Atlet yang dapat mengantarkan penonton ke JIS,” kata Shinta.

    Lalu, untuk pengguna KRL Commuter Line dari Bekasi atau Cikarang, penonton bisa transit di Stasiun Kampung Bandan, lanjut ke Stasiun Ancol, kemudian menggunakan MikroTrans Jak 90.

    “Mereka yang dari Tangerang bisa naik KRL menuju Stasiun Duri, transit ke Kampung Bandan, lalu ke Stasiun Ancol dan lanjut MikroTrans Jak 90,” kata Shinta.

    Lalu, dari Bogor bisa menuju Stasiun Jakarta Kota, transit ke Ancol, lalu lanjut menggunakan MikroTrans. Kemudian dari Rangkasbitung bisa transit di Stasiun Tanah Abang, lanjut ke Kampung Bandan, lalu Ancol.

    Selain KRL, TransJakarta juga akan beroperasi menuju JIS. Berikut beberapa Koridor yang akan beroperasi melayani penumpang ke JIS:
    – Koridor 14 (Senen-JIS)
    – Koridor 14A (Harmoni-JIS)
    – Koridor 14B (Tanjung Priok-Senen via JIS)
    – Koridor 12P (Stasiun LRT Pegangsaan Dua-JIS)

    Selanjutnya, ada beberapa rute MikroTrans juga yang melayani JIS antara lain Jak 77, Jak 88, Jak 89, Jak 90, Jak 118, dan Jak 120.

    (bel/rfs)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Penonton Konser Seventeen di JIS Diimbau untuk Naik Transportasi Umum
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        7 Februari 2025

    Penonton Konser Seventeen di JIS Diimbau untuk Naik Transportasi Umum Megapolitan 7 Februari 2025

    Penonton Konser Seventeen di JIS Diimbau untuk Naik Transportasi Umum
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Para penonton konser boy group SEVENTEEN diimbau untuk menaiki transportasi umum saat menuju ke area konser di
    Jakarta International Stadium
    (JIS), Papanggo, Jakarta Utara, pada Sabtu (8/2/2025) dan Minggu (9/2/2025).
    Imbauan tersebut disampaikan oleh Head of SBU JIS, Shinta Syamsul Arief.
    “Penonton diimbau untuk menggunakan transportasi umum saat menuju konser,” ucap Shinta dalam keterangan tertulisnya, Jumat (7/2/2025).
    Shinta mengatakan, imbauan menaiki transportasi umum bertujuan untuk mengurangi kepadatan lalu lintas dan meminimalisir kemacetan di sekitar JIS.
    Ia pun merekomendasikan beberapa transportasi umum yang bisa digunakan para penonton untuk menuju JIS, di antaranya meliputi MRT, Transjakarta, dan KRL.
    Dengan menaiki transportasi umum, para penonton
    konser SEVENTEEN
    bisa sampai di JIS tepat waktu dan lebih efisien.
    Berikut rute transportasi umum untuk menuju ke JIS:
    > Para penumpang yang berangkat dari Bekasi atau Cikarang bisa transit di Stasiun Kampung Bandan, lanjut ke Stasiun Ancol. Kemudian, bisa menaiki MikroTrans Jak 90 untuk sampai ke JIS.
    > Apabila dari Tangerang, penonton bisa naik KRL dari Stasiun Duri, kemudian transit di Kampung Bandan. Kemudian, bisa menaiki MikroTrans Jak 90 untuk sampai ke JIS.
    > Dari Bogor, penumpang bisa menuju Stasiun Jakarta Kota, transit ke Ancol, lalu lanjut MikroTrans.
    > Dari Rangkasbitung, penonton bjsa transit di Stasiun Tanah Abang, lanjut ke Kampung Bandan, lalu Ancol.
    > Koridor 14 (Senen-JIS)
    > Koridor 14A (Harmoni-JIS)
    > Koridor 14B (Tanjung Priok-Senen via JIS)
    > Koridor 12P (Stasiun LRT Pegangsaan Dua-JIS)
    Beberapa rute MikroTrans yang melayani jurusan JIS antara lain, Jak 77, Jak 88, Jak 89, Jak 90, Jak 118, dan Jak 120.
    LRT Jakarta tersedia bagi penonton yang ingin turun di Stasiun Pegangsaan Dua. Lalu, melanjutkan perjalanan dengan Transjakarta koridor 12P.
    Selain menaiki transportasi umum, para penonton diharapkan bisa datang lebih awal guna menghindari antrean panjang.
    Kemudian, agar proses masuk ke venue lancar, penonton juga diharapkan bisa mematuhi semua peraturan, termasuk tidak membawa barang-barang yang dilarang berupa senjata tajam, botol kaca, atau bahan mudah terbakar.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 2 Menteri Ikuti Saran Netizen Naik Transum, AHY Pilih “Run to Work”

    2 Menteri Ikuti Saran Netizen Naik Transum, AHY Pilih “Run to Work”

    Bisnis.com, JAKARTA – Pejabat yang berada dalam Kabinet Merah Putih (KMP) menanggapi tantangan netizen untuk naik transportasi umum.

    Tantangan ini muncul sebagai respon kritik soal penggunaan patwal untuk para menteri. Netizen menilai bahwa patwal akan menimbulkan kecemburuan sosial di tengah masyarakat.

    Masyarakat kemudian meminta pejabat untuk naik transportasi umum agar bisa bercampur dengan masyarakat.

    Dua menteri Prabowo Subianto langsung menanggapi tantangan netizen dengan naik transportasi umum untuk pergi ke kantor.

    Mereka adalah Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto dan Menteri Koordinator Pangan Zulkifli Hasan.

    Melalui akun Instagram, Bima Arya membagikan perjalanannya menggunakan KRL dari Bogor ke Jakarta pada Rabu (5/2/2025).

    Terlihat dalam unggahannya, ia naik KRL bersama dengan seorang staff berbaju putih. Sebelumnya ia naik taksi online menuju Stasiun Bogor sebelum melanjutkan perjalanan dengan KRL menuju Jakarta.

    Ia kemudian berhenti di Stasiun Juanda dan berjalan kaki menuju kantor.

    “Total waktu tempuh sekitar 1 jam 50 menit. Pengeluaran: taksi online Rp 31.500, commuterline Rp 6.000. Respect untuk Roker/Anker yang tiap hari naik KRL,” kata Bima Arya. 

    Di sisi lain, Zulkifli Hasan juga naik transportasi umum menggunakan MRT bersama sejumlah stafnya.

    Berbeda dengan dua rekannya, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memilih untuk berlari menuju kantor.

    Perjalanannya menuju kantor tersebut dibagikan di akun media sosialnya pada Rabu (5/2).

    “Run to Work,” tulis AHY.

    Dalam video yang dibagikannya, ia berlari menggunakan pakaian olahraga berwarna hijau dan ditemani oleh dua staff.

    “Selamat pagi teman-teman, saat ini saya sedang lari menuju kantor. So, run to work di tengah-tengah kesibukan dan padatnya Ibu kota Jakarta. Tentu kita harus tetap menjaga kesehatan dan kebugaran. Tetap sehat, Garuda Finishers” kata AHY sembari berlari menuju kantornya.

  • 7 Acara di Jakarta 7 Februari 2025, Ada Carat Station hingga Mega Wedding Festival

    7 Acara di Jakarta 7 Februari 2025, Ada Carat Station hingga Mega Wedding Festival

    PIKIRAN RAKYAT – Jakarta kembali menjadi pusat perhatian dengan beragam acara menarik yang digelar pada hari ini, Jumat, 7 Februari 2025.

    Mulai dari pameran seni, pasar kreatif, hingga festival pernikahan, kota ini menawarkan beragam pilihan aktivitas bagi warga dan pengunjung.

    7 Acara di Jakarta 7 Februari 2025

    1. Membangun di Lahan Basah dari Gudang Barat hingga Museum Bahari 1652-1977

    Bagi Anda yang tertarik dengan sejarah maritim, pameran ini di Museum Bahari Jakarta adalah pilihan yang tepat. Anda akan diajak bertualang melalui sejarah pembangunan di lahan basah Jakarta.

    Museum Bahari Jakarta
    08.00-16.00 WIB
    Berbayar

    2. Pameran History Museum BI dan Pameran Immersive

    Museum Bank Indonesia menawarkan dua pameran menarik, yaitu pameran sejarah bank sentral dan pameran imersif yang menggabungkan teknologi dan seni.

    Museum BI Kota Tua
    08.00-15.00 WIB
    Berbayar

    3. Local Market.id 20th Edition

    Pecinta produk lokal bisa mengunjungi Urban Forest Cipete untuk menikmati beragam produk buatan UMKM di acara Local Market.id.

    Urban Forest Cipete
    08.00-15.00 WIB
    Gratis

    4. Pameran Tunggal Natasha Tontey ‘Primate Visions: Macaque Macabre’

    Bagi pencinta seni rupa, pameran karya Natasha Tontey di Museum MACAN menawarkan pengalaman estetika yang unik.

    Museum MACAN
    10.00-18.00 WIB
    Berbayar

    Museum Macan museummacan

    5. Pameran INACRAFT 2025

    Pameran kerajinan tangan terbesar di Indonesia ini kembali digelar di Jakarta Convention Center. Anda bisa menemukan berbagai produk kerajinan tangan dari seluruh Indonesia.

    Jakarta International Convention Center
    Berbayar

    6. Event Spotify Carat Station Jakarta

    Penggemar K-Pop, khususnya SEVENTEEN, pasti tidak ingin melewatkan acara ini. Spotify Carat Station Jakarta menawarkan berbagai aktivitas seru untuk merayakan konser SEVENTEEN.

    City Hall PIM 3
    Gratis

    7. Jakarta Mega Wedding Festival

    Bagi Anda yang sedang merencanakan pernikahan, acara ini adalah tempat yang tepat untuk mencari inspirasi dan vendor pernikahan.

    Jiexpo Kemayoran Hall C3
    Berbayar

    Tips Menghadiri Acara

    Pastikan Anda sudah memeriksa jadwal acara secara detail agar tidak melewatkan kegiatan yang ingin Anda ikuti.

    Pertimbangkan menggunakan transportasi umum atau layanan ride-hailing untuk menghindari kemacetan. Jangan lupa membawa uang tunai, kartu identitas, dan perlengkapan lainnya yang diperlukan.

    Dengan banyaknya acara yang digelar, diperkirakan akan terjadi peningkatan volume kendaraan di beberapa ruas jalan di Jakarta. Sebaiknya Anda mengantisipasi kemacetan dengan:

    – Gunakan aplikasi peta untuk mencari rute alternatif yang lebih lancar.

    – Usahakan untuk berangkat lebih awal agar tidak terjebak dalam kemacetan.

    – Manfaatkan transportasi umum seperti MRT, LRT, atau Transjakarta.

    Disclaimer: Informasi mengenai jadwal dan lokasi acara dapat berubah sewaktu-waktu. Sebaiknya Anda mengkonfirmasi informasi terbaru melalui sumber resmi penyelenggara acara.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Perahu Eretan di Pesanggrahan, Mengayuh Melawan Zaman
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        6 Februari 2025

    Perahu Eretan di Pesanggrahan, Mengayuh Melawan Zaman Megapolitan 6 Februari 2025

    Perahu Eretan di Pesanggrahan, Mengayuh Melawan Zaman
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Jakarta, sebuah kota yang dipenuhi dengan gedung-gedung pencakar langit, kendaraan bermotor berdesakan, dan kemajuan transportasi yang tak terbendung, masih memiliki sebuah sisi yang tak banyak diketahui.
    Di antara hiruk-pikuk tersebut, masih ada satu pemandangan yang bertahan, sebuah tradisi yang mengalir di antara riak-riak air Kali Pesanggrahan.
    Perahu eretan
    , sebuah transportasi sederhana yang dioperasikan dengan tali tambang, tetap menjadi pilihan utama bagi para siswa di wilayah Jakarta Selatan itu.
    “Ramainya sama anak sekolah pas agak lebih siang, sekitar pukul 14.00 WIB mungkin,” ujar Enda, sang pengemudi perahu.
    Pada Kamis (6/2/2025), di antara deretan jalanan yang sibuk, perahu-perahu kecil itu meluncur perlahan di permukaan kali, dengan latar belakang bangunan-bangunan tinggi di Jakarta yang seolah menutup cakrawala.
    Tali tambang yang membentang di atas air, berfungsi sebagai penggerak perahu, seolah memberikan sentuhan tradisi di tengah gemerlapnya kemajuan transportasi canggih seperti MRT, LRT dan Transjakarta.
    Perahu-perahu ini memiliki lebar sekitar 2,5 hingga 3 meter dan mengapung di atas kali yang memiliki lebar hampir 20 meter, menembus kesibukan kota dengan irama yang jauh lebih tenang.
    Setiap pagi dan siang, perahu-perahu Enda dipenuhi para siswa yang mencari jalan pintas menyeberangi Kali Pesanggrahan.
    Meski Jakarta kini dilengkapi dengan berbagai moda transportasi canggih, Enda dan perahunya tetap menjadi penghubung yang tak ternilai harganya bagi para pelajar.
    Lokasi penyeberangan ini begitu strategis, terletak di antara dua sekolah besar, MTSN 13 Jakarta dan SMPN 31 Jakarta.
    Sebuah pilihan efisien bagi mereka yang ingin menyingkat perjalanan setelah lelah belajar di sekolah.
    Namun, siapa sangka, sebuah perahu yang digerakkan dengan tangan justru membawa mereka menyeberang sungai lebih cepat daripada kendaraan harus berputar di jalanan yang macet.
    “Kalau pakai kendaraan motor itu, buat bisa menyeberang, palingan di pertigaan ke arah sana tuh (Tanah Kusir), jaraknya sekitar satu kilometer lebih,” ujar Enda.
    Perahu eretan ini sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Bukan hanya bagi Enda, tetapi juga bagi para siswa yang telah menjadikannya bagian dari rutinitas mereka.
    Enda, yang setiap hari melakukan lebih dari 30 perjalanan bolak-balik, mengangkut tujuh hingga 10 penumpang dalam satu kali perjalanan, bekerja keras dari pagi hingga malam.
    “Tapi kalau ada warga yang belanja subuh atau biasanya abang bakso cilok yang pulang jam 23.00 WIB, itu tetap saya coba seberangin,” ungkap Enda.
    Bagi para siswa, seperti yang terlihat pada tiga anak SD yang sedang menunggu untuk naik,
    perahu eretan
    ini bukan hanya soal transportasi, tetapi juga tentang kepraktisan.
    Dengan uang Rp 2.000 yang mereka keluarkan dari kantong seragam, mereka menyebrangi kali dan merasa seolah dunia mereka jadi lebih dekat.
    “Ya lumayan jauh, makanya pada milih menyeberang lewat sini, hemat energi dan setelah naik ini kan jarak perjalanan mereka mungkin berkurang juga,” kata Enda.
    Dalam keseharian para pelajar dan warga, perahu eretan berfungsi lebih dari sekedar alat transportasi.
    Ia menjadi saksi bisu dari kehidupan sederhana yang tetap ada, meskipun dikelilingi oleh laju modernitas yang cepat.
    Tidak jauh dari jantung ibu kota, di mana MRT, LRT, Transjakarta bahkan ojek online berlalu lalang, perahu eretan tetap bertahan.
    Perahu eretan memberikan kenyamanan dengan cara yang berbeda, menyatukan tradisi dan kebutuhan sehari-hari yang tak lekang oleh waktu.
    Di tengah gemuruh kota yang terus maju, perahu eretan tetap mengalir tenang, mengingatkan kita bahwa dalam setiap perjalanan, tak selamanya kecepatan adalah segalanya.
    (Reporter: Dinda Aulia Ramadhanty | Editor: Abdul Haris Maulana, Larissa Huda)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Progres Proyek MRT Fase 2A Bundaran HI-Kota Capai 85,55%, Begini Perkembangannya

    Progres Proyek MRT Fase 2A Bundaran HI-Kota Capai 85,55%, Begini Perkembangannya

    Bisnis.com, JAKARTA — Proyek MRT 2A yang menghubungkan Bundaran HI hingga Kota telah mencapai progres pembangunan 85,44% per 25 Januari 2025. 

    Manajemen PT MRT Jakarta (Perseroda) memaparkan progres pembangunan kontrak paket CP201 (Thamrin—Monas) telah mencapai 85,44%. Beberapa pekerjaan utama di Stasiun Thamrin yang sedang berlangsung mencakup pemasangan sheetpile di entre 4, 7, dan 8, instalasi sistem HVAC, sistem suplai air dan drainase, sistem pemadam kebakaran, serta kelistrikan. 

    Selain itu, tim konstruksi tengah menyelesaikan proses finishing, termasuk plester dan pengecatan dinding area beranda peron. Instalasi dinding AAC dan PSD hanging beam di area peron juga terus dikerjakan. Stasiun ini menjadi yang terpanjang dalam fase 2A dengan panjang sekitar 440 meter.  

    Di Stasiun Monas, percepatan pembangunan terus dilakukan dengan fokus pada pemasangan homogenous tiles di koridor entre 2 serta uji coba eskalator di peron dan beranda peron. MRT Jakarta menargetkan konstruksi CP201 rampung pada akhir 2025.  

    Untuk CP202 (Harmoni—Sawah Besar—Mangga Besar), yang dimulai sejak 25 Juni 2022, progresnya kini mencapai 46,11%. Di Stasiun Harmoni, tim konstruksi sedang mengerjakan eskavasi boks stasiun, pengecoran lantai dasar, atap stasiun, serta area beranda peron. Pemasangan gantry crane juga tengah dilakukan sebagai persiapan pembangunan terowongan.  

    Pekerjaan ekskavasi boks stasiun di Stasiun Sawah Besar dan Mangga Besar masih berlangsung. Setelah menyelesaikan D-Wall, tim melanjutkan dengan ekskavasi area launching dan receiving shaft TBM serta pengecoran roof slab boks stasiun. Kedua stasiun ini akan menjadi stasiun bawah tanah empat lantai pertama di Indonesia.  

    Pada CP203 (Glodok—Kota), dua terowongan penghubung telah rampung dengan progres keseluruhan mencapai 67,95%. Di Stasiun Kota, pekerjaan meliputi pembangunan struktur peron, tangga, dinding arsitektur, serta instalasi mekanikal, elektrikal, dan pipa.

    Tim juga sedang membangun entre 3 dan 4. Sementara itu, di Stasiun Glodok, terowongan dari sisi selatan menuju utara Stasiun Mangga Besar sedang dalam proses pengerjaan dengan TBM 1, sementara TBM 2 telah menyelesaikan terowongan northbound. Pekerjaan lain, termasuk konstruksi tangga akses damkar di sisi utara serta instalasi mekanikal dan elektrikal, masih terus dikebut.  

    Pada CP205, yang mencakup sistem perkeretaapian dan rel, proyek ini telah berjalan sejak kontrak ditandatangani antara PT MRT Jakarta (Perseroda) dan Sojitz Corporation pada 17 April 2024.

    Hingga 25 Januari 2025, progresnya mencapai 11,48%, dengan fokus pada pengangkutan rel fase 2A, desain kapasitas main transformer, kabel 20kV, serta sistem ROCS. Selain itu, desain sistem telekomunikasi dan signaling backup automatic train supervision server juga tengah dibahas.  

    Untuk CP206 (rolling stock), saat ini sedang dalam tahap market sounding dengan kandidat potensial untuk re-bidding. Sementara itu, CP207, yang berfokus pada sistem pembayaran otomatis (automatic fare collection system), masih dalam proses klarifikasi dokumen tender.  

    Sebagai informasi, fase 2A MRT Jakarta akan menghubungkan Bundaran HI hingga Kota dengan panjang sekitar 5,8 kilometer dan terdiri atas tujuh stasiun bawah tanah, yaitu Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, dan Kota. Pembangunan ini dibagi menjadi dua segmen yaitu Bundaran HI—Harmoni yang ditargetkan selesai pada 2027 dan Harmoni—Kota yang ditargetkan rampung pada 2029. Adapun, fase 2B, yang akan melanjutkan jalur hingga Depo Ancol Barat, masih dalam tahap studi kelayakan.  

    Proyek ini menelan biaya sekitar Rp25,3 triliun, didanai melalui pinjaman kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Jepang. Berbeda dengan fase 1, fase 2A dikembangkan dengan konsep kawasan berorientasi transit (transit-oriented development).

  • Haruskah Muncul Korban, Sebelum Aturan Skuter Listrik Berlaku

    Haruskah Muncul Korban, Sebelum Aturan Skuter Listrik Berlaku

    JAKARTA – Permasalahan soal skuter listrik atau e-scooter, satu persatu mulai bermunculan. Mulai dari regulasi yang mengatur penggunaan skuter listik di area publik hingga minimnya fasilitas penunjuang keselamatan penggunanya. 

    Sampai pada Minggu, 10 November lalu, dua pengguna skuter listrik Grabwheels menjadi korban tabrak lari di kawasan FX Sudirman, Jakarta Pusat. Wisnu (18) dan Ammar (18) harus meregang nyawa, lantara ditabrak oleh pengendara mobil. 

    Insiden kecelakan lalu lintas itu terjadi di kawasan Gate 3 Gelora Bung Karno. Berdasarkan penuturan korban yang selamat, insiden itu terjadi ketika sebuah mobil sedan melaju cukup kencang melaju dari arah Senayan menuju pusat perbelanjaan FX Sudirman. 

    Pada saat itu, pengemudi mobil yang belakangan diketahui berada dalam pengaruh minuman beralkohol berusaha menghindari para remaja yang sedang berboncengan dengan otopet listrik itu. “Pada saat mau menyalip ke arah jalur sebelah kiri, ternyata akhirnya menabrak,” ucap Kasubdit Bin Gakkum Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kompol Fahri Siregar di Jakarta, Rabu, 13 November 2019.

    adik gw, ammar jadi salah satu korban kecelakaan ini dan anehnya gak ada satupun media yang meliput kecelalaan ini tolong @TMCPoldaMetro usut tuntas kecelakaan ini. dan pihak @GrabID buatlah kajian tentang safety layanan grabwheels kalian. pic.twitter.com/qAyq0KZ7Lz

    — Alan Darmasaputra (@alandarma_s) November 12, 2019

    Menurut Fahri, empat remaja di antaranya mengalami luka-luka ringan karena terhindar dari tabrakan. Sementara dua lainnya yakni Ammar dan Wisnu tidak tertolong, meski sempat dibawa ke rumah sakit terdekat untuk diberikan pertolongan. 

    “Dari hasil pemeriksaan urine, tidak dinyatakan positif narkoba. Tapi memang dia minum alkhohol, dia (Saat Berkendara) dipengaruhi alkhohol,” tegas Fahri.

    Dari hasil olah TKP, DH pengemudi yang menabrak keenam remaja tersebut ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat dengan Pasal 310 juncto Pasal 311 UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. 

    Aturan keselamatan skuter listrik

    Grab Indonesia, selaku penyedia layanan GrabWheels telah memberikan komentar terkait insiden yang terjadi. Pihak GrabWheels akan menindaklanjuti laporan yang terjadi serta melakukan investigasi kejadian tersebut.

    “Segenap manajemen Grab menyesali kejadian ini dan turut berduka cita bagi keluarga dan rekan yang ditinggalkan. Kami telah menghubungi pihak keluarga pengguna dan prioritas kami saat ini adalah memberikan dukungan penuh dan bantuan yang dibutuhkan oleh pengguna dan keluarganya,” kata CEO of GrabWheels, TJ Tham dalam keterangannya.

    “Grab berkomitmen untuk terus meningkatkan keamanan penggunaan GrabWheels melalui edukasi kepada pengguna dan bekerja sama dengan pihak terkait dalam upaya menjaga keselamatan,” sambungnya.

    Di sisi lain, Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta masih menggodok regulasi dan aturan terkait penggunaan skuter listrik di ibu kota. Hal ini merupakan buntut dari peristiwa tabrakan antara pengemudi mobil dengan pengguna skuter listrik hingga meregang nyawa pada Minggu, 10 November kemarin.

    “Pemprov DKI akan melakukan pengaturan terhadap operasional eScooter yang disewakan dan untuk tahap awal sambil menunggu regulasinya terbit. Kami sudah sampaikan kepada operator eScooter untuk kita larang mereka beroperasi di trotoar, JPO, dan kalau mau beroperasi silakan masuk ke jalur sepeda,” ujar Kepala Dishub DKI Jakarta, Syahrin Liputo. 

    Polemik skuter listrik saat ini bukan hanya terjadi di Indonesia. Sejak awal November, Singapura sudah mengeluarkan larangan penggunaan skuter listrik di trotoar. Pelarangan dilakukan atas alasan keamanan. Pada awal 2020, pengguna yang menggunakan skuter listrik di trotoar akan kena denda.

    Kebijakan ini keluar setelah kecerobohan pengendara skuter listrik menewaskan seorang pengendara sepeda bernama Ong Bee Eng (65). Dia terluka serius akibat dihantam seorang pengendara skuter listrik di wilayah Bedok, dekat stasiun MRT Tanah Merah.

    Kini pengendara skuter listrik di Singapura hanya bisa digunakan pada jalur khusus sepeda. Singapura menjadi negara ketiga yang melarang penggunaan skuter listrik di trotoar setelah sebelumnya Jerman dan Prancis memberlakukan larangan serupa.

  • Jangan Lagi Main Skuter Listrik Malam-Malam

    Jangan Lagi Main Skuter Listrik Malam-Malam

    JAKARTA – Dinas Perhubungan (Dishub) DKI bakal melarang penggunaan skuter listrik (eScooter) di atas pukul 11 malam. Hal ini merupakan buntut dari peristiwa tabrakan antara pengemudi mobil dengan pengguna skuter listrik hingga meregang nyawa pada Minggu, 10 November kemarin.

    Kepala Dishub DKI Syafrin Liputo menjelaskan, alasan pembatasan jam penggunaan skuter listrik pukul 11 malam karena menyesuaikan pengoperasian transportasi massal seperti Transjakarta dan Moda Raya Terpadu (MRT). 

    Mengingat, harapan awal Pemprov DKI soal penggunaan skuter menjadi alat transportasi yang mengantar pengguna menuju halte dan stasiun sebagai sarana bepergian.

    “Untuk jam operasi yang kita kaji sekarang, kita inline dengan sistem angkutan umum massal yang beroperasi, seperti Transjakarta atau MRT mulai jam 5 pagi sampai 11 malam. Kita harapkan, setelah jam 11 malam operator escooter tidak lagi menyewakan itu,” kata Syafrin saat dihubungi, Rabu, 13 November.

    Pembatasan jam operasional ini dilakukan sambil menunggu regulasi yang sedang dikaji oleh Pemprov DKI. Targetnya, aturan terkait penggunaan skuter listrik bakal berlaku mulai Desember tahun ini. 

    “Minggu ini kita finalisasi, kemudian minggu depan kita verbalkan. Kami berharap akhir November sudah ditandatangani Pak Gubernur Anies Baswedan,” ucap dia. 

    Sebenarnya, kajian untuk membentuk regulasi soal pengoperasional skuter listrik sudah diwacanakan sejak penyedia jasa skuter, GrabWheels, mulai marak pada awal Oktober lalu. 

    Tapi, hingga penggunaan skuter mulai meresahkan pejalan kaki, kerusakan dasilitas jembatan penyeberangan orang (JPO), hingga menelan korban jiwa, regulasi belum juga keluar.

    Sebenarnya Pemprov DKI juga tak mau mengulur waktu dalam merumuskan Peraturan Gubernur (Pergub) soal skuter listrik. Tapi, tak dapat dipungkiri bahwa aturan penggunaan skuter listrik mesti dibuat secara komprehensif.

    “Kajiannya tidak mungkin parsial kita sebatas melakukan pengaturan terhadap eScooter. Tapi seluruh elemen yang ada akan kita kaji, sehingga ketika kita mengeluarkan aturan bulan ini tidak sebentar-sebentar direvisi,” jelas dia.

  • MRT Jakarta dan Palyja koordinasi tangani sampah di keran air minum

    MRT Jakarta dan Palyja koordinasi tangani sampah di keran air minum

    Jakarta (ANTARA) – PT MRT Jakarta (Perseroda) dan PT Perusahaan Air Minum Lyonnaise Jaya (Palyja) berkoordinasi untuk menangani sampah di fasilitas keran air siap minum (water fountain).

    “Saat ini kami telah berkoordinasi dengan Palyja dalam penanganan sampah di fasilitas keran air siap minum tersebut,” kata Kepala Divisi Corporate Secretary PT MRT Jakarta (Perseroda) Ahmad Pratomo di Jakarta, Selasa.

    Ahmad mengatakan fasilitas keran air siap minum ini merupakan bagian program tanggung jawab sosial (Corporate Social Responsibility/CSR) PT Palyja bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang dipasang pada 2019.

    Fasilitas ini telah dipasang di beberapa titik strategis di kota Jakarta. Salah satu titiknya dekat dengan Stasiun MRT Jakarta.

    MRT Jakarta senantiasa mengimbau masyarakat untuk menjaga fasilitas umum dan ruang publik sebagai bentuk tanggung jawab bersama.

    “Dengan membuang sampah pada tempatnya serta memperhatikan aturan yang berlaku, diharapkan fasilitas umum dan ruang publik tetap berfungsi dan nyaman untuk digunakan,” ujarnya.

    Sebelumnya, beredar di media sosial X, sebuah foto yang menampakkan fasilitas keran air minum gratis malah dijadikan tempat pembuangan sampah oleh oknum tak bertanggung jawab.

    Fasilitas keran air minum gratis itu berada dekat dengan Stasiun MRT Jakarta Blok M BCA, Jakarta Selatan.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025