Produk: MRT

  • HUT RI, Menhub ajak warga pakai LRT hingga KRL dengan tarif Rp80

    HUT RI, Menhub ajak warga pakai LRT hingga KRL dengan tarif Rp80

    berlaku untuk seluruh layanan perjalanan KRL Jabodetabek, LRT Jabodebek, LRT Jakarta dan MRT Jakarta pada 17 – 18 Agustus 2025

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi mengajak masyarakat Jabodetabek menggunakan LRT hingga KRL dengan memanfaatkan tarif Rp80 khusus saat peringatan HUT Ke-80 RI sebagai bentuk dukungan mobilitas di Hari Kemerdekaan.

    “Dengan adanya promo tarif kemerdekaan RI, kami harapkan akan semakin banyak warga Jakarta dan sekitarnya yang bisa merasakan kenyamanan naik transportasi umum,” kata Menhub di Jakarta, Jumat.

    Dalam rangka menyemarakkan Peringatan Hari Ulang Tahun Ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Kementerian Perhubungan dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama para operator perkeretaapian menghadirkan program diskon tarif khusus, yaitu menjadi sebesar Rp80.

    Tarif khusus ini berlaku untuk seluruh layanan perjalanan KRL Jabodetabek, LRT Jabodebek, LRT Jakarta dan MRT Jakarta pada 17 – 18 Agustus 2025.

    Kebijakan tersebut merupakan wujud kolaborasi antara pemerintah dan operator perkeretaapian dalam mendukung perayaan Hari Kemerdekaan RI sekaligus meningkatkan akses masyarakat terhadap transportasi publik.

    “Sehingga tidak hanya di tanggal 17 dan 18 Agustus saja, namun masyarakat juga terus memanfaatkan moda transportasi umum untuk mobilitas sehari-hari mereka,” ujar Menhub.

    Tarif flat Rp80 diterapkan pada seluruh rute dan jarak perjalanan KRL Jabodetabek, MRT Jakarta, LRT Jabodebek dan LRT Jakarta.

    Menhub menyampaikan program ini mencerminkan semangat gotong royong dan komitmen untuk menghadirkan transportasi publik yang inklusif, aman dan sangat terjangkau, sehingga diharapkan masyarakat dapat turut merasakan euforia kemerdekaan.

    Di sisi lain, pihak operator telah menyiapkan beberapa langkah strategis untuk mendukung kelancaran operasional pada momen tersebut.

    Hal ini termasuk penyesuaian jadwal operasional untuk meminimalkan headway (jarak antar kereta), penguatan pengamanan di sejumlah stasiun, serta sosialisasi intensif melalui media massa, komunitas dan platform digital.

    Penyesuaian dilakukan sekaligus untuk mendukung kelancaran kegiatan Pesta Rakyat dan Karnaval Kemerdekaan yang akan berlangsung di kawasan Monas hingga Jalan M.H. Thamrin-Sudirman Jakarta Pusat.

    Menhub berharap melalui inisiatif ini, masyarakat tidak hanya dapat menikmati tarif yang sangat terjangkau, tetapi juga dapat merasakan kebersamaan, kebanggaan dan semangat kemerdekaan.

    “Perayaan hari kemerdekaan di tahun ini sekaligus dapat menjadi sebuah simbol nyata bahwa transportasi publik khususnya Kereta Api dapat menjadi bagian penting dalam menyatukan bangsa,” kata Menhub.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Soal MRT Tangsel, Menhub Tunggu Kajian dari MRT Jakarta dan Sinar Mas

    Soal MRT Tangsel, Menhub Tunggu Kajian dari MRT Jakarta dan Sinar Mas

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandi mengaku masih menanti hasil kajian atau feasible study dari MRT Jakarta (Perseroda) dan PT Sinar Mas Land terkait pembangunan MRT sampai dengan Tangerang Selatan.

    “MRT Tangsel kami tunggu, mereka lagi lakukan kajian,” ujarnya dalam Media Briefing, Kamis (14/8/2025). 

    Sebagaimana diketahui, kolaborasi pemerintah dan swasta melalui MRT dan Sinar Mas Land dalam pengembangan jalur MRT Lebak Bulus–Serpong menjadi ‘angin segar’ bagi kabar yang telah dinantikan sejak 2018. 

    Pada kesempatan yang sama, Direktur Perkeretaapian Allan Tandiono menambahkan bahwa pada dasarnya pemerintah menyambut potensi pengembangan MRT melalui investasi swasta karena mengingat keterbatasan anggaran. 

    Pihaknya mendorong pembiayaan kreatif alias creative financing yang melibatkan swasta untuk meningkatkan konektivitas Jakarta dengan wilayah Tangerang tersebut. 

    “Di mana swasta bantu pemerintah untuk membangun jalur rel. Kami menunggu studi kelayakannya dan akan kita evaluasi bersama,” tambahnya. 

    Pasalnya, kebutuhan dana untuk memperpanjang jalur MRT tersebut diketahui mencapai membutuhkan biaya pembangunan mencapai US$1,25 miliar atau sekitar Rp20,34 triliun (kurs Rp16.272 per dolar AS).

    Belum lagi, proyek MRT Jakarta – Tangsel juga nantinya bakal membutuhkan biaya operasional mencapai US$11,7 juta atau sekitar Rp190,31 miliar per tahun.  

    Saat ini, PT MRT Jakarta (Perseroda) pun melakukan studi terkait perluasan rute layanan ke wilayah tersebut tanpa menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), melainkan melalui Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). 

    Tercatat potensi jumlah penduduk yang bakal terlayani dari pengadaan proyek MRT Jakarta – Tangsel itu kurang lebih mencapai 106.347 jiwa. Sementara itu, apabila trase dibangun Lebak Bulus – Pondok Cabe – Rawa Buntu demand penumpang pada tahun 2030 diperkirakan tembus 204.119 penumpang per hari. 

    Adapun, pembangunan MRT yang saat ini tengah berlangsung adalah MRT fase 2A rute Utara—Selatan yang melanjutkan rute Thamrin ke Kota dan tercatat telah mencapai 51,31% per Juli 2025. 

    Untuk diketahui, proyek pembangunan MRT Jakarta fase 2 membentang sepanjang sekitar 11,8 kilometer dari kawasan Bundaran HI hingga Ancol Barat. Fase 2 ini melanjutkan koridor utara—selatan fase 1 yang telah beroperasi sejak 2019 lalu, yaitu dari Lebak Bulus sampai dengan Bundaran HI.  

    Alhasil dengan hadirnya fase 2 ini, total panjang jalur utara—selatan menjadi sekitar 27,8 kilometer dengan total waktu perjalanan dari Stasiun Lebak Bulus Grab hingga Stasiun Kota sekitar 45 menit. 

  • Naik Angkutan Umum Tarif Rp 80 Perak Berlaku 2 Hari, Catat Tanggalnya

    Naik Angkutan Umum Tarif Rp 80 Perak Berlaku 2 Hari, Catat Tanggalnya

    Jakarta

    Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberlakukan tarif Rp 80 untuk naik transportasi umum. Tak cuma sehari, tarif Rp 80 itu berlaku selama dua hari, catat, nih, tanggalnya.

    Pemprov DKI Jakarta memperpanjang masa berlaku tarif khusus Rp 80 untuk transportasi publik. Sebelumnya, tarif Rp 80 itu hanya berlaku pada 17 Agustus 2025, tapi kemudian diperpanjang jadi 2 hari, yakni 17-18 Agustus 2025.

    Tarif Rp 80 untuk transportasi umum ini merupakan bagian dari perayaan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.

    Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo, mengatakan kebijakan ini diambil sebagai bentuk apresiasi kepada masyarakat sekaligus untuk mendorong penggunaan transportasi publik.

    “Kami memutuskan untuk memperpanjang menjadi dua hari. Kami ingin warga Jakarta dan sekitarnya dapat menikmati momen kemerdekaan dengan lebih leluasa, sekaligus mengurangi penggunaan kendaraan pribadi,” kata Syafrin dikutip website resmi Pemprov DKI Jakarta.

    Menurut Syafrin, tarif Rp 80 ini bukan hanya bentuk peringatan simbolik. Kebijakan itu menjadi ajakan kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam perayaan kemerdekaan dengan cara yang ramah lingkungan, terjangkau, dan berorientasi publik.

    Selain sebagai bentuk perayaan nasional, program ini juga menjadi bagian dari kampanye jangka panjang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk meningkatkan jumlah pengguna transportasi publik.

    “Dengan kebijakan ini, Jakarta berharap perayaan HUT ke-80 Kemerdekaan RI menjadi momen bersejarah yang tidak hanya dipenuhi semangat nasionalisme, tetapi juga menunjukkan komitmen bersama terhadap transportasi publik yang inklusif dan berkelanjutan,” jelasnya.

    Adapun tarif Rp 80 itu berlaku untuk layanan Transjakarta (BRT, Non-BRT, dan Transjabodetabek), MRT Jakarta, serta LRT Jakarta untuk rute Velodrome-Pegangsaan Dua.

    Semua pengguna transportasi tersebut dapat menikmati tarif ini, dengan metode pembayaran menggunakan uang elektronik seperti Bank Mandiri E-Money, BCA Flazz, BNI Tap Cash, BRI Brizzi, Kartu JakLingko, KMT, JakCard, atau melalui aplikasi JakLingko dan MyMRTJ.

    Sementara itu, layanan angkutan umum yang sejak awal telah diberlakukan dengan tarif nol rupiah seperti Mikrotrans, Transjakarta Cares, dan layanan sosial lainnya, akan tetap beroperasi seperti biasa tanpa perubahan tarif.

    (rgr/din)

  • Ganjil Genap Jakarta Kamis 14 Agustus 2025, Perhatikan Jadwal dan Atur Perjalananmu! – Page 3

    Ganjil Genap Jakarta Kamis 14 Agustus 2025, Perhatikan Jadwal dan Atur Perjalananmu! – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Penerapan aturan ganjil genap di Jakarta kembali diberlakukan pada Kamis ini (14/8/2025) bertepatan dengan tanggal genap.

    Para pengendara mobil dengan pelat nomor berakhiran angka genap yakni 0, 2, 4, 6, dan 8 dapat melintas di sejumlah ruas jalan yang diawasi.

    Sedangkan bagi yang memiliki pelat nomor ganjil yaitu 1, 3, 5, 7, dan 9 disarankan mencari jalur alternatif atau memanfaatkan moda transportasi umum.

    Kebijakan ganjil genap Jakarta dirancang untuk mengatur arus lalu lintas, mengurangi kemacetan, serta mendorong penggunaan kendaraan yang lebih efisien.

    Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Jakarta melalui Dinas Perhubungan bersama pihak kepolisian menegaskan bahwa aturan ini berlaku pada jam-jam tertentu yang telah ditetapkan, yakni pukul 06.00–10.00 WIB pada pagi hari dan 16.00–21.00 WIB pada sore hingga malam hari.

    Di luar jam tersebut, kendaraan dengan pelat nomor ganjil maupun genap bebas melintas tanpa pembatasan.

    Seperti biasa, kebijakan ganjil genap ini tidak berlaku pada akhir pekan, yaitu Sabtu dan Minggu, serta hari libur nasional. Pengecualian ini juga berlaku bagi beberapa jenis kendaraan seperti ambulans, kendaraan dinas, kendaraan listrik, serta kendaraan yang membawa orang berkebutuhan khusus.

    Banyak warga Jakarta yang sudah mulai terbiasa mengatur jadwal perjalanan mereka sesuai dengan aturan ini. Beberapa memilih untuk berangkat lebih awal sebelum jam pemberlakuan, sementara yang lain memanfaatkan transportasi umum seperti MRT, LRT, TransJakarta, dan KRL.

    Dengan berbagai pilihan moda transportasi yang tersedia, masyarakat diharapkan dapat menyesuaikan diri dan memilih cara bepergian yang paling efektif.

    Aturan ganjil genap di Jakarta sesuai dengan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 88 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Pergub Nomor 155 Tahun 2018 tentang Pembatasan Lalu Lintas dengan Sistem Ganjil Genap.

    Pelanggaran terhadap kebijakan ganjil genap dapat dikenai sanksi berdasarkan Pasal 287 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

    Ancaman hukuman berupa denda maksimal Rp500.000 atau kurungan paling lama dua bulan tetap berlaku, termasuk bila pelanggaran terdeteksi oleh kamera pengawas yang tersebar di sejumlah titik.

    Selain itu, juga terdapat acuan dari Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 26 Tahun 2022 dan Surat Edaran Menteri Perhubungan Nomor 46 Tahun 2022, yang semuanya menjadi dasar hukum pelaksanaan pengendalian lalu lintas di wilayah Jakarta.

    Keberadaan sistem pemantauan berbasis kamera pengawas elektronik atau kamera Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) dan tilang elektronik menjadikan pelanggaran ini mudah terdeteksi.

    Dengan disiplin dan kesadaran bersama, diharapkan kebijakan ini dapat berjalan optimal. Pengendara yang mematuhi aturan tidak hanya membantu kelancaran lalu lintas, tetapi juga berkontribusi terhadap kualitas udara yang lebih baik di Jakarta.

    Penerapan ganjil genap mungkin terasa membatasi, tetapi jika dijalani dengan perencanaan yang tepat, aktivitas harian tetap bisa berjalan dengan nyaman.

    Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya memberlakukan aturan terbaru tentang sistem ganjil genap di Jakarta. Mulai 18 Oktober 2021, ganjil genap di Jakarta berlaku pada pukul 06.00-10.00 WIB dan 16.00-20.00 WIB.

  • Proyek di Jalan TB Simatupang Sampai Desember, Siap-siap Macet Terus

    Proyek di Jalan TB Simatupang Sampai Desember, Siap-siap Macet Terus

    Jakarta

    Kemacetan di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, dikeluhkan banyak orang. Salah satu biang kemacetan di jalan tersebut adalah karena adanya pekerjaan pemasangan pipa air limbah di kawasan itu. Pengendara disarankan mencari alternatif lain!

    Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta melakukan rekayasa lalu lintas di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan terkait dengan pekerjaan pemasangan pipa air limbah. Pekerjaan pemasangan pipa air limbah di Jalan TB Simatupang itu dilakukan secara bertahap. Hal itu mencakup persiapan, penggalian, pemasangan pipa metode jacking sepanjang 2.549 meter, pembuatan manhole, hingga reinstatement.

    Kepala Dishub DKI Jakarta, Syafrin Liputo mengatakan, rekayasa lalu lintas ini dilakukan untuk mendukung kelancaran pekerjaan dan meminimalisasi gangguan arus lalu lintas.

    “Pekerjaan akan dibagi menjadi beberapa section, dengan sebagian lokasi berada di area lahan privat, taman, maupun trotoar. Pada tahap yang memasuki badan jalan, kami akan melakukan pengaturan lalu lintas, termasuk pengurangan jumlah lajur secara sementara,” kata Syafrin seperti dikutip website resmi Pemprov DKI Jakarta.

    Syafrin mengimbau masyarakat untuk mengatur kembali rute perjalanan selama masa pekerjaan pemasangan pipa air limbah berlangsung. Warga bisa memanfaatkan jalur alternatif di sekitar lokasi, atau disarankan beralih menggunakan transportasi umum seperti Transjakarta maupun MRT Jakarta.

    “Kami menyarankan pengendara untuk menghindari Jalan TB Simatupang pada jam-jam sibuk, guna mengurangi potensi penumpukan kendaraan yang dapat memperparah kemacetan,” kata Syafrin.

    Perlu diketahui, pekerjaan pemasangan pipa air limbah itu dilakukan dalam beberapa seksi. Seksi pertama sampai ketiga berada di area lahan privat, taman/trotoar dan sudah berjalan. Sedangkan seksi 4 dan 5 dilakukan di badan jalan sehingga mengurangi lajur jalan yang bisa digunakan pengendara.

    Adapun pembagian lokasi pekerjaan tahap awal adalah:

    -Section1 berada di area lahan privat, taman/trotoar (sudah berjalan)

    -Section2 berada di area lahan privat, taman/trotoar (sudah berjalan)

    -Section3 berada di area lahan privat, taman/trotoar (sudah berjalan)

    -Section4

    1. Pit MS-4startingpit. Waktu pelaksanaan tanggal 5 Juli 2025-21 November 2025 berada di Jalan TB Simatupang sisi Selatan seberang pintu keluar gedung Cibis, lalu lintas yang semula dua lajur menjadi satu lajur selama pekerjaan berlangsung.

    2. Pit MS-6arrivingpit. Waktu pelaksanaan tanggal 5 Juli 2025-17 Oktober 2025 berada di Jalan TB Simatupang sisi Selatan depan SBBU, lalu lintas yang semula dua lajur menjadi satu lajur selama pekerjaan berlangsung.

    3. Pit MS-7arrivingpit. Waktu pelaksanaan tanggal 5 Juli 2025-21 November 2025 berada di Jalan TB Simatupang sisi Selatan depan warung makan sunda, lalu lintas yang semula dua lajur menjadi satu lajur selama pekerjaan berlangsung.

    4. Selama pekerjaan akan terjadi pengurangan lebar jalan.

    -Section 5

    1. PIT MU-42arrivingpit. Waktu pelaksanaan tanggal 20 September 2025-26 Desember 2025 berada di Jalan TB Simatupang sisi Utara depan gedung Ratu Prabu, lalu lintas yang semula tiga lajur menjadi dua lajur selama pekerjaan berlangsung.

    2. PIT MU-43startingpit. Waktu pelaksanaan tanggal 19 Juli 2025-26 Desember 2025 berada di Jalan TB Simatupang sisi Utara depan gedung Ratu Prabu, lalu lintas yang semula tiga lajur menjadi dua lajur selama pekerjaan berlangsung.

    3. PIT MU-44arrivingpit. Waktu pelaksanaan tanggal 19 Juli 2025-17 Oktober 2025 berada di Jalan TB Simatupang sisi Utara depan gedung Wisma Raharja, lalu lintas yang semula tiga lajur menjadi dua lajur selama pekerjaan berlangsung.

    (rgr/din)

  • Pantesan Jalan TB Simatupang Makin Macet, Ternyata Ini Biangnya

    Pantesan Jalan TB Simatupang Makin Macet, Ternyata Ini Biangnya

    Jakarta

    Warganet mengeluhkan kemacetan parah di Jalan TB Simatupang, Jakarta. Salah satu biang kemacetan di Jl. TB Simatupang ternyata adalah adanya pekerjaan pemasangan pipa air limbah.

    Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta melakukan rekayasa lalu lintas di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan. Rekayasa lalu lintas itu berkaitan dengan adanya pekerjaan pemasangan pipa air limbah di ruas jalan tersebut yang berlangsung mulai Juli hingga Oktober 2025.

    Pekerjaan pemasangan pipa air limbah di Jalan TB Simatupang itu dilakukan secara bertahap. Hal itu mencakup persiapan, penggalian, pemasangan pipa metode jacking sepanjang 2.549 meter, pembuatan manhole, hingga reinstatement.

    Kepala Dishub DKI Jakarta, Syafrin Liputo mengatakan, rekayasa lalu lintas ini dilakukan untuk mendukung kelancaran pekerjaan dan meminimalisasi gangguan arus lalu lintas.

    “Pekerjaan akan dibagi menjadi beberapa section, dengan sebagian lokasi berada di area lahan privat, taman, maupun trotoar. Pada tahap yang memasuki badan jalan, kami akan melakukan pengaturan lalu lintas, termasuk pengurangan jumlah lajur secara sementara,” kata Syafrin seperti dikutip website resmi Pemprov DKI Jakarta.

    Syafrin mengimbau masyarakat untuk mengatur kembali rute perjalanan selama masa pekerjaan pemasangan pipa air limbah berlangsung. Warga bisa memanfaatkan jalur alternatif di sekitar lokasi, atau disarankan beralih menggunakan transportasi umum seperti Transjakarta maupun MRT Jakarta.

    “Kami menyarankan pengendara untuk menghindari Jalan TB Simatupang pada jam-jam sibuk, guna mengurangi potensi penumpukan kendaraan yang dapat memperparah kemacetan,” kata Syafrin.

    Syafrin menjelaskan, meskipun saat ini terjadi galian dan gangguan lalu lintas, hasil pekerjaan akan memberikan manfaat besar di masa depan.

    “Khususnya dalam peningkatan sistem pengelolaan air limbah yang lebih baik dan ramah lingkungan bagi warga Jakarta,” sebutnya.

    (rgr/din)

  • Tarif Transportasi Publik Rp 80 Diperpanjang, Berlaku 17-18 Agustus 
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        13 Agustus 2025

    Tarif Transportasi Publik Rp 80 Diperpanjang, Berlaku 17-18 Agustus Megapolitan 13 Agustus 2025

    Tarif Transportasi Publik Rp 80 Diperpanjang, Berlaku 17-18 Agustus
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta memperpanjang masa berlaku tarif khusus transportasi publik Rp 80 dari yang semula hanya 17 Agustus 2025 menjadi 17–18 Agustus 2025.
    Kebijakan ini merupakan bagian dari perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.
    “Kami memutuskan untuk memperpanjang menjadi dua hari. Kami ingin warga Jakarta dan sekitarnya dapat menikmati momen kemerdekaan dengan lebih leluasa, sekaligus mengurangi penggunaan kendaraan pribadi,” ujar Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo, dalam keterangan tertulisnya dikutip Rabu (13/8/2025).
    Menurut Syafrin, tarif transportasi publik Rp 80 merupakan ajakan konkret untuk merayakan kemerdekaan dengan cara ramah lingkungan, terjangkau, dan berorientasi publik.
    Program ini juga masuk dalam kampanye jangka panjang Pemprov DKI untuk meningkatkan minat masyarakat beralih ke transportasi umum.
    “Dengan kebijakan ini, Jakarta berharap perayaan HU ke-80 Kemerdekaan RI menjadi momen bersejarah yang tidak hanya dipenuhi semangat nasionalisme, tetapi juga menunjukkan komitmen bersama terhadap transportasi publik yang inklusif dan berkelanjutan,” jelasnya.
    Tarif Rp 80 berlaku untuk layanan Transjakarta (BRT, Non-BRT, dan Transjabodetabek), MRT Jakarta, serta LRT Jakarta rute Velodrome–Pegangsaan Dua.
    Semua penumpang dapat menikmati tarif ini, dengan metode pembayaran menggunakan uang elektronik seperti Bank Mandiri E-Money, BCA Flazz, BNI Tap Cash, BRI Brizzi, Kartu JakLingko, KMT, JakCard, atau melalui aplikasi JakLingko dan MyMRTJ.
    Sementara itu, layanan angkutan umum yang sejak awal telah diberlakukan dengan tarif nol rupiah seperti Mikrotrans, Transjakarta Cares, dan layanan sosial lainnya, akan tetap beroperasi seperti biasa tanpa perubahan tarif.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Simak Ketentuan Ganjil Genap Jakarta Rabu 13 Agustus 2025, Hindari Sanksi Tilang! – Page 3

    Simak Ketentuan Ganjil Genap Jakarta Rabu 13 Agustus 2025, Hindari Sanksi Tilang! – Page 3

    Rabu (13/8/2025) menjadi salah satu hari di mana aturan ganjil genap kembali berlaku di Jakarta. Karena tanggalnya ganjil, hanya kendaraan berpelat nomor akhir ganjil yang boleh melintas di jam pemberlakuan.

    Untuk menghindari sanksi tilang dan memastikan perjalanan tetap lancar, berikut beberapa tips yang bisa kamu terapkan:

    1. Cek pelat nomor kendaraan sebelum berangkat

    Pastikan angka terakhir pada pelat nomor kendaraanmu ganjil (1, 3, 5, 7, atau 9). Jika ternyata genap, sebaiknya segera siapkan rencana alternatif untuk menghindari rute ganjil genap.

    2. Hafalkan jam pemberlakuan aturan

    Ganjil genap berlaku dua kali sehari, yakni pukul 06.00–10.00 WIB di pagi hari dan pukul 16.00–21.00 WIB di sore hingga malam. Hindari bepergian dengan kendaraan pribadi di jam tersebut jika pelat nomor tidak sesuai ketentuan.

    3. Pilih moda transportasi umum sebagai alternatif

    Gunakan TransJakarta, MRT, LRT, atau KRL yang kini semakin terintegrasi dan nyaman. Selain menghindari tilang, transportasi umum bisa membantu menghemat biaya bahan bakar dan mengurangi stres akibat kemacetan.

    4. Berangkat lebih awal atau setelah aturan berakhir

    Jika memang harus menggunakan kendaraan pribadi, coba berangkat sebelum pukul 06.00 pagi atau setelah pukul 21.00 malam. Ini cara sederhana untuk tetap bisa berkendara tanpa khawatir terkena tilang.

    5. Gunakan aplikasi navigasi untuk mencari rute bebas ganjil genap

    Aplikasi seperti Google Maps atau Waze biasanya sudah menyesuaikan rute dengan aturan ganjil genap. Aktifkan fitur pembaruan lalu lintas agar rute yang dipilih selalu optimal dan bebas dari jalur yang diawasi.

    6. Siapkan dokumen berkendara yang lengkap

    Meskipun kamu sudah mengikuti aturan, selalu bawa SIM, STNK, dan kelengkapan kendaraan lainnya. Penegakan aturan dilakukan baik secara manual oleh petugas maupun melalui tilang elektronik (ETLE).

    7. Pantau informasi lalu lintas secara real time

    Cek media sosial resmi dinas perhubungan atau aplikasi lalu lintas untuk mengetahui situasi terkini. Informasi ini bisa membantu menghindari rute yang macet atau sedang ada pengalihan jalan.

    8. Manfaatkan kesempatan untuk bekerja dari rumah atau menunda perjalanan

    Jika memungkinkan, lakukan aktivitas dari rumah atau tunda perjalanan hingga aturan tidak berlaku. Selain lebih efisien, ini juga bisa menjadi cara menghemat waktu dan tenaga.

    Dengan mematuhi aturan dan mempersiapkan diri, kamu tidak hanya menghindari sanksi tetapi juga ikut berkontribusi pada kelancaran lalu lintas dan pengurangan polusi di Jakarta.

  • Antrean Membludak di Halte CSW, Penumpang Ngantre 3 Jam untuk Naik TransJ

    Antrean Membludak di Halte CSW, Penumpang Ngantre 3 Jam untuk Naik TransJ

    Jakarta

    Halte CSW Transjakarta membludak. Antrean penumpang mengular hingga tiga lantai imbas rute terganggu karena banjir.

    Hal itu diceritakan oleh salah satu penumpang bernama Adelina Sihotang (30). Adelina menyebut ia mengantre selama 3 jam dari sekitar pukul 18.30, Selasa (12/8/2025).

    “Nyampe CSW kurang lebih di jam 18.30, dari Setiabudi Astra naik MRT ke CSW. Dari CSW tujuan mau ke Puri Beta 2. Namun saat keluar dari stasiun MRT menuju halte busway CSW udah antre parah dan stuck, ternyata dapat info kalau di Puri Beta, Petukangan sampai Kreo banjir,” ujar Adelina saat dihubungi detikcom.

    “Dan tidak ada bus yang jalan atau tertahan di Petukangan. Ditambah lagi di Puri Beta 1 ada perbaikan jalan,” tambahnya.

    Setelah menunggu 3 jam, Adelina akhirnya mendapatkan bus yang mengarah ke Halte Puri Beta 2, walau berdesakan. Tak hanya itu, perjalanan bus pun masih mengalami kemacetan.

    Adelina menyebut perjalanan selama di bus itu memakan kurang lebih 90 menit. Yang pada akhirnya para penumpang menyerah dan menurunkan diri dengan berjalan kaki.

    (azh/ygs)

  • Lika-liku Pembangunan MRT Jakarta, Proyek Raksasa di Bawah Tanah
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        12 Agustus 2025

    Lika-liku Pembangunan MRT Jakarta, Proyek Raksasa di Bawah Tanah Megapolitan 12 Agustus 2025

    Lika-liku Pembangunan MRT Jakarta, Proyek Raksasa di Bawah Tanah
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Pembangunan MRT Jakarta fase 2A menghadapi lika-liku, termasuk tantangan konstruksi.
    Stasiun bawah tanah fase 2A yang dibangun meliputi Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, dan Kota, total panjang jalur sekitar 5,8 kilometer.
    Saat sedang melakukan pengerjaan stasiun bawah tanah, MRT Jakarta menemukan cagar budaya di kawasan Glodok.
    Beberapa titik stasiun atau koridor yang dibangun bersinggungan atau berada dalam kawasan dalam radius cagar budaya.
    Akibatnya, ada protokol yang harus dilakukan agar cagar budaya itu tertangani dengan baik.
    Tidak hanya itu, MRT Jakarta juga harus berkoordinasi dengan instansi terkait.
    “Regulasi untuk penanganan benda cagar budaya itu tidak boleh dilanggar. Ini menjadi salah satu perhatian utama dari MRT Jakarta dalam melakukan konstruksi di area tersebut,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Corporate Secretary (Corsec) PT MRT Jakarta (Perseroda) Ahmad Pratomo saat ditemui Kompas.com di kantornya, Wisma Nusantara, Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (11/8/2025).
    Lebih lanjut, hal-hal teknis meliputi pembuatan kereta dan pekerjaan persinyalan, bahkan terkait proses kerja sama dengan tender juga menjadi tantangan tersendiri.
    Tomo turut menyinggung tantangan dari pemenuhan prosedur atas dana pinjaman Pemerintah Jepang melalui Japan International Cooperation Agency (JICA) dan berbagai mekanisme tender yang harus dilakukan.
    “Misalnya proses tender kereta, ternyata ada isu. Jadi ada waktu-waktu (tantangannya) non teknikal,” sebut Tomo.
    Progres pembangunan MRT Jakarta fase 2A yang meliputi wilayah Bundaran HI hingga Kota telah mencapai 51 persen.
    “Angka 51 persen itu (sudah lebih) dari target di angka 50 persen. Jadi alhamdulillah, sebetulnya sudah lebih cepat daripada target,” ujar pria yang akrab dipanggil Tomo itu.
    Tomo menambahkan, saat ini proses pengerjaan yang paling maju dipimpin oleh stasiun di kawasan Thamrin hingga Monas. Sebab bagian itu dimulai terlebih dulu ketimbang yang lain.
    Terkait kemacetan yang rawan terjadi di sekitar kawasan proyek, Tomo mengakui pengerjaan ini tak luput dari pemberlakuan rekayasa lalu lintas.
    Meski Stasiun MRT berada di bawah tanah, Tomo menyebut bagaimana pengerjaan konstruksi dimulai dari atas.
    Tidak hanya itu, ada berbagai alat-alat berat dan aktivitas yang beroperasi di atas tanah.
    “Belum lagi orang lalu-lalang juga. Itulah mengapa ada pagar proyek yang memang sedikit banyak memakan ruang jalan,” tutur dia.
    Itulah sebabnya, MRT Jakarta bersyukur bisa mendapat dukungan dari pemerintah daerah untuk bisa bekerja sama dengan Dinas Perhubungan Jakarta dalam mengatur rekayasa lalu lintas.
    “Perencanaan dilakukan sedemikian rupa agar pagar-pagar konstruksi yang ditempatkan di jalan tidak mengurangi jumlah lajur jalan. Kalau tadinya ada empat, tetap empat. Cuma posisinya atau secara diameternya, lika-likunya berubah,” lanjut Tomo.
    MRT Jakarta pun aktif melakukan publikasi di berbagai media, baik secara daring maupun luring.
    Tidak hanya melalui akun sosial media, tetapi juga melalui media luar ruang–LED di beberapa jalan.
    “Kami imbau masyarakat terkait dengan ruas-ruas jalan yang terdampak dari pekerjaan konstruksi,” imbuh dia.
    Konektivitas MRT Jakarta tidak akan berhenti pada rute Bundaran HI-Lebak Bulus dan Bundaran HI-Kota.
    Ke depannya, fase 2B juga akan membawa penumpang hingga ke Mangga Dua dan Ancol.
    Selain itu, ada pengembangan untuk koridor timur-barat yang masih dalam tahap pengembangan.
    “Fase satu dari koridor timur-barat itu dari Tomang sampai Medan Satria. Selain itu, kami juga ada rencana untuk koridor dari Fatmawati ke Taman Mini,” papar Tomo.
    Tomo juga mengungkapkan potensi adanya integrasi dari stasiun Lintas Raya Terpadu (LRT) Taman Mini Indah Indonesia (TMII), Jakarta Timur.
    Lebih lanjut, MRT Jakarta juga telah menggandeng PT Bumi Serpong Damai Tbk (Sinar Mas Land) untuk mengkaji perpanjangan jalur dari Lebak Bulus ke Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel).
    Meski belum bisa memberikan informasi secara lebih detail kapan proyeknya akan dimulai, Tomo menjelaskan saat ini rencana untuk rute ke Tangsel sudah mendekati kajian kelayakan.
    “Harus melalui uji kelayakan sebelum suatu proyek dibangun. Layak atau enggak (untuk dibangun) sebenarnya. Misalnya kalaupun enggak layak, dari titik A, ke titik B, mungkin harus ke titik C dulu?” celetuk dia.
    Ke depannya, akan ada berbagai pengembangan yang akan mempermudah mobilitas penumpang.
    Tujuannya tentu untuk menjadikan perjalanan harian lebih lancar dengan harapan lebih banyak lagi warga yang beralih menggunakan transportasi umum.
    Misalnya, Stasiun Bundaran HI akan dikembangkan dalam proyek ‘extended concourse’.
    Tomo menjelaskan, concourse adalah area yang dijejakkan seusai penumpang memasuki stasiun dan turun ke bawah.
    “Misal turun ke bawah, itu kan sampai di level pertama yang ada pemeriksaan, pembelian tiket, itu concourse,” ujar Tomo.
    Tomo mengatakan, secara struktur masih ada sisa area yang panjang karena disekat.
    Itulah sebabnya, ada rencana untuk menambah satu pintu masuk menuju Stasiun Bundaran HI.
    Tepatnya di area yang luas di sekitar Plaza Indonesia dekat Bundaran HI.
    “Jadi akan lebih mendukung konsep vibrant di Bundaran HI sendiri karena di Bundaran HI ini dan sekitarnya memang identik dengan shopping, belanja, perkantoran, orang lalu-lalang untuk transit dari satu gedung perbelanjaan ke tempat perbelanjaan lain, atau ke kantor,” lanjut dia.
    Selain Bundaran HI, ada Stasiun Blok M yang akan dikembangkan hingga ke kawasan gedung di Panglima Polim berbasis konsep transit oriented development (TOD).
    “Jalur ke Panglima Polim ini untuk semakin memberikan kemudahan bagi masyarakat yang melintas ke arah sana. Salah satu konsep yang dikembangkan adalah skybridge (jalan layang),” papar Tomo.
    TOD sendiri memiliki esensi kemudahan bagi pejalan kaki yang melintas.
    TOD sendiri juga hadir dalam beragam bentuk, salah satunya adalah pedestrian deck, yaitu skybridge.
    MRT Jakarta sendiri telah membentuk konsep yang disebut ‘Ultimate Blok M’ yang pengembangannya bersifat mixed use.
    Artinya, gedung perkantoran, perbelanjaan, bahkan tempat tinggal akan terkoneksi.
    “Itu nanti diarahkan ke Blok M Hub dan Terminal Blok M. Itu akan ikut direvitalisasi,” papar Tomo.
    Harapannya, pengembangan itu bisa semakin menghubungkan masyarakat yang melintas di kawasan Jakarta.
    Meski butuh waktu dan dilakukan secara bertahap, MRT Jakarta bertekad membantu masyarakat semakin terkoneksi.
    Tidak hanya di antara jarak, tetapi juga dengan moda transportasi lain yang saling memudahkan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.